Anda di halaman 1dari 23

Sarana Rantai Dingin

Sarana Sistem Rantai Dingin adalah peralatan untuk menerapkan teknik pendinginan maupun
pembekuan terhadap ikan secara terus menerus dan tidak terputus sejak penangkapan,
pemanenan, penanganan, pengolahan, distribusi hingga diterima konsumen.

Penerapan Sistem Rantai Dingin bertujuan untuk menjaga mutu dan keamanan produk
perikanan.
COLD CHAIN TAHAP AWAL pada perikanan

KONDISI PALING KRITIS bagi kualitas ikan


Ice Flake Machine Integrated Cold Storage
IFM
Ice Flake Machine adalah rangkaian mesin yang dapat dipindah dan mampu menghasilkan es :
- hygienis
- berbentuk serpih dengan ketebalan 2 mm sampai dengan 10 mm
- mempunyai suhu – 0.5 oC ~ -7 oC .
- dapat dicetak menjadi es berbentuk balok dengan berat 5 – 15 kg per balok

ICS
ICS/UPI (Integrated Cold Storage System - ICS)/Unit Pengolahan Ikan (UPI) adalah tempat dan fasilitas untuk melakukan
aktivitas Pengolahan Ikan yang dilengkapi dengan sarana pembekuan dan gudang beku

Pengolahan Ikan adalah rangkaian kegiatan dan/atau perlakuan bahan baku ikan sampai menjadi produk akhir konsumsi manusia;

Gudang Beku adalah suatu ruangan yang dilengkapi dengan anteroom dan berfungsi untuk menyimpan/mengawetkan ikan beku pada suhu
ruangan -25°C atau lebih rendah;

Ruang Pembekuan (Air Blast Freezer/ABF), adalah ruangan dimana udara pada suhu beku (-35°C atau lebih rendah) disirkulasikan oleh
blower untuk tujuan pembekuan ikan basah/produk secara cepat hingga suhu pusat produk mencapai - 18°C;
ICE FLAKE
MACHINE
Penerapan ICE FLAKE MACHINE

KONDISI PALING KRITIS bagi kualitas ikan

PENANGKAPAN TPI / PASAR TRANSPORT


Short time fishing Display Transport max 24 jam
Dengan Cool Box Dengan Display Dengan Cool Box
Perbandungan 1:1 Perbandingan 1 : 0.3 Perbandingan 1 : 0.5
Ikan dasar/damersal Semua ikan Semua ikan
Penanganan ikan pasca panen – PALING KRITIS
UMUR SIMPAN berdasarkan suhu ikan
hari
Segera setelah ikan mati, secara alamiah ikan akan menjadi 15 rusak
rusak karena terutama : 14

insang bau
13
1. Proses Enzym pada, terutama, tubuh dan jeroan ikan

tengik,
12

mulai
2. Bakteri pada lendir di kulit ikan, insang dan sisa 11
makanan di jerohan 10

rasa berubah
9
3. Proses Kimia akibat reaksi oksidasi lemak pada daging
8
ikan dengan Oksigen pada udara
7
6

rasa sedikit kurang


5
4
3
Suhu Suhu Suhu 2
Jenis Bakteri
Minimum Optimum Maksimum 1
Thermophylic 25 – 45 ⁰ C 50 – 55 ⁰ C 60 – 80 ⁰ C 0
Mesophylic 5 – 25 ⁰ C 25 – 37 ⁰ C 43 ⁰ C
0 OC 5 OC 10 OC 15 OC suhu

Psychropylic 0 ⁰C 14 – 20 ⁰ C 30 ⁰ C Ice In Fisheries, FAO, 1995


SCALE ICE
Chip Ice Scale Ice
Compacted
Scale Ice

ICE FLAKE (Chip & Scale)


Temperature : -0,5 -7 °C
Thickness : 2 – 10 mm

Sifat :
- Higienis
- Lembut
- Mudah meleleh
- Luas kontak dingin besar
ICE FLAKE
MACHINE
KELENGKAPAN ICE FLAKE MACHINE

• Ice Generator
• Condensing Unit
• Ice Storage dengan Mesin Pendingin (Condensing Unit + Evaporator)
• PLN dan Genset
• Tanki Solar Tambahan
• Tanki Air Bersih dan sistem pompa dorong
• Ice Compactor
• Rumah Pelindung
Ice Compactor Generator Set as Back Up Power Tangki Solar 7 hari
Zona Suhu di Bumi mempengaruhi IFM
PERFORMA KERJA FLAKE ICE MACHINE
Kapasitas produksi Ice Flake Machine di INDONESIA dipengaruhi oleh :
- Suhu lingkungan/ambient temperature :
Indonesia : maksimal : 32 – 37 oC (BMKG 2016)  35 oC
- Suhu air bahan baku :
Air sumur pesisir Indonesia : 25 – 27,5 oC (Univ. Negeri Gorontalo, 2015)  25 oC

SPESIFIKASI NEGARA TROPIS / TROPICAL SPECIFICATION


SPESIFIKASI NEGARA SUB – TROPICAL SPESIFIKASI NEGARA TEMPERATE ZONE
Suhu lingkungan/ambien : 25 0C Suhu lingkungan : 20 oC
Suhu air bahan baku : 20 oC Suhu air bahan baku : 15 o C
CONTOH
SPESIFIKASI
INTEGRATED COLD
STORAGE
Integrated Cold Storage
KELENGKAPAN INTEGRATED COLD STORAGE

• Secara keseluruhan harus mampu mendapatkan kelayakan SKP

• Harus
dilengkapi dengan Fasilitas Rantai Dingin yang merupakan bangunan
Cold Room berfungsi sebagai :

• Ruang Pengolahan bersuhu 15oC


• Ruang Anteroom bersuhu 15oC
• Ruang Cold Storage/Gudang Beku bersuhu -25oC
• Ruang Air Blast Freezer/Pembeku Cepat bersuhu -35oC
• Ruang Loading bersuhu 15oC
COLD ROOM , merupakan bangunan pendingin, yang mempunyai kriteria :

1. Dapat menahan dingin (mempunyai sifat penahan panas yang baik/insulator) sesuai dengan desain.

2. Higienis (tidak berbahaya bagi makanan dan mampu mencegah cross contamination)

3. Mempunyai daya tahan baik pada iklim tropis

4. Aman bagi pekerja di dalamnya (mempunyai standar keamanan bangunan yang memadai)

5. Menggunakan bahan-bahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku


Menahan Dingin / Daya hambat panas
Pada masa kini, material yang umum digunakan adalah material yang mempunyai nilai thermal
conductivity/k – value (rambat panas) yang rendah, dengan nilai bervariasi antara 0,037 ~ 0,022 W/mK.

PVC Reinforced Glass Wool


Polyisocyanurate/PIR Polyurethane/PUR Expanded Polystyrene/EPS Extruded Polystyrene/XPS
Sumber : Honeycomb - Spanyol Sumber : Honeycomb - Spanyol
(kombinasi lain dari Polyurethane) Sumber : Italpanelli - Italia Sumber : SBS Panel - China Sumber : Honeycomb - Spanyol
Sumber : Huntsman - USA

Bahan pelapis yang jamak digunakan adalah : PPGI ( Pre


Painted Galvanized Iron )

PPGI adalah plat besi yang telah dilapisi dengan bahan


anti karat Zinc
Kemudian dilapis dengan cat/top coat pada kedua
permukaannya.
Kekuatan struktur bangunan
Sebagai sebuah struktur bangunan, pre fabrication panel harus mempunyai nikai kekuatan fisik yang memadai, semakin
besar density Polyurethane, maka akan semakin kokoh kekuatan panel. Akan tetapi, bila density Polyurethane melebihi dari
48 kg/m3, maka nilai K Value akan bertambah, mengakibatkan daya insulasi/hambat panas panel berkurang.

Sehingga perpaduan yang ideal dari daya insulasi dan kekuatan panel yang terbaik, didapat ketika density Polyurethane ada
pada kisaran ideal 45 kg/m3 dengan variasi mulai 42 – 47,5 kg/m 3
Daya tahan terhadap api
Polyurethane terbentuk dari reaksi antara dua senyawa organik yaitu Isocyanate dengan Polyol (turunan dari alkohol yang
mengandung hidroksil). Dalam situasi tertentu dimana terdapat cukup panas dan oksigen, seperti senyawa organik yang lain
maka Polyurethane dapat terbakar.
Dalam aplikasi Bangunan Pendingin , Polyurethane digunakan sebagai komponen utama pada dinding dan atap, yang
sekaligus berfungsi sebagai kekuatan konstruksi bangunan. Faktor keselamatan terhadap bahaya kebakaran menjadi
perhatian utama, ketika bahan Polyurethane ini dipakai sebagai komponen utama sebuah bangunan.

Di negara yang telah banyak memakai Polyurethane sebagai bahan bangunan, diberlakukan standarisasi atas
flammability/nilai ambang batas terbakar bagi material yang terbuat dari Polyurethane. Jerman, sebagai negara penemu
Polyurethane juga menaruh perhatian khusus tentang hal ini dan membuat standarisasi DIN 4102. Kemudian negara Inggris
juga membuat standar keselamatan yang sama melalui standar BS 476. Uni Eropa memberlakukan standar keselamatan
serupa, yaitu EN 13501 -1.
Jenis Blowing Agent yang diaplikasikan
Pada proses pembetukan Polyurethane, dibutuhkan bahan tambahan agar campuran polyol dan isocyanate dapat
mengembang dan mengisi seluruh volume pre-fabricated panel dengan sempurna

Bahan – bahan pengembang ini disebut dengan Blowing Agent, beberapa blowing agent yang umum digunakan :

1. R 11  dilarang pemerintah  ODP 1


2. R 141 B  dilarang pemerintah  ODP 0,1
3. Cyclopentane  direkomendasi pemerintah  ODP 0

Efek Blowing Agent pada pembetukan Polyurethane


Sumber : www.scielo.org.ar - A.A. Beltrán† and L.A. Boyacá†
Ketebalan anti karat Zinc
Standar ketebalan Zinc dapat dilihat dibawah ini, semakin besar angka Z, semakin tebal dan semakin tahan terhadap karat.
Nilai Z maksimal untuk sebuah PPGI yang mampu tekuk tanpa mengalami keretakan lapisan Zinc adalah Z 275
Bahan pelapis atas – top coat
Berbagai macam standar top coat yang jamak digunakan, sesuai dengan derajat keamanannya, yaitu :

1. Normal - non food garde, for external / wall - roof application


2. Food grade non rated
3. Food grade USDA approved
4. Food grade complete with anti microba agent

Anda mungkin juga menyukai