Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

BLOK 1.4 SISTEM DIGESTIVUS, ENDOKRIN DAN METABOLISME

[BIOKIMIA FERMENTASI]

Hari/Tanggal Praktikum : Rabu/13 Februari 2020


Nama : Nailah Najah
NIM : 190610070
Kelompok : Enam(6)
Dosen Pembimbing : dr. Sri Wahyuni, M.Sc.

PRODI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI MALIKUSSALEH
TA. 2019/2020
PERCOBAAN II

Praktikum Fermentasi

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui bahwa glukosa dapat difermentasi dengan bantuan sel sel ragi

B. PRINSIP PERCOBAAN
Berdasarkan fermentasi karbohidrat yang akan menghasilkan CO 2 sebagai hasil
sampingan dari proses fermentasi dibantu dnagan adanya mikroorganisme yang
disebut sebagai starter.

C. DASAR TEORI
Fermentasi adalah suatu proses kimiawi di mana suatu substrat organik
mengalami perubahan dengan atau tanpa bantuan starter. Starter bisa berupa
organisme. Di mana organisme tersebut akan aktif dan membantu proses
fermentasi. Fermentasi dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu fermentasi
spontan dan tidak spontan. Fermentasi spontan terjadi tanpa adanya bantuan
starter sedangkan fermentasi tidak spontan membutuhkan starter sebagai
pengaktif agar proses fermentasi terjadi.

Glukosa dan laktosa merupakan jenis-jenis karbohidrat. Proses fermentasi


pada karbohidrat akan mengubah molekul tersebut menjadi alkohol dan karbon
dioksida(CO2) atau asama organik dangan bantuan ragi,bakteri atau gebungan
keduanya. Proses fermentasi ini berlangsung dalam kondisi anaerob atau kondisi
tidak adanya oksigen. Hasil akhir dari fermentasi ini akan menghasilkan energi
dalam bentuk ATP sebanyak 2 molekul. Pada proses fermentasi ini, energi yang
dihasilkan lebih sedikit jika dibandingkan dengan proses aerob pada respirasi
sellular.

Fermentasi : C6H12O62C2H5OH+2CO2
D. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Tabung peragian: 2 buah
2. Tabung reaksi: 2 buah
3. Mortar dan stamper
4. Gelas ukur
Bahan :
1. Ragi
2. Larutan glukosa 20%
3. Larutan laktosa 20%
E. PROSEDUR KERJA
1. Haluskan 10 gram ragi dengan menggunakan mortal dan stamper.

Gambar 1: Ragi dan larutan glukosa 20%

Gambar 2 : Ragi di haluskan dalam mortal


2. Campurkan 100ml larutan glukosa 20% dengan ragi yang telah dihaluskan tadi

Gambar 3: Ragi dicampur dangan 100ml glukosa 20%

3. Pindahkan campuran tersebut ke dalam tabung peragian sehingga bagian


tertutup peragian terisi penuh.

Gambar 4: Campuran dimasukkan ke dalam tabung peragian

4. Amati perubahan pada tabung peragian selama 1 jam.


5. Catat hasil yang didapat.
6. Dengan prosedur yang sama lakukan pula dengan menggunakan 100ml larutan
laktosa 20%.
F. HASIL PERCOBAAN
A. Pada campuran ragi dan glukosa

Gambar 5: Tinggi kadar gas CO2 dalam tabung 15 cm pada menit ke 7

Gambar 6: Tinggi gas CO2 setelah 18 menit lebih dari 15 cm


B. Pada campuran ragi dan laktosa

Gambar 7: Peningkatan tinggi gas CO2 pada campuran ragi dan laktosa
sangat lama

G. PEMBAHASAN
Di dapat bahwa tinggi gas CO2 dalam tabung yang berisi campuran ragi dan glukosa
lebih tinggi dan mengalami peningkatan tinggi di setiap menit dengan cepat. Pada
tabung yang yang berisi campuran ragi dan laktosa peningkatan tinggi kadar gas CO2
sangat lambat dan butuh waktu yang lama.

H. KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah glukosa mengalami proses fermentasi yang lebih cepat
berbanding dengan laktosa. Hal ini karena glukosa merupakan gula monosakarida
sehingga mudah dipecahkan ikatannya.Selain itu, glukosa jg langsung mengalami
proses glikolisis yang nanti akan membentuk asam piruvat.Laktosa pula adalah gula
disakarida sehingga untuk memecahkan ikatan pada laktosa harus dipecahkan
terlebih dahulu menjadi molekul lain dan proses ini membutuhkan waktu yang lebih
lama. Pada laktosa untuk terjadi proses glikolisis molekulnya harus di ubah menjadi
glukos terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sulistiyanto.2015.Bab II Tinjauan Pustaka :Fermentasi.
http://eprints.undip.ac.id/53781/3/Bab_II.pdf (diakses tanggal 16 Januari 2020)
2. Anonymous.2012. Kajian Kepustakaan: Fermentasi.
.http://media.unpad.ac.id/thesis/200110/2012/200110120167_2_8791.pdf (diakses tanggal 17
Januari 2020)

Anda mungkin juga menyukai