LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN(PKL)
UPT. PENGUJIAN MUTU PENGEMBANGAN PRODUK
KELAUTAN PERIKANAN SURABAYA
Oleh:
Vivin Sucik Agustin (NIS: 1880/369.107), dkk.
KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
SMK PERIKANAN DAN KELAUTAN PUGER JEMBER
2021
i
ii
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Pembimbing 1 Pembimbing 2
i
Tanoto Herlambang, S.Pi,MMA Khoirun Nisa’, S.Pi
Mengetahui,
Kepala SMK Perikanan dan Kelautan Puger
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan Laporan Praktik
Kerja Industri (PKL) di UPT PMP2KP, Surabaya dapat terselesaikan dengan
baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada:
1. Drs. H. Kuntjoro Basuki, M.Si. selaku Kepala SMK Perikanan dan Kelautan
Puger;
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
laporan ini sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua.
Penyusun
iii
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................ vi
DAFTAR TABEL..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................viii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan......................................................................................... 3
1.3 Manfaat........................................................................................ 3
BAB 2. PROFIL UPT PMP2KP................................................................... 4
2.1 Profil UPT PMP2KP................................................................. 4
2.2 Visi dan Misi................................................................................ 4
2.3 Sejarah UPT PMP2KP............................................................... 5
2.4 Struktur Organisasi.................................................................... 6
BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 8
3.1 Tata Usaha................................................................................... 8
3.2 Pengujian Mutu.......................................................................... 8
3.2.1 Uji Organoleptik......................................................... 9
3.2.2 Uji Kimia..................................................................... 10
3.2.3 Uji Mikrobiologi......................................................... 14
3.3 Pengembangan Produk.............................................................. 16
3.3.1 Pengertian Pengembangan Produk.......................... 16
3.3.2 Tujuan Pengembangan Produk................................ 16
BAB 4. URAIAN KEGIATAN................................................................ 17
4.1 Tabel Kegiatan PKL................................................................... 17
4.2 Uraian Kegiatan PKL................................................................ 17
4.2.1 Uji Organoleptik......................................................... 17
4.2.2 Uji Kimia..................................................................... 18
4.2.3 Mikrobiologi............................................................... 19
iv
BAB 5. PEMBAHASAN MASALAH..................................................... 26
5.1 Permasalahan.............................................................................. 26
5.2 Usulan Permasalahan................................................................. 26
BAB 6. PENUTUP.................................................................................... 27
6.1 Kesimpulan.................................................................................. 27
6.2 Saran............................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 28
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Denah Lokasi UPT PMP2KP, Surabaya................................. 4
Gambar 3.1 Uji Logam Berat...................................................................... 12
Gambar 3.2 Uji Histamin............................................................................. 13
Gambar 3.3 Uji Formalin............................................................................. 14
Gambar 3.4 Media Kultur Bakteri Salmonella............................................ 15
Gambar 3.5 Uji Bakteri Salmonella............................................................ 15
Gambar 3.6 Uji Bakteri Escherichia coli .................................................... 15
Gambar 3.7 Produk...................................................................................... 16
Gambar 3.8 Membuat Laporan GMP.......................................................... 16
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1. PENDAHULUAN
Provinsi Jawa Timur memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar
baik dari hulu ke hilir. Pada sisi pasca panen yaitu bidang pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan diusahakan oleh Unit Pengolahan Ikan baik skala
besar maupun skala kecil (UMKM). Banyaknya pelaku usaha perikanan dan
beragam produk yang dihasilkannya harus dapat diawasi oleh pemerintah
sebagai bentuk perlindungan konsumen khususnya konsumen domestik. Salah
satu bentuk perlindungan konsumen adalah memberikan jaminan bahwa
produk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam standard dan dokumen
normative lainnya, dalam hal ini adalah Standar nasional Indonesia (SNI).
Produk domestik yang ber SNI akan meningkatkan daya saing produk lokal
sehingga tidak kalah digempur oleh produk impor dalam era pasar bebas ini.
1
yang sangat penting bagi konsumen dalam negeri maupun pasar ekspor untuk
meningkatkan jaminan mutu dan keamanannya. Maka harus adanya unit
pelaksanaan teknis jaminan mutu seperti di UPT.PMP2KP Surabaya yang
berperan penting untuk kegiatan ekspor dengan menerbitkan jaminan mutu
berupa Health Certificate (HC) dan Standart Nasional Indonesia (SNI) yang
berdasarkan monitoring dan pengujian mutu terhadap hasil perikanan.
1.2 Tujuan
2
Tujuan dan manfaat dilaksanakannya praktik kerja lapangan (PKL) di
UPT PMP2KP sebagai berikut:
3. Memberi bekal serta gambaran kepada siswa seperti apa bekerja itu.
1.3 Manfaat
2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik secara baik secara teori
maupun praktek.
3
BAB 2. PROFIL UPT PMP2KP
4
tidak mungkin berfungsi tanpa adanya visi dan misi yang cukup jelas dan suatau
strategi untuk mewujudkan visi dan misi tersebut. Maka dari itu Laboratorium ini
mempunyai suatu visi, misi dan juga strateginya sebagai berikut:
1. VISI: Menjadi penguji laboratorium yang terkemuka.
2. MISI: Mengembangkan pengujian mutu dan inspeksi yang terpecaya akurat
dan profesional dalam memberikan pelayanan.
Tugas pokok BLPMHP pada saat itu adalah melaksanakan tugas dari
Departemen Kesehatan di bidang pengawasan makanan yang berasal dari produk
pertanian utama komoditi perikanan.Pada tahun 1977, UPT. BLPMHP Surabaya
dilimpahkan kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemerintah Provinsi
Daerah Tingkat 1 Jawa Timur) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian
Republik Indonesia Nomor 47 / Mentan / 1997 tanggal 25 Januari 1997 tentang
pelimpahan pengolahan dan pemanfaatan BLPMHP. Berdasarkan pelimpahan
5
kewenangan untuk pengolahan dan pemanfaatan tersebut, Pemerintah Provinsi
Jawa Timur menindaklanjuti dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Provinsi
Jawa Timur No. 48 tahun 2001, tanggal 14 Desember 2001 tentang tugas dan
fungsi UPT. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur.Karena kapasitas
UPT.BLPMHP Surabaya yang pada saat itu berdomisili di Perak Timur 320,
Surabaya yang kurang memadai (1200 M) sehingga di pindah ke Jalan
Pagesangan II No.58 B (4200 M) berkat dukungan APBD maupun APBN.
Dengan kepindahan BLPMHP Surabaya ke Kecamatan Pagesangan juga lebih
memudahkan Unit Pengolahan Ikan (UPI) dalam proses pengurusan sertifikat
karena lebih dekat dengan akses jalan Tol dan juga lebih dekat dengan Terminal
Bus. Dalam perjalanannya UPT, PMP2KP Surabaya telah berganti kepemimpinan
sekitar 9 kali mulai Dhana Saputra (1982), Ir. Haryoto (1983), Ir. Harianto (1985),
Ir. Totok Sudarto, MM. (1993), Ir. Hadi Sulistiono, MM. (2003), Fatchur
Rohman, Ap.i, MM. (2006), Ir. Fatkhur Rozaq, M.Si. (2009), Ir. Kurnia Setia
Meita, MM. (2014).dan Anwar Sobari, A.Pi, MMA. (2017- sekarang)
2. Sub bagian tata usaha: Sub bagian tata usaha dipimpin oleh seorang kepala
Sub bagian tata usaha, dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab
kepada kepala UPT Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil
Perikanan. Tugas pokok yang dimiliki oleh sub bagian tata usaha yaitu
melaksanakan pengelolaan surat menyurat, urusan rumah, kehumasan dan
kearsipan, melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian,
melaksanakan admministrasi keuangan, melaksanakan pengelolaan
6
perlengkapan dan perlatan kantor, melaksanakan proses penerbitan
sertifikat mutu (ekspor atau non ekspor), melaksanakan fungsi manajemen
umum sesuai sistem mutu, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh kepala UPT.
3. Sub bagian pengujian: Sub bagian pengujian dipimpin oleh seorang kepala
Sub bagian pengujian, dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab
kepada kepala UPT Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil
Perikanan. Tugas pokok dari sub bagian pengujian yaitu menyusun
perencanaan kegiatan pengujian mutu hasil perikanan, menyusun
perencanaan kebutuhan perangkat kerasdan lunak pengujian mutu hasil
perikanan, melakukan pengujian mutu hasil perikanan secara
mikrrobiologi, organoleptik dan kimia, melakukan perawatan sarana
prasarana pengujian, membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
pengujian, melaksanakan fungsi manajemen teknis sebagai laboratorium
terakreditasi, dan melaksanakan tugas-tugas lain dari kepala UPT.
7
8
BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Tata Usaha
9
3.2.1 Uji Organoleptik
10
1. Penerimaan rangsangan (stimulus) oleh sel-sel peka khusus pada
indra.
11
yang meliputi kadar abu totsal, air total, lemak total, protein total dan
karbohidrat total, sedangkan untuk kandungan mikronutrien difokuskan pada
kandungan provitamin A. Analisis vitamin A dan provitamin A secara kimia
dalam buah-buahan dan produk hasil olahan dapat ditentukan dengan berbagai
metode diantaranya kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom absorpsi,
kromatografi cair kinerja tinggi, kolorimetri dan spektrofotomeri sinar
tampak. Pada penilitian ini penetapan kadar melalui analisis secara
spektrofotomeri sinar tampak ( Sudarmadjiet al., 1996: Winarno,1997)
Kadar air dan kadar abu menjadi faktor yang penting untuk
menentukan baik tidaknya proses pengasinan maupun pengawetan yang
dilakukan. Pada proses pengabuan menggunakan prinsip pengabuan
langsung yaitu sampel dioksidasi menggunakan suhu tinggi sehingga
sekian tertinggal sampai pembakaran ditimbang (Mohammad, 2004).
Proses pengabuan dilakukan menggunakan alat furnace dengan dua
tahap yaitu pemanasan pada suhu 300 derajat celcius. Selanjutnya
pemanasan pada suhu bertahap hingga 600 derajat celcius selama 3
jam.
2. Logam Berat
12
dan tembaga (Cu) merupakan salah satu bahan pencemar "serius" oleh
karena sifat toksik yang dimiliki dengan kecenderungan untuk masuk
ke dalam sistem rantai makanan (food chain) dan kemampuan untuk
tetap berada (residencetime) dalam suatu lingkungan untuk waktu yang
lama. Istilah logam berat terdapat beberapa variasi, namun secara
umum disepakati bahwa penggunaan istilah 'logam berat' (heavy
metals) terkait erat dengan konotasi toksisitas yang dimilikinya (Ansari
et al, 2004).
3. Histamin
13
Metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) juga dapat
dikembangkan untuk pengukuran histamin dalam makanan.Prinsipnya
berdasarkan kompetisi antara antigen yang terdapat dalam sampel
dengan enzim berlabel kemudian enzin antigen bersaing dengan
binding-siteantibodi yang dilapisi ke dalam well.Setelah inkubasi, well
dicuci untuk menghentikan reaksi kompetisi.Setelah substrat bereaksi,
intensitas warna diukur dimana intensitasnya berbanding terbalik
dengan jumlah antigen dalam sampel. Hasil dapat ditentukan langsung
menggunakan kurva kalibrasi standar (Muscarella, dkk., 2005).
4. Formalin
14
Gambar 3.3 Uji Formalin
15
misalnya
16
3.3 Pengembangan Produk
17
Gambar 3.8 Membuat Laporan GMP
18
Wastafel dan kran air yang dilengkapi dengan lap tangan dan
sabun pembersih yang tidak berbau
Talenan
Wadah
Gelas
Piring
Pisau
Bahan
Sampel
Prosedur Kerja
1. Penerimaan sampel
2. Preparasi sampel dan alat pengujian
3. Pengujian sampel menggunakan pancaindara
4. 2. 2 Uji Kimia
1. Uji Kadar Abu
Jumlah residu organik yang dihasilkan dari
pengabuan/pemijaran suatu sampel/produk.
Prinsip Analisa
Prinsip pengujian kadar abu yaitu sampel dioksidasi pada
suhu 550º C dalam tanur selama 3-4 jam atau sampai mendapatkan abu
berwarna putih. Penentuan berat abu dihitung secara gravimetri.
Alat
Alat penjepit
Blender
Desikator
19
Tanur
Sendok contoh
Timbangan analitik
Sampel/contoh
Silical gel
Prosedur Analisa
Ex : analisa E coli, B− A
% Kadar Abu = × 100%
kamu jelaskan mulai Berat contoh
prinsip analisanya,
Keterangan :
bahan, alat, prosedur
serta pembuatan media
khusus pengujian e
coli, begitu untuk 20
salmonella. Jadi jangan
di gabung
A = Berat cawan porselin kosong (gram)
B = Berat cawan porselin dengan abu (gram)
4. 2. 3 Uji Mikrobiologi
1. Analisa Escherichia Coli
Bakteri Escherichia Coli merupakan bakteri Gram - negatif
yang berbentuk batang pedek atau coccus, tidak berbentuk spora.
Prinsip Analisa
Prinsip pengujian Escherichia Coli yaitu menumbuhkan
bakteri dalam tabung pengenceran seri dan perhitungan dilakukan sesuai table
APM berdasarkan jumlah tabung yang positif setelah di inkubasi pada suhu
dan waktu tertentu.
Alat
Cawan petri
Tabung reaksi
Inkubator
Waterbath
Autoclave
Bunsen
Pipet boy
Hotplate
Vortex
Stomacher
Tabung durham
Erlenmeyer
21
Colony counter
Dry oven
Magnetic stirer
Bahan
Sampel produk
Larutan STOCK
EC Broth
PCA slant/miring
IMVIC
Pembuatan Media
22
3. Masukkan ketiap tabung reaksi sebanyak 9 ml (tabung reaksi
dan tabung durham), lalu ditutup menggunakan kapas.
4. Disterilkan di autoclave dengan suhu 121º C selama 15
menit.
Pembuatan IMVIC
Pembuatan Media TB
1. Timbang media TB sebanyak 1 gram dalam 100 ml,
23
kemudian homogenkan.
2. Kemudian pipet pada tabung reaksi sebanyak 5 ml / tabung
kemudian ditutup.
3. Sterilkan pada autoclave dengan suhu 121º C selama 15
menit.
Pembuatan Media Methyl Red
1. Di timbang sesuai kemasan dan tambahkan aquades,
kemudian homogenkan.
2. Kemudian pipet pada tabung reaksi sebanyak 5 ml / tabung
kemudian ditutup.
3. Sterilkan pada autoclave dengan suhu 121º C selama 15
menit.
Pembuatan Media Citrat
1. Timbang sesuai kemasan dan aquades.
2. Kemudian homogenkan pada hot plate sampai mendidih.
3. Kemudian pipet ke tabung reaksi sebanyak 6,5 ml untuk
tabung kecil dan 9 ml untuk tabung besar, lalu tutup.
4. Sterilkan pada autoclave dengan suhu 121º C selama 15
menit.
5. Kemudian di miringkan (agar tegak ±2 cm)
Proses Analisa
Preparasi Sampel
1. Sampel dalam keadaan beku terlebih dahulu.
2. Kemudian ditimbang dandimasukkan ke dalam botol schott
yang berisi larutan buffer sebanyak 225 ml sebanyak 25 gr.
3. Setelah itu dihomogenkan pada stomacher.
4. Lalu tuang kembali ke botol schott
Analisa Escherichia Coli
1. Siapkan sampel yang akan dianalisa.
2. Ambil sampel sebanyak 1 ml menggunakan pipet lalu
masukkan kedalam 3 seri tabung 10¹ ־yang berisi tabung
durham.
24
3. Lalu ambil sempel sebanyak 1 ml menggunakan pipet lalu
masukkan ke dalam tabung pengencer 10¹ ־dan kocok
sebnyak 25 kali, lalu ambil 1 ml masukkan kedalam 3 seri
tabung 10² ־yang berisi tabung durham.
4. Kemudian dari tabung pengencer 10¹ ־diambil 1 ml ke
pengencer 10² ־menggunakan pipet dan kocok sebanyak 25
kali, setelah itu ambil 1 ml dimasukkan ke dalam 3 seri
tabung 10³ ־yang berisi tabung durham.
5. Dihomogenkan menggunakan vortex
6. Kemudian diinkubasi pada inkubator dengan suhu 35º C
selama 48 jam ±2 jam. Setelah itu baca hasil dari inkubasi,
jika positif tabung durham didalam tabung reaksi keruh dan
ada gelembung pada tabung durham namun jika negatif
tabung durham jernih dan tidak ada gelembung.
7. Jika hasilnya positif maka diambil 1 ml kemudian
dimasukkan ke media EC (Endo Coli) dan di inkubasi pada
suhu 44,5º C selama 48 jam ± 2 jam di waterbath. Setelah itu
baca hasil inkubasi, jika positif tabung durham didalam
tabung reaksi keruh dan ada gelermbung pada tabung durham
namun jika negatif tabung durham jernih dan tidak ada
gelembung.
8. Jika hasilnya positif maka ambil 1 gelembung media tersebut
dengan menggunakan jarum ose tapi sebelum diambil di
vortex terlebih dahulu. Kemudian digores ke media Levine's
Eosin Methylen Blue (LEMB) dan diinkubasi pada suhu 35º
C selama 24 jam di inkubator.
9. Jika positif berwarna metalik kehijauan dan kemudian
digoreskan ke Plate Count Agar (PCA) miring dengan
menggunakan jarum ose.
10. Inkubasi pada suhu 35ºC selama 24 jam di inkubasi.
11. Setelah di inkubasi dilalukukan penguji morfologi.
Lakukan uji morfologi dengan melakukan pewarnaan gram
25
dari setiap koloni Escherichia Coli terduga. Biarkan diambil
dari PCA yang telah diinkubasi selama 24 jam. Dengan
menggunakan mikroskop, bakteri Escherichia Coli termasuk
bakteri termasuk bakteri gram negatif, berbentuk batang
pendek atau coccus.
12. Langkah selanjutnya pengujian biokimia
Indol/TB
Inokulasikan 1 ose dari Plate Count Agar (PAC) miring
kedalam trytone broth inkubasi selama 24 jam ±2 jam pada suhu 35º C ±1º C.
Uji indol dilakukan dengan menambahkan 0,2-0,3 ml reagen kovac. Reaksi
positif jika terbentuk cincin merah pada lapisan bagian atas media dan negatif
bila terbentuk cincin warna kuning.
Voges Proskaeur (VP)
Inokulasikan 1 ose dari PCA miring ke dalam MRVP Broth.
Inkubasi selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35ºC ± 1ºC. Pindahkan sebanyak 1
ml dari setiap MRVP Broth yang tumbuh ke tabung reaksi steril dan
tambahkan 0.6 ml larutan alpha naphtol dan 0.2 ml 40% KOH, kocok,
tambahkan sedikit kristal kreatin untuk mempercepat reaksi. Kocok kembali
dan diamkan selama 2 jam. Reaksi positif jika terbentuk warna merah muda
eosin sampai merah mirah delima (ruby)
Methyl Red (MR)
Inkubasikan kembali MRVP Broth di atas selama 48 jam ± 2
jam pada suhu 35ºC ± 1ºC. Tambahkan 5 tetes indikator Methyl Red pada
setiap MRVP Broth. Reaksi positif jika terbentuk warna merah dan negatif
jikan terbentuk warna kuning.
Citrat (C)
Goreskan 1 ose daei PCA miring kepermukaan simmon
citrat agar. Inkubasikan selama 96 ± 2 jam pada suhu 35ºC ± 1ºC. Reaksi
positif jika terjadi pertumbuhan dan media berubah warna menjadi biru dan
reaksi negatif jika tidak ada pertumbuhan dan media tetap hijau.
26
BAB 5. PEMBAHASAN MASALAH
5.1 Permasalahan
Masalah pada pengujian mutu produk hasil perikanan di UPT PMP2KP
Surabaya ialah ketentuan dalam permintaan sampel kepada konsumen yang
terlalu banyak sehingga mengakibatkan penumpukan sampel.
5.2 Usulan Permasalahan
27
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
3. Penentuan berat kadar abu sama dengan penentuan berat kadar air yakni
secara gravimetri.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan
DOKUMENTASI KEGIATAN
30
Foto Pengujian Bakteri Salmonella
31