Anda di halaman 1dari 27

Program

Perawatan Alat
dan Bahan. Oleh kelompok 4
1. Karina Ivanka (15)
2. Eva Fadilah (11)
3. Suyun Asri Aswati (32)
4. Zahra alvin nabila rahayu xiii ak 4
(36)
5. Nuraini azizah (22)
6. Annisa Rianda (03)
7. Nadhira Putri Rasyifa (17)
8. Wanda Eitina A (31)
9. Situ Suci Apriliyani (31)
Pengertian
Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan
mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya dengan
perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau
pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap
beroperasi.
Tujuan perawatan laboratorium.

Menjamin Mengetahui Menghindari


keamanan dan kerusakan secara terjadinya
kenyamanan bagi dini atau gejala kerusakan fatal.
pemakai. kerusakan.

Agar alat selalu Memperpanjang Menjamin kegiatan


prima, siap dipakai umur pemakaian. pembelajaran.
secara optimal.
Jenis-Jenis Perawatan
Laboratorium

01
Perawatan
02
Perawatan
tidak
terencana.
terencana.
0
1
Perawatan terencana
Perawatan terencana yaitu perawatan yang
sudah direncanakan, diatur, dijadwalkan,
dan dilaksanakan sesuai dengan rencana,
serta dilakukan monitoring dan evaluasi
(monev) setelahnya. 
Perawatan terencana dibagi menjadi dua
yaitu:
Perawatan
Perawatan yang
yang bersifat
bersifat preventif
korektif
BERSIFAT : Pencegahan BERSIFAT : Koreksi
TAHAPAN : Perencanaan, TAHAPAN : Perencanaan,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan,
serta Monitoring serta Monitoring
TUJUAN : Mencegah terjadinya TUJUAN : Mengembalikan
gangguan kemacetan/kerusakan peralatan lab. Pada kondisi
peralatan laboratorium standar, sehingga dapat
berfungsi normal
0
Perawatan tidak
terencana  2
Perawatan tidak terencan yaitu perawatan
yang tidak pernah direncanakan ataupun
dijadwalkan. Perawatan bersifat perbaikan
terhadap alat-alat laboratorium yang rusak
tanpa diperkirakan sebelumnya. Umumnya,
tingkat kerusakan yang terjadi yaitu pada
tingkat kerusakan berat.
Prinsip penyimpanan alat
laboratorium
Alat-alat khusus disimpan
dalam lemari (atau tempat
khusus) karena sifat alat
yang rentan terhadap faktor
luar dan juga karena alat Alat-alat disimpan
tersebut mahal harganya. berdasarkan kelompok
Alat-alat laboratorium alat, misalnya berdasarkan
dipastikan sudah jenis bahannya, seperti
bersih dan kering kelompok peralatan gelas,
sebelum diletakkan Alat-alat disimpan berdasarkan logam, kayu, porselen, dan
dalam lemari. frekuensi penggunaannya sebagainya.
(sering digunakan dan jarang
digunakan). Alat yang intensitas
penggunaannya tinggi
dipisahkan agar mudah saat
akan disiapkan untuk kegiatan
praktikum.
Tingkat resiko
Aspek
bahaya (multiple
pemisahan
hazards) 
(segregation)

Prinsip Bahan

Pelabelan penyimpanan kadaluwarsa


(outdate
(labeling) bahan chemicals) 
laboratorium
Fasilitas
Inventarisasi penyimpanan
(inventory) (storage facilities)
Penyimpanan Alat dan Bahan dalam

Gudang 
Penataan alat dan bahan dalam gudang haruslah rapi, sistematis, dan tidak
ditumpuk secara acak seperti gudang barang rongsokan. 

• Zat kimia yang mempunyai sifat tertentu ditempatkan pada lemari maupun wadah
tertentu, serta harus diletakkan di tempat yang aman.

• Gudang haruslah mudah dibersihkan, sehingga tidak dipenuhi kotoran, baik lantai,
dinding maupun atapnya.

• Ruang gudang harus terang, sehingga seseorang dapat mengambil alat dan bahan
percobaan dengan jelas dan tidak keliru saat mengambil barang tersebut.

• Ruang gudang juga sebaiknya tidak lembap, karena kelembapan dapat


menyebabkan timbulnya jamur serta korosi.

• Ruang gudang dilengkapi dengan sistem ventilasi udara yang baik, harus aman
dari kejahatan, dan kuat dari gempa
“ pemeliharaan alat alat
laboratorium
1. Pemeliharaan alat 2. Pemeliharaan alat
gelas optik
Untuk alat-alat Optik seperti lensa, maka
Beberapa alat gelas ada yang tahan bagian filter hendaknya diperiksa secara
panas dan tidak. Jangan memanaskan berkala sehingga apabila ada kotoran atau
bahan menggunakan alat gelas yang jamur dapat diketahui secepat mungkin.
tidak tahan panas. Simpan alat gelas Untuk menghindarkan alat-alat optik dari
dalam kondisi bersih dan kering.  jamur, maka sebaiknya lemari atau rak
penyimpanan alat-alat Optik diberikan lampu
penerangan secukupnya.  
3. Pemeliharaan alat 4. Pemeliharaan alat
listrik logam
Setelah selesai dipakai alat-alat listrik harus Peralatan yang terbuat dari logam rentan
berada pada posisi off, kemudian diputuskan mengalami karat. Penyimpanan bahan logam
hubungannya dengan jaringan arus listrik. haruslah dalam kondisi kering dengan suhu
Sedangkan untuk alat-alat yang memakai 370 derajat Celcius, serta jauh dari bahan
baterai perlu dilakukan penggantian baterai kimia korosif. Sebelum disimpan, bahan
secara berkala agar tepat dalam logam dibersihkan dari debu, kotoran,
pengukurannya. Perlu diingat bahwa percobaan maupun air dengan cara dilap dengan kain
dengan menggunakan arus listrik yang tinggi kemudian diolesi dengan minyak oli, paraffin
sangat memerlukan kecermatan dari guru. cair, atau minyak rem.
5. Pemeliharaan alat 6. Pemeliharaan alat
porselen kayu
Peralatan dengan bahan dasar kayu rentan
Alat porselen sangatlah mudah pecah ataupun
terhadap hewan-hewan renik pemakan kayu.
retak. Oleh karena itu hindarkan alat porselen
Untuk pemeliharaan, semprotkan pestisida,
dari benturan dan simpan ditempati yang
lalu simpan alat dalam kondisi kering. Apabila
aman. 
perlu, lakukan coating atau melapisi alat
tersebut dengan cat. 
7. Pemeliharaan alat
karet
Peralatan yang terbuat dari karet jika lama tidak digunakan
maka mudah meleleh atau lengket. Peralatan ini juga tidak
tahan panas karena dapat mengganggu elastisitasnya.
Penyimpanan peralatan dengan bahan baku karet haruslah
dalam kondisi bersih dari kotoran, kering, serta apabila perlu
beri taburan bedak pada seluruh permukaannya. 
Perawatan ruang laboratorium
Ruang laboratorium harus dibersihkan Harus disediakan fasilitas wadah khusus
secara rutin, terutama kebersihan yang berfungsi sebagai tempat
lantai, meja praktikum, wastafel, lemari pembuangan sementara bahan-bahan
asam, ruang penyimpanan alat dan kimia hasil praktikum maupun bahan kimia
bahan, serta ruang lainnya agar tidak sisa praktikum. Bahan-bahan tersebut
berdebu dan kotor. tidak boleh dibuang di wastafel karena
dapat menyumbat saluran wastafel. 

Pembuangan bahan kimia sisa


praktikum harus seminimal Ruang laboratorium harus memiliki
mungkin. Harus tersedia tempat pencahayaan dan sirkulasi udara
sampah untuk menampung sisa yang baik sehingga tidak lembap dan
sampah yang tidak mengandung berjamur
bahan kimia, seperti kertas, tisu,
dan sebagainya.
Pengelola perawatan
laboratorium
A. Pengertian pengelolaan
Pengelolaan atau sering disebut manajemen adalah proses
mengelola sumber daya untuk mencapai suatu tujuan secara
efektif dan efisien.
B. Obyek perawatan laboratorium
Obyek laboratorium yang perlu dilakukan perawatan diantaranya adalah:
1. Ruang laboratorium, termasuk kebersihan lantai, kelembaban, ventilasi, penerangan.
2. Perabot atau meubeler laboratorium, seperti almari, meja percobaan, meja kerja,rak,
kursi.
3. Peralatan administrasi dan dokumentasi laboratorium, seperti komputer, dan filenya,
buku-buku
4. manual.
5. Sumber jaringan listrik, stop kontak, sekring, lampu.
6. Training obyek dan perlatan dan mesin-mesin pelatihan.
7. Aparatur dan perlengkapan percobaan.
8. Instrumen dan alat-alat ukur
9. Spesimen dan bahan-bahan untuk praktikum
C. Sumber daya sistem perawatan
laboratorium

Biaya Bahan Peralatan Cara Waktu


Tenaga perawata perawatan perawata perawata
laboran/ perawata
n n n n
teknisi
D. Peralatan perawatan ( machines )
Peralatan untuk pekerjaan perawatan, tergantung dari jenis sarana atau fasilitas yang
dirawat serta jenis kegiatan perawatannya.
Peralatan perawatan laboratorium antara lain meliputi: peralatan untuk:
1). Peralatan penyimpanan, misalnya almari, rak
2). Peralatan pemeliharaan, misalnya alat pelumas, alat pelapis
3). Peralatan pemeriksaan, misalnya instrumen pengukuran
4). Peralatan penyetelan kembali
5). Peralatan perbaikan
Peralatan perawatan yang sifatnya umum, sederhana, dan secara rutin sering dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan sebaiknya dimiliki oleh setiap laboratorium.
E. Cara perawatan ( methodes)
1) Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau
tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna laboratorium/bengkel, memberi bahan
pengawet.
2) Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari
kerusakan.
3) Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat
merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.
4) Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, memberi makan
hewan percobaan.
5) Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui
adanya gejala kerusakan.
6) Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam
kondisi normal atau standar.
7) Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan laboratorium
pada batas tingakat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat diperbaiki
sendiri, sehingga siap dipakai untuk praktikum mahasiswa.
F. Waktu perawatan ( minutes )
Waktu untuk perawatan peralatan laboratorium dapat dilihat dari tersedianya
kesempatan atau waktu bagi pihak yang dilibatkan dalam kegiatan
perawatan dan pemanfaatan kesempatan tersebut secara efektif dan
efisien untuk melaksanakan kegiatan perawatan.
, Jadwal pelaksanakan pekerjaan perawatan laboratorium dapat ditetapkan
berdasarkan pada:
• Berdasarkan pengalaman lalu dalam suatu jenis pekerjaan perawatan alat yang
sama peroleh pengalaman mengenai selang waktu atau frekuensi untuk
melakukan perawatan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa
menimbulkan resiko kerusakan alat tersebut. Bagi laboran/teknisi yang telah
berpengalaman dalam melakulan tugas perawatan peralatan laboratorium akan
banyak memiliki informasi untuk membantu dalam menyusun jadwal perawatan.
• Berdasarkan sifat operasi atau beban pemakaian atau penggunaan peralatan
laboratorium. Untuk obyek atau alat yang sering digunakan untuk kegiatan
praktikum dan pemakainya banyak orang, maka obyek atau alat tersebut akan
cepat kotor atau rusak. Untuk menjaga agar tetap bersih dan menghindari
kerusakan, mestinya jadwal perawatannya harus dibuat tinggi frekuensinya.
Artinya obyek atau alat tersebut harus sering dilakukan perawatan.
• Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan yang dimiliki
laboratorium. Biasanya peralatan laboratorium yang baru dibeli dari pabrik
dilengkapi dengan buku manual yang memuat petunjuk operasi dan cara serta
jadwal perawatan alat tersebut. Informasi tersebut dapat dipakai sebagai rujukan
dalam menyusun jadwal perawatan.
Mengelola pekerjaan perawatan
laboratorium
mengelola pekerjaan perawatan laboratorium mencakup kegiatan:

a. Merencanakan program perawatan dengan menetapkan obyek apa yang dirawat, jenis
pekerjaan perawatan yang dikerjakan, kapan jadwal pelaksanannya, siapa pelaksana,
apa bahan dan alat yang digunakan untuk merawat, dan jika perlu berapa biaya yang
dibutuhkan.

b. Mengorganisir sistem perawatan, menentukan deskripsi pekerjaan perawatan dan


mekanisme kerjanya.

c. Melaksanakan ( actuating ) program perawatan

d. Mengevaluasi dan melaporkan kinerja perawatan


Cara perawatan laboratorium
● 1.Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu. Jangan sekali-kali meninggalkan
laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit.
● 2.Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan kimia kembalikan pada lemari yang telah
tersedia.
● 3.Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja tersebut tetap steril dan bebas dari
kuman penyakit.
● 4.Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti tabung reaksi, pipet, kaca preparat, dll agar tetap
steril dan siap untuk digunakan kembali.
● 5.Cepat laporkan pada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang memerlukan perbaikan.
● 6.Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam kondisi buruk.
● 7.Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabilan alat tersebut.
● 8.Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut tidak di gunakan kembali.
Special Reminders
Pemeliharaan alat-alat di laboratorium sebenarnya mempunyai andil besar dalam
menanggulangi banyaknya kecelakaan kerja di dalam laboratorium. Pemeliharaan
alat-alat laboratorium secara berkala dapat mengantisipasi kecelakaan yang timbul
secara lebih dini.
Begitu juga dengan kebersihan laboratorium. Biasanya, laboratorium merupakan
tempat bertemunya cairan-cairan tubuh manusia yang mengandung beberapa jenis
penyakit dari spesimen tersebut, dan tujuan menjaga kebersihan laboratorium ini
adalah untuk mencegah bibit-bibit penyakit yang terdapat pada jenis spesimen yang
di teliti tertular kepada para pekerja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai