Anda di halaman 1dari 13

REDUKTOMETRI

Kelompok 3
Muh. Naim
Nur Dalia
Septyananda Susanto
Silvia Anggrainy Nasution
Analisis volumetri
Analisis titrimetri atau analisis
volumetri adalah suatu metoda
analisis jumlah berdasaran titrasi
atau pengukuran volume suatu
larutan yang konsentrasinya
diketahui dengan tepat yaang
bereaksi secara kuanitatif denga
zat/contoh yang akan ditetapkan
kadarnya.
APA ITU OKSIDIMETRI DAN
REDUKTOMETRI ?
 Oksidimetri adalah teknik titrasi yang
menggunakan titran sebagai suatu
oksidator. Salah satu teknik ini adalah
permanganometri.
 Reduktometri adalah teknik titrasi yang
menggunakan titran sebagai suatu
reduktor. Salah satu teknik ini adalah
iodometri. Iodometri dibedakan
menjadi iodometri langsung dan
iodometri tidak langsung (Harvey 2000).
Reduksi Oksidasi (REDOKS)
Redoks adalah istilah yang menjelaskan
berubahnya bilangan oksidasi (keadaan
oksidasi) atom-atom dalam sebuah
reaksi kimia. Hal ini dapat berupa
proses redoks yang sederhana seperti
oksidasi karbon yang menghasilkan
karbon dioksida, atau reduksi karbon
oleh hidrogen menghasilkan
metana(CH4), ataupun ia dapat berupa
proses yang kompleks seperti oksidasi
gula pada tubuh manusia melalui
rentetan transfer elektron yang rumit
Reduktometri
Titrasi reduktometri merupakan teknik
titrasi yang melibatkan perpindahan
elektron dengan pelibatan unsur yang
mengalami perubahan tingkat oksidasi.
Titrasi I2 dan natrium sulfat merupakan
salah satu teknik yang menggunakan
prinsip reduktometri. Iodometri dapat
pula digunakan dalam analisis
kuantitatif kandungan vitamin C karena
I2 dapat mengoksidasi vitamin C.
Teknik Reduktometri
• Proses Iodometri adalah suatu titrasi tidak
langsung dimana titrasi menggunakan
larutan standar Na2S2O3 sebagai penitar.
Penambahan indikator kanji di akhir di
karenakan kanji akan mengadsorbsi
I2 dalam larutan. Sehingga I2 tidak dapat
bereaksi dengan Na2S2O3.
• Jadi cara iodometri digunakan untuk
menentukan zat pengoksidasi, misal pada
penentuan suatu zat oksidator ini (H2O2).
Pada oksidator ini ditambahkan larutan KI
dan asam hingga akan terbentuk iodium
yang kemudian dititrasi dengan larutan.
Aplikasi Iodometri
Dalam industri makanan, iodometri secara
luas digunakan untuk menentukan konsentrasi
hidroperoksida dalam matriks lipid tertentu
(minyak dan lemak untuk konsumsi
manusia).Oksidasi adalah proses kimia yang
dikatalisis oleh berbagai faktor (adanya oksigen,
tingkat jenuh dalam minyak, keberadaan logam,
suhu) dan mengarah pada pembentukan
hidroperoksida. Menentukan konsentrasi bahan
kimia ini penting karena hidroperoksida memiliki
efek negatif pada penerimaan matriks lemak yang
digunakan, dan pada makanan goreng di
dalamnya, dan mereka juga terurai dengan
mudah, membentuk molekul yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Salah satu aplikasi yang menarik dari
iodometri dalam industri makanan untuk
menentukan sulfur dioksida (SO2) dalam
anggur.
• Sulfur dioksida memiliki beberapa fungsi
penting:
• mengatur fermentasi alkohol;
• bertindak sebagai antioksidan;
• bertindak sebagai pembersih yang;
• berguna untuk menghentikan fermentasi
yang wajib itu;
• membantu dalam ekstraksi zat polifenol;
• menurunkan suhu fermentasi.
Indikator
Indikator yang digunakan dalam
titrasi ini adalah amylum.
Penambahan amylum harus
mendekati TAT (bila Iod sedikit dan
yang tampak hanya warna I2 yaitu
kuning muda), maksudnya agar
amilum tidak membungkus iod
menyebabkan iod sukar lepas
kembali, hal itu berakibat warna biru
akansukar hilang sehingga perubahan
warna pada TA tidak kelihatan tajam
sekali.
Hal- hal yang perlu diperhatikan
pada penitaran cara
iodometri
 pereaksi iod adalah pereaksi yang mudah
menguap
 kelarutan iod dalama air rendah, oleh
karena itu perlu ditambahkan KI
berlebihan.
 tidak dilakukan dalam suasana
alkaliskarena iod bereaksi dengan alkali.
 penitar sebaiknya disimpan pada tempat
yang gelap karena cahaya matahari akan
mempercepat reaksi sampingan menjadi
iod oleh oksigen dari udara
Natrium tiosulfat
Larutan natrium tiosulfat
(Na2S2O3.5H2O) termasuk dalam
larutan baku sekunder, oleh karena
itu, larutan yang akan digunakan
dalam titrasi perlu distandardisasi
terlebih dahulu. Hal ini disebabkan
kestabilan larutan ini mudah
dipengaruhi oleh pH rendah (<5),
sinar matahari, dan adanya daya
bakteri yang memanfaatkan sulfur
(S).
Bahan baku larutan standar tio
sulfat
 kalium dikromat
kalium dikromat dapa diperoleh
dalam keadaan murni. K2cr207
mempunyai BE yang cukup tinggi, tidak
higroskopis, stabil dalam bentuk padatan
dan larutan.
 kalioum iodat
KIO3 mempunyai kemurnian yang
tinggi, sehingga cukup memenuhi syarat
sebagai larutan baku primer. Namun
sebagai baku primer KIO3 juga
mempunyai kelemahan yaitu mempunyai
berat ekivalen yang cukup rendah yaitu
sebesar 35,67.
Kelebihan dan Kekurangan Titrasi
Iodometri
a. Kelebihan :
 Penitaran berlangsung lebih cepat karena titrat dan
titran langsung bereaksi.
 Penambahan kanji diawal titrasi.
 Warna titik akhir lebih mudah teramati dari tidak
berwarna menjadi biru.
b. Kekurangan :
 Penitarnya mudah terurai oleh cahaya sehingga
preparasi contoh harus dilakukan terlebih dahulu.
 Pada saat titrasi dikhawatirkan kehilangan ion iod.
 Dalam keadaan asam, larutan iod dapat dioksidasi
oleh udara

Anda mungkin juga menyukai