TAUHID
URGENSI TAUHID:
1. Tauhid ajaran para nabi (QS al-Anbiya’ ayat 25)
Dan kami tidak mengutuskan seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami
wahyukan kepadanya. “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
aku, maka sembalah olehmu sekalian akan aku.
Sesunggunya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu
mereka kerjakan.
B. Jenis-jenis tauhid
1) Tauhid Rububiyah
Yakni meyakini bahwa hanya Allah yang Rab atau Tuhan yang menciptakan
dan mengatur alam semesta dan segala urusan. Hanya Allah yang memberi rezeki,
menghidupkan, dan mematikan. Karena itu, hubungan antara manusia dengan Allah
harus ditandai dengan kepasrahan, ketundukan, dan ketaatan.
Firman Allah, “Dialah yang menciptakan bagi kalian segala apa yang ada di
bumi semuanya…” (QS al-Baqarah: 29).
2) Tauhid Uluhiyah
Yakni meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Ilah atau Tuhan yang berhak
disembah (ma’bud). Hanya kepada-Nya segala pengabdian dan permintaan ditujukan.
Tidak ada sekutu bagi-Nya. Sebagaimana kandungan kalimat thayibah “Laa Ilaaha
Illallaah” (Tidak Tuhan selain Allah). Siapa yang berikrar dengan kalimat tersebut,
berarti dia bersedia mematuhi kehendak Allah dan tidak akan mengakui kekuasaan
selain kekuasaan-Nya.
“Karena sesungguhnya Allah. Dialah yang hak dan sesungguhnya apa saja
yang mereka seru selain Allah itulah yang batil…” (Q.S. 22:62, 31:30).
Tauhid Rububiyah:
1. Mengakui adanya sang pencipta selain Allah
2. Mengakui adanya yang menguasai dan mengatur alam ini selain Allah
3. Tidak meyakini adanya Allah sebagai pencipta
4. Meyakini benda tertentu bisa memberikan pertolongan, seperti jimat, keris,
cincin, pohon dst
5. Meyakini adanya wali yang bisa memberikan rezeki atau berkah
Tauhid Uluhiyah:
1. Melakukan ibadah kepada selain Allah
2. Berdoa kepada kuburan
3. Memuja jin
4. Meminta bantuan kepada benda tertentu untuk mendapatkan manfaat atau
mudharat
5. Menyandarkan tawakkal kepada selain Allah