Anda di halaman 1dari 3

MATERI III

TAUHID

A. Tauhid itu Pondasi Islam


Ajaran Islam dibangun atas fondasi ideologis Tauhid yang mengesakan Allah
dalam segala hal. Seorang hamba tak boleh menyekutukan-Nya dalam hal apa pun,
baik dalam tataran keyakinan apalagi dalam hal ibadah. Menyekutukan Allah
termasuk dosa besar bahkan mengeluarkan seseorang dari Islam.

URGENSI TAUHID:
1. Tauhid ajaran para nabi (QS al-Anbiya’ ayat 25)

Dan kami tidak mengutuskan seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami
wahyukan kepadanya. “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
aku, maka sembalah olehmu sekalian akan aku.

2. Pintu menuju surga

َ‫َم ْن قَا َل اَل اِلَهَ اِاِّل هللا َد َخ َل ْالَجَّنة‬


Barangsiapa yang mengucapkan laa ilaaha illallahu masuk surga (HR
Bukhari)

3. Sebab diterimanya amal (QS al-Muthaffifin: 36)

Sesunggunya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu
mereka kerjakan.

B. Jenis-jenis tauhid

1) Tauhid Rububiyah
Yakni meyakini bahwa hanya Allah yang Rab atau Tuhan yang menciptakan
dan mengatur alam semesta dan segala urusan. Hanya Allah yang memberi rezeki,
menghidupkan, dan mematikan. Karena itu, hubungan antara manusia dengan Allah
harus ditandai dengan kepasrahan, ketundukan, dan ketaatan.

Firman Allah, “Dialah yang menciptakan bagi kalian segala apa yang ada di
bumi semuanya…” (QS al-Baqarah: 29).
2) Tauhid Uluhiyah
Yakni meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Ilah atau Tuhan yang berhak
disembah (ma’bud). Hanya kepada-Nya segala pengabdian dan permintaan ditujukan.
Tidak ada sekutu bagi-Nya. Sebagaimana kandungan kalimat thayibah “Laa Ilaaha
Illallaah” (Tidak Tuhan selain Allah). Siapa yang berikrar dengan kalimat tersebut,
berarti dia bersedia mematuhi kehendak Allah dan tidak akan mengakui kekuasaan
selain kekuasaan-Nya.

“Karena sesungguhnya Allah. Dialah yang hak dan sesungguhnya apa saja
yang mereka seru selain Allah itulah yang batil…” (Q.S. 22:62, 31:30).

“Maka ketahuilah, sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)


selain Allah…” (Q.S. 47:19).

Konsep Tauhid menuntun manusia untuk tetap menempatkan Allah SWT


sebagai satu-satunya Tuhan. Kepada-Nyalah ia mengabdi. Segala hukum-Nya ditaati.
Larangan-Nya dijauhi dan perintah-Nya dijalankan. Umat manusia seluruhnya pada
hakikatnya berjiwa tauhid, karenanya ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia yang
berjiwa tauhid.

Lawan Tauhid adalah syirik, menyekutukan Allah SWT, meyakini Tuhan


lebih dari satu, atau meyakini ada sesuatu yang setara kekuatan dan kharismanya
dengan Tuhan. Dosa syirik ini tidak diampuni-Nya.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni perbuatan syirik, tetapi Dia


mengampuni selain dari itu…” (Q.S. 4:48).

Tauhid akan melahirkan amal perbuatan yang tertuju semata-mata karena


Allah SWT (ikhlas). Artinya, mencari keridhaan-Nya semata. Dengan demikian,
hukum Allah SWT senantiasa menjadi acuan dalam perilakunya. Bagi Muslim, hal ini
tercermin dalam bacaan Doa Iftitah dalam shalat: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku,
hidupku, dan matiku hanyalah demi Allah Pencipta alam semesta” (inna shalati wa
nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin). Juga, tercermin dalam bacaan
QS Al-Fatihah,

“Hanya kepada-Mu (wahai Allah) kami menyembah dan hanya kepada-Mu


jua kami memohon pertolongan.”
3) Tauhid Asma’ was Shifat
Kewajiban kaum Muslimin untuk mengimani nama-nama dan sifat Allah yang
baik. Nama dan sifat ini ada 99 yang wajib diimani. Namun bukan berarti Allah hanya
mempunyai 99 nama dan sifat. Bisa jadi lebih dari itu tapi yang wajib kita imani
minimal 99 yang dikenal dengan Asmaul Husna.

“Katakanlah, “Sembahlah Allah atau ar-Rahman. Yang mana saja kalian


sembah maka bagi-Nya nama-nama indah.” (QS al-Isra’: 110).

C. Hal-Hal Yang Membatalkan Tauhid

Tauhid Rububiyah:
1. Mengakui adanya sang pencipta selain Allah
2. Mengakui adanya yang menguasai dan mengatur alam ini selain Allah
3. Tidak meyakini adanya Allah sebagai pencipta
4. Meyakini benda tertentu bisa memberikan pertolongan, seperti jimat, keris,
cincin, pohon dst
5. Meyakini adanya wali yang bisa memberikan rezeki atau berkah

Tauhid Uluhiyah:
1. Melakukan ibadah kepada selain Allah
2. Berdoa kepada kuburan
3. Memuja jin
4. Meminta bantuan kepada benda tertentu untuk mendapatkan manfaat atau
mudharat
5. Menyandarkan tawakkal kepada selain Allah

Tauhid Asma’ was Shifat:


1. Tidak meyakini bahwa Allah mempunyai sifat-sifat sempurna
2. Menyelewengkan makna nama atau sifat Allah (tahrif)
3. Menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk-Nya (tasybih)
4. Menambah nama atau sifat yang tidak disebutkan Allah atau Rasul-Nya
5. Membuang atau menafikan salah satu nama atau sifat Allah (ta’thil)

Anda mungkin juga menyukai