Anda di halaman 1dari 18

PRESIPITIMETRI

• Adalah : cara titrasi dimana terjadi endapan .


• Contoh :
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

Makin kecil kelarutan garam yg terbentuk , makin


sempurna reaksinya .
Argentometri : adalah titrasi yg menyangkut
penggunaan larutan AgNO3
Argentometri : Terbentuk endapan
Ada yg tergolong pembentukan
Pembentukan endapan ada 3 cara berdasar indikator
yg dicapai untuk pembentukan titik akhir :
• 1. CARA MOHR ( 1856 ) :
Indikator K2CrO4 , Titrant = AgNO3
- Untuk menentukan garam klorida dengan titrasi
langsung .

- Untuk menentukan garam perak dgn titrasi kembali


setelah ditambah larutan baku NaCl berlebih .
pH diatur , agar tidak terlalu asam maupun terlalu
basa ( antara 6 dan 10 )
2. CARA VOLHARD :
Indikator Fe3+, Titran KCNS atau NH4CNS ,
- Untuk menentukan garam perak dgn titrasi
langsung.
• Untuk nenentukan garam –garam khlorida ,bromida ,
iodida , Tiosianat , Dengan titrasi kembali ,setelah
ditambah larutan baku AgNO3 berlebih .

3. CARA FAJANS :
Indikator : adalah salah satu indikator adsorpsi ,
Menurut macam anion yg diendapkan oleh Ag+, .
Titran AgNO3 , pH tergantung dari macam anion dan
indikator yg dipakai.
CARA MOHR .
Indikator menyebabkan terjadinya reaksi pada titik akhir
dengan titran . Sehingga terbentuk endapan yg berwarna
merah bata , menunjukkan titik akhir ,karena
warnanya berbeda dari warna endapan dengan Ag+
Pada analisa khlorida ,mula-mula terjadi reaksi :
Ag++ Cl- AgCl

Sedang pada titik akhir :titran bereaksi sbb :


2 Ag+ + CrO4-2 Ag2CrO4

Konsentrasi Kromat yg ditambahkan sebagai indikator


Tidak boleh sembarang ,tetapi harus dihitung berdasar
Contoh :
Berapah CrO4-2 yg diperlukan agar endapan Ag2CrO4
terjadi tepat pada ekivalen.
(Ag+) = (Cl- ) = Ksp AgCl

= 1,78 x10-10 = 1,33 x10-5

Bila Ag2CrO4 harus mengendap pada titik eqivalen,


maka kedua kesetimbangan diatas berlangsung secara
simultan .Karena Ag+ merupakan ion senama ,maka
konsentrasi Ag+ berlaku bagi kedua kesetimbangan
tsb.
Jadi dalam persamaan Ksp = (Ag+ ) (CrO4-2 )
= 1,29 x 10-12
• Nilai (Ag+) dari kesetimbangan AgCl =
1,33x 10-5
sehingga : (CrO4-2 ) = 1,29x 10-12 : (1,33x 10-5) 2
= 0,0072 M

Dlm penggunaan sesungguhnya ,konsentrasi 0,0072 M,


Terlalu besar karena warna K2CrO4 terlalu kuning ,
Sehingga akibatnya perubahan pada titik akhir sulit
Dilihat ,jadi harus dipakai konsentrasi lebih rendah =
2,5x 10-3 M , merupakan konsentrasi optimum.
Karena CrO4-2 diturunkan , maka Ag+ > 1,33 x 10-5
untuk dapat menghasilkan endapan merah sebagai
indikator
• Dari pengertian kelarutan & Ksp jelas bahwa :
1. Ag2CrO4 harus mempunyai kelarutan yg sesuai di
bandingkan dgn kelarutan endapan analat,maka
konsentrasi yg dipakai dapat membentuk
endapan indikator tidak jauh dari titik eqivalent.

2. Ag2CrO4 harus lebih mudah larut dari pada


endapan analat. Kalau tidak maka indikator
mengendap lebih dulu dari analat .
3. Untuk analat yg berbeda perlu digunakan
konsentrasi indikator yg berbeda pula, agar titik akhir
tidak terlalu jauh dari titik eqivalen.

• Pengaturan pH perlu,agar tidak terlalu rendah


ataupun terlalu tinggi . Bila terlalu tinggi , dapat
terbentuk endapan AgOH yg selanjutnya terurai
menjadi Ag2O sehingga titran terlalu banyak terpakai
2 Ag+ + 2 OH- 2 AgOH Ag2O + H2

Bila pH terlalu rendah ,ion CrO4-2 sebagian berubah


menjadi Cr2O7-2 karena reaksi :
2 H + + 2 CrO4-2 Cr2O7-2 + H2O
yg mengurangi konsentrasi indikator & tidak timbul
CARA VOLHARD .
Menggunakan NH4CNS atau KCNS sebagai titrant dan
larutan Fe3+ sebagai indikator , sampai dengan titik

Eqivalen harus terjadi reaksi antara titrant dan


Ag , membentuk endapan putih .
Ag+ +CNS- AgCNS putih

sedikit kelebihan titrannt,kemudian bereaksi


Dgn indikator, membentuk ion komplek yg sangat kuat
warnanya (merah) :
CNS- + Fe3+ FeCNS+2
yg larut & mewarnai larutan yg semula tidak berwarna.
Dgn cara Volhard titrasi langsung hanya dapat
digunakan untuk penentuan Ag+ atau CNS- sedang
untuk anion-anion lain harus ditempuh dgn cara titrasi

kembali . Pada lauran X- + Ag+ berlebih,lalu diti –


trasi untuk menentukan kelebihan Ag+ ,maka
titran selain bereaksi dgn Ag+ tsb, mungkin ber –
reaksi dgn endapan AgX .
Ag+ ( berlebih ) + X- AgX
Ag+ ( berlebih ) + CNS- AgCNS
CNS- + AgX (s) X- + AgCNS
K = Ksp AgX / Ksp AgCNS
misal dlm titrasi Cl- , endapan AgCl bereaksi dgn
titran sbb :

• AgCl (s) + CNS- AgCNS (s) + Cl-

Konstant keseimbangan :
K = ( Cl- ) / (CNS-) = ( Cl - )(Ag+) / (CNS- )(Ag +)
= Ksp AgCl / Ksp AgCNS
= 1,82 x 10-10/ 1,1 x 10 -12
= 1,7 x 102
Persamaan ini dapat dipakai untuk menghitung
konsentrasi Cl- , jika diketahui konsentrasi
Tiosianat konsentrasi Fe(CNS)+2 ,minimum = 6,4
x 10-4

Dan konsentrasi Fe3+ yg umum dipakai = 0,01 M


( Fe(CNS)+2 / (Fe3+ )( CNS- )=
=6,4 x 10-4/0,01 xCNS-

= 1,4 x 102
Maka (CNS -) = 4,6 x 10=6
Cl- = K (CNS -)= 1,7 x 10 2 x 4,6 x 10=6
= 7,8 x 10-4
• Jika konsentrasi Cl- disebabkan oleh reaksi antara
Tiosianat & AgCl , maka dapat dihitung volume
kelebihan titrant .
• Bila volume total pada titik akhir 100 ml ,kelebihan
Tiosianat 0,1 M .
7,8 x 10-4 x 100 / 0,1 = 0,8 ml .
Kelebihan sering lebih besar lagi .

Semakin besar kelarutan AgX dibandingkan dgn


AgCNS, semakin besar pula kesalahan Titrasi .
Untuk menghindari kesalahan – kesalahan ini ,
maka :
1. Dihindarkan penentuan X- yang mempunyai
kelarutan yg terlalu besar .

2. Untuk X- yg kelarutan AgX nya lebih besar ,


dapat ditempuh dgn jalan isolasi AgX untuk
menghindarkan reaksi antara AgX & CNS –

3. Mempergunakan Fe3+ yg lebih besar sehingga


CNS- pada titik eqivalen menjadi terlalu
rendah untuk bereaksi dengan AgX , karena
terkomplek oleh indikator .
CONTOH SOAL :

1. Kelarutan Barium Sulfat (BM = 233) pada 25 oC adalah


0,00023 g per 100 ml larutan. Hitung harga K sp.
Kelarutannya 0,23 mg/100 ml atau 0,0023 mg/ml.
Molaritas

Karena tiap mmol BaSO4 menghasilkan 1 mmol Ba2+ dan


1 mmol SO42-
[Ba2+] = [SO42-] = 1,0 x 10-5
Ksp = [Ba2+] [SO42-]= [1,0 x 10-5]2=1,0 x 10-10
2.Kelarutan perak ( BM = 332 ) adalah 0,0279 g/ liter
pada 25oC ,Hitung Ksp

• Jawab:
Molaritas AgCrO4 adalah =

Karena :
Ag2CrO4 menghasilkan dua ion Ag+ dan satu ion CrO42-
Maka ( Ag+) = 2 x 8,4 x 10 = 1,7 x 10-4
CrO42- = 8,4 x 10
jadi Ksp = ( Ag+) x CrO42-
= (1,7 x 10-4 ) 2 x 8,4 x 10 = 2,4 x 10-12
Tugas :

1 . 100 ml larutan yang mengandung 1,0 gr BaCl2


ditambahkan 1.0 g Na2SO4
a). Hitung berapa gram BaSO4 terbentuk
b). Berapa mg Barium tinggal tidak terendapkan .
Jika Ksp BaSO4 = 1 x 10-10
2. Perak dalam sebuah larutan diendapkan dengan
penambahan larutan kromat ,Volume akhir sebanyak
200 ml , berapa seharusnya konsentrasi CrO42-
dalam larutan akhir diendapkan semua Ag + kecuali
0,10 mg , Jika Ksp Ag2CrO4 = 2 x 10 -12
3). Perak Kromat Ag2CrO4 mempunyai Ksp sebesar =
2x 10 -12 , Ramalkan apakah endapan terbentuk atau
tidak ,apabila larutan larutan berikut dicampur :

• a) 100 ml 0,02 M AgNO3 + 100 ml 2x10 -5 M K2CrO4


• b) 100 ml 0,06 M AgNO3 + 200 ml 3x 10 -4M K2CrO4
• c). 50 ml 4x 10 -5 M AgNO3 +150 ml 4x 10 -4M K2CrO4

Anda mungkin juga menyukai