Anda di halaman 1dari 12

Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Perkembangan dari sektor indusri kimia yang begitu cepat, mempunyai
dampak terhadap tumbuhnya berbagai industri yang terkait, Indonesia sebagai
negara berkembang sedang menggalakkan pembangunan dibidang industri.
Dengan program alih teknologi, perkembangan industri di Indonesia
khususnya industri kimia mengalami peningkatan yang cukup pesat baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Salah satu industri kimia yang dilirik saat
ini adalah industri disodium phosphate. Diperkirakan di Indonesia, industri
disodium phosphate akan menjadi industri yang bernilai strategis.
Sodium phospat merupakan garam dari unsur sodium dan senyawa
asam phospat. Sodium phospat terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
monosodium phospat (NaH2PO4), disodium phospat (Na2HPO4) dan trisodium
phospat (Na3PO4).
Disodium Phosphat adalah suatu senyawa phospat yang merupakan
intermediet produk (produk antara) yang banyak digunakan dalam industri
kimia. Disodium Phosphat (Na2HPO4) umumnya dipasaran dikenal dengan
nama Sodium Phosphat dan merupakan bahan dasar untuk pembuatan
senyawa phosphat yang lainnya. Disodium Phosphat yang beredar di pasaran
adalah senyawa Phosphat yang mengandung hidrat. Produk disodium phospat
dapat dibagi menjadi beberapa produk berdasarkan molekul H 2O kristal yang
terikat (hydrat) seperti : disodium phospat anhydrat (murni, tanpa H 2O
kristal), disodium phospat anhydrat (2 molekul H2O), disodium phospat
heptahydrat (7 molekul H2O), dan disodium phospat dodecahydrat (12
molekul H2O).
Memasuki tahun 1900 permintaan Disodium Phosphat anhydrat
semakin meningkat seiring dengan kemajuan di bidang industri tekstil dan
water softening. Beberapa kegunaan Disodium Phosphat anhydrat pada saat

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
1
Pendahuluan

itu adalah untuk proses industri tekstil, pabrik makanan dan untuk industri
lainnya sebagai pengontrol pH antara 4 – 9. Peningkatan produksi Disodium
Phosphat anhydrat dimulai sejak tahun 1948.
Industri disodium phospat anhydrat di Indonesia mempunyai
perkembangan yang stabil, hal ini dapat dilihat dengan kegunaan disodium
phospat anhydrat pada industri kimia tekstil sebagai pemucat pengolahan air
boiler, makanan, dan lain sebagainya. Pendiri pabrik disodium phospat
anhydrat di Indonesia mempunyai peluang investasi yang menjanjikan dan
mempunyai profitabilitas yang tinggi.
Berdasarkan kenaikan kebutuhan Disodium Phosphat anhydrat dan
banyaknya kegunaan dan untuk mengurangi import dari negara lain. Maka
perlu didirikan pabrik dengan skala yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
sendiri disamping dapat mendorong berkembangnya industrilisasi di
indonesia.
Dengan perencanaan yang tepat maka Pabrik Disodium Phosphat
anhydrat yang didirikan dapat meningkatkan perekonomian negara,
terserapnya tenaga kerja yang berarti mengurangi penggangguran dan
pemanfaatan sumber daya alam.
Tabel 1.1 Data Impor Disodium Phospat Anhydrat di Indonesia :
Kebutuhan
Tahun
(ton/tahun)
2012 2080,1560
2013 1185,6310
2014 1694,9570
2015 1683,0960
2016 1446,8160
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)
Berdasarka pada table diatas, untuk mendapatkan kebutuhan pada tahun
2021(tahun ke 10) digunakan program Ms.Excel sehingga didapatkan grafik
dan persamaan sebagai berikut

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
2
Pendahuluan

Kebutuhan disodium phosphate anhydrat


2500
kebutuhan tiap tahun(ton)

2000

f(x) = − 76.9215 x + 1848.8957


1500 R² = 0.134476959351164

1000

500

0
2012 2013 2014 2015 2016
tahun

Grafik 1. Kebutuhan Disodium Phosphate Anhydrat di Indonesia

Persamaan linier : y = ax + b
y = -76,921x + 1848,9
Kebutuhan pada tahun 2021, maka x = 2021, sehingga didapat
kebutuhan pada tahun 2021(tahun ke 10) :
y = -76,921x + 1848,9
= -76,921(10) + 1848,9
= 1079,69 ton/tahun
I.1.1 Manfaat pendirian pabrik
Beberapa manfaat lebih lanjut dengan didirikannya pabrik ini adalah :
1. Diharapkan dapat mengurangi impor disodium phospat anhydrat,
sehingga Indonesia tidak mengimpor disodium phospat anhydrat.
2. Mendorong pertumbuhan industri-industri kimia, menciptakan
lapangan kerja, mengurangi pengangguran
3. Diharapkan dapat menumbuhkan serta memperkuat perekonomian
di Indonesia. Kebutuhan disodium phospat anhydrat di Indonesia
dipenuhi oleh beberapa negara pengimpor. Beberapa tahun ini,
Indonesia masih membutuhkan disodium phospat anhydrat dari
negara-negara penghasil disodium phospat anhydrat.

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
3
Pendahuluan

I.1.2 Kegunaan Disodium Phosphat Anhydrat


Disodium Phosphat anhydrat digunakan untuk mendukung industri –
industri lainnya diantaranya :
a. Digunakan pada industri sabun dan detergen
Sebagai bahan untuk memisahkan bahan inorganik soil yang melekat
pada pakaian.
b. Digunakan pada industro water treatmen.
Untuk proses penjernihan air dan mengendapkan flokulan yang terikut
dengan air.
c. Digunakan pada industri makanan.
Untuk proses Thining minyak kelapa yaitu menetralkan asam laktat
dan mengumpulkan lemak minyak kelapa, untuk proses thiekening
susu coklat dengan menghasilkan calsium pyrophosphat gel dan untuk
industri agar – agar instan.
d. Reagen dalam pengolahan air umpan boiler, yang digunakan sebagai
sebagai sumber alkalinity untuk mencegah korosi dan terbentuknya
kerak
e. Bahan aditif pada makanan yang berfungsi sebagai pengatur
keasaman(Acidity Regulator), misalnya pada mentega
f. Digunakan pada industri keramik.
g. Sebagai penstabil hidrogen peroxida.
h. Digunakan pada industri logam pada proses pencelupan.

I.2 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk


I.2.1 Spesifikasi Bahan Baku
1) Soda Ash (Perry 7ed)
Sifat Fisik
Nama lain : Sodium karbonat
Rumus Molekul : Na2CO3
Berat Molekul : 105,99 gr/mol

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
4
Pendahuluan

Warna : Putih abu abu


Bau : Tidak berbau
Bentuk : Serbuk 100 mesh
Specific gravity : 2,533
Titik leleh : 851°C (1 atm)
Titik didih : terdekomposisi diatas 851°C
Larut dalam air : 6,38 gr/100 gr H20 pada 0°C
38,89 gr/100 gr H20 pada 30°C
Sifat Kimia
1) Natrium karbonat cepat bereaksi dengan asam kuat membentuk
garama karbonat
Na2+CO3 + 2(H3O, A-) → Na+ A2- + CO2 + 3H2O (1.1)
Na2(HCO3) + (H3O+, A-) → Na- A- + CO2 + 3H2O (1.2)
2) Pembentukan sodium karbonat
a. Konversi NaCl menjadi Na2SO4
2NaCl + H2SO4 → Na2SO4 + CaCO3 (1.3)
b. Reaksi antara natrium sulfat dan kalsium karbonat dilakukan
pada temperature tinggi menghasilkan sodium karbonat
Na2SO4 + CaCO3 → Na2CO3 + CaS + 2O2 (1.4)
c. Reduksi natrium sulfat menjadi natrium sulfide
Na2SO4 + 4C → NaS + 4CO (1.5)
d. Natrium sulfide dicampur dengan CO2 dan steam
Na2S + CO2 + H2O → Na2CO3 + H2S (1.6)
(Othmer, 1978)

Komposisi soda ash : (SREE Int. Indonesia)


Komponen % berat

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
5
Pendahuluan

Na2CO3 99,07%
Impuritis 0,20%
H2O 0,10%
100,00%
2) Asam Phospat (Perry 7ed)
Sifat Fisik
Nama lain : Phosporic Acid
Rumus Molekul : H3PO4
Berat Molekul : 98 gr/mol
Warna : bening, tidak berwarna
Bau : bau phospor
Bentuk : liquida
Specific gravity : 1,834
Titik leleh : 42,35°C (1 atm)
Titik didih : terdekomposisi diatas 213°C
Kelarutan dalam air dingin : 2340 gr/100gr H2O (26oC)
Kelarutan dalam air dingin : sangat larut
Sifat Kimia
a. Merupakan senyawa alkali kuat
b. Merupakan asam yang lebih kuat daripada asam asetat, asam
oksalat, asam salisilat dan asam borat
c. Bersifat korosif pada logam
(PT. Smart Lab Indonesia, 2017)
Komposisi Asam Phospat : (PT. Petrokimia Gresik)
Komponen % berat
H3PO4 85,00 %
H2O 15,00 %
100,00 %
I.2.2 Spesifikasi Produk
Produk Utama :

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
6
Pendahuluan

1) Disodium Phospat anhydrat (Merck, Perry 7ed)


Sifat Fisik
Nama lain : Disodium Hydrogen Phosphate Anhydrous
Rumus Molekul : Na2HPO4
Berat Molekul : 141,96 gr/mol (anhydrat)
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : kristal jernih atau serbuk 100 mesh
Specific gravity : 1,697
Densitas : 1,7 gr/cm3
Titik leleh : 243°C
Titik didih : 245°C
Kelarutan dalam air dingin : 80,2kg/100 kg H2O (H2O = 50°C)
:97,65 kg/100 kg H2O (H2O =85°C)
Sifat Kimia
1) Beberapa reaksi hidrasi
a. 2NaHPO4 → Na2P2O4 + H2O T=240oC
b. Na2HPO4 . 2H2O → Na2HPO4 + H2O + H2 T=92,5oC
c. Na2HPO4 . 7H2O → Na2HPO4.H2O + 5H2O T=48oC
2) Reaksi lain
NaOH + Na2HPO4 → Na3PO4 + H2O
H3PO4 + Na2HPO4 → 2NaH2PO4
Kadar produk: (Lianyungang KCI Co.Ltd)
Kadar Disodium Phospat = minimal 98 %
Kadar air dalam produk = maksimal 0,2 %

Produk Samping :
2) Karbon Dioksida (Perry 7ed)

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
7
Pendahuluan

Sifat Fisik
Nama lain : Karbon Dioksida
Rumus Molekul : CO2
Rumus Bangun : O=C=O
Berat Molekul : 44,01 gr/mol
Warna : tidak berwarna
Bau : tidak berbau
Bentuk : gas
Specific gravity : 1,101( fase liquid dengan suhu -87oC)
1,53 (fase gas)
Densitas : 1,98 gr/L
Titik leleh : -56,6°C(tekanan 5,2 atm)
Titik didih : -78,5°C
Kelarutan dalam air dingin : 179,7 cc/100 gr air (suhu 0oC)
Kelarutan dalam air panas : 90,1 cc/100 gr air (suhu 20oC)

Sifat Kimia
a. Terdiri dari dua ikatan rangkap dan mempunyai bentuk
liniar
b. Apabila teroksidasi sepenuhnya, ia tidak aktif dan tidak
mudah terbakar
c. Dapat dibuat dari pembakaran bahan organik apabila cukup
oksigen
(Anonim, 2013)
Kadar produk : (FAO)
Kadar karbon dioxide = minimal 99 %

I.3 Lokasi Pabrik

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
8
Pendahuluan

Pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu masalah pokok dalam


menuunjang keberhasilan suatu pabrik, terutama pada aspek–aspek
ekonomisnya. Setelah mempelajari dan mempertimbangkan beberapa faktor
yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, maka ditetapkan lokasi pabrik
Disodium Phospat Anhydrat ini akan didirikan di daerah Manyar, Gresik.
Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik ini, antara
lain meliputi Faktor Utama dan Faktor Khusus.
I.3.1 Faktor Utama
Faktor Utama meliputi :
a. Bahan Baku
Tersedianya bahan baku dan harga bahan baku sering menjadi
penentu lokasi pabrik. Dalam hal ini bahan baku yang digunakan
berasal dari produk lokal dalam negeri. Bahan baku yang digunakan
dapat diperoleh di Gresik dan sekitarnya.
b. Pemasaran
Berhasil atau tidaknya pemasaran akan menentukan
keuntungan industri tersebut. Hal – hal yang perlu dipertimbangkan
antara lain:
1. Kebutuhan produk baik di masa sekarang maupun di masa
mendatang.
2. Jarak yang ditempuh dari pabrik ke daerah pemasaran.
3. Pengaruh persaingan yang ada.
c. Tenaga Listrik dan Bahan Bakar
Sumber tenaga listrik untuk keperluan pabrik ini disuplai dari
PLN maupun generator. Karena pabrik sudah menyediakan generator
juga lokasi pabrik terdekat dengan gardu induk PLN, maka masalah
ketenagaan di pabrik ini tidak ada.
Bahan bakar untuk pabrik ini mudah diperoleh, karena
didistribusi bahan bakar untuk industri mudah diperoleh dari unit

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
9
Pendahuluan

pemasaran PERTAMINA. Jadi penyuplaian bahan bakar untuk pabrik


bukan masalah lagi.
d. Persediaan Air
Air merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu
Industri Kimia. Kebutuhan air pabrik ini relatif banyak antara lain
digunakan untuk sanitasi, air proses, dan air umpan boiler. Karena
lokasi pabrik ini di dekat dengan sumber air yang berasal dari sungai
Bengawan Solo, maka masalah penyediaan air bisa dipenuhi.
e. Iklim dan Cuaca
Keadaan iklim dan cuaca di daerah lokasi pabrik pada
umumnya baik. Seperti diketahui bahwa gresik mempunyau iklim
yang panas, maka untuk menghemat biaya operasinya, alat – alat yang
digunakan diletakkan di dalam bangunan pabrik agar pengaruh panas
menjadi berkurang, sehingga tidak butuh peralatan tambahan. Tentang
bencana alam misal gempa, lokasi pabrik ini dapat dikatakan aman
dari bahaya gempa. Dengan demikian masalah iklim dan cuaca tidak
ada masalah.

I.3.2. Faktor Khusus


Faktor-faktor khusus meliputi :
a. Transportasi
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
pabrik adalah faktor transportasi, baik untuk bahan baku maupun
untuk produk-produk yang dihasilkan. Masalah transportasi tidak
mengalami kesulitan karena tersedianya sarana perhubungan yang
baik. Fasilitas pengangkutan darat dapat dipenuhi dengan adanya jalan
raya (jalan tol Surabaya-Manyar) yang dilalui oleh kendaraan yang
bermuatan berat dan fasilitas pengangkutan laut dapat dipenuhi
dengan tersedianya pelabuhan-pelabuhan baik di sekitar Surabaya.

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
10
Pendahuluan

Untuk transportasi udara dapat dipenuhi melalui bandara udara di


Surabaya.
b. Buangan Pabrik
Hal – hal yang perlu diperhatikan tentang limbah pabrik adalah:
1. Masalah – masalah polusi yang mungkin akan timbul dengan
adanya pabrik dan penanggulangannya.
2. Penanganan limbah terutama jika berhubungan dengan
peraturan setempat serta dampaknya terhadap lingkungan.
c. Tenaga Kerja
Umumnya tenaga kerja dapat dengan mudah dipenuhi dari
daerah sekitar lokasi pabrik ataupun di luar pabrik, keterampilannya
sesuai dengan kinerja perusahaan. Hal ini merupakan langkah positif
untuk mengurangi angka pengangguran.
d. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah
Berdasarkan peraturan pemerintah dan peraturan daerah Jawa
Timur, daerah Gresik ditetapkan sebagai salah satu zona industri.
Dewasa ini pemerintah menggalakkan investasi didaerah, apalagi
sekarang ada otonomi untuk daerah tentang perijinan pendirian pabrik.
e. Karakteristik dari lokasi
Struktur dan karaktristik tanah di daerah gresik ini bukan
masalah lagi. Hal ini mengingat sudah banyak industri yang telah
berdiri dimana lokasi ini khusus untuk pabrik–pabrik industri berat.
Adanya industri berat yang berdiri dan beroperasi dilokasi tersebut,
maka dapat dipastikan bahwa struktur dan karakteristik tanahnya
memenuhi syarat.
f. Faktor lingkungan sekitar pabrik
Keadaan masyarakat disekitar lokasi pabrik akan
mempengaruhi pendirian suatu pabrik. Berdasarkan pengamatan,
disekitar lokasi pabrik sudah terdapat fasilitas–fasilitas yang
memungkinkan karyawan hidup dengan layak, antara lain yaitu :

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
11
Pendahuluan

sarana pendidikan, sarana ibadah maupun sarana lainnya. Dan juga


lokasi ini relatif dekat dengan surabaya yang mempunyai fasilitas
lebih lengkap, sehingga kehidupan karyawannya akan lebih tenang
dalam menjamin masa depan keluarganya. Sedangkan adat istiadat
masyarakat sekitar lokasi pabrik cukup baik, sehingga diharapkan
operasi pabrik tidak mengalami gangguan keamanan.

Pra Rencana Pabrik Disodium Phospat Anhydrat dari Soda Ash dan Asam
Phosphat dengan Proses Kristalisasi
12

Anda mungkin juga menyukai