Anda di halaman 1dari 11

Pendahuluan I-1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Tinjauan Umum


I.1.1 Sejarah Perkembangan boric acid
Kristal boric acid pertama kali dibuat pada tahun 1702 oleh Wilhem
Homberg yang mencampur borax, asam mineral dan air. Penguapan air
membentuk kristal boric acid yang sering disebut “Homberg’s Salt”. Peneliti
eropa kemudian menemukan sifat – sifat campuran sebagai antiseptik dan pencuci
mata. Pada tahun 1870, deposit borax ditemukan di Nevada dan Death Valley,
California.
James Wright, teknisi general elektrik mencari pengganti karet hingga
akhirnya ditemukan bahan baru yang lebih baik dengan mencampurkan silicon oil
dengan boric acid. Campuran biru ini mempunyai sifat unik, lebih baik dari karet.
Ini dapat direnggangkan berkali – kali tanpa putus dan memantul 25 % lebih
tinggi daripada bola karet.

I.1.2 Latar Belakang Pendirian Pabrik


Perkembangan industri di indonesia, khususnya industri kimia telah
mengalami peningkatan baik kualitas maupun kuantitas sehingga kebutuhan akan
bahan baku, bahan pembantu, maupun tenaga kerja semakin meningkat seiring
dengan berjalannya waktu. Dengan melihat kenyataan tersebut, industri asam
borat memiliki prospek ke depan yang cerah. hal ini karena asam borat merupakan
senyawa kimia anorganik produk industri kimia yang dapat menjadi bahan baku
untuk industri kimia seperti industri makanan, farmasi, dan lain – lain. kegunaan
asam borat antara lain sebagai bahan pengawet, dalam farmasi sebagai antiseptik.
Pada saat ini kebutuhan asam borat di indonesia sebagaian besar diimpor
dari negara – negara lain seperti : USA, China, Belanda, Perancis, Peru, Turki,
Rusia dan Jerman (www.data.un.org). Kebutuhan bahan baku merupakan faktor
penting yang menentukan kelangsungan produksi. Borak dan asam sulfat
merupakan bahan baku dalam pembuatan asam borat ini. Kebutuhan boraks
diperoleh dengan cara mengimpor dari China, sedangkan asam sulfat diperoleh
dari website Alibaba, Indonesia. Dengan berbagai kebijakan yang diambil,

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I-2

pemerintah terus berupaya untuk menciptakan iklim yang segar bagi pertumbuhan
industri kimia yang ditekankan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,
pemanfaatan sumber daya alam yang ada, menciptakan lapangan pekerjaan,
mendorong perkembangan industri lain dan ekspor. Kebijakan pemerintah di
bidang industri, terutama dengan didirikannya pabrik – pabrik kimia di Indonesia
diharapkan dapat mengurangi ketergantungan dengan Negara lain dan
peningkatan devisa Negara.
Sampai saat ini bahan kimia yang masih diimpor dari Negara lain salah
satunya adalah asam borat (boric acid). Asam borat adalah salah satu bahan yang
sangat penting dalam indutri kimia.
a. Pendirian pabrik asam borat di Indonesia dapat didirikan karena didukung oleh
beberapa alasan, yaitu : Pabrik – pabrik industri kimia seperti industry gelas,
keramik, elektronik, obat dan farmasi semakin berkembang memungkinkan
kebutuhan akan asam borat semakin meningkat.
b. Dapat memberikan lapangan pekerjaan sehingga banyak menyerap tenaga kerja.
c. Pabrik – pabrik industri kimia seperti industry gelas, keramik, elektronik, obat
dan farmasi semakin berkembang memungkinkan kebutuhan akan asam borat
semakin meningkat.
d. Dapat memberikan lapangan pekerjaan sehingga banyak menyerap tenaga kerja.

I.1.3 Penentuan Kapasitas Produksi


Dalam perencanaan kapasitas rancang pabrik asam borat ada beberapa
pertimbangan :
a. Kebutuhan asam borat dalam negeri
Untuk memenuhi kebutuhan asam borat di dalam negeri Indonesia masih
mengimpor dari negara lain. Data kebutuhan impor asam borat disajijan
dalam tabel I.1

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I-3

Tabel I.1 Kebutuhan Asam Borat di Indonesia berdasarkan Data Impor :

Kebutuhan Impor,
Tahun (x)
ton (y)
2012 17344.508
2013 19602.552
2014 21860.596
2015 24118.64
2016 26376.684

(Sumber : Badan Pusat Statistik, Surabaya)


b. Ketersediaan bahan baku
Bahan baku berupa borak diimpor dari china dan asam sulfat dibeli dari
PT. Petrokimia, Gresik
Analisa data :
Data Tahun Kebutuhan Impor,
x.y x²
(n) (x) ton (y)
1 2012 17344.508 34897150.1 4048144
2 2013 19602.552 39459937.18 4052169
3 2014 21860.596 44027240.34 4056196
4 2015 24118.64 48599059.6 4060225
5 2016 26376.684 53175394.94 4064256
Σ 10070 109302.98 220158782.2 20280990

Digunakan metode Regresi Linier, dengan persamaan :


y = a  b(x  x)
Dengan : a = y (rata-rata harga y : kapasitas)
x = rata-rata harga x : (tahun)

xy
x i y i 
b = n (n = jumlah data) (x = tahun)
x 2 
 x 2
n

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I-4

Didapat : a = 21860.596 ton

b =

= 33150.816 ton/tahun

Persamaan linier : y = 21860.596 + 2258.044 ( 2019 – 2014)


= 33150.816 ton/tahun
Pabrik direncanakan berproduksi pada tahun 2019 dengan masa
konstruksi selama 2 tahun, maka x = 2017 , sehingga didapat kebutuhan
pada tahun 2019 :
y = 21860.596 + 2258.044 ( 2019 – 2014)
= 33150.816 ton/tahun
 33000 ton/tahun
Dengan demikian, maka penting sekali adanya perencanaan pendirian
pabrik Boric Acid di Indonesia. Hal ini membantu industri-industri kimia
di dalam negeri dalam penyediaan bahan baku dan bila memungkinkan
untuk komoditi ekspor yang dapat meningkatkan devisa Negara.

I.1.4 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk


I.1.4.1 Spesifikasi Bahan Baku
1. Boraks (Zhengzhou P&B Chemical Ltd.2016)

 Nama lain : Natrium tetraborate decahydrate


 Rumus molekul : Na2B4O7 . 10 H2O
 Berat molekul : 381.2 g/mol
 Spesific Grafity : 1.73 gr/cm3
 Bersifat : Basa lemah pH (9.15 – 9.20)
 Warna : Putih Kristal
 Kemurnian : 99.5 % berat

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I-5

2. Asam Sulfat (Chemical Land 21 & Perry 7ed : 1999)


Nama lain : Oil of vitriol, Dihydrogen sulfate
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98
Warna : tidak berwarna
Bau : tajam dan khas
Bentuk : Liquid pekat
Specifik gravity : 1,834
Melting Point : 10,49 oC
Boiling Point : terdekomposisi diatas 340 oC
Solubility, Water : larut sedikit

I.1.4.2 Spesifikasi Produk


1. Asam Borat (Jinan Shijitongda Chemical Co.,Ltd,2016)
 Rumus molekul : H3BO3
 Berat molekul : 61.8 g/mol
 Spesific Grafity : 1.57 gr/cm3
 Warna : Putih Kristal
 Kemurnian : 99.5 % berat
 Titik didih : 300˚C
 Titik lebur : 169˚C

2. Natrium Sulfat (Jinan Shijitongda Chemical Co.,Ltd,2016)


 Rumus molekul : Na2SO4
 Berat molekul : 142 g/mol
 Warna : Putih Kristal
 Spesific Grafity : 2,698 gr/cm3
 Kemurnian : 99%

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I-6

I.2 Pemilihan Lokasi dan Tata Letak Pabrik


I.2.1 Pemilihan Lokasi
Lokasi suatu pabrik mempengaruhi keberhasilan tercapainya tujuan
pendirian. Lokasi suatu pabrik hendaknya pada suatu daerah yang sedemikian
sehingga biaya produksi dan distribusi seminimal mungkin. Berdasarkan
penentuan lokasi, pabrik asam borat direncanakan akan didirikan di daerah lokasi
Industri Gresik provinsi Jawa Timur.

Gambar I.1 Lokasi Pabrik Asam Borat

Adapun daerah lokasi industry Gresik, provinsi jawa timur ini dipilih
karena beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Pemasaran
Asam Borat digunakan sebagai bahan baku pada industri gelas, keramik,
kimia, elektronik, obat dan farmasi. Lokasi pemasaran akan sangat
mempengaruhi harga produk dan biaya transportasi. Letak yang sangat
berdekatan dengan pasar utama merupakan pertimbangan yang sangat
penting karena akan lebih mudah terjangkau oleh konsumen.
2. Tenaga kerja
Karena terletak di Pulau Jawa maka tenaga kerja juga tersedia lebih dari
cukup.

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I-7

3. Karakteristik lokasi
Meliputi keadaan iklim yang menunjang misalnya kemungkinan terjadinya
banjir. Termasuk dalam karakteristik ini adalah sosial masyarakat, apakah
dapat menerima kehadiran pabrik serta kemungkinan pengembangannya.
4. Pembuangan limbah
Pabrik Asam Borat tidak mempunyai limbah yang berbahaya jika
dilakukan pengawasan yang baik. Limbah dari pabrik Asam Borat adalah
air serta hasil samping yang akan dijual lagi untuk diolah lebih lanjut.
5. Kebijaksanaan pemerintah
Pendirian pabrik juga perlu memperhatikan faktor kepentingan pemerintah
yang terkait didalamnya, kebijaksanaan pengembangan industri dan
hubungannya dalam pemerataan kesempatan kerja dan kesejahteraan serta
hasil pembangunan.
6. Transportasi dan telekomunikasi
Dalam hal ini dipertimbangkan dari segi kemudahan dan kelancarannya,
namun dalam hal ini bersifat relatif karena ada kalanya kemudahan
transportasi tercipta karena berdirinya suatu pabrik.
7. Utilitas
Utilitas yang utama adalah air, steam, bahan bakar dan listrik. Untuk
kebutuhan listrik didapat dari PLN dan generator, kebutuhan bahan bakar
dipenuhi dari pertamina atau perusahaan petroleum lain, sedangkan
kebutuhan air dipenuhi dari air laut yang ada di dekat pabrik atau pabrik
pengolahan air disekitar lokasi pabrik.

I.2.2 Tata Letak Pabrik


1.2.2.1 Dasar perencanaan tata letak pabrik harus diatur sehingga
didapatkan :
a. Konstruksi yang efisien.
b. Pemeliharaan yang ekonomis.
c. Operasi yang baik.
d. Dapat menimbulkan kegairahan kerja dan menjamin keselamatan kerja
yang tinggi.

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I-8

Untuk mendapatkan tata letak pabrik yang baik harus dipertimbangkan


beberapa faktor, yaitu :
 Tiap-tiap alat diberikan ruang yang cukup luas agar memudahkan
pemeliharaannya.
 Setiap alat disusun berurutan menurut fungsi masing-masing
sehingga tidak menyulitkan aliran proses.
 Untuk daerah yang mudah menimbulkan kebakaran ditempatkan alat
pemadam kebakaran.
 Alat kontrol yang ditempatkan pada posisi yang mudah diawasi oleh
operator.
 Tersedianya tanah atau areal untuk perluassan pabrik.
Dalam pertimbangan pada prinsipnya perlu dipikirkan mengenai beaya
instalasi yang rendah dan sistem menejemen yang efisien. Tata letak
pabrik dibagi dalam beberapa daerah utama, yaitu :
1.2.2.2 Daerah proses
Daerah ini merupakan tempat proses. Penyusunan perencanaan tata letak
peralatan berdasarkan aliran proses. Daerah proses diletakkan ditengah-
tengah pabrik, sehingga memudahklan supply bahan baku dari gudang
persediaan dan pengiriman produk kedaerah penyimpanan, serta
memudahkan pengawasan dan perbaikan alat-alat.
1.2.2.3 Daerah penyimpanan ( Storage Area )
Daerah ini merupakan tempat penyimpanan hasil produksi yang pada
umumnya dimasukkan kedalam tangki atau drum yang sudah siap
dipasarkan.
1.2.2.4 Daerah pemeliharaan pabrik dan bangunan
Daerah ini merupakan tempat melakukan kegiatan perbaikan dan
perawatan peralatan, terdiri dari beberapa bengkel untuk melayani
permintaanperbaikan dari pabrik dan bangunan.
1.2.2.5 Daerah utilitas
Daerah ini merupakan tempat penyediaan keperluan pabrik yang
berhubungan dengan utilitas yaitu air, steam, brine dan listrik.

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I-9

1.2.2.6 Daerah Administrasi


Merupakan pusat dari semua kegiatan administrasi pabrik dalam mengatur
operasi pabrik serta kegiatan-kegiatan lainnya.
1.2.2.7 Daerah Perluasan
Digunakan untuk persiapan jika pabrik mengadakan perluasan dimasa
yang akan datang. Daerah perluasan ini terletak dibagian samping pabrik.
1.2.2.8 Plant Service
Plant Service meliputi bengkel, kantin umum dan fasilitas
kesehatan/poliklinik. Bangunan-bangunan ini harus ditempatkan sebaik
mungkin sehingga memungkinkan terjadinya efisiensi yang maksimum.
1.2.2.9 Jalan Raya
Untuk memudahkan pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi,
maka perlu diperhatikan masalah transportasi. Salah satu sarana
transportasi yang utama adalah jalan raya.
I.2.3 Lay Out / Pembagian Areal Tanah
TabeL I.2 Pembagian Luas Pabrik
Luas Lumen
No Bangunan Ukuran (m x m) ft candle
(m²) (m²)
1 Jalan dan Halaman 50 x 40 2000 200 2015200
2 Daerah Proses 70 x 50 3500 350 3526600
3 Kantor Logistik 8 x 10 80 8 80608
4 Kantor Produksi 10 x 15 150 15 151140
5 Pos Keamanan 5 x 5 25 2.5 25190
6 Tempat Parkir 15 x 15 225 22.5 226710
7 Taman 8 x 20 160 16 161216
8 Perpustakaan 8 x 8 64 6.4 64486
9 PMK 6 x 5 30 3 30228
10 Bengkel 10 x 8 80 8 80608
11 Poliklinik 8 x 8 64 6.4 64486
12 Musholla 8 x 15 120 12 120912
13 Kantin dan Koperasi 10 x 10 100 10 100760
14 Toilet 5 x 5 25 2.5 25190
15 Pemadam Kebakaran 10 x 5 50 5 50380
16 Ruang Kontrol 10 x 5 50 5 50380
17 Laboratorium 10 x 20 200 20 201520
18 Unit Pengolahan Air 50 x 50 2500 250 2519000
19 Unit Pembangkit Listrik 50 x 50 2500 250 2519000

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I - 10

20 Unit Boiler 50 x 50 2500 250 2519000


21 Unit Packaging 20 x 20 400 40 403040
22 Gudang Produk 20 x 20 400 40 403040
23 Gudang Bahan Baku 20 x 20 400 40 403040
24 Daerah Perluasan 50 x 50 2500 250 2519000
Total 18123 1812.3 18260735

Luas Bangunan Gedung = 1013 m²


Luas Bangunan Pabrik = 14950 m²

Gambar I.2. Tata Letak Pabrik Boric Acid

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Pendahuluan I - 11

Keterangan Gambar I.2 Tata Letak Pabrik Boric Acid :


1. Pos Keamanan
2. Parkir Kendaraan Roda 2
3. Parkir Kendaraan Roda 4 (3 a) dan Parkir Truk (3 b)
4. Poliklinik
5. Masjid
6. Kantor
7. Gudang bahan baku Borak (Na2B4O7 . 10 H2O)
8. Tangki penampung bahan baku Asam Sulfat (H2SO4)
9. Bengkel
10. Area Proses
11. Gudang produk Boric Acid(H3BO3)
12. Laboratorium
13. Taman
14. Toilet
15. Perpustakaan
16. Kantin
17. Unit Pengolahan Limbah
18. Utilitas
19. Ruang Control
20. Ruang Generator
21. Pemadam Kebakaran
22. Area Perluasan
23. Gudang Peralatan
24. Gedung Serba Guna
25. Timbangan Truk
26. Sungai
27. Jalan Raya

Pra Rencana Pabrik Boric Acid

Anda mungkin juga menyukai