Anda di halaman 1dari 6

Seleksi dan Uraian Proses II - 1

BAB II
SELEKSI DAN URAIAN PROSES

II.1 Macam Proses


Pada dasarnya ada dua proses untuk memproduksi asam borat, yaitu :
1. Proses Asidifikasi
Pada proses ini asam borat dibuat dengan cara mereaksikan granular borak
dengan larutan H2SO4 di dalam reaktor, dengan ketentuan 3 bagian
granular borak (Na2B4O7.10 H2O), 1 bagian asam sulfat (H2SO4) dan 12
bagian air (H2O).
Untuk lebih jelasnya, proses pembuatannya akan diuraikan di bawah ini :
a. Pertama – tama memasukkan semua bahan yang diperlukan ke dalam
reactor dan ditambahkan 1 bagian asam sulfat (H2SO4). dengan
perbandingan 3 bagian granular borak (Na2B4O7.10 H2O) dan 12
bagian air (H2O). Temperatur yang digunakan adalah 90°C dengan
tekanan 1 atm dan berlangsung selama 1 jam.
b. Kemudian larutan yang keluar dari reaktor dimasukkan ke dalam
vaccum crystalizer untuk mengurangi kandungan air, sehingga
didapatkan sebuah larutan jenuh.
c. Setelah itu dimasukkan ke dalam kristaliser untuk didinginkan. Kristal
asam borat kemudian disaring untuk memisahkan kristal asam borat
dengan larutan sodium sulfat di dalam centrifuge.
d. Kristal Asam Borat diumpankan ke dalam rotary dryer Untuk
mengalami proses pengeringan sehingga didapatkan kristal asam borat.

Adapun reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah sebagai berikut :


Na2B4O7.10 H2O + H2SO4 → 4 H3BO3 + Na2SO4 + 5 H2O

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Seleksi dan Uraian Proses II - 2

Blok diagram dari borax dan asam sulfat :


Water
Water or
Sulfuric acid end liquor

Granulator
Borax Acidulator Crystalizer Filter Disolver Crystalizer

Or
solution

Boric
Dryer Filter
acid

End liquor

2. Proses Ekstraksi Liquid-liquid


Pada proses ini digunakan bahan baku berupa garam yang mengandung
sodium dan potassium borak. Untuk mendapatkan asam borat digunakan
proses ekstraksi liquid-liquid dengan menggunakan pelarut kerosin yang
merupakan ekstraktant organic pada ekstraksi fase ringan yang kaya akan
garam-garam alkali dari komplek Anionic diol borak. Sedangkan fase
berat banyak mengandung lumpur yang merupakan limbah. Kemudian
fase ringan tersebut dimasukkan ke dalam striper dan dikontakkan dengan
panas untuk merecovery pelarut, dalam striper juga ditambahkan larutan
asam sulfat. Hasil atas pada striper adalah pelarut kerosene sedangkan
pada bagian bawah adalah asam borat yang masih mengandung sodium
dan potassium sulfat. sodium dan potassium sulfat yang masih terlarut
dihilangkan dari larutan dengan cara melewatkan kedalam kolom karbon
aktif untuk mendapatkan larutan asam borat, setelah itu larutan asam borat
dimasukkan ke dalam evaporator dan dilanjutkan kristaliser untuk
mendapatkan kristal asam borat.

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Seleksi dan Uraian Proses II - 3

II.2 Proses Yang Dipilih


Dalam pemilihan proses, dipilih proses pembuatan boric acid dengan
proses acidifikasi. Hal ini didasarkan pada tabel berikut:

Tabel II.1 Perbandingan proses asidifikasi dan ekstraksi liquid – liquid


Proses Ekstraksi
No Perbandingan Proses Acidifikasi
Liquid – Liquid
Tidak memerlukan
Pemurnian Memerlukan pemurnian
1 pemurnian bahan
Bahan Baku bahan baku brine
baku

Penggunaan Memerlukan bahan


Tidak memerlukan
2 Bahan pembantu seperti
bahan pembantu
Pembantu kerosene dan karbon aktif

Tidak menghasilkan
Menghasilkan limbah
3 Limbah limbah melainkan
berupa sludge
produk samping

Pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa proses acidifikasi lebih baik
daripada proses ekstraksi liquid – liquid.

II.3 Uraian Proses


Pada pembuatan Boric Acid dari borak dan Asam Sulfat dengan Proses
Acidifikasi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
a. Tahap Persiapan Bahan Baku
b. Tahap Reaksi Proses
c. Tahap penangan produk

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Seleksi dan Uraian Proses II - 4

1. Tahap Persiapan Bahan Raku

a. Unit Penyiapan borak


Tahap persiapan bahan baku adalah proses mempersiapkan bahan
baku sebelum direaksikan di dalam reaktor. Dalam proses persiapan
ini, bahan baku utama yaitu borak berupa kristal dari gudang
penampung diangkut dengan menggunakan belt conveyor (J-111)
dan Bucket Elevator (J – 112) untuk dilarutkan menjadi solution
borak kedalam Solution tank (M-210). Bahan yang sudah
dimasukkan dalam solution tank dilarutkan menggunakan air proses
dan dan motor pengaduk agar proses pencampurannya berlangsung
cepat menjadi Solution borak kemudian dimasukkan ke dalam
Reaktor (R -220).
b. Unit Penyiapan Asam Sulfat
Asam Sulfat (H2SO4) dialirkan dari tangki penyimpanan (F-120).
Pada suhu 30˚C, 1 atm untuk menuju reaktor (R -220).

2. Tahap Reaksi Proses


Reaksi acidifikasi terjadi dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (R -
220) yaitu antara larutan borak dengan asam sulfat (H2SO4) pada suhu
90˚C dan tekanan 1 atm. Larutan boraks yang keluar di Solution tank
(M-110) dialirkan ke reaktor (R–220) dengan pompa (L-212). Reaktor
yang digunakan merupakan RATB berpendingin. Reaksi yang terjadi di
dalam reaktor merupakan reaksi eksotermis, sehingga perlu
didinginkan menggunakan air pendingin. Reaksi asidifikasi
menghasilkan prosuk Asam Borat (H3BO3) dan hasil samping Natrium
Sulfat (Na2SO4).
Adapun reaksi yang terjadi didalam reaktor sebagai berikut :
Na2B4O7.10 H2O + H2SO4 → 4 H3BO3 + Na2SO4 + 5 H2O

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Seleksi dan Uraian Proses II - 5

3. Tahap Penanganan Produk


Larutan yang keluar dari Reaktor (R-220) dialirkan oleh pompa (L -
222) menuju Dissolver untuk dilakukan pencucian produk agar didapat
produk yang terbebas dari impurities dengan penambahan air proses.
Selanjutnya dipompa menuju Vaccum Crystallizer (S-310) untuk
menguapkan air yang terkandung pada bahan sekaligus mengkristalkan
asam boratnya, kemudian dialirkan ke centrifuge (H – 320) dengan
bantuan pompa (L-314).
Kristal yang terbentuk di Vaccum Crystalizer II dipisahkan dari larutan
induknya. Pemisahan dilakukan di centrifuge II yang bekerja pada suhu 40˚C
tekanan 1 atm, larutan induk yang telah trepisahkan dari Kristal diumpan
masuk kedalam vaccum crystallizer II. Sementara Kristal asam borat
dimasukkan ke rotary dryer I.
Kristal natrium sulfat masuk ke Rotary Dryer II dengan bantuan Screw
Conveyor untuk dikeringkan dari sisa kandungan airnya. Sebagai media
pengering diguanakan udara panas yang kering dan mengalir secara
concurrent pada suhu 90˚C tekanan 1 atm. Udara panas kering tersebut
dihasilkan dari Heater Exchanger. Kristal natrium sulfat yang berasal dari
Rotary Dryer II kemudian diumpankan kedalam Silo Produk.

II.4 Tata Letak Peralatan

Gambar II.1 Lay Out Peralatan Pabrik

Pra Rencana Pabrik Boric Acid


Seleksi dan Uraian Proses II - 6

KETERANGAN :
NAMA ALAT KODE JUMLAH
GUDANG BAHAN BAKU BORAK ( F - 110 ) 1
TANGKI BAHAN BAKU ASAM SULFAT ( F - 120 ) 1
SOLUTION TANK ( M - 210 ) 1
PLATE AND FRAME FILTER PRESS ( H - 213 ) 1
REAKTOR ACIDULATOR ( R - 220 ) 1
VACCUM CRYSTALLIZER – 1 ( H - 310 ) 1
CENTRIFUGE – 1 ( H - 320 ) 1
DISSOLVER TANK ( M - 230 ) 1
VACCUM CRYSTALLIZER – 1 ( H - 330 ) 1
CENTRIFUGE – 1 ( H - 340 ) 1
ROTARY DRYER ( B – 350 ) 1
ROTARY COOLER ( B - 360 ) 1
BALL MILL ( C - 410 ) 1
VIBRATING SCREEN ( H - 420 ) 1
GUDANG PRODUK BORIC ACID ( F - 423 ) 1

Pra Rencana Pabrik Boric Acid

Anda mungkin juga menyukai