BAB I
PENDAHULUAN
a. Data Ekspor
Berikut merupakan data ekspor dari Butadiena pada tahun 2014
hingga 2018yang dikutip dari Badan Pusat Statistika Indonesia, yaitu
sebagai berikut :
Dari table diatas dibuat grafik hubungan antara tahun dengan ekspor
Butadiene .
100000000
y = 2E+07x - 3E+07
80000000 R² = 0.7756
Ekspor (Ton/tahun)
60000000
40000000
20000000
0
0 1 2 3 4 5 6
-20000000
Tahun ke
b. Data Impor
Berikut merupakan data impor Butadiena pada tahun 2014 hingga
2018 yang dikutip dari Badan Pusat Statistika Indonesia, yaitu sebagai
berikut :
Dari tabel diatas dibuat grafik hubungan antara tahun dengan impor
Butadiene .
Impor 1,3butadiena
4500
4000
3500
3000
y = -394.54x + 796699
2500 R² = 0.121
2000
1500
1000
500
0
2014 2015 2016 2017 2018
a. Pengertian Produk
Reaksi utama :
C4H10 C4H8 + H2
(Faith, 1975)
c. Tinjauan Ekonomi
Selain dari segi teknis pemilihan proses produksi juga dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan segi ekonomi yang paling
menguntungkan. Pada segi ekonomi dapat dilakukan dengan
menghitung potensial ekonomi setiap proses , yaitu sebagai berikut :
𝐸𝑃
54kg $20 2𝑘𝑔 $13 58,12𝑘𝑔 $1
(( 𝑥 ) + (2𝑥 𝑥 )) − ( 𝑥 )
𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑔 𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑔 𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑔
=
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐶4 𝐻6
$1073,88
𝐸𝑃 =
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐶4 𝐻6
$1013,4
𝐸𝑃 =
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐶4 𝐻6
Keterangan :
Kurang baik
** Baik
e. Tinjauan Termodinamika
1) Energi Gibbs (∆G)
Energi Gibbs bertujuan untuk menentukan suatu reaksi berjalan
spontan atau tidak pada kondisi tertentu. Berikut merupakan data
energi Gibbs (∆G) dari proses produksi :
Tabel I.6. Data Energi Gibbs (∆G)
Komponen Harga ∆G (Kj/mol)
n-C4H10 -17,15
C4H8 71,30
C4H6 150,67
H2 0
(Yaws, C.L. 1999)
Rumus :
Maka :
Reaksi 1 :
∆Gfo =(∆Gfo C4H8 ) – ( ∆Gfo C4H10)
∆Gfo = (71,30 kJ/mol) – (-17,15 kJ/mol)
∆Gfo = 88,45 Kj/mol
Reaksi 2:
∆Gfo = ( ∆Gfo C4H6) – (∆Gfo C4H8)
∆Gfo = (150,67 kJ/mol) – (71,30 kJ/mol)
∆Gfo = 79,37 kJ/mol
−∆𝐺𝑓0
Rekasi 1 Ln K = 𝑅.𝑇
𝑘𝐽
−88,45
𝑚𝑜𝑙
Ln K = 𝑘𝐽
8,314 𝑥 298 𝐾
𝑘𝑚𝑜𝑙.𝐾
Ln K298 = - 3,57x10-2
K = 0,9650
−∆𝐺𝑓0
Reaksi 2 Ln K = 𝑅.𝑇
𝑘𝐽
−79,37
𝑚𝑜𝑙
Ln K = 𝑘𝐽
8,314 𝑥 298 𝐾
𝑘𝑚𝑜𝑙.𝐾
K = 1,0325
Reaksi 1
Reaksi 2
Reaksi 1 :
𝐾 −∆𝐻𝑟0 1 1
𝑙𝑛 = ( − )
𝐾0 𝑅 𝑇 𝑇0
𝑘𝐽
𝐾 −(125,12 )
𝑙𝑛 = 𝑘𝑚𝑜𝑙 ( 1 − 1 )
0,9650 𝑘𝐽 873 298
8,314
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐾
K = 0,9976
Reaksi 2 :
𝐾 −∆𝐻𝑟0 1 1
𝑙𝑛 = ( − )
𝐾0 𝑅 𝑇 𝑇0
𝑘𝐽
𝐾 −(110,29 )
𝑙𝑛 = 𝑘𝑚𝑜𝑙 ( 1 − 1 )
1,0325 𝑘𝐽 873 298
8,314
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐾
K= 1,0632
f. Tinjauan Kinetika
Reaksi kimia dipengaruhi oleh kinetika reaksi. Nilai konstanta laju
reaksi (k) maupun laju reaksi (-rAB) dipengaruhi oleh konsentrasi,
tekanan, suhu dan dapat diperoleh dari nilai tumbukan maupun hasil
penelitian. Kecepatah reaksi n-Butana menjadi 1,3-Butadiena adalah
reaksi orde satu, dengan konstanta kecepatan reaksi dapat dituliskan
sebagai berikut :
Reaksi 1 : C4H10 C4H8 + H2
−73900
Log K = + 16,43 (Hougen, Watson, Ragantz, 1976)
4,575𝑇
−60000
Log K = + 15,27 (J.M Smith, 1970 )
4,575𝑇
g. Pemilihan Rektor
Proses pembuatan Butadiena dilakukan dengan reaksi dehidrogenasi
menggunakan bahaa baku n-Butana yang berfasa gas. Reaksi
berlangsung selama 60 menit dengan kondisi operasi T= 500-600 OC
dan P= 1 atm. Oleh karena itu untuk mereaksikan bahan baku tersebut
diperlukan Reaktor Fixed Bed Multitube. Reaksi ini berjalan secara
Endotermis sehingga membutuhkan pemanas untuk mencapai suhu
reaksi yang diinginkan.
h. Utilitas
Penyediaan air baik untuk kebutuhan primer maupun sekunder yang
diperlukan untuk proses produksi Butadiena diperoleh dari air laut dan
air tanah. Sedangkan untuk kebutuhan listrik disupplay dari PLN dan
dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami
ganggunan.
b. 1,3- Butadiena
Rumus Kimia :
Fasa :
Warna :
Densitas :
Berat Molekul :
Titik Didih :
Viskositas :
Kapasitas Panas :
Kemurnian :
Impurities :
Kelarutan :
Sifat Kimia :
3. Katalis
a.
Rumus Kimia :
Fasa :
Warna :
Densitas :
Berat Molekul :
Titik Didih :
Viskositas :
Kapasitas Panas :
Kemurnian :
Impurities :
Kelarutan :
Sifat Kimia :
4. Hasil Samping
a. Hidrogen :
Rumus Kimia :
Fasa :
Warna :
Densitas :
Berat Molekul :
Titik Didih :
Viskositas :
Kapasitas Panas :
Kemurnian :
Impurities :
Kelarutan :
Sifat Kimia :
Bahan baku Butena dapat diperoleh dari PT. Candra Asri yang
berlokasi di Kawasan Industri Cilegon, Jawa Barat. Bahan baku didapat
c. Kemasan
Produk Butadiena direncanakan akan dikemas dalam kemasan
(pembungkus) jenis
d. Penyimpanan
Bahan baku n-Butana direncanakan akan disimpan dalam tangki
penyimpanan yang berbentuk
H2O
n-C4H10
F-01
n-C4H10
C4H8
H2O
n-C4H10
C4H6
C4H8
H2O
H2
R-01
CP-01
n-C4H10
C4H6
C4H8
H2O
H2
SP-01
n-C4H10
C4H6
C4H8
H2O
H2
n-C4H10
C4H8
H2O
MD
01
C4H6
H2O
4. Proses Fraksinasi
Gas produk yang dipisahkan pada separator masuk ke dalam menara
ditilasi untuk memisahkan produk atas N-Butana, i-Butana,Butena yang
kemudian menjadi arus recycle dan hasil bawah berupa Butadiena dan air.
1. Alat Besar
a. Tangki penyimpanan bahan baku
Digunakan untuk menyimpan bahan baku butena pada suhu 30 oC
dan tekanan 5 atm .
b. Tangki Penyimpanan Produk
Digunakan untuk menyimpan bahan baku Butadiena.
c. Reaktor Jenis Fixed Bed Multitube
Digunakan untuk mereaksikan butena pada suhu 600oC dan tekanan
1 atm. Reaksi ini berjalan endotermis sehingga reaktor ini dilengkapi
dengan koil pemanas untuk menjaga suhu agar tetap pada keadaan
isothermal.
d. Menara Distilasi
Digunakan untuk memisahkan zat-zat hidrokarbon berdasarkan titik
didihnya
e. Furnace
Digunakan untuk memanaskan gas umpan reaktor agar dapat
diumpankan pada suhu reaksi 600oC
2. Alat Kecil
a. Heat Exchanger
Digunakan untuk menaikan suhu gas umpan sebelum masuk ke
dalam furnace hingga suhu 200oC
b. Valve
c. Kompresor
d. Kondensor Partial
e. Pompa
3) Sarana Transportasi
Transportasi di Cilegon, Jawa Barat dapat melalui darat dan laut, karena
telah tersedia jalan raya yang memadai dan dekat dengan pelabuhan sehingga
memudahkan pendistribusian bahan baku ke pabrik dan produk kepada
konsumen.
4) Penyedia Tenaga Kerja
Penyedia tenaga kerja yang berkualitas untuk pengoperasian alat-alat
industri harus dipertimbangakn. Untuk tenaga kerja yang berkualitas dipenuhi
dari alumni perguruan tinggi seluruh Indonesia dan luar negeri bila diperlukan,
serta yang sudah berpengalaman dalam bidangnya, sedangkan yang kurang
terdidik dapat dipenuhi dari penduduk daerah sekitar sehingga dapat
mengurangi pengangguran.
5) Penyedia Utilitas
Pabrik yang digunakan harus memiliki ketersediaan utilitas. Utilitas terdiri
dari air, udara tekan, listrik dan bahan bakar.
1. Air dapat diperoleh dari laut yang berjarak 11km dari lokasi pabrik. Untuk
air proses dan air rumah tangga harus melalui proses lebih lanjut sebelum
digunakan.
2. Listrik akan dipasok dari PLN , selain itu akan digunakan generator set
sebagai sumber cadangan listrik apabila pasokan listrik mengalami
gangguan. Listrik ini nantinya akan digunakan untuk peralatan proses,
sumber energi alat-alat besar, alat-alat kecil dan penerangan.
3. Kebutuhan udara tekan akan diambil dari udara sekitar yang akan diproses
terlebih dahulu. Udara tekan akan dimanfaatkan sebagai pengendali untuk
alat-alat pabrik yang memerlukan otomasi.
4. Bahan bakar dari pabrik ini akan disuplai dari PT. Pertamina.
6) Iklim
Keadaan iklim dan cuaca di Cilegon, Jawa Barat umumnya baik, sehingga
dapat mempermudah dalam proses pengoperasian pabrik.
DAFTAR PUSTAKA