Anda di halaman 1dari 182

LAMPIRAN A

HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA

Kapasitas Produksi = 17.000 ton/tahun


Kemurnian Produk = 99,95 %
Basis Perhitungan = 1.000 kg/jam CH3COOH

Pada perhitungan ini digunakan perhitungan dengan alur maju dengan


menggunakan basis perhitungan. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah
menentukan jumlah bahan yang akan direcycle kembali.

A.1. PERHITUNGAN NERACA MASSA BERDASARKAN BASIS 1.000


Kg/Jam CH3COOH TANPA RECYCLE

Tabel LA-1 Komposisi CH3COOH (Kirk-Othmer, 1999)


Komponen % Berat kg/jam kmol/jam Yi
CH3COOH 1,000 1000 16,6528 1,0000

Reaksi yang terjadi adalah:


CH3COOH (aq) + C3H6 (g)  CH3COOCH(CH3)2 (aq)
Untuk efisisensi reaksi maka C3H6(g) yang digunakan berlebih dengan
perbandingan mol CH3COOH : C3H6 untuk umpan reaktor adalah 1 : 2 (Bearse,
1947).
Jumlah kg C3H6 = (2/1 x 16,6528) = 33,3056 kmol/jam = 1401,4988 kg/jam
Jumlah C3H6 = (1/0,920 x 1401,4988) = 1513,6187 kg/jam

Tabel LA-2 Komposisi C3H6 (Kirk-Othmer, 1999)


Komponen % Berat kg/jam kmol/jam Yi
C3H8 0,0800 112,1199 2,7635 0,0709
C3H6 0,9200 1401,4988 33,3056 0,9291
1,0000 1513,6187 35,8480 1,0000

LA - 1

Universitas Sumatera Utara


LA - 2

Ratio mol HF/BF3 adalah 3/1.


Jumlah katalis yang dibutuhkan adalah 5% dari mol asam asetat yang diperlukan
pada reaksi (Bearse, 1947).
Jumlah katalis yang dibutuhkan = 0,5 x 16,6528 = 0,8326 kmol/jam
Jumlah HF = 50% x 0,8333 = 0,4163 kmol/jam
Jumlah BF3 = 50% x 0,8333 = 0,4163 kmol/jam

Tabel LA-3 Komposisi HF (Kirk-Othmer, 1999)


Komponen % Berat kg/jam kmol/jam Yi
HF 0,6300 8,3306 0,4163 0,7088
H2O 0,3700 3,0823 0,1710 0,2912
1,0000 11,4129 0,5874 1,0000

Tabel LA-4 Komposisi BF3 (Kirk-Othmer, 1999)


Komponen % Berat kg/jam kmol/jam Yi
BF3 1,0000 28,2290 0,4163 1,0000

Tabel LA-5 Data Nilai Berat Molekul (kg/mol) (Kirk-Othmer, 1999)


Rumus Molekul BM Rumus Molekul BM
CH3COOH 60,05 C3H6 42,08
HF 20,01 C3H8 44,10
BF3 67,806 C5H10O2 102,13
H2O 18,02 HBF4 87,816

Perhitungan awal diasumsikan tanpa recycle :


A.1.1. ALIRAN KELUAR DI MIXER (MX-101)
Fungsi : untuk melarutkan antara katalis HF dan BF3. dan membentuk senyawa
kompleks HBF4.

1
3
MX-101

Universitas Sumatera Utara


LA - 3

Pada Mixer (MX-101) terjadi pelarutan antara katalis HF dan BF3. dan
membentuk senyawa kompleks HBF4. Senyawa ini akan terurai pada suhu antara
150-200 oC pada tekanan 1 atm (Michel Devic, et.al, 1985).
Reaksi yang terjadi:
HF(aq) + BF3(g)  HBF4-(aq)

Neraca Massa Total


Input = Output
39,6418 kg/jam = 39,6418 kg/jam

Input (Alur 1,2) Output Atas (Alur 3)


Komponen
Kg kmol Kg kmol
HF 8,3306 0,4163 0,0000 0,0000
BF3 28,2290 0,4163 0,0000 0,0000
HBF4 0,0000 0,0000 36,5595 0,4163
H2O 3,0823 0,1710 3,0823 0,1710
Total 39,6418 1,0037 39,6418 0,5874

A.1.2. ALIRAN KELUAR DI MIXER (MX-102)


Fungsi : untuk menghomogenkan antara CH3COOH dengan katalis HBF4.

4
MX-102 5

Neraca Massa Total


Input = Output
1039,6418 kg/jam = 1039,6418 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LA - 4

Input (Alur 3,4) Output Atas (Alur 5)


Komponen
Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 1000 16,6528 1000,0000 16,6528
HBF4 36,5595 0,4163 36,5595 0,4163
H2O 3,0823 0,1710 3,0823 0,1710
Total 1039,6418 17,2402 1039,4752 16,2402

A.1.3. ALIRAN KELUAR DI REAKTOR (R-101)


Fungsi : untuk merekasikan antara CH3COOH dengan propilen dengan bantuan
katalis HBF4.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor :
CH3COOH (aq) + C3H6 (g)  CH3COOCH(CH3)2 (aq)
Data konversi (Bearse, 1947) :
Konversi terhadap CH3COOH = 70 - 80 %
Untuk proses ini dipilih konversi reaksi sebesar 75%

5 R - 101 11

10

Reaksi :
CH3COOH mula-mula = 1000 kg/jam
CH3COOH bereaksi = 75 % x 1000 kg = 750 kg/jam
= 12,48959 kmol/jam
Sisa reaksi = 250 kg/jam
C3H6 bereaksi = 1/1 x 12,5 kmol = 12,48959 kmol/jam

Universitas Sumatera Utara


LA - 5

= 525,56203 kg/jam
Sisa reaksi = 875,93672 kg/jam
CH3COOCH(CH3)2 terbentuk= 1/1 x 12,5 kmol = 12,48959 kmol/jam
= 1275,56203 kg/jam

Neraca Massa Total


Input = Output
2553,2605 kg/jam = 2553,2605 kg/jam
Input Output
Komponen Alur 5 Alur 10 Alur 7 Alur 11
Kg kmol Kg kmol Kg kmol Kg
CH3COOH 1000 16,6528 - - 250 4,1632 - -
C3H6 - - 1401,4988 33,3056 - - 875,9367 20,8160
C3H8 - - 112,1199 2,5424 - - 112,1199 2,5424
HBF4 36,5595 0,4163 - - 36,5859 0,4163 - -
H2O 3,0823 0,1710 - - 3,0823 0,1710 - -
C5H10O2 - - - - 1275,5620 12,4896 - -
Sub Total 1039,6418 17,2402 1565,2039 35,8480 1565,0373 17,2402 988,0566 23,3584
Total 2553,2605 kg 53,0881 kmol 2553,2605 kg 40,5985 kmol

A.1.4. NERACA MASSA DI ACCUMULATOR (AC-101)


Fungsi: sebagai wadah penampungan sementara hasil dari reaktor (R-101).

12 AC - 101 13

Neraca Massa Total


Input (12) = Output (13)
1565,2039 kg/jam = 1565,2039 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LA - 6

Input (Alur 12) Output (Alur 13)


Komponen
Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 250,0000 4,1632 250,0000 4,1632
HBF4 36,5595 0,4163 36,5595 0,4163
C5H10O2 1275,5620 12,4896 1275,5620 12,4896
H2O 3,0823 0,1710 3,0823 0,1710
Total 1565,2039 17,2402 1565,2039 17,2402

A.1.5. NERACA MASSA PADA KOLOM DESTILASI


Neraca Massa Kolom Destilasi (MD-101)
Fungsi: untuk memisahkan C5H10O2, dan H2O sebagian dari CH3COOH,
HBF4 dan H2O.
Ditinjau dari titik didihnya :
Komponen Td °(C)
CH3COOH 117,82
HBF4 150
C5H10O2 88,6
H2O 100
(Sumber : Kirk-Othmer, 1999)

Maka dapat ditentukan :


 C5H10O2 semuanya ada pada hasil atas.
 H2O terdistribusi pada hasil atas dan bawah
 CH3COOH dan HBF4 semuanya ada pada hasil bawah
Diperkirakan 43,7 % mol dari H2O akan terpisah sebagai hasil atas.

Neraca Massa Kolom Destilasi (MD-102)


Fungsi: untuk memisahkan CH3COOH dan H2O dengan HBF4.
Diperkirakan CH3COOH dan H2O yang terpisahkan sebagai hasil atas
adalah sebesar 100 % dari katalis senyawa kompleks HBF4.

Universitas Sumatera Utara


LA - 7

A.1.4.1. Kolom Destilasi (MD-101)


Fungsi: untuk memisahkan C5H10O2, dan H2O sebagian dari CH3COOH, HBF4
dan H2O.

14

13 MD - 101

15

Feed(13) = Hasil atas(14) + Hasil bawah(15)


1565,2039 kg/jam = 1276,8376 kg/jam + 288,3663 kg/jam

Menentukan Kondisi Umpan Masuk Menara


Umpan masuk pada T = 368,02 K dan P = 1,0131 bar
Komponen Kg/jam k.mol/jam P° (bar) K Xi Xi.Ki
CH3COOH 250,0000 4,1632 0,4767 0,4705 0,2415 0,1136
C5H10O2 1275,5620 12,4896 1,2218 1,2058 0,7244 0,8735
H2O 3,0823 0,1710 0,8408 0,8298 0,0099 0,0082
HBF4 36,5595 0,4163 0,1911 0,1886 0,0241 0,0046
Jumlah 1565,2039 17,2402 2,9769 2,9378 1,0000 0,9999

Menentukan Kondisi Puncak Menara


Perhitungan trial and error untuk memperoleh kondisi temperatur dew point dan
bubble point pada puncak menara.
Menentukan harga P°
P° C5H10O2 = 10^(A - B / (T + C))

Universitas Sumatera Utara


LA - 8

=10^(4,5517 - 1490,8770 / (368,02 + -34,0980)


=10^(0,0870)
= 1,2218 bar
P°H2O = 0,8408 bar

Menentukan harga Ki
KC5H10O2 = P°/P
= 1,2218 bar / 1,0133 bar
= 1,2058
KH2O = 0,8298

Menentukan harga Yi
YiC5H10O2 = kmol / Jumlah Mol
= 12,4896 kmol / 12,5604 kmol
= 0,9944
YiH2O = 0,0056

Menentukan harga  Yi/Ki


Yi/KiC5H10O2 = 0,9944 / 1,0029
= 0,9915
Yi/KiH2O = 0,0085

 Yi/Ki = 1,00000

Dengan cara trial and error pada microsoft excel diperoleh kondisi temperatur
dew point dan bubble point pada puncak menara.
1. Dew Point
 Trial and error 1, dengan T = 362,14, diperoleh Yi/Ki = 1,0000
Berikut data excel yang diperoleh:
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Yi Yi/Ki
C5H10O2 12,4896 1275,5620 1,0162 1,0029 0,9944 0,9915
H2O 0,0708 1,2756 0,6738 0,6650 0,0056 0,0085
Jumlah 12,5787 1276,2750 1,00000 1,0000

Universitas Sumatera Utara


LA - 9

2. Bubble Point
 Trial and error 1, dengan T = 362,1125, diperoleh Yi/Ki = 1,0000
Berikut data excel yang diperoleh:
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki
C5H10O2 12,4896 1275,5620 1,0152 1,0019 0,9944 0,9963
H2O 0,0708 1,2756 0,6731 0,6642 0.0056 0,0037
Jumlah 12,5604 1276,8376 1,00000 1,0000

Maka ditentukan:
Produk keluar pada Bubble Point T = 362,1125 K dan P = 1,0133 bar
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki
C5H10O2 12,4896 1275,5620 1,0152 1,0019 0,9944 0,9963
H2O 0,0708 1,2756 0,6731 0,6642 0,0056 0,0037
Jumlah 12,5604 1276,8376 1,0000 1,0000

Menentukan Kondisi Dasar Menara


Analog dengan menentukan kondisi puncak menara, diperoleh kondisi dasar
menara sebagai berikut:
Produk keluar pada Dew Point T = 394,2630 K dan P = 1,0133 bar
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Yi Yi/Ki
CH3COOH 4,1632 250,0000 1,1185 1,1038 0,8896 0,8059
H2O 0,1003 1,8067 2,0647 2,0376 0,0214 0,0105
HBF4 0,4163 36,5595 0,4938 0,4873 0,0890 0,1826
Jumlah 4,6798 288,3663 1,0000 1,0000

Produk keluar pada Bubble Point T = 392,0798 K dan P = 1,0133 bar


Komponen kmol out Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki
CH3COOH 4,1632 250,0000 1,0470 1,0332 0,8896 0,9192
H2O 0,1003 1,8067 1,9258 1,9005 0,0214 0,0407
HBF4 0,4163 36,5595 0,4598 0,4529 0,0890 0,0403
Jumlah 4,6798 288,3663 1,0000 1,0000

Universitas Sumatera Utara


LA - 10

Neraca Massa Total Kolom Destilasi (MD-101)

Input (Alur 13) Output Atas (Alur 14) Output Bawah (Alur 15)
Komponen
kmol Kg kmol Kg kmol Kg
CH3COOH 4,1632 250,0000 0 0 4,1632 250,0000
C5H10O2 12,4896 1275,5620 12,4896 1275,5620 0 0
H2O 0,1710 3,0823 0,0708 1,2756 0,1003 1,8067
HBF4 0,4163 36,5595 0 0 0,4163 36,5595
Sub Total 17,2402 1565,2039 12,5787 1276,2750 4,6798 288,3663
Total 17,2402 1565,2039 17,2402 kmol 1565,2039 kg

A.1.4.2. Kolom Destilasi (MD-102)


Fungsi: untuk memisahkan CH3COOH dan H2O dengan HBF4.

16

15 MD - 102

17

Feed (15) = Hasil atas (16) + Hasil bawah (17)


288,3663 kg/jam = 251,8067 kg/jam + 36,5595 kg/jam

Menentukan Kondisi Umpan Masuk Menara


Umpan masuk pada T = 392,0798 K dan P = 1,0133 bar

Universitas Sumatera Utara


LA - 11

Komponen kmol in Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki


CH3COOH 4,1632 250,0000 1,0470 1,0332 0,8896 0,9192
HBF4 0,4163 36,5595 0,4598 0,4529 0,0890 0,0403
H2O 0,1003 1,8067 1,9258 1,9005 0,0214 0.0407
Jumlah 4,6705 288,1997 1,0000 1,0000

Menentukan Kondisi Puncak Menara


Analog dengan Menara Destilasi (MD-101), diperoleh kondisi dasar menara
sebagai berikut:
Produk keluar pada Dew Point T = 390,6512 K dan P = 1,0133 bar
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Yi Yi/Ki
CH3COOH 4,1632 250,0000 1,0022 0,9890 0,9765 0,9873
H2O 0,1003 1,8067 0,4373 1,8150 0,0235 0,0130
Jumlah 4,635 251,8067 1,0000 1,0000

Produk keluar pada Bubble Point T = 390,4338 K dan P = 1,0133 bar


Komponen kmol out Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki
CH3COOH 4,1632 250,0000 0,9940 0,9810 0.9765 0,9579
H2O 0,1003 1,8067 1,8233 1,7994 0,0235 0,0423
Jumlah 4,635 251,8067 1,0000 1,0000

Menentukan Kondisi Dasar Menara


Produk keluar pada Dew Point T = 417,3698 K dan P = 1,0133 bar
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Yi Yi/Ki
HBF4 36,5595 0,4163 1,0133 1,0000 1,0000 1,0000
Jumlah 36,5595 0,4163 1,0000 1,0000

Produk keluar pada Bubble Point T = 417,96 K dan P = 1,0133 bar


Komponen kmol out Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki

Universitas Sumatera Utara


LA - 12

HBF4 36,5595 0,4163 1,0133 1,0000 1,0000 1,0000


Jumlah 36,5595 0,4163 1,0000 1,0000

Neraca Massa Total Kolom Destilasi (MD-102)

Input (Alur 15) Output Atas (Alur 16) Output Bawah (Alur 17)
Komponen
kmol Kg kmol Kg kmol Kg
CH3COOH 4,1632 250,0000 4,1632 250,0000 0 0
HBF4 0,4163 36,5595 0 0 0,4163 36,5595
H2O 0,1003 1,8067 0,1003 1,8067 0 0
Sub Total 4,6705 288,1997 4,635 251,8067 0,4163 36,5595
Total 4,6705 288,1997 4,6705 kmol 288,1997 kg

A.2. NERACA MASSA UNTUK MASSA BERDASARKAN BASIS


1.000Kg/Jam CH3COOH DENGAN RECYCLE
Kemudian untuk perhitungan recycle dihitung berdasarkan trial and error
pada aliran masuk reaktor dengan dasar aliran masuk reaktor sama dengan aliran
bahan baku ditambah aliran recycle menara destilasi II (MD-102) dan hasil atas
reaktor (R-101).
Propilen yang dibutuhkan = 1401,498 kg/jam
diasumsikan propilen recycle dari reaktor yaitu sebesar 62,5 % dari propilen yang
dibutuhkan.
Propilen recycle = 75 % x 1401,498 kg= 875,9367 kg/jam
Propilen supply = propilen yang dibutuhkan - propilen recycle
= 1401,498 kg – 875,9367 kg = 525,5620 kg/jam
Propilen yang digunakan mengandung propana sebesar 8%.
Propana yang dibutuhkan = 112,1199 kg/jam
Diasumsikan propana tidak ikut bereaksi sehingga:
Propana recycle = 100% x 121,7391 kg = 121,7391 kg/jam
HBF4 yang dibutuhkan = 36,5595 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LA - 13

Untuk menjaga ketersediaan HBF4 tidak tergantung dari keseluruhan recycle dan
juga demi menjaga kelancaran proses nantinya jika terjadi abnormal proses.
Maka diasumsikan HBF4 dari menara destilasi (MD-102) sebesar 50% dari HBF4
yang dibutuhkan
HBF4 recycle = 50% x 36,5859 kg = 18,2798 kg/jam
HBF4 supply = HBF4 yang dibutuhkan - HBF4 recycle
= 36,5859 kg – 18,2798 kg = 18,2798 kg/jam

A.2.1. ALIRAN KELUAR DI MIXER (MX-101)


Fungsi : untuk melarutkan antara katalis HF dan BF3. dan membentuk senyawa
kompleks HBF4.

MX-101 3

Pada Mixer (MX-101) terjadi pelarutan antara katalis HF dan BF3. dan
membentuk senyawa kompleks HBF4. Senyawa ini akan terurai pada suhu antara
150-200 oC pada tekanan 1 atm (Michel Devic, et.al, 1985).
Reaksi :
HF(aq) + BF3(g)  HBF4-(aq)

Neraca Massa Total Mixer (MX-101)


Input = Output
19,8209 kg/jam = 19,8209 kg/jam
Input (Alur 1,2) Output (Alur 3)
Komponen
kg kmol Kg kmol
HBF4 - - 18,2798 0,2082
HF 4,1653 0,2082 - -
H2O 1,5412 0,0855 1,5412 0,0855
BF3 14,1145 0,2082 - -
Sub Total 19,8209 0,5018 19,8209 0,2937
Total 19,8209 kg 19,8209 kg

Universitas Sumatera Utara


LA - 14

A.2.2. ALIRAN KELUAR DI MIXER (MX-102)


Fungsi : untuk menghomogenkan antara CH3COOH dengan katalis HBF4.

MX-102 5

18

Reaksi :
HF(aq) + BF3(g)  HBF4-(aq)
Neraca Massa Total Mixer (MX-102)
Input + Recycle = Output
1021,2096 kg/jam + 18,2930 kg/jam = 1039,5026 kg/jam
Input (Alur 3,4,18) Recycle (Alur 18) Output (Alur 5)
Komponen
Kg kmol Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 1000,0000 16,6528 - - 1000,0000 16,6667
HBF4 18,2798 0,2082 18,2798 0,2082 36,5595 0,4163
H2O 1,5412 0,0855 - - 1,5412 0,0855
Sub Total 1019,8209 16,9465 18,2798 0,2082 1038,1007 17,1546
Total 1038,1007 kg 17,1546 kmol 1038,1007 17,1546

A.2.3. ALIRAN KELUAR DI REAKTOR (R-101)


Fungsi : untuk merekasikan antara CH3COOH dengan propilen dengan bantuan
katalis HBF4.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor :
CH3COOH (aq) + C3H6 (g)  CH3COOCH(CH3)2 (aq)

Universitas Sumatera Utara


LA - 15

Data konversi (Bearse, 1947) :


Konversi terhadap CH3COOH = 70 - 80 %
Untuk proses ini dipilih konversi reaksi sebesar 75%.

5 R - 101 11

10

Reaksi :
CH3COOH mula-mula = 1000 kg/jam
CH3COOH bereaksi = 75 % x 1000 kg = 750 kg/jam = 12,5 kmol/jam
Sisa reaksi = 250 kg/jam
C3H6 bereaksi = 1/1 x 12,5 kmol = 12,5 kmol/jam = 525 kg/jam
Sisa reaksi = 875 kg/jam
CH3COOCH(CH3)2 terbentuk= 1/1 x 12,5 kmol = 12,5 kmol/jam
= 1275 kg/jam

Neraca Massa Total


Input + Recycle = Output
1039,5026 kg/jam + 525 kg/jam + 1015,0321 kg/jam = 2561,2417 kg/jam
Input Output
Komponen Alur 5 Alur 10 Recycle (Alur 7) Alur 11,7
kg kmol Kg kmol kg kmol Kg kmol
CH3COOH 1000,0000 16,6528 - - 250,0000 4,1632
C3H6 - - 1401,4988 33,3056 875,0000 20,8333
C3H8 - - - - 121,7391 2,7668 121,7391 2,7668
HBF4 36,5859 0,4167 - - - - 36,5859 0,4167
H2O 1,5412 0,0855 - - - - 1,5412 0,0855

Universitas Sumatera Utara


LA - 16

C5H10O2 - - - - - - 1275,0000 12,5000


Sub Total 1039,5026 17,2453 525,0000 0,0324 1015,0321 23,8085 2561,2417 53,3454
Total 2561,2417 kg 53,5538 kmol 2561,2417 53,3454

A.2.4. NERACA MASSA DI ACCUMULATOR (AC-101)


Fungsi: sebagai wadah penampungan sementara hasil dari reaktor (R-101).

12 13

AC - 101

Neraca Massa Total


Input = Output
1563,6627 kg/jam = 1563,6627 kg/jam
Input (Alur 12) Output (Alur 13)
Komponen
Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 250,0000 4,1632 250,0000 4,1632
HBF4 36,5595 0,4163 36,5595 0,4163
C5H10O2 1275,5620 12,4896 1275,5620 12,4896
H2O 1,5412 0,0855 1,5412 0,0855
Total 1563,6627 17,1546 1563,6627 17,1546

A.2.5. NERACA MASSA PADA KOLOM DESTILASI


Fungsi: untuk memisahkan C5H10O2, dan H2O sebagian dari CH3COOH,
HBF4 dan H2O.
Ditinjau dari titik didihnya :
Komponen Td °(C)
CH3COOH 117,82

Universitas Sumatera Utara


LA - 17

HBF4 150
C5H10O2 88,6
H2O 100
(Sumber : Kirk-Othmer, 1999)

Maka dapat ditentukan :


 C5H10O2 semuanya ada pada hasil atas.
 H2O terdistribusi pada hasil atas dan bawah
 CH3COOH dan HBF4 semuanya ada pada hasil bawah
Diperkirakan 43,7 % mol dari H2O akan terpisah sebagai hasil atas.

Neraca Massa Kolom Destilasi (MD-102)


Fungsi: untuk memisahkan CH3COOH dan H2O dengan HBF4.
Diperkirakan CH3COOH dan H2O yang terpisahkan sebagai hasil atas
adalah sebesar 100 % dari katalis senyawa kompleks HBF4.

A.2.5.1. Kolom Destilasi (MD-101)

14

13 MD - 101

15

Feed(13) = Hasil atas(14) + Hasil bawah(15)


1563,6627 kg/jam = 1276,8376 kg/jam + 286,8251 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LA - 18

Menentukan Kondisi Umpan Masuk Menara


Umpan masuk pada T = 370,58 K dan P = 1,0131 bar
Komponen kmol in Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki
CH3COOH 4,1632 250,0000 0,4763 0,4701 0,2427 0,1140
C5H10O2 12,4896 1275,5620 1,2209 1,2049 0,7281 0,8772
H2O 0,0855 1,5412 0,8400 0,8290 0,0050 0,0041
HBF4 0,4163 36,5595 0,1909 0,1884 0,0243 0,0054
Jumlah 17,1546 1563,6627 1,0000 1,0000

Menentukan Kondisi Puncak Menara


Analog dengan Menara Destilasi (MD-101), diperoleh kondisi puncak
menara sebagai berikut:
Produk keluar pada Dew Point T = 362,14249 K dan P = 1,0131 bar
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Yi Yi/Ki
C5H10O2 12,4896 1275,5620 1,0162 1,0029 0,9944 0,9915
H2O 0,0708 1,2756 0,6738 0,6650 0,0056 0,0085
Jumlah 12,5604 1276,8376 1,00000 1,0000

Produk keluar pada Bubble Point T = 362,11246 K dan P = 1,0133 bar


Komponen kmol out Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki
C5H10O2 12,4896 1275,5620 1,0152 1,0019 0,9944 0,9963
H2O 0,0708 1,2756 0,6731 0,6642 0.0056 0,0037
Jumlah 12,5604 1276,8376 1,00000 1,0000

Menentukan Kondisi Dasar Menara


Analog dengan Menara Destilasi (MD-101), diperoleh kondisi dasar
menara sebagai berikut:
Produk keluar pada Dew Point T = 394,54183 K dan P = 1,0133 bar
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Yi Yi/Ki
CH3COOH 4,1631 250,0000 1,1279 1,1131 0,9061 0,8140
H2O 0,0147 0,2656 1,9208 1,8956 0,0032 0,0016

Universitas Sumatera Utara


LA - 19

HBF4 0,4163 36,5595 0,4983 0,4918 0,0906 0,1842


Jumlah 4,5943 286,8251 1,0000 1,0000

Produk keluar pada Bubble Point T = 394,3 K dan P = 1,0133 bar


Komponen kmol out Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki
CH3COOH 4,1632 250,0000 1,0651 1,0511 0,9062 0,9025
H2O 0,0147 0,2656 1,7847 1,7613 0,0032 0,0056
HBF4 0,4163 36,5595 0,4678 0,4616 0,0906 0,0418
Jumlah 4,943 286,8251 1,0000 1,0000

Neraca Massa Total Kolom Destilasi (MD-101)

Input (Alur 13) Output Atas (Alur 14) Output Bawah (Alur 15)
Komponen
kmol Kg kmol Kg kmol Kg
CH3COOH 4,1632 250,0000 0 0 4,1631 250,0000
C5H10O2 12,4896 1275,5620 12,4896 1275,5620 0 0
H2O 0,0855 1,5412 0,0708 1,2756 0,0147 0,2656
HBF4 0,4163 36,5595 0 0 0,4163 36,5595
Sub Total 17,1546 1563,6627 12,5604 1276,8376 4,5943 286,8251
Total 17,1546 1563,6627 17,1546 kmol 1563,6627 kg

Universitas Sumatera Utara


LA - 20

A.2.5.2. Kolom Destilasi (MD-102)

16

15 MD - 102

17

Feed = Hasil atas + Hasil bawah


286,8251 kg/jam = 250,2656 kg/jam + 36,5595 kg/jam

Menentukan Kondisi Umpan Masuk Menara


Umpan masuk pada T = 392,6447 K dan P = 1,0133 bar

Komponen kmol in Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki


CH3COOH 4,1632 250,0000 1,0651 1,0511 0,9062 0,9525
HBF4 0,4163 36,5595 0,4678 0,4616 0,0906 0,0418
H2O 0,0147 0,2656 1,7847 1,7613 0,0032 0.0056
Jumlah 4,6745 288,2276 1,0000 1,0000

Analog dengan Menara Destilasi (MD-101), diperoleh kondisi sebagai berikut:


Menentukan Kondisi Puncak Menara
Produk keluar pada Dew Point T = 390,9647 K dan P = 1,0133 bar
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Yi Yi/Ki
CH3COOH 4,1632 250,0000 1,0119 0,9986 0,9965 0,9978

Universitas Sumatera Utara


LA - 21

H2O 0,0147 0,2656 1,6701 1,6482 0,0035 0,0022


Jumlah 4,1779 250,2656 1,0000 1,0000

Produk keluar pada Bubble Point T = 390,9354 K dan P = 1,0133 bar


Komponen kmol out Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki
CH3COOH 4,1632 250,0000 1,0110 0,9977 0.9965 0,9941
H2O 0,0147 0,2656 1,6682 1,6463 0,0035 0,0059
Jumlah 4,1779 250,2656 1,000000 1,0000

Menentukan Kondisi Dasar Menara


Produk keluar pada Dew Point T = 417,96 K dan P = 1,0133 bar
Komponen kmol out Kg P° (bar) K Yi Yi/Ki
HBF4 0,4163 36,5595 1,0133 1,0000 1,0000 1,0000
Jumlah 0,4163 36,5595 1,0000 1,0000

Produk keluar pada Bubble Point T = 417,96 K dan P = 1,0133 bar


Komponen kmol out Kg P° (bar) K Xi Xi.Ki
HBF4 0,4163 36,5595 1,0133 1,0000 1,0000 1,0000
Jumlah 0,4163 36,5595 1,0000 1,0000

Neraca Massa Total Kolom Destilasi (MD-102)

Input Output Atas Output Bawah


Komponen
(Alur 15) (Alur 16) (Alur 17)
kmol Kg kmol Kg kmol Kg
CH3COOH 4,1632 250,0000 4,1632 250,0000 - -
HBF4 0,4163 36,5595 - - 0,4163 36,5595
H2O 0,0147 0,2656 0,0147 0,2656 - -
Sub Total 4,6745 288,2276 4,1779 250,2656 0,4163 kmol
Total 4,6745 288,2276 4,6745 kmol 288,2276 kg

Universitas Sumatera Utara


LA - 22

A.3. NERACA MASSA UNTUK KAPASITAS PRODUKSI 17.000 ton/tahun


Kapasitas produksi per jam dengan kemurnian 0,9850 :
ton 1tahun 1hari
= 17000    0,9850
tahun 330 hari 24 jam
= 2114,2677 kg/jam
Perhitungan dengan basis 1000 kg fresh feed didapatkan produk isopropil asetat
sebesar 2114,2677 kg/jam. Untuk mendapatkan produk sebesar 2114,2677 kg/jam
maka fresh feed yang dibutuhkan sebesar :

Bahan baku = (2114,2677 /1275,5620) x 1000 kg/jam

= 4470,1278 kg/jam

Factor scale – up = 2114,2677 /4470,1278

= 0,4730

Faktor scale – up merupakan faktor yang harus dikalikan dengan tiap – tiap alur
dalam neraca massa untuk mendapatkan neraca massa aktual.

A.3.1. NERACA MASSA UMPAN SETELAH ADA HASIL RECYCLE


Inject Recycle Output
Komponen
Kg kmol Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 2114,2677 35,2085 0,0000 0,0000 528,5669 8,8021
C3H6 1111,1788 26,4063 1851,9647 44,0106 1851,9647 44,0106
C3H8 237,0515 5,3757 237,0515 5,3757 237,0515 5,3757
HBF4 77,2966 0,8802 - - 77,2966 0,8802
H2O 3,2584 0,1808 - - 3,2584 0,1808
Sub Total 3543,0530 68,0511 2089,0162 49,3859 5395,0177 26,4063
Total 5395,0177 kg 112,0617 kmol 5395,0177 85,6554

Universitas Sumatera Utara


LA - 23

A.3.2. NERACA MASSA PADA MIXER (MX -101)


Input (Alur 1,2) Output Atas (Alur 3)
Komponen
Kg kmol Kg kmol
HBF4 - - 38,6483 0,4401
HF 8,8065 0,4401 - -
BF3 29,8418 0,4401 - -
H2O 3,2584 0,1808 3,2584 0,1808
Total 41,9067 1,0610 41,9067 0,6209

A.3.3. NERACA MASSA PADA MIXER (MX -102)


Komponen Input (Alur 3,4,18) Output Atas (Alur 5)
Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 2114,2677 35,2085 2114,2677 35,2085
HBF4 77,2966 0,8802 77,2966 0,8802
H2O 3,2584 0,1808 3,2584 0,1808
Total 2194,8227 36,2695 2194,8227 36,2695

A.3.4. NERACA MASSA PADA REAKTOR (R -101)


Input Output
Komponen Alur 5 Alur 10 Recycle (7) Alur 11
Kg kmol kg kmol Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 2114,2677 35,2085 - - 528,5669 8,8021 - -
H2O 3,2584 0,1808 - - 3,2584 0,1808 - -
HBF4 77,2966 0,8802 - - 77,2966 0,8802 - -
C3H6 - - 2963,1435 70,4169 - - 1851,9647 44,0106
C3H8 - - 237,051 5,3753 - - 237,0510 5,3753
C5H10O2 - - - - 2696,8796 26,4063 - -
Sub Total 2194,8227 36,2695 3200,1950 75,7922 3306,0015 36,2695 2089,0162 49,3859
Total 5395,0177 112,7867 5395,0177 85,6554

A.3.5. NERACA MASSA PADA ACCUMULATOR (AC-101)


Input (Alur 12) Output Atas (Alur 13)
Komponen
Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 528,5669 8,8021 528,5669 8,8021
HBF4 77,2966 0,8802 77,2966 0,8802
H2O 3,2584 0,1808 3,2584 0,1808

Universitas Sumatera Utara


LA - 24

C5H10O2 2696,8796 26,4063 2696,8796 26,4063


Total 3306,0015 36,2695 3306,0015 36,2695

A.3.6. NERACA MASSA PADA KOLOM DESTILASI (MD-101)


Input (Alur 13) Output Atas (Alur 14) Output Bawah (Alur 15)
Komponen
Kg kmol Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 528,5669 8,8021 - - 528,5669 8,8021
HBF4 77,2966 0,8802 - - 77,2966 0,8802
H2O 3,2584 0,1808 2,6996 0,1497 0,5615 0,0312
C5H10O2 2696,8796 26,4063 2696,8796 26,4063 - -
Sub Total 3306,0015 36,2695 2699,5765 26,5560 606,4251 9,7135
Total 3306,0015 36,2695 3306,0015 36,2695

A.3.7. NERACA MASSA PADA KOLOM DESTILASI (MD-102)


Input Output Atas Output Bawah
Komponen (Alur 15) (Alur 16) (Alur 17)
Kg kmol Kg kmol Kg kmol
CH3COOH 528,5669 8,8021 528,5669 8,8021 - -
HBF4 77,2966 0,8802 - - 77,2966 0,8802
H2O 0,5615 0,0312 0,5615 0,0312 - -
Sub Total 606,4251 9,7135 529,1285 8,8333 77,2966 0,8802
Total 606,4251 9,7135 606,4251 9,7135

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN B

HASIL PERHITUNGAN NERACA PANAS

B.1 Sifat kimia dan fisika bahan yang digunakan


B.1.1 Kapasitas Panas (Cp) Gas ideal Masing-masing Komponen
Kapasitas panas untuk gas ideal masing – masing komponen dinyatakan
dengan persamaan :
Cp = A + BT + CT2 + DT3 + ET4
Dimana : Cp = kapasitas panas gas pada suhu T (J/mol.K)
A, B, C, D, E = konstanta kapasitas panas
T, T1, T2 = suhu (K)
Tabel B.1 Kapasitas Panas Gas Masing–masing Komponen
Komponen A B C D E Tmaks
-4 -7 -11
C3H8 28,277 0,116 1,9597.10 -2,3271.10 6,8669.10 1500
-4 -7 -11
C3H6 31,2898 0,072449 1,9481.10 -2,1582.10 6,2974.10 1500
-4 -7 -11
CH3COOH 34,85 0,037626 2,8311.10 -3,0767.10 9,2646.10 1500
-3 -5 -8 -12
H2O 33,933 -8418.10 2,9906.10 -1,7825.10 3,6934.10 1500
-4 -6 -9 -12
HF 29,085 9,612.10 -4,4705.10 -6,783.10 -2,1975.10 1500
-5 -8 -13
BF3 22,487 0,11814 -8,7099.10 -2,2344 10 1,2182.10 1500
0,1891011 -4 -8 -14
HBF4 22,582 -1,1557.10 -3,1694.10 -8,8680.10 1500
8 -4 -7 -11
C5H10O2 -45,829 0,79654 -7,989.10 -4,3031.10 -9,2988.10 1500
(Carl L. Yaws, 1996)
Kapasitas panas gas ideal untuk suhu berubah dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
T2
A(T2 -T1 )+B(T2 2 -T12 )/2+C(T23 -T13 )/3+D(T2 4 -T14 )/4+E(T25 -T15 )/5
 Cp.dT=
(T2 -T1 )
T1

B.1.2 Kapasitas Panas (Cp) Gas nyata


Karena Cvid = Cvreal, maka kapasitas panas gas nyata dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
  Pr  
2 
 0,712 
Cp real = Cvid  R  1+  2   0,132+   
  Tr   Tr    
  

LB - 1

Universitas Sumatera Utara


LB - 2

dimana, R = 8,31451 J/mol.K


Cvid = kapasitas panas gas ideal pada isovolume (kal/mol.K)
Cpreal = kapasitas panas gas nyata pada isobar (kal/mol.K)
Tr = T/Tc (T, Tc dalam satuan K)
Pr = P/Pc (P, Pc dalam satuan bar)
1 J/mol.K = 0,238845897 kal/mol.K
1 kal/mol.K = 4,1868 J/mol.K

Nilai Cp gas ideal dapat dihitung dengan persamaan sebelumnya, maka nilai
Cv gas ideal dapat dihitung dengan persamaan berikut :
Cvid =  Cp – R   0, 238845897

B.1.3 Kapasitas Panas Cairan Masing-masing Komponen


Kapasitas panas untuk cairan masing – masing komponen dinyatakan dengan
persamaan :
Cp = A + BT + CT2 + DT3 + ET4
Dimana : Cp = kapasitas panas cairan pada suhu T (J/mol.K)
A, B, C, D,E = konstanta kapasitas panas
T = suhu (K)

Tabel B.2 Kapasitas Panas Cairan Masing–masing Komponen


Komponen A B C D Tmins Tmaks
C3H8 59,642 0,32831 -1,5377.10-3 3,6539.10-6 86 1500
C3H6 54,718 0,34512 -1,6315. 10-3 3,8755.10-6 89 1500
CH3COOH -18,944 1,0971 -2,8921. 10-3 2,9275.10-6 291 1500
H2O 92,053 -0,039953 -2,1103. 10-4 5,3469.10-7 273 1500
HF 17,7227 0,904261 -5,6450. 10-3 1,1336.10-5 1500
BF3 229,392 -1,6881 5,8510. 10-3 -1,3713.10- 146 1500
C5H10O2 107,524 0,5934 -1,7664. 10-3 2,6099.10-66 210 1500
(Carl L. Yaws, 1996)
Kapasitas panas cairan untuk suhu berubah dapat dihitung dengan persamaan
berikut :
T2
A(T2 -T1 )+B(T2 2 -T12 )/2+C(T23 -T13 )/3+D(T2 4 -T14 )/4
 Cp.dT= (T2 -T1 )
T1

Universitas Sumatera Utara


LB - 3

Khusus untuk HBF4, karena data polynomial kapasitas panas (Cp) HBF4 cair
tidak ada, maka digunakan korelasi Sternling-Brown, yaitu :
 1
 T  
4
 T 
Cp = Cp°  R  0,5  2, 2ω   3, 67  11, 64 1-   0, 634 1-  
  Tc   Tc  

dimana, Cp = kapasitas panas liquid (Btu/lbmol.°F)
Cp° = kapasitas panas gas ideal (Btu/lbmol.°F)
T, Tc = temperatur operasi, dan temperatur kritis (K)
R = 1,9858775 (Btu/lbmol.°F)
ω = Acentric factor

Nilai Cp° (J/mol.K ) dapat dihitung dengan persamaan kapasitas panas gas
ideal.
1 Btu/lbmol.°F = 4,1868 J/mol.K
1 J/mol.K = 0,238845897 Btu/lbmol.°F

B.1.4 Konstanta Antoine digunakan untuk menentukan tekanan uap murni

suatu komponen pada suhu tertentu.

Tabel B.3 Konstanta Antoine Suatu Komponen pada Suhu Tertentu


Komponen Temp. range (K) A B C
CH3COOH 290,26 s/d 391,01 4,6821 1642,540 -39,7640
HF 198,50 s/d 292,90 4,1613 1142,985 -17,9930
273,17 s/d 303,09 4,9148 1556,559 24,1990
BF3 118,50 s/d 172,50 4,6822 663,463 -30,7950
C3H8 166,02 s/d 231,41 4,0116 834,260 -22,7630
277,60 s/d 360,80 4,5368 1149,360 24,9060
230,60 s/d 320,70 3,9829 819,296 -24,4170
C3H6 88,65 s/d 364,76 4,14162 860,992 -17,255
165,81 s/d 225,98 3,9749 795,8190 -24,8840
H2O 274,00 s/d 373,00 5,19621 1730,63 -39,724
372,00 s/d 647,00 3,5596 643,7480 -198,0430
C5H10O2 234,90 s/d 362,00 4,5517 1.490,877 -34,0980
HBF4 4,4573 1569,5310 -64,7900
(National Institute of Standards and Technology, 2011)

Universitas Sumatera Utara


LB - 4

 B 
Log10  P°  = A-  
 C+T 
Dimana : P° = tekanan uap murni suatu komponen pada suhu tertentu (bar)
T = suhu (K)
A, B, C = konstanta

B.1.5 Panas Penguapan (Vaporization)


n
 T 
ΔHv = A 1  
 Tc 
Dimana : Tc = suhu kritis masing-masing komponen (K)
Hv = panas penguapan pada T (kJ/mol)
A, n = konstanta
Tabel B.4 Panas Penguapan
Komponen Temp range (K) A Tc n T (K)
C3H8 65,44 s/d 369,82 26,8896 364,76 0,365 231,11
C3H6 87,90 s/d 364,76 26,0984 369,82 0,358 225,43
CH3COO 289,81 s/d 391,05 35,143 592,71 0,38 391,05
H2O 273,15 s/d 647,13 54 647,096 0,34 373,15
HF 189,79 s/d 461,15 11,042 461,15 0,38 292,67
BF3 144,79 s/d 260,90 29,148 260,9 0,3809 173,35
HBF4 615
C5H10O2 199,75 s/d 538,00 52,3547 538 0,435 361,65
(Carl L. Yaws, 1996)

B.1.6 Panas Pembentukan Standar


Dimana : ΔHf = Panas pembentukan standar pada suhu 298 K (J/mol)
Td = suhu didih masing-masing komponen (K)
ω = Ancetric factor
Tabel B.5 Panas Pembentukan Standar
Komponen ΔHf (kJ/mol) Td ω
C3H8 -103,8468 230,95 0,43
C3H6 20,4179 225 0,142
CH3COOH -425,5223 391,2 0,462
H2O -241,826 373 0,345
HBF4 -239,7 173,1 0,395
C5H10O2 -443,6555 361,6 0,355
(Reklaitis, 1998)

Universitas Sumatera Utara


LB - 5

B.1.7 Faktor kompresi gas


Tabel B.6 nilai faktor kompresi gas
Komponen Z factor
C3H8 0,9821
C3H6 0,984
HF 0,9835
BF3 0,9951
(Carl L. Yaws, 1996)

B.2 PERHITUNGAN NERACA PANAS

Basis perhitungan : 1 jam operasi


Satuan operasi : kJ/jam
Kondisi referensi : 25°C (298 K)
Kapasitas : 17000 ton/tahun

1. NERACA PANAS PADA KOMPRESOR (K-101)


Tujuan : menghitung beban panas di dalam kompresor
Pkompresor in = 1 atm
Pkompresor out = 2 atm

Untuk komponen gas


Komponen BM Xi xi.BM
BF3 67,8062 1 67,8062

Nilai kapasitas panas BF3 pada suhu 288 K


Cp (J/mol.K) Cv (J/mol.K) 
48,75406802 40,43955802 1,205603385
Cp
 
Cv
48, 75406802
   1, 205603385
40, 43955802

Universitas Sumatera Utara


LB - 6

Perhitungan efisiensi isentropic (ηisen)


k = 1,3 – (0,31)(γ – 1,55)
k = 1,3 – (0,31)( 1,205603385 – 1,55) = 1,09676
(k – 1)/k = 0,088225948
ηpoly = 78 %
n-1 k-1 0,088225948
= = =0,113110189
n k  ηPoly 0,78

 k 1

 P2   1  2, 0266 0,088225948 
k

 P1      1
   1, 0133  
isen    0, 773224482
 n 1
  2, 0266 
0,0113110189

 P2   1  1
n
  
 P1    1, 0133 
 
Menentukan suhu keluaran kompresor
  k 1
   2, 0266 0,088225948  
  P2  k  1     1 
  P1   
    1, 0133   
T2 = T1  1    288  1  
 ηisen   0,773224482 
   
   
 
= 311,488 K

Menghitung beban panas kompresor


Trefren = 298 K
Tinput = 288 K
Toutput = 311,488 K
Panas masuk
Q=n  Cv  dT
Tin
A  (Tin -Tref )+B  (Tin 2 -Tref 2 )/2+C  (Tin 3 -Tref 3 )/3+D  (Tin 4 -Tref 4 )/4+E  (Tin 5 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )
Cv = Cp – R
Dimana R = 8,31451 J/mol.K
Sehingga diperoleh :

Universitas Sumatera Utara


LB - 7

Komponen k.mol/jam Cp (J/mol.K) Cv (J/mol.K) Q (kJ/jam)


BF3 0,440105678 49,06263125 40,74812125 -179,3347953

Panas keluar
Tout
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4+E(Tout 5 -Tref 5 )/5

Tin
Cp.dT=
(Tout -Tref )
Cv = Cp – R
Dimana R = 8,31451 J/mol.K
Sehingga diperoleh :

Komponen k.mol/jam Cp (J/mol.K) Cv (J/mol.K) Q (kJ/jam)


BF3 0,440105678 49,76774116 41,45323116 246,0819242

Panas keluar T design


Direncanakan suhu keluar kompresor sebesar 303 K.
T303
A(T303 -Tref )+B(T3032 -Tref 2 )/2+C(T3033 -Tref 3 )/3+D(T3034 -Tref 4 )/4+E(T3035 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(T303 -Tref )
Sehingga diperoleh :
Komponen k.mol/jam Cp (J/mol.K) Cv (J/mol.K) Q (kJ/jam)
BF3 0,440105678 49,5174691 49,5174691 108,9645966

Panas Air Pendingin


Untuk mempertahankan agar temperatur keluar tetap 303 K, maka
dibutuhkan air pendingin.
∆Q = Q out – Q design
∆Q = 246,0819242 – 108,9645966
∆Q = 137,1173277 kJ/jam

Kondisi air pendingin yang digunakan :


T in = 303 K
T out = 318 K
A  (Tout -Tin )+B  (Tout 2 -Tin 2 )/2+C  (Tout 3 -Tin 3 )/3+D  (Tout 4 -Tin 4 )/4
T out


T in
Cp.dT=
(Tout -Tin )
= 75,31367006 J/mol.K

Universitas Sumatera Utara


LB - 8

= 4,17944895 kJ/kg. K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan
Q
m
Cp   T

137,1173277
m
4,17944895   318  303 

m = 1,3621 kg/jam (diabaikan, asumsi panas mampu dinetralkan


lingkungan)

Qkompresi = Qout – Qin


= 246,0819242 kJ/jam – (-179,3347953) kJ/jam
= 425,4167 kJ/jam

Neraca Panas pada Kompresor (K-101)


Tabel B.1 Neraca Panas pada Kompresor (K-101)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Input -179,3347953 Output 108,9645966
Kompresi 425,4167195 Air dingin 137,1173277
Jumlah 246,0819242 Jumlah 246,0819242

2. NERACA PANAS PADA VAPORIZER-101


Fungsi : Menguapkan HF cair dari 15 °C gas pada suhu 19,54 °C.

Tref = 298 K
Tin = 288 K
Tout (Tb) = 292,54 K

Universitas Sumatera Utara


LB - 9

Panas masuk
Q=n  Cp  dT
Tin
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )

Sehingga diperoleh :
Komponen k.mol/jam Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
HF (l) 0,440105678 83,2435345 -366,3595219
H2O (l) 0,180821887 75,6816769 -136,8490364
Total -503,2085583

Panas vaporasi
Q=n  Hv
n
 T 
Hv = A  1  
 Tc 
Sehingga diperoleh :
Komponen n (k.mol/jam) Hv (kJ/mol) Qv (kJ/jam)
HF (g) 0,440105678 7,53 3315,5863134
H2O (g) 0,180821887 44,01 7958,0788806
Total 11273,6651940

QV = 11273,6651940 kJ/jam

Panas keluar
Q=n  Cp  dT
Tin
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4+E(Tin 5 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )

Sehingga diperoleh :
Komponen k.mol/jam Cp (J/mol.K) Qout (kJ/jam)
HF (g) 0,440105678 28,7959278 -126,7325132
H2O (g) 0,180821887 33,6127397 -60,7791903
Total -187,5117035

Universitas Sumatera Utara


LB - 10

∆Q = Qoutput – Qinput
= 315,6968547 kJ/jam
Menghitung jumlah uap yang dibutuhkan
Steam yang digunakan adalah saturated steam, dengan temperatur (T) 135°C
pada tekanan 3,132 bar.
ΔHv = 2726,9 kJ/kg
ΔHl = 567,77 kJ/kg
λsteam = (ΔHv – ΔHl)
λsteam = (2726,9 kJ/kg – 567,77 kJ/kg)
λsteam = 2159,13 kJ/kg

Jumlah steam yang dibutuhkan:


Qsteam = 11589,3620487 kJ/jam
QV
msteam =
λ steam
11589, 3620487 kJ/jam
= = 5,3676073 kg/jam
2 15 9,13 k J/kg

Neraca Panas pada Vaporizer (V-101)


Tabel B.2 Neraca Panas pada Vaporizer (V-101)
Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Qin -503,2085583 Qout -187,5117035
Qsteam 11589,3620487 Qvaporation 11273,6651940
11086,1534904 11086,1534904

3. NERACA PANAS PADA KOMPRESOR (K-102)


Tujuan : menghitung beban panas đalam kompresor
Pin = 1atm
Pout = 2 atm

Universitas Sumatera Utara


LB - 11

Nilai kapasitas panas HF pada suhu 292,54 K (R =8,31451 J/mol.K)


n Cp Cv
Komponen yi γ
(kmol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K)
HF (g) 0,440106 0,708787 28,7976899 20,48317994 1,4059189
H2O (g) 0,180822 0,291213 49.0352731 40,72076315 1,2041836
0,620928 1,000000

γ camp = y1  γ1  y2  γ2

= 0,70878747 1,4059187  0,291212531,2041836


γ camp = 1,347171043

Perhitungan efisiensi isentropic (ηisen)


k = 1,3 – (0,31)( γ – 0,55)
k = 1,3 – (0,31)( 1,347171043 – 0,55) = 1,052876977
(k – 1)/k = 0,05022142
Efisiensi polytropic = 78 %
n 1 k 1 0,05022142
   0,064386436
n k  EPoly 0,78

 k 1

 
 2  1  2, 0266  
k
P 0,05022142

 P1      
 1
   1, 0133  
E isen    0, 776154968
 n 1
  2, 0266 
0,064386436

 P2   1  1
n
  
 P1    1, 0133 
 
Menentukan suhu keluaran kompresor
  k 1
   2, 0266 0,05022142  
   P  k
  
2
 1     1 
  P1     1, 0133 
T2 =T1 1      288 1   

 Eisen   0, 776154968 
   
   
 
T2 = 305,8915 K

Universitas Sumatera Utara


LB - 12

Menghitung beban panas kompresor


T refren = 298 K
T input = 292,54 K
T output = 305,8915 K

Panas masuk
Q=n  Cv  dT

A  (Tin -Tref )+B  (Tin 2 -Tref 2 )/2+C  (Tin 3 -Tref 3 )/3+D  (Tin 4 -Tref 4 )/4+E  (Tin5 -Tref 5 )/5
292,54


298
Cp.dT=
(Tin -Tref )
Cv = Cp – R

Dimana R = 8,31451 J/mol.K

Sehingga diperoleh :
Komponen kmol Cp (J/mol.K) Cv (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
HF (l) 0,440105678 28,7877032 20,4731932 -49,19661252
H2O (l) 0,180821887 49,2019867 40,8874767 -40,36769478
-89,56430730

Panas keluar
Q=n  Cv  dT
Tout
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4+E(Tout 5 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(Tout -Tref )
Cv = Cp – R
Dimana R = 8,31451 J/mol.K
Komponen kmol Cp (J/mol.K) Cv (J/mol.K) Qout (kJ/jam)
HF (l) 0,440105678 28,7625881 28,7625881 99,8960301
H2O (l) 0,180821887 49,6033025 49,6033025 70,7823352
170,6783654

Panas keluar T design


Direncanakan suhu keluar kompresor sebesar 303 K.
T303
A(T303 -Tref )+B(T3032 -Tref 2 )/2+C(T3033 -Tref 3 )/3+D(T3034 -Tref 4 )/4+E(T3035 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(T303 -Tref )
Cv = Cp – R

Universitas Sumatera Utara


LB - 13

Dimana R = 8,31451 J/mol.K


Komponen kmol Cp (J/mol.K) Cv (J/mol.K) Qout (kJ/jam)
HF (l) 0,440105678 28,7681458 20,4536358 45,0088063
H2O (l) 0,180821887 49,5174691 41,2029591 37,2519841
82,2607905

Panas Air Pendingin


Untuk mempertahankan agar temperatur keluar tetap 303 K, maka
dibutuhkan air pendingin.
∆Q = Q out - Q out design
∆Q = 170,6783654 - 82,2607905
∆Q = 88,4175749 kJ/jam
Kondisi air pendingin yang digunakan :
T in = 303 K
T out = 318 K
Cp = 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan
Q
m
Cp   T
m = 1,0583 kg/jam (asumsi panas mampu dinetralkan lingkungan)

Qkompresi = Qout – Qinput


= 170,6783654 kJ/jam – (-89,5643073) kJ/jam
= 260,2426727 kJ/jam

Neraca Panas pada Kompresor (K-102)


Tabel B.3 Neraca Panas pada Kompresor (K-102)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Input -89,5643073 Output 82,2607905
Kompresi 260,2426727 Air dingin 88,4175749
Jumlah 170,6783654 Jumlah 170,6783654

Universitas Sumatera Utara


LB - 14

4. NERACA PANAS PADA MIXER-101


Tujuan = menghitung beban panas đalam mixer
T refren = 298 K
T input = 303 K
T output = 303 K

Panas masuk
Q=n  Cp  dT
Untuk menghitung panas masuk yang dibawa oleh umpan yang berfasa gas,
harus diketahui nilai Cp gas nyata dengan persamaan berikut :
  2 
  Pr   0,712    
= Cvid  R  1+  0,132+  
  Tr 2 
Cp real
 Tr    
  
dimana, R = 8,31451 J/mol.K
Cvid = kapasitas panas gas ideal pada isovolume (kal/mol.K)
Cpreal = kapasitas panas gas nyata (kal/mol.K)
Tr = T/Tc (T, Tc dalam satuan K)
Pr = P/Pc (P, Pc dalam satuan bar)
1 J/mol.K = 0,238845897 kal/mol.K
1 kal/mol.K = 4,1868 J/mol.K
Nilai Cp gas ideal dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Tin
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4+E(Tin 5 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )

Nilai Cv gas ideal dapat dihitung dengan persamaan berikut :


Cvid =  Cp – R   0, 238845897

Universitas Sumatera Utara


LB - 15

Sehingga diperoleh :

Komponen n Cpid Cvid Cpreal Qin


(k.mol/jam) (J/mol.K) (Cal/mol.K) (J/mol.K) (kJ/jam)
BF3 (g) 0,440106 49,517469 9,841158 49,656553 109,270656
HF (g) 0,440106 28,768146 4,885267 29,390479 64,674584
H2O (g) 0,180822 33,650194 6,051324 34,612029 31,293062
1,061033 205,238302

Panas Keluar
Q=n  Cp  dT
Nilai Cp H2O (l) dihitung dengan persamaan berikut :
Tout
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4

Tref
Cp.dT=
(Tout -Tref )

sementara Cp HBF4 (l) menggunakan korelasi Sternling-Brown.


Sehingga diperoleh :

Komponen n Cpgas ideal Cpliq Qout


(kmol/jam) (J/mol.K) (Btu/lbmol.°F) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O (l) 0,180822 75,500560 68,260769
HBF4 (l) 0,440106 68,109903 31,738996 132,884829 292,416839
360,677607

Panas reaksi
Qf = n.ΔHf
Komponen yang berhubungan langsung dengan reaksi adalah HF, BF3, dan HBF4.
Komponen k.mol/jam ΔHf (kJ/mol) Qf (kJ/jam)
H2O 0,18082189 -241,826 -43,7274
HF 0,44010568 -273,3 -120,2809
BF3 0,44010568 -1136,0 -499,9601
HBF4 0,44010568 -239,7 -105,4933

Qreaksi = Q produk – Q reaktan


= -105,4933310 – (-620,2409319) kJ/jam
= 514,7476009 kJ/jam
Qmixing = Qout – Qin
= 360,6776074 – 205,2383017
= 155,4393057 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


LB - 16

Panas Air Pendingin


Untuk mempertahankan agar temperatur keluar tetap 303 K, maka dibutuhkan
air pendingin. Panas yang diserap air pendingin adalah :
∆Q = 514,7476009 kJ/jam
Kondisi air pendingin yang digunakan :
T in = 303 K
T out = 318 K
Cp = 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan
Q
m
Cp   T
m = 8,2108 kg/jam (asumsi panas mampu dinetralkan lingkungan)

Neraca Panas pada Mixer (MX-101)


Tabel B.4 Neraca Panas pada Mixer (MX-101)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Input 205,23830173 Output 360,6776074
Q reaksi 514,7476009 Q cooling 514,7476009
Q mixing 155,4393057 water
Jumlah 875,42520834 Jumlah 875,4252083

5. NERACA PANAS PADA MIXER-102


Fungsi : untuk menghomogenkan antara CH3COOH dengan katalis HBF4.
Tujuan : menghitung beban panas di dalam mixer-102

Universitas Sumatera Utara


LB - 17

T refren = 298 K
T input = 303 K
T output = 303 K
Pmixer = 2 atm

Panas masuk
Q=n  Cp  dT

Nilai Cp H2O dan CH3COOH cair dihitung dengan persamaan berikut:


Tin
A  (Tin -Tref )+B  (Tin 2 -Tref 2 )/2+C  (Tin 3 -Tref 3 )/3+D  (Tin 4 -Tref 4 )/4

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )

sementara Cp HBF4 cair dihitung dengan menggunakan korelasi Sternling-


Brown.
Sehingga panas masuk umpan segar diperoleh :
Komponen kmol/jam Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
H2O (l) 0,180821887 75,4468621 68,2122199
CH3COOH (l) 35,208454234 129,3940579 22778,8238275
HBF4 (l) 0,440105678 132,8848290 292,4168389
Total 35,648559912 262,2788869 23139,4528862

Panas Keluar
Q=n  Cp  dT
Tout
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4
 Cp.dT=
Tref
(Tout -Tref )

Nilai Cp HBF4 (l) dihitung dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown.


Sehingga diperoleh :
Komponen kmol/jam Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
H2O (l) 0,1808218872 75,4468621 68,2122199
CH3COOH (l) 35,2084542343 129,3940579 22778,8238275
HBF4 (l) 0,8802113559 132,8848290 584,8336777
Total 36,2694874773 337,7257490 23431,8697251

Universitas Sumatera Utara


LB - 18

Panas Recycle
Q = n  Cp  dT
Nilai Cp HBF4 (l) dihitung dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown.
Sehingga diperoleh :
Komponen kmol/jam Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
HBF4 (l) 0,440105678 132,8848290 292,4168389

Qpencampuran = Qinput – Qoutput


= 23431,8697251 kJ/jam – 23431,8697251 kJ/jam
= 0 J/jam

Neraca Panas pada Mixer (MX-102)


Tabel B.5 Neraca Panas pada Mixer (MX-102)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Input 292,4168389 Output 292,4168389
Q mixing 0,0000000
Jumlah 292,4168389 water
Jumlah 292,4168389

6. NERACA PANAS PADA HEAT EXCHANGER (HE-101)


Fungsi : Memanaskan gas propilen dari 30 °C menjadi 100°C.

Trefren = 288 K
Tinput = 303 K
Toutput = 373 K
Q = n  Cp  dT

Universitas Sumatera Utara


LB - 19

Panas Masuk

Nilai Cp H2O dan CH3COOH cair dihitung dengan persamaan berikut:


Tin
A  (Tin -Tref )+B  (Tin 2 -Tref 2 )/2+C  (Tin 3 -Tref 3 )/3+D  (Tin 4 -Tref 4 )/4

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )

sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown.


Sehingga panas masuk umpan segar diperoleh :
Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
H2O (l) 0,180821887 75,5005598 68,2607686
CH3COOH (l) 35,208454234 129,0150415 22712,1009264
HBF4 (l) 0,880211356 133,1618486 586,0528567
Total 23366,4145517

Panas Keluar
Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
H2O (l) 0,180821887 75,24053755 1020,3852
CH3COOH (l) 35,208454234 134,1770687 354312,5387
HBF4 (l) 0,880211356 138,6810184 9155,145545
Total 364488,0694

Qsteam = Qinput – Qoutput


= 23366,4145517 kJ/jam - 364488,0694 kJ/jam
= -341121,6548773 kJ/jam

Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan


Steam yang digunakan adalah saturated steam, dengan temperatur (T) 135°C
pada tekanan 3,132 bar.
ΔHv = 2726,9 kJ/kg
ΔHl = 567,77 kJ/kg
λsteam = (ΔHv – ΔHl)
λsteam = (2726,9 kJ/kg – 567,77 kJ/kg)
λsteam = 2159,13 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara


LB - 20

Jumlah steam yang dibutuhkan:


QV
msteam = 
λ steam

 341121, 6548773 kJ/jam 


=  
 2159,13 kJ/kg 
msteam = 157,9903271 kg/jam

Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-101)


Tabel B.6 Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-101)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 23366,414552 Qout 364488,069429
Qsteam -341121,654877
Jumlah 23366,414552 Jumlah 23366,414552

7. NERACA PANAS PADA KOMPRESOR (K-103)


Tujuan = menghitung beban panas đalam kompresor

Untuk menaikkan tekanan dari 1 Atm menjadi 20 Atm, dibuat dengan 2


tahap. Pembagian tahapan dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

P akhir tahap 1= P12 +P22

= 12 +20 2
= 4,582575695 Atm ≈ 5 Atm
Tahap 1
P in = 1 Atm
P out = 5 Atm

Universitas Sumatera Utara


LB - 21

Nilai kapasitas panas C3H6 pada suhu 288 K (R =8,31451 J/mol.K)


n Cp Cv
Komponen yi γ
(k.mol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K)
C3H8 (g) 5,3753170 0,1691 72,8530116 64,5385016 1,12883023
C3H6 (g) 26,4063407 0,8309 63,5911948 55,27668478 1,15041622
31,7816577 1,0000

γ camp
=
y1  γ1  y2  γ2

= 0,16911,12883023  0,83091,15041622
γ camp
= 1,146765324

Perhitungan efisiensi isentropic (Eisen)


k  1,3   0,31 γ  0,55 
k = 1,3 – (0,31)( 1,146765324 – 0,55) = 1,11500275
(k – 1)/k = 0,103141225
Efisiensi polytropic = 78 %
n 1 k 1 0,103141225
   0,13223234
n k  EPoly 0,78

 k 1

 P2   1  5, 0665 0,103141225 
k

 P1      1
   1, 0133  
E isen    0, 761389595
 n 1
  5, 0665 
0,13223234

 P2   1 1
n
 1, 0133 
 P1    
 
Menentukan suhu keluaran kompresor
  k 1
   5, 0665 0,103141225  
  P2  k  1     1 
  P1   
    1, 0133   
T2 =T1 1    288 1  
 Eisen   0, 761389595 
   
   
 
T2 = 356,302547 K

Universitas Sumatera Utara


LB - 22

Menghitung beban panas kompresor


T refren = 298 K
T input = 288 K
T output = 356,302547 K

Panas masuk
Q=n  Cv  dT
Tin
A  (Tin -Tref )+B  (Tin 2 -Tref 2 )/2+C  (Tin 3 -Tref 3 )/3+D  (Tin 4 -Tref 4 )/4+E  (Tin 5 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )
Cv = Cp – R
Dimana R = 8,31451 J/mol.K
Sehingga diperoleh :
n Cp Cv Qin
Komponen
(k.mol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K) kJ/jam
C3H8 (g) 5,3753170 73,741615 65,4271050 -3516,914312
C3H6 (g) 26,4063407 64,2773510 55,9628412 -14777,73852
31,7816577 3 9 -18294,65284

Panas keluar
Q=n  Cv  dT
Tout
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4+E(Tout 5 -Tref 5 )/5

Tin
Cp.dT=
(Tout -Tref )

Sehingga diperoleh :
n Cp Cv Qin
Komponen
(k.mol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K) kJ/jam
C3H8 (g) 5,3753170 79,842549 71,5280397 22416,50666
C3H6 (g) 26,4063407 69,0129187 60,6984083 93448,65462
31,7816577 4 8 115865,1613

Tahap 2
P in = 5 Atm
P out = 20 Atm

Universitas Sumatera Utara


LB - 23

Nilai kapasitas panas C3H6 pada suhu 356,302547 K (R =8,31451 J/mol.K)

Komponen
n
yi
Cp Cv 
(kmol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K)
C3H8 (g) 5,375317 0,1691 85,067293 76,752783 1,108328449
C3H6 (g) 26,406341 0,8309 73,087701 64,773191 1,128363446
31,781658 1,0000

γ camp
=
y1  γ1  y2  γ2

= 0,1691326831,108328449  0,8308673171,128363446
γ camp
= 1,124974874

Perhitungan efisiensi isentropic (ηisen)


k  1,3   0,31 γ  0,55 
k = 1,3 – (0,31)( 1,124974874 – 0,55) = 1,121757789
(k – 1)/k = 0,10854196
Efisiensi polytropic = 78 %
n 1 k 1 0,10854196
   0,139156359
n k Poly 0,78

 k 1

 
 2  1  20, 266  
k
P 0,10854196

 P1     1

E isen

    5, 0665    0, 763159242
 n 1
  20, 266  0,139156359

 2 P  n
  5, 0665  1
  1  
 P1  
 
Menentukan suhu keluaran kompresor
  k 1
   20, 266 0,10854196  
 P 
  2  k  1      1 
  P1     
T2 =T1 1  

   288 1   5, 0665  
 
 isen   0, 763159242 
   
   
 
T2 = 432,115 K

Universitas Sumatera Utara


LB - 24

Menghitung beban panas kompresor


T ref = 298 K
T in = 356,302547 K
T out = 432,115 K

Panas masuk
Panas masuk tahap 2 = Panas keluar tahap 1

Panas keluar
Tout
A  (Tout -Tref )+B  (Tout 2 -Tref 2 )/2+C  (Tout 3 -Tref 3 )/3+D  (Tout 4 -Tref 4 )/4+E  (Tout 5 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(Tout -Tref )
Sehingga diperoleh :

n Cp Cv Qin
Komponen
(k.mol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K) kJ/jam
C3H8 (g) 5,3753170 86,632518 78,3180080 56460,311037
C3H6 (g) 26,4063407 74,3318030 66,0172932 233799,45047
6
31,7816577 2 290259,76151
84
60
Panas keluar T design
Direncanakan suhu keluar kompresor sebesar 373 K.
Tout
A(T373 -Tref )+B(T373 2 -Tref 2 )/2+C(T3733 -Tref 3 )/3+D(T373 4 -Tref 4 )/4+E(T3735 -Tref 5 )/5

Tin
Cp.dT=
(T303 -Tref )
Sehingga diperoleh :

n Cp Cv Qin
Komponen
(k.mol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K) kJ/jam
C3H8 (g) 5,3753170 81,339238 73,0247285 29439,82997
C3H6 (g) 26,4063407 70,1814065 61,86689662 122525,8762
31,7816577 7 6 151965,7062

Panas Air Pendingin


Untuk mempertahankan agar temperatur keluar tetap 373 K, maka dibutuhkan
air pendingin.
∆Q = Q out - Q out design
∆Q = 290259,7615160 - 151965,7062
∆Q = 88,4175749 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


LB - 25

Kondisi air pendingin yang digunakan :


T in = 303 K
T out = 318 K
Cp = 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan
Q
m
Cp   T
m = 1655,2172 kg/jam

Q kompresi = Q out tahap2 – Q in tahap 1


= 290259,761516 kJ/jam – (-18294,65284) kJ/jam
= 308554,414351 kJ/jam

Neraca Panas pada Kompresor (K-103)


Tabel B.7 Neraca Panas pada Kompresor (K-103)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Input -18294,6528350 Output 151965,7061926
Kompresi 308554,4143510 Air dingin 138294,0553234
Selisih 290259,7615160 Jumlah 290259,7615160

8. NERACA PANAS PADA REAKTOR (R-101)


Fungsi : untuk mereaksikan asam asetat (CH3COOH) dengan propilen
(C5H10O2) dengan bantuan katalis HBF4.
Tujuan : menghitung beban panas di dalam reaktor
Preaktor = 20 atm
Treaktor = 100 °C

Universitas Sumatera Utara


LB - 26

Panas masuk reaktor


Q = n.Cp.dT
Nilai Cp H2O, dan CH3COOH cair diperoleh dengan persamaan berikut :
Cp = A + BT + CT 2 + DT 3

sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown, dan


Cp C3H6 dan C3H8 dapat dihitung rumus Cp untuk gas nyata.
Sehingga diperoleh :

Komponen n Cpid Cv Cp Cpreal Q


(kmol/jam) (J/mol.K) (Cal/mol.K) (Cal/mol.K) (J/mol.K) (kJ/jam)
C3H8 (g) 5,37532 88,06281 19,04756 21,69465 90,83116 36618,47168
C3H6 (g) 70,41691 75,43597 16,03169 18,59932 77,87163 411260,97878
H2O (l) 0,18082 75,53794 1024,41844
HBF4 (l) 0,88021 138,68102 9155,14555
C5H10O2 (l) 0 – – – – –
CH3COOH (l) 35,20845 139,82227 369219,46044
827278,47488

Panas keluar reaktor


Q =n.Cp.dT

Komponen n Cpid Cv Cp Cpreal Q


(kmol/jam) (J/mol.K) (Cal/mol.K) (Cal/mol.K) (J/mol.K) (kJ/jam)
C3H8 (g) 5,37532 88,06281 19,04756 21,69465 90,83116 36618,47168
C3H6 (g) 44,01057 75,43597 17,54325 20,11089 84,20027 277927,61500
H2O (l) 0,18082 75,53794 1024,41844
HBF4 (l) 0,88021 138,68102 9155,14555
C5H10O2 (l) 26,40634 143,19480 283593,80348
CH3COOH (l) 8,80211 139,82227 92304,86511
85,65537 700624,31925

Universitas Sumatera Utara


LB - 27

∆Q = Q out - Q in
∆Q = 700624,31925 - 827278,47488 kJ/jam
∆Q = -126654,1556350 kJ/jam

Panas reaksi
Reaksi yang terjadi dalam reaktor :
CH3COOH (aq) + C3H6 (g)  CH3COOCH(CH3)2 (aq)
Panas reaksi pada T = 100°C, 20 Atm
Qf = n  Hf

Nilai Hf diperoleh dengan persamaan berikut :

Hf = A + BT + CT2

Dimana, Qf = Panas reaksi pembentukan (kJ/jam)


Hf = entalpi pembentukan (kJ/mol)
T = temperatur (K)
A, B, C = konstanta

Sehingga diperoleh :
n Hf Qf
Komponen
(kmol/jam) (kJ/mol) (kJ/jam)
C3H6 (g) 44,01057 16,3734480 432362,84550
CH3COOH (l) 8,80211 -434,9785479 -12848102,28367
C5H10O2 (l) 26,40634 -486,5536820 -11486191,72210

∆Hr° 100 = (Qf produk - Qf reaktan)


= (-11486191,72210) – (432362,84550 + (-12848102,28367))
= -1794273,4070729 kJ/jam

Panas Air Pendingin


Untuk mempertahankan agar temperatur reaktor senantiasa 373 K, maka
dibutuhkan air pendingin. Panas yang diserap air pendingin adalah :
QCW = -(∆Hr° 100 + ∆Q )
= -(-1794273,4070729 + -126654,1556350 kJ/jam)
= 1920927,5627079 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


LB - 28

Kondisi air pendingin yang digunakan :


T in = 303 K
T out = 318 K
Cp = 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan
-QCW
m =
Cp   T

  1920927,5627079 kJ/jam 
=
 4,17944895 kJ/kg.K    318  303K 
= 30640,8426 kg/jam

Neraca Panas pada Reaktor (R-101)


Tabel B.8 Neraca Panas pada Reaktor (R-101)
Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 827278,474884 Qout 700624,319249
QCW 1920927,562708
Qf -1794273,407073
Jumlah 827278,474884 Jumlah 827278,474884

9. NERACA PANAS PADA EXPANSION VALVE (EV-101)


Fungsi : Mengkonversi tekanan keluar reaktor dari 20 atm menjadi 19 atm.
Tujuan : Menghitung beban panas đidalam expansion valve
P in : 20 atm
P out : 19 atm

Menentukan properties gas campuran


Komponen yi Tc (K) yi.Tc Pc (bar) yi.Pc ω yi. ω
C3H8 5,3753 592,71 64,5124 59,04 6,42610 0,430 0,04680
C3H6 44,010 647,096 576,6640 218,20 194,45104 0,142 0,12654
Total 1,00000 641,1765 200,87714 0,17335
6

Universitas Sumatera Utara


LB - 29

Menentukan nilai (Cpreal gas) campuran.


Cpid Cvid Cpreal Cpreal yi.Cpreal
Komponen yi
(J/mol.K) (Cal/mol.K) (Cal/mol.K) (J/mol.K) (J/mol.K)
C3H8 0,10884 88,06281 19,04756 23,78081 99,56548 10,83702
C3H8 0,10884 75,43597 16,03169 19,05522 79,78039 71,09684
81,93386

T 373
Tr =   0, 5817
Tc 641,1765
P 20, 266
Pr =   0,1009
Pc 200,877 14

H 1R
= Tr - Pr - ω =  0, 6542
RTc
H 1R = R  Tc   -0,6542 

= 8, 314  641,1765   0, 6542 

= -3487,5977
H1R 3487,5977
T2 =  Tin   373
Cp 81, 93386
= 330,4340 K

Menghitung beban panas Expansion valve


Trefren = 298 K
Tinput = 373 K
Toutput = 330,434 K

Panas Masuk
Panas Masuk EV-101 (Qin) = 314546,086674 kJ/jam (panas keluar reaktor)

Panas Keluar
Q  n  Cp dT

Kapasitas panas yang digunakan adalah Cpreal gas.

Universitas Sumatera Utara


LB - 30

Sehingga diperoleh :
n Cp Cv Cp Qout
Komponen
(kmol/jam) (J/mol.K) (Cal/mol.K) (J/mol.K) (kJ/jam)
C3H8 5,3753 77,5262014 16,53092851 89,02886919 15521,557444
C3H8 44,0106 67,2094753 14,06682082 71,55389051 102138,759765
117660,317208

Qexpansi = Qout – Qin


= 314546,086674 kJ/jam – 1184,35642 kJ/jam
= 196885,769466 kJ/jam
Neraca Panas pada Expansion valve (EV-101)
Tabel B.9 Neraca Panas pada Expansion valve (EV-101)
Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 314546,0866742 Qout 117660,3172083
Qekspansi 196885,7694658
Jumlah 314546,0866742 Jumlah 314546,0866742

10. NERACA PANAS PADA KOMPRESOR (K-104)


Fungsi : mengkompres propilen recycle kembali ke reaktor (R–101)
Tujuan : menghitung beban panas đi dalam kompresor
Pin = 19 atm
Pout = 20 atm

Nilai γcampuran pada suhu 330,434 K (R =8,31451 J/mol.K)


Komponen n yi Cp Cv γ yi. γ
(kmol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K)
C3H8 (g) 5,3753 0,1088 80,42736 72,11285 1,11530 0,12139
C3H6 (g) 44,0106 0,8911
4 69,46425 61,14974 1,13597 1,01233
49,3859 1,0000
6 1,13372
0
γcamp = 1,13372

Universitas Sumatera Utara


LB - 31

Perhitungan efisiensi isentropic (ηisen)


k = 1,3-(0,31) (γ-0,55)
k = 1,3 – (0,31) (1,13372 – 0,55) = 1,11905
(k–1)/k = 0,10638
Efisiensi polytropic (ηpoly) = 78 %
n -1 k -1 0,10638
=   0,13639
n k  ηPoly 0, 78

 k 1

 2 P  k
  20, 266 1,11905 

 P1 
1  1
  
   19, 2527  
ηisen    0, 7794
 n 1
   20, 266 
0,13639

 P2   1   1
n
  
 P1    19, 2527  
 
Menentukan suhu keluaran kompresor
  k 1
   20, 266 1,11905  
 P 
  2  k  1      1 
  P1     
T2 = T1 1  

   330, 434  1   19, 2527  
 
 ηisen   0, 7794 
   
   
 
T2 = 332,75373 K

Menghitung beban panas kompresor


T refren = 298 K
T input = 330,434 K
T output = 332,75373 K

Panas masuk
Q=n  Cv  dT

A  (Tin -Tref )+B  (Tin 2 -Tref 2 )/2+C  (Tin 3 -Tref 3 )/3+D  (Tin 4 -Tref 4 )/4+E  (Tin5 -Tref 5 )/5
292,54


298
Cp.dT=
(Tin -Tref )
Cv = Cp – R
Dimana R = 8,31451 J/mol.K

Universitas Sumatera Utara


LB - 32

Sehingga diperoleh :
Komponen n Cp Cv Qin
(kmol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K) (kJ/jam)
C3H8 (g) 5,3753 77,5262014 69,2116914 12066,5718152
C3H6 (g) 44,0106 67,2094753 58,8949653 84068,9258029
96135,4976181

Panas keluar
Q=n  Cv  dT
Tout
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4+E(Tout 5 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(Tout -Tref )

Sehingga diperoleh :
Komponen n Cp Cv Qin
(kmol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K) (kJ/jam)
C3H8 (g) 5,3753 77,7337225 69,4192125 12968,3654899
C3H6 (g) 44,0106 67,3707867 59,0562767 90328,4401933
103296,8056832

Neraca Panas pada Kompresor (K-104)


Tabel B.10 Neraca Panas pada Kompresor (K-104)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 96135,4976181 Qout 103296,8056832
Kompresi -7161,3080651
Jumlah 96135,4976181 Jumlah 96135,4976181

11. NERACA PANAS PADA HEAT EXCHANGER (HE-102)


Fungsi : Memanaskan gas propilen dari 59,754 °C menjadi 100°C.

Universitas Sumatera Utara


LB - 33

Trefren = 298 K
Tinput = 59,754 K
Toutput = 373 K
Q = n.Cp dT

Panas Masuk
Q = n.Cp dT

Nilai Cp C3H8 dan C3H6 gas dihitung dengan persamaan berikut:


Tin
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4+E(Tin 5 -Tref 5 )/5

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )

Sehingga diperoleh :
Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
C3H8 (g) 5,3753 77,7337225 14521,6185544
C3H6 (g) 44,0106 67,3707867 103045,7457988
Total 117567,3643532

Panas Keluar
Q = n.Cp dT
Sehingga diperoleh :
Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
C3H8 (g) 5,3753 81,33923852 32791,8145
C3H6 (g) 44,0106 70,18140666 231654,2667
Total 264446,0812

Qsteam = Qinput – Qoutput


= 117567,3643532 kJ/jam - 264446,0812 kJ/jam
= -146878,7168099 kJ/jam

Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan


Steam yang digunakan adalah saturated steam, dengan temperatur (T) 135°C
pada tekanan 3,132 bar.
ΔHv = 2726,9 kJ/kg
ΔHl = 567,77 kJ/kg

Universitas Sumatera Utara


LB - 34

λsteam = (ΔHv – ΔHl)


λsteam = (2726,9 kJ/kg – 567,77 kJ/kg)
λsteam = 2159,13 kJ/kg
Jumlah steam yang dibutuhkan:
QV
msteam = 
λ steam

 146878, 7168099 kJ/jam 


=  
 2159,13 kJ/kg 
msteam = 68,0268056 kg/jam

Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-102)


Tabel B.11 Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-102)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 117567,364353 Qout 264446,081163
Qsteam -146878,716810
Jumlah 117567,364353 Jumlah 117567,364353

12. NERACA PANAS PADA EXPANSION VALVE (EV-102)


Fungsi : Mengkonversi tekanan keluar reaktor dari 20 atm menjadi 1 atm.
Tujuan : Menghitung beban panas đi dalam expansion valve.
P in : 20 atm
P out : 1 atm

Menentukan properties gas campuran


Tc Pc
Komponen xi xi.Tc xi.Pc ω xi. ω
(K) (bar)
CH3COOH (l) 0,24269 592,71 143,8427 59,04 14,32821 0,462 0,11212
H2O (l) 0,00499 647,096 3,2261 218,2007 1,08784 0,345 0,00172
HBF4 (l) 0,02427 615 14,9252 51,08 1,23964 0,395 0,00959
C5H10O2 (l) 0,72806 538 391,6959 33,96 24,72490 0,355 0,25846
Total 1,00000 553,6900 41,38059 0,38189

Universitas Sumatera Utara


LB - 35

Menentukan nilai Cp campuran


Nilai Cp H2O, dan CH3COOH,dan C5H10O2 cair diperoleh dengan persamaan
berikut :

Cp = A + BT + CT 2 + DT 3
sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown.
Sehingga diperoleh Cp campuran sebagai berikut :
xi Cp xi.Cp
Komponen
(kmol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K)
CH3COOH (l) 0,24269 139,822274 33,932973
H2O (l) 0,00499 75,537938 0,376595
HBF4 (l) 0,02427 138,681018 3,365601
C5H10O2 (l) 0,72806 218,549530 159,117036
Total 1,00000 196,792205

Suhu rata-rata (T) digunakan dalam penentuan Tr campuran, sehingga :


T 366,519
Tr =   0, 6620
Tc 641,1765
Tekanan rata-rata (P) digunakan dalam penentuan Pr campuran, sehingga :
P 10, 640
Pr =   0, 2571
Pc 41,38059

H 1R
= Tr - Pr - ω =  0,38189
RTc

H 1R = R  Tc   -0,38189 

= 8,314  553, 69   0,38189 

= -3599,4578
H1R 3599, 4578
T2 =  Tin   373
Cp 196, 792205
= 354,7093 K

Menghitung beban panas Expansion valve


Tref = 298 K
Tin = 373 K
Tout = 354,709 K

Universitas Sumatera Utara


LB - 36

Panas Masuk
Q = n.Cv dT
Cv = Cp - R (R= 8,31451 J/mol.K)
Nilai Cp H2O, dan CH3COOH,dan C5H10O2 cair diperoleh dengan persamaan
berikut :
Tin
A(Tin -Tref )+B(Tin 2 -Tref 2 )/2+C(Tin 3 -Tref 3 )/3+D(Tin 4 -Tref 4 )/4

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )

sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown.


Sehingga diperoleh :
n Cp Cv Qin
Komponen
(kmol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K) (kJ/jam)
CH3COOH (l) 8,8021 134,17707 125,86256 83089,24008
H2O (l) 0,1808 75,24054 66,92603 907,62680
HBF4 (l) 0,8802 135,03957 126,72506 8365,86294
C5H10O2 (l) 26,4063 206,75014 198,43563 392996,91633
Total 36,2695 485359,64615

Panas Keluar
Q = n.Cv dT
Sehingga diperoleh :
n Cp Cv Qin
Komponen
(kmol/jam) (J/mol.K) (J/mol.K) (kJ/jam)
CH3COOH (l) 8,8021 132,82030 124,50579 66298,86081
H2O (l) 0,1808 75,20703 66,89252 771,19475
HBF4 (l) 0,8802 133,92100 125,60649 6684,82904
C5H10O2 (l) 26,4063 203,98090 195,66639 305458,60763
Total 36,2695 379213,49223

Qexpansi = Qout – Qin


= 379213,49223 kJ/jam – 485359,64615 kJ/jam
= 106146,153922 kJ/jam
Neraca Panas pada Expansion valve (EV-101)
Tabel B.12 Neraca Panas pada Expansion valve (EV-101)
Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 485359,64615 Qout 379213,49223
Qekspansi 106146,15392
Jumlah 485359,64615 Jumlah 485359,64615

Universitas Sumatera Utara


LB - 37

13. NERACA PANAS PADA HEAT EXCHANGER (HE-103)


Fungsi : Memanaskan cairan keluaran EV-102 dari 81,709 °C menjadi
94,988 °C.

Trefren = 298 K
Tinput = 354,709 K
Toutput = 367,998 K
Q = n.Cp dT
Panas Masuk
Q = n.Cp dT
Panas masuk HE-103 (Qin) = 379213,49223 kJ/jam (panas keluar EV-102)

Panas Keluar
Q = n.Cp dT
Nilai Cp H2O, dan CH3COOH,dan C5H10O2 cair diperoleh dengan persamaan
berikut :
Tout
A(Tout -Tref )+B(Tout 2 -Tref 2 )/2+C(Tout 3 -Tref 3 )/3+D(Tout 4 -Tref 4 )/4

Tref
Cp.dT=
(Tout -Tref )
sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown.
Sehingga diperoleh :
Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) Qout (kJ/jam)
CH3COOH (l) 8,8021 133,80230 82439,60639
H2O (l) 0,1808 75,22367 952,11814
HBF4 (l) 0,8802 134,69496 8298,95976
C5H10O2 (l) 26,4063 205,97151 380715,65301
Total 36,2695 472406,33730

Universitas Sumatera Utara


LB - 38

Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan


Qsteam = Qinput – Qoutput
= 379213,49223 kJ/jam - 472406,33730 kJ/jam
Qsteam = -93192,84506 kJ/jam

Steam yang digunakan adalah saturated steam, dengan temperatur (T) 135°C
pada tekanan 3,132 bar.
ΔHv = 2726,9 kJ/kg
ΔHl = 567,77 kJ/kg
λsteam = (ΔHv – ΔHl)
λsteam = (2726,9 kJ/kg – 567,77 kJ/kg)
λsteam = 2159,13 kJ/kg

Jumlah steam yang dibutuhkan:


QV
msteam = 
λ steam

 93192,84506 kJ/jam 
=  
 2159,13 kJ/kg 
msteam = 43,1622 kg/jam

Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-101)


Tabel B.13 Neraca Panas pada Heat exchanger (HE-101)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 379213,49223 Qout 472406,33730
Qsteam -93192,84506
Jumlah 379213,49223 Jumlah 379213,49223

14. NERACA PANAS PADA KOLOM DESTILASI (MD-101)


Fungsi : untuk memisahkan C5H10O2, dan sebagian H2O dari CH3COOH,
HBF4 dan H2O.
Tujuan : menghitung kebutuhan air pendingin di kondensor dan menghitung
kebutuhan steam di reboiler
P : 1,0133 bar

Universitas Sumatera Utara


LB - 39

Menentukan kondisi umpan masuk menara destilasi


Dew Point
Umpan masuk pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial diperoleh T = 374,986 K
Komponen kmol/jam yi P (bar) Ki Yi/Ki
HBF4 0,88021 0,02427 0,249746 0,24647 0,098466
H2O 0,18082 0,00499 0,834503 0,82355 0,006054
C5H10O2 26,40634 0,72806 1,507345 1,48756 0,489432
CH3COOH 8,80211 0,24269 0,605627 0,59768 0,406049
Jumlah 36,26949 1,00000 1,000000

Bubble Point
Umpan masuk pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial diperoleh T = 367,998 K
Komponen kmol Xi P Ki Xi.Ki
HBF4 0,88021 0,02427 0,190934 0,18843 0,004573
H2O 0,18082 0,00499 0,840044 0,82902 0,004133
CH3COOH 26,40634 0,72806 1,220897 1,20487 0,877218
C5H10O2 8,80211 0,24269 0,476305 0,47005 0,114076
Jumlah 36,26949 1,00000 1,000000

Menentukan beban panas Feed


Dengan nilai Tbubble (367,998 K), nilai Cp H2O, dan CH3COOH,dan C5H10O2
cair diperoleh dengan persamaan berikut :

Cp = A + BT + CT 2 + DT 3
sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown.

Sehingga diperoleh nilai :


Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) QF (kJ/jam)
CH3COOH (l) 8,8021 138,12835 8510,50157
H2O (l) 0,1808 75,22367 952,11814
HBF4 (l) 0,8802 130,54755 241302,76498
C5H10O2 (l) 26,4063 133,80230 82439,60639
Total 36,2695 333204,99108

Dengan cara yang sama, pada Tdew (374,896 K), maka dapat dihitung nilai Cp
H2O, CH3COOH, C5H10O2, dan HBF4 cair.

Universitas Sumatera Utara


LB - 40

Sehingga diperoleh nilai :


Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) QL (kJ/jam)
CH3COOH (l) 8,8021 138,90722 9412,92494
H2O (l) 0,1808 75,24888 1047,52373
HBF4 (l) 0,8802 131,39444 267114,84533
C5H10O2 (l) 26,4063 134,32686 91025,40992
Total 36,2695 368600,70391

Karena umpan masuk berfasa cair, maka penentuan nilai Hv menggunakan


Tbubble (367,998 K) melalui persamaan berikut :
n
 T 
ΔHv = A 1  
 Tc 
Sehingga diperoleh :
Komponen n (kmol/jam) Cp (kJ/mol) Qv (kJ/jam)
CH3COOH (l) 8,8021 48,17950 2968,4833
H2O (l) 0,1808 40,57156 513,5208
HBF4 (l) 0,8802 31,71852 58628,1936
C5H10O2 (l) 26,4063 24,30954 14977,8373
Total 36,2695 77088,0350

QV = 77088,0350 kJ/jam
QL = 368600,70391 kJ/jam
QF = 333204,99108 kJ/jam
QV -QF
q =
QV -QL
= 0,8785792
q = 0,8785792 < 1 dan umpan masuk di atas Tbubble maka, kondisi umpan
adalah cair dingin.

Menentukan Kondisi Puncak Menara

Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh
Tdew = 374,896 K

Universitas Sumatera Utara


LB - 41

Komponen kmol/jam yi P (bar) Ki yi/Ki


H2O 0,14966 0,00564 0,67384 0,66500 0,00847
C5H10O2 26,40634 0,99436 1,01620 1,00286 0,99153
Jumlah 26,55600 1,00000 1,00000

Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh
Tbubble = 374,896 K
Komponen kmol/jam Xi P (bar) Ki Xi/Ki
H2O 0,14966 0,00564 0,67307 0,66423 0,00374
C5H10O2 26,40634 0,99436 1,01523 1,00190 0,99626
Jumlah 26,55600 1,00000 1,00000
Menentukan Kondisi Dasar Menara

Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh
Tdew = 394,542 K
Komponen kmol/jam yi P (bar) Ki yi/Ki
HBF4 (l) 0,88021 0,09062 0,49839 0,49184 0,18424
H2O (l) 0,03116 0,00321 1,92088 1,89566 0,00169
CH3COOH (l) 8,80211 0,90617 1,12795 1,11314 0,81407
Jumlah 9,71349 1,00000 1,00000

Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh
Tbubble = 392,645 K
Komponen kmol/jam Xi P (bar) Ki Xi*Ki
HBF4 (l) 0,88021 0,09062 0,46776 0,46162 0,04183
H2O (l) 0,03116 0,00321 1,78469 1,76126 0,00565
CH3COOH (l) 8,80211 0,90617 1,06512 1,05114 0,95252
Jumlah 9,71349 1,00000 1,00000

Menentukan konstanta Underwood


Komponen heavy key (j) = HBF4
Ki
α=
Kj

x Fi
1- q = 
 αi -θ  αi
Dimana q = 0,8785792 maka, 1 – q = 0,121420839

Universitas Sumatera Utara


LB - 42

Dilakukan trial harga θ sampai persamaan di atas mendekati harga


0,121420839. Dari trial diperoleh θ = 0,584188628
Komponen kmol xF K α α–θ xF.α/(α–θ)
CH3COOH 8,80211 0,24269 0,24647 0,41238 -0,11604 -0,862425306
H2O 0,18082 0,00499 0,82355 1,37792 0,84950 0,008086685
C5H10O2 26,40634 0,72806 1,48756 2,48890 1,96048 0,924297169
HBF4 0,88021 0,02427 0,59768 1 0,47158 0,051462292
Jumlah 36,26949 1,00000 0,121420839

Menentukan Rm dan R
Komponen kmol Xd xd /((α-θ)/α)
H2O 0,14966 0,00564 0,00914
C5H10O2 26,40634 0,99436 1,26238
Jumlah 26,55600 1,27152

Rm + 1 = 1,27152
Rm = 0,27152
Untuk pendingin kondensor digunakan air. Dari buku Treyball didapat untuk
pendingin air R=1,25 Rm.
R = 1,25 x 0,27152 = 0,339402

Menentukan komposisi cairan refluks (Lo)


R = Lo/D
Lo = R x D
Komponen kmol/jam kg/jam Lo (mol) Lo (kg)
H2O 0,149660354 2,696879573 0,050795097 0,915327642
C5H10O2 26,40634068 2696,879573 8,962377769 915,3276416
Jumlah 26,55600103 2699,576453 9,013172866 916,2429692

Menentukan komposisi uap masuk kondensor (V)


V = Lo + D
Komponen kmol/jam kg/jam
H2O 0,200455 3,612207
C5H10O2 35,368718 3612,207215
35,569174 3615,819422

Universitas Sumatera Utara


LB - 43

Menghitung panas yang dibawa masing – masing alur


Panas yang dibawa input feed (QF) pada T = 367,998 K
Komponen n Cp Q
(kmol/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
CH3COOH 8,80211 133,8023035 82439,60639
H2O 0,18082 75,22367 952,11814
C5H10O2 26,40634 130,5475495 241302,76498
HBF4 0,88021 138,12835 8510,50157
36,26949 333204,99108

Panas destilat keluar kondensor (QD) pada T = 362,112 K


Komponen n Cp Q
(kmol/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O 0,149660354 75,21130666 721,6595533
C5H10O2 26,40634068 205,0762157 347189,0191
26,55600103 347910,6787

Panas refluks keluar kondensor (QLo) pada T = 362,112 K

Komponen n Cp Q
(kmol/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O 0,14966 75,21131 721,65955
C5H10O2 26,40634 205,07622 347189,01912
26,55600 347910,67867

Panas yang dibawa uap masuk kondensor (QV) pada T = 374,896 K


n Hv n.Hv Cp Q
Komponen
(kmol/jam) (kJ/mol) (kJ/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O 0,14966 40,22327 6,01983 33,86172 390,14730
C5H10O2 26,40634 31,14462 822,41538 146,73519 298301,41563
26,55600 828,43521 298691,56294

Panas hasil bawah (QW) pada T = 394,542 K


n Cp QW
Komponen
kmol/jam (J/mol.K) (kJ/jam)
HBF4 0,88021 136,86555 11630,45323
H2O 0,03116 75,38255 226,78022
CH3COOH 8,80211 135,83972 115432,81153
9,71349 115659,59175

Universitas Sumatera Utara


LB - 44

Neraca Panas pada Kondensor

QV = QLo + QD + QC
QC = 48390,68052 kJ/jam

Menghitung jumlah air pendingin yang dibutuhkan


Kondisi air pendingin yang digunakan :
T in = 303 K
T out = 318 K
Cp = 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan
QCW
mair =
Cp   T
48390, 68052 kJ/jam
=
 4,17944895 kJ/kg.K    318  303 K 
= 771,8829461 kg/jam

Neraca panas di reboiler


QF + QR = QC + QW + QD
QR = 115659,5918 + 347910,6787 + 48390,6805 + 333204,9911
= 178755,9599 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


LB - 45

Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan


Analog dengan menghitung jumlah Steam yang dibutuhkan pada Heat
Exchanger (HE-102).

Jumlah steam yang dibutuhkan:

Qsteam
msteam =
steam

178755,9599 kJ/jam
= = 82,7907 kg/jam
2159,13 kJ/kg
Tabel B.14 Neraca Panas pada Menara Destilasi (MD-101)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 333204,991081 Qout 115659,591751
Qdestilat 347910,678669
Qkondensor 48390,680520
Qsteam -178755,959860
Jumlah 333204,991081 Jumlah 333204,991081

15. NERACA PANAS PADA KOLOM DESTILASI (MD-102)


Fungsi : untuk memisahkan CH3COOH dan H2O dengan HBF4.
Tujuan : menghitung kebutuhan air pendingin di kondensor dan menghitung
kebutuhan steam di reboiler
P = 1 atm = 1,0133 bar
Menentukan kondisi umpan masuk menara destilasi
Dew Point
Umpan masuk P = 1,0133 bar, dan dengan trial diperoleh T = 394,542 K
Komponen kmol/jam Yi P (bar) Ki yi.Ki
H2O 0,03116 0,00321 1,92088 1,89566 0,00169
HBF4 0,88021 0,09062 0,49839 0,49184 0,18424
CH3COOH 8,80211 0,90617 1,12795 1,11314 0,81407
Jumlah 9,71349 1,00000 1,00000

Bubble Point
Umpan masuk P = 1,0133 bar, dan dengan trial diperoleh T = 392,645 K

Universitas Sumatera Utara


LB - 46

Komponen kmol/jam Xi P (bar) Ki Xi.Ki


H2O 0,03116 0,00321 1,78469 1,76126 0,00565
HBF4 0,88021 0,09062 0,46776 0,46162 0,04183
CH3COOH 8,80211 0,90617 1,06512 1,05114 0,95252
Jumlah 9,71349 1,00000 1,00000

Menentukan beban panas Feed


Dengan nilai Tbubble (392,645 K), nilai Cp H2O, dan CH3COOH cair diperoleh
dengan persamaan berikut :

Cp = A + BT + CT 2 + DT 3
sementara Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown.
Sehingga diperoleh nilai :
n Cp QF
Komponen
(kmol/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O (l) 0,03116 75,36540 222,27333
HBF4 (l) 0,88021 136,68187 11386,60890
CH3COOH (l) 8,80211 135,68945 113039,33073
Total 9,71349 124648,21296

Dengan cara yang sama, pada Tdew (394,542 K), maka dapat dihitung nilai Cp
H2O, CH3COOH dan HBF4 cair.
Sehingga diperoleh nilai :
n Cp QL
Komponen
(kmol/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O (l) 0,03116 75,38255 226,78022
HBF4 (l) 0,88021 136,86555 11630,45323
CH3COOH (l) 8,80211 135,83972 115432,81153
Total 9,71349 127290,04498
Karena umpan masuk berfasa cair, maka penentuan nilai Hv menggunakan
Tbubble (367,998 K) melalui persamaan berikut :
n
 T 
Hv = A 1  
 Tc 
Sehingga diperoleh :
Komponen n (kmol/jam) HV (kJ/mol) Qv (kJ/jam)
H2O (l) 0,03116 39,31606 118,27809
HBF4 (l) 0,88021 48,17950 4094,15984
CH3COOH (l) 8,80211 23,25969 19765,44119
Total 9,71349 23977,87912

Universitas Sumatera Utara


LB - 47

QV = 23977,87912 kJ/jam
QL = 127290,04498 kJ/jam
QF = 23977,87912 kJ/jam
QV -QF
q =
QV -QL
= 0,974429

q = 0,974429 < 1 dan umpan masuk di atas Tbubble maka, kondisi umpan
adalah cair dingin.

Menentukan Kondisi Puncak Menara

Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh
Tdew = 370,965 K
Komponen kmol/jam yi P (bar) Ki yi/Ki
H2O 0,03116 0,00353 1,67015 1,64823 0,00214
C5H10O2 8,80211 0,99647 1,01189 0,99861 0,99786
Jumlah 8,83328 1,00000 1,00000

Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh
Tbubble = 370,935 K
Komponen kmol/jam Xi P (bar) Ki Xi/Ki
H2O 0,03116 0,00353 1,66820 1,64630 0,00581
C5H10O2 8,80211 0,99647 1,01098 0,99771 0,99419
Jumlah 8,83328 1,00000 1,00000

Menentukan Kondisi Dasar Menara

Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh
Tdew = 417,370 K
Komponen kmol/jam yi P (bar) Ki yi/Ki
HBF4 (l) 0,88021 1 1,01330 1,00000 1,00000
Jumlah 0,88021 1 1,00000

Produk keluar pada P = 1,0133 bar, dan dengan trial and error diperoleh
Tbubble = 417,370 K

Universitas Sumatera Utara


LB - 48

Komponen kmol/jam Xi P (bar) Ki Xi*Ki


HBF4 (l) 0,88021 1 1,01330 1,00000 1,00000
Jumlah 0,88021 1 1,00000

Menentukan konstanta Underwood


Komponen heavy key (j) = HBF4
Ki
α=
Kj

x Fi
1- q = 
 αi -θ  αi
Dimana q = 0,974429 maka, 1 – q = 0,025571355
Dilakukan trial harga θ sampai persamaan di atas mendekati harga
0,025571355. Dari trial diperoleh θ = 1,054099184.
Komponen kmol/jam XF K α α–θ XF.α/(α–θ)
H2O 0,03116 0,00321 1,89566 3,85419 2,80009 0,004416
CH3COOH 8,80211 0,90617 1,11314 2,26320 1,20910 1,696180
HBF4 0,88021 0,09062 0,49184 1,00000 -0,05410 -1,675024
Jumlah 9,71349 1,00000

Menentukan Rm dan R
Komponen kmol/jam Xd Xd /((α-θ)/α)
H2O 0,03116 0,00353 0,004856
CH3COOH 8,80211 0,99647 1,865200
Jumlah 8,83328 1,00000 1,870055

Rm + 1 = 1,870055
Rm = 0,870055
Untuk pendingin kondensor digunakan air. Dari buku Treyball didapat untuk
pendingin air R=1,25 Rm.
R = 1,25 x 0,870055 = 1,087569

Menentukan komposisi cairan refluks (Lo)


R = Lo/D
Lo = R x D

Universitas Sumatera Utara


LB - 49

Komponen kmol/jam kg/jam Lo (mol) Lo (kg)


H2O 0,031162 1,374224 0,033890 1,494563
CH3COOH 8,802114 528,566919 9,572907 574,853073
Jumlah 8,833275 529,941143 9,606797 576,347637

Menentukan komposisi uap masuk kondensor (V)


V = Lo + D
Komponen kmol/jam kg/jam
H2O 0,065052 2,868787
CH3COOH 18,375021 1103,419993
18,440073 1106,288779

Menghitung panas yang dibawa masing – masing alur


Panas yang dibawa input feed (QF) pada T = 392,645 K
Komponen n Cp Q
(kmol/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O 0,031162 33,921109 1,490510
CH3COOH 8,802114 70,274181 769,717609
HBF4 0,880211 72,684280 77,439659
9,713486 848,647778

Panas destilat keluar kondensor (QD) pada T = 390,645 K


Komponen n Cp QD
(kmol/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O 0,031162 75,350731 218,216498
CH3COOH 8,802114 135,554773 110887,621830
8,833275 111105,838328

Panas refluks keluar kondensor (QLo) pada T = 390,645 K


Komponen n Cp Q
(kmol/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O 0,033890 33,915239 1,620562
CH3COOH 9,572907 70,155468 835,676613
9,606797 837,297175

Panas yang dibawa uap masuk kondensor (QV) pada T = 394,542 K


n Hv n.Hv Cp Q
Komponen
(kmol/jam) (kJ/mol) (kJ/jam) (J/mol.K) (kJ/jam)
H2O 0,06505 43,69354 2,84235 33,92765 3,11260
CH3COOH 18,37502 26,87850 493,89302 70,40597 1609,94314
18,44007 0,49674 1613,05575

Universitas Sumatera Utara


LB - 50

Panas hasil bawah (QW) pada T = 417,370 K


Nilai Cp HBF4 cair dengan menggunakan korelasi Sternling-Brown.

Komponen n Cp QW
kmol/jam (J/mol.K) (kJ/jam)
HBF4 0,88021 139,44890 14651,99186
0,88021 14651,99186

Neraca Panas pada Kondensor

QV = QLo + QD + QC
QC = 109492,285844 kJ/jam

Menghitung jumlah air pendingin yang dibutuhkan


Kondisi air pendingin yang digunakan :
T in = 303 K
T out = 318 K
Cp = 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan
QCW
mair =
Cp   T
109492, 285844 kJ/jam
=
 4,17944895 kJ/kg.K    318  303K 
= 1746,5187 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LB - 51

Neraca panas di reboiler


QF + QR = QC + QW + QD
QR = 109492,28584 + 14651,9919 + 111105,83833 + 124648,21296
= 110601,90308 kJ/jam

Menghitung jumlah steam yang dibutuhkan


Analog dengan menghitung jumlah Steam yang dibutuhkan pada Heat
Exchanger (HE-102).

Jumlah steam yang dibutuhkan:

Qsteam
msteam =
λ steam

110601,90308 kJ/jam
=
2159,13 kJ/kg
msteam = 51,225217 kg/jam

Tabel B.15 Neraca Panas pada Kolom Destilasi (MD-102)


Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 124648,212958 Qout 14651,991863
Qdestilat 111105,838328
Qkondensor 109492,285844
Qsteam -110601,903077
Jumlah 124648,212958 Jumlah 124648,212958

Universitas Sumatera Utara


LB - 52

16. Neraca panas COOLER (E-101)


Fungsi : mendinginkan isopropyl asetat sisa dari 89,112 °C menjadi 30 °C.

Trefren = 288 K
Tinput = 362,112 K
Toutput = 303 K
Q = n  Cp  dT

Panas Masuk

Nilai Cp H2O dan CH3COOH cair dihitung dengan persamaan berikut:


Tin
A  (Tin -Tref )+B  (Tin 2 -Tref 2 )/2+C  (Tin 3 -Tref 3 )/3+D  (Tin 4 -Tref 4 )/4

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )

Sehingga diperoleh :
Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
H2O (l) 0,149660 75,211307 721,659553
C5H10O2 (l) 26,406341 205,076216 347189,019115
Total 26,556001 347910,678669

Panas Keluar
Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) Qout (kJ/jam)
H2O (l) 0,149660 75,500560 56,497202
C5H10O2 (l) 26,406341 197,158789 26031,210770
Total 26087,707973

QCW = Qinput – Qoutput


= 347910,678669 kJ/jam - 26087,707973 kJ/jam
= 321822,9706958 kJ/jam

Universitas Sumatera Utara


LB - 53

Menghitung jumlah air pendingin yang dibutuhkan


Kondisi air pendingin yang digunakan :
Tin = 303 K
Tout = 318 K
Cp = 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan
QCW
mair =
Cp   T
321822,9706958kJ/jam
=
 4,17944895 kJ/kg.K    318  303 K 
= 5133,4194950 kg/jam

Neraca Panas pada Cooler (E-101)


Tabel B.16 Neraca Panas pada Cooler (E-101)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 347910,67867 Qout 26087,70797
QCW 321822,97070
Jumlah 347910,67867 Jumlah 347910,67867

17. Neraca panas COOLER (E-102)


Fungsi : mendinginkan asam asetat sisa dari 89,112 °C menjadi 30 °C.

Trefren = 288 K
Tinput = 390,935 K
Toutput = 303 K

Universitas Sumatera Utara


LB - 54

Panas Masuk
Q = n  Cp  dT

Nilai Cp H2O dan CH3COOH cair dihitung dengan persamaan berikut:


Tin
A  (Tin -Tref )+B  (Tin 2 -Tref 2 )/2+C  (Tin 3 -Tref 3 )/3+D  (Tin 4 -Tref 4 )/4

Tref
Cp.dT=
(Tin -Tref )

Sehingga diperoleh :
Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) Qin (kJ/jam)
H2O (l) 0,031162 75,350731 218,216498
CH3COOH (l) 8,802114 135,554773 110887,621830
Total 111105,838328

Panas Keluar
Komponen n (kmol/jam) Cp (J/mol.K) Qout (kJ/jam)
H2O (l) 0,031162 75,500560 11,763566
CH3COOH (l) 8,802114 129,015042 5678,025232
Total 5689,788798

QCW = Qinput – Qoutput


= 111105,838328 kJ/jam - 5689,788798 kJ/jam
= 105416,0495304 kJ/jam

Menghitung jumlah air pendingin yang dibutuhkan


Kondisi air pendingin yang digunakan :
Tin = 303 K
Tout = 318 K
Cp = 4,17944895 kJ/kg.K
Maka massa air pendingin yang dibutuhkan
QCW
mair =
Cp   T
105416,0495304 kJ/jam
=
 4,17944895 kJ/kg.K    318  303 K 
= 5133,4194950 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LB - 55

Neraca Panas pada Cooler (E-102)


Tabel B.17 Neraca Panas pada Cooler (E-102)
Masuk ( kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
Qin 111105,838328 Qout 5689,788798
QCW 105416,049530
Jumlah 111105,838328 Jumlah 111105,838328

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

1. Tangki Penyimpanan Cairan


Ada beberapa tangki penyimpanan, yaitu :
1. T-101 : Menyimpan asam asetat glasial untuk kebutuhan 10 hari
2. T-102 : Menyimpan hidrogen flourida untuk kebutuhan 120 hari
3. T-105 : Menyimpan isopropil asetat untuk kebutuhan 7 hari
4. T-106 : Menyimpan asam asetat untuk kebutuhan 30 hari
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 Grade C
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar dan tutup ellipsoidal
Jenis sambungan : Single welded butt joints
Jumlah : 1 unit

*) Perhitungan untuk T-101


Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30 C
Laju alir massa = 2114,26768 kg/jam
 = 1037,95956 kg/m3
Kebutuhan perancangan = 10 hari
Faktor kelonggaran = 20 %

Perhitungan:
a. Volume tangki
2114,26768 kg/jam  10hari  24jam/hari
Volume larutan,Vl = 3
= 488,8671 m3
1037, 95956 kg/m
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 488,8671 m3 = 586,6405 m3

LC - 1

Universitas Sumatera Utara


LC - 2

b. Diameter dan tinggi shell


Direncanakan :
 Tinggi shell : diameter (Hs : D = 3 : 2)
 Tinggi head : diameter (Hh : D = 1 : 4)
- Volume shell tangki ( Vs)
1
 Di H
2
Vs =
4
3
Vs =  D3
12
- Volume tutup tangki (Vh)
 3
Vh = D (Walas,1988)
24
- Volume tangki (V)
V = Vs + Vh
34
586,6405 m3 = D 3
96
Di = 7,65264 m = 301,2849 in
Hs = 11,47896 m = 451,9274 in

c. Diameter dan tinggi tutup


Diameter tutup = diameter tangki = 7,65264 m
 Hh  1
Hh =   D     7, 65264 = 1,91316 m
 D  4
Ht (Tinggi tangki) = Hs + 2Hh = 13,39396 m

d. Tebal shell tangki


488,8671m3
Tinggi cairan dalam tangki = x 11,47896 m = 9,56580 m
586,6405 m3
PHidrostatik =xgxl
= 1037,95956 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 9,56580 m = 97,30332 kPa
P0 = Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
Faktor kelonggaran = 5%
Pdesign = (1,05) (97,30332 + 101,325) = 208,55973 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell,1959)

Universitas Sumatera Utara


LC - 3

Allowable stress (S) = 12.500 psia = 86.184,5 kPa (Brownell,1959)


Faktor korosi = 0,125 in
Tebal shell tangki:
PR
t   CA  n  (Walas, 1988)
S  E  0,6  P
(208,55973 kPa) (150, 6425 in)
   0,125 10 
(86184,5 kPa) (0,8)  0,6 (196, 27118 kPa)
 1, 7065 in
Tebal shell standar yang digunakan =2 in (Brownell, 1959)

e. Tebal tutup tangki


PD
t   CA  n  (Walas, 1988)
2SE  0,6P
(208,55973 kPa) (302 in)
   0,125 10 
2(86184,5 kPa)(0,8)  0,2(208,55973 kPa)
 1,7069 in
Tebal tutup standar yang digunakan =2 in (Brownell,1959)

Analog perhitungan dapat dilihat pada T-101, sehingga diperoleh :


Waktu Volume Diamete Tinggi Tinggi Tebal Tebal Jumlah
Tangki simpan tangki r tangki tutup tangki Shell Tutup
(hari) (m3) (m) (m) (m) (m) (m) (unit)
(T–101) 10 488,8671 7,6526 1,9131 13,3939 0,04335 0,04336 1
(T–102) 120 42,2959 3,1850 0,8001 5,6007 0,03612 0,03612 1
(T–105) 7 628,5871 7,8308 1,9621 13,7223 0,04861 0,04857 1
(T–106) 30 440,4614 7,3426 1,8415 11,0363 0,04181 0,04180 1

2. Tangki Penyimpanan Gas


Ada beberapa tangki penyimpanan, yaitu :
1. T-103 : Menyimpan boron trifluorida untuk kebutuhan 7 hari
2. T-104 : Menyimpan propilen untuk kebutuhan 7 hari
Bahan konstruksi : Low Alloys Steel SA 202 B
Bentuk : Silinder Horizontal dengan penutup torrispherical dished head
Jenis sambungan : Single welded butt joints
Jumlah : 1 unit

Universitas Sumatera Utara


LC - 4

*) Perhitungan untuk T-103


Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 15 C
Laju alir massa = 29,8418 kg/jam
 = 2,8840 kg/m3
Kondisi = gas
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Faktor kelonggaran = 20 %
Perhitungan:
a. Volume tangki
29,8418 kg/jam  7hari  24jam/hari
Kapasitas Larutan,Vg = 3
= 1738,3722 m3
2,8840 kg/m
Volume larutan untuk 1 tangki = 1738,3722 m3
Volume Spherical, Vt = (1 + 0,2) x 1738,3722m3 = 2086,0467 m3

b. Volume 2 Tutup dan Shell


Direncanakan :
H/D = 4/3 = 1,33
L/D = 3/1 = 3
Volume 2 Tutup, Vh = 2[0,0778 D3 (2) (H/D)2 (1,5-H/D)] (Walas,2010)
= 2[0,0778 D3 (2) (0,8)2 (1,5-1,33)]
= 0,09221 D3
Φ = 2 Arc Cos (1-1,6) (Walas,2010)
= 4,4286 rad
π 1
Volume Shell =  D2  L      sin  
4 2π

Universitas Sumatera Utara


LC - 5

π 1
=  D2  L    4, 4286  sin 4, 4286
4 2π
= 0,67357 D2 L
Karena L = 3 D ; maka
Volume Shell = 0,67357 (3) D2
= 2,02072 D3
Volume 2 Tutup + Shell = 0,09221 D3 + 2,02072 D3
= 2,11293 D3
c. Diameter (D) dan Tinggi Tangki

2086, 0467 m3
Diameter, D = 3
2,11293
= 9,95741 m
Jari-jari, r = 4,9911 m
Tinggi Shell = 17,1365 m
Tinggi Tutup = 2,3134 m
Tinggi Total = 21,7634 m

d. Tebal Shell dan Head dan Bottom


Allowable Stress, S = 21250 psi = 146513,59 kPa
Joint Efficiency, E = 0,80
Corrotion Factor, Ca = 0,125 in/thn = 0,00138 m/thn
P Operasi = 2 Atm = 202,65 kPa
Faktor kelonggaran = 0,2
Umur = 10 Tahun
P hidrostatik = 18,73 kPa
P design = 12,14 kPa
PR
Tebal Shell, ts =  Ca  n (Walas, 1988)
 S  E    0, 6  P 
12,14 × 4,9911
=  0, 00138 × 10
146513,59×0,8   0, 6×12,14 
= 0,10008 m = 3,9401 in
Tebal shell standar yang digunakan = 4 in (Brownell, 1959)
r/L = 0,06

Universitas Sumatera Utara


LC - 6

L = D = 4,67547 m

3   L/r 
1/2
M = (Walas, 1988)
4

3  1/0,06 
1/2
=
4
= 1,7706 m
PLM
Tebal head = + Ca  n (Walas, 1988)
2  S  E - 0,2  P
1238,3712  12,8524 1, 7706
= + 0, 00138  10
2  146513,59  0,8 - 0,2 1238,3712
= 0,0600 m = 2,3624 in
Tebal shell standar yang digunakan = 6 in (Brownell, 1959)
Analog perhitungan dapat dilihat pada T-103, sehingga diperoleh :
Tangki Waktu Volume Diameter Tinggi Tinggi Tebal Tebal Jumlah
simpan tangki tangki tangki tutup Shell Head
(hari) (m3) (m) (m) (m) (m) (m) (unit)
(T–103) 7 2086,0466 9,9574 16,9031 1,7967 0,0370 0,0600 1
(T–104) 7 4474,7001 12,8427 21,7634 3,3134 0,1000 0,1520 4

3. Pompa
Ada beberapa pompa, yaitu :
1. P-101 : memompa fluida dari MX-101 menuju MX-102
2. P-102 : memompa fluida dari T-101 menuju MX-102
3. P-103 : memompa fluida dari MX-102 menuju HE-101
4. P-104 : memompa fluida dari AC-101 menuju HE-103
5. P-105 : memompa fluida dari RB-101 menuju MD-102
6. P-106 : memompa fluida dari HE-104 menuju T-105
7. P-107 : memompa fluida dari RB-102 menuju HE-106
8. P-108 : memompa fluida dari HE-105 menuju T-106

Jenis : Pompa sentrifugal


Jumlah : 1 unit

Universitas Sumatera Utara


LC - 7

*) Perhitungan untuk P-101


Kondisi operasi :
T = 30°C
Laju alir massa (F) = 41,906731 kg/jam = 0,025663 lbm/s
Densitas () = 2809,63302 kg/m3 = 175,39926 lbm/ft3
Viskositas () = 3,30686 cP = 0,00222 lbm/ft.s
0,025663 lbm/s
Laju alir volumetrik (Q) = 3
= 0,000146313 ft3/s
175,39926 lbm/ft

Desain pompa :
Di,opt = 3,9 (Q)0,45 ()0,13 (Timmerhaus,1991)
= 3,9 (0,000146313 ft3/s )0,45 (175,39926 lbm/ft3)0,13
= 0,1436 in

Dari Appendiks A.5 Geankoplis,1983, dipilih pipa commercial steel :


Ukuran nominal : 1/8 in
Schedule number : 80
Diameter dalam (ID) : 0,215 in = 0,01792 ft
Diameter luar (OD) : 0,405 in = 0,03375 ft
Inside sectional area : 0,00025 ft2
0,000146313 ft 3 /s
Kecepatan linear, v = Q/A = = 0,5853 ft/s
0,00025ft 2
  v  ID
Bilangan Reynold : NRe =
μ

(175,39926 lbm/ft 3 )(0,5853 ft/s)(0, 01792 ft)


=
0, 00222 lbm/ft.s
= 827,67156 (Turbulen)

Untuk pipa commercial steel, harga  = 0,000046 (Geankoplis, 1983)

Universitas Sumatera Utara


LC - 8

0,000046 ft
Pada NRe = 827,67156 dan /ID = = 0,0084233
0,13833 ft

Dari Fig.2.10-3 Geankoplis,1983 diperoleh harga f = 0,02

Friction loss :
 A  v2
1 Sharp edge entrance = hc = 0,55 1  2 
 A1  2

0,58532
= 0,55 1  0  = 0,09419 ft.lbf/lbm
2 1

v2 0,58532
2 elbow 90° = hf = n  Kf = 2(0,75) = 0,00798 ft.lbf/lbm
2  gc 2(32,174)

v2 0,58532
1 check valve = hf = n  Kf = 1(2,0) = 0,01065 ft.lbf/lbm
2  gc 2(32,174)

ΔL  v 2
Pipa lurus 20 ft = Ff = 4f
ID  2  gc

 20    0, 5853
2
= 4(0,008) = 0,47536 ft.lbf/lbm
 0, 01792   2   32,174 
2
 A  v2
1 Sharp edge exit = hex = 0,55 1- 1 
 A
 2  2.α.g c

0,58532
= 0,55 1  0  = 0,00293 ft.lbf/lbm
2 1 32,174 

Total friction loss :  F = 0,59111 ft.lbf/lbm

Dari persamaan Bernoulli :


1
2α   P -P
v22 -v12 +g  z 2 -z1  + 2 1 +åF+Ws =0
ρ
(Geankoplis,1983)

dimana : v1 = v2
P1 = 101,325 kPa = 4232,45614 lbf/ft²
P2 = 202,65 kPa = 4232,45614 lbf/ft²
ΔP
= 12,065 ft.lbf/lbm
ρ
Z = 5 ft

Universitas Sumatera Utara


LC - 9

Maka :

32,174 ft/s2
0+  5 ft  + 32,2845 ft.lbf/lbm + 0,59111 ft.lbf/lbm + Ws =0
32,174 ft.lbm/lbf.s2
Ws = 17,656 ft.lbf/lbm

Ws  Q  ρ 17, 656  0, 000146313 175,39926


P =   0, 00082385 hp
550 550
Effisiensi pompa ,  = 75 % (Fig. 10.62 Coulson)
Effisiensi motor = 0,80 % (Tabel 3.1 Coulson)
0,00082385
Daya pompa : P = = 0,0004348 hp
0,75  0,80

Maka digunakan daya standar = 1/8 hp

Analog perhitungan dapat dilihat pada P-101, sehingga diperoleh :


Laju Alir D optimum ID v ΣF Daya Daya
Pompa
(kg/jam) (in) (in) (ft/s) (hp) standar (hp)
P – 01 41,906731 0,143604 0,215 0,585253 0,591107 0,000435 1/8
P – 02 2114,267677 1,153055 1,380 1,921301 1,466957 0,153511 1/6
P – 03 2194,822728 1,163082 1,278 2,269366 0,716852 2,357298 3
P – 04 3306,001543 1,498968 1,610 2,675334 0,830012 4,402417 5
P – 05 650,254335 0,676834 0,742 2,034766 0,787127 0,049218 1/8
P – 06 3306,001543 1,182151 1,278 2,021628 0,530714 0,033931 1/8
P – 07 77,296640 0,218071 0,302 0,841929 8,034650 0,006890 1/8
P – 08 529,128450 0,518314 0,742 0,961009 0,175578 0,005082 1/8

4. Kompressor
Ada beberapa kompressor, yaitu :
1. K-101 : mengalirkan dan menaikkan tekanan gas boron trifluorida menjadi 2
atm sebelum masuk ke MX-101
2. K-102 : mengalirkan dan menaikkan tekanan gas hidrogen fluorida menjadi 2
atm sebelum masuk ke MX-101
3. K-103A : mengalirkan dan menaikkan tekanan gas propilen menjadi 20 atm
sebelum masuk ke R-101
4. K-103B : mengalirkan dan menaikkan tekanan gas propilen menjadi 20 atm
sebelum masuk ke R-101
5. K-104 : mengalirkan gas propilen recycle sebelum masuk ke R-101

Universitas Sumatera Utara


LC - 10

Jenis : Centrifugal compressor


Jumlah : 1 unit

*) Perhitungan untuk K-101


 (k-1) 
 k   P2  k

hp  2, 78.104 P1q fm      1 (Timmerhaus,1991)
i
 k-1   P1  
 

dimana: qfm i = laju alir (ft3/menit)


P1 = tekanan masuk = 2116,22 lbf/ft2
P2 = tekanan keluar = 4232,45 lbf/ft2
k = rasio panas spesifik = 1,09676
Data:
Laju alir massa = 29,8418 kg/jam
ρBF3 = 4,1557 kg/m3 = 0,25943 lbm/ft3
29,8418 kg/jam
Laju alir volum (qfm i) = 3
= 7,1809 m3 / jam
4,1557 kg/m
= 0,070442 ft3/detik
 1,096761 
1,09676  2116, 22 
 1
1,09676
hp  2,78.104  2116, 22  0, 070442 
(1,09676-1)  4232, 45 
 

= 0,02962 hp

Jika efisiensi motor adalah 78 %, maka :


0,02962
P=  0,037977 hp
0,78
Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :
De = 3,9 (Q)0,45(ρ)0,13 (Timmerhaus,1991)
3 0,45 3 0,13
= 3,9 (0,070442 ft /detik) (0,25943 lbm/ft )
= 0,99177 in
Dipilih material pipa commercial steel 1 inci Sch 40 :
 Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,08742 ft

Universitas Sumatera Utara


LC - 11

 Diameter luar (OD) = 1,315 in = 0,10958 ft


 Luas penampang (A) = 0,006 ft2

Analog perhitungan dapat dilihat pada K-101, sehingga diperoleh :


Laju Alir D Optimum ID Daya Daya standar
Kompresor
(kg/jam) (in) (in) (hp) (hp)
K-101 29,84181 0,991774 1,049 0,037977 1/8
K-102 12,06493 0,804742 0,957 0,028178 1/8
K-103A 1348,23030 5,228727 5,761 3,568142 4
K-103B 1348,23030 3,445762 3,548 4,141538 5
K-104 2089,01617 3,534068 3,826 0,490156 1/2

5. Mixer (MX-101)
Fungsi : mencampur umpan segar katalis HF dan BF3 sebagai umpan
mixer (MX–102)
Bentuk : tangki silinder tegak dilengkapi dengan pengaduk
Jenis : Tangki berpengaduk propeller
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C dengan tutup torispherical dished
Head

Data:
Umpan masuk mixer = 41,90673 kg/jam = 92,40434 lb/jam
Densitas umpan = 3,21926 kg/m3 = 0,20120 lb/ft3
Kecepatan volumetrik = 13,01791 m3/jam = 459,27177 ft3/jam
Diambil waktu tinggal = 10 menit, sehingga:
459, 27177
Vtot = = 76,54529 ft3 = 2,1471 m3
6
Over design 20%, sehingga:
Vt = 1,2 x 2,1471 m3
= 2,5766 m3

Universitas Sumatera Utara


LC - 12

Diambil H/D = 2
D = 1,25 m = 49,16 in
H = 2,50 m = 98,68 in
Dipilih tangki dengan ukuran
D = 50 in = 4,166 ft
H = 99 in = 8,250 ft

Mechanical Design
Tinggi Cairan
Luas penampang cairan dalam mixer:
π
AT = ID2
4
π
AT  4,1662 = 13,6409 ft2 = 1,2673 m2
4
Tinggi gas = diameter tabung
Tinggi cairan (Z) = 1,270 m

Tebal Shell
f = 12650
E = 0,8
C = 0,125 in/thn
Umur Alat = 10 Tahun
Poperasi = 2 atm = 29.4 psia
Pdesign = 17,64 psig
ID = 50 in
ri = 25 in
Pr 17, 64  25
ts = +Cn =   0,125 10 
 f  E-0,6  P  12650  0,8  0, 6 17, 64 
= 1,2936 in
Tebal plate standar = 1 3/8 in
Perhitungan Tebal dan Tinggi Head
Diambil rc = ID = 25 in
0,885  P  rc 0,885  17, 64  25
th   Cn =  0,125  10
f  E  0,1  P 12650  0,8  0,1 17, 64
= 1,2886 in

Universitas Sumatera Utara


LC - 13

Tebal plate standar = 1 3/8 in

Dari tabel 5-8 (Brownell, 1959), untuk th = 1 3/8 in, diperoleh sf = (1,5 – 4,5) in
Diambil sf = 3 in
OD = ID + 2.ts = 52,75 in
Dari tabel 5-7 (brownell,1959), diperoleh icr = 4,125 in
r = 42 in
a = ID/2 = 12,5

torisphericall dished head dengan perbandingan a:b = 2:1, sehingga:


b = a/2
b = 12,5/2 = 6,25 in
Jadi tinggi head = t + b + sf
= 1,375 + 6,25 + 3
= 10,6250 in = 0,8854 ft

Tinggi dan volume mixer


Tinggi mixer total = H + 2.tinggi head = 10,0208 ft
π 2 3
Vshell  .ID .H = 112,4348 ft
4

π 3
Vhead   ID = 9,4642 ft3
24
Vmixer = Vshell + 2.Vhead
= 112,4348 ft3 + 2 x 9,4642 ft3
= 131,3633 ft3
Vcairan dalam shell = Vtotal + Vhead
= 131,3633 ft3 – 9,4642 ft3
= 121,8991 ft3
Tinggi cairan dalam shell (ZL) :
V 121,8991 ft 3
ZL = L =
AT 42 ft 2
= 8,9396 ft

Pengaduk
Tinggi cairan total = 9,8217 ft

Universitas Sumatera Utara


LC - 14

Dimensi
Diameter pengaduk optimum, Dopt = D/3 = 4,1667/3 = 1,388 ft
Jarak pengaduk dari dasar tangki, Copt = D/2 = 4,1667/2 = 2,083 ft
Lebar baffle, Bw = D/12 = 4,1667/12 = 0,347 ft
Panjang sudu, Lopt = 0,25 dopt = 0,25 x 1,388 ft = 0,347 ft
Tinggi sudu = 0,2 dopt = 0,2 x 1,388 ft = 0,277 ft
Lebar pengaduk, Bopt = 0,075 D = 0,075 x 4,1667 ft = 0,3125 ft

Jumlah dan Kecepatan Putar Pengaduk


Jumlah pengaduk = WELH/ID
WELH = tinggi cairan x sg
= 9,8217 ft x 0,2031 lb/ft3/62,5
= 0,0319 ft
0, 03119 ft
Jumlah pengaduk = = 0,3228
4,1667 ft
=1

Kecepatan putar pengaduk (N)

600 WELH 600 0,0319


N= =
π  d opt 2  d opt π  0,5 2 1,388

= 14,747 rpm
= 300 rpm (diambil standar)
= 5 rps

Bilangan Reynold pengadukan (Nre)


μ = 0,0000104 lb/ft/s

ρ = 8,1449 lb/ft3

2
d opt ρ  N 1,3882  8,1449 lb/ft 3  5 rps
N Re  =
μ 0,0000104 lb/ft/s
= 1,88 x 105
Dari fig 3.4-4 Geankoplis, 1997 dengan menggunakan kurva 4, untuk pengaduk jenis
impeller, diperoleh Np = 8,5
Sehingga

P = N p  ρ  N 3  Da 5

Universitas Sumatera Utara


LC - 15

P = 8,5  0, 2031 lb / ft 3   5 rps  x  0,5ft  / 32, 2


3 5

= 34,6365 lbft/s
Dengan efisiensi 80 %, maka P sebesar :
P = 43,2956 lbft/s
= 43,2956 lbft/s / 550 = 0,0787 Hp
Ambil standar : 1/4 Hp

Analog perhitungan dapat dilihat pada MX-101, sehingga diperoleh :


Laju Alir D Optimum ID Jumlah Daya Daya standar
Mixer
(kg/jam) (in) (in) pengaduk (hp) (hp)
MX-101 41,9067 52,75 49,16 1 0,007 1/4
MX-102 2194,8227 28,75 25,28 3 3,653 4

6. Reaktor (R-101)
Fungsi : tempat berlangsungnya reaksi pembentukan isopropil asetat
Jenis : fixed bed multitubular
Bentuk : silinder vertikal dengan alas dan tutup torispherical head
Bahan konstruksi : cabon steel SA-299
Jumlah : 1 unit
Volume reaktor : 82,6102 m3

Reaksi yang terjadi:


Reaksi utama : CH3COOH(aq) + C3H6(g)  CH3COOCH(CH3)2(aq)
Temperatur masuk = 100 °C = 373 K
Temperatur keluar = 100 °C = 373 K
Tekanan operasi = 20 atm

Universitas Sumatera Utara


LC - 16

1. Menentukan factor koreksi (z) umpan


Pc campuran = Σx i  Pci

Tc campuran = Σx i  Tci

ω campuran = Σx i  ωci

Komponen Xi Tc xi.Tc Pc xi.Pc w xi.w


C3H8 0,06773814 369,83 25,05 42,0102 2,8456 0,43 0,02913
C3H6 0,51005208 364,85 186,04 45,3859 23,1492 0,142 0,07243
CH3COOH 0,10201041 592,71 60,46 59,04 6,0227 0,462 0,04713
H2O 0,00396707 647,096 2,56 218,201 0,8656 0,345 0,00137
HBF4 0,01020104 615 6,27 51,08 0,5211 0,395 0,00403
C5H10O2 0,30603124 538 164,64 33,96 10,3928 0,355 0,00403
Total 445,04 43,7971 0,26272

T 373
Tr  = =0,83811
Σxi  Tci 445,0456
P 20
Pr  = =0,45665
Σxi  Pci 43,7971
Digunakan Pitzer correlations untuk menghitung harga Z (Smith, 2001),


Z = 1 + B0 + ω  B1  Tr
Pr

Dimana harga B0 dan B1 dihitung dengan persamaan berikut :


0, 422 0, 422
B0  0, 083   0, 083   0, 4768
Tr 1,6  
1,6
0,8381

0,172 0, 422
B0  0,139   0,139   0, 2221
 0,8381
4,2 4,2
Tr

Z  1   0,4767  0,2627 x  0,2221


0,45665
 0,7084
0,83811

2. Menetukan diameter reaktor


BM campuran = 353,8026 kg/kmol

BMcampuran  P 353,8026  20
ρ= = =326,346 kg/m3
ZR T 0,7084  0,082057  373

Universitas Sumatera Utara


LC - 17

Kecepatan volumetrik umpan dihitung dengan persamaan berikut :


Z  n  R T
Q
P
0,7084x76,1985x0,082057x373
  82,6102 m3/jam
20
= 0,02295 m3/s

Viskositas umpan dihitung dengan persamaan berikut :


  7,7.( BM )1 / 2 .( Pc ) 2 / 3 .(Tc ) 1 / 6

  7,7.(353,8062)1 / 2 .( 43,7971) 2 / 3 .( 445,0456) 1 / 6


= 3,2616 x 10-5 kg/m.s

Dari buku Bird Fig. 1.3-1 untuk harga Tr = 0,8381 dan Pr = 0,45665, diperoleh
harga μ/μc = 0,28.
μ = 0,28 x 3,2616 x 10-5kg/m.s
= 9,1326.10-6 kg/m.s

Aliran gas umpan reaktor diharapkan berupa aliran turbulen. Hal ini
dikarenakan untuk memungkinkan molekul – molekul zat menghasilkan
tumbukan yang lebih sempurna agar kemungkinan terjadinya reaksi menjadi
lebih besar.
Untuk aliran turbulen, bilangan Reynolds (NRe) > 1000. Maka, pada
perancangan reaktor ini, diambil NRe = 1500.

Dimana : NRe = bilangan Reynolds aliran


ρg = densitas umpan reaktor (kg/m3)
Dp = diameter partikel katalis (m)
vg = kecepatan linear umpan (m/s)
μ = viskositas umpan (kg/m.s)

N Re . 1500x9,13266.10 6
vg  .  0,00671m / s
 g .D p 326,346 x6,25.10 3
Q 82,610202m 3 / s
A .  3,41665m 2
vg 0,00671m / s

Universitas Sumatera Utara


LC - 18

4. A 4 x3,41665
vg  .  2,17621m / s
 3,14

Menghitung tebal shell reaktor


Bahan yang digunakan untuk bagian shell reaktor adalah bahan Stainless steel
type – 316 Grade A dengan spesifikasi bahan sebagai berikut :
f = 18450 psi
Joint Effesiensi (E) = 0,85
Faktor korori (C) = 0,25
ID sheel = 2,17621 in
P operasi = 20 atm
P.ID
ts  C
2fE  0,6P
(294 kPa) (2,17621 in)
  0,25
2(18450psi)(0,8)  0,6(294 kPa)
 1,0622 in
Digunakan tebal shell standard 11/4 in,

Menghitung tebal head reaktor


Bahan yang digunakan untuk bagian shell reaktor adalah bahan stainless steel
type 316 A dengan spesifikasi bahan sebagai berikut :
f = 18450 psi
Joint Effesiensi (E) = 0,85
Faktor korosi (C) = 0,25
ID sheel = 2,17621 in
R1 = 0,06x 85,67749 in= 5,1406 in
W = 0,25x(3+(2,17621/5,1406)0,5 = 1,7706 psi
P operasi = 20 atm
P.ID.W
tmin  C
2fE  0,6P
(294atm) (2,17621 in)(1,7706)
  0,25
2(18450psi)(0,8)  0,6(294atm)
 0,3474 in
Digunakan tebal shell standard ½ in,

Universitas Sumatera Utara


LC - 19

Menghitung tinggi head reaktor


Dari tabel 5-8 (Brownel and Young, 1959) diperoleh :
sf = 1,5 in
IDD = 85,6775x(1-3)°,5/2) = 11,4786 in
H = 1,5 + 11,4786 +85,6775 = 4,0625 in = 33,8464 cm

Menentukan pressure drop (ΔP)


Pressure drop pada tube dapat di dengan persamaan dari Kern, 1959 :
2
dP f. G t . n
= - [satuan lbf/(ft2,ft)]
dz 5,22.1010 . D. s . s
dimana, : diambil Re = 1500
friction factor, f = 0,0006 ft/in2 (fig 26, kern)
spesific grafity, s = 0,0035
jumlah passes, n = 1
s = 1, untuk fluida non-viscous
dengan memasukkan nilai-nilai Gt, f, D, s, n, dan s ke dalam persamaan maka :
2
dP (0,0006)(2,0088) (1)
= -
dz (5,22.1010 )(0,2058)(0,0035)(1)

dP lb
= - 6,43944x10-11 2 f
dz ft .ft

Menghitung Tinggi Cairan


Luas penampang cairan dalam reaktor:
 2
AT  ID
4

AT  1,416672 = 0,6633 m2
4
1.1VT 1,1x3,41665
Tinggi cairan (Z) = Z  = = 5,6661 m
AT 0,6633

Menghitung tinggi total reaktor


Tinggi ruang kosong (a) = 0,06 m
Tinggi inert blast (b) = 0,06 m
Tinggi reaktor (L) = 5,6661 m
Tinggi head (h) = 0,3384 m

Universitas Sumatera Utara


LC - 20

Tinggi total reaktor (Ltotal) = L + h + 2(a) + 2(b)


= 5,6661 + 0,3384 + 2(0,06) + 2(0,06)
= 6,2445 m

Menghitung jumlah tube


Dalam perancangan ini digunakan orifice / diameter gelembung dengan
spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 10 BWG
- Pitch (PT) = 1 in triangular pitch
- Panjang tube (L) = 8 ft

Dari Tabel 8, hal, 840, Kern, 1965, diperoleh UD = 100 - 200, faktor pengotor
(Rd) = 0,003
Diambil UD = 120 Btu/jamft2F
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
3,14x120
A   .D 2 / 4   31,9918 ft 2
4
Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft (Tabel 10, Kern)
A 50,24 ft 2
Jumlah tube, N t    31,9918 buah
L  a " 8 ft  0,1963ft 2 /ft

Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 32 tube dengan ID
shell 8 in.

Universitas Sumatera Utara


LC - 21

7. Expansion Valve (EV-101)


Fungsi : Menurunkan tekanan cairan dari reaktor sebelum dimasukkan ke
accumulator
Jenis : Expansion valve
Jumlah : 1 unit

Data:
Laju alir massa = 3306,0015 kg/jam
campuran = 851,4748 kg/m3 = 53,1561 lbm/ft3
3306,0015 kg / jam
Laju alir volumetrik (Q) =  3,8826 m3 / jam
851, 4748 kg / m3
= 0,0380 ft3/detik = 3290,7702 ft3/hari

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :


De = 3,9 (Q)°,45(  )°,13 (Timmerhaus,1991)
= 3,9 (0,0380 ft3/detik)°,45(53,1561 lbm/ft3)°,13
= 9,0998 in

Dipilih material pipa commercial steel 10 inchi Sch 60 :


 Diameter dalam (ID) = 9,75 in = 0,8125 ft
 Diameter luar (OD) = 10,75 in = 0,8958 ft
 Luas penampang (A) = 0,3652 ft2

Tekanan masuk (P1) = 20 atm = 293,92 psi


Tekanan keluar (P2) = 1 atm = 14,696 psi
Temperatur masuk = 100 °C
Rasio spesifik (k) = 1,856
Perhitungan daya (P) dapat dihitung dengan menggunakan rumus, Timmerhaus
(1991).

Universitas Sumatera Utara


LC - 22

 k 1   1,18561 
 P1  k   
 1
293, 925 1,1856
k x P2 x Q   1 1,1856 x 14,696 x 11,1544  
P   
 2   
 14,696 

Daya (P) =   
k 1 1,1856  1

P = 19,8605 HP
Jika efisiensi motor adalah 78 %, maka :
19,8605
P=  25,4622 hp
0,78

8. Menara Destilasi
Ada beberapa menara destilasi, yaitu :
1. MD-101 : memisahkan campuran isopropil asetat, H2O dari campuran
2. MD-102 : memisahkan asam asetat dan air dari HBF4
Jenis : sieve – tray
Bentuk : silinder vertikal dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi: carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit

*) Perhitungan untuk MD-101


Data:
Dari perhitungan neraca massa dan neraca panas diperoleh:
XLW = 0,8913 XLF = 0,0241

Universitas Sumatera Utara


LC - 23

XHW = 0,0891 D = 23,4513 kmol/jam


XHD = 0,9943 W = 8,7205 kmol/jam
XLD = 0,0056 LD = 0,8908
XHF = 0,7248 LW = 0,9191
 L , av   LD . LW  1,2574 1,5450   1,3938 (Geankoplis,1997)

log[( X LD D / X HD D)( X HW W / X LW W )]
Nm  (Geankoplis,1997)
log( L,av )

= 8,6457
Nm
Dari Fig 11,7-3, Geankoplis, hal:676 diperoleh = 0,18, maka:
N
N m 8,6457
N=  = 14,1733
0,18 0,18

Efisiensi piring = 85 % (Geankoplis,1997)


Maka jumlah piring yang sebenarnya = 14,1733/0,85 = 16,6745 piring  17 piring

Penentuan lokasi umpan masuk

N  X  W  X LW 
2

log e  0,206 log  HF     (Geankoplis,1997)
Ns  X LF  D  X HD  

Ne  0,7248  8,7205  0,8913  2 


log  0,206 log     
Ns  0,0241  24,4513  0,9943  
Ne
 1,9707
Ns
Ne = 1,9707 Ns
N = Ne + Ns
17 = 1,9707 Ns + Ns
Ns = 5,7255  6
Ne = 17 – 6 = 11
Jadi, umpan masuk pada piring ke –11 dari atas,

Design kolom
Direncanakan :
Tray spacing (t) = 0,4 m

Universitas Sumatera Utara


LC - 24

Hole diameter (do) = 4,5 mm (Treybal, 1984)


Space between hole center (p’)= 12 mm (Treybal, 1984)
Weir height (hw) = 5 cm
Pitch = triangular ¾ in
Surface tension () = 0,04 N/m (Lyman, 1982)
2
Ao d 
 0,907 o 
Aa  p' 
2
Ao  0,0045 
 0,907  = 0,1275
Aa  0,0120 
1/ 2
q  ρL 
1/ 2
0,00030  37,4911 
     =0,5460
Q'  ρ V  0,00063  28,2080 

α = 0,0744t + 0,01173 = 0,0744(0,40) + 0,01173 = 0,0415


β = 0,0304t + 0,015 = 0,0304(0,40) + 0,015 = 0,0272

  σ 
0, 2
1
CF = αlog  β   (Treybal, 1984)
 (q/Q)(ρ L / ρ V )  0,02 
0, 2
 1  0,04 
= 0,0415 log  0,0272 
 2,8915  0,02 
= 0,0092
0,5
 ρ  ρV 
VF = C F  L  (Treybal, 1984)
 ρV 
0,5
 65,4680  54,5697 
= 0,0092 
 65,4680 
= 0,0041 m/s

Asumsi 80 % kecepatan flooding (Treybal, 1984)


0,0041
An = = 0,0208 m2
0,8  6,874 x10 5

Untuk W = 0,56 T dari tabel 6,1 Treybal, diketahui bahwa luas downspout sebesar
8,8%,
0,0208
At =  0,0229 m2
1  0,088

Universitas Sumatera Utara


LC - 25

Column Diameter (T) = [4(0,0343)/π]°,5 = 0,1707 m


Weir length (W) = 0,56(0,2091) = 0,0956 m
Downsput area (Ad) = 0,0881(0,0343) = 0,0188 m2
Active area (Aa) = At – 2Ad = 0,0229 – 2(0,002) = 0,0188 m2
Weir crest (h1)
Misalkan h1 = 0,0175 m
h1/T = 0,0175/0,1707 = 0,1025
2
 0,5

 T   T  
2 2 2
 Weff   h  T 
         1  2 1  
 W   W   W    T  W 
 

  
2
 Weff 
  1,7857  1,7857  1  20,10251,7857
0,5 2

2 2
(Treybal, 1984)
 W 

 Weff 
   0,3344
 W 
2/3 2/3
 q   Weff 
h 1  0,666    (Treybal, 1984)
W  W 

h 1  0,6660,0019  0,3344 2 / 3
2/3

h 1  0,0049 m
perhitungan diulangi dengan memakai nilai h1 = 0,0159 m hingga nilai h1 konstan
pada nilai 0,0159 m,

Perhitungan Pressure Drop


Dry pressure drop
Ao = 0,1275 x 0,0188 = 0,0024 m2
Q 6,874x10 -5
uo =   0,0286
Ao 0,0024

 u 2  ρ 
h d  51,0 o 2  v 
 C o  ρ L 

 0,0286 2  54,5697 
h d  51,0 2 
 
 0,66  65,4680 
h d  0,0799 mm  0,0001 m

Universitas Sumatera Utara


LC - 26

Hydraulic head
Q 6,874x10 -5
Va   = 0,0036 m/s
Aa 0,0188
T  W 0,1707  0,0956
z  = 0,1331 m
2 2
q
h L  0,0061  0,725 h w  0,238 h w Va ρ V  1,225 
0,5

z

 0,0003 
h L  0,0061  0,725 (0,0134)  0,238 (0,0134)(0,0036)(54,5697) 0,5  1,225 
 0,1331 

h L  0,0174 m

Residual pressure drop


6 σ gc
hR 
ρLdog

6 (0,04) (1)
hR  = 0,0831 m
65,4680 (0,0045)(9,8)

Total gas pressure drop


hG = hd + hL + hR
hG = 0,0001 + 0,0174 + 0,0831
hG = 0,1006 m
Pressure loss at liquid entrance
Ada = 0,025 W = 0,025(0,0956) = 0,0019 m2
2
3  q 
h2   
2g  A da 
2
3  0,0003 
h2    = 0,0014 m
2g  0,0019 

Backup in downspout
h3 = hG + h2
h3 = 0,1006 + 0,0014
h3 = 0,1020 m

Universitas Sumatera Utara


LC - 27

Check on flooding
hw + h1 + h3 = 0,0134 +0,0159 + 0,1020
hw + h1 + h3 = 0,1313 m
t/2 = 0,4/2 = 0,2 m
karena nilai hw + h1 + h3 lebih kecil dari t/2, maka spesifikasi ini dapat diterima,
artinya dengan rancangan plate seperti ini diharapkan tidak terjadi flooding,

Spesifikasi kolom destilasi


Tinggi kolom = 17 x 0,4 m = 6,8 m

Tinggi tutup =
1
0,1707  = 0,0427 m
4
Tinggi total = 6,8 + 2(0,0427) = 6,8853 m
Tekanan operasi= 1,1 atm = 111,4575 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %

Maka, Pdesign = (1,05) (111,4575 kPa) = 117,0304 kPa


Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87,217,955 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki:
PD
t
2SE - 1,2P
(117,0304)(0,1707)
t = 0,0001 m = 0,0056 in
2(87.217,995)(0,8) - 1,2(117,0304)
Faktor korosi = 0,125 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0056 in + 0,125 in = 0,1306 in
Tebal shell standar yang digunakan = ½ in (Brownell,1959)

Analog perhitungan dapat dilihat pada MD-101, sehingga diperoleh :


Kolom Bahan konstruksi Diameter kolom (m) Tinggi kolom (m) Jumlah plate
(MD-101) Carbon steel 2,347 6,8 17
(MD-102) Carbon steel 2,683 23 46

Universitas Sumatera Utara


LC - 28

9. Kondensor
Ada beberapa kondensor, yaitu :
1. CD-101 : mengubah fasa uap isopropil asetat dan air menjadi fasa cair
2. CD-102 : mengubah fasa uap asam asetat dan air menjadi fasa cair
Jenis : 1-2 shell and tube exchanger
Dipakai : ¾ in OD tube 10 BWG, panjang = 16 ft, 6 pass

*) Perhitungan untuk CD-101


Fluida panas
Laju alir fluida masuk = 3615,8194 kg/jam = 7971,5589 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 101,9861 °C = 215,5751 °F
Temperatur akhir (T2) = 89,1124 °C = 192,4024 °F

Fluida dingin
Laju alir fluida dingin = 771,8829 kg/jam = 1701,7159 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 30°C = 86 °F
Temperatur akhir (t2) = 45 °C = 113 °F
Panas yang diserap (Q) = 48390,68 kJ/jam = 45865,33 Btu/jam
(1) t = beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
T1 = 215,5751F Temperatur yang lebih tinggi t2 = 86F t1 = 106,4F
T2 = 192,4024F Temperatur yang lebih rendah t1 =113F t2 = 102,5 F
T1 – T2 = 23,17F Selisih t2 – t1 = 27F t2 – t1 = 3,8272F

Δt  Δt 1 17,838
LMTD  2
  89 , 7859 F
 Δt 2   99 
ln   ln  
 Δt 1   81,162 

T1  T2 9,162
R   0,3393
t 2  t1 27

Universitas Sumatera Utara


LC - 29

t 2  t1 27
S   0,2496
T1  t 1 194,162  113
Dari Fig, 18 Kern , 1965 diperoleh FT = 0,59
Maka : t = FT  LMTD = 0,59  89,7859 = 52,9737 F

(2) Tc dan tc
T1  T2 194,162  185
Tc    189,581 F
2 2
t 1  t 2 86  113
tc    99,5 F
2 2
Dalam perancangan ini digunakan kondensor dengan spesifikasi:
- Diameter luar tube (OD) = 3/4 in
- Jenis tube = 10 BWG
- Pitch (PT) = 1 in triangular pitch
- Panjang tube (L) = 16 ft

a. Dari Tabel 8, hal, 840, Kern, 1965, kondensor untuk fluida panas light organic
dan fluida dingin air, diperoleh UD = 75 - 150, faktor pengotor (Rd) = 0,003
Diambil UD = 120 Btu/jamft2F
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 33.893,8060 Btu/jam
A   15,9956 ft 2
U D  Δt Btu
120  52,9737 o F
jam  ft  F
2 o

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft (Tabel 10, Kern)


A 15,9956ft 2
Jumlah tube, N t    20,3714 buah
L  a " 16ft  0,1963 ft 2 /ft

b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 21 tube dengan ID
shell 8 in,

c. Koreksi UD
A  L  Nt  a"
 16 ft  21  0,1963 ft 2 /ft
 14,9188 ft 2

Universitas Sumatera Utara


LC - 30

Q 33893,8060 Btu/jam Btu


UD    75,9101
A  Δt 14,0188t  1F
2
jam  ft 2  F

Fluida dingin: sisi tube


(3) Flow area tube,at’ = 0,182 in2 (Tabel 10, Kern)
N t  at'
at  (Pers. (7.48), Kern)
144  n
21  0,182
at   0,0040 ft
2

144  6

(4) Kecepatan massa


w
Gt  (Pers. (7.2), Kern)
at

3,6848
Gt   920,6635 lbm/jam,ft 2
0,0040

(5) Bilangan Reynold


Pada tc = 189,581F
 = 0,013 cP = 0,0484 lbm/ft2jam (Gbr. 15, Kern)
Dari tabel 10, Kern, untuk ¾ in OD, 10 BWG, diperoleh :
ID = 0,482 in = 0,0402 ft
ID  Gt
Re t  (Pers.(7.3),Kern)

0,0402  920,6635
Re t   764,3335
0,0484

(6) Taksir jH dari Gbr. 24, Kern, diperoleh jH = 2,5 pada Ret = 764,3335

(7) Pada tc = 189,5810 F


c = 1,0 Btu/lbm,F
k = 0,0960 Btu/jam lbm ft,F
1 1
 c.  3
 1,0  0,0130  3
     0,6894
 k   0,0960 

Universitas Sumatera Utara


LC - 31

1
h k  c.  3
(8) i  jH   
t ID  k 

hi 0,0960
 2,5   0,68945  4,1190
t 0,4820

hio hi ID
 
 t  t OD
hio 0,482
 4,1190   2,6471
t 0,75

(9) Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1 (Kern, 1965)

hio
hio   t
t
hio  2,6471  1  2,6471

Fluida panas: sisi shell


(3’) Flow area shell
Ds  C '  B 2
as  ft (Pers. (7.1), Kern)
144  PT
Ds = Diameter dalam shell = 8 in
B = Baffle spacing = 6 in
PT = Tube pitch = 1 in

C = Clearance = PT – OD
= 1 – 0,75 = 0,25 in

8  0,25  6
as   0,0833 ft
2

144  1

(4’) Kecepatan massa


w
Gs  (Pers. (7.2), Kern)
as

5249,0789
Gs   62988,9464 lbm/jam,ft 2
0,0833

(5’) Bilangan Reynold


Pada Tc = 99,5 F

Universitas Sumatera Utara


LC - 32

 = 0,2165 cP = 0,5237 lbm/ft2jam


Dari Gbr. 28, Kern, untuk 3
4 in dan 1 in triangular pitch, diperoleh De= 0,73 in,
De = 0,73/12 = 0,0608 ft
De  G s
Re s  (Pers. (7.3), Kern)

0,0608  62988,9464
Re s   7316,3460
0,5237

(6) Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, diperoleh jH = 35 pada Res = 7316,3460

(7’) Pada Tc = 99,5 F


c = 1,1430 Btu/lbmF
k = 0,3120 Btu/jam lbm ft,F
1 1
 c.  3
 1,1430  0,5237  3
     1,2426
 k   0,3120 

1
h k  c.  3
(8’) o  jH   
s De  k 

ho 0,3120
 35   1,2426  223,0568
s 0,7300

(9’) Karena viskositas rendah, maka diambil  s = 1 (Kern, 1965)

ho
ho    s  223,0568  1  223,0568
s

(10) Clean Overall Coefficient, UC


h io  h o 2,6471  223,0568
UC    2,6161 Btu/jam  ft 2  F
h io  h o 2,6471  223,0568
(Pers. (6.38), Kern)

(11) Faktor pengotor, Rd


U C  U D 2,6161  75,9101
Rd    0,3691
U C  U D 2,6161  75,9101
(Pers. (6.13), Kern)
Rd hitung  Rd batas, maka spesifikasi kondensor dapat diterima

Universitas Sumatera Utara


LC - 33

Pressure drop
Fluida dingin : sisi tube
(1) Untuk Ret = 1175,8977
f = 0,0005 ft2/in2 (Gbr. 26. Kern)
s=1
t = 1

f  Gt2  L  n
(2) ΔPt  (Pers. (7.53), Kern)
5,22  1010  ID  s  φ t

(0,0005)  (920,6635) 2  (4)  (6)


ΔPt  = 0,0000 psi
(5,22  1010 )  (0,4820)  (1)  (1)
2
V
(3) Dari Gbr, 27, Kern, 1965 pada diperoleh =0,0005
2g'

4n V 2
ΔPr  .
s 2g'
(4).(6)
 .0,0005
1
 0,0120 psi

PT = Pt + Pr


= 0,0000 psi + 0,0120 psi
= 0,0120 psi
Pt yang diperbolehkan = 10 psi

Fluida panas : sisi shell


(1) Untuk Res = 7316,3460
f = 0,0005 ft2/in2 (Gbr. 29, Kern)
s =1
s = 0,8600

L
(2) N  1  12 x
B
4
N  1  12 x =8 (Pers. (7.43), Kern)
6
Ds = 8/1 = 8 ft

Universitas Sumatera Utara


LC - 34

f. G 2 . D . (N  1)
(3) P  s s (Pers. (7.44), Kern)
s 10
5,22.10 . D s. 
e. s

0,0005 (62988,9464) 2 . (8). (8)


P  = 0,0039 psi
s
5,22.1010 . (0,0608) (0,8600). (1)

Ps yang diperbolehkan = 10 psi

Analog perhitungan dapat dilihat pada CD-101, sehingga diperoleh :


Bahan ID shell Jumlah OD tube ID tube
Kondensor Pitch
konstruksi (in) tube (in) (in)
(CD-101) Carbon steel 8 21 ¾ 0,482 1 in, triangular
(CD-102) Carbon steel 10 26 ¾ 0,482 1 in, triangular

10. Akumulator
Ada beberapa akumulator, yaitu :
1. AC-101 : menampung distilat dari MD-101
Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jenis sambungan : Double welded butt joints
Jumlah : 1 unit

Perhitungan untuk AC-101


Kondisi operasi :
Temperatur = 60,74 °C
Tekanan = 1 atm
Laju alir massa = 1021,6711 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Densitas campuran = 1001,6636 kg/m3

Universitas Sumatera Utara


LC - 35

Perhitungan:
a.Volume tangki
1021,6711 kg/jam x 1 jam
Volume larutan, Vl = 3
= 1,0200 m3
1001,6636 kg/m
Volume tangki, Vt = (1 + 0,2) x 1,0200 m3 = 1,2240 m3
Fraksi volum = 1,0200 / 1,2240 = 0,8333
Dari tabel 10,64 pada buku Perry, Chemical Engineering Handbook diperoleh
Untuk fraksi volum 0,8333 maka H/D = 0,777
  
Volume tangki, Vt = LR 2   sin  cos  
 57,30 
Dimana cos α = 1-2(H/D)
cos α = 1-2(0,777)
cos α = -0,554
α = 2,1580 derajat

Asumsi panjang tangki (Lt) =5m

  
Maka, volume tangki, Vt = LR 2   sin  cos  
 57,30 
 2,1580 
1,2240 m3 = 5R 2   sin 2,1580 cos 2,1580
 57,30 
R (radius) = 0,7005 m
D (diameter) = 1,4010 m = 55,1569 in
H (tinggi cairan) = 1,0886 m

b. Tebal shell tangki


PHidrostatik =xgxH
= 1001,6636 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,0886 m = 42,3091 kPa
P0 = Tekanan operasi = 1 atm = 111,4575 kPa
Faktor kelonggaran = 20%
Pdesign = (1,2) (42,3091 + 111,4575) = 172,3610 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress (S) = 12,650 psia = 87,218,71 kPa (Brownell,1959)
Faktor korosi = 0,125 in

Universitas Sumatera Utara


LC - 36

Tebal shell tangki:


PD
t  0,125
2SE  1,2P
(172,3610 kPa) (55,1569 in)
  0,125
2(87.218,71 kPa)(0,8)  172,3610 kPa)
 0,1932 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1
2 in (Brownell,1959)

c. Tutup tangki
Diameter tutup = diameter tangki = 1,4010 m
Ratio axis = L:D = 1: 4
 Hh  1
Lh =   D     1,4010 = 0,3502 m
 D  4
Lt (panjang tangki) = Ls + 2 Lh
Ls (panjang shell) = 5 m – 2(0,3502 m) = 4,2995 m
Tutup atas tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell sehingga tebal tutup
1
2 in,

11. Reboiler
Ada beberapa reboiler, yaitu :
1. RB-101 : menaikkan temperatur campuran asam asetat, air dan HBF4
sebelum masuk ke MD-101
2. RB-102 : menaikkan temperatur campuran HBF4 sebelum masuk ke
MD–102

Jenis : 1-2 shell and tube exchanger


Dipakai : 1 in OD tube 8 BWG, panjang = 18 ft, 2 pass

Universitas Sumatera Utara


LC - 37

*) Perhitungan untuk RB-101


Fluida panas
Laju alir steam masuk = 82,7907 kg/jam = 182,5232 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 135°C = 275°F
Temperatur akhir (T2) = 95°C = 203°F

Fluida dingin
Laju alir fluida dingin = 3306,0015 kg/jam = 7288,5238 lbm/jam
Temperatur awal (t1) = 94,84 °C = 202,72 °F
Temperatur akhir (t2) = 121,39 °C = 250,50 °F
Panas yang diserap (Q) = 178755,96 kJ/jam = 169427 Btu/jam
(1) t = beda suhu sebenarnya
Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
T1 = 275 F Temperatur yang lebih tinggi t2 = 250,50F t1 = 0,27F
T2 = 203 F Temperatur yang lebih rendah t1 =202,72F t2 = 24,49F
T1 – T2 = 72 F Selisih t2 – t1 = 47,77F t2 – t1 = 24,22F

Δt 2  Δt 1 24, 22
LM TD    5, 389 F
 Δt 2   24, 49 
ln   ln  0, 27 
 Δt 1   
T1  T2 72
R   1,5069
t 2  t1 47, 77
t 2  t1 47,77
S   0, 661
T1  t1 275  202,50

maka t = 5,066 F

(2) Tc dan tc
Kc = 0,5 Figure 17 Kern
Fc = 0,42 Figure 17 Kern
Tc  T2  Fc (T1 -T2 )  203  0, 42(275  203)  233, 24 F

t c  t1  Fc (t 2 -t1 )  202,50  0, 42(250,50  202, 72)  222,79 F

Universitas Sumatera Utara


LC - 38

Dalam perancangan ini digunakan reboiler dengan spesifikasi:


- Diameter luar tube (OD) = 1 in
- Jenis tube = 16 BWG
- Pitch (PT) = 1 1/4 in triangular pitch
- Panjang tube (L) = 12 ft

a. Dari Tabel 8, hal, 840, Kern, 1965, reboiler untuk fluida panas steam dan fluida
dingin light organic, diperoleh UD = 100 - 200, faktor pengotor (Rd) = 0,003
Diambil UD = 120 Btu/jamft2F
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
Q 343834,628 1Btu/jam
A   34,0298 ft 2
U D  Δt Btu
120  79,8053 o F
jam  ft  F
2 o

Luas permukaan luar (a) = 0,1963 ft2/ft (Tabel 10, Kern)


A 34,0298 ft 2
Jumlah tube, N t    21,6695 buah
L  a " 8 ft  0,1963ft 2 /ft

b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 22 tube dengan ID
shell 8 in.

c. Koreksi UD
A  L  Nt  a"
 8ft  22  0,1963 ft 2 /ft
 34,5488 ft 2
Q 343834,628 1 Btu/jam Btu
UD    118,1973
A  Δt 34,5488 ft  79,8053F
2
jam  ft 2  F

Fluida panas : sisi tube


(3) Flow area tube,at’ = 0,1820 in2 (Tabel 10, Kern)
N t  at'
at  (Pers. (7.48), Kern)
144  n
22  0,1820
at   0,0070 ft
2

144  4

Universitas Sumatera Utara


LC - 39

(4) Kecepatan massa


w
Gt  (Pers. (7.2), Kern)
at

0,8733
Gt   125,6246 lbm/jam,ft 2
0,0070

(5) Bilangan Reynold


Pada Tc = 334,4 F
 = 0,0010 cP = 0,0242 lbm/ft2jam (Gbr. 14, Kern)
Dari tabel 10, Kern, untuk 1 in OD, 10 BWG, diperoleh :
ID = 0,482 in = 0,0402 ft
ID  Gt
Re t  (Pers. (7.3), Kern)

0,0402  125,6246
Re t   208,5868
0,024

(9) hi = 2500 btu/hr,ft2,oF (Gbr. 25, Kern)


hi .ID
hio 
OD
2500btu/hr.ft 2 .0 F .(0,480in)
hio 
0,75in
hio  1606,6667btu/hr.ft 2 .0 F

Karena viskositas rendah, maka diambil t = 1 (Kern, 1965)

hio
hio   t
t
hio  1606,6667  1  1606,6667

Fluida dingin: sisi shell


(3’) Flow area shell
Ds  C '  B 2
as  ft (Pers. (7.1), Kern)
144  PT
Ds = Diameter dalam shell = 15 1/4 in
B = Baffle spacing = 2 in
PT = Tube pitch = 1 in

Universitas Sumatera Utara


LC - 40

C = Clearance = PT – OD
= 1,25 – 1 = 0,25 in
5  0,25  2
as   0,0174 ft 2
144  0,25

(4’) Kecepatan massa


w
Gs  (Pers. (7.2), Kern)
as

1271,5477
Gs   73241,1498 lbm/jam,ft 2
0,0174

(5’) Bilangan Reynold


Pada tc = 254,57F
 = 0,1164 cP = 0,2816 lbm/ft2jam
Dari Gbr. 28, Kern, untuk 1 in triangular pitch, diperoleh De= 0,73 in,
De = 0,73/12 = 0,0608 ft
De  G s
Re s  (Pers. (7.3), Kern)

0,0608  73241,1498
Re s   15823,0415
0,2816

(6) Taksir jH dari Gbr. 28, Kern, diperoleh jH = 140 pada Res = 15823,0415

(7’) Pada tc = 254,57 F


c = 1,8630 Btu/lbmF
k = 0,3200 Btu/jam lbm ft,F
1 1
 c.  3
 1,8630  0,1164  3
     1,1791
 k   0,3200 

1
h k  c.  3
(8’) o  jH   
s De  k 

ho 0,3200
 37   1,1791  229,4915
s 0,0608

Universitas Sumatera Utara


LC - 41

(9’) Karena viskositas rendah, maka diambil  s = 1 (Kern, 1965)

ho
ho    s  229,4915  1  229,4915
s
(10) Clean Overall Coefficient, UC
h io  h o 1.606,6667  868,3436
UC    563,6912 Btu/jam  ft 2  F
h io  h o 1.606,6667  868,3436
(Pers. (6.38), Kern)

(11) Faktor pengotor, Rd


U C  U D 563,6912  118,1973
Rd    0,006686
U C  U D 563,6912  118,1973
(Pers. (6.13), Kern)
Rd hitung  Rd batas, maka spesifikasi reboiler dapat diterima

Pressure drop
Fluida panas : sisi tube
(1) Untuk Ret = 208,5868
f = 0,0023 ft2/in2 (Gbr. 26, Kern)
s=1 (Gbr. 6, Kern)
t = 1

f  Gt2  L  n
(2) ΔPt  (Pers. (7.53), Kern)
5,22  1010  ID  s  φ t

(0,0023)  (125,6246) 2  (8)  (4)


ΔPt  = 0,000001 psi
(5,22  1010 )  (0,4820)  (1)  (1)

2
V
(3) Dari Gbr, 27, Kern, 1965 pada diperoleh = 0,0005
2g'

4n V 2
ΔPr  .
s 2g'
(4).(4)
 .0,0005
1
 0,008 psi

PT = Pt + Pr

Universitas Sumatera Utara


LC - 42

= 0,000001 psi + 0,008 psi


= 0,008001 psi
Pt yang diperbolehkan = 10 psi

Fluida dingin : sisi shell


(1) Untuk Res = 15823,0415
f = 0,0003 ft2/in2 (Gbr. 29, Kern)
s =1
s = 0,86

L
(2) N  1  12 x
B
8
N  1  12 x = 48 (Pers. (7.43), Kern)
2
Ds = 0,4167 ft

f. G 2 . D . (N  1)
(3) P  s s (Pers. (7.44), Kern)
s 10
5,22.10 . D s. 
e. s

0,0003 (73241,1498) 2 . (0,4167). (48)


P  = 0,0098 psi
s
5,22.1010 . (0,0608) (0,8600). (1)

Ps yang diperbolehkan = 10 psi

Analog perhitungan dapat dilihat pada RB-101, sehingga diperoleh :


Bahan ID shell Jumlah OD tube ID tube
Reboiler Pitch
konstruksi (in) tube (in) (in)
(RB-101) Carbon steel 5 22 ¾ 0,482 1 in, triangular
(RB-102) Carbon steel 25 390 ¾ 0,482 1 in, triangular

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT UTILITAS

1. Screening (SC)
Fungsi : Menyaring pertikel kasar yang terikut dalam aliran air
Jenis : bar screen
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : stainless steel
Kondisi operasi:
- Temperatur = 28°C
- Densitas air () = 996,24 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Laju alir massa (F) = 2878,4991 kg/jam
2878, 4991 kg/jam 1 jam / 3600s
Laju alir volume (Q) = 3
= 0,0008 m3/s
996, 24 kg/m

Dari tabel 5.1 Physical Chemical Treatment of Water and Wastewater


Ukuran bar:
Lebar bar = 5 mm; Tebal bar = 20 mm;
Bar clear spacing = 20 mm; Slope = 30°
Direncanakan ukuran screening:
Panjang screen = 2m
Lebar screen = 2m

Misalkan, jumlah bar = x


Maka, 20x + 20 (x + 1) = 2000
40x = 1980
x = 49,5  50 buah

Luas bukaan (A2) = 20(50 + 1) (2000) = 2.040.000 mm2 = 2,04 m2


Untuk pemurnian air sungai menggunakan bar screen, diperkirakan Cd = 0,4 dan
30% screen tersumbat.
Q2 (0,0008) 2
Head loss (h) = 
2 g Cd 2 A 2 2 2 (9,8) (0,4) 2 (2,04) 2
LD - 1

Universitas Sumatera Utara


LD - 2

= 0,0000000493 m dari air


= 0,0000493 mm dari air

2000

2000

20

Gambar LD-1: Sketsa sebagian bar screen , satuan mm (dilihat dari atas)

2. Pompa Utilitas
Ada beberapa pompa utilitas, yaitu :
1. PU-01 : memompa air dari sungai ke bak pengendap
2. PU-02 : memompa air dari bak pengendap ke clarifier
3. PU-03 : memompa alum dari tangki pelarutan alum ke clarifier
4. PU-04 : memompa soda abu dari tangki pelarutan soda abu ke clarifier
5. PU-05 : memompa air dari clarifier ke sand filter
6. PU-06 : memompa air dari sand filter ke tangki utilitas 1
7. PU-07 : memompa air dari tangki utilitas 1 ke kation exchanger
8. PU-08 : memompa asam sulfat dari tangki pelarutan asam sulfat ke kation
exchanger
9. PU-09 : memompa air dari kation exchanger ke anion exchanger
10. PU-10 : memompa NaOH dari tangki pelarutan NaOH ke anion
exchanger
11. PU-11 : memompa air dari anion exchanger ke dearator
12. PU-12 : memompa air dari dearator ke ketel uap
13. PU-13 : memompa bahan bakar dari tangki bakar bakar 1 ke ketel uap
14. PU-14 : memompa air bahan bakar ke generator
15. PU-15 : memompa air dari water cooling tower ke dearator
16. PU-16 : memompa air dari tangki utilitas 1 ke tangki utilitas 2
17. PU-17 : memompa kaporit dari tangki pelarutan kaporit ke tangki utilitas 2

Universitas Sumatera Utara


LD - 3

18. PU-18 : memompa air dari tangki utilitas 2 ke distribusi domestic


19. PU-19 : memompa air dari tangki utilitas 1 ke distribusi air proses
Jenis : pompa sentrifugal
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : commercial steel

*) Perhitungan untuk PU-01


Kondisi operasi :
- Temperatur = 28C
- Densitas air () = 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
- Viskositas air () = 0,8360 cP = 2,02237 lbm/ftjam (Geankoplis, 1997)
Laju alir massa (F) = 2878,4991 kg/jam = 1,7628 lbm/detik
F 1,7628 lb m /detik
Debit air/laju alir volumetrik, Q  
ρ 62,195 lb m /ft 3
= 0,0284 ft3/s = 0,0008 m3/s

Penentuan diameter optimum untuk pipa :


Untuk aliran turbulen, (Peters et.al., 2004)
Di,opt = 0,363  Q0,45  0,13
Untuk aliran laminar ,
Di,opt = 0,133  Q0,4  0,2
dengan : Di,opt = diameter optimum (m)  = densitas (kg/m3)
Q = laju volumetrik (m3/s)  = viskositas (Pa.s)

Asumsi aliran turbulen,


Di,opt = 0,363  Q0,45  0,13
= 0,363  (0,0008)0,45 (996,24)0,13
= 0,0360 m = 1,4189 in
Ukuran spesifikasi pipa : (Geankoplis, 1997)
- Ukuran pipa nominal = 1,25 in
- Schedule pipa = 40
- Diameter dalam (ID) = 1,38 in = 0,1150 ft
- Diameter luar (OD) = 1,66 in = 0,1383 ft

Universitas Sumatera Utara


LD - 4

- Luas penampang dalam (At) = 0,0104 ft2


- Bahan konstruksi = commercial steel
Q 0,1082 ft 3 /s
Kecepatan linier, v    21, 6771 ft/s
At 0, 0050 ft 2

ρ v D  62,195  2,7269  0,1150 


Bilangan Reynold, N Re    36.226, 4295
μ 0.0005618

Karena NRe >4000, maka aliran turbulen.

Untuk pipa commercial steel dan pipa 1 in Sc.80, diperoleh :  = 0,0004


D

Dari Fig.2.10-3, Geankoplis,1997 untuk NRe = 36.226,4295 dan  = 0,0004,


D
diperoleh : f = 0,0065

Instalasi pipa:
- Panjang pipa lurus, L1 = 30 ft

- 1 buah gate valve fully open ; L  13 (App. C–2a, Foust, 1980)


D

L2 = 1  13  0,1151 = 1,4950 ft

- 3 buah standard elbow 90; L = 30 (App. C–2a, Foust, 1980)


D
L3 = 3  30  0,1150 = 10,350 ft

- 1 buah sharp edge entrance; K= 0,5; L = 22 (App.C–2c;C–2d, Foust, 1980)


D
L4 = 0,5  22  0,1150 = 1,2650 ft

- 1 buah sharp edge exit; K = 1,0 ; L = 55 (App.C–2c;C–2d, Foust, 1980)


D
L5 = 1,0  55  0,1150 = 6,3250 ft
Panjang pipa total (L) = 19,4350 ft

Faktor gesekan,

f v 2 ΣL 0,00721,6771 39,2908
2
ΣF   25,1843 ft  lb f /lb m
2g c D 232,1740,0797

Tinggi pemompaan, z = 50 ft
g
Static head, Δz  30 ft  lb f /lb m
gc

Universitas Sumatera Utara


LD - 5

 v2 
Velocity head,    0
 2gc α 
ΔP
Pressure head, P1 = P2 = 1 atm; 0
ρ

g  v 2  ΔP
Wf = -Wf  Δz     F (Foust, 1980)
gc  c 
2 g α ρ

= 30  0  0  25,1843
= 55,1843 ft.lb f /lb m

Tenaga pompa, P 
- Wf Q ρ
=
 
55,1843 ft.lb f /lb m  0,1082 ft 3 /s 62,195lb m /ft 3 
550 550 ft.lb f /s.hp
= 0,6750 hp
Untuk efisiensi pompa 80 , maka
0,6750
Tenaga pompa yang dibutuhkan = hp = 0,2048 hp
0,8

Analog perhitungan dapat dilihat pada PU-01, sehingga diperoleh :


D Daya
Laju Alir ID Daya
Pompa optimum V (ft/s) ΣF standar
(kg/jam) (in) (hp)
(in) (hp)
P – 01 2878,4991 0,0658 0,9570 21,6771 25,1843 0,8438 1
P – 02 2878,4991 0,7954 0,9570 1,5700 41,1843 0,2500 1/4
P – 03 0,5493 0,0022 0,2150 0,0158 0,0031 0,0500 1/20
P – 04 0,2966 0,0017 0,2150 0,0085 0,0009 0,0500 1/20
P – 05 2878,4991 2,5920 1,9390 5,2765 0,9152 0,2586 1/2
P – 06 2878,4991 2,5920 1,9390 5,2765 0,9152 0,2892 1/2
P – 07 9.882,9592 2,4715 1,9390 4,7468 1,0441 0,5095 3/4
P – 08 2.335,0958 1,2912 1,3800 2,2108 0,1363 0,0297 1/20
P – 09 2.335,0958 1,2912 1,3800 2,2108 0,1566 0,0720 1/10
P – 10 1,0746 0,0016 0,2150 0,00175 0,0077 0,0500 1/20
P – 11 0,1234 0,0419 0,2150 0,0032 0,000353 0,0500 1/20
P – 12 2.335,0958 1,2912 1,3800 2,2108 0,1728 0,2000 1/4
P – 13 205,0458 0,4321 0,2690 5,0473 51,4034 0,2000 1/4
P – 14 8.514,8412 2,3112 2,4690 2,5253 0,1559 0,3574 1/2
P – 15 0,0015 0,0002 0,2150 0,00005 0,00051 0,0500 1/20
P – 16 537,7547 0,6668 0,8240 1,4306 0,1091 0,0300 1/20
P – 17 680,0000 0,7411 0,7420 2,2318 0,3726 0,0117 1/20
P – 18 126,7249 0,3423 0,3640 1,7758 0,6083 0,0020 1/20
P – 19 2.335,0958 1.2912 1,3800 2,2108 0,1363 0,0500 1/20

Universitas Sumatera Utara


LD - 6

3. Bak Sedimentasi (BS)


Fungsi : untuk mengendapkan lumpur yang terikut dengan air.
Jumlah :1
Jenis : beton kedap air
Data :
Kondisi penyimpanan : temperatur = 28 oC
tekanan = 1 atm
Laju massa air : F = 2878,4991 kg/jam
Densitas air : ρ = 996,24 kg/m3 = 62,193 lbm/ft3 (Geankoplis. 2003)
F 2878, 4991kg/jam
Laju air volumetrik, Q   3
 0, 0008 ft 3 /s
ρ 996,24 kg/m
= 0,0008 m3/s = 1,7006 ft3/min
Desain perancangan,
Bak dibuat dua persegi panjang untuk desain efektif (Kawamura, 1991)
Perhitungan ukuran tiap bak :
Kecepatan pengendapan 0,1 mm pasir (Kawamura, 1991)
vo = 1,57 ft/min atau 8 mm/s
Spesifikasi, - Kedalaman = 10 ft
- Lebar = 2 ft
Q 1,7006 ft 3 /menit
Kecepatan aliran (v) = = = 0,0850 ft/menit
A (10 ft)(2 ft)
dengan : K = faktor keamanan = 1,5
h = kedalaman air efektif ( 10 – 16 ft); diambil 10 ft.
h
Desain panjang ideal bak (L) = K  v (Kawamura, 1991)
 vo 
 10 
= 1,5   (0,0850)
 1,57 
= 0,8122 ft
Diambil panjang bak = 1 ft = 0,3048 m
Uji desain,

Va  p   l   L  1 2 10  ft 3 = 11,7638 menit


Waktu retensi (t) =  =
Q Q 1,7001 ft 3 /menit

Universitas Sumatera Utara


LD - 7

Waktu retensi (t) yang diizinkan adalah 6 – 15 menit, maka desain ini dapat diterima
.........(Kawamura, 1991)
 ft 3  gal 
1,5453  7,481 3 
menit  ft 
 
Q gpm
Surface loading : = 6,3593
A (2 ft )  (1 ft ) ft 2
Desain diterima, dimana surface loading diizinkan diantara 4 – 10 gpm/ft2
.......(Kawamura, 1991).
Bak menggunakan gate valve dan full open (16 in) maka,
2
 ft   1 menit   1 m  
 0, 0850 menit   60 sekon   3,2808 ft  
2
   
= (0,12) 
v
Headloss (h) = K
2g  m
2   9,8 2 
 s 
= 1.0965 x 10-7 m dari air

4. Tangki Pelarutan
Ada beberapa jenis tangki pelarutan, yaitu :
1. TP-01 : tempat membuat larutan alum
2. TP-02 : tempat membuat larutan soda abu
3. TP-03 : tempat membuat larutan asam sulfat
4. TP-04 : tempat membuat larutan NaOH
5. TP-05 : tempat membuat larutan kaporit
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 grade C
Jumlah : 1
*) Perhitungan untuk TP-01
Data:
Kondisi pelarutan: Temperatur = 28C
Tekanan = 1 atm
Al2(SO4)3 yang digunakan = 50 ppm
Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30  ( berat)
Laju massa Al2(SO4)3 = 0,1493 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 30  = 1363 kg/m3 = 85,0889 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Kebutuhan perancangan = 1 hari
Faktor keamanan = 20 

Universitas Sumatera Utara


LD - 8

Perhitungan:
Ukuran Tangki
0,1493 kg/jam  24 jam/hari  30 hari
Volume larutan, Vl 
0,3 1363kg/m3
= 0,2534 m3
Volume tangki, Vt = 1,2  0,2534 m3
= 0,3041 m3

Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 1 : 1


1
V πD 2 H
4
1 3 
1,1606 m 3  πD 2  D 
4 2 
3
1,1606 m 3  πD 3
8
Maka: D = 0,7290 m ; H = 0,7290 m
volume cairan x tinggi silinder
Tinggi cairan dalam tangki =
volume silinder

(0,2534)(0, 7290)
= = 0,6075 m = 23,9161 in
(0,3041)

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid =  x g x l
= 1363 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,6075 m
= 8,1145 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa,
Poperasi = 8,1145 kPa + 101,325 kPa = 109,4395 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (109,4395 kPa)
= 114,9115 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell,1959)

Universitas Sumatera Utara


LD - 9

Tebal shell tangki:


PD
t
2SE  1,2P
(114,9115 kPa) (14,3502 in)

2(87.218,714 kPa)(0,8)  1,2( 114,9115 kPa)
 0,00007 m  0,0028 in
Faktor korosi = 1,25 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0028 in + 1,25 in = 0,2528 in

Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 0,7290 m = 0,2430 m
E/Da = 1 ; E = 0,2430 m
L/Da = ¼ ; L = ¼ x 0,2430 m = 0,0607 m
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,2430 m = 0,0486 m
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 0,7290 m = 0,0607 m

dengan :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle

Kecepatan pengadukan, N = 3 putaran/det


Viskositas Al2(SO4)3 30  = 6,7210-4 lbm/ftdetik (Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,

ρ N D a 2
N Re  (Geankoplis, 1997)
μ

 85,0889 3 0,7972


2

N Re   241.428, 4052
6,72 104

Universitas Sumatera Utara


LD - 10

NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:


5
K T .n 3 .D a ρ
P (McCabe,1999)
gc
KT = 6,3 (McCabe,1999)
6,3 (3 put/det)3 .(0,7972 ft)5 (85,0889 lbm/ft 3 )
P
32,174 lbm.ft/lbf.det 2
1Hp
 25, 4425 ft.lbf/det x
550 ft.lbf/det
 0,2634 Hp

Efisiensi motor penggerak = 80 


0,2634
Daya motor penggerak = = 0,3292 hp
0,8
Dipilih daya motor standar = 1/2 hp

Analog perhitungan dapat dilihat pada TP-01, sehingga diperoleh :


Volume Diameter Tinggi Daya Daya
Tangki
tangki (m3) tangki (m) tangki (m) Pengaduk (hp) Standar (hp)
(TP – 01) 0,3041 0,7290 0,7190 0,3292 1/2
(TP – 02) 0,1687 0,5990 0,5990 0,0031 1/20
(TP – 03) 1,0772 1,1112 1,1112 0,0782 1/10
(TP – 04) 2,1054 1,3894 1,3894 0,3415 1/2
(TP – 05) 0,0038 0,2424 0,2424 0,0031 1/20

5. Clarifier (CL)
Fungsi : Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena
penambahan alum dan soda abu
Tipe : External Solid Recirculation Clarifier
Bentuk : Circular desain
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Data:
Laju massa air (F1) = 2878,4991 kg/jam
Laju massa Al2(SO4)3 (F2) = 0,1439 kg/jam
Laju massa Na2CO3 (F3) = 0,0777 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LD - 11

Laju massa total, m = 2878,7208 kg/jam = 0,7996 kg/detik


Densitas Al2(SO4)3 = 2,710 kg/m3 (Perry, 1999)
3
Densitas Na2CO3 = 2,533 kg/m (Perry, 1999)
Densitas air = 996,2 kg/m3 (Perry, 1999)

Reaksi koagulasi:
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O  2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2

Perhitungan:
Dari Metcalf & Eddy, 1984, diperoleh :
Untuk clarifier tipe upflow (radial):
Kedalaman air = 5-10 m
Settling time = 1-3 jam
Dipilih : kedalaman air (H) = 4 m, waktu pengendapan = 2 jam
Diameter dan Tinggi clarifier
Densitas larutan,


 2878, 4991  0,1439  0,0777 
2878, 4991 0,1439 0,0777
 
996, 24 2.710 2.533
 = 996,5401 kg/m3 = 0,9965 gr/cm3

2878,4991 kg / jam  2 jam


Volume cairan, V =  5, 7774 m3
996, 2478
V = 1/4  D2H
1/2
4V 1/2  4  5, 7774 
D= ( )    1,3564 m
H  3,14  4 
Maka, diameter clarifier = 1,3564 m
Tinggi clarifier = 1,5 D = 2,0347 m

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid =  x g x l
= 996,288 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3 m
= 29,2909 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa

Universitas Sumatera Utara


LD - 12

Poperasi = 29,2909 kPa + 101,325 kPa = 130,6159 kPa


Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (130,6159 kPa) = 137,1467 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell,1959)

Tebal shell tangki:


PD
t
2SE  1,2P
(137,1467 kPa) (2,1640 m)

2(87.218,714 kPa)(0,8)  1,2(137,1467 kPa)
 0,0021 m  0,0838 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0838 in + 1/8 in = 0,2088 in
Desain torka yang diperlukan untuk operasi kontinu yang diperlukan untuk
pemutaran (turnable drive) : (Azad, 1976)
T, ft-lb = 0,25 D2 LF
Faktor beban (Load Factor) : 30 lb/ft arm (untuk reaksi koagulasi sedimentasi )
Sehingga : T = 0,25 [(2,1640 m).(3,2808 ft/m) ]2.30
T = 378,0293 ft-lb

Daya Clarifier
P = 0,006 D2 (Ulrich, 1984)
dimana: P = daya yang dibutuhkan, kW
Sehingga,
P = 0,006  (2,1640)2 = 0,0281 kW = 0,0377 Hp

6. Tangki Filtrasi (TF)


Fungsi : Menyaring partikel – partikel yang masih terbawa dalam air
yang keluar dari clarifier
Bentuk : silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Jumlah : 1

Universitas Sumatera Utara


LD - 13

Data :
Kondisi penyaringan : Temperatur = 28°C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 2878,4991 kg/jam
Densitas air = 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
Tangki filter dirancang untuk penampungan ¼ jam operasi.
Direncanakan volume bahan penyaring =1/3 volume tangki

Ukuran Tangki Filter


10.985,7464 kg/jam  0,25 jam
Volume air, Va  = 2,7568 m3
996,24 kg/m 3

Faktor keamanan 5 %, volume tangki = 1,05 x 2,7568 = 2,8946 m3


Volume total = 4/3 x 2,8946 m3 = 3,8595 m3
.Di 2 Hs
- Volume silinder tangki (Vs) =
4
Direncanakan perbandingan tinggi tangki dengan diameter tangki Hs : Di = 3 : 1
3 .Di 2
Vs =  4,4052 Di 3
4
Di = 1,1790 m; H = 3,5370 m
Tinggi penyaring = ¼ x 3,5370 m = 0,8843 m
Tinggi air = ¾ x 3,5370 m = 2,6528 m
Perbandingan tinggi tutup tangki dengan diameter dalam adalah 1 : 4
Tinggi tutup tangki = ¼ (1,1790) = 0,2948 m
Tekanan hidrostatis,
Pair =  x g x l
= 996,24 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,6528 m
= 25.899,2275 Pa
= 25,8992 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 25,8992 kPa + 101,325 kPa = 127,2242 kPa
Maka, Pdesign = (1,05) (127,2242 kPa) = 133,5854 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)

Universitas Sumatera Utara


LD - 14

Allowable stress = 12,650 psia = 87218,714 kP (Brownell,1959)


Tebal shell tangki :
PD
t
SE  0,6P
(133,5854 kPa) (1,1790 m)

(87.218,714 kPa)(0,8)  0,6.(133,5854 kPa)
 0,0011 m  0,0445 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0445 in + 1/8 in = 0,1695 in

7. Tangki Utilitas
Ada beberapa tangki utilitas, yaitu :
1. TU-01 : menampung air untuk didistribusikan ke air proses, tangki
utilitas 2 dan air proses
2. TU-02 : menampung air untuk didistribusikan ke domestik
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi penyimpanan : Temperatur 28°C dan tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
*) Perhitungan untuk TU-01
Kondisi operasi :
Temperatur = 28oC
Laju massa air = 2878,4991 kg/jam = 6,7275 lbm/s
Densitas air = 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 3 jam

Perhitungan Ukuran Tangki :


10.985,7464 kg/jam  3 jam
Volume air, Va  = 33,0816 m3
996,24 kg/m 3

Volume tangki, Vt = 1,2  33,0816 m3 = 39,6980 m3

Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 5 : 6

Universitas Sumatera Utara


LD - 15

1
V πD 2 H
4
1 6 
39,6980 m 3  πD 2  D 
4 5 
3
39,6980 m 3  πD 3
10

D = 3,4799 m ; H = 4,1759 m
volume cairan x tinggi silinder
Tinggi cairan dalam tangki =
volume silinder
(33,0816)(4,1759)
= = 3,4799 m = 11,4170 ft
(39,6980)

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid =  x g x l = 996,24 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,4799 m
= 33.975,2333 Pa
= 33,9752 kPa
Tekanan operasi, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 33,9752 + 101,325 kPa = 135,3002 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %.
Maka, Pdesign = (1,05)( 135,3002 kPa) = 142,0652 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87218,714 kPa (Brownell,1959)
Tebal shell tangki:
PD
t
2SE  1,2P
(142,0652 kPa) (3,4799 m)
t
2(87.218,714 kPa)(0,8)  1,2(142,0652 kPa)
 0,0035 m  0,1396 in
Faktor korosi = 1/8 in.
Tebal shell yang dibutuhkan = 0,1396 in + 1/8 in = 0,2646 in

Universitas Sumatera Utara


LD - 16

Analog perhitungan dapat dilihat pada TU-01, sehingga diperoleh :


Volume Diameter Tinggi Tebal Jumlah
Tangki
tangki (m3) tangki (m) tangki (m) shell (in) (unit)
(TU – 01) 39,6980 3,4799 4,1759 0,1396 1
(TU – 02) 15,5458 2,4581 3,2775 0,0933 1

8. Penukar Kation/Cation Exchanger (CE)


Fungsi : Mengurangi kesadahan air
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi penyimpanan : Temperatur = 28°C
Tekanan = 1 atm
Data :
Laju massa air = 2.335,0958 kg/jam = 1,4300 lbm/detik
Densitas air = 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3 (Geankoplis,1997)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor keamanan = 20 
Ukuran Cation Exchanger
Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:

- Diameter penukar kation = 1 ft = 0,3048 m


- Luas penampang penukar kation = 0,7845 ft2
Tinggi resin dalam cation exchanger = 0,5023 ft

Tinggi silinder = 1,2  0,5023 ft = 0,6027 ft

Diameter tutup = diameter tangki = 1 ft


Rasio axis = 2 : 1
11
Tinggi tutup =    0,25 ft (Brownell,1959)
22
Sehingga, tinggi cation exchanger = 0,6027 ft + 0,25 ft = 0,8527 ft

Tebal Dinding Tangki


Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (101,325 kPa)
= 106,3913 kPa

Universitas Sumatera Utara


LD - 17

Joint efficiency = 0,8 (Brownell, 1959)


Allowable stress = 12.650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell, 1959)

Tebal shell tangki:


PD
t
2SE  1,2P
(106,3913 kPa) (0,3048 m)

2(87.218,714 kPa)(0,8)  1,2(106,3913 kPa)
 0,0002 m  0,0092 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0092 in + 1/8 in = 0,1342 in

9. Penukar Anion (anion exchanger) (AE)


Fungsi : Mengikat anion yang terdapat dalam air umpan ketel
Bentuk : Silinder tegak dengan tutup atas dan bawah elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-53, Grade B
Jumlah :1
Kondisi operasi : Temperatur = 280C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 2.335,0958 kg/jam
Densitas air = 996,24 kg/m3 (Geankoplis, 1997)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor keamanan = 20 
Ukuran Anion Exchanger
Dari Tabel 12.3, The Nalco Water Handbook, diperoleh:

- Diameter penukar anion = 1 ft = 0,3048 m


- Luas penampang penukar anion = 0,7854 ft2
Tinggi resin dalam anion exchanger = 0,1036 ft

Tinggi silinder = 1,2  0,1036 ft

= 0,1243 ft = 0,0379 m
Diameter tutup = diameter tangki = 1 m
Rasio axis = 2 : 1

Universitas Sumatera Utara


LD - 18

1 1
Tinggi tutup =     0, 25 ft (Brownell,1959)
2 2
Sehingga, tinggi anion exchanger = 0,1243 + 0,25 = 0,3743 ft

Tebal Dinding Tangki


Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (101,325 kPa) = 106,3913 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12,650 psia = 87.218,714 kP (Brownell,1959)

Tebal shell tangki:


PD
t
SE  0,6P
(106,3913 kPa) (0,3048 m)

(87.218,714 kPa)(0,8)  0,6(106,3913 kPa)
 0,0002 m  0,0092 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal shell yang dibutuhkan = 0,0092 in + 1/8 in = 0,1342 in

10. Deaerator (DE)


Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air umpan ketel
Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup atas dan bawah elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Jumlah :1
Kondisi operasi : Temperatur = 900C
Tekanan = 1 atm
Kebutuhan Perancangan : 24 jam
Laju alir massa air = 2.335,0958 kg/jam
Densitas air () = 996,24 kg/m3 = 62,195 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Faktor keamanan = 20 

Universitas Sumatera Utara


LD - 19

Perhitungan Ukuran Tangki :


2.335,0958 kg/jam  24 jam
Volume air, Va  3
= 56,2538 m3
996,24 kg/m

Volume tangki, Vt = 1,2  56,2538 m3 = 67,5046 m3


a. Diameter dan panjang tangki
 Volume dinding tangki (Vs)
Di 2
Vs = L, dengan L direncanakan 3 : 1
4
3Di 3
Vs =
4
 Volume tutup tangki (Ve)
Di 3
Ve =
24
 Volume tangki(V)
V = Vs + Ve
5Di 3
67,5046 =
6
Di = 2,9548 m ; L = 8,8644 m
b. Diameter dan tutup tangki
Diameter tutup = diameter tangki = 2,9548 m
Rasio axis = 2 : 1

Tinggi tutup =
1
 2,9548
 = 0,7387 m
2 2
volume cairan  diameter
Tinggi cairan dalam tangki =
volume silinder

56, 2538  2,9548


=  2, 4623 m
67,5046

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid =  x g x l
= 996,24 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 2,4623 m
= 24,0401 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa

Universitas Sumatera Utara


LD - 20

Poperasi = 24,0401 kPa + 101,325 kPa = 125,3651 kPa


Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (125,3651 kPa)
= 131,6334 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell,1959)

Tebal dinding tangki:


PD
t
SE  0,6P
(131,6334 kPa) (2,9548 m)

(87.218,714 kPa)(0,8)  0,6(131,6334 kPa)
 0,0056 m  0,2197 in
Faktor korosi = 1/8 in
Maka tebal dinding yang dibutuhkan = 0,2197 in + 1/8 in = 0,3447 in

11. Ketel Uap (KU)


Fungsi : Menyediakan uap untuk keperluan proses
Jenis : Ketel pipa api
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : Carbon steel

Data :

Total kebutuhan uap = 20.504,5787 kg/jam = 45.204,3942 lbm/jam


Uap panas lanjut yang digunakan bersuhu 150 0C pada tekanan 1 atm.
Entalpi steam (H) = 2.768,8987,336 kj/kg
= 1191,54 Btu/lbm
34,5 x P x 970,3
W = (Caplan, 1980)
H
(452,0439 )(1150,5)
P = = 12,6514 Hp
(34,5)(1191,54 )
Menghitung jumlah tube
Dari ASTM Boiler Code, permukaan bidang pemanas = 10 ft2/hp.
Luas permukaan perpindahan panas,

Universitas Sumatera Utara


LD - 21

A = P x 10 ft2/hp
A = 12,6514 hp x 10 ft2/hp = 126,5143 ft2

Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi :


- Panjang tube = 36 ft
- Diameter tube = 3 in
- Luas permukaan pipa, a’ = 0,7850 ft2 / ft

Sehingga jumlah tube =


A (1.265,1428 ft 2 )
Nt = =
L x a' 36 ft x 0,7850 ft 2 / ft
Nt = 447,6797
Nt = 448 buah

12. Menara Pendingin Air /Water Cooling Tower (CT)


Fungsi : Mendinginkan air pendingin bekas dari temperatur 45C
menjadi 30C
Jenis : Mechanical Draft Cooling Tower
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–53 Grade B
Kondisi operasi :
Suhu air masuk menara (TL2) = 45C = 113F
Suhu air keluar menara (TL1) = 30C = 86F
Temperatur bola basah (Tw) = 70F
Konsentrasi air = 2 gal/ft2,mnt
Laju massa air pendingin = 9.882,9592 kg/jam
Densitas air (50C) = 988,07 kg/m3 (Perry, 1999)
Laju volumetrik air pendingin = 9.882,9592/ 988,07 = 10,0023 m3/jam
= 44,0384 gal/mnt
Faktor keamanan = 0,2
Luas menara, A = (44,0384 gal/menit) / (2,0 gal/ft2. menit) = 22,0192 ft2
Diambil performance 90% maka daya 0,03 Hp/ft2
Daya untuk fan = 0,6606 Hp
Dipakai daya fan = 2 Hp

Universitas Sumatera Utara


LD - 22

Kecepatan rata-rata udara masuk = 4-6 ft/detik diambil 5 ft/dtk


Kapasitas fan yang dipakai 320.000 ft3/dtk
Densitas udara (70C) = 0,0730 lb/ft3 (Perry, 1999)
L = 448,8337 lb/ft2.jam
G = 5 ft/detik x 0,0730 lb/ft3 = 0,3650 lb/ft2.dtk = 1314 lb/ft2.jam
L 448,8337 lb / ft 2 jam
  0,3416
G 1314 lb / ft 2 jam
Pada temperatur bola basah 700C diperoleh H1 = 34,09 BTU/lb (Perry, 1999)
H2 = H1 + L/G (T2-T1)
= 34,09 + 0,3416 (113 - 86)
= 43,3126 Btu/lb udara kering
Dari gambar 17.12 kern,1965 diperoleh
Pada temperatur air masuk T2 = 113 0F H2’= 82 Btu/lb
Pada temperatur air keluar T1 = 86 0F H1’ = 45 Btu/lb
Log Mean Enthalpy Difference :
Bagian atas menara : H2’-H2 = 82 – 43,3126 = 38,6874 Btu/lb
Bagian bawah menara : H1’-H1 = 45 – 34,0900 = 10,9100 Btu/lb
38,6874  10,9100
Log mean (H’- H) =  21,9686 Btu / lb
 38,6874 
2,3 log  
 10,9100 
nd .L
Tinggi tower, Z = (kern, 1965)
k .a

Z
HDU =
nd
Dimana :
L = liquid loading ( lb/ft2jam)
K x a = koefisien perpindahan panas overall (lb/ft2jam(lb/lb))
Z = Tinggi tower (ft)
HDU = Height of Diffusion Unit (ft)
KxaV dT 113  86
Nd =    1,2290
L H ' H 21,9686
Untuk industri digunakan harga k x a = 100 lb/ft2jam (lb/lb)
nd .L 1,2290 x 448,8337
Tinggi tower, Z =   5,5163 ft
k .a 100

Universitas Sumatera Utara


LD - 23

Z 5,5163
HDU =   4,4883
nd 1,2290
Lebar tower dipakai kelipatan 6 ft dari tinggi tower
Maka tebal tower 10,4883 ft = 3,1968 meter

13. Unit Pendingin/Refrigasi (UR-01)


Fungsi : untuk mendinginkan air pendingin dari menara peningin air pada
suhu 28oC menjadi 10oC
Type : single stage refrigation cycle

Data design :
- Suhu air masuk unit pendingin = 28 oC = 82,4 oF
- Suhu air keluar unit pendingin = 10 oC = 50 oF
- Jumlah air yang akan didinginkan = 6.1774338 kg/jam
= 343,1907 kmol/jam
- Perbedaan temperatur minimum = 10oF
- Refrigerant = octafluoropropane (R-218)
 kapasitas refrigasi
kapasitas refrigasi = panas yang diserap chiller
Th
Qc =  Cp.dT
Tc

= 343,1907 kmol/jam x 1,8417 kj/kmol


= 632,0429 kj/jam = 599,0588 btu/jam

 menentukan coefficient of performance (COP)


pada titik (2), T= (50 - 10)oF= 40oF
dari table 9.1 (Smith, 1996), diperoleh :
P2 = 49,724 psia
H2 = 108,705 btu/lb
S2 = 0,22172 btu/lboR

Pada titik (4), T= (82,4+10)oF


dari table 9.1 (Smith, 1996), diperoleh :

Universitas Sumatera Utara


LD - 24

P4 = 120,1556 psia
H4 = 41,63988 btu/lb
S4 = 0,0855 btu/lboR
S1 = S2 = 0,22172 btu/lboR. dari gambar 9.3 Smith,1996 pada
S = 0,22172btu/lboR dan P = 120,1556 psia diperoleh :
H3 = 115 btu/lb
Keadaan (1) adalah campuran dua fasa, maka berlaku persamaan :
S = (1 – x)Sl + xSv
S1 = S4 =0,0855 btu/lb.0R
0,0855 = (1-x ) 0,0351 + x 0.22172
0,16813 x = 0,0319644
x = 0,1901

Dengan demikian,
H1 = (1-x)H1 + H9
= (1 – 0,1902) 24,694 + 0,1902 x 108,705 = 40,6659 btu/lb
Coefficient of performance,  :
(H 2  H1 )
 (Smith,1996)
(H 3  H 4 )  (H 2  H1 )
108,705  40,6659
  12,7867
(115  41,6398)  (108,705  40,6659)

 Menentukan laju sirkulasi refrigerant


Qc
m=
H 2  H1
599,0588 btu / jam
=
(108,705  40,6659)btu / lb
= 8,8046 lb/jam = 3,9936 kg/jam

17. Tangki Bahan Bakar (TB-01)


Fungsi : Menyimpan bahan bakar Solar
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-53, grade B

Universitas Sumatera Utara


LD - 25

Jumlah :1
Kondisi operasi : Temperatur 30°C dan tekanan 1 atm
Laju volume solar = 126,7249 L/jam (Bab VII)
Densitas air = 0,89 kg/l = 55,56 lbm/ft3 (Perry, 1997)
Kebutuhan perancangan = 7 hari

Perhitungan Ukuran Tangki :


Volume solar (Va) = 126,7249 L/jam x 7 hari x 24 jam/hari
= 21.289,7764 L

Volume tangki, Vt = 1,2  21,2898 m3 = 25,5477 m3


Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 1 : 2
1
V πD 2 H
4
25,5477 m 3  πD 2 2D 
1
4
25,5477 m  1,5708 D 3
3

D = 2,5336 m ; H = 5,0673 m = 16,6247 ft

volume cairan x tinggi silinder


Tinggi cairan dalam tangki =
volume silinder

(21.289,7764)(5,0673)
= = 4,2227 m
(25,5477)

Tebal Dinding Tangki


Tekanan hidrostatik
Phid =  x g x l = 890,0712 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,2227 m = 36,8335 kPa
Tekanan operasi, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 36,8335 + 101,325 kPa = 138,1585 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %.
Maka, Pdesign = (1,05)( 138,1585 kPa) = 145,0665 kPa
Joint efficiency = 0,8 (Brownell,1959)
Allowable stress = 12650 psia = 87.218,714 kPa (Brownell,1959)

Universitas Sumatera Utara


LD - 26

Tebal shell tangki:


PD
t
2SE  1,2P
(145,0665 kPa) (2,5336 m)
t
2(87.218,714 kPa)(0,8)  1,2(145,0665 kPa)
 0,0026 m  0,1038 in
Faktor korosi = 1/8 in.
Tebal shell yang dibutuhkan = 0,1038 + 1/8 in = 0,2288 in.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam rencana pra rancangan pabrik isopropil asetat digunakan asumsi


sebagai berikut:
1. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
2. Kapasitas maksimum adalah 17.000 ton/tahun.
3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased-
equipment delivered (Peters et.al., 2004).
4. Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dolar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp 11.825,- (Analisa, 13 Februari 2013).

1. Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)


1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
1.1.1 Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Menurut keterangan masyarakat setempat, biaya tanah pada lokasi pabrik berkisar
Rp 250.000/m2.
Luas tanah seluruhnya = 10.580 m2
Harga tanah seluruhnya = 10.580 m2 Rp 250.000/m2 = Rp 2.645.000.000,-
Biaya perataan tanah diperkirakan 5 dari harga tanah seluruhnya dan biaya
administrasi pembelian tanah diperkirakan 1% dari harga tanah seluruhnya
(Timmerhaus, 2004).
Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 2.645.000.000,- = Rp 132.250.000,-
Biaya administrasi = 0,01 x 2.645.000.000 = Rp 26.450.000,-
Total biaya tanah (A) = Rp 2.803.700.000,-

LE - 1

Universitas Sumatera Utara


LE - 2

1.1.2 Harga Bangunan


Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya
No Nama Bangunan Luas (m2) Harga Jumlah (Rp)
(Rp/m2)
1 Areal proses 2400 2.500.000 6.000.000.000
2 Pos keamanan 30 700.000 21.000.000
3 Areal bahan baku 300 2.000.000 600.000.000
4 Areal produk 300 2.000.000 600.000.000
5 Gudang peralatan 210 1.000.000 210.000.000
6 Parkir 180 700.000 126.000.000
7 Ruang boiler 150 1.500.000 225.000.000
8 Unit pembangkit listrik 170 1.500.000 255.000.000
9 Bengkel 170 800.000 136.000.000
10 Unit pengolahan air 240 2.000.000 480.000.000
11 Unit pengolahan limbah 350 1.500.000 525.000.000
12 Perkantoran 250 3.500.000 875.000.000
13 Perumahan karyawan 400 1.500.000 600.000.000
14 Taman 700 1.000.000 700.000.000
15 Kantin 160 1.000.000 160.000.000
16 Laboratorium 200 2.000.000 400.000.000
17 Poliklinik 20 1.700.000 34.000.000
18 Areal perluasan 780 1.000.000 780.000.000
19 Tempat ibadah 35 600.000 21.000.000
20 Ruang control 100 1.500.000 150.000.000
21 Unit pemadam kebakaran 35 700.000 24.500.000
22 Jalan 2700 700.000 1.890.000.000
23 Areal antar bangunan 700 600.000 420.000.000
Total 11.323 15.232.500.000

Total biaya bangunan dan sarana (B) = Rp 15.232.500.000,-

1.1.3 Perincian Harga Peralatan


Harga peralatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1.1.3.1 Harga Peralatan non-Impor
Tabel E.2 Estimasi Harga Peralatan Proses non-Impor
Jumlah Harga / Unit Harga Total
No Nama Alat
(unit) (Rp) (Rp)
1 Pompa 101 2 2.300.000 4.600.000
2 Pompa 102 2 2.300.000 4.600.000
3 Pompa 103 2 4.500.000 9.000.000
4 Pompa 104 2 4.500.000 9.000.000
5 Pompa 105 2 2.300.000 4.600.000
6 Pompa 106 2 2.300.000 4.600.000
7 Pompa 107 2 2.300.000 4.600.000

Universitas Sumatera Utara


LE - 3

8 Pompa 108 2 2.300.000 4.600.000


9 Kompresor 101 2 965.000 1.930.000
10Kompresor 102 2 965.000 1.930.000
11Kompresor 103A 2 12.389.000 24.778.000
12Kompresor 103B 2 12.389.000 24.778.000
13Kompresor 104 2 1.275.000 2.550.000
14Expansion Valve 101 1 5.800.000 5.800.000
15Expansion Valve 102 1 5.800.000 5.800.000
Total 113.166.000
Ket : Harga Pompa : PT. Aneka Pompa Teknik Rekayasa, 2013
Harga Kompresor : diasumsikan sama dengan harga impor (Indoteknik.com)
Harga Expander : diasumsikan sama dengan harga impor (Indoteknik.com)

Untuk beberapa peralatan proses seperti yang ditabelkan di Tabel E.3, harga per
alat tersebut merupakan total harga dari tiap bagian peralatan.
Contoh : Estimasi Harga TK-01
Tangki Penyimpanan Asam Asetat glasial (TK-101) dari Lampiran C, dengan
bagian :
 Silinder
Diameter : 7,6526 m
Tinggi : 11,4790 m
Tebal : 0,0433 m
Maka volume silinder tersebut dapat dihitung :
V = 7,6526 × 11,4790 × 0,0433 = 03,8076 m3.
Densitas carbon steel = 7801 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Maka massa silinder = 29.703,3648 kg.
Harga per kg carbon steel = Rp 14.500,- (PT Krakatau Steel, 2012)
Maka harga silinder = 29.703,3648 × 14.500 = Rp 430.698.789,9440,-
 Tutup Atas
Diameter : 7,6526 m → r = 3,8263 m
Tinggi : 0,7276 m
Tebal : 0,0064 m
Maka volume tutup atas (selimut bola kosong) dapat dihitung :
V = 4/6 × 3,14 × (3,82633-(3,8263-3,8200)3)
V = 0,5829 m3.

Universitas Sumatera Utara


LE - 4

Densitas carbon steel = 7801 kg/m3 (Geankoplis, 2003)


Maka massa tutup atas = 4.547,0094 kg.
Harga per kg carbon steel = Rp 14.500,- (PT Krakatau Steel, 2012)
Maka harga tutup atas = 4.547,0094 × 14.500 = Rp 65.931.635,6542,-
Maka harga total = harga silinder + harga tutup atas
harga total = 430.698.789,9440,-+ 65.931.635,6542,-
harga total = Rp 496.630.425,5982,-
dengan cara yang sama untuk mendapatkan perkiraan harga untuk alat-alat lainnya
seperti ditabelkan di Tabel E.3.
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses - Terangkai
No Kode Jumlah Harga / Unit Harga Total
(unit) (Rp) (Rp)
1 T-101 1 562.562.061 562.562.061
2 T-102 1 191.233.436 191.233.436
3 T-105 1 785.214.640 785.214.640
4 T-106 1 110.087.251 110.087.251
5 T-103 1 642.107.822 642.107.822
6 T-104 1 191.949.541 191.949.541
3 MX-101 1 44.676.350 44.676.350
4 MX-102 1 23.004.933 23.004.933
5 R-101 1 110.445.933 110.445.933
6 MD-101 1 114.752.039 114.752.039
7 MD-102 1 259.404.474 259.404.474
6 AC-101 1 40.478.541 40.478.541
Total 720.476.704

 Untuk R-01, peralatan mixer diimpor dengan harga Rp 15.680.000


(http://www.mesinbejegroup.com, 22 Mei 2013)
 Untuk R-01, peralatan koil pendingin dibeli non-impor dengan harga Rp
1.200.000 (http://jayateknik-waterheater.blogspot.com, 22 Mei 2013)
Maka harga total peralatan proses non impor
= Rp 410.756.480.000,- + Rp 720.476.704,-
= Rp 1.131.233.184,-

Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas Pengolahan Air - non-Impor *)


No Kode Jumlah Harga / Unit Harga Total
(unit) (Rp) (Rp)
1 PU-01 2 2.300.000 4.600.000
2 PU-02 2 2.300.000 4.600.000

Universitas Sumatera Utara


LE - 5

3 PU-03 2 5.760.000 11.520.000


4 PU-04 2 5.760.000 11.520.000
4 PU-05 2 2.300.000 4.600.000
5 PU-06 2 2.300.000 4.600.000
7 PU-07 2 2.300.000 4.600.000
8 PU-08 2 2.300.000 4.600.000
9 PU-09 2 2.300.000 4.600.000
10 PU-10 2 5.760.000 11.520.000
11 PU-11 2 2.300.000 4.600.000
12 PU-12 2 5.760.000 11.520.000
13 PU-13 2 2.300.000 4.600.000
14 PU-14 2 5.760.000 11.520.000
15 PU-15 2 2.300.000 4.600.000
16 PU-16 2 2.300.000 4.600.000
17 PU-17 2 2.300.000 4.600.000
Total 112.800.000
*) sumber : PT. Aneka Pompa Teknik Rekayasa, 2012

Tabel LE.5 Estimasi Harga Peralatan Utilitas - Terangkai


No Kode Jumlah Harga / Unit Harga Total
(unit) (Rp) (Rp)
1 SC-01 1 2.262.290 2.262.290
2 TP-01 1 39.067.266 39.067.266
3 TP-02 1 31.466.000 31.466.000
4 CL-01 1 29.502.451 29.502.451
5 SF-01 1 12.249.791 12.249.791
6 TU-01 1 53.040.118 53.040.118
7 TP-03 1 469.471.835 469.471.835
8 CE-01 1 5.240.994 5.240.994
9 TP-04 1 45.996.016 45.996.016
10 AE-01 1 5.240.994 5.240.994
11 TP-05 1 18.135.797 18.135.797
12 TU-02 1 99.083.616 99.083.616
13 TB-01 1 70.286.717 70.286.717
Total 881.044.486

Perbandingan semen : pasir cor : batu bata = 1 : 2 : 3


Harga pasir = Rp 140.000,- per m3 (CV. Indah Traso, 2013)
Harga semen = Rp 52.000,- per kg (PT Holcim Indonesia, 2013)
Harga batu bata = Rp 1,000,- per buah (CV. Indah Traso, 2013)
Maka estimasi biaya untuk membuat suatu bangunan dapat dihitung :
BP :
Panjang = 1 ft = 0,3048 m
Lebar = 2 ft = 0,6096 m

Universitas Sumatera Utara


LE - 6

Tinggi = 10 ft = 3,0480 m
Tebal = 0,0048 m
Luas bangunan = 22,2882 m2.
Untuk biaya bangunan disusun dengan menggunakan RAB yaitu Rencana Anggaran
Biaya Bangunan yaitu perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan
dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan dibangun sehingga dengan adanya
RAB dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan nantinya
2
(www.ilmusipil.com, 24 Mei 2012) dengan biaya per m = Rp 35323,-
Harga = 22,2882 × 35323 = Rp 787.287,-
Maka total harga peralatas utilitas non impor
= Rp.112.800.000,- + Rp 881.044.486,- + Rp 787.287,-
= Rp 991.631,773
Cara pehitungan yang sama dilakukan untuk beberapa peralatan lainnya seperti yang
ditabelkan di Tabel LE.6
Tabel LE.6 Estimasi Harga Peralatan Pengolahan Limbah Non B3 - Terangkai
No Kode Jumlah Harga / Unit Harga Total
(unit) (Rp) (Rp)
1 POND 1 4.798.523 4.798.523
2 BPA 1 1.032.561 1.032.561
3 BN 1 655.920 655.920
4 TS 1 2.889.671 2.889.671
5 Kolam Ikan 1 1.032.561 1.032.561
6 PU-18 2 2.300.000 4.600.000
7 PU-19 2 2.300.000 4.600.000
8 PU-20 2 2.300.000 4.600.000
9 PU-21 2 5.760.000 11.520.000
10 PU-22 2 5.760.000 11.520.000
11 PU-23 2 5.760.000 11.520.000
12 PU-24 2 5.760.000 11.520.000
Total 70.289.237

Universitas Sumatera Utara


LE - 7

Harga peralatan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

X  I 
m

Cx  Cy  2   x  (Timmerhaus, 2004)
 X 1   I y 
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2013
Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2013
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2012 digunakan metode regresi
koefisien korelasi:

r
n  ΣX i  Yi  ΣX i  ΣYi 
n  ΣX i 2  ΣX i 2  n  ΣYi 2  ΣYi 2 
(Montgomery, 1992)

Tabel LE.2 Harga Indeks Marshall dan Swift


No Tahun (Xi) Indeks (Yi) Xi.Yi Xi2 Yi2
1 1989 895 1780155 3956121 801025
2 1990 915 1820850 3960100 837225
3 1991 931 1853621 3964081 866761
4 1992 943 1878456 3968064 889249
5 1993 967 1927231 3972049 935089
6 1994 993 1980042 3976036 986049
7 1995 1028 2050860 3980025 1056784
8 1996 1039 2073844 3984016 1079521
9 1997 1057 2110829 3988009 1117249
10 1998 1062 2121876 3992004 1127844
11 1999 1068 2134932 3996001 1140624
12 2000 1089 2178000 4000000 1185921
13 2001 1094 2189094 4004001 1196836
14 2002 1103 2208206 4008004 1216609
Total 27937 14184 28307996 55748511 14436786
(Sumber: Tabel 6-2, Peters et.al., 2004)

Universitas Sumatera Utara


LE - 8

Data: n = 14 ∑Xi = 27937 ∑Yi = 14184


∑XiYi = 28307996 ∑Xi² = 55748511 ∑Yi² = 14436786
Dengan memasukkan harga – harga pada Tabel LE-2, maka diperoleh harga
koefisien korelasi :
r = (14) . (28307996) – (27937)(14184)
[(14). (55748511) – (27937)²] × [(14)(14436786) – (14184)² ]½
= 0,984 ≈ 1
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan
linier antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
persamaan regresi linier.
Persamaan umum regresi linier, Y = a + b  X
dengan : Y = indeks harga pada tahun yang dicari (2012)
X = variabel tahun ke n
a, b = tetapan persamaan regresi
Tetapan regresi ditentukan oleh:
n  ΣX i Yi   ΣX i  ΣYi 
b
n  ΣX i 2   ΣX i 2
Yi. Xi 2  Xi. Xi.Yi
a  (Montgomery, 1992)
n.Xi 2  (Xi) 2
Maka:
(14)(28307996)  (27937)(14184) 53536
b =   16,80879
(14)(55748511)  (27937) 2 3185

(14184 )(55748511)  ( 27937 )( 28307996 )  103604228


a=   32528,8
(14)(55748511)  ( 27937 ) 2 3185

Sehingga persamaan regresi liniernya adalah:


Y=a+bX
Y = 16,80879X – 32528,8
Dengan demikian, harga indeks pada tahun 2012 adalah:
Y = 16,80879(2012) – 32528,8
Y = 1.290,488

Universitas Sumatera Utara


LE - 9

Perhitungan harga peralatan yang digunakan adalah harga faktor eksponsial


(m) Marshall & Swift. Harga faktor eksponen ini beracuan pada Tabel 6-4, Peters
et.al., 2004. Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponensialnya dianggap 0,6
(Peters et.al., 2004).

Contoh perhitungan harga peralatan


a. Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4)3] (TP-01)
Kapasitas tangki, X2 = 9,836 m3. Dari Gambar LE.1, diperoleh untuk harga
kapasitas tangki (X1) 1 m³ pada tahun 2002 adalah (Cy) US$ 6.700. Dari tabel 6-4,
Peters et.al., 2004, faktor eksponen untuk tangki adalah (m) 0,49. Indeks harga pada
tahun 2002 (Iy) 1103.
Purchased cost, dollar

Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan.(Peters et.al., 2004)

Indeks harga tahun 2012 (Ix) adalah 1.290,488. Maka estimasi harga tangki untuk
(X2) 1,1606 m3 adalah :
0 , 49
1,1606 1.290,488
Cx = US$ 6.700  ×
1 1.103
Cx = US$ 47.604,70 × (Rp 9.550,-)/(US$ 1)
Cx = Rp 454.624.912,-/unit

Universitas Sumatera Utara


LE - 10

Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat
dilihat pada Tabel LE.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE.4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses
No Kode Unit Ket*) Harga / Unit Harga Total
1 T – 101 1 I Rp 1.590.996.745 Rp 1.590.996.745
2 T – 102 1 I Rp 612.390.039 Rp 612.390.039
3 T – 103 1 I Rp 1.011.226.408 Rp 1.011.226.408
4 T – 104 1 I Rp 1.275.739.528 Rp 1.275.739.528
5 T – 105 1 I Rp 1.647.006.763 Rp 1.647.006.763
6 T – 106 1 I Rp 1.386.473.472 Rp 1.386.473.472
7 MX – 101 1 I Rp 95.663.210 Rp 95.663.210
8 MX – 102 1 I Rp 516.581.083 Rp 516.581.083
9 K – 101 1 I Rp 2.157.850.862 Rp 2.157.850.862
10 K – 102 1 I Rp 8.263.476.894 Rp 8.263.476.894
11 K – 103 1 I Rp 7.668.633.363 Rp 7.668.633.363
12 R – 101 1 I Rp 19.852.349.682 Rp 19.852.349.682
13 EV – 101 1 I Rp 17.946.585 Rp 17.946.585
14 MD – 101 1 I Rp 89.212.547 Rp 89.212.547
15 Tray MD – 101 17 I Rp 1.469.531 Rp 24.982.024
16 MD – 102 1 I Rp 78.914.874 Rp 78.914.874
17 Tray MD – 102 1 I Rp 1.043.266 Rp 47.990.231
18 CD – 101 1 I Rp 27.156.426 Rp 27.156.426
19 CD – 102 1 I Rp 60.425.855 Rp 60.425.855
20 RB – 101 1 I Rp 39.295.263 Rp 39.295.263
21 RB – 102 1 I Rp 208.370.508 Rp 208.370.508
22 HE – 101 1 I Rp 223.466.175 Rp 223.466.175
23 HE – 102 1 I Rp 223.466.175 Rp 223.466.175
24 HE – 103 1 I Rp 223.466.175 Rp 223.466.175
25 HE – 104 1 I Rp 223.466.175 Rp 223.466.175
26 AC – 101 1 I Rp 145.545.218 Rp 145.545.218
Subtotal Non Impor Rp 47.712.092.280

Universitas Sumatera Utara


LE - 11

Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses (Lanjutan)


27 P – 101 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
28 P – 102 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
29 P – 103 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
30 P – 104 1 NI Rp 30.996.896 Rp 30.996.896
31 P – 105 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
32 P – 106 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
33 P – 107 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
34 P – 108 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
Subtotal Non Impor Rp 136.075.964
Harga Total Peralatan Proses Rp 47.848.168.245

Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah


No. Kode Unit Ket*) Harga / Unit Harga Total
1 SC 1 I Rp 1.208.646 Rp 1.208.646
2 CL 1 I Rp 1.074.337.078 Rp 1.074.337.078
3 SF 1 I Rp 879.363.573 Rp 879.363.573
4 CE 1 I Rp 89.201.316 Rp 89.201.316
5 AE 1 I Rp 89.201.316 Rp 89.201.316
6 CT 1 I Rp 8.897.576.311 Rp 8.897.576.311
7 DE 1 I Rp 1.398.885.624 Rp 1.398.885.624
8 KU 1 I Rp 312.806.913 Rp 312.806.913
9 TU – 01 1 I Rp 454.624.912 Rp 454.624.912
10 TU – 02 1 I Rp 287.175.251 Rp 287.175.251
11 TP – 01 1 I Rp 80.528.769 Rp 80.528.769
12 TP – 02 1 I Rp 60.326.971 Rp 60.326.971
13 TP – 03 1 I Rp 64.107.007 Rp 64.107.007
14 TP – 04 1 I Rp 20.790.600 Rp 20.790.600
15 TP – 05 1 I Rp 5.300.670 Rp 5.300.670
16 TP – 06 1 I Rp 818.240.132 Rp 818.240.132
17 TB – 01 1 I Rp 366.318.615 Rp 366.318.615
18 RU – 01 1 I Rp 90.770.026 Rp 90.770.026
19 TS 1 I Rp 95.924.604 Rp 95.924.604
Subtotal Non Impor Rp 15.086.688.335

Universitas Sumatera Utara


LE - 12

Tabel LE.4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas (Lanjutan)


20 PU – 1 1 NI Rp 23.719.087 Rp 23.719.087
21 PU – 2 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
22 PU – 3 1 NI Rp 8.825.881 Rp 8.825.881
23 PU – 4 1 NI Rp 8.825.881 Rp 8.825.881
24 PU – 5 1 NI Rp 18.869.399 Rp 18.869.399
25 PU – 6 1 NI Rp 18.869.399 Rp 18.869.399
26 PU – 7 1 NI Rp 6.373.144 Rp 6.373.144
27 PU – 8 1 NI Rp 21.570.896 Rp 21.570.896
28 PU – 9 1 NI Rp 11.094.251 Rp 11.094.251
29 PU – 10 1 NI Rp 8.825.881 Rp 8.825.881
30 PU – 11 1 NI Rp 8.825.881 Rp 8.825.881
31 PU – 12 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
32 PU – 13 1 NI Rp 15.011.296 Rp 15.011.296
33 PU – 14 1 NI Rp 2.019.489 Rp 2.019.489
34 PU – 15 1 NI Rp 8.825.881 Rp 8.825.881
35 PU – 16 1 NI Rp 8.825.881 Rp 8.825.881
36 PU – 17 1 NI Rp 8.825.881 Rp 8.825.881
37 PU – 18 1 NI Rp 8.825.881 Rp 8.825.881
38 PU – 19 1 NI Rp 8.825.881 Rp 8.825.881
39 BP 1 NI Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
40 BN 1 NI Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
41 BS 1 NI Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
42 Generator 1 NI Rp 90.000.000 Rp 90.000.000
Subtotal Non Impor Rp 536.285.129
Harga Total Peralatan Utilitas Rp 15.622.973.465

Keterangan*) : I untuk peralatan impor, sedangkan NI untuk peralatan non impor.


Untuk harga alat impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut
Biaya transportasi = 5
- Biaya asuransi = 1
- Bea masuk = 15 

Universitas Sumatera Utara


LE - 13

- PPn = 10 
- PPh = 10 
- Biaya gudang di pelabuhan = 0,5 
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 
- Transportasi lokal = 0,5 
- Biaya tak terduga = 0,5 
Total = 43  (Timmerhaus,2004)
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut :
- PPn = 10 
- PPh = 10 
- Transportasi lokal = 0,5 
- Biaya tak terduga = 0,5 
- Total = 21  (Timmerhaus,2004)

Total harga peralatan tiba di lokasi pabrik (purchased – equipment delivered) adalah
(A):
= 1,43 × (Rp 47.712.092.280,- + Rp 15.086.688.335,-) + 1,21 ×
(Rp 136.075.964,- + Rp 536.285.129,-)
= Rp 90.615.813.203,-
Biaya pemasangan diperkirakan 10 dari total harga peralatan (Timmerhaus,2004).
Biaya pemasangan (B) = 0,1  Rp 90.615.813.203,-
= Rp 9.061.581.320,-
Total harga peralatan (HPT) = Harga peralatan + biaya pemasangan (C)
= Rp 90.615.813.203,- + Rp 9.061.581.320,-
= Rp 99.677.394.524,-
1.1.4 Instrumentasi dan Alat Kontrol
Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13 dari total harga peralatan
(Timmerhaus,2004)
Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,13  Rp 99.677.394.524,-
= Rp 11.674.293.316,-

Universitas Sumatera Utara


LE - 14

1.1.5 Biaya Perpipaan


Diperkirakan biaya perpipaan 50 dari total harga peralatan (Timmerhaus,2004)
Biaya perpipaan (E) = 0,5  Rp 99.677.394.524,-
= Rp 44.901.128.140,-

1.1.6 Biaya Instalasi Listrik


Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 dari HPT (Timmerhaus, 2004)
Biaya instalasi listrik (F) = 0,1  Rp 99.677.394.524,-
= Rp 8.980.225.628,-

1.1.7 Biaya Insulasi


Diperkirakan biaya insulasi 8  dari HPT (Timmerhaus, 2004)
Biaya insulasi (G) = 0,08  Rp 99.677.394.524,-
= Rp 7.184.180.502,-

1.1.8 Biaya Inventaris Kantor


Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 dari HPT (Timmerhaus, 2004)
Biaya inventaris kantor (H) = 0,01  Rp 99.677.394.524,-
= Rp 996.773.945,-

1.1.9 Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan


Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 1 dari total harga peralatan
(HPT) (Timmerhaus, 2004)
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan (I) = 0,01  Rp 99.677.394.524,-
= Rp 996.773.945,-

Universitas Sumatera Utara


LE - 15

1.1.10 Sarana Transportasi


Tabel LE.5 Biaya Sarana Transportasi
Un Harga/ Unit
No Jenis Kendaraan Tipe Harga Total (Rp)
It (Rp)
1 Dewan Komisaris 3 New Vios Rp 283.100.000 Rp 849.300.000
2 Direktur Utama 1 New Vios Rp 283.100.000 Rp 283.100.000
3 Manajer 4 New Innova Rp 298.750.000 Rp 1.195.000.000
4 Bus Karyawan 3 Hino Mini Bus Rp 410.000.000 Rp 1.230.000.000
5 Mobil Box 1 Box Kargo Rp 400.000.000 Rp 400.000.000
6 Tangki 4 Hino Dutro Rp 788.000.000 Rp 2.364.000.000
7 Mobil Pemasaran 3 Avanza Rp 140.000.000 Rp 420.000.000
8 Mobil Pemadam
1 Fire Truk 4x4 Rp 849.000.000 Rp 849.000.000
Kebakaran
Harga Total Sarana Transportasi (J) Rp 7.590.400.000

Total MITL = A+B+C+D+E+F+G+H+I+J


= Rp 196.793.6.001,-

1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)


1.2.1 Pra Investasi
Diperkirakan 7 dari total MITL (Timmerhaus, 2004).
Pra Investasi (A) = 0,07 × Rp 196.793.670.001,-
Pra Investasi (A) = Rp 6.286.157.939,-

1.2.2 Biaya Engineering dan Supervisi


Diperkirakan 8 dari total MITL (Timmerhaus, 2004).
Biaya Engineering dan Supervisi (B) = 0,08  Rp 196.793.670.001,-
= Rp 7.184.180.502,-

1.2.3 Biaya Kontraktor


Diperkirakan 2 dari total MITL (Timmerhaus, 2004).
Biaya Kontraktor (C) = 0,02  Rp 196.793.670.001,-
Biaya Kontraktor (D) = Rp 1.796.045.125,-

Universitas Sumatera Utara


LE - 16

1.2.4 Biaya Tak Terduga


Diperkirakan 10 dari total MITL (Timmerhaus, 2004).
Biaya Tak Terduga (D) = 0,1  Rp 196.793.670.001,-
Biaya Tak Terduga (E) = Rp 8.980.225.628,-

Total MITTL = A + B + C + D = Rp 24.246.609.195,-


Total MIT = MITL + MITTL
= Rp 196.793.670.001,- + Rp 24.246.609.195,-
= Rp 221.040.279.197,-

2 Modal Kerja
Modal kerja didasarkan pada perhitungan pengoperasian pabrik selama 3
bulan (90 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan Baku Proses
1. Asam Asetat
Kebutuhan = 1.865,53 kg/jam
Harga = Rp 5.500,-/kg (alibaba.com, 08.09.2012)
Harga total = 90 hari x 24 jam/hari x 1.865,53 kg/jam x Rp 5.500,-/kg
= Rp 22.162.499.964,-
2. Propilen
Kebutuhan = 979,40 kg/jam
Harga = Rp 16.000,-/kg (alibaba.com, 08.09.2012)
Harga total = 90 harix24 jam/hari x 979,40 kg/jam x Rp 16.000,-/kg
= Rp 33.848.181.504,-
3. Hidrogen Florida
Kebutuhan = 7,77 kg/jam
Harga = Rp 14.000,-/kg (alibaba.com, 08.09.2012)
Harga total = 90 harix24 jam/hari x 7,7 kg/jam x Rp 14.000,-/kg
= Rp 235.055.520,-
4. Boron Triflorida
Kebutuhan = 26,35 kg/jam
Harga = Rp 31.000,-/kg (alibaba.com, 08.09.2012)

Universitas Sumatera Utara


LE - 17

Harga total = 90 harix24 jam/hari x 26,35 kg/jam x Rp 31.000,-/kg


= Rp 1.764.596.880,-

1.1.2 Bahan Baku Utilitas


1. Alum, Al2(SO4)3
Kebutuhan = 0,5493 kg/jam
Harga = Rp 6.500 ,-/kg (alibaba.com, 08.09.2012)
Harga total = 90 hari  24 jam/hari  0,5493 kg/jam  Rp 6.500,- /kg
= Rp 7.712.172,-
2. Soda abu, Na2CO3
Kebutuhan = 0,2966 kg/jam
Harga = Rp 6.000,-/kg (alibaba.com, 08.05.2012)
Harga total = 90 hari  24 jam/hari  0,2966 kg/jam  Rp 6.000,-/kg
= Rp 3.843.936,-
3. Kaporit
Kebutuhan = 0,0015 kg/jam
Harga = Rp 22.000,-/kg (alibaba.com, 08.05.2012)
Harga total = 90 hari  24 jam/hari  0,0015 kg/jam  Rp 22.000,-/kg
= Rp 71.280,-
4. H2SO4
Kebutuhan = 1,0746 kg/jam
Harga = Rp 5.000,-/kg (alibaba.com, 08.05.2012)
Harga total = 90 hari  24 jam/hari x 1,0746 kg/jam  Rp 5.000,-/kg
= Rp 11.605.680,-
5. NaOH
Kebutuhan = 2,9628 kg/jam
Harga = Rp 10.000,-/kg (alibaba.com, 08.05.2012)
Harga total = 90 hari  24 jam/hari x 2,9628 kg/jam  Rp 10.000,-/kg
= Rp 63.996.480,-
6. Solar
Kebutuhan = 48,8460 liter/jam
Harga solar untuk industri = Rp. 8.000,-/liter (Pertamina, 2012)

Universitas Sumatera Utara


LE - 18

Harga total = 90 hari  24 jam/hari  48,8460 ltr/jam  Rp 8.000,-/liter


= Rp 844.058.880,-

Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan (90 hari) adalah
Rp 56.941.969.896,-

2.1 Kas
2.1.1 Gaji Pegawai
Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai
Gaji/bulan Jumlah Gaji/bulan
Jabatan Jumlah
(Rp) (Rp)
Direktur 1 55.000.000 55.000.000
Dewan Komisaris 3 35.000.000 105.000.000
Sekretaris 2 4.000.000 8.000.000
Manajer Teknik dan Produksi 1 30.000.000 30.000.000
Manajer R&D 1 30.000.000 30.000.000
Manajer Umum dan Keuangan 1 30.000.000 30.000.000
Kepala Bagian Keuangan 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Bagian Umum dan Personalia 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Bagian Teknik 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Bagian Produksi 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Bagian R&D 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Bagian QC/QA 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Proses 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Utilitas 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Listrik dan Instrumentasi 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Pemeliharaan Pabrik 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Keuangan 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Pemasaran 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Administrasi dan HR 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Humas 1 10.000.000 10.000.000
Kepala Seksi Keamanan 1 10.000.000 10.000.000
Karyawan Proses 20 3.500.000 70.000.000
Karyawan Laboratorium QC/QA dan R&D 10 3.500.000 35.000.000
Karyawan Utilitas 10 3.500.000 35.000.000
Karyawan Unit Pembangkit Listrik dan 10 3.500.000 35.000.000
Instrumentasi

Universitas Sumatera Utara


LE - 19

Tabel LE.6 Perincian Gaji Pegawai (Lanjutan)


Karyawan Pemeliharaan Pabrik 10 3.500.000 35.000.000
Karyawan Bag. Keuangan 3 3.500.000 10.500.000
Karyawan Bag. Administrasi dan Personalia 6 3.500.000 21.000.000
Karyawan Bag. Humas 4 3.500.000 14.000.000
Karyawan Penjualan/ Pemasaran 5 3.500.000 17.500.000
Karyawan Gudang / Logistik 10 3.500.000 35.000.000
Petugas Keamanan 20 3.000.000 60.000.000
Dokter 1 10.000.000 10.000.000
Perawat 2 2.500.000 5.000.000
Petugas Kebersihan 10 1.800.000 18.000.000
Supir 10 2.500.000 25.000.000
Jumlah 155 831.000.000

Total gaji pegawai selama 1 bulan = Rp 831.000.000,-


Total gaji pegawai selama 3 bulan = Rp 2.493.000.000,-

2.1.2 Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 10 dari total gaji pegawai.
Biaya Administrasi Umum = 0,10  Rp 2.493.000.000,-
= Rp 249.300.000,-
2.2.3 Biaya Pemasaran
Diperkirakan 10 dari total gaji pegawai.
Biaya Pemasaran = 0,10  Rp 2.493.000.000,-
= Rp 249.300.000,-
2.2.4 Pajak Bumi dan Bangunan
Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mengacu kepada
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut (Rusjdi, 2004):
 Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
 Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU
No.20/00).
 Tarif pajak ditetapkan sebesar 0,5% (Pasal 5 UU No.21/97).

Universitas Sumatera Utara


LE - 20

 Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
10.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).
 Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).
Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut:
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Isopropil Asetat
Nilai Perolehan Objek Pajak
- Tanah Rp 2.411.500.000,-
- Bangunan Rp 14.792.500.000,-
Total NJOP Rp 17.204.000.000,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (Rp. 40.000.000,- )
(Perda Sumatera Utara)
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 17.164.000.000,-
Pajak yang Terutang (0,5% × NPOPKP) Rp 858.200.500,-
Pajak Bumi dan Bangunan per 3 bulan Rp 3.849.800.500,-

Tabel LE.7 Perincian Biaya Kas Selama 3 Bulan


No Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1 Gaji Pegawai Rp 2.493.000.000
2 Administrasi Umum Rp 249.300.000
3 Pemasaran Rp 249.300.000
4 Pajak Bumi dan Bangunan Rp 858.200.500
Total Rp 3.849.800.000

2.3 Biaya Start – Up


Diperkirakan 8 dari modal investasi tetap (Timmerhaus, 2004).
Biaya Administrasi Umum = 0,08  Rp 221.040.279.197,-
= Rp 17.683.222.197,-

2.4 Piutang Dagang


IP
PD   HPT
12
dimana : PD = piutang dagang
dimana : IP = jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)

Universitas Sumatera Utara


LE - 21

dimana : HPT = hasil penjualan tahunan


Penjualan :
1. Harga jual isopropil asetat = Rp 24.000,-/kg (alibaba.com, 08.05.2012)
Produksi isopropil asetat = 2.378,55 kg/jam
Hasil penjualan isopropil asetat tahunan yaitu :
= 2.378,55 kg/jam  24 jam/hari  330 hari/tahun  Rp 24.000,-/kg
= Rp 452.114.993.088,-
2. Harga jual asam asetat = Rp 5.000/kg (alibaba.com, 08.05.2012)
Produksi ammonium asetat = 466,38 kg/jam
Hasil penjualan ammonium asetat tahunan yaitu :
= 466,38 kg/jam24 jam/hari330 hari/tahun Rp 5.000/kg
= Rp 18.468.743.040,-
Hasil penjualan total tahunan = Rp 470.583.736.128,-
3
Piutang Dagang =  Rp 470.583.736.128,-
12
Piutang Dagang = Rp 117.645.934.032,-
Tabel LE.8 Perincian Modal Kerja
No Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1 Bahan Baku Proses dan Utilitas Rp 56.941.969.896
2 Biaya Kas Rp 3.849.800.000
3 Biaya Start – Up Rp 17.683.222.335
4 Piutang Dagang Rp 117.645.934.032
Total Modal Kerja Rp 196.120.926.263

Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja


= Rp 221.040.279.197,- + Rp 196.120.926.263,-
= Rp 417.161.205.461,-
Modal ini berasal dari :
- Modal sendiri = 60 dari total modal investasi
= 0,6  Rp 417.161.205.461,-
= Rp 250.296.723.276,-
- Pinjaman dari Bank = 40 dari total modal investasi
= 0,4 × Rp 417.161.205.461,-
= Rp 166.864.482.184,-

Universitas Sumatera Utara


LE - 22

3. Biaya Produksi Total


3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
3.1.1 Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang
diberikan sebagai tunjangan, sehingga
Gaji total = (12 + 2)  Rp 831.000.000 = Rp 11.634.000.000,-

3.1.2 Bunga Pinjaman Bank


Bunga pinjaman bank adalah 12% dari total pinjaman (Bank Mandiri, 2012).
= 0,12  Rp 166.864.482.184,-
= Rp 20.023.737.852,-

3.1.3 Depresiasi dan Amortisasi


Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
PL
D
n
dimana : D = depresiasi per tahun
dimana : P = harga awal peralatan
dimana : L = harga akhir peralatan
dimana : n = umur peralatan (tahun)
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami penyusutan
yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung (MITTL)
juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Biaya amortisasi diperkirakan 20% dari MITTL, sehingga:
Amortisasi = 20% x Rp 24.246.609.195,-
= Rp 4.849.321.839,-
Tabel LE.9 Perhitungan Biaya Depresiasi
Komponen Biaya (Rp) Umur Depresiasi (Rp)
Bangunan 13.790.000.000 20 689.500.000
Peralatan proses dan utilitas 99.677.394.524 10 9.967.739.452
Instrumentrasi dan alat control 11.674.293.316 10 1.167.429.331

Universitas Sumatera Utara


LE - 23

Perpipaan 44.901.128.140 10 4.490.112.814


Instalasi listrik 8.980.225.628 10 898.022.562
Insulasi 7.184.180.502 10 718.418.050
Inventaris kantor 996.773.945 10 99.677.395
Perlengkapan keamanan dan kebakaran 996.773.945 10 99.677.395
Sarana transportasi 7.590.400.000 10 759.040.000
Total
18.889.617.000

Total Biaya Depresiasi dan Amortisasi = Rp 18.889.617.000,- + Rp 4.849.321.839,-


= Rp 23.738.938.839,-

3.1.4 Biaya Tetap Perawatan


Biaya tetap perawatan terbagi menjadi:
1. Perawatan mesin dan alat-alat proses (Timmerhaus, 2004)
Diperkirakan 10% dari HPT
Biaya perawatan mesin dan alat proses = 0,1  Rp 99.677.394.524,-
= Rp 9.967.739.452,-
2. Perawatan bangunan
Diperkirakan 10 dari harga bangunan (Timmerhaus, 2004)
Biaya perawatan bangunan = 0,1  Rp 13.790.000.000,-
= Rp 1.379.000.000,-
3. Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10 dari harga kendaraan (Timmerhaus, 2004)
Biaya perawatan kendaraan = 0,1  7.590.4000.000,-
= Rp 759.040.000,-
4. Perawatan instrumentasi dan alat kontrol
Diperkirakan 10 dari harga instrumentasi dan alat kontrol. (Timmerhaus,
2004)
Biaya perawatan instrumentasi dan alat kontrol = 0,1  Rp 11.674.293.316,-
= Rp 1.167.429.331,-
5. Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10  dari harga perpipaan (Timmerhaus, 2004)

Universitas Sumatera Utara


LE - 24

Biaya perawatan perpipaan = 0,1  Rp 44.901.128.140,-


= Rp 4.490.112.814,-
6. Perawatan instalasi listrik
Diperkirakan 10 dari harga instalasi listrik (Timmerhaus, 2004)
Biaya perawatan instalasi listrik = 0,1  Rp 8.980.225.628,-
= Rp 898.022.562,-
7. Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 dari harga insulasi (Timmerhaus, 2004)
Biaya perawatan insulasi = 0,1  Rp 7.184.180.502,-
= Rp 718.418.050,-
8. Perawatan inventaris kantor
Diperkirakan 10 dari harga inventaris kantor (Timmerhaus, 2004)
Biaya perawatan inventaris kantor = 0,1  Rp 996.773.945,-
= Rp 99.677.394,-
9. Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 10 dari harga perlengkapan kebakaran (Timmerhaus, 2004)
Biaya perawatan perlengkapan kebakaran = 0,1  Rp 996.773.945,-
= Rp 99.677.394,-
Total Biaya Perawatan = Rp 19.579.117.000,-

3.1.5 Biaya Tambahan Industri (Plant Overhead Cost)


Diperkirakan 10 dari modal investasi tetap (Timmerhaus, 2004)
Biaya tambahan industri = 0,1 × Rp 221.040.279.197,-
= Rp 22.104.027.919,-

3.1.6 Biaya Administrasi Umum


Diperkirakan 10 dari biaya tambahan (Timmerhaus, 2004)
Biaya administrasi umum = 0,1 x Rp 22.104.027.919,-
= Rp 2.210.402.791,-

3.1.7 Biaya Pemasaran dan Distribusi


Diperkirakan 20 dari biaya tambahan (Timmerhaus, 2004)

Universitas Sumatera Utara


LE - 25

Biaya pemasaran dan distribusi = 0,2 x Rp 22.104.027.919,-


= Rp 4.420.805.583,-

3.1.8 Biaya Laboratorium, Penelitian dan Pengembangan


Diperkirakan 10 dari biaya tambahan (Timmerhaus, 2004)
= 0,1 x Rp 22.104.027.919,-
= Rp 2.210.402.791,-

3.1.9 Biaya Asuransi


1. Biaya asuransi pabrik adalah 1% dari modal investasi tetap
Biaya asuransi = 0,01 x Rp 22.104.027.919,-
= Rp 2.210.402.791,-
2. Biaya asuransi karyawan
Asuransi karyawan 1,54% dari total gaji karyawan
(Biaya untuk asuransi tenaga kerja adalah 2,54% dari gaji karyawan, dimana 1%
ditanggung oleh karyawan dan 1,54% ditanggung oleh perusahaan)
= 0,0154 x Rp 9.972.000.000,-
= Rp 153.568.800,-
Total biaya asuransi = Rp 2.363.971.591,-

3.1.10 Pajak Bumi dan Bangunan


Pajak Bumi dan Bangunan adalah Rp 858.200.000,-
Total Biaya Tetap (Fixed Cost) = Rp 111.354.007.173,-

3.2 Biaya Variabel


3.2.1 Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 90 hari adalah
Rp 56.941.969.896,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah :
330
= Rp 56.941.969.896,- × = Rp 208.787.222.952,-
90

Universitas Sumatera Utara


LE - 26

3.2.2 Biaya Variabel Tambahan


Biaya variabel tambahan terbagi menjadi:
1. Biaya Perawatan
Diperkirakan 15 dari biaya tetap perawatan
Biaya perawatan = 0,15 x Rp 19.579.117.000,-
= Rp 2.936.867.550,-
2. Biaya Variabel Pemasaran dan Distribusi
Diperkirakan 10 dari biaya tetap pemasaran
Biaya pemasaran dan distribusi = 0,1 x Rp 4.420.805.583,-
= Rp 442.080.558,-
Total biaya variabel tambahan = Rp 3.378.948.108,-

3.2.3 Biaya Variabel Lainnya


Diperkirakan 20 dari biaya variabel tambahan
Biaya variabel lainnya = 0,2 x Rp 3.378.948.108,-
= Rp 675.789.621,-
Total Biaya Variabel = Rp 212.841.960.682,-
Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 111.354.007.173,- + 212.841.960.682,-
= Rp 324.195.968.855,-
4 Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan
4.1 Laba Sebelum Pajak (Bruto)
Laba atas penjualan = Total penjualan – Total biaya produksi
= Rp 470.583.736.128,- – Rp 324.195.968.855,-
= Rp 146.387.768.272,-
Bonus perusahaan diberikan untuk karyawan 0,5% dari keuntungan perusahaan.
Bonus perusahaan = 0,005 × Rp 146.387.768.272,-
= Rp 731.938.481,-
Pengurangan bonus atas penghasilan bruto sesuai dengan UU RI No. 17/00 Pasal 6
ayat 1 sehingga :
Laba sebelum pajak (bruto) = Rp 145.655.829.431,-

Universitas Sumatera Utara


LE - 27

4.2 Pajak Penghasilan


Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 Tahun 2012, Tentang Perubahan
Keempat atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan
adalah (www.pajak.go.id, 2012):
 Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 5 .
 Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 250.000.000,- dikenakan pajak
sebesar 15 .
 Penghasilan Rp 250.000.000,- sampai dengan Rp 500.000.000,- dikenakan pajak
sebesar 25 .
 Penghasilan di atas Rp 500.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 .
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
- 5   Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000,-
- 15   (Rp 250.000.000 - Rp 50.000.000) = Rp 30.000.000,-
- 25   (Rp 500.000.000 - Rp 250.000.000) = Rp 62.500.000,-
- 30   (Rp 145.655.829.431 - Rp 500.000.000) = Rp 43.516.748.829,-
Total PPh = Rp 43.614.248.829,-

4.3 Laba setelah pajak


Laba setelah pajak = Laba sebelum pajak – PPh
= Rp 145.655.829.431,- – Rp 43.614.248.829,-
= Rp 102.041.580.601,-

5 Analisa Aspek Ekonomi


5.1 Profit Margin (PM)
Laba sebelum pajak
PM =  100 
Total penjualan

Rp 147.623.719.619,-
PM =  100 %
Rp 470.583.736.128,-
PM = 30,95 %

Universitas Sumatera Utara


LE - 28

5.2 Break Even Point (BEP)


Biaya Tetap
BEP =  100 
Total Penjualan  Biaya Variabel

Rp 109.326.999.829,-
BEP =  100 
Rp 470.583.736.128,-  Rp 212.891.188.942,-
BEP = 43,20 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 43,20 %  17.000 ton/tahun
= 6.480,56 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP = 43,20 % × Rp 470.583.736.128,-
= Rp 203.309.628.940,-

5.3 Return on Investment (ROI)


Laba setelah pajak
ROI =  100 
Total Modal Investasi

Rp 103.419.103.733,-
ROI =  100 
Rp 410.009.967.461,-
ROI = 24,46 %

5.4 Pay Out Time (POT)


1
POT = 1 tahun
24,68
POT = 4,09 tahun

5.5 Return on Network (RON)


Laba setelah pajak
RON =  100 
Modal sendiri

Rp 103.419.103.733,-
RON =  100 
Rp 251.405.980.476,-
RON = 40,77 %

Universitas Sumatera Utara


LE - 29

5.6 Internal Rate of Return (IRR)


Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut “Cash Flow”. Untuk memperoleh cash
flow diambil ketentuan sebagai berikut :
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10  tiap tahun.
- Masa pembangunan disebut tahun ke nol.
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun.
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke – 10.
- Cash flow adalah laba sesudah pajak ditambah penyusutan.

Dari Tabel LE.11, diperoleh nilai IRR = 33,49 .

Universitas Sumatera Utara


LE - 30

Tabel LE.10 Data Perhitungan BEP


% Total biaya
Biaya tetap Biaya variabel Penjualan
Kapasitas produksi
0.00 111.354.007.173,33 0,00 111.354.007.173,33 0,00
10.00 111.354.007.173,33 21.284.196.068,21 132.638.203.241,54 47.058.373.612,80
20.00 111.354.007.173,33 42.568.392.136,42 153.922.399.309,75 94.116.747.225,60
30.00 111.354.007.173,33 63.852.588.204,63 175.206.595.377,96 141.175.120.838,40
40.00 111.354.007.173,33 85.136.784.272,84 196.490.791.446,17 188.233.494.451,20
50.00 111.354.007.173,33 106.420.980.341,06 217.774.987.514,38 235.291.868.064,00
60.00 111.354.007.173,33 127.705.176.409,27 239.059.183.582,59 282.350.241.676,80
70.00 111.354.007.173,33 148.989.372.477,48 260.343.379.650,80 329.408.615.289,60
80.00 111.354.007.173,33 170.273.568.545,69 281.627.575.719,02 376.466.988.902,40
90.00 111.354.007.173,33 191.557.764.613,90 302.911.771.787,23 423.525.362.515,20
100.00 111.354.007.173,33 212.841.960.682,11 324.195.967.855,44 470.583.736.128,00

Universitas Sumatera Utara


LE - 31

BEP=43,20 %

Gambar LE.2 Grafik BEP

Universitas Sumatera Utara


LE - 32

Tabel LE.11 Data Perhitungan IRR

Laba sebelum Laba Sesudah P/F pada P/F pada


Thn Pajak Depresiasi Net Cash Flow PV pada i = 43% PV pada i = 44%
pajak pajak I = 43% i =44%

0 - - - - -417.161.205.462 1 -417.161.205.462 1 -417.161.205.462


1 145.655.829.431 43.614.248.829 102.041.580.602 23.738.938.839 125.780.519.441 0.6993 87.958.405.204 0.6944 87.347.582.945
2 160.221.412.374 48.048.923.712 112.172.488.662 23.738.938.839 135.911.427.501 0.4890 66.463.605.800 0.4823 65.543.705.392
3 176.243.553.612 52.855.566.084 123.387.987.528 23.738.938.839 147.126.926.368 0.3420 50.313.444.420 0.3349 49.272.509.956
4 193.867.908.973 58.142.872.692 135.725.036.281 23.738.938.839 159.463.975.120 0.2391 38.134.533.333 0.2326 37.086.224.043
5 213.254.699.870 63.958.909.961 149.295.789.909 23.738.938.839 173.034.728.749 0.1672 28.936.972.340 0.1615 27.946.074.727
6 234.580.169.857 70.356.550.957 164.223.618.900 23.738.938.839 187.962.557.739 0.1169 21.981.388.464 0.1122 21.081.251.701
7 258.038.186.843 77.393.956.053 180.644.230.790 23.738.938.839 204.383.169.629 0.0818 16.714.479.918 0.0779 15.918.703.194
8 283.842.005.527 85.135.101.658 198.706.903.869 23.738.938.839 222.445.842.708 0.0572 12.721.431.797 0.0541 12.031.626.924
9 312.226.206.080 93.650.361.824 218.575.844.256 23.738.938.839 242.314.783.095 0.0400 9.690.709.461 0.0376 9.101.594.475
10 343.448.826.688 103.017.148.006 240.431.678.682 23.738.938.839 264.170.617.521 0.0280 7.387.953.218 0.0261 6.890.640.469
76.858.281.506 -84.941.291.636

76.858.281.506
IRR = 43   (44 – 43)  33, 49 %
76.858.281.506   84.941.291.636 

Universitas Sumatera Utara


LE-33

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN F
PERATURAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

A. Tarif dan Penerapannya

1. Pegawai tetap, penerima pensiun bulanan, bukan pegawai yang memiliki


NPWP dan menerima penghasilan secara berkesinambungan dalam 1
(satu) tahun dikenakan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-Undang PPh
dikalikan dengan Penghasilan Kena Pajak (PKP). PKP dihitung
berdasarkan sebagai berikut:
a. Pegawai Tetap: Penghasilan bruto dikurangi biaya jabatan (5% dari
penghasilan bruto, maksimum Rp 6.000.000,00 setahun atau Rp
500.000,00 sebulan); dikurangi iuran pensiun, Iuran jaminan hari tua,
dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
b. Penerima Pensiun Bulanan: Penghasilan bruto dikurangi biaya pensiun
(5% dari penghasilan bruto, maksimum Rp 2.400.000,00 setahun atau
Rp 200.000,00 sebulan) dikurangi PTKP.
c. Bukan Pegawai yang memiliki NPWP dan menerima penghasilan
secara berkesinambungan: 50 % dari Penghasilan bruto dikurangi
PTKP perbulan.
2. Bukan Pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dikenakan
tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a dikalikan dengan 50% dari jumlah
penghasilan bruto untuk setiap pembayaran imbalan yang tidak
berkesinambungan;
3. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan dikenakan
tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a dikalikan dengan jumlah penghasilan bruto
untuk setiap kali pembayaran yang bersifat utuh dan tidak dipecah;
4. Pegawai harian, pegawai mingguan, pemagang, dan calon pegawai, serta
pegawai tidak tetap lainnya yang menerima upah harian, upah mingguan,
upah satuan, upah borongan dan uang saku harian yang besarnya melebihi
Rp.150.000 sehari tetapi dalam satu bulan takwim jumlahnya tidak
melebihi Rp. 1.320.000,00 dan atau tidak dibayarkan secara bulanan, maka
PPh Pasal 21 yang terutang dalam sehari adalah dengan menerapkan tarif

LF-1

Universitas Sumatera Utara


LF-2

5% dari penghasilan bruto setelah dikurangi Rp. 150.000,00. Bila dalam


satu bulan takwim jumlahnya melebihi Rp.1.320.000,00 sebulan, maka
besarnya PTKP yang dapat dikurangkan untuk satu hari adalah sesuai
dengan jumlah PTKP sebenarnya dari penerima penghasilan yang
bersangkutan dibagi 360.
5. Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI yang menerima honorarium
dan imbalan lain yang sumber dananya berasal dari Keuangan Negara atau
Keuangan Daerah dipotong PPh Ps. 21 dengan tarif 15% dari penghasilan
bruto dan bersifat final, kecuali yang dibayarkan kepada PNS Gol. IId ke
bawah, anggota TNI/POLRI Peltu ke bawah/ Ajun Insp./Tingkat I ke
bawah.
6. Besar PTKP adalah :

Penerima PTKP Setahun Sebulan


untuk diri pegawai Rp 15.840.000 Rp 1.320.000
tambahan untuk pegawai yang sudah
Rp 1.320.000 Rp 110.000
menikah(kawin)
tambahan untuk setiap anggota keluarga *)
Rp 1.320.000 Rp 110.000
paling banyak 3 (tiga) orang

7. *) anggota keluarga adalah anggota keluarga sedarah dan semenda dalam


satu garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan
sepenuhnya.
8. Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan adalah:

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif


sampai dengan Rp 50 juta 5%
diatas Rp 50 juta sampai dengan Rp 250 juta 15%
diatas Rp 250 juta sampai dengan Rp 500 juta 25%
diatas Rp 500 juta 30%

9. Bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif 20 % lebih
tinggi dari tarif PPh Pasal 17.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai