Anda di halaman 1dari 103

UNIVERSITAS JAYABAYA

PRA RANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT,


NATRIUM KARBONAT DAN NATRIUM HIDROKSIDA DENGAN PROSES
NETRALISASI KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN

MAKALAH PROPOSAL

Oleh

ARGANESA ERNIKO PUTRI KINASIH

2021710450273

GARCIA VALDA UNSO

2021710450262

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JAKARTA

MEI, 2023
PRA RANCANGAN PABRIK TRISODIUM FOSFAT DARI ASAM FOSFAT,
NATRIUM KARBONAT DAN NATRIUM HIDROKSIDA DENGAN PROSES
NETRALISASI KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN

MAKALAH PROPOSAL

UNIVERSITAS JAYABAYA

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Oleh :

ARGANESA ERNIKO PUTRI KINASIH

2021710450273

GARCIA VALDA UNSO

2021710450262

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JAKARTA

MEI, 2023
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Arganesa Erniko Putri Kinasih

No. Pokok : 2021710450273

Tanda Tangan : .............................

Nama : Garcia Valda Unso

No. Pokok : 2021710450262

Tanda Tangan : .............................

Tanggal : 12 Mei 2023

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Arganesa Erniko Putri Kinasih

No. Pokok : 2021710450273

Nama : Garcia Valda Unso

No. Pokok : 2021710450262

Program Studi : Teknik Kimia

Judul Skripsi : Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat,
Natrium Karbonat dan Natrium Hidroksida dengan Proses
Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun.

Telah diperiksa oleh dosen pembimbing sebagai bagian persyaratan yang


diperlukan untuk mendaftar proposal pada Program Studi Teknik Kimia,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Jayabaya.

Disetujui di : Jakarta

Tanggal : 12 Mei 2023

(Pembimbing)

Lukman Nulhakim, S.T., M.Eng.

iii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukandalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Kimia pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Jayabaya. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi Penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Lukman Nulhakim, S.T., M.Eng. selaku Dosen Pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi ini.

2. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

3. Seluruh rekan Progam Studi Teknik Kimia, khususnya teman seperjuangan yang telah
berjuang bersama dalam menggapai mimpi dan cita-cita.

4. Semua pihak yang telah membantu kelancaran proses penyusunan proposal ini, yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penulisan skripsi ini, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga penulisa skripsi
ini menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu Teknik Kimia.

Jakarta, 12 Mei 2023

Penulis 1 Penulis 2

(Arganesa Erniko Putri Kinasih) (Garcia Valda Unso)

iv
ABSTRAK

Trisodium Fosfat memiliki banyak kegunaan baik dalam rumah tangga maupun
dalam dunia industri. Dalam rumah tangga, Trisodium Fosfat berfungsi sebagai
pembersih barang pecah belah, dan dapat menjadi campuran pembersih tangan dan wajan.
Sedangkan dalam industri, Trisodium Fosfat digunakan sebagai antiseptic cleaner yang
baik dalam industri pengolahan pangan. Pabrik ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan
Trisodium Fosfat di Indonesia. Selain itu untuk mengurangi angka impor Trisodium
Fosfat dari luar negeri. Trisodium Fosfat dapat dihasilkan dari proses netralisasi asam
fosfat. Pabrik akan didirikan dengan kapasitas 35.000 ton per tahun di Kawasan Industri
Gresik karena pertimbangan dekat dengan bahan baku.

Kata kunci : Trisodium Fosfat, Asam Fosfat, Netralisasi Asam Fosfat.

v
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pernyataan Orisinilitas ii
Lembar Pengesahan Pembimbing iii
PRAKATA iv
ABSTRAK v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik 1
1.2 Tujuan Pendirian Pabrik 2
1.3 Penentuan Kapasitas 2
1.4 Rencana Lokasi Pabrik 6
BAB II 8
TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Macam- Macam Proses 9
2.1.1 Proses Netralisis Asam 9
2.1.2 Proses Alkali 10
2.2 Spesifikasi Produk dan Bahan Baku 13
2.2.1 Trisodium Fosfat 13
2.2.2 Asam Fosfat 15
2.2.3 Sodium Karbonat 17
2.2.4 Sodium Hidroksida 18
BAB III 20
RANCANGAN PABRIK 20
3.1 Deskripsi Proses 20
3.1.1 Tahap Persiapan Bahan Baku 20

vi
3.1.2 Tahap Reaksi 21
3.1.3 Tahap Akhir 22
3.2 Blok Diagram dan Flowsheet 23
3.3 Tabel Perhitungan Neraca Massa 25
3.4 Tabel Perhitungan Neraca Panas 31
DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN A 37
LAMPIRAN B 62
LAMPIRAN C 91

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Impor Trisodium Fosfat di Indonesia 2


Tabel 1.2 Data Ekspor Trisodium Fosfat di Indonesia 2
Tabel 1.2 Data Produksi Trisodium Fosfat di Dunia 3
Tabel 1.3 Proyeksi kebutuhan Trisodium Fosfat di Indonesia 4
Tabel 1.4 Proyeksi Kebutuhan Impor Trisodium Fosfat tahun 2027 – 2036 5
Tabel 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan Trisodium Fosfat 12
Tabel 2.2 Spesifikasi Trisodium Fosfat 15
Tabel 2.3 Spesifikasi Asam Fosfat 16
Tabel 2.4 Spesifikasi Sodium Karbonat 18
Tabel 2.5 Spesifikasi Sodium Hidroksida 19
Tabel 3.1 Neraca Massa Tangki Penyimpanan H3PO4 25
Tabel 3.2 Neraca Massa Tangki Penyimpanan Na2CO3 25
Tabel 3.3 Neraca Massa Tangki Pelarutan H3PO4 25
Tabel 3.4 Neraca Massa Tangki Pelarutan Na2CO3 25
Tabel 3.5 Neraca Massa Reaktor 26
Tabel 3.6 Neraca Massa Flash Drum 26
Tabel 3.7 Neraca Massa Tangki Penyimpanan NaOH 26
Tabel 3.8 Neraca Massa Tangki Pelarutan NaOH 27
Tabel 3.9 Neraca Massa Reaktor 2 27
Tabel 3.10 Neraca Massa Evaporator 28
Tabel 3.11 Neraca Massa Kristallizer 28
Tabel 3.12 Neraca Massa Centrifuge 29
Tabel 3.13 Neraca Massa Rotary Dryer 29
Tabel 3.14 Neraca Massa Crusher 30
Tabel 3.15 Neraca Massa Screen 30
Tabel 3.16 Neraca Massa Silo 31
Tabel 3.17 Panas Heat Exchanger (HE-01) 31
Tabel 3.18 Panas Heat Exchanger (HE-112) 31
Tabel 3.19 Panas Reaktor 1 (R-111) 32
Tabel 3.20 Neraca Panas Flash Drum (FD-111) 32

viii
Tabel 3.21 Panas Heat Exchanger (HE-113) 32
Tabel 3.22 Panas Reaktor 2 (R-112) 33
Tabel 3.23 Panas Evaporator (FD-111) 33
Tabel 3.24 Panas Crystallizer (CR-311) 34
Tabel 3.25 Neraca Panas Rotary Dryer (RD-311) 34

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Grafik Impor Trisodium Fosfat di Indonesia 3


Gambar 1.2. Proyeksi Kebutuhan Impor Trisodium Fosfat di Indonesia 6
Gambar 2.1 Bagan Proses Netralisasi Asam 10
Gambar 2.2 Bagan Proses Alkali 11
Gambar 2.3 Struktur Molekul Trisodium Fosfat 14
Gambar 2.4 Struktur Molekul Asam Fosfat 16
Gambar 2.5 Struktur Molekul Sodium Karbonat 17
Gambar 2.6 Struktur Molekul Sodium Hidroksida 18
Gambar 3.1 Block Flow Diagram Trisodium Fosfat 22
Gambar 3.2 Flowsheet Trisodium Fosfat 23

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

Seiring bertambahnya tahun, maka bertambah pula jumlah penduduk


Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan bertambahnya masalah ekonomi masyarakat
seperti kemiskinan, pengangguran, inflasi, bahkan dapat mendongkrak
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Industri Kimia merupakan sektor yang paling
berpengaruh dalan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan Industri Kimia di
Indonesia merupakan salah satu usaha ekonomi jangka panjang yang dapat
meningkatkan nilai pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan adanya
pembangunan industri dapat menciptakan ekonomi yang lebih baik dan lebih
seimbang.

Saat ini kebutuhan bahan industri kimia sebagian besar masih impor dari
negara lain, salah satunya yaitu Trisodium Fosfat. Trisodium Fosfat memiliki
banyak kegunaan baik dalam rumah tangga maupun dalam dunia industri. Dalam
rumah tangga, Trisodium Fosfat berfungsi sebagai pembersih barang pecah belah,
dan dapat menjadi campuran pembersih tangan dan wajan. Sedangkan dalam
industri, Trisodium Fosfat digunakan sebagai antiseptic cleaner yang baik dalam
industri pengolahan pangan. Selain itu, dapat digunakan untuk mengendapkan
Magnesium, Besi, dan Calsium pada pengolahan air pada utilitas, dan dapat
digunakan untuk mencegah pembentukan kerak pada boiler. Fungsi lain dari
Trisodium Fosfat yaitu sebagai bahan baku pembuatan detergen.

Kebutuhan Trisodium Fosfat di Indonesia cukup banyak, tetapi industri


pembuatan Trisodium Fosfat yang ada di Indonesia belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Maka dari itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Trisodium
Fosfat masih diimpor dari luar negeri. Dengan adanya pendirian pabrik Trisodium
Fosfat diharapkan dapat mengurangi angka impor, juga dapat memberikan
lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran, pendirian pabrik
Trisodium Fosfat adalah pilihan yang tepat. Selain itu bahan baku yang digunakan
untuk membuat Trisodium Fosfat dapat diperoleh di Indonesia.

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
1
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
1.2 Tujuan Pendirian Pabrik

Tujuan perancangan pabrik Trisodium Fosfat yaitu untuk memenuhi


kebutuhan Trisodium Fosfat di Indonesia. Selain itu untuk mengurangi angka impor
Trisodium Fosfat dari luar negeri dan mengurangi tingkat pengangguran di
Indonesia dengan membuka lapangan pekerjaan.

1.3 Penentuan Kapasitas

Pemilihan kapasitas pabrik Trisodium Fosfat didasarkan dari beberapa


pertimbangan, yaitu menghitung perkiraan impor Trisodium Fosfat di Indonesia,
dan kapasitas rancangan minimum. Berikut merupakan data megenai Impor dan
Ekspor Trisodium Fosfat di Indonesia dari tahun 2018 sampai tahun 2022 :

Tabel 1.1 Data Impor Trisodium Fosfat di Indonesia

No. Tahun Jumlah Impor (kg)


1 2018 2.468.430
2 2019 4.020.354
3 2020 3.076.778
4 2021 3.505.665
5 2022 2.850.512
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2022

Tabel 1.2 Data Ekspor Trisodium Fosfat di Indonesia

Tahun Jumlah Impor (kg)


2017 250
2018 1251,9
2020 2100
2022 3432,63
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2022

Data produsen Trisodum Fosfat yang sudah beroperasi menjadi salah satu
pertimbangan dalam penentuan kapasitas minimum untuk mendirikan pabrik

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
2
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
hidrogen di Indonesia. Dibawah ini menunjukan data produsen hidrogen dunia
sebagai berikut :

Tabel 1.2 Data Produksi Trisodium Fosfat di Dunia

Kapasitas
No. Negara Perusahaan
(ton/tahun)
Sinchuan Chuangxi Xingda Chemical
1 China 80.000
Co, Ltd.
2 China Sinchuan Pengshan Pioneer Chemical 70.000
3 China Thernphos Xuzhou Chemical Co, Ltd. 65.000
4 China Shifang City Changjiang Chemical Co, 50.000
5 China Ningbo Bayee Chemical Co, Ltd 35.000
6 Jerman Dow Buna Sow Leuna 45.000

Impor Trisodium Fosfat


4500000
4000000
3500000
Jumlah Impor (kg)

3000000
2500000 y = 24948x - 5E+07
2000000 R² = 0.0043
1500000
1000000
500000
0
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Tahun

Gambar 1.1 Grafik Impor Trisodium Fosfat di Indonesia

Dari data impor yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, jumlah impor
sempat mengalami fluktuasi pada tahun 2019-2022. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena keadaan dunia yang tengah mengalami pandemi, sehingga
mempengaruhi industri serta kebutuhan impor Trisodium Fosfat di Indonesia.

Setelah diketahui data-data yang dibutuhkan untuk menentukan kapasitas


produksi Trisodium Fosfat di Indonesia, maka kapasitas produksi pra rancangan

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
3
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
pabrik dapat dilakukan. Penentuan kapasitas ini diharapkan dapat memberikan
keuntungan. Oleh karena itu, terdapat pertimbangan diantaranya proyeksi data
kebutuhan Trisodium Fosfat di Indonesia selama 10 tahun dan kapasitas produksi
yang sudah ada. Penentuan kapasitas produksi Trisodium Fosfat dihitung
menggunakan metode Least Square sebagai berikut :

y = a + b (x) (1.1)

Tabel 1.3 Proyeksi kebutuhan Trisodium Fosfat di Indonesia

Tahun Jumlah Impor


𝒙 𝒙𝟐 𝒙.y
Impor (kg/tahun) (y)
2018 2.468.430 -2 4 -4.936.860
2019 4.020.354 -1 1 -4.020.354
2020 3.076.778 0 0 0
2021 3.505.665 1 1 3.505.665
2022 2.850.512 2 4 5.701.024
Jumlah 15.921.739 0 10 249.475

Untuk perhitungan metode Least Square y = a + b (x) dimana y menyatakan


jumlah kebutuhan Trisodium Fosfat (kg/tahun) dan x adalah index tahun, maka
perhitungan nilai a dan b dapat menggunakan sebagai berikut :

(Σy)(Σ𝑥 2 )−(Σx)(Σxy)
𝑎= (1.2)
n.(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

n (Σxy)−(Σx)(Σy)
𝑏= n.(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2

(1.3)

Karena Σx = 0, maka nilai a dan b dapat ditentukan sebagai berikut :

(Σy) 15.921.739
𝑎= = = 3.184.347,8 (1.4)
n 5
(Σxy) 249475
𝑏= = = 24.947,5 (1.5)
(Σ𝑥 2 ) 10

Nilai a merupakan intersep dan b adalah slope. Intersep adalah nilai rata-rata
pada variabel Y apabila nilai pada variabel X bernilai 0. Sedangkan slope

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
4
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
merupakan nilai rata-rata pertambahan atau pengurangan yang terjadi pada variabel
Y untuk setiap peningkatan satu satuan variabel X. Nilai a dan b diperoleh
kemudian dimasukkan ke dalam persamaan Least Square sehingga didapatkan
persamaan :

y = a + b (x) = 3.184.347,8 + 24.947,5 (x)

Pembangunan konstruksi dan infrastruktur pabrik direncanakan berlangsung


selama 2 tahun dimulai dari 2023-2025. Pabrik mulai berdiri pada tahun 2025 dan
mulai beroperasi secara optimal pada tahun 2026. Sehingga proyeksi kebutuhan
impor Trisodium Fosfat di Indonesia pada tahun 2026 (x = 6) adalah :

y = 3.184.347,8 + 24.947,5 (x)

y (2026) = 3.184.347,8 + 24.947,5 (6)

y (2026) = 3.334.032,8Kg/tahun

Tabel 1.4 Proyeksi Kebutuhan Impor Trisodium Fosfat tahun 2027 – 2036

Proyeksi Impor Proyeksi Impor


Tahun Periode ke-(x)
(kg) (ton)
2026 6 3.334.032,8 3334
2027 7 3.358.980,3 3359
2028 8 3.383.927,8 3384
2029 9 3.408.875,3 3409
2030 10 3.433.822,8 3434
2031 11 3.458.770,3 3459
2032 12 3.483.717,8 3484
2033 13 3.508.665,3 3509
2034 14 3.533.612,8 3534
2035 15 3.558.560,3 3559
2036 16 3.583.507,8 3584
Dari data yang terdapat pada tabel 1.4 dapat dilihat bahwa kebutuhan
Trisodium Fosfat di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Data proyeksi

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
5
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
impor tersebut kemudian disajikan kedalam bentuk grafik yang terdapat pada
Grafik 1.2.

Proyeksi Kebutuhan Impor Proyeksi Kebutuhan Impor


3,600,000.00
3,550,000.00
3,500,000.00
3,450,000.00
3,400,000.00
3,350,000.00
3,300,000.00
2024 2026 2028 2030 2032 2034 2036 2038

Gambar 1.2 Proyeksi Kebutuhan Impor Trisodium Fosfat di Indonesia

Berdasarkan hasil perhitungan dari persamaan metode least square dan data
perkiraan kebutuhan Trisodium Fosfat dari tahun 2027 sampai 2036 menunjukan
bahwa peluang kapasitas produksi pabrik Trisodium Fosfat yang akan didirikan
pada tahun 2023 yaitu mencapai 35.000 Ton/tahun.

1.4 Rencana Lokasi Pabrik

Lokasi suatu pabrik akan mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan


dan penetuan kelangsungan produksinya. Penetuan lokasi pabrik yang tepat,
ekonomis dan menguntungkan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
a) Faktor Utama
1. Sumber bahan baku.
2. Pemasaran.
3. Penyediaan tenaga listrik dan bahan bakar.
4. Penyediaan air.
b) Faktor Khusus
1. Jenis transportasi.
2. Kebutuhan tenaga kerja.
3. Tinggi rendahnya pajak.
4. Keadaan masyrakat.
5. Karakteristik lokasi.

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
6
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
6. Kebijaksanaan pemerintah.
Dengan pertimbangan hal tersebut diatas, maka lokasi pabrik direncanakan
berdiri di Kawasan Industri Gresik. Pertimbangan – pertimbangan dipilihnya lokasi
tersebut sebagai berikut :
1. Sumber Bahan Baku
Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu pabrik,
sehingga pengadaan bahan baku sangat diperhatikan. Untuk bahan baku utama
yaitu Asam Fosfat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik, dan bahan baku
Natrium Hidroksida diperoleh dari PT. Sulfindo Adiusaha. Bahan baku masih
dengan mudah didapat karena masih berproduksi di Indonesia.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang terampil dan terdidik dapat dipenuhi karena cukup
banyak Perguruan tinggi yang telah berdiri di seluruh pulau Jawa. Sehingga
untuk kebutuhan tenaga kerja hampir selalu tersedia setiap tahunnya.
3. Utilitas
Kebutuhan listrik di pabrik ini disuplai oleh PLTGU Gresik. Lokasi pabrik
di Kawasan Industri memunginkan untuk penyediaan kebutuhan air proses dan
demineralisasi serta lokasi pabrik yang dekat dengan jalan raya mempermudah
akses pengiriman bahan baku.

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
7
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem trisodium fosfat adalah yang paling kompleks dan produk komersial
umumnya memiliki komposisi yang bervariasi dan sering mengandung natrium
hidroksida berlebih. Telah lama diketahui bahwa senyawa anorganik dengan rumus
kimia Na3PO4, rumus biasa Na3PO4.12H2O, tidak secara akurat mewakili konstitusi
garam ini. Senyawa ini memiliki kelarutan tinggi dalam air dan memiliki bentuk
padat seperti kristal berwarna putih. Trisodium fosfat sering digunakan sebagai
agen pembersih karena memiliki pH larutan sebesar 12 yang menyebabkan sifat
larutannya cukup basa sehingga mampu membersihkan lemak dan minyak.
Dipasaran luas, Trisodium Fosfat Pendekatan yang lebih baik diberikan oleh rumus
4(Na3PO4.12H2O).NaOH, meskipun stoikiometri yang tepat dapat bervariasi di
bawah tingkat natrium Trisodium fosfat siap membentuk berbagai garam ganda
dengan senyawa natrium lainnya, umumnya digambarkan sebagai
4(Na3PO4.11H2O).NaCl. 5(Na3PO4.11H2O).NaMnO4, dan 4(Na3PO4.11H2O).
NaOCI. Garam ganda trisodium fosfat dan natrium hipoklorit merupakan sumber
alkalinitas dan klorin aktif dalam desinfektan dekaner dan formulasi pencuci piring
otomatis. Garam ganda ini umumnya disebut sebagai trisodium fosfat terklorinasi
[56802-99-4](CI- TSP), meskipun ini adalah istilah yang salah. Diasumsikan bahwa
CI- TSP adalah campuran dari 4(Na3PO4.11H2O).NaCl dan
4(Na3PO4.11H2O).NaOCl yang dihasilkan dari klorinasi kristal trisodium fosfat.
Namun, CI- TSP mengandung sodium chlonde bebas dan campuran garam fosfat.
Bahan komersial mendekati formula 4(Na3PO4.11H2O).NaOCl, dan tipikal
memiliki kandungan klorin Ca 4%. pH larutan 1% mendekati 12; kelarutan air pada
25°C adalah sekitar 20 wt%.
Trisodium fosfat sangat basa, banyak aplikasinya bergantung pada sifat ini.
Sebagai contoh, banyak komposisi pembersih tugas berat mengandung trisodium
fosfat sebagai sumber alkalinitas utama. Kristal dodekahidrat itu sendiri dipasarkan
sebagai senyawa pembersih dan penghilang cat Secara tradisional, trisodium fosfat
telah digunakan dalam pelunakan air untuk menghilangkan ion logam polivalen
melalui pengendapan sebagai fosfat yang tidak larut. Karena kompleks hipoklorit
trisodrum fosfat memberikan larutan yang sangat basa dan klorin aktif yang

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
8
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
terkontaminasi, ia digunakan dalam pembersih disinfektan, bubuk penyedap, dan
formulasi pencuci piring otomatis.
2.1 Macam- Macam Proses
Terdapat 2 macam proses dalam pembuatan Trisodium Phosphate. Proses
pertama ialah proses netralisis asam dan kedua ialah proses penambahan kalatis
basa atau biasa disebut proses alkali. Berikut deskripsi singkat kedua proses
tersebut:
2.1.1 Proses Netralisis Asam
Sodium karbonat dimasukkan ke dalam tangki pencampuran, antara
larutan air atau larutan yang dibuat dengan cairan panas dari evaporator atau
mother liquor yang berasal dari filtrasi. Asam fosfat (60-65%) ditambahkan
pada permukaan tangki, jadi karbon dioksida dapat dibebaskan dengan
mudah. Ditambahkan sedikit kelebihan dari natrium karbonat dan latutan
dipanaskan dengan steam sampai semua karbon dioksida telah menghilang.
larutan dinatrium fosfat yang dihasilkan Kemudian disaring oleh panas (85 –
100˚C) dan dibagi menjadi dua bagian.
Sejumlah kecil lumpur putih, yang terdiri dari silika, besi dan aluminium
fosfat tetap dalam filter dan dibuang. Jika trinatrium fosfat dibuat, bagian
larutan bebas dari dinatrium fosfat, mengandung 14,5% fosfor pentoksida dan
13% natrium oksida di pompa ke tangki proses trinatrium fosfat. Larutan
dinatrium fosfat yang panas yang keluar dari reaktor pertama masuk kedalam
tangki pembuatan trisodium fosfat dan ditambahkan 42% larutan natrium
hidroksida. Di dalam tangki pembuatan trisodium fosfat dipertahankan
suhunya sekitar 90⁰C.
Larutan trisodium fosfat akan dipekatkan dengan menggunakan
evaporator double-effect. Larutan trisodium fosfat yang panas disaring untuk
dihilangkan dari impuritisnya lalu dilewatkan ke dalam crystalizer sehingga
akan terbentuk kristal trisodium fosfat. Mother liquor keluaran dari
crystallizer akan dimasukkan ke salah satu tangki daur ulang. Kristal menetap
dari trinatrium fosat dipisahkan dari sisa mother liquor pada filter vakum
rotary. Kristal selanjutkan dikeringkan pada rotary dryer (dibawah 70oC) di
screen dan di packing. Dari drying dengan suhu 100oC, hidrat kehilangan 11

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
9
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
molekul dari air ke yield trinatrium fosfat monohidrat. Trinatrium fosfat
diperoleh 90-95% yield berdasarkan berat dari beban asam fosfat. Reaksi
yang terjadi:
Na2CO3 + H3PO4 → Na2HPO4 + CO2 + H2O
Na2HPO4 + NaOH → Na3PO4 + H2O
Sodium
hydroxide
Phosphoric
solution
acid Carbon
dioxide Batch vacuum
Sodium
carbonate crystallizer
Reactor Reactor
solution

Settler
Filter
Filter Vacuum
Crystallizer Waste mud
Collecting Trap Vacuum
Tank filter
Filter
Double-effet
evaporator
Dryer
Dryer

Sodium sulfate and


Disodium sodium carbonate Screen
phosphate

Trisodium
phosphate
Gambar 2.1 Bagan Proses Netralisasi Asam

2.1.2 Proses Alkali


Proses ini menggunakan bahan baku batu monasit dan sodium
hidroksida. Pasir tanah monasit dihaluskan dalam ball mill untuk
mengahsilkan ukuran 300 mesh menggunakan classifier udara. Pasir tanah di
½ ton batch dicampur dengan larutan kaustik 50% dan massa yang dihasilkan
diumpankan ke tangki baja ringan kerucut dan dipanaskan sampai sekitar
150˚C dengan penambahan soda kaustik segar pada rasio sekitar 1: 1.
Konsentrasi akhir soda kaustik untuk melarutkan pasir monasit adalah sekitar
65% sampai 70%. Campuran diaduk dalam reaksi yang berlangsung selama
sekitar 3 sampai 4 jam.

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
10
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Larutan trisodium fosfat dimasukkan ke dalam tangki yang mengandung
cairan encer pencuci dari tempat pemisahan sebelumnya, dan slurry
dipanaskan sekitar 90⁰C. Slurry tersebut dibiarkan mengendap selama sekitar
12 jam ketika cairan supernatan yang mengandung sebagian besar trisodium
fosfat dan kelebihan soda kaustik dipisahkan dan dikirim ke bagian
pemulihan trinatrium fosfat. Hidroksida dicuci sekali lagi dengan air panas
dan dibiarkan mengalir, dan cairan supernatan dipisahkan untuk digunakan
kembali untuk ekstraksi trisodium fosfat berikutnya. Larutan dari trisodium
fosfat dan soda kaustik dari tangki dekantasi disaring dan dimasukkan ke
vacuum untuk dikristalisasi. Dalam crystallizer, larutannya didinginkan
dalam dua tahap dari sekitar 70˚C hingga 20⁰C, pada suhu tersebut sebagian
besar trisodium fosfat mengkristal. Campuran kristal trisodium fosfat dan
larutan soda kaustik encer dimasukkan ke centrifuge secara kontinyu dan
trisodium fosfat dipisahkan lalu dikeringkan dalam pengering dengan
menggunakan udara panas.

NaOH
Hot water
Filtration
Monazle Grinding Monazle dust Reaktor Leaching and
washing
Steam Hot water

Na3PO4
Cetrifuging Crystalization filtrate
crystals

Gambar 2.2 Blok Diagram Proses Alkali

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
11
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan Trisodium Fosfat

Macam-Macam Proses**)
Parameter Pembanding*)
Netralisis Asam Alkali
Asam Fosfat Batu monaist
Bahan baku utama Sodium Karbonat Sodium Hidroksida
Sodium Hidroksida
Cair Padat
Fase Padat Cair
Cair
795 $/Ton. 1150 $/Ton.
Harga Bahan Baku 305 $/Ton. 650 $/Ton.
650 $/Ton.
Reaktor
Tipe reaktor CSTR Conical Bottom
Fase reaksi Padat-Cair Padat-Cair
Padat-Cair

Waktu reaksi/waktu tinggal (menit) 106 180 - 240

Jenis reaksi Eksotermis Endotermis


Konversi (%) 95 70
Kondisi Operasi
Suhu (K) 327 387
Tekanan (bar) 1 1
Kemurnian produk (%) 99 80

Produk samping - Sodium Hidroksida


Flue gas Flue gas
Limbah yang dihasilkan
Air Proses Air Proses

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
12
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Dari Tabel diatas dapat dinyatakan bahwa cara pembuatan Trisodium
Phosphate dipilih proses Netralisis asam karena memiliki keunggulan
diantaranya:
- Bahan Baku mudah di dapat karena ketersediaan berasal dari lokal.
- Memproduksi Trisodium Phosphate dengan konversi 95%.
- Reaksi eksotermis tidak memerlukan pemanas
- Mencapai kemurnian yang tinggi yang dapat dicapai yaitu 99%
Bahan baku pembuatan trisodium Fosfat dengan proses netralisis asam
adalah asam fosfat, sodium karbonat, dan sodium hidroksida. Asam fosfat
dapat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik dengan kapasitas produksi
400.000 ton/tahun, sodium hidroksida dapat diperoleh dari PT. Sulfindo
Adiusaha dengan kapasitas produksi 320.000 ton/tahun, dan kebutuhan
sodium karbonat dapat diperoleh dari PT. AKR corporindo dengan kapasitas
produksi 100.000 ton/tahun.

2.2 Spesifikasi Produk dan Bahan Baku

Produk yang dihasilkan ialah Trisodium Fosfat yang memiliki kemurnian


99%. Bahan baku adalah yang di gunakan pada proses netralisis asam yakni
Asam Fosfat 65%, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida 70%.

2.2.1 Trisodium Fosfat


Trisodium Fosfat adalah anhidrat atau mengandung satu hingga dua belas
molekul air hidrasi. Na3PO4 (anhidrat) dan Na3PO4.H2O (monohidrat)
mengandung NLT 97,0% dari Na3PO4, dihitung berdasarkan pengapian.
Na3PO4.12H2O (dodekahidrat) mengandung NLT 92,0% dari Na3PO4,
dihitung berdasarkan pembakaran.
Trisodium fosfat (anhidrat) adalah padatan putih, butiran atau kristal,
sangat larut dalam air dan menghasilkan larutan alkali yang kuat. Pada
paparan panas, trisodium fosfat terurai dan menghasilkan asap beracun dan
korosif termasuk oksida fosfor.
Penggunaan utama trisodium fosfat adalah sebagai bahan pembersih,
bahan tambahan makanan, penghilang noda, dan penghilang lemak.
Trisodium fosfat kelas komersial sering terhidrasi sebagian dan berkisar dari

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
13
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
trisodium fosfat anhidrat, Na3PO4, hingga dodekahidrat, Na3PO4.12H2O.
Paling sering ditemukan dalam bentuk bubuk putih, juga disebut trisodium
orthophosphate atau hanya sodium fosfat biasa. Trisodium fosfat bereaksi
keras dengan air dan asam untuk membebaskan panas. Trisodium fosfat
bersifat korosif dan dengan adanya air menyerang banyak logam.
Trisodium fosfat adalah fluks yang disetujui untuk digunakan pada
sambungan solder keras pada pipa tembaga kelas medis. Fluks diterapkan
sebagai larutan air pekat dan melarutkan oksida tembaga pada suhu yang
digunakan dalam mematri tembaga. Residu sepenuhnya larut dalam air dan
dapat dibilas dari pipa ledeng sebelum digunakan. Selain itu, trisodium fosfat
masih banyak digunakan untuk membersihkan, menghilangkan lemak, dan
menghilangkan kilap dinding sebelum pengecatan. Nyatanya, penerapan
trisodium fosfat merusak kilap cat berbahan dasar minyak dan membuka pori-
pori cat berbahan dasar lateks sehingga memberikan permukaan yang lebih
cocok untuk perekatan lapisan cat selanjutnya.

Gambar 2.3 Struktur Molekul Trisodium Fosfat


Trisodium fosfat juga sebagai aditif makanan yang disetujui di AS, Uni
Eropa, dan negara-negara lain di dunia. Ini dapat ditambahkan ke makanan
dan minuman atau smoothie dan minuman hijau. Fungsi utama trisodium
fosfat adalah pengaturan keasaman. Biasanya terdapat dalam sereal kering
yang diekstrusi. Bersama dengan fosfat lainnya, ia mengubah warna sereal,
membantu aliran sereal melalui ekstruder dan menyediakan fortifikasi fosfor.
Hal ini juga biasa hadir dalam saus keju sebagai pengemulsi. Trisodium fosfat
adalah bahan kimia yang kuat dan dapat menyebabkan kerusakan mata yang
parah serta dapat membakar kulit yang tidak terlindungi. Keracunan terjadi

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
14
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
jika Anda menelan, menghirup, atau menumpahkan zat ini dalam jumlah
besar ke kulit Anda.
Tabel 2.2 Spesifikasi Trisodium Fosfat

Spesifikasi Nilai Satuan


Rumus Kimia Na3PO4 -
Nama Lain Tribasic Sodium Fosfat, -
Trinatrium Fosfat, Trisodium
Phosphate
Berat Molekul 163,94 g/mol
Density 2.536 g/cm3(Temp: 17.5
°C)
pH 10.95 (larutan 1%); 11.71 -
(larutan 10%); 12.12 (lratuan
100%)
Titik leleh 1340 °C
Vapor Pressure 0 Pa at 20oC
Wujud Berwarna putih, kristal trigonal -
Kelarutan dalam Larut dalam air. Tidak larut -
air dalam etanol dan karbon
disulfida
Kelarutan Larut dalam air (121 mg/ml at 20oC)

2.2.2 Asam Fosfat


Asam fosfat biasanya dikenal sebagai asam ortofosfat atau fosfat (V)
asam (235), adalah mineral (anorganik) asam memiliki rumus kimia H3PO4.
Asam fosfat (H3PO4) mengandung tiga ion H+, dimana dengan kekuatan asam
yang dimilikinya dari ion tersebut tidak sama. Asam fosfat yang murni adalah
kristal padat (titik leleh 42,35°C atau 108,2°F). Asam fosfat dapat membentuk
tiga jenis garam (236) sesuai dengan adanya penggantian satu, dua, atau tiga
atom hidrogennya. Di antara garam fosfat yang diantaranya penting adalah
natrium dihidrogen fosfat (NaH2PO4), natrium fosfat (Na3PO4), kalsium
superfosfat (Ca [H2PO4]2), kalsium monohidrogen fosfat (CaHPO4). Molekul

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
15
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
asam fosfat berinteraksi dalam kondisi yang sesuai atau bergantungan,
seringkali pada suhu tinggi untuk dapat membentuk molekul (237) yang lebih
besar. Maka dari itu, difosforik, atau asam pirofosfat (H4P2O7) terbentuk dari
dua molekul asam fosfat, dan kurang satu molekul air. Hal tersebut yang
paling sederhana dari rangkaian homolog molekul rantai panjang yang
disebut asam polifosfat.

Gambar 2.4 Struktrur Molekul Asam Fosfat


Asam fosfat adalah asam utama yang digunakan dalam industri kimia
yang dihasilkan dengan hidrasi fosfor petoksida. Asam fosfat komersial
memiliki 75-85% (56-61). Asam fosforikmerupakan molekul yang sangat
sekali mempunyai kutub, dan sangat larut dalam air. Keadaan pengoksidaan
atom fosforus (1,44-55) dalam asam fosforik adalah +5, dimana dalam
keadaan pengoksidaan oksigen ialah +2 dan hidrogen +1. Asam fosforik yaitu
asam triprotik dan mampu mengalami penceraian tiga kali, melepaskan ion
H+ setiap kali. Disebabkan penceraian triprotik, besi konjugat yang meliputi
julat pH yang luas, serta sifat asam fosforik (259) yang bukan toksik, asam
fosforik sering digunakan sebagai agen penimbal atau untuk menghasilkan
larutan penimbal.
Tabel 2.3 Spesifikasi Asam Fosfat

Spesifikasi Nilai Satuan


Rumus Kimia H3PO4 -
Nama Lain Phosphoric Acid, Ortho -
Phosphoric Acid
Berat Molekul 98 g/mol
Density 1,834 g/cm3(Temp: 17.5
°C)
Titik didih 213 °C

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
16
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Titik leleh 42,35 °C (pada P = 1 atm)
Wujud Tidak berwarna (Transparan), -
Cair
Kelarutan Larut dalam air dan alkohol -
Kelarutan dalam
26 °C
air temp.
2.2.3 Sodium Karbonat
Sodium Karbonat adalah senyawa alkali. Secara komersial, mengandung
82persen natrium karbonat (Na2CO3), 48 persen natrium oksida (Na2O); dan 99
persen sodium karbonat (58 persen sodium oksida) dalam bentuk berikut: ringan
(48 dan 58% Na2O), padat (48 dan 58 persen), 48 persen biasa (mengandung
natrium klorida), 48 persen khusus (mengandung sodium sulfat), butiran, dan
cahaya ekstra. "Ringan" dan "padat" mengacu pada kerapatan yang terlihat,
kerapatan lebih disukai di mana curah kecil diinginkan. Juga menyatu dalam kue
4-lb, babi 2-lb, dan pelet seukuran kenari untuk penggunaan khusus.

Gambar 2.5 Struktrur Molekul Sodium Karbonat


Natrium karbonat digunakan untuk produksi gelas, sabun dan deterjen serta
bahan kimia lainnya dan juga digunakan oleh industri 'logam dan pertambangan'
dan industri 'pulp dan kertas'. Natrium karbonat tidak hanya digunakan oleh
industri tetapi juga digunakan oleh konsumen. Ini dapat digunakan secara
langsung dalam larutan natrium karbonat untuk merendam pakaian, mencuci
piring, mencuci lantai dan untuk operasi penghilang lemak tetapi juga terdapat

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
17
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
dalam sejumlah besar produk konsumen seperti kosmetik, sabun, bubuk
penggosok, bubuk perendaman dan pencuci.
Tabel 2.4 Spesifikasi Sodium Karbonat

Spesifikasi Nilai Satuan


Rumus Kimia Na2CO3 -
Nama Lain Disodium Karbonat, Carbonic -
Acid Disodium Salt
Berat Molekul 106 g/mol
Density 2,532 g/cm3 (Temp: 20°C)
Titik didih Dekomposisi > 400 °C
Titik leleh 851 °C
Wujud Putih, kristal -
pH 11.6 (for 0,1 M) -
Kelarutan Larut dalam air -
Kelarutan dalam 71 (at 0oC), 215 (at 20oC) g/l
air

2.2.4 Sodium Hidroksida


Sodium Hidroksida (NaOH) atau lebih di kenal dengan lye and soda kaustik
merupakan senyawa anorganik. Senyawa ini berwujud padatan putih dan basa
logam yang sangat kaustik dan garam alkali natrium yang tersedia dalam pelet,
serpih, butiran, dan sebagai larutan yang disiapkan pada sejumlah konsentrasi
yang berbeda. Natrium hidroksida membentuk sekitar 50% (berat) larutan jenuh
dengan air. Natrium hidroksida larut dalam air, etanol, dan metanol. Alkali ini
bersifat deliquescent dan mudah menyerap uap air dan karbon dioksida di udara.
Natrium hidroksida digunakan di banyak industri, sebagian besar sebagai bahan
kimia dasar yang kuat dalam pembuatan pulp dan kertas, tekstil, air minum,
sabun dan deterjen serta sebagai pembersih saluran air.

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
18
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Gambar 2.6 Struktrur Molekul Sodium Hidroksida
Natrium hidroksida bereaksi dengan asam protik untuk menghasilkan air dan
garam yang sesuai. Natrium hidroksida juga bereaksi dengan oksida asam,
seperti belerang dioksida. Reaksi semacam itu sering digunakan untuk
"menggosok" gas asam berbahaya (seperti SO2 H2S) yang dihasilkan dalam
pembakaran batu bara dan dengan demikian mencegah pelepasannya ke
atmosfir.
Tabel 2.5 Spesifikasi Sodium Hidroksida

Spesifikasi Nilai Satuan


Rumus Kimia NaOH -
Nama Lain Natrium Hidroksida, Soda Api -
Berat Molekul 40 g/mol
Density Min 1.499 g/cm3 (Temp: 20°C)
Titik didih 143 °C
Titik leleh 12.1 °C
Wujud Putih, kristal -
pH 14 -
Kelarutan Mudah larut dalam air -

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
19
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB III
RANCANGAN PABRIK

3.1 Deskripsi Proses

Pada proses pembuatan Trisodium Phosphate ini terdiri dari beberapa


tahapan proses yaitu:
1. Tahap Persiapan Bahan Baku
2. Tahap Reaksi
2.1. Pembentukan Disodium Phosphate
2.2. Pembentukan Trisodium Phosphate
2.3. Tahap Kristalisasi
2.4. Tahap Pengeringan
3. Tahap Akhir

3.1.1. Tahap Persiapan Bahan Baku


Proses produksi pabrik sebelum beroperasi, perluadanya persiapan
bahan baku. Tujuan dari persiapan bahan baku adalah mengolah bahan baku
agar dapat digunakan dalam ketiga tahap proses.

3.1.1.1. Asam Fosfat


Konsentrasi asam fosfat yang dipergunakan adalah 74% dalam
bentuk padat disimpan dalam tangki (T-111), asam fosfat akan dialirkan
menuju mixer (M-111) dengan conveyor untuk di encerkan hingga
konsentrasi 62% kemudian dipompa (P-111) hingga tekanannya menjadi
1 atm, lalu sebelum dimasukan kedalam reaktor 1(R-111) dipanaskan
melalui heat exchanger (HE-111) sehingga temperature asam fosfat menjadi
90°C. Asam fosfat merupakan bahan baku utama yang diperoleh dari PT.
Petrokimia Gresik, Jawa Timur.

3.1.1.2. Natrium Karbonat


Konsentrasi natrium karbonat yang dipergunakan nyaris murni
yakni 99% dalam bentuk padat disimpan dalam tangki (T-112), natrium
karbonat akan dialirkan menuju mixer (M-112) dengan conveyor untuk di
encerkan hingga konsentrasi menjadi 30% kemudian dipompa (P-112)

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
20
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
hingga tekanannya menjadi 1 atm, kemudian dipanaskan melalui heat
exchanger (HE-111) sehingga temperature asam fosfat menjadi 90°C
sebelum dimasukan kedalam reaktor 1 (R-111).

3.1.1.3. Natrium Hidroksida


Konsentrasi natrium karbonat yang dipergunakan ialah 98% dalam
bentuk padat disimpan dalam tangki (T-113), natrium karbonat akan
dialirkan menuju mixer (M-113) dengan conveyor untuk di encerkan hingga
konsentrasi menjadi 50% kemudian dipompa (P-116) hingga tekanannya
menjadi 1 atm, kemudian dipanaskan melalui heat exchanger (HE-113)
sehingga temperature natrium karbonat menjadi 90°C sebelum dimasukan
kedalam reaktor 2 (R-112).
3.1.2. Tahap Reaksi
3.1.2.1. Pembentukan Disodium Fosfat
Larutan asam fosfat yang dialirkan ke dalam reaktor direaksikan
dengan sodium karbonat. Reaktor alir berpengaduk (R-111) yang dilengkapi
dengan mixer dan coil pendingin dengan media air untuk penjaga suhu
digunakan di reaktor. Kondisi operasi reaktor di jaga pada suhu 90°C dan
tekanan 1 atm, reaksi berikut berlangsung di reaktor 1:
H3PO4 + Na2CO3 Na2HPO4 + H2O + CO2
Hasil reaksi dalam reaktor-01 berupa disodium fosfat sebagai produk awal
dan hasil samping yakni gas karbon dioksida.
3.1.2.2. Pembentukan Trinatrium Fosfat
Larutan disodium fosfat yang meninggalkan flash drum yang secara
teori tidak lagi mengandung karbon dioksida kemudian dialirkan ke reaktor
alir berpengaduk (R-112) dengan menggunakan pompa (P-114). Bereaksi
dengan sodium hidrokasida 50% yang telah di panaskan sehingga memiliki
suhu 90°С untuk menghasilkan produk Trisodium Fosfat. Berikut reaksi
pembentukan trisodium fosfat yang terjadi dalam reaktor 2:
Na2HPO4 + NaOH Na3PO4 + H2O
Reaktor 2 juga dilengkapi dengan pengaduk dan coil pendingin.
Kondisi operasi reaktor dijaga pada suhu 90°С dan tekanan 1 atm.

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
21
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
3.1.2.3. Tahap Kristalisasi
Larutan trisodium fosfat keluaran dari reaktor 2 (R-112), kemudian
diumpankan ke evaporator, di mana larutan dipekatkan dengan pemanasan
uap hingga suhu 120°C. Pada suhu ini, air menguap dalam bentuk uap air
dan dikondensasi sebelum dikirim ke pengolahan limbah. Selanjutnya
produk kurang jenuh meninggalkan evaporator (EV-311) dan masuk ke
crystallizer (CR-311), di mana ia mengkristal dengan mendinginkan cairan
jenuh hingga suhu 50°C.
Sedangkan uap mengembun terkondensasi di kondenser. Produk
yang keluar dari crystallizer berupa kristal trisodium fosfat. Produk yang
keluar dari crystallizer dimasukkan ke dalam centrifuge untuk
memisahkan padatan kristal dari larutan. Cairan yang dipisahkan di
recycle, dikirim ke heat exchanger (HE-311) dan kemudian dipanaskan
hingga suhu 90°C sebelum larutan di kembalikan ke reaktor 2. Hasilnya
adalah kristal trisodium Fosfat yang kemudian di kirim ke rotary dryer.
3.1.2.4. Tahap Pengeringan
Pengeringan Produk Trinatrium fosfat didalam rotary dryer (RD-
311), pengurangan kadar air dilakukan dengan menghembuskan udara
kering panas dengan suhu 55ºC. Padatan kristal trisodium Fosfat
dipanaskan dari suhu 30ºC menjadi 50ºC. Kemudian di kirim ke crusher
(CS-311).
3.1.3. Tahap Akhir
Tahap akhir proses pembuatan Trisodium Fosfat merupakan proses
fisik yaitu proses pemecahan padatan kristal dari ukuran besar hingga kecil
pada crusher (CS-311). Kemudian di saring oleh screen (SC-311) untuk
mendapatkan ukuran padatan yang seragam. Selanjutnya trisodium fosfat di
alirkan ke silo (S-311) dengan conveyor sebelum di simpan pada tangki
produk trisodium fosfat (T-311).

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
22
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
3.2 Blok Diagram dan Flowsheet
Berikut merupakan gambar diagram alir kualitatif dari pembuatan trisodium fosfat

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
23
Gambar
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 3.1
Ton/Tahun Block Flow Diagram Trisodium Fosfat
Berikut merupakan gambar flowsheet dari pembuatan trisodium fosfat

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
Gambar 3.2 Flowsheet Trisodium Fosfat 24
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
3.3 Tabel Perhitungan Neraca Massa

Tabel 3.1 Neraca Massa Tangki Penyimpanan H3PO4


Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 1
H3PO4 2666,441605
H2O 936,8578613
Total 3603,299467

Tabel 3.2 Neraca Massa Tangki Penyimpanan Na2CO3


Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 4
Na2CO3 2884,110308
H2O 29,13242735
Total 2913,242735

Tabel 3.3 Neraca Massa Tangki Pelarutan H3PO4

Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 1 Aliran 3
H3PO4 2666,4416 H3PO4 2666,4416
H2O 936,85786 H2O 1634,2707
3603,2995 4300,7123
Aliran 2
H2O 697,4128
Total 4300,7123 Total 4300,7123

Tabel 3.4 Neraca Massa Tangki Pelarutan Na2CO3

Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 4 Aliran 6
Na2CO3 2884,1103 Na2CO3 2884,1103
H2O 29,132427 H2O 6729,5907
2913,2427 9613,701
Aliran 5
H2O 6700,458
Total 9613,701 Total 9613,701

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
25
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 3.5 Neraca Massa Reaktor

Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 5 Aliran 8
H3PO4 2666,4416 Na2HPO4 3693,620212
H2O 1634,2707 H3PO4 117,3234306
4300,7123 Na2CO3 126,9008535
Aliran 8 H2O 32460,58495
Na2CO3 2884,1103 CO2 1144,502038
H2O 6729,5907
9613,701
Total 13914,41329 Total 13914,41329

Tabel 3.6 Neraca Massa Flash Drum

Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 9 Aliran 10
Na2HPO4 3693,620212 Na2HPO4 3693,620212
H3PO4 117,3234306 H3PO4 117,3234306
Na2CO3 126,9008535 Na2CO3 126,9008535
H2O 8832,066759 H2O 8832,066759
CO2 1144,502038 12769,91126
Aliran 11
CO2 1144,502038
Total 13914,41329 Total 13914,41329

Tabel 3.7 Neraca Massa Tangki Penyimpanan NaOH

Komponen Massa (Kg/Jam)


Aliran 12
NaOH 1088,343512
H2O 22,21109209
Total 1110,554604

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
26
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 3.8 Neraca Massa Tangki Pelarutan NaOH

Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 12 Aliran 14
NaOH 1088,3435 NaOH 1088,343512
H2O 22,211092 H2O 1088,343512
1110,5546
Aliran 13
H2O 1066,13242
Total 2176,687025 Total 2176,687025

Tabel 3.9 Neraca Massa Reaktor 2

Masuk Keluar
Massa Massa Massa
Komponen Komponen Komponen
(Kg/Jam) (Kg/Jam) (Kg/Jam)
Aliran 10 Aliran 29 Aliran 16
Na2HPO4 3693,6202 Na3PO4 884,3455399 Na3PO4 5111,8239
H3PO4 117,32343 Na2HPO4 6,954010484 Na2HPO4 40,196592
Na2CO3 126,90085 H3PO4 24,54287001 H3PO4 141,8663
H2O 8832,0668 Na2CO3 26,5463696 Na2CO3 153,44722
12769,911 NaOH 11,97637416 NaOH 69,227596
H2O 2172,311381 H2O 12556,713
Aliran 15 3126,676545
NaOH 1088,3435
H2O 1088,3435
2176,687
Total 18073,27482 Total 18073,27482

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
27
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 3.10 Neraca Massa Evaporator

Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 16 Aliran 17
Na3PO4 5111,8239 Na3PO4 5111,82393
Na2HPO4 40,196592 Na2HPO4 40,1965924
H3PO4 141,8663 H3PO4 141,8663006
Na2CO3 153,44722 Na2CO3 153,4472231
NaOH 69,227596 NaOH 69,22759628
H2O 12556,713 H2O 2364,240704
7880,802346
Aliran 18
H2O 10192,47248
Total 18073,27482 Total 18073,27482

Tabel 3.11 Neraca Massa Kristallizer

Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 17 Aliran 20
Na3PO4 5111,82393 Na3PO4 .12 H2O 4238,999143
Na2HPO4 40,1965924 Na3PO4 1064,538316
H3PO4 141,8663006 Na2HPO4 40,1965924
Na2CO3 153,4472231 H3PO4 141,8663006
NaOH 69,22759628 Na2CO3 153,4472231
H2O 2364,240704 NaOH 69,22759628
H2O 2172,527175
Total 7880,802346 Total 7880,802346

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
28
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 3.12 Neraca Massa Centrifuge

Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 20 Aliran 22 Aliran 21
Na3PO4 .12 H2O 4238,999143 4238,999143
Na3PO4 1064,538316 884,3455399 180,1927758
Na2HPO4 40,1965924 6,954010484 33,24258191
H3PO4 141,8663006 24,54287001 117,3234306
Na2CO3 153,4472231 26,5463696 126,9008535
NaOH 69,22759628 11,97637416 57,25122213
H2O 2172,527175 2172,311381 0,215794288
3126,676545 4754,125802
Total 7880,802346 7880,802346

Tabel 3.13 Neraca Massa Rotary Dryer

Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 21 Aliran 23 Aliran 24
Na3PO4 .12 H2O 4238,999143 4238,999143
Na3PO4 180,1927758 180,1927758
Na2HPO4 33,24258191 33,24258191
H3PO4 117,3234306 117,3234306
Na2CO3 126,9008535 126,9008535
NaOH 57,25122213 57,25122213
H2O 0,215794288 0,213636345 0,002157943
4753,912165

Total 4754,125802 4754,125802

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
29
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 3.14 Neraca Massa Crusher

Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 24 Aliran 27 Aliran 25
Na3PO4 .12 H2O 4238,999143 748,0586724 4987,057816
Na3PO4 180,1927758 31,79872514 211,9915009
Na2HPO4 33,24258191 5,866337984 39,1089199
H3PO4 117,3234306 20,70413482 138,0275655
Na2CO3 126,9008535 22,39426827 149,2951218
NaOH 57,25122213 10,10315685 67,35437897
H2O 0,002157943 0,000380813 0,002538756
4753,912165 838,9256762
Total 5592,837842 5592,837842

Tabel 3.15 Neraca Massa Screen

Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 25 Aliran 26 Aliran 27
Na3PO4 .12 H2O 4987,057816 748,0586724 4238,999143
Na3PO4 211,9915009 31,79872514 180,1927758
Na2HPO4 39,1089199 5,866337984 33,24258191
H3PO4 138,0275655 20,70413482 117,3234306
Na2CO3 149,2951218 22,39426827 126,9008535
NaOH 67,35437897 10,10315685 57,25122213
H2O 0,002538756 0,000380813 0,002157943

Total 5592,837842 5592,837842

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
30
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 3.16 Neraca Massa Silo

Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 26 Aliran 28
Na3PO4 .12 H2O 4238,999143 4238,999143
Na3PO4 180,1927758 180,1927758
Na2HPO4 33,24258191 33,24258191
H3PO4 117,3234306 117,3234306
Na2CO3 126,9008535 126,9008535
NaOH 57,25122213 57,25122213
H2O 0,002157943 0,002157943

Total 4419,191919 4419,191919

3.4 Tabel Perhitungan Neraca Panas

Tabel 3.17 Panas Heat Exchanger (HE-01)


Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (04) Aliran (06)
Na3PO4 29000.0 Na3PO4 377000.0
H2O 13490.0 H2O 176881.5
Q supply 538306.8 Q loss 26915.34
580796.8 580796.8

Tabel 3.18 Panas Heat Exchanger (HE-112)


Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (04) Aliran (06)
Na3PO4 14450.0 Na3PO4 187850.0
H2O 55548.9 H2O 728361.5
Q supply 890750.1 Q loss 44537.5
960749.0 960749.0

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
31
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 3.19 Panas Reaktor 1 (R-111)

Masuk (kkal) Keluar (kkal)


Aliran (07) Aliran (09)
Na3PO4 377000.0 H3PO4 16588.0
H 2O 176881.5 Na2CO3 8265.4
Aliran (08) Na2HPO4 828947.6
Na2CO3 187850.0 CO2 56567.5
H 2O 728362 H2O 955918.1

ΔH25 -115085.1

Q serap -281108.5
1470093.0 1470093.0

Tabel 3.20 Neraca Panas Flash Drum (FD-111)

Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
H3PO4 431.200 4.4 3770 16588.0
Na2CO3 466.400 4.4 1878.500 8265.4
Na2HPO4 13575.200 95.6 8671.000 828947.6
CO2 4206.400 95.6 591.710 56567.5
H2O 32460.585 1803.3658 530.07 955918.1
Total 1866286.6

Tabel 3.21 Panas Heat Exchanger (HE-113)

Masuk (kkal) Keluar (kkal)


Aliran (14) Aliran (15)
NaOH 20000.0 NaOH 260000.0
H2O 8983.7 H2O 117794.3
Q supply 367169.1 Q loss 18358.46
396152.8 396152.8

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
32
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 3.22 Panas Reaktor 2 (R-112)

Masuk (kkal) Keluar (kkal)


Aliran (05) Aliran (07)
H3PO4 16588.0 Na3PO4 6332086
Na2CO3 8265.4 Na2HPO4 7461
Na2HPO4 828947.6 H3PO4 16588
H2O 955918.1 Na2CO3 8265
Aliran (06) NaOH 13677
NaOH 187850 H2O 1123931
H2O 728361.5
Aliran (29) H25 -104135.6
Na3PO4 1324608
Na2HPO4 1561
H3PO4
3470
Na2CO3
NaOH 1729
H2O 2861
Q serap -3102598
235115
4295274.5 4295274.5

Tabel 3.23 Panas Evaporator (FD-111)

Masuk (kkal) Keluar (kkal)


Aliran (16) Aliran (17)
Na3PO4 7656694 Na3PO4 11617439
Na2HPO4 9021 Na2HPO4 13185
H3PO4 20058 H3PO4 29316
Na2CO3 9994 Na2CO3 14607
NaOH 16538 NaOH 24171
H2O 1359047 H2O 375728
sat. steam 50335953 Aliran (18)
H2O 58779128
Q loss 11446268
59407305.5 59407305.5

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
33
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Tabel 3.24 Panas Crystallizer (CR-311)

Masuk (kkal) Keluar (kkal)


Aliran (17) Aliran (17)
Na3PO4 11617439 Na3PO4 2795097
Na2HPO4 13185 Na2HPO4 3470
H3PO4 29316 H3PO4 7715
Na2CO3 14607 Na2CO3 3844
NaOH 24171 NaOH 6361
H2O 375728 H2O 97847
sat. steam 11617439 Aliran (18)
H2O -74154
Q loss -9234266
12074445.7 12074445.7

Tabel 3.25 Neraca Panas Rotary Dryer (RD-311)

Masuk (kkal) Keluar (kkal)


Aliran (04) Aliran (06)
Q produk 1142258 Q produk 2512924
Q udara 3752225 Q udara 5122891
Q loss 2741332
4894483.0 4894483.0

Pra Rancangan Pabrik Trisodium Fosfat Dari Asam Fosfat, Natrium Karbonat
34
Dan Natrium Hidroksida Dengan Proses Netralisasi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2022). Data Impor dan Ekspor Trisodium Fosfat.
https://www.bps.go.id
Carothers, J. N. (1928). Patent No. 1,689,547. Anniston Alabama.
Cetin Kurt, Jürgen Bittner (2005), “Sodium Hydroxide”, Ullmann’s Encyclopedia
of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH.
Faith, K. A. (1975). Industrial Chemicals. Canada: A WilleyInternational
Publication.
Kirk, R.E. dan Othmer, D.F. 1967. Encyclopedia of Chemical Engineering
Technology, Volume 18. New York:John Wiley and Sons Inc.
OECD SIDS, 2022. SIDS Initial Assessment Report For SIAM 15. Boston, United
State America.
PubChem, 2005.Compound Summary Trisodium Fosfat.
PubChem. 2002. “SODIUM HYDROXIDE | HNaO – Pub-Chem”.
The United States Pharmacopeial Convention, 2012. Official Monographs /
Sodium.
Ullmann. (2003). Ullmann's Encyclopeda of Industrial Chemistry. New York: John
Willey & Sons, Inc.
Yulia, R. Z. 2019. Asam Posfat (H3Po4): Ionic Transformation of Phosphoric Acid
in Aqueous Solution. Universitas Negeri Padang: Indonesia.
Alibaba.com Phosphoric Acid 795 USD/Ton. https://indonesian.alibaba.com/p-
detail/Top-
1600591924042.html?spm=a2700.7724857.0.0.1501cf7eOC4cjR&s=p
Alibaba.com Sodium Carbonate 305 USD/Ton. https://indonesian.alibaba.com/p-
detail/Factory-
62582712707.html?spm=a2700.7724857.0.0.1420320dN7Vvqs&s=p

Alibaba.com Sodium Carbonate 650 USD/Ton. https://www.alibaba.com/product-


detail/Manufacturer-Industrial-Grade-White-Flaky-
Solid_1600547207282.html?spm=a2700.galleryofferlist.normal_offer.d_titl
e.19ba3f8bhkQ0yF

Made in China, Monazite powder. https://huabangmineral.en.made-in-


china.com/product/YNwAhuLCMZUs/China-Monazite-Powder.html

xxxv
Cepham, 2019. Sodium carbonate; Na2CO3 (Anhydrous). Caphem Life Sciences
Accredited Business. Fulton: United State America.

xxxvi
LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Kapasitas Produksi : 35.000 Ton / Tahun


Operasi Pabrik : 330 Hari / Tahun
Basis : 1000 kg
Bahan Baku : Asam Fosfat (H3PO4)
Natrium Karbonat (Na2CO3)
Natrium Hidroksida (NaOH)
Produk Utama : Trisodium Fosfat (Na3PO4)

1. Kapasitas Produksi
35.000 Ton 1000 Kg 1 Tahun 1 Hari
× × ×
Tahun 1 Ton 330 Hari 24 Jam
= 4419,19192 Kg / Jam

2. Bahan Baku
Basis Perhitungan : 100 Kmol / Jam Bahan Baku H3PO4 masuk Reaktor
Kmol H3PO4 = 100 Kmol / Jam
Massa H3PO4 = 100 Kmol x BM H3PO4
= 9800 Kg / Jam
Tabel A-1 Data Berat Molekul Senyawa
Senyawa Berat Molekul
H3PO4 98
Na2CO3 106
NaOH 40
Na2HPO4 142
Na3PO4 164
H2O 18
CO2 44

1. Tangki Penyimpanan H3PO4 (T-111)


Fungsi : Untuk menyimpan Asam Fosfat sebagai bahan baku.

Tangki Penyimpanan (1)


H3PO4
H3PO4

xxxvii
Basis Perhitungan : 100 Kmol / Jam Bahan Baku H3PO4 masuk Reaktor
H3PO4 yang dibutuhkan Reaktor 1 = 100 kmol/jam
= 100 kmol/jam x 98 kg/kmol
= 9800 Kg / Jam
Kebutuhan H3PO4 74% :
H3PO4 74% = 9800 Kg / Jam
H2O 26% = 3443,2432 Kg / Jam
Tabel A-2 Neraca Massa Tangki Penyimpanan H3PO4
Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 1
H3PO4 9800
H2O 3443,243243
Total 13243,24324

2. Tangki Penyimpanan Na2CO3 (T-112)


Fungsi : Untuk menyimpan Natrium Karbonat sebagai bahan baku.

Tangki Penyimpanan (4)


Na2CO3
Na2CO3
Perbandingan mol H3PO4 dan Na2CO3 = 1 : 1
Na2CO3 yang dibutuhkan Reaktor 1 = 100 kmol/jam
= 100 kmol/jam x 106 kg/kmol
= 10600 Kg / Jam
Kebutuhan Na2CO3 99% :
Na2CO3 99% = 10600 Kg / Jam
H2O 1% = 107,0707071 Kg / Jam
Tabel A-3 Neraca Massa Tangki Penyimpanan Na2CO3
Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 4
Na2CO3 10600
H2O 107,0707071
Total 10707,07071

xxxviii
3. Tangki Pelarutan H3PO4 (M-111)
Fungsi : Untuk melarutkan H3PO4 74% menjadi H3PO4 62%
H2O
(2)
(1)
H3PO4 cair Tangki Pelarutan H3PO4
(3)

Larutan H3PO4

Neraca Massa di Tangki Pelarutan H3PO4


Aliran Masuk = Aliran Keluar
m2 + m3 = m4
Keterangan :
m2 = H3PO4 74%
m3 = H2O untuk pelarutan
m4 = Larutan H3PO4 62%
H3PO4 masuk = 13243,24324 Kg / Jam
Komposisi :
H3PO4 74% = 9800 Kg / Jam
H2O 26% = 3443,2432 Kg / Jam
Larutan H3PO4 62 % = 15806,45161 Kg / Jam
Komposisi :
H3PO4 62% = 9800 Kg / Jam
H2O 38% = 6006,4516 Kg / Jam
H2O yang dibutuhkan = ( 6006,4516 - 3443,2432 ) Kg / Jam
untuk pelarutan = 2563,20837 Kg / Jam

xxxix
Tabel A-4 Neraca Massa Tangki Pelarutan H3PO4
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 1 Aliran 3
H3PO4 9800 H3PO4 9800
H2O 3443,243243 H2O 6006,451613
13243,24324 15806,45161
Aliran 2
H2O 2563,20837
Total 15806,45161 Total 15806,45161

4. Tangki Pelarutan Na2CO3 (M-112)


Fungsi : Untuk melarutkan Na2CO3 99% menjadi Na2CO3 30%
H2O
(5)
(4)
Na2CO3 cair Tangki Pelarutan Na2CO3
(6)

Larutan Na2CO3

Neraca Massa di Tangki Pelarutan Na2CO3


Aliran Masuk = Aliran Keluar
m2 + m3 = m4
Keterangan :
m2 = Na2CO3 99%
m3 = H2O untuk pelarutan
m4 = Larutan Na2CO3 30%
Na2CO3 masuk = 10707,07071 Kg / Jam
Komposisi :
Na2CO3 99% = 10600 Kg / Jam
H2O 1% = 107,0707071 Kg / Jam
Larutan Na2CO3 30 % = 35333,33333 Kg / Jam
Komposisi :
Na2CO3 30% = 10600 Kg / Jam
H2O 70% = 24733,33333 Kg / Jam

xl
H2O yang dibutuhkan = (24733,33333 - 107,0707071) Kg / Jam
untuk pelarutan = 24626,26263 Kg / Jam
Tabel A-5 Neraca Massa Tangki Pelarutan Na2CO3
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 4 Aliran 6
Na2CO3 10600 Na2CO3 10600
H2O 107,0707071 H2O 24733,33333
10707,07071 35333,33333
Aliran 5
H2O 24626,26263
Total 35333,33333 Total 35333,33333

5. Reaktor (R-111)
Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya reaksi antara H3PO4 dan Na2CO3
menjadi Na2HPO4, H2O, dan CO2.

Larutan H3PO4 Larutan Na2CO3


(7) (8)

Reaktor

(9)

Larutan Na2HPO4, H2O, dan CO2


Reaksi : H3PO4 + Na2CO3 NaHPO4 + H2O + CO2
Konversi Reaksi : 95,6 % (Faith and Keyes)
Kmol H3PO4 mula-mula = 100 Kmol/Jam
Kmol Na2CO3 mula-mula = 100 Kmol/Jam
H3PO4 bereaksi = 100 kmol/jam x 95,6%
= 95,6 Kmol/Jam
Reaksi yang terjadi :

H3PO4 + Na2CO3 Na2HPO4 + H2O + CO2


M: 100 100
B: 95,6 95,6 95,6 95,6 95,6
S: 4,4 4,4 95,6 95,6 95,6

xli
Jumlah H3PO4 mula-mula = Mol H3PO4 x BM H3PO4
= 100 Kmol x 98 Kg/kmol
= 9800 kg
Jumlah H3PO4 sisa = 44 kmol x 98 kg/kmol
= 431,2 kg
Jumlah Na2CO3 mula-mula = Mol Na2CO3 x BM Na2CO3
= 100 Kmol x 106 Kg/kmol
= 10600 kg
Jumlah Na2CO3 sisa = 44 kmol x 106 kmol
= 466,4 kg
Jumlah Na2HPO4 terbentuk = 95,6 kmol x 142 kmol
= 13575,2 kg
Jumlah H2O terbentuk = 95,6 kmol x 18 kmol
= 1720,8 kg
Jumlah CO2 terbentuk = 95,6 kmol x 44 kmol
= 4206,4 kg
Tabel A-6 Neraca Massa Reaktor
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 5 Aliran 8
H3PO4 9800 Na2HPO4 13575,2
H2O 6006,4516 H3PO4 431,2
15806,452 Na2CO3 466,4
Aliran 8 H2O 32460,58495
Na2CO3 10600 CO2 4206,4
H2O 24733,333
35333,333
Total 51139,78495 Total 51139,78495

6. Flash Drum (FD-111)


Fungsi : Memisahakan larutan Na2HPO4 dan gas CO2.
CO2

(11)
Larutan Na2HPO4 (9) (10) Larutan
+ gas CO2 Flash Drum
Na2HPO4

xlii
Tabel A-7 Neraca Massa Flash Drum
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 9 Aliran 10
Na2HPO4 13575,2 Na2HPO4 13575,2
H3PO4 431,2 H3PO4 431,2
Na2CO3 466,4 Na2CO3 466,4
H2O 32460,58495 H2O 32460,58495
CO2 4206,4 46933,38495
Aliran 11
CO2 4206,4
Total 51139,78495 Total 51139,78495

7. Tangki Penyimpanan NaOH (T-113)


Fungsi : Untuk menyimpan Natrium Hidroksida.

Tangki Penyimpanan (12)


NaOH NaOH

Perbandingan mol H3PO4 dan NaOH = 1 : 1


NaOH yang dibutuhkan Reaktor 2 = 100 kmol/jam
= 100 kmol/jam x 40 kg/kmol
= 4000 Kg / Jam
Komposisi
NaOH 98% = 4000 kg/jam
H2O 2% = 81,63265306 kg/jam
Tabel A-11 Neraca Massa Tangki Penyimpanan NaOH
Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 12
NaOH 4000
H2O 81,63265306
Total 4081,632653

xliii
8. Tangki Pelarutan NaOH (M-113)
Fungsi : Untuk melarutkan NaOH 98% menjadi NaOH 50%
H2O
(13)
NaOH (12)
Tangki Pelarutan NaOH
(14)

LarutanNaOH

Neraca Massa di Tangki Pelarutan NaOH


Aliran Masuk = Aliran Keluar
m2 + m3 = m4
Keterangan :
m2 = NaOH 98%
m3 = H2O untuk pelarutan
m4 = Larutan NaOH 50%
NaOH masuk = 4081,632653 Kg / Jam
Komposisi :
NaOH 98% = 4000 Kg / Jam
H2O 2% = 81,632653 Kg / Jam
Larutan NaOH 50 % = 8000 Kg / Jam
Komposisi :
NaOH 50% = 4000 Kg / Jam
H2O 50% = 4000 Kg / Jam
H2O yang dibutuhkan = (4000 - 81,632653 ) Kg / Jam
untuk pelarutan = 3918,367347 Kg / Jam

xliv
Tabel A-12 Neraca Massa Tangki Pelarutan NaOH
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 12 Aliran 14
NaOH 4000 NaOH 4000
H2O 81,632653 H2O 4000
4081,632653
Aliran 13
H2O 3918,367347
Total 8000 Total 8000

9. Reaktor 2 (R-112)
Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya reaksi antara Na2HPO4 dan
NaOH menjadi Na3PO4 dan H2O.

Larutan Na2HPO4 Larutan NaOH Recycle


(10) (15) (29)

Reaktor

(16)

Larutan Na3PO4 dan H2O

Reaksi : Na2HPO4 + NaOH Na3PO4 + H2O


Konversi Reaksi : 99,1 % (Faith and Keyes)
Kmol Na2HPO4 mula-mula = 95,6 Kmol/Jam
Kmol Na2HPO4 bereaksi = 99,1% x 95,6 Kmol/Jam
= 94,7396 Kmol/Jam
NaOH mula-mula = 100 Kmol/Jam
Na2HPO4 + NaOH Na3PO4 + H2O
M: 95,6 100
B: 94,74 94,7396 94,7396 94,7396
S: 0,86 5,2604 94,7396 94,7396

Jumlah Na3PO4 terbentuk = 94,7396 kmol x 164 kg/kmol


= 15537,2944 kg

xlv
Jumlah Na2HPO4 sisa = 0,8604 kmol x 142 kg/kmol
= 122,1768 kg
Jumlah NaOH sisa = 5,2604 kmol x 40 kg/kmol
= 210,416 kg
Jumlah H2O sisa = 94,7396 kmol x 18 kg/kmol
= 1705,3128 kg

Tabel A-13 Neraca Massa Reaktor 2


Masuk Keluar
Massa Massa Massa
Komponen Komponen Komponen
(Kg/Jam) (Kg/Jam) (Kg/Jam)
Aliran 10 Aliran 29 Aliran 16
Na2HPO4 13575,2 Na3PO4 3250,244173 Na3PO4 18787,539
H3PO4 431,2 Na2HPO4 25,55814559 Na2HPO4 147,73495
Na2CO3 466,4 H3PO4 90,20266022 H3PO4 521,40266
H2O 30756,99295 Na2CO3 97,56614268 Na2CO3 563,96614
45229,79295 NaOH 44,01688996 NaOH 254,43289
H2O 7983,91815 H2O 46149,816
Aliran 15 11491,50616
NaOH 4000
H2O 4000
8000
Total 66424,89111 Total 66424,89111

10. Evaporator (EV-311)


Fungsi : Untuk menguapkan Air yang terdapat dalam larutan.

Uap Air

Larutan Na3PO4, (18)


(16)
Na2HPO4, H3PO4, Evaporator
Na2CO3, NaOH
(17)
Larutan Na3PO4, Na2HPO4,
H3PO4, Na2CO3, NaOH
Larutan Na3PO4 masuk = 18787,53857 kg/jam
Larutan Na3PO4 dan H2O
Bahan kering (F.XF) = Na3PO4 + Na2HPO4 + Na2CO3 + H3PO4 + NaOH
= 20275,07521 kg/jam

xlvi
Jumlah air yang terkandung = 46149,8159 kg/jam
XF = 0,305233097
Diketahui menggunakan evaporator 1 effect. Asumsi tidak ada Trisodium
Fosfat yang menguap, V x Xv = 0
XL = Air teruapkan 70%
Neraca massa overall di evaporator
F=L+V
Neraca Massa Komponen
F x XF = (L x XL) + (V x Xv)
20275,07521 = (L3 x 0,7) + 0
L3 = 28964,39316 kg/jam
Jumlah air yang teruapkan
V=F-L
V = 37460,49795 kg/jam
Tabel A-14 Neraca Massa Evaporator
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 16 Aliran 17
Na3PO4 18787,539 Na3PO4 18787,539
Na2HPO4 147,73495 Na2HPO4 147,73495
H3PO4 521,40266 H3PO4 521,40266
Na2CO3 563,96614 Na2CO3 563,96614
NaOH 254,43289 NaOH 254,43289
H2O 46149,816 H2O 8689,317948
28964,39316
Aliran 18
H2O 37460,49795
Total 66424,89111 Total 66424,89111

xlvii
11. Kristallizer (CR-311)
Fungsi : Untuk memekatkan larutan sehingga membentuk Kristal.

Larutan Na3PO4, Na2HPO4, H3PO4,


Na2CO3, NaOH

(17)

Kristallizer
(20)
Kristal Na3PO4, dan mother
liquor

Diketahui data kelarutan Na3PO4 pada suhu 55° C adalah 49 kg/100 kg H2O.
Asumsi bahwa tidak ada trisodium fosfat dan air yang hilang sehingga W = 0
Dengan
F : Feed (kg/jam)
S= Mother liquor (kg/jam)
C= Kristal yang terbentuk (kg/jam)
Digunakan operasi pada kristalisasi 55° C
Feed masuk = 28964,39316 kg/jam
Bahan kering masuk = 20275,07521 kg/jam
H2O masuk (F H2O) = 8689,317948 kg/jam
Na3PO4 masuk (F Na3PO4) = 18787,53857 kg/jam
Fraksi Na3PO4 (Xf) = 0,648642575
Fraksi H2O (Xa) = 0,3
NM Komponen Na3PO4
49 380
F . Xf = 100+49 S + 398
C

18787,53857 = 0,32885906 S + 0,954773869 C ….…………..2


NM Komponen H2O
100 18
F . Xf = 100+49 S + C
398

8689,317948 = 0,67114094 S + 0,045226131 C ………………3


Substitusi persamaan 2 dan 3, maka didapat nilai :
S = 11897,21978 kg/jam
C = 15579,63674 kg/jam

xlviii
Tabel A-15 Neraca Massa Kristallizer
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 17 Aliran 20
Na3PO4 18787,539 Na3PO4 .12 H2O 15579,63674
Na2HPO4 147,73495 Na3PO4 3912,508518
H3PO4 521,40266 Na2HPO4 147,73495
Na2CO3 563,96614 H3PO4 521,40266
NaOH 254,43289 Na2CO3 563,96614
H2O 8689,317948 NaOH 254,43289
H2O 7984,711261
Total 28964,39316 Total 28964,39316

12. Centrifuge (CF-311)


Fungsi : Untuk memisahkan Kristal Na3PO4 dan mother liquornya. Mother
liquor akan di recycle ke Reaktor 2.

Kristal Na3PO4,
dan other liquor
(20)
Centrifuge Kristal Na3PO4
(21)
(22)
Mother Liquor

Tabel A-16 Neraca Massa Centrifuge


Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 20 Aliran 22 Aliran 21
Na3PO4 .12 H2O 15579,63674 15579,63674
Na3PO4 3912,508518 3250,24417 662,2643447
Na2HPO4 147,7349456 25,5581456 122,1768
H3PO4 521,4026602 90,2026602 431,2
Na2CO3 563,9661427 97,5661427 466,4
NaOH 254,43289 44,01689 210,416
H2O 7984,711261 7983,91815 0,793110945
11491,5062 17472,887
Total 28964,39316 28964,39316

xlix
13. Rotary Dryer (RD-311)
Fungsi : Menguapkan H2O yang terdapat pada Kristal Na3PO4.

Kristal Na3PO4 H2O


basah
(21) (23)
Rotary Dryer
(24)

Kristal Na3PO4

H2O menguap pada Rotary Dryer sebesar 98%.


H2O masuk dari centrifuge = 0,793110945 kg/jam
H2O menguap sebesar 98% = 98% x 0,793110945 kg/jam
= 0,785179835 kg/jam
H2O sisa = (0,793110945 - 0,785179835) kg/jam
= 0,007931109 kg/jam

Tabel A-17 Neraca Massa Rotary Dryer


Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 21 Aliran 23 Aliran 24
Na3PO4 .12 H2O 15579,63674 15579,63674
Na3PO4 662,2643447 662,2643447
Na2HPO4 122,1768 122,1768
H3PO4 431,2 431,2
Na2CO3 466,4 466,4
NaOH 210,416 210,416
H2O 0,793110945 0,78517984 0,007931109
17472,10182

Total 17472,887 17472,887

l
14. Crusher
Fungsi : Untuk memperkecil ukuran Trisodium Fosfat yang oversize.

(24)
Aliran 24
(25)
(27) Crusher Aliran 25
Aliran 27

Komposisi
Na3PO4.12 H2O = 15579,63674 kg/jam
Na3PO4 = 662,2643447 kg/jam
Na2HPO4 = 122,1768 kg/jam
H3PO4 = 431,2 kg/jam
Na2CO3 = 466,4 kg/jam
NaOH = 210,416 kg/jam
H 2O = 0,007931109 kg/jam
Komposisi recycle :
Na3PO4.12H2O = 2749,34766 kg/jam
Na3PO4 = 116,8701785 kg/jam
Na2HPO4 = 21,56061176 kg/jam
H3PO4 = 76,09411765 kg/jam
Na2CO3 = 82,30588235 kg/jam
NaOH = 37,13223529 kg/jam
H 2O = 0,001399608 kg/jam
Tabel A-18 Neraca Massa Crusher
Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 24 Aliran 27 Aliran 25
Na3PO4 .12 H2O 15579,63674 2749,34766 18328,9844
Na3PO4 662,2643447 116,870178 779,1345232
Na2HPO4 122,1768 21,5606118 143,7374118
H3PO4 431,2 76,0941176 507,2941176
Na2CO3 466,4 82,3058824 548,7058824
NaOH 210,416 37,1322353 247,5482353
H 2O 0,007931109 0,00139961 0,009330717
17472,10182 3083,31209
Total 20555,4139 20555,4139

li
15. Screen
Fungsi : Untuk memisahkan produk yang onsize dan over size.

(26)
(25)
Aliran 25 Aliran 26
Screen (27)
Aliran 27

Diketahui 85% Na3PO4 lolos screen, 15% Na3PO4 akan di recycle ke Crusher.
Komposisi :
Na3PO4.12 H2O = 18328,9844 kg/jam
Na3PO4 = 779,1345232 kg/jam
Na2HPO4 = 143,7374118 kg/jam
H3PO4 = 507,2941176 kg/jam
Na2CO3 = 548,7058824 kg/jam
NaOH = 247,5482353 kg/jam
H 2O = 0,009330717 kg/jam

Komposisi output Screen :


Na3PO4.12H2O = 85% x 18328,9844 kg/jam
= 15579,63674 kg/jam
Na3PO4.12H2O sisa = (18328,9844 - 15579,63674) kg/jam
= 2749,34766 kg/jam
Na3PO4 = 85% x 779,1345232 kg/jam
= 662,2643447 kg/jam
Na3PO4 sisa = (779,1345232 - 662,2643447) kg/jam
= 116,8701785 kg/jam
Na2HPO4 = 85% x 143,7374118 kg/jam
= 122,1768 kg/jam
Na2HPO4 sisa = (143,7374118 - 122,1768) kg/jam
= 21,56061176 kg/jam
H3PO4 = 85% x 507,2941176 kg/jam
= 431,2 kg/jam

lii
H3PO4 sisa = (507,2941176 - 431,2) kg/jam
= 76,09411765 kg/jam
Na2CO3 = 85% x 548,7058824 kg/jam
= 466,4 kg/jam
Na2CO3 sisa = (548,7058824 - 466,4) kg/jam
= 82,30588235 kg/jam
NaOH = 85% x 247,5482353 kg/jam
= 210,416 kg/jam
NaOH sisa = (247,5482353 - 210,416) kg/jam
= 37,13223529 kg/jam
H 2O = 85% x 0,009330717 kg/jam
= 0,007931109 kg/jam
H2O sisa = (0,009330717 - 0,007931109) kg/jam
= 0,001399608 kg/jam

Tabel A-19 Neraca Massa Screen


Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 25 Aliran 26 Aliran 27
Na3PO4 .12 H2O 18328,9844 2749,34766 15579,63674
Na3PO4 779,1345232 116,870178 662,2643447
Na2HPO4 143,7374118 21,5606118 122,1768
H3PO4 507,2941176 76,0941176 431,2
Na2CO3 548,7058824 82,3058824 466,4
NaOH 247,5482353 37,1322353 210,416
H 2O 0,009330717 0,00139961 0,007931109

Total 20555,4139 20555,4139

16. Silo
Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan Na3PO4.

Aliran 26 Silo Aliran 28


(26) (28)

liii
Tabel A-20 Neraca Massa Silo
Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 26 Aliran 28
Na3PO4 .12 H2O 15579,63674 15579,63674
Na3PO4 662,2643447 662,2643447
Na2HPO4 122,1768 122,1768
H3PO4 431,2 431,2
Na2CO3 466,4 466,4
NaOH 210,416 210,416
H2O 0,007931109 0,007931109

Total 16241,90109 16241,90109

Dengan basis umpan H3PO4 100 kmol diperoleh produk Na3PO4 keluar dari
Screen sebesar 16228,84817 kg dengan kadar 95,92%. Kapasitas produksi yang
diinginkan yaitu 35.000 ton/tahun.

Kapasitas Produksi = 35.000 ton/tahun


= 35.000 ton/tahun x 1 thn/330 hr x 1 hr / 24 jam x 1000kg/ton
= 4419,191919
kapasitas yang diinginkan
Faktor pengali = kapasitas dari basis

= 0,272085878

Dengan mengalikan hasil-hasil pehitungan neraca massa dengan faktor skala


0,272085878, maka akan diperoleh susunan neraca massa untuk kapasitas 35.000
ton/tahun sebagai berikut.
1. Tangki Penyimpanan H3PO4 (T-111)
Tabel A-21 Neraca Massa Tangki Penyimpanan H3PO4
Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 1
H3PO4 2666,441605
H2O 936,8578613
Total 3603,299467

liv
2. Tangki Penyimpanan Na2CO3 (T-112)
Tabel A-22 Neraca Massa Tangki Penyimpanan Na2CO3
Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 4
Na2CO3 2884,110308
H2O 29,13242735
Total 2913,242735

3. Tangki Pelarutan H3PO4 (M-111)


Tabel A-23 Neraca Massa Tangki Pelarutan H3PO4
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 1 Aliran 3
H3PO4 2666,4416 H3PO4 2666,4416
H2O 936,85786 H2O 1634,2707
3603,2995 4300,7123
Aliran 2
H2O 697,4128
Total 4300,7123 Total 4300,7123

4. Tangki Pelarutan Na2CO3 (M-112)


Tabel A-24 Neraca Massa Tangki Pelarutan Na2CO3
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 4 Aliran 6
Na2CO3 2884,1103 Na2CO3 2884,1103
H2O 29,132427 H2O 6729,5907
2913,2427 9613,701
Aliran 5
H2O 6700,458
Total 9613,701 Total 9613,701

lv
5. Reaktor (R-111)
Tabel A-25 Neraca Massa Reaktor
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 5 Aliran 8
H3PO4 2666,4416 Na2HPO4 3693,620212
H2O 1634,2707 H3PO4 117,3234306
4300,7123 Na2CO3 126,9008535
Aliran 8 H2O 32460,58495
Na2CO3 2884,1103 CO2 1144,502038
H2O 6729,5907
9613,701
Total 13914,41329 Total 13914,41329

6. Flash Drum (FD-111)


Tabel A-26 Neraca Massa Flash Drum
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 9 Aliran 10
Na2HPO4 3693,620212 Na2HPO4 3693,620212
H3PO4 117,3234306 H3PO4 117,3234306
Na2CO3 126,9008535 Na2CO3 126,9008535
H2O 8832,066759 H2O 8832,066759
CO2 1144,502038 12769,91126
Aliran 11
CO2 1144,502038
Total 13914,41329 Total 13914,41329

7. Tangki Penyimpanan NaOH (T-113)


Tabel A-27 Neraca Massa Tangki Penyimpanan NaOH
Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 12
NaOH 1088,343512
H2O 22,21109209
Total 1110,554604

lvi
8. Tangki Pelarutan NaOH (M-113)
Tabel A-28 Neraca Massa Tangki Pelarutan NaOH
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 12 Aliran 14
NaOH 1088,3435 NaOH 1088,343512
H2O 22,211092 H2O 1088,343512
1110,5546
Aliran 13
H2O 1066,13242
Total 2176,687025 Total 2176,687025

9. Reaktor 2 (R-112)
Tabel A-29 Neraca Massa Reaktor 2
Masuk Keluar
Massa Massa Massa
Komponen Komponen Komponen
(Kg/Jam) (Kg/Jam) (Kg/Jam)
Aliran 10 Aliran 29 Aliran 16
Na2HPO4 3693,6202 Na3PO4 884,3455399 Na3PO4 5111,8239
H3PO4 117,32343 Na2HPO4 6,954010484 Na2HPO4 40,196592
Na2CO3 126,90085 H3PO4 24,54287001 H3PO4 141,8663
H2O 8832,0668 Na2CO3 26,5463696 Na2CO3 153,44722
12769,911 NaOH 11,97637416 NaOH 69,227596
H2O 2172,311381 H2O 12556,713
Aliran 15 3126,676545
NaOH 1088,3435
H2O 1088,3435
2176,687
Total 18073,27482 Total 18073,27482

lvii
10. Evaporator (EV-311)
Tabel A-30 Neraca Massa Evaporator
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 16 Aliran 17
Na3PO4 5111,8239 Na3PO4 5111,82393
Na2HPO4 40,196592 Na2HPO4 40,1965924
H3PO4 141,8663 H3PO4 141,8663006
Na2CO3 153,44722 Na2CO3 153,4472231
NaOH 69,227596 NaOH 69,22759628
H2O 12556,713 H2O 2364,240704
7880,802346
Aliran 18
H2O 10192,47248
Total 18073,27482 Total 18073,27482

11. Kristallizer (CR-311)


Tabel A-31 Neraca Massa Kristallizer
Masuk Keluar
Komponen Massa (Kg/Jam) Komponen Massa (Kg/Jam)
Aliran 17 Aliran 20
Na3PO4 5111,82393 Na3PO4 .12 H2O 4238,999143
Na2HPO4 40,1965924 Na3PO4 1064,538316
H3PO4 141,8663006 Na2HPO4 40,1965924
Na2CO3 153,4472231 H3PO4 141,8663006
NaOH 69,22759628 Na2CO3 153,4472231
H2O 2364,240704 NaOH 69,22759628
H2O 2172,527175
Total 7880,802346 Total 7880,802346

lviii
12. Centrifuge (CF-311)
Tabel A-32 Neraca Massa Centrifuge
Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 20 Aliran 22 Aliran 21
Na3PO4 .12 H2O 4238,999143 4238,999143
Na3PO4 1064,538316 884,3455399 180,1927758
Na2HPO4 40,1965924 6,954010484 33,24258191
H3PO4 141,8663006 24,54287001 117,3234306
Na2CO3 153,4472231 26,5463696 126,9008535
NaOH 69,22759628 11,97637416 57,25122213
H2O 2172,527175 2172,311381 0,215794288
3126,676545 4754,125802
Total 7880,802346 7880,802346

13. Rotary Dryer (RD-311)


Tabel A-33 Neraca Massa Rotary Dryer
Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 21 Aliran 23 Aliran 24
Na3PO4 .12 H2O 4238,999143 4238,999143
Na3PO4 180,1927758 180,1927758
Na2HPO4 33,24258191 33,24258191
H3PO4 117,3234306 117,3234306
Na2CO3 126,9008535 126,9008535
NaOH 57,25122213 57,25122213
H2O 0,215794288 0,213636345 0,002157943
4753,912165

Total 4754,125802 4754,125802

lix
14. Crusher
Tabel A-34 Neraca Massa Crusher
Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 24 Aliran 27 Aliran 25
Na3PO4 .12 H2O 4238,999143 748,0586724 4987,057816
Na3PO4 180,1927758 31,79872514 211,9915009
Na2HPO4 33,24258191 5,866337984 39,1089199
H3PO4 117,3234306 20,70413482 138,0275655
Na2CO3 126,9008535 22,39426827 149,2951218
NaOH 57,25122213 10,10315685 67,35437897
H2O 0,002157943 0,000380813 0,002538756
4753,912165 838,9256762
Total 5592,837842 5592,837842

15. Screen
Tabel A-35 Neraca Massa Screen
Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 25 Aliran 26 Aliran 27
Na3PO4 .12 H2O 4987,057816 748,0586724 4238,999143
Na3PO4 211,9915009 31,79872514 180,1927758
Na2HPO4 39,1089199 5,866337984 33,24258191
H3PO4 138,0275655 20,70413482 117,3234306
Na2CO3 149,2951218 22,39426827 126,9008535
NaOH 67,35437897 10,10315685 57,25122213
H2O 0,002538756 0,000380813 0,002157943

Total 5592,837842 5592,837842

lx
16. Silo
Tabel A-36 Neraca Massa Silo
Masuk Keluar
Massa (kg/jam)
Komponen
Aliran 26 Aliran 28
Na3PO4 .12 H2O 4238,999143 4238,999143
Na3PO4 180,1927758 180,1927758
Na2HPO4 33,24258191 33,24258191
H3PO4 117,3234306 117,3234306
Na2CO3 126,9008535 126,9008535
NaOH 57,25122213 57,25122213
H2O 0,002157943 0,002157943

Total 4419,191919 4419,191919

lxi
LAMPIRAN B

PERHITUNGAN NERACA PANAS

Kapasitas Produksi = 35.000 Ton / Tahun


= 106.061 kg / hari
= 4419 kg / jam
Operasi Pabrik = 330 Hari / Tahun
= 24 jam / hari
Satuan massa = kg
Basis = 1 hari
Untuk kapasitas 106061 kg Na3PO4/hari, dibutuhkan bahan baku 110942
kgbahanbaku/hari.

Tabel B.1 Heat Capacities Equation of Liquid (J/kmol K)


(Sumber: Perry,1934)
Kompone C1 C2 C3 C4 C5
H2O 276370 -2090.1 8.1250 -0.0141 9.4E-06
n

Tabel B.2 Heat Capacities Equation of Gas (J/gmol C)


(Sumber: Himmelblau,1962)
Kompone A B C D BM
H3PO4 58.00 98
n
Na2CO3 28.90 106
Na2HPO4 133.40 142
K2CO3 29.90 138
KHCO3 20.90 100
CO2 10.34 0.0027 -1.96E-05 44
NaOH 40.00 40
4
Na3PO4 164.00 2.615 164
H2O (l) 7.70 0.0005 2.500E-06 8.590E-10 18
H2O (g) 8.22 0.0002 1.30E-06 18

Tabel B.3 Heat Vaporization (J/kmol) (Sumber: Perry,1934)


Kompone C1 C2 C3 C4
Hn2O 52053000 0.31990 - -

lxii
1. Heat Exchanger (HE-01)
Berfungsi untuk memanaskan larutan Asam Fosfat sebelum masuk ke reaktor
hingga suhu 90˚C
Steam T = 110˚C

Aliran <06> Aliran <08>


dari M-111 Ke R-111
T = 30˚C HE-111 T = 90˚C

Kondensat T = 50˚C
Tabel B.6 Enthalpy Inlet Heat Exchanger
Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
H3PO4 (l) 9800.000 100.000 290.000 29000.0
H2O(g) 6006.452 333.692 40.426 13490.0
Total 42490.0

Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada inlet heat exchanger


T2 = 303˚K T1 = 298 ˚K
H3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ58.00
= 58.00* (303 - 298)
= 290 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(303-298)+(0.0002(3032-2982))+(8E-07)(3033-2983))+((2E-10)(3034-2984))
= 40.426 kkal/kmol
Tabel B.7 Enthalpy Outlet Heat Exchanger
Komponen Massa n Cp dT Hout
H3PO4 (l) (kg)
9800.000 (kmol)
100.000 (kkal/kmol)
3770.000 377000.0
H2O(g) 6006.452 333.692 530.074 176881.5
Total 553881.5

lxiii
Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada outlet heat exchanger

T2 = 363˚K T1 = 298 ˚K

H3PO4 (l)

ʃCp dT = ʃ58.00

= 58.00* (363 - 298)

= 290 kkal/kmol

Air (H2O) (l)

ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3

=7.70(363-298)+(0.0002(3632-2982))+(8E-07)(3633-2983))+((2E-10)(3634-2984))

= 530.074 kkal/kmol

Neraca Panas Total

Hin + Q supply = Hout + Hv + Q loss

Q loss sebesar 0.05 Q supply, sehingga :

Hin + Q supply = Hout + 0.05 Q supply

42490.0 + Q supply = 553881.5 - 0.05 Q supply

0.95 Q supply = Q 553881 - 42490

supply = 538306.8 kkal/jam

Q loss = 26915.34 kkal/jam

Menghitung massa steam yang dibutuhkan Steam yang digunakan adalah steam
saturated yang memiliki suhu 330 ˚C dan bertekanan 12862 KPa.

(Geankoplis,2003)

T P (kPa) Hv HL λ Hv HL λ
(˚C) (kJ/kg) (kJ/kg) (kkal/kg) (kkal/kg)

330 12863 2670.2 1526.5 1144 638.18 364.83 273

lxiv
Q = mx λ
538306.831 = m x ( 273 kkal/kg )
1969.295 kg = m

Neraca Panas Heat Exchanger


Tabel B.9 Panas Heat Exchanger
Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (04) Aliran (06)
H3PO4 29000.0 H3PO4 377000.0
H2O 13490.0 H2O 176881.5
Q supply 538306.8 Q loss 26915.34
580796.8 580796.8

2. Heat Exchanger (HE-112)


Berfungsi untuk memanaskan larutan Sodium Karbonat sebelum masuk ke reaktor
hingga suhu 90˚C
Steam T = 110˚C

Aliran <03> Aliran <07>


dari M-111 Ke R-111
T = 30˚C HE-112 T = 90˚C

Kondensat T = 50˚C
Tabel B.10 Enthalpy Inlet Heat Exchanger
Komponen Massa n Cp dT Hin
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
Na2CO3 (l) 10600.000 100.000 144.500 14450.0
H2O(l) 24733.333 1374.074 40.426 55548.9
Total 69998.9

lxv
Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada inlet heat exchanger
T2 = 303˚K T1 = 298 ˚K
Na2CO3 (l)
ʃCp dT = ʃ 28.90
= 28.90* (303 - 298)
= 145 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(303-298)+(0.0002(3032-2982))+(8E-07)(3033-2983))+((2E-
10)(3034-2984))
= 40.426 kkal/kmol
Tabel B.11 Enthalpy Outlet Heat Exchanger
Komponen Massa n Cp dT Hout
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
Na2CO3 (l) 10600.000 100.000 1878.500 187850.0
H2O(g) 24733.333 1374.074 530.074 728361.5
Total 916211.5

T2 = 363˚K T1 = 298 ˚K
Na2CO3 (l)
ʃCp dT = ʃ 28.90
= 28.90* (363 - 298)
= 1879 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(363-298)+(0.0002(3632-2982))+(8E-07)(3633-2983))+((2E-
10)(3634-2984))
= 530.074 kkal/kmol
Neraca Panas Total
Hin + Q supply = Hout + Hv + Q loss
Q loss sebesar 0.05 Q supply, sehingga :
Hin + Q supply = Hout + 0.05 Q supply
69998.9 + Q supply = 916211.5 - 0.05 Q supply

lxvi
0.95 Q supply = Q 916211.5 - 69998.9
supply = 890750.1 kkal/jam
Q loss = 44537.5 kkal/jam
Menghitung massa steam yang dibutuhkan Steam yang digunakan adalah steam
saturated yang memiliki suhu 330 ˚C dan bertekanan 12862 KPa.
(Geankoplis,2003)
T P (kPa) Hv HL λ Hv HL λ
(˚C) (kJ/kg) (kJ/kg) (kkal/kg) (kkal/kg)
330 12863 2670.2 1526.5 1144 638.18 364.83 273
Q = mx λ
890750.077 = m x ( 273 kkal/kg )
3258.643 kg = m
Neraca Panas Heat Exchanger
Tabel B.12 Panas Heat Exchanger
Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (04) Aliran (06)
H3PO4 14450.0 H3PO4 187850.0
H2O 55548.9 H2O 728361.5
Q supply 890750.1 Q loss 44537.5
960749.0 960749.0

3. Reaktor 1 (R-111)
Berfungsi untuk memanaskan larutan Asam Fosfat sebelum masuk ke reaktor
hingga suhu 90˚C
Saturated Steam
T = 90˚C
Aliran <07> Aliran <09>
dari HE-111 Ke FD-111
Aliran <08> R-111 T = 90˚C
Dari HE-112
T = 90˚C
Saturated Steam
T = 50˚C

lxvii
Menghitung Panas Reaksi pada Reaktor
q = H = H25 + ( HP - HR )

Reaksi Utama
H3PO4 + Na2CO3 Na2HPO4 + CO2 + H2O

Tabel B.13 Enthalpy Panas yang masuk larutan H3PO4


Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
H3PO4 (l) 9800.000 100.000 3770.000 377000.0
H2O(g) 6006.452 333.692 530.074 176881.5
Total 553881.5

Tabel B.14 Enthalpy Panas yang masuk larutan Na2CO3


Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
Na2CO3 (l) 187850.0 100.000 1878.500 187850.0
H2O (g) 728361.5 1374.074 530.074 728361.5
Total 916211.5

Reaksi yang terjadi :

H3PO4 + Na2CO3 Na2HPO4 + H2O + CO2


M: 100 100
B: 95,6 95,6 95,6 95,6 95,6
S: 4,4 4,4 95,6 95,6 95,6

Tabel B.15 Nilai HoF Senyawa


Komponen HoF (kkal/kmol)
H3PO4 -309.320
Na2CO3 -275.130
Na2HPO4 -457.000
H2O (l) -68.317
CO2 -94.052
Perrys Chemical Engineers Handbook

lxviii
Tabel B.16 Panas Reaksi pada suhu 25oC
Komponen n (kmol) H25 (kkal/kmol) n (kkal)

H3PO4 95.60 -309.32 -29570.992


Na2CO3 95.60 -275.13 -26302.428
Na2HPO4 95.60 -457.00 -43689.2
CO2 95.60 -68.32 -6531.14344
H2O 95.60 -94.05 -8991.3712
Total -115085.1346

Tabel B.17 Enthalpy Panas yang keluar Reaktor 1


Massa n Cp dT Hout
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
H3PO4 431.200 4.400 3770.000 16588.0
Na2CO3 466.400 4.400 1878.500 8265.4
Na2HPO4 13575.200 95.600 8671.000 828947.6
CO2 4206.400 95.600 591.710 56567.5
H2O
32460.585 1803.366 530.074 955918.1
Total 1866286.6

Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada inlet heat exchanger


T2 = 363˚K T1 = 298 ˚K
Na2HPO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 133.40
= 133.40* (363 - 298)
= 8671 kkal/kmol
CO2 (l)
ʃCp dT = ʃ 10.34+ 0.0027 T+ (-2E-05) T2
= 10.34 (363-298)+(0.001 (3632-2982))+(-7-06)(3633-2983)
= 592 kkal/kmol
Neraca Panas Total
Hin + Q serap = Hout + H25
1470093.0 + Q serap = 1866286.6 + -115085.1346

lxix
Q serap = 281108.5 kkal

Air (H2O) (l)


ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(303-298)+(0.0002(3032-2982))+(8E-07)(3033-2983))+((2E-10)(3034-2984))
= 121.613 kkal/kmol
Kebutuhan air pendingin = Q / CpdT x BM
Kebutuhan air pendingin = 281108.5 / 122 x18
= 41607.04 kg
Neraca Panas Heat Exchanger
Tabel B.18 Panas Reaktor 1
Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (07) Aliran (09)
H3PO4 377000.0 H3PO4 16588.0
H2O 176881.5 Na2CO3 8265.4
Aliran (08) Na2HPO4 828947.6
Na2CO3 187850.0 CO2 56567.5
H2O 728362 H2O 955918.1

ΔH25 -115085.1

Q serap -281108.5
1470093.0 1470093.0

4. Flash Drum (FD-111)


Berfungsi untuk memanaskan larutan Sodium Karbonat sebelum masuk ke reaktor
hingga suhu 90˚C
Aliran <11>
Steam T = 90˚C

Aliran <09> Aliran <10>


dari R-111 Ke R-112
FD-111
T = 90˚C T = 90˚C

lxx
Tabel B.19 Enthalpy Inlet Flash Drum
Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
H3PO4 431.200 4.4 3770 16588.0
Na2CO3 466.400 4.4 1878.500 8265.4
Na2HPO4 13575.200 95.6 8671.000 828947.6
CO2 4206.400 95.6 591.710 56567.5
H2O 32460.585 1803.3658 530.07 955918.1
Total 1866286.6

Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada inlet heat exchanger


T2 = 363˚K T1 = 298 ˚K
H3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ58.00
= 58.00* (363 - 298)
= 3770 kkal/kmol
Na2CO3 (l)
ʃCp dT = ʃ 28.90
= 28.90* (363 - 298)
= 1878.5 kkal/kmol
Na2HPO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 133.40
= 133.40* (363 - 298)
= 8671 kkal/kmol
CO2 (g)
ʃCp dT = ʃ 10.34 + 0.0027 T+ (-2E-05) T2
= 10.34 (363-298)+(0.001(3632-2982))+(7E-06)(3633-2983))
= 591.71 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(363-298)+(0.0002(3632-2982))+(8E-07)(3633-2983))+((2E-
10)(3634-2984))
= 530.07 kkal/kmol

lxxi
Tabel B.20 Neraca Panas Flash Drum
Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
H3PO4 431.200 4.4 3770 16588.0
Na2CO3 466.400 4.4 1878.500 8265.4
Na2HPO4 13575.200 95.6 8671.000 828947.6
CO2 4206.400 95.6 591.710 56567.5
H2O 32460.585 1803.3658 530.07 955918.1
Total 1866286.6

5. Heat Exchanger (HE-113)


Berfungsi untuk memanaskan larutan Sodium Karbonat sebelum masuk ke reaktor
hingga suhu 90˚C
Steam T = 110˚C

Aliran <14> Aliran <15>


dari M-113 Ke R-112
T = 30˚C HE-113 T = 90˚C

Kondensat T = 50˚C

Tabel B.21 Enthalpy Inlet Heat Exchanger


Komponen Massa n Cp dT Hin
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
NaOH (l) 4000.000 100.000 200.00 20000.0
H2O (l) 4000.000 222.222 40.426 8983.7
Total 28983.7
Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada inlet heat exchanger
T2 = 303˚K T1 = 298 ˚K
NaOH (l)
ʃCp dT = ʃ 40.0
= 40.0* (303 - 298)
= 200 kkal/kmol

lxxii
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(303-298)+(0.0002(3032-2982))+(8E-07)(3033-2983))+((2E-
10)(3034-2984))
= 40.426 kkal/kmol
Tabel B.22 Enthalpy Outlet Heat Exchanger
Massa n Cp dT Hout
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)

NaOH (l) 4000.000 100.000 2600.000 260000.0


H2O(g) 4000.000 222.222 530.074 117794.3

Total 377794.3

T2 = 363˚K T1 = 298 ˚K
NaOH (l)
ʃCp dT = ʃ 40.0
= 40.0* (363 - 298)
= 2600 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(363-298)+(0.0002(3632-2982))+(8E-07)(3633-2983))+((2E-
10)(3634-2984))
= 530 kkal/kmol
Neraca Panas Total
Hin + Q supply = Hout + Hv + Q loss
Q loss sebesar 0.05 Q supply, sehingga :
Hin + Q supply = Hout + 0.05 Q supply
28983.7 + Q supply = 377794.3 - 0.05 Q supply
0.95 Q supply = Q 377794.3 - 28983.7
supply = 367169.1kkal/jam
Q loss = 18358.46kkal/jam

lxxiii
Menghitung massa steam yang dibutuhkan Steam yang digunakan adalah steam
saturated yang memiliki suhu 330 ˚C dan bertekanan 12862 KPa.
(Geankoplis,2003)

T P (kPa) Hv HL λ Hv HL λ
(˚C) (kJ/kg) (kJ/kg) (kkal/kg) (kkal/kg)
330 12863 2670.2 1526.5 1144 638.18 364.83 273

Q = mx λ
367169.1 = m x ( 273 kkal/kg )
1343.22 kg = m
Neraca Panas Heat Exchanger
Tabel B.23 Panas Heat Exchanger
Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (14) Aliran (15)
NaOH 20000.0 NaOH 260000.0
H2O 8983.7 H2O 117794.3
Q supply 367169.1 Q loss 18358.46
396152.8 396152.8

6. Reaktor 2 (R-112)
Berfungsi untuk memanaskan larutan Asam Fosfat sebelum masuk ke reaktor
hingga suhu 90˚C
Saturated Steam
T = 90˚C
Aliran <10> Aliran <09>
dari FD-111 Ke EV-111
Aliran <15> R-111 T = 90˚C
Dari HE-113
T = 90˚C
Saturated Steam
T = 50˚C

lxxiv
Menghitung Panas Reaksi pada Reaktor
q = H = H25 + ( HP - HR )

Reaksi Utama
NaH2PO4 + NaOH Na3PO4 + H2O

Tabel B.24 Enthalpy Panas yang masuk (Aliran 10)


Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
H3PO4 431.200 4.400 3770.000 16588.0
Na2CO3 466.400 4.400 1878.500 8265.4
Na2HPO4 13575.200 95.600 8671.000 828947.6
H2O 32460.585 1803.366 530.074 955918.1
Total 1809719.1

Tabel B.25 Enthalpy Panas yang masuk (Aliran 15)


Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
NaOH (l) 0.000 100.000 1878.500 187850.0
H2O(g) 0.000 1374.074 530.074 728361.5
Total 916211.5

Reaksi yang terjadi


NaH2PO4 + NaOH Na3PO4 + H2 O
m 95.6 100
b 94.74 94.74 94.74 94.74
s 0.8604 5.2604 94.74 94.74

Tabel B.26 Nilai HoF Senyawa


Komponen HoF (kkal/kmol)
Na2HPO4 -457.000
NaOH -101.960
Na3PO4 -471.900
H2O (l) -68.317
Na2HPO4 -457.000
Perrys Chemical Engineers Handbook

lxxv
Tabel B.16 Panas Reaksi pada suhu 25oC
Komponen n (kmol) H25 (kkal/kmol) n (kkal)

H3PO4 95.60 -309.32 -29570.992


Na2CO3 95.60 -275.13 -26302.428
Na2HPO4 95.60 -457.00 -43689.2
CO2 95.60 -68.32 -6531.14344
H2O 95.60 -94.05 -8991.3712
Total -115085.1346

Tabel B.28 Enthalpy Panas dari Reaktor 2


Massa n Cp dT Hout
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
H3PO4 431.20 4.40 3770.00 16588.00
Na2CO3 466.40 4.40 1878.50 8265.40
Na2HPO4
13575.20 95.60 8671.00 828947.60
H2O
32460.58 1803.37 530.07 955918.10
Total 1809719.1

Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada inlet heat exchanger


T2 = 363˚K T1 = 298 ˚K
Na2HPO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 133.40
= 133.40* (363 - 298)
= 8671 kkal/kmol
H3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ58.00
= 58.00* (363 - 298)
= 3770 kkal/kmol
Na2CO3 (l)
ʃCp dT = ʃ 28.90
= 28.90* (363 - 298)
= 1879 kkal/kmol

lxxvi
CO2 (l)
ʃCp dT = ʃ 10.34+ 0.0027 T+ (-2E-05) T2
= 10.34 (363-298)+(0.001 (3632-2982))+(-7-06)(3633-2983)
= 592 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(363-298)+(0.0002(3632-2982))+(8E-07)(3633-2983))+((2E-10)(3634-2984))
= 530.074 kkal/kmol
NaOH (l)
ʃCp dT = ʃ 40.0
= 40.0* (363 - 298)
= 2600 kkal/kmol
Na3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 164.00 + 2.615 T
= (164.00 (363-298)) + (1.3705 (3632-2982))
= 66836.738 kkal/kmol

Neraca Panas Total


Hin + Q serap = Hout + H25
1470093.0 + Q serap = 1866286.6 + -115085.1346
Q serap = 281108.5 kkal

Air (H2O) (l)


ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(303-298)+(0.0002(3032-2982))+(8E-07)(3033-2983))+((2E-10)(3034-2984))
= 121.613 kkal/kmol
Kebutuhan air pendingin = Q / CpdT x BM
Kebutuhan air pendingin = 281108.5 / 122 x18
= 41607.04 kg

lxxvii
Tabel B.29 Enthalpy Panas dari Recycle
Massa n Cp dT Hout
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
Na3PO4 15537.29 94.74 66836.74 6332085.78
Na2HPO4 122.18 0.86 8671.00 7460.53
H3PO4 431.20 4.40 3770.00 16588.00
Na2CO3 466.40 4.40 1878.50 8265.40
NaOH 44.02 1.10 2600.00 2861.10
H2O 7983.92 443.55 530.07 235115.04
Total 1569343.9

Tabel B.30 Enthalpy Panas keluar dari Reaktor 2


Massa n Cp dT Hout
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
Na3PO4 15537.29 94.74 66836.74 6332085.78
Na2HPO4 122.18 0.86 8671.00 7460.53
H3PO4 431.20 4.40 3770.00 16588.00
Na2CO3 466.40 4.40 1878.50 8265.40
NaOH 210.42 5.26 2600.00 13677.04
H2O 38165.90 2120.33 530.07 1123931.46
Total 7502008.2

Neraca Panas Total


Hin + Q serap = Hout + H25
4295275 + Q serap = 7502008 + -104135.6272
Q serap = 3102598.0 kkal

Menghitung kebutuhan panas steam


T2 = 363˚K T1 = 303 ˚K
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(363-323)+(0.0002(3632-3232))+(8E-07)(3633-3233))+((2E-10)(3634-3234))
= 327.383 kkal/kmol
Kebutuhan air pendingin = Q / CpdT x BM
Kebutuhan air pendingin = 3102598.0 / 327.383 x18
= 170585.15 kg

lxxviii
Neraca Panas Reaktor 2
Tabel B.31 Panas Reaktor 2
Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (05) Aliran (07)
H3PO4 16588.0 Na3PO4 6332086
Na2CO3 8265.4 Na2HPO4 7461
Na2HPO4 828947.6 H3PO4 16588
H2O 955918.1 Na2CO3 8265
Aliran (06) NaOH 13677
NaOH 187850 H2O 1123931
H2O 728361.5
Aliran (29) H25 -104135.6
Na3PO4 1324608
Na2HPO4 1561
H3PO4
3470
Na2CO3
NaOH 1729
H2O 2861
Q serap -3102598
235115
4295274.5 4295274.5

7. Evaporator (FD-111)
Berfungsi untuk meningkatkan kepekatan dari larutan trisodium fosfat
Aliran <18> ke CP-311
T = 120˚C

Aliran <16> Aliran <17>


dari R-112 Ke R-112
FD-111
T = 90˚C T = 120˚C

Steam T = 180˚C

BPR ˚C = 1.78 x + 6.22 x2 xref : 0.338633617


dengan x = 0.401682
maka BPR ˚C = 1.7186 ˚C = 274.72 K

lxxix
Heat Capacity F:
Cpf = 4.19 - 2.35 (xf)
Cpr = 3.394211
Cp1 = 3.246047
Cp2 = 2.686
Tabel B.19 Enthalpy Inlet Flash Drum
ΔH sat
Suhu steam (˚C) ΔH sat Liquid ΔH sat Vapor
Evaporation
T1 = 180 ˚C 2778.200 2014.980 763.22
T2 = 55 ˚C 2609.600 2358.470 251.13

H1 = H2 sat liquid + ( 1.884 x BPR )


= 2609.6 + ( 1.884 x 1.7186 )
= 2612.838 kJ/kg
λs = H1 sat liquid - H1 sat vapour
= 2778.2 - 763.22 = 2014.98 kJ/kg
Kebutuhan steam:
V1 = 66424.89 - L1
V2 = L1 - 28964.39
Maka :
F.Cp (TF - Tref) + Sλs1 = L1.Cp (T1 - Tref) + V1.H1
1.5E+07 + S. 2014.98 = L1. 503 +( 66424.9 -L1)* 2612.84

L1.Cp(T1-Tref)+ V1.λs2 = L2.Cp(T2-Tref) + V2.H2


L1. 503 +( 66425 -L1)* 2358 = 2333951 +(L1- 28964 ). 2617
Subtitusi kedua persamaan tersebut
503.1 L1 +156661113 – 2358 L1 = 2333951 +2617 L1-75799816.9
4471.9 L1 = 230126979
L1 = 51461 kg/jam
2014.98 S = 50335953.38
S = 24980.87 kg/jam
Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada
outlet evaporator
T2 = 363 ˚K T1 = 298 ˚K

lxxx
Na2HPO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 133.40
= 133.40 (363 - 298)
= 8671 kal/gmol
= 8671 kkal/kmol
H3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 58.00 +
= 58.00 (363 - 298)
= 3770 kal/gmol
Na2CO3 (l)
ʃCp dT = ʃ 28.90 +
= 28.90 (363 - 298)
= 1879 kal/gmol
= 1879 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(363-298)+(0.0002(3632-2982))+(8E-07)(3633-2983))+((2E-10)(3634-2984))
= 530.074 kkal/kmol
NaOH (l)
ʃCp dT = ʃ 40.00 +
= 40.00 (363 - 298)
= 2600 kkal/gmol
Na3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 164.00 + 2.615 T
= 164.00 (363 - 298) + 1.308 (3632-2982)
= 66836.738 kkal/kmol

Tabel B.33 Enthalpy Panas yang masuk Evaporator


Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
Na3PO4 18787.54 114.56 66837 7656694
Na2HPO4 147.73 1.04 8671 9021
H3PO4 521.40 5.32 3770 20058
Na2CO3 563.97 5.32 1879 9994
NaOH 254.43 6.36 2600 16538
H2O 46149.82 2563.88 530 1359047
Total 9071352

Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada outlet evaporator


T2 = 393 ˚K T1 = 298 ˚K

lxxxi
Na2HPO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 133.40
= 133.40 (393 - 298)
= 12673 kal/gmol
= 12673 kkal/kmol
H3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 58.00
= 58.00 (393 - 298)
= 5510 kal/gmol
Na2CO3 (l)
ʃCp dT = ʃ 28.90
= 28.90 (393 - 298)
= 2746 kal/gmol
= 2746 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(393-298)+(0.0002(3932-2982))+(8E-07)(3933-2983))+((2E-10)(3934-2984))
= 778.323 kkal/kmol
NaOH (l)
ʃCp dT = ʃ 40.00 +
= 40.00 (393 - 298)
= 3800 kkal/gmol
Na3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 164.00 + 2.615 T
= 164.00 (393 - 298) + 1.308 (3932-2982)
= 101410.838 kkal/kmol

Tabel B.34 Enthalpy Panas yang keluar Evaporator

Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
Na3PO4 18787.54 114.56 66837 7656694
Na2HPO4 147.73 1.04 8671 9021
H3PO4 521.40 5.32 3770 20058
Na2CO3 563.97 5.32 1879 9994
NaOH 254.43 6.36 2600 16538
H2O 46149.82 2563.88 530 1359047
Total 12074446

lxxxii
Menghitung panas vapor :

Hsteam = s . λs
= 24980.87 . 2014.98

= 50,335,953 kg/jam
Hvapor = H1 . V1

= 2612.838 . 22496.28
= 58,779,128 kg/jam

Neraca panas total :


H in + H steam = Hout + H vapour + Q loss
9071352 + 50,335,953 = 12074446 + 58,779,128

Q loss = 11,446,268.07
Neraca Panas Evaporator

Tabel B.35 Panas Evaporator


Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (16) Aliran (17)
Na3PO4 7656694 Na3PO4 11617439
Na2HPO4 9021 Na2HPO4 13185
H3PO4 20058 H3PO4 29316
Na2CO3 9994 Na2CO3 14607
NaOH 16538 NaOH 24171
H2O 1359047 H2O 375728
sat. steam 50335953 Aliran (18)
H2O 58779128
Q loss 11446268
59407305.5 59407305.5

lxxxiii
8. Crystallizer (CR-311)
Berfungsi untuk membentuk kristal trisodium fosfat
Cooling Demin Water
T = 30˚C
Aliran <17> Aliran <20>
dari R-112 Ke CR-311
T = 120˚C R-111 T = 50˚C

Hot Water
T = 65˚C
Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada inlet crystallizer
T2 = 393 ˚K T1 = 298 ˚K
Na2HPO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 133.40
= 133.40 (393 - 298)
= 12673 kkal/kmol
H3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 58.00 +
= 58.00 (393 - 298)
= 5510 kal/gmol
Na2CO3 (l)
ʃCp dT = ʃ 28.90 +
= 28.90 (393 - 298)
= 2746 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(393-298)+(0.0002(3932-2982))+(8E-07)(3933-2983))+((2E-10)(3934-2984))
= 778.323 kkal/kmol
NaOH (l)
ʃCp dT = ʃ 40.00 +
= 40.00 (393 - 298)
= 3800 kkal/gmol
Na3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 164.00 + 2.615 T
= 164.00 (393 - 298) + 1.308 (3932-2982)
= 101410.838 kkal/kmol

lxxxiv
Tabel B.36 Enthalpy Panas yang masuk crystallizer
Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
Na3PO4 18787.54 114.56 101411 11617439
Na2HPO4 147.73 1.04 12673 13185
H3PO4 521.40 5.32 5510 29316
Na2CO3 563.97 5.32 2746 14607
NaOH 254.43 6.36 3800 24171
H2O 8689.32 482.74 778 375728
Total 12074446

Menghitung ʃCp dT masing-masing komponen pada


outlet evaporator
T2 = 323 ˚K T1 = 298 ˚K
Na2HPO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 133.40
= 133.40 (323 - 298)
= 3335 kkal/kmol
H3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 58.00 +
= 58.00 (323 - 298)
= 1450 kal/gmol
Na2CO3 (l)
ʃCp dT = ʃ 28.90 +
= 28.90 (323 - 298)
= 723 kkal/kmol
Air (H2O) (l)
ʃCp dT = ʃ7.70 + 0.0005 T+ (3E-06) T2 +( 8.6E-10) T3
=7.70(323-298)+(0.0002(3232-2982))+(8E-07)(3233-2983))+((2E-10)(3234-2984))
= 202.691 kkal/kmol
NaOH (l)
ʃCp dT = ʃ 40.00 +
= 40.00 (323 - 298)
= 1000 kkal/gmol
Na3PO4 (l)
ʃCp dT = ʃ 164.00 + 2.615 T
= 164.00 (323 - 298) + 1.308 (3232-2982)
= 24398.938 kkal/kmol

lxxxv
Tabel B.37 Enthalpy Panas yang keluar crystallizer
Massa n Cp dT Hin
Komponen
(kg) (kmol) (kkal/kmol) (kkal)
Na3PO4 18787.54 114.56 24399 2795097
Na2HPO4 147.73 1.04 3335 3470
H3PO4 521.40 5.32 1450 7715
Na2CO3 563.97 5.32 723 3844
NaOH 254.43 6.36 1000 6361
H2O 8689.32 482.74 203 97847
Total 2914334

Perhitungan panas kristalisasi (Qc) :


ΔHf Na3PO4 = -457 kcal/mol (Perrys, Table 2-220)

Qc Na3PO4 = n. ΔHf
= 114.56 x -457
= -52353.08 kkal/jam

ΔHf H2O = -45.16 kJ/gmol (Himmelblau,


Appendiks D)

Qc H2O = n. ΔHf
= 482.74 x -45.16
= -21800.53 kkal/jam

Qc = Qc Na3PO4 + Qc H2O
= -52353.08 + -21800.53
= -74153.61 kkal/jam

Kebutuhan air pendingin :


Suhu air pendingin masuk = 303 ˚K
Suhu air pendingin keluar = 338 ˚K
Q masuk + Q = Q keluar + Qc
Q = Q keluar + Qc - Q masuk
= 2914334 + -74154 - 12074446
= -9234266 kkal/jam
= 9234266 kkal/jam

lxxxvi
Neraca Panas Crystallizer
Tabel B.38 Panas Crystallizer
Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (17) Aliran (17)
Na3PO4 11617439 Na3PO4 2795097
Na2HPO4 13185 Na2HPO4 3470
H3PO4 29316 H3PO4 7715
Na2CO3 14607 Na2CO3 3844
NaOH 24171 NaOH 6361
H2O 375728 H2O 97847
sat. steam 11617439 Aliran (18)
H2O -74154
Q loss -9234266
12074445.7 12074445.7

9. Rotary Dryer (RD-311)


Berfungsi untuk mengurangi moisture yang terkandung
dalam padatan trisodium fosfat

Aliran <21> Udara Kering


RD-311

Aliran <23> Aliran <24>


Udara Kering

Dasar perhitungan :
1. Cp solid = cp trinatrium fosfat (diasumsikan konstan)
2. Panas hilang (Q loss) = kurang lebih 5% dari panas masuk
3. Udara panas masuk pada suhu 95°C dan relative humidity 2%
relative humidity 2%
TG2 = 95 ˚C
Dari Humidity Chart diperoleh :
Humidity udara masuk (H2) = 0.085 kg H2O/kg u.kering
(figure 9.32 Geankoplis)
4. Untuk Rotary Dryer, harga Nt yang ekonomis berkisar antara 1,5 sampai 2,5
sehingga diambil Nt = 2

lxxxvii
5. Dari Humidty Chart untuk TG2 = 95°C dengan
H2 = 0.085 kg H2O/kg udara kering
TG2 = 53 ˚C
ln (TG2-Tw)
Nt =
(TG1-Tw)
3.37366
2=
(TG1-53)

TG1 = 54.68683
6. Rate solid masuk (Ls) = 17472.09 Kg
7. Suhu masuk solid (Ts1) = 50
8. Suhu solid keluar (Ts2) = 80
9. Kapasitas panas solid Cps = 2.615 Kkal/KgK
10. Kapasitas udara Cpa = 1.00142 Kkal/KgK
11. Suhu referen (T0) = 52
12. Panas latent = 583.223 Kkal/KgK
Massa H2O
X1 =
Massa Feed Kering
0.793110945
2=
17472.09389

= 0.000045393 kg H2O/kg solid kering


12. Kadar Air dalam produk keluar = #
X2 = 0.0000004539 kg H2O/kg solid kering

G . H2 + Ls . X1 = G . H1 + Ls . X1
0.085 G + 0.7931 = G . H1 + 0.0079
G . H1 = 0.7852 + 0.085 G ….....<1>

Komponen Masuk
Entalpi udara panas masuk :
H'G2 = Cs (TG2-To) + H2 . λo
H'G2 = (1.005+1.88 H2)*(TG2-Tref) + (0.085 x 583.22)
= ( 1.005 + 1.88 [0.085] ( 95-25 ) + 49.6
= 12.191 + 49.6
= 61.791 kcal/kg udara kering

lxxxviii
Entalpi feed masuk :
H's1 = Cps (Ts1-Tref) + X1 CpA (Ts1 - Tref)
H's1 = 2.62 (50-25) + ( 0.000045 x 1.0014 )*(50-25)
= 65.375 + 0.001136
= 65.376 kcal/kg solid kering

Entalpi udara panas keluar :


H'G1 = Cs (TG1-To) + H2 . λo
H'G1 = (1.005+1.88 H1)*(TG1-Tref) + (H1 x 583.22) H1
= ( 1.005 + 1.88 [H1] )(54.86-25) + 583.22 H1
= 30.0093 + 56.137 H1 + 583.22 H1
= 30.009 + 639.3568 H1

Entalpi feed keluar :


H's2 = Cps (Ts2-Tref) + X2 CpA (Ts2 - Tref)
H's2 = 2.62 (80-25) + ( 5.E-07 x 1.0014 )(80-25)
= 143.825 + 0.00001136
= 143.8250 kcal/kg solid kering

G . HG2 + Ls .Hs1 = G . HG1 + Ls . Hs2 + Q (0)


61.8 G + 1142258 = G (30+56.137 H1) + 2512924
61.8 G + -1370666 = 30 G + 639.36 G H1
31.8 G + -1370666 = 639.36 G H1
0.0497 G -2143.82 = G H1 …..........<2>

Neraca Panas Rotary Dryer


Sibtutsi Persamaan G H1, maka di peroleh hasil =
0.7852 + 0.085 G = G . H1
-2144 + 0.0497 G = G . H1 -
-2143.0 + 0.035291 G = 0
0.035291 G = 2143.035
G = 60724.46 kg dry air/jam
H1 = 0.085 kg H2O/kg dry air

Perhitungan panas masuk =


Panas feed = Ls . Hs1
= 17472.09 x 65.37614
= 1142258.0 kkal/jam
Panas udara = G . HG2
= 60724.46 x 61.791
= 3752225.0 kkal/jam

lxxxix
Perhitungan panas keluar =
Panas produk = Ls . Hs2
= 17472.09 x 143.8250
= 2512924.1 kkal/jam
Panas udara = G . HG1
= 60724.46 x 84.3629
= 5122891.1 kkal/jam

Neraca Panas total =


Panas Masuk = Panas keluar + Q loss
Q loss = 7635815 - 4894483
= 2741332

Tabel B.39 Neraca Panas Rotary Dryer


Masuk (kkal) Keluar (kkal)
Aliran (04) Aliran (06)
Q produk 1142258 Q produk 2512924
Q udara 3752225 Q udara 5122891
Q loss 2741332
4894483.0 4894483.0

xc
LAMPIRAN C

Biodata Penulis 1

Nama : Arganesa Erniko Putri Kinasih

NPM : 2021710450273

Tempat, Tanggal Lahir : Purwakarta, 5 Oktober 1997

Pekerjaan : Quality Assurance Laboratory

Alamat : Perum Griya Mukti G. 18-19 Ciwareng Babakan


Cikao Purwakarta Jawa Barat

Telp/Hp : 085156821814

Motto : Keep Moving Forward

Jakarta, 12 Mei 2023

Arganesa Erniko Putri Kinasih

xci
Biodata Penulis 2

Nama : Garcia Valda Unso

NPM : 2021710450262

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 01 Mei 1997

Pekerjaan : Pelaksana Senior Kimia

Alamat : Wisma Kemiri Indah C11 No. 6B RT 017/005


Kemiri Sidoarjo Jawa Timur

Telp/Hp : 081385586359

Motto : Trying My Best in Everything

Jakarta, 12 Mei 2023

Garcia Valda Unso

xcii

Anda mungkin juga menyukai