Anda di halaman 1dari 27

UNIVERSITAS JAYABAYA

PRA RANCANGAN PABRIK AMMONIUM KLORIDA DARI


AMMONIUM SULFAT DAN NATRIUM KLORIDA DENGAN PROSES
AMMONIUM SULFAT-NATRIUM KLORIDA KAPASITAS 280.000
TON/TAHUN

PROPOSAL

Oleh

RAGIL INJA YOGA CAHAYA


2021710450124

MUHAMMAD SHULTHON AL KAHFI


2021710450206

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JAKARTA
AGUSTUS, 2022
PRA RANCANGAN PABRIK AMMONIUM KLORIDA DARI AMMONIUM
SULFAT DAN NATRIUM KLORIDA DENGAN PROSES AMMONIUM SULFAT-
NATRIUM KLORIDA KAPASITAS 280.000 TON/TAHUN

PROPOSAL

UNIVERSITAS JAYABAYA

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Oleh

RAGIL INJA YOGA CAHAYA


2021710450124

MUHAMMAD SHULTHON AL KAHFI


2021710450206

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JAKARTA
AGUSTUS, 2022
v

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Ragil Inja Yoga Cahaya

No. Pokok 2021710450124

Tanda Tangan : ...............................

Nama : Muhammad Shulthon Al Kahfi

No. Pokok 2021710450206

Tanda Tangan : ...............................

Tanggal : 6 Agustus 2022


v

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Proposal ini diajukan oleh :

Nama : Ragil Inja Yoga Cahaya

No. Pokok 2021710450124

Nama : Muhammad Shulthon Al Kahfi

No. Pokok 2021710450206

Program Studi : Teknik Kimia

Judul Skripsi : Pra Rancangan Pabrik Ammonium Klorida Dari Ammonium


Sulfat Dan Natrium Klorida Dengan Proses Ammonium Sulfat-Natrium
Klorida Kapasitas 280.000 Ton/Tahun

Telah diperiksa oleh dosen pembimbing sebagai bagian persyaratan yang


diperlukan untuk mendaftar proposal pada Program Studi Teknik Kimia,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Jayabaya.

Disetujui di : Jakarta

Tanggal ..................................2022

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Lukman Nulhakim, S.T.,M.Eng) (Ir. Harini Agusta.M.M)


v

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Teknik pada Program Studi Teknik Kimia pada Fakultas Teknologi Industri
Universitas Jayabaya. Kami menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
banyak pihak, dari masa awal perkuliahan sampai pada penyelesaian penyusunan
skripsi ini, sangat sulit bagi kami untuk menyelesaikan studi ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada:

(1) Orang tua dan keluarga kami yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral;
(2) Lukman Nulhakim, S.T., M.Eng., selaku dosen pembimbing 1 yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
(3) Ir. Harini Agusta.M.M., selaku dosen pembimbing 2 yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran juga untuk mengarahkan saya
dalam penyusunan skripsi ini;
(4) Partner dan sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan
skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu Teknik Kimia.

Jakarta, 6 Agustus 2022

Penulis 1 Penulis 2

(Ragil Inja Yoga Cahaya) (Muhammad Shulthon Al Kahfi)


v

ABSTRAK

Ammonium Klorida (NH4Cl) berbentuk kristal padat berwarna putih yang memiliki berbagai
manfaat. Dalam industri, senyawa ini digunakan sebagai bahan solder dan cetak tekstil serta
sebagai komponen pembuat sel baterai kering. Dalam bidang medis, ammonium klorida
digunakan sebagai ekspektoran pada obat batuk serta sebagai suplemen makanan. Pabrik ini
didirikan untuk memenuhi kebutuhan akan ammonium klorida dalam negeri yang masih
kurang Senyawa ammonium klorida dapat dibuat secara sintetis dengan cara mereaksikan larutan
Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida dalam reaktor berpengaduk yang dijaga pada suhu 1000C.
Konversi reaksi dalam reaktor 95 %.
(NH4)2SO4(l) + 2NaCl(l) 2 NH4Cl(l) + Na2SO4(s)
Campuran yang keluar dari reaktor mengandung air untuk mengikat Ammonium
Klorida dalam larutan yang berbentuk slurry. Campuran slurry ini dimurnikan dalam rotary
filter dan endapan sulfat yang terbentuk dicuci sampai bebas Ammonium Klorida. Untuk
mengurangi kandungan air, filtrat ammonium klorida kemudian dipekatkan di dalam
evaporator. Kemudian dilakukan proses pengkristalan di dalam kristaliser dengan suhu
operasi 400C. Kristal ammonium klorida yang terjadi dipisahkan dari larutan induknya dalam
centrifuge yang diteruskan dengan proses pengeringan. Pabrik ammonium klorida akan
didirikan di kawasan industri Gresik, Jawa Timur

Kata kunci : Ammonium Klorida, Ammonium Sulfat, Natrium Klorida


v

DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Lembar Pengesahan Pembimbing ii
Prakata iii
Abstrak iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
Daftar Lampiran viii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik 1
1.2 Tujuan Pendirian Pabrik 2
1.3 Analisa Pasar dan Penentuan Kapasitas Produksi 2
1.4 Lokasi Pendirian Pabrik 6
9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Baku 9
2.1.1 Ammonium Sulfat 9
2.1.2 Natrium Klorida 10
2.2 Produk 11
2.3 Produk Samping 13
2.4 Proses Pembuatan Ammonium Klorida 14
2.4.1 Proses Ammonium Sulfat-Natrium Klorida 14
2.4.2 Proses Ammonium – Soda 15
2.5 Pemilihan Proses 16

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
v

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
Tabel 1.1 Data Kebutuhan Impor Ammonium Klorida 2
Tabel 1.2 Perhitungan Estimasi Kebutuhan Ammonium 3
Klorida Metode Least Square
Tabel 1.3 Proyeksi Kebutuhan Ammonium Klorida Tahun 4
2022-2035
Tabel 1.4 Produsen-produsen Ammonium Klorida di Luar 5
Negri
Tabel 2.1 Perbandingan Proses Pembuatan Ammonium 16
Klorida
v

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
Gambar 1.1 Proyeksi Data Impor Ammonium Klorida 3
v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Biodata Penulis .....................................................................A-1


10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Pendirian Pabrik


Sebagai negara berkembang, saat ini Indonesia telah berupaya untuk mengembangkan
industri yang berpotensi menopang pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Salah satunya
adalah dengan cara mendukung perkembangan industri kimia untuk memenuhi permintaan
barang konsumsi dalam rangka mencukupi kebutuhan dalam negeri tanpa mengimpor bahan
dari luar negeri.
Seiring meningkatnya produksi industri di Indonesia tentunya juga diiringi dengan
meningkatnya kebutuhan bahan baku dalam proses industri. Bahan baku yang digunakan
dalam proses produksi sendiri sebagian besar masih di impor, karena tidak adanya bahan baku
yang tersedia di dalam negeri. Contoh bahan baku industri yang sedang mengalami
peningkatan yaitu Ammonium Klorida. Pabrik Ammonium Klorida didirikan dengan tujuan
memenuhi kebutuhan pasar yang secara tidak langsung dapat menambah devisa negara,
pemecahan masalah tenaga kerja dan memperkuat perekonomian negara. Berdasarkan data
BPS dari tahun 2017 sampai dengan 2021 diketahui bahwa kebutuhan Ammonium Klorida
meningkat setiap tahun dengan rata-rata peningkatan sebesar 38% . Sementara itu produsen
Ammonium Klorida belum tersedia di Indonesia. Oleh karena itu, pendirian pabrik
Ammonium Klorida di Indonesia memiliki prospek yang baik.
Ammonium Klorida banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri baterai
kering. Sedangkan kegunaan lainnya adalah sebagai bahan baku dalam industri pupuk, bahan
penunjang dalam industri farmasi, pembuatan berbagai senyawa amoniak, elektroplatting,
dan bahan pencuci.

1.2.Tujuan Pendirian Pabrik


Maksud dan tujuan pra rancangan pabrik ammonium klorida adalah
➢ Memenuhi kebutuhan Ammonium klorida dalam negeri, sehingga mengurangi nilai impor
➢ Membuka lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
➢ Meningkatkan perekonomian Indonesia.
➢ Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari terkait pra rancangan pabrik.
11

1.3.Analisa Pasar dan Perencanaan Penentuan Kapasitas Produksi


Penentuan kapasitas produksi suatu industri senantiasa diupayakan dengan
memperhatikan segi teknis, finansial, ekonomis, dan kapasitas minimal. Dari segi teknis,
industri Ammonium Klorida yang direncanakan memperhatikan peluang pasar, segi
ketersediaan dan kontinyuitas bahan baku. Selain itu penentuan kapasitas rancangan pabrik
yang akan didirikan harus berada diatas kapasitas minimum atau sama dengan kapasitas
pabrik yang sudah berjalan.
Faktor-faktor dalam pemilihan kapasitas pabrik ammonium klorida yang harus
dipertimbangkan, yaitu :
1.3.1. Prediksi kebutuhan impor ammonium klorida di Indonesia
Berdasarkan sumber data Badan Pusat Statistik, Kebutuhan Impor Ammonium
Klorida pernah mengalami penurunan pada tahun 2015, tetapi kebutuhan impor pada tahun
berikutnya meningkat, seperti yang tertera pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Kebutuhan Impor Ammonium Klorida
Sumber : (BPS,2021)
Tahun Impor (Ton)
2017 5556,121
2018 43697,355
2019 19381,591
2020 13416,735
2021 97086,829

Impor Ammonium Klorida


97086,829

43697,355

19381,591
13416,735
5556,121
2017 2018 2019 2020 2021

Tahun Impor (Ton)

Gambar 1.1 Data Impor Ammonium Klorida


12

Penentuan kapasitas produksi yang menguntungkan harus dilihat dari berbagai aspek
antara lain data kebutuhan ammonium klorida, dan kapasitas produksi dari pabrik yang sudah
ada. Berdasarkan Tabel 1.1 maka kita dapat menentukan kebutuhan ammonium klorida di
Indonesia 2022 dan tahun berikutnya dengan menggunakan metode Least Square Time: y=
a + b(x)
Tabel 1.2 Perhitungan Estimasi Kebutuhan Ammonium Klorida Metode Least Square
Tahun X Y X2 XY
2017 -2 5556,121 4 -11112,242
2018 -1 43697,355 1 -43697,355
2019 0 19381,591 0 0
2020 1 13416,735 1 13416,735
2021 2 97086,829 4 194173,658
Jumlah 0 179138,631 10 152780,796
Rata-rata 0 35.828 2 30556,1592

Untuk menentukan kapasitas pabrik pada tahun 2032 dipergunakan persamaan Least
Square Time y = a + bx, y menyatakan jumlah kebutuhan Ammonium Klorida ton/tahun dan
x adalah indeks tahun, maka:
(∑ 𝑦)
karena ∑ 𝑥=0, maka a= 𝑛
∑ 𝑥𝑦
karena ∑ 𝑥=0, maka b= ∑
𝑥2

152780,796
b= 10
= 15278,0796

Dengan metode Least Square tersebut diperoleh persamaan:


Y= 35827,726+ 15278,0796x
Variabel x menyatakan tahun impor Ammonium Klorida, maka proyeksi kebutuhan
impor untuk tahun-tahun berikutnya dapat dilihat pada tabel 1.3 di bawah ini :
13

Tabel 1.3 Proyeksi Kebutuhan Ammonium Klorida Tahun 2019-2032


Kebutuhan Ammonium Klorida
Tahapan Tahun X
(Ton/Tahun)
2022 3 81662

2023 4 96940
Pembangunan
2024 5 112218

2025 6 127496

2026 7 142774

2027 8 158052

2028 9 173330

2029 10 188608

Mulai 2030 11 203886

Operasi 2031 12 219165

2032 13 234443

2033 14 249721

2034 15 264998

2035 16 280276

Sehingga, untuk kebutuhan Ammonium klorida pada tahun 2032 dapat dihitung sebagai
berikut: (nilai x = 16)
y= a+bx
Y= 35827,7262+ 15278,08x
Y2032= 35827,73+ 15278,08 (16)
Y2032= 280276 ton/tahun
Dari persamaan tersebut dapat diprediksi bahwa kekurangan kebutuhan Ammonium
Klorida di Indonesia pada tahun 2022 adalah sekitar 81662 ton/tahun dan proyeksi kebutuhan
Ammonium Klorida pada tahun 2035 sebesar 280276 ton/tahun. Perkembangan kebutuhan
Ammonium Klorida tersebut tentunya tidak terlepas dari permintaan dalam negeri yang terus
meningkat setiap tahunnya untuk keperluan diberbagai bidang industri. Di Indonesia belum
berdiri pabrik ammonium klorida sehingga nilai kapasitas dapat diperoleh dari melihat
kapasitas pabrik ammonium klorida skala komersial. Oleh karena itu pabrik Ammonium
Klorida ini direncanakan dibangun pada tahun 2022, sehingga pada tahun 2026 pabrik sudah
dapat beroperasi dan direncanakan pendirian pabrik Ammonium Klorida dengan kapasitas
14

produksi 280.000 ton pertahun, sesuai dengan data competitor yang memiliki kapasitas paling
rendah seperti pada table dibawah.

Tabel 1.4 Produsen-produsen Ammonium Klorida di Luar Negeri


Pabrik Kapasitas ( Ton/tahun )
Tuticorin Alkali Chemical, India 105.000
Xiangtan Soda Ash Industial Co Ltd,
340.000
China
Dahua Group Dalian, China 600.000
Tiajin Soda Ash Plant, China 800.000

Lokasi Pabrik
Lokasi didirikannya suatu pabrik sangat mempengaruhi dalam kemudahan perjalanan
operasi, produksi, transportasi, dan distribusi agar tujuan yang dihasilkan lebih baik ditinjau
secara efektif dan efesien. Lokasi yang dipilih untuk pendirian pabrik Ammonium Klorida
adalah di Gresik, Jawa Timur. Faktor yang dijadikan acuan dalam penentuan pabrik dibagi
dua faktor utama, yaitu :

1.4.1 Faktor Primer


Penyediaan bahan baku
Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu pabrik, karena
pabrik dapat beroperasi atau tidak sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku. Besarnya
kebutuhan akan bahan baku, maka sumber bahan baku merupakan faktor penting dalam
pemilihan lokasi pabrik yang mengkonsumsi jumlah bahan baku yang besar karena semakin
dekat lokasi pabrik dengan sumber bahan baku, maka dapat mengurangi biaya transportasi
dan penyimpanan. Lokasi pabrik dipilih di Gresik mengingat bahan baku NaCl dan
(NH4)2SO4 dapat diperoleh dengan mudah karena lokasi pabrik dekat dari sumber bahan baku
yaitu dari PT. Petrokimia, Gresik dan bahan baku NaCl yang diperoleh dari PT Garam Persero
yang terletak di Surabaya.

Pemasaran
Lokasi pemasaran akan memengaruhi biaya produksi dan biaya angkutan. Letak yang
sangat berdekatan dengan pasar merupakan pertimbangan yang sangat penting karena
konsumen akan lebih mudah dan cepat mendapatkannya. Dengan prioritas utama pasar di
dalam negeri, maka diharapkan akan memperoleh hasil penjualan yang maksimal selain
sebagian akan di ekspor ke luar negeri. Adapun Amonium klorida di Indonesia dimanfaatkan
15

sebagai bahan baku oleh pabrik baterai yaitu diantaranya PT Capricorn Indonesia Consult
Inc., pabrik farmasi dan makanan yaitu diantaranya PT Kalbe Farma, PT Bayer Indonesia, PT
Kimia Farma, PT Phapros, dan PT Cheil Jedang Indonesia. Kemudian pada industri pupuk
seperti PT Behn Meyer Agricare.

Transportasi
Sarana dan pra sarana sangat diperlukan untuk proses penyediaan bahan baku dan
pemasaran produk. Dengan adanya fasilitas jalan raya, rel kereta api, dan pelabuhan laut yang
memadai akan mempermudah dalam pengiriman bahan baku dan penyaluran produk. Untuk
daerah Gresik, sarana transportasi darat sangat menunjang karena merupakan salah satu sentra
industri yang maju.

Buruh dan Tenaga Kerja


Faktor buruh atau tenaga kerja merupakan faktor yang penting bagi suatu perusahaan,
karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan perusahaan juga dipengaruhi oleh buruh atau
tenaga kerja yang berkualitas dan berkemampuan tinggi. Daerah Gresik merupakan tujuan
pencari kerja, sebab cukup banyak industri baru yang dibangun di sekitar pendirian pabrik,
sehingga dapat menunjang dalam pemenuhan kebutuhan akan tenaga kerja terhadap pabrik
yang akan didirikan.

Utilitas
Sarana utilitas telah memadai karena kawasan tersebut memang dibangun untuk
kawasan yang infrastrukturnya telah disesuaikan dengan kebutuhan untuk industri. Di daerah
Gresik, air dapat diperoleh dari sungai Brantas. Begitu juga sarana listrik yang merupakan
bagian terpenting dalam sentra industri.

Lahan
Faktor lahan berkaitan dengan rencana pengembangan pabrik lebih lanjut. Kawasan
industri yang merupakan lahan untuk pendirian atau pengembangan pabrik akan
memudahkan pengembangan pabrik di masa yang akan datang.

Kemungkinan Perluasan Pabrik


Apabila permintaan terus bertambah, maka dapat dilakukan perluasan pabrik untuk
meningkatkan kapasitas produksi. Kemungkinan perluasan pabrik ini dapat dilakukan oleh
dinas tata kota. Gresik merupakan kawasan industri yang luas sehingga masih memungkinkan
untuk memperluas area pabrik yang diinginkan.
16

1.4.2 Faktor Sekunder


Kondisi Tanah dan Daerah
Kondisi tanah yang relatif masih luas dan merupakan tanah datar dengan kondisi iklim
yang stabil sepanjang tahun sangat menguntungkan. Disamping itu, Gresik merupakan salah
saatu kawasan industri di Indonesia sehingga pengaturan dan penanggulangan mengenai
dampak lingkungan dapat dilaksanakan dengan baik.

Iklim
Keadaan iklim di Indonesia khususnya Gresik secara umum cukup mendukung dan
daerah yang tidak mudah dilanda topan dan banjir. Sehingga akan menunjang kemajuan daari
pabrik yang akan dibangun.

Kebijakan Pemerintah
Pendirian suatu pabrik perlu mempertimbangkan faktor kepentingan pemerintah yang
terkait didalamnya seperti kebijakan pengembangan industri dan hubungan dengan
pemerataan kesempatan kerja serta hasil – hasil pembangunan.

Sarana Penunjang lain


Gresik sebagai kawasan industri telah memiliki fasilitas terpadu seperti perumahan,
sarana olah raga, sarana kesehatan, sarana hiburan, dan lainnya. Walaupun perusahaan
nantinya harus mengembangkan fasilitas–fasilitas untuk karyawannya sendiri tetapi untuk
mengurangi pembiayaan awal pendirian pabrik maka dapat mempergunakan fasilitas terpadu
tersebut.
17

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Baku

Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif di dalam perusahaan yang
secara terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali. Sebagian besar dari
sumber-sumber perusahaan juga sering dikaitkan dalam persediaan bahan baku yang akan
digunakan dalam operasi perusahaan pabrik. Bahan baku untuk pembuatan Ammonium
Klorida antara lain Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida.

2.1.1 Ammonium Sulfat


Ammonium Sulfat atau (NH4)2SO4 adalah senyawa kimia yang berwujud padat,
berwarna putih, berbentuk kristal (pada T 513oC), larut dalam air, tidak larut dalam alkohol
dan memiliki titik leleh 235-280oC pada tekanan 1 atm. Ammonium Sulfat atau (NH4)2SO4,
ialah suatu garam anorganik dengan penggunaan komersial yang banyak. Penggunaan paling
umum ialah sebagai pupuk tanah. Ammonium Sulfat mengandung 21% nitrogen sebagai
kation ammonium, dan 24% sulfur sebagai anion sulfat (James G. Speight, 2002).
Kegunaan utama Ammonium Sulfat ialah sebagai pupuk untuk tanah basa
(alkalis).Dalam tanah ion ammonium dilepaskan dan membentuk sejumlah kecil asam, yang
menurunkan pH keseimbangan tanah, sambil berkontribusi menyumbang nitrogen esensial
untuk pertumbuhan tanaman. Kerugian utama atas penggunaan Ammonium Sulfat ialah
kandungan nitrogennya yang relatif rendah dibandingkan ammonium nitrat, yang
meningkatkan biaya transportasi (James G. Speight, 2002)..
Ammonium Sulfat juga digunakan sebagai adjuvant semprot pertanian untuk
inseksitisida, herbisida, dan fungisida yang larut dalam air. Di sana Ammonium Sulfat
berfungsi untuk mengikat kation-kation besi dan kalsium yang ada baik dalam air maupun
dalam sel. Ammonium Sulfat terutama efektif sebagai adjuvant untuk herbisida 2,4-D
(amina), glyphosate, dan glufosinate.

a. Sifat Fisis
➢ Rumus Kimia : (NH4)2SO4
➢ BM : 132,14 g/mol
➢ Titik Leleh : 235-280 °C; 508-553 K; 455-536 °F (terurai)
➢ Titik didih : 520 °C
18

➢ Densitas : 1,769 gr/cm3 (pada 20 °C)


➢ Berwarna abu-abu kecoklatan sampai putih
➢ Granula higroskopik putih halus atau berbentuk Kristal
➢ Kemurnian:
✓ Ammonium Sulfat : 99.00 %
✓ Kalsium : 0.40%
✓ Kalium : 0.40$
✓ Air : 0.20%
b. Sifat Kimia
➢ Tidak mudah terbakar
➢ Kelarutan dalam air : 70,6 g/100 mL (0 °C);74,4 g/100 mL (pada 20 °C);
103,8 g/10mL (pada 100 °C).
➢ Tidak larut dalam alkohol dan acetone
➢ Tidak korosif terhadap kaca
➢ Korosif terhadap carbon steel, cast iron
➢ Reaksi pembentukan ammonium sulfat :
❖ Reaksi antara ammonia dengan asam sulfat :
2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4
❖ Reaksi antara amonium karbonat dengan CaSO4 (gipsum)
(NH4)2CO3 + CaSO4 (NH 4)2SO4 + CaCO3

2.1.2 Natrium Klorida

Natrium Klorida (NaCl) adalah senyawa penting yang diperlukan oleh tubuh dan
dikenal pula sebagai garam dapur. Meskipun penting, Natrium Klorida hanya perlu
dikonsumsi dalam jumlah sedikit untuk menyuplai tubuh dengan elektrolit dan membantu
otot-otot agar rileks. Bila dikonsumsi dalam jumlah besar, senyawa ini dapat menyebabkan
masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi.
Asupan tepat Natrium Klorida memiliki banyak manfaat kesehatan. Senyawa ini adalah
komponen penting dari semua cairan tubuh, termasuk darah. Sebagai elektrolit, Natrium
Klorida sering ditemukan dalam minuman kebugaran. Elektrolit memungkinkan transmisi
sinyal listrik antar saraf. Untuk alasan ini, Natrium Klorida membantu relaksasi otot. Senyawa
ini juga memiliki peran penting dalam penyerapan nutrisi oleh sel.
a. Sifat Fisis
➢ Rumus : NaCl
➢ BM : 58,44 g/mol
➢ Titik leleh : 8010C
19

➢ Titik didih :14130C


➢ Kemurnian :
✓ Natrium Klorida : 99,50 %
✓ Kalsium : 0.10%
✓ Air : 0.40%
➢ Fase padat (kristal atau bubuk putih)
➢ Bentuk kristal/kubik

b. Sifat Kimia
➢ Menyerap air
➢ Larut dalam air dan gliserol
➢ Tidak larut dalam alkohol & HCl
➢ Tidak mudah terbakar
➢ Tidak korosif terhadap semua logam dan kaca
➢ Reaksi pembentukan Natrium Klorida :
HCl + NaOH NaCl + H2O

2.2 Produk
Ammonium Klorida (NH4Cl) berbentuk kristal padat berwarna putih yang memiliki
berbagai manfaat. Dalam industri, senyawa ini digunakan sebagai bahan solder dan cetak
tekstil serta sebagai komponen pembuat sel baterai kering. Dalam bidang medis, Ammonium
Klorida digunakan sebagai ekspektoran pada obat batuk serta sebagai suplemen makanan.
Ammonium Klorida terjadi secara alami di sebagian besar wilayah vulkanik dan dapat pula
diproduksi secara sintetis. Ammonium Klorida juga lazim digunakan sebagai suplemen
makanan.Senyawa ini digunakan untuk menjaga tingkat pH yang tepat dan memperbaiki
situasi saat darah mengandung terlalu banyak basa atau terlalu banyak klorida.
Ammonium Klorida juga digunakan untuk mendukung mekanisme tubuh yang
berkaitan dengan retensi nitrogen dan pengaturan kreatinin, nitrogen urea darah, serta asam
urat. Secara historis, senyawa ini dikenal sebagai sal amoniak dan menjadi garam amonia
yang diketahui paling awal. Amonium Klorida pertama kali diproduksi di Mesir dan Eropa
pada sekitar abad ke-13.
Di alam, Ammonium Klorida terjadi di sekitar ventilasi gunung berapi aktif. Partikel
kristal dihasilkan selama reaksi kimia antara komponen vulkanik, gas asam klorida, dan
vegetasi kaya nitrogen yang ditemukan di tanah dan sedimen di sekitar gunung berapi.
Gunung Vesuvius di Italia adalah salah satu lokasi vulkanik paling penting tempat
terbentuknya Ammonium Klorida secara melimpah.Senyawa ini juga dapat dibuat secara
20

sintetis oleh gelembung gas amonia dalam air. Reaksi tersebut akan membentuk amonium
hidroksida yang kemudian dikombinasikan dengan asam klorida untuk menghasilkan
Ammonium Klorida.
Spesifikasi Ammonium Klorida :
a. Sifat Fisika
➢ Rumus Kimia : NH4Cl
➢ BM : 53,49 g/mol
➢ Titik Didih : 5200 C
➢ Titik Sublimasi : 3380 C
➢ Kemurnian :
✓ Ammonium Klorida : 98%
✓ Impuritis : 2%
➢ Berwarna putih
➢ Berbentuk Kristal
➢ Rasa asin

b. Sifat Kimia
➢ Kelarutan : 29,7 gr/100 ml air (00C).
➢ Tidak larut dalam aceton dan pyridine
➢ Larut dalam air, gliserol, dan NH3 cair
➢ Proses pemanasan akan mendekomposisi Ammonium Klorida menjadi amonium &
hidrogen klorida
NH4Cl NH3 + HCl
➢ Amonium Klorida bereaksi dengan basa kuat, akan melepaskan gas ammonia:
NH4Cl + NaOH NH3 + NaCl + H2O
➢ Ammonium Klorida bereaksi dengan logam alkali karbonat pada temperatur tinggi,
akan menghasilkan amonia dan logam alkali klorida:
2NH4Cl + Na2CO3 2NaCl + CO2 + H2O + 2NH3

2.3 Produk samping


Natrium sulfat, dengan rumus kimia Na2SO4, atau sering disebut dengan salt cake,
merupakan padatan berbentuk kristal putih, yang larut dalam air dan gliserol. Natrium sulfat
tidak beracun and tidak mudah terbakar.
Natrium sulfat biasanya diproduksi melalui proses Hargraves, dengan reaksi
pembentukan sebagai berikut:
4NaCl + 2SO2 + 2H2O + O2 2Na2SO4 + 4HCl
21

Natrium sulfat banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri, antara lain di industri
pulpen, kertas, deterjen, pembuatan flat glass, tekstil, keramik, farmasi, zat pewarna dan
sebagai reagent di laboratorium kimia.
Selain melalui proses Hargraves, natrium sulfat juga dapat dihasilkan dengan cara
pemurnian garam natrium sulfat (pertambangan) atau sebagai produk samping dari produksi
fenol. Sementara itu di Indonesia natrium sulfat umumnya diperoleh sebagai produk samping
dari industri viscose rayon.
Natrium sulfat adalah garam netral, yang membentuk larutan dengan pH 7. Netralitas
solusi tersebut mencerminkan fakta bahwa Na2SO4 berasal dari asam sulfat asam kuat dan
basa kuat natrium hidroksida. Natrium sulfat bereaksi dengan jumlah yang setara asam sulfat
untuk memberikan konsentrasi kesetimbangan dari garam asam natrium bisulfat.
a. Sifat Fisika
➢ Rumus Kimia : Na2SO4
➢ BM : 142,04 g/mol
➢ Titik Didih : 1429 0 C
➢ Titik Sublimasi : 8840 C
➢ Kadar Na2SO4 :
✓ Natrium Sulfat : 99,9%
➢ Berwarna putih
➢ Berbentuk kristal
➢ Higroskopik
b. Sifat Kimia
➢ Kelarutan : 4.76 g/100 mL (0 °C), 42.7 g/100 mL (100 °C)
➢ Tidak larut dalam etanol
➢ Larut dalam gliserol dan hidrogen iodida

2.4 Proses Pembuatan Ammonium Klorida


Ammonium Klorida dapat diproduksi dengan beberapa macam proses, sehingga
diperlukan seleksi untuk mendapatkan hasil yang paling optimal. Ada dua macam proses
untuk memproduksi Ammonium Klorida secara komersial, yaitu:
1. Proses Ammonium Sulfat dengan Natrium Klorida.
2. Proses Amoniak – Soda
22

2.4.1 Proses Ammonium Sulfat-Natrium Klorida


Proses ini dilakukan dengan cara mereaksikan larutan Ammonium Sulfat dan Natrium
Klorida dalam reaktor berpengaduk yang dijaga pada suhu 1000C. Konversi reaksi dalam
reaktor 95 %.
(NH4)2SO4(l) + 2NaCl(l) 2 NH4Cl(l) + Na2SO4(s)
Campuran yang keluar dari reaktor mengandung air untuk mengikat Ammonium
Klorida dalam larutan yang berbentuk slurry. Campuran slurry ini dimurnikan dalam rotary
filter dan endapan sulfat yang terbentuk dicuci sampai bebas Ammonium Klorida. Untuk
mengurangi kandungan air, filtrat Ammonium Klorida kemudian dipekatkan di dalam
evaporator. Kemudian dilakukan proses pengkristalan di dalam kristaliser dengan suhu
operasi 400C. Kristal Ammonium Klorida yang terjadi dipisahkan dari larutan induknya
dalam centrifuge yang diteruskan dengan proses pengeringan.
Blok diargam pembuatan Ammonium Klorida dengan Proses Ammonium sulfat-
Natrium Klorida adalah sebagai berikut :

Larutan NaCl
Air pencuci

Reaktor Centrifuge Crystallizer Filter Dryer

Na2SO3 NH4Cl
(NH4)2SO4

2.4.2 Proses Ammonium – Soda


Pada proses ini Ammonium Klorida merupakan hasil samping, sedangkan hasil
utamanya adalah natrium bikarbonat. Ammonium dan karbondioksida dilarutkan dalam
larutan natrium klorida untuk mendapatkan natrium bikarbonat dan ammonium klorida (Kirk-
Othmer, 1978).
NaCl + NH3 + CO2 + H2O → NaHCO3 + NH4Cl
Natrium bikarbonat dipresipitasi dari larutan dan diperoleh dengan menggunakan
filtrasi. Ammonium Klorida kemudian dikristalisasi dari filtrat, dipisahkan, dicuci, dan
dikeringkan. Proporsi hasil Ammonium Klorida yang diperoleh tergantung pada permintaan
akan Natrium Bikarbonat dan Ammonium Klorida. Gas ammonia sisa dapat diperoleh
kembali dari distilasi larutan Ammonium Klorida. Gas ammonium sisa dikembalikan lagi ke
dalam proses. Proses pengembalian kembali gas ammonia dapat dilakukan apabila kondisi
ekonomi mendukung. Larutan kalsium klorida direaksikan dengan ammonia dan karbon
dioksida untuk menghasilkan Ammonium Klorida. Kalsium karbonat kemudian dipisahkan
dari larutan Ammonium Klorida dengan menggunakan filtrasi. Secara keseluruhan proses
23

Ammonium-Soda kurang ekonomis. Harga bahan bakunya yang mahal dan prosesnya yang
rumit dan panjang menyebabkan proses ini kurang ekonomis.
Blok diagram pembuatan Ammonium Klorida dengan proses Ammonium-soda adalah
sebagai berikut :

Larutan NaCl
Air pencuci Air pencuci

Carbonator Filter Crystallizer Filter Dryer

NaHCO3 NH4Cl
NH3, CO2

2.5 Pemilihan Proses


Dari uraian di atas maka dapat dilihat dari perbandingan proses Ammonium Klorida
pada Table 2.1 dibawah ini :
Tabel 2.1. Tabel Perbandingan Proses Pembuatan Ammonium Klorida
Ammonium Sulfat –
Parameter Ammonium – Soda
Natrium Klorida
Bahan Baku
- Harga NaCl : Rp. 3.200.000/ton (NH4)2SO4 :
NH3 : Rp. 8.832.600/ton Rp.4.500.000/ton
CO2: Rp .450.000.000/ton NaCl : Rp. 3.200.000/ton

- Fase Cair
-Toksisitas Iritasi, Korosif, Cair
Flammable Iritasi
-Lokal/Impor Lokal Lokal

Suhu : 100 0C Suhu : 100 0C


Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm Tekanan : 1 atm
Konversi - 95 %
Panas Reaksi Endotermis Endotermis
Kemurnian Produk - 98%

Proses yang dipilih dalam pra rancangan pabrik ini adalah proses Ammonium Sulfat-
Natrium Klorida. Pemilihan ini didasarkan pada :
➢ Bahan baku tersedia dan mudah didapat.
➢ Harga bahan baku lebih murah dibandingkan dengan proses Ammonium Soda
➢ Konversi reaksi yang dihasilkan sebesar 95%
➢ Kemurnian produk sebesar 98 % dengan hasil samping natrium sulfat.
➢ Proses Ammonium Sulfat-Natrium Klorida sering digunakan oleh pabrik untuk proses
pembuatan Amonium Klorida.
DAFTAR PUSTAKA

BPS., 2017, 2018, 2019, 2020, 2021. Data Impor Indonesia. Badan Pusat Statistik, diakses 4
Agustus 2022

Fogler, H.S., 2006, Elements of Chemical Reaction Engineering, 4th ed., Pearson
Education, Inc., Massachusetts

Himmelblau, D. And Riggs, J. 2004 Basic Principles And Calculations In Chemical


Engineering, 7 E

Keyes, F., and Clark, R. S., 1959, “Industrial Chemistry”, 4th edition, John Wiley and Sons,
Inc, New York.

Kirk, R.E., and Othmer, D.F., 1978, “Encyclopedia of Chemical Technology”, 3rd ed., vol. 4,
John Wiley and Sons Inc, New York.

Mc. Cabe, W. L., Smith, J. C, 1993, “Operasi Teknik Kimia”, Jilid 2, Penerbit Erlangga,
Jakarta.

Metcalf and Eddy., 1984, “Waste Water Engineering Treatment”, Disposal, Rause., Mc.
Graw Hill Book Company., New Delhi.

Perry, R. H., 1999, “Perry’s Chemical Engineering Hand Book”, 7th ed., Mc. Graw Hill
International Edition, New York.

Peters, M.S. and Timmerhaus, K.D. 2004. “Plant Design and Economic for Chemical
Engineering”. 5th ed. McGraw-Hill International Book Company Inc., New York

Pontinus, Frederick W., 1990, “Water Quality and Treatment”, Mc Graw Hill, Inc., United
States of America.

Rase, H.F., 1977, “Chemical Reactor Design for Process Plant”, 3th ed., John Wiley & Sons,
New York.

Smith, J.M., and Van Ness, H. C., 1975, “ Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamic”, 5th. Ed., Mc. Graw Hill Book Student International Edition, Tokyo.

Ulrich, G. D., 1984, “A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economic”, John
Wiley and Sons Inc., New York.
LAMPIRAN A. BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS 1

Nama : Ragil Inja Yoga Cahaya


No Pokok Mahasiswa : 2021710450124
Tempat / Tanggal Lahir : Probolinggo /25 Mei 1999
Gender : Laki-laki
Pekerjaan : Analis projek PT Sucofindo
Alamat sesuai KTP : Jl Arrahman 1 no 76 rt 003 rw 010 kel
Sukatani kec Tapos, kota Depok
Telp/HP : 082299768763
Motto : “Nothing is impossible”

Riwayat Pendidikan

1. D3 AKA Bogor, 2020


2. SMA Tunas Luhur Probolinggo, 2017
3. SMP 1 Kraksaan, 2014
4. SD Al Irsyad Probolinggo, 2011

Jakarta , 6 Agustus 2022

Ragil Inja Yoga Cahaya


BIODATA PENULIS 2

Nama : Muhammad Shulthon Al Kahfi


No Pokok Mahasiswa : 2021710450206
Tempat / Tanggal Lahir : Bogor/ 21 Oktober 1998
Gender : Laki-laki
Pekerjaan : Assistant Formulator PT. Novell Pharmaceutical
Laboratories
Alamat sesuai KTP : Cikaret komplek BBIA no 17 RT 001 RW 011,Kelurahan
Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan , Kota Bogor
Telp/HP : 081284751143
Motto : “Jika mereka bisa, maka saya pasti bisa”

Riwayat Pendidikan

1. D3 Analisis Kimia AKA Bogor, 2020


2. SMA Negeri 1 Tamansari, 2017
3. SMP Negeri 1 Depok, 2014
4. SD Negeri Polisi 4 Bogor, 2011

Jakarta , 6 Agustus 2022

Muhammad Shulthon Al Kahfi

Anda mungkin juga menyukai