i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Dede Dwi Fitriani (181010900001)
iii
KATA PENGANTAR
1. Ibu Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd, selaku ketua program studi teknik kimia.
2. Bapak Ir. Suwoto, MT selaku koordinator tugas akhir.
3. Seluruh dosen teknik kimia beserta jajaran staf tata usaha.
4. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun materi.
5. Seluruh teman, sahabat dan seluruh pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan proposal ini.
Hasil tugas akhir ini nantinya akan disusun dalam bentuk Laporan tugas
akhir. Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
DAFTAR TABLE............................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................2
1.3. Tujuan .........................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum................................................................................4
2.2 Pemilihan Proses.........................................................................5
2.3 Penentuan Kapasitas....................................................................
2.4 Spesifikasi Bahan........................................................................
2.5 Kegunaan Produk........................................................................
2.6 Pemilihan Lokasi.........................................................................
BAB 3 METODE PERANCANGAN
3.1 Deskripsi Proses..........................................................................11
3.2 Diagram Alir Proses....................................................................11
BAB 4 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
iii
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Klorin dioksida (ClO2) adalah salah satu bahan kimia yang saat ini
banyak dibutuhkan dan masih didatangkan dari negara lain. Klorin dioksida
banyak digunakan pada proses bleaching, khususnya untuk selulosa kualitas
tinggi. Klorin dioksida mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan
klorin (Cl2), yaitu klorin dioksida dapat menghancurkan lignin tanpa merusak
selulosa, menghasilkan selulosa berwarna putih yang khas. Industri-industri
yang menggunakan proses bleaching saat ini cenderung untuk menggantikan
chloride dan hypochloride dengan klorin dioksida sebagai bleaching agent.
Hal ini dikarenakan klorin dioksida tiga kali lebih efektif dari lainnya.
Klorin dioksida banyak digunakan oleh industri pulp dan kertas, dan
industri tekstil. Pada industri tekstil, klorin dioksida menghasilkan serat
berkualitas tinggi. Pada industri pulp dan kertas, warna putih yang khas
didapat dari pulp dengan proses kraft dan pulp soda. Klorin dioksida juga
digunakan pada bidang sanitasi seperti pada air untuk industri atau air minum,
pembuangan kotoran (saluran air), alga atau sayuran terdekomposisi.
Perusahaan air minum menggunakan klorin dioksida untuk mengatasi
masalah rasa dan bau pada air rumah tangga.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai sehubung dengan tugas akhir pra
rancangan pabrik klorin dioksida ini adalah:
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Klorin dioksida pertama kali ditemukan pada tahun 1811 dalam bentuk
gas
berwarna kuning kehijauan oleh Sir H. Davy dengan mereaksikan potassium
chlorate (KClO3) dengan asam klorida (HCl). Kemudian ditemukan bahwa
ClO2 dapat digunakan dalam larutan asam asetat (CH3COOH) yang
digunakan untuk bleaching bubur kertas. Pada tahun 1930-an, “ Mathieson
Alkali Works” pertama kali mengembangkan proses komersil pembuatan
ClO2 sodium chlorate (NaClO3).
yang sangat asam bersumber dari US. Pat. No. 5,145,660. Proses yang sering
digunakan di seluruh dunia adalah :
Reaksi antara sodium chlorate, methanol dan asam sulfat terjadi dalam
dua jacketed heat–line reactor. Zat kimia diumpankan ke bagian bawah
vessel dan mengalir secara gravitasi dari reaktor satu ke reaktor yang lain.
Masing-masing vessel mendapat suplai methanol dan udara. Kedua reaktor
dioperasikan pada temperatur dan konsentrasi chlorate yang berbeda. Pada
reaktor pertama temperaturnya 60°C sedangkan suhu pada reaktor kedua
antara 62-63°C.
Dari tiga macam proses pembuatan tersebut, untuk pra rencana pabrik
pembuatan klorin dioksida dipilih proses SVP dengan pertimbangan :
1. Kecendrungan untuk membuat ClO2 melalui proses bebas Cl2.
2. H2O2 sebagai reducing agent tidak menghasilkan produk samping berupa
Cl2.
3. Tekanan yang digunakan dalam proses ialah tekanan atmosfer.
8
Berdasarkan data impor untuk klorin dioksida pada tabel 1.1 dapat dilihat
data impor klorin dioksida Indonesia dari tahun 2014 – 2018:
15000
Ton/Tahun
10000
5000
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Tahun Impor(Ton/Tahun) Y X XY X2
2014 8995 -2 -17990 4
2015 10256 -1 -10256 1
2016 11451 0 0 0
2017 15024 1 15024 1
9
∑ XY
B =
∑X2
22564
B =
10
B = 2256,4
Maka,
Y = A + Bx
Y = 12723,8 + 2256,4 x
Dimana x adalah rencana pabrik akan didirikan, jika pabrik direncanakan
akan berdiri tahun 2024, maka nilai x = 8. Dan Y adalah kapasitas dalam satuan
ton/tahun ditahun tersebut. Sehingga,
2.4.4. Air
Rumus kimia : NaClO3
Berat molekul : 106,45 kg/kmol
Fase (25oC) : Padat
Titik leleh : 248oC
Titik didih : 248oC
Berat jenis : 2,500 g/cm3
Kelarutan dalam air : 101 g/100 ml (20oC)
Kemurnian : 97 %
11
2. Pengolahan air
Klorin dioksida diperkenalkan sebagai disinfektan air minum dalam
skala besar pada tahun 1956, ketika Brussel, Belgia, berubah dari klorin
menjadi klorin dioksida. Penggunaannya yang paling umum dalam
pengolahan air adalah sebagai pra-oksidan sebelum klorinasi air minum
untuk menghancurkan kotoran air alami yang jika tidak akan
menghasilkan trihalomethanes pada paparan klorin bebas.
Trihalomethanes dicurigai sebagai produk sampingan desinfeksi
karsinogenik yang terkait dengan klorinasi organik alami dalam air baku.
Klorin dioksida juga lebih unggul daripada klorin ketika beroperasi di
atas pH 7, dengan adanya amonia dan amina dan untuk kontrol biofilm
dalam sistem distribusi air. Klorin dioksida digunakan dalam banyak
12
3. Penggunaan publik
Klorin dioksida memiliki banyak aplikasi sebagai oksidator atau
desinfektan. Klorin dioksida dapat digunakan untuk desinfeksi udara dan
merupakan agen utama yang digunakan dalam dekontaminasi bangunan
di Amerika Serikat setelah serangan antraks tahun 2001. Setelah bencana
Badai Katrina di New Orleans, Louisiana, dan Pantai Teluk sekitarnya,
klorin dioksida digunakan untuk membasmi jamur berbahaya dari rumah-
rumah yang terendam air banjir.
3. Sarana Transportasi
Fasilitas transportasi di daerah Cilegon ini cukup memadai.
Untuk penyediaan bahan baku cukup dengan transportasi darat, yaitu
berada dekat dengan Jalan Raya Cilegon. Sedangkan untuk pemasaran
produk di luar pulau Jawa dapat menggunakan transportasi laut dimana
telah tersedia pelabuhan Cigading yang didukung fasilitas yang
memadai.
4. Fasilitas Air
Cilegon merupakan salah satu kawasan industri di Indonesia,
sehingga penyediaan utilitas utamanya air untuk proses dan pendingin
tidak mengalami kesulitan karena dekat dengan laut.
5. Regulasi dan Perjanjian
Krakatau Industri Estate Cilegon (PT. KIEC) merupakan
kawasan industri yang diijinkan pemerintah, sehingga diharapkan
segala macam perijinan menjadi lebih mudah. Dengan adanya
dorongan dari pihak pemerintah, daerah dalam pengembangan
industri juga diharapkan dapat memberikan keuntungan tersendiri.
6. Tersedianya Sarana Pendukung
Fasilitas pendukung berupa air, energi, dan bahan bakar tersedia
cukup memadai karena merupakan kawasan industri.
a. Penyediaan air diperoleh dari air laut.
b. Penyediaan tenaga listrik, dapat diperoleh dari PLN dan
generator pabrik
7. Tersedianya tenaga kerja
Kawasan industri Cilegon merupakan daerah yang terletak
di daerah Jawa dan dekat dengan jabodetabek yang sangat erat
dengan lembaga pendidikan formal maupun non formal, dan juga
banyak dihasilkan tenaga kerja ahli maupun tenaga kerja amatir,
sehingga tenaga kerja didaerah ini mudah didapatkan.
12
BAB 3
METODE PERANCANGAN
12
13
Tabel 3.1 Data Energi Gibbs dan Enthalpi untuk masing-masing bahan baku
dan produk SVP-SCW
Bahan Baku dan kjoule kjoule
ΔG f ( 298 K )= ΔH f ( 298 K )=
Produk mol mol
CH3OH -166,4 -392,1
HCOOH -351 -378,6
H2O -228,60 -285,8
ClO2 +120,5 +102,5
H2SO4 -690,1 -814
NaClO3 -262,2 -365,8
13
14
°
R = ∑ΔHf°produk - ∑ΔHf°reaktan
ΔH
= (-1846,5) – (-1937,7)
kjoule
91,2 mol
=
dH = Cp x dT
333 K
ΔH333 = ∫ Cp x dT
298 K
= 3647,13825 J/mol
= 3,647 kj/mol
14
15
°
r = RT ln K298
ΔG
Dimana,
= (-1608,8) – (-1380,9)
kjoule
= -227,9 mol
−ΔGr °
ln K298 =
RT
−ΔGr °
K298 = exp[ RT
]
227,9
= exp[ 8,314 x 10−3 x298 ]
= 8,885 x 1039
15
16
K 333 ΔH R ° (T 1−T 2 )
ln =
K 298 R x T1 x T 2
Dimana,
K298 : Konstanta kesetimbangan pada 298 K
K333 : Konstanta kesetimbangan pada 333 K
T1 : Suhu standar (25°C = 298 K)
T2 : Suhu operasi (60°C = 333 K)
−94,847 (298−333)
K(333K) = 8,885 x 1039 exp[ 8,314 x 10 −3
(298 x333)
]
FB 0 FC 0
ѲB = ѲC =
FA 0 FA 0
16
17
FA FA 0(1− XA)
CA = = = CA0 (1-XA)
V V0
…………………………………(3.2)
CB =
FB−FA 0. XA
V0
=
FA 0 ( FB 0
FA 0 )
−XA
= CA0 (ѲB - XA)
V0
…………………...…(3.3)
CC =
FC −FA 0. XA
V0
=
FA 0 ( FC 0
FA 0 )
− XA
= CA0 (ѲC - XA)
V0
…………………...…(3.4)
V
τ = ……………………………………….……………………………
v0
(3.6)
FA 0. XA
V = ……………………………….……………………………...
r ClO2
(3.7)
FA 0 . XA
V =
k [CA 0(1−XA)]1,14[CA 0(Ѳ B− XA)]1,2 [CA 0(Ѳ C− XA)]2,15
……………….....(3.8)
17
12
12
12
Bulan Pelaksanaan
No Nama Kegiatan
11 12 1 2 3 4
1 Menentukan Jenis dan Mekanisme Proses
2 Menentukan Kapasitas Produksi
3 Menghitung Neraca Massa
4 Menghitung Neraca Panas
5 Menghitung Alat-alat Produksi
6 Utilitas
7 Melaksanakan Evaluasi Ekonomi
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Kern, D.Q, ”Process Heat Transfer ”, 1965, International Edition, Mcgraw Hill
Book Co, Tokyo.
Levenspiel, O., 1972, “Chemical Reaction Engineering”, 2nd Edition, Jhon Wiley
and Sons, USA.
Perry, R.H. and Green, D.W., 1999, Perry's Chemical Engineers' Handbook, 7 th
edition, McGraw Hill Book Company, Singapore
Smith, J.M. and Van Ness, H.C., 1996, “Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics”, 5th Edition, The Mcgraw Hill,inc, Singapore.
13