Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HYDROCYCLONE SEBAGAI CLASSIFIER DALAM USAHA


PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengolahan Bahan Galian Pada


Prodi S1 Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang

Oleh:
Kelompok V
1. Edi Setiawan (1102405/2011)
2. Fachrur Isgianda (1102395/2011)
3. Reynold M. Pardosi (1102399/2011)
4. Ricci Rahman (1102403/2011)

Dosen Matakuliah: Mulya Gusman, S.T, M.T

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya tim penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Hydrocyclone Sebagai Classifier dalam Usaha Pengolahan Bahan Galian”
sebagai salah satu syarat memenuhi tugas Matakuliah Pengolahan Bahan Galian
pada Prodi S1 Teknik Pertambangan, Universitas Negeri Padang.

Pada kesempatan ini tim penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta
dukungan baik secara moril maupun material

Tim penulis dengan segala keterbatasannya menyadari bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu tim penulis menerima
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah
ini. Akhir kata, tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

Padang, Desember 2013

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 2
C. Batasan Masalah .............................................................................................. 2
D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
E. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 3
F. Manfaat Penulisan ............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hydrocyclone ................................................................................. 4
B. Sejarah Hydrocyclone ...................................................................................... 4
C. Kegunaan dan Spesifikasi Material Masukan Hydrocyclone .......................... 4
D. Bagian-bagian dari Hydrocyclone ................................................................... 5
E. Prinsip Kerja Hydrocyclone ............................................................................. 7
F. Variabel Operasi Hydrocyclone...................................................................... 11
F. Spesifikasi Teknis Hydrocyclone ................................................................... 11
F. Aplikasi Hydrocyclone dalam Industri Mineral ............................................. 12
F. Keunggulan dan Kekurangan Hydrocyclone .................................................. 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagian-bagian Hydrocyclone ................................................................ 5


Gambar 2. Cylindrical Section ................................................................................ 6
Gambar 3. Beberapa Tipe dari Cone Section .......................................................... 6
Gambar 4. Prinsip Kerja Hydrocyclone .................................................................. 7
Gambar 5. Prinsip Pemisahan dalam Hydrocyclone ............................................. 10

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Spesifikasi Teknis Alat Hydrocyclone .................................................... 11

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hydrocyclone adalah perangkat untuk mengklasifikasikan atau
memisahkan partikel dalam suspensi cair berdasarkan pada kepadatan atau
ukuran partikel. Hydrocyclones banyak digunakan dalam industri, terutama
dalam pengolahan mineral dan kimia, karena kesederhanaan mereka dalam
desain, kapasitas tinggi, pemeliharaan rendah dan biaya operasional, dan
ukuran fisik kecil (Bradley, 1965).

Pemisahan sentrifugal telah diterapkan untuk memisahkan partikel halus


di berbagai bidang seperti pasokan air dan air limbah rekayasa, pengolahan
mineral, teknik kimia dan kilang batubara. Meskipun jenis perangkat yang
digunakan berbeda dari satu bidang ke bidang lainnya, percepatan sentrifugal
digunakan untuk pemisahan partikel di semua perangkat. Sebuah aliran
kecepatan tinggi bergerak tangensial ke dalam tubuh kerucut yang memiliki
lubang di pusat dari kedua ujungnya. Hal ini menimbulkan pusaran air
kecepatan tinggi atau disebut vortex, dengan vortex paksa terbentuk dekat
pusat dan vortex bebas terbentuk di luar daerah menuju pinggiran. Sebagai
hasilnya, gradien konsentrasi sedimen menumpuk di pusaran dan fluks difusif
proporsional namun berlawanan dengan fluks sentrifugal diinduksi (Julien,
1986).

Pada intinya, hydrocyclone adalah instrumen penting dalam pemisahan


partikel berdasarkan berat jenis. Industri mineral khususnya dalam
penanganan tumpukan pasir mineral berat, seperti ilmenite, rutile, zircon, dan
dalam pemurnian batubara sering menggunakan hydrocyclone sebagai
classifier. Karena alasan-alasan inilah, memberikan pengenalan mengenai
perangkat hydrocyclone menjadi penting bagi seorang calon engineer
tambang.
2

B. Identifikasi Masalah
Seperti yang telah disebutkan dalam latar belakang, memberikan
pengenalan yang baik mengenai hydrocyclone sebagai classifier dalam
industri pengolahan bahan galian penting dilakukan bagi seorang calon
engineer tambang. Pemahaman menyeluruh mengenai hydrocyclone
diharapkan dapat memunculkan ide untuk berinovasi dan ketidakcanggungan
dalam menghadapi instrument sebenarnya di lapangan (dalam hal ini dunia
industri).

C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan tim penulis, maka
selanjutnya masalah yang akan dibahas terbatas pada masalah-masalah dan
informasi-informasi umum mengenai hydrocyclone.

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diajukan dalam bentuk
pertanyaan (questions) sebagai berikut:
1. Apa itu hydrocyclone?
2. Bagaimana sejarah hydrocyclone?
3. Apa kegunaan hydrocyclone? Bagaimana spek material masukan
hydrocyclone?
4. Apa saja bagian-bagian hydrocyclone?
5. Bagaimana prinsip kerja hydrocyclone?
6. Apa saja gaya-gaya yang bekerja dalam hydrocyclone?
7. Apa saja variabel yang mempengaruhi kinerja operasi hydrocyclone?
8. Bagaimana spesifikasi teknis alat hydrocyclone?
9. Bagaimana aplikasi hydrocyclone dalam industri mineral?
10. Apa saja keunggulan dan kekurangan hydrocyclone dibandingkan alat
classifier lain?
3

E. Tujuan Penulisan
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi Tugas
Matakuliah Pengolahan Bahan Galian dengan dosen pengampu Bpk. Mulya
Gusman, S.T, M.T disamping dalam upaya pembelajaran dan pengenalan
mengenai hydrocyclone secara lebih mendalam.

F. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Praktis
Bagi tim penulis, seluruh rangkaian kegiatan penulisan makalah
diharapkan dapat memberikan pemahaman menyeluruh mengenai
hydrocyclone sebagai salah satu instrument penting dalam penglahan
bahan galian.
2. Manfaat Akademis
Bagi civitas akademika Universitas Negeri Padang, makalah ini
diharapkan dapat menjadi dokumen yang berguna untuk dijadikan acuan
pembelajaran bagi mahasiswa.
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hydrocyclone
Pada dasarnya hydrocyclone merupakan gabungan dari dua kata yaitu
hydro dan cyclone. Hydro dapat diartikan air ataupun cairan, sedangkan
cyclone dapat diartikan sebagai pusaran. Sehingga hydrocyclone diartikan
sebagai pusaran air.
Dalam penggunaanya secara nyata hydrocyclone dapat diartikan sebagai
suatu alat yang dapat memisahkan material ataupun partikel dari suatu
komposisi campuran baik berbentuk padatan dengan cairan ataupun cairan
dengan cairan (Bradley, 1965).

B. Sejarah Hydrocyclone
Hydrocyclone atau Humphrey spiral dirancang dan dibuat oleh Ira B.
Humphrey di Denver USA dan mendapat hak paten pada tahun 1943. Pada
mulanya Humphrey spiral dibuat dengan tinggi 3 meter dengan 5-6 spiral
didalamnya dan mampu memproses 0.8 – 12 ton/hari konsentrat tergantung
desain channel dan ukuran material.
Hydrocyclone pertama kali diujicobakan untuk memisahkan bijih besi
dari pengotornya, dan kini hampir semua jenis material dapat dipisahkan
dengan hydrocyclone asalkan perbedaan berat jenis antara material berharga
dan pengotornya cukup besar dan memungkinkan sesuai spesifikasi alat. Kini,
hydrocyclone dapat memisahkan material-material yang lebih halus dengan
desain kompak dan memiliki bentuk double helix.

C. Kegunaan dan Spesifikasi Material Masukan Hydrocyclone


Hydrocyclone bertahun-tahun digunakan untuk berbagai aplikasi dalam
pemrosesan mineral, khususnya dalam penanganan tumpukan pasir mineral
berat, seperti ilmenite, rutile, zircon, dan dalam pemurnian batu bara.
Untuk jenis hydrocyclone yang ada sekarang, material masukan harus
memiliki berat input antara 15 - 45% berat padatan dan dengan ukuran 3 mm
5

sampai 75µm dimasukkan dari atas spiral dan mengalir ke bawah spiral.
Kapasitas alat ini mencapai 1 – 2 ton/jam dengan umpan pada 25% - 50%
solid dengan ukuran normal 20#. Pada spiral ini juga memerlukan adanya air
sebagai media pemisah konsentrat.

D. Bagian-bagian dari Hydrocyclone


Secara umum bagian-bagian dari hydrocyclone dapat dilihat dari gambar
berikut:

Gambar 1
Bagian-bagian Hydrocyclone (Allen,1990)

1. Lubang Masuk (Inlet Area)


Ada beberapa tipe dari lubang masuk (inlet area), yaitu lubang masuk
tipe involute, lubang masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll.
Berbagai tipe tersebut dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan kinerja
dari hydrocyclone. Dengan konstruksi lubang masuk dengan tipe involute,
lubang masuk tipe ramp dan lubang masuk tipe scroll dapat mengurangi
efek dari turbulensi yang terjadi disekitar dinding lubang masuk dan
daerah antara lubang masuk dengan cylinder section.
2. Cylindrical Section
Pada dasarnya diameter dari cylindrical section sema besar dengan
diameter hydrocyclone. Konstruksi dari cylindrical section yang panjang
dimaksudkan untuk memperbesar kapasitas dan mengurangi kecepatan
6

tangensial. Besar kecilnya konstruksi cylindrical section dapat


mempengaruhi besarnya tekanan.

Gambar 2
Cylindrical Section (Allen,1990)
3. Vortex Finder
Pada umumnya besar dari vortex finder 20 - 45% dari diameter
hydrocyclone. Besar dari vortex finder dapat kualitas pemisahan yang
dihisap.
4. Cone Section
Besar sudut pada cone section didasarkan pada jenis pemakaiannya.
Cone section bersudut 20° merupakan standar pemakaian pada industri
pertambangan mineral. Sedangkan untuk hydrocyclone yang memiliki
bagian bawah datar diperuntukan untuk pemisahan material-material
berstruktur kasar.

Gambar 3
Beberapa Tipe dari Cone Section (Allen,1990)
7

E. Prinsip Kerja Hydrocyclone


Hydrocyclone terdiri dari bagian berbentuk kerucut, yang melekat pada
sebuah silinder dengan pembukaan tangensial untuk suspensi pemasukan.
Bagian atas dari hydrocyclone memiliki tabung keluar untuk bahan dilusian
(overflow) dan di bagian bawah ada lubang di mana substansi terkonsentrasi
dikeluarkan (underflow).
Prinsip kerja dari hydrocyclone adalah terdapatnya kumpulan partikel
dan air yang masuk dalam arah tangensial ke dalam siklon pada bagian
puncaknya. Kumpulan air dan partikel ditekan ke bawah secara spiral
(primary vortex) karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal menyebabkan
partikel terlempar ke arah luar, membentur dinding dan kemudian bergerak
turun ke dasar hydrocyclone. Dekat dengan bagian dasar hydrocyclone, air
bergerak membalik dan bergerak ke atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil
(secondary vortex) sehingga partikel yang lebih ringan bergerak keluar dari
bagian puncak hydrocyclone sedangkan partikel yang berat keluar dari dasar
hydrocyclone (Julien, 1986).

Gambar 4
Prinsip Kerja Hydrocyclone (Allen, 1990).
8

Hydrocyclone merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan


mineral ringan yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan
air sebagai media konsentrasi. Metode pemisahan ini teramasuk kedalam
“gravity consenteration”.
Prinsip kerja dari alat ini adalah umpan dimasukkan kedalam kotak
penampung umpan. Kemudian dengan menggunakan pompa air, larutan
umpan dipompa keatas spiral. Mineral berat akan keluar dari hydrocylone
melalui pipa bagian bawah, sedangkan mineral ringan keluar dari pipa bagian
atas.
Umpan memasuki saluran spiral dalam bentuk campuran yang hampir
homogen. Ketika larutan air beserta umpan mengalir mengelilingi jalur spiral,
pemisahan terjadi pada bidang vertikal. Pemisahan biasanya terjadi sebagai
hasil perpaduan dari Hindered Settling dan Interstitial Trickling. Gaya Bagnol
juga memberikan kontribusi yang besar. Hasilnya adalah partikel-partikel
yang berat akan mengalir pada daerah dengan kecepatan rendah, pada sisi
dalam dari bidang spiral, sedangkan partikel-partikel yang ringan akan
mengalir pada daerah dengan kecepatan tinggi, pada sisi luar bidang spiral.
Pada daerah berkecepatan rendah diletakkan splitter, yaitu lubang yang
didesain dan berfungsi untuk menampung mineral berat atau dalam hal ini
adalah mineral berharga. Konfigurasi dan letak (posisi) dari splitter dapat
diatur sesuai dengan konsentrat yang akan dihasilkan.
Hasil akhir yang didapat pada pemisahan dengan menggunakan metode
hydrocyclone adalah konsentrat, midling dan tailing.
Proses pemisahan ini dapat terjadi karena partikel yang berat akan
mendekati pusat spiral atau berada di bagian bawah, sedangkan partikel yang
ringan dan halus akan naik. Hal ini terjadi karena adanya gaya gesek,
gravitasi, sentrifugal dan gaya dorong air.

F. Gaya-gaya yang Bekerja pada Hydrocyclone


Hydrocyclone adalah alat pemisah antara mineral berharga dengan mineral
pengotor yang berupa tailing. Pemisahan tersebut masih menggunakan gaya gravitasi
9

dimana mineral berharga akan turun sesuai berat jenisnya. Namun yang
membedakan pada hydrocyclone adalah pada saat konsentrat dan tailing
sudah terpisah, tailing akan terangkat ke atas melalui spiral yang ada pada
hydrocyclone yang disebut discharge overflow. Pada aktivitas pengangkatan
tersebut ada beberapa gaya yang bekerja diantaranya adalah gaya sentrifugal.
Dimana gaya ini adalah gaya memutar yang dilakukan oleh tailing dengan
menjauhi titik pusat putarannya. Kemudian adapula gaya gesek, yaitu
partikel-partikel bergesekan satu sama lain dengan partikel itu sendiri atau
bahkan dengan dinding di sekitar alat ini yang menyebabkan partikel dapat
bergerak dan terpisahkan. Kemudian konsentrat yang sudah terpisah dari
pengotornya akan dikeluarkan lewat bagian bawah dari hydrocyclone ini. Ini
yang membuat hydrocyclone ini berbeda dari alat yang lainnya.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hydrocyclone
sebagai alat pemisahan partikel:
1. Kapasitas dan Kecepatan Aliran
Proses pemisahan partikel dalam hydrocyclone sangat dipengaruhi
oleh sumber energi masukan yang dimiliki oleh fluida yaitu kapasitas
aliran dan kecepatan aliran.
Kapasitas aliran masuk pada saluran inlet dapat dihitung dengan
persamaan:
Q=A.v ........(1.1)

dimana: Q = kapasitas aliran (kg/s)


v = kecepatan aliran pada saluran inlet (m/s)
A = luas penampang saluran inlet (m2)
Dimana kecepatan aliran dapat diperoleh dari:

V= ........(1.2)

d = diameter pipa inlet (m)


Sedangkan laju aliran massa dapat ditentukan dari:
m= ........(1.3)
10

ρ = massa jenis partikel (kg/ )


2. Kecepatan Tangensial atau Vortex ( )
Vortex adalah massa fluida yang partikel-partikelnya bergerak
berputar dengan garis arus (streamline) bergerak membentuk lingkaran-
lingkaran sepusat (konsentris). Kecepatan tangensial dapat dihitung
dengan persamaan:
v=ω/r ........(2.1)
dimana: v = kecepatan tangensial (m/s)
ω = kecepatan sudut
r = Jari-jari hydrocyclone (m)
3. Gaya Sentrifugal
Karena hydrocyclone bekerja berdasarkan gaya senrtifugal yang di
timbulkan oleh aliran air yang membentuk pusaran (vortex). Maka gaya
sentrifugal ini akan menyebabkan partikel dengan massa jenis berat
terlempar ke sisi paling luar daripada dinding hydrocyclone dan partikel
yang lebih ringan akan berada dipusat hydrocyclone.

Gambar 5
Proses Pemisahan dalam Hydrocyclone

Gaya sentrifugal yang terjadi (Coulson,1986):


Fc = m.r. ........(3.1)
Dimana:
Fc = Gaya sentrifugal
m = Massa partikel yang mengalami gaya sentrifugal
11

ω = kecepatan sudut
r = Jari-jari hydrocyclone

G. Variabel Operasi Hydrocyclone


Kemampuan operasi hydrocyclone dalam memisahkan partikel berberat
jenis besar dengan partikel berberat jenis kecil dipengaruhi oleh variabel-
variabel berikut:
a. Jumlah lingkaran spiral b. Tipe spiral
c. Diameter spiral d. Permukaan spiral
e. Ketinggian alat f. Konfigurasi spiral
g. Kecepatan aliran air h. Bentuk dan ukuran butir partikel
i. Perbedaan density partikel j. Laju pengumpanan

H. Spesifikasi Teknis Hydrocyclone


Berikut adalah daftar lengkap spesifikasi alat hydrocyclone yang ada saat ini:
Tabel 1
Spesifikasi Alat Hydrocyclone
Overall
Interir Cone Feeding Feeding Processing
Pipe Range Dimensions
Model Dia Angle Size Pressure Capacity
Dia (um) (LxWxH)(mm)
(mm) (°) (mm) (Mpa) (m3/hr)
(mm)
FX660 660 20 180-240 16 0.03-0.2 250-350 74-220 1250 890 2650
20 74-200 850 790 2050
FX500 500 130-200 10 0.03-0.3 140-220
15 74-150 850 790 2380
20 50-150 775 605 1765
FX350 350 80-120 6 0.04-0.3 60-100
15 50-120 775 605 2115
20 50-150 665 585 1310
FX300 300 65-115 5 0.04-0.3 45-85
15 40-100 665 585 1505
20 40-100 540 480 1180
FX250 250 15 60-100 4 0.06-0.35 40-60 40-100 540 480 1220
10 30-100 540 480 1380
20 40-100 435 360 1050
FX200 200 15 40-65 2 0.06-0.35 25-40 30-100 435 360 1115
10 30-100 435 360 1205
20 30-74 280 295 690
FX150 150 15 30-45 1.5 0.06-0.35 11-20 30-74 280 295 900
8 30-74 280 295 1270
17 20-100 210 185 620
FX125 125 25-40 1 0.06-0.35 8-15
8 20-74 250 240 985
20 20-100 260 210 525
FX100 100 15 20-40 1 0.06-0.35 5-12 20-100 268 215 720
8 20-100 268 215 1000
15 20-74 240 230 465
FX75 75 15-22 0.6 0.1-0.4 2-5
6 5-40 240 230 800
15 10-74 160 155 350
FX50 50 11-16 0.3 0.1-0.4 1-2
6 5-30 160 155 590
12

I. Aplikasi Hydrocyclone dalam Industri Mineral


Hydrocyclone adalah salah satu perangkat yang paling penting dalam
industri mineral. Hydrocyclone secara luas digunakan dalam industri
pengolahan mineral sebagai classifier yang telah terbukti sangat efisien dalam
ukuran pemisahan cukup halus. Hydrocyclone secara luas digunakan dalam
operasi sirkuit grinding tertutup tetapi juga memiliki banyak aplikasi lain,
seperti desliming, degritting, dan penebalan.

J. Keunggulan dan Kekurangan Hydrocyclone


1. Keunggulan Hydrocyclone
Berikut adalah keunggulan-keunggulan hydrocyclone sebagai alat
classifier dibandingkan dengan jenis alat yang lain:
a. Biaya operasional dan maintenance relatif murah
b. Tidak memerlukan sumber energi yang terpisah
c. Mudah diterapkan dalam berbagai dunia industri
d. Pemasangan yang cepat
e. Kemungkinan kesalahan dalam pemasangan relatif kecil.
2. Kekurangan Hydrocyclone
Adapun kekurangan hydrocyclone dijelaskan sebagai berikut:
a. Karena perlakuan dari spiral tergantung instalasi unitnya, efisiensi
pemisahan hydrocyclone sangat sensitif.
b. Kurang seragam dalam memasukkan mineral bisa berakibat langsung
pada efisiensi produksi dan pemurnian, khususnya pada spiral
batubara (Holland-Batt, 1993).
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hydrocyclone merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan
mineral ringan yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan
air sebagai media konsentrasi. Metode pemisahan ini termasuk kedalam
“gravity consenteration”.
Hydrocyclone secara luas digunakan dalam industri pengolahan mineral
sebagai classifier yang telah terbukti sangat efisien dalam ukuran pemisahan
cukup halus. Hydrocyclone menggunakan gaya sentrifugal dan
memanfaatkan perbedaan berat jenis dari partikel-partikel yang akan
dipisahkannya untuk memisahkan partikel dari aliran air yang membawanya.
Gaya sentrifugal ini memungkinkan partikel mengalami tumbukan dengan
dinding cyclone, kemudian turun mengikuti dinding cyclone hingga mencapai
bagian cone cyclone (bagian bawah hydrocyclone). Mineral berat akan keluar
dari hydrocylone melalui pipa bagian bawah, sedangkan mineral ringan akan
keluar dari pipa bagian atas.
Hydrocyclone banyak digunakan pada industri karena biaya
instalasinya yang rendah, dapat dioperasikan pada temperatur tinggi, serta
tidak banyak membutuhkan perawatan. Namun karena efisiensi
penyisihannya tinggi hanya pada partikel yang berukuran cukup besar, maka
hydrocyclone biasanya digunakan sebagai alat penyisihan awal.

B. Saran
Hydrocyclone merupakan alat classifier yang cukup penting dalam
proses pengolahan bahan galian. Makalah ini hanya mengupas sisi umum dari
hydrocyclone, untuk alasan itu diperlukan literatur lain untuk menambah
pemahaman dan wawasan mengenai hydrocyclone. Literatur tambahan dapat
kita temukan melalui internet, buku, jurnal ataupun laporan.
14

DAFTAR PUSTAKA

Agil Yudawan, dkk. 2013. Pengaruh Rancang Bangun Hydrocyclone


Terhadap Performa Pemisahan Partikel Pengotor dalam Campuran. Jakarta:
Universitas Mercubuana
Rizki Cakti Bramantyo. 2010. Gravity Concentration.
Sindy Rizkika Syafri dan Maikel Nendes. Operasi dan Pemeliharaan Cyclone.
Padang: Universitas Andalas
Tripathy, Sunil Kumar. 2010. Ultra Fine Chromite Consentration Using Spiral
Concentrator. Jurnal. Research and development division, Tata Steel.Ltd
Winanto Adjie, dkk. 2008. Diktat Petunjuk Praktikum Pengolahan Bahan
Galian. Yogyakarta: UPN “Veteran” Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai