Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Dian Restu Rahajeng (16/401879/SV/12383)


Habibatur Rohmah (16/401888/SV/12392)
Hartoto Faisal (16/401890/SV/12394)
Heru Bagus Adji P (16/401891/SV/12395)
M. Bimo Prakoso (16/401899/SV/12403)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN

Diajukan untuk memenuhi persyaratan lulus mata kuliah

Praktikum Teknik Lingkungan

Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi

Universitas Gadjah Mada

2018

Diperiksa Oleh :

Asisten Asisten

Rido Imawan Mawar Rani, A.Md


15/386680/SV/10066

Asisten Asisten

Batul Wafiyya, A.Md Barokah Sakti Satria W.


15/386625/SV/10011

Disahkan oleh :

Dosen Dosen

Dr. Ir. Sindu Nuranto, MS Dr. Ir. Syaukat Ali, M.Si.


NIP.196206131989031000 NIP.195505101989031001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya kepada kita. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Teknik Lingkungan dengan baik. Penulisan ini bertujuan agar
mahasiswa mampu memahami dan menerapkan ilmu lingkungan ketika
membangun suatu bangunan serta untuk memenuhi persyaratan akademik pada
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Dalam penyusunan laporan ini, berbagai pihak telah banyak memberikan


dorongan, bantuan serta masukan sehingga dalam kesempatan ini penyusun
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Suwardo, S.T, M.T, Ph.D, selaku Kepala Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi Univesitas Gadjah Mada.
2. Bapak Dr. Ir. Sindu Nuranto, MS. Selaku dosen pengampuh mata kuliah
Praktikum Teknik Lingkungan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada.
3. Bapak Dr. Ir. Syaukat Ali, M.Si. selaku dosen pengampuh mata kuliah
Praktikum Teknik Lingkungan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada.
4. Saudara Rido Imawan selaku Asisten Dosen mata kuliah Praktikum Teknik
Lingkungan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
Mada.
5. Saudari Batul Wafiyya, A.Md selaku Asisten Dosen mata kuliah Praktikum
Teknik Lingkungan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada.
6. Saudari Mawar Rani, A.Md selaku Asisten Dosen mata kuliah Praktikum
Teknik Lingkungan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada.
7. Saudara Barokah Sakti Satria W selaku Asisten Dosen mata kuliah Praktikum
Teknik Lingkungan Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada.

iii
8. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari


sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisan. Penulis memohon
maaf apabila dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan. Kritik dan saran
sangat diharapkan guna menyempurnakan penulisan ini. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 03 Oktober 2018

Kelompok 1

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN .............................................................................................. 1

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 9

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 9

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 10

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 10

1.5 Batasan Penelitian .................................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN DAN LANDASAN TEORI .......................... 12

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 18

3.1 Alat dan Bahan....................................................................................... 18

3.2 Alur Penelitian ....................................................................................... 21

3.3 Metode Penelitian .................................................................................. 21

3.4 Analisis Data .......................................................................................... 24

BAB IV HASIL PEMBAHASAN ........................................................................ 25

4.1 Gambaran Lokasi ................................................................................... 25

4.2 Hasil Produksi ........................................................................................ 25

4.3 Hasil Serapan ......................................................................................... 27

v
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 29

5.1 Simpulan ................................................................................................ 29

5.2 Saran ...................................................................................................... 29

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Aliran Energi pada Bangunan....................................... 13

Gambar 2.2 Skema Perhitungan Emisi CO2 (Dyson, 1976) ........................ 16

Gambar 4.1 Masjid Al Mustaqiem .............................................................. 25

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Asumsi Produksi Emisi CO2 pada Kendaraan Bermotor ............ 14

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Produksi CO2 Listrik ...................................... 26

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Bermotor ........................................................ 26

Tabel 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Serapan CO2......................................... 28

viii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udara merupakan salah satu komponen utama yang dibutuhkan


langsung oleh makhluk hidup. Sebagai salah satu unsur penting dalam sebuah
kehidupan makhluk hidup, udara memiliki beberapa fungsi, di antaranya
yaitu bernafas, proses pembakaran, menjadi media perantara cahaya dan
suara, menggerakkan baling-baling kincir angin, dan masih banyak lagi.

Mengingat betapa pentingnya udara bagi kehidupan makhluk hidup,


sudah sepantasnya kita sebagai manusia yang merupakan salah satu dari
sekian banyak makhluk hidup yang membutuhkan udara, terutama oksigen
untuk menjaga kualitas dari udara yang ada pada sekitar lingkungan kita.

Seiring berjalannya waktu, penurunan kualitas udara semakin sulit


untuk diantisipasi. Terutama di perkotaan yang pada umumnya semakin
sedikit ruang terbuka hijau pada sekitar kota. Pengelolaan pemerintah yang
buruk serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian
tumbuhan menjadi salah satu faktor penting dalam penurunan kualitas udara
yang terjadi

Perkembangan pembangunan menjadi semakin riskan ketika tidak


diikuti dengan perkembangan pola pikir yang tetap menjaga kelestarian
tumbuhan atau tetap mempertahankan lahan terbuka hijau sebagai salah satu
fokus utama pembangunan. Pada setiap kompleks gedung atau perumahan
harus dipastikan bahwa gas CO2 yang dihasilkan dari penggunaan gedung itu
sendiri ataupun alat transportasi yang digunakan haruslah tidak melebih dari
gas O2 yang dihasilkan dari tumbuhan atau pepohonan yang ada pada masjid
tersebut.

9
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana produksi CO2 dan penyerapan CO2 pada lingkungan
tersebut?
2. Bagaimana perbandingan antara produksi CO2 dan penyerapan CO2 pada
lingkungan tersebut?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan kurangnya penyerapan
CO2 tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui jumlah produksi CO2 dan penyerapan CO2 pada
lingkungan tersebut
2. Perbandingan antara produksi CO2 dan penyerapan CO2 pada lingkungan
tersebut
3. Untuk mengetahui cara mengatasi kelebihan produksi CO2 pada
lingkungan tersebut

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari observasi lapangan dan pengujian dari


praktikum ini adalah untuk:

a. Mengetahui jumlah produksi CO2 dan penyerapan CO2 pada wilayah


Masjid Al Mustaqiem Sendowo Jalan Kesehatan Sendowo, Senolowo,
Sinduadi, Mlati, Sleman.
b. Mengetahui Perbandingan antara produksi CO2 dan penyerapan CO2
pada wilayah Masjid Al Mustaqiem Sendowo Jalan Kesehatan
Sendowo, Senolowo, Sinduadi, Mlati, Sleman.
c. Memberikan rekomendasi untuk mengatasi masalah yang disebabkan
dari kelebihan produksi CO2 pada wilayah Masjid Al Mustaqiem
Sendowo Jalan Kesehatan Sendowo, Senolowo, Sinduadi, Mlati,
Sleman.

10
1.5 Batasan Penelitian

Agar laporan lebih fokus, mendalam dan tidak melenceng dari topik
pembahasan. Maka, penulis memandang permasalahan penelitian yang
diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi
permasalahan hanya dalam lingkup :

1. Jumlah produksi CO2 dan penyerapan CO2 pada wilayah Masjid Al


Mustaqiem Sendowo Jalan Kesehatan Sendowo, Senolowo, Sinduadi,
Mlati, Sleman.
2. Perhitungan mengenai produksi CO2 mulai dari emisi dari listrik, emisi
dari kendaraan bermotor. Kemudian perhitungan mengenai penyerapan
CO2 yaitu berdasarkan akumulasi dari luasan daun dengan jumlah
serapan CO2 pada luasan daun tersebut.

11
2 BAB II
TINJAUN PUSTAKAN DAN LANDASAN TEORI

Pertumbuhan aktivitas ekonomi dan urbanisasi yang cukup tinggi di


perkotaan berpotensi besar dalam peningkatan penggunaan konsumsi energi,
seperti pada kebutuhan bahan bakar guna pembangkit tenaga listrik, tungku-tungku
industri dan transportasi. Pembakaran bahan bakar ini merupakan sumber-sumber
pencemaran utama yang dilepaskan ke udara.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan issue yang
sedang hangat-hangatnya di dunia. Pemansan global terjadi dikarenakan
meningkatnya gas rumah kaca di bumi. Peningkatan gas rumah kaca disebabkan
oleh meningkatnya gas CO2, NO2, SO2, dan metana sehingga menyebabkan suhu
bumi semakin naik dan menyebabkan pemanasan global.
Pembangunan dan pekerjaan di bidang teknik sipil akan terus berlangsung
sepanjang kota berkembang, selama manusia hidup dan membutuhkan tempat
tinggal serta melakukan aktivitas. Sebagai konsekuensi adalah adanya sejumlah
lahan yang harus dikorbankan menjadi bangunan ataupun jalan. Perubahan lahan
pada akhirnya akan mengikuti motif ekonomi, yaitu lahan dengan nilai ekonomi
yang dianggap rendah akan diubah menjadi lahan yang dianggap akan memiliki
nilai ekonomi tinggi. Pada tingkat perkembangan tradisional, ketika tata guna lahan
didominasi oleh lahan pertanian merupakan lahan dengan nilai ekonomi tinggi.
Namun setelah masa industrialisasi, nilai lahan akan bergeser pada derajat
aksesibilitas lokasi sebuah lahan.
Dalam Setiawan (2009) yang dikutip dari artikel SMARTek bahwa
pencemaran udara secara akumulatif dan simultan juga dapat terjadi di dalam ruang
maupun luar ruangan, perkotaan hingga ke tingkat regional bahkan sudah menjadi
gejala global.

12
Selanjutnya Setiawan (2009) menyebutkan peristiwa terjadinya
pencemaran saat ini, termasuk pencemaran udara adalah umumnya aktifitas
manusia dalam memenuhi kebutuhan, baik pemenuhan kebutuhan primer maupun
sekunder.
Beberapa elemen yang memproduksi CO2 secara aktif dalam kehidupan
perkotaan adalah sebagai berikut (Rahmi dan Setiawan, 1999):
1. Bangunan
2. Transportasi
3. Infrastruktur
4. Industri
Bagan aliran energi pada bangunan dapat digambarkan sebagai berikut
(Alanne dan Saari, 2007) :

Gambar 2.1 Bagan Aliran Energi pada Bangunan

Penggunaan energi listrik secara tidak langsung akan menghasilkan emisi


CO2 karena dibutuhkan pembakaran karbon untuk menghasilkan sejumlah
energi listrik. Pada penggunaan energi listrik digunakan antara lain:
1. Penerangan
2. Pendingin/pemanas ruangan
3. Alat memasak (kulkas, microwave, rice cooker, blender), dll.

13
Pada kendaraan bermotor, dalam bahan bakarnya terjadi pembakaran
karbon yang kemudian menghasilkan gas emisi. Bila terjadi pembakaran
sempurna, yaitu antara bahan bakar (oktana) dan oksigen (O2) maka akan
menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O) dengan reaksi kimia
sebagai berikut:

2 C8H18 + 25 O2→ Energi + 16 CO2 + 18 H2O…….(rumus 1)

Sebuah situs internasional menawarkan perhitungan CO2 yang berasal dari


kendaraan bermotor menggunakan asumsi produksi emisi CO2 berdasarkan tipe
mesin yang digunakan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Asumsi Produksi Emisi CO2 pada Kendaraan Bermotor

Jenis Kendaraan Bensin (kg CO2) Diesel (kg CO2)

Mobil dan Motor :


1. Small engine< 1,4 liter 0,17 x jarak perjalanan (km) 0,12 x jarak perjalanan (km)
2. Medium engine 1,4-2,1 liter
3. Large engine> 2,1 liter 0,22 x jarak perjalanan (km) 0,14 x jarak perjalanan (km)

0,27 x jarak perjalanan (km)

Kereta api 0,06 x jarak perjalanan (km)

Bus 0,06 x jarak perjalanan (km)

Menurut Kobayashi (2010), beberapa pendekatan telah dikembangkan


untuk mengurangi timbulnya emisi karbon di udara pada proses pra-konstruksi dan
konstruksi melalui pembentukan masyarakat yang mengedepankan gerakan hemat
bahan bangunan melalui daur ulang material, penggunaan bahan bangunan tahan
lama, perbaikan sistem bahan dan konstruksi bangunan, serta melalui optimalisasi
sistem jaringan eksisting. Sementara itu pada tahap pascakonstruksi, upaya reduksi
emisi CO2 dapat dilakukan terutama melalui konsumsi energi listrik dan bahan
bakar dari keperluan rumah tangga (Priemus 2005).

14
Produksi emisi CO2 yang bersumber dari bangunan dapat direduksi dengan
upaya penghijauan di sekitar bangunan. Mekanisme penghijauan tersebut berupa
penanaman vegetasi penyerap CO2 di halaman atau pekarangan atau di tepi jalan
kompleks. Pemilihan vegetasi untuk penghijauan pekarangan dipilih berdasar
kriteria sebagai berikut (Fandeli, dkk., 2004) :

1. Kecepatan tumbuhnya bervariasi


2. Pemeliharaan relatif mudah
3. Jenis tanaman tahunan
4. Berupa tanaman lokal dan tanaman budidaya
5. Jarak tanaman bervariasi, persentase area hijau disesuaikan dengan
intensitas kepadatan bangunan.

Jika bangunan perumahan tidak memiliki halaman yang cukup luas,


penghijauan dapat dilakukan dengan menggunakan metode penghijauan vertikal
(vertical planting atau vertical gardening). Emisi CO2 akan naik ke lapisan udara
atas yang akan diserap oleh tanaman yang ada pada setiap lantai gedung bertingkat.
Jenis tanaman yang ditanam pada gedung tinggi adalah jenis semak yang tahan
terpaan angin keras pada ketinggian tertentu, tahan panas, sedikit air, dan banyak
daun untuk meningkatkan daya serap terhadap CO2 (Kwanda, 2003).

Menurut Ferial (2007), terdapat 3 (tiga) konsep penghijauan vertikal yang


dapat diterapkan pada bangunan tinggi, yaitu:

1. Penghijauan pada Dinding Luar (Fasade) Bangunan


2. Penghijauan pada Lantai Tingkat-tingkat Tertentu di Atas Bangunan
3. Penghijauan Ruang Publik (Atrium) dalam Bangunan

Upaya yang paling sering dilakukan untuk mereduksi emisi CO2 adalah
dengan menanam sejumlah vegetasi. Konsep mengganti polusi CO2 dengan
sejumlah tanaman sebenarnya telah lama dicetuskan. Dyson (1976) mencoba
mengkaji konsep ini dengan memprediksi berapa pohon American Sycamore yang
dapat menyerap konsentrasi CO2 di waktu itu. Akan tetapi, perhitungan yang
digunakan masih bersifat kasar tanpa merinci sumber-sumber polusi CO2 dan hanya

15
menggunakan satu jenis pohon sebagai penyerap CO2. Berikut ini adalah skema
perhitungan emisi CO2 yang disusun oleh Dyson (1976).

Gambar 2.2 Skema Perhitungan Emisi CO2 (Dyson, 1976)

Tidak seperti manusia dan binatang yang menyerap O2 dan melepaskan


CO2. Tumbuhan memiliki mekanisme sendiri terhadap CO2 dengan
menggunakannya untuk fotosintesis dan menghasilkan sejumlah O2. Selain itu,
tumbuhan juga melakukan proses respirasi dengan melepaskan CO2 ke atmosfer.
Proses fotosintesis ini dilakukan oleh tanaman dan beberapa jenis alga,
berlangsung di dalam kloroplas, yang merupakan tempat penyimpanan klorofil
(zat hijau daun). Berikut reaksi fotosintesis

16
Banyaknya karbon yang di alokasikan untuk pertumbuhan tergantung
besarnya laju fotosintesis dan karbon yang digunakan untuk respirasi.
Keseimbangan antara karbon yang diperoleh dari fotosintesis dan karbon yang
digunakan untuk respirasi dinyatakan dalam laju asimilasi bersih atau NAR (Net
Assimilation Rate). Semakin besar respirasi karbon yang tersimpan semakin kecil
(Lambers dkk., 1998; Stiles, 2006; Rindyastuti, 2015).

Metode Takaoki merupakan salah satu cara untuk menguji serapan CO2
pada vegetasi dengan cara mengukur tingkat fotosintesis vegetasi. Metode Takaoki
dikembangkan oleh Takeshi Takaoki dan Keiji Kitao (1967,1969) dengan alat
volumeter sederhana untuk mengukur tingkat fotosintesis dan respirasi dari
ppotongan daun yang diambil dari tanaman air dan tanah. Pada metode takaoki yang
digunakan di praktikum ini hanya memerlukan cairan buffer carbonat dan safranin.
Cairan tersebut memiliki fungsi masing-masing, yaitu cairan buffer carbonat
digunakan untuk menetralkan zat karbon yang ada dalam daun sedangkan cairan
safranin digunakan untuk parameter kenaikan sarapan karbon.

17
3 BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Produksi CO2:

Alat :

Alat Tulis Kalkulator

3.1.2 Penyerapan CO2 :

Alat :

Papan Alat Tulis Tabung Reaksi   cm

18
Tabung   cm Nampan Pinset

Suntikan Parameter Pembacaan Gunting

Penggaris Kertas HVS Karet

19
Timbangan Kalkulator

Bahan:

Cairan Buffer
Kertas Filter Cairan Safranin
Carbonat

Air Sampel Daun

20
3.2 Alur Penelitian
3.2.1 Langkah-langkah pengambilan sampel produksi CO2 :
1. Menghitung jumlah motor dan mobil yang terparkir pada parkiran
DTS.
2. Mencatat daya yang diperlukan setiap alat elektronik yang ada di
lingkungan DTS.
3. Mengkonversi data yang telah diambil untuk dihitung produksi CO2
nya.
3.2.2 Langkah-langkah pengambilan sampel penyerapan CO2 :
1. Mengambil 5 sampel daun dari 5 jenis tanaman yang berbeda.
2. Menghitung jumlah daun pada tanaman.
3. Menghitung luasan tanaman sampel.
4. Melakukan pengujian dan olah data di laboratorium.
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Produksi CO2

Menyiapkan alat tulis Mencatat jumlah kendaraan dan


daya yang digunakan oleh alat-
alat elektonik di Masjid Sendowo

21
3.3.2 Penyerapan CO2

Mengambil sampel Menjiplak sampel daun


Menimbang berat
daun berklorofil dan pada kertas HVS
kertas HVS yang
menghitung jumlah kemudian dipotong
telah dipotong sesuai
daun serta luasan sesuai bentuk yang telah
bentuk daun
tanaman di jiplak

Memasukkan kertass Mencelupkan daun dan Memotong kertas


filter dan daun ke kertas filter yang telah filter dan daun
dalam tabung reaksi dipotong ke dalam cairan dengan ukuran 0,4 x
dengan posisi sejajar Buffer Carbonat 4 cm

22
A

Memasukkan Menyambung tabung Mengisi nampan


cairan safranin reaksi dan tabung yang berisi parameter
ke dalam tabung diameter 0.1 mm dengan pembaca yang telah
diameter 0.1 cm karet penyambung diberi karet penjepit
dengan suntikan dengan posisi muka dengan air
tabung reaksibertemu
dengan tabung muka
0.1mm

23
B

Meletakkan tabung pada


parameter pembaca dan
seluruh bagian tabung harus
Mencatat hasil
terendam air, lalu melakukan
fotosintesis pada
pembacaan awal kemudian
parameter pembaca
diletakkan di daerah yang
terkena matahari selama 15
menit

3.4 Analisis Data

Kenaikan (cm) Kenaikan Kertas


No Nama Vegetasi Waktu Pengujian Cuaca Suhu (°C)
1 2 3 Rata-rata + Buffer (cm)
1 Sawo 08.30-08.45 Cerah 31 0,7 0,9 0,5 0,7 0,8
2 Kiara Payung 08.50-09.05 Cerah 31 1,6 0,6 0,7 0,9666667 0,8
3 Nanas Kerang 09.10-09.25 Cerah 31 1 1,3 0,9 1,0666667 0,8

24
4 BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi

Gambar 4.1 Masjid Al Mustaqiem

Lokasi penelitian kelompok 1 berada di Masji Al Mustaqiem, yang


beralamat di Jalan Kesehatan Sendowo, Senolowo, Sinduadi, Mlati,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimew Yogyakarta.

4.2 Hasil Produksi

Diambil menggunakan sampel perhitungan penggunaan listrik selama


1 bulan untuk lampu LED. Berikut merupakan penjabarannya :
a. Umum:
Jumlah lampu : 37 unit
Daya : 10 watt
Total daya : 370 watt
Lama pemakaian : 12 jam/hari
b. Total daya dalam kWh : 370/1000
: 0,37 kWh
c. Equivalent CO2 (kg CO2) : total gaya (kWh) x lama pemakaian x
faktor konversi x
: 0,37 x 12 x 0,8409
: 3,773596 kg CO2

25
Berikut merupakan tabel hasil perhitungan penggunaan listrik dan
kendaraan bermotor dalam konstribusinya sebagai tempat produksinya CO2 :

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Produksi CO2 Listrik

Equivalent
No Penggunaan Listrik Unit watt per kWh Jam CO2 (kg
Selama 1 Bulan unit pemakaian CO2)
1 Lampu LED 37 10 0,01 12 3,733596
2 Speaker 12 10 0,01 1 0,100908
3 TOA 4 25 0,025 1 0,08409
4 Kipas Angin 8 40 0,04 12 3,229056
5 Microphone 3 120 0,12 2 0,605448
6 Lampu Tornado (CFL) 1 23 0,023 12 0,2320884
7 Pompa Air 1 350/100 0,45 3 1,135215
TOTAL 9,1204014

Total hasil perhitungan produksi CO2 listrik perhari sebesar 9,12 kg CO2,
sedangkan dalam setahun produksinya sebesar 9,12 kg CO2 x 365 hari =
3328,945 kg CO2

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Bermotor

Total jarak tempuh Kg CO2 Total kg


No Tipe Kendaraan
(km) selama 1 bulan per unit CO2

1 Sepeda Motor 125 - 500 cc 30 0,1032 3,096


TOTAL 3,096

Total hasil perhitungan produksi CO2 kendaraan bermotor perhari sebesar


3,096 kg CO2, sedangkan dalam setahun produksinya sebesar 3,096 kg CO2
x 365 hari = 1130,04 kg CO2

Sehingga emisi CO2 yang dihasilkan dalam setahun yaitu 3328,946511


kg CO2 + 37,152 kg CO2 = 3366,099 kg/CO2

26
4.3 Hasil Serapan

Diambil menggunakan sampel perhitungan serapan tanaman Pohon


Nanas Kerang. Berikut merupakan penjabarannya :
a. Jumlah daun : 5122
b. Kenaikan cairan safranin : 1,067 cm
c. Volume serapan CO2 : ϕ x Kenaikan cairan safranin
: 0,1 x 1,067
: 0,1067 cm3
d. Luas kertas filter : 4 x 0,4
: 1,6 cm2
e. Luas kertas pembanding : 4 cm x 4 cm
: 16 cm2
f. Berat kertas pembanding : 0,11 g
g. Berat daun : 0,27 g
h. Luas daun : (luas kertas pembanding*berat daun)/berat
kertas pembanding
: (16*0,27)/0,11
: 39, 2727 cm2
i. Serapan CO2 daun : (luas daun*luas kertas)/volume serapan CO2
: (39,2727*1,6)/0,1067
: 589,0909 cm3
j. Total serapan CO2 /pohon : serapan CO2 daun x jumlah daun
: 589,0909 x 5122
: 3017323,6364 cm3
k. Total serapan CO2 /jam : serapan CO2 /pohon x (60/15) x banyaknya
pohon
: 3017323,6364 x 4 x 6
: 72415767,2727 cm3
l. Total serapan CO2 /hari : serapan CO2 per jam x jumlah jam
fotosintesis
: 72415767,2727 x 10
: 724157672,7273 cm3

27
m. Total serapan CO2 /tahun : serapan CO2 per hari x jumlah hari dalam
setahun x 1,98
: (724157672,7273/10-6) x 365 x 1,98
: 523348750080000000 m3

Berikut merupakan tabel hasil perhitungan hasil serapan CO2 dari


pohon-pohon di sekitar masjid:

Tabel 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Serapan CO2

Jumlah Total Serapan CO2 (kg per Tahun)


No Nama Vegetasi
Daun dalam m3

1 Pohon Sawo 33600 24282720000000


2 Pohon Kiara Payung 50432 36447206400000
3 Pohon Nanas Kerang 5122 3701669400000
TOTAL 64431595800000,0000

28
5 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil praktikum, diperoleh data Emisi CO2 Masjid Al Mustaqiem


Sendowo Jalan Kesehatan Sendowo, Senolowo, Sinduadi, Mlati,
Sleman.menunjukkan angka sebesar 3328,946511 kg/tahun dari listrik dan
Gas, serta 37,152 kg/tahun dari kendaraan bermotor,

Disamping itu Serapan CO2 di Masjid Al Mustaqiem Sendowo adalah


sebesar 64431595800000 KgCO2/Tahun.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Masjid Al Mustaqiem


Sendowo Jalan Kesehatan Sendowo, Senolowo, Sinduadi, Mlati, Sleman
adalah bangunan yang ramah lingkungan.

5.2 Saran

a. Dalam menghitung jumlah lampu, mesin, ataupun peralatan elektronik


lain perlu diperhatikan berapa voltasenya.
b. Untuk menentukan jumlah emisi, perlu diperhatikan berapa lama
peralatan yang menjadi obyek pengamatan dioperasikan.
c. Saat percobaan serapan CO2, sebaiknya dilaksanakan saat cuaca terang
dan perubahan suhu udara yang tidak terlalu signifikan untuk memperoleh
hasil yang baik.

29
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Syaukat dan Mawar Rani Rifzy. 2017. Modul Praktikum Teknik
Lingkungan Pencemaran Udara. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Alanne, Kari and Saari, Arto, 2007, “Estimating The Environmental Burdens
of Residential Energy Supply Systems Through Material Input and
Emission Factors”, Building and Environment, Vol.43, hal 1735-1736

Ali, Syaukat. 2016. Model Kompensasi Lingkungan Pada Perumahan


Ditinjau dari Aspek Vegetasi dalam Serapan Karbon Dioksida di
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Gadjah
Mada. Desertasi tidak dipublikasikan

Anonim, 2006, “IPCC Guideline for National Greenhouse Gas Inventories.

Kobayashi, 2010, dalam N. Shihaan, 2012, “Thesis, Universitas Sumatera


Utara, hal.19

Priemus, 2005, dalam N. Siahaan, 2012, “Thesis, Universitas Sumatera


Utara, hal 17-18.

Rindyastuti, Ridesti, 2015, “Karakter Ekofisiologis dan Pertumbuhan Semai


10 Jenis Tumbuhan Lokal Terhadap Kemampuan Sekuestrasi Karbon”,
Yogyakarta: Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (Laporan Tesis
Tidak Dipublikasikan)

Setiawan Basri, Iwan. 2010. “Pencemaran Udara Dalam Antisipasi Teknis


Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan”. Palu: Universitas Tadulako.

30

Anda mungkin juga menyukai