DISUSUN OLEH
EGIA YOSEP PELAWI (20/464350/SV/18669)
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan untuk memenuhi persyaratan lulus mata kuliah Survey jalan dan
Lalulintas Program Diploma IV Teknologi Rekayasa Pelaksanaan Bangunan Sipil
Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
DIPERIKSA OLEH :
Asisten 1 Asisten 2
DISETUJUI OLEH
Dosen 1 Dosen 2
i
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Survei Jalan dan
Lalulintas ini dengan baik. Tujuan penulisan laporan ini agar mahasiswa dapat
memahami dan menerapkan semua ilmu dan teori tentang Survei Jalan dan
Lalulintas di masa mendatang.
1. Bapak Sindu ST. MT. PhD selaku Kepala Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
2. Bapak Ir. Heru Budi Utomo, M.T. Selaku Dosen Mata Kuliah Survei
Jalan dan Lalulintas.
3. Bapak Nursyamsu Hidayat, S.T., M.T., Ph.D. Selaku Dosen Mata
Kuliah Survei Jalan dan Lalulintas.
4. Saudara Ahosasa selaku Asisten Dosen Mata Kuliah Survei Jalan dan
Lalulintas.
5. Saudara Momot selaku Asisten Dosen Mata Kuliah Survei Jalan dan
Lalulintas.
6. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Diploma Teknik Sipil Universitas
Gadjah Mada atas kerja samanya dalam penyusunan laporan ini.
ii
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
DAFTAR ISI
iii
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
BAB IV ................................................................................................................. 89
MOVING CAR OBSERVER (MCO) .................................................................. 89
4.1. Pendahuluan ........................................................................................... 89
4.2. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 90
4.3. Metodologi ............................................................................................. 91
4.4. Penyajian data, analisis, dan pembahasaan ............................................ 93
4.5. Kesimpulan dan saran ............................................................................ 99
4.6. Laampiran ............................................................................................. 100
iv
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
DAFTAR TABEL
v
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
vi
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
DAFTAR GAMBAR
vii
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
viii
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
BAB I
ANALISIS STATISTICA DAN SOFTWARE KAJI
1.1 Pendahuluan
1.1.1. Latar Belakang
Jalan merupakan suatu sarana transportasi yang sangat
penting karena dengan jalan, maka daerah yang satu dapat
berhubungan dengan daerah lainnya. Untuk menjamin agar jalan
dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang diharapkan maka
selalu diusahakan peningkatan-peningkatan jalan itu. Dengan
bertambahnya jumlah kendaraan, hal ini menyebabkan
meningkatnya jumlah arus lalu lintas dengan kemampuan jalan
yang terbatas.
Dalam pelatihan ini akan diajarkan perancangan rekayasa
lalu lintas menggunakan software aplikasi teknik sipil KAJI yang
berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) adalah panduan yang
diperlukan untuk perencanaan, perancangan dan operasi fasilitas
lalu-lintas jalan di Indonesia. Perangkat lunak KAJI menerapkan
metoda perhitungan yang dikembangkan dalam MKJI. Tujuannya
adalah menganalisis kapasitas dan perbedaan kinerja dari fasilitas
lalu- lintas jalan (misalnya: ruas jalan, simpang, dll) pada geometri
dan arus lalu-lintas yang ada. Penggunaan software KAJI ini lebih
dikarenakan software ini sangat cocok untuk mahasiswa teknik
sipil, mudah dipahami serta hasilnya dapat di validasi secara
manual dengan teori yang ada dalam MKJI
1.1.2. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam laporan ini
adalah bagaimana kondisi arus dan kemacetan pada simpang
bersinyal.
1
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
1.1.3. Tujuan
Maksud dan tujuan dari pembekalan ini adalah:
a) Memberikan keahlian berupa penguasaan bidang keahlian dalam
merancang rekayasa lalu lintas menggunakan software aplikasi
teknik sipil yaitu KAJI
b) Memberikan keterampilan tambahan di bidang komputer aplikasi
teknik sipil, sehingga dapat lebih bersaing dalam memperoleh
pekerjaan
2
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
berbagai simpang yang ada di kota- kota besar di Indonesia. Hal yang
mungkin dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menangani masalah ini
adalah dengan melakukan identifikasi permasalahan dengan melakukan survei
pada kondisi jalan dan kondisi lalu lintas yang disinyalir sering terjadi
kemacetan, kecelakan lalu lintas, dan ketidakteraturan.
3
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
4
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Kesimpulan :
5
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
6
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Jarak
T S B U
Konflik
U
S
T
B
B. Kondisi Lapangan
Tabel 1. 3 Formulir Kondisi Lapangan
7
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
8
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Durasi Sinyal
Fase
Pendekat/
Merah Kuning Hijau Intergreen Allred Cycle Loss
Approach
time Time
9
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
D. Volume Kendaraan
Dari semua kendaraan yang tercatat, dikelompokkan
berdasarkan kelompok kendaraan (LV, HV, UM, MC) dan juga
arah (LT/LTOR, ST, RT) per interval 60 menit (1 jam).
Kemudian diambil jam puncak yang memiliki volume
kendaraan paling banyak pada masing-masing kelompok waktu
untuk dimasukkan kedalam analisis dengan software KAJI,
yaitu pada formulir SIG 2. Pada kasus ini, volume puncak
terjadi pada jam 11.00-12.00 WIB.
Lengan/ Kendaraan
kaki ARAH Kendaraan Sepeda Kendaraan Jumlah
Ringan (LV)
simpang Berat (HV) Motor tak
(kend/jam)
(kend/jam) (MC) bermotor
(kend/jam) (UM)
(kend/jam)
10
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
8437
11
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
12
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
13
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
14
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
15
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
16
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
17
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
18
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
19
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
20
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
21
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
1.4.5. Pembahasaan
A. Kapasitas Simpang
Kapasitas adalah kemampuan simpang untuk menampung
arus lalu lintas maksimum per satuan waktu dinyatakan dalam
smp/jam
U 899
S 747
Waktu
11:00 - 12:00 T 2088
B 414
B. Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai perbandingan
antara arus lalu lintas dengan kapasitas dan dinyatakan dalam
smp/jam. Nilai derajat kejenuhan menunjukkan apakah segmen
jalan tersebut memiliki masalah pada kapasitasnya atau tidak.
Besarnya derajat kejenuhan secara teoritis tidak boleh melebihi
nilai 1, apabila nilai tersebut mendekati 1 maka kondisi lalu
lintas di simpang tersebut sudah mendekati jenuh. Jika melebihi
maka sudah dalam kondisi jenuh, dan secara langsung bisa
dilihat di lapangan kondisi lalu lintas padat dengan kecepatan
rendah.
22
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Waktu U 1,277
11:00 - 12:00
S 0,999
T 0,467
B 1,913
C. Panjang Antrian
Panjang antrian adalah jumlah dari kendaraan yang tersisa
pada fase sebelumnya (NQ1) dengan jumlah kendaraan yang
datang pada saat lampu merah (NQ2)
23
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
DT DG D Total
Waktu Arah
(detik/smp) (detik (Detik/ delay
/smp) smp) (detik)
11.00-
12.00 S 119.56 4 123.5 92173
24
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
T 0,467 41.03 C
B 1,913 1731 E
25
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
1.5 Kesimpulan
Analisis simpang MM UGM dengan bantuan software KAJI ini memberikan
beberapa kesimpulan, yaitu:
a). Simpang MM UGM memiliki tingkat pelayanan E, E,C dan E
(dominan E), berdasarkan derajat kejenuhan dan juga tundaan.
26
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
1.6 Lampiran
27
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
28
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
29
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
30
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
31
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
BAB II
SURVEI KERUSAKAN JALAN METODE PCI
2.1. Pendahuluan
2.1.1. Latar Belakang
Ruas Jalan Kav Baru, dikategorikan jalan yang sangat
ramai lalu lintasnya. Adanya peningkatan volume lalu lintas pada
ruas jalan tersebut dari tahun ketahun, mengakibatkan menurunnya
kemampuan jalan untuk menerima beban di atasnya. Hal ini dapat
dilihat dari adanya beberapa kerusakan seperti retak-retak,
gelombang, ataupun aus pada jalan tersebut, sehingga tingkat
pelayanan dan kenyamanan bagi pemakai jalan menjadi menurun.
Agar ruas jalan tersebut mempunyai kemampuan pelayanan secara
mantap, lancar, aman, nyaman dan berdaya guna, perlu diadakan
upaya perbaikan dengan cara penanganan kerusakan jalan yang
ada. Dalam usaha penanganan kerusakan jalan diperlukan suatu
penelitian kondisi suatu jalan di lokasi tersebut untuk mengetahui
kondisi perkerasan.
Area rusak dapat diidentifikasi secara visualisasi
menggunakan perhitungan PCI dengan mencari hubungan antara
kerusakan jalan dengan nilai lendutan. Pemilihan metode PCI
sebagai indeks kerusakan jalan adalah karena PCI dapat berguna
untuk mengevaluasi kondisi perkerasan saat dilakukan inspeksi dan
menentukan prioritas pemeliharaan perkerasan untuk kebutuhan
rehabilitasi
2.1.2. Rumusan Masalah
a) Mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada permukaan
perkerasan di ruas jalan Kav Baru menggunakan metode PCI.
b) Bagaimana nilai tingkat kerusakan pada ruas jalan Kav Baru
dengan menggunakan metode PCI.
32
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
33
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
2.3. Metodologi
2.3.1. Bagian alir pelaksanaan praktikum survei
Mulai
Menentukan q = 1
Selesai
Gambar 2. 1 Alir pelaksanaan praktikum survei
34
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
2.3.2. Lokasi
a) Lokasi : Jl Kav Baru, Batu Aji, Kota Batam,
Kepulauan Riau
b) Panjang Jalan : panjang jalan yang disurvei adalah 1,1 km
c) Kondisi : Jalan yang disurvei merupakan jalan yang
diapit oleh perumahan dan menuju kearah
jalan besar. Lebar jalan ini sebesar 5m.
Disepanjang jalan terdapat tempat ibadah
yaitu masjid dan gereja. Jalan ini sangat
sering dilalui kendaraan kecil maupun
besar karena merupakan jalan yang
langsung menuju jalan besar.
35
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
36
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1100 m
B. Pelaksanaan survey
Dari 22 sampel unit, hanya 11 sampel unit saja yang akan
dilakukan pengambilan data. Penentuan unit yang akan disurvei
ini dilakukan bersamaan dengan penentuan batas-batas segmen
sampel unit dilokasi. Penentuan batas ini dilakukan dengan
bantuan Speedometer pada motor setiap jarak 50 m. penentuan
unit mana yang akan disurvei dilakukan dengan cara pengamatan
sampel unit manakah yang memiliki kerusakan paling parah.
37
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
No Kendala Solusi
1 Jalan yang disurvei terlalu banyak Menunggu waktu yang tepat dimana
kendaraan yang lewat jalan sepi
2 Kurangnya surveyor yaitu hanya Mengajak teman untuk membatu
satu orang, yang mengakibatkan pengambilan data
pengambilan data memakan
waktu yang lama
3 Kesulitan dalam menentukan Mengambil dokumentasi kerusakan,
klasifikasi jenis kerusakan lalu telusuri jenis kerusakan yang
tepat berdasarkan PCI
38
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
39
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
40
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
41
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
3.4.2. Analisis
A. Analisis rating PCI pada setiap unit
Perhitungan Pavement condition index (PCI)
Metode PCI merupakan metode penilaian jalan secara visual
dengan cara mengidentifikasi berbagai jenis kerusakan yang
ada di suatu ruas jalan. Data yang didapatkan dari survey ini
kemudian digunakan untuk menetukan tingkat kerusakan dan
sebagai acuan dalam penentuan penanganan kerusakan yang
harus dilakukan di ruas jalan tersebut.
42
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Condition PCI
Good 100 – 85
Satisfactory 85 – 70
Fair 70 – 55
Poor 55 – 40
Very Poor 40 -25
Serious 25 – 10
Failed 10 - 0
43
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
D = x 100
= x 100
= 0,0001 %
b). Tipe kerusakan Corrugation (Low Quality )
D = x 100
44
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
= x 100
= 0,00001 %
c). Tipe kerusakan Longitudinal / Transverse Cracking
(Low Quality )
D = x 100
= x 100
= 0,00002 %
45
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
46
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
6) Menentukan nilai q = 1
Menentukan jumlah pengurang ijin (m) dengan
menggunakan persamaan m = 1 + (9/98) x (100 - HDV),
dimana HDV adalah nilai DV yang tertinggi.
Mi = 1 + (9/98)*(100-HDVi)
= 1 + (9/98)*(100-0)
= 10,184
7) Menentukan Corected Deduct Value
a. Mengurangkan Jumlah data dari nilai pengurang sampai
jumlahnya m, jika jumlah data kurang dari m, maka
47
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
48
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
49
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
50
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
D = x 100
= x 100
= 0,000006 %
b) Tipe kerusakan Depression (Low Quality )
D = x 100
= x 100
= 0,000001 %
c) Tipe kerusakan Longitudinal / Transverse Cracking
(Low Quality )
D = x 100
= x 100
= 0,00002 %
51
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
D = x 100
= x 100
= 0,0000018 %
e) Tipe kerusakan Pothole (Medium Quality )
D = x 100
= x 100
= 0,000032 %
52
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
53
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
54
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
6) Menentukan nilai q = 1
Menentukan jumlah pengurang ijin (m) dengan
menggunakan persamaan m = 1 + (9/98) x (100 - HDV),
dimana HDV adalah nilai DV yang tertinggi.
Mi = 1 + (9/98)*(100-HDVi)
= 1 + (9/98)*(100-0)
= 10,184
7) Menentukan Corected Deduct Value
a. Mengurangkan Jumlah data dari nilai pengurang sampai
jumlahnya m, jika jumlah data kurang dari m, maka
keseluruhan nilai dari jumlah data tersebut dapat
dipakai.
55
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
56
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
57
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
58
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
D = x 100
= x 100
= 0,00013 %
b) Tipe kerusakan Corrugation (Low Quality )
D = x 100
= x 100
= 0,000001 %
c) Tipe kerusakan Edge Cracking (Low Quality )
D = x 100
= x 100
= 0,00002 %
d) Tipe kerusakan Pothole (Low Quality )
D = x 100
= x 100
= 0,0000006 %
D = x 100
= x 100
= 0,0000077 %
59
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
60
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
61
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
62
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
6) Menentukan nilai q = 1
Menentukan jumlah pengurang ijin (m) dengan
menggunakan persamaan m = 1 + (9/98) x (100 - HDV),
dimana HDV adalah nilai DV yang tertinggi.
Mi = 1 + (9/98)*(100-HDVi)
= 1 + (9/98)*(100-0)
= 10,184
7) Menentukan Corected Deduct Value
a) Mengurangkan Jumlah data dari nilai pengurang sampai
jumlahnya m, jika jumlah data kurang dari m, maka
keseluruhan nilai dari jumlah data tersebut dapat
dipakai.
b) Menentukan nilai pengurang DV yang nilainya lebih
besar dari 2.
c) Menentukan nilai pengurang total TDV (Total Deduct
Value) dengan menjumlahkan seluruh nilai pengurang
DV.
d) Melakukan iterasi sampai mendapatkan nilai q = 1,
dengan cara mengurangi nilai- nilai pengurang DV yang
nilainya lebih besar dari 2 menjadi 2.
e) Menentukan nilai pengurang terkoreksi CDV
(Corrected Deduct Value) dengan menggunakan kurva
hubungan antara nilai TDV dan nilai q dengan cara
memasukkan nilai TDV kedalam kurva lalu menarik
garis kearah vertikal sampai memotong garis nilai q,
63
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
64
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
65
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
No
STA/KM Nilai PCI Keterangan
Unit
2 0+200 – 0+300 100 Good
4 0+400 – 0+500 100 Good
6 0+600 – 0+700 100 Good
8 0+800 – 0+900 100 Good
10 1+000 – 1+100 100 Good
12 1+200 – 1+300 100 Good
14 1+400 – 1+500 100 Good
16 1+600 – 1+700 100 Good
18 1+800 – 1+900 100 Good
20 2+000 – 2+100 100 Good
22 2+200 – 2+300 100 Good
1100
Nilai Rata-Rata PCI 100 Good
11
b. Saran
1) Perlu dilakukan penanganan terhadap kerusakan pada titik-titik
dimana kerusakan terjadi agar dapat meningkatkan keamanan dan
kenyamanan bagi pengguna jalan serta agar kerusakan jalan yang
terjadi tidak menyebar lebih luas.
2) Bagi instansi yang berwenang agar dapat melakukan survei terhadap
kondisi permukaan jalan manapun secara rutin setiap tahunnya.
Supaya jika terjadi kerusakan pada perkuaan perkerasan jalan maka
dapat segera terdeteksi sehingga bisa dilakukan penanganan yang
66
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
2.6. Lampiran
a) Sampel unit 2 Sta 0+100 – Sta 0+200
67
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
68
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
69
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
70
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
71
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
72
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
BAB III
SURVEI PARKIR
3.1. Pendahuluan
3.1.1. Latar Belakang
Parkir merupakan tempat pemberhentian kendaraan untuk
sementara waktu. Pada tempat-tempat umum seperti pusat
perdagangan, perkantoran, bandara dan tempat hiburan akan
menyebabkan kebutuhan terhadap sarana ruang parkir yang
memadai. Kebutuhan akan ruang parkir merupakan hal yang
penting dalam pusat kegiatan karena dapat menimbulkan masalah
seperti antrian. tandaan atau kemacetan serta akan mengganggu
terhadap kelancaran lalu lintas jika ketersediaan kapasitas jalan dan
area parkir di tempat tersebut tidak mampu menampung kendaraan
yang akan parkir.
Indomaret merupakan salah satu tempat perbelanjaan di
Pendawa Asri yang selalu memiliki pengunjung untuk berbelanja.
Dengan kapasitas tempat parkir yang tidak cukup luas dapat
menimbulkan kekurangan lahan parkir dan penggunaan badan jalan
sebagai tempat parkir sehingga menjadi hambatan samping bagi
pengguna jalan khususnya pengendara kendaraan bermotor.
Oleh karena itu diperlukan adanya surves mengenai
bagaimana manajemen parkir yang ada di Indomaret Pendawa Asri
yang di dalamnya mencakup evaluasi kapasitas lahan yang
diperlukan dengan jumlah kendaraan yang ada. terlebih pada jam
puncak ramai.
3.1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang
dirumuskan dalam laporan
1) Bagaimana situasi lapangan parkir di daerah tersebut
73
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
1. Indeks Parkir
Jumlah kendaraan/jam
IP
Kapasitas Parkir
Dimana ;
IP : Indeks Parkir
74
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Jumlah kendaraan/jam
FKP
Luas Lahan Parkir
Dimana :
Kendaraan Parkir
D
Tempat yang ada
Dimana :
YXD
Dimana : Z
P
75
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
3.3. Metodologi
3.3.1. Bagan alir pelaksanaan/survey
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan data
lapangan
Analisis Data
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
3.3.2. Lokasi
Lokasi : Komplek Town House Pendawa Asri, Jalan Wan Sri
Beni No.10, Buliang, Kec. Batu Aji, Kota Batam,
Kepulauan Riau 29425
Kondisi : Lokasi yang disurvei merupakan salah satu tempat
perbelanjaan di Pendawa Asri yang selalu memiliki
pengunjung untuk berbelanja. Dengan kapasitas
tempat parkir yang tidak cukup luas dapat
menimbulkan kekurangan lahan parkir dan
penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir
76
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
77
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
78
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
10 18 BP 5819 JO Motor
10 28 BP 2481 NE Mobil
10 31 BP 4215 SD Motor
10 35 BP 4978 DZ Motor
10 39 BP 4165 HP Motor
10 42 BP 9581 ED Motor
10 45 BP 3451 OM Motor
10 48 BP 1245 MQ Mobil
10 53 BP 7815 FR Motor
10 54 BP 5134 DS Motor
10 57 BP 5134 SM Motor
10 59 BP 6489 MK Mobil
79
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
10 04 BP 9164 DQ Mobil
10 05 BP 6514 ET Motor
10 08 BP 6151 FA Motor
10 09 BP 6145 GO Motor
10 11 BP 7632 HR Motor
10 11 BP 7654 IN Motor
10 12 BP 8464 JL Motor
10 13 BP 5643 JB Motor
10 16 BP 1245 MV Motor
10 20 BP 4973 HB Motor
10 28 BP 5819 JO Motor
10 40 BP 2481 NE Mobil
10 40 BP 4215 SD Motor
10 46 BP 4978 DZ Motor
10 48 BP 4165 HP Motor
10 50 BP 9581 ED Motor
10 54 BP 3451 OM Motor
10 58 BP 1245 MQ Mobil
11 04 BP 7815 FR Motor
11 04 BP 5134 DS Motor
11 06 BP 5134 SM Motor
11 13 BP 6489 MK Mobil
3.4.2. Analisis
1) Menentukan durasi Parkir
Durasi Parkir didapatkan dari penguranagn waktu kendaraan
keluar dengan waktu kendaraan masuk dengan rumus sebagai
berikut : Durasi parkir = TOut– Tin
80
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
BP 9741 MW Motor 08 46 08 39 7
BP 4965 PR Motor 08 58 08 45 13
BP 6151 RX Motor 09 09 08 55 11
BP 9654 ZQ Motor 09 06 08 59 7
BP6541 RT Motor 09 09 09 01 8
BP 9174 QO Mobil 09 16 09 06 10
BP 3255 PY Motor 09 19 09 11 8
BP 1514 MN Motor 09 21 09 14 7
BP 4841 JL Motor 09 21 09 15 6
BP 4874 IR Motor 09 24 09 19 5
BP1798 BA Motor 09 30 09 25 5
BP 4822 KO Motor 09 38 09 29 9
BP 4622 NE Motor 09 38 09 33 5
BP 6215 OS Motor 09 42 09 37 5
BP 9871 SE Motor 09 48 09 39 9
BP 1971 CX Motor 09 55 09 44 11
BP 9164 DQ Mobil 10 04 09 49 15
BP 6514 ET Motor 10 05 09 53 12
BP 6151 FA Motor 10 08 09 59 9
BP 6145 GO Motor 10 09 10 00 9
BP 7632 HR Motor 10 11 10 03 8
BP 7654 IN Motor 10 11 10 06 5
BP 8464 JL Motor 10 12 10 06 6
BP 5643 JB Motor 10 13 10 06 7
BP 1245 MV Motor 10 16 10 11 5
BP 4973 HB Motor 10 20 10 15 5
BP 5819 JO Motor 10 28 10 18 10
BP 2481 NE Mobil 10 40 10 28 12
BP 4215 SD Motor 10 40 10 31 9
BP 4978 DZ Motor 10 46 10 35 11
BP 4165 HP Motor 10 48 10 39 9
BP 9581 ED Motor 10 50 10 42 8
BP 3451 OM Motor 10 54 10 45 9
BP 1245 MQ Mobil 10 58 10 48 10
BP 7815 FR Motor 11 04 10 53 11
BP 5134 DS Motor 11 04 10 54 10
BP 5134 SM Motor 11 06 10 57 9
BP 6489 MK Mobil 11 13 10 59 14
JUMLAH 295
81
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
82
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
8 09:45 - 10:00 4 2 4 28
9 10:00 - 10:15 6 8 2 34
10 10:15 - 10:30 2 3 1 36
11 10:30 - 10:45 5 2 4 41
12 10:45 - 11:00 5 5 4 46
JUMLAH 46 42 30 46
83
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Jumlah Tingkat
NO Waktu Akumulasi petak Penggunaanya
parkir %
1 08:00 - 08:15 1 12 8.33
2 08:15 - 08:30 3 12 25.00
3 08:30 - 08:45 2 12 16.67
4 08:45 - 09:00 2 12 16.67
5 09:00 - 09:15 4 12 33.33
6 09:15 - 09:30 1 12 8.33
7 09:30 - 09:45 2 12 16.67
8 09:45 - 10:00 4 12 33.33
9 10:00 - 10:15 2 12 16.67
10 10:15 - 10:30 1 12 8.33
11 10:30 - 10:45 4 12 33.33
12 10:45 - 11:00 4 12 33.33
JUMLAH 30 12 250
Daya
Jumlah Daya tampung Total
tampung
petak parkir motor kendaraan
mobil
12 8 2 10
Z = ( Qp x D ) / T
84
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
a) D =
= 6,41 menit
b) Z =
= 2,45
8) Menentukan Indeks Parkir
Persentase dari akumulasi jumlah kendaraan pada selang
waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang tersedia
dikalikan 100%.
ndeks Parkir = (Akumulasi x 100%) / Petak Parkir
Tersedia
85
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
3.4.3. Pembahasaan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, dapat diketahui
kapasitas statis yang tersedia dan kebutuhan ruang parkir. Apabila
kebutuhan ruang parkir lebih besar dari kapasitas yang tersedia
berarti jumlah ruang parkir yang tersedia mecukupi. Sebaliknya,
apabila kebutuhan ruang parkir lebih kecil dari kapasitas yang
tersedia berarti jumlah ruang parkir yang tersedia masih mampu
menampug kendaraan yang akan parkir.
Nilai kebutuhan ruang parkir berdasarkan pendekatan
rumus (Z) terbesar ditetapkan sebagai nilai kebutuhan ruang parkir
yang harus dipenuhi oleh pihak pengelola parkir. Bila kebutuhan
ruang parkir ditetapkan berdasarkan hasil penelitian di lapangan,
maka nilai kebutuhan ruang parkir yang diambil adalah pada saat
terjadinya akumulasi maksimum
86
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
3.6. Lampiran
87
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
88
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
BAB IV
MOVING CAR OBSERVER (MCO)
4.1. Pendahuluan
4.1.1. Latar belakang
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kota serta
aktivitas manusia, maka terjadi suatu perubahan dalam
lingkupkehidupan, perubahan tersebut ditandai dengan
bertambahnya jumlah penduduk, pemilikan kendaraan dan
pendapatan tenaga kerja. Sejalan dengan itu, maka permintaan
akan transportasi juga akan meningkat, sehingga perlu usaha dalam
peningkatan sarana transportasi dimasa mendatang, agar menjamin
kelancaranpergerakan orang maupun barang di jalan
Ruas Jalan Jenderal Sudirman dan ruas Jalan Juanda
merupakan lokasi survai kami. Wilayah Cikarang Barat merupakan
wilayah yang cukup ramai, apabila kita ke timur akan menuju
stasiun cikarang Bekasi , Lokasi disekitar McDonald's Cibitung
merupakan wilayah perbelanjaan, sehingga wilayah tersebut cukup
ramai. Dengan pertimbangan tersebutlah kami memilih wilayah ini
sebagai lokasi survai. Sehingga untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan-kegiatan tersebut perlu adanya fasilitas-fasilitas di bidang
transportasi terutama sarana dan prasarana transportasi yang
memadai seiring dengan perkembangan teknologi transportasi yang
telah berkembang dewasa ini. Pada dasarnya transportasi berguna
untuk mengatasi waktu dan jarak pada lokasi kegiatan yang
terpisah. Untuk memenuhi kebutuhan akan jasa transportasi
tersebut, maka diperlukan adanya pelayanan jasa transportasi yang
memadai, baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitasnya,sehingga
tujuan transportasi yang aman, tertib, lancar dan tepat waktu sesuai
yang di inginkan dapat tercapai. Salah satu yang mempengaruhi hal
tsb adalah kecepatan kendaraan,jumlah kendaraan yang menyiap
89
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
90
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
4.3. Metodologi
4.3.1. Bagian alir pelaksanaan Praktikum/survey
Mulai
Mulai
4.3.2. Lokasi
Lokasi : jl Letjand Suprato
Kondisi Jalan : Jalan Jenderal Sudirman dan ruas Jalan Juanda
merupakan lokasi survai kami. Wilayah Perempatan
merupakan wilayah yang cukup ramai, apabila kita
91
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
92
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Simpang Simpang
2 Rs Awal 19 28 3 3
Keprimall
Bros
93
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Simpang Simpang
3 Rs Awal 20 35 1 1
Keprimall
Bros
Simpang Simpang
4 Rs Awal 17 25 2 2
Keprimall
Bros
Simpang Simpang
5 Rs Awal 15 31 3 3
Keprimall
Bros
Simpang Simpang
6 Rs Awal 16 26 1 2
Keprimall
Bros
4.4.2. Analisis
Pelaksanaan survey MCO harus mencari data informasi mengenai
lokasi durasi (lamanya) dan penyebab terjadinya hambatan yang di
catat oleh surveior. survei dilakukan pada saat off peak siang. Survai
ini kami lakukan dengan cara:
a) Kendaraan survai dikendalikan dengan cara menstimulasikan
kecepatan kendaraan rata-rata didalam arus lalu lintas dengan
mencatat dan menyeimbangkan jumlah kendaraan yang menyiap
dan disiap oleh kendaraan survai. Dengan demikian kendaraan
survei mengambang di dalam arus lalu lintas.
b) Kendaraan survai ini di operasikan pada suatu ruas jalan dengan
melakukan perjalanan sebanyak 3 kali pulang pergi. Hal ini
dilakukan karena adanya keterbatasan waktu dalam
c) Surveior menghitung kendaraan yang disiap (A) dan kendaraan
yang menyiap (B) dan menghitung selisihnya (Y = A-B)
d) Survaior mencatat waktu perjalanan pada saat survai dimulai dan
berakhir.
94
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Qab =
= 0,88
- Waktu perjalanan rata-rata dari A ke B
t’ab = tab +
= 17 +
= 16,75 menit
- Kecepatan rata-rata lalulintas dari A ke B
Sab =
= 200,6 m/menit
b) Rute Simpang Keprimall - Simpang RS Awal bros
- Volume lalu lintas rata-rata dari A ke B
Qba =
= 0,77
- Waktu perjalanan rata-rata dari A ke B
t’ba = tba +
= 19 +
= 13,14 menit
95
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Sba =
= 255,65 m/menit
Qab =
= 0,94
- Waktu perjalanan rata-rata dari A ke B
t’ab = tab +
= 20 +
= 15,94 menit
- Kecepatan rata-rata lalulintas dari A ke B
Sab =
= 215,75 m/menit
b) Rute Simpang Keprimall - Simpang RS Awal bros
- Volume lalu lintas rata-rata dari A ke B
Qba =
= 0.72
96
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
t’ba = tba +
= 17 +
= 17,25 menit
- Kecepatan rata-rata lalulintas dari A ke B
Sba =
= 194,68 m/menit
Qab =
= 1,06
- Waktu perjalanan rata-rata dari A ke B
t’ab = tab +
= 15 +
= 13,18 menit
- Kecepatan rata-rata lalulintas dari A ke B
Sab =
= 254,9 m/menit
b) Rute Simpang Keprimall - Simpang RS Awal bros
- Volume lalu lintas rata-rata dari A ke B
Qab =
97
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
= 0,87
- Waktu perjalanan rata-rata dari A ke B
t’ab = tab +
= 17 +
= 12,7 menit
- Kecepatan rata-rata lalulintas dari A ke B
Sab =
= 264,49 m/menit
4.4.3. Pembahasan
1) Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka Kendaraan yang
mendominasi di Jl. Letjand Suprato adalah kendaraan pribadi, seperti
sepeda motor dan mobil pribadi. Hal ini dapat dilihat pada jumlah
kendaraan yang beroperasi pada rute jaringan jalan tersebut yang
menunjukan bahwa jumlah kendaraan terbanyak terdiri atas sepeda motor
dan Ligh Vehicle jenis mobil pribadi. Hambatan yang terjadi selama
pergerakan kendaraan dalam Survai MCO merupakan hambatan yang
dinilai perlu diperhatikan, yang umumnya disebabkan oleh adanya
simpang. Volume lalu lintas yang terjadi pada Jl. Letjand Suprato
merupakan volume lalulintas yang padat terutama pada jam-jam sibuk
pada sore hari dan terdapat peak hour pada siang harinya
98
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
Titik Kontrol
NO qab t'ab Sab
Awal Akhir
Simpang Simpang
1 Rs Awal 0.8889 16.7500 200.60
Keprimall
Bros
Simpang Simpang
2 Rs Awal 0.7778 13.1429 255.65
Keprimall
Bros
Simpang Simpang
3 Rs Awal 0.9459 15.9429 210.75
Keprimall
Bros
Simpang Simpang
4 Rs Awal 0.7297 17.2593 194.68
Keprimall
Bros
Simpang Simpang
5 Rs Awal 1.0645 13.1818 254.90
Keprimall
Bros
Simpang Simpang
6 Rs Awal 0.8710 12.7037 264.49
Keprimall
Bros
99
Laporan Survei Jalan Dan Lalulintas
Tekonologi Rekayasa Pelaksanaan bangunan Sipil
4.6. Laampiran
100