JOHN
ARYO KATILI DENGAN METODE INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX
(IRI) DAN METODE BINA MARGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana pada Program Studi Teknik Sipil
Diajukan Oleh:
AINUN MANTO
NIM: 511417053
1
INTISARI
Ainun Manto, 2022. Perbandingan Nilai Kondisi Kerusakan Jalan Prof. Dr.
John Aryo Katili Dengan Menggunakan Metode International Roughness
Index (IRI) Dan Metode Bina Marga”. Prodi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Gorontalo. Dosen Pembimbing I Ibu Yulianti Kadir S.T., M.T.
dan Dosen Pembimbing II Ibu Frice L. Desei S.T., M.Sc.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai kondisi kerusakan jalan dengan
menggunakan metode IRI dan metode Bina Marga, dan menentukan cara
penanganannya.
Penelitian ini menggunakan metode IRI dan metode Bina Marga. Metode IRI
memanfaatkan aplikasi Roadlab Pro dan mobil untuk mendapatkan nilai kerataan
jalan. Metode Bina Marga dilakukan survei kondisi kerusakan jalan dengan
prosedur pengukuran di lapangan dengan menggunakan meteran, formulir survei,
dan ballpoint untuk mendapatkan nilai kerusakan jalan.
Berdasarkan hasil analisis metode IRI di Jalan Prof. Dr. John Aryo Katili pada
jalur kanan dari titik awal simpang empat Jalan Brigjen Piola Isa, Jalan Rusli
Datau, dan Jalan Ir. Hi. Joesoef Dalie sampai dengan titik akhir simpang lima
Telaga diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,74 dan untuk jalur kiri dari titik awal
simpang lima Telaga sampai dengan titik akhir simpang empat Jalan Brigjen Piola
Isa, Jalan Rusli Datau, dan Jalan Ir. Hi. Joesoef Dalie diperoleh nilai rata-rata
sebesar 5,42, dan untuk metode Bina Marga diperoleh nilai urutan prioritas rata-
rata pada jalur kanan sebesar 4 dan untuk jalur kiri diperoleh nilai urutan prioritas
rata-rata sebesar 4, sehingga penanganan yang dapat diambil dari kedua hasil
analisis adalah program pemeliharaan berkala.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan
yang Maha Esa, berkat rahmat, hidayah, karunia dan kemurahan-Nya penulis
dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Penggunaan Perbandingan Nilai
Kondisi Kerusakan Jalan Prof. Dr. John Aryo Katili Dengan Metode
International Roughness Index (IRI) Dan Metode Bina Marga diajukan
sebagai salah satu persyaratan sarjana Teknik Sipil di Fakultas Teknik Universitas
Negeri Gorontalo.
Penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, doa, bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Eduart Wolok, S.T., M.T., selaku Rektor Universitas Negeri
Gorontalo.
2. Bapak Dr. Sardi Salim, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik.
3. Bapak Dr. Mohammad Yusuf Tuloli, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan
Teknik Sipil.
4. Ibu Dr. Indriati M Patuti, S.T., M.Eng., selaku Ketua Program Studi S1
Teknik Sipil.
5. Bapak Dr. Ir. Arqam Laya, M.T., selaku kepala Laboratorium Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo.
6. Bapak Ir. Barry J. Labdul, M.T., selaku Pembimbing Akademik.
7. Ibu Yuliyanti Kadir, S.T., M.T., dan Ibu Frice L. Desei, S.T., M.Sc., selaku
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk memberikan arahan dan nasehat dalam tahap penyelesaian skripsi dan
setelahnya.
8. Bapak Dr. Mohammad Yusuf Tuloli, S.T., M.T., bapak Fadly Achmad, S.T.,
M.Eng, dan Ibu Dr. Indriati M Patuti, S.T., M.Eng., selaku dosen penguji
yang telah memberikan saran dan kritikan demi penyelesaian skripsi ini.
9. Ibu Nopita Y. Panani, S.H., selaku operator Prodi S1 Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Negeri Gorontalo yang telah banyak membantu dalam
iii
pengurusan administrasi.
10. Seluruh Bapak/Ibu dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Gorontalo yang telah memberikan bekal ilmu dan nasehat yang sangat
bermanfaat dan berharga kedepannya.
11. Seluruh staf dan pegawai dalam lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Gorontalo yang senantiasa membantu selama masa studi baik dalam
hal akademik maupun non-akademik.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
INTISARI...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
DAFTAR NOTASI................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian..............................................................................3
BAB II KAJIAN TEORITIS...............................................................................4
2.1 Penelitian-penelitian Terdahulu..........................................................4
2.2 Jalan....................................................................................................7
2.3 Kerusakan Perkerasan Lentur.............................................................9
2.4 Metode International Roughness Index (IRI)...................................16
2.5 Metode Bina Marga..........................................................................18
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................22
3.1 Lokasi Penelitian...............................................................................22
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................22
3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................23
3.4 Teknik Analisis Data........................................................................23
3.5 Tahapan Penelitian............................................................................24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................27
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................27
4.2. Metode IRI.......................................................................................34
4.3. Metode Bina Marga.........................................................................40
v
4.4. Analisis Program Penanganan.........................................................58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................59
5.1 Kesimpulan.......................................................................................59
5.2 Saran.................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................60
LAMPIRAN..........................................................................................................62
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 4.22 Urutan Prioritas Jalur Kiri....................................................................57
Tabel 4.23 Tindakan yang Diambil Berdasarkan Urutan Prioritas Jalur Kiri........57
Tabel 4.24 Penanganan Setiap Jenis Kerusakan....................................................58
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR NOTASI
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Roughness Index (IRI) dan metode Bina Marga. Metode IRI digunakan untuk
menentukan parameter kekasaran yang dihitung dari jumlah kumulatif naik
turunnya permukaan arah profil memanjang dibagi dengan jarak atau panjang
permukaan yang diukur, sedangkan metode Bina Marga menentukan jenis
kerusakan yang perlu diperhatikan saat melakukan survei visual adalah kekasaran
permukaan, lubang, tambalan, retak, alur, dan amblas. Penentuan nilai kondisi
jalan dilakukan dengan menjumlahkan setiap angka dan nilai untuk masing-
masing keadaan kerusakan (Septian, 2021).
Berdasarkan permasalahan ini, maka perlu dilakukan penelitian dengan
judul “Perbandingan Nilai Kondisi Kerusakan Jalan Prof Dr. John Aryo Katili
dengan Metode International Roughness Index (IRI) dan Metode Bina Marga”.
2. Lokasi penelitian dilakukan di Jalan Prof. Dr. John Aryo Katili pada sta
0+000 - sta 2+700 dari arah Simpang Lima Telaga.
3. Jenis lapis perkerasan yang dipakai adalah perkerasan lentur (flexible
pavement).
4. Penelitian dilakukan per 100 meter.
5. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mobil keluaran 5 tahun terakhir.
6. Metode Bina Marga menggunakan Bina Marga 1990.
jalan diperlukan untuk menentukan program evaluasi jalan yang tepat, salah satu
parameter yang digunakan adalah International Roughness Index (IRI) dan
Surface Distress Index (SDI). Rencana anggaran biaya pelaksanaan merupakan
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, alat dan upah, serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau proyek.
Hasil penelitian adalah ruas Jalan Pakah – Pucangan – Gesikharjo mengalami
ketidakrataan jalan dengan nilai IRI sebesar 7,70 m/km dan nilai SDI ruas jalan ini
sebesar 67,20 dengan kondisi kerusakan sedang.
Septian (2021) melakukan penelitian tentang perbandingan penilaian
kondisi kerusakan jalan berdasarkan metode International Roughness Index (IRI)
dan metode Bina Marga serta alternatif penanganannya. Pemilihan bentuk
pemeliharaan jalan dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap kondisi
permukaan jalan, diperoleh dengan pengukuran menggunakan metode IRI dan
metode Bina Marga. Penilaian kondisi perkerasan jalan secara visual diperoleh
dengan melakukan survei lapangan menggunakan metode Bina Marga, sedangkan
nilai IRI diperoleh dari Dinas Pekerja Umum Kabupaten Lumajang. Berdasarkan
hasil penilaian didapat nilai kondisi jalan kelas II Kabupaten Lumajang
menggunakan metode IRI dan Bina Marga memberikan hasil yang baik, metode
Bina Marga pada ruas Jalan Wonorejo-Curahpetung menghasilkan rata-rata
sebesar 10 dan rata-rata nilai IRI sebesar 3,5481. Pada ruas Jalan Semeru nilai
kondisi jalan menggunakan metode Bina Marga menghasilkan nilai sebesar
8,7674 dan rata-rata nilai IRI sebesar 3,0784. Pada ruas Jalan Banjarwaru-
Karanganom rata-rata nilai kondisi menggunakan metode Bina Marga sebesar
9,1176 dan rata-rata nilai IRI sebesar 3,089 dan pada ruas Jalan Karanganom-
Sendum rata -rata nilai kondisi jalan dengan metode Bina Marga sebesar 9,3250
dan rata-rata nilai IRI sebesar 3,3606. Pemeliharaan jalan kelas II Kabupaten
Lumajang menggunakan metode Bina Marga menghasilkan nilai rata-rata urutan
prioritas (UP) sebesar 9,3018 yang termasuk kedalam kategori UP>7 dan rata-rata
nilai IRI sebesar 3,3948 yaitu membutuhkan program pemeliharaan rutin.
Praditya, dkk (2020) melakukan penelitian tentang perbandingan kondisi
jalan menggunakan metode IRI dengan metode SDI jalan nasional di Kota
6
2.2 Jalan
2.2.1 Pengertian Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas yang berada pada permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan air,
serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel
(Peraturan Pemerintah nomor 34 Tahun 2006).
tersebut. Retak yang terjadi pada lapisan permukaan jalan dapat dibedakan
atas:
a. Retak halus
Retak halus dengan lebar celah lebih kecil atau sama dengan 3 mm,
penyebab adalah bahan perkerasan yang kurang baik, tanah dasar atau
bagian perkerasan di bawah lapis permukaan kurang stabil.
b. Retak kulit buaya (alligator crack)
Retak kulit buaya dengan lebar celah lebih besar atau sama dengan 3 mm,
saling berangkai membentuk serangkaian kotak-kotak kecil yang
menyerupai kulit buaya.
c. Retak pinggir (edge crack)
Retak pinggir dengan retak memanjang jalan dengan atau tanpa cabang yang
mengarah ke bahu dan terletak dekat bahu.
d. Retak sambungan bahu dan perkerasan (Edge Joint Crack)
Retak memanjang, umumnya terjadi pada sambungan bahu dengan
perkerasan.
e. Retak sambungan jalan (lane joint crack)
Retak memanjang yang terjadi pada sambungan 2 lajur lalu lintas. Hal ini
disebabkan tidak baiknya ikatan sambungan kedua lajur.
f. Retak sambungan pelebaran jalan (widening crack)
Retak sambungan pelebaran jalan adalah retak memanjang yang terjadi pada
sambungan antara perkerasan lama dengan perkerasan pelebaran, hal ini
disebabkan oleh perbedaan daya dukung di bawah bagian jalan lama dapat
juga disebabkan oleh ikatan antara sambungan tidak baik.
g. Retak refleksi (reflection crack)
Refleksi yaitu retak memanjang, melintang, diagonal dan membentuk kotak.
Terjadi pada lapis tambah overlay yang menggambarkan pola retakan di
bawahnya.
h. Retak susut (shrinkage crack)
12
2. Distorsi (distortion)
Distorsi atau perubahan bentuk dapat terjadi akibat lemahnya tanah
dasar, pemadatan yang kurang pada lapis pondasi sehingga terjadi tambahan
pemadatan akibat beban lalu lintas. Distorsi dapat dibedakan atas:
a. Alur (ruts)
Alur yang terjadi pada lintasan roda sejajar dengan as jalan. Alur dapat
merupakan tempat mengenangkan air hujan yang jatuh di atas permukaan
jalan, mengurangi tigkat kenyamanan dan akhirnya dapat menimbulkan
retak-retak.
b. Keriting (corrugation)
Keriting yaitu alur yang terjadi pada bagian melintang jalan. Dengan
timbulnya lapisan permukaan yang berkeriting ini pengemudi akan merasa
tidak nyaman saat mengemudi.
c. Sungkur (shoving)
Sungkur yaitu deformasi plastis setempat, di tempat kendaraan sering
berhenti, kelandaian curam dan tikungan tajam.
d. Amblas (grade depressions)
Amblas yaitu terjadi setempat dengan atau tanpa retak. Amblas dapat
terdeteksi dengan adanya air yang tergenang.
e. Jembul (upheaval)
Jembul terjadi setempat dengan atau tanpa retak. Hal ini terjadi akibat
adanya pengembangan tanah dasar pada tanah dasar ekspansi.
3. Cacat Permukaan (desintegration)
13
2. Retak
3. Kerusakan tekstur permukaan
4. Kerusakan dipinggir kerusakan
5. Kerusakan lubang, tambalan dan persilangan jalan rel
Secara garis besar kerusakan pada perkerasan lentur dapat dikelompokkan
atas empat modus kejadian yaitu: retak, cacat permukaan, deformasi, dan cacat
tepi perkerasan. Untuk masing-masing modus tersebut dapat dibagi lagi kedalam
beberapa jenis kerusakan seperti yang ditunjukkan pada tabel. Jenis kerusakan
perkerasan beraspal ditunjukkan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Jenis Kerusakan Perkerasan Beraspal (Tata Cara Penyusunan Program
Pemeliharaan Jalan Kota, 1990)
Berdasarkan kondisi jaringan jalan yang ada saat ini, maka jenis kegiatan
tersebut di atas dapat dikelompokkan kedalam proses penanganan jaringan jalan
sebagai berikut:
1. Kegiatan Pemeliharaan
Menurut Kementrian Pekerjaan Umum, pemeliharaan jalan merupakan
kegiatan yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan jalan yang diperlukan
dan direncanakan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi
secara optimal melayani lalu lintas selama umur rencana jalan ditetapkan.
Berdasarkan frekuensi pelaksanaannya pemeliharaan jalan meliputi:
a. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara
terus menerus sepanjang tahun yaitu: perbaikan kerusakan kecil,
penambalan lubang, pemburasan, perbaikan kerusakan tepi perkerasan,
perawatan trotoar, saluran samping dan drainase bangunan pelengkap jalan
dan perlengkapan jalan dan perawatan bahu jalan.
b. Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan hanya
pada interval waktu tertentu karena kondisi jalan sudah menurun yaitu:
perbaikan, levelling, resealing, maupun overlay (pelapisan ulang) pada jalan
beraspal.
c. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk hal-hal
yang sifatnya mendadak/mendesak/darurat akibat terjadinya kerusakan
setempat yang cukup berat misalnya jalan putus akibat banjir, longsor,
gempa dll. Meliputi semua kegiatan pengembalian kondisi jalan ke kondisi
semula yang harus dilakukan secepatnya agar lalu lintas tetap berjalan
lancar.
2. Kegiatan Pembangunan
a. Pekerjaan peningkatan jalan merupakan pekerjaan yang ditujukan untuk
menambah kemampuan struktur jalan ke MST yang lebih tinggi atau
menambah kapasitas jalan.
17
b. Pekerjaan pembangunan jalan baru merupakan jalan baru berupa jalan tanah
atau jalan beraspal.
Metode IRI ada beberapa alat yang biasa digunakan pada metode ini yaitu,
NAASRA, Straight Edge, Rolling Straight Edge, aplikasi Roadroid dan aplikasi
Roadlab Pro. Roadlab Pro adalah aplikasi yang diciptakan oleh the world bank
yang bekerja sama dengan Beldor Center, Softteco and Progress Analytics LLC
pada 7 Mei 2016 sebagai alat pengumpulan data untuk insinyur. Aplikasi Roadlab
Pro memperkirakan ketidakrataan jalan berdasarkan sensor kinematik dan GPS
menggunakan metode IRI pada smartphone. Berdasarkan hal tersebut maka
disimpulkan bahwa Roadlab Pro merupakan aplikasi smartphone dengan metode
IRI (Octavia, 2020).
2.5 Metode Bina Marga
Metode Bina Marga adalah pelaksanaan survei yang dilakukan secara visual
terhadap penilaian kondisi jalan. Metode ini meninjau volume lalu lintas serta
lebih cepat dalam perhitungan karena tidak banyak menggunakan grafik yang
harus memasukan data satu persatu, namun pelaksanaan survei dengan
menggunakan metode ini membutuhkan waktu lama karena survei dilakukan
secara visual (Utamy dkk, 2021).
Pada metode Bina Marga ini kerusakan yang perlu diperhatikan saat
melakukan survei visual adalah kekasaran permukaan, lubang, tambalan, retak,
alur dan amblas. Penentuan nilai kondisi jalan dilakukan dengan menjumlahkan
setiap angka dan nilai untuk masing – masing keadaan kerusakan. Berikut
beberapa tahap dalam penilaian kerusakan jalan berdasarkan metode Bina Marga
di antaranya:
1. Tetapkan nilai kelas jalan berdasarkan LHR untuk jalan yang disurvei
ditunjukkan pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. LHR dan Nilai Kelas Jalan (Tata Cara Penyusunan Program
Pemeliharaan Jalan Kota, 1990)
20-50 1
50-200 2
200-500 3
500-2.000 4
2.000-5.000 5
5.000-20.000 6
20.000-50.000 7
>50.000 8
Faktor EMP dari setiap jenis kendaraan berbeda seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Faktor EMP Untuk Jalan Perkotaan Terbagi (MKJI, 1997)
Tipe Jalan : Jalan satu arah Arus lalu lintas per lajur EMP
dan jalan terbagi (kend/jam) HV MC
Dua lajur satu arah (2/1) 0 1,3 0,4
Empat-lajur terbagi (4/2D) >1.050 1,2 0,25
Tiga-lajur satu arah (3/1) 0 1,3 0,4
Enam-lajur terbagi (6/2D) >1.100 1,2 0,25
2. Tabelkan hasil survei dan mengelompokkan data sesuai dengan jenis kerusakan
dan memberikan angka sesuai dengan tabel penentuan angka kondisi
berdasarkan jenis kerusakan ditunjukkan pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Penentuan Angka Kondisi Berdasarkan Jenis Kerusakan (Tata Cara
Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota, 1990)
Retak-retak (Cracking)
Tipe Angka
Buaya 5
Acak 4
Melintang 3
Memanjang 1
Tidak Ada 1
Lebar Angka
>2 mm 3
1-2 mm 2
<1 mm 1
Tidak Ada 0
Luas Kerusakan Angka
>30% 3
10%-30% 2
10% 1
Tidak ada 0
Alur
Tabel 2.7 lanjutan
20
Kedalaman Angka
>20 mm 7
11-20 mm 5
5-10 mm 3
0-5 mm 1
Tidak Ada 0
Tambalan dan Lubang
Tabel 2.7 lanjutanLuas Angka
<30% 3
20-30% 2
10-20% 1
<10% 0
Kekasaran Permukaan
Jenis Angka
Desintegration 4
Pelepasan butiran 3
Rough 2
Fatty 1
Tabel 2.7 lanjutan
Close Texture 0
Amblas
Kedalaman Angka
>5/100 m 4
2-5/100 m 2
0-2/100 m 1
Tidak ada 0
Tabel 2.8. Penetapan Nilai Jalan Berdasarkan Total Angka Kerusakan (Tata Cara
Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota, 1990)
Urutan Prioritas
Tindakan yang Diambil
0-3
Program Peningkatan
4-6
Program Pemeliharaan Berkala
>7
Program Pemeliharaan Rutin
e. Sebelum melakukan survei pilih menu, new project lalu masukan nama
project setelah itu pilih new road kemudian isikan data jalan termasuk
panjang, lebar jalan, dan kelas jalan untuk mendefinisikan pekerjaan jalan
yang diteliti.
f. Tekan tombol star pada titik awal jalan yang disurvei, kemudian jalankan
mobil untuk pengumpulan data IRI pada kecepatan di atas 20-40 km/jam
(untuk akurasi data yang lebih baik). Kemudian tekan tombol stop ketika
telah sampai pada titik akhir jalan.
g. Setelah hasil survei dikumpulkan, kemudian hasil survei dapat unggah ke
Dropbox atau diekspor ke komputer melalui kabel USB.
2. Pengukuran untuk metode Bina Marga
a. Melakukan survei pendahuluan, survei dilakukan secara visual untuk
melihat kondisi kerusakan jalan yang diteliti.
b. Setelah dilakukan survei pendahuluan, maka selanjutnya dilakukan survei
detail kerusakan jalan pada ruas Jalan Prof. Dr. John Aryo Katili.
c. Survei detail dilakukan dengan membagi ruas jalan menjadi beberapa
segmen dengan panjang 100 meter.
Setelah data dikumpulkan kemudian melakukan analisis data. Berdasarkan
hasil analisis data tersebut akan diperoleh perbandingan nilai kerusakan jalan
dengan metode IRI dan metode Bina Marga serta penanganannya.
27
Tahapan penelitian dibuat dalam bentuk bagan alir yang ditunjukkan pada
Gambar 3.5.
Mulai
Studi literatur
Pengumpulan data
Data Primer:
1. Jenis kerusakan jalan Data Sekunder:
2. Survei visual dengan 1. Peta lokasi
metode Bina Marga pengambilan data
3. Survei dengan metode 2. Nama ruas jalan
IRI
3. Status ruas jalan
4. LHR
Selesai
ALFAMART
PO
GARUDA
OMART TERMINAL 42
PLN
UPDK KAMPUS 3
UNG
MASJID SAWAH
AT-TAUFIQ DEALER
HINO
BRI
SPBU
KANTOR
DPRD
GPCC
G
ambar 4.2 Sketsa Lokasi Penelitian
30
25,000
20,414
20,000
15,000 11,507
10,000
5,000 2,663
571
m 47 1,283 432 80
-
g
a
d
en
u
p
r
r
an
B
o
um
to
is
U
to
d
R
T
B
ed
en
o
an
ck
K
M
4
n
S
B
>
G
Pi
ta
k
ku
k
ru
ru
g
T
n
A
Jenis Kendaraan
3,000 2,776
2,475
2,500
1,994 2,009
1,809 1,754
2,000 1,732 1,619 1,741
1,500 1,276
1,000
500
-
06:00 07:00 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00
- - - - - - - - - - - -
07:00 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00
Interval Waktu
31
Gambar 4.4 Jumlah Kendaraan dalam Interval Waktu Satu Jam Hari Senin
3,500
2,817 2,878
3,000
Jumlah Kendaraan
2,500 2,329
1,959 2,063 2,023 1,958
1,907
2,000 1,710 1,705
1,556
1,500
1,146
1,000
500
-
06:00 07:00 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00
- - - - - - - - - - - -
07:00 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00
Interval Waktu
Gambar 4.5 Jumlah Kendaraan dalam Interval Waktu Satu Jam Hari Rabu
2,500
2,022 1,992
2,000 1,908 1,887
1,804
Jumlah Kendaraan
1,759 1,686
1,551
1,500 1,331 1,309
1,072
1,000 843
500
-
06:00 07:00 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00
- - - - - - - - - - - -
07:00 08:00 09:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00
Interval Waktu
Gambar 4.6 Jumlah Kendaraan dalam Interval Waktu Satu Jam Hari Sabtu
Berdasarkan Gambar 4.4, Gambar 4.5, dan Gambar 4.6 diperoleh jumlah
kendaraan tertinggi hari Senin terdapat pada interval waktu 08.00 - 09.00 dengan
jumlah sebesar 3.413 kendaraan, hari Rabu terdapat pada interval waktu 17.00 -
18.00 dengan jumlah sebesar 2.878 kendaraan, dan hari Sabtu terdapat pada
interval waktu 07.00 - 08.00 dengan jumlah sebesar 2.022 kendaraan.
Berdasarkan jumlah kendaraan dalam interval waktu dapat diketahui jumlah
kendaraan pada hari Senin, Rabu, dan Sabtu yang ditunjukkan pada Lampiran 1
dan Gambar 4.7.
32
30,000
19,164
20,000
15,000
10,000
5,000
-
Senin Rabu Sabtu
Hari
Gambar 4.7 Jumlah Kendaraan pada Hari Senin, Rabu, dan Sabtu
Berdasarkan Gambar 4.7 diperoleh jumlah kendaraan tertinggi terdapat pada
hari Senin dengan jumlah kendaraan sebesar 25.580 kendaraan, hari Rabu sebesar
24.051 kendaraan, dan hari Sabtu sebesar 19.164 kendaraan.
Kendaraan dikelompokkan menjadi empat bagian yaitu Sepeda Motor
(SM), Kendaraan Ringan (KR), Kendaraan Berat (KB), dan Kendaraan Tidak
Bermotor (KTB). Rekapitulasi jumlah kendaraan ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Kendaraan Hari Senin 15 November 2021
Senin
Tabel 4.1 diketahui kendaraan yang dominan melewati ruas Jalan Prof. Dr.
John Aryo Katili adalah sepeda motor dan kendaraan beroda tiga dengan jumlah
15.344 kendaraan per hari, selanjutnya kendaraan ringan 9.608 kendaraan per
33
hari, kendaraan berat 618 kendaraan per hari dan terakhir kendaraan tidak
bermotor 10 kendaraan per hari.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Jumlah Kendaraan Hari Rabu 17 November 2021
Rabu
Tabel 4.2 dapat diketahui kendaraan yang dominan melewati ruas Jalan
Prof. Dr. John Aryo Katili adalah sepeda motor dan kendaraan roda 3 dengan
jumlah 15.468 kendaraan per hari, selanjutnya kendaraan ringan 7.755 kendaraan
per hari, kendaraan berat 571 kendaraan per hari, dan yang terakhir kendaraan
tidak bermotor sebanyak 22 kendaraan per hari.
Tabel 4.3. Rekapitulasi Jumlah Kendaraan Hari Sabtu 20 November 2021
Sabtu
Tabel 4.4 dapat diketahui kendaraan yang dominan melewati ruas Jalan
Prof. Dr. John Aryo Katili selama tiga hari pengamatan adalah sepeda motor dan
kendaraan roda tiga dengan jumlah 43.070 kendaraan, kendaraan ringan 23.648
kendaraan, kendaraan berat 1.762 kendaraan, dan kendaraan tidak bermotor
sebanyak 80 kendaraan. Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui persentase
kendaraan ditunjukkan pada Gambar 4.8.
35
0.11668611435239
2.57001166861144
% 2%
10
6-10 Buruk
8
6 4-6 Sedang
4 2-4 Baik
2 <2 Sangat Baik
0
0
0
30
50
90
50
90
10
50
10
70
10
30
70
30
70
0+
0+
0+
0+
0+
1+
1+
1+
1+
1+
2+
2+
2+
2+
d
d
d
d
s/
s/
s/
s/
s/
s/
s/
s/
s/
s/
s/
s/
s/
s/
00
00
00
00
00
20
40
80
40
80
40
60
20
20
0
6
0+
0+
0+
1+
1+
2+
0+
0+
1+
1+
1+
2+
2+
2+
Sta (m)
Lajur 1 Lajur 2
11%
2 4%
Buruk
Sed ang
Baik
65%
Gambar 4.11 Persentase Kondisi Kerusakan Jalan Jalur Kanan Metode IRI
12
10
8 6-10 Buruk
6 4-6 Sedang
4 2-4 Baik
2
<2 Sangat Baik
0
00
0
0
10
30
50
70
90
10
30
50
70
10
30
50
70
9
0+
0+
0+
0+
0+
1+
1+
1+
1+
1+
2+
2+
2+
2+
d
d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/d
s/
s/
s/
s/
s/
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
40
8
0
6
0+
0+
0+
0+
0+
1+
1+
1+
1+
1+
2+
2+
2+
2+
Sta (m)
Lajur 1 Lajur 2
lajur 2 adalah 4,74 termasuk kategori sedang. Sehingga rata-rata nilai IRI untuk
jalur kanan adalah 5,42 termasuk pada kategori kerusakan sedang dengan
penanganannya adalah program pemeliharaan berkala.
Berdasarkan Tabel 4.6 kondisi dan jumlah segmen dapat diperoleh
persentase kondisi kerusakan jalan pada jalur kiri dengan metode IRI ditunjukkan
pada Gambar 4.14. Berdasarkan Gambar 4.14 dapat diketahui persentase
kerusakan jalan yang mengalami kondisi baik sebesar 22%, kondisi sedang
sebesar 46%, dan kondisi buruk sebesar 32%.
22%
31%
Buruk
Sedang
Baik
46%
Gambar 4.14 Persentase Kondisi Kerusakan Jalan Jalur Kiri Metode IRI
4.3. Metode Bina Marga
Pengujian metode Bina Marga yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober
dengan melakukan pengukuran langsung dilapangan menggunakan meteran dan
penggaris. Jenis kerusakan yang ditinjau adalah retak buaya, retak acak, retak
melintang, retak memanjang, disintegration, pelepasan butir, rough, fatty, close
texture, amblas, alur, lubang dan tambalan.
6%
29%
Sepeda Motor (SM) (0,25)
Kendaraan Ringan (KR)
(1,0)
Kendaraan Berat (KB) (1,2)
65%
8,000
7,000.00
7,000
Total Luas Kerusakan (m²)
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0.55 9.45 4.07 0.62
-
Pelepasan Butir Retak - retak Tambalan Lubang Alur
Jenis Kerusakan
Gambar 4.16 Total Kerusakan Jalan Jalur Kanan Sta. 0+000 s/d 1+000
Berdasarkan Tabel 4.8 dan Gambar 4.16 diperoleh total kerusakan yang
terjadi di Sta. 0+000 s/d 1+000 di ruas kanan pada Jalan Prof. Dr. John Aryo
Katili adalah 10 jenis kerusakan tipe pelepasan butir dengan luas 7.000 m 2, 2 retak
dengan luas sebesar 0,55 m2, 3 tambalan dengan luas sebesar 9,45 m2, 6 lubang
dengan luas 4,07 m2, dan 4 alur dengan luas sebesar 0,62 m2.
8%
24% Lubang
16%
Tambalan
Pelepasan Butir
Alur
12% Retak-retak
40%
Gambar 4.17 Persentase Kerusakan Jalan Jalur Kanan Sta. 0+000 s/d 1+000
Berdasarkan Gambar 4.17 dapat diperoleh persentase kerusakan jalan pada
Sta. 0+000-1+000 dengan jenis kerusakan retak sebesar 8%, tambalan sebesar
12%, lubang sebesar 24%, pelepasan butir sebesar 40%, dan alur sebesar 16%.
Tabel 4.9 Kondisi Kerusakan Jalan Jalur Kanan Sta. 1+100 s/d 2+000
45
8,000
7,000.00
7,000
Total Luas Kerusakan (m²)
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
7.03 0.39 126.75 2.28
-
Pelepasan Butir Retak - retak Tambalan Lubang Alur
Jenis Kerusakan
Gambar 4.18 Total Kerusakan Jalan Jalur Kanan Sta. 1+100 s/d 2000
46
Berdasarkan Tabel 4.9 dan Gambar 4.18 diperoleh total kerusakan yang
terjadi di Sta. 1+100 s/d 2+000 di ruas kanan pada Jalan Prof. Dr. John Aryo
Katili adalah 10 jenis kerusakan tipe pelepasan butir dengan luas 7.000 m 2, 3 retak
dengan luas sebesar 7,03 m2, 3 tambalan dengan luas sebesar 0,39 m2, 5 lubang
dengan luas 126,75 m2, dan 4 alur dengan luas sebesar 2,28 m2.
12%
20%
Lubang
16% Tambalan
12% Pelepasan Butir
Alur
Retak-retak
40%
Gambar 4.19 Persentase Kerusakan Jalan Jalur Kanan Sta. 1+100 s/d 2+000
Berdasarkan Gambar 4.19 dapat diperoleh persentase kerusakan jalan pada
Sta. 1+100-2+000 dengan jenis kerusakan retak sebesar 12%, tambalan sebesar
12%, lubang sebesar 20%, pelepasan butir sebesar 40%, dan alur sebesar 16%.
Tabel 4.10 Kondisi Kerusakan Jalan Jalur Kanan Sta. 2+100 s/d 2+700
6,000
4900
5,000
Total Luas Kerusakan (m²)
4,000
3,000
2,000
1,000
Gambar 4.20 Total Kerusakan Jalan Jalur Kanan Sta. 2+100 s/d 2+700
Berdasarkan Tabel 4.10 dan Gambar 4.20 diperoleh total kerusakan yang
terjadi di Sta. 2+100 s/d 2+700 di ruas kanan pada Jalan Prof. Dr. John Aryo
Katili adalah 7 jenis kerusakan tipe pelepasan butir dengan luas 4.900 m2, 3 retak
dengan luas sebesar 7,51 m2, 3 tambalan dengan luas sebesar 74,3 m2, 4 lubang
dengan luas 66,01 m2, dan 3 alur dengan luas sebesar 5,59 m2.
48
15% 20%
Lubang
15% Tambalan
Pelepasan Butir
15% Alur
Retak-retak
35%
Gambar 4.21 Persentase Kerusakan Jalan Jalur Kanan Sta. 2+100 s/d 2+700
Berdasarkan Gambar 4.21 dapat diperoleh persentase kerusakan jalan pada
Sta. 1+100 s/d 2+000 dengan jenis kerusakan retak sebesar 15%, tambalan sebesar
15%, lubang sebesar 20%, pelepasan butir sebesar 35%, dan alur sebesar 15%.
Tabel 4.11 Kondisi Kerusakan Jalan Jalur Kiri Sta. 0+000 s/d 1+000
8,000
7,000.00
7,000
Total Luas Kerusakan (m²)
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000 469.47
12.23 59.00 4.44
-
Pelepasan Butir Retak - retak Tambalan Lubang Alur
Jenis Kerusakan
Gambar 4.22 Total Kerusakan Jalan Jalur Kiri Sta. 0+000 s/d 1+000
Berdasarkan Tabel 4.11 dan Gambar 4.22 diperoleh total kerusakan
yang terjadi di Sta. 0+000 s/d 1+000 di ruas kanan pada Jalan Prof. Dr.
John Aryo Katili adalah 10 jenis kerusakan tipe pelepasan butir dengan
50
luas 7.000 m2, 10 retak dengan luas sebesar 12,23 m 2, 9 tambalan dengan
luas sebesar 469,47 m2, 10 lubang dengan luas 59 m2, dan 3 alur dengan
luas sebesar 4,44 m2.
9%
22%
Lubang
22% Tambalan
Retak
Pelepasan Butir
20% Alur
27%
Gambar 4.23 Persentase Kerusakan Jalan Jalur Kiri Sta. 0+000 s/d 1+000
Berdasarkan Gambar 4.23 dapat diperoleh persentase kerusakan jalan pada
jalur kiri Sta. 1+100 s/d 2+000 dengan jenis kerusakan retak sebesar 27%,
tambalan sebesar 20%, lubang sebesar 22%, pelepasan butir sebesar 22%, dan alur
sebesar 9%.
Tabel 4.12 Kondisi Kerusakan Jalan Jalur Kiri Sta. 1+100 s/d 2+000
8,000
7,000.00
7,000
Total Luas Kerusakan (m²)
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
4.82 36.98 26.45 11.37
-
Pelepasan Butir Retak - retak Tambalan Lubang Alur
Jenis Kerusakan
Gambar 4.24 Total Kerusakan Jalan Jalur Kiri Sta. 1+100 s/d 2+000
Berdasarkan Tabel 4.12 dan Gambar 4.24 diperoleh total kerusakan
yang terjadi di Sta. 1+100 s/d 2+000 di ruas kanan pada Jalan Prof. Dr.
John Aryo Katili adalah 10 jenis kerusakan tipe pelepasan butir dengan
52
luas 7.000 m2, 5 retak dengan luas sebesar 4,82 m2, 8 tambalan dengan
luas sebesar 36,98 m2, 10 lubang dengan luas 26,45 m2, dan 5 alur dengan
luas sebesar 11,37 m2.
11%
27%
Lubang
Tambalan
27% Retak
Pelepasan Butir
Alur
22%
14%
Gambar 4.25 Persentase Kerusakan Jalan Jalur Kiri Sta. 0+000 s/d 1+000
Berdasarkan Gambar 4.25 dapat diperoleh persentase kerusakan jalan pada
jalur kiri Sta. 1+100 s/d 2+000 dengan jenis kerusakan retak sebesar 13%,
tambalan sebesar 22%, lubang sebesar 27%, pelepasan butir sebesar 27%, dan alur
sebesar 11%.
Tabel 4.13 Kondisi Kerusakan Jalan Jalur Kiri Sta. 2+100 s/d 2+700
6,000
4,900.00
5,000
Total Luas Kerusakan (m²)
4,000
3,000
2,000
1,000
52.74 11.00 12.27 12.15
-
Pelepasan Butir Retak - retak Tambalan Lubang Alur
Jenis Kerusakan
Gambar 4.26 Total Kerusakan Jalan Jalur Kiri Sta. 2+100 s/d 2+700
54
13% 18%
Lubang
18% Tambalan
15% Retak
Pelepasan Butir
Alur
38%
Gambar 4.27 Persentase Kerusakan Jalan Jalur Kiri Sta. 2+100 s/d 2+700
Berdasarkan Gambar 4.27 dapat diperoleh persentase kerusakan jalan pada
jalur kiri Sta. 2+100 s/d 2+700 dengan jenis kerusakan retak sebesar 37%,
tambalan sebesar 15%, lubang sebesar 17%, pelepasan butir sebesar 18%, dan alur
sebesar 13%.
Berdasarkan hasil dari masing-masing segmen maka dapat diketahui
persentase keseluruhan dari kerusakan Jalan Prof. Dr. John Aryo Katili
ditunjukkan pada Gambar 4.28.
55
13%
23%
Lubang
Tambalan
Retak-retak
30% Pelepasan Butir
18% Alur
17%
Gambar 4.28 Persentase Keseluruhan kerusakan Jalan Prof. Dr. John Aryo
Katili
Berdasarkan Gambar 4.28 dapat diketahui persentase kerusakan jalan
dengan jenis kerusakan retak sebesar 16%, tambalan sebesar 18%, lubang sebesar
23%, pelepasan butir sebesar 30%, dan alur sebesar 13%.
Tabel 4.14 Nilai Kondisi Jalan Jalur Kanan Sta. 0+000 s/d 1+000
Tabel 4.21 Tindakan Yang Diambil Berdasarkan Urutan Prioritas Jalur Kanan
Volume
Nilai Kondisi Nilai Kelas Urutan
Sta. Kendaraan
Kerusakan Jalan Jalan Prioritas
(SMP/Jam)
0+000 s/d 1+000 9 4
1+100 s/d 2+000 9 1.014,72 4 4
2+100 s/d 2+700 9 4
Tabel 4.23 Tindakan Yang Diambil Berdasarkan Urutan Prioritas Jalur Kiri
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilaian kondisi kerusakan jalan pada Jalan Prof. Dr.
John Aryo Katili yang ditinjau menggunakan metode IRI dan metode Bina Marga
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kondisi Jalan Prof. Dr. John Aryo Katili berdasarkan metode IRI pada jalur
kanan dengan nilai rata-rata sebesar 4,74 termasuk pada kategori rusak sedang
dan untuk jalur kiri nilai rata-rata sebesar 5,42 termasuk pada kategori rusak
sedang. Metode Bina Marga nilai rata-rata pada jalur kanan sebesar 4 dan
untuk jalur kiri nilai rata-rata sebesar 4 dengan kategori rusak sedang.
2. Pemeliharaan Jalan Prof. Dr. John Aryo Katili dengan menggunakan metode
IRI membutuhkan penanganan pemeliharaan berkala dan metode Bina Marga
juga membutuhkan program pemeliharaan berkala. Jenis pemeliharaan yang
dapat dilakukan dalam memperbaiki jalan adalah pelapisan ulang (overlay).
5.2. Saran
Setelah mengevaluasi hasil penelitian yang dilakukan di Jalan Prof. Dr. John
Aryo Katili maka ada beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlunya perhatian pemerintah untuk membersihkan saluran drainase dari
sampah dan endapan tanah yang terdapat pada saluran drainase agar tidak
menimbulkan genangan yang bisa menyebabkan kerusakan pada Jalan Prof.
Dr. John Aryo Katili.
2. Perlunya perhatian masyarakat agar tidak membuang sampah pada saluran
drainase agar saluran drainase tidak tersumbat.
3. Agar kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan Prof. Dr. John Aryo Katili tidak
menjadi lebih parah, maka segera dilakukan perbaikan pada segmen-segmen
yang rusak sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih banyak.
63
DAFTAR PUSTAKA
Dermawan, Y., Carlo, N. & Prayitno, E., 2020. Analisa Kerusakan Jalan pada
Perkerasan Lentur dengan Menggunakan Metode IRI (International
Roughness Index) dan Metode Bina Marga. Padang: Universitas Bung
Hatta.
Direktorat Jenderal Bina Marga , 2021. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan.
Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1990. Tata Cara Penyusunan Program
Pemeliharaan Jalan Kota. Jakarta: Direktorat Pembinaan Jalan Kota.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia.
Republik Indonesia: Direktorat Bina Jalan Kota.
Hardiyatmo, H. C., 2015. Pemeliharaan Jalan Raya. Edisi Kedua. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Hasibuan, R. P. & Surbakti, M. S., 2019. Study Pavement Condition Index (PCI)
Relationship With International Roughness Index (IRI) on Flexibles
Pavement. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.
Mahardika, A. G., Herawati., Rachman, T., Nuryono, B., & Fadriani, H., 2020.
Road Handling Using International Roughness Index and Surface Distress
Index Method. Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Mandala.
Octavia, S. N., 2020. Analisis Penerapan Metode International Roughness Index
(IRI) Menggunakan Aplikasi Roadlab Pro dan Surface Distress Index (SDI)
sebagai Dasar Penentuan Kondisi Fungsional Jalan, Tesis. Program Studi
Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Surabaya: Universitas 17 Agustus
1945 .
Pangesti, R. D. & Rahmawati, R., 2020. Evaluasi Penilaian Jalan Menggunakan
IRI Roadroid di Ruas Jalan Kabupaten Banyumas. Semarang: Politeknik
Negeri Semarang.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 Tahun 2006. “Tentang Jalan”
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta
Prabowo, G. A., Rahmawaty, V. D. & Wicaksono, L. D., 2020. Studi Hubungan
Antara Nilai Kerusakan Permukaan Jalan (PCI) dengan Nilai
Ketidakrataan Jalan (IRI) Jalan Provinsi di UPT Mojokerto. Malang:
Universitas Brawijaya Malang.
Praditya, N., Gumilar, S., Marpen, R. & Uwais, A., 2020. Perbandingan Kondisi
Jalan Menggunakan Metode IRI dengan Metode SDI pada Jalan Nasional di
Kota Palembang. Pilar Jurnal Teknik Sipil, Volume 15 No. 02, Hal 45-50.
64
Sari, D., Sukmawati, S. & Hasanuddin, A., 2019. Perbandingan Nilai Kerusakan
Jalan Berdasarkan Metode PCI (Pavement Condition Index) dan Metode IRI
(International Roughness Index). Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan,
Volume 3 No. 2, Hal 113-122.
Septian, R. D., 2021. Perbandingan Penilaian Kondisi Kerusakan Jalan dengan
Metode Bina Marga dan Alternatif Penanganannya, Skripsi. Program Studi
S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Jember: Universitas Jember.
Sumba, M. A. Z., Desei, F. L. & Achmad, F., 2021. Penentuan Tingkat
Kerusakan Jalan dan Penanganannya Menggunakan Metode International
Roughness Index (IRI) dan Surface Distress Index (SDI). (Studi Kasus Ruas
Jalan Trans Sulawesi km 93 – km 102, Kecamatan Atinggola, Kabupaten
Gorontalo Utara), Skripsi. Program Studi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik.
Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.
Utamy, R. & Prasetiawan, J., 2021. Analisa Tingkat Kerusakan Jalan dengan
Metode Bina Marga dan Alternatif Penanganannya Bayan km 57+000 -
58+000. Mataram: Jurnal Teknik Sipil.
65
LAMPIRAN
Lampiran 1 Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata Hari Senin, Rabu, dan Sabtu
Hari Senin
Angkutan
Interval Waktu Motor Bentor Sedan pick up Bis Truk >4 roda Truk gandeng KTB Total
umum
06:00 - 06:15 79 19 46 2 7 6 2 161
06:15 - 06:30 112 38 59 1 6 4 1 221
06:30 - 06:45 207 55 130 0 3 1 11 1 1 409
06:45 - 07:00 239 79 145 4 13 5 485
07:00 - 07:15 261 96 168 19 4 548
07:15 - 07:30 280 123 219 13 7 1 643
07:30 - 07:45 299 143 198 4 16 7 2 669
07:45 - 08:00 264 102 223 1 12 3 8 2 615
08:00 - 08:15 261 79 157 2 16 14 3 532
08:15 - 08:30 227 71 141 3 19 1 13 1 476
08:30 - 08:45 223 73 1544 1 24 2 0 1 1868
08:45 - 09:00 252 83 164 4 18 12 4 537
09:00 - 09:15 172 48 120 1 17 15 2 375
09:15 - 09:30 183 67 111 6 18 2 21 3 411
09:30 - 09:45 197 83 132 6 24 13 4 459
09:45 - 10:00 223 113 121 6 12 1 9 2 487
10.00-10.15 211 103 138 6 19 13 7 497
10.15-10.30 232 92 117 1 26 9 11 488
10.30-10.45 241 111 131 3 14 16 3 519
10.45-11.00 234 87 126 7 17 12 7 490
11.00-11.15 267 76 149 2 11 15 8 528
11.15-11.30 247 94 142 4 18 2 8 4 519
66
Lanjutan
Hari Senin
Angkutan
Interval Waktu Motor Bentor Sedan pick up Bis Truk >4 roda Truk gandeng KTB Total
umum
11.30-11.45 236 54 162 6 22 11 7 498
11.45-12.00 242 59 136 3 12 9 3 464
12.00-12.15 292 64 112 8 17 7 8 508
12.15-12.30 213 82 134 2 16 17 7 471
12.30-12.45 194 74 143 4 15 9 11 450
12.45-13.00 174 52 118 6 21 6 3 380
13.00-13.15 198 51 142 8 27 8 3 437
13.15-13.30 246 43 157 6 18 4 6 480
13.30-13.45 207 39 146 8 12 11 4 427
13.45-14.00 201 47 131 7 14 8 2 410
14.00-14.15 164 52 124 11 8 7 7 373
14.15-14.30 138 48 127 4 16 7 3 343
14.30-14.45 253 91 141 5 14 2 10 3 519
14.45-15.00 163 72 117 9 14 3 4 2 384
15.00 - 15.15 132 68 142 3 16 6 6 373
15.15 - 15.30 167 59 118 7 24 8 2 385
15.30 - 15.45 211 87 139 2 18 2 4 7 470
15.45 - 16.00 242 94 141 4 21 7 4 513
16.00 - 16.15 279 116 143 5 17 10 8 578
16.15 - 16.30 328 107 158 3 13 8 1 618
16.30 - 16.45 372 89 237 2 25 5 3 733
16.45 - 17.00 381 163 261 8 26 4 4 847
17.00 - 17.15 369 178 217 4 21 13 3 1 806
17.15 - 17.30 397 97 269 7 26 8 2 806
17.30 - 17.45 366 74 201 3 17 6 2 669
17.45 - 18.00 391 82 192 5 23 3 4 1 701
67
Hari Rabu
Angkutan
Interval Waktu Motor Bentor Sedan Pick up Bis Truk >4 roda Truk gandeng KTB Total
umum
06:00 - 06:15 88 21 45 1 9 4 1 169
06:15 - 06:30 132 44 52 1 3 7 3 242
06:30 - 06:45 173 45 77 1 7 15 0 318
06:45 - 07:00 229 83 91 2 6 6 417
07:00 - 07:15 289 96 145 9 1 8 3 551
07:15 - 07:30 235 93 133 1 13 1 12 488
07:30 - 07:45 269 105 156 1 21 1 9 562
07:45 - 08:00 383 109 200 2 18 4 6 6 728
08:00 - 08:15 266 105 171 1 17 4 564
08:15 - 08:30 251 93 101 22 7 474
08:30 - 08:45 218 99 118 2 36 15 488
08:45 - 09:00 193 83 115 4 22 1 13 2 433
09:00 - 09:15 164 64 116 12 12 1 4 373
09:15 - 09:30 203 60 105 9 17 2 1 3 400
09:30 - 09:45 209 79 117 4 27 13 449
09:45 - 10:00 230 110 113 7 14 14 488
10.00-10.15 211 134 123 7 26 11 1 3 516
10.15-10.30 238 89 131 8 29 2 8 505
10.30-10.45 239 112 138 2 30 11 6 538
10.45-11.00 237 91 127 3 26 16 3 1 504
11.00-11.15 253 87 129 3 22 7 11 512
11.15-11.30 271 89 126 11 24 16 4 541
11.30-11.45 244 69 156 4 15 10 6 504
11.45-12.00 230 64 136 3 17 12 4 466
12.00-12.15 292 73 122 5 28 17 7 544
12.15-12.30 223 88 143 5 17 12 6 494
12.30-12.45 204 51 133 3 18 16 4 429
12.45-13.00 250 64 127 4 25 13 8 491
68
Lanjutan
Hari Rabu
Angkutan
Interval Waktu Motor Bentor Sedan Pick up Bis Truk >4 roda Truk gandeng KTB Total
umum
13.00-13.15 212 46 132 6 23 7 4 430
13.15-13.30 247 39 143 9 16 7 6 467
13.30-13.45 195 44 131 5 16 9 2 402
13.45-14.00 192 51 124 7 17 11 4 406
14.00-14.15 139 40 116 4 14 14 4 331
14.15-14.30 155 36 137 3 8 6 6 351
14.30-14.45 250 84 108 8 15 1 1 4 471
14.45-15.00 154 67 136 5 34 1 6 403
15.00 - 15.15 112 72 109 7 13 14 1 328
15.15 - 15.30 151 70 141 3 18 7 1 391
15.30 - 15.45 205 64 142 8 28 7 4 458
15.45 - 16.00 233 72 142 4 26 17 1 495
16.00 - 16.15 285 94 135 6 35 1 6 1 563
16.15 - 16.30 320 118 227 5 13 10 1 694
16.30 - 16.45 391 85 195 1 27 4 703
16.45 - 17.00 367 153 279 4 42 12 857
17.00 - 17.15 365 177 222 5 41 5 2 817
17.15 - 17.30 414 88 169 2 28 10 711
17.30 - 17.45 433 82 192 1 24 3 7 742
17.45 - 18.00 375 67 130 3 29 4 608
69
Hari Sabtu
Angkuta Pick
Interval Waktu Motor Bentor Sedan Bis Truk >4 roda Truk gandeng KTB Total
n umum up
06:00 - 06:15 50 22 14 0 5 1 1 0 1 94
06:15 - 06:30 80 45 32 1 7 1 4 0 1 171
06:30 - 06:45 149 72 42 0 8 0 5 2 3 281
06:45 - 07:00 143 71 54 3 11 0 7 0 8 297
07:00 - 07:15 304 247 56 2 12 0 8 0 6 635
07:15 - 07:30 193 134 74 3 14 0 6 0 4 428
07:30 - 07:45 226 127 74 1 11 0 5 2 2 448
07:45 - 08:00 234 180 65 5 10 1 10 5 1 511
08:00 - 08:15 216 143 77 2 18 0 9 0 1 466
08:15 - 08:30 209 164 87 5 14 0 8 2 1 490
08:30 - 08:45 227 168 87 2 17 1 8 3 4 517
08:45 - 09:00 205 160 114 1 25 1 8 1 4 519
09:00 - 09:15 181 152 93 2 27 0 5 4 1 465
09:15 - 09:30 145 79 97 0 15 0 8 5 1 350
09:30 - 09:45 163 110 118 2 26 2 12 1 0 434
09:45 - 10:00 200 165 112 6 14 0 13 0 0 510
10.00-10.15 181 90 123 6 26 0 11 7 0 444
10.15-10.30 208 120 132 7 28 2 8 4 1 510
10.30-10.45 209 92 137 1 24 0 9 12 0 484
10.45-11.00 207 88 128 2 26 0 13 5 1 470
11.00-11.15 223 91 128 2 21 0 7 7 0 479
11.15-11.30 241 71 127 10 22 0 16 4 0 491
11.30-11.45 214 64 157 4 15 0 10 7 1 472
11.45-12.00 200 74 135 3 16 0 11 6 0 445
12.00-12.15 262 89 121 5 26 0 15 5 4 527
12.15-12.30 193 52 143 2 16 0 12 8 0 426
70
Lanjutan
Hari Sabtu
Angkuta Pick
Interval Waktu Motor Bentor Sedan Bis Truk >4 roda Truk gandeng KTB Total
n umum up
12.30-12.45 174 62 123 4 19 0 17 5 2 406
12.45-13.00 220 47 126 5 27 0 12 7 1 445
13.00-13.15 182 39 131 8 23 0 6 2 0 391
13.15-13.30 217 45 142 5 14 0 6 4 0 433
13.30-13.45 165 50 130 7 14 0 3 3 0 372
13.45-14.00 162 39 120 3 16 0 9 6 0 355
14.00-14.15 109 34 115 8 21 0 7 6 0 300
14.15-14.30 125 42 134 1 17 0 9 3 0 331
14.30-14.45 174 33 92 9 17 1 10 2 0 338
14.45-15.00 169 35 127 3 19 0 4 5 0 362
15.00 - 15.15 58 32 77 0 8 0 6 0 0 181
15.15 - 15.30 55 35 112 4 24 0 7 0 0 237
15.30 - 15.45 103 45 135 5 19 0 3 2 0 312
15.45 - 16.00 119 51 139 6 16 0 9 2 0 342
16.00 - 16.15 109 24 151 3 17 0 19 2 0 325
16.15 - 16.30 103 41 123 5 23 0 12 2 0 309
16.30 - 16.45 101 40 155 1 22 0 8 0 0 327
16.45 - 17.00 180 39 100 0 22 0 7 0 0 348
17.00 - 17.15 199 39 120 5 15 0 7 3 0 388
17.15 - 17.30 241 49 142 2 18 1 5 5 0 463
17.30 - 17.45 259 44 119 1 10 0 5 3 0 441
17.45 - 18.00 190 46 129 3 16 0 9 1 0 394
71
Senin
Interval Waktu Total
06:00 - 07:00 1.276
07:00- 08:00 2.475
08:00- 09:00 3.413
09:00 - 10:00 1.732
10:00 - 11:00 1.994
11:00 - 12:00 2.009
12:00 - 13:00 1.809
13:00 - 14:00 1.754
14:00 - 15:00 1.619
15:00 - 16:00 1.741
16:00 - 17:00 2.776
17:00 - 18:00 2.982
Jumlah 25.580
Rabu
Interval Waktu Total
06:00 - 07:00 1.146
07:00- 08:00 2.329
08:00- 09:00 1.959
09:00 - 10:00 1.710
10:00 - 11:00 2.063
11:00 - 12:00 2.023
12:00 - 13:00 1.958
13:00 - 14:00 1.705
14:00 - 15:00 1.556
15:00 - 16:00 1.907
16:00 - 17:00 2.817
17:00 - 18:00 2.878
Jumlah 24.051
Sabtu
Interval Waktu Total
06:00 - 07:00 843
07:00- 08:00 2.022
08:00- 09:00 1.992
09:00 - 10:00 1.759
10:00 - 11:00 1.908
11:00 - 12:00 1.887
12:00 - 13:00 1.804
13:00 - 14:00 1.551
14:00 - 15:00 1.331
15:00 - 16:00 1.072
16:00 - 17:00 1.309
17:00 - 18:00 1.686
Jumlah 19.164
72
Gambar 1. Pembacaan Nilai IRI Jalur Kanan pada Sta. 0+000 – Sta. 0+100
Gambar 2. Pembacaan Nilai IRI Jalur Kiri pada Sta. 0+000 – Sta. 0+100
73
Lampiran 3 Dokumentasi