TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas
dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh
Ujian Sarjana Teknik Sipil
Diajukan Oleh:
Ezar Adelpho Tigor
NIM. 050404031
Kata kunci : Produktivitas, tingkat utilitas pekerja (LUR), regresi linear, durasi
aktivitas, indeks produktivitas pemancangan
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah
menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini. Laporan ini merupakan salah
satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) di Departemen
Teknik Sipil, khususnya program studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik,
kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan kepada Penulis, yaitu:
1. Bapak Prof.Dr. Ing. Johannes Tarigan dan Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Roesyanto, MSCE. selaku Pembimbing dan Koordinator
3. Para penguji, Bapak Dr.Ir. Sofian Asmirza S. M.Sc., Ir.Rudi Iskandar, MT.
dan Ibu Ika Puji Hastuti, ST.,MT. yang telah membantu penulis dalam
4. Bapak Yudhi dan Bapak Kandar selaku pembimbing lapangan yang telah
dan kakak Penulis, yang selalu mendoakan, memberi dukungan dan semangat
6. Seluruh staf pengajar dan staf pegawai Departemen Teknik Sipil, Fakultas
Tuek, Fahmi, Jhonravolta, Kobe, Bang Jhon, Cius, Keng, Niel, Juju, dan
8. Seluruh rekan-rekan stambuk 2005 atas kepedulian dan dorongan yang telah
9. Viva Damanik sebagai adik dan teman terdekat Penulis yang telah
10. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya yang telah banyak
Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, maka penulis menyadari
laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini
Penulis,
BAB HALAMAN
ABSTRAK .................................................................................... ii
I PENDAHULUAN
II LANDASAN TEORI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TABEL HALAMAN
4.2. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari
4.3. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari
4.4. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari
4.5. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari
4.6. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi Hari
4.7. Indeks Tiang Pancang Berdasarkan Arah Sumbu X dan Y ................ IV-14
4.21. Nilai Interval Kelas dari Tiap Rata-rata FUP ..................................... IV-31
4.33. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
4.34. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
4.35. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
4.36. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
4.37. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
4.38. Total Mean dan Standar Deviasi Tiap Aktivitas ................................. IV-54
4.39. Durasi dan Besarnya Mean Pemancangan Satu Titik Pancang ........... IV-55
4.40. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Tiang
4.41. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Tiang
4.42. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Tiang
4.43. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
4.45. Total Mean dan Standar Deviasi Tiap Aktivitas ................................. IV-62
4.47. Jenis Kasus yang Mengakibatkan Idle dan Persentase Terjadinya...... IV-66
5.3. Hasil Analisis Deskriptif Statistik dengan Ms. Excel 2007 ................ V-4
5.4. Hasil Analisis One Sample Test dengan SPSS 13 .............................. V-5
5.17. Hasil Analisis One Sample Test dengan SPSS 13.............................. V-14
GAMBAR HALAMAN
4.3. Alat Pancang Impacting hammer Type Diesel hammer ...................... IV-3
LAMPIRAN HALAMAN
Kata kunci : Produktivitas, tingkat utilitas pekerja (LUR), regresi linear, durasi
aktivitas, indeks produktivitas pemancangan
PENDAHULUAN
memilih peralatan yang tepat, ketersediaan tenaga ahli, pengoperasian alat dengan
menghasilkan keluaran yang sesuai rencana dengan baik maka proyek tersebut
dan berfungsi untuk mentransfer beban yang diterima struktur ke tanah. Pekerjaan
Salah satu jenis alat pancang yang sering digunakan adalah impacting hammer.
Medan Polonia merupakan salah satu proyek yang direncanakan memiliki jumlah
lantai sebanyak 15 lantai. Pondasi yang digunakan pada proyek ini adalah pondasi
tiang pancang yang mana menggunakan alat pancang jenis impacting hammer
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa pekerja merupakan salah satu
penentu keberhasilan suatu proyek. Penggunaan sumber daya manusia yang tepat
mencoba mengukur hasil guna tenaga kerja adalah dengan memakai parameter
melalui perhitungan labour efectiveness rate (LUR) atau faktor utilitas pekerja
(FUP). Berdasarkan hal tersebut diatas maka dalam penelitian ini akan dianalisis
produktif.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dalam penelitian ini akan dianalisis
produktivitas tenaga kerja dari segi analisis durasi aktivitas dibandingkan dengan
1. Bagaimana tingkat utilitas pekerja (labour utilization rate) atau FUP pada
pancang
kondisi baik
pemancangan 18 meter
perharinya
4. Penelitian ini dibatasi hanya pada daya dukung pondasi tiang dengan jenis
end bearing
alat pancang tipe Diesel Hammer kode IHI dengan tahun produksi 1988
batasan masalah yang ada sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
LANDASAN TEORI
2.1. Produktivitas
ketrampilan organisatoris dan teknis sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang
tinggi. Artinya, hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah.
Melalui berbagai perbaikan cara kerja, pemborosan waktu, tenaga dan berbagai
input lainnya akan bisa dikurangi sejauh mungkin. Hasilnya tentu akan lebih baik
dan banyak hal yang bisa dihemat. Yang jelas, waktu tidak terbuang sia-sia,
tenaga dikerahkan secara efektif dan pencapaian tujuan usaha bisa terselenggara
memandang hari depan secara optimis dengan berakar pada keyakinan diri bahwa
kehidupan hari ini adalah lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik
berdasarkan konsep teknik, produktivitas adalah rasio dari output yang dihasilkan dari
tiap unit sumber daya yang digunakan (input) dibandingkan menjadi sebuah rasio
ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara output dan input, masukan
sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam
Produktivitas adalah ukuran keluaran dari proses produksi dari setiap unit
yang dihasilkan. Produktivitas diukur dengan perbandingan output dan input yang di
peroleh. Produktivitas dapat juga didefinisikan sebagai ukuran efisiensi produksi yang
output per input-nya. Sehingga nilai (indeks) produktivitas, maka akan diketahui pula
seberapa efisien sumber-sumber input yang telah dihemat. Agar produktivitas bisa
antara output (hasil produksi) terhadap input (elemen produksi : tenaga kerja,
material, peralatan) dan time. Jadi produktivitas dapat dinyatakan dengan rumus:
output
produktivitas =
input x time
semestinya dicapai. Sebaliknya, kerja yang efektif menurut jumlah jam kerja yang
seharusnya serta kerja yang sesuai dengan uraian kerja masing-masing pekerja,
akan dapat menunjang kemajuan serta mendorong kelancaran usaha baik secara
pemanfaatan waktu kerja yang merupakan upaya paling dasar dari produktivitas
kerja,banyak diabaikan, bahkan secara sengaja dilanggar. Sikap mental seperti ini
tidak akan menimbulkan suasana kerja yang optimis, apalagi diharapkan untuk
menciptakan metode dan sistem kerja yang produktif disemua perangkat kerja
yang ada.
cara kerja atau minimal mempertahankan yang sudah baik. Kerja produktif
memerlukan prasarat lain sebagi pendukung yaitu : Kemauan kerja yang tinggi,
minimum, jaminan sosial yang memadai, kondisi kerja yang manusiawi dan
maupun fisik (barang atau jasa) dengan masukan sebenarnya. Misalnya saja
perbandingan antara hasil keluaran dan masukan atau output input . Masukan
sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam
kesatuan fisik, bentuk dan nilai. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan
paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan
membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang
bentuk, misalnya jumlah unit yang diselesaikan dibagi sumber daya (jam-orang)
sumber secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.
Produktivitas adalah interaksi terpadu antara tiga faktor yang mendasar, yaitu
pekerjaan itu digolongkan dalam kelompok kerja yang efektif. Efektif biasanya
unit input (masukan) sehingga dapat diperoleh besarntya efektivitas dari suatu
dalam hal biaya (pendanaan), fasilitas, ataupun sumber daya manusianya, namun
tetap ditempatkan dalam porsi yang tepat sehingga tujuan usaha tercapai. Prinsip
termasuk modal, bahan-bahan mentah dan setengah jadi, dan tenaga kerja sendiri.
dari hasil pengamatan terhadap aktivitas tiap pekerjaan dalam jangka waktu
1. Investasi
landasan gerak suatu usaha, namun modal saja tidaklah cukup, untuk itu harus
yang maju kia harus dapat mengusai teknologi yang memberi dukungan kepada
lain untuk bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan tercapai dengan baik. Hal-hal
yang kita hadapi dalam manajemen, terutama dalam organisasi modern, ialah
pemasaran dan lain-lain. Kemajuan teknologi yang berjalan cepat harus diimbangi
pengembangan tersebut maka antara lain akan menghasilkan tenaga skill yang
3. Tenaga Kerja
penentu keberhasilannya adalah tenaga kerja. Jenis dan intensitas kegiatan proyek
tenaga kerja proyek yang menyeluruh dan terperinci harus meliputi perkiraan jenis
dan kapan tenaga kerja dibutuhkan. Dengan mengetahui perkiraan angka dan
proyek, jumlah kebutuhan tenaga kerja yang terbesar adalah tenaga kerja
b. Pekerja atau buruh lapangan (craft labour), terdiri dari berbagai macam
tukang yang memiliki keahlian tertentu, seperti : tukang kayu, tukang besi,
pekerjaan biasanya mereka dibantu oleh pembantu tukang atau pekerja (buruh
pekerja yang diawasi. Kebutuhan tenaga penyelia tergantung pada besar kecilnya
Bila dilihat dari bentuk hubungan kerja antara pihak yang bersangkutan, maka
yaitu:
a. Tenaga kerja borongan, tenaga kerja berdasarkan ikatan kerja yang ada antara
b. Tenaga kerja langsung (direct hire), tenaga kerja yang direkrut dan
individu dalam bekerja serta manajemen maupun organisasi kerja. Setiap tindakan
tahap berikut :
pekerjaan yang identik berulang-ulang, maka dapat diharapkan akan terjadi suatu
berikutnya, dibanding dengan yang terdahulu bagi setiap unitnya, dengan kata lain
produktivitas naik (Iman Soeharto, 1995 : 166). Salah satu tanggung jawab
efisien dan produktif. Di area dengan jumlah pekerja yang besar sering terjadi
utama, yaitu:
1. Metode dan teknologi, terdiri atas faktor: desain rekayasa, metode konstruksi,
Kondisi fisik ini berupa iklim, musim, atau keadan cuaca. Misalnya adalah
temperatur udara panas dan dingin, serta hujan dan salju. Pada daerah tropis
dengan kelembaban udara yang tinggi dapat mempercepat rasa lelah tanaga kerja,
sebaliknya di daerah dingin, bila musim salju tiba, produktivitas tenaga kerja
lapangan akan menurun. Untuk kondisi fisik lapangan kerja seperti rawa-rawa,
padang pasir atau tanah berbatu keras, besar pengaruhnya terhadap produktivitas.
Hal ini sama akan dialami di tempat kerja dengan keadaan khusus seperti dekat
dengan unit yang sedang beroperasi, yang biasanya terjadi pada proyek perluasan
keselamatan dan terbatasnya ruang gerak, baik untuk pekerja maupun peralatan.
Yang dimaksud dengan supervisi atau penyelia adalah segala sesuatu yang
memilikki kecakapan memimpin anak buah bagi penyelia, bukanlah sesuatu hal
yang perlu dipersoalkan lagi. Melihat lingkup tugas dan tanggung jawabnya
craft), seperti tukang batu, tukang besi, tukang pipa, tukang kayu, pembantu
efisiensi kerja optimal dalam praktek berkisar antara 1:10-15. jam-orang yang
produtivitas.
4. Kerja lembur
Sering kali kerja lembur atau jam kerja yang panjang lebih dari 40 jam per
minggu tidak dapat dihindari, misalnya untuk mengejar sasaran jadwal, meskipun
juga mempengaruhi produktivitas tenaga kerja lapangan, dalam arti semakin besar
dilapangan yaitu dengan merekrut langsung tenaga kerja dan memberikan direct
pekerja langsung. Hal ini disebabkan tenaga kerja subkontraktor telah terbiasa
dalam pekerjaan yang relatif terbatas lingkup dan jenisnya, ditambah lagi prosedur
kerjasama telah dikuasai dan terjalin lama antara pekerja maupun dengan
potensial dapat lebih singkat, tetapi dari segi biaya belum tentu lebih rendah
dibanding memakai pekerja langsung, karena adanya biaya overhead (lebih) dari
perusahaan subkontraktor.
7. Kurva pengalaman
Di dalam batas pagar lokasi yang nantinya akan dibangun instalasi proyek,
yang disebut juga dengan battery limit, ada korelasi antara jumlah tenaga kerja
konstruksi, luas area tempat kerja, dan produktivitas. Korelasi ini dinyatakan
bagi setiap tenaga kerja. Jika kepadatan ini melewati tinngkat jenuh, maka
karena dalam lokasi proyek tempat buruh bekerja, selalu ada kesibukan manusia,
gerakan peralatan serta kebisingan yang menyertai. Semakin tinggi jumlah pekerja
perarea atau semakin turun luas area perpekerja, maka semakin sibuk kegiatan
perarea, akhirnya akan mencapai titik dimana kelancaran pekerjaan terganggu dan
proses kontruksi secara teknis dapat berlangsung baik. Upaya mengevaluasi hasil
pada tiap interval tertentu untuk memeriksa kinerja maupun dampak sampingan
yang tidak diharapkan (Istimawan, 1996 : 423). Karena dalam rangka mengajukan
tender, produktivitas tenaga kerja akan besar pengaruhnya terhadap total biaya
proyek, minimal pada aspek jumlah tenaga kerja dan fasilitas yang diperlukan.
Salah satu pendekatan untuk mencoba mengukur hasil guna tenaga kerja adalah
contributory work, Effective work (pekerjaan efektif), dan Not Useful (pekerjaan
tidak efektif).
a. essential contributory work, yaitu pekerjaan yang tidak secara langsung, namun
- Mendiskusikan pekerjaan
c. Pekerjaan tidak efektif (not useful), yaitu kegiatan selain diatas yang tidak
berjalan dizona pengerjaan dengan tangan kosong dan mengobrol sesama pekerja
sehingga tidak maksimalnya bekerja. Sehingga faktor utilitas pekerja (LUR) dapat
dihitung :
Untuk sebuah tim kerja dikatakan mencapai waktu efektif atau memuaskan bila
lurus dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat
menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja. Sudut kemiringan yang dapat dicapai
oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan
perencanaannya.
melalui sebuah stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan
b. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak
ruangan bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang
berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang
kemampatannya tinggi.
f. Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau pir,
permukaan air melaui air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut.
Hal seperti ini adalah mengenai tiang pancang yang ditanamkan sebagian
dan yang terpengaruh oleh baik beban vertikal (dan tekuk) maupun beban
pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar atau
Pemukul jatuh terdiri dari blok pemberat yang dijatuhkan dari atas. Pemberat
ditarik dengan tinggi jatuh tertentu kemudian dilepas dan menumbuk tiang.
sehingga alat ini hanya dipakai pada volume pekerjaan pemancangan yang kecil.
Pemukul aksi tunggal berbentung memanjang dengan ram yang bergerak naik
oleh udara atau uap yang terkompresi, sedangkan gerakan turun ram disebabkan
oleh beratnya sendiri. Energi pemukul aksi tunggal adalah sama dengan berat ram
Pemukul aksi double menggunakan uap atau udara untuk mengangkat ram
Pemukul diesel terdiri dari silinder, ram, balok anvil dan sistem injeksi bahan
bakar. Pemukul tipe ini umumnya kecil, ringan dan digerakkan dengan
adalah jumlah benturan dari ram ditambah energi hasil dari ledakan.
Pemukul getar merupakan unit alat pancang yang bergetar pada frekuensi
tinggi.
memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara sumber data
dengan masalah penelitian yang yang akan dipecahkan. (Moh. Nazir, 1983 : 221)
Data bisa diperoleh dengan berbagai cara, dalam lingkungan berbeda, lapangan
secara pribadi atau lewat email atau secara elektronik, observasi individu dan
peristiwa dengan atau tanpa videotape, atau rekaman audio dan beragam teknik
pengumpulan data melalui pengamatan atas suatu obyek, orang, atau fenomena
1. Kuesioner
dengan kebutuhan, juga merupakan suatu kertas kerja yang harus ditatalaksanakan
2. Adanya ajakan, yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk turut
sera mengisi secara aktif dan obyektif dari pertanyaan maupun pernyatan
yang tersedia.
3. Ada petunjuk pengisian kuesioner, dan petunjuk yang tersedia harus mudah
dimengerti.
a. Pertanyaan Berstruktur
b. Pertanyaan Terbuka
pertanyaan terbuka ini jarang digunakan dalam kuesioner tetapi banyak digunakan
setiap butir kepuasan format tipe likert bisa dipergunakan R.S Likert (1932) yang
dalam berbagai tingkatan pada setiap butir pertanyaan. ( J Suprapto, 2001 : 86).
a. Kumpulkan sejumlah pernyataan yang sesuai dengan sikap yang akan diukur
setiap pernyataan sedemikian rupa sehingga respon yang berada pada posisi
sama akan menerima secara konsisten dari angka yang selalu sama. Misalnya
bernilai 5 untuk sangat positif dan bernilai 1 untuk yang sangat negatif. Hasil
hitung akan mendapatkan skor dari tiap-tiap pernyataan dan skor total, baik
akhir akan membentuk skala likert yang dapat dipakai untuk mengukur skala
2. Teknik Observasi
obyek, orang, atau fenomena dan mencatatnya secara sistematis. Teknik observasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik 5-minute rating. Teknik ini
merupakan salah satu bentuk penilaian aktivitas yang cepat yang merupakan salah
Tujuan dari metode ini adalah untuk (1) mengantisipasi waktu tunda suatu
lembar pengamatan harus menempatkan diri mereka pada posisi yang mana
bekerja. Dengan cara ini, para pekerja tidak akan merasa awas mengenai apakah
rating.
START 1 2 3 n KETERANGAN
10:15 √ √ √
:20 √ √ √
:25 √ √
:30 √ √
ditentukan karakter yang akan diobservasi dari suatu unit amatan yang disebut
secara terperinci.
manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis deskripsi adalah
membuat deskripsi gambaran yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
a. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
i. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, yaitu dengan (1)
mencari definisi dan merumuskan tentang konsep yang akan diukur yang telah
ditulis para ahli dalam literatur, (2) kalau sekiranya tidak ditemukan dalam
literatur maka untuk lebih mematangkan definisi dan rumusan konsep tersebut
diukur. Dari jawaban yang diperoleh peneliti dapat membuat kerangka konsep
ii. Melakukan uji coba skala pengukuran yang dihasilkan dari langkah pertama
rumusannya adalah :
n(∑ XY ) − (∑ X ∑ Y )
r=
[(n∑ X 2
)][
− (∑ X ) 2 n ∑ Y 2 − (∑ X ) 2 ]
Keterangan :
r : koefisien korelasi,
Y : variabel terikat
n : jumlah data
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas adalah jika r hitung >
dari alat pengukuran. Reabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena
arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data
yang bisa dipercaya. Untuk mengukur reliabilitas dapat digunakan analisis Alpha
k ∑ σ b
2
α = 1−
k − 1 σ t 2
Keterangan :
∑σ
2
b : Jumlah Semua Varians Tiap Butir
Sebagai salah satu uji statistik parametrik, maka analisis regresi berganda dapat
Penggunaan statistik parametrik dihindari jika data yang diteliti tidak berdistribusi
Smirnov Kolmogorov.
sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Tes ini
menetapkan apakah skor-skor dalam sampel dapat secara masuk akal dianggap
berasal dari suatu populasi dengan distribusi teoritis itu yang dalam penelitian ini
adalah distribusi normal. Asumsi normalitas terpenuhi jika nilai Asymp.sig (2-
dalam populasi, melalui data hubungan variabel dalam sampel. Untuk itu dalam
langkah awal pembuktiannya, maka perlu dihitung terlebih dahulu koefisien antar
variabel dalam sampel, baru koefisien yang ditemukan itu diuji signifikansinya.
Jadi menguji hipotesis asosiatif adalah menguji koefisien korelasi yang ada pada
mempengaruhi). Untuk mencari antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan
merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua
Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif, bila nilai suatu
variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain, dan sebaliknya
Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan negatif, bila nilai satu variabel
dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain, dan juga sebaliknya
bila nilai suatu variabel diturunkan, maka akan menaikkan nilai variabel yang lain.
Koefisien korelasi positif sebesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar = -1,
sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antara dua variabel atau lebih itu
Dalam arti kejadian-kejadian pada variabel yang satu akan dapat dijelaskan atau
diprediksikan oleh variabel yang lain tanpa terjadi kesalahan (error). Semakin
kecil koefisien korelasi, maka akan semakin besar error untuk membuat prediksi.
digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif. Teknik koefisien mana yang akan
dipakai tergantung pada jenis data yang akan dianalisis. Berikut ini dikemukakan
asosiatif. Untuk data nominal dan ordinal digunakan statistik non-parametris dan
untuk data interval dan rasio digunakan statistik parametris. Tabel 2.1. merupakan
hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau
ratio. Dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Berikut
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
[N ∑ X 2
][
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2
]
Keterangan:
N = jumlah data
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang
0 Tidak Berkorelasi
0,210-0,400 Rendah
0,610-0,800 Cukup
0,810-0,990 Tinggi
1 Sangat Tinggi
2. Signifikansi
mengenai bagaimana hasil riset itu mempunyai kesempatan untuk benar. Jika kita
memilih signifikansi sebesar 0,01, maka artinya kita menentukan hasil riset nanti
mempunyai kesempatan untuk benar sebesar 99% dan untuk salah sebesar 1%.
Secara umum kita menggunakan angka signifikansi sebesar 0,01; 0,05 dan
bahasa umumnya keinginan kita untuk memperoleh kebenaran dalam riset kita
adalah sebesar 99%. Jika angka signifikansi sebesar 0,05, maka tingkat
kepercayaan adalah sebesar 95%. Jika angka signifikansi sebesar 0,1, maka
digunakan dalam riset. Semakin kecil angka signifikansi, maka ukuran sampel
akan semakin besar. Sebaliknya semakin besar angka signifikansi, maka ukuran
sampel akan semakin kecil. Untuk memperoleh angka signifikansi yang baik,
biasanya diperlukan ukuran sampel yang besar. Sebaliknya jika ukuran sampel
a. Jika angka signifikansi hasil riset < 0,05, maka hubungan kedua variabel
signifikan.
b. Jika angka signifikansi hasil riset > 0,05, maka hubungan kedua variabel
tidak signifikan
menurut tata bahasa berarti suatu pernyataan yang kedudukannya belum sekuat
seperti proporsi atau dalil. Menurut pola umum metode ilmiah, setiap penelitian
terhadap suatu obyek hendaknya dibawah suatu tuntunan suatu hipotesis yang
berfungsi sebagai pegangan sementara atau jawaban sementara yang masih harus
- Suatu ramalan atau dugaan tentang sesuatu yang akan datang atau bakal
ditemukan
kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada
kegunaan lebih lanjut. Berikut sedikit gambaran tentang cara kerja komputer
Data hasil penelitian atau data yang akan diproses dimasukkan lewat menu DATA
1. Data yang telah diinput kemudian diproses, juga lewat menu DATA EDITOR
2. Memilih menu yang akan digunakan pada SPSS 13.0 for windows grafik,
VIEWER, output SPSS bisa berupa teks, tulisan, tabel atau grafik. Pada
yang berhubungan dengan output berbentuk tabel bisa dilakukan lewat menu text
output editor
b. Tabel
berhubungan dengan output data yang berbentuk tabel dilakukan lewat menu
output data yang berbentuk grafis dapat dilakukan lewat menu chart editor.
METODOLOGI PENELITIAN
pemancangan dan lembar pengamatan waktu “five minute rating” untuk melihat
“five minute rating” dapat dilihat berturut-turut pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.
Gambar 3.1.
PERUMUSAN MASALAH :
METODOLOGI PENELITIAN :
ANALISA DATA
Menggunakan bantuan Ms. Excel dan SPSS
kawasan Medan Polonia di Jalan Padang Golf Medan yang dapat dilihat pada
Lampiran 6.
Bentuk dan sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah berdasarkan
cara memperolehnya yakni data primer, yaitu data yang diperoleh langsung
dari objek penelitian, yakni data persepsi pekerja terhadap faktor-faktor yang
pancang dan juga data waktu proses setiap pekerjaan pemancangan satu titik
Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah berupa:
tiang pancang, populasi yang digunakan adalah titik tiang pancang yang
mana data yang akan dipelajari adalah data sampel dari populasi tersebut
a. Variabel Dependen
(labour utilization rate) dan produktivitas pemancangan satu titik dan satu
b. Variabel Independen
i. Mobilisasi alat
5. Perumusan Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Variabel (X)
teori-teori yang ada akan diolah menggunakan software Ms. Excel dan SPSS 13
Kerja
berbentuk interval atau ratio, data harus memiliki distribusi normal. Menaikkan
data dari skala ordinal menjadi skala interval dinamakan transformasi data.
untuk menaikkan data dari skala pengukuran ordinal menjadi skala dengan
parametrik.
3. Uji Validitas
teknik korelasi product moment. Alat ukur akan diakatakan valid jika nilai r
hitungnya ≥ 0,3. Untuk menguji validitas dilakukan dengan cara menghitug nilai
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
[N ∑ X 2
][
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2
]
Y : variabel terikat
n : jumlah data
3. Uji Reliabilitas
dipercaya digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan
data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
samping itu, walaupun korelasi dapat bertanda positif atau negatif, akan tetapi
dalam hal reliabilitas koefisien yang besarnya kurang dari nol tidak ada artinya,
karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu pada koefisien yang positif. Salah
satu metode yang digunakan untuk mengukur keandalan alat ukur adalah metode
k Σσ b
2
α = 1 − 2
k − 1 σ t
Dimana:
ΣX 2 −
(ΣX )2
σ 2b = K
K
ΣY 2 −
(ΣY )2
σ 2t = K
K
α = nilai reliabilitas instrumen
K = jumlah responden
σ 2t = varians total
0 sampai 1. Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang
dimana,
5. Uji Korelasi
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
[N ∑ X 2
][
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2
]
N = jumlah sampel
jawaban mengenai ada atau tidaknya korelasi (hubungan) antar variabel. Karena
jumlah variabel bebas sebanyak 8 buah maka pengolahan analisis korelasi akan
1. Perhitungan durasi dan besarnya mean tiap aktivitas pemancangan satu titik
Pada bagian ini akan dihitung durasi dan besarnya mean untuk setiap aktivitas
pemancangan untuk satu titik dan satu tiang pancang pada setiap tanggal
pengamatan.
2. Durasi pemancangan
waktu start (mulai) sampai dengan finish (selesai) pemancangan satu titik
Tenaga Kerja
berikut.
n = jumlah data
Aktivitas
1. Analisis Aktivitas Pemancangan untuk Satu Titik dan Satu Tiang Pancang
kenormalan suatu sample data dan digunakan untuk jenis data bersambung
(kontinu).
Konsep dari test ini adalah membandingkan (uji perbedaan) antara data
pengamatan dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar
2. Analisis Mean Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik dan Satu Tiang
Pancang
aktvitas dalam proses pemancangan satu titik dan satu tiang pancang.
2. Analisis Peringkat Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik dan Satu Tiang
Pancang
Analisis peringkat dapat digunakan untuk menentukan pada saat kapan suatu
terhadap proses pemancangan satu titik dan satu tiang pancang (memiliki mean
durasi yang paling besar) dari tanggal 9 Mei sampai dengan 14 Mei 2011 pada
satu titik dan satu tiang pancang dengan menggunakan alat pancang jenis
seluruh tenaga kerja di lapangan. Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan
daftar pertanyaan yang telah dibuat kepada responden untuk dijawab. Yang
bangunan 15 lantai berupa ruko dan apartemen. Untuk data teknis yang
a. Informasi Proyek
ii. Berada pada tepi jalan dan hanya memiliki satu akses keluar masuk yang
Tadano
Alat pancang yang digunakan pada proyek ini adalah impacting hammer
type Diesel hammer P&H Kobelco 75P. Dengan beban ultimate yang mencapai
3,5 ton.
- 1 operator kabin
- 2 tukang ikat tiang pancang merangkap member tanda dan sandi pada
operator
- Dibantu alat berat mobile crane dengan 1 operator, dibantu 1 orang helper
- 1 mandor (pengawas)
City View
Aktivitas yang ditinjau pada proses pemancangan pada Proyek City View
meliputi :
1. Penyiapan Lahan
dengan menggunakan alat bantu theodolit, titik-titik pancang disipat dan diberi
tanda sesuai gambar shop drawing. Apabila area yang akan dipancang mengalami
penurunan tanah pada waktu mobilisasi, atau pada waktu hendak dilakukan
pemancangan akibat kondisi tanah yang buruk, maka akan dilakukan perbaikan
Alat pancang bergerak dari satu titik menuju titik pancang lain yang sudah
diberi tanda sebelumnya. Dimensi alat yang cukup besar dan metode gerak alat
sling (tali baja). Pengikatan dilakukan secara kurang lebih 1,5 meter dari kepala
tiang. Penempatan tiang yang terlalu rapat antara tiang yang satu dengan yang
dilakukan pengikatan tiang pancang, sehingga durasi ikat bertambah. Jika letak
crane.
Sling yang sudah diikatkan pada tiang pancang, kemudian dikaitkan pada
angker mobile crane setelah itu tiang pancang dari posisi horizontal dengan
perlahan diangkat menjadi posisi vertikal dan dibawa menuju ke alat pancang.
Pada waktu pemindahan tiang pancang dilakukan, hembusan angin dan kuatnya
proses pemindahan tiang ke alat pancang perlu dilakukan hati-hati karena apabila
terjadi benturan dapat mengurangi kekuatan yang akan mengakibatkan retak dan
patah tiang.
Tiang pancang yang sudah berada dekat dengan alat pancang, diarahkan oleh
pekerja untuk dimasukkan perlahan ke dalam lubang pengikat tiang yang disebut
grip, kemudian sistem akan naik dan mengikat atau memegang tiang tersebut.
mendekati tanda titik pancang berupa kayu yang berada kira-kira segaris dengan
Setelah ujung tiang berada tepat segaris di atas as titik pancang yang diberi
tanda dengan kayu, tiang dapat boleh ditekan namun apabila tiang tidak segaris
dilakukan. Proses penyipatan dilakukan agar tiang yang akan dipancang tegak
lurus sehingga ketika akan ditekan tidak mengalami kemiringan yang akan
Setelah proses penyipatan selesai, tiang dapat mulai ditekan. Penekanan ini
Penekanan yang dilakukan pada tiang pancang memiliki batas yakni hanya
sampai pada bagian pangkal mesin yaitu sekitar 80 cm di atas permukaan tanah.
Apabila sudah mencapai batas, penekanan dihentikan dan grip bergerak naik ke
atas untuk mengambil tiang pancang sambungan yang telah siap di dekat ujung
mesin. Kemudian dilakukan penyipatan agar tiang sambungan dan tiang pancang
1 tepat berhimpit.
sambungan sudah tepat berhimpit dan tidak ada rongga, apabila terdapat rongga
maka pada proses pengelasan perlu ditambahkan batang besi. Pengelasan yang
Sambungan)
9. Idle Time
Idle time adalah waktu kosong yang mungkin terjadi dari keseluruhan
Tabel 4.1. Data Jawaban Hasil Kuesioner untuk Tenaga Kerja Pemancangan
Tiang Pancang pada Proyek City View
Responden Pertanyaan
No 1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 4 5 5 4 4 5 5
2 5 4 4 3 3 3 4 3
3 5 4 3 5 3 4 4 4
4 5 5 4 5 4 4 5 4
5 4 3 4 3 4 4 5 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4
7 5 4 4 4 4 4 4 5
8 5 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4
10 5 4 5 4 4 4 5 4
Tabel 4.2. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi
Hari ke-1 (9 Mei 2011)
6 Paian 345 30 30
Rumahorbo
7 Sastro 350 20 35
9 Sunaryo 380 5 20
10 Wahyudi 375 10 20
Tabel 4.3. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi
Hari ke-2 (10 Mei 2011)
6 Paian 395 25 35
Rumahorbo
7 Sastro 410 20 25
9 Sunaryo 395 20 40
10 Wahyudi 360 45 50
Tabel 4.4. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi
Hari ke-3 (11 Mei 2011)
6 Paian 415 20 80
Rumahorbo
7 Sastro 445 15 55
10 Wahyudi 440 10 65
Tabel 4.5. Waktu Total Bekerja Efektif, Tidak Efektif dan Kontribusi
Hari ke-4 (12 Mei 2011)
6 Paian 320 25 45
Rumahorbo
7 Sastro 335 15 40
9 Sunaryo 315 15 60
10 Wahyudi 325 15 50
6 Paian 270 5 30
Rumahorbo
7 Sastro 260 5 40
9 Sunaryo 260 10 35
10 Wahyudi 265 5 35
Tiang pancang yang digunakan adalah minipile dengan mutu beton K400.
sambungan, sehingga tiang pancang yang memiliki panjang upper dan lower
berbentuk conus (kerucut). Ukuran tiang yang digunakan adalah diameter 40 cm.
Berikut pada Tabel 4.7. ditunjukkan indeks tiang pancang berdasarkan arah sumbu x dan y untuk sampel yang digunakan
pada penelitian ini. Untuk gambar denah pondasi dapat dilihat pada Lampiran 7.
As 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Sb.
A P1-c P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-c
B P1-c P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b -
C P1-c P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b P1-b -
D P1-c P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a P1-a -
Keterangan :
P1-c : Terdapat 1 tiang pancang pada 1 poer terletak pada ujung lokasi pemancangan
P1-a : Terdapat 1 tiang pancang pada 1 poer terletak pada pinggir lokasi pemancangan
P1-b : Terdapat 1 tiang pancang pada 1 poer terletak pada bagian tengah lokasi pemancangan
Tabel 4.8. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 9 Mei 2011
No. No. Waktu Mobilisasi Ikat TP Ambil Tekan Ambil TP Las Tekan Idle Waktu Total
Titik Mulai Alat I TP I TP I Sambungan Sambungan Lanjutan TP Time Selesai Durasi
Sambungan
(WIB) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (WIB) (menit)
1 A1P1c 08:17 00:22 00:50 02:48 07:50 02:43 03:12 06:57 - 08:42 24:42
2 A2P1a 08:42 00:24 00:41 02:33 11:12 01:10 03:56 07:56 - 09:10 27:42
3 B2P1b 09:10 00:51 00:27 03:29 11:28 02:48 03:27 06:48 02:34 09:42 31:52
4 B1P1c 09:42 00:43 00:36 03:34 10:48 02:19 04:07 08:11 - 10:13 30:18
5 C1P1c 10:13 00:56 00:39 02:53 09:23 02:23 04:10 07:57 05:34 10:48 34:25
6 D1P1c 10:48 00:32 00:45 02:59 10:26 02:15 04:12 06:58 - 11:17 28:07
7 D2P1a 11:17 01:04 00:24 02:45 10:23 01:57 03:56 07:49 - 11:46 28:18
8 C2P1b 12:56 01:07 00:29 02:49 09:42 02:59 03:37 08:07 01:02 13:26 29:22
9 D3P1a 13:26 02:04 00:34 02:56 08:56 01:59 03:46 08:12 - 13:54 28:27
10 D4P1a 13:55 01:03 00:31 03:29 08:42 02:10 03:51 06:49 - 14:30 26:35
11 C4P1b 14:31 00:57 00:43 03:27 07:57 02:14 04:04 07:51 00:58 15:00 28:11
12 C3P1b 15:00 00:26 00:35 03:41 09:01 02:19 03:59 07:46 - 15:28 27:47
13 B3P1b 15:28 01:09 00:51 03:21 08:49 02:21 04:11 06:57 02:16 15:58 29:55
Tabel 4.9. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 10 Mei 2011
No. No. Waktu Mobilisasi Ikat TP Ambil Tekan Ambil TP Las Tekan Idle Waktu Total
Titik Mulai Alat I TP I TP I Sambungan Sambungan Lanjutan TP Time Selesai Durasi
Sambungan
(WIB) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (WIB) (menit)
1 A3P1a 08:06 02:36 00:33 03:18 08:41 02:11 04:09 06:37 - 08:34 28:05
2 A4P1a 08:35 01:27 00:39 03:34 09:11 02:18 04:13 06:30 01:13 09:04 29:05
3 B4P1b 09:05 01:18 00:27 03:43 09:22 01:46 04:07 06:17 - 09:31 27:00
4 A5P1a 09:31 02:41 00:46 03:27 08:54 01:44 03:49 06:20 - 09:58 27:41
5 A6P1a 09:58 03:17 00:35 03:15 08:31 02:10 04:22 06:13 01:24 10:28 29:47
6 B6P1b 10:28 02:09 00:29 03:44 08:36 01:53 03:55 06:53 - 10:57 27:39
7 B5P1b 10:57 02:19 00:40 03:49 09:03 01:37 03:45 07:13 - 11:26 28:26
8 C5P1b 11:26 02:28 00:31 03:37 08:39 02:26 03:56 07:11 10:14 12:05 39:02
9 C6P1b 13:12 03:09 00:41 03:46 08:47 02:21 03:58 07:18 - 13:41 30:00
10 D5P1a 13:41 03:04 00:37 03:17 08:53 01:26 04:11 06:57 - 14:10 28:25
11 D6P1a 14:10 02:56 00:28 03:23 09:17 02:11 04:07 06:44 - 14:39 29:06
12 D7P1a 14:40 02:11 00:25 03:28 09:10 02:10 03:44 06:50 00:26 15:09 28:24
13 D8P1a 15:09 01:56 00:27 03:25 08:22 01:59 03:39 07:13 - 15:37 28:01
14 C8P1b 15:38 01:48 00:43 03:34 08:29 01:43 03:40 07:08 - 16:06 27:05
15 C7P1b 16:06 01:53 00:35 03:40 08:31 01:49 03:42 06:33 - 16:33 26:43
Tabel 4.10. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011
No. No. Titik Waktu Mobilisasi Ikat TP Ambil Tekan Ambil TP Las Tekan Idle Waktu Total
Mulai Alat I TP I TP I Sambungan Sambungan Lanjutan TP Time Selesai Durasi
Sambungan
(WIB) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (WIB) (menit)
1 B7P1b 08:12 00:35 00:29 04:11 11:21 01:22 02:54 07:14 - 08:40 28:06
2 B8P1b 08:41 02:18 00:24 04:24 11:14 01:19 02:58 07:24 00:46 09:12 30:47
3 A7P1a 09:12 03:14 00:33 03:53 11:10 01:38 02:51 07:05 - 09:43 30:24
4 A8P1a 09:43 02:28 00:26 03:44 11:15 01:35 03:11 07:29 - 10:14 30:08
5 A9P1a 10:14 02:58 00:38 03:56 10:46 01:15 02:47 07:38 - 10:44 29:58
6 A10P1a 10:45 02:43 00:43 04:07 10:53 01:19 03:04 07:43 02:49 11:18 33:21
7 B10P1b 11:19 03:10 00:29 04:29 10:43 01:29 03:15 07:24 - 11:49 30:59
8 B9P1b 12:54 03:36 00:31 03:34 10:44 01:43 02:54 07:18 - 13:25 30:20
9 C9P1b 13:25 03:16 00:45 03:39 11:07 01:19 03:17 07:49 - 13:57 31:12
10 C10P1b 13:57 03:18 00:41 04:46 12:01 01:17 03:13 07:55 00:19 14:31 33:10
11 D9P1a 14:31 02:56 00:35 04:31 11:52 01:03 02:57 07:18 - 15:02 31:12
12 D10P1a 15:02 02:38 00:26 04:22 11:31 01:09 02:44 07:44 - 15:33 30:34
13 D11P1a 15:33 03:01 00:29 04:29 11:16 01:40 02:47 07:19 05:18 16:10 36:19
14 D12P1a 16:10 02:49 00:49 03:59 11:23 01:24 02:19 07:31 - 16:41 30:14
15 C12P1b 16:41 03:16 00:43 04:19 10:49 01:29 03:14 07:58 - 17:13 31:48
16 C11P1b 17:13 02:44 00:38 04:15 11:03 01:14 03:19 07:15 02:14 17:46 32:42
Tabel 4.11. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011
No. No. Titik Waktu Mobilisasi Ikat TP Ambil Tekan Ambil TP Las Tekan Idle Waktu Total
Mulai Alat I TP I TP I Sambungan Sambungan Lanjutan TP Time Selesai Durasi
Sambungan
(WIB) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (WIB) (menit)
1 B11P1b 08:50 02:11 00:38 03:16 11:12 01:21 03:59 08:19 - 09:20 30:56
2 B12P1b 09:20 03:07 00:45 03:25 11:19 01:17 03:46 08:11 - 09:51 31:50
3 A11P1a 09:51 03:41 00:33 03;39 10:49 01:29 03:14 09:03 00:38 10:26 33:07
4 A12P1a 10:26 02:52 00:42 04:06 10:42 01:11 03:21 09:11 - 10:59 32:05
5 A13P1a 10:59 02:35 00:28 03:46 11:02 01:15 03:34 08:54 - 11:31 31:34
6 A14P1a 11:31 02:36 00:39 03:52 10:48 00:56 03:19 08:43 01:16 12:04 32:09
7 B14P1b 12:50 03:14 00:25 04:11 10:43 00:54 03:09 08:31 - 13:22 31:37
8 B13P1b 13:22 02:26 00:29 04:03 11:07 01:05 03:15 09:09 - 13:54 31;34
9 C13P1b 13:54 02:31 00:31 04:16 10:31 01:10 03:17 08:58 05:11 14:31 36:25
10 C14P1b 14:31 03:02 00:39 03:43 11:01 01:04 03:41 08:14 - 15:03 31:24
11 D13P1a 15:24 02:39 00:21 02:54 10:19 01:04 03:06 07:58 - 16:12 28:21
Tabel 4.12. Durasi Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik Pancang pada Tanggal 14 Mei 2011
No. No. Titik Waktu Mobilisasi Ikat TP Ambil Tekan Ambil TP Las Tekan Idle Waktu Total
Mulai Alat I TP I TP I Sambungan Sambungan Lanjutan TP Time Selesai Durasi
Sambungan
(WIB) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (menit) (WIB) (menit)
1 D14P1a 10:12 - 00:41 05:38 10;13 00:36 03:47 07:13 - 10:41 28:08
2 D15P1a 10:41 02:13 00:28 03:49 09:56 00:49 03:36 07:28 1:16 11:11 29:35
3 D16P1a 11:11 02:31 00:34 04:02 09:47 00:45 03:14 07:33 - 11:40 28:26
4 C16P1b 11:40 01:46 00:43 04:01 09:43 01:11 03:22 07:19 00:39 12:10 29:44
5 C15P1b 12:10 00:53 00:29 04:18 10:11 00:57 03:03 06:56 - 12:37 26:47
6 B15P1b 13:37 02:51 00:25 03:11 10:31 01:21 02:55 06:43 00:19 14:06 28:16
7 B16P1b 14:06 02:16 00:46 03:36 11:16 01:16 03:19 06:35 - 14:35 29:04
8 A15P1a 14:36 02:56 00:39 04:07 09:17 00:42 02:51 06:17 - 12:03 25:50
9 A16P1a 15:13 02:16 00:35 03:55 10:19 00:53 03:11 07:11 1:36 13:44 30:16
10 A17P1c 15:44 00:49 00:28 05:22 10:31 01:08 02:49 07:03 - 16:13 28:10
Kerja
masih dalam skala ordinal, harus diubah dahulu menjadi skala interval. Metode
yang dapat digunakan untuk mengubah skala ordinal menjadi interval adalah
3 0
P1 = = 0,300 P4 = =0
10 10
7 0
P2 = = 0,700 P5 = =0
10 10
Pk1 = 0,300
Proporsi Kumulatif Z
0,300 -0,524
1,000 -
1,000 -
1,000 -
1,000 -
sebagai berikut:
1 1
f (z) = exp − z 2
2π 2
sehingga diperoleh :
0,000 − 0,348
SV1 = = −1,160
0,300 − 0,000
0,348 − 0
SV = = 0,497
2 1 − 0,300
i. Mengubah Scale Value (SV) terkecil (nilai negatif yang terbesar) menjadi
Y = SV + SV min
pertanyaan dengan menggunakan bantuan Ms. Excel 2007 dapat dilihat pada
Tabel 4.14.
1. Uji Validitas
Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah Product Moment dari
Pearson. Dari rumus tersebut akan diperoleh angka korelasi (nilai r) yang dapat
≥ 0,3,
dipakai untuk menjelaskan hubungan antarvariabel. Apabila nilai r hitung
maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut valid dan dapat digunakan untuk
mengukur apa yang akan diukur (Sudarmanto R Gunawan, 2005: 79). Adapun
Keterangan:
N = jumlah data
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
[N ∑ X 2
][
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2
]
Item r Kesimpulan
1 0,341 Valid
2 0,402 Valid
3 0,578 Valid
Item r Kesimpulan
4 0,669 Valid
5 0,633 Valid
6 0,630 Valid
7 0,666 Valid
8 0,565 Valid
memiliki nilai korelasi Product Moment lebih besar dari minimal nilai r yakni 0,3,
2. Uji Reliabilitas
k Σσ b
2
α = 1 − 2
k − 1 σ t
Dimana:
ΣX 2 −
(ΣX )2
σ 2b = K
K
K = jumlah responden
σ 2t = varians total
ΣX 2 −
(ΣX )2
yaitu sebagai berikut: σ 2 b = K
K
52,368 −
(21,590)2
Perhitungannya adalah sebagai berikut: σ 2b = 10 = 0,576
10
Pertanyaan ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y 2 σ 2b
21,590 196,224 52,368 3972,398 0,576
1
27,550 196,224 82,059 3972,398 0,616
2
27,550 196,224 83,054 3972,398 0,715
3
23,998 196,224 65,631 3972,398 0,804
4
23,998 196,224 62,490 3972,398 0,490
5
27,550 196,224 79,322 3972,398 0,342
6
Pertanyaan ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y 2 σ 2b
16,439 196,224 33,243 3972,398 0,622
7
27,550 196,224 83,503 3972,398 0,760
8
Total 4,926
Sumber : Hasil Pengolahan Data
(ΣY )2 3972,398 −
(196,224)2
ΣY 2
−
σ 2t = K = 10 = 12,200
K 10
Setelah diketahui nilai varians total dari seluruh jumlah varians variabel,
k Σσ b 8 4,926
2
α = 1 − 2 = 1 − = 0,681
k − 1 σ t 8 − 1 12,200
Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila memiliki nilai koefisien Alpha
Cronbach lebih besar dari 0,6. hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan
bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 (Suharsimi Arikunto,
1996), hal ini berarti bahwa data tersebut dapat dikatakan reliabel.
Tabel 4.17. Faktor Ulitlitas Pekerja (FUP) pada Proses Pemancangan Proyek City
View
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa factor utilitas pekerja (FUP)
yang paling besar dilakukan oleh Raja Nadeak sebesar 94,444%. Rata-rata FUP
dilakukan pengujian data dengan uji Kolmogorov Smirnov. Uji ini dilakukan
sebagai syarat data dapat dianalisis dengan menggunakan parametric test. Asumsi
normalitas terpenuhi jika Asymp. Sig (2-tailed) nilainya lebih besar dari α (0,05).
VAR00001
N 10
Normal Parameters a,b Mean 87.9913
Std. Deviation 1.16199
Most Extreme Absolute .165
Dif ferences Positive .106
Negative -.165
Kolmogorov-Smirnov Z .522
Asymp. Sig. (2-tailed) .949
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated fromdata.
untuk melihat adanya hubungan (korelasi) antara dua variabel yakni variabel
terikat dan variabel bebas secara searah. Dalam penelitian ini akan digunakan
analisis korelasi Pearson. Korelasi Pearson digunakan apabila kedua variabel yang
akan diuji berskala interval. Karena data rata-rata FUP masih berskala rasio maka
harus diturunkan menjadi skala interval. Berikut ini perhitungan transformasi data
interval:
85,873 88,001
86,463 88,715
87,590 88,806
87,703 89,255
87,999 89,508
= 89,508 – 85,873
= 3,635
= 1 + 3,3, log 10
= 4,3 ≈ 4 kelas
rentang 3,635
p= = = 0,909
banyak kelas 4
6. Susun kelas interval dengan nilai panjang kelas interval yang telah
Nilai
85,872-86,781
86,782-87,691
87,692-88,601
88,602-89,510
Setelah nilai rata-rata FUP dikonversikan dari skala rasio ke skala interval,
maka uji korelasi Pearson dapat dilakukan yakni sebagai berikut. Sebagai
a) Hipotesis Operasional
Fisik Lapangan dan Sarana Bantu (X1) dengan nilai FUP (Y)
b) Perhitungan nilai r :
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
[N ∑ X 2
][
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y )
2 2
]
f) Kesimpulan :
Fisik Lapangan dan Sarana Bantu (X1) dengan nilai FUP (Y)”
a) Hipotesis Operasional
(Y)
b) Kesimpulan :
(Y)
a) Hipotesis Operasional
b) Kesimpulan :
4. Uji Korelasi Variabel 4 Kerja Lembur (X4) dengan nilai FUP (Y)
a) Hipotesis Operasional
b) Kesimpulan :
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kerja Lembur
5. Uji Korelasi Variabel 5 Ukuran Besar Proyek (X5) dengan nilai FUP (Y)
a) Hipotesis Operasional
“Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Ukuran Besar
a) Hipotesis Operasional
b) Kesimpulan :
a) Hipotesis Operasional
b) Kesimpulan :
8. Uji Korelasi Variabel 8 Kepadatan Tenaga Kerja (X8) dengan nilai FUP (Y)
a) Hipotesis Operasional
b) Kesimpulan :
2. Menyusun matriks korelasi untuk melihat variabel bebas mana yang paling
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 FUP
X1 1,000 0,488 0,122 0,405 -0,327 -0,218 0,089 -0,145 0,327
X2 0,488 1,000 0,000 0,639 0,000 0,000 0,000 -0,373 0,000
X3 0,122 0,000 1,000 -0,027 0,557 0,062 0,606 0,248 -0,474
X4 0,405 0,639 -0,027 1,000 0,071 0,524 0,175 0,190 0,013
X5 -0,327 0,000 0,557 0,071 1,000 0,667 0,408 0,583 -0,484
X6 -0,218 0,000 0,062 0,524 0,667 1,000 0,272 0,667 -0,323
X7 0,089 0,000 0,606 0,175 0,408 0,272 1,000 0,408 0,408
X8 -0,145 -0,373 0,248 0,190 0,583 0,667 0,408 1,000 0,029
FUP 0,327 0,000 -0,474 0,013 -0,484 -0,323 0,072 0,029 1,000
Excel 2007. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa variabel yang akan
x3, x5, dan x7. Hal ini dikarenakan variabel-variabel tersebut memiliki nilai
langkah sebelumnya telah diketahui bahwa variabel x1, x2, x4, x6, dan x8
Dari Tabel 4.32. di atas diketahui bahwa kombinasi yang memberikan nilai R2
yang tertinggi adalah kombinasi yang memasukkan ketiga variabel bebas kedalam
model, akan tetapi yang memberikan nilai standar deviasi terkecil adalah
kombinasi variabel bebas x5 dengan nilai FUP. Oleh karena ini kedua kombinasi
a. X5 dengan FUP
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.786 1.255 3.814 .005
Ukuran Besar Proyek -.786 .502 -.484 -1.565 .156
a. Dependent Variable: FUP
Y= -0,786X5 + 4,786
t = -0,786/0,738 = - 1,065
df = n – 1 = 10 – 1 = 9
thitung (-1,065) < ttabel (1,83) --> Kesimpulan Model Persamaan tidak dapat
digunakan.
t3 = -0,840/1,021 = - 0,823
t5 = -0,615/1,021 = - 0,602
t7 = 0,870/1,021 = 0,852
df = n – 3 = 10 – 3 = 7
thitung X3, X5, X7 < ttabel (1,90) --> Kesimpulan Model Persamaan tidak dapat
digunakan.
aktivitas Pemancangan
Pancang
Tabel 4.33. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu
Titik Pancang pada Tanggal 9 Mei 2011
Tabel 4.33. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu
Titik Pancang pada Tanggal 9 Mei 2011 (Sambungan)
Tabel 4.34. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu
Titik Pancang pada Tanggal 10 Mei 2011
Catatan :
- Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch
- Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju
titik yang akan dipancang
- Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan
diangkat
- Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile
crane
Tabel 4.34. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
Pancang pada Tanggal 10 Mei 2011 (Sambungan)
Tabel 4.35. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011
Tabel 4.35. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011 (Sambungan)
Tabel 4.36. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu
Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011
Catatan :
- Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch
- Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju
titik yang akan dipancang
- Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan
diangkat
- Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile
crane
- Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh
grip, mulai ditekan
- Ambil TP 2 (tiang pancang sambungan) dihitung ketika proses penekanan
penekanan TP 1 sudah mencapai batas dan mobile crane siap memasukkan
- Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah
- Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi
Tabel 4.36. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu
Titik Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011 (Sambungan)
Tabel 4.37. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
Pancang pada Tanggal 14 Mei 2011
Las Tekan
Sambungan Lanjutan TP Idle Time
(menit) Sambungan (menit)
No. No. Titik (menit)
Tabel 4.38. Total Mean dan Standar Deviasi Tiap Aktivitas (Sambungan)
dari waktu start (mulai) sampai dengan finish (selesai) pemancangan suatu titik
pancang.
Tabel 4.39. Durasi dan Besarnya Mean Pemancangan Satu Titik Pancang
Tgl. 9 Mei 2011 10 Mei 2011 11 Mei 2011 12 Mei 2011 14 Mei 2011
Ket. No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pancang
pancang yakni tiang bagian lower tanpa meninjau proses penyambungan dengan
kata lain aktivitas yang dianalisa hanya sebatas satu tiang pancang dan
Tabel 4.40. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu
Tiang Pancang pada Tanggal 9 Mei 2011
Tabel 4.41. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu
Tiang Pancang pada Tanggal 10 Mei 2011
Tabel 4.42. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu
Titik Pancang pada Tanggal 11 Mei 2011
Catatan :
- Durasi didapatkan berdasarkan keadaan di lapangan dengan bantuan stopwatch
- Mobilisasi dihitung ketika alat pancang mulai menggerakkan kakinya menuju
titik yang akan dipancang
- Ikat TP 1 dihitung ketika pekerja mulai memasang sling pada tiang yang akan
diangkat
- Ambil TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah diikat mulai diangkat oleh mobile
crane
- Tekan TP 1 dihitung ketika tiang yang sudah selesai disipat dan terikat oleh
grip, mulai ditekan
- Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah
- Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi
Tabel 4.43. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
Pancang pada Tanggal 12 Mei 2011
Tabel 4.44. Durasi dan Besarnya Mean Tiap Aktivitas Pemancangan Satu Titik
Pancang pada Tanggal 13 Mei 2011
2. Durasi Pemancangan
dari waktu start (mulai) sampai finish (selesai) pemancangan satu tiang pancang.
Tgl. 9 Mei 2011 10 Mei 2011 12 Mei 2011 13 Mei 2011 14 Mei 2011
Ket. No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi No.Titik Durasi
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Catatan:
- Durasi pemancangan dihitung dari penjumlahan waktu keseluruhan
aktivitas
- Yang diketik warna biru, menunjukkan durasi terendah
- Yang diketik warna merah, menunjukkan durasi tertinggi
idle time. Berikut pada Tabel 4.46. ditunjukkan penyebab dan lamanya idle time
pemancangan.
4 B1P1c - A5P1a -
6 D1P1c - B6P1b -
7 D2P1a - B5P1b -
9 D3P1a - C6P1b -
10 D4P1a - D5P1a -
14 C8P1b -
15 C7P1b -
Menurut Tabel 4.46. durasi idle time pemancangan tiang pancang yang
terendah adalah 00:00:19 (19 detik), dan tertinggi adalah 0:10:14 (10 menit 14
detik). Durasi tertinggi tersebut terjadi pada Tanggal 10 Mei 2011 dikarenakan
terjadi perbaikan alat pada titik C5P1b sehingga pekerjaan terpaksa dihentikan
sementara dan baru dilanjutkan setelah alat selesai diperbaiki. Sedangkan untuk
mean idle time terbesar terjadi pada Tanggal 10 Mei 2011 sebesar 0:03:19 (3
menit 19 detik).
dalam hal ini, tidak ditinjau karena dapat berpengaruh terhadap durasi total.
menit. Karena durasi idle time yang terlalu besar, maka dalam hal ini tidak
terhambat dikarenakan kondisi tanah yang buruk akibat hujan lebat pada
Jumlah 100
Tenaga Kerja
diperoleh hasil seperti pada Tabel 5.1. Kesimpulan dari uji korelasi diambil
g) Hipotesis Operasional
k) Kesimpulan :
Dari hasil pengolahan data yang telah disimpulkan pada Tabel 5.1. diatas,
dapat diketahui bahwa tidak terdapat korelasi antara seluruh variabel (X1-X8)
pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain dalam bentuk persamaan
Korelasi:
variabel yang akan diuji dalam model persamaan linear. Hal ini dikarenakan
Std. Variabel
Model R2 Persamaan Regresi thitung ttabel
Deviasi dlm. Model
1 0,234 0,738 X5 Y= -0,786X5 + 4,786 - 1,065 1,83
Y= – 0,840X3 - - 0,823;
2 0,528 1,021 X3,X5,X7,FUP 0,615X5 + 0,870X7 + - 0,602; 1,90
5,259 0,852
Dari Tabel 5.2. di atas diketahui bahwa model dari persamaan tersebut tidak dapat
digunakan karena sebagai syarat yang harus dipenuhi agar persamaan model dapat
diterima adalah nilai thitung dari setiap koefisien regresi harus lebih besar dari ttabel.
kenormalan suatu sample data dan digunakan untuk jenis data bersambung
(kontinu). Pada Tabel 5.3. baris pertama, N, merupakan jumlah sampel data. Baris
kedua dan ketiga adalah nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi. Konsep dari
test ini adalah membandingkan (uji perbedaan) antara data pengamatan dengan
data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama
Tabel 5.3. Hasil Analisis Deskriptif Statistik dengan Ms. Excel 2007
Deskriptif Statistik
Aktivitas N Minimum Maksimum Mean Standar
yang Deviasi
Ditinjau
No. 1 2 3 4 5
Mobilisasi 64 00:00:22 0:03:41 0:02:11 0:00:56
Alat
Ikat TP I 65 0:00:21 0:00:51 0:00:35 0:00:07
Ambil TP I 65 0:02:33 0:05:38 0:03:45 0:00:35
Tekan TP I 65 0:07:50 0:12:01 0:10:08 0:01:06
Ambil TP 65 0:00:36 0:04:04 0:01:37 0:00:38
Sambungan
Las 65 0:02:19 0:04:22 0:03:30 0:00:29
Sambungan
Tekan 65 0:06:13 0:09:11 0:07:31 0:00:44
Lanjutan TP
Sambungan
Idle Time 21 0:00:19 0:10:14 0:02:17 0:02:26
aktivitas proses pemancangan, selain itu juga ditampilkan hasil analisa mean dan
Tekan
lanjutan
Ambil Las TP
mobilisasi_ Ikat Ambil Tekan TP sambun sambung Idle
alat TP1 TP1 TP1 sambungan gan an time
N 64 65 65 65 65 65 65 21
Normal Parameters(a,b) Mean 0:02:12 0:00:35 0:03:44 0:10:06 0:01:39 0:03:29 0:07:28 0:02:17
Std.
0:00:55 0:00:07 0:00:34 0:01:06 0:00:37 0:00:28 0:00:43 0:02:26
Deviation
Kolmogorov-Smirnov Z 1.063 1.065 .571 1.199 .943 .868 .871 1.055
Asymp. Sig. (2-tailed)
.208 .207 .901 .113 .336 .438 .434 .216
Data mean dan standar deviasi dalam Tabel 5.4. di atas diperoleh berdasarkan data
pengamatan yang diambil di lapangan (Tabel 4.33. Sampai Tabel 4.37. pada Bab
IV), dan mewakili tiap aktivitas yang ditinjau. Berdasarkan Tabel 5.4, diperoleh
normal. Hal ini terlihat dari tulisan di bawah tabel hasil analisa dari program SPSS
aktvitas dalam proses pemancangan satu titik pancang. Dalam Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Analisis Mean Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik
Pancang
2 Ikat TP 1 0:00:35
3 Ambil TP 1 0:03:45
4 Tekan TP 1 0:10:08
durasi yang paling besar). Dalam Tabel 5.6. diperlihatkan urutan mean durasi tiap
aktivitas dalam proses pemancangan satu titik mulai dari tanggal 9 Mei sampai
Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:02:49 (2 menit 49 detik), sedangkan
mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 9 Mei 2011 yakni 0:00:54 (54
detik).
Menurut Tabel 5.7 ikat TP 1 berlangsung paling lama pada Tanggal 9 Mei
2011 dengan mean durasi sebesar 0:00:37 (37 detik), sedangkan mean durasi
tercepat berlangsung pada Tanggal 10 Mei 2011 yakni 0:00:32 (32 detik).
Tanggal 14 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:04:12 (4 menit 12 detik),
sedangkan mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 9 Mei 2011 yakni
Tanggal 12 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:11:12 (11 menit 12 detik),
sedangkan mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 10 Mei 2011 yakni
lama pada Tanggal 9 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:02:17 (2 menit 17
detik), sedangkan mean durasi tercepat berlangsung pada Tanggal 14 Mei 2011
pada Tanggal 10 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:03:57 (3 menit 57
paling lama pada Tanggal 13 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:08:39 (8
Menurut Tabel 5.13. aktivitas Idle Time berlangsung paling lama pada
Tanggal 10 Mei 2011 dengan mean durasi sebesar 0:03:19 (3 menit 19 detik),
Tabel 5.14. Analisis Peringkat Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Titik
Pancang
yang paling berpengaruh dalam proses pemancangan dengan mean durasi terbesar
yaitu 0:10:08 (10 menit 8 detik), sedangkan Aktivitas Ikat TP 1 adalah aktivitas
impacting hammer type diesel hammer. Satu titik tiang pancang terdiri dari dua
tiang dengan satu sambungan dimana satu tiang memiliki panjang 12 meter dan
satunya lagi memiliki panjang 6 meter. Analisis ini ditinjau dari panjang tiang
Mean
Produktivitas 0,603
(m/menit)
Contoh perhitungan produktivitas pemancangan pertitik tiang pancang pada
Menurut Tabel 5.15. diperoleh bahwa produktivitas tertinggi terjadi pada Tanggal
14 Mei 2011 dengan nilai produktivitasnya adalah sebesar 0,634 m/menit untuk
jumlah titik sebanyak 10 titik, total panjang tiang 120 meter, dan total durasi total
terendah terjadi pada Tanggal 12 Mei 2011 dengan nilai produktivitas adalah
sebesar 0,574 m/menit untuk jumlah titik sebanyak 16 titik, total panjang tiang
kenormalan suatu sample data dan digunakan untuk jenis data bersambung
(kontinu). Pada Tabel 5.16 , baris pertama, N, merupakan jumlah sample data.
Baris kedua dan ketiga adalah nilai rata-rata (mean) dan Standar deviasi. Konsep
dari test ini adalah membandingkan (uji perbedaan) antara data pengamatan
dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang
Deskriptif Statistik
Aktivitas N Minimum Maksimum Mean Standar
yang Deviasi
Ditinjau
No. 1 2 3 4 5
Mobilisasi 64 0:00:22 0:03:41 0:02:12 0:00:56
Alat
Ikat TP I 65 0:00:21 0:00:51 0:00:35 0:00:07
Menurut Tabel 5.16. diketahui nilai minimum dan nilai maksimum dari
tiap aktivitas proses pemancangan, selain itu juga ditampilkan hasil analisa mean
Data mean dan standar deviasi dalam Tabel 5.17. di atas diperoleh
Tabel 4.37. pada Bab IV) dan mewakili tiap aktivitas yang ditinjau. Berdasarkan
Dengan demikian, data hasil pengamatan adalah valid dan bisa digunakan.
Pancang
aktvitas dalam proses pemancangan satu tiang pancang. Dalam Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Analisis Mean Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Tiang
Pancang
2 Ikat TP 1 0:00:35
3 Ambil TP 1 0:03:45
4 Tekan TP 1 0:10:08
durasi yang paling besar). Dalam Tabel 5.19. diperlihatkan urutan mean durasi
Tabel 5.19. Analisis Peringkat Tiap Aktivitas untuk Pemancangan Satu Tiang
Pancang
yang paling berpengaruh dalam proses pemancangan dengan mean durasi terbesar
yaitu 0:10:08 (10 menit 8 detik), sedangkan Aktivitas Ikat TP 1 adalah aktivitas
pemancangan satu tiang pancang dengan menggunakan Jack In Pile Type Diesel
Hammer Static Pile Driver. Satu tiang pancang memiliki panjang 12 meter.
Mean
Produktivitas 0,730
(m/menit)
Menurut Tabel 5.20. diperoleh bahwa produktivitas tertinggi terjadi pada Tanggal
9 Mei 2011 dengan nilai produktivitasnya adalah sebesar 0,843 m/menit untuk
jumlah titik sebanyak 13 titik, total panjang tiang 156 meter, dan total durasi total
terendah terjadi pada Tanggal 12 Mei 2011 dengan nilai produktivitas adalah
sebesar 0,640 m/menit untuk jumlah titik sebanyak 16 titik, total panjang tiang
kegiatan perbaikan alat yang disebabkan kerusakan alat menjadi salah satu factor
Dari hal tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa hal yang paling
1. Kondisi alat
- Umur alat
tepat
6.1. Kesimpulan
kelompok kerja, kerja lembur, ukuran besar proyek, pekerja langsung versus
pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain dalam bentuk
diketahui bahwa model dari persamaan yang terbentuk tidak dapat digunakan
karena nilai thitung dari setiap koefisien regresi tidak lebih besar dari ttabel.
Proyek City View ditinjau dari durasi aktivitas dan panjang tiang pancang
m/jam.
Proyek City View ditinjau dari durasi aktivitas dan panjang tiang pancang
a. Produktivitas tertinggi terjadi pada Tanggal 9 Mei 2011 dengan nilai 0,843
m/jam.
dengan mean durasi terbesar yaitu 0:10:08 (10 menit 8 detik), sedangkan
(35 detik).
penyusunan letak tiang, pengisian bahan bakar, perbaikan tumpuan grip, dan
4,545%. Selain itu diketahui juga beberapa kendala lain yang mengakibatkan
pekerjaan menjadi terhambat maupun berhenti dalam jangka waktu yang lama
6.2. Saran
sebagai berikut.
1. Kontraktor harus memahami kondisi tanah dari lokasi proyek yang akan
tepat, agar proses pemancangan yang akan dilakukan dapat berjalan lancar.
2. Kontraktor harus memperhatikan idle time yang sangat mungkin terjadi pada
waktu pelaksanaan proyek, sering kali kontraktor bersikap acuh tak acuh dan
melakukan penelitian untuk kondisi tanah yang berbeda ataupun jenis alat
Agustina, Maria (editor). 2010. Mudah Belajar Statistik dengan SPSS 18. Jogjakarta :
Penerbit Andi.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Jogjakarta :
MediaKom.
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistik. Edisi ke-3. Jakarta : PT. Gramedi
Pustaka Utama.
Saudara Yth.
Kami menyadari waktu yang Anda miliki sangat terbatas dan sangat
berharga. Namun kami sangat mengharapkan bantuan dari Saudara agar sudi
kiranya meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner penelitian ini dengan jujur
dan terbuka, agar penelitian ini dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan yang
kami harapkan.
Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan TUGAS SARJANA
sebagai persyaratan untuk Ujian Sarjana Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara. Judul yang diangkat sebagai topik pembahasan
adalah : “Analisis Produktivitas Proses Pemasangan Tiang Pancang pada
Proyek Pembangunan Apartemen City View di Kawasan Medan Polonia.
Kuisioner ini merupakan sarana untuk menggali informasi mengenai data
pribadi serta pendapat karyawan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas pemasangan tiang pancang.
Jawaban yang Saudara berikan tidak akan mempengaruhi keberadaan
Saudara di tempat kerja, karena penelititan ini semata-mata untuk keperluan
akademis. Untuk itu peneliti mengharapkan informasi serta jawaban yang
sesungguhnya objektif dari Saudara sesuai dengan kondisi di tempat kerja. Atas
bantuan dan partisipasinya dalam mengisi kuisioner ini, peneliti mengucapkan
banyak terima kasih.
Hormat Saya,
Ezar Adelpho Tigor Marpaung
IDENTITAS RESPONDEN
Kami mohon kesediaan Saudara/I untuk mengisi daftar pertanyaan ini :
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan :
5. Masa Kerja :
6. Jabatan/Posisi :
Contoh:
Jika Anda “setuju” Kondisi Fisik Lapangan dan Sarana Bantu mempengaruhi
produktivitas tenaga kerja,maka :
Jawaban
No Pertanyaaan
SS S KS TS STS
1 Kondisi Fisik Lapangan dan Sarana X
Bantu
Jawaban
No Pertanyaaan
SS S KS TS STS
Kondisi Fisik Lapangan dan Sarana
1
Bantu
Kepenyeliaan, Perencanaan dan
2
Koordinasi
3 Komposisi Kelompok Kerja
4 Kerja Lembur
5 Ukuran Besar Proyek
Pekerja Langsung Versus
6
Kontraktor
7 Kurva Pengalaman
8 Kepadatan Tenaga Kerja
√ = Pekerjaan effektif
₋ = Pekerjaan Kontribusi
Х = Pekerjaan Tidak Efektif
WAKTU Keterangan
8:00
8:05
8:10
8:15
8:20
8:25
8:30
8:35
8:40
8:45
8:50
8:55
9:00
9:05
9:10
9:15
9:20
9:25
9:30
9:35
9:40
9:45
9:50
9:55
10:00
10:05
10:10
10:15
10:20
10:25
10:30