Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
YOGYAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Disusun Oleh
EKA PUTRA SAPRILI R.
13 / 346681 / TK / 40572
Ketua Program Studi S1 Teknik Sipil, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktik Proyek Pembangunan Gedung Unit VIII Komplek Balaikota
(Server Komplek Balaikota) Kota Yogyakarta .
Kegiatan Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori
- teori yang telah diperoleh selama proses pembelajaran di kelas dan untuk
mengetahui praktek dari teori tersebut dalam rekayasa teknik sipil di
lapangan. Kerja praktik ini diharapkan dapat menjadikan mahasiswa menjadi
insinyur yang kompeten dan memberikan wawasan mengenai keadaan nyata
dari lingkungan kerja nantinya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian kerja praktek dan penulisan laporan ini,
yaitu:
1. Orang tua penulis atas dukungan sehingga penulis memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan laporan ini
2. Ibu Dr. Inggar Septhia Irawati, ST., MT. atas bimbingannya
sebelum, selama pelaksanaan kerja praktik, dan selama penyusunan
laporan ini.
3. Bapak Isran Asaf, ST. dan Warsito sebagai pembimbing lapangan
selama proses kerja praktik berlangsung.
4. Semua pihak di lokasi proyek atas semua bimbingan dan ilmunya
selama di lapangan dan atas keramahannya.
5. Aeni Hasna Alwy sebagai teman pada saat menjalankan praktik
lapangan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Yogyakarta, Des em be r 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LAPORAN KERJA PRAKTIK ............................................................................... i
iv
BAB 3 LINGKUP PEKERJAAN PROYEK ........................................................ 13
3.2.2 Peralatan........................................................................................... 18
v
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 48
LAMPIRAN .......................................................................................................... 49
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Lokasi pembangunan gedung unit VIII (sumber : Google Earth) ... 3
Gambar 2.1 Struktur organisasi proyek ............................................................... 7
Gambar 2.2 Skema koordinasi antar unsur pelaksana proyek........................... 11
Gambar 3.1 Pekerjaan Pasangan Batu Bata ...................................................... 13
Gambar 3.2 Dump Truck................................................................................... 18
Gambar 3.3 Alat Pemotong Besi ....................................................................... 19
Gambar 3.4 Scafolding ...................................................................................... 20
Gambar 3.5 Genset ............................................................................................ 20
Gambar 3.6 Bar Bender ..................................................................................... 21
Gambar 3.7 Langkah kerja Uji Slump............................................................... 23
Gambar 3.8 Hasil Pengujian Slump .................................................................. 23
Gambar 3.9 Pekerjaan Penulangan .................................................................... 24
Gambar 3.10 Pekerjaan Bekisting ....................................................................... 25
Gambar 3.11 Pengecoran plat lantai 2................................................................. 26
Gambar 3.12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek Balaikota (a dan b) .... 27
Gambar 3.13 Pekerjaan lantai 1 (a); Plastik sebagai pemisah antara tanah dasar dan
lapis dasar lantai (b); Penulangan plat lantai 2 (c). ....................... 28
Gambar 3.14 Pemasangan rangka atap baja ........................................................ 30
Gambar 4.1 Pemasangan dinding bata lantai 2 ................................................. 32
Gambar 4.2 Plesteran dinding lantai 1 .............................................................. 32
Gambar 4.3 Desain kolom K1 ........................................................................... 33
Gambar 4.4 Pemasangan tulangan kolom ......................................................... 34
Gambar 4.5 Posisi beton decking/tahu beton .................................................... 35
Gambar 4.6 Pemasngan bekisting ..................................................................... 36
Gambar 4.7 Pemasangan benang dan unting-unting pada bekisting ................. 36
Gambar 4.8 Pengecoran dinding lift dengan concrete pump ............................ 37
Gambar 4.9 Pemasangan perancah dan bekisting balok ................................... 39
Gambar 4.10 Perangkaian tulangan balok ........................................................... 39
Gambar 4.11 Tulangan plat lantai 2 .................................................................... 40
Gambar 4.12 Pengecoran plat lantai 2................................................................. 41
vii
Gambar 4.13 Pemasangan kuda-kuda dengan bantuan mobile crane ................. 42
Gambar 4.14 Mengencangkan sambungan baut kuda-kuda ................................ 43
Gambar 4.15 Pengelasan gording profil double canal ........................................ 43
Gambar 4.16 Pemasangan gording ...................................................................... 44
Gambar 4.17 Pekerja yang tidak menggunakan APD ......................................... 45
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktik bagi calon sarjana di bidang teknik sipil
antara lain :
1
2
LOKASI PROYEK
Gambar 1.1 Lokasi pembangunan gedung unit VIII (sumber : Google Earth)
BAB 2
ORGANISASI PROYEK
Mutu baja :
Sigit Cahyono,
S.T
Project Manager
Adi Sutrisno,
Nurul Innahyah
S.T
Site Engineer Finance
3.2.1 Material
1. Batu kali
Ukuran sisi terpanjang maksimal 150 cm dan memiliki 3 bidang
kotak. Batu kali bulat tidak diperbolehkan untuk pasangan untuk
pekerjaan plesteran dan pasangan. Diameter maksimal 30 cm untuk
pekerjaan beton.
2. Batu bata
Batu bata yang digunakan memiliki ukuran yang sama rata,
seragam dan saling tagak lurus, tidak retak-retak dantidak berlubang.
Batu bata yang digunakan berukuan 22 cm x 11 cm x 5 cm (panjang x
lebar x tinggi)
16
5. Agregat Kasar
Agregat kasar yang digunakan memenuhi persyaratan SII 0052-
80 tentang Mutu dan Cara Uji Agregat Beton. Bila tidak maka harus
memenuhi ASTM C23 Specification for Concrete Aggregate.
6. Baja Tulangan
Ketentuan untuk baja tulangan yang digunakan :
7. Plafond
a. Merk setara produksi Shunda Plafon tebal 8 mm berwarna putih
glossy dan polos, ukuran 4,00 x 0,2 dengan list minimalis white
(LS-301)
b. Rangka Plafond hollow galvanis 60 x 100 mm tebal 0,35 mm
sambungan las penuh.
c. Modul rangka plafond jarak 60 x 100 cm datar.
8. Raised Floor
Raised floor HPL Steel Panel Donn-Usg tipe FP 120b- HPL,
ukuran 600 x 600 x 35 mm, dengan distributed load 18,6 KN dan
consentrated load 4,5 KN. Dengan covering HPL anti static dan tinggi
FFL 60 cm.
18
3.2.2 Peralatan
6. Genset 1 unit.
Pekerjaan proyek pelaksanaannya sampai malam hari, genset
diperlukan untuk membantu penerangan di malam hari. Genset
diaplikasikan dilengkapi dengan lampu, kabel, dan port-port sumber
listrik yang diletakkan di dekat titik yang sedang dikerjakan. Genset
penting perannya, terutama saat pekerjaan pengecoran yang hanya
dibolehkan dilakukan pada malam hari.
2. Pekerjaan Beton
c. Pengujian Slump.
a. Penulangan
b. Pembuatan Bekisting
c. Pengecoran
(a)
(b)
Gambar 3.12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Proyek Balaikota (a dan b)
(a)
(b)
(c)
Gambar 3.13 Pekerjaan lantai 1 (a); Plastik sebagai pemisah antara tanah dasar
dan lapis dasar lantai (b); Penulangan plat lantai 2 (c).
29
2. Pemberian marking
Jika penentuan posisi stuktur sudah sesuai maka selanjutnya
dilakukan pemberian marking untuk menentukan tebal selimut beton.
Pekerjaan ini dikerjakan oleh surveyor.
3. Pemasangan tulangan
Pemasangan tulangan kolom terdiri dari tulangan pokok dan
sengkang. Tulangan pokok berfungsi menahan gaya tarik yang
diakibatkan oleh beban lentur, sedangkan sengkang berfungsi untuk
menahan gaya geser yang di akibatkan oleh torsi/puntir. Tulangan
dirangkai secara vertikal langsung sesuai dengan gambar rencana.
Untuk kolom K1 jenis tulangan yang digunakan D16 untuk tulangan
utama dan P10 untuk sengkang.
Beton decking
5. Pemasangan bekisting
Bentuk kolom yang digunakan pada pekerjaan pembangunan
gedung unit VIII kompleks Balaikota adalah kolom persegi panjang
dan persegi dengan ukuran kolom persegi panjang 400 x 600 mm
dan untuk kolom persegi yang bervariasi sesuai dengan gambar
rencana. Pekerjaan bekisting kolom dikerjakan setelah penulangan
kolom selesai. Sebelum pekerjaan bekisting dimulai, maka posisi
tulangan ditegakkan terlebih dahulu. Cara menegakkannya bisa
dengan memberikan bressing pada tengah kolom. Bekisting kolom
diberi rangka pengaku dari kayu dan form ties.
tersebut sudah benar - benar tegak lurus maka pada saat pemasangan
bekisting harus dikontrol dengan benang dan unting - unting.
6. Pengecoran kolom
Mutu beton yang digunakan adalah mutu beton K-300 yang
memiliki kuat tekan sebesar 300 kg/cm2. Pekerjaan pengecoran
menggunakan concrete pump truck untuk membawa beton dari truk
molen menuju bagian struktur yang hendak di cor.
7. Pelepasan bekisting
Setelah beton cukup kuat, bekisting bisa dibongkar agar bisa
dibersihkan dan dipakai kembali untuk membuat kolom lain. Dalam
proyek ini, waktu pembongkaran bekisting kolom adalah 4-5 hari
setelah pengecoran. Pembongkaran ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan linggis.
Mutu beton yang digunakan untuk jenis struktur ini adalah K-300
yang mempunyai kuat tekan sebesar 300 kg/cm2. Tahapan pekerjaannya
adalah sebagai berikut :
2. Perangkaian tulangan
Tulangan dirangkai sesuai dengan gambar rencana. Untuk balok,
jenis tulangan yang digunakan mulai D10 hingga D22 untuk tulangan
utama, D10 untuk sengkang.
4. Pengecoran
Mutu beton yang digunakan adalah mutu beton K-300 yang
memiliki kuat tekan sebesar 300 kg/cm2. Beton ini berasal dari
batching plant Holcim. Pengecoran yang penulis temui di proyek
adalah pengecoran balok dan pelat lantai 2. Sehingga digunakan
concrete pump truck untuk membawa beton dari truk molen menuju
lantai 2.
5. Pelepasan bekisting
Untuk menentukan berapa lama bekisting dapat di bongkar tanpa
menimbulkan crack atau lendut pada balok atau lantai beton tentunya
harus melalui prosedur ijin bongkar dari konsultan serta hasil analisa
statik terhadap umur beton. Bekisting dibongkar bila beton sudah
cukup kuat. Dalam proyek ini, pelat lantai baru dibongkar 1 minggu
pasca pengecoran. Pembongkaran ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan linggis.
yaitu : KK1, KK2, KK3, KKJ (kuda-kuda jurai), dan KK4. Untuk
gambar kuda-kuda dan detail kuda-kuda dapat dilihat di lampiran 1.
2. Pemasangan gording
Gording merupakan pembagi bentangan atap dalam jarak-jarak
yang lebih kecil pada proyeksi horizontal. Gording meneruskan beban
dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan
pada titik-titik buhul kuda-kuda. Bahan gording yang digunakan pada
pembangunan gedung unit VIII kompleks Balaikota ini ialah baja
profil double canal. Antara gording saru dengan yang lainnya
dihubungkan dengan sagrod untuk memperkuat dan mencegah dari
terjadinya pergerakan.
Salah satu kendala yang telah diprediksi adalah kendala cuaca. Pada
proyek pembangunan gedung unit VIII kompleks Balaikota Yogyakarta ini
pun juga dipengaruhi oleh cuaca. Akhir-akhir ini cuaca sulit untuk diprediksi.
Saat siang hari tidak adanya tanda-tanda akan turun hujan, tetapi pada sore
hari hujan turun. Hal tersebut membuat terhambatnya jalannyaproyek
konstruksi. Salah satu contonya adalah pekerjaan pengecoran. Seperti
diketahui, penambahan air hujan akan mempengaruhi faktor air semen pada
beton. Faktor air semen yang tidak tepat akan menyebabkan penurunan mutu
beton. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan penggunaan terpal pada
lokasi pengecoran.
5.1 Kesimpulan
46
47
48
LAMPIRAN
49