Anda di halaman 1dari 363

DPP 2A1"t

STANDAR
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI JALAN REL, SIPIL, JEMBATAN
DAN BANGUNAN KERETA API

gir
\t
DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2017

SUDAH DTEACADAII 0TSETUJUi


|?
STANDAR
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI JALAN REL, SIPIL,
JEMBATAN DAN tsANGUNAN KERETA API
TAHUN 2017

sEilr
NOMOR
TANGGAL
v, :

REVISI :

DITETAPKAN/DISAHKAN :

OLEH :

DIREKTUR PRASARANA PERKERETAAPIAT'I

lr. ZULFIKRI. M.Sc.. pEA


Pembisa Utama Muda (lvfc)
NtP. 19620709 19$203 1 002

KASUBDIT KASUBDIT
*'/I-
JALUR DAN BANGUNAN KA JALUR DAN BANGUNAN KA-ZI(
*
I
SJ|LAYAH v/ WLAYAH n .t'
+tp.'
,. a* * HERU WSNU WBOWO
Pambina in a) Pembina Tk.l (l\rbi
NlP. 19670827 139303 1 002 NiP. 1965071019S003 1 002

SUDAH DTEACAoA DTSETUJUTI


?
STANDAR
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI JALAN REL, SIPIL,
JEMBATAN DAN BANGUNAN KERETA API
TAHUN 2017

TANGGAL :

REVISI :

DITETAPKANIDISAHKAN i
OLEH :

DIREKTUR PRASARANA PERKERETAAPIAN

1..ZUt-FlKRl. M.Sc.. oEA


Pembina Utama Muda (lv/ci
NrP. 1962070S 199203 1 002

KASUBDIT
JALUR DAN BANGUNAN
WLAYA.H I v KASUBDIT
JALUR DAN BANGUNAN KA
mLAYAH1 q€
\_.r;_
;
M. FATAWI HERU WISNU WIBOWO
Pembina (tv/a) Fembina Tk.l (lvlb)
NrP 19670827 1S9303 1 002 NtP. 19650710199003 1 002

suoAHuBAcrDNDrsETUJUrl
?
t\ ilt.
,,
tr-
?P
,/
T'
.€ 6
#/t
DPP 2017

BAE 1

U1\NL'IVI
DPP 2017

u.1

PERATURAN - PERATURAN

L PERATURAN-PERATURAN YANG TERKAIT

Dibawah ini adalah peraturan - peraluran yang dijadikan Pedoman dalam


pelaksanaan pekerjaan dalam penyusunan spesiflkasi teknis apabila terdapat
perbedaan antara peraturan - peraturan dibawah lni dan spesiflkasi teknis, maka
yang be.'aku adalah sesuaiyarg te,canfrm dala.n spesifkasi ieknis lni:
. Standar Nasional l.do.esia (SNl)
. Peraturan Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012 te.aang P:rsyaralan Tekois
Jalur KA
. PD 10 (Peraluran Dinas)
. Hasil konsensus nasional rancangan SNI 1995, ffengena, penambat elasils
(clip, insLllator, alas rel dan shoulder)
. Peratlrran Beton Bertulang lndonesia 1971
. Tata Cara Pe*it.rngar Saruktur Belon Untuk Ba.grnan Gedung (SI<SNI a-15-
1991-03);
. Peraturan Baha, Ja:a Rel lndonesia (draa)
. Peraturan Pelaksanaan Pembanguna. Jalan Rel (draft)
. Peraturan setempat yang berlaku
. peratirrEn leoaga aerla/ hukum perburuhan yang berlaku

' Perailaan-peraturan lain yaag bea'aku


Slardard pelaksanaan yang dikeluarkan oleh i.d!stri-industri taha. ba.gu.an yang
dipakai di kegiatan ini.

u.1-1

.d * .f/ l.
DPP 2O17

u.2
DEF]NISI

IST'LAH OEFINIS'

AASHIO Amerjcan Association of State Highway and


Transportation Offi cials
ACI Ameican Concreie Institute
ANSI Ameican National Slandard lnstituie
ASTM American Socieay for Iestlng and Material
AREA American Railway Engineering Association
AWS American Welding Society
BS Brltl$h Standards
J:S Japanese tnduslial Staadards
CBR California Bearng Raiio
utc lntemational Union ot Railways Technical
Specilicalion
SNI Standar Nasio.al lndonesia
PAt Peraturan Beton lndonesia
art Balai Iekrlk Perkeretaapian
Konsulian Penyedia Jara Pengawasan
Konsultan Perencaaa Penyed:a Jasa Perencaraan
Konsultan MK Penyedia Jasa Mana.iemen Ko.saruks:
Kontraktor Penyedia Jasa Konstruksi
H3 Hardness Binell
PPK Pejabal Pembuat Komilmen
PT. KAI PT. Kereta Api lndonesia (PeEero)

-- --r-----'t )

u2l

$t t'
DPP 2017

U,3

IT'IOBILISASI DAN DEMOB:LISASI

a- RU,ANG L:NGKUP

Pekerjaan ini meliputi pekerlaan pedgirlman da. oenarikan kembali sernua sum'er
daya, tenaga kerja, bahan, peralatan, pealengi(apan, dan lain lain utluk.,lend'rkung
kegiatan pelaksanaan pekerjaan.

MOBILlSASI

2.1 Mobil:sas: terdi.i dad pekelaan persiapan da,l pelaksanaan' termasuk, tapi
tidak terbatas pada kebutuhan_kebltuhan untuk nrobilisasi personil, perataian,
pemasokaa, dan suplemen lalnnya yang diperlukan ke lokasi paoyek, untuk
pembangunan kantor, gudang dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk
bekerja di proyek, dan untuk selulUh peketiaan dan operasi lainnya yang harus
ditakukan atiu biaya yang diperlukan gebelum mulainya berbagai ilem
pekerjaan kontrak di lokasl p.oyek.
2.2 Mobilisasi adalah pengiriman ke lokasi pekerjaan sumber daya yang
oiburuhkan untukpelaksanaan Dekerjaan
2.3 Mobilisasi dianggap selesai bila Kontraktor dapat melaksanakan da. diterima
oleh Konsultah mengenai pemenuhan masing-masing persyaralan yang terkait
yang disebutkan dalam konkak.

DEMOBILISASI

3.1 Demobi,isasi mencakup penyiapan pengajuan yang diperlukan sebelu,


pe.gakhiran peke.jaan. Demobilisasi adalah penarikan kembali dari lokasl
pekerjaan sumber daya yang dibutuhiat Lntt,k pelaksanaan pekerjaan.
3.2 Demobilisasi akan dianggap selesal llka seluruh peralalan bahan personil'
atau lainnya milik kontraktor telah dike:uarka. dari loiasi proyek, dan
persyaaatan - pe,syarataa penyelesaian pekeriaan sebagaimana diatur dalam
kontrak la:a! lerpe.uhi.

- End of Section -

u 3-l
,"8 +/
d7
1,,
DpP 2417

u.4

SURVEI

'1. RUANG LINGKUP

Pekerjaan ini rneliputi survei penelitian hasil desain ko.lst uksi, survei iopografl,
srryei utilitas, penyeljdikan tanah, survei hidrologi dan hidrolika, dan lain - lain yang
d:aul.rhkaa untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan.

2- SURVET PENELITIAN HASIL DESAIN KONSTRUKSI

'1) Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraklor wajtb melakukan penelitian terhadap


desain konst.uksi yang terdapat dalam Konirak.
2)
' Bila terdaoat ial-hal yang meragukan dalam desain konslruksi. Kont.akto. harus
berkoordinasi dengaa Konsultan Perencana, Kons!ltan Pengawas dan PPK.
3) Perbaikan lerhadap desain lreview design) diusrllkan oleh Kontraktor kepada
PPK untLrk mendapal Perselujuan-

SURVEITOPOGRATI

1) Kontraktor ha,us mengadakan pengukuran_pengukuran seda pemasangan


patok-patok yang dipetlukan unluk pekerjaan pembangunan dan bertanggung
jawab penuh atas kebenaran dan ketepatan Pengukuran lerseblt sehingga
dapat dijadikan benchmark sebagai titik acuan elevasi dan posisi bangunan'
Patok-ratok serta tanda palok harus diaga sede.ikian .upa sehingga
kedirdukannya tetap serla tidak lerganggu selama peker.iaan berlangsu.g.
2) Kesalahan-kesalahan yang ter.jadi sebagai akibat kelalaian di dalam menentukan
lrkuran selama peiaksanaan menjadi langgung jawab Kontraktor sepen!hnya.
Oleh karena itu sebelum pelaksanaan dimulai Kontrakior diwajibkan
mengadakan pemeriksaan rnenyeluruh te,hadap ganbar-gambar daal ketentuan
yang ada.

SURVEI UTILITAS

1) Koniraktor sebelum melaksanakan pekerjaan harus melakukan survei utilitas


yang berada di lokasi pekerjaan.
2) Kontraktor sebelum melaksanakan peke.jaan harus berkoordinasi dengan
Pa.a(Al dan pihak - pihak terkait untuk mengetahui kondisi utilitas yang ada di
lokas: pekerjaan.
3) Hasil s!,-vei ha.us dibuat dokumentasiyang balk sebagaialat kerja.

u.4-1
z t- fur,
DPP 2017

PENYELIDIKAN TANAH

1) Kontraldor sebelum melaksarakan pekerjaar lla,qs metakuka.t penetitian


te.Iada, haaia penyelidikan la.ah yang digunakat dalam proses jesa:n.
2) Jika terdapat hal - hal yang belLtm diperhitungkan alau meragukan, Kontraklor
dapat melakalkan penyeldikat lanah tambaha..
3) Dalarn rrelakuka. penyeldikan tanah, Konlrakto. ha.us .nend?pat pe.setujuan
Konsultar: dan PPK.

SURVH I.IOROLOGI DAN HIDROLIKA

Kontlaklor harus melakukan s!rvei hidrologi dan hidrolika untuk memastikan bahwa
akibal ya.g ditimtulkan selama pelaksanaan pekerjaan tidak ..enimbulkan dampak
negatif seperti banj,r, penyurnbatan, dan lain - lain.

- End of Section -

SUDAH DIEACA D/,tl i 3iiiilll

u 4-2 .€(>ilf"
DPP 2417

u.5

RUANG KERJA

1. RUANC KERJA {RIGHT OF WAY)

1) Ruarg lerja akan rnenjadi lahan sementa.a atau peraraaen unluk nelaksarakan
pekerjaan. Konsultan haaus menentukan lebar efektf dan bataa-tlaias ntang
kela
2) Kontraktor harus memperhatikan ruang kerja sebagaimana diietapkan oleh
Konsultan.
3) Kontrakto. be.tanggurig jawab ut':tuk menyed'akan ruang ke.ja tambalan yang
dipa.lutraa un,uk peny:mpanan male.ia:, peralalan, dan lain - la:r! atas biaya
sendiri.

2. PERIJINAN

1) Setiap perijjta. yalg d:buauhkan untuk oemindahkan material dan pera,atan


menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2) Kontraktor akan melakukan survei untuk mengetahui ko.d:s: - kondisi dan
kesulitan yang mungkin ditemui dala,.a genga.gkutan materiat, pengangkutao
peralatan, dan lain - lain.
3) Kontraklor harus menentukan jalan akses untuk mengangkut material, peralatan,
dan lain - lain-

3. PEMBERSIHAN LOKASI KERJA

1) Wlayah kerja l'tarus dipelihara secaaa tertib dan bebas dai harnbatan untuk
memberikan kondisi terbaik yang mungkin untuk berbagai operasi dan lostalasi
yang diperhkan.
2) L:mbah dan puing-puing herus dih,:angkan dari lokasi Le.ja.

- f.d o, Section -

u.5-1
"€ b .{/n
DPP 2017

u.6

WINDOW TIME

1. RUANG LINGKUP

Bagian ini mengahr peaggunaan waktai unluk pelaksanaan pekeajaan ierutama


pekeijaan yang be.pengarllh bagi ope,as: kereta api.

2. RENCANA KERJA PELAKSANAAN LAPANGAI.I


'I
'1) Sebelum pelaksanaan pekerjaa., Konaraklor harus meny:apkan da.
meayampaikan Rencana Kerja kepada Konsultan.
2) Di dalam rencana kerja harus tercanium rnengenai program keselamatan yang
akaa dilaksanakan oleh Kontraktor.
3) Kontraktor dan PPK serta Konsultan harus berkoodiaasi dengan PT.KAI
sebelum melaksanakan peterjaannya di lrack eksisting.
4) Pelaksanaan pekerjaan yang aerletak di lokasi ruang ma.faat lalan l(A harus
berkoordinasi secara intetsif t(epada PT.K:AI.

WINDOW TIME

1) Window Time adalah waktu yang dlgunakan dilua.jam operasional kereta api.
2) Pekeraan - pekerjaan ya.lg telah diidentiJlkasl memerlukan window time adalah
sebaga: berikut:

' Pergeseran Track (Thck shiftingt


. Peninggian Track (frack rars,r,g)
. Penyambungan Track {Cannecting of ttuck)
. Pemasangan Wesel (Seftirg offufioilts)
. Pembangunan Platform dan S:stem Drainase \Canstruclion of aew plat or,n
and daainage syslem)
. Perlintasan Sebidang (level c.ossirg)
. Pekerjaan yang menyangkul pe.baikan lrack Eksisting
. Pekerjaan jembatan
. Relokasidan Proteksi Utililas (Re/ocalio, and Prctection of Utilitiesl
3) Kontr?klBr dalam melaksanakan pekerjaan y?ng memeraukan windovr time harus
menyampaikan rencana kerja dan kebutataafl waktu pekerjaan serta
berkoordinasi detgan Operalor Prasa.ana untuk mempeTkkakan waklu yang
dibutuhkan.

4. PEMBATASAN KECEPATAN OP'RASI KA


I
Kontraktor dan Prl( Konsultan 1'rarus berkoordinasi dengan PT.KAI untuk
pelaksanaan pembalasan keaepatan Kereia Api untuk menjaga operasi Keaeta Api
yang aman seama pelaksanaan kegiatan konslruksi f;uaiT;fllembzhn6$n
Rencana Keria. l;,tr;,,, - i- L

End of Secrion
;slo,r, I t
u.6 1 ,€9.# h
DPP 2017

v.7

DIREKSI KEET DAN GUDANG

1. RUANG LINGKUP

Pekerjaan atri meliputi pembuaian Direksi Keet dan Gudang yang dig:rnakan untuk
telnpat psriemuan Can penyimpanan barang - baaang sementara dilapangan.

2. PERSYARATAN TEKNIS

2_1. MA:ERIAL

1) Direksi keet dibuat de.ga. .angka kayu kelas lll, dengan tiplek tebal lebih
besar/sama dengan 4 mm, atap seng gelomba.g BJLS 25, lantai beton hrmbuk
'1:3:5, tebal = 10 cm, kaca nako, daln pirtu dar:lripJek, dicat.

2) Di Di.eksi keet harus di,engkapi dengan :

No Item Volurrle
1 Papan Nama 1bh
2 Mela 1bh
3 Kursi 4bh
4 Kalender 'l bh
5 Kotak Obai 1 set
6 Paoan Tulis&Vhite Eoard 1bh
7 Paoan lnformasi 1th
B Papan untuk menempe:Gambar Kerja 'I th
9 Liskrk dengan daya sesuar kebutuhan unit
10 Pe.dingin ruangan (Arr ConditioneA 1bh
11 Toilet 1 unit
12 Sumur dan ja.ilgar air bersih 1 unii
13 Ruang lbadah 1 ,aaagan

3) Setela:r pekerjaan selesai, lokasi y.ng digunakan sebagai Direks! Keel dan
€Lrdang harus dibongka, dar] dibeisihkan.

- and ot Section -

1t7,1
.z CY / 1,,
DPP 2A17

u.8

FASILITAS OPERASIONAL

t. RUANG LINGKUP

Fasilitas operasional ke,ja ya.g perlu dilengkapi oleh (oallaktor antara lain seperti
alat koanun:kasi, operasiona, kantor kontraktor, iislr:li/ penerangan dan lain -
sesuai kebutuhan di !apangan. 'arn

ALAT KOMUNIXASI

1) Koatrrktor harts menyed:akan pe.alatan komurikasi berupa l"tT dilengkapi


dengan RIG (b:la pe.lu) yang diperhkan untuk komunikasi pemantauan operasl
KA pada saat bekerja dijalur atau dalam batas operasi KA.
2) ,.lika penguaV booster. diperlukaa, antena boosier harus drsedjakan !rntuk
menjamin koraLn:kasi yang baitd aatara alat kornunlkasi didaiam seluruh
area pekerjaaa!, terrnasuk ke stasirn lerdekat.
'aacaa

LISTRIK DAN PENERANGAN

1) [4enyediakan dan memelihara semua peneaangan semen:ara dan tenaga listrik


sementara yang diperlukan untuk konstruksi.
2) [renyediakan koneksi ke seraua peralalan konstruksi yang memerlukan tenaga
listrik.
3) Menyediakan dan memellhara tenaga listrik semeatara untuk peralatan mekanik
permanen raemealirkan layanan lenaga lislaik sarnpai tenaga listrik tetap dapat
digunakau.
4) Menygdiakan penerangan lapangan sementara untuk keamanan sesuai dengan
arahaa P?l(l Konsultan-
5) Menyediakan g.orrdlag untuk semua perangkal sesilai standar yang berlaku.
6) [,renyediakan senlua item yang diperlukan untuk penerangan.
7) ltlenyediakan dan menjaga semua peralatan layanan sementara sampai kerla
permanen terirstal da. diaktilkan.
B) Kesalahan-kesalal':an yang terjadi sebagai akibat kelalaia. di dalam penyediaan,
pengg!raan dan perawatan peralalan akibat dari lenaga liskik selama proses
pelaksanaan pekerjaan firenjadi tanggung jawab Kontraktor sepen!lrnya. Olea
karena itu sebebm pelaksanaan d;mulai Kontaaktor diwaj:bkan mengadakan
pemeriksaan meayeluruh terhadap syaral dan ketentuan yang ada-

TELEPON SEMENTARA
)
Koatraktor akan mgnyediakan ,ayarar telepon sementara selama ionslruksi untlk
ielancaran komunikasi.

U.8 T
.€ q fua
DPP 2017

PETUNJUK PANCC|ILAN DARURAT

Kontraktor harus menyedlakan daiar lokagi terdek?t d?n bekeria sarna dengan
irstami te*ait seperti polisi, rumah sakit atau pelayanar kesehatan di Direksi Keet,
untuk merga:l1is:pasi apabila terjadi keadaan daruraL

- End of S$iion -

SUDAHDIBICADAN !;SETIJUI

ll 8-2
DpP 2417

u.9

PEMBERSIHAN LOKAST KERJA

1) Selama proyek ber,angsrag, Konaraktor harus menjaga kebersihan dan meagatur


lokasi bahan baagarnan daa aaat kerja serta daerah kerja se:iingga kela.ca.an
pelaksanaan peke.jaat tidakterlambat.
2l Pembersil':an tumbuh - tumbuhan yang ada pada lokas, peruntukan kerja ses:tai
pelunjuk Oambal" Kerja dan Pengawas Lapangan.
3) Sesudah proyek selesai dan sebe:um melakukan penyerahan pekerjaan kepada
pemilik proyek, Kontraktor harus memte.slhkan sel!.!h daerah kerja dari segala
macam peralatan lersebut, sisa-sisa balran banguaan, be,(as bongkaran dan
bang!nan-bangunan sementara, termasuk peagangkrtennya tanpa tambahan biaya.

- End ot Section -

stDA.ll ! ii: ;,i'l

u 9-1 ,g t/ /
opp 2a17

u.10

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

a. RUANG LINGKUP

Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesetratan dan Kese:amatan


Kera (K3) dalam pelaksanaan pekerjaan.

PEDOMAN DAN STA}'DAR

1) Undang-undang No. 1 1alrln 1970lertang Kese,amaian Kerja


2) Kepulusan Menleri Tenaga Kerja R.l, No. Kep l'135/M?N/1987 tenlang Bendera
Keselam?l?n Dan Kesehatan Kgija
3) Kepuiusan Nlenteri Te.aga Ke.ja R.l- No.Kep.245lMENi 1990 tentang Hari
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional
4) Peraiuran [/enteri Tenaga Kerja R-1. No. Per.05/t4 EN/'1996 tentang Sisiem
Maaajemen Keselamatan dan Kesehatan Keia

3- KESELAMATAN KERJA

'1) Sejak permxlaan hingga penyelesaian peke.jaa. dan selama masa


pemeliharaan, Konkaktor bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan
pekerja, material dan peralatan teknis serta konskuksi.
2) Konlrakloa wajib menjaga kesetamalan keria di rua.g kerja dengan melengkapi
dengan pe.le.gkapan keselamatan ke.ja sepedi safety line, rambu - rambu,
papan plomosi keselamatan, dan lain - lain.
3) Kontraktor wajib menjamin kesetamata. tenaga kera yang ler:ibat da:am
pelaksanaan pekeriaan darisegala kemutgkinaa yaag ae.jadi dengan memenuhi
aturai dan ketenluan kesehatan daa keselamatar kerja yang beiaku
(Jamsostek).
4) Kontraktor diwaj:bkalr menyediakan obat-obatan menurul syarat_syaral
Pertolonga. pe,tama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaa. siap
digunakan di lapangan, u,ltuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi
semua petugas dari pekerja lapangan.
5) Setiap pekerja diwaj:bkan me.ggu.lakan sepatu pada waktu bekerja dan- di
lokasi l'ra.us disediakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety belt, salety
helmel, masker/ kedok las terutama untuk diPakai pada pekerjaan pehasangan
krda-klrda baja d?1 pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
6) Kontrak:or waj:b menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan
bersih bagi semlla petugas dan pekerja Membuat tempal penginapan di
lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin
PPK,
7) Apablla le.jadi kecelakaan, Kontrakto. segera mungki. memberitahukai kepada
Konslllan dan mengambil tindakan yang peilu untuk keselamatan korban -
korban kecelakaan ltu.

LJ 1 0,1
,€ 1> tl .*
DPP 2017

PROSEDUR OFERAS: SIANDAR {SOP} (ESEHATAI.I DA,}.' K:SELAM.A:AN


KERJA (K3)

1) Kontraktor irarus membuat SOP Kes.hatan dan Keseiamatan Kerja (K3).


2) SOP diajukar ktpada Konslltan unttk dievaluasi.
3) Kontraktor harus meiy?mp?:lGn lapoi3n pelaksanaan SOP kepada Direktur
Keselamaaan, D,tien Ferkeretaapian: Di€Kla Prasarana, Ditjen Perkeretaapian;
PPK dan Konstiltan.

- End ot Section -

SUOAH DISACA DAN D S:TI]JU]

lJ.10-2 n6#*
DPP 2017

u.11

DAMPAK LINGKUNGAN
1. PERTIMBANGAN LINGKUNGAN

1) Kontraktor aksn membangun fasilitas, sehingga tidak sal..l pun pekerjaan


mempunya;dampak merugikan pada lingkungan, komunita6 serta fasiliias kereta
apiyang berdekatan.
2) Pertimbaigan harus dilakukan sebagai berikut tetapitidak terbatas padar
a) Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk meminimalkan emisi
polusiudara
b) Pengendalian su:for dioksida dan polutan udara lainnya
c) Pemisahan ai lirrbah indrstri d?n koaa
d) Reklamasi 6ir limbsh
e) PemLlhan dan daLr ulang bal_arl-ba).an ya.1g sesuai
0 Pengendalian kebisingan kendaraan
s) Pengendal:an kebisingan dari industri dan fasiliias komersial
h) Batasan geiaran
D Pelestarian tanah alam sedapat m!.gkin.
i) Pelestarian silus arkeologi

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

1) Konlraktor harus menyadari dan mengikuti praklek-praktek perlindungan


llngkungan dan prcsedur sebagaimana ditetapkan oleh otoritas dan instansi
terkeit yang relevan.
2) Lanau dan lumpur yang diklasifikasikan sebagai lirnbah bahan tadak boleh
dibuang langsung ke perairan dekat panlai. Bahan ini akan dibuatg dj Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang disetLjui.
3) Limbah/ sisa materiai dengan klas:fikasl berbahan kirnia b,erbahaya atau tidak
berbahaya akan dibuang dan/ atau disimpan diIpA yang disetujui.
4) Tidak ada pembayaran te.pisah akan dibuat untuk perlindungan li.gkungan
hidup tetap: semua biaya yang terkait hal lersebut akan dirnasukkan dalam
harga kontrak dibaya*an item.

PENGENOALIAN DAMPAK LINGKUNCAN

1) Kontraktor wajib mengikuti kele.irran yang ada dalam usaha pe:aksanaan


pengendalaan lingkr.r.gan
2) Dampak lingkunga.t yang perlu diperhatikan anta,a lain:

'Banjk
. Longsor
. Debu SLIDAI]D iiCADAll I SI-Ji,l
'Suara

- *t
- E.d of Seclion

u.11-1
-
z1* d'
DPP 2017

v"l2
JAMINAN DAN PENGENDAL]AN MUTU

1. RUANG LINGKU9

Bagian ini mencakup persyaratan uatuk jaminaa dan pengendalian mutu prodtrk'
hasil kerja, da. penyiapan sedifikat pemenlha:l pe6varatan.

P'RSYARATAN UMUM

1) Mateial dan pe.alatan yang d,gllnakan dalam pekeria?! harus memenuhi


persyaaaaan yang berlaku dalam hai ukLran, pembuatan, jenis daa kualitas yang
dilentukan, kecuali secara spesirk dilentukan bebas dari persyaraian.
2) Konsultan dan PPK mempunyai hak lntuk menolak matedal aiau cara dafi hasil
kerja yang tidak sesuai dengan persyaratan, pada setiaP saat.
3) Kontraktor harus ..embongkar pekerjaan yang ldak diterima atau dilolak oleh
Konsultan dan aPK da. meagerjakan kembal: Sesuai persyaratan kontrak
dan/atau petunjLk dari Ko.s!lian lanpa tambahan biaya
4) Jika Kontraktor me,iolak .lntdk ulembongkar aiau mengganti, PPK akan
he,akukan pembongka,an atas biaya dari Kontaaklor.
5) Pekeajaan yarg dihasiakan halus sesllai dengaa. sasaEn dan gambar desain
yang te:ah diteta!kan.

- End of Sect:on -

SUOAH DIBACA DAN D]S:T\]]U]

u.'12- l .€L
DPP 20' 7

u.13

SUBMITTAL

1. RUANG LINGKUP

Bagian ini mencakup persyaratan dan paosedur pengajuan dokumea yang diperlukan
selama pelaksa.aan pekerjaa, berupa jadwal pelaksanaan pekerjaan, ijin
pelaksa.aa. pe,(eiaan. material, sub-kontraktor, gambar ke.j? (shop drcwing),
netoda pelaksanaan pekerjaan, usulan review desa[n, perubal]an pe,aksanaan
peke\aan (variation ordel dan gambar pelaksanaan hasi: pekerjaan (as built
dhwins).

2. PSRSYARATAN UMUM

1) Pengajiran subm:ttal ha.us disertai surat penyampa:ar,, yang be.isil


a. Nomoi dan tanggal penyampaian/ revisi penyampaian
b- Nama ?aoyek, paket dan bagian pekeiaan
c. Nan'ra Kontraklor, Si.rb-kontraktor, dan Pemasokl Suppl,er
d. ldentifikasidan spesilikasi produk dan material
e. Hal - hal yang diperlukan untuk identilikasi dan konfi.masi yang terkait
pengajuan
2) Dalam setiap pengajlan submitla:, Kontraktor dianggap sudah mempelalari,
Fengatahui dan memer:ksa dokunen kontrak.
3) Pengajuan yang tidak diselujui akan diberikarr catatan dan dikembalikan kepada
Konlraktor dan Kontaaktor harus melakukan perbaikan daa pengalalan kembali.

3- JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN.

1) Kontraktor hams menyampaikan jadwal Pelak3?naan Pekerjaan yang berlsi


antara lain uraian item pelerjaan, urutan dan kelerkaatan a6tar bagian pekerjaan,
bobol pekerjaan, bobot rencana mingguan dan bulanan serta mencantumkan
grafik kurva-S.
2) Jadwal pelaksanaan ya.g lelah disetujui aka. dijadikan panduan dalam
melakukan eval0asi secata periodik.

4. IJIN PELAKSANMN PEKERJAAN.

1) (ontt?ktor harus mengajuk8n llin Pelaksanaan pekejaan kepada Konsullan


sesrai format yang dised,akaa Krasu,ian.
2) (onsulla| akan melakukan pengecekan di lapangaa sesuai iiia pelaksanaan
yang diajukan.
3) Pada peke.jaan yang bersifat khus.s, Kontrakto.
kerja dan nempresentasr<an kepaoa PP( dan Kon

|.13- 1
,€ q +/
-{'
/
DPP 2OI7

5. MATTRIAL

1) Kontraktor harus menyampajkan contoh maiedal/ peralataa atau b.osur material


yang akan digunakan untuk pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesmkast
teknis dan mendapat persetujqan dad PPK
2) Contoh material harus dalam ukuran dan kuantitas yang cukup lrntuk dilihat
secara vigual. termasuk dala lokasidal,] leknis produksi dari pemasok.
3) PPK dapai meminta pengujian tambahan daalatau pemariksaan laboralor:um
atas bahan, maierial dan/ atau produk oleh pihak independe., bila diperl!kan.
4) Kontraktor tidak boleh memesan bahaa aiau memuiai pemblatan suaiu produk
sebelum pengajuan diseiujui dan ditandalangani oleh PPK dengan rekomendasi
Konsultan.

6. SUB KONTRAKIOR

1) Perusahaan Sub-kontraktor,rarus disetujui oleh PPK.


2) Kontraktor harus mengajukan usulan Sub Kontraktor kepada PPK.
3) PPK dibanlu Konsultan melakukan pemeriksaan terhadap kemampuan yang
dimiliki Sub Kontraktor sesuai keteniuan dalam peraiuran yang bea'akti,
4) Pengajuan usulan harus dilengkapi dengar dokumen yang heisi campany
profile, daft pengalaman, lenis pekedaan dan hal - hal lai. yang dianggap
perlu uniuk penilalaa.

7. GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)


'1) Sebel!in melaksanakan pekerjaan, Konlraktor harus,l're.gajukan Gambar Kerja
(shap drawing).
2) Carnbar Ke.ja (shop drawing) hatus disetujui oleh Kontraktor, Konsultan, dan
PPK.
3) Pe.gajlan Gambar Kerja harus mengacu kepada gambar rancangan (desain)
dan spesitikasi teknis yang sudah disetujui oleh Direktur Prasarana, Diljen
Peaker--taapiao.
4) Dalaari melakukan pembuatan gambar kerja, Kontraktor haaus melakukan
pen€'iti.n te.hadap gambar rancanga. (desain) yang sudah ditetapka.. Apabila
ierjadi perbadaan antara kondisi lapangan dan gambar aancangan (desaln) maka
Konkaktoa dapat mengajukan usulan perubahan/ review desaiar.
5) Kontraktor dalam melakukan penelitian Cesain (spesiflkasi teknis dan gambar
lanaal]gan) larus berkoordinasi dengan Konsultan Perencana-
6) UrlLrk mendapatkan hasil kerja yang optimal, Kon:.ailor diminta selalu
berkoordi.?si dengan Kons!ltan dan pihak te.kait.
7) Perhilungan volume untuk 3emua iiem pekerjaaa mengac! kepada shop drawing
yang ielah dlselul.rl.
8) Camba. kerja dibuat dalam bentuk Hard Copy dan Sot! Copy (dalam bentuk
CAD da. ?DF File)

SUDAH D BACA DAII D,S:;;J;

u 13-2
z 1'.+ I /,
DPP 2017
. METODA PELAKSANAAN PEXERJAAN

Konllaklo, f,aru3 rrengaj!kan metode kerja dengan memperhatikan hal_hal sebagai


berikul:
1) Lok?$l dan aksesibilitas tempat berlangsungnya peker;aan.
2) Gambar.ke.ja dan pe,syaEian teknis se.ta alokasi waktu untuk pekeiaan yang
bersangkutan.
3) Jumlah dah lapasiaas sumber daya yang dipertukan untuk pekerjaan yang
bersargkutan.
4) Uraiar detail aktifitas pekerjaan dengan mempedimbangkan kendala kondisi
yang ada selama pelaksanaan pekeiaan dalam ientuk gambar skemalik,
bagan-alir bagian pekerjaan lain dengan menggunakan software sepe.ti
i,,licrosofl project, Primavera, dan lain - lain.
5) Uraian dan pe.hjtungan struklur pengaman sernentala yang diperlirkan.
6) Aspek ljngkungan dan sosial di sekiaar lokasi kerja
7) Pengamanan utilitas dan/ atau infraskuktur yang ada disekitar, baik dibewah
atau diatas lokasi kerja.
B) Pengamanan operasi KA.

s. USULAN PERUBAHAN DESAIN (REVIEW DESAIN}


perubahan gambar rancangan (desain) dan spesiltasi
tekn;s lta..s mendapal
persetujuan Konsultan dan PPK untlk pe.ubal]a. kecjl(mino0. Jika perubatra. y;ng
larus dilakukan besar (major) maka ha.us mendapat perseiujual D:.;krr
Prasarana, Ditlen Perke.etaapian.

10. PERUBAHAN PEKER 3 AASII VARI ANO N ARDER


'1) Jika ada pe&bahan pekerlaan Konkaktor harus mengajukan secara tertul:s.
2) Pergallan dilergkapi dengan gambar awal dan gambar pe.lrbahar seca.a deiil.
3) Jika ada pe.Lbaban biaya dan waktu petaksanaan yang ditimbulkan akibat
perubahan. tersebut, maka pe.lu dibaias lebih ianjut denga. ppK untuk
memperoloh perselula.lan deagan rekomendasi Konsullaa.

11. GAMBAR HASIL PELAKSAN},AN PEKERJ AAN (AS BUILT DR.|WNA}

1) Kontraktor harus menyampaikan gambar as-br/l pada akhir pelaksanaan


konstruks! atatrk mendapat persetujuan darj Konsultan dan ppK.
2) As Built Dtawing disampaikan paJing lambat 14 (empat belas) hari setelah serah
terima akhir
3) Konhakior harus menyampaikan gambar as bulll dewing yarg:elah diselLrjuj
sebaryak.
. 1 (satu) set isli
. 5 (lima) set cbpl dijilid
' Rekaman soft copy dalam CD atau jenis lainnya da,am bentuk CAD dan pDF
file.
- End of Section - su0Ah D B,{cAliN ! -:allr,

u 13-3 l'-
DPP 2017

u.14

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

1. KETENTUAN UMUM

1) Pengujian sampel di labcraiorium harrs dilakukan di laborator:i.:m andependen


yang telah disetujui oleh PPIV Konsllta..
2) Kontraktor harus melakukan pengujian ya.! diper:likan unluk menlamin kualitas
yang ditetapkar sesuaiarahan Konsultan/ PPK.
3) Segala biaya yang timbll akibat pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian
dita.ggurg.leh Kontraktor.
PE'AKSANAAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

1) Kontraklor wajib memfasililas, Konsulta. dan ppK dalam pelaksanaan


penguj:ar.
2) Konsultan dan PPK dapat meminta iaanbahan pengujian jika perlu.
3) Hasil penerrksaan dan pengJjian harJs didokLrmealasikan
4) Koniraktor haros menyiapkan personil untuk menyaksikan proses pemeriksaan
dan penguj;an.
5) Kontrailor harus menyiapkan alat ujiyang d:per,uka..

- End of Seciion -

SUDAH DIBACA DAN DiSETUJUI

u.14,1
.d {\ {/ z'
DPP 2017

u"15

ORGANISASI PROYEK

'1. RUANG LINGKUP

Bagian ini mencakup mengenr; susunan organisasi peke.jaan dari nJlai ppK,
penyedia jasa dan konsultan pealawas,

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

Pejabat yang diterapkan oleh PA untuk menggunakan ApBN.

PEJABA' PEMsUA! KOMTTMEN (PPK)

Pejabat yang beraanggrng jawab atas pe'aksanaan Pengadaan Barang/ Jasa.

SENDAHARA

Bendahara adalah peasoni:yang bertugas dalam melakukan pembukuan keuanqan.

5. PEJABAT PENANDATANGAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR (PPSPM)

PPSPN, adalah personll yang be(ugas me,akukah veriflkasi dokumen datam rangka
perseiirjuan pembayaran,

6. PANITIA PENERIMA HASlL PEKERJAAN {PPHP}

PP|"IP adalah pejabat yarg ditetapkan oleh PTJKPA yang bertugas memeriksa dan
meaerima hasil pekerjaan.

7. KCNSULTAN

Korsirlan rnerupakan wakil PPK di lapangan yang bertanggung jawab terhada?


segala aktifitas di lapangan serta menbeakan dukungan teknis kepada ppK sesuar
dengan bidang kealilian yang dimi)iki sena mempu.yai keahlian dibidangnya.

8. KONTRAKTOR

Kontraktor adalah sualu badan usaha ya.g melaksanakan pekerjaan yarg


bertanggung jawab segala kegiatan konst.uksi dilapangan serta mengko;rdina;ikan
semua kegaalarlya dengan PPK da. Konsultan sehangga mencapai target serla
hasll sJsuai dengan kontrak. Selama pekeiaan beilangsung Kontraktor haaus
menempatkan perwakilannya di lapaagan yang mempunyai hak dan wewenang
penuh le.hadap hasil pekerjaan.

u.15-1
.e (,- */-
- <l/ r
Dpp 2017

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN

IJNIT LAYANAN
i<OMITMEN

KONSULTAN MANAJEII]IEN l(ONSf RUKS]

KONSULTAN
(ONSUL]AN
SUPERVIS]

10. STRUKTUR ORGANISASI KONTRA(TOR

1) (ottraklor diharapkan memiliki personil sesLlai dengan lungsi - fungsi yang


aeiibat dalam struktur organisasi dibawah ini.
2) Site Manager sebagai pengendali di lapangan harus memiliki pengetat,Uan
lentaag manajemen s!mbe, daya, teknis, operaslonal ,(A, dan ,(esehataa daa
keselamatan kerja (K3) serla pengendalian dar!!.k lingk..r.rgan.

STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR

PROJECT MANAGER

DES'GN IV]ANAGER TII\4 QAJQC

ADMiNISTRASI SITE MANAGIR LOGISTIK

- End of seclion -
SUDAH DI!']{CA DJIN C S:INJU

| 15,2 .z {> */n


DPP 2017

u.16

RAPAT PROYEK

1. RUANG LINGKUP

Baoian inr mencakup persyaratan unluk pertemuan pta-konsttuksi, koordinasi rutin


peiemuan ddn kema,uan dan dislribJsi rnenll dan .rformasi terkait

PERSYARAIAN UMUM

1) Konsultarr harus mengadakan Rapat Pra-konstruksi, Rapa' Betkala' dan Rapal


Khusus se'ama pelaksanaan peker;aan.
yang
2) PerwakiLan kontraktor, sub-kontraktor dan pemasok harlls lnenghadiri rapat
diselengqarakan o eh Konsulian dan PPK.

3) Konsultan adalah pemimpin rapat dan membuat risalah rapa! untlk sesua
proses yang dijalankan.
4) Hasil rapat harus didistribusikan kepada seluruh stakeholder'

RAPAT PRA.KONSTRUKSI DENGAN AGENDA.

Dalarn rapat Pra dibaLas hal- hal sekurang - kurangnya:


1) Organisasi kerja
2) Program Kerla
3) Jadwal Pelaksanaan
4) Program Muttl
5) Prosedur petaksanaan pekerjaan seperti ?e.gajuan submittal, rencana
peiubahan rLlang lingklp, dan lain - lain

6) Pe:aksanaan Program Xesehalan dan Keselamalan Kerja (K3)


7) Pelaksaan Program Pengendalian Oampak Lingkungaa
B) Rencana pelaksanaan pemeriksa?n lapangan beasama

4. RAPAT (ET,IIAJUAN PEKERJAAN

1) Jadwalrapat rulin, dan pertemu.n lnluk kemajuan peke.jaan'


2) Agelrda Rapat:
a) Revlew dan persetujuan risalah .apat sebelumnya
b) Obssryasi lapangan, kendala selama pekerjaan SUDAI] DLB|CADAll !lst1..l' l
c) 14asalah yang menghambat kemajuan pekeiaan
d) oer 1jaLa1 l.e pab-ikas' dan'adural perglrirran
e) Tindakan korektii dan prosedur yang diperlukan unt!,k mempg*ahankan
larget yang ditelapkan

u 16-1
,zL>*/1"
,d/
DPP 2017

u.17

PE'-APORAN

't" LAPORA.II HARIAN

Konlrakior harus membuat Laporan Harian yang menggaobarkan peristiwa -


peiisti*a p".ri.g ya'1g berkailan cengan pekerjaan. .am kerja lumlah buruh yang
dioekeriakan, waktu operasi pelalatan, jam lerrbur, keterlarbatan besena
oenvebaonva. kond si meteorologi. bdhar a1a- peralalan. kernajuan yang dlbuat 0an
oetuniuk. olmberilahuan dan rekomendasi yang dibual oleh Konsultan Pengawas'
Lapomr harian harus diaiukan dal dlsetujuiolel' Konsullan Pergawas'

LAPORAN MINGGUAN
pada hari
Konrakior harus menyampaikan Laporan Mingguan kepada Kon<'rlta1
Selasa setiap minggu. Laporan mingguan ini menggambarkan pensllwa - pensnwa
penyebabnya, kemaluan kel1a yang d buat'
r"itr',t"n a"ig"n t<-eiertambatan besJia
jadwaa/ target-satu minggu kedepan beserta perencanaan sumber daya yang akan
digllnakan (tenaga, mater:al da. pera:aian).

3. LA?ORAI.| BULANAN

'l) Kontraktor harus memberikan Laporan Kemajuan Bulanan kepada Konsulian


paling lambat tanggal 2 setiap bulannya Lapotan . bulanan lni
meno;ambarlan Derisli;a-peristlwa beakaitan dengan kelerlambatan besetta
peny-eiabnya, kemajuan kerja
-kedepan'beseria yang dibuat, kondisi meteorologi, .iadwau target
satLr ir"rlaa paaencanaan sumber daya yang akan digunakan
(tenaga, maiedal dan Peralatan)
2)
-' Kontraklol harus menyampaikan Laporan Kemaiuan - Bu lana n . yang, sLldah
oii"tr1r.li or"r, ron"ulta; paling lambat tanggal 5setiap bulannya kePada PPK'

- End of Section -

SUDAH D]!ACADAN DISETUJiJL

u 17-1
,/ (r, if /,
DPP 2A1f

u.1a

SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN

1. PERSIAPAN SERAH TERIMA HASIL PE(ENJAAN

Konkaktoa ha.us melakukan persiaten pelaksanaan serah te.ima hasil pekerjaan,


anta.a lain:
1) Melakukan pembersihan lapangan
2) Melakukan pemeaiksaan akhir kondisi hasil pelaksanaan pekerjaan
3) Menyiapka, personiluntuk relsksanaan pemeriksaan dan pengujian
4) lrenyiapkan peralatan yang diper:ukan untuk perneriksaan dan pengujias
5) Menyiapkan alat ujlyang diper:ukan !ntrk pemeriksaan dan peng!j:aa1
6) Menyiapkan dokur.en - dokumen untuk p.oses serai le,ima hasil peke.iaa.
KETENTUAN PELA.KSANAAN SERAH IERIMA }IASIL PEKERJAAN

Ketentuan pelaksanaan se,ah terima hasil pekerjaan adalah sebagai berikut:


1) Menyampaikan surat permohonan kepada PPK untuk peiaksanaan seaah terlrna
iasll pekeriaan
2) Menyerahkan ga.ansi pabrika.
3) Melaksaaakan pemeriksaan dan pengujia. hasil pelaksanaan pekerjaan dengan
Konsulian dan tim PPK
4) Menyampaikan pedoman pemeliharaan (maintenance manua[)
5) Psnyerahan !ekerjaan terakhir hanya dapat dllaksanakan apabila -selurLrh
pekedaan telah dapat berfungsi secara baik dan dapat djte.ima oleh PPK

- Eld ot Section -

SUDAH DiSACA Dr'ti I tia.UJr

u.18-1
.€q*-lu
DPP 2017

u.19

MASA PEMELIHARAAN

1, RUANG LIN$KUP

Masa Pemeliharaan adalah masa tanggung jawab perbaikan alas cacat atau rusak
hasil pekeriaan yang telah dilaksanakan dalam pe.iode per.eliharaan yang telah
ditetapkan.

MASA PEMELIHARAAN

1) Masa Pemeliharaan ada:ah sesuai yang lercantl:fi dalam dokumen kontrak'


mulai dari :arggal Sertifikal Penyelssalan Pekeiaan (ST 1)/ PHO
2) Sebelurn akhir rnasa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengaiakan s:lrei
parmohonan pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pe.jabat Pembuat Komitmen)
3)
' Seielah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil-pekerjaa.. dalam
kondisi baik maka PPK akan mengeluarkan Sertifikat Se.ah Te.ima Ked,a (sT
2\t FAO

KETENTU,{N PELAKS,ANAAN ?EMELIHARAAN

T) Kontrakior harus melakukao pemeriksaan secara rltin untuk meniaga kondis:


hasilpekerjaan letap baik selama masa pemeliharaan
2) Kontaaktor ha,us membtrat laporan bulanan hasil per'aeaiksaan ru:in selama
masa pemelihaaaan
3) Setiap petaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil
pekerjaan harus diinformasikan kepada PPK
4) Kontraktor harus memperbaiki iasi: pekeiaan yang nengalami cacat atau .usak
selama masa Pemeliharaan
5) Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan pekeriaan menjadi tanggung iawab
Ko.a.aklo,

@-rlil
,,n'-cri t/ *
DPP2A17

BAB 2
PEKERJAAN SIPIL
DPP 2017

s'1

PEKERJAAN PEMBONGKARAN

1. RUANG LINGKUP

Pekerjaan ini meliputi pembuangan maleial yang tidak dipe,(enankan d, lokasi


seperti pasangan batu dari bangunan, Pagar, struktur atau bangunan lainnnya'
?ekerjaan inijuga mencaktp pemlndahan $aae.ial lertentu karcna masih digunakan
alau memeiukan proses urlil,( penghap.Jsan-

2. PEDOMAN OAN STANDAR

Tldak ada

3- JAIIIINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Sesuai denqan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN I,,UTU dan yang
dlatur di bagian ini.

4. SUBMITIAL

Sesuai dengan ketentuan dalam SUBt!,4ITTAL dan yang diatur dl bagian ini

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1, MATERIAL

Tidak ada

5.2. PERALATAN

Peralalan yang dipe.lukan dalam pelaksanaan pekeriaan disesuaikan dengan


kebuluhan di lapangan miniraa,:
. Jack Hammet alau PalL me.anrs

5,3. PELAKSANAAN

1)
' Seluruh jenis material ya.g masih dapat dlpergunakan ha.us dicaiat, disio?an,
dan dijala di tempal yang lelah ditentukan oleh Konsultan Sedanlkan male al
vang tidak dapat digunakan h. us dibuang keluar lokasi pekerjaan.
2) Sebelum memutai seliap penggalian atau pembongkaran pekerjaan, Kontrakior
harus melakukan suar'el peke,iaan yang ada dan memeriksa Gambat dan
Speslfkasi !rntuk menent.rkan sejauh rnana pekerjaan te.sebut dilakukaa.
3) Kontraktor harus melaksanakan peke'jaan pembongka.an sesuai .uang yang
ditentukan sebagai lokasi kerla, seperti terlih
Konsultan-
ffiffiffi,r, 1'?
s 1-1 * 9i/*
DPP 2017

4) Struktur drainase yang digu.aka. tidak boleh dipindahkan sebelum mendapat


ijin da.i Konsultan.
Konaaklor haau6 melakukan koordinasi dengan instansi le.kaat sebelum da.
selama melaksanakan pembongkaaan.
Semra maleriai yang dapat dipakai lagi harus dipindahkan tanpa kerusakan,
datam bentuk potongalpotongan atau serpihan yang diangkui dan harus
d:simpa. oleh Kontrakto. pada tempat yang ditentukan. Tempat penyjmpanan
haru! aman dan tidak boleh mengganggu pelaksanaan konstruksi alau
perjalanan KA.
7) Kontrak:ot harus mengamankaa dan ,nerapikan lokasi bekas bongkaaan struktlt
agaa t,d?k membahayakan !;ngkungan sesuai arahan dari Konsullan.

B) Seliap kerusakan yang iimbul akibat pelaksanaan pekerjaan pembongkaran


harus diperbaiki atau diganti tanpa biaya tambahan kepada PPK.
Debu/ kotoran/ polusi aklbat la.j pembongkaran dan/ alau pernbersihan lidak
boleh mengganggu lingkungan sekitar.
10) Korl aklor haaus meiakukan antisipasi terkaii proses pelaksa.aan pek€rjaan
yang dapat me.ghasilkan kerusakao/ gangguan lingkungan-

- End of Section -

SIJDAH D EACA DN]I DISETLJJ i]

s 1-2 ,€9#//"
DPP 2017

s'2

PEMBTRSIHAN LAHAN
1. RUANG LINGKUP

Pembersihaa lahat adalah p€kerjaan pembersihan lahan dari semua


poion-pohon'
sisasisa bar:gunan, vegetasi, iampah, mateiialmaterial yang udak diinginkan
tunggul, akar_akaraa dan mate al-material buangan yang
lermasuk oemlbuangan
'
oir'rigrrin an,i p"tigrp"t"i-u"it di dae.3i tiffbunan rnalpun galiar: termasuk
penqupasar: tanin humus. Sem!a fiaterial aasil pembersihan lahan harus dibuang
ke Iokasiyang ditunjLlk oleh Konsultan.

PEDOMAN DAN STANDAR

Tidak ada

JA'{:NA,i'I DAN PENGENDALIAN MUfU


yang
Sesuai dengan keleniua. dalao JAMINAN DAN ?ENGENDALIAN MUtU dan
dialur di bagian ini.

SUBMITTAL

Sssuai dengan kelenllran dalarn SUBMITTAL dan yang diatur di bagia' ini'

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL

Tidak ada

5-2- PERALATAN

Peralatan yang digunakan untuk petaksarraan pekerjaan ini minimal:


. Buldozetl Motor Gfided Excavatar
Peralatan selain diatas dapat d:gunakan namun sebelumnya harus dialukat dan
raendapat persetujuan dari Kons!ltao

PELAKSANAAN

1) Metaklka. survei baias wilayah yang akan dikerjakan dan benda yang akan
dibersihkan seperti pohon, semak, lanaman dan iain_lain'
2) Menjaga benda-benda ya.g disyaratkan untuk tidak dibersihkan'
3) Semxa benda-benda yang menghalangi konstruksi harus dibersihke'/ dlbuang'
4) Pengupasan tanah dilakukan dengan kedalafian ma(simum 50 cm dari
permL(aan ta,1ah asli
5l Hasil surver Iencana \egiatan ya_g a[an d'aksara
keoiatan d,ta(sanaka! harus o se(u ui oleF KonsJlla
SUDAtl 0IBACA DAN 0ISEI'l'lLll
- End of Section -
s21 .€ q I
DPP 2017

s.3

GALIAN UMUM

.i. RUANG LINGKUP

Peke.jaan ini meliputi pekerjaan penggalian ses!]ai Cengan garnbar. ke'ja'


Deno;nokutan mate;ial dali loiasi qalian ke lokasi pembuangan yang ditunjuk,
o"r"urui"n konstruksi pengaman jika djperlukar! dan pembuatan fasilitas lsin uniuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan ini Pekerjaan ini untuk g3lian material yang
bersifat um;um dilua. pokerjaal galian !.lrjk stt,au. dan ya.g bersifat keras seperti
gal:an batuan.

PE}OMAN DAN STANDAR

Peraturan Menieri Perhubungan No. 60 Tahun 2012 Persyaratan Teknik Jalu' Kereta
Api

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Sesuai dengan kelenluan dalam JAMINAN DAN PENGENTALIAN ,\,U"fU da' yang
diatur d: bagian i.;.

SUBMITTAL

Sesuai dengan keaenluan dalam SUBMITTAL dan yang diatur di bagian ini

PIRSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL

Dalam pekeriaan ini tidak diperlukan material Lecuali iika terjadi kelebihan
peaqgalian, maka material yang digunakan harrs ses!ai dengan persyaratan yang
tercanium dalam pekedaan iimbunan dan disetujui oleh Konsultan.

5.2. PERALATAN

Peaalatan yang digunakan untuk pe,aksa.aan peke.iaa,l ini minima,:


. Excavatar/ Buldozet
Peralatan selain diatas dapat digunakan namun sebelumnya harus diajukan da'
mendapal persetujuan daai KonsLrltan

SUOAH OISACA DAN D]Si;UIUI

s.3,i
.z 9 f/'t""
DPP 2017

5,3. PELAKSANAAN

5.3.1. SURVEI LAPAT.IGAN

Konaraktor melakukan survel sesual gambar yang aelah dlsetLjLll. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan lapangan atau diidenlifikasi perl, adanya perubahan,
maka Kontaaklor harus mengajukan perubahannya kepada Konsultan.

5.3.2. STABILISASILERENG

1) Kemiringan lereng harus sesuai dengao gambar desain. Jika Konlaaklor menilai
gambar desain tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, maka Kontraktor harus
mengajukan perhitungan rcview design kepada Konsultal unlLlk mendapat
persetujuan.
2) Datam pene,apan metode polaksanaan, Ko.lraktor harus meniamin kestabilan
lereng. Jika dlperlukan, Konlraktor harus memburt pengamanan.
3) Koalrat(tor harus membuat peahitungan desain pengaman sementaE dan
metoda ,(e.ja yang diajukan kepada Konsullan untuk mendapat persetujuan.

5.3.3. KELEBIHAN PENGGALIAN

Kelebihan/ kesalahan penggalian harus ditimbun kembali oleh Kontraktor dengan


material yang disetuju: oleh Konsullaa. Biaya yang le,jadi akibal telaksanaan
peke{aan penimbunan kemba:: akibat aeleblhan penggal:an menjadi isnggu.g iawab
Konhaktor.

5.3.4, PE.lIBERSIHAN LOKASI


Semua material sepedi bai! baia, batu, sisa belon atau pasangan batu besar,
ba.ang yang meausal, sarlpah, barang barang boangan alau pecahan bekas jalan
aspat yang menjadi penghalang pelaksaraan pekerjaan harus dibuang ke tempat
ya.g disetujui oleh Konsultan.

5.3.5. A'IRAN AIR

1) Kontraktor harus membual drainase atau memiadahkan ali.an air yang


menggangg!.a pelaksanaan pekerjaan termasuk pekerjaan pemompaao alr daai
lokasigalian.
2) Kontraklor harus mengantisipasi banjir ke wilayah sekilar akibat dari
pelaksanaan pekelaan.
3) Kortraktor harus memperhilungkan kondis: volume aliran air yang akan lerjadi
sepedi pada saat hujan.
4) Kontrakloa harus menjamin kelanca an aliran air dengan melakukan
peme ha aar dan perbersilar salurar air yang melewali lokasi pekerjaan
sehingga lidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

5,3,6, MATERIAL HASIL GALIAN

1) Semua material galian prinsipnya harus d:buang.


2) Jika material galian dinilai dapat digunakan, maka material tersebut harus diuli
te.leaih dahulu.

'5 il '
s 3-2
DPP 2017

3) Pengq!naan kembali materlal galian harus mendapat peaselliuan Konsultan.

LOKASI PEI\iBUANGAN
'.3.7.
1) Kcntraklor mengajukan usulan lokasi pemb.:angan kepada Konsultan untuk
mendapat persetujuan yang dilgngkapiijin lokasi pemblrangan dari pemilik.
2) Lokasi pembuangan areagacu pada kelentuar mengenai l,rgkungan

- End ofSection -

s 3-3
DPP 2017

s.4

GALIAN PADA BATUAN

1. RUANG LINGKUP

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penggalian material baalra. sesrai dengan gamba.
kerja, pengangkutao material dari lokasigalian ke lokasi pembuangan yang ditunjuk,
pernblatan l..grstruksi pengaman jika diperlukan dan pembuatan fasilitas lain yang
diperlukan unluk merd!kurg pelaksanaan peke,jaa. ini.

2. PEDOMAN DAN STANDAR

Peraiuran Menterj PeahubLtgan No. 60 Tahrn 2012 le.tang Persya.alan Teknik


Jalrr Ke,eta Api

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Sesuai dengan ketentuan dalam JAI\,,lNAN DAN PENGENDALIAN MUTU da, yang
diatur Ji bagia. ini.

4. SUBMITTAL

Sesuaidengan ketentuan dalam SUBMI]TAL dan yang diatur dl bagia, ini.

5. PERSYARA'AN TEKNIS

5.1. MATIRIAL

Dala. pekerjaan ini tidak dipedukan mate.ial keclal: jika terjadi kelebihan
penggalian, maka maieriai yang digunakan ha.us sesuai deagaa persyaaatan yang
tercantum dalam pekerjaan iimbunan alau disetujaiioleh Konsullan.

5.2. PTiALATAN

Pera,atan yang digunakan u.luk pelaksanaan peke.jaan ini minin]al adalahi


1) Excavatar/ Back Hoe
2) Alat pemecah bat! tJack Hammer, paln, dan lai. - lain)
Pe.alata. selain diaa.s dapal d:gunakan namun sebelumnya harus diajlrkan dar
mendapal persetujuan dari Konsultan.

5.3. PELAKSANAAN

5.3.1. SIjRVEI LAPA.NGAN /


Kontraklor melakukan su.vel sesuai gambar yang telah disetujti. Apabila terjadi
perbedaa.r gambar dengan lapangan alau diidentilkasi perlu adanya per!bahan,
maka Kontraktor harus nrengalukan perubahanaya kepada Konsultan

s 4-1 ,/ 9f/ t'


DPP 2O17

5.3.2. S:A3IIISASILERENG

1) Kontraktor ha.us menjamin kestab:lan le.eng batuan, selama perlode pelaksanaan.


Jlt(a dipeaaukan, Kontraktor harus membuat pergamanan sementara.
2) Konstruksi pengaman seme.rta.a dan metoda kerja ararus diajukan kepada
Konsu:tan untuk mendapat persetujuan.

5.3.3. KELEBIHA}.: PENGGAL'AN


(elebifian/ kesalahan p-Anggalian harus ditimbun ienbali oleh Kontrakto. Cengal
material yang d:setujui olefi Konsullan. Biaya yang terjadi akibat pelaksanaan
pekerjaan penimbunan kernbali akibai ,(e,ebif:an tenggalian merjadi langgung jawab
Kontraklor.

5.3.4. PEMBERSIHAN LOKASI

Semua matedai sepedi batLr-bata, tatu, s:sa beton alau pasangan ba1! besar,
barang yang meausak, sampah, barang-barang buangarl alau pccahan bekas jalan
aspal yang me.jadi penghalang pelaksanaan pekeraan:':arus dibuang ke ternpat
yang disetljui o,eh Konsultan-

5.3.5- ALIRAN AIR

1) Kontraklor iarus membuat drainase atau memindahkan ali.an air yang


mengganggu pelaksanaan pekerjaan termasuk pekerjaan pemompaaar air dari
:okasigalia..
2) Kontrakior harus memperhilungkan kond:si volume alirar aia yang akan lerjadi
seperti pada saal hujan.
3) Kort.aklo. hams menga.tisipas, banjir ke wilay.h Bekitar akibat dari
pelaksanaan pekerjaan.
4) Kontraktor harus menjamin kelancaran alilan aii dengan melatukan
pemel;haraan dan pembersihan saluran air yang melewati lokasi pe,(eriaan
sehingga tiCak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

5.3,6. MATERIAL HASIL GALIAN

1) Semla maaerial galia. prinsipnya harus d:b!a.g.


2) Jika matei:al galian din:lai dapal digunakan, rraka material terseblt ha..rs dluji
te.lebih dahulu.
3) Penggunaan kembali material galian haaus mendapat peasetrjaran KansLllan.

5.3.7, LOKASI PEIU3UANGAN

'l) Koatraklo, mengajukan usl]lan lokasi pembuangar kepada Konsultan unluk


mendapa! perseit,i!:ar.
2) ,alam pengal'uan usul terrebul, Kontraktor harirs nel,il,k: ij:n pernbuangan dai
pemilik lokas: pembuangan.

SIJOAH DIBACADAN
OISEIi]JU]
- End of Section -

s.4-2
lz 9 f/ t.,
DPp 2417

QE

GALIAN UNTUK BANGUNAN STRUKTUR

1, RUANC I'NGKUP

Peke,jaan ini meliputi pekedaan pengga:ian seslai dengan gambar kerja,


pengangkuian material dari ,okasi gal;an ke lokasi pemblangan y..g dltlnj.rk,
pembuatan konstruksi pengaman jika dipe.lukan dan pembuatan lasiiilas la n yang
diperlarka| unluk mendukung pelaksanaan pekerjaan ini.

2. PEDOMAN OAN STANDAR

Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknik


Jalur Kerela Ap:

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Seslai dengan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU dan yafg
dlaiur dabagian ini.

{. SUBMITTAL

Sesuai dengan ketentuan dalaln SUgMlalAl dan yang diatur di bagian lni.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1- MATERIAL

Dalam pekerjaan ini lidak diperllka. matedal kecuali jika lerjadi kelebihan
penggalian, maka material yang d:grnakan harus sesuai dengan persyarataa yang
le.cantum dalam pekeaaar limbunan atau disetujui oleh Konslltan.

5.2, PERALATA.N

Peralaiaa yang digunakan uniuk pelaksanaan pekeiaan ini minirnal:


,t Fxcavator/ Backhoe
2) Alat pemecah baiu lJack Harnnor, palu, dan lain - lain)
Peralatan selain diatas dapat digunakan namun sebelumnya harus diajukan daa
rneadapal persetujuan dari Konsultan.

5.3, PELAKSANAAN

5.3.1. SURYE' LAPANGAN )


Kontraktor netakukan survei sesuai gambar yang telah di$etujui. Apabi:a ierjadi
perbedaan gambar dengan lapangan atau diiden:lfikasi perlli adaoya perubahan,
maka Kontraktor harus anengajukan perubairannya kepada Konsullan.

s51
DPP 2017

5.3.2. S:A3l SASt LERENG

1) Koniraktor harls menjamin kesiabilan le.eng batua., selama periode


p?iqksanaan. J:ka diper,lkar, Konlraktor harus rneabuat pengamanan
semenlsra.
2) Konstruks: pongaman sementara dan metoda kerja iarus di?iukan kepada
Koa16!!tan !nt!k mendapat persetujuan.

5.3.3. KEL:BIHAN PTNGGALIAN

Kelebihan penggalian ha.us ditimbun kembali oleh Kontraktor dengan matedal yang
disetujui o,ei Konsultan. Biaya yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan
penimbunan kernbali ?kibat lelebihan pengga:ian rnenjadi tatggung jawab
Kontraklor.

5,3.4. PEMBERSIHANLOKASI

Semua l!,]ater:al seperai bal!-ba!a, batu, sisa betgn atau pasangar batu, bara.g yang
dapal merusak strl:ktrr, saanpal'r, barang-barang buangan ataar pecahan bekas jalan
aspa, yang menjadi pengha,ang pelaksanaan pekerjaan harus d;buang ke ler.pai
yang diselujui oleh Konsultan.

5.3.5. ALIRAN AIR

1) Kontraktor harus membuat draiaase atau memindahkan aliran air yang


mengganggu pelaksanaan pekerjaan termasuk pekerjaan pemoanpaaa a:r dari
lokasigalian.
2) Ko,rlraktor harus memperhitungkan kondisi volume allran aia yang akan terjadi
seperti pada saat hujan-
3) Kontraklor harus mengantisipasi banjir ke wilayah sekita. akibai dari
pelaksanaan pekerjaan.
4) Ko.iraktor harus menjamin kelancaaan aliran air dengan melakukan
pemeliharaan dan pembers;raa salLrran air yang ne:ewali lokasi pekerjaan
sehingga tidak mengganggu pe:aksanaan pekerjaa..

5.3.6. MATERIAL HASIL GALIAN

1) Semua malerialgalian prinsipnya harus dibuang.


2) Jlk3 material galian dinilai dapat digunakan, .^.aka ,ateriaa tersebut harus djuji
terlebih dahull].
3) Penggunaan kembali materjalgalian harus rnendapat persetujran Kons.rlaan.

5.3.7. LOKA$I PElvtBU.A.NGAN

1) Korirakloa mengaji]kan usulan lokasi pembuangan kepada Konsultan untuk


mendapaa perset.rjira. yang dilengkapi ijin iokasi pembJangaI dari pe,nilik.
2) Lokasi pembuangan mengacu pada keienlLraa me.gena: linqkungan.

- l.d ofSection -
SUDAH DIIACADAI] D SETUJUi

s.5-2

.23{f t'
DPP 2017

S,6

YiMBUNAN DENGAN MATERIAL TANAH PILIHAN

1, RUANG LINGKUP

Peke.jaan ini melipuli peigadaan materialtanah pilihan, angkutan male.ial ke lokasi,


peaghamparan dan pemadaaan lanah untuk pembuai?n timbunan atau penimbunsal
kembal, kelebihan galiar $eslai gambar yang telah disetujui.

PEDOMAN DAN STANDAR

'1) Peraturan yang beilaku di tndonesia


. Peraturaa Mentei: Pertlubungan No 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan
Teknis Jal!, Keret Api
2) ASTM Siandard
, ASTMC'136 Slandard Test lrethcd for Sieve A.alysis of Fine and
Coarse Aggregates
. ASTM C 142 Standard Test Method for Clay Lumps and Friable Pa.ticles
in Aggregates
. ASTM C 235 Melhod ot Test for Scratch Hardness of Coarse Aggregale
Parlicles
. ASTI\4 D 421 Standard P.aciace for Dry Preparation of Soil Samples for
Particle-Size Analysis and Determinatio. of Soil Constants

' ASTM D 422 Standard Tesl Method fo. Particle-Size Analysis of Soils
. ASTM D 698 Test Melhods for Laboratory Compaetion Characteristics of
Soi: Using Standard Effort (12 400 ft-|bflft3 (300 kN-m/m3))
. ASTI/ D 854 Standard Test lllethods for Specific Grtvity oi Soil Solids by
Water Pycnometer
. ASTM D 1196 Standard Test Method for Nonrepetitive Saaaic P,.te Load
Tesls of Soils and Flexible Pavement Cofiponeals, ior Use
in Evaluation a.d Design oiAirport and Highway ?avemenls

' ASTIV D 1556 Slandard Test Method for Densi9 and Un:t Weigbt of Soil in
Place by the Sand-Core Method
. ASTM D 1883 Standard Test l\,Ielhod for CBR (Caliiornia Beariog Ratio) of
Laboralory-Compacted Soils
. ASTI,D2216 S:a.rdara Test l,4ethods for Laboralory Determinaiion of
Water (l\4oisture) conient of Soil and Rock by Mass
, ASTM D 2937 Density ofSoil in Place by the Drive-Cylinder Method
. ASTM D 4318 Slandard Test Methods Jor Liquid Linri:, Plastic Limit, and
Plasiicity lndex ol Soils
. ASTM D 4429 Standard Test Method for CBR (California Beaiing Ratio) o,
Soils in Place

s 6,1

DAI'I DISI'TUJUI
SIJOAH DII]ACA
DPP 2017

. ASTI\4 D 7380 Standard Test llrelhod for Soia aompaclion Determinatjo. al


Sha,low Dep'lis Using s-lb (2.3 kg) Dynamic Core
Penetaomeler

JAMINAN DAN PENGENDALIAN ltlUTU

Sesuai denga. ketentuan dalam JAMINAN DAN PENOENDALIAN MUTU dan yang
diatur di bag:ar :ni.

SUBMITTAL

Sesirai dengan ketentua. dalam SUBX4ITTAL dan yang .J:atur di bagian i.i.
PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL

5.3.1. KARAKTERISTIK MATERIAL TANAH


1t Malerial tanaar pilihan tidak boleh mengandung bahan-bahan berbahaya,
sampah, koioran-ketoran dan ,naterial as ng.
Malerial yang daklasifltasika. oleh Urifed Caassiilcation System sebagai OL,
OH, atau Pt tidak toleh digunakan sebagai material pilihan.
3) Maierial pilihan harus memiliki batas cair maksimal 80% da.] balas plasiis
rraksimum 50% dengan indeks plastisitas (piasr?/iy irdex) lidak lebji dari 30"/o
sesraiASTM D 4318.
4) Nilai CBR laboiaio.jum materia: timbuian (ASTM D 1883) iidak kurang da.i 6%
pada contoh tanah terendam (soaked) yang dipadatkan hingga 95% dar:
kepadatan kerinq maksimum sesuaiAS:M D 698.
5) M?terialtanah pllihan (baffow material) rnlrk timbunan lidak boleh menqandunq
Monttnoillanite. Korsullan beriak unluk meminta dilakukan uji analisis a'tiaeaa,.
6) Pengambilan conloh material lanah pilihan \bonow mateia\ dilakukan oleh
Konsultan dan uaslr-unsur Diljen Perkeretaapian untuk diuji di laboratorium
dalam .angka peEeiujuan Lrnluk dapat digu.akan sebagai material tjmbunan.
Eiaya yang ilmbul akibat peaaksanaan pengambilan co.toh material menjadi
langgung jawab Konkaktor.
Koartraktorjuga meny;apkan ienaga ke.ja dan alat yang diperlukan dalam rangka
melakukan penyelidikan dal,] pengar.bi]an contoh.
Rercana waktu pelaksanaan pengambilan contotl dan pergujian harus diajukaa
sebelumnya kepada Konsultan.
Hanya material yang diselujui oleh Kon6ultan yang dapaa digunakan sebagai
m.lerial timbunan. Jika ma:erial yang diki.im ke lokasa pekerjaan tidak sesuai
aelgan yailg telah disetujui, Konsultan dapat menol.'. material terseLrut dan
Konkakto. wajlb membuangnya/ membersilrkan dari pekerjaan atas biaya
send:ri. ) 'okasi
!) Pe.gambilan conioh raae.ial lanah pilihan (bo,row pitl tidak boleh digal:
sebelum disetujui oish Konsultan.
,) Bonow Pit harus dalafi kondlsi keriag pada saat dilakukan pengsmbilan
malerial. Pada saat pengamb an harus sealu memperhatikan stabilitas taaah

I,t
SiloAH D i::r )r\l ilSEiUJlL
DPP 2417

untuk mencegah longsor ak;bat penggalian dan ketentuan itengeaai ,ingkunga.t


serta keselamatan kerja.

5,2. PERALATAN

Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiaian Ini adalai:


1) Vibto Rollei Sheep FooI Ro er
2) Bulldozer/ l,4otor Gnder
3) Exravatar
4) -l.uk tangki a:.
Peralatar selain diatas dapat digunakan namun sebelumnya harus diajukan dan
mendapat persetujuan dai Konsulaan.

5,3, PELAXSANAAN

5.3,1. SURVEI I.APANGAN

Kontraktor melakukan survei sesuai gambar yang te:ah disetujui. Apabila teriadi
peabedaan gambar dengan ]apaagan at3u djidentiilkasi perlu adanya peaitbahan,
maka Konkaktor harus mengajukan perubahannya kepada Konsulian.

5.3.2. PELAKSANAAN P!NIMBUNAN

1) Tanah dasarl asli harus mempunyai daya duklng yang cukup untuk mernikr]l
beban dan tidak akan menyebabkan timbulnya penurunan yang berlebihan.
Sesudah dilakukan pengupasan tanah asli, sebelum dilakuka. pengiamparan
lanah :imbunan, Koilrakto. harus memaslikaa tanah dasar timbunan memilik
nilai kepadatan setara dengan CBR 6yo mengg!nakan qi DCp lDynamic Cone
Perelrorreie4 AS|M D 695.1 atau atat:ain yang setara.
2) Jika tanah dasar/ asli memillki nilai kepadatan selara denga. CBR kurang dari
60/0menggunakar Uji DCP (Dynarnic Cone Penetrometef) atau alat ,ain yang
setara, maka ha.us dilaksanakan pekerjaan perbaikan tanah dasar ASTM D
6S51
3) [,letoda perbaikan tahah dasa. harus diusulkan dan disetujui oleh Konsultan dan
PPK,
4) Setelah d:pastikan kondis, tana:t dasa, baik sesuai kaidah-kaidah rekayasa
teknik sipil, pekerjaan timbunan dapal dllaksanakan.
5) Pemadatan ltarus dilakukan secara merata diseluruh lebar timbunan untuk
mendapatkan hasil pemadaian yang merata.
6) Bongkahan tanah yang be.uilaan lebih da.i 20 cm harus dihancurt(an terlebih
dahulu sebelum pemadatan
7) Pada lokasl timbunan di lereng, permukaan lsreng dtblat beda.gga dengan
tirggimaksimum 30 ea.
,
8) Penadalal oilakLkan aois deri lapis oengar kere6aan rar-paran rrasing-
.rasing lapisan lidak boleh lebih da.i 30 cm sebelum pemadaian dan setiap lapls
dilakukan pengukurao elevasi.
9) Uji coba pemada:an (tial embankncnA terhadap material timbunan harus
dilskukan pada saat awal untuk merrgetahui ketebalan iapisan dan jumlah

s 6-3

SUOAH OIBACA DAN DiSETUJUI


DPP 2017

mi.:mum lintasan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang disyaratkan


dengan panjang lintasan 50 m. Sekurang-kurangnya 3 (tiga) tes kepadatan
(dersity test) harus dilakukan untuk meyakinkafi hasil tes ini.
10) Uji coba pemadalan ltiat enbankmenfl ha.us dllakuha. a<ernbaai ;ika lerjadi
penrbahan terhadap material limbunan cian alat yang digunakan.
11) Pemadatan harus dilakukan untuk mendapalkan Kepadatan Keting (Dry Density)
minimal 950,6 dari maksimum Kepadatan Kering yang didapat dari hasil
pengujian ASTM D 698.
12) Material yang disetujui sebagai material tjmbunan :]arus mem:liki kadar air
mendekati kadar air optimum pemadaian. Kontraklor harus men;mbahkad air
kepada material timbunan untuk mendapatkan kadar air material timbuaan yang
cukup untuk pemadatan. Jika kadar air material timbunan dlrasa melebihi kadar
air optimum, maka Kontraktor harus ,nenu.ggu hjngga kada. air mendekati
optimrm.
'13) Malerial timbunan ha.us dilindungiuntuk menitga kada. air'

5 3.3. PENGUJIAN HASIL PEMADATAN

1) Pengujian terhadap hasil pemadatan per-lapis dapat menggunakan metoda


sesuai ASTM D 1556 Standard Test l\rethod for Denslty and Unit Weight of Soil
in Place by lhe Sand-Cone Method atau ASTM D 7380 Standard Test l\rethod for
Soil Compaction Determinaiion at Sha:low OePths Using 5-lb (2.3 kg) Dynamic
Cone Penetrometer atau AStM ) 4429 Standard Test Method for CBR
(Califofiia Beaing Ratio, ot Soils in Place kecuali lapis terakhir
2) Hasil pengujian diatas ha.us dipadalkan mi.limum hingga 95% da,l kepadatan
kering maksimum sesuaiAST|\,1 D 698 atau minimum setara niiai CBR sebesar
6% dari contoh maletial :erendam kecuali lapis terakhir.
3) Pengujian iasil pemadaaan lapisan terakhi, dengar ketebalan 30 cm (subgrade)
d,lakukan sesuai dengan Asflu D 1196 Standard Test Method for Nonrepetitive
Static Plale Load lests oa Soils and Flexible Pavement Componenls for use in
Evaluation aad Design ofAirport and Highway Pav-ement denga,r nilai rinimum
yang larus dipenuhi sebesar 1'10 [/N/n' (11 kg,cr').
4) Pengujian hasil pemadatan harus d:lakukan eetiap 5OO m2 u.t{rk seliap lapisan
tanah yang dipadatkan.

- End of Seciion -

s.6-4
-q {/r.
DPP 2017

s.7

TIMBUNAN PADA BANGUNAN STRUKTUR

1. RUANG LINGKUP

Pekerlaan ini melipula pekeiiaan penghamparan dan pemadatan malerial pilihan


pada banguaan si rrklur.

2. PEDOMAN DA:'i STANDAR

1) Peraturan Indonesia
, Peraturan Menteri Perhubuagan No 60 fahun 2012 tentang Persyarala,
Teknis Jalur Kereta APi
2) ASIM Standard
. ASTMC'136 Standard tesl l\rethod for Sieve Analysis of Fine and
Coa.se Agglegates

' ASTM C 142 standard Test l\rethod fo. clay LLlraPs and Friable Pariicles
in Aggregates
. ASTM C 235 Method of Test for Scialch Hardness of Coarce Aggregate
Pa,11cles
. ASTM D 698 :est Mel5ods tor Laboratory Compaclion Characleristics of
Soil us:.g slandard Effod (12 4oo ft lbfiftl (600 kN-m/m3))
. ASTM D 1'196 Slandard fesa Melhod for Nonrepetitive Static Plal6 Load
Tests oi Soils and F:ex,ble Pavemenl Components, tor Use
in Eval.lation and Design ofAirport ard Xighway Pavements
. ASTI\4 D4318 Standa.d Test Methods fo. Liquid Limit, Plastic Limit, and
Plasticaty lndex of Soils

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Ses!ai dengan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN ['4UTU dan yang
diatur dibagia. ini.

4. SUBMITTAL

Sesua; deargan keientuan dalarn SUBM:TTAL dan yang diatur di bag,an lni

5. PERSYAR-ATAN TEKNIS
5.1, MATERIAL )
5.1.1. KARAKTERISTIK IvIATERIAL BtRBUTIR

1) Batu t(all atau batu gunl]ng be.kualitas baik, keras, tidak poros da. tidak boleh
berukuran leblh da,i 25 cm.
2) Berbentuk pecahl bulal, pasir ataLl kombinasillya.

DISETUJU1
SUDAH DIBACA DAN
DPP 2017

3) Material berbutir tidak boleh mengandung lumpur dan bahan o.ganik sebagai
berikut:
a) Lumpu, (ASTM C235) > 5%
b) Bahan organik (AST[, C.42) >50/.
4) Gradasi maleriaa berbutir (ASTL,,| C136):
a) Uiuran lvlaksimurn 40 mm
b) Materiallolos saringan 4,75 mtn 25o/o - 9o bk
c) Materiallo:os saringan 0.075 mm Aok-a0./,
5.1,2. KARAKT€R'STIK MATERIAL TANAH

Pekerjaan Timbunan yang diperlukan dengan menggunakan mateial tanah pilittan


dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang iercantum dalam pekerjaan
TIM3UNAN DENGAN MATERIAL TANAH PI!IHAN.

5.2. PERALATAN

Peralatan ya.g daglnakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:


1) Vibro ro er
2) Slanper
Peralalan selain diatas dapat digunakan namun sebelumnya harus diajukan.lan
meadapat perseluj!an dari Koas!laan.

5.3. PELAKSANAAN

5.3.1. SURVE: LAPANGAN

Kontrakto. melaklkan survei sesuai gambar yang telah d;setujui. Apabila terjadi
peibedaan gambar dengan lapangan atau diidentifikasi perlu adanya perubahan
maka Kontraktor hanrs mengajukan perlbahaanra kepada Koasul:an.

5.3,2. PELAKSANAAN PENIMBUNAN

1) Pekerjaan timbunan yang diperlukan dengan menggLrnakan material lanah


piiihan dilaksanakan sesuaidengan spesiflkasiyang terca.tun dalam pekerjaan
TIMBUNAN DENGAN MATERIAL TANAH P]LIHAN.
2) Pekerjaan tin,bunan yang menggunakan tanah berbuiir dilaklkan sesuai dengan
ketent!an dibawah ini:
. Pemadatan haaJs d:lakukan secara r.erata dissluruh lebar timbLtnan denqan
ketebalan tidak leb;h dari 15 cm setiap lapisan.
. ?ada lokasi timbunan di lereng, permukaan lereng dibuat beriangga dengan
:inggimaksimum 15 cm.
' Pemadatan harus dilakukan Lhtuk mendapatkan Kepadatan Kering (D/y
Density) 100'/o dari Kepadatan Kering maksimum yang didapat da hasil
pengujian ASTM D 698.
, perala:a, pemaia:an yang digunakan tidak boleh rnenyebabkan kerusakan
atau pergeseran strukt!r.

s.7-2

SIJOAH DIBACA DAN D]SIIUJI.JI


DPP 2017

. Pekerjaan timbunan di belakang/ atas struktur betot idak boleh dilaksanakan


sebelum usia beton mencapai keklatan lekannya (comprcssive strength)
ata! sebelum 28 hari, kondisi mana yang tercapaile.lebih dahulu.

5.3.3. PENGUJIAN HASIL PEMADATAN

Pengljian aasil pemadalan pekerjaan timbilnan dengan rnenggunakan materiaa


berbu{r adalah seb2tai berikut:
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, ftaterlal yang akan cigunakan sebag3i
mate.ial timbunan harus diui: terlebii dahulu dengan menggunskan meloda !jl
sesuai dengan ASTM D 698 dergan kepadatan kering maksimum (MaximLrn
Dry Dens,ily) sebesar 100 %.
2) Pengujian has:l pemadalan lapisan terakhir da.gan ketebalan 30 cm (subgrade)
ditaklkan sesuai dengan ASTN,4 D 1196 Standard iest Method for Nonrepetitive
Static Plaie Load Tests of Soais and Flexible Pavement Cornponenis, for Use In
Evaluai:on and Design of Airpo4 aud Haghway Pavement detgan ni,ai ..inimum
yang harus dipenuhi sebesar 110 l!.lN/m3.

- End of Section -

.z ': ,fl t'


DPP 2017

s.8

TIMBUNAN DENGAN MATERIAL BERBUTIR

RUANG IINGKUP
'.
Pekeajaan in: melipuli penghamparan cian pemadatan analeaial berbuiir untuk
pembualan timbunan atau penimbunan ken]bali kelebihan galian seslai g3mba.
yang telah disetujui. [.4ateri?l ini biasa digunakan Lhtuk Sub Baaas atau dapat iuga
digunakan untuk pekerjaan lainnya sesuai dengan persetujuan Konsulian.

2- PEDOMAN DAN STANDAR

1) Peraturan ladonesia
. Peraluran Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012 tentang Pe.syarataa
Teknis Jalu. Kereta APi
2) ASTL,I Standard

' ASTMC'136 Standard Test l\,rlethod for Sieve Analysis of Fine and
Coarse Aggregates

' AS'M C 142 Standard Test [,4ethod for Clay Lumps a.d Friab,e Padicles
in Aggregates
. AS"flV C 235 Method of Test fo. Scratch Hardness of Coarse Aggregale
?articles

' ASTIVI D 698 lest Melhods for Laboralory Compaction Characteristics of


Soil Usirg Siandard Eflort (12 4oo ft-lbf/fi3 (600 kN-m/m3))
, ASTM D 1196 Sianda.d Test Method for Nonrepeltive Static Pla:e Load
lests of Soils and Flexible Pavement Componenls, for Use
in Evaluation a.d Desjgn ofAkpod and Highway Pavements

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Sesuai dengan ketentuan dalam JAM'NAN DAN PENGENDALIAN Mlau dan yang
d,atur di bagian ini.

4. SUBMITTAL

Sesuai dengan ketentuan dalanT SUBMIT IAL dan yang diatur di bagian ini.

5. PERSYARATANTEKI.iIS

5.1. MATERIAL
)
5,1.1, KARAKTERISTIK MATERIAL BERBUTIR (GRANULAR)

1) Batu kati aiau batu guntng berkualitas baik, keras, lidak


berukLiran,ebih dar; 25 cl,]'1.
DrS:TillU
2) Serbenitik pecah/bulat, pasir, alau kombinas:l,]ya
SUDAHDIBACADAN

s81 ,/4
DPP 2017

3) Mate.ial berbLr:k tidak boleh mengandung lrr.lpur dan bahan organik sebagai
berlkua l
a) Lumpur (ASTM C235i >5%
b) 3aa?r organik (ASIM C142) > 5%
4) Gradasi maleiial be.butir (AST|\,| Cl36) :

a) Ukuran [aa,(simum 40 n]m


b) Material lol.s sadngan 4,75 mm 25./. - 90 0/.
c) Malerial lolos saringan 0.075 mm o% -'t0.h
5,2. PERALATAN

Peralatao yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalahi


1) Mbroroller
2) tangkiair
Peralalan selain di atas dapat dlgunakan namun sebelumnya haars dlajukan dah
mendapat persetujuan dari Koasullan.

5.3. PELAKSANAAN

5.3.1- SURVEI LAPANGAN

Kontraktor melakukan survei sesuai gambar yang telah disetuJui. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan lapang3n atau diidentifikasi perlu adanya perubahan,
maka Kontraktor harus mengaj!kan perubahannya kepada Konsultan.

5.3.2- PELAKSANAAN PENIMBUNAN

1) Pemadatan haros dalakukan secara merata d:seluruh :ebar timbunan untuk


mendapatkan hasil yang mera!a.
Pads lokasi timbunan di lereng, ,e.mukaan lereng diblat ber'langga dengan
tingg:maksimum 30 cm.
3) Pemadalan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan hamparan masing-
masing lapisan tidak boleh lebih dari 30 cm sebelum pemadala,r.
4) Pemadatan Larus dllakukan untuk mendepalkan Kepadalan Ke.l.g (Dry Density)
mi.imal 130% da.i maksimum Kepadatan Kering yang didapat da.i hasil
pengujian ASIM D 698.
l.4aterial yang disetujui sebagai material timbunan har.]s memiliki kadar air
mendekali kadar air optimum pemadatan. Kontaaktor harus menambal'rkan ak
k.pada material timbunan untuk mendapatkan kadar air material timb!.an yang
crk!p untuk pemadaian. Jika kadar air maaerial iimbunan dlrasa melebihi kadar
air optimum, maka Kontraktor harus mei'rtnggu iingga kadar aia mendeka:i
oplimum.

s 8,2 z€ 6 t/t
DPP 2017

5.3.3. PENGUJIAN HASIL PEMADATAN

1) Sebelum pelaksanaan pekedaa,l, matertal }?.g akan d:gunakan sebagai


mate.ial timbunan harus diuji tedebih dahulu dengan menggunakan metrda tl.il
sesuai dengan ASTM D 698 dengan kepadalan kering maksimum (Maximum
D.Y Densiiy) sebesar 100 o/.
2) Percu:ian hasil pemddalan lapisan telakhir d::aklrkan seslai dorgan ASTM D
'1196 Standard fesl Meliod for Nonrepeiitive Sialic Plate Load fests of Soils
and Flexibls Pavemetl Cgmponentg,lol Use in Evaluation and Design ofAilport
and Highway Palement aengan rilai minknum yang harus dipenuhi sebesar 110
MN/m3.
3) pengujian h.sa: lemadatan l'ta.us dilakukao setiap 500 m2 untuk seliap lapisan
tanah yang dipadatkan-

- End oi Section -

SIIOAH DIBACADAIi D SETUJUI

s.8-3

-e fl
DPP 2017

s.9

PEKERJAAN PEMASANGAN GEOTEXTILE SEBAGAI


PERKUATAN

1. RUANG LINGKUP

Pekeiaan ini melipuii pengarampa,an maleria, geotextile, penghamparan dall


pemadatan material berbutir untLrl perbJatan i;mbraan sesuai gambar yang telah
disetujui dan pengujian. Pekerjaan ini dllakukan ,nluk ,remberi tarnbahan daya
dukung kepada konskuksi jalur KA karena ta.rah asli/dasar yang ada memiliki kondisi
yaoq tidak baik.

2. PEDCMAN DAN STANDAR

1) Peraturan lndonesia
. ?eraturan Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan
Ieknis Jalur Kerel? Ap:
2) ASTM Standard
. ASTM C 136 Standa.d Test Metarod for Sieve Analysls of Fins and
Coarse Aggregates

' ASTM C 142 Slanda.d :esl Melhod tor Clay Lumps and Fr,able Particles
in Aggregates

' ASTM C 235 Method of Test foT Scraich Hardness of Coarse Aggregate
Particles
. ASTM D 698 Test I\,4elhods fo, Labo'atof Corpaclor Characlerisrics of
Sorl Us'ng Srandard Elon (12 400 ft-lotift!(600 <N-mh3))

' ASTM D 1196 Sta.rdard Test Melhod for Nonrepetitive Stalic Plate Load
Tests of Soils and F:exible pavement Components, for Use
in Evaluation and Design otAirpora and Highway Pavemeits
. ASTM D 4632 Standard Test l\rethod fo, Grab Breaking Load and
Elongation of Geotextiles
. ASTM D 4833 Standa.d Test l\,lethod for lndex Puncture Resstance of
Oeomembaanes and Related Products
3) ISO Sranda.d

' tso 9864 Mass Nom:nal

' tso 9863 thickness


. tso 10319 Ultimate Tensile St.ength dqn Elongalion
. lso 11058 U/ater Flolt/ Nomal lo The Plate
. lSO 1?953 Water FIow in The Piaie
SUDAH DlBACA OAN DISEIiJU]
1
.l
s !-1
/?)>- v/{//i
0pP 2017
4) B.itish Standard
. BS 6906-2 Determinatien of appareat pore size distribution ty dry
sae!in9.
. BS 6906-3 Determination of water flow nonnal to il.le pla.e of lhe
geotextile under a constant head

' Bs 6906-S Determination of Resislalcs to Perforatioo {Core Dro! Tesi)

3. JAMINAN DAN PENGE]IDALIAN MUTU

Sesuai dengan keientuan dalam JAMINAN OAN P:NGENDALTAN MUTU dan yang
diatur dlbagian ini.

4. SUBMI?TAL

Sesuai dengan ketentuan daiam SUBI\.4|TTAL dan yang diatur di bagian ini.

5. PERSYAP-A,TANTEKNIS

5,1. MAT:RIAL

5.1.1. KARAKTERlSTIK MATERIAL GEOTCXTILE

1) a!4encegah ko.taminasidua :apisan agregat yang berlainan jenis teaapi sekaligus


harus dapat me:oloskan aar tanpa teiadi penyumbatan.

2l Jents non-woven 1AA % polypropylene, UV slabilized yang diproduksi dengan


teknik ,eedle punched. 1aba. terhadap asam, all<ali dan zat kisria di dalam
reniang pH 2 - 13 dan tidak meogalami hidrolis:s pada kondisi ikl:,n kopis.
3) Materialpropertiesi
MATER'AL PROP:RT]ES

No Karakie.istik Metode
Persyaratan
Pengujian
1 Jenis Produk Continuous Filamen non
woven needle punched
2 Material Dasar 100% polypropylene, UV
Slabilized
3 Massa nominal > 500 g/mz tso s8e4
Tebal > 4,5 mm lso s863 - 1

5 Berlawanan Arah l\resin


(Arah lvlelintang)
Kuat Tarlk > 50 kN/m ISO '10319
Elongasi > 400/o lso 10319
6 Searah l\.4esin
(Arah Memanlang)
Kuat Tarik > 30 kN/m tso 10319
Elongasi > 40% tso l0319

s 9,2
DPP 2017

7 Kapasitas rengalira. > 40 mrn/s tso 11058


ve*ikal pada 50 rom ainggi
I Ketaha.an Jebol (Iesl > 6000 N ISO '12236
c8R)
9 Be.lawana.1 Aral Me$ln
(Arah [4eli.tang)
Kuat Sobek Trapezoid > 1000 N ASTI!4 D 4533
10 Sea.ah Mesin
{Arah N.,temanjang)
Kual Sobek Tragezoid >7OCN AS"rIJ D 4533
11 Eerlawanan Arah Mesin
(Arah lrielintalrg)
Kual Tarik Grab > 2500 N AS:M O 4532
Elongasi > 60% ASTM D 4632
12 Sea.ah I\,4esin
(Arah Mema.ljang)
Kuaa farik Grab 1500 N ASTM D 4632
Elongasi 80% ASTM D 4632
13 lndeks Keiahanan Jebol > 1200 N ASTM ) 4833

4) Geolextile harls memiliki hasil tes dari badaa penquiian aiaupun laboratorium
i.dependen yang tersefiifikasl. Hasil tes Geotextile harus lebih besar da.i
malerial prope*ies yanq disyaratkan.
5) Setiap rol Oeotextile yang diki.im ke lapangan, harus mernpunyai landa produksi
dan pernyataan tipe yang tertera jelas pada pembungkus luar maupun
sepanjang lembaran dengan panjang interval terlentu untuk maksud
pemeriksaan visual.
6) Geotextile yang dikirim ke lapangan, harrs dengan pembungkus untuk
melindungi r]ateaal terseblrt terutama dari sinar ma:ahari.
7) Penyimpanan dan pemasangan gulungan Geolextile tersebut tidak boleh
menga\ibatkan ker-saka 1 fsik

5.,1.2. KARAK'ER:STIK MI.TERIAL BERBUTIR (GRANULAR)


'1) Balu kali atau batu gunung berkualitas baik, keras, tidak poros dan tidak boleh
berukuran tebih dari25 om.
2) Berbentuk pecal't/ bulat, pasir, alau kombinasinya.
3) Maierial berbulir tidak boleh mengandung lumpur dan bahan organik sebagai
be.ik!l i
.) Lurnpur (ASTM C235) , 5'k
d))Bahan organik (ASTM C142) > 5.k
4) Gradasi .nateri?, berbutir (ASIM C136) :

e) Ukuran Maksimum 40 mm
SUDAl1 O]EACADAN DiSEIUJUI
t mm
lMaterlal loaos sarlngan 4,75 25% - 94'/.
g) Material lolos saringan 0.075 mm 0'/. - 1A%

s 9-3
., 5.{/ /,
DPP 2017

5.2. PERALATAN

Pera!atan yang dig!nakan dalam pelaksanaan kegiala. :ni adalah:


. Vibrc rollor
Peralalan selain diaias dapai digunakan nalun sebelrmnya harus diajukan dan
mendapat peisetlrjuan dari Konsuitan.

5.3. PTLAKST.NAAN

5.3.1. SURVEI LAPANGAN

Konkaklor melakukan survei sesuai gambar yang telah cilsetljui. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan iapangan atau diidenti,lkasi perlu ada.ya pembahan,
maka Kontraktor harus mengajrkan pea.rbahannya kepada Konsulian.

5,3,2. ALIRAN AIR

1) Kontraktor harus membuat stauktur semenlara untuk anenghalangi/ mengalihkan


aliran air sebelum dilakukan penggalian, terutama;ika terdapat alien air saw?h
yang.aungk. dapat masuk ke dalam dae.ah galiaa.
2) Seteaah penggalian, jika terdapat aliran air yang masuk kedalam daeraa galian,
rraka Kontraktor harus menyediakan parit semenlara untuk mengalihkaa aliran
air atau menggunakaa po,tlpa unluk .nengeringkan daerah gallan.

5.3.3. PELAKSANAA].] PIRBAIKAT.I TANAH

1) Setelai pengupasan lapisan tanah tanah dilakukan, kemudian dilakukan


pemadatan tanah sebagai dasar konstauksi setelah serla menghampar bahan
geotekstil sesuai dengao yang dipersyaralkan sesuai dengan gamba. kerja da,
letap memperhaiikan rekomendasi pabrikan.
2) Setelah penghamparan material geotexiile selesai, kemudian dilakukan
penghamparan mate al berbutir dan dipadatkan lapis demi lapis dengan
kelebalan maksimum 30 cm.
3) Material sirtu tiCak boleh tercampur dengan materiallai..
4) Setelah desain level untuk material sirtu tercapai maka material berbutir diiutup
oleh geotekslll sesuai dengan gambar kerja-

5,3.4. PENGUJiAN HASIL PEMADATAN

1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, material yang a:<an digunakan sebagaj


malerial $mbunan harus diujl te.lebi:l dah!llu dengan menggunakan metoda lji
sesuai de.ga. ASTM D 698 dcngan kepada:an kering maksimum (l\raximum
Dry Densily) sebesar 100 %.
2) Pengujlan hasil pemadatan lapisan terakhir (subgrade) dilakukan sesuai deng,n
ASaM D 1196 Sla.dard Test Method for Nonrepetitive Static Plate Load Tests of
Soi:s and Flexible Pavemeni Compo'rents, for Use in Evaluation and Design of
Airporl and Highway Pavement dengan nila minimum yang harus dipenuhi
sebesar'1101\rN/mt

SUDAH DIBACADAN D SET\]JU]

s 9-,1
DpP 2017

3) Pgagujian hasil pemadatan haru3 d:lakJkar setiap 5OO m2 unluk seiap lapisan
llnahYarg diPadaikan.

5.2.3 UJI MATERIA!

Produsen harus menyertakan hasil uji male.ial dari laboratorlum independen


(contoh: PUSJATAN) d.lam kl,run waktu 6 (enam) bulan lerakhir"

- gnd ot Section -

SUDAH DIBACA DAN OISETUJU1

s g-5
./ t ft t-,
DPP 2017

s.10

PEKERJAAN PEMASANGAN GEOTEXT:LE S'BAGAI


3:PARA1OR

1. RUANG LINGKlJP

Pekerjaan ini m€lipuli pengadaan material dan penghamparan material geoaexlile


yang akan digunakan sebagai separalo..

PEDOIVIAN DAN STANDAR

1) ASTIVI Standard
. ASTM D 1777 Standard Test [,4ethod for Thickness of Textile llrslerials
. ASIM D 4632 Standard Test Melhod {or Glab Breaking Load and
Elong.tio. olGeotextiles
. ASTM D 4833 Standard Test l!,lethod for lndex Puncture Resistance of
Geo.nembranes and Related Prodarcts
. ASfM D 5034 Standard Test Melhod for greaki.g Strength and Elongation
of Tenile Fabrics (crab Tesl)
. ASTM D 5035 Standard Test L,4elhod for Breaking Force and llongaton of
lenile Fabrics (Sldp Method)
2) ISO Standard
. ISO 9864 Mass Nominal
. ISO 9863 Thackness
. ISO 10319 UltimateTensile Sirength dan Elongation
. ISO 11058 Wate.Flow Normalio Ihs Plate
. ISO '12958 Waie. Flow in The Plale

3. JAI!4INAN DAN PENGENDAL]AN MTJTU

Ses.r?: dengan ketentua. dalam JAI/IlNAN DAN PENCENDALIAN MUTU dan yang
diat!, di bag,ar ini.

SIJBM'l:AI
Seslai de.gan kelentuan da:am SUB[{ll]AL dan yang diatur di bagia : ini.

s 10-l
,€ qfl t,
DPP 2017

PERSYARATAN TE(NIS

5.1. MATERIAL

5.'I.I, KARAKTERISTIK iY!A1ERIA.-

1) Me.cegah konta."oinasi dua lapisan agregat yang berlainan jenis tetapi sekaligus
harus dapat meloloskan air tanpa terjadi penyumbatan.
Jeals non-woven 100 '/. palypropylene, UV stabilized ya.g diproduksi dengan
fek)ik ,eedle puached. Tahan terhadap asam, alkali dan zat kimia di dalam
.entang pH 2 -'13 dan:idak mengalami hid,olisis pada kondisi iklim tropis.
Material properties:

MAIERIAL PROPERTIES

Metode
No Karakteristk Pelsyaraaa'l
Penoriian
Jenis Produk Continuous Filamen non
woven needle punched
2 Mate a,Dasar 1 olok pol y pro p y! e n e, U V
Stabilized
3 Massa nominal > 300 9/m' tso 9864
4 Tebal > 2,5 mm lso 9663 -I
5 Berlawanan Arah l\4esin
(A.ah Melinlang)
Kuai Tarik > 22 kN/m tso 10319
Elongasi > 60o/o tso 1031s
6 Searah Mesin
(Arah Memanjang)
Krat Tarik > '10 kN/m tso 10319
alonga6i > 600/0 tso 10319
7 Kapasitas pengalilaa > 80 mmls lso 11058
vertikal pada 50 mm
tingql
B Ketahanan Jebol(aes! > 2500 N lso 12236
CBR)
I Be awanan Arah Mesin
(Arah ftrlelintang)
Kuat Sobek Trapezoid >500N ASaM D 4533
10 aearah Mesin
(Arah Memanjang)
Kuat Sobek "fralezoid >300N ASTM D 4533
1t Berlawanan Arah Mesin
(Arah Melintang)
Kuat Tarik Grab >800N ASTI4 D 4632
Elongasi > 60% AST|\.4 D 4632

s.10-2 t,
SUOAH DIBACA DAN DISETUJIJL
DPP 2017

12 Searah Mesin
(Arah Memanjans)
Kuat Tarik Grab >600N ASTM D 4632
Elongasi > 8A% ASTM D 4632
13 lndeks Ketahanan Jeb.l >500N ASTM D 4833

4) Geolext;le harus memiliki hasil :es dari badan pe.guiian ataupun latoralo,i.rm
independen yang tersertiiik.si. Hasaa tes Geotexlile harus lebi,'t besar dari
matedal propedles yang disyar?tkar.
5) Seliap rolGeotexiile yang dikir:m ke lapaogan, hafus riempLrnyai ianda p.od.-rksi
dan pernyaiaan iipe yang lertera je,as pada pen:lungkus luar marpun
sepanjang lembaran de.gan panjang inte.val te(ontu ualrk maksxd peme*ksa

6) Geoiextile ya.g dikirim ke lapangan, harus dengan pembungkus untuk


melindungi materialtersebut terutama dai sinar matahad.
Penyimpanan dan ,emasangan gulungan Geoteitile tersebut tidak boleh
mengakibai,(a. kerlsakan fisik.

5.2, PELAKSANAAN

5.2.1" SURVEI LAPANGAN

Kontraktor melakukan survei seslrai gambar yang telah diselljui. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan lapangan atau diideniifikasi perlu adanya perubahan,
maka Konlrakior harus mengajukan peauballannya kepada Konsultan.

5-2,2. PENGHAMPARAN ITIATERIAL

1) Geotexule harus dalam kondisl iidak rlsak atau sobek seiarna pengangkutan,
persiapan dan pemasangaa-
Jika ada kerusakan yang diketahui, permukaan yang rusak haaus dibuang
deogan cara d,potong dan dasrmbung dengan bagian lain ke arah lebarnya-
3) Pada sambungan dapat dilakukan dengan jahitan alao oveiapptng ya.g
ditentukan sesuai dengan gambar yang ditetapkan atau pe.setujuan Konsultar.
4) Penyambungan secara penjaiitan harus menggunakan benang polyesler a:au
polyesterl colton danharus dikerjakan dengan mesi. jahit.

UJI MATERIAL

Produsen harus menye.takan hasil uji material dari laboratorium independen


(contohi PUSJATAN) dalam kurun waktu 6 {enam) bulan ierakhir.

- End ol)Section -

SI,]DAHOB'C4DA\ DISETUJII
I ?

s.10-3 . u,*A
'\J / /r
DpP 2017

s,ll
PEKERJAAN PEMASANGAN GEORID SEBAGAI
PERKUAlAN

1. RUANG LINGKUP

Pekerjaan meliputi pengadaan mate.:al geogdd yang digu.akan sebagai


ini
peakuatan tanah dasar dan perkualaa lereng t,mbunan pade koa6aiuksi jal.ra kereta
ap:.

2. ?EDO':AN )A.N STANDAR

ISO Slanderd

.:SO9864 Mass Nominal


. ISO 10319 Ultimate Tensiae Slrength da.l Elongation

3. JAN'IINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Sesuai dengan keientuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN IvIUTU dan yang
diatu. di bagian ini.

4, SUBMITTAL

Sesuaa dengan ketentuan dalam SUBI\riTTAL dan yang diatur di bagian ini.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5-1. IIIATERIAL

5.1.1. K-ARAKTERISTIK MATERIAL

1) Jenis Geogrid berbahan dasa. serat polyester yang dilaplsi resin sintelik.
2) Malerial Properties :

MATERIAL PROPERTiES

Metode
No Karakterist:k Pel.syaralaa
Penoulian
Jenls Produk Geosid
2 l\raterialDasar Sefit Polyester yang
dilapisi res,r sintetik
3 Massa nominal > 500 g/m" tso 9864

s.11-l
- I t/t
DISETI]JII
SUDAH OIBiCA DAN
DPP 2417

4 Berlawanar Arah lvlesin


(Aratl Melirtang)
Kual laik > 60 kN/m tso 10319
Elongasi > 7o/o lso 10310
5 Seatah Mesin
(A.ah Memanja.g)
Kuat Tarik > 10 kN/m lso 10319
Flongasi > 60% tso 10319

3) Kuat tarik Geogrid yang te,ah terpasang dan te.papar sinar matahari langsung
tidak bo:eh mengalami penurunan :ebih dari 30% dalam kurun waktu tidak
boleh kurang da 1 (satu) iahun.
4) Geogrid harus memliki hasil tes dari badan pefiguiia, ataupun :aboratorilrm
independen yaog tersedifikasi. Hasil tes Geogid harus :ebih besar dari
malerial proreaties yang diisyarat:(an.
5) Sellap ro' Geog.id yang dikam ke lapangan, harus mempunyai tanda produksi
dan penyalaan tipe yang ie.te.a jelas pada pembungkus ,uar maupun
sepanjang lembaran dengan paajang interval iertentu !.rntuk maksud
perneriksaaa visLral.
6) Geogrid yang diki.im ke lapanga., laru! dengan pembunglrs untuk
da slnar .natahai.
me':ndirngi material lersebut terutama
7) Penyimpanan da. pemasangan g!'ltngan Ceogrid tersebut tidak boleh
mengakibatkan kerusakan fisik.

5.2. PELAKSANAAN

5.2.I. SURVEI LAPANGAN

Konkaktor melakuka. survel sesLiai gambar yang lelai d,seiu]u:. Apabila aerjadi
perbedaan gamb3r daagan lapaagan atau diidentifikasi peiu adanya perubahan,
maka kontraklo. harus mengalukaa perxbahsnnya kepada konsullan_

5.2.2. PENGHAMPARAN IVIATERIAL

1) Geosrid ha,us dalam kondisi tida,( tusak atau sobek selama pe.gangkllan,
peasiapan dan pemasangan.

2) Jika ada ker.rsaka. yang d:ketahui, permlkaan yang rusak harus dibtarg
de.rgan aara dipotong dan disambung dengan bagian lain ke arah Ieba..ya.

3) Penyamb.ingan dapal dilakukan dengan p;n alau overlapplng yang .liie.iukan


sesraa dengan gambar yang ditetapkan alau persetljuan koaslrltan.

s T12 ,< t {/ /
DISETUJUI
SUOAH DIBACADAN
DPP 2017

5.2.3 UJI MATERIAL

Produsen harus menyertak€n hasil u.ii material dad laboratorium independen


(roritohl PUBJAIAIt) dalam kurun wakiu 6 (enam) bllar lerakhir.

- End of Section -

),r
ttl
IsuoritDtul
tt-
DeNotsrltLLutl
I I
I

s113
,€ I {l *
DPP 2017

s.12

PERBAIKAN TANAH DASAR DENGAN KAPUR

1. RUANG
'-INGKUP
Pekeraan ini meliputi ,engadaan mateiaa, pe.gujian material yang dlgunakan, dan
pelaksanaan pekerjaan perbaikan lapisan tanah dasar yang lunak dengan
mencampur tanah dengan kaplr.

2. PEOOMAN dAN STANDAR

Amerlcan Standa.d lest;ng oi [,4aterial (ASTM)

' ASTI\4 D 422 Standard Test lrethod tor Padi.le-Size Analysis of Soils
. ASTI\,1 D2216 Standard :est l\,4eihods for Laboraiory Deternrination ot
Waler (M.i3iJre) Cootent of Soil and Rock by Mass
. ASTM D 4318 Standad fesl Methods fo. Liquid Limit, Plaslic Limit, and
Plasllcily lndex of Soils
. ASTM D 5102 Slandard Test Method lor Unconfined Comp.essive St.ength
of Compacied Soil-Lime f.,lixtures

3, JAMTNAN DAN PENGENDAIIAN IIIUTU

Sesuai dengan keientuan dalam JAM:NAN DAN PENGENDALIAN N,lUTU dan ya.g
diatur dibagian ini.

4. SUBMITTAL

Sesuai dengan kelentuan dalam SUBMITTAL dan yahg diatu. di bagian ini.

5. PERSYARAfAN TEKNIS

5,1. MATERIAL

5,1.1. KARAKTERISTIK MATERIAL KAPUR

Malerial kapu. yang digunakan dapaa be.upa kapur kembang (CaO) alau kapJr
padam Ca(OH)r.

S|DAHDIBACA Di\ i "!lL r

s 12,1
./ 5 {.1 t"
DpP 2017

1) Komposisi kapur
KOMPOSISI KAPUR
Kapur
unsu.
KaDur kembano lCaO) KaDur oadam [CafOH),
Magnesium dan
> 92'/o > 95'/o
Karbon Oksida
Karbo. Diokslda < 3a/" >5%

2) Gradasi

GRADASI KAPUR

GIade A Grade 3
00%o passes the 3/8 in (9.5 mm) sieve 0070 passes the No. '10 (2.00 mm) sieve
00/o passes the 1/4 in (6.3 mm) sieve

5,2. PERALATAN

Pe.alatan yang digunakan dalam pelaksanaa. kegiaaan iniada:ail


1) Alal penggemb!r dan pe.ghanc.rr
2) A:at pengh.mpar
3) A'at tenyira.
4) Alat pemadat
Peralatan selain diatas dapal digunakan namrn sebelirmnys harus diajukan dan
rnendapat persetujuan dari Konsultan.

5.3. PELAKSANAAN

5,3.1. SURVEI LAPANGAN

Kontriktor melakukan s!rvei sesuai gambar yang !e,ah disetljui. Apabila le.jadi
perbedaan gambar dengan :apangan aiau diidentirikasi perlu adanya perubahar,
maka Kontraktor harus mengajukan peaar,ahannya kepada Konsultan.

5.3.2. ALIRAN AIR

1) Kontaaktor harus rnembLra{ slruklur se}:entaaa uttuk menghalangi/ mengaiihkan


aliran air sebelum d:lakukan penggallan, lerutama jika terdapal ali.an aia sawah
yang mungkin dapat masirk ke dalam daerah galiaal.
2) Selelah penggalia.1, jika terdapat ali.a. air yang masuk kedalam daerah galian,
maka Kontraktor harus menyediakan parii semellara !al!k menqalihkar, aliran
air atau menggu.akan pompa untuk mengeringkan daerall galian.

SUOAH D BACADAN DISETUJUI

s 12-2
DPP 2017

3) PENGUJIAN AWAL

l) Sebelum melaksanakan pekeriaan (ontrakaor terlebifl daiulu


stab,lisasi,
melakukan pergujian ierhadap sekurang-kurang 2 (dua) contoh :a.efi i]lluk
setiap Iokasi.
2) Pe.g.rllan yang dilaksanakan adalahi

Je.is pentulia."l Prosedua penguiian

Kadaf aar tanai asl: ASTM D 2216


Uku,an birtir ASTM D 422

Batas-ba1as Ate.berg ASTtlt D 4318

3)
' U.tuk mene tukan jumlah kapur ya.g aka. digunakan, KontraKor terlebih
dahulu melakukan pengujian pH. Sejurn,ah contoh pengujian pH dibual dergan
mencampur tanah dengan jumlah 2, 4, 6 dan B 7o kapur- Penguiiaa aadar pH
terhadap keempat conloh penglijian mengacu paJa kadar kapur le,endah yang
memberikan nll?i pH merdekati 12,4.

4) PELAKSANAAN PERBAIKAN TANAH DENGAN KAPUR

1) sete,ah pengupasan lapisan ianah tanah dilakukan, kemudian dilakuka.l


penggalian lanah sesuaidengan gambar kerja aiau arahan dari Konsullan
2) Tanah galian digembuikan untuk kemudiar dicamPur dengan kapur sestlai
dengan persentase yang dlperoleh daai hasil pengujian pH.
3) Pencampu.an dilakukan hingga merata.
4) Jumlah air yang ditambahkan dalam proses pencampuratl harus me.aperhatikan
kadar air tanah.
5) Pencampuran dilakukan lapis per lapis dengan ketebalan maksimum 50 cm.
6) Setiap selesai pencampuran dalam tiap-tiap lapis, kemudian dilakukan
pemadaian.

s) PENGUJIAN HASIL PEMADATAN

1) Pe.gujian hasil pemadata. stabilisasi tanah dilakukan seielah selLrruh Iapis


oemadalan [elah diselesa,kan.
2) Pengujian kuattekan dilakukan setelah cuing2Shati
3) Hasil pemadatan harus menghasilkaa kuat tekan minimto 0,7 MFa seslai
dengan ASTIU D 5102.
4) Pengetesan kepadaian dilakukan setiap 500 m'?.

- End of Seciion -
I
SUOAH DIBACA DAI] D15E'iUJ!

s.12-3
,"gft/
DPP 2O17

s.13

D!NDING PENAHAN TANAH DENGAN


PASANGAN BATU KALI

1, RUANG LI].IGKUP

1) Eagian ini mencakup pe.yediaan bahan dan pelaksa.aan kons[ruksi


per,indungan talud tubuh jalan pada pargkal / abutment iembatan pada lokasi.
batas dan ukuran seperti diiuniukkan da:am gambar.
2) Konlraktoa ha.Lrs me.rediaka. teraga keria, bahan, dan peralatan uniuk
menyelesaikan peke(aar ini-

2. PEDOMAN DAN STANDAR

1) Srandard lndlstri Indonesia (Sl1)


2) Persyaratan Umum Bahan Bangunan,ndonesia (PUBI- 1982)
3) American Association of State Highway and Transportation Offlcials (AASHTo)
4) American Society for lesting and Materials (ASTM)

3. JAMINAN D.AN PENCENDALIAN MUTU

Sesuai denga. keient ran dalam JAMINAN DAN PENGfN)ALIAN MUTU dan yang
diallr di bagian ini-
4. SUBMI'IfAL

Sestai de.gan ketertuan da,am SUBMITTAL dan yang dialur di bagian ini-

5. PERSYARATAN TEKN]S

5.1, MATERIA!

5.1.1. AATU B:LAH

Balu harus menyerupai kubrs, keras, dan kuat dengan ukuran antara 15 sampai 30
cm, ataLr ukuran lain yang diselujui oleh Konsultan- Batu harus relatif rata dan
belsud.rl, Permukaan dasar tidak kurang dari '1116 dari permukaan depan dan lebar
te.kecil dar: permukaan dasar harus lebih dari 1/10 dari panjang terbesar.

5.1.2. PIPA DRAINASE

Pipa uniuk drainase adalah pipa PVC kelas D dengan diameier 2 .

sllDAH 0l3Ac4 DAfii saINll]

I
s.13r
.tt:{//'
DPP 2017

5.1.3. MORIAR/ ADUKAN

Campuaan moriar adalah '1 semen : 4 pasir. Persyaratan mateaial semen dan pasir
sesuai pada BAGIAN BETON,

5.2. PELAX$ANAAN

5.2.1, SURVEI LAPANGAN

l(onkakior melakukan slrruei sesuai gambar yang telah dasetujui. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan lapangan atau diidentiiikasi perlu ada.ya perubahan.
maka Kona.akior harus mengajukan perubahannya kepada Konsultan.

5.2.2. PEMBUATAN DINDING PENAHAN TANAH DARI PASANGAN BATU

1) Selelah elevasi dasar lercapai, di'akukaa pe.gfiamparan pasit urug dan


d:padatka. lntrk merdapaika. d?ya duku.g yarg se.agam.
2) Batu haru6 dalam kond:si bersih 6ebelxan dipasang. Alas moraa. halr.r$ dihampa.
di sisi batu yang berdekatan sebelurn pemasangan balu berikutnya.
3) Keiebalan mortar minimum harus mencukupi sehingga tidak ierjadi kontak
langsung antara batlan. Balu harus ditekan pada tempalnya dan batu yang
n'rempirnyai mLrka berbeda lebih dari 20 mm dari muka pasangan alau lebih dari
39 mm dari muka batu yang berdekatan harus segera dipeabaiki denga!
menggeser dan memasang ,(embali.
4) Pada dinding pasanga. balu harus dibuat saluran pembuangan air (weepholes),
pada setiap 1 meter pe.seg: dan le&Liat dari pipa PVC de.gan diameter mini.nal
2". Paaa sisi dalam weepholes dibungkus dengan potongan geoiaxlile/ ijuk unluk
menghindari rnasuknya lanahlpasir kedalam pipa yang mengakibatkan
penyumbatan.
5) Dinding bagian atas dibuat kepalaan dan dimtakan halus dengan modar.
6) Pasangan baiu harus ierlindungi dari matahari dan harus diperlahankan basah
urtlksel?ma minimal 3 ha.i selelah selesai dibuai-

5,2.3. PEMBUATAI'I SIARAN PASANGAN BATU

1) Siar pada permukaar dinding harus dibuat timbul.


2) Sia. dibuat mengikuti aaur.ut antara batu yang dipasang
3) Lebar siar minimum 20 mm.
4) Tebalsia. antara ':5-20 mm dibenluk seragam prismatis-
5) Siar dabuai dengan carnpurai 1 : 4 (semen : pasir).

- End of Seclion -

SUDAH OIBACA DAN !::I..]]J

," {) ,tf A
DPP 2017

s.14

DINDING PENAHAN TANA.H DENGAN BETON BERTULANG

1. RUANG LINGKUP

'1) Bagian ini mencakup penyedirrn bahan dan pelaksanaan konslruksi


perlindungan talud badan jalan pada langkal / abutment jembatan pada lokasi,
batas dan lkLrran seperti dlturjukkan {alam gambar.
2) Konlrakloa harus menyedialG. te.aga ,(erja, bahan. dan peralatan ilnt'.tk
menyelesaikan pekerjan ini.

2. PE'OMAN DAN STANDAR


'1) Slandard lndusari Indonesia (Sll)
2) Persyara{an Umum Bahan Eangunaf lndonesia (PUBI- 1982)
3) American Assodatio. ot Stale Highlray and Transpodaiion Ofliciats (AASHTO)
4) Ame.ican Society for Te6ting and Malerials (ASTM)
3. JAMINAN DAN PENGENDAI-IA:{ MUTU

Sesuai dengan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUIU dan yang
diaiur di bagian ini.

4. SUBMITTAL

Sesuai dengan kelenluan dalam SUBIUITTAL dan yang diatur di baglan ini.

5, PERSYARATAN fEKNIS

5.1. MATERIAL

5.1.1. BETON

Sebelum penempatan betoo, pasir urug harus dipasang dan dipadatkan dengan
perala{an untuk mendapalkan daya duku.g yaog seragam pada pondasi betoa.
Pondasi beton harus dibuat dalam bentuk dan ukuran seperti tercantlm dalam
0ambar. Pekerjaan beton harls ses.iai pe6yaralan pada BAGIAN BETON.

5.1.2. PtpA IIAINASE

Pipa untuk d.ainase adalah pipa PVC kelas D denqan diameier 2".

5.1.3. BAJA TULANGAN


l
Baja tulangan Lrntuk dinding penahan tanah .'lengglnakan D: '13 baja lJ-39 dan O <
13 b4a U-24. Persyatataa b?la talangan sesuai pada BAcIAN

DAN tlSET"l JUI


SIJoAH DIgACA

s 14,1

"r 9 {/ r,,
DPP 2017

5,2" PELAKSANAAN

5.2.1. SURVEI LAPANGAN

Kontrakto. melakukan survei sesuai gambar yang telah dlsetuju! Apab a ierjadi
perbedaan gambar dengan lapangan atau diidentifikasi pe,lu adanya petubahan'
maka Kontraktor harus mengaiukan perubahannya kepada Krns!ltan'

5.2.2. PEMBUATAN DINDING DENGAN BEfON BERTULANG

1) Dinding penahan pasangan beton bertulang harus Cipasang pada.permukaan


yang Glah disiapkan sebelumnya pada batas dan dengan kemiringan ya']g
sesuai gambar.
2) Pe.ggalien tanah dasar yang akan digunakan untuk pondasi beton untuk dinding
pea;6an tanah harus diiakukan sesuai dengan potongan melintang, kemiringan
dao batas yang tercanfum dalam gambar.
3) Pada d;nding beloo betulang harus dibuat saluran pembuangan air (weepholos)'
pada setiap-l meter persegi dan terbuat dari pipa PVC dengan diameter 2"-
i'ada sisi dalarn weepholes dibungkus de.gan poto.gan geotextile/ijt'lk untuk
menghindari masrknya taoahl pasir kedalam pipa yang mengakibatka'
penyumbatan.

5.2.3. PEMASANGAN LU3ANG SULINGAN DAN DILATASI


'l) Dindi.g dari pasangan batu harus dilengkapi dengan lubang sulingan- Lubang
sr-rlingan harls ditempaikan dengan jarak antara tidak lebih dari 2 m dari sumbu
satu ke sum5ll lainaya da. har!s berdiameter minimal 50 mm-
2) Pada struktur paniang yang menerus sepe,ti dinding penahan tanah, maka
dilatasi ha.us dibentuk uniut( panjang st.uktila lidak lebih dari 20 m' Dilatasi
ha.us 30 mm leba.nya dan harus ditetuskan sampaiselu.uh tinggi dinding' Batu
yang digu.akan untk pembentukan sambungan l'larl,s dipilih sedemikian rupa
iehingga membentuk sambungan legak yang bersih dengan dimensi yang
disyaratkan di atas.
3) Timbunan di belakang dilatasi haruslah dari bahan Drainase Po,ous berbulir
kasar dengan gradasi meileaus yang dipilih sedemikian hingga lanah yang
ditahan tidak dapat hanyut j:ka melewatinya. iuga bahan Drainase Porous lidak
hanyut melewati sambungan.

- End of Seclion -

SUDAH DIiqCqDAN
OIS'TUJU]

s 14-2
,€^d/ /.
DPP 2017

s.15

PASANGAN BATU

1. RUANG LINGKUP

Pekerjaan ini melipuii pekedaan pasangan bat! t(ali untuk salrra..

2. PEOOMAN DAN STANDAR

1) Standard ltldtstri lndonesla (Slli


2) Persya.atan Umum Bahan Bangunan lndores a (PuBl- 1982)
3) American A3soclaion of State highway and Tr ansportation Offlcrals (AAStlTO)
4) American Society tor Teslins a.d Mateia,s (ASTM)
3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Sesuai dengan ketentuan dalam JAMI\AN DAN PENOaNDALIAN [rUTU dan yeng
diatur di bagian ini,

4. SUBMITTAL

Sesuai dengan ketentuan daaam SUB[{ITTAL dan yang djatur di bagian ini.

5. PERSYARA.TAN T€KNIS

5.,l, MATERIAL

5.1.1- MATERIAL 3A:U

a) Batu l'iarus bersih, keras, tanpa bagaan yang tipis atau retak dan harls dar:jenis
yang diketahui awet. Eala perlx, balu ha.Js dibentuk Lhtuk menghila.gkan
bagian yang lipis atau lemah.
b) Batu harus ral?, lancip atau lonjong beltuknya dan dapat diiempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.
a) BalLr berporidaglnkan untuk bagian ditatasi.

5.,'.2- ADUKAN

a) Mo*ar atau adlkan untu,( pasangan bal! ka,l harus terdiri dari can'rpuran 1
bagian Poriland ce..enl dan 4 bag,a. pasir berdasarkan perbandingan berat.
b) Bahan untlk mernbentuk landasan, llbang slrlingan ata! kantung penyarng
untuk pekerjaan pasangan batu harus memenatri lebuiuhao.
)

SUDAH DIBACA DAN OlSETUJUI

s.15 1

,€>dli-
DPP 2017

5.2, PELAKSANAAN

5.2.1. SURVEI LAPANGAN

Kontraktor melakukan survei sesuai gambar yang telah disetujui. Apabila te.jadi
pe.bedaan gambar dengan lapangan atau diidentifikasi perlu adanya perubahan,
maka KontraKor harnt mengajukan pei"baharnya kepada (ollsu'tan.

5.2.2, PEKERJAAN GALIAN

1) Galian harus dibuat Iurus, sesuai dengan potongan melintang yang terdapat
pada gambar kerja.
2) Selelah gal:an lanai sudah mencarai level yang diselujui, kemudian dipadatkan
dengan alal pe,nadal slamper.

5.2.3, PEMASANGAN BATU

1) Pada lapisan periama agar digunakan batu besar. Pemilihan sudut batu agar
dilak!l(aa !ntuk membentuk pelgu.cian afi:a..alu.
2) Baiu harus dipasang dengan .n!ka lerpaniang me.dalar.
3) Peialatan yang cocok harus disediakar unauk memasarg balu yang lebitl b€se.
da, uku.an yang dapat d:taaganioleh dua orang.
4) Sebelrm pemasangao, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai rnerata dan
dalam waktu yang cukup sehingga untuk memungkinkan penyerapan air
me.rdekati titik lenllr. Landasan yang akan menerima setiap batu jlga harus
dibasahl dan selanjul.ya landasan dari aduka. harus disebar pada sisi batu
yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasarg.
5) Tebal da.i landasan adukan harus pada rentang antara 3 cm sampai 5 cm dan
merupakan keblrtuhan minlmum untuk menlamin baiwa seluruh,orgga an!a.a
batu yang dipasang terisi penuh.
6) Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempalkan pada sLrat! waktu
haruslah dibatasi sehingga balu hanya dipasang pada adukan baru yang belum
mengeras. Bilamana balu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mercapai
pengerasan awal, maka batu lersebut harus dibongkar, dan adlikannya
d:bersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang ba.ti-
7) sambungan antar batu pada permukaan haRrs dikerjakan hampir raaa dengan
permukaan pekerjaan, tetapi tidak sampai menutup balu, sebagaimana
pekeriaan dilaksanakan.
8) Terkecuali disyaratkan lalr, permukaan horisontal dari sellrlh pasangan balu
harus dikerjakan dgngaa iambahan adukan tahan cuaca setetlal 3 - 5 cm, dan
dikerjakan sampai lern'rukaan tersebut Iata, mempul1yai lereng melintang yang
dapat menjamin pe.gali.an air hujan, dan sudut yang dibuiatkan. Lapisan tahan
cuaca tersebul harus dimasukkan ke dalam dimensi slruklur yang disyaraikan.
9) Sege€ setelah baiu diaempatkan, dan sewaklu adLikan masih banr, seluruh
per.lkaan balu ha.us dibersihkan dari bekas adlkan. )
10) Permukaan yang telah selesaiiai.rs di.awat.
11) Bilamana pekerjaan pasangan batu yang dihasilkan cukup kual, dan dalam
waktu yang tidak lebih dini darl 7 har: seielat] pekeriaan pasangan selesai
dikerjakan, penimbuna. kembcll dap?l dllaksanakan sesuai petunjuk Konsultan.

s.15,2

SIJDAH OIBACA DAN DLSETUJUI


DPP 2017

5.2.4. PEMASANGAN LUAA.NG SULINGAN 9AN DILATAS'

1) Dinding darl pasangan balu harus dilengkapi dengan tubang sulingan. Lubang
sulingan harus ditempatkan dengan jarak antara i:dak lebih dari2 m dati sumbu
satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter minimal 50 mm.
2) Pada struktur panjang yang rne.erus sePedi di.ding penahan tanail, maka
dilaaasl harus dibentuk untuk panjang stmklur tidak lebih dari 20 m. Dilatasi harus
30 mm lebarnya dan harus diiaruskan sampai selurutr tinggi dinding. Balu yang
d;gunakan untk penbenlrkan sambungan ltarus dipilih sedernikian rupa
sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang
disyaratkan di atas.
3) Timbunan di belakang dilatasi haruslah dari bahan Drainase Porots terbu:ir
kasar de.gan g.adasi menerus yang dipilil sedemikian hingga tanaal ya.g
dllahan lidak dapat hanyul iika melewatinya, jirga bahar Drainase Porous tidak
hanyut melewati tambungan.

- End o{ Seclion -

s.15'3
DPP 2017

s.'t 6

SALURAN A'R PRACETAK

,I. RUANG LINGKUP

Spesitikasi ini memuat persya,atan umum, persyaratan teknis rnengenai benluk dan
Lkuran, bahan, serta konstruksi saluran air.

2. PEDOMAN DAN STANDAR

1) SNI 03-6966-2003, Spesifikasi saluran air hujan pra.elak berlubang untuk


lingkungan pemukiman
2) SNI 03-1750-'1990, Mutu dan cara uji ag.egat beton
3) SNI '15-2049-1990, Muiu dan cera uji seme. porland
4) SNI 03-2052-1990, Baja lulangan be:on
5) SNI 03-686'1,1-2002, Spesifikasi air sebaga: bahan bangunan

3. JAMINAN DAN P:NGENDAL'AN MUTU

Ses!ai de.ga. ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN MU"I"U dan yang
bagia. i.i-
diatLir d:

4. SUBMITIAL

Sesuai dehgan ketenluan dalam SUBMITTAL dan yang diatur di bagian ini.

5. PERSYARAfAN TEKNIS

5.1. MATERIAL

5.1.,I. DIMENSI SALURAN PRACETAK

Saluran dibuai dalam bentuk U dengan bentuk dan uki.taaa saluran sesuai dengan
gambar-

5.1.2. PERSYAMTAN MATER]AL

1) Permukaan bagian dan dalam halus l:dak cacai dan kedap air
'ua.
2) Bahan banguaaa yang digunakan harus memenuhi pe€yaratan sebagai berikut:
. Semen po.tland, harus sesuai SNI 15-2049,1090 lenrrng muru dan uji semen
portland.
. Agregat ha)us (pasir), harus sesLtal de.gan SNI 03,1750-1990 tentang mutu
dan cara ujiagregat beton
. Agregal kasar (kerlkll), harus sesuai dengan SNI 03-1750-1990 tenlang mutu
dan cara ujiagregat beton
'. Besi tulangan, harus sesual dengan SNI 03-2A52-1990, Baja tulangan beton

s 16,1

DISETUJUI
SUDAH D]BACA DAN
DPP 2017

. Air, harus sesuai dengan SNI 03-6861.1-2002 tentang spesifikasl air sebagai
bahan bangunan
. Ceiakan (bekisting) untuk pembuatan saluran dapat digunakan sebagai
bahan dari kayu atau pe,al besi
3) Muiu beton K-225.

5.2. PELAKSANAAN

5.2.1. SURVEI LAPANGAN

Kontraktor melakukan survei sesuai gambar yang telah oisetujli. Apabila terad:
perbedaan gambar dengan lapangan atau diidenlilikasi perlu adanya perubahan,
maka Konlraktor haru$ aaengajukan pe.ubahannya kepada Konsultan.

5-2.2. PEI\,/IASANGAN SALURAN

1) Saluran ai. pracetak harus dlpasang di atas taLah yang stabil


2) Melakukan pekerjaan galian untuk menbual lernpat bagi beton pracetak.
3) gesamya iubang agar disesuaikan dengan ukumn beton pEcetak sehingga t;dak
terdapal pekerjaan iambahan laia lerutama penimbunan kembali material tanah
yang berlet/ihan.
a) Lubang-'uba.tg dibuat pada dasa. sa,uran, dengan lubang melintang atau m ring
dengan lebar 20 25 nm.
5) Pada kedra dirding sa.nping unit dibuai luba.g unluk memildahkan
mengangkat.

- End of Section -

SUDAHDIBAC\DAN C SETII,III
1
s 16-2
,€qliy'h
DPP 2017

s.17

PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG

,1. RUANG LINGKUP

1) Pekeiaan ini harus rhencaktp penyediaaa baik batu yang diisikan ke dalam
b.onjong kawat (gabion) maupul pasang;t batu kosong Pada landasan yaug
diseiujui sesuai dengan delail yang d:llajukkan dalam pada Gambar dan
memenuhi Spesifikas: ini.
2) Pemasangan harus dilakukan pada tebing sungai, lereng timbunan, ,ereng
ga'ian, dan permukaan lain yang lerdiri dari bahan yang mudah ier-erasi di mana
perlindungan te.hadap erosl dikehendaki

2. PE'OMAN OAN STANDAR

1) Standar Nasional lndonesi? (SNl)


. SNI 03-2417-1991 Metode Pengujian Keausan Agiegat Dengan Mersin
Abrasi Los Angeles.
2) AASHTO Standard
. MSHTO M279 - 89 Zinc Coated Wre Fencing
3) ASTM standard
. ASTM A 239 Uniformity oJ Coallng, Dree.e Te6t
. ASTM B 117 Salt Spray Exposlre Test

3, JAMINAN DAN PENGENDALIAN MIJIU

Sesuai dengan ketenluan dalam JAI\rlNAN DAN PENGENDALIAN I"IUTU dan yang
diatur di bagian ini.

4. SUBMITTAL

Sesuai dengan kelentuan da,am SUBMITTAI- dan yang diaili di bagian ini.

5. PERSYAMTAN TEKNIS

5.1. MATERIAL

5.1.1" KAWAT BRONJONG

Spesiiikasi kawat broniong sesuai dengan SNI 3Nl 03-0090-1999. Ukura. anyaman
80 mm x 100 mm dengan a kawat anyamal 3,00 mm, kawat slsi o 4'00 mm, kawat
pengikat @ 2 mm. Toleraas: ukuran kolak {pan)ang' letar, ti.ggi) sebesar 5%'

5-1_2. BAfll
1) Balu lr'llrk pasangan batu losong ian bronjong harLls ierdjri da'i baitr yang
keaas dan awel,

s.17,1

OISETUJUI
SI,IOAH DIB!'qDAN
DPP 2017

2) Balu untuk pasanga. balx koso.g haruslah berslldut tajam, memiliki dimets: 15
- 30 cm. Konsultan dapat memernlahkan batu yang ukurarnya leb:h besar.iika
kecepatan aliran sungai cuklp lirggi.

5.2, PELAKSANAAN

5-2.1. SURVEI LAPANGAN

Kontraktor melakukan survei sesuai gamba, ya.g telail diselulul. Apabila lerjadl
perbedaan gambar dengan lapangan aiau di:denlafikesi pealu adanya perubahan,
maka Kontraktor harus mengajukan pe.ubahan:ly? kepada Konsultan.

5.2.2. PEMASANGAN KONSTRUKS: BRONJONG

1) Keranjang brorjong harus dibentangkan dengan kual untuk mernpe.oleh beniuk


serta posisi yang benar dengan .nengglrnakan batang penarik atau ul:r pena.ik
kecil sebelum pengisian batu ke dalan' kawat bloniong. Sarnbungan antara
keranjang haauslah sekuat seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus
menerima paling sedikit dlra lilitan kawat pengikai dao kerangka b.onj.ng anaaIa
segi enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling s.dik,t 15 cr. kawat pengika:
harus ditinggalkan sesudah pengikatan terakhil dan dibengkokkan ke dalam
keraniang.
2) Batu harus dimasukkan satu demi satu sehlngga dipeloleh i(epadatan
maks;mum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana liap broniong telah dlisi
setengah dad iingJiaya, dua kawal pengaku horisontal dari muka ke belakang
harus dipasang. Keranjang selanjutnya dlisi sedikit berlebihan agar terjadi
penurunan (self/emerl). Sisi luar batu yang berhadapan dengan kawat harus
mempullyai permukaan yang la1a dan bertur.pu pada anyanan.
3) Setelah pengisian, tepi dari tLrtup ha.us d;bentangkan dengan batang penarik
alau ulir penaaik pada permu(aan atasnya dan diikat.
4) Bilanana keranjang dipasang satu da aias yang lainnya, sambrtgan vertikal
harus dibuat aerse,ang seling.
5) Teakeclrali diletakkan untuk membentuk iantai (apron) mendatar, pasangan batu
kosong harus dimulai dengan penempatan lapis pertama dari batu yang paling
besa. dalam gaLran parit di tumit lereng. Batu harus ditempatkan dengan mobii
derek (crare) atau dengan taagal sesuaiclengan panjang, tebaldan ke dalaman
yang diperlukan. Seiaaiutnya batu harus ditempalkan pada lereng sedemikian
hingga dimensi yang paling besar tegak lurus terhadap permukaan lereng, jika
tidak maka dimensl yaog den]i,(ian akan lebih besar dari lebal dinding yang
dlsyaratkan. Pembentuk?n balu ldak diperlukan bi'amana batu-bal! tersebut
letah bersudul, tetapi pemasangan harus menjamin bahwa slruktur dlbuat
segadat mungkin dan batu terbesaa berada di bawah permukaan air tedinggi.
Baau yang lebih besar har!s juga dilempatkan pada bagian luar dara permxkaan
pesangan balu kosong yang telal selesai.

5.2,3, PEI\,]ASANGAN BATIJ XOSONG

1) Seluruh pe.m[kaan baau ha..s ctibersihkar)da. dibasahi sampaijenlh sebetum


ditempaikan. Beio. harus diletakkan di alas halu yang telah dlpasang
ssb.lumnya selanjutnya batu yang baru akan diletakkan di atasnya. Batu harus
ditanamkan secata kokoh pada lere!g dan dipadaikan 6eh:ngga bersinggu,lga''1
dengan batu-balu yang berdekatan sampai membentuk ketebalan pasangan
baiu kosong yang diperlukan.

s tl-2

$IDAHDIBACA OAN D SETUJU|


Dpp 2017

2) Celah-celah antar batu dapat diisi sebagian dengan batu baii atau batu-batu
kecil, sedemikian hingga sisa dari rongga-rongga tersebul harus diisi dengan
beton sampai padat dan rapi dengan ketebalan iidak lebih dari 10 mm dad
permukaan baau-batu tersebut,
3) Pekerjaan ini harus dilgngkapi peneduh dan dilembapiselama tldak kurang dari
3 harisetelah selesai dikedakad.

- End of Section -

s.r 7-3
.z? 6- f /2,
DPP 2017

s.18

DRAINASE MEMANJANG DAN MELINTANG

'1. RUANG LINGKUP

1) Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan baik batu yang diisikan ke dalam
bronjong kawat (gabion) maupun pasangan batu kosong pada landasan yarg
disetujui sesuaa dengan detail yang ditLrnjukkan dalanr pada Gambar d.n
memenul-i Spesifikasi ini.
2) Pemasangan harus dilakukan pada badan jalan, lereag tianbl]nan, lereng galian,
dan permukaan lain yang terdii dari bahan yang mudah te.erosi di mana
per,indu.gan terhadap e.osi Cikehendaki.

PEDOMAN DAN STANDAR

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Sesuai dengan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGEN)AL:AN [,{uTU dan ya.g
diatur di bagian ini.

4. SUBMITTA.L

Sesuai dengan kelentuan dalam SUBtr,4|TTAL dan yang diminta di bagian ini.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL

5,1.1. BATU

a) Balu untlrk pasangan batu kosong harus te.diri d.ri bat.i blondos yang keras dan

b) Batu untuk pasangan balu kosong, berat tidak kurang dari 40 kg da. memiliki
di,nensi mi,limlm 300 mm- Konsultan dapat memerintahkan penggunaan batu
yang uku.annya ,ebih besa.jika kecepatan aai.an sungai .ukup tinggi.

SUDAH DIBACA DAN D SEiUJU]

s18-1
.f t (i'€ /"
DPP 2017

5,I.2. GEOTEXTILE

[4etode
No Ka.ade.istik Persyaratan
Penouiian
Jenis Prod.k Cantinrgus
Filanen, non

2 Material Dasar 100%


?olypropylone,
UV Slabilized
3 Massa nomlnal lqlan2) > 260 so 9864
4 Tebal lmml > 2.2 so 9863
5 Kual Tarik fave) KN/m so 1031s
Elonoasi(MDICD) o/o 80/50 so 10319
1 Kelahanan JebolCBR (N) > 2350 50 12236
8 Kapasitas pengaliran vertikal > 150 ISO 11058
-bada 100 mm head (l/m2lsl
I Kuat Tar;k Grab {IrD/CD) (N) 1100/1100 AST|\,1 D4632
10 Elonoasi crab iMD/Ctr) o/o 60/60 ASTM D4632
1'1 Ketahanan Jebo! Metode Rod {N) 550 ASIM D4833
12 l..lku.an 3ukaan lo.J f[rikron] s0 ASTM D4751

5.2. PELAKSANAAN

5.2.1, SURVEI LA?ANGAN


Kontraktor melakukan suryei sesLrai gambar yaag ielah disetujui. Apabila terjadi
pelbedaan gambar dengan lapangan atau diide.ilfikasi perlu adanya perubahan,
maka Kontraktor harus mengajukan perubahannya kepada (onstrltan.

5.2.2. PEMASANGAN GEOTEXTILE

1) Geoteksti: yang diki.im ke lapangan harus dengan pembungkus Llnluk


mel:ndungi malerial tersebut terutama dari sinar matahari. Penyimpanan dat
pemasangan gulungan geoteksti] tersebut tidak boleh menga,(ibatkan ketusakan
ilsik.
2) Geoiekstil dipasang sesuai dengan rekomendasl/petunjuk yang dikeluarkan
pabik, dan harus dipasang pada lokasi seperli yang dicantumkan pada gambar
rencana atau atas petuni!k Konsullan.
3) Pe.mukaan tanah lempat geolekstil akan dlgelar, haruslah bersih dari benda-
benda pengrusak seperti akar pohon dan la:n-lain yang meniinbulkan kerusaka,
pada geotekstil. Tanah d, bawah tempal geotekstil akan digela. harus
diusahakan kepadatannya seragam alau alas persetuiuan Konsultan.
4) Penyambungan geoteksti' dengan ove ap harus tepal, baik lebar malpun
posisinya agar geoteks)il dapat berfungsi selama waktu pelaksana!n daa
selama urnur aencana daai sttuktlr.
5) Penempatan lapisafi batu pelindung atau konskuksi lain selelah pe.ggelaran
geotekstil harus dilakukan dengan baik sehing!a geoteksiil tidak mengalami
beban rnelebih, tegangan iilnnya. Kerusakan geoteksti selama penempatan
lapisan batu pelindung alau konstruksi ha.us diperbalki atas petunjuk Kons!ltan

s 18 2

DISETIJJU]
DPP 2017

5.2.3. PENEMPATAN BATTJ

1) Batu kali/batu blondos ditata dan diatur rapi sampai ketinggian yang ditenlukan
dalam gambar.
2) Geobnile dilipat hingga menutup rapat drainase dengan lebar ove.lap geotextile
'15 cm.

5.2.4. PEN]MBUNAN KEMBALI

1) Ealu kali/ batir blondos yang telah ditata dan diatur rapi sampai ketinggian yang
ditentukan dalam gamba. ditimbun kembali menggunakan sirtu.
2) Timbunan s:rtu dilakukan pemadatan sampaielevasi sesuai dalam gambar.

- Erd o, Seclion -

$JDAH DISACAOAN DISTTUJUI

s 11,3
,z 9ft/ n
DPP 2017

s.{9

GEBALAN RUMPUT

1, RUANG LINGKUP
'1) Bagiat ini mencakup persyaralan untuk pengadaan material dan penanaman
rumpul untuk melindungi permukaan lanah, khususnya pada permukaan lereng
tubuh jalan atau pada lokasi lain yang ditentukan.

2) Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, dan peralatan yalg


diperlukan unt!k menyelesaikan pekerjaan lni.

2. PEDOMAN DAN STANDAR

3. JAMINAN DAN PENGENDAL:AN MUTU

Sesuai dengan kelentuan dalam JAMINAN DAN PENCENDAIIAN MUTU dan yang
dialur di bagian ini.

4. SUBMITTAL

Sesuai dengan ketentuan dalam SUB[,4ITTAL dan yang dia:ur di bagian ini.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5,,,- MA]ERIAL

5.1.{. GEBALAN RUMPUT

Bahan gebalan rumput yang digunakan adalah rufip,r! gajah atau sejen;snya dari
pemasok lokal. Balaa yang diajukan harls merdaiat persetujuan dari Koasultan.

5.1.2. TANAH CAI\4PURAN UNTUK GEBALA.N RU|llPUT

Tafah campuran harus alami, subur, dan dari tipe tanah lapisan atas yang dapat
dilanami, bebas dari balu, akar, bongkahan, batang kayu atau lainnya da. tidak
menqandung racun.

5.2. PELAKSANAAN

5.2.1. SURVEI LAPANGAN

Kontraklor rnelaBlkan sLrvei sesuai gambar ya.g telah diselujui. Apabila terjadi
perbedaan gam6ar dengan lapangan atau diidentiflkasl pe.lu adanya per!bahan,
maka Kontraklo. harls rndngajukan perubahannya kepada Konsultan.

SIIOA|I DIBACA DAN C]STJJJJUJ

s 19 1
DPP 2017

5,2.2. PERS'.4PAN

1) Eahan gebalan rumput harus dikir'n da,am lkJran standard, dengan


persetujuan Konslltan, dapat iumbuh pada daerah timblhan maupur galian
tanp, kesoliian bera.li atau tidak mudal-. jaiuh dari permukaan lereng.
2) Akaa rlimput harus dilindungidari calaya matahatidan daa udara kering.
3) Tanah hlrmus harus dihamparkan secare melala dengan ketebalan rata-rata 70
mm, dan ketebalan minimum 50 mm. Fean':ukaan tanah yang telah padat harus
.jigemburkan sampai kedalaman minimlm 50 mm sebelum penghamparan
tanah humun.

5.2"3. PENANAMAN

1) Fenanaman harus dilakukan o,eh tenaga yang berpengalaman dengaa prosedur


peaanaran dan dia\{asi.
2) Waktu penanrmaa hqrus disesuaikan dengan kondisi setempat.
3) Bahan geba,an rumput harus dipasang dar direkatkan me,ryilang te.hadap
kemiringan lereng dengan luas minimum 0.5 m, gebalan permeler persegi area
penanaman dan seluruh area penanarnan harus tedllup gebalan rurnpul pada
saat selal_r terima pertama
4) Setiap potongan gebalan rumput harus dipasang pada s,si Iereng dengan
dipasak menggunakan 2 pasak kayu sepanjang 300 mm raia dengan
pe.mukaan. Jika dipe.lukan, dilakukan penambahan pasak untuk mencegah dari
jatuh.
5) Seluruh area penanaman rumput harus diairi secukupnya dan d:tekan lrntuk
meadapatkaa permukaa. yang rata..

5.2.4. PEMELIHARAAN
'1) Pemeliharaan harls dilakukan segeaa setelah pena.aman dan dilal(ukan lerus
menerus lermasuk penyiraman, pembuangan rumpul ]iar, penanaman kembal:
nrmpul yang tusak /mali sesuai dengan persyaratan.
2) Se:ama masa peme:iharaan sampai serah terima akhir pekBrjaan, Kontraktor
harus melaa!kan peny:raman untuk rnenjaganya kondisi rumput letap tumbuhl
sel'rat teamasrk petotongan secara berkala.

- End ol Seclion -

SUOAH DIEACADAN D SETUJUI

s.19 -2
,ft** t'
DPP 2017

s.20
PERLINTASAN

1, RIJANG LINGKUP

1) Bagian ini mencakup persyaratan unluk pembongkaran dan rekonstruksi Perlintasan


Aspal yang ada, dengan tujuan untlk menyes aikan level permlkaan perlintasan
disebabkan adanya jalan rel baru seperii yang leatera dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan.

2) Koataakto. harus menyediakan tenaga keda. bahan, dat pe.a,alan untuk


penYelesa:ar pekeriaan ini.

2. STANDAR DAN PERATURAN YANG BERLAKU

Anerican As6ociation of State Higirway and Transportation Officials {AASHTO)

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


l) Sesuai dengan l(ete.luan dalam JAl,4lNAN DAN PENGENDALIAN MUTU dan yang
diatur di bagian ini.
2) Contoh materialdan pe.gujia. harus disiapkan oleh Konlraktoa untuk mecdapaikan
pe.setujuan lermasuk metode penguiian. Pengujian harus dilaklkan dalam jumlah
yang mencukupi dan pada lokasi yang sesuai/ mewakili sehingga mate,ial dan
pemasangaa seslrai dengan persyaralan. Penguiian meliputi mate,ial agrega:e yang
digunakan dan aspal belon (Asphalt Treatnlent Base naupuo Asphalt Suiace)-

4. SUBMITTAL

Pengajuan harus dibuat sesuai BAGIAN SUBMITTAL dan yang diatur di bagian ini.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.I. MATERTAL

5.,1.1. AGREGAT DAN BAHAN PENCIKAT

1) Agregai harus ierdira dar, baiu pecah, ierak, ke.ikil pecah, pasir kaku atau bahan lain
yarg disetujui. Agregat harus lampak bigLrs dan tahan lama, bebas dari bongkahan
tanah/ lemparng, baha,r organik, atau bahan asing lainnya. Bahan yang tertahan
pada saringan No. 4 (4.76 mm) adalalr agregat kasar lan yang lolos disebut sebagai
Ag,egat halus.

SUDAH DIBACAOAN ," SETUIT]I

s20-1
( /q-'=,'
DPP 2017

2) Agregat kasar yaag aerdira dari fragmen anguler dengan kilalilas dan kepadatan
seragam, ha.us anempunyai keatsan lidak lebih dari 40% setelah 500 putaran jika
d:lrji MSH"iO T S6. Jlmlah padikel pipih dan panjang tidak boleh lebih dari 30%'
Partike! pipih adalah bahan yang mempunyai rasio lebar dibanding tebal lebih besar
dari3 dan parlkel parjang adalah bahan yang mempunyai .aslo anlara panjang dan
lebar iebih dad 3. Hanra tipe yalg sara yang boteh digilnakan dalam proyek dan
keteGngan mengenai bahan harus disampaikan.

Bahan pengikat harus terdiri da.i pasir yang disaling, pasir kaku, atau bahan alami
yang be.campur dengan agregat kasar' ?e.syarclen liquid-limit da. plasticity-index
haaus diterapkan pada komponen yang digunakan agal sasuai dengan persyaratan
giadasi. Porsi komponen yang lolos pada saringa. No.40 (0,42 mm) ha.us berllpa
6ahan ,or-plasiic atau yang mempunyai liquid linil lldak lebih besar dari 25 da'
p/asticity ]I,dex tidak leb:h dari 5.

4\ Persyaralan Gradasi berikut untuk lapisan dasar. Agregat harus mempunayi ukuran
maksimum 40 mm dan memiliki gradasi sebagaibeai'ut:

Tabel S.19-1
Prosentase beral lolos
u!!G! gc!!!.a! sarinoan Derseoi.

2-inch f50.Bmm) 100


1-1l2-inch (38.1mm) 70 100
f-inch t25.4mm) 45 80
1|2-inch l2.7mm\ 30 60
No- 4 {4.76mm) 20 50
No- 10 (2.0mm) 15 40
No 40 (0.42rnrn) 5
No.200 (0.074 mm) 0 10

CATATAN:
Partikelyang mem:liki diameter kurang dari0.02 millimeter tidak boleh lebih dara
3 persen berat lotalsampelyang d uji.

5) Aspal

a. Semen aspalt hall;s memenuhi MSHTO, grade penetrasi: 80 _ 100.


b- Jika diperlLrkan Konsultan, K.otraktor haaus melakukan pengrmbilan cortoh dan
pe[gujlan bahan perlerasan, tanPa biaya iambahan dari PemberiTugas.

6) Bituminous prime and tack coat

Efiulsifled asphalt untuk prime dar tack cttating hanls memenuhi AASI"ITO TB2 atau
AASHTO M140 untuk prine coat dan aack coa1.

SUOAH D]BACAOAN D]qETUJUi

f /Ed /'
s20 2
Dpp 2017

5.2. PELA(S.A.NAAN

5.2,1. UMUM

1) Sebdlm memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyiapkan dan mengajukan jadwal


dan metode kerja detail untuk mendapaikan persetu.iuan Konsultan dan Pemberi
Tugas, yang terdiii dari urutan ke{a, kaltan dengan pekerjaan lain, cara
pengenda,iaa lalu lintas.ialan dan kesdamatan operasi KA yang tercantum dalan')
3AGIAN KEAMANAN DAN KESELAI\4ATAN KERJA,

2) Konstruksi perlintasan harus dibuat simultan dengan pekerjaan utanra yakni


pemasangan rel sesuai pada BAGiAN PEMASANGAN TRACK.

5.2.2. PEMBONGKARAN (ONSTRUKSIJA:.AN


'1) Pembongkaran perlintasa. aspal,ama tidak boleh merusak uiilitas yang ada.
2) Segera seielah penggalian mencapai kedalaman yang diaentuka!, permukaan tansh
dasa. perlinlasan hatus d,padaikan ses(ai leEyaraaan pada EAGIAN PEKERJMN
URUGAN TANAH UNTUK BA'AN JALAN
3) Male.ial galian harus dibuang keluar d?ri lokasi kerja oleh Kontraktor-

5.2.3. PERSIAPAN TANAH DASAR

Tanah Dasar harrs di6iapkan sebagai permukaan kasaa sesuai dengan persyaratan
pada SAGIAN PENYIAPAN "TANAH DASAR OAN SUBBALAS.

5,2.4. PEMASANGAN TRACK BARU

Pemasaagan kack baru dilaksanakan sesuai persyaralan pada BAGIAN


PEMASANGAN IRACK

5.2.5- PERKERASANASPAL

'1) Salu pecah dengan gradasi baik harus dihamparkan pada balas sampai ketinggian
rel dan d;padatkan.
2) Perkei.san jalan harus dibuat lap;san pe. lapls.n beriurut luru! dad tipe maleral
yang bededa sesuaidengan kelentuan dan peasyaralan.
3) Seiiap lapisan da bahan harus diratakan dan dipadatkan sebelllm pe.nasangan
iapisan be,ikutnya dilakukan.
4) Deta,l pekerjaan pengaspa,an sesuai BAGIAN PFKERJAAN PERKaRASAN JAIAN.

- End of Seclion -

SUDAH OISACA DAN


OISEil]JUi

I /rr 'z /c
s20-3
DPP 2017

s.21
PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

1. RUANG IINGKUP

'1) Bag:an ini mencakup persya.atan menganai penyediaan mateial dan pelaksanaan
pekeriaan perkerasan untuk relokasi dan/ atau perbaikan Jalan pada lokasi, ukuGn
d?r batas seperti tercantum Calam gambar,
2) Konltaktor ha*s menyediakan tenag. ke,ja, bahan, dan peratalan untuk
menyelesaikar' pekerjan ini.

PEMTURAN YANG BERLAKU

Peraturao ber:kut merupakan bagian dari spesifikasiteknis :

' Standard lndustri lndonesia (Sll)


. Ameritan Association of State Highway and 'franslorta:ion Oficials (AASHTO)
siandard
. American So.iely for Testing and l\,4aterials (ASTM)

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Sesrai denga. ketentuan datam JAMINAN DAN PENGENDAIIAN |\,4UIU dan yang
d:aiur di bagian ini.

4. SUBMITAL

Sesuai dengan ketentuan dalam SUBMIITAL dan yang diatur di bagjan ini.

S. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL

5.1.,I. MAT'R'AL LAPISAN SUEIsASE UNTU'( JAL,AN


Subbase class B haruslerdj dari campuran kerikii dan atau fraksi batuaa yang keras dan
mempunyai specific gtavib/ lebih besar dai lada pasir, silt antj ctayl len1pung, sesuai
denga. persyaGlah dibawal ini:

SUDAH DIBACA DAN D SE]N]U

s.21 - 1
DPP 2017

Standard !kumn saringan Persentase Lolos


ASTM berdasar berat
2" '100

11t2' 7G.100
1" 55-85
314" 5o-80
3/8', 40:70
No.4 30-60
No. l0 20,so
No. 40 10-30
No. 200 5-15

. (eausan:
ASTM no. 12 (AASHTO T 96) 4A'% max.
. Soaked CBR:
0/o
(AASHTO T 180) 40
5.1.2. MATERIAL LAPISAN BASE UNTUK JALAN
Lapisan base/ macadam, terdiri da batu pecah yang didapatkan dari pemecahan batu
atau kerikil. Aggregate unluk lapisan macadam harlls sesuai persyaralan berikut:
a- Agregat Kasar
Persentase Lolos
Standard ukuran sar;ngan berdasarkan berat
75 mm 100

60 mm s0-100

i9.r 35-75
40 nm 0-'15
25 mm 0-5

40 o/o ,lr.ax
Keausa. (AASHTo T 96)

b. Agregat Pengtnci
Persentase Lolos
Standaad ukrtan sa.ingan berdasarkan berat
25 mm '100

'18 mm 95 -100

9mm 0-5

Keausan (AASHTO T 96i


)

s21 -2

t / *'e' /v
DpP 2017

5.I.3. LAPISAN PRIME COA'T U TUK JA'AN


MaterialA6pha/f
prime coat adalah Medium Cuting crlbac&, fingkal MGo, [,,1C-1 atau MC-2, atau aspal
emu:si sesuai dengan syatal-syarat pada AASHTGB2 dan MSHTO M140,

5.1.4. LAPISAN PERKERASAN ASPAL BEION


1) Umum
[,,]aterial yang akan digunakan hatus mempunyai sifat campuran yang proporsional
sesuaidengan formula dan mendapat persetujuan Pemben Tugas.

2) Agregate kasar.
Proporsidariag.eg3ie yang te,lahan pada saringan No.8 (!kuran mm) dike.al sebagai
agregate kasa.yang melrpakan batu pecah/kerikil lecah. Hanya satu ierlas batu pecai
yang harus dipakai.
Eatu pecah aiau kerikil pecah harus bersih, keras, bebas da, kolo.an a!a! hmput ?la!
bahan lain yang mengganggu penyatuan de.gan bahan aspal-
3) Agregate halus
Ageqat halrs adalah agregate yang lolos saringan No. 8 (ukuran mm) yang terdiri darj
pask alam, sisa material ayakan atau kombinasi de.gan sejumlah pasir alam, kecuali
jika pemakaian sebelumnya dengan sisa ayakan batu k rlr tldak lici! bagi :alu lintas.
Agregate halus harus bersih, ke€s, permukaan yang kasar, bebas dari lumpur alau
ta.ah liat.
4) Materjal pengisi
lrate,ial pengisiterdiri darl batu kapur, dolomite dusl, semen PC alau material lain ya.g
diselujui Konsultan. Bahan tersebut harus bebas dari bahan-bahan pengganggu seperti
lumpur, sampah, dll.

SUDAH DIBACA DAN D SE1UJU

s21 -3
DpP 2017

Material pengisi harus k3ting dal lidak menggumpal ketika diperiksa dl laboratodum
dan memenuhigEdasi dibawah inii
Proseatase Berat Lo,as
Ukuran Ayakan (MSHTO T27)
No. 30 100
No. 80 95-100
No.200 65-100

5) GradasiCampuran
Campuran malerial harus mempunyei gtad?si yang seragam dari kasar sampai halus
dan sesuai persyaraian gradasiAASHTO tl'1 den T27 dibawah ini:
UkuranAyakan Standa.d Prosentase Berat Lolos
ASTM B
'100
1"
3t4" 95-100 100
56-78 74-92
No. 4 38-60 48^70
No. 8 2747
No.30 13-28 '15-30
No. 50 9-20 10-20
No.200 +B 4-9

6) Aspal
Material aspat berupa aspal semen tipe penekasi60 -70.
Contoh dan pengujian aspal semen lersebul harus sesuai dengar} staadaa AASHTO,
yaiiu:
Samplinq / contoh mate.ia! f40
Kandunoan Air T55
Pealetlas: T49
Soluti:ity in tetra chloride, meltrod no.'1 't 44
co. CCI4 substituted for Cs2
DueUlitv T 5't
Flash Point T48
Thln-Fila oven tes! T 173
Spot Tesl f 102
7) Karakteastik Camp.rran Aspal Belon
Jiaa pe.gujian sesuai dengan melode Marshall (ASTM D 1883), carnpu.an aspal beton
harus sesuai dengan persyaratan sebagai berikutl
- Stabilitas (Kg) mi.,700
- Flow (mm) max 5
- Rongga dalam totalcampuran (
o/o
) 4-6
- Rongga berisi aspal( % ) 65-75
suDAHD|BACADl|lcrsErLjtu
I?

{/*'e'tu
DPP 2017

5.2. PTLAKSANAAN

!.2.1. P:RSIAPAN
Kontaklor i:arus memasang patok-patok yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

5.2.2. LAPTSAN PONDAST BAWAH (SUBBASE)

1) Tanah dasar/ subgrade harus disiapkan dengaa pemadatan.


2) Material subbase harus dipadatkan sehlngga menghasilkan suafu lingkat kepadatan
yang disyaratkan peda setiap kedalaman dari seliap lapisan 10C% dari tingkat
kepadatan maksimum yang telah ditentukan sesuai dengan AASHTO T 180 (meiode
D) dan nilaiCBR40 %.

5.2.3. LAPISAN PONDAS: ATAS (BASE)

1 ) Lapisan Base adalah suat! bagien ya.g terlelak antara baoian alas laplsan subbase
dan dlbawah lapisan aspal traalmeat. Lebar,agisaa base :ni :tarus disesualkan dengan
gambar atau sesuai petunjuk Konsultan.
2) Nraterial base harlls dipadatkan sehingga menghasi'kan su?tu li.gkat kepadatan yang
disyaratkan pada seliap kedalaman dari setiap lapisan 100% da.i tingkat kepadatan
maksimum dan nilaiCBR 80 %.

5.2.4. LAPISAN PRIME COAT

1) Pekeijaaa ini terdiri dari penyiapan dan pelapisan aaaterial aspal aair pada lapisan base
yang telah disiapkan sesuai ketentuan dan gambar.
2) Prime coat harus dilaksanakan hanya jika permukaan lapisan :ersebu: kedng atau
sediklt lembab sampai pada suhu 'l5o C, dan jika cuaca tdak berkabui atau hujan
deras.
3) Pe,apissn mateaial aspal harus memakar alat penyemprot yang disetujui oleh
Kors-han. Penyemprotan dilakukan nerata a-!ara 1.0 - 2.5 Kg/m?.
4) Tidak diajinlian ada lalu linias pada laplsan primo coat sampai material aspalterserap
dan kering serta lelah diselujuiKonsultan.

5.2.5. LAPIS,AN PERKERASAN ASPAL BETON

1) Sebelum m"nghamparkan campuran aspal beton, permukaan yang ada haalrs bersih
daa larmpur dan bahan-bahan yaag merusak. Bila perlu dilaku:<an pembeGihan deagan
kompresor dan ataLt sapu lidi.
2) Penghamparan .ralerial aspal b3ton agar dimulai pada leapat yang pal;ag jauh dari
unit pencampur aspdi dan bergerak secara terus menet'us Ls arah lokasi
pencampuran/pengolahan.
3) Sesampai di iernpal yang dituju, campuran dihamparkaa di lempa1, sesuai dengan
kemiringaa, elevasi dan potongan melintang dan sesuai ketenluan.
'ebar
s.21 - 5

$"/ *'e- *
DPP 2017

2\ Ponghampa.an malerial aspal beton agar dimutai pada tempat yang paling jauh dari
un:t pencampur aspal dan bergerak secara terus meneflrs ke arah lokasi
pencampuran/pengo!ahan.
3) Sesampai di tempat yang d:auj!, .ampuran dihamparkan di tempal. sesaai dengan
kemiringan, elevasi dan potongan melintang dan lebarsesuai ketentiran.
4) Segera sesudah campuran dihampar dan diratakan, permukaan akan diperiksa
kemudian dipadatken secara menyeluruh dengan mesin penggiias-
5) Pemadatan awal unt.k satu lapisan agar dilaksanakan dengan 2 (dua) atau 3 {tlga)
axle landefi ralleryaog dioperasikan segera dibelakang mesin pengaampar.
6) Kepadalan dari campuran yang bersatu sepert:yang ditehlukan oleh MSHTO T 16€,
harus > 95 kepadatan contoh dilaboratorium dan dilaksanakan sesuaiASTM D 1833-
7) Ketebalan lapisan permukaan aspaltidak boleh bervarjasi lebih 5 mm dari ketebalan
ya.g ielah ditetapkan.
8) Suhu aspal sewaktu renghamparan anlara 140'C-150'C, dengan tebal
penghampaian 6.2 cm (biasanya penyun an 20% - 25./o) !t.:uk mencapai keteba:an
aspal 5 cm. Ketebala. penghamparan dapat dirkur de.gan penyetelan yang terdapat
pada bagian samping belakang dati Aspbalt Finisber-
e) Per.adatan tahap pertama (break down rolling) dapat dilakukan setelah agregat aspal
yang telah dihamparkan lemperaturnya turun antara '110'C-125'C. Saat pemadatan
pertama dilihai bagian penghamparan yang tidak rata alau kekurangan aspal, jika ada
maka aspaldapat ditambah dengan mengg.rnakan sekop. Pemadatan tahap pertama
dilakukan dengan tandem roller (kapasitas &10 ton) sebanyak 1 passing dengan
kecepatan 5,8 km4am.
10) Pemadalan tahap kedua (secondary rolling) dilaksanakan sdelah pe.nadaia. tahap
penama selesai. Pemadatan tahap kedua dim!lai pada temperatur hamparan yang
sldah digi,as pada tahap pertama telah menurun aniara 80'C-90'C. Penggilasan
tahap kedoa denga. PTR (yang beratnya 10-20 ton), dengan kecepatan 5-8 km/jam,
sebanyak 16 passing. U.lluk pemadatan pertama dan tujuan dilakukan searah dengan
sumbu memanjangjalan, dimulai pada bagian tepidan akhirnya kebagian tengah.
11) Per.adatao tahap keliga tlinisher rolling) dilakukan setelah setelah pemadaian tahap
kedua selesai. Penghamparan tahap ketiga dilakukan dengan larde.r,.o//e/ (kapasitas
8-'10 to.) sehanyak 2 passing denga. kecepalan 5-8 km4am.

- End oJ Section -

t l*'z t'
SI'DAH DIBACA DA 11 DISITI.]J UI
DPP 2017

s.22
PEKERJAAN PEMAGARAN DENGAN BETON

1, RUANG LINGKUP

Pekerjaan !ni neliputi pecgadaan, pemasangan pagar, pembuatan pondas: pagar,


pekerjaan sloof dan ceruauk.

2. PEDOMAN DAN S]ANDAR

?eraturan dan standa.d yang digunakan dalam pelaksanean pekerjaan ini adalah
sebagaiberikut :
1) Peraturan Beton lndo,resia (PBI-1971-N1.2) dan SKSNtTI5-1991.
2) Peratu.an Uoum !nt!k Perneiksaar Bahan-baha. Sangunan (ptJBB i70 Nl.3),
dan PUBI 1981.

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTIJ

Sesuai dengan kete.tuan dalaft JAMINAN DAN PENGENDALTAN I,UTU dan yang
d:alurdibagian i.la.

4. SUBMI:TAL

Sesuai dengan ketentuan dalan SUBMITTAa dan yang diatur di bagian ini.

5. PERSYARA:AN TEKNIS

5.1. MATERIA!

1) Plat beton dengan pe$yaratan sbb:


Iebal : tebal 8 cm
Mutu Beton : K-250,
Oi.e.si : sesuai garnbar teknis.

2) Adr(an uniuk po.dasi dan sloof


Kuat tekan karakeristik m;namun 225 kg/cm'? (pada umur 28 han), dengan
kandungan semen (PC) minimuaa 2TS kg/mr dan kandungan/ ratto ar semen = 0.60.

3) l!4aterial beton unlrk pordasi


Pekerjaan belon dimaksud ada,ah lintrk pelerjaan pondasitiang pagar.
Persyaral..!, tJahan untuk beion pondas: adaaah sebagai ber:kul:

i /L-a t'
s.22 - 1

SUDAH DIBACA DIN OISETUJUI


DPP 2017

Adokan:
Kuat iekan karakteristik minimum 225 kglcr.' (pada urnur 28 hari) dan mengacu
pada pekerjaan BAGIAN BETON.

b)
Ai. yang dipergunakan harus bersih tak be.campur de,lga, minyak, garam,
asam, a,kali, gula dan material lain yang dapat merugikan.

Pask
Pasir (Agregai halus) yang dipakai harus terdiri dari pasir alam atau sungai
yang mempunyai karekleristik yang sama dan mempunyai parlikel yang ke.as
serta tdak mengandung material yang dapat merusak konstruksi da. melebihi
bala6 :(etertuan sebagai be.iklt :

- Tanah Lumpur =I o/a

- Materia: lolos sarlngan no. 200 =4 o/o

- G€dasi rrateajal haius memenuhi persyaralan:

Paosentase Loacs Saringan


Ukuran Saringah (ASTM)
(BerCasarkan Berat)

3/8 :rch '100

No. 4 90 - 100
No. 4 80 - 100
No. 16 45-80
No.30 25-80
No.50 10-30
No.100 3-100

d) Agregai Kasar
Agregat Kasar yang dipakai harus terdiri dari batu pecah, kerikil atau malerial
la,n yang mempunyai karakteristik yang sama dan mempunyai partikel yang
keras serta tidak mengaaduag rnaterial yang dapat merusak konstruksi dan
melebihi batas ketentuan sebagai bedkut:
- Tanah Lompur = 0.25'/o
- Materlal iolos sa.ing.n no. 200 =1ok
e) Semen (PC).
-seme.r (?C) yang dipakai harus ses.ra: dengan SNI dan berasal dai produk
yarg sama.
Semen yang dipakai harls terlindung dari f,u.ian dan lempat penyimpanannya
harus terjaga kelembabannya, semen yang sudah mengeras akibat pengaruh
kelembaban !dara tidak boleh diqunakan.

{lE,*
suoAH DtBACt lir: liTlJrJl
DpP 2017

5,2- PERALATAN

Peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan


kebutuhan di lapangan minimal:
. Crane 3 ton

5.3. PELAKSANAAN

5.3.1. PEMASANGAN BOWPLANK

1) Pemasangan bowplank har!6 dilaksana,Gn dengan pe.gukuran untuk menentukan


elevasi keti.ggian pagar, jarak tiang pagar dan pordasi p6gar yang akan
dllaksanakan serta digunakan sebagai refarensi pekerjaan galian pondasi.
2) Bowp:ank harus dipasang pada setiap rencana posisi pondasi pagar.

5.3.2 PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI

1) Pekerjaan galian tanah harus dilaksanakan sesuai denga, dime:rsi dan posisi yaog
dltentukan dan harus didasarkan pada gambar kerja yang telah disetujui oleh
Pener:ma Tugas/ Pemberi T0gas.
2) Tanah bekas galian dapat digu.akan sebagai urugan kembali dan diratakan seielah
dilaks6nakan pengecoran belon pondasi.

5.3.3 PEMI.SANGAN TIANG PAGAR BETON


Pekerjaa. pemasangan tiang pagar beton dapat dilaksanakan seslai dengaa ketenluan
yang dlsyaratkan, terutama ukuran antara tiang deagaa tiang beaikuaoya deagan
ketentuan sebagai be.ikut :

1) Iiang pagar beton harus di sel tegak lurus dengan menggunakan waterpass dan
kedalaman tiang yang ditanam seda,am 1':5 cm dari permukaan tanah pada:ubang
pondasi beton dan disesuaikan dengan gambar rencana.
2) Sebelum dilaksanakan pengecoran, tiang tersebut harlis ditoparg defigat kay! atau
mateiial lainnya sebagai penahan.

5.3.4 PEKERJAAN PONDASI BETOII


Pengecoran pondasi dilaksanakan dengan metode pengadukan/ pencampuran
menggunakan beton molleh (m:xer) dengan komposisi campuran sesuaj spesiaikasi
tekn;s sebagaimana disyaratkan d6lam dokumen lelang.

5.3.5 PEKERJAAN PONDASI BA,TIJ KALI


Pasangan pondasi pada tanah yang daya duk.tngnya keci, sepertitanah s?wah, kondisi
tertentu soparli pacia tepi/ tebing sungai ?o.dasi yang digunakan pondas; bore pil3 ata!
yang sesua,, agar kedudil:(an pagar atabil. Untuk mempe.kuat pondasi dapat
mggguna;.aa ce.ucuk kayu (kayu dolkel) alau dengan pondas, batu kali denga.
dimensi dan benluk sesuai denga. petunj(t( pengawas lapangan (Penerima Tl,gas)
atau oleh Pe..beri Tugas.

#y"z t'
-rtrl !isErrlJUl
r
suDAH DlBr'
Dp? 2017

5.3.6 PEK:RJAAN URUGAN KEMBALI


Setelah dilakukan pengecoEn pondasi tiang maka tanah bekas galian galia. pondasi
dapaa diraiak?n pada lokasi disekitar pagar.

5.3.7 PEMASANGAN PANEL BETON


1) Pemasaagan panei beton dilaksaaakan setelah pernasangan iaang pag?i memenuhi
persyarataa beban, pemasangan d:laksanakan deng?n metode daa peralataa yang
cukup dengan menggunakan peralatan yang 3e9uai,

2) S€lllruh jenis malei"ial ya.g mas,h dapal dipergunakan harus dicatal, disimpan, dan
dijaga di tempat yang telah ditentukan oleh konsu:tan. Sedangkan maae;al ya.rg
tidak dapat digunakan harus dibuang keluar lokasi pekerjaan.

- End of Seciion -

{fy'e /,
SUDAII DIBACA OAN DLSETUJUI
s.23
PONDASI CERUCUK KAYU

1. RUANG LINGKUP

Iata caaa ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi para pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan pondasi cerucuk kayu Ci atas tanah lembek dan tanah
gambut. Tujuaanya adalah untuk mempermudah cara peleksanaan pondasi cer!cuk
kayu diatas tanah lembek dan ta.ah gambut.

2, STANDAR DAN PERATURAN YANG BERLAKU

Lampiran No.6 Kepulusan Direktrr ienderal Bi.a Marga N0.76/KPTS/Db/1999.

3, PE(GERT'AN

1) Tanah Lembek adalah lanah yang secara vis.ral dapat ditembus dengan ibu iari
minimum sedalam t 25 mm, atau mempu.yai kuaa geser 40 kPa berdasakan uji
geser baling lapangan. larah lembek dapat terdiri al?s tanah lembek a.organik
dan org?nik.

2) Tanah Lembek Anorganik adalah tanah lembek yang pada Lrmumnya terdiri atas
lempung atau lanau dengan kadar organik dari 0olo sampai dengan 25% atau
kada, rbu dari100% sa.r,pai 75o/o.

3) Tanah Lembek Orgaoik adalah tanah lembek yang mengandung kada. organik
25% sampai 7570 atau dengan kadar ab! 75% sampaidengan 25%.

4) Tanah GambL:t adalah tanah organik ya.g mengandung kadar rbu lebih kecil
dari 25% atau kadar organik 75%.

5) Cerucuk Kayu adalah susunan tiang kayu dengan diameier atau ukuran sisi
anlara B dan 15 cm yang dimasukkan ke dalam tanah sehingga berlungsi
sebagai pondasi.

6) Kepala Cerucuk adalah sesuat! konstruksi yang be.furgsi untuk menyatukan


kelompok ilang da:am mene ma beban. Kepala cerucuk dapat berupa pengap:t
dan tia.g-tiang kay!, matras, kawat pengikat, papan penutup atau balok poer.

PERSYARATAN TEKNIS

4.',. KEADAAN MEDAN

'1) Pada umumnya lanal lenlek da.r tanah gambui banyak teidapal di daeEh rawa
dengan mL.a a:. cukLo ti,lggi, sehirgga sanqat begslg4U!
pelaksanaaa konstruksi.
SUDAH OIBACA DAN D]SETUJU]

I
/'-
tr('*---f;,, .l.a
/'
s.23 - 1
2) Umumnya dipengaruhi pasang surua, yang sangat berpengarri :erfiad.p elevasi
rencana kepala liang.

3) Pada pea.nu|<aan lahan sering di.iumpai tunggul-tunggul kayr, yang umumnya


lidak perlu dicabul.

4.2. BAHA{
1) Ku:it kayu u.|iuk bahan cerucuk tidak perlu dikupas

2) Cerucuk kayu yang diguoak?. dapat berupa bala.g kayu atau hasil otahan
dengan spesirlkasi sepedi pada berikut:

Persyaratan Cerucuk kayu

U€ian Persyaratan

Diameter lvllnimum I cm, maksimum 15 cm

Paniano Minimum 3,5 cm, maksimlm 6:n

Kelurusan Clkuo Iurus. tidak belok dan beacabanq

Xekuatan Minlmum kelas kual ll PKKI 1973

Teoanoan Minimum Was kuat !1: untuk muiu A PKK1 '1973

5. PETAKSANAAN

5,1. PERSIAPAN

5.1.l,Penentuan Lokasl

1) Pasar:g patok-patok ukur untuk mene.tukan lebar dan !anjang pondasi.

2) Ie.lukan tenlpal kedudukan tiang-t,ang ce!'ucuk yang akan dipancang dan diberi
landa deng?. menggu.akan patok-patok pada gambar berikLrt :

++ + -l. 'F
-r- .l | .t- + + .F
-|.+ + -t.
.i. i ++ + -f

SUOAH OIEACA DAN DISETUJI]L

s.23 - 2
4
*tru'/'
Keterangan: b = Leba. pondas;
t- Patok tanda penempaian cerucuk (dilihat dari atas)
. : Tanda penempatan cerucuk (dilihat dari sampimg)

5.1.2.Pe.ylapan la.ah Dasar

Lakukan penyiapan tanah dasaa sesuai deagaa gambar rencana dan lakukan hal-hal
sebaOai be'jku1:

1) Be,s:hkan tanah dasaryang dapat xengganggu pelaksanaan.

2) Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).

3) Bi,a muka air meacapai permukaan tanah, rnaka lirnbu. tanah dasaa sehlngga
muka taaah limbenan di atas muka air.

5.2, PE'-AKSANAAN
5.2.'l Pemarcangar Ceruc!k Kayu dergan Tenaga Manusia
1) Rlnri.gkan tagian ujung bawah cerucuk kayu agar mudah menembus ke dalam
tanah-

2) Pasang pe.ancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapaa dengan
mudah melnukul kepala tiang pada ketinggian terlenlr.

3) Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beritopitiang.

4) aega,&an tiang cerl]cuk dan naslakan sedikit ke dalarn tanah agar dapat
dipukal dengan stabil dan tetap tegak lurus.

5) Pukul tiang dengan palu pemukul pada ujung alas cerucuk yang sudsh diberi topi
sampai keda:aman rencana-

5.2.2 Perra!cangan Cerucuk denga.t Atat Pancarg


1) S:apkan alat pancang tiang cerucuk dergan kedudukan yang dapat menjangkau
pekerjaan pemancangan seefeklilmungkin.

2) S;apka. tia.g ce,ucuk pada kedudukaa re.icana.

3) Pasaog tjang cerucuk be.ikut topa pem.rklrlnya pada alat pancang, dan pastikan
iiang berdi.i tegak lurus.

4) Calal penurunan pemancangan sa..pa; kedalaman rencana mlnimum 1 1i3ng


untuk setiap 5 m kearah memanjang lalan.

.,1ISEililill
SUDAH DIBACA DAN

s23-3
{f ,*;''
5.2.3 Pemancangan a.r!3uk dengan Eack lroe
1) S;apk€n lantai kerja yang terdiri atas ,alok-lalok kayu atau papan untuk
operast'onal Back Hoe.

2) Si6pkan 3ejumlah liang yang akan dipa.carg pada tempat kedudrikannya.

3) Tegakkan tiang pada pos:si kedudukan rencana dengao bantlan tehsga


manusta

4) Operasikan Eack Noa, da.' pastikan bagian rangkok (Bucke0 aka. menekan
tiang secaaa legak ltals.

5) Tekan tiang dengan Bucket sampai masuk taatah sesuai dengan kedalaman
rencaaa-

- End of Sectlon -

SUOAH DlBACA DAN DISETIJU]

s23 4
t /'-" t
DPP 2017

BAB 3
TRACK
DPP 2017

T.1

REL

t_ RUANG :.INGKUP
Bagian lni mencakup persyaraian pengadaan rel termasuk menyediakan angkulan,
peayimpanan, inspeksi/ superv:si. peogujian dan asuransi.

PE}O'l'AN DA'.I STANDAR DAN PERATURAN YANG BERLAKU


EN 13674 - 1 Tahun 201 1 : Pad '1 Vignole Raiiway Ra:l 46 kg/and above

JAIVIINAN DAN PENGENOALIAN I$UTU


Sesuai dengan kelenluan dalam "Jaminan Dan Peagendalian Mittr.r'

SU!MITTAL
Oa:am hal pengadaan maierial iersebul diatas, Kontraktor berkonsLlltasi teriebih
da:rulL dengan Pihak Pemberi Kerja (Owrer) maupun Konsultan dan harus memb.tat
pengajuan sesuai dongan persyaratan pada SUBI\,,lIT"TAL.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL

5.1.r. Persyaratan Umum


1) Blooms yang diblral dari basic oryge, sleel alau electric arc fufiace slee/ yang
teaah melalui proses penyempurnaan sekunder via ladle arc, vacuun degassed
dan continuously caatdapat digunakan untuk p.oduksi rel.
2) Rel harus diproduksi dan diperiksa dan diuji olei pabrikan sesual dengan
standar EN 13674 -'1.

3) Profll reiyang din1aksud daLam spesifikasiini ada:aarea54E1.


4) Kiasifikasi lel adalah tipe R350H1dengan keke,asan min:mal 350 HBW.
5) Klasiflkasi profll untuk toleransi adala! pro,ile kdrn Y sesuai EN 13674-1 lable
7 atau Pasa,5.3.1 dalam spesif;kasiini.
6) Panjahg dari re, adalah 25 nl dengan toleransi sesuai EN 13674-1 Tabel 9 atau
Pasal 5 3.3 datam spes.fikasr '1i
7) Apabila dib.rtuhkan lubarg laka akan Ciatur dalam konkak (mengacu pada
persyaratan dida'am EN 13674-1 Tabel 9).
8) Tole,ansa kelurLsan, ke,alaan permukaaa dan memenuhi
persyaraia^ rel Kelas A dalam fN 136/r' _doel
spesillkasi ini.
SIIDAH DIBACA D,\ii !1S:; J' li
1
lt

T T.1
f/ 6,e< /"
DPP 2017

5.2. ..RSYARA]AN
5.2,r. Pera.npdng Rel
Profil rel mengacu pada EN 13674 - 1 Figure 4.15 halaman 56 sebagaimana
ierGntum pada gambar aa bawrh ini:

Gambar '1 1 Psnampang Rel54E'1

Key
1 .enlre line of branding
croGS-sectionalarea 69,77 cm2
mass pel netre 54,77 kg/m
moment of ine{ia x-x axis 2 337,9 cm4
section modulus - Head 278,7 cm3
seclion modulus - Base 311,2 cm3
moment oJ inerlia y-y axis 419,2 cm4
section modulus y-y axis 59,9 cm3
indicative dimersioas: A = 20,024 r m
B = 49,"/27 nm

slJDAH DTSACA orrLD ii:.ri ]

/c .€/"'
r1tL r-4--
r.1-?
DPP 2017

5.2.2. Komposisi Kimia, Mechanical p.opeaties drn K6krrasan


Komp_osis: kimia, properti mekanis, dan kekerasa.l mengacu pada EN 13674 _ 1
tabel 5a) Chemical composition alrd mechanical p.ope,ties halaman 1B sebagaimana
tercantLm oada gambar di oawah in,:

Iabel '1.1 Chemical n ano mecnan


hanlcal
Kelas R35OHT
Komposisi Kimia
c l"/.) 0.70 - 0.82
si t%l 0.f3 - 0.60
Mn I%I 0.65 - '1.25
P Y"| max. 0.025
s t%l max 0 03O
Cr Pl s 0,15
AI l%1 0 004
v l%) 0 030
N ["/"] 0.010
o, Ip.p.m.l max. 20
H, [p.p mJ max.2,5 Solid
PropBrti:V:ekanik
Kuat Ta{k (i.4pa) min > 1175
Perpanianqan min (elonoation) > 90k
Kekerasan Keoaaa Rel 350 s.d 390

5.3. TOLERANSI

5.3,1, Toleransi Dimersi Profi, Rel


Toleransi profil rel kelas Y dengan kelurusan kelas A rnengacu pada EN 13674
iabelT Profale tolerances halaman 23.
- 1

t^ / 1, /",
Gambar 1.2 Toleransi D:mensi Profll Rel
r
(v
/k2-- "{a /
T13
DPP 2417

Tabel 1.2 Toleransi Profil R€t


Points of Refereace Toleaa.rsi(mm)
(lihat sambar 1-2i
Tinggirel H +0.5

Bentuk
- 1.0
C {0,6
kepala rel - 0.3
Lebar kepala . 0.5
rel - 0.5
Asimetri rel As
Tinao:bad6n HF 1 c.5
Tebal badan WI + 1.0
* 0.5
Lebar kaki + 1.5
rel - 1.0
Tebalujung TF +475
kaki.el 0.5
Radius sudut 0.3 max
dasar kaki rel

5.3.2. Toleransi Ber3t


Toleransi adalah perbandirgan dari oerdt aktual per 1 m panjang
denqan berat rel
pe-ndek. Tas rg-masing t;dak kurarg dari 300 mm dari panjangny;
denian toleransi
- 0,syo alaL , 1% da berat teorius.
5.3.3. To,6ransi ,(elurusan, Keralaan pealnukaah dan puntiran

Toleransi kelurusan, kerataan permukaan dan puntkan meagacu pada


EN 13674_.1
raDet U Stratgflness, Surface .latress ano Iwtst lole,ances halarar
25. 26

T.1 4
t'f/L<
DPP 2A17

Tabel 1-3 -Toleransi Kelua.]san, Keralaan pe.mukaan, dan p.rnrran

EE E EE E".
E

EE E
e-q EE
€E
I
t
EE E E

E
E
EI
o EE E
EE E
E
E

-9

EE

1; ! E E
s p
e g
5S T
,9 E

E
9
3n ?
[; 8 )

SUDAHDIBACADLN ; :ir.l!
//af
DpP 2A17

Tabel 1.3 - (lanjrta.)

IB
lE :
IE E

s;
l: t
E E
.9 .9 Ed
r1 E
i9

3l!
95
g3


g
: !!
E

E
: rP
! e!
! :{ ,
g :; E

t i
E 3 :H I
6
i Er
E I
s
E E il 5

; ;! I
t,
3 s.E E

9
1 i=
5 E

i e Ee;
: lli 3 2
'?1

I Ei i r ! 5

;€
lE ! q;

9-#*r'
SUOAH DEACACAN

T.1 6
DpP 2017

PRODUK

METODE PRODUKS'
1) Rel harus diproduksi, diperiksa dafi dirji oleh pabrikan sesuai dengan sta.dar
EN 13674 - 1.
2) Akhk dari proses :ngot dan btoom harus dipotong secukupnya untuk memasi,ka.
rel bebas darj cacai intenaldan ampaslterak
3) Penarnpang rel di seluruh panjangnya harus seragam dan bebas dari segaJa
cacat, pualir dan cacat me.ugjkan lainnya.
4) LLras penamr?itg reltidak boteh melebihi .1/g da.i bloom dimana reaakan
di rot1.
5) Semua ujung rel harur digergali secara rnanual atau dengan menggunakan
resin. Bagian yang sudah dipotong harus rtdak menunjukkai adanya'pori atau
cacal r:ernal tainnya yang Ire.ug han.
6) Ulurg 1ep: permukaan penampang re, dibentuk sLdui dengan jarak 1,S mm dari
tepi penampang dengan gerinda.
7) Setelah rel lulus diuji oleh pabrikan maka ret wajib menggunakan caating a.ti
karat sebelum dipacking.

G.2. PENANDAAN:
Panandaan mengacLt pada EN 13674 * 1 dengan beberapa modifikasi, diantaranya
seLagaiberikui:
1) Nama produsen
2) Prolil rel
3) Kekerasan rel
4) TahLrn produksi
5) Nama pemesan
Penandaan dlblat rnelalu, proses hof slamp berupa huru, timbul setlnqoi
16 mm
dengan ketebalan iimbul 1 mm , 1 5 mm pada k;dua stsi badan ret, a"a'n
Aice:at
seiiap'10 m.
Coatoh peoandaan adalah:
Nama Produsen 54E1 YY KE]\4ENHUB
-
6.3. PENGUJIAN:
1) Pengu.jirn untuk pengenda:lan mutu didasarkan pada 2 (dua) buah jenis
pengL.:ar yahu oengujia'r kL,aliFkasi
lqurlilying tesl dan pe.qJr a: ;ner mran
(acceptdoce t-sl). pengulran kuat,rkas, ada a{ oergulian khui..rs
."";ri;,
yang relevan dengan oebe-aDa aspel do,r i.^erj; rel oengu,rar pe.e, i;;;
,naan
juga merupakan bagian dari pengLlliEn kuatrf kasi pengujran
ienu.r,.aan ,Oataf,
pengujian yang dilakukan sebagai bagian dari proijs Oan
sistem control
produksi, yang dipisahka)r berdasarkan iaat, !flrian dan tonase.
2) Produsen ala! konkaktor harus ,.ieryediakan sehua maal dan alat u,(u. yaalg
diperlitkao, mempersiapkan dan mengujt semla spesrmen aan sampel
baj4
sample rel dan pemboran, dan menyed jlan sernua tenrga kerja clan peralatan
uniuk pe.gujan yang dipert!kan untut rrelahsan;ian penqr:rLan oleh
labo.atoriiim i.dependen dan menyedrekalr baniuan yang Cipertik'an
Catam

r1,1
DPp 2017

melakukan lengu.ii€n te.sebut dan menentukan kualitas .el yang diproduksi


serelum ,eagiriman, Prcdrser juga harus melaklkan pemboGn uatuk
merdapalkan spesimen ,e.E.ljian dan sampel baja, ..tntuk dilakukan analisjs
kir.ia dan ujiterik sesuai dengan EN 13614-1.
3) Maal atau alai ukw yang ha.us disiapkan oleh konkaktor sesuai EN 13674-1,
minimal adaaaal unl.Jk ti:tggi .el, profll kepala rel, iebar kepaia rel, asimeki rel,
tinggi badan dan inklinasinya, tebal badan, lebai kaki r€1, dan tebal ujung kaki
rel.
4) Seblrah spekiaometer kimia atau vakalm (Quantovac) analisis untuk elemen
tefientu harus diambil da.i iasil pengeboran rel yang rnenunj!kkan komposisi
kimia sesuai dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada pasa:5.2_2.
5) Pabrikan harus menye.lakan komposisi kamia untuk setiap tungku cor, sesual
dengan EN 13674 - 1 tahun 2011.
6) Jlka sampel lersebut 9agal, dan iidak sesuai dengan kelentuan poln 5.2.2, .naka
cor yang d:wakili oleh anaiisis mungkin harus ditolak jika a.alisis ltmia kedua
' tidak sesuai dengan Pasal5.2.2.
7) Cor yafg ie.wakili da.i analisa itu dapat dlbala:kan jika analisa kimla yang kedua
tidak sesuai dengan peisyaraian.
8) Penyed;a harus dapat menlrnjLrkkan Sedifikat Hasal fest oleh Badan Uji
lndependen di lndonesia d€ngan hasi; les minjrnal pada komposisi kimia dan
properti r.€kanik (lersile strcngth, elongation, dan ,ardness),

6.3.-1. Pengujian Kualifikasi


'1) Uji Palah - FraclLrre toughness (Kr.)
Stardar lsngujian faaclure toughnsss (Kic) mengacu pada ASTM E3g9 -
Slandard Test [,,leihod for Linear-E astrc p]ane-Skain Fracture ToLlghness K lc of
[,,letallic Materials. Hasit pengujian harus memenuhi iabel berikut:

Tabel
abel 1.4
1 Keien luan Uii Paiall
Steelgrades Minimum singie value Minimum mean value
K,.lL,aPa nr1') K" tMPa mrE)
R350HI 30 32

2) Ujj Pertumbuhan Retak ak:bat Ke:eaahan - Fatigue crack growth rate


Slandar pengujian faiigue crack grow0.t.ate mengecu pada ISO .12108. Hasil
pengujian harus memenuh: label berikut:

-fabel
abel 1.5 Kelentltan Uii Pertumbuhan Reta k akibat Kelelahan
Steelorades A K = 10 MPa mr/'? AK=10MPam"'
R35OHT 17 m/Gc 55 m/Gc

l-lji Siiat Kelelahan - FatigLre test


Slardar pengujian faligue mengacu pada ISO 1099. Hasil pengujian l.rus
memenLli persy.ial3n bahwe untuk Jo,a/ s/.d;.r amplitude dat 0.0001 35. /ive
da roenda Llr har-s eb.h besar dar 5x-06 cycles
4) Uja:egangan Sisa - Residual stress di kaki rel
Longitudjnal tegangan slsa makslmurn Ci kaki rel harLrs 250 t pa :lnillk semlra
grade.

SUDAH OIBACA DA|l,N SEIL]JUI


-t) ./
DPP 2017

5) Uj, Kekuatan Iaik - Tensile strength a.d elongation se3uai ?asal 5.2.r.
6) Seg.egalion
Standar pengujian segregation/sulfur print har!s rnengacu pada ISO 4668.Hasil
pengujl?n dioilaidan diklasirikasi sesuai EN 13074-'1 Aniex D.

6.3.2. Penguiian Penerimaan Laboratorium


Pengujian Penerimaan Laborato.ium dilakLlkan Fenyesuaikan dengan EN 13674
untuk rel R350HT.
- 1

1) Pengujian LaboratoriLran dan Jumlah Sarnpei


Pengujia. laboratorlum harus dllakukan, sehma produksi, dengan jumlah
sampel sepe,ti tertera pada table 4 Tegting Faequency dalam EN '13674 - 1
halaman 17.
tabel 1.6 Frekuensi Tes
Pe.g.rjian EN 13674-1 SleelGrades
Pasal
Komposisikimta 9 1.3 Satu per heat
Hydrogen I.1.3.2 Satu per heat (2 ies dari heat yang peraama
berurutan)
lotal Oxvoen 9.1.3 3 Satu oer uautan a,
Struklur Mikro 914 Satu oer 100 lon ot heaa l.eaied ral, r)c)
Decarburisation s.1.5 Satu per 500 ton ot re-heated and mill heat

Oxide cleanness 916 Satu per urutan o)uno t)


Sulfur print 917 Satu per 500 ton atau baqiannva a)o)orcr
Hardness 9.'1 8 Satu per 100 ton of heal keated rail a)c)
aensile Saiu .er 1000 ton a,cl
Sampel harus diambi secala acak letapl hanya rel dari btoom di luar mixjng zone
dlaniaaa heat ketika pengecoaan konlinu secaG berurutan.
Sampel harus dipolong selelah rolllng
Sampel harus dipotonq da.iheat trealed raii

2) Kandungaa unsur kifiia harus masuk dalam persyaratan sesuai pasal 5.2.2
3) Kandungan unsur kimia lainlrya (%) maksimum menyesuaikad dengan label 5 b)
- Maximum residLlal eaements, % by mass di EN 13674
sebagaimana ietcanlum pada tabeldibawah ini:
halaman .19 - t
Tabel 1.7 Jumlah Maksimaldari Elemen Residu (% by mass)
R35OHT
Mo 0.02
Ni 010
Cu 015
Sn 0.030
Sb 0.020
Ti 0.025
Nb 0.04
Cu+10Sn 0.35
SUDAH OIEACA DAN OS$LJJN
Lainnya 0.25 (Cr + IVlo + Nr + Cu + V)

r.1 ! 4 * t.a/,
DPP 2017

4t Kandungan H:drogen
a) Kandungan hidrogen maksimum iarus sesuaa Pasal5.2.2
b) Sanpel untuk pengujian kandunga. hidrogen diambil dalam bentuk cakan
baja dengan jumlah seslai pasal6.3,2 ayat 1.
c) Jika kandungafl hidaogen pada san]pel pertama dara heal periama, kedua
dan seterusnya tidak rnealea!:h: persyarataa pada pasal 5_2_2, maka bloom
yang dibuai sebe,um pengambilan sampel tersebut, harus didi.ginkan
dengan perlahaa alau detgan caaa isoihermal. Jika setelah adanya
perbalkan, sa.npel aetap gagal, maka heat tersebut harus ditolak.
5) Kandunga. Oksige.
a) Kafidu.:gan oksigen maksimum harus sesuai Pasal 5.2.2
b) Jumlah sampel sesuai dengan Pasal 6.3 2 ayat 1. Sampte untuk pengujian
Kandungan oksigen dapat diambil dalam bentuk cairan baja atau dalam
bent!k padat dari lokasi seperti yang ditunj.rkan pada garnbar di bawah ini.

Gamba.1.3 Posisisampling direl unluk mengetes ka.dungan oksigen


c) Untuk pengadaan rel lebih dari 5000 aor, minimal 95% dari total heats
mempu.yal kandungan oksigen maksimum 20 ppm. Sejumlah golo dai
heats mempunyai kandungan oksigen maksimum 30 ppm. Heat dengan
kandungan oksigen lebih dari30 ppm harus ditotak.
d) Untuk peagadaan rel kltrang dai 5000 ton, hanya salu sampel mempunyai
kandungan oksigen ,naksinum 2B ppm. Heat dengan kandungan oksigen
lebih dar: 30 ppm ha.L:s dilolak. Heai dengan kandungan lebih dari 20 ptm,
heat selanjulnya harus diuji kembat: sampai mempunyai ka,.ldungan oksjgen
kurang dari 20 ppm.
Strukl.r [rikro
a) Pengujian struktur mikro hanya dilaksanakan pada re: dengan keke.asarl
R35OHT
b) Sr,-(r-r .4{ro ia.us sepe--hnya Fet;1;",-.- -at : tase struktur ap.san),
lanpa ma,'ledsrle banite atau oatas o. r.a 1 Sarpe dianbil oar lokasi dt
kepala .el sepertlyang ditunjukan gambar berjkul:
)

SUDAHOlEACADA]\] D]S:I!IUI

T 1 10 8-$l.z 7..
DPP 2417

Gambar 1.4 TiUi pe.gelesan stuktur mikro


Dekarburisasi - Hilangnya Ka.bon darl permukaan rel (Decarburisation)
a) Kedalaman dekarburisasi dilakukan seperti pergujian kekerasan. Sete,ah
poaish:og, tes kekerasan dilakukan pada tiga titik. H3sil kekerasan
tdak boleh
ko.ang dai selisih 7 HBW dari spesifikasiyang ditetapkan (contohi 343 HBW
unari rel R350HI)
b) Tidak boleh ada jaingan ferrle di 0.5 mm dibalvah pe.mukaan kepala rc|.
c) Sampel diambil dari lokasi di kepala rel seperli yang ditlinjukan gambar
berikut:

Gar.bar 1 5 Area opsi pengetesar di sepanjang permukaan kepala rel unluk


dekarbLflsasi
O*de cleannes
a) Sampel harus disiapkan dan dinilai sesuai EN 10247 - [r]icrographic
examinal)on ot the non-metalic inclusion content of steel using standard
pictures. Sampel harus djambil da.i broom lerakhir da.i heat teakhir yang
berurutan tetapi2 buaf! benda uji dari trap sampel harus diuji.
b) Untuk pengadaan rel ku.ang dari 5000 ion, lanya satu sampel dengan nilal
K3lebih dali 10 dan kurang dari20 ya.g dibolehkan.
c) Untuk pengadaan rel lebih dai 5000 ton, batas nilai K3 unluk adalah sebagai
berikuil
Tabel 1 B Nilai K3 untuk oxide cleaness
maksimum 5o,l dari samtel

) min:m!:m 95% dari sarnpel


d) Sarir!:l diambil dari lokasi di kepaia rel se dituniukan
beflkut:
SI]DAH DIEACA DA}I DISET,JTI

T.1 11 Lkl
("
*t'
DpP 2A17

cambar 1.6 posisj samlling unluk or.ide clearess


e) Sulri.r. ?rint
a) Sullur print dari penampang ret harus disiapkan sesuai ISO 4968 dan
dengan jumlah sesuai pasal6.3.2 ayat i.
b) S€mLra sampel, termasuk yarg diamb:,lrtuk c,,uji kembaii, harus diambil
diluar mixing zone dari heai.
c)l-lasalsuliur print harus memenlhiEN 13674-1 Annex D
13) Kekerasan (Hardness)
-a.oness (HBW 2.5) narus diakukan sesuai dengan EN
") 1"lS^{lr: .Al.in"tt
rD\r orub- I dergan J-T'a" sesuai pasal 6 3 2 ayat .1.
b) Melode pengukuran yang taih seperti Rockwell atau Vickers hardness
juga dipakai. Bjta terjadi perselisihan, maka tes kekerasan Brinell dapal
yang
sesuai dengan EN lSO 6506-1 dapat digunakan.
c) Nilai pengukuran kekerasaa seslai cjengan ketantuan di tabel 6 _ Hardness
testing posit'ons and requirements datam EN 13674 1 tahun 20.11 hatama;
-
22- Posisj pengetesan disesuaikan dengat F,gure 9 dalam EN 13674 _ i
halaman 36

Oambar.1.7 F;.Jsisi tes uatuk hardness


Kev
1,2 3 and 4 tocation cthardn€ss iesring (see Tabe 6)
. €xacr inte.ssrling points oflhe radi

SUDAH DIBAI]A DAN D SETL,]JI.]

1.1-1?
9 f/-t
DPP 2O17

aengukuran kekerasan dilaklkan di aiga ajtik se5agaimara dltunjukkan dl


Figure 9. Pada heat treated rail, be.laku
H3w, > HBWg +0,4 (HBW1 - HBW3),
dimana H31y'J1 , HBW, , dar HBW3 ad?lah rata-.ata kekerasan di posisi 1.2
atau 3. Perbedaan nilai kekerasan dianta€ keliga pgsisi te.sebut tidak boleh
leb:h da.i 30 HBW
e) Nilai kekerasan di litik RS ldak boteh berva.iasi ,ebih daa 30 HBW di ret
rnanapun.
Tabel '1.9 - Kelentta. dan Posisiles untuk hardness

2201n 26o
1
:390
2
:330
3
1370
:390
RS. P!i.r !i li. edts te oi(ir.slrrsca.
'at

I rhe hardi.ss er@eds410HBw. rho

11) Kekuatan tarik (Iensile Test)


a) Metode pengujian kekLalan tarik harus sesuai denga. EN lS0 6992 -1
dengan menggunakan sampJe yang proporsional berdiimeter 10 mm.
b) Jumlah pengujian kekuatan tarik harus sesuai dengan pasal 6.3.2 ayal 1.
Nilai h€sil pengujian harus memenuhi nilaj sesuai pasal S.2.2. Sample
diambil sesuai Figure 5 di EN 13674 - 1 tahun 2011 halaman 33:

eamba. 1.8 Lokasi untuk iersi/e fest

I
DAN DISEI'UII]
SUOAH DIEACA

:.1"13 9il.,
n/ /,
DPP 2017

Key
I
inlersecling poini ollhe fi3 and n80 radii(60Ei section)
o location at lhe cenlrc oi thelensletest piece

atea tD be.hecked for micrcslruclur€


A

c) Sebelum dllakukan pengujian, benda lja halus dipanaskan sampai


temperatur 200' C sampai6 jam.
12) Prosedur Pengujia. LJ ang
a) Jika terdapat benda uji yang tadak sesirai dehgan persyaratan dalam Pasal
6-3.2, tidak termasuk pengujian kandungan hydrogen, maka dua b.tah
pengujian harus dilakukan ken,oali untuk sa..pel relyaog asli.
b) Jika pe.gujian ulang juga gagal, maka pengujian harus diulang sebanyak
dua ka:' ke..]bali sampai mateiial yang dapat diterima didapatkan.
c) i\rate.ial yang gagal, harus ditolak.
d) Pengujian kembali kandungan hydrogen dan oksigen diiaa(rka. sesuai Pasal
6.3.2 ayat 4 da. ayat 5.

6.3.3. Dimensi
1) Di.nensi Penampang Re:
a) Dimensi slandat' ukura. rel sesilai dengan Pasal 5.2.1 dan perbedaan
dimensi aktual rel manapun iidak boleh lebih dari toleransi sesuai Pasal
5.3.1.
b) Total variasi tinggi pada rel manapun lidak boleh lebih besar dar; 1 rnm
2) Kelurusan, Kerataan Permukaan dan Punliran.
a) Pengujiaa kerataan harus dilakukan secara otomatis atau denqan pelat lurus
seperti pada gar.bar Pasal 5.3.3.
b) Toleransi kelurusan, keralaan permukaan dan puntiran haaus berada dalam
toleransi sesuai Pasal 5.3.3.
c) Jika rel memperljhatkan adanya puniiran, maka halini harus diperiksa sesuai
Pasal 5.3.3 dengan menyelipkan pengukur feeler antara dasar rel dan
penyangga di dekal ujung rel, dengan posisi kepala rel di atas, di tempat
meja pe,iksa.
d) Jika celah lebih dari2.5 mm, maka.elharus dilolak.
e) Pengujian puntiran di bagian ujung rel diukur dengah pengukur spesial
seperti pada gamba!Pasal 5.3.3.
0 Rel yang ditolak dapat djkenakan pada satu rolle. pelurusan.

6.3..4. Pemeriksaan Kualitas Permukaan dan Dalam Rel r---r--_l


1) Kualitas Dalam Rel lsl]pAHprBACAprNt't]. i t
a) Semua rel harus dilji ultrasonik secara otomatis untuk memastikan seltiruil
panjanq reldiperiksa.

6-*r -a t
T.1,14
' d r-''
DPP 2017

b) Penampang melintang yang diperiksa dengan (,]lt€aonik. m:nimum ada:ah


i. l\4injmal 70olo dari kepala rcl
ii. Mlnimal 60% dari baCan
iii. Area dikakirel.
c) Kepa a rel l.arLs diper;ksa di kedua sis:.

PELAKSANAAN

7.4 " PEMTRIKSAAN SAAT PENGIRIMAN


1) Rel iarus dipe.lksa kembati pada saat penerimaan pengiiman rel di pelabuian
maupun di lokasi pekerjaan.
2) Pemeriksaan yang d:lakukan hanya:ah panjang. kelurusen, kerataa. permukaan
dan puntiran sesuai Pasal 5.3.3. Rel yang lidak memenuhi syarat pada pasal
5.3.3 tidak Capat diterlma.
3) Hasjl pengujian sela:l yang disebu: datam pasat 7.1 ayal2 d,br,{ikan dengan
sertifikasi dari ,abrrator:um atau pabrik pembuat.

PENGATURAN PEMASANGAN DAN PENUMPUKAN


1) Rel harus djtanganr dan diturnpuk dengan hati-hati untuk menghlndarkan
kerusa\ar pada re seperticacat alau tenekuk.
2) Selama pembongkaran dari kendaraan penga.gkul baik lruk maupun ger5ong,
ael harus dilempatkan atau diturnpuk sedem:kian rupa hingga dapat m;ncegah
rel bergerak dan !11tuk menghindarkan potensi kecelakaan kerusikan pada:alu
linias kereta.
3) Rel tidak boleh digelLtnd!ngkan dan dijatuhka. da.i atas ke.daraan pengangkut
rel. Pembongkaran rel dapat dilakukan dengan peralatan pengangkai reli -
4) Pomlndahan rej harus dilakukan dengan rail tong.

7_3 LAHAN PENUMPUKAN AKHIR


1) Lahan Penumpukan Akhir harlis memenuhi kriteia sebagaiberikut:
a) lMemiJiki konlur/konst.uksi yaog mampu menahan beban lebih darj B ton
(minima, lapisan si,lJ);
b) Terhindar da.i genangan air, sehingga terhindar dan terlindungi da.' resiko
kerltsakan maieriali
c) f.4emiliki kear']anan yang bajk seiingga terii.dar dan terlindungi darj .es:ko
keailangan maie,ial.
2) lempat penyimpanan aksesoris pada penumpukan akhir harus memenuhi
kritetia sebagai berikutr
a) -Ierhindar dari hujarr dan gena!gan air, sehingga terllndungi darj resjko
kerusakan aksesoris;
b) Merniliki keamanan yang baik sehingga terhjndar dan terlindLtngj da.i ,esako
kehila.gan aksesoiis;
c) l\,4emiliki kapasitas yang ntencukupi urluk
sllDAH DItsACA 0Al'i i LSii l
'!r

T.:t-t 5
DPP 2017

Gamba. contoh bund€, rsL:

slrarpi.e lnllp!a! htri

Tampak Depan

Contoh gambar di penumpukan akhi

IS
le

Tampak Samping
Ket€rangan I

GL^",,,"",""

Gambar 1.9 llrrstrasi ?onatmp.ta(an Akhir

- End ot Section -

T.1 16
{s,
/)- +Lt -4// -
./- z:Q.
DPp 2017

T.2

WESEL

1. RUANG LINGKUP
a. Bagian ini mencakup pe.syaratan pengadaan dan tipe wesel yang digunakan
iermasuk kelengkapannya; persyaratan untuk pemasangan wesel, ba'k yang barLl
mauplrn yang akan dig!nakan kembali, yang diperirkat untuk menyelesaikan
pekerjaan track di lokasiyang ditunlukkan pada di Gamba.;
b. Pekerjaan :ni harus mencakup penyusunan, pengangkutar dan setti.lg pada lokasi
y_ang disyaratkan: pe.yediaan dan pemecokan baias sampai kedalaman yang
disyaraikan dan alinyen]en yalg ditenluka!; memeriksa fungsi peraliaan jal;. dj
wesel. Pekerjaan ini juga harus menaakup peayambungan wesel ke taack di semua
titik akhi. dengan menyediakaD senrua maierirlwosel yang dipertukan;
c. Penyedia hattrs bertangguag jawab unir,( menealukan dan menyediakan kuantilas
bal,aa yang diperlukan ua:uk pakerjaan yang akan dikerjakan sesuaa yerg tercantum
dalam gambar lipikal dan gambar delil serta sesuai dengan spesiftkasi :.i;
d. Spesifikasi teknis iai menent!kan persyaratan teknis untuk pemblatan dan
penyediaan wesel daiam menjamin keselamatan dan kenyamanan pengoperastan
kereta api;
e- i\rasa peralvatan beserla suku cadang sekurang-kurangnya selama satu tahun
setelah instalasi di lapangan;
a Detail des:g. drawings wesel;
g. Melaksanakan pelatihan dan simllasi di tapangan serta di pabrikan untuk instalasi
dan perawatan wesel;
h. I\4elaksanakan pengujian materiaj. s\rpervisi dan lnspeksi, perawata., jamanan mutu
serta pengiriman barang ke tempai yang ieiah ditentukan;
i. Melaksanakan garansi mutu selama lima tahlrn selelah tahun produksi yang tertera
pada penandaan wesel;
j. Pabrikan wesel dan seluruh kompoaennya menyampa,kan dokumen yang
rnenyatakan lelah memiiiki sertillkasi dari badan iddepender yanq tc,ekreditasi da.
lelai di audit manajemen kualltas.

PEDOMAN DAN STANDAR

European Standard
EN 15689 : 2009 Raijway application- Track - Switches and crossing
- Crossing cornponents made o! cast austenjtic
manganese steel
EN 13232 -'t : 2003 Series 1 -I Railway Application - Track - Switches and Crossing
LN 13674 - 1 12011 Paft1 Mgnole railway rail46 kg/and above
EN 13674 -2:2011+ A1 :2010 Switch and crossing rails lrsed in conjunciion with
Vignole railway.ail 46 kg/and above
aN 13674 - 3:2010 +A1 :2010 Check rails

1.2-1
DPP 2017

American Society for lesti.g and Materials (Aslati,t)


,46 cenera, Requiremenls lor Rolled Struclural Steel,
Bars, Plates, Shapes, and Sheet piling
A48 General equirements
Gray lron Castisgs
A682 Steel, Strip, High Carcon Cold Rolled eeneral
Requkemenls

3, JAMINAN DAN PENGEND,ALIAN MUTU


Sesuai dengan ketentuan dalam.Jaminan dan pengendalian Mutu"
1) Pabrikan wajib membuat surat pe,nyataan bahwa dalam pengadan Wesel dengan
menggunakaal banlalan beton harus didesain unt!k masa pemakaian (!;arr
ekonomis) dan menjamin ketersediaan suku cadang sekr,ang-kLaangnya selama 30
tahun.
2) Pabrikan ,'tarus memilik sertitikat ISO gOOl :2008 yang masih bertaku.

4. SUBM|TTAL
1) Sesuaidengan ketentuan dalam .Submiial,,
2) Sebelum dimulainya pekerjaan, Xontraktor harus menyiapkan €ncana jadwal ke.ja
untuk mendapat persetujuan dari Konsultan. Jadwal ke.j; lersebut harus mencakLrp
garis besar pekerjaan, pekerjaan persiapan, fasi,itas alau stru,(tur sementara yang
diminta atau; pekerja yang telai, melode komunikasi dan sarana tainnya yani
diper ukan laiuk meacapai kineaja yang tepat da'am gekerjaan.

5. XRITERIA DESA]N

1) Wesel digunakan u.tuk lebarjalur 1067 mm


2) Pada keseluruhan iayoul wesel, cant = O.
3) Jarak anlar bantalan 300 - 600 (toteransi I 1O mm)
4) Wesel menggunakar baniala'r beior dan/ atau sintelis_
5) K€cepataa desain wesei:
Tabel2.1 Kecepatan desatn pada
a wesel
Geomelriwesel Kecepatan Radius
{tanqen) Jalur lurr.rs Jalur belok
1:126 12O ktr,/ iam 45 kml iam vtaKsrmum R35{J
100 krn/ iam 35 kml irn Maksi.nu.r R300
i '10$
1 120 km/ iam 35 kr, iam lvlaksimum R195
100 km/ iam 35 lm/ ianl l\raksimum R19[

6) Beban gandar maksimum 1B ton. suoAH0leAlrir" t


7) Wesel haaus dapai Cilanggaa dan menggunakan penfifiIiln rJalam p olnt nachine

1.2-2 {>
t'7221
DPp 2017

8) Switca aail dapat dloperasikan secara normal dengan menggunakan satu lengan
point ma.hin6 dengar kekuata. dorong min,rnal5OOO N.
9) Mudah dalam pengoperasian dan perawatan dalam area ke jalur lurus mauparn laa!.
belok.
10) Diameter roda yang beroperas! (990 - 1067 d) mm
1'l)Pabrikan harus menyeef.kan daftar komponen den slb - komponen dari wesel dan
neryertakan retere[si yang .elevan dengan stand;rd EN, UlC, dan tSO kepada
PemberiTugas.

PERSYARATAN TEKNIS

6.1. MATEf,:AL

1) Semlra komponen yang digunakan larus dipe ksa olen pab1ka1.

2) Semua komponen ha,us menggunakan bahan daat stardar teknis yang sesual
dengan spesiflkasi yang beriaku. Adapun material khusus yang diperlukan dan tidak
disebutkan di sini, maka harus memiliki sianda, umum dan kualitas.ya ha.Lrs
disesuaikan dengan spesifikasi yang berlaku sefia harus diserahkan ke perbel
Tugas uniuk mendapatkan persetujuan.

6.1.1. Ko$ponen
a. Rell
1) Rel Lantak (Stocuc:osurelRun.ing .a;ts):
a) Prorl rel 54E1 de.gan kekerasan sosuai Baqian T 1 Rel;
b) Uji Kua,itas Re:: Peagtjian maieial rel harus melalui Badan Uji lndependen
da. meiade pergujan sesuai dengan EN 13674-1:20j1 Raitways
Appllications -Track - Rail - part 1: Vlgnote Railway rails 46 kg/m and above.
Laporan aasal uji agar disampaikan kepada pemberiTugas (pemilik).

2) Rel Paksa (Check Railsli


a) Proiil 33C'1;
b) Menggunakan steel grade R320Cr (Min 320 HB) yang diproduksi sesuai
dengan €N 13674-3. 2afi+A1:2010 Railway applications - T.ack - Rail - pad
3 : Check rails.
c) Uji Kualitas Rel Paksa lcheck Rai;s): pengltian materjal rel hairs melalur
Bada. Uli lndependen dan metode pengljirn sesuai de.gan :N 13674,3,
seclion 8. Laporan hasia uji agar disaepaika, kepada pemberi Tugas
(Pemilik).

stJoAH 0tBAtA DAr i !!- il

T.2 3
Ll #,/.e/.
DPP 2017

3) Rel Lidah Wesel (Switch Rail):


a) ProJi,e UIC 54B/5{E1A1 asymmetrical re1;
b) Irlinimal sieel g.ade R350HT (min hardne6s 350 HB). Proses p.oduksi rel
lidah wesel sesuai dengan EN 13674-2:20'10+A1i2010 Railway applicai:ons -
Track - Rail - Paat 2: Switch and crossing rails used in conjunction rith
Vigrole ra,llvay rails 46 ,(g/m and abov€;
c) Uji Kualitas Rel Lidah Wesel; Pengujian malerial rel harus melalui Badan Uji
andependeo dan metode pengujian sesuai dengan EN 13674-2:
2010+4'1:2010 Railway applications - Track - Rail - Pa.t 2; Switch and
.rossing rai:s osed in coalunction with Vignole raiiway rails 46 k9ln1 and
Ebove. Latoran hasil uji agar disanrpaikan kepada Pemberi ?ugas (Pe&ilik).
d) Setelah rel lulus diuji oleh Pabikan maka rel wajlb menggunakan coating
(pelapis) anti karat sebelum dipacki.g.

b. Jarum (Frog/Crossing):
'1) Jarum (Frog/Crossing) diblrat dari monoblock hrga casl austenitic manganese
steeldiproduksisesuaide.ga. with EN 15689:2009 Railway applications - Track
Switches and crossi.gs - Crossing corrponents rnade of cast austenilic
rnanganese steel
2) Karakteristik dan Material Jarum

abel 2.2 Ka.akteristik dan ma ienaltarum


Tensile Strenoth Min. 1200-1400 N/mm2
:,onqaiion Min.8o/.
Eendino ProDe(v 180 deorees l;nside radius 25 mm)
Brinell Herd.ess lvli. 350 hB

3) N4aterials (Liquid Chemislry)

Tabel 2.3 Kara,{tedslik dan materialjarum

Peacentage Weight Componerts


Elemen
weight {%)
Carbon 0,95 to 1,3 "
Silicon 0,65 max
u
Manganese 11 5 to 14,0
Phosphor!6 0,050 max
Suipiur 0,030 rnax
Nickel 1,75 mai
Ivlolvbdenum 0,75 max
Chromium 0,50 max
Copper 0,30 max
Aluminum 0,045 rnax
a
Manganese shall not be /ess fhan 10 times the carbon canlefit
Other alloying elemelts sltaa: nol be added

r.2-4
DPP 2017

4) Uji Kualitas Jarum (Frog/Crossing): pengujian mater;al Ja.um (Fro9/Crossing)


harus melalui Badan Uji lndependen dan metode pengujian sesua: deatgan EN
15689:2009 Railway applicalions - Track - Swilches and ,ross:ngs, Ciossing
components anade of clst ausienilic manganese steel. Laporan hasil uji agar
disampaikan kepada pemberi tugas (penlitik).

c. Penambat
1) Tipe yahg digunaka. adalah elas s;
2) Sudah terpasang dan beroperasi minimal se,ama S lahun dalam kansportasi
publik dan atau angkutan barang;
3) harus sesuai dengan yang dasyaratkan pada Bagian T6 pa.gadaan Bantatan
Beton dan Sistem Penambat:
4) Pab.ikan telah memi:iki dan nenyampaikan sertifikat yang masih be.laku dari
badan uji independen atau regulator peakeaetaapian bahwa penambat tersebitt
aman untuk pengoperasian lranspodasi publik dan atau angkutan barang;
5) Se:uruh reJerensi (dokumen standard) yaag revelan dalam pertbuatan wesel
seperti EN, UlC, JtS dan ISO harus disa.irpaikan kepada pe,rberit.tgas (pem:lik).

d. Baseplate
1) Sudah terpasang dan beroperasi minimal selama 5 taarun dalam transportasi
publik dan atau angkutan barang:
2) Pabrikan telah memiliki dan meryampaikan se(ifikat yang masih berlaku dari
badaa uji independen atau regulatoa perkeretaapian bahwa baseplate tersebut
aman untuk pengoperasian l anspo{asi publik dan atau angkutan ba.ang;
3) Se:u,uh referensi (dokumen siandard) ya.g r3vela.t dalam pembua:an baseplate
seperli EN, U1C, J:S dan ISO harus disampaikan kepada pemberil.lgas (pem'lik).

6,1.3 Penandaan
a. Komponen Rel:
Penandaan pada komponen rel mengacu kepada EN 13674-1:2011 Railways
Appalications -Track - Rait - part 1: Vignole Raitways rails 46 kgln and above.
Penandaan 'Tahun" pada rel harus ssma dengan penandaan.Tairjn, pada Jarum
(F.og/.rossing).

Penandaah melipu:;i
'1) Nama produse!;
2) Profilrel;
3) Kekerasan 16:;

4) Tahun Produksi:
5) Nama pernesan/pemberi tugas/pemilik.
Penandaan dabrat melalui proses "hol starrp' berupa huruf timbul setinggi 16
mm dengan keaebalan timbul 1 mm - '1.5 mm pada kedue sisi badan rel, diaelak
seliap 10 11.

SUDAH DIBACA DIN ,1 SliLjill

T.2 5
DPP 2017

b. Jarum(Frog/Crossing):
Penandaan pada Jarum (frog/Crossing) mengacu kepada EN .15689: 2OO9 Railway
applicalions - Track - Swjtches and crossings-_ Crossing components made of
cast
austenllic manganese stee: penandaan harus terbica d3n digambar pada
dokumen serta mendapatkan persetujuan daripembei trgas (pem,aji).

Penandaan meliputi:
1) Nana pabr:kan
2) Dua digjt tahun produksii
3) Kekerasani
4) Simbol tipe sudut dan arah;
5) Nama Pemesa.lpenbei augas/pemilik.

6.1.4 Supervisi dan lnspeksj Matorial


a. SetLlruh maier.al ha-us di srpervisidan irspeks, oada pabrikan.
b. Komponer materal wesel yang diproduisi le.pisah dari pabrikan utama harus di
superv:si da,1 inspeasi pada pabrikan asalnya.,
c. S€luruh biaya yarg timbul dari pemeriksaan, pengujran, supervlsi dan inspeksi
dibebankan dalam larga wesel ;
d :ll:ii.i dan. rnspeksi agar sesuai dengan sta.dar_slahdar oan peraluran yang
bertaku serla tjdak mengganggu proses pabailasiyang sedaag beilangsung

6.1,5 Pefteriksaan dan Toleiansi


1) Pemeriksaaan dilakukan sebelum pemasangan weseldeagan nilaideviasj :
Tabel2.4 NitaiDeviasi
ITEM Jalur lurus Jalur beiok Keieranqan
Gauoe i2.nm t2mm
Horizontal Alionment +2mm *2mm Per '10 m Paniano
Cross Level t2.l(| t2mrn
LonoitudinalLevel :t 2 .rm t2mm Pe.10 m Panianq
2) Sagian konstruksj wesel yang ila s diperhalikan adalah
Tabel2.5 Uku,an dan Toleransi Jarum dan Lidah
Bagian Uku,an loleransi
Jarum
Jarak anlara rel paksa ke re: tantat 34 mm 11 mm
Tinggi antara .el paksa danlelGntak '15 mm + 0.5 mm
Dalam aLqr dari kepala rel norrnal 47 -5 .r]fi)
Dalam alr..lr dari kepata rel miiiEE'i 38 mm
GLrard rait gauge. diukur ZOO .,r Alrr ujunglarrr 1033 m.n +3
-2
Ltoan
Celah antara rel ,idah dan rel laniali : 4mm
Keadaan terbuka
JUOUI l:12 XC4 > 125 mm
Keadaa! tertlttllp
oan pada rellantak < 0.50 mrn
^erenggangan
DpP 2017

3) Pemeriksaan ukuran diwese, mengacu pada gaftbat Ae- Buitt Dr?u/lng.


4) Perlengkapan wesel:
Bentuk dan dimensi perlengkapan wesel yang dipakai seperti fishplate, fishbolt & n!t
dan spring wasl]er meagaci] pada gambar rencana dengan toleransi sebagai berikutl

To,eraasi
LenOlh
'fhlckness
i 3.0 mm
r 0.5
l-{cle Diameaer + 1.0, - 0.5
Distance belween holes r 1.0
Chamber Ce.te. upwa.ds
Center downward 0.7
Center outward to rail 2.0
Center inwards to .ail 2.0
Clearance bei/veen fishp,ate and + 1.5, - 0.5

Tabel 2.7 Ukrra. toaeaa.tsi FishboJis aBd Nuls

Toleransi
goil Wdih of Head
'tem
l"leiqht of Head
Length under Head !2
Le.gth of Ihread Portion +6,-0
Saank Diame:er + 0.95, - 0.35
Nul Width Across flat
Heiqht of Nut

Iabel 2.B Spri.g Washers


Item Toleransi
lnternal Dianeier + ':. -0 mm
Diameter ! 05
Tabel 2I Komposisi Bahan
Item Fisholate Fishbolt NuL Sorino washer
Caabon 0.44'/o - O.55'/. 0.38% - 0.4370 4.3"/o/d - o 4ao 0,59% - 0.86%
Silicon 0.40% max- 0.150/o-o35ak 0.150/o - 0.35% 0.15% - 0.3s%
lvlanganese o.550/o - 1 .OOo/" 0.60% - 0.85% 0 60%,0.90% 0.60% - 0.90%
Phosphofuts 0.O4o/a -r,a\ 0.03% max 0-03% max- O.O4V" tr,ax
S!lphur 0.045% max 0.03% max. 0.4350/. ma4 0.04% max.

SUDAH DIBACA DIN IS!T]JUI

r.2 1 * */.e t
DPP 2017

5) Syarat Mekanis
Tabel 2.10 Syarat Mekani$
Item Flsholate Fishboll N!l
Tensile Sirength 7O Kgf/mm? min 11OKgf/mm'?min
Elongatlon 12'/r n\n 10% min 13% min
Hardiless HB 262 - 331 HRC 32 - 46 HRC 40 - 46

6.2 PE:.AKSANAAN

6.2.3 Penyimpanan
1) Bagian logam harus dilindungi terhadap karat selama periode peny:mpanani dan
dengan metode dan cara sepertiyang diusulkan dan disetujui.
2) Seluruh permukaan, terutama bagian mesin weset, harus ditltupi dengan lapisan
pelindung.
3) Eekas kemasar yang digunakan .l.iuk pe.gi.:man sebelumnya, tldak dijinkan untuk
digr.akan kembal: Cengan trlran apapun. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan
pada rnalerialwesel.

6,3 PENGUJIANPENERIMAAN
a. uji penerimaan dapat dllakukan setelah produksi selesai atau dapat dilakukan secara
keseluruhan da,ar pengawasaa pemberj lugas.
b. Jumlah sampel:
1) Untuk uji komposisi kimia di swttch dan monobJok minimat sebanyak 1 sampet;
2) Untuk uiikekerasan minimal50o/o daritotal pembeliani
3) Untuk ujitensile stre.gth minimals0% daritolal pembelian.
c. Sampel yang dimaksudkan untuk poionga, benda !rj1 barus ditandai dan dicap di
bawah pengawasa- Pemberi TJgas.
d. Jika selama persiapan polongan benda uji, tanda atau stempel terlepas, tanda atau
stempel tersebut harus ada pada beada uji yang akan digunakan pada saat
pengujian dengan adanya pengawasan daaj pemberiTugas.
e, Polongan uji har{rs dipersiapkan datam keadaa. dingin (cold state) dan tidak boleh
dlpalLl atau meogalami deformasi (cold delormatjon) atau pengerasan atau
annealing.
f. Pengujian dapai d,laku,(an dl negara produsen atau di lndonesla.
s. Semua alal ljiyang digunakan harus dikalibrasi.
h. l\ril' ceraiioale dari produk harus djkjrimkan ke psmber: Tugas/ pemiik sebetum
dilakukan inspeksi.
i. Kegialan lnspeksi/ pemeriksaan harus didoklrmentasikan dalam bentuk LaDoran
lnspeks,.
j. Selu.uh biaya yang terkait dengan proses pengulan ditanggung oleh Slpptier,
termasuk proses pengawasan yang melewatiwaktu yang seharusnya.

I.7-E L{,o t
DPP 2017

UJ' PRA - PIMKITAN


a. Ujl paa - perakltan pertama harus dilakukan sebelum pengiriman.
b. Salah sairi wasel llarus di ra,<ia dl workshop prodlsen untuk pengukuran dan uji
gerakan wesel.
c. Pen:e,iksa akan melakukan pemeriksaaa te.hadap wesel yang telah dirakit sesuai
dengan spes:fikasitek.is. Ketidakse$u?ian dengan spesifikasi teknis harus ditolak.
d. Uji pra - perakitan kedua ha.L:s da:akul€. da lndones:a.
e. Salah satu wesel ha.Lrs di rakit di siae atau lokasi lain yang memu.gknkan uniuk
mer:yesuaikan dengan bantalan beton yang diproduksi di Indoaesia
f Supplier wajib bertanggungjawan terhadap uji pra - perakita. di s:le.
g. Pemeriksa akan melak.ll€n pemeriksaan terhadap wesel yang telah dirakit sesuai
dengan spesifikasiteknis. Ketidaksesuaian dergan spesifikasi teknis harus ditolak.
h. Kegiatan inspeksi/ pemeriksaan harus didokumeniesa,(an dalam bentuk Laporan
lnspeksi.
i. Jika ada satu sampel benda uji tidak lolos uji, i.sp?ksa harls dilakukan untuk semls
wesel-

5.5 PENGIRIMAN
a, Selelah menye:esaikan tahapan inspeksi yang memenuhi persyaratan, \,!esel
dibongkar unt.rk kemudian d: kirim ke lokasi pengiriman (shrpmerf).
Rel lidah (sryrch ral4 harls dipasangkan dengan amal ke sio.k €/ dengan
menggunakan kawal atax metode lain yan3 sesuai sebelum diangkat. Hal ini
dilakukan untuk melindungi wesel dari kerusakan selama peranqanan dan
pengaagkutan. Befat darisemua sub * komponen harus didetailkan deogan jelas.
0. Jika diperlukan, untu\ menghinda.i rail cripptng dan untuk alasan keamanan, dua
a.ane dan/ alau dra balok pengangkat dapat digLtnakan saat .nelakukan ,flirg.
Pabrikan per,u me,akukan penandaan tltik lifting yang aman pada semua komponen
dan rakitan weseJ.
d. Untuk melindungi barang -
ba.ang da.i kerusakan, se,nua beban harus dilekatkan
dengan kencatg dengan ia,i pengikal sederrikiaa ,upa sehingga mencegah distorsi
atau pergerakan selama pengangkutan.
Saat pengaagkatan, wesel haLls didukung sepenLhnya oleh /lItrrg cradle.
f. Penggunaaa ranaai dilaaang.
q. Semua pekerjaaal Track KhusLls diberi iapisan ser,tproa cat p.imer nerah oksida, cat
aspal atau sejenisnya sebelum dilakllkan pengiriman. Semara peketjaan baja harus
dlkirim dengan penempatan di bawah dek kargo ata! dalafi conaainer.

6.6 PACXING
a. Supplier harus menyediakan semua sarana untuk packing, te.masuk peti dan
penandaan.
b. Setiap kotak, peii atau package harus tahan air dan sesuai dengan iujua. yang
diinginkan.
c- Sstiap identitas pada kolak, peti ata.t packagre harls dapat dibaca de.)an jelas dan
tidak mudah lerhapts, diiulis dengan hurul besa, yang menerangkan alamat lckasi,
naia Suppl,e., dan ianda lain ya:rg diperlukan supaya materialdapat mudah dikenali
dan ditangani baik selama proses transit raaLrpun saal peneainraan di lokasi.

-
SUDAH Crrr

T.2 9 9{/.e t,
DPP 2417

d. Sefap aotak, peli a,a, package harus fiemuat packmg /lst lengkap yang mencakup
nomga landa, lkuran, beral daa koat6. beserta gambar yang sesuai. Salinan dari
packrg r/sl harus dilampi.kan di luar dari seti€p kolak atau package.
e. Distribusi salinan tambahan dari semua packing list harus disesliaakan dercan
instrl.ksi Pemberi Iugas/ Pemilik.
f. Semua komponen yang me.nilik! berat ,sbih da.i 100 kilogram harus ditandai dl
bagian luar kotak untuk menlrjukkao beral koiot dan berai bersih, titik, titik lntr]k
slrnging dan lokasi u/eighl bealmg.
g. Perlu dilakukan tindakan - tindekan untuk mencegah peEerakan bara.g/ kompo.en
di dalam peii, selerti penyediaan bracings, straps, dan baut pengaman yang dapat
diicjentiflkasi dengan jelas oleh label logam yang menerangkan junlah dan nama
komponen - komponen atau nomor kalalog.
h. Semua packirg tidak boleh memiliki !jL,ng yang lajam, uniuk mencegah cedera pada
orang atau membuat kerusakan pada benda lainnya.
i. Setiap peii besar, peli alav package harls mencakat, bali oniuk me.r:Ltdahkan
bongkar muat dengan peralalan penarganaa mekanis seperi:l Lrk iorklift.

6.7 HAK PATEN


Hak patea. jika ada, meajadi ia.gg1.t.g jawab Pebrikan, yang akan rremastikan Pemberi
Tugas/ Pembeli oebas lerhaddp l.d n dpdpr.^

6.8 PERSONIL
Supplier haaus menyediakan personil yang memiliki sertjiikat yang sah clari principal atau
Pabrikan dan memiliki kapabilitas dari segi teknig dan pemasangan Produk serta lancer
be \or-ntkast oe-ga1 bahasa I .ggr s

6.9 BENDERA PENGIRIMAN


Pengangkulan material/ komponen untuk proyek ini lebih baik rnenggunakan bendera
lndonesia ?tau peagurusaa pengirirraa melaiui Perusattaat Pengangki]lan lndonesia.

6.10 ASURANSI
Asuransi larus mencakup se,nlra rlsiko da,i Pabrikaa ke tempat penyimpanaa dj

- End of Se.tion -

'
S1JDAH DIBACA DI\ 'T

t.2 10 G L/ -, / r
.+ 4.1-,'L
\f/
DPP 2017

T.3

PENGADAAN SISTEM PENAMSAT

1. SUANG LINGKUP
1) Blgian ini mencakup persyaratan pengadaan dan type penambal yang
digurakan termasuk kelengkapan-ya.
2) Kontraktor harus beatanggung jawab ufluk menentukan dan menyediakan
kuantitas bahan yang diperlukan untuk pekerjaan yang akan dikerjaka; sesuai
yang.-tercanlum dalam gambar tipikal dan gambar deUl serla seauai de.ga.
spesifikasi i.ti.

PF}OI'IAN DAN STANDAR


o Siandar iJasional Indonesia (SNl)
' SNI 11-3677-1995 penjepit elastis rel ke.eta api
. SNI 11-4040,1996 Alas rel untuk penambat elastis rel kereta api
daribahan polielilen
. SNI 11-4041-1995 tnsutator untuk penarnbat eiaslis .el ke,eta api
oari bahan ptastik ni,on

JAMINAN OAN PENGENDAL:AN MUTU


Sesuaidenga! ketenlua.t dalam 'Jaminan dan pengendalian Mattu'

SUBMITTAL
Sesuai dengan keteni!al: dalam ,,Submital,,

1O PERSYARATAN TEKNIS

10.1 MATERIAL
1) Tipe yang digun?kar adala.t elastis;
2) [,4aterial fastenirg untuk bartalan belon yang Larus disediakar oleh
Kontrakto.
adalah 1 buah Rail psd, 4 buah Insulator, 4 buah Clip/penambai uniuk setiap
banlalan.
3) Spesifikasi material yang digunakan adatahi
a. lnsulator I class rd.forced nylon - MARANYL A .l90 BLACK;
b. Clip : Silicoa Manganese Spring Steel sesLral slandar J,S G 48Ol
SUp 7 or BS 970 Part 5-250A 53 or eqLi\aaent;
c. Railpad : Material karet beralur ketebalan 10 mln dan harus sesuar
dengan JIS E 11j 7 orequivalent

ir--l
T.3-1 b Y/'e t
DPP 2017

4l Jepii penambat harus cukLp klrat JrtLk,renjamin


pada bantalan lebih besar da.i oaya daya lahan ne,engkak rel
rahan merergkak oaTtalan pdda stabilitas
dasar balas. Gaya jepit penambat berkrs ar
antara 750 kgt - 13oo kgisetelah uii
gayajepit.
5) Deformasi plastic yahg terjadi makssimu.n .1
rnm sel9,a! .rji ke,elahan.
6) nenamtar cukuo selama beberapa iahun neskipLr :ida^ c,aoar
!3ya,.eOh
drhjndari terjaoi sedikit kelonggaran pada angker oartalar.
FrekLeosr getaran alami dari penambal pada
dasarnya harus,eb:h besar dari
pada frekuensi gelaran alemi iet.
Sehinqga t<etr;,anga; I(ontak anta-;;;;;mlli
rel dengar rel setama talu lintas metalurj;lan
ret Aap-at a rinjair.
Bahan material penambat harus memDr
oaik.agar supava daoat
mempertahankan kekenyaran ,"nurb;t'l],:'-k:-"];t?s
oalar langka penasangan oan
pembongkaran. 'aktu
Banan material perambat harLs,uiLs _,i
setiap 1OO.0O0 unit berdasarkan (.JlC
864-s
10) Har,rs marrpu oan kuat sebagai penggabLng"n susr,lan
:so,asi list.iK drn
mudah diganti b Ja ledadr kerus;kan.

- E.d of Section -

SUDAH DI6A;i I; '

T.3 2
Lt/"e t ,/
DPP 2017

"r.4

PA$GADAAN PELAT SAMBUNG

1. RUANG LINGKUP
1) Bagian ini.mencakup persyaralan pengadaan dan type pelat sambung ya.g
oguraKal termasuk ketengkaparnya.
2) Kont.aktor frarus bertanggung jawsb uniuk menentukan dan (enyediak.n
kl]antitas bahan yang dipe.lulan unluk pekerjaan yang akan dike.jaka; sesua,
yang-tercantum dalam gambar hpkal dan gar:rbar detil seda sesuai dengan
spesrflkasr tnt.

PEDOMAN DAN STANDAR


1) American Sociery 'or Iest -g 6no Mate a s (ASTM).
A 36 Struclir.al Steel
2) J6paneselnd!sraialStanda.d(JtS):
E 1102 Fish Piates for Ra'ls
G 310'l Rol,ed Steel f.r ceneral Structure
G 4801 Spring Steels
G 5502 Spheroidat crrphite :ron Cas:ing
3) :nternational Union o, Raitways (UiC)
864-6 Technical speciflcation for the supply of base_plates or sections tor
base-plates made of rolled steel

JAMINAN OAN PTNCENDALIAN M'TU


Sesuai dengaa ketenaraa dalam.Jam:aan dan peroendaliar] Muhr,,

SUBMI:TAL
Sesuai dengan ketentuan dalam "submital"

PERSYARATAN TEKNIS
'1) Plat sarnboog harus sesuai dengan JtS E 1102 (Class 2 crcde ll_2), c 3jo.l
Jelis SS41 aiau setara, dan akan diproduksi dari baja.

SIJoAH DIBAI]A Lrl'!


- ":-

-t.4-1 L{,/ ,a i
1!
DPP 2017

Mechanical properties dan Chemical comFos,:ion adala,-t sebagai berikut:


Type and symbol Strength l\rechanicalPrope.ty Chemicalcomposition %
Crade Tensile Elongation HardnesS C Mn P S
strenglir fk) oi
(N/mm'?) linisLed
surface,
HB
Class 30H,37H, [-2 666 min. 12 min. 262la 0.35 0.15 0.60 0.030 0.035
2 4ONH,sOH, 33'! to to to max_
50NH,60H 0.53 0.35 0.90

2) Dimensi (unit: r.r])

Fishplate fo.30 kg ra,l (301"1)

1.1-2 L{/n t"


DPP 2017

Fisiplate fo.37 kO rail (37H)

Fisl-iplale for 40 kgN rail (40 NH)


SIJDAH DIBACA DAN D]S5i.J,I]

t Wz t
DPP 2017

Fishplate for 50 ,(g ra;l {501-l)

aishplate for 50 kgN rall (50NH)

SIDAH DIBACADAN
iIS:iUJ'J

r_4-4 6- {/-,a t
DPp 20.t7

Flshplaie fo,60 kg rail (60H)

3) Straightness and lolerances


Characterisiic Dimension lmm) Tolerance (mm)
Lenqth offisholale. L
Thickness o{fishplate, I :t05
Height offishplale, h H<165 r 0.5
165sH<180 10.7
(H: heiqht of rail)
Space to rail, S + 2.0
- 1.0
+ 1.5
,05
Diafieter of iroles, d @<32 + '1.0
- 0.5
Posit'on of holes (heiqht trom rail base). h. r 1.0
late.vals between holes, 1,. 1,, and 13
Size of notch, Wj, and W, i 1.0
Posilion of notch, la, and I 1',1 5
lnlerval between hole and notch L 11.5
S:raightness deviatio.
between ends
Upward
Downward
5 (2.0)
5 (0.7)
-
Ouh(ard to rai 5 (2.0)
lnw/rd to rail 5 {2 0\
lnclination of fishino su.faces i: 3 6 1076)

End squaaeness +2
Radius of upper cu.ved surface (19R) of r03
flshplate, r
Other sealional dimensio.s + 0.5

r.4 5
-., -/ .
DPP 2017

4) Screw Spike harus dibuat dari bala digulung se$lai dengan JIS 3101 "fipe c
SS41, atau ASTM A seng 36, Screw lonjakan harus dicelupkan panas dilaplsi
.estrni dengan JlS, H 8641 'Iabel 2, kelas 2 aiau 3. Lapisan seng tidak akan
mempeftaiankan lebih dari 2% dari hai-h?, asing. lsi alumjri.]r.lt qaksimum
harus 0,2%. Pelapig harus rapi, lialus, bebas dad tonjol2n, tetesen, retak, atau
cacat lainnya.
Toleransi dimensi sebaga: berikot:
Shank Diameter: I .0.5 mm
Head. allparls: I * 0.5 mn
Leagth under head to point: I = 3.0 mm
lh ckness of headi I r 1.0 .nm
Angle. underside of heao: | 1 degree

- End of Seciion -

146
DPP 2017

T.5

PINEADAAN IR' (INSULATED RAII IOINT)

1. RUANG LINGKUP
1) Bagian ini mencakup persyaratan pengadaan dan type IRJ yang digunakan
lermasuk kelengkapannya.
2i Ko.traktor harus bertanggung jawab untuk menenlukan dan menyediakan
kuanijtas bahan yaag diperlukan untuk pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai
yang aercantum Calam gamba, tipikal dan gambar deiil seita sesuai dengan
' spesifikasi ilri.

2. PEDOMAN DAN STANDAR


1) Amerlcan Socieiy for'aesfing and Materials (ASTM):
A 36 Stiuctural Steel
2) Japanese lndustria: Slandard (Jl6):
G 3101 Rolled Sl€elfor Oe.reral Structure
G 4601 Spring Sleels
G 5502 Spheroidal Gralhile iron Casting
3) lnte..ato.al U.aon of Railways (UlC)

3" JAMINAN DAN PENGENDALIAN MIJTU


Sesuaidengan ketentuan dalam "Jaminan dan Pengendalian l\,4utu"

4. SUBM'TTAL
Sesuai dengan ketentuan dalam "SLrbmital"

5. PERSYARATAN TEKNIS

- End ol Seclion -

|_------]-]
lsuomomcrne*rse-u,u,l ? J

'\, .0" 17 .b/r. I


- \"/t' '
DPP 2017

T.6

PENGADAAN BAI{TAI,AN BETON DAN SISTSM PENAMBAT

1. RUANG LINGKUP
Pekei?an i.i mellplti pe.gadaan bantalan beton sampai di lokasi te.delat,
clip/pcnambat, shoulder, insulaior, rubber pad.

PEOOMAN DAN STA.NDAR


- SN' 11-3388-1994 tentang Santalan Beton BIok Tunggat dan Sistem Penambat
Rel, Meiode Pengu.jian
.. Kepulusan trirektur Jendeaal Peahlbunoan uazl Nomo.
SK.5'16/KA.604/DRJD,i2002 tentang Petunluk Teknls Pe.ggunaan Bantalan
Beton Morobrok Dergan oroses Prete.s o-
- ARElvlA Chapter 30 - 20'10
- Peraturan Menteri Nomor 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur dan
Bangunan Kereta Api
- Peraturan Direktur Je.deral Pe,keretaapian No.HK 207/5K.61iDJKA/5/13
aerlang Standar Beton P.a.elak Untuk Prasarana Perkere:aapiaa

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Sesuai dengan ketentuan dalam"Jaminan dan Pengendalian Mutu"

SUBM:TTAL
Sesuai dengan kele.[uao dalam "Submitta/'

PERSYARATAN TEKNIS

MATERIAL
1) Eantalan Beton unluk lebar sep!t 1a67,1012,1077 JOa2 mm
Kualilas bantalan beton pralekan harus mernenuhi syaral ARE[rA dan sesalar
dengan Pengujian dari LUK ( LembaSa UjiKonskuksi)
Desain Kriteria Bantalan harus n]emenitlt' :

a. Tekanan gandar 18 ton


b. Type Rel Rel R. 54
c. Kecepatan maksimal KA 12O km I jam
d. Jarax spasirg anlara bantalan 600 mm
e. Lebar Sep rr 1067,'1072,1077,1082 mm
,. Kemiringan dardukBn kaki .el 1:40
g aype penambai Elaslls SUoAtl DIBACA D,rrl ]:nlLil

6, I /.2l.
.-v/
DPP 2017

h. Luas tumpuan bantalan 0,480 m'?

l. Tebal balas minimum 25 cm


l. Kekuatar beton transler - 30 lrpa ( Min ) 28 ha.i
-50 Mpa (min )
k. Kawat stressjng PIain BA type, Low relaxion
L Tegangan pulus.ain 1.655 Mpa
m. Total pe,egangan pada pembebanaat 4 a/o min
n. -egargan kalvat mar, sele a.t k.rns{er 70 0/o UTS
o Peagerasan Sjsiim pemanasaa
p. Mutu beton K. 500
q. Din:ensi : Panjang 200 cm ( tole.ansi + 4
dan -
2 mm), lebar 260 mm
(tolerdosi + 3 dan 1 mn),
tinggi220 mm ( toleransi+ 4 dan
-
-0mm)
r, Bentuk penampaag ba.iaian beion haaus meayerupai trapesium, dengan
luas penampaag bag,an tengah bantatan tidak kurang dari 85 yo Iuas bag:ian
bawah.el.
s. Penulangan bantalan beion mengg.tnakan sist:m p.ategang (preieasion)
dengan menggunakan angkLlr permanen pada seaiap baaiaaan.
t. Pen'takaian pada jalur lu.us digunakan leba. sepr,.1067 a1,r, dan untuk
bag,an lengkung dengan radius ku.ang dara 6t0 m digunakan bantalan
dengaa lebar sepu.'1072 mm, 1077 mm, 1092 mm dan i0g7 mm sesuai
deng,an radius engku.g, sedangkan untuk lengkung dengan radius kurarlg
dari200 m bantalan har!s mamp! beball yang bekerja pada RailGuard.
u. Kapasitas rnomen yang harus mampu ditahan oleh banlalan beton minimum
didudukan rel l\4omen posili, 1500 kgm, momen negalif 750 kgm, di tengah
banlalan Momen posi:i,600 kg..t dan l\4omen negatif g3O kgm.
v. Memiliki sertiflkat penggunsan bantata. beton yang tetah disahkan oleh
Ditlen Pe.keretarpian.
w. Tes - ies banta,an betor :

- Rail seat positive bendjng lest ( statis )


- Railseat positive repeated load test
- Centre negative be.ding test ( statis )

- Cenlre negative aepeated load test


- Bo-d develorreat te-do1 acl-o.aqe d1d ulli-)ale oao
- Electrical resisiaoce and jr.pedanc6_
2) Ea.ialan Beion uniuk lebar sepur 143S rnnr
K-alilas ba|taar oelon p.atekan horus nenenLnt sya.at ARfVA da4 sesra,
dengan,P..ngujian da.l LUK ( Lembaga ,j, Konst.uksi )
Desain Kriteria Bantalan haftrs rnentenlrhi .

a. Tek?nan galdar : 25 ton suoAH otEACA 0AN


!lSEI|.rul

r.6 2
$-*l.e
0t
I
DPP 2017

Type Rel Re: R. 54, R,60


Kecepatan maksimal KA 160 ,(m ljarn
Jarai spasing antara bartalan 600 mm
Lebar Sepur 1435 mm
Kemi.i.gan d!dirka. kaki rel 1i40
Type penambal Flastis
Laras lumpuan banlalan 0,703 m2

Tebai balas minimurn 30 cm


Kekuatan beton liansfer - 30 Mpa ( lrin ) 28 hari
-50Mpa(min)
Ka!^/at stressing Plain BA type, Low aelaxioo
Tegangan putus min 1.655 Mpa
d/o
nn. Total peregangan pada pembebanan 4 min
n Tega_gan kawat :'ax Sele ah trarsfe' 70 % uTs
o- Pengetasan sistim pema.asan
p- M.ri!l beton K. 600
q. Dimensi Panjang 274 cm ( tole.ansi + 4
dan - 2 mm), lebar 330 mm
(toleransi + 3 dan - 1 mm),
tinggi220 mm ( toleransi+ 3 dan
*0mm)
r. Bentuk penampang bantalan beton harus menyeaupai i apesium, deagan
luas penampang bagian tengah bantalan lidak kura.g dari 85 % lLas taglan
bawai] rel.
s. Penulangan bantalan beton menggunaka.r sislm prategang (prelersion)
dengan menggunaka. angkur permanen pada setiap bantalan.
t. Pemakaaa. pada jalur lurus digunakan lebar sepur 1435 mm, dan untuk
bagian leagku.g dengan radiLrs kuGng dari 400 m digunakan banlalan
dengan lebar sepLrr 1440 mm, 1445 mm, 1450 mrn dan 1455 mm sesuai
dengan radius le.gkung, sedangkaa untuk lelrgkung dengan radius kurang
da.i 200 m bantalan harus mampu beban yang bekerja pada Rail Guard.
u. Kapasilas momen yang harus rnarnpu ditahan oleh bantalan beton minimum
didudukan rel [,4omen posil]f 2300 kgm, moinen negatif 1500 kgm, di tengah
bantalan [.,romen posiiif 1300 kgm dan Momen negatif 2100 kgm.
v. l'remiliki seriifikat penggunean banta an beton ya.g telah disahkan oleh
Dltjen Perteretaapian.
w. Tes - tes bantalan beton :

- Ral| seat positive bending tesl ( sta:is )


- Rail seal pociline reoeared load lesl
'- Centre negative bending test ( statis )
- Cenke negative repeated load iesl
- Bond develo$ent, lendolr, achorage and ultimate load

Te3 L VV nt'
DPP 2017

- Elec,r:6al resisaance and impedance.

3) Penambaa
a. Tipe yang digunakan adalah elastis;
b. l\4a1erial fastening uniuk bantalan beton yang harus disediakan oleh
Kont.aktor adalah 1 buah Rail Pad, 4 buah lnsulator, 4 buah Clip/penambat
untuk setjap banla,aa.
c. Spesiflkasi materialyang diqunakan adalah:
- lnst]lator : Glass reinforced ,tylon - MARANYL A '190 BLACK;
- Clip : Silicon Manganese Sping Steel sesua: standar JIS G
4801 SUP 7 or BS 970 Part 5-2504 53 o. equivalent;
- Rall pad : N4aterial karct beralur ketebalan 10 mm dan harus
sesuai dengan JlS E 1117 or equivalent
d. Jepit penambat harus cukup kuat unluk rnenjamin daya tahan merengkak rel
pada bantalan leblh besar dari daya iahan merengkak bantalan pada
stabilitas dasar balas. Gaya jeplt penambat berkisar antara 20 KN - 25 KN
(2040 Kg - 2550 kg) perpasang dan perlawanan rangkanya berkisar anta.a
10 KN -'15 Kn {1020 kg - 1530 kg)
e. Daya jepit penambat cukup selama beberapa tahun, meskipun tidak dapat
dihindari terjadi sedikit kelonggaran pada angker banialan.
f. Frekuensi geta.an alaml dari penamba: pada dasamya iarus lebih besar dari
pada frekuensi geiaran alami rel. Sehingga kettilangan kontak antara
penambat rel dengan rel selema lalu Iintas melaluijalan ael dapat dihindari
g. Bahan malerial penambat aarus mempunyai kualiias baik agar supaya dapat
mempertahankan kekenya,an penambat dalam jangka waktu pemasangan
dan pembongkaran.
h. Harus mampu dan krai sebagai penggabungan susunan isolasi listrik dan
mudah digant bila terjadj kerusakan.

PELAKSANAAN
'1) Di lokasi kerja,bantalan diiambun maksimum 10 batang dan setiap tumpukan
dibatasi oleh papan kayu lunak setebal 4 cm yang disediaka. Kontrakto.,
ditempatkan diatas permukaan banlalan, sehingga banialan tidak bertumpx
pada bahu bantalan dibawahnya
2) Sepatu bantatan yarg d:sedi.kan oleh Kontraktor harus digunakan wakiu mLrat
bantalan diatas kereta kerja, kuk atau alat angkut laio yang mernbawanya ke
tempat kerja.
3) Sepatu bantalan yang masih baik dapat digunakan kembali, tambahan sepatu
yang diperlukan menjad, langgrngan Ko::traktor.

- End ofSection -
9fl* t''
T 6-1 ,rro, o*oro oo, 0,.'r,,.
]
,PP 2017

T.7

BANTALAN KAYU

1. RUANG LINGKUP

1) Bagian ini mencakup persya.atan yang barus dipenuhi mengenai


pengadaan bantalan kayLt unllk dlpasang pada sambungan .el atau
maksud lain pada kompcner seplr dilintas maupun di slasiun.
2) Pengadaan bantalan kayu rnencakup alat penambal, pelai landas dan
bau{ pengunci/ tirpun.

2. STANDAR DAN PERATURAN YAN6 EERLAKU

Sla.da. Nasional lrdonesia (2002)

SNI 0197 : 2013: Bantalan kayu rel ksrela api

DQI_(] r.,.e..n:dQk_Jmp..n ...a..c..u.?.n...be:.lul.. Sa-is?.. pipcrLLk?n. Jrr,Jk. peagquraaa


C,o.-8!.o9ir.-ini...U-l!uB..a9-u4r.-b.-e.tienggal..iarya..9disi..y,ans..glsg.!..qi!I3.c..y.ccs
dlp?lar-.U.rLj.r.i-l.(.c-c-!lan.lidahb.e..C?.]ssai.-qis.r,trrstln.ecuar._n9im_a.!.ilpEiii.!p"re(hlr
(tcrne.s-u.( !i-e,v.r9i[y3).

sr!l_7!97,.1. Kayq.s9lsdr.a..n -.9.?sie!..1,i.l!!lah.C?a.deiinigi


sNt tq37.? KAyq. s -e:-S?.|a.f. ..B.aSia"! 2: PqtSU!u.rat.qinQnsl
9N.It939,.1 Keyq..sgrs.cirqa. !.?.!.r..i-e.bar.-. -B.as iqt..L;..5].?sll!egi,
BeJSyAr:glFlt .c.?t. pelS|.dn*l
r'!a lq3i.? Kayu.seisaiia.,r .!l? !ln. Le..b.
p.(..
-8.?s1a!1. ?...Qil?-.U.i
9N.t.7!39,? 5ay!.setcejia_lt,e..qlir. . Ba.ga1 2 Ca a!l
s!,!i.1$q.3-1.?.q lley!..... :.....M9la!-e-.....p9!ser0_!i19.f......!!!119h......d?n
petsy.qr-a1qr...saui_r1...!'.lrl!!...p9!s.!ib.!...Sr.i4..fiqip...de0
!:'.r,e.!.?n1c
SNl.Q 1:7..2..02 _Uii...i.o..1qIina..a...!?.yu,.C.ar...pr.o.C.qlh...l-qyj.'...!e-$adap
.olsa!!9ne.p.-elqqak.!.av!.
S,N.t-f e.l-e.sqha!.lent.uj

3. JAMINAN OAN PENGENDALIAT.I MUTU

Sesuaidengan ketentuan dalam "Jaaninan da. Pengendalian Mut!'

4. SUBM]TAL

Sesrai oerga'l kere.ltuan dalan- -SLor.'lal

SI]DAH DIBACA DA\ i SI

-t

e{ /zt-
7-'1
DPP 2017

5. ISTILAH DAN DEFINISI

Banlalan kayu kereta api adalah kayu gergajian lsortimen brotl yaag
diperguEkan unluk menyallgga dan mempeatahankan posisi relkereta api.

Dudukan rel (railseat) adalah lempal letak kedrdukan reldiaias bantalan.

Ja,u. ?emasangar rel {ra;l gauge) ada:ah bagian pads pe.mukaan bantalan
kayu yang lerletak anta,a 30 cm sampai dengan 60 cm dariliap boalog.

Kerino uda.a adalah keadaan dimana kayu mempunyaikadar air 1'19%.

Lurus ada:ai keadaan bantalan dimana jarak pe.raapangan,eagkung


rraksimum 2.5% dai panjang banlalan.

Calalan: lstilah dan dellnisi lalnnya sesual SN1 7537-1

PERSYARATAN TEXNIS

6.1, sENTUK DAN UKURAN

1) Eentuk
- Berbentuk lurus dengan penampang persegi {slsi vertikal da. sisi
horizonlal har!s paralea dan sisi hoaizsntal iarus tegak lurus terliadap
sisiverlikal).
- lendutan merupakan deviasi a€h panjang a.ah iebal da bantalan
kayu, Lenduaaa sebesar 5 am rnasii diiinkan.
- Variasi kelebalan yang merupakan perbedaan ketebalan bagian yang
saiu dengan yang lain harus tidak lebih dari 1 cm sedang variasi
lebarnya iidak lebih dari 2 cm.
2) Ukuran
LJkuran dan toleransibanta16n kayu yang diijinkan adalah sebagaiberikut
atau menurut pelunjuk Konsultan i

Tabel T7.'l Uk dan Toleransi Bantal Ka


tJo UKURAN STANDARD TOLERANSI
PANJANG 200 cm -2cm;+ 4cm
'200 s.d.400 cm
B IEBAR 22 cm -1 cm;+2cm
c IEBAL 18 cm 0cm:+1cm
') khusus unluk lokasi pemasa.gan wesel
Perbedaan keragaman leba. kedua sisin1uka maksimum adalah 12 mm.

6.2. JENIS BAN MUTU BAHAN

1) Jenis kayu
!enis-lenis kayu yang diselujLi untuk bania an kayu lokal melpLrti :

- Uljn ( Eusitercxylon swageriT el E )

r 7-2
t5-6/t Z /,
a/
DPP 2017

- Nrerbar ( /rlsia spp )


- Darnarlalrt { Sho/ea spp and Hopea spp)
- Bengkirai( Shorea /aeviflia Endedl

2] Mut! Kayu
- Ivuiu bantalan kayu harus mempunyai kadar air maksilnufi 25%.
Kayu harus dalam keadaa.l baik, dari poaon yang bernruttr baik, keras
dengan serat'serat yang kompak.
- Kadar air maksinum yang diperkenankan adalah air kerjng udara.
- Kayu gergajian berbeniuk turus, peisegi panjang dengan sisinya
sejajar dan membual srdu!sudut menyiku.
' Bantalan bebas daricacal berat sesuai SNI 7538..1 dan SNI 7539 .t

TabelT7.2 Persyaratan Mutu penampilan Banlalan Kayu Re,


Kereta
No Jenis Ca!"t
Retak anqin Diperkenankan
2 IMata kayu sehai Jarak minimlm 70 mm dad kedra sisi
dLrdukan rel. diametea maksimum 25 mm
3 Lubang gerek kecil Jarak minimum 70 mm dar: kedua sisi
dudukan rel
4 Gubal Ja.ak minimum 70 mm da.i keua sisi
dardukan rel
Diperkena.kan pada kedua s;si ,ebar
maksimum 10 mm dari tilik sudut kea rah
,ebar dan 40 mm kea rah leba: dengan
panjanq membujur maksimum 200 mm
5 Pinqu: Diperkenankan maks:mum 1/15 dari :ebat

6 Lengkung mendatar
(crooUsrrino)
Diperkenankan maksimlm 1% dari
panjang banlalan
7 Hati/emDUlur Dipelkenankar asal tidakdi Dermukaan

6,3. SYARAT KEKUATAN DAN KEAWETAN

6,3,1, SYARAT KEKIJAIAN KAYI'

Ve-riliki ketegulan lerlur lbelding slrengtn) 'ebin besar oari 108 kg/cm2.
lVemi.tki reteg--d,r tehan jebih besdr dari 92 kg/.nr. Manpu me-nahan
mo_nen maks'rrLm sebesar e00kg.m.

6.3.2, SYARAT KEAWETAN KAYU

Bantalan kayu rel ,(ereta api mempunyai keas awei,l alau lain ditentukan
melalui pros.o; penqawelan,

r.7-3

4{\1 /L,z t /
DPP 2017

6,4. PRODUK

3.4.,'. PERI!'IUKAAN BANTALA}I

1) Permukaan tsmpuan rel .ne,lrpakan permukaan dimana rel akan


dipa$nq da.r ieieiak dianlara 30 .m Car 60 da,i Uj!ng lepi ba.talan.

AREA IUMPUAN REL

2) Pe.mukaan banialan harus bebas da.i perabusukan, galih, pecah, retai-


retak, pecah a,-ah melinta.g, ,ubang mata kayu. mala kayu yang rusak
dan lain-lain yang dapal mengurangi kekuatan bantalan kayu.
3) Reiak-relak pada kedua ujung bantalan diperbolehkan sejauh kedalar.an
relakan lidak leb h dari 10 cm
4) Kedua muka ujung bantalan dipasang Gang Nail lnluk mencegah
retakan pacia bantalan yang iidak retak dan ,nencegah reiakan
bertambah panjang sesuai butir 3).

6.4.2. PENAMBAT
Penambat yang digunakan adalah penarnbal jenis elastis ganda, termasuk
andas daa aksesoa:snya.

6.5. PENYIMPANAN

1) Kontraktor harus !.e.ne.jksa banlalan dan alal penambal pada saat


bantalan tiba di lokasi peketaar unluk .nemaslikan telah seslai deagan
persyaraian yarg te,ah ditentLrkan.
2) Apabala bantalan dan alat penambat rusak, hlhng, atau tidak sesuai
persyaralan, sesegera mungkin harus dilakukan pengganlian, sehingga
!edormansi pekerjaan dan jadwal tidak lerganggu
3) Konlrakior dalam menyimpan Banlalan l(ayu harus dilakukan sedemikian
hingga lidak ie4adi kerrsakan dan peourunan mulu serta harus
memperhalikan keam3nannya
4) Banialan kayu rel kereta ap: dilumpuk sedemikian rupa sehingga tidak
berhubungan Cengan tanah.
5) Seluru bantalan disusun secara be.silang de.gan jarak anlar bantalan 50
mm untuk rnemberikan skkulasi udara. Jarak antar i\rmpukan minimum 1
m.
6) Keiua bonios bantalan dituiup dengan bahan pen!rtrp penguapan.

SUDAH OItsACA CAIi : STiI,]]

17-4
\-ft zt.
DPP 2017

Tampak depan lampak samping


Gambar T7.1 Sistem penumpukan Bantalan Kayu Rel
Kereta Api

6.6. PENGUJIAN

6,6.1, PERSYARA:AII UJI

Dalam 'i (satu) patui bantalan lidak dlperkenankan adanya


ukuran kuraag dari
uku€n bald

6.6.2. CARA UJt

a. Kadar air sesuai dengan SNI lSO3j29.


b. Penentuan penentuan Jenis sesuaidengan SN175J8.2,
c. Penentuan dimensis_dsuai dengan SNI 7537.2.
d. Penenluan sifal mekanis sesuai dengan SNI ISO 8906.
e. Penenluan mutu penampilan sesuai dengan SNI 7538.1 dan SNI
75391
f_ Penentuan keawetan kayLr sesuaidengan SN: 01-7207.
PengujLn di:aksa.akan secara visual sebelvm dilakukan pemasangan
oleh
]IlTnul le-o r .oan Konrrakror, Ko.s- ran da1 e".u"l irg* il";";
Kerla yang bersanokLllan.

6.7. PENANDAAN

Bantatan yang telah diuji, dibe.itanda totos uji.

- End of Seciio. _

SUDAH DIBACA DAN ; S:'J.,i]

*f/ z t,
1.7-5
DPP 2017

T.B

PENGADAAI{ BAHAN DAN PENGELASAN REL

1. RUANG LINGKUP
f) Bagian ioi mencakup pe.syarata. dalam pengadaan dan pelaksanaan
pengelasan las Aluminothemic untuk penrambungan rel.
2) Kontraktor beflanggung iawab untuk pe.gad?a! bahan, peralatan dan tenaga
kerja untuk las Aluminothermic sesuai dengan peasyaratan yang diseb[tkan
dalam spesifikas: tsknis i0i, termasuk pengujian hasil pengelasaa.

2. PEDOMAN DAN STANDAR


1) Standar Nasiona! lndonesia (SNl):
SNI 11-4013-1996 fr'lutu dan Ca.a Uji Sambungan las Tl,etmi: Rel Kereaa
Api
2) Auskalian Standard (AS))
AS '1085.20-2006 Railway Track Malerial- Weld;ng of Sleel Rra:
AS 2207-1994 Non-destructive testing - Ultrasonic testing ol fusion
welded joints,n ca.bon and low alloy steel
3) Japanese lndlrstrial Standards (JlS)i
z 2243 Metl'rod of Brinel, Hardness Tesa;
z 2244 Method of Bend Tesi to, Metaalic Malerials; and
7 3060 Nietfiod Jor Ultrasodic Examination ior Welds of Feniae
S:eel
4) :.rropean Standard (EN):
EN 14730-1 Alumino{herm;c weldinq of rails - Part 1: Approval of
welding processes
EN 14730-2 Aluminolhermic welding of raits - Part 2: Oualiflcalion
of alumiaothermic weldeas. approval of contractors and
acceplance o, welds
5) British Standard {BS)
BS 240 Meihod for Brinel, Hardness Test

JAIVlINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


'Sesuaidengan ketenl!aa dalam "Jamioan dan Peagendalaan M!:tu"

SUBMITAL
Sesuai denga.1 ketentuan da'am "Submittal"

SI]OAH DIBiCA DAN DISETUJUI

T.8 1
DPP 2017

PERSYARATAN lEKNIS

5.1. t!/!ATaRIAL

5.'1.1. Matedal dan Peplatan


1) Kontraktor haLlg rneayampaikan brosur bahan dan peaalaian las
alum:nothermic. te,rnaeuk sertif:kat fuk3ag Las dati PemasoldPer.lsahaan
spes,alis yang akai melaksanakan peieriaan penge:asan unluk mendapatkan
persetujuar daai Kons!laan.
2) Male,ial ii:ern,)il raupun proses peage:asan.ya harus sesuai unllk pengelasan
.ea R54 ( R320C4

5.2. PELAKSANAAN

5.2,1. Standa. Mutu


1)
- SebelLim pekerjaan pengelasan dimulai, ienis prcses pengelasao yang akan
digunakan hartls terlebih dahulu diselujui oieh K.nsultan. Kontraktor wajib
menyampaikan se.a.a le.gkal perihal pe.alata. lrs yaug akarl digunakan,
r"en.ana penguiian baik C: labo.aio(lm maupun di lapangan
2) Kont,aktoa traaus raeaastikla bahwa hanya lukang las, Ma.dor dan Pengawas
yafig telah diselsiuiyang d:pekerjaka. di lapangan.

5.2.2. Dokuanentasi
'1) Rgkaman hasiLpengelasan haaus minimal menyebutkan:
- :a.ggal dan Waktu
Lokasi (km)
- Relyang mana
- Grade.el
- temprratul rel
- Nama Korsultaa Pengawas
- Nama Tukaag Las
- Nama lvlandor Las
- \3mor adentifikasi las
- l"{asil pemeriksaan dan *pe pemeriksaan saperti yang dilentukan pada
- Kondisicuaca
2) Dais-daia lair ya.g relevan dengan dapaa ditambahkan se.diri oleh Kontraktor'

, 3\ tata-daaa tersebut diberikan kepada Konsultan setiap hari.

5.2.3. lempat pelaa(sanaan dan panjang Rel;


1) Pada prinsipnya pengelasan dilakukan seielah rel te.pasang diatas bantalan,
diatur dan ditempaikan pada posisi definitinya. Atau dl tempat lain, baik di
bengkel k€rja ataupu. di lokasi yang berdekatan dengan lokasl rencana
pemasangan kack.
2) Panjang saitl batang rel slandal adalah 25 rneler. Pengelasan rel dilakukan
untu,( rnenyambJng rel standar sepanjang 3Oo meter atau lebih sesLrai petuojuk

:r!aTil,lLll
+f,4',nt
DPP 2417

jarak mininum
Konsultan. Jika didapati panjang re: kurang dar' rel slandar, maka
pengelasan antara 2litik adalah 6 m.
3) Pemotongan rel harus menggunakan mesin gergaji tel dat tidak boleh
menggu.1akan lnesin potong blarder

5.2.4. Persiapan dan Pe.yelelan Rel;


yang telal:
1) Melode dan Prosedur pengdasan rel harus sesuai de'lgan Pengajuan
diseiuiui Konsult n.

-'2) Koniraktor tidak diperbotehkan unluk melakukan pengelasan biia kondisi ctlaca
nujan Oan berangin. Kondisi ini dapat menyeb?bkan hasil pengelasat dibawah
kualitas.
3) Kedua ujung rel yang akan disambung harus be'sih dari kotorar.yang akan
' mengurang:-mutu pen-ge,asan. Kedla batang rel diberi pengak! lntuk menjamin
-dal
ttelL:iusan geometiik re'- Kedua .el yang akan disamblrng harus mempunyai
cele! sebesar 22 - 26 mm dan diatur sesuai dengan iemleraiur pada saat
Pengdasan.
4) Lokasi pengelasan rel harLs lerlindung dari pengaruh cuaca, oebu atau
' peng"rri, luhny" yang dapat mempengaruhi pekeriaan pengelasan'
5) Kerataan sambungan d; bagian dalam rel jika diukur dengan mistar 1 mele'
mempunyai toleaansi : 0 mm

6) Pada jaiak 150 rnm dari kedua ljllng rel' lermulaan harus bersih dari m:nyak,
oli, debu dan kotoran lainnya
7) Titik pengelasan hanya boleh dllakukal diantara banlaaal d3n tidak boleh
berjarak kurang dari 6 m dari titik Ias lainnya.

5.2.5. Pengelasan Rel;


1) Secara umum prosedur pengetasan adalah
- Menyiapkan peralatan preheating
- Memasang cetakan sesuai Profile relyang digl:']akan
- Memasang ctucrble
- Meaasang kotak serbuk thern]it
- Preheating TIJLI
SUOAIl DIBACADA}] D'SE
- Masukan serbuk thermil

T.8-3
DPP 2017

- Cetakan tidak boleh dibuka/ditepas sampai waktunya sesuai dengan


spesifikasi da.j Pabrikan.
2) Pemotongan (trimming) bagian las harus menylg?kan minimLlm 2mm untuk
pergge.i;daan akhir satelah pemeriksaan alinyemen dan level'
3) Setelah peralatan pengelasa. di lepas' baji/pasak di kaki rel di lepas dan
penambai diPasang kembali

5.2.6. lirisiing ;
1) Perggerindaan kepala rel menggu.lrkan .nesin geli.da (MP12)
2) Setiap tiiik las yang telah dilas diberjkan nomo' pengelasan dengan
menggunakan cal.

5.2.7. Pemeriksaan dan Toleransi


1) Hasil pengelasan pada panjang 1 meier antara pengelasan bengkok kesamping
0,4mm

RFNGKOI( rcSAMPING

2) Hasil pe.gelasan pada panjanq 1 meter an:ata pengelasan geser kesamping


0,0r!nl

GESER XE&AMPING

3) Hasil pengelasan Pada Panjang 1 meaer aniara pengelasal geser


keataslkebawah 0,0 mm

GFSEF XE ATAS / KE MWAH

4) Hasi! pengelasan pada panjang 1 meler antara pengelasan bengkok


keatas/kebawait 0.4 mm
1000

CENG(OK K: A1AS / KE BAWAII


DPp 2417

Hasil pengelasaa pada pr.jaag 1 meter anlara pengelasan bengkok dar gese'
keatas/kebawah 0,4 mm

BENGI(O( lAN 6!S!F (' AIAS / (E BAWATI

6) Celah rnaksimum Permukaan re, setelah pealgge ndaan selesa:, maksimu.a 0 2


mm pada jarak 200 mm

7) Seliap dilakukan uji ultrasonik dan kekerasan


8) ProseduQenguiian keksrasan sesuai dengan SNI 11-4013-1996' Nilai
kekerasan harus lebih dari HB 350 pada tit,k las.
Prosedlrr uii ,entur sesuai dengan JIS Z 224a- l'Llai beban dan lendutan
boleh lebih kecildaril
Posrsi kepala rel
Keoala rel di atas Keoala re di bawah
B5
Lendirtan (mm) 210 :'13
Jarak tumpua, 1000 mm

10) Apao'a pengu.tan perlants gagal raka uji ulr-g har.rs dilaksanarar de gan
.a_, y"ng .-a., sepen; uji penama dengan junlah percontoh oLa kaiuji
periama dari ketompok yang sama. Jika seluluh perconioll uji ulang me'nenuhi
syarat'naka ke,ompo( dlryalakan'ulLs uj
11) Apabila hasil pengujian tidak memenuhi syarat ha.us dilakukan perbaikan dan
penge:asan baru.
a2) Uniuk rel baru loleransi dlusahakaa 0 mm kesegala arah

5.2.8. PeriodeGaransi;
1) Perlo.ie garansi adalah dua ( 2 ) tahun n,!la
sepur.
SUDAH DIBI,CA DAT::: i]JI

T.8-5 L*/,ai
';t/
DPP 2017

Jika las msak I l,ical seperli h36ll pengu:ian ull.asonik gagal dan atau rel patah
selama masa petrallha.aa:l maka Kontraklo, berkewajiban memperbaiki dan
menggantinya.

- End ol Sec'tlor -

UDAH DIBACA OAI]


DiS:ILJUI

T.8-6 L+ /., l'.


DPP 2017

T.9

PENGADAAN REL KOMPROMIS

1. RIJANG LINGKUP
1) Bag:an inj mencakatp peGya.atan untuk pengadaan Compromise rail dalam
kontrak ini
2) Bagian ini juga mencakup persyaratan untuk manufaktur,:ole.ansl dirnensi dan
kondisiteknis yang terkait urtuk pasokan produk sepertiyang diperlukan.
3) Ko!.promis Rel harus dipasang pada ial.lf ya.g me.ghubungkandua ,el grofl
prolllya.g akan diguna,<an !.rtuk rel R54 adatah untuk
yang berbeda.Jenis-jenis
R42, Rs4 R33

PEDOMAN DAN STANDAR

JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Sesuai dengan ketentuan da,am "Jamioan dan p€ngendaliaa Mutu,,

SUBMITTAL
Sesuai dengan kelentuan dalam "Stbmiilal'

PERSYARATAN TEKNIS
1) Kompromjs reJ terblat dari R54,R42,R33,R25 dan memotong rel yang
ae.ga.tui,]g pada uku.an ya.g d,butohkan. Seaap panjang reJ terganlung pada
ukuran seperti yang ditunjukka. pada gambar.
2) Msterial R42, R33 dan R25 yang dilerlukan hatus diadaka. oleh konkaktor dan
tadak:elsedia .el bart l]ntui menylapkan ael ko$promis. Dimensi rel lama harLrs
sesuai to,eransi yang diperkeaankan.
3) Rakitan relkompromisadalahsebaqaibe,i,(!t:
a) Nlemolong rel R.54 dan Rel R 42 minimal panjarg 6 r'1eter de.g?n gergaji rel.
b) Stapling rel, disoteldan d:lakukan pengelasan unluk menyanbung rei.
c) Rel sisi atas digerinda agar sejajar/datar, dan sisi rel bagian dalam harus
lurus
d) Kedua ujung rel kompromis disiapkan lubang untirk sa.nbungan-

4) Layout dan rincian rel kompromis adalah sesuai dengan Gambar \


5) Toleransirel kompromis adalah sebagai berikui:
a. Panlsng i 7,0 mm
b. Iinggi ,r-r-^,^-r,-
o. leba. kepala rel dan web
r 0,8 mm sa.npai0,4 mm
1 0,6 mm sampai 0,4 mm F
T.!-1 Lg/'" t
DPP 2017

d. Panjang bagian vadasl * 25,0 fim sampai-10,0 mm


e. Poslslbagian variasi t 15,0 mm

6. PEMA8ANGAN
pemalargan kompromis rel sesual ketontuan daiam 'Irack layivlg lnduding
Tamping'

- End oI Section -

r-------_l---l
I
lsuom otarcrom otsrtlLull
ttrl
t-'
I

I 9-) *flo,
DPP 2A17

T.10

?TNGADAAN BALAS, PENGIRIMAN DAN PINCTCNRAN

,1. RUANG LINGKUP


Pekeriaan Balas meliputi pekerjaan pengadaan balas dan pengiriman ke lokasi
pekerjaan, 6erta penyebaral/pengece.an.

2, PEDOMAN DAN STANDAR


PeEturan Menteri No. 60 "lahun 2012 le.,,ang Persya.atan teknis Jalur dan
Bangunan Kereia Api

3. JAMINAN DA,N PENGENDALIAN MIJIU


Sesual dengan ketentuan dalam'Jaminan dan Pengendalian Mutu"

4. SUBMITfAL
Sesrai dengan ketenluan dalam "Submiita/'

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL
l) Persyaratan Umum
Balas harus dari batu pecal'r yang diperoleh dari batuan yang iomogea, non
poious, padat, keras dan berdaya lahan tinggi terhadap impaca, abrasi dan
cuaca yang darat dipeloleh dengan cara peleda,(aa, mesia mesin berat atau
manual dimana proses pemecahan rnenjadi balas harus dilakukan oleh stone
crusher.
Pada Iapangan si,rmber batLran (quarry), semaa bahan-bahan berupa kepingan -
aepingan serta bahan-bahan yang dapat fieaugi,(an harus d singkirkan oleh
t(oaltrr kto r
2) Q[a.ry (Sumber Bahan) yang disetu]ui
S.r.ber balas (bal'asl q!a.ry) yang dlpedimbangkan yaltu bila hasalilasll
pengujian rnemenuhi syarat yang dilentulan sebagai berikut:
a. Eallas harus merupakan bat! pecah, mernpunyai kekerasan yang tinggi,
besisi kasar. tidak mengand!ng pelapuka.) dan Udak mengandung bahan-
bahan yang merugika. (debu, kotoran-kotoran d11);

b. Porositas ballas batu pecah maksimum 3 % i


c. Tingkalkan kehilangan beral sesudah 500 putaran (AAS)lTO 96) maks. 25%,
d. l!5assa jenis > 1 ,4 ,m3 (AS'f[,4 C29);
e. Speciflc gravliy mrnimurn 2,6i
i. Padikelpipih<5% (ASTI,4 D4791); SUDAH OIBA1]A DAIi OSEIUJi.]L
g. Kualtekanan rata-rata maksimr.rm 1i100 kglcm2;

1.10 L
t3] /-.,e t
DPP 2017

l'). Kaadugan tanah, llrprr, dan o.ganik maksimum 0,S%;


i. Ba,las batu pecah memi,ki g€dasi seslai AST[4 E 1 1 sebagaj berikut I

Ukuran Saringan 7o Lolos


{mr!ll
100
50,8 60 - 100
38,1 35-75
25,4 0-40
19,1 0-5
j. Untuk setiap 10.000 m3 ballas dilaklkan pengujian dengan diaribil SO kg
atau sesuai kebutuilan pengujian yang dipertuka.;
k. Penguj,an dapat dilak!kan di tembaga pengulian materiel yang independen.
3) Te..pat Pe.imbunan (Stock Pile)
Tempaa penimbunaal balas ticak boleh mengganggu aktifitas ,a:n, tidak
,nengga.lgu lingkungan terutama dj sekitar .umah sakii, sekolah, dan
pell.rmahan padat seria harus bersih untuk anenjaga kebersjhan balas.

5.2. PERALATAN
Peralatan yaig digunakan dalam pe:aksa[aan kegialan iniadalah:
1) Back hoe / loader / Bulldozer

5.3. KONSTRUKSI
1) Pengi.iaran maieriel dapat dilakukan dari quarry atau stock pile ke lokasi
pekerjaaa dengan menggunakaa kereta api atau lruk tergantung kondisi yang
ada.
2) Penggela.an balas dilakukan 2 kati, lapis pertarna seiebal 20 cm dan tapis
be,ikltnya sesudah track layi.g sebagaimana ditunjukkan pada cambar.

.ISETiJ ]UI
SI]DAH OIBACA DAN

T 10-7 L#*,
DPP 2017

T.lt
Pf,MASANGAN TRACK DAN PEMECOKAN AWAL

1. RUANG L:}I€KUP
Pekeajaan pemasangan track dan pemecokan .awal meliputi pengeceran
pemasangan banta,an beton, pemasangan reldan pemecokan awal (HTt).

2. PEDOII,IAN DAN STANDAi

JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTTJ


Sesuai dengan ketertuan dalam'Jam,ran dan pengendalian Mutu"

4. SUBMITTAL
Sesuai dengaa ketentuan dalam 'Srbmfi3f

5, P€RSYARA'AN TEKNIS

5.1, MAIERIAL
1) Bantalan Beton
2) gantalan Kayu atau bantalan sintetis
3) Pena.bat rel
4) Rel
5) Bantalan Beton
6) Las rel
7) Fisl_plate dan kelenqkapanrya

5.2. PERALA]AN
Pe.elatan minimal yang digunakan dalam pelaksa.aan kegiatan in, adalah:
'1) Mesin gilas
2) HTT
3) T.ack gauge
4) Terrpe.atur tel
5) Pan Pualer
6) Bor mesin
7) Rel I\,lover
6) Gergaji Rel

T 11-1
DPP 2017

5.3. KONSTRUKSI

5.3.1. Track Laying


'1) Meiakuka. pemaCatan balas yang sudah d;gelar setebal 20 c.a dengan
menggualakan mesin penggilas besi lingan atau peralatan lain ya.g dise:ujul
korsull.n {maksimum 3 kali passing).
2) Mensece. dan mengatur jarak bantalan belon dengan jarak 60 cm harus
dilaksanakan dengaa hati-hati untuk mencegah kerusakan. Tidak diperbolehkan
sama sekali untuk melempar bantalan beton selama operasi bongkarlmuat
(khLisusnya menurunkan), mesin pengangkat harus digunakan sedapat nungkin.
Bantalan yang rusak haaa.rs segela diganta.
3) Kontraktor harus mencegah kerus?kan lerhadap lubang angkur bahu /shoulder
bantalan beton.
4) Banlata.r harus diletaklan legak [arus leahadap rel dengan berjajar dan dengan
jarak yang sama sebagaimana ditLr,liukkan pada Gambar Kerja.
5) Baartalan kayu alau bantalan sintetis harus diletakka,r dengaa tepat sebelum
proses penyetelan/pemasangan pelat :a.das-
6) Eagia! bawah rel, pelat landas dan pelmukaan bantalan ha.us dibersihkan
sebelum rel dilelakkan.
7) Rel dite.npaikan diaias bantalan beton dengan ra,? pad dianlaranya, sebelum
penasanga. rel dan slat penambat. Posisi ralpad bisa dikoreksijika dipe ukan
ketika mengencangkan alat penambat. Ral/ pad diletakkan dlatas permukaan
bantalan ketika bantalan-bantalan tersebut dipasang pada iraak.
B) Semua !irepon harus dipasang dengan sudLrt yang tepat terhadap pela! laadas.
Dalam sillasi apapLr,r, pengercangan Urepon tidak boleh terlalLr rapat atau
kendor. Pelepasan l,epon aara seka:i tarik tidak diperbolehkan. (etika tirepon
lepas, bekas,!bang har!s disumbat dengan penyumbat dengan ukuran yang
iepal agar benar-benar mengisi lubang dengan aman
9) Rel Panlang Menerus (RPl\r) alau Continuos WeLded Rail (CWR) terdiri dari 12
batang rel standar panjang 25 m yang di las sesuai Bagiar T8. Pengadaan r;an
Pengelasan Rel-
10) Jika radius lengkung kura.g dari 300 m, track dlbuat per 100 .neter lerdi.i dara 4
buah balang rel siandar panjang 25 m yang di las sesuai Bagian TB.
Pengadaan dalt Pengelasan Rel.
11) Unluk menberikan celah yang tepaa bagi rel sebeluft mem?sa.g penarnbai
digunaka. ganjal/baji pengatur siaa rel yang ielah disetuj.ri oleh Konsultan.
'12) Uniuk rnenertarlan celah sambungan rei diguoakan sebuah termomeler rel.
Pada saai setiing rel, persyaratan celah sambungan tergantung pada suhu rel
sebena,nva, seslai denga. tabe berikut:
RallTerp. 24 26 2A 30 32 34 36 38 40 42 44 46
(c") )
ltail Joint Gap 16 15 13 11 10 B 7 5 4 3 3
(mm)

tl* '
SLIOAH DlBACA DAN DlSEIT]U]
DPP 2017

l3) tjntuk $eryanrbutg dua rel panjang (300 mete.) dipergunakan sarnbungan
mekanik (frshplare) me ayang yang d'pacang secara s:lu (sega_is).
14) Pergukumn lebar l.ack dengan track gauge harus d:la,(ukan pada saal
memasang rel. Leba.track di jalur lurus har!s 1067 mm sedangkan di lengkung
sa'(,;aidenO!n lldius.
15) Pemotongan rel ,rarus dilakrka. dengalr gergaji dan ltllng pe.arnpang rel aarl$
siku terhadap as memanjang ael.
16) Melubangi rel dengaa b:ender tid.k boleh dilakrkan dalar,l keadaan apap.rn-
Jika diperlukan, melubangi rel ha,us denga.l bor mesin.
17) Rel harus d,bentuk lengkunE teraebih dahulu sebelum diletakkan di daerah
lengkung-
18) Pada lokasi sambungan mekanik rel, badan .el yang bersenl..rhan dengan
flshp,ate harus dilapisa dengan pelumas, demikian pula dengan lubang-lubarg
baut daaifishplate harus dilap:si dengan pelumas.
19) Samb!.gan mekanik tidak boleh dilelakan di jembatan, terowongan clan
perlintasan jalan.
20) Ja.ak anlara uluag jeaabatan dengan sambungan rel, tidak karrang daai 25 m.
21) Semla sambL:agan rel lsolasi dan rail bond ha,vs dlpasang sesuai percetujuan
Konsultan-
22) Pada lengkungan, elevasi rel luar dibuat lebih tinggi dad pada rel dalam sesuai
Gambar. Peninggian rel dicapai dan dihilangkan secara berangsur-angsur
sepanjang engkung peralihan.
23) Pelebaran sepur pada leagkungan dicapai dengan menggeser rel dalam kearah
dalam. Besamya peleba.a, sepur unluk berbagal tkungaa adalah sebagai
berikLrt:

: tgR\2
snd 1000 (?rn) - n
Stuar = pelebaran fiaxitnum
R = na-rimum panj ang gandur pdda bo g ie lak omotif
R = radius Lengkung
n - krlong garan f lens roda danrel ydng diizinkat (tnm) = Bmm

atau sesuai tabel berikut

Pelebaran sepalt Radius lengkung


lmm) (m)
0 R>600
5 550<R<600
10 400 < R <550
15 350<R<400
2A 100 < R <350
l
24) Pe.nasalgan :ebat track dilakuka, megikuti hal-hal berlkut:
a) Jika terdapat lengku!g peralihan, aka pelebaran lrack dlcapai dan
dihilangkan secara beranalsu.angsur 6epanjang lengkung pera ihan.

SUDAH DIBACA DAII DISETI,]J UI


DPP 2017

b) Dalam hal tidak terdapat le.gkung pe.aliha!, naka pengurangan d:lakukan


sedapalnya dengan panjang perguraagan yang saria.
25) Sambla1gan ant.ra R54 dengan p.ofil rel :ain yang leb;h kecil dilakukan de.gan
rel kompromis sepedi ,ada Gambar.

5.3.2. Pemecokan Awal


1) Pada banialar dan tel yang sudah lersusun harus segera dilakukan angkaian
dan listringan dengan HTI Can ditambahka. balas secukupnya diantara
bantalan maupun di ujung bantalan sehiogga dapat dilewati Kereta Api denqan
kecepatan 20 km/jam.
2) 8a,as har.rs dipecok dengan kLrat di bawah keiua sisj bantalan. Bagia. tengah
banialan yang diisi balas tidak diperbolehkan uniuk dipecok.
3) Kedua ujung banlalal ha.!s dlpecok secara serentak dibagian dalam dan luar
re, dan harus dilaklkan pada waktit bercamaan. Terlepas dari jenis balas atau
jenis mesin pemadat (Ta.npirg Toolr) yrng digunakan, mestn pecok harus
bekerja saling berhadapan pada sinpal:yang sama_

5.3.3. Pengujian
1) Sebelum lr3€k dapat dipergunakan, ko.t.akto. harus menyerahkan data
pengukuran elevasi rel dan deviasinya kepada Konsulla. selelal.: pemasangan
track.
2) Tol.ransi geomet.i lra6k sete,ah pem.cokan awal adalah sebagai berikut:
Deviasi loletans: Keteranoan
Gauge +2 mn]
-0 mm
Horizontal Alonment 12 mm Per 3 m Paniano
Cross Level 12 mm
Lonqitudinal Level 12 mm Per 3 m Penian0

3) Kecepatan Kereta Api yang diperkenankan urtuk toleransi diatas adalah 20


km/jam.

- E.d of Sectio. -

SUOAH DIBTCAOAN
iI:'Ui

T 1t -4 Lpv 'zt'
DPp 2017

T.72

TRACK LAYING PADA JEMBATAN BAJA

ITANPA BAIASJ

'1. RUANG LINGKUP


1) Bag:an ini meliputi ,ersyaralan raairk pemasangar rel di.jembaia. baja seperti
yang ditunjukkan da:am gambai.
2) Pemasangan rel pada jembatan baja harus dilakukan sesuai dengan ketentuan
dalam "Track laying general including tamping" kecuali ditentukan oleh bagian
:ain.
3) Kontraktor harus mensuplai semua bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan ini termasuk bahan dan a,at yang diselujui oleh konsultan.
4) Klntrakloa iarus bertanggung jawab untuk menenhrkan dan meayediakan
jurn,ah 5ah?n sebagai yang dipe.lukan unt:rk melaksanakan pekerjaan yang
d,psrluka. be.dasa.kan Kontrak ini sebagai didasarkan pada konflgu.asi dan
6ejauh dilunjukka. pada gambar dengan layolt khas dan delail, dan sesuai
dengan Spesiflkasi.

2 PEDOM,AN DAN STANDAR


1) Standar l.dustriJepa.g (JlS):
2) B 1181 l.lexagon Nuts and alexagon Th,n atuts
3) B 1256 Plain Washers

JAMINAN trAN PENG:NDALIAN MUIU


Sesuai dengan ketenturn dalam'Jaminan dan Pengendaliaa Mutu"

4. SUBIVITTAL
Sesuai dengan ketentu.n dalan1'Submiital'

PERSYARATAN TEKNIS

MATERIAL
l\4aterial yang akan digunakan untxk pekerjaan harus memen!hi !ntlJk persyaratan
sebagaimana dilentukan oletr spes:fkasi dsri Proyek te.cantum dalam beriku{.
1) Rel harus sesuaidengan Bagiaa T.'1

2) Base plate, tirpon, ring)natus sesuai dengan Baglan alat penambat


3) Bantalan kayu harus sesuai denqan Baqian "Bantalan kayu-. kecuali baLwa
d:mensj harus seperiiyang diiunjukkan pada gambarjembatan baja
4) Baut pengikal oantalan (baul sindik) harus diproduksi dengan menggunakan
siaoda. benluk sesuai Baqian Bala struklur

T121 L{/.2 r-.


DPP 2017

5) Mu, dan ring harus sesuai dengan JIS Bl1B0, JIS 31181 dan JIS 81256 atau
yaaq setara.

5.2. PERALATAII
Peralalan mlnimalyang digunakan dalam pelaksa,taai kegiaian ini adalah:
1) Mesin Bor Kayu
2) Gergaj, Rel

5.3. PELAKSANAAI.I
1) Bantalan sintetis&ayu harus dipotong secara akurat dan ditakik (coakan) sesuai
dengan dimensl yang tetap dan disyaratkat! sebagaimana terteG dalam Bagian
Bantalan sintetis&ayu.
2) Ba.!ata. sintetis/kayu untlk iembatsl :]arlls diletakan pada flens bagia. atas
gelagar baja pada sudut yang tena, ierlradap as lrack dan harrs berla.ak
seragam seperliyang ditunjukkan pada Gambar
3) Sambungan rel tipe !papun tidak dijinkan berada di alas jembaian baja.
Sambungan .el di sekitar iembatan harus diletakan pada ia.ak 25 ,n atau lebih
dari kedua uj\;ng gelagar utama jembata. sesuai slandaayang bealaku.

- End oa Se.llon -

i1::- Jll'lr
SUDAH OliAir !l)1

'11?-) *k /.a t..


DPP 2017

T.13
PEKERIAAN ANGKATAN, LIS?RINGAN DAN PTMTCOKAN
{rAMPrNc)

l. RUI.NG LINGKUP
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan peayeaelan ba.ialan beton, pemasangan rel dan
penambat, penyebaran balas, angkal ,isi ik sepur, dan pemecokan.

PEDOMAN DAN STANDAR

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Sesuai dengan ketentuan dalam "Jaminan dan pengendatian Mutd'

SUBMITTAL
Sesuai dengan kelentuan dalam'Subm/taf

PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL
':) Material balas sesarai de,rgaa Bagiaa t.1O pengadaan Balas. pengiriman, dan
,engeceran

5.2. PERALATAN
Peralatan minimalyang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1) t\,,tTT

2) HlT
3) Donqkrak

5.3. KONSTRUKSI

5.3.1. Persiapan
1) Konlfaktor harus bertanggu,tg j€wab alas kuaitlas pekerjaan setiap saat.
KontGktor akan aemberikan nsinyLrr atalt sUpervrsor !ang kompelen dan
berkual:tas baik selama pe,iode pelatsanaan p"i<erlaar seiara langsung dl
lokasi: .\
2) (ontraktol alarus arelakukan survei dan pengukura. lapangan sebelum
pekerjaan pengangkaian dan pelestrengan diiakukan dlmana pekerjaan rni
n]emerlukan ketelilian, kare.a itu har!s dievaluasi dan disehrjui oleh Konsultan.
3) Pekerjaan persiapar harus dilaklrkan sedapat mungkifi pada siang harisebelum
Pekerjaan diaksanakan
SIJDAH OIBACA DAN I SiT J] .]

,? /r.
DPP 2017

5.3.2. Prosedur Keria Angkatan


'1) Nrenaikkan atau menurunkan jalan rel tidak boleh d;lakukan lanpa lebih dahu:u
mendapat izin tertulis dari Kons!:tar yang akan berkoordi.asi dengan PT. KAI
untuk menjarnin keselamatan operasi kere:a eksisting.
2) Dengan perselujLlan yang diberikan oleh Konsultan, Koniraktor wajib mulai
nEngangkat .ialan rel eksisllrg- Apabila tersedia sepur samping, operasi kereta
api dija:an rel akan dialihkan s.tuk sementara waktu ke sepur samping. Dalafi
siluasi ini, pengangkatan , atau peninggian jalan rel, harus dilakukan secara
rnaksimal tanpa batasan durasi kerja. Sebaliknya. jika sepur samdng aldak
lersedia pada jalu. ba.u, Kontraktor harus melaksanaka. pekerjaan dala.a kurun
waklu yang dialokasikan dan pekedaan menaikkan dan me.lrunkan d'baiasi
sampai maksimum 50 mm pada satu waktu.
3) Jila opeiasi kerela api dibuka kembali pada jalan rel di rnana pekerjaan
menaikkan dan meaurunkan belum selesai, maka :rarus diSed:akan jalan rel
sementara dengan kemiringan 25 %o aniara jalaa aea di mana pekerjaan selesai
dan pekerjaan belum selesai.
4) Kontraktor harus memberitah! Konsullan saal pekerjaan menaikkan aiau
menurunkan jalan rei telah selesai dan jalan rel yang digeser siap untuk
anener'ma kerela apiLlntuk pedama kali.
5) Agar kerela api Capat melanjulkan operasi diatas jalan rel yang telah digese,,
diperlukan perselujuan PT KAI dan Konsultan selelah lebih dahulu diperiksa.
6) Setelah jalan re: mencapa, elevas: yang dlinginkan, ba:as bar! harus diisikan
dan dipadatkan pada keda,aman yang cukup dengan menggunakan mesin
lecol alas lersetuluan Koasir:lar.
7) Bilamana dianggap perlu, pembatasan kecepaian ha.us dipasang untuk
menjaga keamanan operasi kereta api.
8) Jika aarnbahan limbunan diperlukan, pekeiaan harus dilakukan sesuai dengan
Bagian Timbunan, Bagian Sub Balas dan Bagian Balas.
9) Ballas harus dipecok untuk menghjlangkan ir.egulari!ies/ ketidaberstu.an sepul;
10) Setelah selesai, Kontraktor melaporka. kepada Pemberi Trgas / Konsultan
unluk rnencoba kereta yang periama;
11) Pemberi Tugas / Konsultan akan melakuka.r eval.rasi terhadap haslpekerjaan
yang telah dilewatioleh kereta pertama;
12) Koniraktor harus memantau hasjl pekerjaan secaaa leaus-.nenerus,
menambahkan ballas daa melakukan manual tamping saarpai kereta bisa jalan
dengan aman, dan tarlda batas kecepalan dapat dicabarl;
13) Kontraktor harus mengoptimalkan waktu u.tuk bekerja urtuk mengurangi lingkat
kelerganggLan ooerasr (A,
14) Aagkat Lestrjng dengan MTT di:akukan untuk mencapal kecepalan normal.
15) Kontrakto. har!s rnenyedlakan tenaga untuk rembantu pe.goperasian MTT,ni
antaaa lain penlagaan s€mboyan, pengaturan/pemasukkan balas, sedangkan
[r:"f]]an Operator dapat menggunakan/meminjam dari PT. KA (Pe.sero).
16) Kontraktoa ha, us membantu kelancaran pengoperasian l,{Tt ini, agar Ma"t dapat
dioperasikan seoptimal mUngk,r seda mengikut peiur]juk Periberi "fugas /
Konsullan.

S1JDAH DIBACA OAN ! SEII,IJ!

r 11) *t /.n t'


DPP 2017

5.3.3- Ptosedur Kerja Lestrengan


1) Pekerjaan.penggeseran jatan .et tidak boleh dilakukan ta.pa lebih dahulu
mendapai izjn tertulis dati Konsult.. yang akat berkoordiaasi dengaD pT. KAl
iJl'rilk menj!min keselanatan ope.asi kerela eksistng,
2) Persetujuan Konsultan didasarkan pada penerimaan pT KAI atas window time
kerja yang diusulkan dengan semua persooel terkaj! vano diberitahu
sebelltnya. Tidak dibenarkan melakukan pekerlaan lanpa -pengawasan
langsu.g dari petugas pT. KAI yang akan mendampingi Kontrakior saat
peker;aaa penggeseian dilalan rel yaag beroperasi dimulai.
3) Dengan persetuj!an yang diberikan, Xontraktor wajib mutai menqgeser jalan rel
eksisting dar menyelesaikan sambu.gan pada kedua ujungnya. Tidak
diperkearankan memotong ataLr melubangi fel baru tanpa persetuiua-n konsultan.
Penyetelan panjang ael irarirs dibuat Fada sambungan rel eisigling dengan
melepaskan/ mengendoakan ball sambunga!. Seteaah perpanjangan rel akibat
panas telah terjadi baua harus dikencangkan kembali ke kondisj semula
4) Pergeseran horisontal maksimum dibatasi sampai 50 mm untuk jalan ret sedang
operasi. Kont€klor haaus memberltahu Konsultan secara tertdlis lik;
pembalasan kecepalan dipealarkan, sebelLlm dimulainya pekerjaan penggeseran.
5) Jika operasi ke.eta ap; diblka kembali pada ;a'Lr dimana pekerjaan
penggeseran belum selesai, maka harus dasediakan lengkung horisontal tidak
perrhanen yang mernadai antara jalan re: d: mana pekerjaan
lenggeseEa
selesaidar yang belurT selesa'.
6) Konlraktor harus memberilahu Konsultan bi:a pergeseran jalan rel lelah selesai
Llntuk pe.tama kali. persetujLlan pf. KA da[
d3. slap latuk dilalui kereta apl
Konsullan
7) Agar kereta api bisa metanjutkan operasi diatas ja,a. ret yang lelai digeser,
dipe.l.rka. persetujuan pT KAI dan Konsu[an sete]att tebih dai.ra, digeriksa.
8) Pembersihan dan peralaan harus dilakukan jika diperlukan, sesuai dengan
8ag,an Pernberslhan Lahan, Bagian Tir.bunan da1 Bagaan Sub Balas aan
Eagian Batas
9) Balas harus dipadatkan dengan nenggunakan mesin pemadatan po,tabel
sejauh penyimpanga! jaaa. .eJ masih dalam tolerafsi.

5,3,4. Tolera.si
10) Pada saat penyerahan pekerjaan dari Kontraktor, peny:mpangan pada track
harus berada dalam to:e.a.si sebaqai berikutl
Ukuran
Lebar sepuf 1067 mm - 1069 mm
Cross Ievel maks:rnum 2 rnnl
Puaii.anlTwist maksirlrum 6 n]m per 5 n paniaaq
Looqitudlnat tevel malsimum 2 mm per T0 r eler panianq
Hodzo.!al nraksimum 2 mm per'10 n6te. panjang pada sepur l(irus

11) Peny,mpangan as kack dan elevasi rel dari patck permanen harus berada dalam
balas sebagai benkuti
As track raaksim!m +4 mm
Elevasi rel maksimum +5 mm

T 13-3 9*/.2
l/
t
DPP 2017

5.4. JAMINAN
12) Kontrakto. harus menjamin kondisi sepur dalam jangka wahu satu tahun setelah
penyerahan pekerraan yang melipuii cacat malerial seperti penambat dan
bantalan, deio.masi dai alinyemen $epur dan pgnylmpalgao lain karena
turunya balas-
13) Kontraktor ha.rs menjam:n pengelasan rel dalam jangka wakl., dua aaaun
setelah penyeraaan pekerjaaa. Cacat pada pengelasan rel haru$ diperbaiki
dengaa biaya sendiri.

- End of Section -

SUDAII OIBACA DAN DISE'I'J.]UI

T 11,4
//,
DPP 2A17

T.L4

PENGGESERAN HORIZONIAL TBACK

1. RUANG LINGKUP
1) Bagian ini mencakup persyaraaa. untuk pekerjaan rehabilll?si track yakoi,
pembongkaran wesel dan/ala! t,aek panel eksisting uatuk pemasangan wesel
dan/atau track panel bani, termasuk peaba:kan/peageserat alinye;en track
dan/atau wesel serla p€nyambungannya untuk penyelesaian jalur gacda pada
proyek ini.
2) Lokasi, posisj dan elevasi maupun jenis pekerjaan rehabilitasi track ada:ah
sesual de.gan yang ditunjtkkan datam gambar dan/aiau petunjuk yang
dibe.ikan oleh Konsullan.
Sebag;an besa. pekerjaan ini harus ditakukan pada saat Kereta Api tidak
beroperasi (window time) harus dili.du.!i semboyan 2A, 28 dan 2C (3), a:as ijin
dan o)eh DK (PT. KAI) sete.r.pat, khususnya pada pekerjaan pembongkar;n
track panel eksisting untuk pemasangan wesel baru atau sebaliknya, maupun
penyambungan / penggeseran kack panel eksisting dengan track paael baau
untuk penyelesaian jaiur ganda.
4) Kontrakior harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perlengkapan dan peralaaan
yarg d'per-kal untuh nerye'esaikan pekerjaa-.

2. PEDOMAN DAN STANDAR

JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Sesuaidengan ketentuar dalam "Jaminan dan penqendalian Mu!u,

SUBMITTAL
1) Sesua:dengan keieatuan dalam "Submiltal"
2) Koatraktor harus meaylapkan dan rnenyampaikan kepada Konsultaa dan
Pemberi Tugas !ntuk me.dapatkan lersetujuan mengenai program dan jadwal
ke{a, teamasuk !rl.]ian kerja urlua( koordjnasi dengan pe,<erjaaa teakai! ataupual
ijir serta pengamanan kerja dariPl KAt.

5 PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATER'AL
1) Bantalan Beton harus nemeauhi percyaraian dal?m "Banialaa Belon,
2) Banialan Kayu harus fieaten!hipersyaiatan da:a&,'Bantalan Kayu"
3) Balas larus rrenenuht persyaralandalarr pengadaan Balas',

T l4-l E \X/
hy'.a I
DPP 2417

PEI.AXSANAAN

6.1. UMUM
Bila tldak dis6,!lkan lair, persyaratan pekerjaan ini adalah sesuai dengan BAGIAN
f.11 : PEMASANGAN TRACK

6.2. PERBAIKAN ]RACX EKS'STING


1) Perbaikan geomeki kack eksisiing pada bagian yang diperlihatkan da:am
gambar dengan melakukan angkaulestreng (pengangkatan & penggeseran)
termasuk penambahan balas untuk mendapalkan posisa dan elevasi track
rencana sesuai yang diper ihatkan pada gambar.
2) Bila d:perlukan dilaksanakan perbaikan kantong balas (mud-pumping) dengan
uaugan si{u
3) ?enggantiar bantalan kayu eksisllng denga. bantalan beton.
4) ?e,tyambuagan track eksisting delgan kack baru pada saat penyelesaian dan
penyambungan jalur ganda.
5) Pekerjaan MTT dan penambahan balas untuk penyempurnaan geomeirilrack.

PEMASANGAN WESEL D,AN TRACK DI EI!]PLASEMEN


1) Pembongkaran track panel eksistng a{au wesel eksising unlua pemasangan
wesel baru atau kack panel baru sesuai dengan posisi dan elevasi reacana yang
diperlihatkan pada gambar
2) Perbaikan lapisan balas bekas lrack panel atau wesel eksisling yaag dibongkar
dan .nemasukan/memasang wesel baru atau lrack pane: baru dan
menyarrbJngnya dengan trackeksistrng.
3) Pe.baikan geometri track eksisling yang tersambung dengan \resel baru atau
kack panel baru, termasuk penambahan balas secLrkupnya.
4) Pekerjaan IVITT dan penambahan balas untuk penyempu..aa. geomet.i track
dan wesel baru dilaksanaan setelah pekerjaar pemadatan awal dengan mesin
llTT dikerjakan terlebih dahLrlu-

6.4. PERPINDAIIAN DAN PENGGESERAN TRACK


1) Pekerjaan ini adalah uniuk peralihan atau penggeseran kack p?te,jalur tungga:
eksisting untuk disambung dengan taack panel baru dalam penyelesa:an ja'ur
ganda linlas pada lokasi seperiiyang diperlihatkan pada gambar.
2) Bila dipe.lukan dilaksanakan perba,ian kantong balas (mud-pumping) denga,
urugan sirtu.
3) Pembongkaran track panel eksisting sepanjang t 125 r.r ya.g ovedatpang
dengan track ganel"baru yang telah ierpasang, termaslk peaapillao lapisa.
balas dan/aiau penambahan balas secukupnya.
4) Penggesera, dan penyesuaian geometri track untuk penyambungan track panel
baru dengan track panel eksisting sesuai dengan posisi dan elevasi yang
diperiihatka. pada gambar.
5) Perbaikan geofieki pada pertemua, track panel eksisting dengan track panel
baru

dt
DPP 2017

6) Pekerjaan l\,4TT dan penambahan balas Llnauk penyemplmaan geometri track


dilaksanakan seielah peke.jaan pemadatan awal dengan mesi. Hfi dikerjakan
terlebih d6hulu.

6.4.'1. Toleransi
'1) Pada saal penyeaahan pekerjaan dari Kon:raklor, leryimpangan pada kack
harus beEda daaam toleransa sebagaiberikutl
Ukuran
Le!l6t seo!rr 1067 mm - '1069 mm
Cmss ]evel maksimum 2 mm
P!nliran/Twls! maksimum 6 mm oer 5 m Daniano
aonoil!dinal level maksimum 2 rnm per 10 meter Danialo
Ho zontel maksirnum 2 mm per 10 rneter panianq pada sepur lurus

2) Penyimpangan as kack daa e:elasi rel dad patok permanel) haru6 berada dalam
batas sebagai ber;kut:
maks,mlm +4 mm
aaevasi rea r.aksimum +5 mm

6.5. JAMINAN
1) Koat.aktor hai.ls menjamln kondisi sepua dalam jangka waktu satu tahun setelah
penyerahan pekerjaan yang meliputi cacat material seperti penambat darl
banlala., deformasi dari alinyemen sepur dan penyimpanga. lain ka.ena
turunya balas.
2) Kontraktor harus mealjamin pengelasan rel dalam jangka waktu dua tallun
seteleh penyerahan pekerjaan. Cacai pada penge:asan rel tlarus diperbaiki
dengan biaya sendirj.

- End of Section -

T.14 3
DpP 2017

T,15

PEKnnl.AAN BONGKAR WESEL

1- RUANG LINGKUP
'1) Bag:an ini meliputi pekerjaan pembongkaran wesel lama dat diganti dengan
wesel baru dirnaaa posisi dan elevasinya seperti dilunjukkaa dalam gambar.
2) Pemasangan weselbaru mengacu pada Bagjan WESEL
3) Kontraktor ha.us menyedlalat tenaga kerja, material, peralatan untuk
penyelesaikan pekerlaan lersebut.

PEDOMAN DAN STANJAR

3. JAMINAN DAN PENGENDALiAN MUTU


Sesua: dengan kelentuan dalaln "Jamina. dan pengendalian f,4utu,,

4. SUBMITTAL
Sesuai deogan ketentuar dala.n 'Submittal"

PELAKSANAAN

PERSIAPAN
'1) Kontraktoa harus melakukan survei dan pengukuran lapangan yaag dipe.lukaa
sebelum pekerjaan pemindahan karena pekerjaan tata letak mempersyaralkan
ketelilian yang harus dievaluasi dan disetujui oleh Konsultan.
2) Pekeiaa. persiapan ha.us dilaklkan sedapat mu.gk;n pada 6iang harisebelum
pekerjaan dilaksanakan.
3) ftrelengkapi tenaga kerja, dengan perkakas dan peralatan yang diperlukan yang
siap pakai untuk melaksanakan pekerjaan, bersama dengan bahan-bahan yang
diperlukan untuk pekerjaan.
4) Bendahara material harus melakuka. pencatat?n aset pasca pembongkaran.

5.2. PROSEDUR (ERJA


1) Koni.aktor harus melaksanakan pekerjaan sebagaimana meslinya secara teratur
dan ama" selau 6iaga dengan rnengLtpayakan penqamatan secaaa seksama
lalu Iintas perja,ana. kerela api di jalan kereta api berdekaian dan
mernperingalkan peke{a agar terhindar dari ancaman kecelakaan
2) Wesel eksisting hams dipindahkan tanpa djrucavdiLtraj sebagai mana
dilunjukkan pada Cambar alau a16s arahan Ko.sulian
3) Wesel eksisting yang dipindahkan tetapi tidak dirucat harus diangkui ke dan
dlsimpan di lapalgan penyimpanan milik pembeli_, Kerja atau atas
Konsultan-

E A ,/t
DPP 2017

4) l\rGterjal balas sasa harls diplndahkan dan diangkut ke lapangan penyimpenan


millk Pe.berl Kerja alau aias arahan Konsultan.

- End of Section -

T.15-2 67 7 z' t'


DPP 2017

T.16.

BLOK PENAHAN (SEPUR BADUG)

1. RIJANG L!NGKUP
Eagian ini melipuli pembe.ian dan per.asatgan 8u3er stop di Iokasi da, jumlah ya.g
dila./irilkan pada gambar.

PEDOIIIAN DAN STANDAR


The codes a.d slendads listed below iorm a part oflh;s specif:catic.,
,Japanese lnduslr;al Standards (JlS):
84178 FounCation Bolls
811BO Hexagon Head Bolts and Hexagon Head Scaews
R1181 Hexagon Nuts a.d Hexagon Thin Nuls
B 1251 Spring :-ock Washers
G 3101 Rolled Steel for General Structure
G 3444 Carbon Steel Iubes for General Structural Purpose
H 8641 Zinc Hot Dip Galvanizing.

JAiVINAN DAN P:NGENDAI-]AN MU:U


Sesuaidenga. ketentuan da,am "Jaminan dan Pelgendalian Mutu"

SUBMITTA!
Sesua! der'r9an kelentuan dalam "Submittal"

PERSYARAIAN TEKNIS

5.1. MATERIAL
Harus sesuai de.gan persyaralan sebagai ieikut.
1) Rai's: grna,(a:l rel R42 ya[g ada tersedia di lapangan.
2) Hook Bolt: sesuaidengan JlS, B 1178 Type L, Ke:as M42.
3) 3aut, murdan ring haals sesuaide.gan JiS B 1181 danJlSBi2Sl,Tipe2
4) Clamp plat:aka. dibual menggunakaa tlahan yang sesuai dengan JIS G 3101.
Dimensa sepe.ti dii.rnjrkkan pada gambar.
5) Bolti harus sesL:aidengan JlS, I 1 180 dan JIS g 1 181.
6) ?:pa: harus sesuai de.gan JIS G 3444 dan ha,us diga,vanis sesuai dengan JIS
H 8641.
1) Bantalan Kayut ses!aidengah Bagian Banlalan kayu.
Ballast. sesuai dergan Ba3ian pengadaan Ba.last dan petgece.an L /
t'[" /'
8)

6
T.16.1

SI,JDAH D]6AOI OAN DISETUJUI


DPP 2A17

5.2. INSTALASI

5.2.'1. Pembersiban lokas:.


'1) Daeaah dimana Buffer Stop akan dipasang harLrs dibersihkan dari akar,
tanaman, rumput, dan veget€si l?innya, puing-rlr:ng, slauktur yang ada dan itefi
lain yang akan rnengganggu pembangunan stopper b!a.e..
2) Bahan bekas bongka.an harus dibersihka. dan dibu?ng kelirar tokasi prorek.

5,2.2, Ballas
1) Peayebaran 8alaas harus gesual dergan persyaralan yang diter,iukan dalam
Bagian Balas menyebar dan persyaratan yang dltentukan disini.
2) Ballas harus menyeba. dan diratakan seda dipadatkan, dj lokasi dimana
bantalan kayu akan diletakkan. Angkatan pemecokan tidak melebihi 1S0 mm
masing-masing. Setiap angkalan harus dipadatkan dengan memecok di bawah
Fantalan.
3) Bantalan kayu harus ditetakkan di tempat, diikutj oleh instalasi penyangga
s:o!per. dan balas akan diseba*an dan dipadatkan dalam angkatan tidak
me,ebali aalai da atas.
4) Kont.aktor tidak akan merusak stoppe. penyangga saat penyeba.an dan
pen1adala, iapisan akhia.

5.2.3, Buffer stopper Assembly dan Joint


1) Buifer slopper harus dirakit sesuai dengan gambar dan disetujui oleh konsultan
dan sesuaa persyaaatan yarg ditent!kan di sini.
2) Buffer slopper harus d,letakkan pada tla.talan kayu de.gan penambat sesla;
deogan pekerjaan tra.k.
3) Persambungan antara rel R54 dan R4Z akan digunakar dsngan menggunakan
kompromis rel, lokasiiitik kompiomis,el akan diinforr.asikan kepada Kontraktor
pada saat konstruksi olel Konsultat. Ked._la ujung dari rel kompromis l^,airs
dipotong tegak lurus r€1.

- End o, Secl'on -

T.16-2
e//,,
SUOAH OIBACA OA.N OISiT!]UI
DPP 2017

T.77
TAMPING DAN TINISHING TRACK DENGAN MESIN MTT

.1.
RUANG LINGKUP
1) Bagian ini meneakup persyaratan untuk pekerjaan tamping da. finiehing track
dan wesel baru yang terpasang pada jalur l(A yang baru. iermasuk tra;k dan
,resel baru yang terpasang pada jalur eksisting dengan meaggunakan
mesin
NIT'I (Multi Tie Tampor) se$uai dengan atiyemen track yang dipeitjhatkan dalam
gambar dan melakukan perapiha.l p,ofil balas dengan mesin pBR.
2) Peke{aan ini mencakup semua survey dan pengukuran yang diperhka. unluk
melaksanakan pekerjaan MTI, dan pekerjaan insidentat lainnya untuk
penyempurnaan pekerjaan track, bila dipearkaa.
3) Hasil pekerjaan l.ack yang telah diiamping, disamping harus memenubl
persyaratan a,inyemen track akan d,sajikan dalam bentuk data ukur vertikal dan
horizonial alinyemen.
4) Pekgrjaart penadatan akhir termasuk uji coba operasi dan pemadatan kembali
harus mencakup segala sutueidao gengukuran lapangan yang diperlukan untuk
melaksanakan peke.jaan, dar operasi :nsidenti, lainnya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
5) Tidak diperkenanka. urtuk merrtl,lai pekerjaan perapihan permukaan dan
pemadatan, alau lidak diperkenankan untuk meletakkan material track di atas
peamukaan ba:as awal, kecuatijika telah disetuj!i oteh Konsultan
6) Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bah?n, kereta MTT, da. peralatar:
pendLrkung ya.g diperlu{an untuk melaksa'1al a- pe<erjaan iri.

PEDOMAN DAN STANDAR

JAMINAN DAN PENGENDALIA].T f!4UlU


Sesuaidengan ketentuan dalam "Jaminan dan pengendalian Mulu,,

SUBMITAL
1) Sesuaidengan ketetilaa da:am ,Submittal,.
2) Kontrakto. hatus menyiapkan dan menyampaikan kepada Konsultan untuk
mendapatkan persetujuan menoenai program dan jadwal kerja, terma6lk
penyediaan material balas, kereta MTT untuk koordinast denq;n oekeriaan
lerlait ataupJ'1 ijin seta pengarralan kei_a d6r, pT KA.

PE7'(SAYARATAN TEKNIS

5.i.
'!IATERIAL
Balas harus memenuhi persyaratan pada Bagjan :SALAS
t, { l-.€ /"
'vt
f -77 1 SUDAH OlBACA DAN IISETU!
DPP 2017

PERALATAN
Peralatan minimalyang d'glrnakad dalam pelaksanaan kegiala.l lni adalah:
1) MTT
2) PBR

PELAKSANAA.N

6.1" PENAMBAHAN BALAS AKHIR DAN PEMADATAN


1) PengukrJran dan pematoka./pemberian tanda atau uk!ran (geseran dan
angkatan) sumbu track pada aantaian ya.g terpasang unluk pelaksanaan
pekerjaan tamping, serla pe.gharlaralt /ecer malerial balas sesuai kebutuhan.
2) Pekerjaan tampirg deagan ,(ereia MTT dilakukan secara bertahap dengan
mengacu pada data ukuran dan patok yang telah dasiapkan, sampai posisi dan
elevasi track rencana mernenuhi peasyaralan seperti yang disebutkan pada
PEI/ASANGAN TRACK dalam spesillkasi ini, lermasuk memprolil balas pada
struktur lrack yang barLl dengan menggunakan kereta PBR.
3) Setelah permukaan awal dan pemadatan selesai dan disetujul oleh Konsuatan,
kelandaian dan garis patok l'raaLrs d,periksa dan track hams dilu.uskan. Track
harus dibawa ke landai 6khia de.gan sisa balas yang menyembul harus
dipadatkan denqan [,,!TT. Kelebalar balas minimum dibawah bantalan dan
bagian atas sub balas harus dljaga pada 300 ram. Track harus diberi lapisan
balas akh r menyesuaikan dengan sumbu lraak yang benar.
4) Keiika peranukaan balas selesai dan lrack lay;ng sesuaa pada tempatnya,
Kontraktor wajib melakukan uji coba operasj menggunakan kereta inspeksr.
Selama itu, Konsullan dan Petuqas PT. KAI akan menemani Konkaktor untuk
uji coba operasi.
5) Jjka ditemJkan keiidak teraturan seaama lji coba ope.asi, Kontraktor harus
melakrkan pekerjaan pemadalan balas kembali dengan menambahkan balas
sampai ketidakteraluran berada dalam loleransi yang diijinkan. Pemadatan
kemba,i dilakukan sampai kelidakleratlran track dalam tolerans'.
6) Kontrakloa mengajukan data uk!aveii,(al dan hoaizontal alinyemen.
7) Pekerjaan pengukuran alinyemen track yang terpasang harus dilakukan setelah
pekerjaan tamping dan diterima, dan hasil perg.rkuran ini akan dituangkan
didalam gambar fasii pelaksanaan / ierpasang (As Bullt Drawing).

62 TOL:RANSI
1) Pada saat pe.ye.ahan pekerjaan dari Kontrakior, penyimpangan pada track
harus berada dalam toleransi sebagai berikrll
Ukuran
Lebar seour -
1067 mm 1069 mm
Caoss level aaaksimum 2 mm
Pr.liran/Tv,/ist maksimum 6 mm oea5 m Daniano
Lonqrtudinal evel maksimum 2 mm oea 10 meter oaniano
Ho.izontal maksirnurn 2 mm pea l0jrelel-lranianq pada sepur lurus

:Ei jrl

L//"zt
SUDAH DIAACArlr.

111 2
DPP 2017

2) Penyimpangan as liack dan etevasi rel dari pa:oa permanen harus berada dalam
balas sebagai baikLrtr
As track maksimum "t4 rlr'l
Elevasi rel maksimum +5 nm

JAMINAN
1) Konaakio, haius menjamin kondisi sepur dalam jangka wal(u satu tahun setelah
pe.ye€han pe,(erjaan yang meliputi 6acat material seperti penambat dan
bartalan, detrmasi dari alinyemen sepur dan penyimpangan lain karera
lu.unya balas.
2) Kontrakto. harus menjamin pengelas?n rel dalam jangka waktu dua lahun
setelah penye.ahan pekerjaan. Caaai pada pgrgelasa.r rel harus diperbaiki
dengan biaya sendiri.

- End of Section -

T 17-3
B { l,zt'
DPP 2017

T.1B

PEMASANGAN MMBU-RAMBU

1. iUANG LINGKUF
'1) Bagian ini meniakirp persyaratax lntuk pemasangan barlr dan pemeliharaan
rambu-rambu ata! na*a jalan y\A yang ada selan]a pekerjaan, termasuk
pembratan dan penasangan rambu-rambu seme,laaaa dan I atau peringatan
uatrli keama.aa, pengamanan dan keselamalan ke.ja yang diperlukan seperti
,ang d s€oJrkan dalam spes'iikasite<nis il.
2) Pernasangan aambu-rambu baru ha ..rs dilakukan lada loiasi yang sesuai
dengan tanda dan semboyan yang diperlihatkan serta sesuai petunjuk Ko.sualan
dengaa koordinasi bersa,na PI (Al. Rambu-rambu yang ada akan teaap
diperguakan sepanjang tidak bertentargan dengan kondisi dan situasi jalu.
ganda yang baru dan telah mendapat pe.setLrjLlan dari Pf KAl.
3) Kontraklor harus hembongkar kemba:l semua rambu-rambu sementara dan
mengeluarkannya dari lokasi kerja setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
4) Kontraklo. harrs me.yediakan bahan, peralatan dan ienaga kerja unluk
me,aksanak?n pekealaan ini.

PEDOMATI DAN STANDAR


Peraturan Dinas 3 (PD 3)

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Sesuai dengan ketentuan dalam "Jaminan dan Pengeodalian Mutu"

4. SUBMITTAL
Sesuai dengan ketentuan dalam "Srbmiital'

PERSYARATA}.I TEKNIS
Rambu rambu yang harus dibuat dan dipasang meliput rambu-rambu berikut:
1) Ranbu-aambu keberadaan proyek terbual dari konskuksi kayu-
2) Rambu-.ambu peringalan berkaitan dengan pengamanan pelaksanaan
pekerlaan terbuat dari papan kayu dengan ukuran mencukupi unluk dapat
terlihat oleh pekerla atau ora.rg yang berlepentinga. didalam areai p.oyek.
3) Rambu-aarnbri pembatasan kecepalan.
4) Papan lengkLrng, papan kelandaian dan lain-lain
5) Me..buat patoi-patok baru KI!,4/Hlvl sesuai slandar PT. KAI

PELAKSANAAN )
Survei bersama untuk penentuan lokasi rar,rbu-rambu permanen untuk operasi KA di
jalur KA baiu.

- End ofSeclion
5{/'z t''
T.18 1
T.19
BANTALAN SINTXTIS

1. RUAN6 LINGKUP

Bagian:ni mencat(Lrp lersya.ata. yarg harus dipsnirhi mangenai geralatan dan


petgirimal bantalan sinaelis seraa peagadaan banla an sintesis .i.rlirk dipasang pada
samblrngan rel atau maksud laia pada komponen jalan rea di ,inlas maupun di
stasiun.

STANDAR OAN PERATURA:'I YANG BFRLAKU

JIS E 1203 Synthetic Sleeper - Fiber Rei.fo.ced Foamed U.ethane

3. JAMINAN DAN PENGENDAL:AN MU'U

Sesuaidengan ketentuar dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU.

4. S'JBIVITA'.

Sesuai dengan keleniuan dalam SUBI\lITTAL.

5. BANIALAN SINTETIS

1) Santa:an sintetis adalah suatu p.odLtk banlalan ya.g terbuat dari bahan sinletis
untuk menggantikan bantalan kayu.

2) Bantalan sintetis har:Js dibuat menggunakan malerial vang lerd,ri dari materi€l
utama yaitu serat frber dao urethane re6in, jl.lga beberapa bahan kalalis daa
foaning agents.
3) Banlalan sinietis ha.us diproduksi dengan .etakar ampregnasi agent (g/ass rrer
deaga! !.elhane res/, dan agent additive) yang menerus alau
menggabungkannya pada cetakat foamlng.

5.1.1. PENANGANAN BAN:ALAN SIN?ETIS

1) l\.,tencocokan dengan spesifikasi dan memeriksa bantalan sintesis pada saa!


pengantaran untuk melihatjika ada keaLrsakan. .

2) Keiik. ada kerusakan pada prod!k seperai tldak mem€nuhi spesiftkasi cJan pert!
pengganlian, harus seger),r mengganti produk agar klnerja dan jadwa proyek
iidal terganggu.

T.19 1
.z g ,tl *,
6. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. BENTUK DAN tJKURT.N

3) Bentuk
3a.lal.n sinaeiis harls dibentuk dengan benar dan bebas dari kerusakan atau
karrt dan i.lti yang lidak kokoh. $elain hal diatas, baniatan sintetis harus bebas
dari glncangan, kelerpisahan, siEtpul berongga dan kerusakan kompresi atau
kerusakan ,6itnya.
Klasiflkasi banialan s;ntesis dapat digolongkan sebagai berikul I

Tabel 18,1 Klasifikasi Bantalan Sintesis

Klasifikasi Simbo' Tebal Lebar Pan:en


3antalan Sintetis N-S '140 200 600
Pendek
Bantalan Sinielis N_N 140 200 21C0,2600
Biasa
Ba.talan Sintesis N-NJ 140 300 2100,2600
lsambunoer)
Ba.!alan Sintesis N.NC 140 300 2100,2600
fpr.teksi ,(abel)
Bantalar S:.riesis N_B 204 200 2100,22A0,23A0
Jembaaan 2400, 2500, 2600
2700
N_BU 140 200 2100,2200,2300.
2400,2500,2600,
2700
Bantalan Si.letis N.P 140 2000 to 7000 fo.
!era,iha. each additioaal
lenoth oi 20o

Iabe! 18.2 Toleransi Dimensi


Kaleqori To,eransi
Tebal t2mm
Leba, 13 mm
Panianq t5mm
Camber dan Bend 2/1000 max. to
Torsion 1/1000 max. to 'enqt:l
'enoth

MUTU BAHAN
1) Banlala. slntesis harls d:bentuk dengan benar dan bebas d;.i kerusakan atau
karat dan inti yang ti(ak kokoh. Selain hal di atas, bantatan sinlesis ha,us bebas
dari guncangan l.ete/pisahan (spfts), simput berongga (llollotl lrrois), kerusakar
kompresi atau kerusakan lalnr,la.
2) Banlalan Sintes:s ha.us bebas dari keretakan, cetah (/issure), metep.r! {btisaer),
ke.utan (wr,"kle) dan iidak ratanya bantala.l ketika diqunakan.

1.19 2

SUDAIi DIBIOA
irS!IIJ!
'AT
3) Pada $aa: pengi.irran. naleaialyang diperlukan harus sudah diproduksi dan siap
altlul pema$angaa. Mateaial tldak lagi membutuhkan pemotongan atau
pengepasaa kembali berdasarkan kondisidan lujuan penggunaan yang sama.
4) Bantalan $inael s ha.us dirat untuk perliodungrn pada aspek. kualitas
penamp::ar.

6.3, SYARAT KEKUATAN DAN KEAWETAN

6.3.1. SYARAT KEKUATAN BANTALAN SINTETIS


abe 3.Mec
8.3 . Mechanical Pro
llem Value of physical
orooerties
Bendino Strenolh 70 N/mm2min.
Younq's modulus in flexure 6000 N/mm'?min
Malerial U.'ithstandinq bendinq :oad 170 KN min.
sl.engltl Lonqilud:nal comDressive streno:a1 40 lrl/mm'zmin
Shearinq strenqih 7 N/mm'zmin.
Adhesion sheadng strength 7 N/mm'z(Base-
material breakage)
min-
Electrical Alternating-cuarent breakdown 20 kV min
ProPerti,As voliaqe
Dlrecl-currenl insulation 1x 1010 O n1in.
resistance
Pulling Track spike pulLinq slrenalh '15 kN m:n.
skenoth Screw sDike Dullino strenoth 30 kN min.
lJnii vo:ume mass 0.74 qlcmrs:A 1 ahmt
Amounl of water absorptron 1omq/cm2 ma.<

6.3-2. SYARA: KEAWETAN BANTALAN SINTETIS

Tabel 4.4 a Tahan Terhadap Cuaca


liem Val(e of Dhvsicai orooerlies
[4aterial strenglh Bending Strength 50 N/mm'?min.
Young's modu[]s in 4200 N/mm'?mi..
flexure
Longitudinal 30 N/mm'z min
compressive strenoth
Adhesion sheari!g 5 Nlmin2(base-mate.lal
strenqth breakaoe) min.

6.4. PENAMBAT

Penambat yang dig!nakan untuk bantalan sinlesis sesuai dengan Bagiar


PENAIV]BAT UN'L'$ BANTALAN SINT!"TIS,

6.5. PENYIMPANAN
1) Pengepaklan banla:an harus dibua: menyesuaikan metode yanq spesifik sesuai
pesanan daa disetujlri oleh Engineer
2) Pengepakan daanlara bantala. da$ stoel gkder lop tlange hatus d:pakai lntrk
menyeiuaikan supe,elevasi (cart) dari ?aca te.seb*. Material dari ,engepakan
haru. sama kxa'iaasnya seperii bal.]talan sinieiig
3) Melode fenyimpanan dan handle bantalan sintetis pada lokasi konskuksi harus
dilek!:kal dengaa cara yang dapai mena€gah keru$akan daa penur!nan mutu.

4) Urutan untuk banlalan sinietis yang digu.akan harl,s ditempatkan sesuai dengan
ukuran yang teriera gada gamlar alax sesuai instruks: Engineer,

5) Kont.aklor harus meme ksa ba.tal.. dan a;al pena{bat pada saat bantalan iiba
di lokasi pekeiean untuk raemastikan telah sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan
6) Apabila bantalan dan alal penambat rusak, hi:ang, atau tidak se$uai lersyaralaa,
sesegera mungkin haaus dilakukan penggant;an, sehingga peri6.mansi pekerjaan
dan jadwal tidak terganggu.

PEMASANGAN

'1) Kontraktor haftrs melak!kan inspeksi pada Uap bantalan sinietis sebelum
instalasi untuk memverirk3si bahwa banlala0 sintetis telah sesuai dengan
spesiflkasa.

2) Pemasangan bantalan ke girder besiharus dilakukan dengan baut dan mur yang
ditunjukkan dalam garnbar dan sesuai dengan JIS B 1180 atau setara dengan
JIS B 1 '8'1 atau sesuai inskuhsi oar Eng'reer.

3) Bantalar sintetis harus dipasang ,nemakai cara yang spes'fik sesuai instruksi
dariEngineer.

6.7. PENANDAAN

Nan]a proyek dan waktu selesaanya (bulan/ lahun) proyek harus dicaniumkan pada
banlalan.

- End ot Seclioo -

SUDAH DIBICAiAII i SIT]JJUI

a? 6 ,b /, ,,.
\24
PENAMBAT UNTU( BANTALAN SINTETIS

a. RUANG LINGKUP

1) Bag:an ini mencakup persyaratan 0n1ltk pengadaa. dan pengiriman penambat untuk
bantalao sintetis seata ,engadaaa banlalan siniesis untuk dipasang pada bantalan
sinteiis

2) Bagian inijuga mencakup persyaratan kuatitas baja, produksi, tole.arsi djmensi da.
kondisi tekn:s yang berhubungan dengan penyediaan produk.

STANDAR D,AN PERATURAN Y,ANG BERLAKU

. America. Societi/ to. Testing and Mate.ials (AS'fM):

A 36 Slrucllrai Sleel
. Ja!a.ese :nduslr:al Stardard (JlS):

E 1110 Carbon SteelTie-Plates

E 110S Screw Spikes

G 4801 Spring Steel

H 8641 Zinc Hot Dip calvanizings

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN |rrlUIU

Sesuaidengan ketentua. dalam JAMINAN DAN PENGENDALTAN i\4UTU.

4. SUBMITAL

Sesuai dengan ketentuan dalafi SUBMIftAL.

PENAMBAT BANTALAN SINTETIS

1) Beikui adaaai komposisi dari salu set p€nambal untuk saiu bantalan sintetis :

a. dua (2) buah base plaie;


b. delapan (8) buah screw spike;
c. depa,an (8) buah spring washsr;
d. (4) buat rail cllps.
3npat
2) Bantalan siltetis harus dibuat sesuai dengan kebu{uhan sehingga setelah
pengari.nan siap untuk dlpasang dan tidak memerlukan pemoiongan daa
pemasangan bagian terlentu.

T.20-1
PERSYARATAN TEKNIS

6.1. MATERIAL

6.1.1. Base plate harus sesual dengan JIS L 1110atar setaIa, dat harus diproduks: dari baja
gutung

SYAMI KEKUATAN BANTALAN SINTETIS


Kuat Tarik 480 - 620 Nlmm2
Elongasi 18% atau lebih

Berikut adalai tabel to,erallsi dimensi base plate:


Tabel I 9.1 Toleransi Dimensi
Kateoo.i Irleransi
Iebal t ,l.0 mm
Lebar + 2.0 mm
Paniaro t 4.0 mm
Jarak bahu -0.5 + 1.5 mm
Deviation Derrnukaan rata :t 0.5 m.n
Devasi lubanq centerline :t 1-0 mm
Diameter lubano 10.5 mm
Jarak lubanq * 1.0 mm

6.1.2. Screw Spike harus dibual dengan JIS E 1109 alau yang setara dan harus digalvani3
sesuai denga! JIS H 864'1. Tabet 1, ketas 2035 (Kode: HDZ35). permukaa. ga:vanis
haius rapi, ha1us, bebas dari tonjolan, tetesan, retak alau cacat lainnya. Ber,kut adslah
laoe, to e_ars'o _nensl Screw Spi<e'
"fabel 19.2 Tolera.si Dimensi

Kateqori Toleransi
Diameter Sha.k i 0.5 mm
Kepala t 0.5 mm
Panjang dibawah kepala ke 13-0 mm
titlik
Tebalkerala t 1.0 mm
Sudut baqian bawal, kepala t 1.0 deoree

6.2. PENYIMPANAN
1) Pada base plate, screw spike, spring washer dan perangkat penambat lainnya yang
terdapat ke.usakan, tidak memenuhi persyararan dan membutuhkan penggantian
aiau perbaikaan, maka perbaikan a:au penggantian segera dilakukan dengaa
pembiayaao oleh Koniraktor.
2)) Simpan dan handle perangkat penambat pada tokasi konstruksi untuk menghindari
kerLrsai-an dan penurunan mirtu.
3) Penandaan pada base plale dan screw spike hal

- End ofSe.iion -

1.2C 2
T.2t
JALAN LAYANC TANPA BALIIS

1. SUANG L!].ICKUP
1) BaSirn dari peker.iaan lni terdiri dari .jal.. rel lanpa balas dan bantalan beton
dengen beton sebagai sLtb-slr!ctla.e.

2. PEDOMA'i OAN STANDAR


Mengacu pacia Spesifikasi Tekris Struktur Belon Jalur Layang,

PERSYARATAN TEKNIS

3.1. MAIERIAL
1) Kuat tekan beton mi.imal setelah 28 hari adalah 35 i,,lpa.
2) Kuat tarik mi.imal setelah 28 hari adalal! 3,2 Mpa.
3) Tingkat le,ecakan (siumpJ betor adaiah 160 - 210 mm.
4) Mutu tulargan belon adal€n BJTD 10.
5) [,4inim!m di?meter untuk tulangan beton u]ir adalah 13 mm (D'13).
6) Tulangan gesea dapat berupa ba.t! dengan diameter 10 mm atru lulaagan bala
D13 dengan jarak 150 mm.

PELAKS,ANAAN
7) Sebelum dilaklkan pengeco.an, rel beser{a asesoiisnya harus terpasang diatas
banlalan beton sesuai delgan koordiaa! dan elevasi desain.
B) Toleransi pemasangan relmengacu pada bab pengadaan rel.
9) Rel dan asesorisnya harus ditutup selama peagecorrn bedangsung..

METOOE PFMBAYARAN DAN PENGUKURAN

4.1. llrletode Pengukuran


Kr.ranlitas ya.g akaa diukur untuk pembayaran ha.ls bsrdasarkan angka aktualdan
peagelasaa yang ieainstal di apangan.

4.2. Metode Pembayaran


Kxa.t,tas da,i pengelasan rel yang dihiir.g untuk pe.bayara. adal?i dibayar
be.dasarkan pada harga satuan dan diiitungjumlah akara:ya.g te.pasang.

- End of Section - sUDAll olBril, DIlr l t':..l

r ?1- ?yv c€ v,
T,2Z

FTASH BUTT WTLDING

a. RTJANG LINGKUP
1) Bagian i.i
terdiri dari penyedaaan, prodrls,. pe,.rgujaar dan keperluan
dokumentasi untuk menyambung rel denga! e/ectic llash
but welding in-$itu.
2) Seluruh proses penyambungan dilakrl(.. secara ctootalls. dikgrkol olel
komputer dengan grafik yang mereJ<am para$eier las selama proses.

PEDOMAN DAN STANDAR


o European Standard
. EN 14587-2 | Railway applications , Track - Flash Butt Wetding of
Rail pa.t 2.

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUIU


Koniraktor harus berlanggung jawab atas kuatitas dan perlormansi dari
peiyambungan selama 1 tahun setelah penerimaan pekeajaan.

4. PERSYARATAN TEKNIS

4-1- MATERIAL
Mutu reluntuk EJ menggunakan R350 HT.

4-2. ?OLERANSI

4.2,1, Pemeriksaan dan Toleransi


1) Hasil pengelasan pada panjang 1 .neter anlara pengelasan bengkok
kesamp,ng 0,4 mm.

BENC(O(KE6AMPIN6
Garnbar 21-:1. Sambungan Bengkok Samping

,rr?r{ /
2) Hasil pengetasao pada panjang 1mete. anlara pengelasaa geser kesamping
0,0 mm.

GESER{ESAMPTNO DA!A,1,

Ca,nbat 2,.2. Sambungan Geser Sampirrg

3) Hasil peagelasan pada parjaag 1 metea anta€ pengelasan geset


keatas/kebawah 0.0 mm

6ESER XE 4T'6 / I(E EAWM

Ga nbar 21.3. Sanbungan GeserAtas dar Bawal

4) Hasil pengelasan pada pa.jang '1


meter anlara penqelasan bengkok
keataslkebawah 0,4 mra

3EN6KOI( AIAS / KE SAW}I


'G

Ga.nbar 2'1.4. Sambungan Atas dan Bawah

5) Hasilpengelasan pada panjang '1


meier antara pengelasan bengkok dan gse.
keatas/kebawah 0,4 mm

BENGhOK OAII OESER I{E ATAS XE BAWA}i


'

Garrbar 21 5 Sambrngan Bengkok dan Geser Alas dan Bawah

112-)
A
f/'''
6) Calah maksimum pemrukaan rel seteaah pe:lggerindaan selesai,
maksimum 0.2 mm padajarak 200 rnm
?o0 Hx

Ga.nbar 21.6. Celah l\laksimum Sa.nbungan Rel

7) Setiap sambungan rel dila(ukan uji u:traso.ik dan kekerasan.


8) P.osedur pengujian keke.asan sesLai dengan SNI '11-4013-1996 Nilai
kekerasa. harus lebih dari HB 350 pada l,tik las
s) P.osedur uji leniui sesuai cjengan JIS Z 224A. Nilai beban dan lendutan
tidak boleh leblh kec, dari:

Batas Nilai Beban dan Lendu


Posisi keoala rel
Keoala rel di atas Kepala rel di bawah
Behan aton) 85 85
Lenduian lmmi -10 -13
Jarak tumouan 1000 mm
10)Apabila pengujian perlama gagal, maka L:ji ula.g hairs dilaksanakan dengan
cara yang sama seperti Lti pe.tama denganjurnlah percontoh dua kali Lrji
peatama dari kelompok yalg sama. Jika se,uruh pe,contoh ul: ulang memeruhi
syaral maka kelompok dinyatakan lulus uli.
11) Semua h6sil pengelasan harus di uji dengan pengujian ultrasonic.
Pengujian !larasonic didasarka. paada bas,l pengelasan yang memplJnyai
kecacatan 2 mm2 atau 0 dB Hasil peagelasan aka. diiobk deogan
ketentuan
a) Jika basil pengujlan ultrasoni lebil tlesat atau sama dengan 16dB
b) Jika terdapat 3 kecacatan (be.apapun lkurannya)
c) Jika basil peogJkuran 9-15 dB dengan panjang 30 mm atau lebih.
d) Jika basil pengukuran I - 15 dB panjang 25 - 29 mm maka harus
dipasang fishplate dan dicek selama 6 bulan. Jika selama rentan
waklu 6 bulan kecacalan be(a.naah maka basil pengelasan aka.
ditolak
e) Jika ha6il pengukLrian I - 15 dB dengan panjang sampai 25 mm
setelah setahun, maka hasil pengelasan akan ditolak.
12) Apabila hasll pengujia. tidak memenuhi syaral harirs di,akLika. perbaika.
dan pengelasan baru.
13) Untlk re, baru tol€ransi dlusahakan 0 mm ke segala arah.

sui)Ati DtEr a,\ iAt,1 !Et!.t il

,,,?y/* v,
Gambar 21.7 foleransi Sambunoan Rel
14) Apab;la hasil p.ngljian tidak rnemenuh-i syarat harus ditakukan
perbaikan da,t pengelasan baru.

15) L]rtuk rel baru toleransi diusahakan 0 mm ke sega,a arah.

5. MEIODE PEMBAYARI,N DAN PENGUKURAN

5.'1. MetodePengukuran
Kuantitas yang akaa diukLlr untuk pembayarah harus berdasarkan angka aktual
dari Uash butt yang ierinstal dalapangan

5.2. Metode Pembayaan


Kuantitas da.i Flash Butt ya.g dihjtung u.tuk pembayaran ad.lah dibaya,
berdasarkan pada ha.ga satuan dan dihitung per set (seperangka,.).

* End ofSection -

,,,?{ /* /,
T,23

oPEN DRAIN (:J-)ITCH AND L-DITCr1)

1. RUANG LING(UP

1) Bagian inimencakup peasyaratan unhtk pengadaan dan penyediaan material dan


precast beton open drain sepanjang lalur yang ada di gambar.

2) Semua pekerjaan open daain harus sesuai dengan garis, level, lapisaa dan
dimensiyan3 ada di gambr..

SIANOAR DAN PERAIURAN YANG BERLAKU


. American Society lor fesaing and Mate.ials (ASIM)i
. JapaneselndustrialSaardards(JlS):
. lndonesia lnduskiat Sta.da.ds (Sll)

3. JAMINAN DAN PENGEN'ALIAN MUfU

Sesuaidengan keaenluan dalam JAITINAN DAN PENGENDALTAN tljUTU.

SUBMITAL

Sesuai denga. ketentuan dalam SUB[r:TTAL.

PERSYARA:AN fE(NIS

5.'t. MATEiIAI
1) Baian dasa. seperti batu kerrkjl dan pasir berbutir kasar harus sesuai dengan
persyaaaaaa yang ditentltkan_

2) Material pehg;si harus sesuaidengan persyarata. ya.)g dilentukan

5.2. PENGGALIAN
1) Penggalian harus dilakLkar sesuaidengan pe,syaratan yang sesuai.

2) Penggalian harus dalaklkan pada garis da. lapisan seperii yang ditunjukkan
pada gaFrtar, dan harus mencakup pemindaha. dan pelepasaa bahan yang
!;iklasifikasikan sebagai bahan yang tidak sesuai.

3) Kelandaian alau kemiringan yang memada: harus disedia,(an di sekitar gatian


parit.r.iuk r.encegaL aliran air masuk ke permukaan daeraa penggalian.

SU0A|lD DAN arSEiU.lil


'ACA

,.rr-r@b lrz ,l'


5.3. :IMBUNAN DAN PEMADATAN
'1) Bzhan timbunan harus terdiri dari pasir bebrutir kasar dengan ketebalan Eesuai
9dflrudl.

2) Ketebalan layer timbunan tidak boleh lebih darl 30 cm dan harus dipadalkan
dengan peralalan yang sesuai.

3) Pemadaaan dilapisal timbunan kohesif harus 85% daa maksimum


kepadatannya. dan 90% untuk timbunan non-kohesif.

5.4. PELETA(AN
Standar pekerjaan pada oper arain ha.!s dis.rsun dan dibangun dengan hali-lrati
sehingga bagian atas permLrkaa. bisa digabungkan dengan lancar ke dalam trotoar,
sistem d.ainase yang ada.

- End oJ seclion -

SUDAH DIB{CA DAN D SETI]N]

a.23-2
bI h"" /,,
"t24
FRENCH DRAIN

1. RUANG TINGKUP

1) Bagian ini mencakup persyaratan untuk pergadaan dao penyedian French D.aan
di slasiun dan tanggul baru dan jalur gabion ya.g ada pada garnbar.

2) Semua pekerjaai French drain harus sesuai dengan gads, level, ,apisan da!'I
dinensi yang ada di gambar.

STI,ND,AR DAN PERATURAN YANG B:RTAKU

. Ameican Society fr. Testing and Materials {ASTM):

D 1777-64 (19?5) Method for measuiing thi.kness oflext,le

Materiats

D 3375-85 (1990) Test Method lor Mass per unitArea (Weight) of

Woven Fabric

D 3786-87 Test Melhods fo, Hyd,aulic Bu.sting Streng!l't of

Knotted Goods and Non Wowen Fabrics: Diapit.agm


Bursting Stre.gttt "lestea ll,,lethod

D 4491-92 Test Method forWaie. Permeability ol

Geolextiles by Pemittivity

D 4595-86 Test l\relhods for Tetsile Ptope,ties ot eeotexti,e

by lhe VUde Width Strip Method

D 4751-87 Test l\,'!e,hod tor Determininq the Apparent

Openi.g Size of a Geotextile

D 4833-88 Test l\,{eth!d for index Punctu.e Resistance of

Geotexliles, Geomeabraae, and Relaled Products,

1.24-1
' Japanese lndustrial Slandards (JlS)l

G 3112 Stoe, Sara for Conctete Reinfotcamenl


. lndonesia lnduskial Standards (Sll)

03/6154/99 Heavy Galvanized Wire for Gabjo.r

JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Sesuai dengan ketentuan dalam JAI\4lNAN DAN PENGENDALIAN MUTU.

4. SUBIlIITAL

Sesuai dengan ketentuan dala.n SUBMlTfAt,.

5- PERSYARATAN TEKNIS

MAlERIAL

1) Kawat galvanls harus sesrai dengaa persyaratan di SNI 03/6,154/99.

2) Kekuatan Tarik kawat ba]a tdak boleh kurang dari 410 N/mm'1dan tidak boleh
lebrh dari 510 N/mmz-
3) Tabel dianeaer kawat, to:eransi dan massa je|is Zinc :

Wire Diameter (mml Tole.ance (mm) M:.. Zinc Coetinq (or/m'z)

3.20 t 0.12 275

4) Geotextile harus non-woven dengan aoyaman sintetis dengan kriteria :

Physical Properiies

Test Meihod qatqard Jnils


Uhil Weight ([/ass) ASTt\,t D3776 225 $lm2

Thickness ASTM D1777

SUDAH D EI;i J
I\r6chanicat Properiies
lesUvl€thod Standard
Tensjle St.ength ASTM D45S5
(Wido skip)
Mullen Burst ASTM D37E6 2.5B [,,tpa
Elongation (Wide sarip) Asti,,l D4595 500
Puncture ASTM D4833 530 N
(U.S. Rod [,,lethod)

4.24-2
t, I l'2"
Hydmulic Properiies
Test Metl'rad Standard
Poor Size ASTM D4751 0-15 mm
(Apparent Openi.C)
Water Flow Rate (Veriical) ASTM D4491 88 l/m?sec
Pe.meability ASTM D4491 0.32 crrsec

- End ot Secllon -

1243
) {/t /'
DPP 2017

BAB 4
JEMBATAN DAN BOX
CULVERT

SUDAH DIEACA DAN DISET!]I]I


DPP 2017

1.1

BETON STRUKTUR

1, RI.JANG LINGKUP
a. llrairn
Pekoalaan yang disyaratkan datam bagian ini mencakup seluruh pe,aksanaan
struklur beto , termasuk penulangan beton, maleria: belon, pekera terampil
dalam pelaksanaan pengecoran beton untui pekerjaa. yarg berhubungan
dengan pekerjaan sipil, jembatan, bangunan gedung, bangLrnen fasiftas jalur KA
dan bangunan lainnya yang terkait sebagaimana d:llniukkan dalam gambar.
Peke.jaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoran
bBton, pemoanpaan air {kecua'i pondasi tiang bor), pembuatan ianiai kerja,
pembesian. pemasangaa bekisiirg, pembersihan bagian yang akan di cor beton,
pengecoran, pemadalar belon, sanpling unluk uji beton, finishing pe.mukaan
dan pemeliharan beloa.
I\,rlLlu beton yang digunakan harrs sesuai dengan konkak keria sebaqaimana
dii:rnjukkan dalam cambar atau bagian lain yang berhubungan de.gan
Spesifikasi ini, alau sebagaimana diperintahkan oteh Konsuiian.
b. Persya.alan belon dari SNI 03-2A47-2OO? dan PBI 1971 harus dileraptan
sepenultnya pada semua pekerjaan beton yang diLaksenakan dalam Kont,ak rni.
Apebila ierdape: pedenlangan dengan kelentuan da:am Spesiilkasi ini maka
yang ha.us diglnakan adalail kelentlan sgesifikasi ini.
c. Penerbllan Deiail Pelaksanaan
Detail pelaksanaan untuk pekerjaan belon yang tidak disertakan dalam
Dokumen Koatrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oteh Konsultan selelah
peninjat,an lancangan awal lelah selesa, dilaksanakan sesuai dengan Bagian
U.10 da.i Spesifikasi ini.

PEDO!'AN DAN SfANDAR


a. Standar Nasional lndonesia (sNr):
sNl 15-2049-2004 Semen Podland
PAr 1971 Peraturan Beton Bertulang lndonesia Nl 2.
$N103-2847-2002 aata Cara Perhitungan Struktur Eetor llntuk
Bargunan Gedung
sNt 03-4142-1996 Metode Peflgujian Jumlah bahan Dalam Agregat
(AASHTO 111 - 90) Yang Lolos Saringan No.200 (0,075 mm).

sNt 03-28't 6-1092 Metode Pergujian Kandlngan Organik Datam


(AASHTO T21 - 87) Pask untk Campuran l\,,lorlar dan Beton.

sNI03-1974-1990 llretode Pengujian Kuat Tekan Belon.


(ACSHTO f22 - 90)
Pd M-16-199G03 Melode Pembuatan da, Perawaian Benda Uj:
(MSHIO T23 - 30) Beton di Lapangan-

fl*,'P'
1.1-1

SUDAH DlSA.AitAi\ iL5: iJl


DPP 2017

sNt 03-1968-1990 Melode Pengujian tertang Analisis Saringan


(MSHTO I27 - 88) Agregal He,us dan Kasar.

sNl2417-2008 Ii,4etode Pergu;ia r Keausa,r Agregal dengan


(AASHTO T96 - 87) Mesin Los Angeles.

SNI 3407:2008 l,,letode Penqujian Sital Kekekalan Bentuk


(AASHTO T104 - 86) Agregal ferhadap Larulan Natrium Sulfat Can
I!4agnesium Sulfat.
sK sNt N/-01-1994-03 Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Bu:ir-
(MSHTO T112 - 87) butir lrrudah Pecah Dalam Agregat.

sNt 2493,2011 Metode Pembuatan dan Perawatan Benda U;i


(MSHTO 1126 - S0) Beton diLaboratodum.

sNr 2458-2008 l\reiode Pengaffolat Corton tJnluk Campuran


(AASHaO T141 - 84) Belon Segar.

AAS']TO :

AASHTO :26 - 79 Qlal,ly of W6ier to be sed in Concrele.

3. JAMINAN OAN PENGENDALIAN MUTU


Ivutu baian dari campuran yang dihasiaka! dan cara kerja serla hasil akhir harus
dipantau dan dikendaaikan sepelli yang disyaratkan dalam bagian ,Jamina. Dan
Penge.daaiaa lVuiu"

4. TOLERANSI
a, Toleransi Dimensi:
1) Panjang kese:uruhan sampaidengan 6 m. +5mm
2) Panjang keseluruhan lebih dari6 m +15mm
3) Panjang balok, pelat dek, kotom dinding, aiau anlara -0dan+10mm
kepalajembatan
b. Toleransi Bentuk:
1) Persegi (selisih dalam panjaflg diagonal) 10 mm
2) Kelu.usan atau lengkungan (penyimpangar dari qaris 12 mm
yang dirnaksud) untuk panjang s/d 3 m
3) Kelurusan atau tergkungan uniuk panjang 3 m _ 6 m 15 mm
4) Kelurusan atau lengkungan untuk panjang >Cm 20 rnm
c. Toleransi (edLrdxkan (darltitik patokan):
1) Kedudukan kolom pra-cetak dari rencana 110 mm
2) <edLldu(ar pe.rrukaan hor,zonta, tari teTcd-a t10mm
3) Kedudukaa permukaan vertika: dari rencana 120mm

).1,2

t/"€ g_ r.
SUOAII D]9ACA IAN ,IJ3TI ]J ] ]
DPP 2017

d. Toleransi Alinyemen Vertikal:


Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding !10mm
To'era.si Kei:nggian (elevasi):
'1) Puncak laniai kerla di bawah pondasi 110mm
2) Purcak lanlai kerja d: bawah pelat injak +10mm
3) Puncak kolorn, tembok kspa:a, baiok melinlang 110mm
i lole,ansi Alinyemen Ho.isontal : 10 mm dalom 4 m panjang mendalar-
s. aoleaansi untuk Penulup / Selimui Belon Tirlangan:
l) Selmul beton sampai3 cm 0dan+5mm
2) Selin'rut beton 3 cnl - 5 cm 0dan+10mm
3) Selimut beton 5 cm - 10 cm t'10 mm

5, SUBMITTAL

5.1. PENGAJUAN KES:APAN KERJA


a. Xonllakaol itarus mengi mkan contoh seluruh bahan yang hendak digunakan
lengkap dengan data peogujian yang memenuha seluruh sifat bahan yang
disyaralkan da.i Spesijlk?si ini, untuk diperiksa, diinspeksi ke lokasi, diuli di
bbor3iorium independen dan disetujui Kons!ltan.
b- (onttakicr harus mengitimkan ranaangan camluran masjalg-masing mulu beton
\ltial nixl fang di!sulkan unluk digunakaa. Pengiiman rancanqan campuran
ie,sebll paling lambal 30 {liga puluh) harisebe:um pekerlaan pe.gecoran beton
dir.r:lai. Konlraktor aarus mengadaiau trial fiix v\lvk setiap anlt.l belon yang
digunakan dan uji belonnya, !ntuk mendapat percelujuan Konsullan
c- Kontraktor harus segera menyerahkan secara iertulls hasil selutuh pengujian
pengendal:an mulu yang disyaraikan, sehingga data lersebut selalu iersedia bila
diperlukan oleh Konsultan.
d. Pengujian kuat lekan beton yang harus dilaksanakan minimum melipuii
pengujian kuat tekan beton yang berumur 3 hari, Z hari, 14 hari, dan 2g hari
sete,ah tanggal pencampuran.
e. Konkaklor atarus mengkim program kerja (workplar) te.masuk meioda kerje,
schedule, pe.,alalan, pe.sonil kerja dan gambar keda yang akan digunakan,
unluk rnemperoleh persetujuan dariKonsLltaa sebelum pekerjaan beton dimulai.
i Konlraktor lar.ls memberitahu Konsultan secara terlulis paling sedjklt 24 ja.n
sebel,rm tanggal pengecoran beton.

6. PERSYARATAN TEKNIS
6.1. MATERIAI
6.1.'1. Sem€n
a. Semelr yang digurakan untuk pekerjaan beton haruslah jen:s semen porlaod.
ya.g memen.lai AASHTO [185-45 kecual] jenis tA, A, 1,lA dan :V. Te.kecuati
d pe'(enan,(ar oieh KonsJltan. l-l,1an lcmbalar (addtrye) )a19 oapal
rrerghasilkan geleTbung udard dda,n cdnpLral Iioaa bo p'r d gLra{an.

J.1,3

{lz g z'
suoAt DrtAcA :it,':- I

1 l
DPP 2017

b. Senen yaag digurakar hanya satu merk drj jeais ss.nen ?odland, lerkecuali
diperkenankar oleh Konsulta.L
c. Penyimpanan dan Periindu.Iqan Bahan
1) Bahan semen iarus disimpan unfuk mencegeh kerusakan, alru inirusi
iahrn rang mengganggu.
2) Untuk penyimpanaa semen, Konlraklor harus meryediakan iemrai yang
tahan ouaca, kedap udara dan mempu.yai lan:ai kayu.
3) La.tai tempal peny,rnpanan harus :ebi1 tiaggi dari tanah di sekilarnya dar
dilulup dengan lembat palyelhylene (plaslik). fxmpukan kanlu.g sefller
harus selal! ditutup dengan lembar plastik.
4) Seliap bahan yang telah lerganggu atau lerlon:aminasi tidak bolel
digunakan unluk pernbuatan beion.
8,1.2. A I r
Alr yang digura,€n da:am camruran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya
haruslah bersih, dan bel.ss darj bal'tan yang merugikan seperii; minyak, garam.
asam, basa, gu'a atau materialorganik,
Air yang diuji harus memenuhi kelentlan dalam AASHTO T26. Air yang diketahui
dapal diminum dapat digunakan tanpa pe.gu.iian. Apabila terjada keiag$.aguar aias
mulu airyang diusulkan dan pengujia! airsepedidiatas lidak dapal dilakukan, maka
haals d;lakukan perbandingan pengujian kual lekan morta. sefien * pasia dengan
rneaggunakan ak yang diusulkan dan memakaiair suling alau mirum.
Ak yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan morlar denqan air tersebut
pada umur 7 haridan 28 hari minimum 90% kuat tekan moriar dengan air sulinq atau
minum pada periode perawalan yang sama.
6,1.3. Agrsgat
a- Gradasi agregat kasaa dar hatus harus memenuha ketenluan yang diberikan
dalam TabelJ.l,l-
label J.1-1 Gradasi Aqreqal
Pelsen Eerat Yano Lolos tlnhrkAoredal
AS]M (mrn) Halus
2' 50,8 100
1112" 3Sj 95 -100 100
25,4 95 - 100 100
3W 1B 35-70 90 - 100 100
'112', 12.7 25-60 90 - 100
3/8" 100 10-30 4A-70
No.4 4.75 95- 100 0-5 0 10 0,10 0-15
No.8 2,36 0-5 0-5 0-5
No.16 118 45,60
No 50 0,300 10-30
No 1oo 0.150 ?- 1A

b. Agregat kasar h6rus dipilii h,agga lkuran parUkel terbesar tidak tebih darl 0,25
(nol koma tujuh;ima) dari ja.a,( ,rinimum antara baja tulangan alau antara baja
tulangan dengan acuan, atau celah,aelah lainnya di mana beton harus diaor.
c. Agregai ullLk oekerjaan oeror harLs tero rlddfl part'kel ydrq ber.'l ,erd5 kuat
yang dlperoleh dengan pemecahan balu (rock) dar! pisk sungal

t.l-4
tl, L /'
SIJDAH D]BIOA DAI] i ;i'iL]T]
DPP 2017

d. Agregai harus bebas dari bahan orcanik sepertiyang ditunjukkan oteh pengujia.
SN: 03-2816-1992 dan harus memenuiti sifat-sjlat lainnya yang djberikan aa:am
"fabelJ.1.2,
IabelJ.1.2 Si ai Ag.egal
Batas Maksimum yarg diijin,Gn
MatodE
sllat-sifat uhtukAoreoat
Pengrii.n
Keausan Agregat dengan 'lalus
Sll:2417:2003 40%
Kekekalan Beniuk Balt
10 0,6 - natrium 12 %- natrium
terhadaF Larula! Natr:un SN: 34C7:2008
15 % - magnesiun 18 % - mBgnesium
Sulral ala! Maqne-sium Sl,lllat
Gunrpalan Lempu.g da.
Parlikel vano i\,,ludah Pecah
sNt03-4141-1996 3% 2%
5 o,{
uiil]k kondisi
Sahan yang Lolos Ayakan irarum,3 unlul
No200 sNl 03-4142-1996 1,^

5.1,4, Batu untuk Beton Siklop


Batu uniuk beton siklop haalls ae.d:ri dari batu andesit, keras, awet, bebas dari .etak
dan .ongga, tidak .usak oleh penganrh cuaca, bersudut tuncing, bebas dari kotoran,
minyak dan bahan-bahan lain yang mempengaruhi ikalannya dengan belon.

6.2. PENCAMPURAN DAN PENAKARAN


6.2.1, Rancangan Campuran
Proporsi bahan dao berat penakaran harus dilentLrkan dengan menggunakan
r.elode yang disyaralkan dalam SNI 03-2634,2000 dan sesuai dengan batas,baias
yanq diberika. dalam label J,'1.3_
Tabel J.1.3 Baiasan ProporsiTakaran Campuran
NIutu Uk{.rranAgregai Rasio Air / Semen Maks.
Beto. [raks.(mm) (ierhadap beral)
K500 25 0,40 430
19 0a, 455
37 0,45 350
K400 25 0,45 385
19 0.45 405
37 0.475 335
K350 25 0,475 365
19 0.475 385
37 0,50 315
K300 0,50 345
19 0.50
3l 0,5s 290
K250 0,55 315
19 0.55 335
37 0,58 280
K225 25 0,58 305
19 0,58 330
37 0,60 265
K175 25 0,63 290
19 0,60 30,

,.1-5

{/n L I
DPP 2A17

6.2.2, Campuran Percobaan


Kontraklor harLts menenlukao proporsi campuran serta bahaa yaag diusulkan
denga:r membuat dan mengUji.ampuran percobaan \kiat nix). pengojaan disaksilan
oleh Konsullan dengan menggunakan jenis fasilitasi dan peralalan yang sama
sepealiyang akan digunakan unluk pekerjaan betor dikemudian hari.
Camplran percobaan teBebut dapat diter:ma bila memenlhi kdentuan sifat-sifat
campuran yang dlEyaratkan da:an Tabet J.1,3.
Dalam kondisi belon segar, adrkan beto,l harrs memenlhi syaral kelecakan (nilai
s/rmp) yang telah d;tentukan.

6.2.3. KetentuanSifat-sifatCempuran
a. Sduruh beion yang d;gunakan dala.'l peker.jarl harus memenuhi kuat tekan dan
' "slomp" yang dibuluhkan sepertiyang disyaElkan dalam Tabel J.1.4. ata! yang
disetujui oleh Konsullan, bila peagambilan conloh, perawa:an dan peng.ttiao
sesuai dengan SNI 03-1374-1990 (AASHTO T22), pd M-16-j996-03 (AASTIO
T23), SNt 03-2493-1991 (AASHTO T126), SNt 03_2458_1991 (AASH:O T141)
Penggunaan mulu beton har!s disesuaikao deogan gambar kerja.
TabelJ.l.4 S:fat lvlutu Beto.
Tegangan fegangan
NO Ele.len Struklu. Kamkterisllk Karaktetuiik Uj, SIump
Uji Silinder Kublls (or) (cm)
lfc) (IrPal
1 Eeton Pra legang (l-Gir.ier, U-
G:.der aano Pancan!) 45 500 8 r:2
2 30 350 18 t2
3 Kep3b liargl Pile Cap, ?ital
P,et Baloi Melintanq/ Cross
Be am, Kapala Pila Piet Head,
Pelal Beton Bertulang/ RC 25 300 1a t2
P/ala, Pelat Lantai, Diafragma,

4 Abutment, Pelal Injak, Parapet,


0indino Penahan Tanah 300 1o a2
5 25 300 10 ,:2
6 Lantai Keria 15 '175 10 +2
Calatan : kecuali ditentukan lain dalam GAMBAR

Belon yang tidak memenuhi kete,:luan ,srlrrp,, tidak boleh digunakan pada
peker.aan, lerkecuali bjra Konsultan n-e'lyetuju r]ra oataFr kLant,ias kecrl ;rtuk
bagian terlertu khususnya konst.uksi r:nga1/ se(Lnoer. Kelecakan dan lekstur
campuran harus dibuat sedemrk'an rupa sehingga belo.r dapal dico- pada
pekeraan tanpa menbertuk rorgga, ceal, dan geembung uoara. Saat
pembongkaran acuan diperoleh belor dengan pe*nukaan yang iala, halus dan
padat.
Bilamana pengujian belon berumur 7 hari menghasiikan luat ae:on di bawah
kekuatan yang disyaratkan dalaan Tabe, J.1_4, mak6 Konkaklor tidak
oiperkeran€n mengecor beton leorh tarjul sanpai penyebab dan ha>it yang
rendah tersebut dapa: diketahui dengan pasti dan sampai telait diambi,tind;ka;
yang menjam;n bahwa produksi beton memenuhi keleniitan
rang disyaratkan
dalam Spesifikasi. Kuat tekan beton berum!.28 harl teng ld;k .n;menuhi
ketenluan ya.g dlsyaratkan, harus dilakukan perbaikan (pambongkara;l dan
penggantian). Kekuaian belo. dianggap tebih kecil dari yang disyaratkan
i.1-6
lt
1f'"L/'"
SUDAH DIBACA DAN DIS:;iJ.]!I
DPP 2017

bitrmala hasil pengujian serangka,an benda {: pada suatu bagian peke{aa.


yang diperae.ryakan lebih kecil da.i krat:ekan karakaeristik yang diperoteh dali
rumus yaoq diuraikan dalam rumus kual iekan ,(arak:e.istik.
d. Konsulla. Capat pula menghentika! pekealaan dan/ atau memerintahkan
Konlmklor mengahbia aindakan peraaik3n lnluk meningkalkan mul! .ampuaan
atas dasar hasil pengujian kuat tekan belon beru,nu. 3 hari. Dalam keadaan
demikian, Kontraklor harus segeG menghenlikan pengecoran beton yang
dipertan).akan tetapidapat memilih menunggu sampai hasilpengujian ,<uat iekan
belon berumua 7 hari diperoleh, sebellm menerap,<an tindakaa peatlalkan, pada
waktu lersebut Kons!ltan akan menelaah kedua has,l penglj:an yang beaumur 3
hari dan 7 l'rari, dan dapat segera fleme nia:rka.l tindalGn perbaikan yang
dipandang perlu,
e. Perbaikan pekeiaan belon yang tldak memenuhi persyarg:?n dapa: mencakup
pembongkaaan daa penggantian seluruh belon. Pembongka,an dan penggantian
tersebut lidak bo,eh djdasa*an pada hasil pengujian kuat tekan beton berumLrr 3
hari saja, t€rkeouali bila Konlraktor dan (onsultan keduanya sepakat dengan
pertiaikan tersebtt.

6.2.4. Penyes!aian Campuran


a. Penyesuaian S,rat Kelecakan (Workability)
Bilamana sulit uniuk memperoleh sifat kelecakal belor dengan p.oporsi yang
semula dirancang oleh Konsultan, maka Kontrakloa akan me:akukaa perubai.tan
pada berat agregat sesuai keperluan. Perubahan tersebut dapat dilakukan
dengan iidak merubah kadar semen rancangan dan rasio air semen yang teaah
ditenlukan berdasarkan pengujian kuat lekan yang disyaratkan.
Pengadukan kembali belon yang telah dicarnpur dengan cara menambai air
atau oleh cara lain tidak diperkenankan. Penambaban (addlt ye) unluk
meningkatkan silat kelecakan hanya d:ijinkan bila secara khlsus teiah disetujui
oleh Korsulta. dan berdasa.kan pe.gaaamar lidak berdarnpak ,ada penurunan
kual tekan belon.
b. PenyesuaianKekLatan
Bilamana belor {dak mercapal kekuatan yrng disyaratkan, kadar semen harus
ditingkatkan sebagaimara diperintahkan oleh Konsuttan.
c. Penyesuaian U.luk Bahan-bahan Baru
Perubahan sumber bahan atau karakteristik bahan iidak boleh dilakukan tanpa
pemberjlahuan aeitLlis kepada Konsultaa. Sahaa baru iersebut tidak bo,eh
digunakan sebeaLm (onsilllan menyetullri secaaa tertulis dan menelapkan
proporsi baru be.dasarkaa atas hasil pengujian camprran percobaan baru yang
diiakukan oleh Kontraktor.

6.2.5, Penakaran Agregaa


a. Seluruh komponen belon harus ditakar menurL.t beralnya. Bila digunakaa semea
'kemasan dalam zak, kuan{tas penakaraa harus sedemikian sehinqga kiranlitas
semen yang digu.akan edalah setara dengan satu satuan dari jumlah zak
semen. Agregat harus diukur be.alnya secara terpisah. Ukuran seliap penakaran
lidak boleh me,ebihi kapasitas alal pencEmpur.
b. Sebelum dilakukan penakaran, agregaa iarus dlbasahi dengan penyemprotan
sampai kondisi jenuh daa dipe.tahankan tetap lembab pada kadar yang
aneadekaii keadaan jenuh kering permukaan. Pada saat penakaran, agregai

:.1.-7

t/. L t''
SUDAI] D BACA DAII O]SET]]JUI
DPP 2017

telah dibasahi pal:ng sedikia '12.ia.n sebelumnya .Jnluk menjamin pengatiran


yarg merala dari tumpukaa ag,egal.

6.2.6. Pencanrpuran
a. BEton haaus dicarap$ dalam mesin yarg dijalankan secara mekanis dari jenis
dan ukuran yang disetljuiseilnggg dapal me.jamin distribusiyang meraia dari
seluruh bahan.
b. Pencarnpur harus dilengkap, dengan tangki air yang memadai dan alat ukrr
yang akurat untuk menglkur dan mengend€aikan jumlah air yang diguaka.
dalam setiap penakaran.
c. Pertama-tama alat pencamplr harus dilsi dengan agregat dan semen yeno ie,ah
ditakar, dan selanjltnya alat pencampur dila:ar.kan sebelum air ditambahkan.
d. Waklu lenaampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
aemparan bahan kea:ng. Seluruh air yang diperlulan harus dimas.rkkan sebelum
wakh pencampuGn lelah be,iangsung seperempal bagian. Waklu pencar,lpuran
unluk mesln berlapasilas % m3 atau kurang haruslali 1,5 meoil unluk mesin
yang lebih besar wakl.r harus ditingkatkan 15 detik uoluk Ia! penambahan 0,5

e. Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Konsuttan dapat


menyetujui pencampu,an beton dengan cara manua!, sedekat mungkin dengan
temp3l pengecoran- Penggunaan pencamplran belon dengan cara ananual
harus dibatasi pada beton non-strukiura'.

6.3, PELAKSANAANPENGECORAN

6.3.1. Penyiapan lempat Kerja


a. Kontr€Ko. harus membongkaa slrukll.]r lama yang akan diganti dengan beton
baru sarnpai kondisi ya.g dapal memungkinkan pelaksanaan pekerjaan beton
yang baru. Pembongkaran tercebut harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaralan dalan SeliiS 1 Pe<erlaan Pembonqkaran oatam Spes.irkasi:ni.
b. Kontraktoi harus menggali/ menimbun kembali pondasi atau formasi uniuk
pekerjaan beton sesuai dengan gaais yang ditunjukkaa dalam Gambar aiau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Konslltan sesuai dengan ketentuan
dalam Seksi S.2 Pembersihan Lahan dari Spesiaikasi ini. Konaaktor haaus
membe.sihkan aan menggaru lempat di sekeliting pekerjaan beloa yang oukup
luas sehingga dapat menjamin dicapainya sglt rul.t sudut pekerjaan. Apabila
dipedukan jalan keaja yang stab:l harls disedlakan unluk merjafiin sel.ri.ri!
sudut peke4aa. dapat dipe.iksa dengan mLtdah dan aman.
c. Seluruh lokasi lelapak pondasi, pondasi dan galian unirk peker;aa. beto. harus
dijaqa aEa, senatiasa keiiag se,ta beion tidak boleh dicor di alas lanaa yang
ber'urapur, bersampah daa lergenang aia. Atas persetujuan Konsultan beton
dapal dicor di dalam air dengan meiode kerja dan peralatan khusus untuk
anenulup kebocoran seperli pada dasar sumuran alau cotrerdam. Kontaktor
wajib mengalukan metode kera pengecoran didalam air kepada Konsultan.
d- Sebelirm pengecoaan beton dimulai, selJ.uh acuan, tllangan dan benda lain
yang harus dimasukkar ke dalam belon (seperii pipa atau selongsong, acLlan
untuk membarat lubang/ coakan pada bagian beton/ blockout unluk slopperl
jangkar, dlduka. a.das dan lain) harls sudai dipasang dan di,kat kuat
sehingga tidak bergeser pada saal
'ain pengecoran.

1.1,8

t ln & /:
SUDAIi DIBACA OIN OISEIIJJUI
DPP 2A17

e. Bila disyaraikan atau diperllkan oleh Krnsulan, bahan landasa! lntxk


pekeiaan belon harus dihampar sesuai de'lgan kelentsan dad Seksi 2.4 dari
Spesifikasiini.
f. Konsultan harus momeiksa ss:u.uh galian yang disiapkan untuk pondasi
sebelum menyelujui pernaiaagan aeuan, baja lulangan atau pengecoran beion.
Konsullan dapal meminta Kontraktor untlrk meiaksanakan penguiian penetrasi
ke daiam ranah keaas, pengujian kepadatan alau penydidikan lainnya untuk
memastikan cuk.rp tidaknya daya dukung daritanah diba\i/ah poadasi.
Eilamana dijumpai kondisitanah dasar pcndasi yar:g tidaa meme.!hi kelentlan.
Kontraklar dapal diperintahkan uniuk mengubah dimensi aiau ke dalaman dari
pondasi dan/ atau menggali dan mengganil bahan di lempat yang lunak,
$emadaikan tanah pondasi atau me'aklkan iindaka! stabi:isasi lainnya
sebagaimana yang diperintahkan oleh Konsultan.

6.3.2. BekistinglAcua.'
a. Bekisting/ acuan da. perancah (penopang bekisting/ acuan) beton haaus
mampu/ cukup kilat. lidak melendutl be.gerak saat menahan beban cairan beion
selama pelaksa.].an pekerjaEn dan menl'6min ukumn yang dicapai sesuai
kelentuan sebagai&aoa tercanlum dalam spesifikasi ini, Konhakor ha s
membral perhlllngan dan gambar kerja uniuk mendapat pe.selujlan tedebjh
dahulu dar: Konsultan, sebelum dikonslrlksl dilapangan
b. Acuan daritanah, bilamana disetujui otel^r Konsultan, ha.us diberttk da,i galian,
dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipolong seeara manual sesuai
dimensi yarg diperlukan. Selurui koloran tanah yang lepas harus dibuang dan
se,uruh bidang/ sisi acuan tanah yaag akan kontak dengan coran belon ha.us
diberi adukkan beton K-175 {beion t\rmbuk) setebal 10 cm agar kedap air
sehingga cairan dalam beion tidak meaesap kedalam tanah_
c. Acuan dari kayu alau baja dengan sambungar.t yang kedap dan kaku lntuk
mempertahankaa posisi yang diperlukan se,ama pengecoraa, pemadatan dan
perawalan,
d. Jenis bek)sling kayu Frg dlgunakan :
'1) Untuk mempero:eh linishing yang sangat bagus, seperli bagian sudlt, baton
expose dan tidak memerlukan perbajkan. pekerjaaa ini dianiaranya:
pengecoran pilar, abulmen, parapet, dan lain-lain. Cetakan yang djgunakan
tipe multipiekporr/m tebal 18 mm.
2) lJrtuk betor yang masih pertu finishing cat, cetakan yang digunakan adalah
mulliplek tebal 12 mm.
3) uat.k beloa ]€ng ..asil't perlir iinisling plesle.an dan acjan. Cetakan yang
digu.akai adalah .t.lltiplek iebal9 mm.
4) LJ.tuk beton yang lidak pe.lu finishing sepe.ti pondasi, s/ool Cetakan yang
diglnakan adalah rnuitiplek tsbal9 mm.
e. Perancah untuk menyokong beiisting/ acuan hams digunakan jenis nracale.7i
daal lidak djperkenaitka. menggunaka. jenis kayir gelugu kelapa dan bambu.
Pera'rcah harus kuai. ,€ku,lldak bergerak saat menahan teka.lan cairan belon
j. Beiisting/ acuan harus ditrat sedemikian rupa sehi.gga dapat dibongkar lanpa
merusak beton.

J.1-9

t/-s /'
SUDAH D BACA OAN D]SETUJUI
DPP 2017

6.3"3. Pengecornn
a. Konlraktor l'rarus memberitahukan Ko.sL,lan seca6 terlu,is pa,ing sedi(it 24lam
sebelum memulai pengecoran beion, alau rreneruskrn pengecoran be1o,1
bilamana pergecoran beton lelah clitunda lebih dari 24 jam. pemberitahuan
harus melipuli lokasi, koadisi pekerjra,t, anul! betor dal tanggal serla waktu
pencampLrran beton.
b. Konsullan akan memberi tanda terima alas pembedlahuaa lerssbul. Kon6u,1aa
akan rnemeriksa acuan dan posisi tulangan aeda dapal fisagelua*an
persetujuan atau penolakan terla_tlis un:uk memrlal pelaksanaat pekerjaan.
Kont.aktor tidak boleh melaksanakan pengeco€n beton :anpa persetuluan
tertulis dafl Xoisultan.
c. Pengeccran beton tidak boleh dilaksanakan bilamana KonsLltan tiCak hadir
untuk menyaksikaa operasi pencampuran dan pengecoran secaaa keseluruhan.
d. Penggunaan fiinyckl oli pada sisi dalam acuan ticjak diperbotehkan_
e. Campu,an belor aidsk boieh digunakan apabita beton tidak dicor sampai postsi
akh:r dalam cetakaa dalam wadu 1 {salu) lam seielah pencampuran atau datam
wakiu yang lebih pendek sebagaima.a yang diinstruksikan oleh Konsultan.
L Konsultan tersebut harus berdasarkan pengamalan karakteristik ,,vaktt
pengerasan (setttrg
'nsiruksi tme) semen yang digunakan,,(ec!ali dibe,ikaa banan
tambah (addltlve) untuk memperlambal proses pengerasan {retarder) yang
disetujui oleh Konsultan.
g. Pengecoran beton harus dilanjutkan ianpa berhenti sampai dengan sambungan
konslrLrksi (conslructo, /brnt) yang tetah disetujui sebelumnya atau sampai
peke4aan selesai.
i. Beton ha.us dicoa sedernikian rupa hingga terhindar dari segregasi pa.likel kasar
dan halus dari campuran. Belon haaus dicor dalam celakan sedekat mungkin
de.gan yang dalai Cicapai pada posjsi akhir belon untuK mencegah peng€ti.a.l
yang :idak loleh melampaui satu meier darilempat awal pengecoian.
i. Bilamana belon dico, ke dalam acuan skuktlr yang memiljki beniuk yenq rumil
dan penulangan yang rapal, maka belon harus dicor dalam lapisan iapisan
ho.isonial dergan tebat tidak melampuai 15 cm. Uniuk dinding beton, iinggi
penge.oran dapat 30 cm menerus sepanjang selurtrh keliling struktur.
j. Keli.ggaan jatu l'l bebas beton saat pengecoran tidak boleh tebih dari 150cm.
k. Belon lida,< boleh dicor langsung dalam air. Apabita beton yang akan dicor di
dalam air dan pemompaan tidak dapat dilaku,(an dalam waktu 48 jarn setelah
pengecoran, maka beton harus dicor dengan melode'Iremi alau melode drop_
botlom-hucke[ Peralatan, benalk dan jenjs pengeco.an khlsus yang digunakan
untuk tujuan ini hatus disehjui let lebii dahutu oleh Ko.sultan.
l- Tremi har,.rs kedap air da. mempulyai ukuran yang clkup sehi.gga
me,nungkinkan pengaliran beton. Tremi harus selalu dlis: pe,tui seaama
pengecoran. Bilamana aliran beloa terharnbat maka -,remi ha.us dilarik sedikii
dan diisi penuh ieiebib dahul! sebdum pe0gecoran dilarjutkan.
m. Baik Tremi alau Drop-Batlafi-Buckef ha.us ffengalirkan campuran beion di
bawah permukaan beloa yano:€la:t dicor sebelumnya.
n. Pengecoran harus dilakrt?n pada iecepalan ie(entu agar mer-liaga campuran
beton yang ielah dicor masih plastis dan dapal menyatu denqaa gb;puran beton
yang baru.

{/, L- /.
l_1-1i]

SUDAH OIBACA DAN D]SETUJUi


DPP 2017

o. Bidang-bidang beton lama yang akan disahbung dengan belon yaalg akan dicor,
harus terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan darj bahan-baian yaag lepas dan
rapuh dan telah disiram dengan ak hingga lenuh. Sesaat sebelum pengeco,an
beton baru ,rli, b:dang-bidang koniak beton lama harus disapu dengan idukan
semen dengan campuran yang sesuaidenga,t belonnya.
p. A,r tidak boleh diatirkan alau dinaikkan ke permuklan psle4aan beaon dalam
waklu 24 ja, salelah pengecoran.

6.3.4. Sembungan,(orsiirrksi {Consarocfion Joint)


a. Jadwa, pengeaoran beton yang berkaitan harus disiapkan untuk setiap jenis
si.u,<tirr yang diusulkan. Konsultan harus menye:!.iui lokasi sambungan
konst.r,$i pada jadwal lersebui aiau samburgan konslruksi harus diletakian
sepert,yang ditraj!kkan pada Gambar.
b. Sambungan kcnstruksi:idat bcleh aiiempatkan pada perternuan elemen-elemen
struktur le*ecLrali disyaraikaa demikial).
c. Sambungan konstrlrksi pada tembot sayap harus dihinJari. Semua sambungan
konstruksi harus tegak:llrus teritadap sumb! memanjang dan pada umumnya
harus dtlFlakkan pada lii.< Cengrn gaya geser minimum.
d. Bilamana samblngan vertikaldiperlukan, baja tulangan harus menerus nelewati
sambunga. sedemikian rupa sehingga membuat strukiur leta3 morolll
e. Lidah alur hall]s disediakan pada sambungan konstruksi denga. k:dalaman
pallng sedlkit 4 cm untuk dinding. pelat, serta aniara telapak pondasi dan
dinding_ Untuk pelat yang tedetak di aias permukaan, sambungan konslruksi
haaus diletakkan sedemikian sehingga pelalpelat,nempunyai luas tidak
melampaui 40 m2, dengan dimensi yang lebih besar tidak metampaui 1,2 kati
dir:rens: yang leb;h kecil.
t Ko.traktor harus menyediakan pekeia dan bahan tambahan sebagajmana yang
diperlukan untuk membuat sambungan konstruksi lambahan bilamrna pekeiaa.
ierpaksa mendadak harus dihenlikan akibat hqan atau terhentinya pemasoka:.:
beaotr aiau penghentian peke{aa. otelt Koflsultan.
g. Atas persetujuan Konsultan, bahan iambah (addlfive) dapat digunakan untuk
pelekatan pada sambungan konstruksii cara pengerjaannya harus sesuai
dengan petunjuk pabrik pembualnya.
h. Pada ak asin atau mengandung ga.am, $arlbungan konst.uksi tidak
diperkenankan pada tempat-tempat 75 cm di bawah muka air:ereadah atao /5
cm dialas muka airtertinggi kecuali ditentukan lain dalam Gambar.

6.?.5, Alat Pemadatan geton


a. Belon l.arus dipadalkan dengan penggetar mekanis dengan qetaran di dalam
alau luar yang telah diseiujui. Bi,amana diperlukan, dan bilamana diseiujui ole:l
Konsultan, penggetaran harus disertai penusukan se.ara manual deng;n alat
yq,rg."o!9k lnluk menjamin pe.nadalan yang tepat dan memadai penggetar
lidak boleh diglnakan unt!k memindahkan carrpuran beton dari satu titik 6 titik
lain di dalam cetakan.
b. Harls dilakukan ti.dakan halahati pada waktu pemadatan untuk rnenentukan
ba:rwa semua sudut dan sekiiar besi tulangan benar-benar dilsi t:npa ada
peag*eaan penuiangan. Setiap rongga udara dan gelemblt)g udara harus ie.lst.

1.1-11

tl, e- t
SUOAH DIBACA DAN D SETUJI]L
DPP 2017

Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasi,kan


pemadatan optimal yang diperllkan tanpa menyebabkan terjad,nya segregasi
pada agregst.
d. Aiat penggeter mekaais dad lraa haaus nlampu netghas:lkan seturang-
kurangnya 5000 putaran per menit dengan berat efektif C,25 kg dan boteh
dilelakkan di ates acuan supaya dapat menghasilkan gelaran yang rerata_
Mesin penggela. mek nis tidak boleh diletakkan diatas besi tulangan di areal
yang sedaag di cor diialemkan geiaaaa dapat merusak hubungan anlara beton
yang sudah,nengeras dengan baja lulangan.
Alat penggeia..nekanis yang digerakkan dari dalam harus da.i ienis pulsating
(berdenyrt) daa iarus mampu menghasilkan sekurang-kurargnya 5000 putaran
per merii apaai,a d:glnakan pada beton yang mempunyai slump 2,5 cm atau
kurang, dengaa rai,us daergh penggeiaran lidak kurang dari45 cm.
f. Setiap a,at penggetar mekanis dengan geiaran di dalam harus dimasukkan ke
dalam beton basah secara vertikal sedem;kan iingga dapat meiakukan
penetrasi sampaike daser belon yang ban) d,cor, dan menghasi:kan kepadatan
pada seluruh kedalaman pada bagian te.sebul. Alal penggetar kemudian harus
dita.ik pelan pelan dan dirnasukkan kembali pada posisi lain lidak lebih dari45
cm jaraknya. Alat pe.ggetar aidak bcleh be.ada pada suatu titik lebih dari 30
detik, juga tidak boleh diglna,(an u.trk memindah camplran belon ke lokas;
Iair, serta tidak bo,ei menyentuh lulangan beton.
g. Jumlah mi.imum alal penggeaa, meiran:s dengan gelaran di Calam diberikan
dapat dilhat pada :abel J,I.5.
Tabel J.1.5 Jumlah Minirnum Alat Pengge{ar Mekaris Dengan Ge:a€n diDalam

Kecepatan Pengecoran Beion {m3/ iam) Jumlah Alat

4 2
8 3
12 4
16 5
20 6

6.3.6, Kondisi Tem!at Ke.ia


Kontraklor halus menjaga temparatur semita bahaa, terutama ag,egat kasar dengan
lemperatur pada tngkaa F.g seferdai mungki. dan harus dijaga agar sela:u di
bawah 30oC sepanjang waktu pengecoaan,
Sebagai tambahan, Kontraktortidak boleh aoelakukan peagecoran bilantanat
- Tingkat perguapan melampaui 1 ,0 kg/ mr/ jam.
- Lengas nisbi dari udara kurang dari40%.
- Tidak dii.iinkan oleh Konsultan, selama turun hujan atau bila udara penutl debu
alau lercerlar.

6.4. PENGERJAAN AKHIR

6.4.1. Pembongkaran Bekisting/Acuan


a- Acuan tidak boleh dibongkar da.i bidang vei(ikat, di*ing, kotom yang tipis dan
struktur yang sejenis lebih avval 3 x 24 jan setelai pengecor.n beton. Cgtalan
yang dilopailg oleh perancah di bawah pelat, balok, gelagsr, ata! shukt!r busur,

t/, E- t:
).7-!2

s! DAfl ;rB,qcA !l,l.l i:iil.l lr


DPP 2417

tidal boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa pating sedikia g5%
dari kekualan ,alcangan beton telah dicapai.
b. Urtlk memuagknkat pengerjaaa akhia acuan yang digunakan unluk pekeajaan
ornanen, sandaEn (railing), dinding pemjsah {parapet), dan permlkaan vertikal
yang terekspo6 harus djbongkar dalam waktu pating sedikit 9 iant setelah
penge.o.at da,! lldak lebih dari 3013n, tergantung pada keadaan cuaca.

6.4,2, Permukaan (Penger.iaan AkhirB,asa)


a. Terkecualj diperintahkan ,ain, pea|1ukaan beton harus djkerjakan segera sele,ah
pernbongkaran aclan- SeU&h ?eaangkat kawat alau logam yang telah diguna-
kan untuk memegang ceaakan, dan cetakan yang melewai badaa beton, harus
dibuarg atau dipolong kemball paling sedikit 2,5 cm di bawa| pe.r.ukaan beioa.
Tcnjolan morla. da. kelidakralaan lainnya yang disebabka.l oleh sambungan
celakan harus dibersihkan.
b. Konsulian harus memeriksa petmukaan beton segera setelah pembonqkaran
ac!?n dan dapal memerintahkan penambalan atas kekurang-sempurnaan minor
yang lidak akan rnempengaruhi struktur aiau fungsi lain dari pekerjaan beton.
Penambalan harus meliputi pengisian luba.lglubang kecil dan lekukan denga
adukan semen.
c. Bilaman? Koalsu::an lleayetujri pengisran lubang besar akrbat keropos,
pekerjaao hatus djpahat Sampai ke bagian yang utuh, membenttk permukaan
y6r'g legak llrus te,_iadap permukaar beion_ Lubang harus d,basahi deagan air
dan aduka, semen acian iaemea dan air, laapa pasia) haaus dioleskan pada
permukaan lubang. Lubang harus selarlllnya di:sidan dillmbuk dengan adukan
yang kenlal yang lerdiri dai satu bagian semen dan dua bag,an pasir, yang
harus dibuat menyLsut sebelofinya dengan taencanpu{rya kira-kira 30 menit
sebelum dipakai.

6.4.3. Perawatan Dengan Pembasahan


a. Seielah pengecoran, belon harus dilindungi dari pengeringan dini, lemperalur
yang ierlalu panas dan gangguan mekanis_ Eeton harus dijaga aga. kehjaangan
kadar air yang terjadi semlnirnal mungkin dan diperoleh iempe,Elur yang relatif
teiap dalam wakiu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana
mestinya pada semen dan pengerasan belon.
b. Beion ha.us dirawa:, sesegera mungkin setelah beton mulai a.engeras, dengan
menyelimuiinya de.gan bahan yang dapat menyerap a:r. Le.nbaran bahan
penyerap air ini yang harus d:batat jen:lh dalam waldu paling sedikil 3 har:.
Bahan pe.awal atau lefibalan bahan penyerap air harus dibebani atau diikat ke
bawah unluk mencegah permukaar yang terekspos darialiran udara-
c. 3i:amana dig{rnakan acuan kayu, acuan tersebul harus dipertahankan basah
pada setiap saat sampai dibongkar, untlk mencegah le,buka.ya samblngan-
sambungar da. pelgedngan beloo. Lalu lantas araog atau barang tidak
diperkealankan melewaai pemukaan belor dalam 7 hari setelah beton dicor.
d. lanlaa belon sebagai lapis aus harus dirawat setelah permukaannya mulai
mengeras dengan cara ditutup oleh laplsan pasir lembab setebal 5 cm paljng
sedi!it selama 21 hari.
e. Eeton yang dlbuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang
tinggi atau beton yang diblal dengan semen biasa yang dltambah bahan
tambah (addiilve), harus dlbasahi sampai kekuatanya rnencapai 70 % dari
(e\Lotar rancargan bero^ be'ur-rJr 28 har;

/,
J.1-13

{ 5-- /'

@Ytrl
DPP 2017

6.4.4. PeralYatan d€ngan lJap


a. Beton diravral deagan uap untuk maksld me.dapalkar: kek.latan yang tinggi
pada permlrlaaanya. Baian iambah (addiive) tidak diperkenankan untui dipakai
dalam hal lni kecuali atas persetujuan Konsullar.
b. Perawatan dealtan uap harus d;kerFka. secara mer:ei]s ramrai waktu dimana
belcn lelah fiercapal 70% da,i keklalan .arca.gaa beton berumur 28 hari.
Perawatan deagan uap untlk beton harls mengjkuti ketenfuar d: bawah i.li:
1) Tekanaal uap pada ruang uap selama perar?tan beton lidak boleh melebihi
tekanan di
2) Temperatur'uar.
peda ruang uap selama pe€walan beton lidak boleh melebihi
38!C se,ama sampai 2 jam sesudah pengecoran aelesai, dan kemudian
iemperatur dinaik,Gn berangsu.-angsur sehingga mencapai 650C dengan
kenaikan temperatur maksimum 140Cl jam secara bersa,na,sama.
3) Beda temperatur yang diukua di antara dua lempat di dalam .uang lap lidat
boleh melampaui 5,5 oC-
4) Penurunan tempeGtur selama pendlnginan iidak boleh lebih dari 11 0C per
jam.
5) femperatur belon pada saal dikdua.kan dari peng,.tapan tidak bolett ll .C
aebih tinggi dari :emperatur uda.a diluaa
6) Setiap saat selama peraryatan de.gan uep, di dalam ruangan harLrs sela:u
jenuh dengan lap air.
7) Semua bagian slruktural yang mendapat perawatan dengan uap l'rarus
dibasahi selama 4 hari sesudah selesai perawatan uaptersebut.
c. Koaltraklor harus membuktikan bahwa peraLatannya bekeaja dengan baik dan
lemperatua di dalam niangan perawatan dapat dialur sesuai dengan kelenluan
dan tidak tergantlrg da.icuaca har-
d. Plpa uap harus ditempalkan sedemikian atau balok harus dili.doagi secukupnya
aga. beton tidak ierkena langsung sembu,an uap, yang akan me,ryebabkan
perbedaan temperalur pada bagian-bagiaa belon.

6.5. PENGENDALIAN MUTU OI LAPANGAN

6.5.1. Pengujian Unt!k Kele6akan (Workability)


Satu pengujian "s/rmp", aiau lebii sebagaimana yang diperintahkan oleh Konsultan,
harus dilaksanakan pada seiiap lakaran beton yang dihasilkan, dan pengujian harus
disaksikan oleh Konsultan

6,5.2. Pengujian KuatTekan


a. Konhaktor harur mendapalkan sejumlah pengujian kual tekao beton d6ri
masing-masing mutu belon pada pekerjaan belon yarg dilaksanakan.
b. Uatuk pencampuran secaru manualdeatgan iilmlatl fiasing,fiasing mutu beton
< 60 m3 harus dipe.oleh salu hasil urtuk se{iap maksimum 5 m3 beton dengan
ninimum satu h..ril uji setiap hari. Dalan segala haljlrmlah hasil pengujia,r tidak
boleh kurang da.i4 (empat) hasil lntuk masi.lg-masing umur- Apabila peker.jaan
beton mencapai> 60 m3. maka u.iuk seliap mal(simufi 10 m3 beton berikutnya
setelah jLrmlah 60 m3 tercapai harus diperoleh sa:u hasil uji.

1.1,14

rtic
SUDAH D EACA OA]'] DISETUJU]
DpP 2017

c. Untuk pengecoran haail .eady mi\ de.gan jumlah mas:agmasjng mulu beton
s 60 m3 harus diperoleb satu hasil unluk seliap maksimum 15 m3 beton dengan
minimum salu hasil uji setiap hari. Dalam segala haljumlah l.tasit pengujian Iidak
holeh kumng dari4 (empat) hasjl untuk masi.g-masing ,-tmur Apab,ta pekerjaan
beton mencapai > 60 i3, fia,<a !,.ttalk seUap maksimum ?0 nt3 belon berikuirva
setelahjumlah 60 m3 tercapai harus dipe.oleh satu hasiluj
d. Pengujian kuat lekan beton dilakukan pada lrnur belon 3 (iiga) harl, 7 (tujur)
hari, 14 (empat belas) haridan 28 (dua puluh detapan) hari.
e. pada pengljian kuat iekan beton lidak boteh tebih dari I (sat!) harga dianta.a 20
harga (5%) hasil pengLrjian, ierjadikurang darirbl
f. Tidak boieh satupun harga pengujian kuat tekan belon rala-rata dari 4 sampel
kubus bedurut-lurut kurang dariora.4 > (ob,. + 0.g22S.')
g. Setelah dire.oleh 20 hasil pengujian kuat tekan (misalnya 4 sEmpel keacmpok
Deriama hingga 4 sampel keiompok kelima) dan d:hilung harga rata-rata arndan
standar deviasiS naka ha.us dipenuhi:
sr,. Z (dra a l.645 S)
h. Dalam hal pensendalia. dj lapangan pengujian kuat tekan dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil (misal 4 sampet dai 5 keto.npok) dengan
menggunakan grafik kontrol lcantral chart) yang terdiri dari garis lerendatr
hingga garis tertinggi berlurut-turul adalah gads batas spesifikasi, batas ,(onlrol
dan ga.is tengah.
i. Batas Spesifikasi adalah garis yang menunjt kkan kuat tekan karakteristik yang
dipersyaralkan. Batas Kontrol adalah kual lekan karakter;stik datam kelompok
(obi.n = dbr + K.S), sedanokan Caris Tengah adalah garis yang menunjukkan
kuat lekan €ta-rala.
j. Apablla hasil pengujian kuat tekan rata-rata kelompok obn,, < dr..E (sekali)
maka korlraktor harus melakukan upaya lntuk memperbaiki mulu belon, bila
lasil pengujian kuat lekan keaompok rata-rata betikulnya dr,&r < drrr! (kedlta
(ali) maka berarii konllaklor Udak manpu mencapai a,r. yang dipersya.atkan,
dan pekerjaan belon yaag:udah dilakuka. harus dilalak.

6.5.3- Pengujian Tambahan


Kont.aktor harus melaksanakan pengujian iambalran yang diperlukan untuk
menenl!kan muiu bah6n alau campuran aia pekerjaan bcton akhir, sebagaimana
yang dape.iniahkan oleh Konsarltan. Pengujian tambahan tersebut meliputi:
a. Pengujian yang iidak merusak menggunakan "sclercmetef atau perangkat
Pengujila,.nra;
b. pengujian pernbebanan sl.rJktur atau bagian
strukturyang dipertanyakan;
c. Pengarnbilan dan pengujian benda ujiinti (core) beton;
d. Pengujian lainnya sebaga;mana dilent.rkan o:eh Konsultan.

6.6_ Perbaikan Atas Peleajaan Beton Yang Tidak llllomenuhi Ketentuan


a. Perbalka., atas pekerjaa. betor yang tidak memenuhi krilsria ioteransl yanq
disyaralkan alau yang tidak memiiiki per.nukaan akhia yang memenuhi
keienluao, alau ya.lg tidak memenuhi sifalsital camplran harus meagikuti
pelunjlk yang diperintahkan oleh Konsulian dan dapat meliputi:

I l-15
(/, 4- t'
SUOAll Dir^iCA DAl! 0
SETLiJUI
DPP 2017

1) Perubahan proporsi campuran betor llnfuk sisa pekerlaan yang bejum


dikerjakan:
2) Tamba:len perawalan pada bagian struktur yang hasil penguj;a.i:ya gagal;
3) Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh dan penggantian bagian
pekerjaan yang dipandang liCak rnemenuhi ketentuan;
b. Bilamana teaadi perbedaan pendapal dalam mulu pekeajaan belon atau adanya
keraglan da.i data oengujian yang ada. Konsultan dapat meminta Kontraktor
melakukan pengujian tambahaa yang dipealukan untuk menjamin bahwa mutu
pekerjaan ,"ng telah dilaksanakan dapat dinilai dengan adil. Biaya pengujjan
tambahan tersebta menjadi langglng lawab Ko.taktor.
c, Perbaikan alas pekerjaan beton yang retak atau bergessr haruslah sesuai
dengan ketentuan.lad Spesiiikasi ini.

- End of Section -

1.1-16

{/* g-k
SUDAH DIBiCADA]I DiSEJUJUI
DPP 2017

1.2

BETON PMTf,KAN

t. RUA].IC LINGKUP
Pekorjaan ini harus tediai daai fabrikasi slruktur beton prateka. pracetak, tlagian
beltn praaekar pracelak dari skuktur konrposit dan iiang pancang p@ceiak yang
diuat sesLal dengan Spesifikasi ini mendekati garis, elevasi, dan dimensi yang
dilanjukkar da,am Gambar. Pekerjaan ini haru! mencaklp pernbualan,
peagangkdan dan penyimpanan balok, tiang pancang, pelai dan elemen struku
dari beion p,aceiak, yang d,blat deigan .ara pre-terslo, {penegangan setrelrm
pengecoran) malpun posf-tersio, (penegangan seielah pengecoran). Pek€rjaan ini
juga temasuk pemasangan semua ele an paatd<an piacelak. Ketentuan dari J-1
harus digunakan pada J.2 inidelrgan tambahan Ariikelberikut iri-

2- PEDOMAN DAN STAI.]DAR


MSHTO M2O3 " 90 i Steel Sirand Uncoaled Seven Wire Stress Relieved for
Preslrcssed Concrele
AASHTO M204 - 89 : Uncoated Stress Relieved Wire for ?ieslressed Concrele.

3- JA"'NAI.I DAI! PENGENDALIAN MUTU

3.1- JAI{tlA MUfl]


[{utu bahan yang dipasok, campuran belon yang dihasilkan, kecakapan keria dan
l"rasil akhi. harus dipantau dan dikendalikan sebagaimana disyaralkan dalam
"P,ogram Qualily Assurance/ Cont.ol" belsama dengan slandar rujukan berikut ini:

3.2- :OLERA:\:S|

3.2,4. Balok dan Papan


a. Toleransi Dimensi
Panjang total setiap unit dari pusal ke pusal perletakan tldak boleh berbeda leb:h
dari 0,06% pa.jang yang dlsyaratkan, dengan perbedaan maksirnum sebesar 15
mm- Jarak lubang dari pusat ke pusal untuk tu:angan melinlang, batang atau
kabel iidak boleh be,beda Iebih dari 6 mm dari poslsj yanq dile.rtukan
sebagairnana yarg dit,kur daaisumbu metintanq unit tersebui.
b. Toleransi Bentuk
1) Lebartotal ku,aog dari500 mm il3mm
2) Leba. tolal ,ebi:r beser dari 600 mm :+5mm
3) Tinggi lotal :t5mm
c. LokasiRongga
1) Diukua veriiial daai puncsk :110mm )
2) Ditkua mellntang dari sumbu memanlang unit :!5mm
ters€bui

t.2-1

SUDAI] D EACADAN D SEiUJU


oPP 2A17

d. Ketidaksikuan
?en3rrpang mellnlang: b:dang-b:d.ng yang berdampingan tidak boleh tdak siku
lebih da.i 5 mm peameteralau toiai4 mm.
tenadparg mematja.g: leE.g ujl]ng bidang tidak boleh meayimpang da,i yarg
Cisyarclkan berikut :r,i:
1) Panjang toial bldang : jSmm
sampai 400 mm
2) U|luk dimensr leorl 15 .nr p€r r.reter sarpai makstmum .12 mm
besar ciari400 mm LniJk kesel,.Ll.an.
Lendutan
Nilai kelendulan onit sejeris yang diguaakaal pada be.lang yang saria harus
terletak dalam rentang maksimum 20 mm unluk ko.d;si dan pe.awalan yang
sama, da. sebagalnya.
Kelengk!.lgan
Sumbu inemanjang tidak boleh menyimpang dalam a,ah mel:ntang dari sual!
garis lurus yang menghubungkan tilik pusat ujung-ujung elemen ,ebih dari6 mm
aiau 0,06% panjang yang ditentukan, dipilih yaag leblh besar.
9. Punlia
Rotasi sudut setiap peaampaag €lati ierhadap slatu penampang ujung harus
tidak boleh lebih dar; 5 mm per meier untuk tepi yang sedang d;periksa.
h. Kabel
1) Lubang kelua. kabel dalam acuan : t2mm
2) Selimut kabel : a5mm

3.2.2. Sistem Pra-Tegang


Sistem prategang yang akan digunakan harus dipilih oleh Kontraktor dengan
memenuhi semua ketentuan didalamnya dan alas persetulua. dari Konsultan_ Pada
irmumnya tldak lerdapat perubaha. pada posisi senlroid gaya pralegang total
sepanjang elemen tersebul dan pada besar gaya pratega.g efektif akhir
sebagaimana yang diuraikat dalam Gambar.

3.3, PENGAJUAN KESIAPAN KERJA


a. Kontrakior hatus menyerahkan rindan slstim, peralata,l dan bahan yang trendak
digunakan dalam operasi prategang. Rincian leasebul ha,us melipLrij melode dan
urutan penega.3a,t, rincian lengkap unilk baj6 paategang, perkakas
penjangka.an, jenis seloogsong dan seliap da:a relatt lainnya untui orerasi
pralegang. Mala:lan rincian tersebut haaus menunjuikan seliap susunan dari
baja tu,aagaa yang bukan pralegang sepertiyang ditunjukkan dalam Gambar.
b. Bilamana sisti.n prategang yang d:usulkaa oleh Kon:aak,or nemerukan
modifikasi dalam.jumlah, benluk alau rkrraa bajn l'langan, mak6 Kontraktor
.harus m.nyerahkan gambar dan peai):l!ngan yang cukup lerincauntuk mendapai
perselujuan dari Konsulian- Baja tulanga. yang disediak2n t;dak boleh kurang
dari yang dilunjukkan dalam Gamtlar-
c. Suatu serlifikal perselujt an resmi urtak sislim praaegang irarLls diserahkan dan
diselujui oleh Konsllian sebelum pe.e palan setkp kabea prategang. Serlii,kat
perseiujuan ini harus dikeluarkan oleh slalu lembaga pengujian yang resrni

1.2-2

8- fr:
SUDAH DISACA DAN D SETUJI.]
DPP 2417

Konslllan dapal memerintahkan Korlmklor sehingga dapa dipeaoleh sertifikat


tersebui,ai taboratorium independen atas biaya Kontaaklor. Semla lelaturan
yant b$*br.Oan dengan serliiikat perselujuan ini selanjutnya ha.rs t{induk
peda pe.setuiuan dari Korsu.lan.
d. Un!!k setiap jeris elemen p€legang Kontraktor harus menyerahkan 2 set
seanua aetail 3ambar kerja, disiapkan secara khusus untuk Kontrak, kepaala
Konsultar unllk peninjauan uaang. Seae,ah peainjauan llang,3 set harus
diserahkan kepada Konsultan, uat!! i:glnakan se:afta pelaksaraan. Detail
gambar kerja harus meliputi judul pe,(erjaa., narna siruktur sepe.li ditunjukkan
dalam Gambar, dan romor Koataai. Konlrakior lidak boleh mengecor setiap
elemen yang akan di-prate9a.9-&ar sebelum peainjauan ulang detail gambar
ke.ja terlnci seiesai.

3.4, PENGAWASAN
Konl.aklor harus menempalkan tim khusus sesuai dengan meiode p.ategang yang
diugirlkan uniuk kepentingan Konsultan, bebas dari biaya, termasJk sekuraag-
kurangnya seorang ahli kepala, unluk menyediakan keahlia. dan perintah yang
diperlukan selama operasi pGtegang.

4- SUA!]I'fTAL
Sesuai de.lgan kelenluan dalam "Submiltal"

PERSYARATAN TEKXIS

5,1, MATERIAL

5.1.'1. Beton
Beton harus dibuai memenuhi kelentuan dalam bagian J.1 sesuaidengan mutu yang
digunakan. Mulu beton untuk tiap jenis unit ha.us sebagaimana yang djtunjukkan
dalam Gambar.

5.'1.2. Acuan
Acuan unluk irnil placetak harus memenuhi ketentuan dalam aagian J.1 dan de.gan
ketentuan tambairan ini.
Acuan harus lerblal dari logam aiau kayu yang dilapisi logam, atau kay! aapis yang
kedap alr, dan harus cukup kuat sehingga tadak akan melend!,i rnelebihi balas,batas
loleransi selama pengecoran,
Pe.tlup (sea4 harrs dipasang pada sambungan acuan untuk m8ncagah k*t,largan
pasta sellten.
Penumpula! acuaa ilatus dilakukan pada semra sudul dan harus lurus dan sesuai
dengan benauk dan gaais yang lepat.
Pembenlu,( rongga ha.Us dipasang dengan kencang dan ltar'us dibunglls dengan
pita penuiup be.perekal sebagaimana ya.g dlperlrka. lntuk mencegsh masuknya

5.1.3. Giouting
Keclali dlperiniahkan lain oleh Konsulia., berdasa*rn percobaan penyuntikan
(grouf,rgt, maka bahan penyuntikan harrs terdiai dad semen porlland biara dan air.

LI
).2-3

3t4 * t.
SUOAHDiSACADA D]SiIUJU]
DPP 2017

Raslo air - semen haruslah serendah mungkin sesuai de.gan silai kelecakan
lworkabiity) yafig dipetukan tetapi tidak akan pemal.r r.lelebihi 0i45.
Bahan tambah (addrl ,e) dapat digunakan bitemana disebjui oleh Konsrtian. Bahan
p,asfcizer yang u.num diperdag?nokan unluk penyt.ntikan (grouting) harus
digunakan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Bahan ini lid;k boteh
mengandung c/7/orlda, ittat, sulfat ala! sulliCa.
,'1

5.1,{. Baja:ulangan
Batang baja dar:u,aaga,l anyaman harus sesuai dengan Spesifikasi ini_

5.1.5. Baia Prategeno


a. {.lnlaian kawai (strard) p.atega.g harus terdiri datiT kawat lwirc) dengan kuat
tarik tinggi, bebas tegangan, re,aksasi aendah dengan parlang meaerus tanpa
sambungan aia! kopel sesuai deogan AASHTO i\4203 , 90. Untaian kawat
tersebul harus mempunyai kekuaian leleh miaimum sebesar i6.000 kg/cm, dan
kekuaian batas minimum dari 19.000 kg/cmr.
b- Kawal (wire) pralegang harus terdiri dari kawat dengan kuat tarik tinggi dengan
panjang meneaLjs tanpa sambungaa aiau kopel dan harJs sesuai dergan
AASHTO i\r204 - 89.
c. Batang logam campuran dengan kuat ta.ik linggi harus betas lega.gan kemo-
dian diregangkan secara dingin minimum sebesar 9.100 kglcmr_
Setelah peaegangan dingin, maka sifat f:siknya a(an menjadisebagai berikul:
. Kekt,atan batas tarik minimum 10.000 kg/cm,
. Ke,<aratan leleh diukua dengan 9.100 kg/cm,
peapanjangan 0,7%'nlnl/r1tl,t't,
anenirrui metode
p6mbebanan iidak boleh kura.g dari
. Modulus elasiisitas minimum 25.000.000 kg/cm,
' Elongasi (elorgallor) min selelah runtuh (rrpfu.e) 4./o
dlhltung rala,rata terhadap 20 balang
' lole,ensi diameter + 0,76 mm
- 0,25 mm

5.1.5, Pemasokan
Kawal baja kaLrt larik tinggi atau balang ba;a klat larik tirggj yang akaa cligunaka.
dalsm nekerjaan prategang iatus dipasok dalam gllunga.l berd,ameter cukip besa.
agar dapat mempenahankan siiat s:fei yang disya.alkan dan akan tetap luilrs b;la
d:luka dari grlalngan tersebul. Bahan liarus dalam kondisi baik, lidak lenekuk alau
bengkok.
Bahan tersebra ha[]s bebas dari karal, kotoran, lialan lain yang lepas, minyak,
gemuk, cal, l!m!$ alau bahan,bahan lainnya yang iidak d:kehendaki telapi juga
iidak licin ka,ena digosok-

5.'1,7, PsmberianTan.la
Kabel h3rus dislmparl dalam kelompok-kelompok r}lenuaut ukuran dan panjangnya,
dlikai da. d,bed label y3ng menunjukkan lkuran kabel daiam gulx.rgan
-

5.1,8. Penyimpanar
Bahan kabel kawa1, batang bala langkar, selongsong iarrs disimpan di bawah alap
yaig kedap 61., diletakkan
terpisah Car: pgasukan lanah dan harus ditindungi dari
setap kem!nqkinan kerusaka..

1.2-t

SUOAH DIBACA DAN OISETI.]JUI


DPP 2OI7

5.1.9. Penjangkaran
Penjanqkaran harus mampu menahan pali.g sedlti:95% k:rat ta.ik mininum ba]a
Frategalg, dan haaus membealkan penyebaran tegalgan !€ag melata dalem beton
!?da ,irnq kabel paa teEang. Pe engkapan irarus disediakaa untuk porlladungan
jangkar dar! korosi.
Pei(akas penjangkaran untuk semua sistem pasca-peneganger {posf-tensior) 6kan
dipasang lepat tegak lu.!s ierhadaF semla alah sumbu kabel u.irk pasca-
penegzagan,
JatgkSt h€rus dilengkapi dengan seloagsong atau penghubung yang cocok lainnya
!tluk melr)ungkinkan penyuntikan (groutir,g).

5.1,10. Setongsong
Se:oagsong yaog disediakan uniuk kabel pasoa-penegaagan harrs dibenauk dengan
bantua. selongsong berusuk yang ,enlur atau se:ongsong logam bergelombang
yang digalvanisasi, dan fiarus cukup kaku untuk mempertahankan profll yang
diinginkan anlara titiklitik pen!njang selama pekerjaan penegangan. ljj.rng
selongsong harus dibual sedemikian .upa sehingga dapat memberikan gerak bebas
pada ujung jangkar, Samb,rngan anta,a ruas-ruas selongsong hanls benar-berar
merupakan sarnburgan log€n dan secara trarus dltutup sampai rapal dengan
menggunakan pita pe.ekat tairan air untuk rnencegah kebocoran adukan.
Selongsong harirs betras dari belahan, relakan, dan sebagainya. Sambungan harus
dibuat dengan hati-hali dengan cara sedemikian hingga saling mengikal rapal
dengan adlkan. Selongsong yang rusak harus dikeluarkan dari tempat keria. Lubang
udara harlr d:sediakan pada !.rncak dan pada te-pai lainnya dimana diperlukan
sedemikian hingga penyunllkan adukan seilen dapat mengisi semua rongga
sepanjang seluauli panjang selongsong sampai penuh.

5.1"1 t, Pekerjaan Lainlain


Air yang dig.rnakan unluk pembilasan selongsong harus mengandung baik kapur
sirjh (kalsiua, oksida) rnaupun kapLrr tohor (kalsium hiclro-oksida, detgar takara. 12
gram per-lilea. Uda.a beriekanan, yang digunakan untuk meniup selongsong, iarus
bebas dari minyak.

5.2. PENGUJ'AN

5,2.1.:Jmum
Kawal, uniaian, rakitan jangkar dan balarg rnluk peie{aan pra legang harus
ditandal dengan sejumlah nomor da. diberi labe: untuk keperluan identiiikasi
sebel.rm dianglul ke lempat ker.ja.
Conioh yang diserahkan hatus mewakili jumlah bahan yang akan disediakan dan
uniuk kawa! dan !ntaian harus mempuayai indirk gullngan (master rol4 yang sama.
Contoh untuk pengujian trarus diserahkan pada waktunya sehingga hasilnya dapai
dilerima dengan baik sebelurn wakiu pekerjaan penegangar yang dijadv,/alkan.

5.2.2. Llntaian {Sfrand) Untuk Penegangan Sebe,um pe.gecoran {Prelersion)


Contoh dengan panja.g sekurang'kuranglya 2,5 oeler ia.us dlserahkan, yait!
conloh yang diambi: dari setiap gulungan. .\

r.2"5
{f- a_

slloAHDrEA(]coANcSETUJU
It
DPP 2017

5.2.3. Unlaian (Sfra,,d), Kawat atau Batang Untuk Penegangan Setelah Pengecoran
(Posf fersior).
Pa.jang kawat yang cukup untuk membual sebuah kabel para:ea bias? denga.
panjang 1,5 meter, terdiri dar! jumlah kawat yang sama sebagai.nana kabel yang
akan disediakan, harus diseraikan.

" Uittaian (sfra/d) : seblah un:akn deagan paajang 1,5 meler aniara
dilengkapi de.gan ujung-ujung penyeteian, ta,us diserahkan.
penyetelan
. Balang dilengkapi : seblah bata.g dengan paajang 1,5 melea anlara
dengan ujlrnq berulir Uung-ujung !l;ran, harus diserahkan-

5.2,,1, RakitanJangkar
3ilamana rakilan jangkar tidak diseiakan dalam conloh penulangan, maka dua
rakilan tarus diserahlGa, lengkap dengan pelal distribusi, untuk setiap jenis dan
ukuran yang akan digunakan.

5.2.5. Penerlmaan Sebelumnya


Bilamana sisli.n prategang yang akan digunakan telah d:!llsebd[mnra dan disetujui
oleh Pemi,ik alau instansi lain yang dapat diie.ir.a olei Kons.]ltan, m.ka conioh tidak
perlu diserahkan asalkan tidak terdapat perubahan dalam bahan, .ancangan alau
'inc'an yaflg sebelumnya lelan diselLjL:.

5.3. P:'AKSANAANUNIT.UNIT
5.3.1, Umrm
a. Tetnpal Pencetakan
Lokasi seliap tempat pencetakan harus diseiujui oleh Konslalan.

Pipa acua. untuk membentuk lubang meliniang dalam pekerjaan akhir atau
perkakas celak lailnya yang akan $embalasi .egangan memanjang datam
elemen acuan harus di'epas sesegeaa mungkia selelah pengecoran beton sede,
mikian rupa sehingga pergerakan akibat penyLrsulan ataal pe&baatan tempeaalrr
beton dapai dikendalikan.
Bilamana dlperlukan rongga dalam beton, maka penbentuk rongga beton harus
te.pasang kaku dengan cara yaag sedemikian hingga tidak terjadi pergeseran
yang cu,op besar dalam segala arah se:ama pelaksanaan pengecoran.
Bi'amaaa pembentuk rongga belm d,ikat pada kabel prategalg, rnaka
pencegaha. harus diaakukan uftuk menjamh bahwa pola uriaaan lidak
mengalami d:sao.si akibat gaya apung dari rongga tersebul.
Semua pencegahan harus dilakukan unluk menghinda kerusakan pada acuan
selam, pengecoran.
c- PerlengkapanPrategang
Perlengkapan penarik kalel iarus disetujui oleh Konsulian sebslum dig!:nakan
dan harus dikalibrasi sebagai lnit yang lengkap oleh sualu lalroratorium yang
disetujui seliap enam bular (alsl] lebib seiiag jika diper:niahkan oleh Konslltan)
agar memberikaa korelagl anlara gaya yanq diberikla pada kabel dan bacaarl
yang di:irnjukkan aleh alal ukur lekanan. ?e.leagiiipan penarikan kabel harus
disediakan paliag sedikit 2 alat pengLrkur lekanan dengan permukaarl diameter

1.2 6
4lt,e
v/ k L
DPP 2417

tidak kurang dari 150 mm, satu unluk me,nbaca Iendutan akibat penegangan
dan yang satunya untuk membaca pembebanan selama operasi penegangan
akhir. Alat pengukurtekanan harus aknEt sampai ketelitia. 1olo kapasiias penuh.
Sertiflkat kalibrasi harlrs disiErpan ri kanlor ke.ja pada tempat pengecoran dah
disediakan untlk Konsullan atas permintannya.
d. Peaakitan Kabel Prategang
Kabelpralegang harus diiaki: seslia:dengan peluajukyang diikutse(akan dalam
serlilikat persetujuan pabrik.
Sebelum perakitan, maka peamLrkaan baja pralegang harus dipe.iksa lerhadap
koaosi. Karat lepas hal.]s dibua.g dengan langan, yaitu dengan lap kain gu.i
alau wol baja hal.'ls daa setiap jenis minyak harus dibersihkan dengaa
menggunakan detorjer. Sualu lap:san karat yang tipis tidak dianggap metusak
asalkan baja tersetui tidak ranpak ke.opos setelah dibersil'tkan dari karat.
Baja yang sangat berkarat aia! baja ya.g ke.opos harus diio:ak dan dlkeluarkarr
dari tempal kerja. Benda asing yang melekai pada baja ha.us diiilangkan
setelah paa tegang atau sebelum penempatan dalam selonosong. Sila,nara ba,;a
prategang untuk pekedaan penegangan seLrelura pengecoran (prelension)
dipasang sebelum pengecoran pada un,l te,sebat, alau bilamana tidak disuniik
dalam wa&tu l0 harj sejak pefirasangan, maka baja tersebui h3rus mengikuli
ketenluan d, alas uniuk perlindungan lerhadap koaosi dan dltolak jika berkarat.
Dalam hal ini, brhan penghambat koaosi harus digunakan dalam selongsong
setelah pemasangan kabel.
Jangkar harus d:rakit dengan kabea dengan ca,a sedern'kian sehingga dapal
mencegah seliap pergeseran posis;, baik selanla pemasangan m?irpul]
pengecoran.
Selimut Beton
Jika lidak ditentukan laan, maka selimut beion lidak boleh klrang dai 2 kali
diameier kabel alau 3 cm, diambil yang ,ebih besar. Selimirt beton iersebut
harus ditambah 1,5 cm untuk beton yang kontak langsung dengan permukaan
lanah alau 3 am unluk elemen belon yang dipasang dalam air asin.
t. Pengecoran Beton
Kontraktor ha.us memberilal'tu Konsutan pgling tidak 24 iam sebeum
permulaan operasl pengecoran beton yang diladwallan agar Konsuatan dapat
memeriksa pers:apan pekerjaan lersebua.
Beton tidak boleh dicor sampai Konsrlan lelah memerksa dan menyetujui
pemasangan baja tulangan, selongsong, jangkar, da. baja pra lega.g. $etongsong
tang relak aiau robek harus diganii.
Pengecoran harls sesuai dengan ketentuan dala.r Spesifikasi ini. Beaon haar.ls
digelaa dengan hatj-hati !nluk menghindai pergeseaan kabel, kawat, selongsong,
atau baja tulangaa. Untitk bagian yang ,ebih dalar dan lipis, penggetar tuar yanq
ditempellGn pada ao]an dapat dilaksanakan untuk menam-bah getaran di bagian
dalam. 3ail sebelum pengecoran maupun segera sesudeh pengecor€n telo.,
maka Konlraklor harus dapat menunjukkan bahwa semua selongsong tidak rusak
hl.ggadapatdilerima oleh Konsultan.
PeDlratan
Peaawelan dengan uap air dapat digunakan sesuai dengan yang disyaralkan I
dala'n Spesif:<asi n;

).2-1

f /- r)-b
SUOAN DIBA!ADAN D]SETUJU]
DPP2017

5.3,2. Pra Tegang (Prestressing)


a. Ljmum
Tidak ada penegangan yang boleh dilaksanakan tanpa perselljuan dad
Konsultan. Oper3si peregaaEan haals di:aksaa:kan di bawah pengawasan da
seorang ahli yang disediakan oleh pabrik dari peralaian akan digunakan, oleh
suaiu tim sangat b€rpengalaman dalam menggunakan peaalatan teasebut dan
disaksikan oleh Konsultan.
b. Penegangan Kabel
1) Keselamatan Ke4a
Selama pioses penarikan kabel Udaa( diperbdet(an seoEngpun berdiri di
muka dongkrak.
Penguku€n atau kegiatan lainnya harus dilaksamkar daai samping
dongkaak alau tempat laitnya yang cukup ama.. Sesaat sebe,um peaarikan
kabel, tanda{anda yang cukup jelas harus lerpasang pada kedua ujung unit
lercebul untuk me.nFeringalkaa orang aga.tidak mendekati tem pa1 lersebut.
2) Peralatan
Sebelum pekerjaan penegangan, peralalan barus dipeaiksa, dlkalibaasi ala!
diLrji, sebagaimana dipandang perlu oleh Konsullan. Dynamomele, dan alat
ukur lainnya harus mempunyai toleransi sampai 2%. Alat penolkur lekanan
harus disesuaikan dengan petunjuk pabrik pem'buatrya. Alat pengukur
tekanan inijuga harus dibuat sedemikian aupa seh:ngga lidak akan rusak bila
terjada penurunan legangan seca!a mendadak,
Untuk maksud pencatatan, jika dipandang perlu,dapat dipasang lebih da.i
satu alal pengukur lekanan,
c. Data-data Yang Harus Dicaiat
1) U.rLm
Baik uniuk Penegangan Sebelum Pengecoran (Pre lers/br) maupun
Penegangan Se:elah Pengecoran (Posl lers/on), harus dilaklkan
pencatatan data-data beriku! :ni:
- Nama dan nomor peke4aan
- Nomor balougelagar
- Tanggal selesainya pengecoran
- langgal diberikannya gaya praiegang

Daia-dala beaikul i.l; harus dicalai:


- Pab,ik pe.nbuatnya, toleransi dan nomor dynamomeler, ala: penguku.,
Pompa dan donqkrak.
- Besaraya gaya yang dicatat oJeh dynamometer.
' Telenan ,ompa atau dong,(rak da.luas piston.
- peaaul!aan terakhir segera !delah !enjangka,an.

l2B
4.Az G
\/ z-Y/-
t.

SUDAH DIBACA DAt.i D SE]UJIJI


DPP 2017

3) Kabel Uniuk Penegangan Selelah Pengecoran {Post lereor)


Data-daia be.ikut :niya.g harus dicatat:
- Pabaik pembualnya, toleransi, jenis den nomor dynamomeler, alat
pengu,(ur. pompa dan dongkrak.
- ldentifikasikabel.
- Gaya awalpada saai penegangan awa!.
- Gaya akhk dan pemuluIan pada saat penegangan aklir.
- Gaya dan pemulr.a pada selang waktu tertenlu ;ika dan bilaman3
diminta oleh Konsultrn
- Pernuluran seielah dongkrak dllepas.
Salinan catatan tersebut harus diserahkan kepada Konslllan dalam lvaktu 24
jam selelah seliap oleaasi penegangan.

5.4" T$ETODE PENEGANGAN SEBELUM PEXOECORAN (PREIENSION)

5"4,1, Landasan Gaya Prat6gang


Landasan unluk mendukung gaya pra tegang selama operssi p.ategang han/s
dirancang dan dibuat lrntlk menahan gaya-gaya yang iimbul selama opera$i pra
tegang. Landasa.r ha.us dibuat sedemikian rupa sehingga bila ler;adj s,ip pada
jangkar tidak menyebabkan kerusakan pada landasan.
Landasan harus cr.rkup kual seh;ngga tidak terjad' lendutan aiau kerusakan akibat
beban lerpusat ata! beban maii dariunit-unit yang diiunjang.

5.4.2. PenempatanKabel
Kabel harus ditempatkan sesua: dengan yang d tunjukkan dalam Gambar, dan harus
dipasang sedemikian hingga tidak bergese. selama pengecoran be1on. pada
penempatan kabet, perhatian khusus harus diberikan agar kabel Idak menyentuh
acuan yang lelah diminyaki. Bilamana terlihal tanda{anda nrinyak pada kabel, maka
kabel ha.!s segera dibersihkan dengan mengglnakan kai. yang dibasahi mlnyak
lanah alaL bahan !ang cocok lainnya.
Bilamana memlngkin,(an, penegangan kabel hendaknya dilaksanakan sebelum
acuan diminyal(i- Jangkar harus dilelakkan pada posist yang dikehendaki dan tidak
bergesea selaina peagecoran beton.

5.4.3. Besarnya Gaya Penegangan Yan! Dikehendaki


Kecualidilenhka.lain dalam Gamba,, gaya penegangan yang dlperlukan adalah stsa
gaya kabel pada tengah-tengah selia, unil sege.a seie{ah serrua kabet dijangka.
pada abuime.l da.i landasan dan berada dalam posisi lendutan akhir. perhed;an
gaya peoegangan ada,ah 5 persen da.i gaya yang diperlukan_ Besar gaya
peregangan yang diberikan harus dapat sudaL lermasuk pengurangan gaya akibat
slip pada perkakas jangkar, masuknya baji \wedge draw in) dan kehitangan aktb"t
gesekan (fridf /b, /osses).
Cara penarikan kabelie.masuk pemasangan dan penerlpatan seti .p garls tengkung
kabel, perhitungan yang menirajlkkan gaya,gaya pada jangkar dan setiap titik
lendutan, dan perkirael kehrlangan gaya akjbat gesekan, harus diserahkan kepada
Konsultan untuk meirdapat persetujuan sebelum pembuaian elemen,elemen
dimL,lainya.

J.2-9

{/'*,

SUDAH DIBACA DAll DISETUJU


DPP 2017

Kontraktor harls melaksanakan percobaan operasi penegangan unluk mempero:eh


besahya tahanan geser yang diberikan alat pelengkung (hold dowr) dan juga
memastikan bahwa masuknya baji yarg disebutkan masih konsisten denga. jenis
do.g:r,ak dan leknik yang dausulkan.
Kabel harus dilengkungkan bilamana ditunjrkkan dalam Gambar, dengan perkakas
yang cukup kual untuk memegang kabeldalam posisi yang sesuai, terlta,na selama
pengeaoaan dan operasi penggetaraa. Kecual:disebutkan ,ain oleh Konsultan, maka
a,al pel€ngkLrng lhald dawit larrs d,letakkan memanjang dalam 200 mm dan
Yedikaldaiam 5 mm dari lokasiyang diiunj!kkan dalam Gamba._
A:al pelengkung lhold dawn, harus dirancang sedemikian hingga pelengklng
ldeflectors) yang dalam keadaan konlak langsung dengan untaiaa (sfrand)
berdiameler tidak kurang dari diameter kabel alau 15 mm, ma.a yang lebih besar.
PelengkunE (deflecfors) harus Cibuat dari bahan yang lidak lebih keras dari baia
mulu 36 sesuai dengaa leie.luan darj AASIJTO 14183.
Kontraktor harus menyerahkan perhLlngar ya.g menu.jukkan bahwa aiat
pelengkung telah dirancang dan dibua!.rntuk meaal]an ireba! lerpusat yang
diakibatkan darigaya pra tegarg yang diberikan.
Cara penarikan kaie, iarus dapa: menjamin bahwa gaya yaag diper,ukan dihasilkan
dari semua kabel d, lengah-iengah b€ntang setiap unit, ierutama bilamana lebih dari
satu kabeaaiar $alu u|it dilarik dalanr sualu operasi penarjkan.
Beton iidak boleh dicor lebih dari 12 jam selelah penarikan kabel. B:lamana waklu ini
dilampaui, maka Koniraklor harus ntemeriksa apakah kebutuha. gaya tarik kabel
nasii dipedaiankan. Bilamana penegangan ulang diperlukan, maka perpanjangan
kabelyang leljadi hanls ditahan dengan menggunakaa pelal pengunci (shrms) tanpa
n erggarggL bajr !,anq lelal' ledantsr.
Pengukuran pemu,uaan, hanya boleh dilaksanakan selelah Konsultan memeriksa
perhilungan dan meneniukan bahwa sistem lersebu! lelah memenuhi kelentuan.
Bacaan alal pengukur tekanan dari dongkrak harus digunakan sebagai pembanding
pengullrran pemuluran, Bilamana bacaan tekanan dongkrak dan pengukuran
pemoluran berbeda iebin dari 3%, Kontraklo. harus memberitahukan ke Konsultan
sebeh,n pengecoran dimrlai, da. jika diFndang perlu, kabelharus diuji !lang dan
pera:ala,l dikalibrasi ulang sebagaimana diperintahkan oleh Konsullan.

5.4,4, Prosedur Prategang


Operasi penarikan kabel harus dikerla,G.l o'eh lenaga yaag lerlat;h dan
beeengalaman di bidangnya.
Gaya pralegang harus dibe kan dan dalepas secara bertahap dan merata,
Untuk menghilangkan kekenduran dan menaikkan kabel dari lanlai landasan, maka
gaya 100 kg atau sebesar yang disetujui oleh Konsultan harus dlberikan pada kabea.
Gaya awal iarus d:berikan untui menghitunq pemuluran yang diperlrkan.
Kabel trarus ditandai untuk pengukurrn pq-nullran setelah iegangan awal diberikan.
Bilamana diperlukan olei Konsuitan, mal(a kabsl harus ditandai pada kedua
ujungnya, lju g yang dilarik dan ujrng yang mali serta pada kopel (bila digunakan),
sedemiklBn hingga s ip dan rnasuknya kabei (draw-ir) dapai diuklr..
Bilamana leiadi sl,, pada salaa salu ketompok kabel yang ditarik secara bersama-
sama, maka legangan pada seluruh kabel harus dikendorkan, kabel,kabel diatur lagi
daa kelompok kabel ierceblt dilarik kembali. Sebagai attematif, jika kabel yang slip
iidal leb,h da.i dua, penadkan kelompok kabel dapat diteruskan sampai setesai dan
kabel yang kendor ditarlk kemudian.

f /'Lt'
1.2-10

SUOA|I DIBACA OAN D SETUJUI


DPP 2017

Gay, prategaog harus d:pindahkan dari dongk.ak per:arik ,(e abulnenl landasan
praiegang segera setelah gaya yang diperlukan (atau pemultrran) dalam kabel telah
lercapai, dan tekanan dongkrak hanrs dilepas sebelu,n set'ap operasi berikutnya
dimu,ai.
B:ia&ana untaian (slrar?d) yang di:engkJngi.an disyaaaikan, mai.a Konsultan dapat
memeaintahkan pengukuran pemuluran atau regaagan pada berbagai posisl
sepanj;ang kabeluntuk menentukan gaya pada kabel pada masing-masing posisi.

5,4.5. Pemindahan Gaya Pra tegang


a. Perselujuan
Kontraklor harus menyerahkan kepade Konsullan lsllan te aci cara pemindahan
gaya prategang unluk mendapat perseiujuan sebe,um pemindahan gaya Cimlrlai.
b. Ketenllan Kekualan 3e1on
Tldak ada kabelyaa! dilelas sebelum beton rnencapai kuat tekan yang lebil besar
da.i 85 % klat lekan beton berumlr 2g hari yang disyaraikan dalam Gambar dan
didukrng dengan l-,ngxlian benda uji standaa yang dibual dan diravrat sesuai
dengan u.it-unil yang dicoa
Bilamana, sete,ah 28 hari, kuat iekan beton gagal mencapai kektalan minimum
yang disyaratkan, maka kabel segera dilepaskan dan unit beton lersebul harus
ditolak.
Prosedui
Semua kabe' harus diperiksa sebelum di,epas untuk memastikan bahwa tidak
terdapat kabel yang kendur Bilamana terdapat kabel yaog kendur, maka
Kontraklor harus segera memberiiahu Konslllan sehingga Konsultan dapat
memeriksa unit tersebui dan menenlukan apakah uait tersebut dapai dipakai telrs
alau harus diganti.
Semua kabel harus diberl la.da pada ,(sdua ujung balok praiekan, agar dapal
dilakukan pencatalan bilamana lerjadi slip alau masuknya kabel ldrayl,in).
Pelepasan kabel !a.!s secara berargsur-angsur dan tidak boleh lerhenll pada
waktu pelepasannya.
Dengan persetujuan da,i Konsultan, pelepasan kabel dapal dilakukan dengan
pemanasan. asalkan kelenluan berikut ini dilaksanakan:
'1) Konlraktor harus menyerahkan kepada Konsultao rindan eara pemindahan
g?ya prategang lennasuk panjang kabel bebas di antara unit-unit, panjang
kabel bebas pada kedua ujung laadasan, lempaltempat dimana kabel akan
diberilGn pemanasan, .encana pemolonga. kabel dan pelepasan alat untuk
kabe, yang dibngku.gkan, cara pema.asan kabel dan peratatan yang
diusulkan unlrk digunakan.
2) Pefi3n3san harirs dllaksanakan merala pada seluruh panjang kabel dalam
waku yang cukLrp untuk menjamin bahwa seluruh kabd telai aega.g (rela()
sepenuhnya sebelum dilakukan pamoto.qa,l. Belon lidak boleh dipanaskan
secara berlebihar, dah pernanaan lidak boleh clilakLrkan langsung pada setiap
bagian kabel vang !eia.3,{ luang daai 10 cm dari pemukaan beton unii

3) Konsultan tra&s hadir dalam seliap ,elepasan kabel denga. pemarasan.


Setelah gaya prategarg telah lipindahkan pada lnil-unit, kabel kabel aniara
unii'u.it l'ta.!s bekerja tail sepa.jang garis daritiiik pelepasan.

I2-11
{/n4r,.
SUOAli O BACADAN D]SETI]JUI
DPp 2417

Sdelah gaya prategang dipindahka. seli,lruhnya pada beion, kelebihan


panjang kabel harus dipolong sampai ujung permukaan ljnit dengan pemotong
mekanis. Setiap upaya harus dilaklkan untuk mencegah kerusakan pada
betor.

5.4,6. Masuknya (D/avv-ir) Kabel Yang Diijinkar.


Masuknya kabel pada seliap kabel tidak boleh melampaui 3 mm pada seliap ujung,
kecuali disebutkan iain dalam Gambar. Bilamana ftasuknya kabel melampaui loleransi
.naksimum maka pekeiaan tersebul harus dilolak.

6.5. METODE PENEGANGAN SETELAHPENGECORAN{POST.TENSIOX}

a. Pe6etujuan
F.eclrali d,sebulkan lain dalam Gambar, Kontraktor dapat menentukan prosed r
prategang yang d,kefiendakinya, dimaoa prosedur dan rencana pela,(sanaaa
ie.sebll haaus diseEh,(an kepada Konsultan untuk mendapat persetujuaa sebelum
selbp peke.ja3an unauk rnit peneg?ngan setelah pengecomn dimulai.
b. Penempalan .largkar
Setiapjangkar ha.us dilempatkafl tegak lurus terhadap ga.is keqa gaya prategang,
da dipasang sedemikian hingga tidak akan be.geser selama pengecoran belon.
Bilamana ditentukan dalam Cambar bahwa plat baja digr]nakan sebagai jangkar,
maka bidang permukaan beton yang kontak langsrng dengan plal baja iersebut
harus rata, dakll (duckile) dan diletakkan tegak lurus terhadap arah gaya
pralegang. Jangkar pelat bala dapat ditanam pada adukan semen sebaoair.ana
yang disetujlri aaau diperiniahkan oleh Konsulian.

Sesudah peke,aan pralegang dan penyirntikan selesai, jangkar iarus jjiuiup


dengan belon dengan t€bal paling sedikil 3 cm.
Penempaian Katlel
Lubangjaagkar harus diiuiup !ntul medamin balNa tidak te.d:rpal ad!kan semea
atau bahan lainrya masuk ke dalam lubang sdama pengeco,an.
Segera sebelum pena.ikan kabel, Kontraklor harus menunjukkan bahwa semua
kabel bebas bergerak antara titik{itak penjangkaran dan etemen-elemen lersebut
bebas untuk menampung pergerakan hodsontal dan vertikal sehubungan dengan
gaya pralega.g yang diberikan.
d. Keklatan 3elon Yang Diperlukan
Gaya pGtegang beLm boleh diberikan pada beton sebelum mencapai kekuatan
beton yang dlperluk$ seperti yang disyaratkan dalam Gambar, dan tidak boteh
kuGng dad 14 iari setelah pengecoaan jika perawalan dengan pembasahan
diglrnakan, alau kurang dari 2 hari setelah pengecoranjika peray/alaa tengan uap
digunakan.
Bilamana !ni!uri! lerdiri dari elemen,elemen yarg d:sambung. kekualan yang
dpindahkan ke balran samb.tngan paling sedikit ltarus sarna dengan kekuatan
ya-€ dipindahka, pada urii aeion.
Besarnya Gaya Pralegang Yang Diperlukan
Pengukrran g3ya p€tegang yang dilakukan dengan ca.a langsung mengukur
lekanan dongkrak atau ldak langsung dengan mengukur pe.nllurao. Kecuali
disebulkan lain dalam Gambar, Konsullan akan menentukan paosedw yang diambil

t.-l-1)

{l-L/"
SUOAH DIBACA DAN DISETUJI,]
DPP 2017

setelah pengamalan kondisidan ketelitia. yang dapal dlcapai oleh kedua prosedur
tersebut.
Konsullan akan menentukan pe.kiraan pemuiuran dan teka€n do^gkrak.
(onlralloa harus menelapkan titik duga untuk rnenguklr perpanjangan dan
lekanan dongkaak samapai dapat dilerima oleh Konsultan-
Konlraktor harus menambahkan gaya prategang yang dipertt,kan i!]tuk r.engaiasi
kei:langan gaya akibat gesekan dan penjangkaran. Besar gaya tolal daa
perpaajangan yang dihitung harus diselujrii oleh (onsultat sebe'.,ltr peregangan
dimulai.
Segera setelah penjangkaran, n]aka legangan dalam kabd pralegang lidak boleh
melampau! 70 % dari beban yang ditelapkan. Selama peitegangan, maka nilai
tersebul tjdak bolet) melampauiS0 %.
Kabel l'rarus dilegangkan secaB berlahap dengan kecepatan yang tetap. Ca)B
dalam kabel haaus diperoleh dari pembacaan pada dua buah arloji atau alat
pengukur lekanan yang menyalu dengan le€lalan iersebut. Perpanjangan kabel
datam gaya total yang diselujoi tidak boleh melampaui 5 % dari perhilungan
,eFanja.gan yang diselujui. Bi,amana perpanjangan yang dipertukan tidak dapat
diaapai maka gaya dongkrak dapat ditingkatkan sampai 75 o/o dan beba. yang
ditetapkan untLrk kabel. Bilamana pebedaan pemullran antara yang dilku.
dengan yang dihitung, Iebih dari 5 %, rnaka lidak perlu dila,(ukan pe.atikan iebih
lanjut sampai perhitungan dan pe.alata. lersebut dipedksa.
Penegaagan harus dari salah satu ljung, kecuali disebarlkan lain dalan Gambar
ata! diselujui oleh Konsultan.
Bibnana penegangan pada kabel dilakukan dengan pendongkrakan pada kedua
ujungnya, maka la kan ke dalam (pull-in\ pada ujung yang jauh dad dongkrak
harus diukur dengan akurat dengan memperhiiungkan kehilangan gaya untuk
perpanjangan yang diukul' pada ujLrng don9krak.
Bilamana pekerjaan pra iegang telah dilakrkar. sal'rpal diterifia oleh Kons!,br,
maka kabel lratug drjangkaaka.. Tekanan dongkrak kemudian harus dilepas
dengan sedemikian rupa searingga iapat menghindad go0cangan lerhadapjangkar
atau kabellersebul.
Bilamana tarikan ke dalam (puli-ir) kabel pada penjangkaran akhir lebih besar dari
yang disetllui oleh Konsultan, maka beban harus dllepas sec€ra berlahap dengan
kecepatan tetap dan pena.ikan kabeldapal diulangi.
P,osedur Penarikan Kabel
1) Umum
Semua lekerjaan penarikan kabel harus dihadki oleh Konsultan. Pelepasan
doagktak harus berlahap dan menerus. Penarikan kabel harus sesuai dengan
!ruaan yaag ielai ditentukan dalam Gambar. Pemberian gaya prategang
seiagian lpadially prestressed) hanya boleh diberikan b:lamana dilirnjukkan
dalam Gambar alau dipea:nlahkan oleh Konsullar. Perberian gaya p.a
tegang yang melarnpali gaya maksimurn ya.g lelah dirar,cang untuk
,neng!.angi gesekan dapal diijinkan asal sepengeiahuan dan sesuai dengan
pelLnlrk <ors-nan rnt-< menqatasi pe_urunan qaya yang dioe-rlukan.
Dalan' keadaal apapur. perhata.,] <r sus l^a'Ls drbe,:kdn agar kaoel tidak
diiarik melebihi 85 % dari lekualaa maksimlmnya, dan donqkak tidak
dipaksa sa.rpai rneleblhi tatas kapasilas maksimlrmnya.

t 2-11

,rro* ouoroo,or r,n**


|
DPp 2017

Sebelum penegangan, kabel harus dibersihkan dengan cara meniupkan i.tdara


bertekanan ke dalam selongsong. Jangkarjuga harus dalam keadaan borsih.
Bagian kabel yang menonjol haius dibersihkan dari bahan-bahan yaog tidak
dikehenda(, harat/ korosi, sisa-sisa adukan semen, gemuk, minyak alau
kolora. debu lainnya yang dapat mempenga,otta perle,(aiannya dengan
pekerjaan pen-jangkaran. Kabel dicoba uniuk dilarik keluar dan maslk ke
dalam selongsong agar dapat kelengkelan akibai kebocoran selongsong dapaa
sege.a dikelahu: dan diambil langkah-langkah seperlunya.
Gaya iaik pendahuluan, untuk menegangkan kabel dari posisi lepasnya.
harus diaiirr agar besarnya cukup akan tetapi tidak fiengganggu besarnya
gaya yang diperlukan yang akan d gunakan Untuk setiap prosedur.
Setelah kabel d tegangkan, kedua ujungnya dibed ta.da untuk memulai peng-
irkuran pemuluran. Bilamana Konsullan menghendaki lntuk menertukan
kesa'ahan pembacaan lefiu|u.an lzero erar in neasuring elongalion) selafia
proses penegangan, dala bacaan dya?mo,neter dan pengukurafl pemuiulan
hatus dicatat dan dibual gralil$ya ualuk seliap tahap penegangan,.
Bilamana slip lerjadi pada saru kabel alau lebih da.i sekdompok kabel,
Konsirllan dapat mengijinka. .ntuk men?ilkan pemulur3n kabel yang belum
diiegangkan asalkan gaya Wng dlberakan lidak akan melebihi 85% kekuatan
maksimumnya.
Bilamana kabel slip aiau pltus, yang mengakibatkan batas loleransi yang
diijinkan dilampaui, kabel tersebut harus dilepas, atau diganli jika periu,
sebelum ditarik ulang-
Penarikan (ab€l Dengan 2 Dongkrak
Umumnya opeaasi prategang ha.us dilaksanakan dengar dongkrak pada
setiap ljung secara bersama sana. Setiap usaha yang dilakukan untuk
mencalat semua gaya pada setiap dongkrak selama operasi penarikan kabel
harus dileruskan sampai gaya yang diperlukan pada dongkrak tercapai atau
sampailumlah pemuluran sama dengan jum,ah pemuluran yang diperlukan.
Peregangan pada salah saiu ujLrng harus di,akukan untuk,nenentukaa
keh:langan gesekan (frc,o, ioss), jika diperintahkan oleh Dkeksi pekejaan.
Kedua dongkrak dihubungkan pada kedua ujung dari setiap kabel_ Salah satu
dongkrak diberikan perpanjangan pali.lg ljdak 2,5 cm sebelum dongkrak
lainnya dihubungkan Kabel yang rnasih kendor harus dikencangkan, dan
kabel yang per-tarna-tama ditegangkan adaleh pada dongk.ak ,afig ijdak
diberi perpanjangan (disebnl leading jack).
toagk,ak yang tidak dlberi gaya (dasebut trallfirg l'ack) baa(s dipasang
sedemikian hingga gaya yang dipindahkan pada ujuag ini dapat dicatat.
Penegangan ujung ini harus dilanjutkan sampai pemuluGn mendekati 75olo
dai :olal pemulurar yang diperkkakan pada ulung traili.g jack. penegangan
kemudien dilanjulkan dengan rremberi gaya hanya pada irall'ng jack, sampai
pada kedua dongk.ak tersebd lercalal gaya ya.g sama. Kedua do.gk.ak
selanjutnya dikerjakan deagan ,nempertahankan gaya yanq sama pada kedua
dgngkrak, sampai flencapai besar grya yang dikehendaki
3) Pe.egangan Dengan 1 Dongkrak
Bilamana ditir.jukkan dalari Gambar bahwa kabel harus ditarik pada satu
!j!ng (biasanra bentang pendek), maka hanya satu donqkrak Vang
digunakan. Selelah kabe: ditegangkan, kedua ujung ditandai untuk mengukur
perulLrran masuknya kabel (draw- in).

).2-1,4

tl.E-t'
\t/
SUOAH OIBACA DAN D]SETUJUI
DPP 2017

s. Lubang Pe.yu.tikan (Grouiling Hole)


Lubang penyuntikan harus disediakan pada jangkar, pada titik alas dan bawah
profl kabel dan pada titk-tilik kinnya yang cccok. Jumlah dan tokasi titik-titik ini
harus d,seiuj.ri oleh l(onsulial tetapi lidak boleh lebih dari 30 meter pada bagian
dari panjang selongsong. Lubang pe.yuniikan dan lubang pemblangan udaaa
paling tidak harus berdia,'neler 10 mm dan set;ap lubang harus ditutrp deagan
katLrp atau pedengkapan sejerls yang mampu menahan tekanan 10 kg/cmr 1a.pa
kehilangan air, srnlila. alau uda,a.
h. Penyunlikan dan Penyelesaian Akhk Setelah Pemberian Gava prategang
Kabel ha.us disunlik dalam waktu 24 jam ses!da,'] pe.:dkaa kab?: 3el*ai
dilakukan kec.talijika dilentukan lain oleh Konsultan.
Lubang penyuniika! haius diuji dengan diisi air beriekana. 8 kg/cm2 selaaia satu
;am s€belum pe.fnti,(an, Selanjutnya seloalgsong harus dibersihkan deagan air
dan udala bertet€ran.
Peralaian pencan',pu. l'tarus dapal menghasilk n adukan semen denqan
kekentalan vang homogen oan harus mampu meanasok secae menerus pada
peaa,atan penyunlikan. Peralatan pe.yuntikan lersebua harus mampu beroperasi
seca€ menerus dengan sedikit variasilekanan dan harus mempunyai sistim unluk
mengalirkan kembaliadukan bilamana penyuntikan sedang tidak djjalankan. Udaa
beriekanan tidak boleh digurakan. Peralalan tersebut harus mempunyaj tekanan
telap yang tidak melebihi 8 kg/cmr. Semua pipa yang disambungkan ke pompa
penyuntikan harus mempunyai suatu lengkung minimum, katup dan sambuagan
penyesuai antar diameler Semua pengatur arus ke pompa harus disetel dengan
saringan 1,0 mm. Semla pemlatan, te.utama pipa, harus dicu.i sampai bersih
dengan air bersih setelah setiap rangkaian ope.asi dan pada akhir operasi seliap
hari.
lnlerval waktu antar penclcian Udak boleh melebihi dari 3 jam. peralaian lersebut
harus mamp! mempedahankan tekanan pada selonqsong yang telah disuntik
sampai penuh dan ha.us diaengkapi dengan katup !€ng dapal te.kunci lanpa
kehilangan lekaoan dalan selongsong- Pertama-ta.na aia dimasukkan ,(e dalam
alal pencarnpur, :(ern!d:a,r semen. Bilamana telah dicampla sampai merata, ilka
digunakan, maka adilia akan ditambahkan. Pengadukan harus dilanjulkan sampai
dlperoleh sualu kekenlalan yang meraia. Ras,o air - semen lada campuran tidak
akan melebihi 0,45 menurut taka.an be.at kecuali ditentlkan la:n oaeh (onsultan.
Pencampumn tidak boleh di,aklrkaa secara manual. peay!:atkan lta,us dikeiakan
dengan cukup lambal untuk menghindaii limbl]lnya seglegas, adukan. Cara
penyunlikan adukan ha.us sedemikian tringga dapat menjamin bahwa seluruh
selongsocg terisi genul] dan penuh di sekeliling kabel. Grouting harus dapat
mengali. dari ujung bebas setongsong sampai kekentalannya ekivalen dengan
grouting tang d,sunlikkan. lubang oasuk harus ditutup dengan.apat_ Seiiap
lubang gloLti.)g harus dit!:u! dengan cara yang serupa s€cara bertrrut-turut dalam
arah aliran Sete'al- suatu jangka waklu yang seresttnya, maka peryLnt kan
seranj,rlnya harus drlaksa-akan urtuk rerlrsiseliap ,ongga yang mungkin ada.

Setelah set'rua lutla.g dih,ia,p, tekanan peayunlikan harus dipertahankan pada 8


kg/cm, paling lidak selama 6a1u menit.
Selongson! peny]llikan trtlak boleh leapengaruh oeh goncangan atau getaran
dalam wakh 1 lariselelal, peryunUkan-
Tidak ku.ang dari 2 ha.l setelah penyuntikan, pennukaan adukan dalam
penyunlik€n daa ]ubang pernbuangan udara harus diperjksa dan diperbaiki
sebagaimana diperlukan.

J.2-15

SIJDAH D]8ACA OA|! DISETUJUI


DPP 2A17

Kabel tid6k boleh dipobng dalam waKu 7 hari setelah penyuntikan. Ujung krbel
harus dlpotong sedemlklan rupa sehingga minimum letdapat selimut belon setebal
3 rm pada ujtlng balok (erd b/ock).

]_2-15

{/- L /,
SUDAH DIBACA DAN DISEIUJUI
DPP 2017

6.6- PENANGANAN, PENGANGKUTAN DAN PENYIMPANAN UI'II:'UNIT BETON


PRACETAK

a. Pemberian Tanda Unit_unit Seierl Praceiak


SeoeE seteah oembonokaran acuan sallp ng dan rrelaksarakan perbaikan kecil'
mri, unil-unii irarus ciiberi tanda Lnluk menudalkan hoent'l'€si d: kenudian
hari. Cat tahaa cuaca harus digilnakan dalam menandal unilunit tersebut Daia
,rno oitrnd"krn oada senua;r'r rarLs mencakup nolror Il.Lkan da.] tanggal
goreskan.pada
ieniecoran tr,tatu.an pel,rl p'acetak l-a'Ls mempunvai data yang d
pe;ukaan alas segera selelah pengecolao -Jga trang palcan3 harus
yang jelas dan pemaren dl separ-arg panlang
memounvai landa Ll(JIan panjang
tang, oe;gar intervalsat,J meteryarg diukur dari Jjung tiang panjarg'

b. Penanganan dan Pealangkulan


Perhatian khusus ha,us d,belkan dalan penarganan dan pe_nindahal uni'Lnt
beton pracel.k. Gelaga dan pelat praceEk harus diangkat. cengar. alat
oenoanokat ala| mela'ui ubanO-lubang dibuat pada unil_unit tersebul, dan harus
d;ar;gkui dala.;l posisiiegak. Trtik argk€i, bentuk dan posis:nya narus disetujui oleh
Kons'u\an Peryangga diar penggantung yang cocok harus diquna\ar seliap.saat
oan ina{ boleh ada unit belo,1 praceEk yang akan digerakkrn samoal sepentlnnya
iepas da,i permukaan tanah.
yang
Und-unil beton pracetak yang rusak akibat penyimpanan dan penanganan
iidak sebagaimana mestinya harus digantioleh Kontraklor dengan biaya sendi'i'

Ellamana cara pengangkatan dan penganokulan gelagar tidak disebutkan dalatn


Gambar. maka Kdntriktor harus me.yerahlan cara yang diusulkan kepada
Konsullan. Setslah d:selujuioleh Ko.slllan' ..ak€ Konllaktor harus mengikulicara
yang ielah diseiuiu:.

c. Penyimpanan
unlt.u.ii harus di:empatkan bebas dari konlak langsu.g dengan permLkaa' tanah
dan d:iempaikan pada penyangga kayu di atas lanah keras yang lidak akan turun
baik musin hujan malpun iemliau, akibat beban dari unii_unil tersebut Bilamena
Lnit-unit tergebut disusun dalam lap:san-lapisan. maka lidak melebihioa-i 3 lapisan
denoan oenvarqqa kaYu dipasang di anlara tiap lapisan. Penyangga untuk setjap
tapiian tra'us oipasang ai atas lap'san /ang teloahulu. Untuk gelagar dan liang
pancanq. peryangga \-arus d:pasanE pada jarak lidak lebil^ dari 20 % dad ukuran
lanjang unit. yang diukurdari setiap ujung.

d. Baja P.alegang (Presressi,ig S,ee4


Semua baia paalegang harus dilindungi dari kerusakan iisik dan karat atau akibal
,ain dai k;rosi seiiap saat da.i pemblatan sampai penyuntikan Baia pBlegang
yang lelah mengalaml kerJsaldl 'sik pada seliap saal narl's-dilo'ak'.Baja
pralegarg l^arus drbLrngk-s dalarr pel \eras alaL bentLk penglr -na' la'l1ya
LntLrlimeinclr:ngi baia tetserJi da kerlsakan flsit( Bahan pencega:r koros: harus
dlmasukkan ke- dalam kemasan atau bentuk lainnya, alau bila diijinkan oleh
Ko'rs ilan, C'pdl d,gJnanon argsLrg pada oaja pralegaag' Bal'n pelcegah
ko,jsi r,dak boten nJmpr-rya pengaruh yang merusak pada bala prategang alau
Deion dtau kekLalan rkat (Dord sl'englh) brja oada belon' Kerrasan atau bertuk
la'nnya yang lLsah oleh berragal sebab harus segera ogall alau dlperbaiki
. ngga rieniapai kordis' semura. Kemasar alau berruk 'a:n1ya harus ditarda'
derijan ielas dengan sualu keterangan bahwa kemasan berisi baja praiegang

)-2-t1
,t'/*Lt,
SUDAH DIBACA DAN DISETUJU
DPP 2017

beakekualaa linggi, dat perhatian khusus harus dibedkan dalam penanganan, jenis
macam dan jumlah bah6n pencegah ko.osi yang dlgunakan ltermasuk tanggal
sev!"ktlr dimasukkan), polunjrk pengamanaa daa petudlk penggunaan.

6.7. PELAKSANAAN BALOK BETON PRATEKAN SEGMENIAL


a. Uraian
Peke{aan aai lerdii da,i pe,akitan, pe.yambungan dan penegangan segmen-
segmen pracelak di lapcngan. Uniluoit jni iairs dliab.ikasi sesuai dengan
keteniuan drlam Sd€a i.i

b- Perakllan Segmefi Paacetak


PeMngaaan lti:-unit praGeiak dalam pelaksanaan balok pracetak segme.lal
selarna operasi pemasangan hatus sesuai dengan ketentuan J.2 - 6.6 dan
Spesi'kasi ini.
KonlraKor harus menyerahkan kepada Korsu:tan detail rancangan ac:tan, melode
pamasaagan dan perakitan untuk mendapat porsetujLran paling sedikit 4 .ninggu
sebelum tanggal memulai perakitan segmen-segmen inl.
Segmen-segmen harus dirakii paCa aclran atau pada pe.yangga di alas ianah
lapang. Kontlaklor harus merancang sistera leayangga unluk menyalurkan semua
beban yang mungki. teCadi, dan hanrs men)€rlakan perlengkapan untuk
menyesuaikan pos,si seiiap segnen selama peraklian.
Unit harus lirakat dengaa kelidakiepalan alinyemen selongsong dan permlkaan
luar semiaimum mungkin serta harLrs be.ada dalam loleransiyang diberikan dalam
ketentuan J.2 - 3.2 da.i Spesifikasiini.

c. Samburgan Beton
Beton y3ng digunakan untuk sambungan.lan diafragma ya.g 1e*aii atau beton
yang dimasukkan lainnya lntuk pelaksanaan penegangan sete,ail pengecoraa
(posltersron) haius sesuai dengan kelentuan J.1 dari SpesiflkasikecuaJabilamana
dimodifikasi di bawah lni.
Kadar semen tidak ku€ng dari 450 kg aiau lidak lebih darj 500 kg per meler kubik
beton.
Kecuali d ilenlukan lain oleh Konslltan, rfiaka ukuBn efekt,f maksimum 10 mm.
Sambungan beton harus rner.punyai ke(uatan yang sama dengan beton lersebut
sebelum diberi gaya pralegang sepe.ti yang dii.raikan dalam Spesifikasi ini-
Bahan untuk beton hatus dipilih dengan telili dan sesuai dengan ,aoporsi
rancangan campuaan unluk mempe.oeh beion saanbLngan dengan kekuatan yang
disyaratkan dan warna yang serupa dengan segmen-segme. tersebul. Bilamana
diminla oleh Konsultan maka Konlraktor harus aaenyerahkan conloh usulan
sambungan beton yang telah dira\ral untuk Fembaod:ngkan wama beton
sambungaa dan beion setnula.
Sarnbungan belon antaaa segmen,segmen harus ditempatkan dalarn celakan yang
memenuh' bert-<, gars dan d''nersi yang dtpetlLhar oalam pelyelesa ar
pekerjaa. i.i. Ceiakan harus kaku, kedap air, dipe,k"ku dar diikai bersama agar
posisi dan bentuknya selarna pengecoran b€:!n tidak berubah. Keterab. celakan
lefiadap segmen'segmen harus sedemikian hingga diperoaah samltuhgan yang
lledap air, tepat (pas) dengan permukaan yang bersebelahan. Cetakan fiarus
'sedernikian hingga permukaen yang halus dan raia dapaidiperoleh.

t_2-18

ft's-t,
SUOAH DIEACADAN O SETUJUI
DPP 201 7

Bilamana diperlukan, pembukaan semenlara pada acuan harus dilakukan untuk


memudatrkan pengecoran dan pemadatan belon yang memadai, terulama di
6eke,iling dan dibawah selongsong danjangkar
Sambungan antara segmen-segmen harus diis: peauh dengaa beton yang
dipadatkaa dengan kuat tekan sebagaimana yang diiunjukka[ dalam Gambar,
Permukaan yang akan diisi beton haaus dikasa.kan sampai mencapa, permukaan
yang padat dan keras. Sebellm peogecoran, pgmlukaan tersebul harls
dibersihka! darisemla kotoran dan benda-benda asing lainnya.
Beton sarabungaa l€rui dilaksalalan dengan penga\rasan Konsulta! dan saliap
beton sambungan yang dilaksanakan tanpa penoawasan Koras:]ltaa atau
dilaksanakan ldak meirenlhi keienlLran harus dibongkar oleh Kon:aaktoi dan
harus orbual agrtarpa ldrrbahan o'ayd
Perhalian khusus ha.us diberikaa se,ama pengecoran dan pemadatan belon agar
setiap kerusakan pada selongso.g dapat dliindarkan. Alat penggelar tidak boleh
belse.lu}ran langsung dengan selongsosng. Bilamana selongsong rusak selama
,engecoma, seluruh atau sebagian pengecoran belo. ini dapal dltotak oleh
llonsulian.
Setelah pengecoran beton, permukaan atas dari sambungan harus diratakan
sampai sama dengan peamukaan atas segmea-segmen yang bersebelahan dan
harus ditutup agar lerlrindar dari pe.gerirgan dini. Beton sambungan harus dirawat
dengan sal.r ca.a aiau aebih seperli yang diuraikan dalam Speshlkasi ini selama
minimum 7 haai-

d. Ja gkar
Pengecoran Ceruk
Pengecoran cemk jangkaa pada balok platekaa pracetak segmen:al harus
dilaksanakan sesuai dengan yang dilunjirkkan dalam Gambar dan sesuai dengan
ketenl!ar dalam Spesifikasi inl.

e. Kerusakan Unilunit
Bilamana seliap unit yang difabrikasi atau dilerima oleh Konsu tan, iernyata rusak
seperti retak, mengelupas aiau deformasi pada baja tulangan, unii yang demiklan
harus disisihkan sampai diperiksa oleh Konsultan, yang akan menentukan apakah
unit tersebul dilolak dar dikeluarkan dar: lapangan pekerjaan aaau diperbalki olel'l
Kontraktor.

Bia!€ untuk pe*)aikan in,, atau peny:ngkiran alas unllu.a yang dliolak, dan semua
biaya unluk menggant onilunit ini di lapangan harus menjadibeban Konlraklor.

6.8, PEMASANGAN UNIT.UNIT BETON PRATEKAN

a. Penerimaan Unilunit
Bilamara !nl!!nit
d:fabr:kasi di hrar tempai ke{a. maka Konkaktor harus
anemeriksa mut! dan kondisi pada saat bararg tiba di lempat dan harus segeaa
anelapoa secara iertulis kepada Konsultan unluk seUap cacai alau kerusakan.
(oniraktor sertanggong jawab alas semua kerusakan yang terjadl pada lail-unil
selelah barang tiba ditempat.

b. 'au.npuan untuk Unit'unil

1) Unit"unitYang Dilel)kkan diatas Landasan Neoprene atau Elaliome.

.r 2-19

t/, L t"
SUOAII DIEACA DAN DISETUJUI
DPP 2017

Bilamana ,lrit-lail akan di,e'€kkan di alas perletakan neoprcne atau elaslomer,


maka ba.ialan le$ebul harus dilelakkan sebagaimana ditlnjukkan dalam
Gambar dan hams dilaha. pada posisinya dengan meaekatkan permukaan
belon yang be*ontak langsung dengan perlelakan, renggunakan bahan
peaekat yaru disetujui untuk rnencegah pergeseran perlelakan sdama
pemasangan unl!unil.

2) L,nit'laitYa,rg Ditanamkan Pada Adukan Semen


Bilamana Gambar menunjukkan bailwa Lnit-unit :rarrs dihnamkan pada
adukan semen, rnaka suatu lajuradirkai sefien h?fi.:s dlsiapkan dialas slruklur
bagian bawah jembalan segera sebelirm ler.asanga[ unilunit beton praiekan.
Adukan semen harus dibual de.ga. campura. 1 semen porlland dan 3 p3sk
dilambah dengan bahan addtlla yaag diseaujui, illempatkan dengan lebar yang
dilunlukkan dalam Gambar dan tebal sekilar 10 rnrn, sehirgga rne benluk lajrr
tumpuan yang raia. Unilunil beton pratekan harus d:lelakka. pada bargunan
balvah ]embatan yang lelah disiapkan dalam posisi yang ditrnjukkan dalam
Gambar. Setiap kelebihan adukan seoen harus dibuang.

3) Pengaiuran Posisi Unit-unit


Semua balrt yang tertanam dan lubang lntuk Ll'angan melinlang, dan
sebagainya harus diluruskan dengar haiiilati selama pemasangan unil-unit
tersebut. Batang baja harus dipasang pada lubang antuk tulangan rnelinlang
sewaklu perakitan berlangsung, agar dapat rnenja$in pelempalan lubang
dengan tepat.

- End of Sectio. -

).2-20
t /.,
{ll/ts/
d /,,

SUDAH DIBACA OAN D]SETt]JU]


DPP 2017

J'3
BAJA TULANCAN
L RUANG LTNGKUP

Peke4aan ini harus mencakup pengadaan dan pemas6ngan baja tulangan sesuai
denFn Spes,fikasi dan Gambar, ata! sebagsimara yang dipe niahkan oleh
Konslillan.
b. Pe.erbitan Detail Pelaksanaa.
Detail pelaksanaan t ntuk baja tutangan yang tidak iermasuk dalam Dokumen
Konli?k pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Konsultan setelah peni.jalran
ke.]bali rBncangan awal telah selesai menurut Spesillkasiini-

2. PEDOMAN DAN STANDAR


A.C.1.315 Ma.ual ot St?.dard Practice f.,. Detaili.g Reinforced
Concrete Slruciures, American Concrde lnsiitlte.
A,ASXfO M31M - 90 Deformed and Plain Billet-Sleel 8ar For Concrele Rein-

MSHTO M32 - 90 Cold Drawn Steel Wre forConcrete Relnfoacement.


AASHTO M55. 89 Welded SteelWire Fab.ics lor Coacrele Reiniorcement.
AWS D 2.0 SiEnda.ds Specilications io. Welded H]gh\.yay and
Railway Bridges.
sNl07-2052-2002 Baja Tulanga! Beion
sNt03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktu. Beton Unluk 3ang!nan
Geduog
JIS G 3112 Sleel Bars for Cor:c.ete Reiniorcemenl

JAM!NAN DAN 9ENGENDALIAN lllUTU


Sesuaidengan keientua. dalam "P.ogram Olality Assuraace/ Control"

4. SU3MITTAL
Sesuai dengan keleduan dalam'Submittal'

5. PERSYARAt A.,.I TFKNIS


a. loler3ns:
1) Toleransluntuk fabrikasiharus sepertiyang disya,atkan da:am ACI 315,
2) Baja lulangan harus dipasang sedemikian sehiagga selimui beton yang menutup
bagian luar baja iulangan adalah sebagai beiklt:
- 40 mm lntuk beton yang tidak lerekspos langsung dengan udara atau
ierhadap airtanah atau te.hadap bahaya kebakaran;
- Seperti yang ditunjukkan dalam aabel J.3.1 untLlk beton yang terendam/
terianam alau lerekspos langsug deagaa auaca atau timbunan tanah leiapi
masih dapat diamali uniut pemerlk$a.;
- 75 mm untuk selutuh beton yang lerendam/ tertanam dan ildak b,sa dicapa,,
atau untuk beton yang iak dapat dicapai yang bila lgrunlLlhan akibat karal
pada baja lulangan dapai ftenyebabk6n be*rrangr.ra umrr aiau struktlr,
aiau untirk belon ya[g dilenpatkan ,angsung di alas lanah at]u batx, aia!

1.3-1
*
{l B- /',
SUOAH DIBACA DAN O]SEiUJU
DPP 2017

unluk beloF ya.g berhubungan langsung dengan koloran pada selot(an atau
rai€n korosil lainnya.

Tabel J.3.1 febal Selimut Belon Mlnilnlrn dat Baja Tulangan unluk Beaoa
ya.g Tidak Terekspos Tela!: Mudah Dicapai
Ukuran 3atang lulangar yang atan TebalSelimlrt 3eton
diselin]rr lmm) Minimrm imm)
Balang 16 mm da, leb,h kecll 40
Batanq 1g mm da. 22 m.n 50

3) Toleransi beton tulaagan polos dan utir sesuai denoan SNI a7-2452-20O2
seperti:
Tabel J,3,2 Toleransi Diameter Baja Tulangan
Penyimpangan
Oiameter (d)
tlo. Toleransi(mm) kebundaran (o/o)
{mm)
6 + 0,3
2 8<d<14 + 0.4 Maksimrm 70 da.i
16<d<25 + 0,5 balas aoleransi
a 28<d<34 + 0,6
5 d>344 + 0,8
CATATAN
1. Penyimpangan kebundarar adalah perbedaan antara
diameter maksimum da. minim.rm daii hasilpengukuran pada
penampang yang sama dari baja lulangan beton.
2. Untuk ba:a tuianqan beton u,ir,l sklp, d = diarnete.dalam

b. Penyimpanan dan Penanganan


1) Koniraklor harus mengangkut tulangan ke tempat kera dalam ikaian, diberi
label, dan ditandai dengan label logam yang menunjukkan ukuran balang,
panjang dan illfo'Tnas: Iainnya seiub.rngan dengan ia.da yang ditunjukkan
pada diagram 1l]langa,r.
2) Ko.irEktor ha.!s menangani seia neny,mpan sel.rrut tlaja lulangan
sedemiklan unilk mencegah disloasi, ionianinasi, korosi, alau kerusakan.

Pengajuan Kesiapan Ke.ja


1) Sebelum memesan bahan, selu.uh dafrar pesanan dan diagram pembengkokan
harus disediakan oleh Kontaakior untuk mendapa&an perselujuan dan
Konsultan, dan tdak ada brhan yaag bo'eh dipesan sebelum danai teGebut
serta di.gmm pembengkokan disetujui.
2) Sebelum memulai peke;iaan baja lulangan, Kontraktor harus menyerahkan
kepada Konsultan dafiar yang disahkan pabrik baja yang memberikan berat
satuan lominal odlam kilogram untuk setiap ukuran dan muhr baja tulangan
atau anyaman tidja dilas yang akan digunakan dalaaa pekeiaan.

).3-2

SUOAH D]BACA DAN DISEIUJUI


DPP 2017

d. Mutu Peke4aan dan Perbaikan Alas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
1) Peasetujuan alas daftar pesanan dan diagra,n pembeogkokan dalaal segala hal
lidak membebaskan Kontraklo. atas ianggrrg javJabnya untk memastikan
keldilian da.:daftar dan diag€m tersebul. Rev:siba:ran yarg dised,akan sesoai
dengan d3frar dan diagram, !rd!k memeaulri rancangan dalam Gambar. hatus
etas biaya Kontraktor.
2) Bala tulangar yang cacat sebagai berikul Udai ataa diiinkar da,am pekerjaan:
a) Par.lang batang, ketebalan dan beagkolan yanO me,ebihi toleransi
pembuatan yang disyaraikan dalarn ACI 315;
b) Ber.gkokan atau tekukan yang lidak ditunjlkkan pada Gambar aia!
cambai Ka4a Akhir (FinalShop Dravling);
c) aatang dengan penampang yang mengecil kaaena kaial yang berlebi}: atau
o'eh sebab lain.
3) Bitama.3 ter]adi hesalahan dalam membengkokkan baja tulangan, balang
lulangan tidak boleh d:bengkokkan kembali alau dilutuskan lanpa perselujuan
Konsultan atau yang sedemikiar sehiagga akan memsak atau melemahkan
bahan. Pembengkokan kemba:i &d baiang tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin terkecuali disetliui lain oleh Konsultan- Da15m segala halbatang
lulangan yang telah dibe.gkokkan kembali :ebih darj $lu k6li pada tempat yang
sama iidak d,ri.kan digunakan pada Pekerjaan. Kesalahan yang tidak dapat
clipe,baiki oleh pembengkokan kembali. atau bilamana pembengkokan kembali
lidak disetujui oleh Konsuhan, harus dipelbaiki dengan mengganli selu.uh
batacg :ersebut Cengan balang baru yang dibengkokkan dengan benar dan
sesla: dengan bentuk dan dimeosiyang disyaratkan.
4) Konlraklor ha,!s menyediakan fasilitas di tempat kerja untLrk pemolongan dan
pembengkokan lulangan, baik jika melakukan pemesana. tula.gan yang telah
d,bengkokan maupun tidak, dan harus menyediakan pe.sediaan (stok) balang
lurus yang cukup di tempat, untuk pembe.gkokan sebagaimana yang
diperlukan dalam mernperbaiki kesalalian aiau kelalaian.
e. Penggantian Ukurar Balang
Penggantian baiang daa ukuran berbeda akan hanya diijinkan bila secara jelas
d:sahtan oleh Ko.sulta,r Bilanana baja diganti haruslai] dengan luas penampang
yairg sama dengan ukuaan €ncangan awal, alau lebih besar

6, MATERIAL
a. Saja Trlangan
1) ala! ber!lia dengan mul!: yaaq sealaidengan
Baja lulangan harus baja polos
Gambar dan memenuhiTabea J,3.2 berikut :n,i
Tabel J.3,2 Tegangan L€lih Karaki.rislik Saja auaanqan
Tegangan Leletr Ka.akleristik ala,
Mrtu Sebutan Iegangan Karaklerislik yang membedkan
Reqanqa. Tetap 0,2 {kq/cm?)
u24 Baja L.rnak 2.400
Baja Seda.J 3.200
Lt30 Baja Keras 3.900
ua8 Baja Keras 4.800

.J.3'3
f t'"L l'
SUOAH DIBACA DAN OISETUJU]
DPP 2017

2) Bila anyaman baja tulangan diperlukan, sepe.ii un*k tulangan pelal,


anyama. lulangan yang d; Ias yang memenuhl AASHTO I\r55 dapat
digunakan.

b. Trfipuan unluk lrlangan


Tl]mpLran untu,( lulangan ia&s dibentuk da.i baiang besi ingan ala, baalalan beton
pracetak dengan mtfir K250. le.kecuali disetuiui ,ain oleh (o.sullan. Kayu, bata,
bat ala.r balaa laan lidak boleh ditinkan sebagaitumpuan.
c, Pengikat untrk lulangan
)Glral pengikat unluk mengikat tllangan hatus kawat baja lunak yang memenuf:i
AASFj:0 M32 - 90.

7. PEMBUATAN DAN PENEMPATAN


a- Pembengkokan
1) Terkeclali ditentukan lain oleh Kons1,lllan, selu.uh baja lulangen ha&s
dibengkokkan seaara ding:n daa sesuai dengan p.osedur ACI 315,
menggunakan batang yang pada a'.!a:nya l!rus daa bebas dari lekukan.
lekukan, bengkokan-bengkokan ataLr letusakaa. Bila pembeogkokan secara
panas di lapa.gan disetujui oleh Konsullan, llrdakan pengamanan harus
diambi!.rntuk nenjarnin balLwa silat-sifa: lisik bala tidakterlalu berubah ba.yak.
2\ Baiang tula.gan dengan diameler 2 cm dan yang :ebih besar harus dibengkok-
kan dengan mesi. pernbengkok.

b. Penempata. da. Pe,rgikalan


1) Tulangan harus dibersihkar sesaal sebelum pemasangan untuk me.ghilangkan
koloran. lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan aiau lapisan lalnyang
dapat meagu,angiatau merLrsak pelekatan dengan beion.
2) fulangan harus dile patkan akurat sesuai dengan Gambaa dan dengan
kebutufran selimut beton minimum yang disyaralkaa dalam spesiakasi leknis ini,
atau seperli yang diperiniahkan oleh Konsultan.
3) Balang tulaagan haaus di:kal kencang dengan menggunakan kawat pengikal
sehingga lidak te.geser pada saal pengecoEn. Pengelasan iulangan pembagi
aiau pengikat (stL%rp) terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
4) Seluruh tulangan harus disediakan sesua: dengan panjang toial yang
ditunjukkan pada Gambar. Penyambungan {splbrrg) batang lulangan, teakecuali
dilunjlkkan pada Gambar, tidak akan diijinkan ianpa ,ersetujuan tertulis dari
Konsullal]- Setiap penyarnbungan yang dapal diselujuiharus dibuat sedemikian
hingga penyambungan seliap batang tidak lerjadi pada penarnpang belon yang
sama dan harus dilelakkan pada litik dengan tegangan tarlk rninimum.
5) Eilamana penyambungan dengan lumpang lindih d:setujui, maka panjang
lurFpang Und:h mlni.nirm haruslah 40 diameter balang dan balang lersebut
harus diberikan kail pada ujungnya.
6) Pengelasal pada oajts lulanga'l lidak d perrenark3.r, IenccLal l^n,lci dalam
Canba' alau kl'usus diijinkan oleh KoncL,lar secd'd lerlu rs Bromdna
-secara
Fo_rsJllan rei,,elLjui pengelasar JnrLk sa-turgan. aaka sa-bL-gan dalam
ha! ir'll adalah sambungan dengan panjang penyaluran penui yang memenuhi

{ /-* t,
lt,1

SUDAH DIBACA DAN OISETUJU


DPP 2017

kgaentnan darj AWS ) 2.0. Pendinginan terhadap pengelasan dengan air lidak
dipe*enaokaa.
7') Slmpll daii ka!4.i pe.gikal har.rs dia.ahkan membelakangi pemLrkaan beton
sehingga lidak akan terekspos.
8) Anyama. b6ja tula.gan yang dilas harus dipasang sepanjang mungk,n. dergan
bagian tumpang lindih dalEm sainbungan paling sedikit satu kalijarak anyaman.
Anyaman harus dipoiong untuk mengikuli bentuk pada kerb dan bukaan, dan
harus dihenlikan pada sambungan antara pelat.
e) Eilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk sualu waktu yang
cukup lama, maka seluruh baja lulangan harus dibersihkan dan diolesl dengan
adukan semer acian (semen dan airsaia).
10) Tidak boleh ada baglan baja tulangan yang telah dipasang boleh diglnakan
untuk memikul perlengkapan pe,nasok b€ton. jalan kerja, laniai untuk kegialan
bekeria atau beban konsl.Uksi la:nnya.

- Qrd oa Section -

l-t
t.1,5

trt"t-t,
SUDAH O]BACA OAN DISETUJUI
DPP 2017

J,4
BAJA STRUKTURAL

1. RUA:.IG L,ilGKllP
a. Bagian ini meliputi pekerjaan baja slrukl.rGl unluk bargr&n alas jembatan baia
sebagaimana dilonjukkan dalam gambar di lapangan atalrp.in tempal kerja untuk
fallr;kasi kontraktor.
b. Pekerjaan baja struktural mencakup seanla ilern peketaa. yang be*ailan dengan
pekeiaan lain sebagaimana disebulkan dalam oamtar dan/ persyaralan
pekerjaan pemasangan sebagaimana diilnju,(kan dalao gambaa Pekerjaan
harus mencakup pekerjaan pemotongan, pemukulan, pengeborar lubarg baui.
penguku€n. pengelasa. dan pengecalan bila disyaratkan.
c. Setiap modjrkasi dai desain s{auklural harus dinyatakan secara jelas dengan
disedai alasan pada saal pengajuan gambar kerja unilk perseiujuan dan
dilakukan t6npa Siaya tambahan. Setiap penambahan biaya yang beikaiian
dengan perubahan/ modifikasi/ penggantla. menjadi tanggung jawab Pe.yedia
ba€n94asa.
d. Kontraklor harLrs bertanggung jawai atas kesalahan yang :erjadi ddalarl
pelaksanaan pekerjaan baja ini dan wajib memperbalki/ mengganti atas biaya
sendiri.

2. PERATURAN DAN STANDAR YANG DITERAPKAN


Peraluaan dan Sia.dar ber,kui ini dimaksudkan untu,( me.unjukkan li.gkat kualitasl
mutu yang dapat diierima unluk tlahan material dan prodlrk. Kontraktor dapal
mengusulkan peraturan dan standaa allernatif asalkaa dapal rnenunjuklGn setata
kualilas dari peraturan dar siandar yang direfe.ensikan dan disampaikan uniuk
diperiksa oan disetujui terleblh dahul! oleh Pengawas/ Pembera Tug3s, sebelul.
dlg:rnakan.

a. Afiericah Society far fesli,lg and Malerlals (AST[,4);


b. Ameican Association of Slate Highway and T?rspo,'1aro, Offcialr (AAS TO);
c. Ametuan Welding Soc,ely {AWS);
d. Steel Struclute Pain ng Corrci (USA);
e. Japanese lndusttial Starda.ds (.lls);
,- lndonesian lndustial Slendar(Sll);
9. Anerican Nalional glardads /nstiitute {ANSI);
h. Slee/ Sfruc.l?re Pairrag Corrcl (SSPC);
i, Stardard fa. stee,l rallway br,'dge (S RS).

JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Dalam pelaksaaaan pekerjaan iai, KonkSklor har\rs ffelaksanakan secara penuh
persyaraian yang dnentukan dalam konll?k dan elaksanakan pengendalian mutu
sebagaimana disebutkan dalam Bab 1.r.J2: !AMINAN DAN PEI.\3ENDALIAN
MUTU'danbertangg!ngjawabalasse0.]aprod!kyangdihas]Ikan.

l_4-1
f/*"L t"
SUDAH DiBACA DAN CISETUJI]
DPP 2017

3.1 UJI DAN PEMERIKSA-ITN BAJA STRUKfURAL


a. Bahan malerial, detail sambungan dan pengeajaan baja secara unltm haaus
memenuhi pengujian/test atau pemeriksaan di workshop, pabtik alau di
lapangan.
b. Pengujian dan pemea,ksaan haaus di:akukan oleh tonaga yang berkualilas dan
beryergalaman di laboratorium. Penguiladtesl hErus dih.dai oleh Penerima
fugas dan Pemberi Tugas, has;t uji harus menenuhi pe.syaraia. yang berlaku
dan mendapat perselujuan Konsultan Penga?a, Pemberi llgas.
c. Pabrikan baja diwajibkan menyeGhkan adm:nis:ras; maierial berupa mirl
cerlificate.
d. Sampet material diambil mlnimal 3 {t,ga) benda uji da. dilakukan uji di
laboratorium indeperden.
e. Konlraklor harus memberikan semua bahan untuk penqujian dan merafasililas:
dalam proses penguiiar da1 peneriksaan ini
i Pemeiksaad pengujian ha.us dilakukan oleh Badan/ hs1:!usi pengrji yang
ladependen. Pengujian/ test rulin dan peaneaiksaan harls mengacu persturan/
slandar yang berlaku, dianiaranya :

1) Penentuan komposisi kim:a dari Lraja rlnlrL elernen xlalr]al


2) Penentuan sifat - sifat mekanikal .nateriai dari rolaed sleel, bar, lipa baja,
jangkat baut mutu tinggi;
3) Prosedu. pemasangan baut dan pengelasan baja;
4) Pemeriksaan pemasangan baul mutu tingg:.
9. Setiap saat, Konsullan Pengawasl Pembe.i Tugas dapat meme.intah untuk
melaksa.aa. test dan pemeriksaan hasil pekerlaan kepada Kontraktor.
Konsultan Pe.gawas/ pernberi Tugas mempunyai hak, untuk setiap saal
.nemasLrki pabrik/ workslrop Konlraktor dalam rangka penguj:an dan olemeriksa
a?s:l ,eke,aan, ten3ga kerja, peralalan daat
,alerial yang ada.
h. Pensljian daa/ atau pemeriksaan dilaklkan sesuai deagan spesifikasi yang
disyaralkan dan tidaimembebaskan Konlraklordaailanggung jawabnya.
i. Sellr.rh biaya peagujiaa dan pemeriksaan haios sriah diperh:tungkan dalam
penawaran dan menjaditanggung jawab Konlraklor. Biaya ,engujian lambahan
dan pernrriksaan bahan serla pengeaj3aa yang diinslruksikan Konsultan
Pengawas/ Pembei Tugas, yarg lerblkti iidak sesuai dengan spesifikasi
menladj ra rggJrg _awab oleh Ko-taklor.
j. Konslltan Pengawas/Pemberi Tugas berhak untuk menolak bahan dan/ ataLl
pengerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, Kootrakto, lidak dapal
rnenunlut pembayaran kepada Pen1beiiTugas.

Semua cacal dan kerusakan yang ler]adi sebetum PHO melljadi tangq!ng jawab
Konlraklo.. Kontraktor \ ajib memperbalki semua cacat dan kerusakkar atas
biaya Kontrat(or.

)_4-2 4 /zB-/-
SUDAH OIBACA DAN OISiTUJU
DPP 2017

UJI DAN PEMERIKSAAN PENGELASAN

a. Semua juru l.s, ope.a:o, dan juru blbul harus mem:liki sertlflkal dad institusi
'as
yang diakui saat ;ni dan lelah lulus test kualifikasi- Jika diperlukan oleh Konsultan
Pengawas/ Pember: Tugas, (onkaktor harus menyerahkan polongan benda u]i
yang dibuat olea juaq las, operator las atau juFJ bubut urt* diperiksa/ dileliti
oleh Konsuitar Peaqawat Pemberi Tueas.

Konkaktor harus mengu,ang test setiapjuru las, operator las atau juru bubut bila
ada keraglan atas keah:iannya yang disampaikan Konsultan PengavJas/
Pemberi Trgas, be,kailan dengan kemarnpuan juru tersebul. Biaya keperluan
pengetesan i:u mgajadi tangg u,ig jawab Konlraklor

b- Bi,a ada bagia. las yang rusald pecah alau menunlukkan kekuatanny3 lasnya
kurang, Kontraktor harus membongkar dln memperbaik, mengelas ulang
bagian te.sebut, sebelum rnelanjulkan dengan pekerjaa. berikulnya.

c. {,linamal 3ll% {tiga puluh perse.) dari total parjang las harus diuji/ diperiksa
se:ama pengerjaan di lapangan dengar uji ultrasonik, yang d:lakukan oleh
lembaga penguji independen.

d. Pengu;iaa pengelasan diworkshop dan lapa.gan ha.us dilakukan denga. satu


alau lebih metode penqujian sebagai be.ikul ini :
1) Buit Joinl Weld 100% dengan .i.cian:
a) Radiogran Test (RG) -.10%

b) Ultrasonic Test (UT) : 90%


2) FilletWeld 100o/" denqan rincian:
a) Visu3: : 100%
b) Penelran (PT) : leb:h besa.10%

3.3 UJI DAN PEMERIKSAAN PENGECATAN

a, Cal harus diuji sesuai dengan JIS K 5400 lnluk raelode pengujian cat dan JIS K
5407 untlk metode pengujian komponen cat. Dapat diuli dengan metode lain
dengan slaadaa yang ekivalen.
b. Conloh malerial cal sebanyak 4 liter da,am kaleng yang belum terbuka dari liap-
tiap 400 liter cat yang akan digunakan harus dikirin oleh Konkaktor ka
laboratorium unluk diuji atas pe.selujuan Konsullan dan kemudian hasilnya
diajukan ke Korgrliaa unlui( disetujui sebetum r'raleria, cat te.sebul digunakan
dalarn p.oyek.
c. Tebal pengecatan diajukan ke K.nsullan untuk diseiujui. Ketebalaa traals dluk|.rr
dengan rnenggLrmkan lji keiebalan eleklrornagnetik. Tiiik{itik yang diukur diplltlr
sesuai dengan jenis dan bentuk struklur balanya, salu litik untuk tla!.lia, 10 m2.

l..i-3

$l*/*
SUDAHDIBACADAN D SETUJUI
I ?
DPP 2417

4" 9EI{YERA}IAN OOKUMEN

4.4 GAMBAR KERJA {SHOP DRAWIT'rGS)

1. Gambaa ke.ia jembatan diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat


persetujua!. Maaeaiel lidak boteh difabrikasi atau dikiaim ke lapangan sebelum
gambarkerja ya.C t.lah disetljri, di[rimkan kembali kepada Konkakior.
2. Gamba, kerla f,aaus memperlihatkan proil, ukuran, jarak den ietak elemen
si lrklur-$ttuKur baja, perincian detaildetail pe.akiian dan pelaksanaan
ternasl,]l detail - deiai: sambungan - sambulganny3.
3. Sisiem notasi garnbaa kerja harus dibuai sejelas-jelasiya. Pengelasan di
bengkel dan di lapangan harus ditunjukkan dengan simbotsimbol yang sesuai
dengan standaa lalernasional. Gamba, kerja harus menu.jukkan lkuran.
panjang dan jenis setap las.

4.2 PERAKITAN DI BENGKE! KERJA

Sebelum pe.akiian dimulai, Kontraktor harus mendapat perselul'lran Pengawas


menqenai kelentlran berikut ini:

1. Mz,na.leme., perconil dan organisasi pekerjaan


2. Fasi:itas pe|akitan diaenokel
3. lvlaterial yang akan digLrnakan serta produsen dan penyalur materia! tersebut
4. Bukl!-buktaesesuaian matedaldenganspesillkasi
a. Lapo.an analisis MiL Cerfiticafe slruklur baja utama
b. Sertitikat fabrikasi untuk baja pelengkap
c. Laporan pengarjian sital larik dan aeatur unlJk baja, pelat dan baiang
d. Serrifikal kesesuaian uniuk s:ruklur pipa )aja dan aalang baja siku
e. Laporan pengujian sifai mekanis baJt beakekualan tnggi
5. Prosedurgambar pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan
6. Pita pengukuran yang akan digunakan
7. prosedLrrdan metode penreriksaan mutu
8. Hasil fabrlkasi
Penandaan/ Penoanorrn, pemotongan. penekukan, pengeboran, pencampuran
dan ca.a peaangaaaal permarkaan geser untuk sambungan baui berkekualan
1;rggi
g. Fasilitas dan prosedu. perakilan di bengkelkerja
10. Usulan delail melode pengelasan. Us.rlan p.odusen manuiaklur lniuk flux,
gas, weidiarg rods dan api pengeiasan beasama-sama dengan penyi.npanaa-
Track welding, prosedur dan Jrutar lengelasan, pemanasaa awal, alat-alai
dan pe,ie.lgkapan pengelasan, atc-air gausing/ chippirg.
11 l"4elode penanaman baLJt angkL' dan kedJdLkdl bea'ings. o osedJr
perasangan dan toeransi/ang di'z.nkan lerhadr.tr lelak ba-t angkur/ sropoer.

i.l,e \ /"
SUDAH OIBACA OAN OISEII]JU]
DPF 2417

12. Pemetiksaanmolipuii:
a. Pemeriksaan aaganisasi bengkel peaakitan
b. Jenis pemeiksaaa termasuk pemedksaan ukuran gambar, pemeriksaan
material, penendaan/ penomoran material, pemer,ksaan groove, a$semb/y
hspectba, r,l'lding inspection, prodltct irspecfior, peme,iksaan uji las
der,gan Bdiograph and ,/lrasoric dan pemeriksaan perakitan di bengkel
kerja
c. Kriteria penerimaan \crileria lot aceeptarce)
d- Salinao calaian pemsriksaan Konka,(tar harus diserahkan kepada
Pengawas. Laporan !$ailrn peme,iksaart iarus dilampirkan-
13. Usulan melode koreksi dan perbaikan teihadap pekerjaan yang salah.
14. Metode pengecatan
15. Sertifikat pemenuhan le.hadap persya.alan
16. lnspeksiManufacture
17. Penafidaan/ penomoran komponen dan perakitannya
18. Fenyimpanan dibengkeldan lokasi lapangan
'19- Fasiliias dan rute trahspo(asidari bengkel ke lapanga.
20- Kualifikasijuru las dan tenaga terampildeagan keah,ian,ainnya
21. l.speksi lji Rad iog raphi. 3ah Ult.asonic
a- Nama perusahaan y6ng melaku'(an inspe,(si
b, Bagan organisasi
c. Peralalan lnspeksi
d. Peralatan kalibrasi
e, Personil
f. l\,4e!odeoperasiional
g. lUlik-lilik dan jum,ah inspeksi
h. Penanganan awal inspeksi permukaan
i, Kriteria evaluasi kerusakan
j. Krile.la penetapan terhadap keselaanalan
k. :ormrair irnpekgi
PERAKITAN )I LAPANGAN (F/ELO EFECI'OI'}

Sebelum memulai palaksanaan lapa[gar, Koal:raatoa harus mendapat persetujuan


Pengawas mengenai keienluan be.ikua :ni :
1. Pe.akitan baja slruklural
a. Usulan rencana peralatan dan pekerjaan semertaaa unluk perakilan
b. Detail pedetakan crane, pos:si lelap dan perpiadaha,i
c. B:la dipe.lrkaa, perincian detailterhadap pengamananjalan .elyang ada
d. Pemasangan perancah dan penqaku
e. Peraiatan lambahan lain yang d:perlukan
f. :engapa,an (bila ada) clan pengirlman
g. Penyimpanan semenlara dan cara penanganannya
h. Pasokan lisirik semenla.a
i. Uruhrutanperakilan/pemasangan
j. Toleransi perakltan dan metoda pemeliharaannya

LI
SUOAH D]BACADAN DISETUJUI
,pP 2017

l, PeElalan c,an prosedur kerja untuk pengencangan baut dan baul nutu
ti.rggi
:. l\4etode dan prosedur kerja pengelasan dilapangan
2. Pemasangan balJl angklr (stopper), ,ealirg dan grcuting
3. PBrgecatan
4. lnspeksi lapangan
5. Usulan penanganan keselamalan
6. Jenis, kapasitas dan sedifikat pabrik pembuat, peralalan, siaging, platforn dan
peralata0 lajn yang diperlukan untuk pelaksanaa. pekerjaaa-
7. Konlraktor ha.!s merneriksa iegangan yang disebabkaa oleh meioda
pelaksanaan dan tegangan pada penyanggaaa seanentara. Laporan hasil
pemeriksaan lersebui haau3 disampaikan kepada Pengawas unluk merdapat
persetljuan.
8, Pekerjaan delail struktur baja sementara dan pondasinya, termasuk perhilungan
<iesai., aaalisis iegangan terhadap jelnbatan selama peaakiian dan pemasangan
di Lpanga..
L Prosedur pernasangan dan pemeriksaan bentuk, ketingsian, dimensi dan
penampilan.
10. Pekeiaan pengencangan baul dan pemeriksaanya.
11. Material moia, pada :aardasan per,elakKan, hasil uji dan prosedur pencampuran
serta pengecorannya.
12. Eerbagaihallain yang d,anggap perlu oleh ?engawas.

4.4 PENCATATA'{ DAN PEI.APORAN

Selama berlangsungnya peke4aan pelaksanaan, pencalalaa selama labrikasi dan


pemasangan baja struktural harus dibuat lerpisah. Seliap bagjan situktw bajs harus
memilikicatatan terhadap metode, hasilpengujian dan perneriksaan :
1. Pengujian material;
2. Melode pengujkn kemampuan juru las;
3. Pengujian pekerjaan pe.rgelasan;
4. Pen,ujian koeisien gesek untuk baul mu{! ai.ggi;
5. Pemeriksaan hasil prod!ksi bengkel (seperti pengelasan, bentuk, dimensi,
penampilan dan lain-lain);
6. Pemeriksaan pekerjaan yang diJakukan di lapangan (seperti pengelasan las,
pengencangan baut rnutu tinggi , toleransi pemasangan, jarak antara las dan lain
ldin);
7. lole.ansi balil angkur (stopper) dan landasan per:etakkan;
8. Laporan p3ngujian, pemeriksaan dan koreksiyang disyaratkan oleh Pengawas;
9. oolumenlasi setiap baglan pekeraan.

t/* st
SUDAH OIBACA OAN DISETUJUI
DPP 2017

5. PERSYARATAN TEKNIS PRODUKSI


5.1 MATERIAL

Semla tahan m.teria: yarg digu.akan dalam pekeijaan baja skuktulal harus
memenuhi persya.atan dibawah ini atau setara. Pengglmaa: matefial yang setara
harus mendapat perselujuan dari Pengawas.

Bahan n3te.i6l yang tahan koros: hatus digunakan sesu?i yang ditury'rjkl€n dalam
gambar.

5.,l.'I BAJA SfRUKTURAL

Baja sruklural harus memenuhi Japah lnduslr:a: Slanda.ds berikut:

JIS G 3106 Rored 3ree, u.iuk struktur yang dilas


JIS G 310'1 Ro//ed slee/ untuk slrlktur secara umum
JIS G 4305 Coid rol/ed slarfl/ess slee/ p/ales sheets s/r&s
JIS G 3452 Carbon stee/ prps unluk perplpaa. biasa
JIS G 3444 Carlro, sfee/ lubes u.tuk struktur pipa secara umum
JIS G 3191 Dime.si, berat and toleransi untuk Hol Fo//ed Sfee/ 8a,
J:SG3'192 Dilnensi, belat dan variasi yang diizinkan untuk Hot Rol/ed
Sleel
J|SG3193 Dimensi, berat dan va.iasi yang d:izln,(an lniuk Hol Rored
Stee/ Plales, Sheets and Slr,ip
JIS G 3194 Dinensiotl, wejght and Tolerance for Hol Rolled FIal Steel
JIS G 5101 Baja karbonyang dico. (Cafton sleelcastingl
JIS G 5102 Baja co. ontuk struklur yang di las (Stee/ cas,ing for Weld€d
structure)
JIS G 5'111 Baja cor berkekuatan tinggi dan baja cor campuran rerdah
untuk struklural (H€rh lensile slrenglh carbon $teel caslifig and
low alloy steel casting fo, stntctural puryaset
JIS G 5501 Desi .or (Grey lroa Casiing)

5.1.2 8A'T DAN MIJR


BaLrtdan mur yang digunakan untuk strukiur alas jembaian harus terdli dari baul
mutu tinggi, high-sl.ength bolt (HTB) yang ie.masuk dalam jenis Driven fype High

ditunjukkan dalam gambar dan haaus memenuhi persyaralan yang ada alau
Persyaralar seiara be kut:

1. Ballt Mltu Tinggi (Bigh Sttenglh Bolt/HTBt


Siiat-siiaa mekanis adalah sebagai bedkul:
a. Baut
(kgflmm,) (kgflmm,) t%t
U!!u K!at Leleh Kual Tadk ecaaianse! 8g&clsi
FlOT Lebih da,l91.8 142.0 - 122_4 Lebin dari 14 Jts 81186

b. lvur
(!gt-m1 (kgflmm,)
U!!c Kuai Lel6h Kual Ta,ik Relerensl
FlOT lebih da.i91.8 1p2.0 - 122.4 Min 95HRB Jts 41186
Max 35HRC

lt
).4-7
f ,L.a6 t.
SUOAH OIBACA OAN D]SEII]JUI
DPP 2017

2. Driven Type H/gh Strergfh Aolh (BTB)


Baul dirancang untuk ditusukkan ke dalam ,!bang baul, kemudian diken.angkan
dergan mur u.tuk baut mutu tinggi. Sitat-sifat meka,ril€nya adatah sebagai
berikirti
a, Baut
(kgtmm,) {kgflmm,) fa)
Kuat leleh Kual Tarik eel8$AIgat Reie.ensi
B6-I Lebih dari48 60-80 Lebii da, 18 Tidak ada
BA'I bbih dari 64 80 - 100 Lebia dai 1a Tidak ada

b. Mur
(kgrmm2) {ksflm.i2)
Muu Xuellglcb KuaiT€.lk <ekerasan Referensi
F't0 Lebih dari9l.8 142.0 - 122.4 Min,95HRB Jts B 1186
Max.35HRC

3. Eaut Ge6er Mutu Tinggi ($hear Type High Strenglh Bolts /SfB)
Baut rrarus dilengkapi kancing ekor dan harus menjadi rusak di bawah tenaga
putaran yar'rg terteniu keUka baul dikencangkan oleh mur Silat oetan:s sebagai
bedkut:
a. Baul
(ksflmm2) (kqtlmm2) (%)
U.qls Kuat leleh (ual_I3rlk Pemanianoafl Referensi
sl0T Lebih dari 90 100 - 120 l\rore than 14 JIS B 1186
Setara

b. :.liri
(kgihm2) (kgflmm2)
l4!!u leleh
Kuat Kuat Tarik Kekerasan Reie.e,rsl
F10 Lebih dari 91.8 102-0 - 122-4 Min.gsllRB JIS B 1186
f,l;x.35HRC Setara

5,1-3 PENGELASAN
l\,,laieial pengelasan harus memenrhi Japanese lnduslrial Slandards berik!t:

Jts z 3211 Cover Elect.odes fot mild sleel


Jls 23212 Dilto fat high lensile strenglh sleel
Jts z 3213 Dilto far low alloy high strength lensile steel
Jts z 331.1 Wies for submerged arc strength
Jts z 3312 Wiresfor CO2 gas shielded arc welding
Jts K 1106 Liquid carbonic acid
J'S K 1105 Argon gas

5.1.4 PENGECATAN

I\raie.ial cat ha{s memen.rhi standar t eitut:


. Japanese lnd!st.ia, S16ndads

JIS K 5500 Classary-\.f Painting tens


JIS K 5400 Tesliag lllethods far Paioli
JIS K 5407 Testing Methodt {-r Painl Conponents

J.4-8

t/'*r'
SUDAH OIBACA DAN D SETUJU]
DPP 2017

Jls K 5410 Panels lat Tesling of Paints


Jls K 0050 ceneral Rules for Chemical Analysis
Jls K 2381 Recommended Prcclice lor Wealhering Tesr
Jts K 5551 apoxy Re$in Paiot
Jls K 5552 Zihc Rbh Primer
Jts K 5553 High Build Type Zinc Rbh Paint
Jls K 5555 Epoxy Resin Micaceous lron Oxide Paint
Jts K 5657 Polyurethane Resln Paint for SteeJ Slruclures
JrE K 5464 Tar Epoxy Resin Painls

Steel Skucttlral Painting Council

$SPC Paid Application Standard No.2


ssPc s72 Hand Tool Cleaning
SSPC 5P3 ,o$Jea Toal Cleaning
SSPC SP6 comeetcial Blast Cl?anirg

' :nd ol Seclion -

t,l
1.4,9

V
f ,f ^?$ /,
SUOAH DIBACA DAN DISETUIUI
DPP 2017

J.5
PELAKSANAAN PERAKITAN

1. FABRIKASI DI BENGKEL
t.1. Definis:
Eler.en strlrklLrr ltama dan sek\rnder yang dinyatakar dalam spesiilkasi inl harLis
mengacu pada persyaratan berikut:
a. E,emen S!ruktur Ulama.
Yang d:maksud dengan elemen st.uktur uiama adalah gelagar ularna, balok lantai,
talok meraaarjsng, balok melinlang, pengaku, penghlblng gese. (srear
correcloas), pen pang tanlalan, bagian uiama elemen Engka balang, pelat laalai
dek baja, elemen penghubung dari slruktur canlilever, tlalok-balok, posts, palai
pengisi sambungan, bagian'bagian sambungan, pelaa tekuk, pedelakkan andas.
b. Elemen Struktur Sekurde..
Yang dimaksud denga, elemen sekunder adalah pengaku dalem arah laleral.
lengaku goyangsn, diafragma, struktur rangka lem, porlal, bagian pengiubung
bagian aias dengan batang utama, pelat pengisj. pengaku antara,:rotoar, pelal
lro:eksi, ias:litas drainase, alat peredam kebisingan-

Pemolongan dan Pembengkokan


a. Kualitas pemotrngan dan kemirinqan sudut permukaan pelal baja haru6 memenuhi
slandar mirimrfi seragaiaraaa dil!njukka0 dalam label J.5.'1.
Tabea J.5.1 Kua:iias pemolongan ujung dan,(emiringan sudut permukaan
pelat baja
Jenis kedudukan
---- baja
EleBen Slruklur lJtama Elemen Slr!kirr Sekundea
llems
Kekasatan permukaan 50S, dlukur merujuk 1005, diukur merujul
pada J'S B 060'l pada JIS B 0601
/Keka$ran oelmukaan) lXekasaran oermukaan)
-tldak
Takik (notch) Adanya taKk lidak bisa boleh leblh dari 1
diterirna takikanl m dan sdiap
k€lebihan 1 mm
dalamnya iidak dapat
dilerima
Ampas Blrbr.r,( Besl Semua ampas bubuk besi harus dibLrang sebelum
dical
Lelehan baja di s{rdut Pembulatan dengan _,a,i-jari 0.5 man atau kira'kia
mendekati, daoat diterima

b. Diakhir penye:esaiaq pekerjaan, semua sardulsudut tepi baja yang tampak


(expose) pada slrukiu. ulama haaus diblrlatkan dengan radius 0.5 mm alau dengan
menumpulkan suCut tepidengan memiringkan sebesar 0.5 mm
c, Perbaikan benluk baja harus dlaksanakan dengan mendapat persetujuan
Pengawas

1.5 1
{lo*a
@yr'l
DPP 2017

d. Pengisi, pelat arhul, baiang pengkat, peagaku latelal dan bag:an-bagian stnrktur
lain yang serlp, harus dibenluk dengan mesin gerjnda, dan sisa serbuk besi yang
ada pada sepanjang siruktur leasebul harus d'bersihkan,
Penyimpangafi dalam pekerjaan pemotongan dengan nyala apiata! mesir gerlnda
larus diperbaik sehjngga rnemeauh: toleransi yang disyaratkan
i S1]dua yarg r1-rsa,( pada pclongrn baja :rarus dibundarkan dengan jari-jari 10 mm
atalr Iebih besar, dengan menggunatan alat bo. atau alat pemotong dengan nyala
apiyang dibantu dengan alat pemandu
q. JaEk minimum dari pusat lubang &ut ke te!: ljung polongan harus memenuS:
persyaraian yang dinyaBkan dalam Tabel .1.5.2 kecuali dinyatakan lain dala.n
gambar.
Tabel J.5": Jarak mi.imqm dari prsat lubang baut ke tepi baja

Ja€k dad pusat:ubalrg ke tepi ujung potongan


Diameternominal Penotolgan dengan lufo
lubang baut Pemoiongan dengaa
Flame-Cu! €dge, Roled
Sheared Edge
Edae and Fi,lished Edoa
MB 18 't5
[,110 20 '17
Ml2 '19
M16 27 23
t\,420 32 28
M22 3"/ 32
M24 42 37

1.3. Pengelasan
a. Semua peralatan las, elect.oda, kawat las dan baian iambahannya, yang
digunakan oleh juru las atau operalor las berkualitas, yang dilaksnakan dengan
mengikuti prosedlr pengelasan yang berrnutu l'tarus memberikan hasi pekerjaan
aas yang memeruil: syarai,

b. Semua pengelasan dibuat di bergkel fabrikasi seslai dengan persyaratan yang


dinyatakan dalam gambar-

c. Klaai kasi aleldroda ,larus sesuai dengaa persyaralar/acuan dibawah ini alau bila
digunakanyarg selara, te.lebih dahulu harus mendapat pesetujuan ?engawas

)lS 23214 - Coveted electrodes br nitd steel


JIS 23212 -"' Covercd e/eclrodes for high tensile steel

1.4. Cacat Pengelasa.


Semua metode untuk mempe,baiki cacat pengelasan harus fiendapat pe.setujuan

Ca6ai-ca.a: yang tdak dapat diieaima, yaii.l sebagai berikui :


Las retak, ti.Cak berfungsi sempuma, mengandung arnpas bubuk besi, berlubang
tidak mulLrs, t!mpang tindih, ada kawai, lledlbang keci:dengan diameler lebih dari
0.3 mm, ada goresan, ada penebakn terupa tempelan. llda,( rata, dan lubang bor
tidak sesuai.
Kontraktor harus mengalukan *retode perbaikan unt!.k me.dapat persetujuan
Pengawas lerhadap hal-halyang disebJlkan di atas-
d. Ii/eskipun tidak terdapat cacat sepe.ti yang disebutkan di aias, namun bi:a
Pengawas rnenganlgep ha6ll las tidak dapat dilerama, maka Kontraktor:tarus

1.5 2

{/*Yo
SUDAH D|EACA OAN OISEIUJU
DPP 2017

netca metode alternalif unluk perbaikan. KonkaKor harus mernenthi


persyaralan yang diminta Pengawas dan langkah-langah lnttrk keper:ran tersebul,
I"arus menladi tanggungan Konlraklortanpa ada biaya tamoahan.
e. Pe$aika. penyimpangan ya.g dia$batkan oleh pengetasan
1) Penyimpangan yang diakibalkan oleh pengelasan haals daperbaiki dengan
proles rsekanis atau pemanasan dengan kelanluan bl3llws iaraklerlstik las
dan logam dasarlidak boleh melemah.
2) Dalam perbaikan dengan pemanasan, batas atas lempe,Gtuae peiaaasan
!.ang dianjrrkan adalah 8500C.
3) Dalam hal perbaikao dengan pemanasan yang lelai ditetapkan, di:etapkan
bahwa ak pending;n iidak digunakan aingga temperaur llun sampai 65OoC
unlxk rc//ed siee/ pada stukturyang di'as.

1.5. Prosedur pemasangan Baul !t.i1r Tinggi lHigh Strength Botts)


a. lubang baut
1) Lubang harus silinder pada sumbunF, kecuali dinyatakan lain dalam gambar.
Lubang iuga harus legak lurus lerhadap permukaan pelat dan l<emiringa.
yarg d:p€rbolehkan harus kurang'l/20.
2) Diameler Ubang baut muiu iinggi harus memenuhi nilain,laiyaag ditu|jukkan
da,am TabelJ.5.3, kecuatidinyalakan :ain dalam gambaa
Tabel J.5.3 Diameter lubang baut
Diameler lubang baut (mm)

Diameter Baul mul! Divea Ape dan Shear type


linggidan baui Baul mutu tinggi

t\t8 10.0
M10 12.0 I\lengacu pada
t12 14.O petunjuk pabrik pembuatnya
M16 18.0
M20 22.5
M22 24.5
M24 26.5

3) Lubang baut pada bagian st,,l]ktur utama harus dib{at dengan alat bor atau
d:buat lubang dengan bordahulu secara akurat dengan diameter tertenlu, baru
kerrudian dibesar alau luoang dtoor lagi denla4 menggunakan suatu cetakan
nal ydrg dilakJkan seleldl perahilan lliuktLr ulama di bengkel. pemuatan
lubang baut iidak di.ekomendaslkan me.ggunakan mesin purc}.
4) Lubang baut pada bagian siruklur sekunder dapat dibuat dengan mesjn pons
untuk diarreter yarg tenelru. o ta tubang oau paoa baja oengal rebal leb;h
dalr -6 mn harus d'ouat sepen LnlJk -irr-<rr. utama (ooirt 3i. lubang baut
unllk baja sambllngaa dengan st.ukiur utama iarus Oibua! seperti yang
dinyalakan daban bagian slrukt!r utama (polnt 3).

s) Tepi lubalg baui yang cl:beatuk daa iras I pergeboran harus menperhatikaa
halberlkui:
) a) Sobekan aiau kerusakkan yang terbentuk pada sekelilinq lubanq balti
akibal pengeboran harus diberslhkan

o'u
1.5,3

{/ ''
SUOAH DlBACADAN DISETUJUI
DPP 2OI7

b) Goresan di sekeliling lubang ba!1..!rtr.r lingga harus dilrilangkan, namun hal


ihitidak pe.lu dilakukan !nt!k baut-aaut biasa.

6) Toleransi ukuran lubang baut harus memenui:i le$rarataa yaag ditunjukkan


pada label J-4-4 kecuali dinyatakan lain dalam gambar.
Tabel J.5,4 -toleransi diameter lubang baut
Diameter lubang unluk baul mutu tinggidan baut biasa (mn,

Struktur Baja Utarna Si.xhur Baia Sskunder


+0.5 +1.0
ieiaoi+1.0 urtuk 20% dariqruo ietaoi+2 0 untuk 20ol" darionro

7) Dalam lal contoh lubang lror dielallasi, maka lebih dari 2 contoh lubaag
hams dibuat ua:uk masing-masing kelo.npot baut dalam suatu sambungan.

b. Pengencangan baut mulu u.gg:


Pengencangan baul mutu tinggi har.]s dilakukan rnenuru! petunjll( be.:ki.rl:

1) permukaan kontak elemen baja yang akan disanblug deagan baul mutu
tinggi harus dipe akukan dengan cara-cara berikut-
a) Karat harus dihilangkan dengar sard blaslirg aiau dengan cara lain yang
sesuai.
b) Kekasaran pemukaan baja harus 50S sebaga;mana dl.yatakan dalam
.lls B 0601 (Kekasaran permukaan).
c) 3ila pelapis cat dasar dipakai pada pelaa sebelurn proses pemotongan,
maka cat te6ebul harus dlhilangkan dengan bksling, semptulan api, sikat
kawat. Jika selain lipe sambungan geser, mal€ cal dasar iidak perl!
dihilangkan.
2) Pelapis cat dasar atau cal meni anti karat tidak harus digunakan untuk
pernukaan elemen baja yang menggunakan ring pada baut mutu tinggi.
Pelapis cat dasar dasa,lidak perJu dihilangkan.
3) Bila gaya iarik baul m!1u l,nggi dilenlukaa ni:ai torsinya, maka ha.us mengacu
pada Tabel J.5.5. Uji coba lratus dilakukaa terhadap 5 baut segera sebelum
pekeiaan dimulai. BaLrt yang diuji dapat digunakan kembali untuk siruklu.
ulama, kecuat bib diputuskan lain oleh Pengawas.
4) Jika gaya larik balll mutu tinggi yang diienlukan, u:i .oba hatus dilakukan
dengan metggunakan data inspeksi dari pabrik pembratnya. da. iolok
lkumya mengacu pada spes:flkasi ieknis yang ada daIi pab.:k pembuatnya
lersebut.
5) Pada saal pelaksanaan pergencangan baut, penyedla baut lraj,b laenyiapkan
Elr,pmore (a:at pengut(ur gaya prelensioned pada baulJ, shear iyrench. inpacl
lrrench (alat mengencangkan/ nrengendorkan baul).

J.5-4

t/ '^,'
SUOAH DIBACA DAN DISETUJU]
DPP 2017

TabelJ.5.5 Keterlran gaya larik ballt mulr linggi

Gava larik ltoni)


Diameter
F8T FlOI
M'16 9.4 11.6
M20 14-7 18.2
M22 18.2 22.5
M24 2t.1 26.2
6) Pengencargan baut rnulu tinggi d'lakukan menuarl petunjuk berikut ini:
a) Sada saat drengencangkaD bau:. harus dljarnin bahv/a pemasangan
harus'mrproses dari ke,ompok baut yang ditengah menuju keiuar. Pada
awalnya ball dipasang ian dikencangkan hingga 80 0,6 dari torsi yang
dipertrkan untuk gaya iarik yang ditunjlkkan pada Tabel J.4.5, dan
kemudian iahap kedla besaran torsi ieatenlu dipakaikan kernbali dari
pusal sualu kelompok baul menuju arah luamya.
t1) Setelah pgngencangan baut selesai. maka harus dibed la.da untuk
iodnlifikasi.
7) Bila ditemukan baut dikenca.gkan secara be.leb:l€n maka Md perlu
dilepas kembali dan kelnudiaa dikencangkan lagi, dan bila baut masih
kumng kencang, maka dikencrngkal kembali secukupnF dengan
menambah besaraa loasi.

8) Baut TC 3oll hanya digunakan 1 (satu) kali (permanen), da;i tidak


diperbolehkan digunakan untuk ball selel (pe,akdan).

Pekerjaan Elemen St.uktur


a. Elemen simktuauiama dan sekundet
1) Apabila dimensi ceah dilentlrkan dalam gambar. maka ukuran toleransi
haruslah t 2 mm.
2) Celah anlara pelat baja dan suatu sambungan iidak boleh melebihi 2 mm.
3) Jarak antaE ujung potongan dari pelat bala pada sambungan tidak boleh
melebihi4 mm.
4) Konta,( permlkaan aaiara elemen pe'at dan pelat sa,naungan hanrs
dipasli,(an €p3t. Celah yang ada, tidak lebih dad 1,5 mm letlalnya anta.a pelal
yang berdeaatan. 3ila pe,bedaan yang lebih besar dari 1 mm harus
"da 1/10 atau siat lain yang sesuai.
digerinda dengan kemi.ingan
5) Pada ljung pengaku iengal, anaa.a alall diaf€gma tengah, salah salu
!,jungnya tidak dilas dengan pelat ilens. sedemikia. ttingga kontak dengar
pelat flens mempunyaice,ah yang lidak lebih daai 1 mm.
b. Bentluoimensi da. Tolera.si
1) Bentuk dan di.ne.s: stnrktu r baja harus sesuaidengan gambar.
2) S€mua jembatan harus dkakit dengan memenuhi toleransi sebaga:anana
dinyatakan dalam TabelJ.5.6 kecutsli d;nyatakar :ain dalam gamba..
"

t.5-5
t/*v r'
D]BACA OAN DISEII]JUI
DPP 2017

Tabel J,5.5 Toleranri$t!k di.ne.si eleren sl,aktur (mm)

NO IIRA!AN JOLERAIISI CATATAI\I


1 Benlang 1(5+0.151) Unluk jembalan kantlever, benlang
keseluruhan yang digunakan
L : la.jang aaniang
teodtis (m)

2 Jarak anlar sumbu rasuk pokok 1(3+0 5B)


B =j3|ak anaar sumbLl
balok atau rangka

3. Selisih jarak antara sumbu aias + 12+28)

Tlnggi r.suk alau Bngka pokok 1{4+0 5H)


H . tinggi rasuk alau

5. Kemirjfgan rasuk pokok 6=3+H


H - llnggi .asuk alau
rangka pokok (nr)

6. S€llsih ketinqgian di tumpuan 5mm


7 Plus 0 3+0,151.
tengah bentang maks.12 mm Nilalmlrilak 6 " l(ll ukuran) - {LL renca"a)
{di Benskel)
L=benlano teoritis (r.l
MinLrs 6 3+0,051,

L=beniano ieor'itis {m)


8. Selisih ketingsian 5mm
panel rangka
jernbatan

Aniara kki- Jalur 5mm


tunggal
rangka
Jalur 7mm
ganda
Kelurus3n horizonial jem batan
6=3+0,11

L=bentang teoritls (m)


k_ L _________,

t.5-5
4
'J/
/n E ,,' .'t

SUDAHDTBACADANDSETUJU

I t
DPP 2017

NO URAIAN TOLERANSI CATA1AI


10 Kelu|l.is3n horizontal jembaaan
d: anbra a€.gai pada beberapa bagian
elemen sepanlang 20
m

11. S.llsih keii.ggian El6vasi kifi 1/400jarakantar


dan kanan
permlkaan banlalan di
turnp!,an sisi kanan Ca. sisl kri

Elevasi muka
atasbanlalan
vans

jembalan
dengan
gelag6r

disamping

lepieta3 !2
flens daa tepi
alasba.ia,a.
jemb3ta.
dengan
geiagaa

disamping

'12- 1+01//1000)
2|(1.5W/1000)
13 lo,eran:i sldul anlara pelat
badan dan llens yang dilas
me.jada prolll I, kecualiflens W= lebar fiem.ns {m)

14. Penyimpangan kelurusan sisi Lendulan pada as, dari


iens, kecua,i untuk flens atas
elemen sepanjang 1,5

,5

ffi
5. Penyimpangan kelurusan : = U1000
komp"6en pokoUbatang uiama,
dirklr paia setiap bagian

h lE g /'
", .du
SUDAH DIBACA DAN DISE'IUJUI
DPP 2O17

NO IJRAIAN TOLERANSI CATATAT'I


t6, Penyimpangan kerataan llens H1250 alar 2r3t
dad balok box Ambil yanq lebih kecil
t- tebalpelat badBn

Penyimpangan

I
17 Antara plat W1150 aiar t
d,ambilyang lebjh
kecil

I
H
Antara plat wr150
dengan
pengaku atau
pengaku
dengan
F *,--'l
pengaku

Perakitan di Bengkel
Sambungan sementaaa unluk elemen strukiu, utama di bengkel harus digunakan
pasak (drfpln) atau baut. Jumtah pasak atau baut minlmum y-ang digunakln untuk
_
tiap grup lubang baut mut! Unggi harus mengikuti ketentuan berjk-ut.
1) 5% dan 20% untuk petat flens
2) 5% dan 10% petat badan
3i 5% da. 20% rntuk balang rangka (Iruss chods), dll.

d. Toleraosi Beniuk dan Ukuran permukaan Las


Bentu,< dan ukuran peorukaan las harus mernenuhj ketentuan dalam Tabel J.S.7.

Tabel J.5.7 Toleransi benluk dan ukuran permukaan las


No Batas Toleransi
1. Ketidakralaan permukaan Kurang dafi 2 mm pada bagian 25 mm
Peranukaan las seoafiano ialua les
2 Toleransi unluk uku.a. las Antam + 2 mm dan O. NamunlEmlllin,-
pengisi toleransi aniara + 4mm dan-i mm
dilakukan untlk panjang tolal sampai 1Oolo
satu ialur Jas_
3 Selisih ukuian anlara feet las Kurang dari 2 mrn, namln toleransi alaua
pengisi veriikal dan ho.izonlal mm maks, dilakLrkan untuk lolal panlang
sampai 10% satu iatur las.
4. Toleransi untuk ketebalan A.tara + 1.5 mm dan 0. Namun demikian
lehe. pada penampang loleransi antara 3 mm dan - 0,7 mm
melinlang diperbolehkan unluk total panjang sampai
'1odlo jalur
las.
5 Dalam tolongan Sisi Kurang dari 0.3 mm maksimum-65trm-
barai3h apabila komponen diperbolehkan untuk panjang tolat sampai
lenyelesaian ulama denqan 20% ialur las.
iidak diteniukan Sisi liuraag dari 0-5 mm, namuo loleransi 0.7
komponen mm maks diperbolehkan untuk pa.jang
sekunder lolalsampai 10% ialur las

1.5 I
t /-v t'
DISETUJUI
SUOAH DIBAOADAN
DPP 2017

6_ Pen!,aagan t(ecuali ii<3.dim.nar<15,


penyelesaian dilentlkan ,i<Adi:nana15<r<25
h s .-- b, dimana ! > 25

7. Keti&k,aiaan Elernen Krrang dari 2 Untuk las antaaa


permtkaan ulama mm komponen llama dan
Permukaan las sekunder, ni,ai orluk
pada koraponen !tama
Pembaharuan Elemen Klrang dari 3 digu.akan apabila
batarE dan sekunder beaada pada arah
pengelasan legangan komponen
bantalaa ulama, sedangkan nilai
uniuk komponen
sekunder diguaakan
apabila ncrmal pada
teoanqan tersebut
8. Tlngkat kecembungan Kurang dari 2 mm

'l_7_ PENGECATAN
a. Je.is dan tebal lapisan cat
1) Jenis Cat ya.g digu.akan untuk mengecat sellrlh iomponen jembatan
adalah Epoxy (No, A/kyd).
2) Tebal laplsan cat 255 p (micro:r) dan dilakukan 5 (lima) hpis dengan
ketebalan masinq'masing sebagai berikut :

a) Lapis dasar:
- Type cat I EPOXY RESIN Z|NC. RICH
- Ketebalan kedng ca{ i 75 micron
Catatan : ',ntuk dae.a:r pertemuan (Jomi) menggrnakan cat
lNORGANIC
b) Lapis kedua:
EPOXY RESIN B/..SED
- Keleb3lan ke.;ng cal 60 micron
c) Lapis keliga i
-Type cal EPOXY RESIN BASE)
- Kelebalan kering cal 60 l]licron
d) Lapis keempat I

- Type cai POLYURTTIJANE iTSI\


- Kelebalan kering cat 30 micron
e) Lapis kelima i

- Type cat POLYURETiANE RESIN


- Ketebalan keaing cal 3l macaon

1.5-9

l
t' '#>- /''
SUOAH DIBACA OAN DISETUJU
DPP 2017

b, Pe6yarat r pengecdan
1) Pemlkaan kompone. yaag akan dical harus bebas karat, debu, minyak, air
dan koloran,kotora. lainnya.
2) Sebelum dicat komponen y?ng akrn ,jical harus di bersihkan dahulu dengan
mengglnal(an steel git blastitlg sampai mencapai tingkat Sa 2.S - Sa 3.0
ses.ai lso 8501-'t.
3) Debu sisa blasting harus dibeBihkar dari komponen pe.rnukaan yang akan
dicat.
4) Seltrrh pekerjaan pengela*n, pembo,an gerinda lertt9dsp komponen yang
akar di blastirg harus lelah se,esai sebelum pelaksanaan SenJ Blasling
dilaksanakan ierhadap komponen yang bersangkutan.
5) Pelaksanaan pengecalan ha&s mengikuii prosedur dan ketentuan-kelentuan
yang ietah dileiapkan oleh pabrik pembuatan cat.
6) Pengecalan tidak boteh ditaksanakan bita ketembabanl]isbi ldara lebih dari
a0 v..
7) ?engecalan lidak boleh dllaksanakar bila tenrperature udara klaang daai
5'Celsius
8) Pengecatan tidak boleh dilaksanakan bila banyak angin dan deb!.
9) lengecalan tidak boleh dilasanakan bila diperkirakan ha.l akan huian pada
watiu cal belum kering benar.
c. Pemeriksaan sebelum pengecatan
1) Pemeriksaan kebersihan permukaan yang akan dlcat segera selelal, p.oses
Sand Blasling.
2) Pemeriksaan Kelembapan Nisbj lrdara ( Arr Felative Humjdly).
3) Pemeriksaan temperatur udara dan lemperatore komponen yang akan dicai.

d. Peme ksaan hasil pengecalan


1) Pemeriksaan ketebalan lapisan cal keting (dry /,lm lhic*ress) de.gan
menggunakan alai pengukurtebal iapis cai.
2) Pemeriksaan secara visual.
3) Pemeriksaan dilakukan setiap lapjsan cat.
4i Toleransi ketebalan cat ada ah !2Aya
1,8. Pengirjman
a. Jadwal Pengiriman
Koataktor harus menyerahkan Jadwal penlir'iman kepada pengawas. Jika
lerdapal perubahan peBetujuan jad\,lral pengiaiman, Kontraktor harus
n'reqleroleh persetujLlan pengawas dan berik,ti

t l'tv t'
1.5-10

SUDAH DIBACADAN DISETUJUI


DPP 2017

1) Metoda pergiaman dan rute;


2i Jadwal pergi.iman;
3) Menyusun metoda pengangkutan dan perlindlngan terhadap kemungkinan
kerusakan
4) NIUaU bongkar elemen baja skuktir€l
5) Penyimpanan sementara
Semua rencana diatas traals mendapal perselujuan pengawas,

b. Keselamatan
KontraLlor harus mematuhi seinra peralumn l.rdonesia untuk pengamanan
material berqerak dan melindungi baaang-barang leasebut dad berbagai macam
kerrsakaa. Jika terjadi kerusakan di kemudlan hari, Kontrakaoa harus
mempeabaiki kerusakan lersebut atau mengganti cai yang iergores sehangga
dapal dite.ima d3n disetuiui pengawas.

1.9. Gudang
Eaja struktural harus disimpan diatas tanah dengan mengunakan plalform,
penyaagga roda, alau penyangga:ainnya. Bala Ie.sebut harus bebas dari kotoran,
pelumas/ gemuk, dan benda asing lainrya, dan harus terlindungi sebaik-baiknya
ddldm rdng(3 memperkec I rerjaoirya ko'os'.

2. PEMASANGAN OI LAPANGAN

2.'l
Pekerjaan meliputi pe.yediran da.i semua pekerlaan seme,liaaa yang penling bagi
pelakilan di lapangan, pengecalaa, pernasangan. pemasangan andas dengan
grouting, pemeriksaan dan semua pekerjaan lain yang diperlukan untuk memenuhi
konirak.
Tidak ada fabrikasi yang bisa dimulai sarnpai dokumen di bawah 'Pe.gaiuan",
dit,njau oleh Telaga Ahli. Koataaktor harus bertaaggung lawab aaas penafsiran yang
benar tentang pekeqaaa untuk dilak6nakan dan unluk kete,itian dime$i seca.a
detil. Tidak ada penyambungan stlu(txl yang lidak sah akan diijinkan. Pertimbangan
harus diberikar latrik keseiamata. dan kemuagkina. bahaya-

2-2 Perakitan
a. Struktlr dao bagian-bagian dari jembalan harus secara hati hati ditangani dan
disirnpan agar supaya terpelihara, bersih dan kering dan terbebaskan dari
kerusakan alau pencemaran.
b. Semua struktur dan baglao yang menunggu untuk ercksi harus disimpan sesuai
p,oseda, e€ksi ,oiuk memudahkan lransporlasi ke lokasi ketika diper:lrkan.
Seoua sl!,(ua dan t agian harus disokong oleh banialan aiau sejea,snya ag6.
supaya memudahkan penanganan dan mencegah keausakan. Penguktran
haflrs dilakirkan untuk mencegah kerusakan cai dari kerusakan karena iklam atau
etek lain yang mengganggu.
c. penjepit se.,'rentara, lermasuk alat bor drift, h;_)rus dipasang sedlkitnya 25rk dat
suaiu kelompok sambungan lubang baut.'Penjeprl d.ifl ha.us digunakan
sedikitnya 5% dari sualu kelompok samburgan lubi].ng baut, ielapi lidak !ntuk
mg,nperbesat alat1 meallsak lubang tersebul.

1.5'11
DPP 2017

d. Keaika lenyelesaian perakilan, Kontraktor harus memeriksa jembalan lersebul


uatuk $emeriksa apakah sudah sesuai dengan gambar dan spesilikasi dan
h?a!s meryampaikan hasil peme.lksaan tersebut kepada Tenaga Ahl urtuk
mendspatlaa perselujlannya, yang harus diperoleh sebelum menerrskan
pemasangan jembata. lersebut.
s. I!:9tar!9i untuk perakitan di lokasi adalah sama seperli saat perakilan di pabiik.

2.3, Pengencangan 3aut


a. Semua ba!l, harus sesrai deaga! persyaratan yang ditelarkan p6da spesitkasi
in;.
b. Alat penghubung st.uktur beabaul harus bebas daai semua benda aenik, beram
dan material laia aiau cacat-

?.4. Pengelasan
Keclalijika didisein pada gamba., tidak ada pengeaasan lapangan uotuk perkuatan,
peaar:ganan atau kontak untuk ereksi pada jemtatan baja akan diijinkan. Semua
pe.gelasan harus dieksekusi di pabrik.

3. P:,VIASANGAN JEMBAIAN OI LAPANGAN


Penyatalan

a. Kolrponen-komponen yang akan disetel harus bersih, kering, tidak berka€t dan
sudah dilapisical dasar (uollk baja expose).

b. Komponen-kompo,len jernbatan harus dihubungkan salu dengan yang lain menurut


iarda-tanda yang telah dibe.ikan sesuai dengan gambar. Hubungan-hubungan
diselengga€kan dengan menggunakan pasak baja (drip) yang berdiameler sama
dengan lubang baut-bari penyeielyang dilengkapi de.gaa rirg se.la d:keocangkan.
Perbandingan jumlah baLrt de.gan jumla:) drip adalal't 40 % : 20 % dari jumlah
lLrbang disalu ttik hubungan.

c. Apabila komponen jembatan tidak dapal dihubungkan karena kedudukan lubang,


lubang tidak sesuai sat! dengan yang lain, Kontraklo. dan Konsulten Pengawas
harus mengadakan pemer:ksaan atas sebatssehab tcrjadinya aalie$ebut sebelum
Penyelelan dilanjutkan.
d. Jembatian harus dipasarg dengan diberi peninggian (zeeg atau chamber), sesuai
gambar rancangan.

e. ,alam penyetelan jembatan, perbedaan elevasi titik tumpuan (andas) tidak boleh
lebih 2 mm.

3.2 Pemas!ngan Baut


a, Pemasangan ba.it hanya boleh dilakukan jika kedudukan jembalan pada ke 4 titik
andas sudah waleapas (1idak leiadiskilu atau ,ne[nfir).

b. Pemasangar baut hanya boleh dalakukan jika kedudukan zeeg sudah tida) ada
perubahan.

{/*Et'
t.5 12

SUDAH DIBACA DAN O]SEiUJUL


DPP 2017

c. Pemasangan baut:ranys boleh d,lakttk r':likajembalan sudah diseiel seluruhnya.

d. Pemasangan ba t harya bo:eh dil?kukan jika semua baut-baut penyetel sudah


dipuiar keras dan tidak ada rongga anlara pelal ya.g d:jepjt.

Pemasangan baul hatya boleh di:akukar jika kedudukan drip sudah diatur
sedemikian rupa setlingga tidak akan lerjadi pergese.an anlara batang balang yang
dihubungkan serla jumlahnya harus memenuhi slarat untuk setiap titik buhul yaitu
20 7. darijumlah luba.g pada satu iitik buh.ll.

i Lubang-lubang baut yang lidak sesnaisrlLt gama lain, lidak bo,eh diperbaiki dengan
pahat alau kikir.

Selama penyetelan da. pemasangan baul, harus dilakukan pengukuran dan


pencatalan zeeg setiap hari. Jika terjadi perubahafi, harus segera diperbalki
sehingga zeeg yang diteniukan dapat dicapa;.sesuai gambai raaca.tgan.

Pemasangan baut perlama harus dilakukan pada iitik buhu, €slk pokok bagian
bawah yang membenluk zeeg, selanjulnya pemasangan baut pada titik buhul
Iainnya pada r6suk pokok tlagian alas dan bay,/ah, sehingga rasuk pokok dinding/
rangka teabentuk lebih dahulu.

Jika terjadi kegagalan daiam pemasangan baut, baut tersebut harus langsung
diganii batu.

- End of Seciio. *

t /*s'r
t.5-13

OISETUJUI
SUOAH DIBACA DAN
DPp 201"/

J.5
TIANG BOR {BORED PILE)

,i. RUANG LINGKUP


a. Bagian iai nencaklp peasya.aian unluk melaksanakao dan mempersiapka.
bahan, lnsta:asi, pembuatan dan pengujian pondasi tiang bor beton.
b. Satu seri uji pembebana. Iiang (pile laading lesl) harus dilakrkan unllk setiap
jembatan.
c. Persyaralan yang :idal teacanlum dalam bagian ini aaanrl dielaskan pada lragian
aa:nyang berh.rbungan aelap digi]rakan.

2. PEDOMAN DAN STANDAR


Pedoman dan Slandar berikut ini dimaksudkan untsk memberikan tingkat klalitas
yang dapal dilerima lnluk bahan dan arcdui. Konirakto,dapal menglsulkan pedoman
alternatif dan standal asaikan mereka memberikan acuan selara kualitas sebagai
pedoman direterensikan dan standar serta diserahkan unluk mendapat persetujuan
lerlebih dahu:u darj Konsullan sebelum digunakan.
. American Association ot State Highway and Transportalion Olllcials (AASHTO)
. ?eraturan Beton lndonesia (PBl 1971)
. S:andard Nasional lndonesla {SNl- 2002)
. Saa.dard lndustri lndonesia (Sll)
. Jala Cara Perhilungan Slrukiur Beton lJnluk Bangunan Gedung (SNl 03-2847-
2002)

3. JAMINAN DAN PENGENOALIAN MUfU


a. Kontraktor harus memenlrhi standar actan yang ber,aku yang tercantum dalam
Bagian "Jaminan dan Pengendalian Mulu" dan k.ite.ia yanq diientukan disini,
b. Kualillkasi dafi Pengalaman:
Pekerjaan yang ditenllkan da,am bagian ini harus dilakukan oleh seorang individ!
atau perusahaan dengan repulasi yang telah dikenal daD yang mempunyai
keterampilan dalam pembuatan, pemasangan dan pengujian pondasiliaag bor.

4. FENYERAHAN
a. Konlraktor harus menyerahkan kepada pengawas rntuk diseiujui semua gambar
yang relevan dan rincian lain da.i metode yang diusu,kan, lrutan, waktu dan
peralalan pekerjaan liang bor yang diperlukan.
b. Kontraklor harus melaklrkan invesliqasi tanah unauk mentaiami karaklerislik
lapisan lanah dala.n .angka pelaksanaan pet(eajaan tiang bor. llasil investiga6idan
melode pelaksanaan boled p/e lermaslk .nelode pengeboran harus mendapal
perselujuan Konsulian.

/ '*
.1.5-14

,f r,"

SUDAH DIBACADAN D SET]]JLJ]


DPP 2017

5, PERSYARATAN TEKNJS
5-I I!'AT!RIAL
a. Mslerbl Belon yang akan digu.akan uniuk pekerjaan harus sesqai Sagian J.l
"Beton',.

b. Material Baja llrlangan yang akaa digunakan unluk pekerjaan hanrs sesuai Bagian
J.3 'Baja Tulangan".
.. Material Bentoniie wa;ib memillki karakte.istik sebaga! berikuti
'1) Sentonite yang digunakan untuk bored pile harus mendapat pe.setujuan
Konsrltan. Beatonile harus seslai dengaa edisi te.baru da.i American
Petroleum lnslilLte Slardar 134
2) Bentonite harus disimpan dalam kondisi kering. Perhatian khusus harus
diberikan untuk penyirnpanan massal agar bentorile lidak rusak karena
kelembaban.
3) Untuk setiap 1 ton benlonlte, kadar air harus berad3 da,am rer-lang ): 2o/o',

viskositas lidak lebih dari 1 2 pcs dan kekuaian gel diukur pada 10 menit tidak
:ebifi da.: I 0,023.
4) Benlonite lr?mslah dari jenis lgrnpung yang mengandung mineral
montmo llonite.
5) Satu sampel bentonile per panel harus diuji dalam kondlsi ya.g sama
sebagaimana lelah dllakukan oleh pemasok aiau produsen sebellmnya, pada
tanggalkera panel ini dimulai.
6) Air yang digunakan unluk dislelsi benlonile larus memilik: pH hampir netral
atau ha,us dilakukan usaha unlrk mentilgkirkan air garam atau air yang
terkontaminasi oleh garam.
7) Bubuk benlo.ite ya.g digunakan dalam pengeboran tlaaus memi:ild sita:
sebagai ber:kut:

' Speciricgravi9 1,01 - 1.15


. Vlscosity 30"98 .e. (Marsh funnel 9461':500)

' Sl'rear Sirengih 1


-
.4 1 0.0 a!/,i#

'?H s.5 - 1?.0


. Sand contam:naie Iess than 5%

5.2 BAHAN ALlERNATIF


Kotlaatlor dalal mengusulkan bahan-bahaa slleanatit dan addilive yang kualilasnya
selara, dan na.rlan diajukan unt!k disetljuioleh <onsullan-

{ /'Y-
.1.5-15

t"'
SUOAH DIEACA OAN OISETUJUI
DPP 2017

5.3 PELAKSANAAN

5.3,I PENGEBORAN
Pada saat pelaksanaan pe.oeboran, Koniraktor harus memasiikan stabiliias lanah
pada lubang bor sampai lahap peiaksanaan pengecor€n. Apabila kondisi stabilitas
lanah lLrbang boa ra,r'ran longsor, maka Konlraktor wajib nenggunakan material
Sentonite denga.l melode sebagai berikut :

a. Jekanan lurnpl]a b€atorile dalam pengoalian harus draga sedemikian hingga


ielanannya selalu mel€bihi tekanan yang diberikan oleh lanah dan air tanah, dan
casing searenlaaa ha.!s digunakan unluk merrastikan siabilitas tanah dalam
luSang teiaga hilgga beion dilempatkan. Casing ha.us tetap berada pada
kedalama, 1,4 m dari muka tanah sebelum ditarik keluar alau aias persetujuan
Konsultan- ilrmpu. benlonile dalam lubang bor harus ietap dijaga sekLrang-
ku.angnya 1000 r,'tn: dialas mlka ai.tanah.
b. Langkah langkah pencegahan tta.us diambit agar lumpu, ben:laile tidak meluber
keluar lubang. Konlraktor harus berianggung jawab atas lianbah lur.pur bentonite
yanq tidak laEi digunakan- Konhaktor harus menjaga agar penggunaan benton;te
selama konstruksitidak menyebabkan polusi pada daerah publlk.
c. Bubuk bentoniie haaus dican'lpra lecara ntenyelrruh ke dalam air oleh m;xer yang
seslrai sampaj semua benlonite telah be.camput dan tersebar secara merata.
Kadar benionite harus memperhitlngkan sifat sifal ianah datam lubang untuk
menjamin stabililas lubang bor selama penggboran. Kekentalan dan tekanan
lumpur benio.lite hams dipastikan dapa: menjamin keslabilan lubang bor.
d, Kontraktoa irarLts menja3a lumprr bentoarite te.si*ua6si dengan baik selama
pengebora. dan sebelur.] pembelonan. tlempertahankan lumpur bentoniie dalam
,(eadaaa baik rrerupakan peFyaratan yang beilangsung lerus menerus, teamas{lk
pada saal pe.geborar dihenlikan.
e. PeGlatan uji yang digunakan harus mernenuhi slandar American petroleum
I,tstilule APIRP-138. Tambahan atau alternatif peratatan yang digunakan harus
dengar persetulua. KorsLrllan.
f. Kepadatan daIr kekeniaba lumpur benlonite harus diuji dongan Marsh Funnel
yilcos/ty. Apabila hasil pembacaan tidak konsisten, Koosulian dapat
anenghentikan pengeboran.
g. Pengukxran kepadatan dan kekentalan harus mentperhiiungkan ,Gdar al. bubuk
beatonile.

5.3.2 PENGECORAN BETON


a. Metode pengecoaan harus dibuat sedemikian rupa agar merghasi,kan belon yarg
monolitik ke selu.!h lenaanpangnya. Pengecoran harus raemen!hi persyaaatan
persyaratan berikut.
b. Sebelum pengecoran, harus dipastikan tidak ada tanah alau benda-benda yang
iak diinginkan di dasif lubang boa Jlka lumpur benlonite digunakan. maka ,umpur
benlonite ini ha.us diuji terlebil dahulu dengan mengambil cortoh yang sesuai
dengan persetujlan Konsulta.. Jlka spec,flc qravity latu{an }entoaile melebihi
1.25, maka pengeco.an belum bisa dilaksanakan sebelum laar:an lersebut digi rti
alau diperbaik sesuai dengan arahan Konsulian.
c. Pengecoran baru dapat dilaksanalan setetah tulangan, kesiapan tenaga kerja,
pera;atan, aencana pengiriman material beton dan hai-ha1 lain te,ah dlperiksa dan
disetujui<onsulta.).

J.5-16

{ l:* t'
DPP 2017

d. Alal penggetar lary, dapal digunakar apabila telah d;selujui oleh Konsuttan.
e. Apabila gambar menunjukkan bahwa muka ai. tanah lebih linggi dari tekanan
dalanr lubang bor, maka Kontraktoa hams mengajukan metode yang cocok untuk
disetujui ole! Ko,isl]:tan sebelum dil€k9araka. pengecoran. lekanaa larulan
dalam l!bang borlldak aoleh dibav/ah muka ai. tanah kecuata dapa: diperhitungkan
bahwa lubang bor tetap siabil.
f. Setelah liang-tiang boa selesai dicor. maka lubang lubang kosoog yang sisa harus
dijaga dan ditimbun dengan hatil'tali sessgera mungki, dengan mater,al yang
merrenuhisyarat.
g. Sambungan {Joint Connection}
Pengecora. liang dilaklkan minimal I m (satu mete,) ,ebih linggi dari elevasj
dasar pondasi atau sesuai persetujuan Pengawas sedangkan pembongkaran
belon dilskukan sampai ketinggian 100 mm diatas dasar pondasi sebagalmana
dilunl.lkkan dalam gambar- Sebolum dilakukan pembongkaran beton, kontrakto.
haaus menyampaikan prosedur pelaksanaan pembongkaran beton untuk
mendapat perselujuan Pengawas.
Pelaksaaaan pembongkaran beton harus dilakukan Kontraktor dengan lanpa
menggangOu/memolong/menlsak tulangan utama dari tiang bor (bila terjadi
ke,alaian konlrakior sel,inqga bela lLrlangan ulama dari tiang bor sampai terputus.
maka pengawas h3rus menolak liang bor tersebul. dan meminta konraktor uniuk
mengganti dengan tiarg bor baru), selelah beton dibongkar sampai dengan
kelinggian 100 mm diaias dasar pondasi, koniraktor harus memperbaiki posisi
tulangan uiama dan lkatan sengkang dari penulangan tiang bor sebagaimana
ditunjukkan dalam gaanbar. Biaya untuk pembongkaran kelebihan coran belon rnt
dan akibat kela,aian yang dilakukan konlraitor rnerupakan tangg:r.gaa Konlraklor

5,3.3 CATATAN PENGEBORAN DAN PENGECORAN


a. Konlraktor harus menyimpan caiaian Geco.d) semua kegia:an pengeboran cjan
Pengecoran liang bor.
b. Hasil pengeboran yang be.beda dengan yang terjadi secara umum harls dicatat
khusus dengan keleraagan rlngkas berkenaaa dengan kelainannya.
c. Konl, aktor harus membrai dua salinan cataiaa pelaksanaan liang Ooa yang :etah
ditandatangani pada harikerja dimana tia.g lersebut dlbuat.
d. Dalam waktu 24 jam selelah ljl petnbebanan tiang selesai, Kontraktor harus
menyampaikan gralik pengujian yang me[unjukkar l]ubungan antara beban dan
penur\inan.
e. Konlraklor dapat mengajukan aliernallf metode uji pembebanan Uang selain dari
yang dijelaskan dalam spesiilkasi ini. Untuk itu Kont.aktor l]airs mengallkan
secara rinci prosedur pelqksanaan pengujian lelsebut, lennasuk pemakaian
bebar cara pengukurannya dan melode cvalLas:rya.

6. UJITIANG BOR
Konirakior diwajrbkan membuairdan mengajukan rencana / meloda 'lesi pembebanan
lerhadap tlang pancang kepa.da Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas untuk
memperoleh persetujuan. Test Pemleaanan hanya dapat ditaksanakan apabila

i.5'17

SUOAH OIBAOA DAN DISElUJU]


DPP 2017

dilaksanakan sesuai dengan rencana / metoda yang lelah diseiujui oleh Konsultan
Pengawas / Pemberi Tugas.

a. Pengrjian dengan Stalic Load fert


1) Umum
?engljira tiafig dilaksanakan untuk mengetahui dengan pasti daya duklng
dari lenis po.dasi pada seliap jembatan. Jurnlah tiang bor yang diuji tidak
l(urang dari satu alau iidak lebih dari empat unluk seliap lembalan. Pengujian
llang dapat dilaksanakan di dalam aiau di l::ar keliiing po.dasi,
dan dapat menjadi bagian dai peker.iaan yang permanen. Beban-beban
uniuk peng!.iian pembebanan tidak boleh diberikan sampai beton menaapai
kuat lekaa $ioirum 95 % dari kuat lekan beion beaumur 28 hari. namun
dapat juga menggunakan se.nen de.gan kekuala. awal yang linggi (rl9r-
ea y-strenglh ceneo\, jenis :ll aiau :llA r.tuk belon dalam liang pergrjian
pembebanan unluk liang larik.

2) Pera:atan
Peralalan yang digunakan ada,ah peralalan yang diseluju; da. coco,( untuk
mengukur beban tiang dan penurunan tiang bor dengan akurat dalam setiap
peningkaian beban, peralalan iersebul harus mempunyai kapasitas keaja tiga
ka,i beban raaca.gan untuk iiang yang akan diuj; )€ng d,lunjukkan dalam
Garnba.. tiiik rete.ensi .rntuk mengukua penurunan (seli/ernent) tiang
pancang ha.us dipindalkan dari tiang uji uniuk rneng-hindar: semua
kemungkinan gangguan yang akan terjadi. SemLla penurunan tiang bor yang
dibebar]i harus diukur dengan peaalalan yang memadai, seperli aiat peng-
uku. (garges) leianaa. dan La,ls diperlksa dengan alal pengukur elevasi.

3) Pelaksana.n Pembebanaa
Peningkalan lendutan akan dibaca segera selelah seUap penambailan betran
diberikan dan setiap inteNal 15 menit setelai penambahan beba, tersebul.
Beban yang aman dan dlijinkan adalah 50 % beban yang telah diberi,<a.
selama 48 jam secaB ierus menerus menyebabkan penualtnan leta!
lpermanent settlemenl) iidak lebih darj 6,5 mm yarg diukur pada plncak
iiang. Beban pengujian harus dua kali beban rancangan yang ditunjlkkan
dalam Gambar.

Beban pertama yang harus dibeikan pada tiang p€rcobaan adalah b3bar
rancangan tiang bor. Beban pada liang bor dinaikkan sampai mencapaidua
kali beban rarcaagan dergan interval liga kali penambahan beban yang
sama. Seliap penambahan beban harus dalam interval wiltu min;num 2
jam, keaualijika Udak tedapat penambahan penurunan kurang dari 0,12 mm
d?laan interval '15 menit akibat penambahan beban sebelumnya.
)ra*u
Biaamana kekuatan tiaag
-uji untuk rnendukung beban pengujian diragukan,
penambahan beban harus dikurangi sampai 50 % n'rasjng-masing beban

1.5-14

{ l-Y- t
DPP 2017

pengujia., sesuai dengan periniah Konsllian pelgawatPengguna


barang4asa agar kuava ke,untuhan yang hallrs dapal digaanba. Seban
pengujian penuh harus dipertahankan pada iiang uji dalam waldu lidak
kurang dari 48 jarn. Kemudlaa beba.l d;tiadakan dan penurunan permanen
d;baca. Bilamena diminla oleh Kons!llan Peagawas/Pembeal Tlgas,
pembebanan dileruskan melebihi 2 kali beban ,ancargan dengan
penambahan beban seliap kali 10 lon sampai tiang r,.rnluh ata! iapasitas
peralatan pembebanan i.i dilampa.Ji. Tlang bor dapat dianggap .untuh bila
penurunan lotal akibal beban melebihi 2,5 cm atau penurunan peamanen
melebil_i 6,5 mm.
Seteiah pengujian pembebana. selesal dllaksanakan, beban-beban yang
digunakan ha.us disingkirkan, dan tiang bor, ie.masuk tiang tarik dapal
digunakan unluk struktur bilamana oleh Konsultan Pengawas/Peagguna
barangljrsa dianggap masih memenuhi kelenluan untuk digunakan. Tiang uli
yang tidak dibebani harug digunakan seperti di aias. Jika setiap tiang bor
seielah digunakan sebagai tiang uji aiau liang tarlk dianggap tidak men-.auhi
ketenluan untuk digunakan da:am struklur, harus segem disingki*an
bikmana dipe.intahkan oleh Konslr{an Penga\,\,aslPengguran barang/jasa
atau harus dipoloag sampai dl bawah permukaan lanah alau dasar pofldasi
telapak,sejauh mana yang dapai dilaksanakan.

Jumlah dan lokasi tiang uji untuk pengujian pembebanan aLa. dilentuian
oleh Konsultan Pengawas/Pengg!na barang/jasa. Uniuk iiang dengan
diameter lebih dari 600 mm lumlah uji iidak boleh ku,a.)g dari sat! dan tidak
:ebih dari liga unauk $albp jembalani irnlri liang dengan jiamete. kurang
dari dan sampaidengan 600 mm jumlah liang uji tidak iroleh kurang dari salu
untuk setiap 30 tiang.

4) Pelaporan
Lapoaan ya0g harus d:buai unluk seliap pengujian pembebanan meliprti
dokumen-dokLrmen berikut ini :
a) Denah pondasi
b) Lapisan {stratifikasi) ta.ah
c) Kurva kalibrasi alat penqukrateka.an
d) Gambar diameler pislon dongkrak
e) Grafik pengujian dengan absis untlk beba. dalam lon da. ordinal untuk
penotunan (selUe/nenf) dalam desimal mm-
0 Tabel yang menunjukkan pembacaan alal pengukur telanan dalam
almosJlr, beban dalam ton, penurunan dan penuautan aa:a-rata dimana
- semua ilu merupakan fungsi dari waklu (tanggal dan jaan).

Bilamana kapasitas daya dukung yang aman dara setiap tlang bo.,
diketahui kurang dari beban rancangan, maka liang bor harus

1.5-19

$ l.y *
DAN DISETUJUl
SUDAH OIBACA
DPP2O17

diperpanjang atau diperbanyak sesuai dengan yang d,pe.intahka! o,eh


Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas.

b, Penguiian dengan Dyrafiic Load Tesl


l) Umum
Tesl dengan beban statis merupakan metode lerba;k dan juga merilpakan
yang ler.lahal urilk mene.lrkan day3 dukung sualu tiang. pemtlebanan
secaE stalic yang merupakan uj, ska,a penuh dllakukan dengan memberikan
beban yang lebih besar dari beban rencana sepe.li yang telah dijelaskan
diatas. Melode Statc Load Iesl ini memerlukan banyak waktu (iime
aon$uning).

Test dengan beban dinanis atau DyEmic Loacl Tes, adatah melode lain
yang lebih ekonomis dan sfisien- Tes: pembeba.an teng seca.a d:nami3 ini
menggunakan peralalan FPDS (Foundation Pile D/ag.rostrb Sysfem) berikut
!o$-Na,e PDA (Pile Dtiving Analy/s) teientu misalnya PDI dari USA, TNO dari
Belanda. C:6TP dari Perarcis dan PID dari Swediai.

Dengan menggunakan system ini, beban diberikan secara dina.nik pada


kepala tiang dengen menggunakan hammer pemancang. Dengan
membe.ikaa b/ow {pukulan) dari hammer pemancang, sign?l acceleQlion
(percepalan) dan slrain (regangan) da.i liang dicatal dan dilekam olel'l
compuier. Dad dua slgnal tersebut dapal diperoleh signal velocily-lime dan
forcelime dan kemudian lahanan pemanrangan dir€mis ldynanic daivjng
resistarce) dapat ditentukan.
2) Peralatan dan Peas:apan
3ahan-bahan dan hal-ha,yang harus dipe.siapkan adalah :
a) S:alkan peaalalan Dynamic Laad Iesl dengan mengisi cek lisl dan
lakukan tesi peraLalan dengao menggunakan lest box
b) Siapkan f,4e /rpul dala dengan memperhatkan fom yang sudall diisidan
data kalibtasi sensor-sensor
c) Record pemancangan !ni!k tia.g yang akan dilest (kalendering)
d) 8/owrecord untuk tiang yang ditest (8/owcorr0
e) Daia soit inveetigasi dapal berupa SONDIR, alau SPT dan data BOR:NG
0 Gambar desain je batan
s) Tiang yang akan d:test dipilih salah satu tiang dari kelompok liang dan
dapal iiang dengan kondisi kalendering yang besaa yang jauh
jal iitlk berat kelompok liang (pilar al3u abltmer,li atau liang
tr) Tiang yang akan ditesi harus dib,arkan bebeEpa hati \2-7 hati) agat
iegangan aia tanatr {por.e pressure) kembali pada kondisi sebelum
pemanca.gan {selling)
i) la.g ya.g akan_ d:lesl minimal 2 meler harus l.ul]cul dari permukaan
lard\ ds' dla r d yalg rda saat pengujial
j) Te|sedla Pot er Srpply unluk computer-"an bor lislrik minimum 1000VA
i) Tersedla ,ammer dengan kapasitas yang sama dengan yang digunakaa
pada sa?l pemancangan
)

t.5-20

f/-vt'
SUDAH DIBACA OAN D]SETUJUI
DPP 2O17

3) Pelaksanaaa Dybamlc load tesl Lapangan


1) Tiang yang akan ditest dilubangi (dibor) untuk meletakan sensor dan
sensor hararsdipasang pada tiang yang akan dilesi secaaa simetis

2) Pasang senso. dan hubungan kabel-kabei pada signal conditioning dan


perangkat komputer yang dioperasikan dengan paket soflwate Dynamic
Load ]-esl atau Pile Driving Analysis (pDA) terte.tu

3) Cek kelur!san hamme. dengan iiang pa.laang

4) Moflitoring signal dari harnmer blow

5) Cek sigra/ velocily datt force dengan memperhallkan hafimet centicily


(sekita. '100"/0) dan kedua s,(rral force channel 3 dan channel 4 ha.us
tekan (posllip)

6) Jika ielah memenuh: pe.syaEian teknis lakukan moniloring untuk kurang


lebih 15 pukulan

7) Jika belum memenuhi persyaralan cek kembali kelurusan hammer


dengan tiang dan lanjirtkan laflgkah selanjulnya Pilih signal yang mewakili
unluk digurakan pada signal natching.

d) Signal matching
Tiang yang ditest dipasang trarsd{.,cer s&ain dan acceleratian. penguiuran
stram dilakukan pada saal adanya lumbukan hammer dan beGamaan ilu juga
pergerakan tiang dicatat sebagai accele@tion. Data iesl dari sellap hammer
blov! alau daa blaw hamrrerterleniu dicatai untuk dianallsa lebih lanjut. Suatu
hal yang mendasar dari tiang yang ditesa secara dynar'llc bahwa tahanan (soi/
rcs/starce) pada pergerakaa liang diaaggap sebagai baik statik (e/asto,
plastic) dan dynanic {danped).

Beberapa melode telah dikembangkan untuk mengevalu3si slelic resistance


pada waktu aest, telapi l'ral ini sangat terganlung pada asxmsi soil damping
resr:sfanoe dan bbsanya hanya digunakan bilafiana $ail danping resislance
sudah dievaluasi dan d:val:dasi dengan menggunakan cara lain seperti siar/c
/oad fesrrg sra:u iia.g.
Umumnya dianjL.kan dari dala yang didapaikan dati dynamic Joad tes! diikrii
dengan analisa yang teliti yang mana biasanya dilakukaa jauh dari lokasi
liang yang diiesl (biasanya dilakLrkan d, kantor. AnaIsa tersebut didasarkan
pada "wave eqlalian phlosopl'dan menggunakan program komputer dalam
uraian ini diambll sebagai conao,t adalah TNOWAVE dengan pilihan S/6NAL
MAfCBlNG. Analisa ieliti ini ,ne,nbe,ika.l hasil yang lebih delail dibandingkan
dengan yang didapat langsung dari lokasi. Cara ini dapat menenlukan daya
dukung tiang dan karakterislik delormasil)rng sekeiika akibai beban statik.

- fnd ot Section -

1.5-21
t/, L //
SUDAH OIBACA DIN
DISEIUJUI
DPP 2017

J,6
TIANG BOR (BORED PILE)

'1. RUANG LINGKUP


a. Bagian ini mencakup persyaratan untr.rk melal(satakan dan mempersiapkan
bahan, instaiasi, pembuaian dan pengujian pondasitiang bor beton.
b. salu seri Lrji pembeba.an liang lpile loading lest) harls dilakukan untuk seliap
Fmbatan.
c. Persyarala. yang tidak iercantum dalam bagian ini namun dije,askan pada bagian
lain yang berhubungan tetap digunakan.

,EDO['AN BAN STAN}AR


Pedoman dan Slandst berikua ini difaksudkan lntuk membedkan tingkat kualitas
yang dapai diterima :rnluk bahan dar produk. Koalaaklrrdapat mengusulkan pedoman
allernatif daa standaa asaakan mereka memberikan acuan setaaa kualitas sebagai
pedcma! dieferensikan dan standar seia diserahkan untuk mendapat persetuuan
terlebih dahulu dari Konsullan sebelum diqunakan.
. American Association of State HighuJay and Transportation Officials (AASHTO)
. Peraturan Beton lndonesia (PBl- 1971)
. Slandard Nasional lndonesla (SNl- 2002)
. Standard lnduslri lndcnesia (Sll)
. fala Ca.a Perhilungan Struktur Belon Untuk Bangunan Gedung (SNl 03-2847-
2002\

3- JAMI}{AN DAN PENGENOALIAN MUTU


a- Kontraklor harus fiemenril siandar acuan yang berlaku yang tercantum dalara
Bagian "Jamanar dan Penge.da:ian ]luiu" dan i.ileria yang ditenlukan disini.
b. Kualilikasi dan Pengalama.:
Peke.jaan yang d:ten:ukan dalam baglan ini harus dilakukan oleh seorang individu
a!'! pealsa:raan dergan reputasi yang lelah dikenal dan yang mempunyai
leteaampilan da:an perlbuatan, pemasaagan dan pengujian pondasiiiang bor.

4. PENYERAHAN
a. Kontraktor harus menyerahkan kepada pengawas unluk disetujui semua gamba.
yaig relevan dan rincian lain da meiode yang diusulkan, urutan, waktu dan
peralalan pekerjaan 1,ang bor yang diperlnkan.
b. Konlaaidor harus melakukan invesligasi tanah llntuk memahami karaktedstik
lap:san tanah dalam rangka pelaksanaan pekeiaan tiang bo.. liasil investigasidan
metode pelaksanaan bored p/e terrnasarl( r.elode pengeboran harus mendapal
perselujuan Konsullan.

.t.6 r
{f 'aL t'
SUDAI1 DIEACA DAN DISEIUJUI
DPP 2017

5. PERSYARATAN TEKNIS
5.I MATER:,AL
a, Mateaiat Bdon yaag at<an digu.a'(an unt!:k ,ekerjaan harus seslai Bagian J.'1
'Belon".

b. M?terlal Baja lu,angan yang akan digunak3n untlk peke4aEn haftrs sesuai Bagian
J.3 "Bala lulangan'
c. tlaterial genlonilo wajib memilikj karakle.:stik sebagai berikut:
1) lenlonite yafg digunakan unluk bored plle harus mendapat persetuiuan
KonsLItan. Benlonite harus sesuai dengan edisi lerbaru dari Amerjcan
Petroleum lnslitLrte Slandar 13A.
2) Bentonite harus dislanpan dalam kondial keril,g- Pe.h?1ian khusus harus
diberikan untuk penyimpanan massal aqar benioaite tlda,( rusak karena
kelembaban
3) Untlk setiap 1 ton be.tonlte. :<adar ai, ha.us ,eaada dala.n .enlang ! 2o/ol

viskositas tidak:ebih darj a 2 pcs dan kekuaian geldiukur pada'10 menil tidak
lebih dari 10,023
' 4) Ben:o.ite ha.!sl3h dari jenis lempung yang mengandung mineral
monlmo.il,on,ae
5) Satar sampel bentonile pe. panel harls diuj: dalam ko.disi yang salna
seiagaamana :elah dilakukan oleh pe,rasok a:au p.odusen sebelt ranya. pada
tanggal kerja panel ini dim!lai.
6) Air yang digunakan Lrnluk dispersi bentonite harus memiliki pH hampk netral
alau harus diiakukan usaha untuk menyj.gkirkan aia garam atau air yang
:eikontaminasi oleh garam.
7) 3!buk bentonite yang digunakan dalam ,eneeboraa harus memiliki sifal
sebagai berikut:
. Speciric gravily 1.01 - 1.15

' Viscosity 3G90 sec (Nlarsh Funnel946/1500)


. Shear Slrenglh -
1.4 10.0 N/i/,t,

3.5 12.0
. Sand contaminate less taan 5olo

5,2 BAHAN ALTERNATIF


Kontraklor dapal mengu$ulkan bahan-bahan alternatii dan addlilye Yang kualtasnya
setara, dan usulan diajukan unauk diseiujui oleh Konsullan.

1.6 2

f,/* L /'
SUOAH DIEACA DAN OISEIUJUI
DPP 2017

5.3 PELA(SANAAN

5.3.1 PENGEBORAN
Pada saal pelaksana€n poageboran, Koalrakloa iatus memaslikan siabi:llas tarah
pada lubang bor sampal tahap pelaksanaan pengecoaan- Apabila kondiri stabilitas
tanah lubang boa aawan longsor, maka Kontraklor wajib menggunakaa rralerial
Bentgnitg dengan metode sebagai berikut :

a. Tekanan lu.npu. benlonile dalam penggalian harus ciijaga sedemikjar h:nqga


lekanannya selalu melebihi tekanan yang diberikan oleh lanah dan air ianah, dan
casinO semenlara harus digunakan unluk memastikan stabjliks €rah dala.n
lubang terjaga hingga beton ditempatkan. Casing harus lelap berada pada
kedalaman 1,4 m dari muka lanah sebelum ditarlk keluar alau aias persetul_ran
Kontultan. Lumpur bentonite dalam lubang bor harus leia, diiaga sekurang-
kurangnya 1000 mm di alas mrika a;rtanah.
b- La.gkah-langkah pencegahan iarus diambil agar lumpur bentonile tldak meiuber
keluar lubang. (onlraklo. h?rus berlarggung jawab atas limbah I.rmp!r bentcnate
yang lidak lagi digunakar. Koni.eklor harus menjega agar penggunaan bentor.ite
selama konstruksiiidak menyebabkan polusi pada daerah publik.
c. Bubuk bentonile haftls dicampLlr secara lnenyeluruh ke dalam air oleh mixer yang
sesuai sampai semua bentonite ielah bercarapur dan tersebar secara l.erata.
Kadar bentonile harus mempe#itungkan sifai-sifat iaaah dalafi lubang untuk
menjamin slabilitas llbang bor se,ama penEeboran. Kekentalan dan tekanan
lumpur bentonite harlls dipastikan dapat menjamin kestabilan Iubang bor-
d. Konkaktor ha.us merjaga lurnpur benlonjte tersi.kulasi dengan balk selama
pengebo€n dan sebe:um pembetonan. Memperlahankan lumpur benlonite dalam.
keadaan ba:k merupakan petsyaratan yang berlangsung terus menerls, termasuk
pada saat peogeboran dihentikan.
e. Peralalan arji yang digunakan harus rnemenuhi standar American Pelroeum
:nstitu:e A?l-RP-138. Iambaf.a. atau allernalij peraLatan yang dlgunakan harus
dengan peaseiujuan (onsullan.
f. Kepadalan dan ,(ekenialan lLmpur bentonite ha.us diuji dengan Marsh Funnel
yis.os,;ly. Apabila hasil pembacaan tidak konsisten, Konslltan dapat
menghenlikan pengeboran.
g. Penguk!ran kepadatan dan kekentalan harus memperhi:ungkan kada| air bubuk
benaoniie.

5.3.2 PENGECORAN SETON


a. Metode pengecoran harls diblal sedemikian rupa agar menghasilkan beton yano
monolitik ke seluaul, penampangaya. Pe.gecoran harus rnemenuhi persyaratan-
persyaralan berikut.
b. Sebeaum pengecoran, harus dipaslikan tidak ada tanah aaau benda-benda yang
ak dii.ginkan di dasar lubang bor. Jika ll]mpur benlonile diglnakan, maka lumnur
berlonite ini harus diuji te.iebih dahulu dergar rnengambil contoh yanq sesuai
dengan perselujuan Konsulian. Jika specliic aravily larutan bentoniie melebihi
1.25, maka pengecoran bellrn lrisa dilalsa.ak n sebelum :aruian tersebU diganti
alau diperba iki sesuai dengan a€ilar Kons\-ilaan.
c. Pengeco.an banr dapat dilGksanokan sltelah lulangan. kesiapan tenaga kerja,
peralatan, rencana pengirinan malerialbeton dan halhal lain lelah diperlksa dan
diserLlL KonsL lac.

t.6 3
,{/*t)- /'
SUDAH OIEACADAN O STIUJI]]
DPP 2O1/

d. AIat penggetar ha.ya dapat digunakan apabila ielah diselujui oleh (onsLrltan.
e. Apabi,a gambar rnenunjukkan bahwa muka al. tanah lebih linggi dari tekanan
dalam lubang bor, maka Kontraktor harus mengajukan metode yang cocok untuk
disetuj!, oleh Konsuitan sebelum dilaksanakan pengecoran. Tekanan larulan
dalam lrbaag bor iidak boleh dibawah muka airtanah kecual:dapat diperhilurgkan
bahwa lubang bor lelap slabil.
I Setelah tiang-tiang bor selesai dicor, maka lubang-lubang kosong yang sisa harus
dijaga dan ditimbun dengan hali hati sesegera mungkin dengan material yaflg
memen!hi syarat.
g. Sambungan {Joinl Conneclion)
Peogecoran tiang dilakukan minimal 1 m (salu meier) lebih tinggi daai elgvasi
dasar pondasi atau sesuai perselujuan Pengawas sedangkan pembongkaran
beton d:lakukan sahpai ketinggia. 100 mrn d:atas dasar pondasi sebag3imana
diluajukt(an dalam gambar. Sebelum dilakukan pembongkaran beton, konlraktor
t:arus,nea,yampaikan prosed:rr pelaksanaan pembongkaran belon untuk
mendapat perceiLrjuan Pengawas.
Pelaksanaan pembongkaran beton harus dilakukan Ko.lraktor dergan tanpa
menSganggu/rnemotong/merusak lulangan ulama dari liang bo. (bi,a terjadi
kelalaian lontraldor sehingga baja tulangan utema dari tiarg bor sampai te.prtus,
maka pengawas harus menolak tiang bor tersebui, dan merninta konlraktcr Jaluk
mengganli dengan tiang bor baru), selelah belon dibongkar sampai dengan
keli.gGian 100 mm diatas dasar poadasi, kontraklo. harus memperba ki posisi
lulangan utama dan ikatan sengkang dari penulangan liarg bor sebagaimana
dilunjlrkkan dalam gambar. Biaya untuk pembongkaran keleblhan coran beton ini
dan akibat kelalalan yang dilakukan konhaktor merupakan langgungan Konkaktor

5.3.3 CATATAN PENGEBORAN DAN PENGECORAN


a. Konkaktor harus meny,rpaa caiatan irecord) semua kegialan pengebo.an dan
pengecoran tiang bo,.
b. Hasil pengebo.an ya.lg berbeda dengan yang terladl se.ara umum harus dicatat
khusirs aengan keterangan ringkas berkenaan deIgan kela;nannya.
c. Konll?ktor harus membual dua salinan calalan pelaksanaan liang bor yang telah
dila.datangani pada harikerja dimana tiang lersebut dibuat.
d. Dalam waktu 24 jam setelah uji pembebanan liang selesaj, Konlrakior harus
melyampaikan grafik pengujian yang menunjukkan hubungan anlara beban dan
?en!ailnan.
e. Konlraklor dapal mengajukan allernatif metode uj: pembebaran iiang sela:n dari
yang dijelaskan dalam spesifikasi ini. Untuk it! KontGklor harus mengajukan
secaB rinoi prosedur pelaksanaan pe.,gujian iersebut, leamasuk pemakaian
beban, lara pengukurannya dan metode eva,uasinya.
6. I]JITIANG BOR
Kontraktor dlwaiibkan membuat dan mengajukan rencana / metoda Test Pembebaaan
lerhadap llang pancang kepada (onsulian Pengawas / Pemberi Tugas untuk
memperoleh perselljuan. -lesl Pembebanan hanya dapai dilaksanakan apabila

t.6-4

{ I *E*2,
DPP 2417

dilaksanakan sesuai dengan rencana / metoda yang telah disetujui oleh Konsullan
Pengawas / Pemberi Tugas.

a, Pengujian dergrn Saalic Laad Tesl


1) Umum
Pengujian tiarg di:aksanako. uoluk ,nengetahui dengan pasti daya dukung
dari jenis pondasl pada setiap jembatan. Jumlah tiang bor yang diuji lidak
kurang dari satu alau tidak lebih dariempat untuk seliapjembatan. Pengujian
tiang dapat dilaksanakan di dalam alau diluar keliling pondasi,
dan dapat menjadi bagian dad pekerjaan yang permanen. Beban-beban
untuk pengujian penrbebanan tidak boleh diberikan sampai beton fiencapal
kual aekan minimum 35 '/o iari kuat tekan beton berumur 28 haii, namlra
dapai juga menggunakan semen deagan kekualan awal yang tinggi (rigr-
.a y4trength-cemenr, )enis lll alau lllA u.&a belon dalam tiarg pei€uj:ar
pembebanan urtuk liang ta.lk.

2) Peralatan
Peralatan yang digLrnakan adalah peralalan yang disetujui dan cocok untuk
mengukur beban tiang dan penur!nan tiang bor dengan akurat dalam seliap
peningkalan beban, peralatan terseblt harus mempunyai kapasitas kerja tiga
kali beban roncangsn unluk lia.g yang akan diuji yang dilunjuk,(an dalam
Gambar. -it'k referersi Jrtuk mengJ(Lr penJrulan (selt/emero t,dng
pancang hanrs diplndahkan dad tiang uja untuk me.g-fiinda semua
kemungknan ga.gguan yang akan lerjadi. Semua penurunan tiang bor yang
dibebani harus dilkur dengan peralalan yang memadai, seperti alat peng-
ukur (Erarges) telanan, dan harus diperiksa dengan alat pengukur elevasi.

3) Pelaksanaan Perrbebana.
Peningkatan lerdutan akan dibaca segera setelah seiiap penambahan beban
diberikandar seliap interval 15 menit selelah pe.ambahan beban tersebut.
Beba. yang aman dan dirjinkan adalatr 50 % beban yang telah diberikan
se,ar,ra 48 jam secara lerus menerus menyebabkan penurunan letap
lpermanenl settlemenl lidal lebih dari 6,5 rnm yang diukur pada plncak
liang. Seban pengujian:raRrs dua kali beban rancangan yang di:unjukkan
dalam Gambar.

Bebaa pertama yang harus dibeika. pada iia.g percobaan adalah beban
rancangan liang bor. Bebaa pada tk.g bor dinaikkan sarnpai raencapal d!a
kali bebair rancangaar deagan lnleNal tiga kali penambahan bebar ya.g
sama. Seliap penambahan beban harus dalam inteNal waktu -,i:nimul:. 2
jam, kecualijika tidak terdapal penambahan penurunan kurang dari 0,12 mm
dalaa interval waki) 15 menil akibat penambahan beba. sebelurrnya.
Biiamata kekualan tiang uli unluk mendukung beban pengujian diragukar,
peflambahan beban harus dikurangi sarnpai 50 o/o 6asing-masi.g ilebaa

165

{/ *Et"
DPP 2017

pengujian, sesuai dengan petnlaa Koasultan Pengawas/Pengguna


barang4asa agar kutva ketuntirhaat yang halits dapat digamba.. Beban
pengujian penuh harus dlperlahankan pada tiang uj: dakn] w€ktu tidak
ku.ang dari 4B jam. Kemudian beilan di:iadakan dan penur..tna. pernanen
dibaca. Bllamana dialhia ol€h Konsu:tan Pengawas/Pemberi Tugas,
pembebanan dileruskan melebihi 2 kali beban rancangan dengan
penambaia. beban setiap kali 10 ton sampai liang runtuh atau kapasitas
peralatan pembebanan iri dilampaui. Tiang bor dapat dianggap runluh bila
penurunatl lotal akibal beban meiebihi 2,5 cm alau penurlnan permanen
melebihi 6,5 mm-
Setelah pengujian pembebanan selesai dilaksanakan, beban,beban yang
digunakan harus d:singkirkan, dan tiang bor, termasuk liang ta.ik dapai
digunakan untuk siruktur bilamana oleh Konsultan Pengawat?ergguna
barang/jasa dianggap masih memenuhi kelenilan u,]tuk digu.akan. Tiang uji
yang tidak djbebani harus digunakan seperli di alas. Jika seibp tiang aor
sete,ah digu.akan sebagailiang uji atau tiang tarik dianggap tidak memenlhi
ketentuan lnluk digrnakao daiam struktur, harus segeG disingkirkan
bilamana diperintahkan oleh Konsultan Pergawas/Penggunan barang/jasa
atau harus dipotong sampai di bawah permukaan tanah atau dasa. pondasj
ie:apak,sejauh mana yang dapal dilaksanakan.

Jumlal'r dan lokasi iiang uji untuk penglrjian pembebana. akan dilen:lkan
oleh Konsultan PergawaslPengguna baranglasa. Unt.tk liang dengan
diameier lebih dari 600 mm jumlah {: lidak bo eh kurang dari satu dan tidak
Iebih darl liga untuk setiap jemlatant untltk tiang dengan diameter kurang
dai da. sampai dengan 600 mm jlnlah iiang rj: tidak boleh kurang dari satu
untuk setiap 30 tjang.

4i Pelaporan
laporan yang harus dlbuat unluk setiap pengujian pembebanan mel'put;
dok:rmen-dokumen be.ikut ini :

a) Denah pondasi
b) Lapisan (stratifikasi) tanah
c) Kurva kal,brasialat penguku. tekanan
d) Gambar diameter piston dongkrak
e) Grailk pengujian dergar absis unluk beban dalam lon dan ordinat untuk
penurunan (sell/errerl) dalam desima mm.
f) Tabel yang i:tenuajukkan pembacaan alat pergukur iekanan dala$
alfiosfa, beban dalam ton, penlrrunan dan penurunan ra:a-tata d:anana
semua itu rnerupakan lungsi dariwakiu (langgaldan jar).

Biara'ra
lapaslas ddya du<ung yalg amar oar, setrdp Iarg oor
di<etalu (Lr€ng dari beban rencargar, na(a l'ang bo- l-a_us

1.6 6

t l*q- o-
oPP 2017

dipe.panjaog ai3u diperbanya,( seslai dengan ya.g dipe,inlahkan oleh


Konsu,tan Pengaivas/pemberj :!,gas.

b, Peng.,jian dengr. ,yramrc Load Test


1) Umum
fesa dengan beban stalis merupakat meloie terbaik dan iirga merupakan
yang 1eamah,a: !,al!k meaentukan daya dukuig suat! tiang. PEnbebanan
ge?ala stalic yang sertpakan uji skala penuh dllakukan denga. membe.ikan
beban ytng ,eb,h besar dari beban .encana sepe{i yang lelaa dijelaskan
diatae. I elode SteiL Load Iesl ini memerlu,(an banyak rvakh (rirre
consufiing).
Test dengan beban dinamis alau Dynanic load Iest ada,ah melode lain
yang lebih ekonomis dan efisien. Test pembebanan tiang secara dinamis ini
menggunakan peralatan FPDS (Foundalion Pile D,iagncs c Sj/stem) berikut
soft arc PDA (Pile Driving Ar,a/yrd tertentu misalnya PDI da.; USA, TNO dari
Belanda, CEBTP dari Perancis dan PID da.iSwedia).

Dengan menggunakan system ini, beban diberikan secara dinamik pada


kepala iiang denga. manggunakan harnmer pemancang. Deirga,
memberikan b/ow {pLrkulan) da hammer pema.cang. signal acceleration
{percepatan) dan strar, (regangan) dari tang dicatat dan direkam oleh
cornputer. Dari dua signal lerseblt dapat diperoleh s/Erral velocily-lime dan
loae-line da^ kemudian lahanan pemancangan dinatnis (clynamic driving
.esislarce) dapai ditel)t!ka..
2) Peralatan dan Persiapan
Sahan-bahen dan hal-halyang harus diperslapkan adalah :

a) Siapkan petalalan Dynamic Load lesf dengan mergisi cek lisl da.r
,akukan lest peralatan dengan mengg.rnakan lesl box
b) Siapkan f,r'e lrpui dala dengan ttempe.iralikan form yang sudah diisi dan
data kallbras, sensor-sensor
c) R€cord pemancanga[ unluk liarg yang akan ditest (ka]endering)
d) 8/ow.ecord lnlLktiang yang ditest l8/owcotlrf)
e) Data soil investigasi darat be&pa SONOIR, atau SPT dan dala BORING
0 Gambar desain jembaian
g) lla.g yang akan ditest dipilih salah salu liang dari kelompok tiang dan
dapal llang dengan kondisi krlenderi,lg yang besar alau tiang yang jauh
dai:litik beral kelompok liang ip,lar alau abol,?er/)
h) "fiang yaig akan dilest
ha..rs dibia.ka. beberapa hari (2-7 had) agar
tegangan air tanal'l (rore pressure) kembali pada ko.disi sebelum
pemancangan {seltirg)
i) T:€09 yano akan ditest minimal 2 meier har.rs mrncul dari permukaan
la.)ah asliJtaJ airyalg ada saal pe'gLl,ar
j) lersedia Power Supp/y untlk comprler dan bor listrik min 'num 1000VA
,() :ersedia hamn]erdengan kapasilas ya.g sama?ergan yang digunakan
pada srat pemancangan
)

J.6-7
h /,/- ')tr l,
\,1

SUOAH DIEACA DAN


OISEIUJUI
aPP 2011

3) 9elaksanaan ,rra.ric load fesl Lapaagao


1) Tiang yang akan ditest dilubangi (dibo4 lnluk metetakan sensor dan
sensor harus dipasang pada tiang yang al(an Ci:esl secara simetris

2) Pasang sensor dan hubungan kabelkabe, pada signa: conditioring daa


perangkat kompuler yaog dioperasikan delrgan paket aoflvate Dynafiic
Load Iest atau Pite Driving Anatysis (PDA) tertentu

3) Cek kelurusan hammerdengan tiaag pancarlg

4) Mor']itoaing signal dari hammer blaw

5) Cek sbna/ velacily dan rorce dergan memperhaUkan hamnet centicry


(sektar 100%) dan kedua s/gnal force channel 3 dan charnel 4 itants
tela, (positip)

5) Jika lelali melnenrhi persyaGlan teknis lakukan monitoring untuk kurano


lebih 15 pokulan

7) Jika belum memenuhi persyaratan cek kembaii kelurusar hatnmer


dengan tiang dan lanjutkan langkah sela[jutnya Pi:i].r sigaralya.g .nelvakill
untuk digunakan pada signal matching.
d) Signal melching

Tiang yang ditest dipasang fransducer strain dan acceleration, pengukuran


slra/r, dilakukan pada saat adanya lumbukan hamme. dan bersamaan ilu juga
perge.akan liang dicalal sebaga: acceler.alton. Dala test dai seliap hammer
blaw atau dati blow hammerlerlenlu dicalat lJ.rtlk diana,lsa lebih ,anjrt. Suatu
halyang mendasar dari liang yang dilesl secara dyramrc baiwa laharan {so,
resistance) pada pergerakan tiang dianggap sebaga: baik staljk lolasto,
plaslicJ dan dynamic (damped).

Beberapa metode lelah dikembangkaa untuk mengevaluasi slalic res/slarce


pada waktu test, teiapi hal ini sangat tergantung pada asums) so/ dampl,g
resislarce da, b:asanya ianya digunakan bitarnana sorT damplhg resisiarce
sudah dievaluasi dan d:va,idasi denga. menggrnakan ca€ lain seperti stata
/oad tesrrg sualu tiano.

Umumnya dianjurkan dari dala yang didapalkan dati dynanic laad tesl diikut\
dengan analisa yang teli:i yang l.ana blasanya dilakukan jauh dari lokasi
laag yang ditesl (biasanya dilakukan di kantor). Analisa terseb!! didasai(an
pada 'wave equalion phlosopy'' dan menggunakan program aomplter dalam
uraian ini diambil sebagai conloh adalah TNOWAVE de.ga. pitihan S/GNAL
MAfCHlNG. An6lisa lelitiini memberikan hasit tebih detait diba.dioqkan
'.r?ng
dengan yang didapai langsung daii lokas,. Ca.a ini dapat menenluka. daya
dul9rng liang dan karakterisiik delomasitia.g sekelika akiaal beban siatik.

, - End of Seclion -

{ /-* t-
DPP2O17

).7
TIANG PANCANG
a. RUANG LINGKUP

a. Baglan ini mencakup pe€raaalan unluk r.elaksanakan dan mempeGiapkan


pondasitiang pancang trntut jembatan jalan kereta api.
b. KontraKor harus meryediakan lenaga kerja, bahan, dan peralatan untuk
penyelesaian pekerjaan ini.
c. Persyaratan yang iidak tercant.rm dalam bagian ini namun Cijda$kan pada bagian
lain yang berh!bungan sepetti ditunj:rkkan di bagian ini,:e!ap digunakan.

PEDOMAN DAN STANDAR


- Standardlndustrilndonesia(Sll)
- Peraturan Beton l.donesia (PB:- 1971)
- Standar Nasio.al l.donesia (SNl - 2002)
- Ame.ican Association for State Highway and Transporiation Ofilciels {AASHTO)
- Amefican Coacrele lnslitute (A.c.l.)
- Areri.an So.iety to. Testing and Maierials (A.S.T M )
- Anerican Welding Sociely (A-W.S.)

3. JAMINAN OAN PENGENDAI.IAN MUTU

Kontaaktor harus memenuhi slandar acuan yang berlaku yang tercanlum dalam
Bag,an "Jaminan da. Pengendalian l\rulu" da. kriteria yang diienl!,(an disini.

4. PENYERAHAN

a. Konhaktor harus menyerahkan kepada Konsultan unluk d:setojui semua ganbar


yang relevan dan rincia! Iain dari metode yang diusu:kaa, rlrulan, wakiu dan
peralatan yang diperlukan.

b. Kontraklor l'rarus melak!]kan invesligasi lanah unluk nemahami kaEkler:sak


lapisan tanah dalam ta.gka pelaksanaan pekerjaan tianq laacang. Hasll
investigasi da.l metode lelaksanaan lermasuk melode pertaraangan iarus
mendapat persetujuan Koaslltan.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1 MATERIAL

a. Malerial untuk belo, hanls sesuaidengan BAGIAN : BETON.


b. Matedal Baja tulangan sesuai dengar BI,G:AN r BAJA IULANGAN.
c. Apabila malerial liang pancang yang akel] diounakan merupakan produk pabrik,
baik berupa beton pracelak (precast) marrun belon preshess harus sesuai
dengan materialyang teiah disetuiuTrekomendasi daar Koasultan.
,)

j_7
"7

SUOAH DIEACA
OAN DiSEII]JUI
oPP 2017

5.2 PELAKSANAAN

5.2,I PERSIAPAN

1) Kontraklor ha.us melakqkan penguki.lraa dan memasang palok-paiok ya.g


diperlukan untuk pekeiaan ini sebelum pekedaan di,aksanakan.
2l Sebelum pelaksanaan pemancangan, kepada Konlraktor akan diberikan dala
penyelidikan tanah (bor /og) yang dilakukan oleh Konsullan u.tuk digunakan
sebaqai acuan pelaksanaaa.

5.2.2 PEKERJAAN FABRIKASI

1) Tiang parcang harus dicor secara terpisah dan/atau setiap balang tiang pancang
hals dicor secara terus menerus (monolith). Penggeseran tiang pancang dapat
dilakanakar setelah kekuatan belon berdasarkan hasil test ielah menunjukan
kelLaaaar minimum 80 % kekualan re.cana oada umur 28 hari, sedang
pengangkulan daa pemancangan setelah kekuatan liang pancang berumirr 28
han {PBl-1971).
2) Untuk menghindari kerusakan tiang pancang, maka dalam pe.g-angkuian daa
penumpukan tiang pancang, harus diberi tumpuad ba.(atan yang aarkup,
khuslsnya pengrruh tekuk yang berlebihan.
3) Seliap tiang pancang harus dilengkapi dengan tand, marka ya,tg menunjukan
nomor, panjang, dan tanggal pengecoran/ pabrikasi.
4) Sepatu liang pancang harus terbual dari besi tuang dengan pennukaan yang
diperkeras dan bebas dari pasir, keropos, terdapat lubang udara ataupun cacal
lain dan sepaiu tiang pancang lersebul harus diikal atau disambung dengan besi
:u:angan liang pancang. Kondlsi yang ldeal dan praktis apabila panlang liang
pancang ie.sebul adalah :anpa sambungan, namun apabila kondlsi tidak
mernLngkinkan, maka ilang panca.g sambungan dapal digunakan.

5.2.3 PEKERJAAN PEIlIANCANGAN

'1) Pelalatan yang digunakan


Pemancangan dapat dilaksanakan dengan peralalan hammer gBvity alaupun
diesel hammer.
Penggunaan hammea gelar (vibratory hammer) alau melode pemancangan yang
lain, harus mendapat persetujuan lebih dahrilu dariKonsultan.

Pemukulan kepala liang haaus dilakukan secara lerahr aga, lidak meni,nbulkan
kerusakan pada tia[g pancang dan linggijaluhnya lidak meleb]hi 2.50 m'.
Kecuali gravity/drop hammer, pemilihan hammer sapsati d:esel har:)mer, ha.!s
mempunyai energy yang cukup;ehingga pemancangan dapal mencapai daya
dukung yang disyaratkan.
Kontraktor harus menyeTahkan kepaa5 Konslltan alrtuk persetujuan mengena:
karaklerislik alal yaflg d:syaratkan untuk r.,r.!s pernancangan, fieliputi :

).1-2

{l-4*
SUOAII DISACA
O,4N D]SEIUJUI
DPp 2017

a, Unluk ilanmer s:ngle aclion (pukLrlan lu.ggal) :

- Serat llamaner
- Serat pelindung kepala tiang pancang
- Tinggjjaluhmaksimum,

b. Untuk dieselhammea:
- Beral hammer
- Bemt pelindung kepala tjang pancang
- Tinggijaluhmaksimum.
- Tenaga hammer (HP)

2) Perciapan pemancangar
a- Penulup kepala liang pancang
Pada saat pemancangan, lepala tiang pancang ada kemungkinan mengalami
kelrsakan oleh karena itu ha.!s dilengkapi bantalan..
b. Penyamtlungan tiang pancang
Penyambungan tiang pancang mengikuti melode yang telah disetujui oleh
Konsullan.

3) Memindahkan, Memasang dan I\lemancangkan


a. Umum

Penentuan lokasi tiang tiang pancang harus sudah selesai sebelum


pemancangan dimulai. Penandaan litik tempat maslng-masing liang pancang
harus sudah selesai dan disetujui pal;ng lambat Sjam sebelum pekerjaan pada
iiang pancang itu dimu ai. Semua tanda-tanda lokasi pemancangan lidak boteh
diganggu sampai pekerjaan lemancangatr selesai.
Tiang pancang harls diletakkan tepat pada posjsi.ya daa dipancangkan
menualrl gatis yalg tertera dalaan gambaa aiau d,tentukan oleh (onsultan,
flang pancang yang mki.g alau lidak seslai denga. pos,si ya.g ditentukan,
dengan perinlah Konsulan ha,us dicab.rt da.l d:letakkan lagi sampai posisinya
benar,
Semua liang pancang yang ierdorong keatas karena pemancangan tiang
paacang lair yang berdekatan alau karena sebab-sebab lair harus
dipancangkan lagi.
b, Pemancangan
Tiang pancang harus diberi peayangga pada ga.js dan kedudukan dengan alai
penuntun selama dlpanca.g,.an. Alaa penur,t!.I pemancangan liang pancang
jangan sampai membatasi geaakan ha*mer, lapi harus kokoh pada posisinya
unluk menyangga iiang pada waktu dipancangkal. Keauali apabala
pemarcangan dilakukan dalam air, alal penuntun sedemikian ri.lpa harus
mempunyai panjang yang cuklp selingga memurgkinkan penempatan
pemukultiang pancang secaG lelat_
Konsultan harus menyimpa.'.aalan aeapeaiaci meagerai lenrancangan liang
pancang dan Koniraklo. ha.!s nenberikan segah banluan sepenulnya.
Caialan itu meliputi: jumlah, Fnj6ng, tanggal pen1anaal1gan, panlang tonjolan
(foorrg) jumlah pukllan pada penekanan akhir, energi tumbuk pemukut,
panjang pemolo.ga! lrll-cff), dan panjang akhir.

1.7-1

{ I *,t-'t'
SUOAH DIBACA DAN DISETUJUI
DPP 2017

'llang pancang tidak boleh dipancangkan dekal beton yang baru dituang.
c. Pemotongan (cuf-o#)
Tiaug panaang belo. pad, elevasi tededr seh:ngga
ha.us dipolong
memanjang ke tuiup Pelindung (cap) alau faating sebagaimana diluajukkan
dalam gambar.

5-2.4 UJITIANG PANCANG

Kontrakto. diwajibkan membuat dan mengajukan rencana/ nreloda Test Pembebanan


terhadap tiang pancang kepada Konsullan Pengawas/ Pemberi Tugas untuk
memperoleh p-orsetujuan- Test Pembebanan hanya dapat dilaksanakan apabila
dilaksaoakan sesuai dengaa rencana / metoda yang aelah disetujui oleh Konsultan
lengawas/ Penrbed Trgas-
a. Pengujian dengar Static Laad Taat
1) Umum
Pengujian tiang dilaksanakaa urtuk mengetahui dengaa pasti daya dukung
dari jenis pondasi pada setiap jembatan. Jumlah tiang pancang yang dluji
tidak kurang dari satu ala,r tidak lebih da.i empat untuk sefiap jembalan.
Pengujian tlang dapai di,aksanakan di dalam atau d; Iua. keliling pondasi,
dan dapal menjadi bagian dara peke|;aa.r yaaQ pe.manen. BebaFberan
uniuk pengujlan pembebnan iidak boleh diberikan sampai beion oen.apai
kuat tekan minirnum gsi/" dari kuat tekan beton berumur 28 ha.i, namun
dapat l.rga menggunakan semen dengan kekuaian awal yang iinggi (hrgh'
ea y-strenglh"cemenA, jen:s l:: alau lllA unluk beton dalam liang pengujian
pembebanan .:nluk liang ta.lk.

2) Pe.alataal

Peralalan yang digunakan adalah peralatan yarg disetujLri dan coco,( untuk
me.gukur beban liang dan penurunan liang pancang dengan akura! dalarn
seiiap peningkatan beban, pera'atan tersebul lar.rs mempuayai kapasitas
kerja liga kaai beban rancaagan !ntuk iiang yang akan dlujiyang ditunjukkaa
dalam Gamba.. Titik referensi uniuk mengukur penurunan (seltleme,rt) liang
pancang ha.us dlpindahkan dari tiang irji unt k meag:tindari semua
kemungklna. gangguan yang akan terjadi. Sgmua penurunan liang pancang
yang dibeba.i harus diukur denga. peralaian y€ng memadai, seperli alat
pergnkur (gauges) lekanan, dan harus dipe.iksa dengan alat pengukur
elevasi.

3) Pelaksanaan Pemb_ebanan
Peningkalan lendutan akaa dibaca segera setelah setiap penambahan beban
diberjkan dal seliap inlerval 15 menit setelah penambahan heban lersebul.
Beban yarig aman dan diijinkan adalah 500/0 beban yang telah diberlkan
selama 48 jam secara lerus menerus nenyebabkan penurunaa telap

).7-4

t/n*-2,'
SUOAH DIEACA
OAN D]SEIUJUI
DPP 2017

(pemanent settletuentt tr:dak lebih da.i 6,5 mm yang d,rklr pada puncak
tiang. B6ban pengljian harus dua kali beban raacangan yang ditunlukkan
dalam Gambar.

Beban pertama yang harus diberikrn pada liang percobaan adalah beban
rancangan tiaag pa,tcang. Beb?r pada liang pancang dinaikkan sarnpai
mencapai dua kali beban rancarga. dengan interval liga kal, penambahan
bebsn yang sarna. Set:ap penaobahan tleban harus dalaF lnterval waktu
,ninimum 2 jam, kecuall jiLa lidak lerdapat penambahan penurunan kuaang
dari 0,12 mnl dalam :alelal waktu 15 menit akibat penambahan beban
sebellmrya. Bilamana kekuatan tiart Lji uotuk mendukung beban pengujian
diragukan, penamla,ran beban harus dikuraagi sampai 50% masing-masing
beban pengujian. sesuai dengan perantah Kollsultan Pengawas/ Feagg!na
barangrasa agar kurva ke.unluhan yang halus dapat digambar. Beban
pengujian penuh harus diperaahankan pada tiang uji dalam wakt.r tidak
kurang dari 48 jam. Kemudian beban ditiadakan dan penltrunan pearianen
dibaca. Silamana dim:nta oleh Konsullan PengawarPe.gguraa ba€ng/jasa,
pembebanan diteruskan melebihi 2 ka:l teban .ancshgan dengan
penambehan beban seliap kali 10 lon sampai Uang aanluh ala! kapasitas
peralatan pembebanan ini dilampaui. Tlang pancang dapa! dianggap runtuh
bila penurunan total akibat beban melebihi 2,5 rm atau pennrunan pemanen
melebihi6,5 mm.
Setelah penguj,an pembebanan selesai dilaksanakan, beban-beban yang
digunalGn harrs disingkirkan, dan liang pancaag, termasuk :iang tarik dapat
digunakan untuk struklu. bilamaoa oleh Konsultan Pengawas/Pengglaa
barang/jasa dianggap masih memenuii keiertuan unluk diglnakao. Tiang uji
yang tidak dibebani harus digJnakan seperii di atas. Jika setiap tjang
pancang setelah digunakan sebagaitia.g uji atau Uang ta.ik dianggap iiiak
memenuhi ketentuan unluk dlgLtnakan dalam stukiur, harus segera
disingk:rkaa b,lamarta d:peaniahkan olel Koasultan PengawavPengguna
baiangljasa a:ar harus dipotong sampai di ba\/ah permukaan tanah atau
dasar pondasi !elapak,sejalh mana yang dapat dilaksanakan.

Jumlah dan lokasi tiang uji unttrk lengrjian pembeba.an akan d,leniukan
oleh Konsulian Pengawas/Penggllna aaBng4asa. Urtuk aiang dengan
diarneter lebih dari 600 mm jumlah uji tidak bolei kllarg dr.j satu dan tidak
:ebih dari liga untuk seliap jembala.; unluk liang dengan diameler kurang
da,i dan sampai dengan 600 mm jumlah tiang uji iidak boleh kuEng dari salu
!nlul sel;ap 30 t'a.C.
4) Pelaporan
Lapora, yang ha.us dibuat uniuk seliap pengujian peanbebanan melipllli
dokllmen-dokumen berikut ini :

a) Denah pondasi

).1.5

t /'* r'
SUDAH DIBACADAN D1SETUJUI
OPP 2017

b) Lapisan (stralifikasi) tanah


c) Kurt/a kalibrasialat pergukur lekanan
d) Gambaa diarieter pislon dongkrak
e) G..tL pengujian dengan absis untuk b--ban dalam ton da. ordinal
Unluk peiurunan (seil/emera) dalam desimal mm.
f) Tabel yang menunjukkan pembacaan alal penglaua lekanan dalam
atmosfir, beban dalam ton, penJaunan dan penutunan rala-rata dimana
semua itu merupakan fungs:dad waklr (langgal dan jara).

Bilamana kapasilas daya dukurg yang a,nan darj setiap tiang pancang,
diketahui kurang dari bebad raaeargan, aaaka tiaag pancang harus
diperpanjang atau diperbanyak sesuai dergan yang dipedntahkan oleh
Konsullan Pengalvas/Pengguna barang/jasa.

b, Pengujia. denga, ,l'4amic Load fesl


,) Umum
Test dengan beban statis merupakan metode te.baik dan juga rrerupakan
yang termal",al ualuk menentukan daya duklr,lg sua:u tiang. Pembebanan
secara slai:c yang merupakan ,ji
skala penuh dilakukan dengatl memberikan
beban yang lebih besar dari teban renaana sepe.ti yanq telatl dilelaskan
dialas. I\,4etode Static Load fest ini memerlukan banyak lraklu {tirne
cansuming).

Jesl dengan beban dinamis alau Dynanic Load lesl adalah metode lain
ya.g lebih ekonomis dan eflsien- Tesl lembebanan tb.g secara d;namis ini
menggunakan pe.alatan FPDS (Foundalian Pile Diagnftic Syslem.) bedkui
sofNva:e PDA (Pile Driving Analyis, leieniu misalnya PDI dari USA, TNO dari
Belanda, CEBTP dari Perancis dan Pl3 dariSwedia).

Dengan menggunakan sysiem ini, beban dibe.:kan secara danamik pada


kepala aiang dengan mengguakan hammer pemancang. Dengan
meoberikan b/ow (pukulan) da.i hammer pemancang, signal accelelation
(percepai3n) dan slra/, (.egangan) dari tiang dicalat dan direkam oleh
computer. Dari dua signal le.sebul dapat dipe,oleh srs'r,al yelocfty-1ime daa
force-time dan kemudian lahanan pemancangar] C\narns ldynanic dliving
reslslance) dapat dilentukan.

2) Peralatan dan Persiapan


Bahan-bahan dan hal-halyang harus dipersiapkan adalah :
a) Siapkan petalalan Dynamic Load Iesl deagan mengls: cek l:sl dan
lakukan lest peralatan dengan menggunakan lesl box
b) S,aokan f//e rpua dala dergar memperial:kan for? yang 6udah d isi dan
daLa kalibr.si sensor sensor
c) Record pemancangan un1!k liang yang akan ditesi (kalenderi.g)
d) B/owrecord uniuk tiang yang dilest (B/oircounl)
e) Dala soil invest;gasi dapai berupa soNtlR, ataLr SPT da. data BORING
f) Gambar desai. jernbalan

)./-6
t/* L t-'
SUOAH OIBACA DAN DJSETUJUi
DPP 2017

s) Tiang yang akan ditest dipilih salah satu tiang dari kelompok tiang dan
dapat tiang dengan kondisi kale.dering yang besar alau tiang yang jauh
dad titik berat kelompok Lang (pl,a. atau abutmerq
h) Tiang yang akan ditesl harars dibia €lr beberala hari (2-7 h3ri) agar
tegangan ak tanah (pore pressure) kembali pada kotd:si sabel m
pemancangan (setfing)
D Tiang yang akan dilest minimal 2 fieter harus muncul dari permukaan
tanah asli atau ahyang ada saaa pergujian
i) Tersedia Porver Supplyuntuk compt te. dan bfi liskik minlmum 1000VA
k) Tersedia hammer dengan kapasilas yang sama dengan yang digunakan
pada saal pemancanqan

3] Pelaksanzan Dynarnic load fes, Lapangan


1) aiang yanE aken ditest dilubang: {diboo lnt.rk meletakan sensor dan
sensor harus dipasang pada liang yang aka. ditesa secara simetris

2) ?asang sensordan hub!r.ga. kabel-kabelpada sig nal conditioning dan


perangkal ko.npuleryang dloperasikan dengan paket software Dln6,?lc
Load Test alao Pile Divlng Analysis {PDA) tertentu

3) Cek kelunrsan hammerdengan tiang pancang


4) [,,lonitor:ng sig.al dari hammer blow
5) Cek sigra/ velocil, dan for'ce de.gan mempetralikan haafiet centticily
(sekitar 100o/.) dan kedua sigral torce channel3 dan c,7arrel4 ha.us
tekan (posltip)

6) Jika telah memenuhi persyaratan teknis lakukao monitoting uniuk kurang


lebih 15 pukulan

7i Jika belum memenuhi pe,sya,alan cek kembali kehrusan hammer


dengan tlang dan lanjlrlkan langkah selanjutnya Pilih signal yang mewakili
u.tuk digLrnakan pada s/gnal nalching.
4) Signal fiatching
Tiang yang ditest dipasang trarsducer strain dan acceleralion, pengukuran
slrai, dilakukan pada saaa ada.ya tumbukan hammer dan bersamaan ilu
luga pergerakan tiang diaalat sebagai acceleratian. Dala tesl dari seliap
hammer blow alan dat blow hammer tetlentu dicatat untuk dianali.a lebil
la.jut. Slalu hal yang mendasa. dari iiang yang di:eat secara dyrarric baivJa
tahanan {soil r.esista,,?c€) pada pe.gerakan tiang dianggap sebagai baik statik
(el6slo-p/astrc) d3n dy,?anic (danped).

Beberapa melode telrh dike,nbangkan untuk mengevaluasi sialic tesisiance


pada wakiu test, tetapi hal ina sanga! terganlung pada asumsi soil damping
rcs/slarce dan biasanya harya digunakan bllamana soi! damping ,esjstance
sldah dieva:uasi dan dialidasi dengan menggunakan cara laln seperii stat/c
/oad iestrrg suatu tiang.

).i -1
('/ ** o'

SUDAll DIEACA OIN DISETUJUI


DPP 2017

Umurnnya dianjurkan dari data yang dadapatka. dari dy,arnb /oad lgst iii:(uli
dengan analisa yang telitl yang mana biasanya dilakukan jauh dari lokasi
tiang yang dilest (biasanya dilakukan di kantor). Anatisa tersebut didasa*an
pada'wave aquatlon philosop,r' dan rnerggunakan program kompuler datam
uraian ini diambll sebagai 6ontoh adalah TNOWAV€ dengan pilihan STGNAL
MAICfilNG. Analisa telill inl rnemberikan hasil yang leb:h detail dibandin3kr.
dengan yang didapat langsung dari lokasi. Ca€ ini dapat meneatukan day,
duk!ng tiang dan karakteristik deformasiliang sekelika akibal bebat slaiik-

- End of Se.-ti6n -

ti*q-/"
DPP 2A17

srnuxrun p*Jiml pAN P,:-AR

1. RUANG LINGKUP
1) Sagian ini mencakup peByarataa unluk melnksanakan dan mempersiapkan
strLrklur pangkal(abutment) dan pilar (pier) untukjembatan jalan haAbaru.
2) Kon:raktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, dan peralaian unluk
penyelesaian pekerjaan ini.
3) Persyarata.) yang tidak te.cantrm dalam bagian in: namun drelaskan pada bagian
lain yang berhubunga. seperti diiunjukkan di bagian ini, lelap digunakan.

2, PEDOMAN DAN STANDAR


_ Standa.d :ndustr: lndonesia (S1l)
- Percvaratan Umum Bahan 3anglnan lndonrsia (PUBI- 1982)
- Perat{ran Beton lndonesia {PBl - 1971)
- Standar N6sional indonesia (SNl - 2002)
- American Association for Stale Highway aad Transponation Ofllcials {AASHTO)
- A.ne can Concrete Institute (A.C.l.)
- American Society fo. Testing and Materials (A.S.f.M.)

3. JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Sesuaidengan ketentuan dalam "Program Quality Assurance/ C6nhol'.

4. PENYERAHAN
Sesuai dengan ketenllan da:am k,a!$l Penyerahar".

5. PERSYARATAN T:KNIS
5.'1. MATERIAL
1) Materjal untuk beion harus sesuaidalam bagian "Beton"-
2) Material Baja tulangan sesua: d.lam '3aja tJlargan'
3) Batu kosong (Cobbleslore) da&l iarus le.diri alas batu dengan uklrran anlara 75
sampai 150 m.]. Bat! harirs be,sih, keras, kLat, bulat dan bentuk be.siku.
4) Bahan timbunan kembali harus sesuai dalam bagian "Galian unllk slrukiur
bangunan".

5,2. PELAKSA!.IAAN

5.2.I.PEKERJAAN GALIAN TANAH

1) PembE.sihan lapangan ha.us sesua, dengan bagianpekerjaan pemberslhan lokasl


dar pe'lgLpasan tanah dan petunjuk oibagian rn.
.z) ?ekeraan galian tanah harus seslai dengan bagiangalian tanah dan timbuaan
,(embalidengan ianah pil:han dan pelunj!k di bagian ini
3) Sebelum memulai galian tanah, Konirakior harus dengan sungli-slnggrh
melaksanakan survey untuk pekerjaan eksisting dan menentukaa ganbaa dan
spesiilkasi uriuk mgnelapkan cakupan pekerjaaa. Kontraktor harrs mengambia
:inCakan peficegailat yatg dipe.iukan untuk mencegah terjadinya ke.usakan pada

t/* r'
J.8-1

SUOAH OIBACA DAN DISETI]JUI


DPP 2A17

bangunan ekslsllng, khususnya mencegah lerganggunya opeaas: KA ataupun


untuk menghinda an pengaruh aliran permlkaan dan kerusakan pada pekerja3n
iersebut akan meniadi tanggungjawab Konlaaktor dan apabila ada perbaikan i6a!:s
dllaksanakan harus mendapal perselujuan Konsultan.
4l I\raterial galian yang tidak dlpealuka! llntlk limbunan kembali harus segera
disingkirkan sesuai dengan persyaralan pada bagien galian tanah daal $mbunan
kembali dengan lanah pilihan
5) Bagian-bagian tanah lunak pada dasar galian harus dibuaag, dan ao.gga yang
kosong harus segera diisi dengafl timbunan granular sesuai dengan ,easyaaatan
pada bagiaa galian tanah dan timbunan kemba:idengan lanah pillha.
6) Pok.rjaa. .rrugan kembali pada pangkaljembatan harus me.ggunakan malerial
s:rtr.

5.2.2.PEKERJAAN BATU KOSONG


1) Bila dlperlukan peabaikan tanah dasar pada pangkal alau pilar maka pada bagaian
bawah pangkal / pila. j€mbatan aart,s dipasang lapisan balu koso.g (cobble
slone) dengan ukuran dan ketebalan sebagaimana tercantum daleh g,lniaa atau
alas petunjuk Ko.suatan, rongga pada lapisan balu kosong harus diisidengan batu
pecah serta dipadatkan dengan stamper sainpai dengan etevasi y€ng diieniukan.
2) Beton lantai kerja sebagaimana disyaratkan pada bagian boton dipasang dengan
kelebalan sebagaimana tercantum dalam gambaa.

5.2"3.PEKERJAAN SETON AERTIJLANG UNTUK PANGKAL/ PILAR


1) Pekerjaai: beton bearlang yang di:aksafakan harus sesuai dengan persyaralan
pada "Beton" dan bagian 'Baja Tulangan"-
2) Adukan beton ya,rg akan digunakan ia.us menggunakan beion ready mrx,
sedangkan adlkan beton sile-mix haiLs sesuai dergan ACt 301 dan mendapat
persetujuanler,ebih dahul\r dari Konsullan.
3) Ivetode pengecorar urt.lk pangkallembaian dilakukan seca,a 2 (dua) lahap yaitu
bagian telapak (poeo dan bagian dinding. Seciangan untuk pilar jembatan
dilakukan dengan 3 (tiga) lahap yaitu bagian telapak (poer), kolom dan kepala.
Setiap {ahap tersebut harus dilakukan secara le.us menerus untuk mendapatkan
slruktur beton yang monolith. Sambungan beton (cold joint) harus sesuai dengan
yang disyartatkan pada bagian "Beton'
4) Kelebalan setiap lapisan peagecoran maksimlm 30 cm dan pengecora. beton
pada setap lapisan harus dilakukar dengan ketinggta, yang sama yang mana
l'rjlng lremi harus sedekat mungkin dengan lokasi pengecoran, serta harlts
aaemperl,atika. batasan tinggijatuh adlkan belon maksimum 1,5 m_
5) Segera setelah penuangan adukan tleton haaus d,laklrkan pemadatan t eton
dengan menggunakan vibrator. V:bra1o. tadak bolel diOunakan sebaqai a,at
pernindaliar adukan beton didalam bekisti.g,
i) femperatur beton yaig digunakan iida,( letih darj 32o C, kecuali apabila adrkan
menggunakaa admixture yang lela:r diseluj!i oleh (onsultan.

t_a-2

h/ , *t,
DPP 2017

5.2.4.PEKERJAAN DUDUKAN BEAR'Nq AN'AS


'
Pekedaan d{dqlqa beatiig, seprdi .lqkrring harus dltaksanakan sesuai dengan
yang diSyara:kan pada baglan lAndas Jembalan'.

5.2.5.PENGUJtAN
Eiaya yarlg l,i'bll unhlk peker]qan pengujian dar pengambilan contoh dalam rangka
pengendallan mtitll meniadl tanggtlrg jawab Kontraktor-

* Era oJ $edlon -

r___)
l**rr***rrur*,1 t I
J.8.J

f l* s- r'
DPP 2017

J.9
ANDAS JEMBATAN

a. RtJAtIG LINGKUP
a. Bagian ini mencakup persyaratan untuk melaksanakan dan mempersiapka!
andas iboadrg) untuk banglrrlall atasjembalan l(A
Andas hatus berupa malerial iabrikasi yang dirancang sesuai dengral r.ulu yang
dlsyaElkan untuk menerima beban maksimal dalam desain rancangan dan
dibuklikan dengan !ji material dilaboratorium independen
b. Kontaaktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, dan peialalan uaaark
penyelesaian peke.jaan ini dengan mendapat pergetujuar konsLltan
c. Peasyaratan yang lidak teacantlm dalam bagian ini namun drelaskan pada
bagian lain yang berirublngan seperli dilunjlkkan di b6gian ini, ielap mengikat
cian harus dipen!i'r,/dilaksana,(an.
d. Bearing harus dibuaa sesuai de.ga. rpesiakasi dan gambar yrrng telah
ditentukan. Beberapa tlpe bea.iag yang dapat digunakan antara lain sebagai
be.ikot:
Tipe Andas Tipe Balok

Elaslomer bearing pad Pelat, balok belon


A.das Pelat Balox Baja I
Andas Garis D:nding Pelat
Andas SendilRoll Dinding Rangka Te.buka
Anda3 Sendi/Rol1 Rasuk Rangka atau Dind,ng Rangaa
Tertulup

2- PEDOMAN DAN STANDAR


a. Standard !ndust, lndonesia {S:l)
b. Afierican Associotaoa for Saaae H;ghway ard Trans?orta:,on Ofilcials (AASH_aO)
c. American Concrele :nstitu:e (ACI)
d. America. S.ciely for tesling and Malerials (ASTi,4)
e- Japanesa lndustrlal Standards (JlS)
I Japanese Railway Siandards (JRS)
g. Peraturan Jembatan Jalan Rel lndonesia (PJJRI- 1988)
h. AlgemeAe Voorschriften Betreffende llzerren Bruggen an Pijlers Voo. Spoor en
Tramwegen (A.V.B.P - 1932)

JAMINAN DAN PROGRAM PENGENDALIAN MUTU


Sesuai dengan kelenluan dalam klausal'Jaminan dan Pengendiilian I\,{utu"-

4- PENY:RAHAN
S6suai dengan ketentuan dalam'Penyelahan".

PERSYARATAN TEKI]IS

5_,1. MATERIAL
a. Mateial fM tnave beaing hatus sesuai dengan standar-standar berlkut atau
yang setara ;

- Carbon steel : JIS G 5101, SC 4? aid SC 46.

).9-1 1t
{/dt-t'
SUDAII DIBACA OAN DISETUJUI
DPP 2017

- Casl steel : JlSe 5102, SCW 42 and SCW 49.


- High tensile carbor steel ; JlSG5111,SCMn1.
- Cast iroo : JIS G 5501, FC 15 and FC 25.
- Copp€r alloy boaang plates : JRS 05007-1.

b. Elaslomeric Bearing
1, firaletialharus sesuaidengan slandar-slandar atau yaag selara;
- Stainless steel : sts G 4305 - SAS 304
- Elastomer : 5ls K 6386 - COB - BL
2. E:astomeric bearlng harus dirancang sebagaimana tujuan yang telah
ditetapkan, dlproduksi oleh pabrikan yang secara le€lu. memproduks: lipe
yar.g diperlukan, dan semua unit yang digunakan dalam pekerjaan ini haius
baat,] dan sethp riaterial harus dilaklrkan arji malerial dengan perselujuan
konsuatan
3. Elaslomeic boaing harus dilapisl Iapisan lipis yang terdki dari elastomer dan
pelat meial, dalam keseluruhan ukuran dan ketebalarnya sepedi yang
dilunjukkan dalam gambaa, atau boleh digunakan iipe enkapsulasi
sedemlkian sehingga semra kellling pelat melal dip.otelsi dengan :apisan
elastomer yang tebalnya tidak kurang dari 3,2 mm.
4. Pelai metal harus dibuat dari baja tuang yang sesuai dengan AASHTO M 183
atau ASTN4 A 36, Grade C atau D; dan masing-masing pelat harus
merupakan pelat single yang bebas dad sarnbungan.
5. Materlal elastomer harlr terbual da.i chloroprene (neoprene) murni, dan
telah dilakukan uji standar alau yaog seiara dengar spesifikasi berikut ini :

Property ASTM Req{riremenl


Kekerasan- Duromeler. Tvos A: D2240 6015
Teganqan tadk (kqlcm?l m:n:mum.: D412 180
Persenlasi perpanjangan ko.disi, batas 350
{ultimale). minimum:
Kelahanan panas
Titik Maksimua't perubahan +15
kekerasan duaometer
Selama 70 iam oada suhu 100oC D573
a) Maksimum perubahan legangaa '15
tarik i%) :
b) Maksimum perubahan dalam kondisi -40
batas (%):
N,4aksimum legangan tekanan Selama D395; 35
22 iam oada suhu 100oC {o/").: Melhod B
100 pph/m ozon dalam udara, dengan +1
20 ,ercent reoanoan oada suhu 38!C
100 hours. Drosedur oelaDisan D518
D1149 No Cracks.
Reaksi ikaian selama vulkanisir. kq/m: D429 720
Kerapuhan pada suhu minLrs 40"C D746 No tailure
Proc. B

.1.9-2

SUOAH DIBACA DAN OISEIUJUI


DPP 2017

6. Elaslomeric bearing yang d;uji di laboaatoaium ha.ug nle..enuli ka:leria


sebagai herikul :
a) Regangan tekan (compressiye sllair) dai masa.g-masing lati6a. lidak
boleh lebih besar dari 7 persen pada tekanan rata-rata 57 kg/cm?.
b) Tahanan ge.e, aidak bo'eh aelih besar dai 5 kg/cm, pada 25 persen
.egangan dari lolal ke:ebalan e,ea{it e,asaomer selelah d: simpaa pada
suhu minus 29oC selama 4 hari.

7. D;mens, u.ilkreaairg harus sesuai dengan d:mensi pada ga.nbar dengan


toleransi sebaga, berik\]t:
a) Dimensi ve,takal, deagan rata-rala keiebalaa iolal:
- 30 mm aiau lelih kecil t-0, + 3.0 mrn
- Lebih besar dari 30 mm :-0, 6.0 mn
'
b) Dimensi Horiscntal:
kecil
- 900 mm alau lebih : -0, r 6.0 mm
mm
- Lebih besar darig00 | -0, + 13.0 nm
c) Ketebalan lapisan elastomer : + 3.0 mm
d) Variasi dari bidang lerhadap permukaan teorelis, dilentulan dengan
pengukilran pada sisi beariag:
- Alas 3.0 mm
' Sisi samping 6.0 nrn
- Lapisan melal t!.gga: 3.0 mm
e) Posisi Exposed Connection
- Elemen-elemen 3.0 mm
- Pelindung tepidiatas lapisan logam 0, : 3.0 mm

5,2. PELAT ANDAS CAMPURAN LOGAIV TEMAAGA


Kandungan malerial yang digunakan untuk pelat andas campuran logam tembaga
adalah sebagai berikut:

Komposisi K:m:a darl Pe,atAndas Campulan Logam Tsmbaga

Cu Zn M. Fe Sn Fb si

Lebih Sisanya 2.5 sd. 2.0 sd. 3.0 sd. kura.lg ku,ang kurang
da.i 60 5.0 40 7.5 dari0.5 dad 0.2 dari 0 1

Sifaa l\4ekanis dari PelatAndas Campuran Logam Tembaga

Uii Tarik
Kuat Tarik ilrDa) Pemanianqan (7o)
Xuranq dari 640 Moa Lebih dari 15

Uji analisa klmia da. uji tarik harus dikerjakan dengan neloda arapun y""i
dilakuk€n,harus mendapat persetujuan Konsultan-

Paoses finishing mengg!nakan lapisan hol dip galvanis.

r.9-l

SUOAH D|BACA DAN OISETUJUI


DPP 2017

5.3. MORTAR UNTUK LAND,ASAN ANDAS


Mortar uniuk landasaa andas harus semen podland denga, zal penambah khusus
mautln tlatu male.ial jenis pra-campuran, yang difomulakan khusls untuk
mengha$llkan suatu kuat tekan 40 MPa pada 28 hari, mortar anli sus!1.
Material haals aiteniukan dan dirsulkan oleh Kont.aktor untrk mendapal persetujuan
Pengawas; drlam aaterial yang digunakaa tldak boleh me,tgandung unsua-ursur
besi alan malerlal lai. yang dapat menyebabkau noda apapln djkemudian tlari.

5.4. PENJANGKARA}I {STOPPER)


Pe.jangkaran ha.us te.diridari pipa sleeve, baiang-baja dan pengisis,eeve {materiat
elastis), Semle malerial penjangkaran aarus morcenuhi Feasyaratan ASTM A 6 atau
36 dan A 53 ateu Fedoman yang baku yang disetlljli oteh (oasulla..

5.5. PENGTCAfAN
Pangecatan harus sesuai dengan Bagian: BAJA SIRUKTURAL

5,6. P{NG:LASAN
Pengelasan harus sesuaidengan Bagian: BAJA STRUKTUML

6. PELAKSANAAN
6-l STOPPER
a. Batang Jangka./ stople. dapasaag harus seca.l telill dan presisi sesuai gambar
kerja yang sudah diselujui (onsullan

Pengukuran sepe.ti slacking oua letak kooadiaai, elevasi dar: slopper harus
dilakukan dan sebelum lubang \blockout) pada langkau pila. uniuk stopper
digrout;ng, pemeriksaaan pos;si stopper, keiegaklLrusannya seaa dimensinya
hatus mendapal peisel.tjuan Konsultan
b. Campuraa bahan grolting harus mengikuti instruksipabrik pernblalnya. Ka.tong
udara d:dalam pekeraan groutinq hanrs dihjndarkan.
c. Selongsong pelat baja pada angker hidup {sleeve) yang dipasang pada
bangunan atas beion ha.os seca.a teliti dan paesisi dipasangnya, agar lidak
bergeGk saat dilakukaa pengecoran beton rnaka bagian Iuar pelal sleeve dapai
dipe-k€ku dengan batang-balang baja tLltangan yarg dilas pada bd a lulanqar
banguna, atas- Posisi sleeve harus dipasang sesuai gambar kerja dan tidak
bergeEk saat dalakatka. pe.gecoran belon untuk bangunan alas dan disetujLri
oleh Konsultan
d. Rongga dalam sleeves harus sepenuhnya di:si dengan elasUc dan baqian
aiasnya ditutup pelal baja dan dilas sehlngga caiaan beion lidak dapat r.asuk
kedalam sleeve.

MORTAR (NON SHRIN(A'E MORTAR/ EPOXY) UNTUK LANDASAN ANOAS


Malerial harus diaampnr, d:rawat ateu penangarannya sesuai instauksi pabrik
pernbuatnya. Dim€nsi, pen!langan, elevasi, beniuk, sudulsudui harus dilaksanakan
sesuai gambar kerja- \

t / -n*,2'
].9-4

SUDAH DIBACA OAN DISETUJUI


DPP 2017

Morlaa harus bebas dari kanlong .ldaaa, kekosong?n, ,ubang kecil atau
ketidakteraturan lainnya.

6,3 €LASIOMER Aearhg PA)


Andas elastome. harus dipasang dengan teliti diat[r penempatan dan posisi yang
dipedukan seperii tertera dalam gambar, dafl 100 lersen kontak dengan permukaan
beton penyangga dan belon yang mana unil dimaksudkan untuk penyangga-

Permukaan kecil beton harus selesai dad alau lerianam alau perlakuan :ain
setilngga memenuhi persyaratan.

- Ead of Section -

t.9-5

tf** t'
SUDAH DIBACAOAII DISETUJUI
DpP2o17

J.10
RAILING BESI (HAND RAILI

1- FUANG LINGKUP
1) Persyaaaian ini mencakup pelaksanaan pekerjaao railing unluk dijembatan sesual
ukuran dan lokasi seperti lercantlm didalam gambat
2) Kontraktor ha.us menyediakan lenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan,
peralatan teamasuk alalalat banto dan pengangkutan tang diperlukan untuk
melaksanakan pekedaan lni.

2. PEDOMAN DAN STA}]DAR


. Standar lnduslri l.donesia (S.l,l.)
. Pedoman Perencanaan Banglnao Baja lndonesia (PPBBl- 1983)
. Amer:can Society for Testing and lMaterials (ASTM A53 dan A36 Slainless Steel)
. Anerican Welding Society (A.W.S.)

3. ISTILAH DAN DEIINIST

4. JAMI}IAN DAN PENGENDALIAN MUTU


Ses€i dengan ketenluan dalam'Jaminan dan Pengendalian Motu"
5. SUBMITTAL
Sesuai denga. ketentua. da,am'S bmital'

6. PTRSYARATAN T:KNIS
6.'I. MATERIAL

a. PipaBaja : GIP (Ga:vanized lron Pipe) O z'dan O 314" .

b. Bahan las : electrode jenis LO (sesuai dengan jenis pipa yang dilas)
c. Plat bondek : material alas pengecoran untuk walkway
- Baja Profil, Plal Sesuai ASTM A-36
(legangan leleh = 2400 Kq/m':)
- Pipa Baja ASTM A 252, g.ade 2
- BautAngkur ASTM A-307, grade A
- Plain washer ANSt 8tP.22.1
- Baut, Nuls, Hardered siee/ washer ASTM.325
- E:ektrode Las AWS.As.1, E70XX

6.2. PELAKSANAAN

6.2.1 PERSIAPAN

1) M6le.ial yaao digLrnakan harus mendapatkan perselujuan dari konsulian sebelum


diguaa,(a.l.
2) Pemasa-gan rai:ng dapdl d,lakLkan selelal pel,erjaan betor. selesa dke.jakan
oan c-(up kual LntuK drla<ukan perrasargal serla ljldn merdJpaLkan
pe seluJLan Konsulran

.1.10-1

SUOAH DIMCA DAI.I


OISETUJUI
DPP 2A1?

6.2.2 PELAKSANAAN

r) Semua bahan untuk pekerjaan jni iaaus diperiksa, baik pada pembuatan,
pengerjaan maupun pelaksanaan d, lapangan oleh Konsullan. Penbuatan,
pengerjaa. dan le'aksaraan dapat dilakukan selelah diselului Konsultan,
2) Pekerjaan yang diirisanakan harus sepefti yang ditunjukkan dalam gambar unluk
itu.
3) Peayambungan dengan las harus dila;(sarakan dengan kelelilian dan keahl:an
yang tinggi, pengelasan harus dengan las listrik, permukaaan yang dilas harus
sama rata dan a:ur lasnya kelihatan teratur, bekas pengelasan lrarus dikikir dan
dihaluskan tanpa mengura.g i kekuatan lasnya.
4) Pembengkokan pipa-pipa harls d:lakukan dengan alat bending (pernbengkok)
sehingga hasilnya baik, halus, alan tid.k cacal - cacat bekas pukulan.
5) Selelah pekerjaan pengelasan, penghalusan dar pemasangan selesai harus
dipo:es dengan mesin poles, kemudian digosok dengan cofiporrd rnemakai kain
hafus set]hgga be.s:h.

6.2,3 PERSYARATAN STRUKTUR


a) Geomeirik Struktu. Baja
Sesuai dengan raetode pengangkulan da. pemasangan, struktur baja dapat dibuat
beberapa segmen, namua tetap rnempedimbangkan geornetris arsilekturnya
maupun kekua:an st uklurnya.
2) Pengelasan Pipa
Semua pengelasan pipa hendaknya dapal dilaasaaakan d, te.npal iabrikasi,
dengan maksud untul( mldah dil:hal daa diperilsa mengenai hasil pengelasannya.
3) Sambungan Baut
Sedapat mu.gkin, sambungan baut tidak mudah terlihat dan sambungan baut
harus mendapat persetujuan dari Konsultan,

6.2.4 SAMBUNGAN BAUT


Samblagaa baJt, leagantung pada elemen struktur daar reiode pelaksaaaa.,
Konlaakloa dapal daa dipe,irolehkan unluk menggu.akaa sambLrngan ball biasa
alaurra sambungar bal]t geser.

6.2.5 SAMBUNGAN LAS


Batang yang dilas harus pada alinyeme. yang benar dan telah distel mengenai posrsi
bagian lain sepeni baut, klenl, struls dan peralatan lain.
Kontraktor harus menyerahkan se.litkat penge:asan sebagaimana diientukan dalam :

- AWS, standar pe.^lgelasan untlk iranglnan.

6.2.6 FABRIKASI
1) Pemotonqan dengan Las.
Pemotongan dengan las dapat diijinkan, selama bagian yang dipotong tersebul
lidak menerima gaya / beban pada skuklur. )

i /* Y-
),!a-2
t"'
SI]DAfl DIBACA OAN DISETUJU]
DPP 2017

2) Kelurusan
a. Batang struktur baja yang dipasang harus dipe ksa beaar-benar lurrs,
b. Perbalkarl kelurusan brlarg struktur baja diijinkan, selama lidak merusak
kekuatan dari strirktur baja le6ebut.
c. t'letod€ yao! d'gunakan harus rnendapat perselujllan lebih dahular dari
Korsullan
3) Percyalaian ?embersihan sebelum Coaling
Sebelum pengeaatan coating yang pertama, disya,atkan semua balang struktur
baja tarus dibersihkan darikaral, minyak, kolcraa, sisa :!sa las dan ,ain-lain.
4) Penutupan Ltibang Pipa
Unluk mencegah kolosl sisi dolam pipa, maka pada bagian a,(hir pipa harus
dilutup oleh plat baja dengan ketebalan yang sama dengan kelebalan pipa.

6.2.7 PENYIMPANAN

Material kerja yang Selurn ala! sudatr difabrikasi harus disimpan dan diiJmplk tidak
langsLng be6entqhan dengan tanah, telapi harus ditump! dengan balok kayu dan
agar selalu dijaga agar tidak dikotorl oleh minyak, koaoran lain dan iika pelu dilindungl
deogan lutup plastk, khususnya untuk nrenghindarkan pengarui i(orosl.

6.2.8 PENGANG(UTAN
Peagangkulan agar menghirdarkan lerjadinya kerusakan dan cacal daristruklur bala
Xe{sakan d6n cacat akibat pengangkulan dan handling (bongkar & muat) menjadi
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

6.2.9 PEMASANGANI ERE':ION


1) PeEiapan Pemasangan.
Konirakior harus menyiapkan pe.alaaan kerja yanq memadai seperti pe.ancah/
scaffolding, kunci-kunci baut, alaumesin las, alat angkuu alat angkal dan lain-lain;
sebelum pelaksanaan, usulan metode pemasangan/ ereclion harus mendapat
persetujuan lebih dahulu dari Konsullan.

Ko.t€ktor tetap bertanggung-jawab sepenuhnya terhadap keselamatan kerja


lerhadap para pekerjanya dan peralatannya selama pelaksanaan pekerjaan
peTasangan/ ereclion slru(tur baja ini.

2) To:e.ansi
- Jarak = 15 mm (as as)
- Elevasi :
. Jarak benta.g < 10 m, d = 5 mm
. Jarak bentaag > 10 m, d = 0.50 xjarak bentang/ 1000
(.naksimum = 20 mm)
- Ke iringan - H/j000, maks,num:15 rlrm (H =linggikolorn).

.1.10,3

*
V/ /,, *- l'
SUDAH OIMCA OAI'I DISETUJUI
DPP 2017

8.2.,10 PERLINDUNGAT'I LISTRIK


Unluk perlindung€n skuktur baja terhadap pengaruh listr,k, diperlukan pentanahan.
P6ntanahti dengan menggurakan kabel 1€mbaga minimum 30 mm2 atau apabila
di'akrkat pengehsan maka kabol ponlaaahao millmum.

- End of SecIon -

' T---_--]-r
lsuoAHDrMcADANorsEruJul + I
. J.10-4

*l,aa"h
ur
DPP 2017

ur.=rrlJJr.ro,
1. RUANG LINGKUP

a. Sagian ini mencakilp persya.aian untuk melaksanaka. dan mempersiapkan


Penahan tanah dad sheetpile ba./'a untuk pengaman talud jalan kereta api
disekitarjembatan.
b. Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja dan program kerja {workplar) yang
meliputi metoda pelaksanaan, peralaian, material yang akan digunakan, jadwal
pelaksanaan, pengamanan perjalanaa KA, keselamatan peGonil ke.ja Can lain-
lain, untuk mendapal persetu.,uan konsultan
a. Kontaaktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, dan peralatan unluk
peryelesaia, pekerjaan ini dengaa iiendapat pe.selujuan konsullan
c. Parsyaratan yang tidak tercanl!.n dala.n )agian iai namun dreaaskan pada
bagian lain ya.g berhlbuogan .epert d:iunjrkkaa di bagian ini, ietap me.gika:
dan harus dipenJhi/ dilaksa.aka.1.

2. PEDOMAN DAN STANDAR


a. Siandad lndLrstai lndonesia (Sll)
b. Peraturan Beton l.donesia (PBl - 197'l)
c. Slandar Nasionat lndonesia (SNl - 2002)
d. American Association for Siale Haghway and TEasportation Of,lcials (AASHTO)
e. American Concrele lnstitute (A.C.l.)
I American Socieiy lor Testing and Mate.ials (A.S.T-M.)
g. American Welding Society (A.W.S.)
h. Japanese Indsd,i Slardard (JlS)

3. JAMINAN DAN PEN6ENDALIAN MUTU

Konkaktor harus memanutri standar acuan yang berlaku yang tercanlum dalam
Bagian "Jaminan dan Pe.gendallan I\rulu" dan kriteria yang dilentukan d,slni.

4. PENYERI.'IA}]

Koniraktor ha.!s meryerahka,r kepada Konsullan unluk d,setujui se.nLa gambar


yang relevan dan .iarcian :ain dari rnetode yang diusulkan. urulan, lvaktu dar
peralatan untuk pemancangan sheelpjle beton sebagaimana yang diperlukan.

5. PERSYARATAN TEKNIS

.!IATERIAL

a. Matetial unl!k beton harus sesuaidengan BAGIAN I BETON


b. Material Baja tulangan ses.tai deng)an BAGIAN : BAJA TULANGAN

{/nvt'
i 11-1

-t*-
lsuorttoBAcApAl,o,srrulul i I
oPP 2Ar/

c- Malerial sheetpile beton yarg akan digunakan berupa prodlk pabrik jenis beto.l
prcslress mutu K-500 ha,us sesuai dengan malerial yang aelah
disetujui/rekomendasi dari Konsutlan, sebagalmana yang lercaatum dalam
gambar

i-e PELAKsANAAN

5.2,,I PERSIAPAN

a. Kontraktor harus melakukan pengukuran dan memasaag latok_patoi yang


diperlukan untlJk pekerjaan ini sebelum pekerjaaodilaksanakan
b. Sebelum pelaksanaa. pemancangan, kepada (oni.aktor aka. d:be.ikan data
penyelidikan tanah (bor /og) untuk digunakan sebrgaiaclan pelaksa.aan
c. Konlraklor harus rnembuat balok baia pengarah lguide bean\ agar sheetpile
beton dapat dipancang vertikal d3n luaus (tidak berkelok-kelok)

5.2.2 PEKERJAANFABRIKASI
a. Sheeipile beton harus dicor secar6 terpisah dan/atau setiap batang sheelp::e
beton ha rs dicor secara le.us menerus (monolith) di pabrik Pemblalnya
Pemindahan sheetpile beton dapal dilaksanakaa setelah kekuatan beton
berdasarkan hasil test lelah menunjukan kekualan mlnimum B0% kek:ratan
rencana pada umur 28 hari, sedang pengangkutan daa pemancangan minimal
dapat dilakukan setelah sheetpile belon berumur 28 hari (PBl-1971)
b. Unruk menghindari kerusakan sheetpile beton, maka dalam pengangkulan dan
penumpukan sheetpile beton, ha.us djberi tumpuan/ banlalan yang cukup, untuk
mengurangi pengaruh lenturan yang berlebihan
c. Setiap sheetpile beton iar s dilengkapi dengan tarda/ ma.ka yaog menunjukan
nornor, panjang dan ianggal pengeco,a./ pabrikssi

5.2.3 PEKERJAAN PEMANCANGATi

a- Peralalan yang digunakan


Pemancangan dapal dilaksanakan dengan peralatan gavily hammer, diesel
)rmre, atau hammer gelat lvibro hanner) dan jet water pump
Jen,s /rrmarer dan rnelode pemancangan harus mendapat persetujuan
Konsu:lan-
Bila digunakan g,avily hammer, pemlku:an kepala sheetpile beton harus
dilaklkan secarc leralur agal tidak menimbulkan kerusakan pada kepala
sireelpile Selon dan tinggijaiuhnya lidak meLebihi 2,50 m'.
Kecuali gtavity/drop hammer, Pemilihan hammer sepedi diesel hammer, harus
mempunyai eneagy yang cukup sehingga sheelpile dapal dipancang mencapai
kedalamao yang disyaraikan. Demlkian iuga halnya unluk vibro hammer harus
mempunyai kequenry getaran yang cukup. Feralaian yang diperluke,ii unluk
pemancang sheelpile belon. dianlalanya i
)

).aT2

{ / ngr/'
SUDAH DIBACADAN DLSETUJUI
DPP 2017

'l) Untuk hammer single aclion (pukulan lxnggal) :

a) 3erat hammer
b) Crane
c) Berat pelindung kepala sheetpile beton
d) Tinggijatuh maksimum.
e) Balok penuntun (guide beam)
2) Unluk d:esel hammer:
a) Berat hammer dan energy yang ditimbulkan
b) crane
c) Berat pelindung kepala sheetpile beton
d) Tinggi jatuh maksirnum.
_,enaga
e) hamme. (HP)
f) Guide beam

3) Uniuk v:bro ha.nme.


a) F.equency gelaGn vibro hamoe.
b) crane
c) Genzet
d) Guide beam
e) C.ane
4) Un1!k vlbro ha. me. +jet water pump
a) Freqirency geiaran alat vibao hammer
b) crane
c) Genzet
d) Guide beam
e) Crane
0 Jet wale. pxmp
g) Waierla.k
h) Compresso.
b. Persiapan pemancangan
1) Penuiup kepala sileetp,le beton
Pada saat pemancangan, kepala sheeipile beion ada kemungkinan
mengalani keatsakan bjla digunakan gEfity/dlese, hammer oleh karena itu
harus dile,1gkapl d:beri topi dan bantalan.
2) Hubunqan antara sheelpile alelon
Hubungaa antara sheetpile betoal har..rs rapat dan presisi daa bila di:ihat
secara keseluruhan harus lui.ls (tdak berkelok-kelok).

Memindahkan, Memasang dan Memancarg sheetpile beion


1) UTLj n
Stacking out untuk penenlua.r lelak sheeipile beton harus s!da5 selesal
sebelurn pemancangal1 dimulai. lenandaan litik tempat masang-m*s!ag
sheeipile beton harus s!d5h s€lesai dan disetuj!i paling ,tmaat 8 jam
sebelum pekerjaan perrancangan dlmulai. Semua landa-ianda d:lo,(asi
pemancangan iidaD boleh diganggu sampai pekerjaan pemancangan selesai.

{ /- "z*l'
i.11,3

SUDAH OIEACA OAN OISETUJUI


DPP 2017

Sheelpile beton harus diJeiakkan lepat pada porisin,€ dan dipanca.g dengan
dibantu balok panduan (guide beam) sesuai gambar alau dilenlukan oleh
Konsullan.
2) Pemancanga,
Sheeipile hartrs diletakkan dengan banluan balol penuntun (guide beam)
dar kedldukan dengan balok penuna.rn iarus kokoh (tidak bergerak)
sglama pemancangaa. Balok perunlun lidak boleh menghalangl/
rnama.atasi gerarsr hammer, l€cuala biia lemancangan dilakukan dalam air.
Balok penwlla harus mempu.yai panjaag yang cukup sehingga
nenungkinkal pelempatan halrmcr secara lepal.
Sheetpile !€.9 dilancang midng alau tdak sesuai dengaa posisi yang
ciite.tukan, harus di.atul dan dileiakkan lagi sampaiposisinya benar.
Pelaksanaal pemancangaa larus dilaklkan ,<e satu a.ah sesuai de.gan
kondisi ujung bawah/ kaki dara sheelpile beton
Konsullan harus menyimpan caiatan lerperinct mengenai pemancangan
sheetpile beton dan Konkaktu harus memberikan segala 5antuan
sepenuhnya.
Catalan tersebul melipuli j..lmlah, panjang, tanggal pemanca.gan, panjang,
ene,gitumbuk pemrkul.
Sheetpile beton lidak bolei dipancangkan delal belon yang baru daluang.
3) Pile Cap

Pada bagian alas sheelpile belon harus diikat dengan ba,ok beton, dimensi,
elevasidan pe.ulangan balok sebagaimana d:lLrnjukka. dalam gambar.

5-2.4 UJISHEETPILEBETON
Kontraklor diwajibkan membuat dan mengajukan rencana/ metoda Test Pembebanan
tefiadap shedpile beton kepada Konsu,tan Pengawas/ Pemberj Tugas untlik
menpetoleh peBetujuan- Tesl Pembebanan {seperii bending moment, mutit beton)
dimaksudkan untuk mengeiahui kualiias darj sheetpi,e belon dan uj; dapat dilakukan di
pabaik pembuainya atas percetujuan Konsu:tanlPembari Tugas, dimana biaya untuk
kepe uan ini menjadi laaggLngjawab Kont.aktor.

- End of Seclion -

1.114

suoAHDtBAcAoAN0tsErlJJurl
7
)PP 201/

J.a2
SHEETPILE BAJA
1. RI.JANG LINGKUP

Bagiar ,ni mencakup persya.ataa atnluk melaksanakan dan mernperciapksn


korstruksi Klsdam unt!k pengaman pekerjaan konslruksi dib?wah muka a:r da.
pengaman gali3n tanah disekitar lokasl pa ngkal/pilaa jem batan KA.
b" Kontraktor harls menyerahkan gambar ke{a dan paogiam ke,la irrorl<plar) yarg
meliput, metoda pe,aksanaar, peralatan. material yang akan digunakaa, jadwa,
pelaksanaan, pengamanaa peajalana. KA. keselamala. personii kerja dan lain-
lain unluk mandapat perselujuan kons!lian
Konkaktcr harus menyediakan ienaga kerja, bahao dan peralalar lntlrk
p enyelesaian peketjaan ini dengan mendepai perseiujuan konsullan
d. Persyaaatan yarg liCak lercanlum dalam bag;an ini namun dijelaskan pada
bag:a. Iain yarg berh!bungan seperti ditunjukkao di bagian ini, :etap rnengikat
dan harus dipe.uhi/ dil6ksanakan.

2. PEDOMAN DAN STANDAR


a- A.neacan So.iety forlesling and Materisls (AST[/):
b. Ame.ican Associalion of State Highway and Transporiatior Olilcials (AASH:O):
.. A.nerican Welding Society (AWS):
d. SteelSkucture Painting Council (USA):
e. Japanese IndusAial Standards (Jl3):
i Indonesian lndusirial Siandar ( SII):
g. A.erican Na:ional Siardards lnstitlle (ANSI)l
i. SteelSiructure Painting Courcll (SSPC):
i. Standard for steel railway bridge (SRS).

3. JAMINAN OAN PENGENDAL:AN I\,IIUTU

Konkaktor harus rnemenuhi slandar aclan yang bea'aku yang tercanlum dalam
Bagian "Jaminan dan Pengendaaia. Mulu" dan iriteria yang ditentllkan di sini_

4. PENYERAHAN
Kontraktor harus me.ye.ailan kepada Konslltan u.t!k disetujui semua gambar
yang relevan dan rincian lain daa: rretode yang diusllkan, uruian, waktu dan
peralalan untuk pemancangan 6heelpile baja, pe.hitungan struktur. dan lain-lain,
sebaga:mana yang diperlukan.

5. 9ERSYARATAN TEKNIS

5.1 MATERIAL

a. Maleaiai baja. las serta ujirnaieriaa, t]ji hasil peke4aaa, dan lain-lain harus sesuai
dengan BAGIAN i BAJA STRUKIURAL sebagairnGna disebut datam rencana
kara dan syarat-syarat ini
b. Material sheetpile baja yang akan digJra,<an minifial mempunyai kJl(uatan tarlk
.190 N/mm2 (tensile slrength) dimana 'nalerial yang digunakan harus disetr.iui
oleh Konsultan.

J.12-1

{I*qzt
SUDAH DIBACA OAN DISETUJUI
DPP 2017

5.2 PEL}.(SANAAN

5.2.,I PERSIAFAN

a, Koatraktoa harus melakukan pengukuran dan memasang patok-palok yang


diperl!ka. untuk peke{aan ini sebeaum peke4aan dilaksanakan.
b. Sebeium pelaksanaan pemanc6nga!'t, kepada Kontraktor akan diberikan data
penyelid;kan lanah (bor log) unluk digrnakan sebagai acua. pelaksanaan.
Kontraktor harus membuat balok baja pengarah (gurde beam) agar sheetpile baja
ierpancaag veiikal dan lurus (tidak berkelok-kelok)
/ marka yang menunjukan
d. Setiap $lieetpi,e b?ja ttarus dilengkapi dengan landa
nomor keda:ar'tEn den3aa inletual 1 m, penomoran dilakukan mulai da uju.g
bawEh sehingga mudah dikelahui panla.g sheetpile yang tertanam.
e. Bita dipergunakan sheelp:le baja bekas, kondisi sieeap:le baja harus turus,
demikian pula kaiv kupingannya tidak boleh cacat.

5-2.2 PEKER.'AANPEII4ANCANGAN
a. Peralatan yanq diCunakan
Pemancangan dan pencabuten sheetpile baja harus diaksanakan dengan
haminer gelar (vibro hammer) dengan lrekwensi4'1 - 120 Hz. Jenis hammer dan
melode pemancangan harus meadapai perseiujuan Konsultan.
b. Perciapanpemanca0galr
1) Pembeasiha. stleelpile b6ja
Sebelum digunakan sheetpile baja harus dipillh yang turus dar kotoran
berupa tanah/ karat pada kaiv kuping sheetpile baja harus dlbersihkan dan
diberi olie. Sheetrile dengan kaiukupingan yang iidak turus, tidak boteh
digunakan.
2) Hubungan anta.a sheetpile baja
Hubungan antara sheetpile baja harus rapai (kedap ail) dan presisi kait harus
tepat sehirrgga tidak bocor dan sheetpi,e yang sldaa dipan.ang bila dil,hal
secara keseluLrhan harus l!rus (tid3k berkelok-kelok).

c. Pernancangan sheelpile baja


1) Umum
Slacking o!1 untuk penentuan letak sheetpite baja harus sudai gelesai
sebekm pemancangan dimula;. Penandaan iilk iempal masing-masing
sheetpile baja harus sudah selesai dan disetujui paling lanrbat I jam sebelLrm
pekerjaar pernancanga. dimulai. Scmua tanda{anda dilokasi pemanca.gan
tidak boleh diganggu sampai peke.jaan pemancangan selesa:.
Sheetrle baia lTarus dilelakl.€. tepat pada posisinya dan dipancang dengan
dibantu balok landuan (gLtide beam) sesuai gambar kerja yang disetujui
oleh Konsulan. Sl.eelpie ba.a yalg dipancang miring 3lau rrdak sesuat
dengar posis; yanq ditentl-hdl. ha.Ls oicabut dan di'et,h<ar lagr sanpai
posrsirya benar.

ty'
/'zt2r'
1.12-2

{
SUOAH DIBACA DAN DISETUJUJ
Dpp 2017

2) Perraacangan
Sheetpile baja harus diletakkan dengan bantuan balok penuntun (guide
beam) dan kedudukan dengan balok penunt.n !a.!s kokoh (tidak be.gerak)
ae,ama pemancangan. Balok penuntun lidak boleh mengl'ta,angrmea.batasi
gerakan tlammer, batok penuntun haaus menpunyai panjang yang clkup
sehingga memungkinkan penempalan hammer secara iepat.
Konsultan harus menyimpan cataian lerpsrinci mergenal pemancargan
sheetpile baja dan Kontraktor harus memberi,Gn segala baalt.tan
sepgnuhnya,
Calatan tersetut meiiputi jurnlah, parljang, arnggal pernancargan, energi
tarmbuk pemukul.
Sheet pile bajatidak boleh dipancangkan dekat beion yang baru dituang.
Pada bagian dilding sheet le baja yang sudah dipancang harus diperkuat
atau dipasang penolang (sirl,t) HBeam, dimens: dan elevasi HBeam dan
.iumlah penopang/ st'ut, sebagaimaaa ditunjukaan dalam gamba.. Hubungan
antara sheetpile baja dengan elemen slruktur Hbeam (sl.ui) seperli dudukan
balaok konsol, hubungan antara Balaok penopang/slrut, dan lain-lain, dapat
digunakan las.
3) Pemboagkaran/pencab.rtan
Setelah pekerjaar se,esai, Konlraklor diha.uskan membongkar kisdam
termasLrk strut Hbeam-
Pencabulan sheetpile dil..kukan dengan vibro hammer dengan frekuensi
getar antara 41-140 Hz, sheet pile dan Hbeam yang sudah dibongkar harus
dilet kkan dan dislsun ditempat yang aman dan lidak mengganggu perjalan
(A atau pekerjaan lainnya yang masih dala,n proses.

5.2.4 UJI SHEETPILE EAJA

gila mulu material sheetpile baja diragukan daa konilaklor iidak dapat nrembuktikan
mutu baja dari sheeipile baja,maka Konsulian dapat meminta Kontraktor melakukan
Uji material dilaboratodum independen. Ujl material meliputi test :entir,, lest la.ik
dimana biaya unluk keperluan ini reajadi tanggungjawab Kontraklor

- End of Seclion -

SUDAH OIBACA OAN D]SETUJU

l*t>
:.12.-3

{
t-
DPP2017

BAB 5
PEKERJAAN
BANGUNAN GEDUNG

SIJDAH OIMCA DAN DLSETUJUI


DPP 2A17

G.1

PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG MINI

1. RUANG LINGKUP

a. Bagian ini maacakup persyaralan untuk melaksanakan dan


.oempersiap:<ar pordasi liang pancang (tiang pancang rnini) untuk
languna. Saaslun baLt te.mas!k tle-b€am dan pondasi lalur.
b. Kontraktor harus menyediakan ae.aga kerja, baha., dan peralalan
unt!k penyelesaian pekerjaan in:.
c. Persyaratan yang lidak tercantum dalara bagian ini namLln dijelaskan
pada bagian lain yang berhubungan sep.rti dituojukkan d! bagiar ini,
tetap digunakan.

PERATURAN DAN SIANDAR


peraturan bedkut me.ltakan bagian dar: spesllikasi
iekris:
- Standad lndrsti lndonesia (Sll)
- Petaturan Belon irdanesia 1971
- Ameican Cancrcle lnsritule (ACI)
- Ameicaa Standard fot festing aod Mateiats (ASTM)
3. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian muiu harus sesuai dengan BAG,AN JAIIINAN DAN
P-NGENDALIAN MUTU,

4. SUBMITTAL
a. SUBMITTAL harus diauat sesrai dengan pe.sya.atan yang le{era
dalam BAGIAN SUBMTTTAL dan keaerl!an di bag,an ini.
b. Urtuk liang pancang yang dibuat di pabrik, Konhakio. hanJs
mengajukan brosur tiang pancang yang djJengkapi dengan detail
penulanga.. sambunga. dan daya dukung tjang panc;ng ,ntlk
Persatuilan Konsultan.
c. l\,4etode pelaksanaan seliap bagiaa pekerjaan pondasi tiang pancang
harus disampaikan unluk mendapaikan persetujuan dari iorsultanl
I\retode pe'aksanaan yang diusulkan harus dilengkapi dengan rencaaa
pera,alan dan kapasitasnya, jadwai pelaksanaaa dan rencana
keselamataa keia

SUDAH D]BACA OAN D]SETUJUi

G.1 -1
DPP 2017

5- PERSYARATAN fEKNIS

5.1 MATTRIAL

5.1.1 Beton
a. Material beton harus seslai dengan BAGIAN SEaON dan persyaralan
yang tercantum di sini.
b. Cornpressive strergll, (Kekuatan felan) betor harxs sesuai dengan
yang disyaratkan dan loacaallaa dalam gambar.

5.1.2 Pekerjaan besi tu'angan yang digilnakan harus sesuai dengan BACIAN
BAJA TULANGAN.

5,1.3 Apabila material tiang pancang yang akan digunakan merupakan produk
pabrik, baik be,upa beton pracetak (precast) maarplin beion presaress harus
sesuai dengan material yang telah .lisetujui.

5.2 PELAKSANAAN

5.2.1 ?EKERJAANPABRiKAST

a. liang pancang alarus dicor secaaa lerpisah a:au dan seiiap batang tiang
pancang harus dicor rtlh mene,us (moro,lh), Penggeseran tiarg
pancang dapat dilaksa.akan selelah kekuatan belol berdasarkan hasil
test telan menunjukan kekuatan minimum 80 7o kekLatan fer:cana pada
umur 28 hari, sedang peag?ngkutan dan pemancangan seielah
kekuatan tiang pancang bearaar,2S l'taai.

b. Untuk menghindarkan kerusakan tiang pancang, maka daiam


pengangkutan dan penumpukan tiang pancang, harus diberi tumpuao/
bantalan yang cukup, khususnya pengaruh tekuk yang berlebihan.

c. Setiap tiang pancarg harus di,engkapi dengar landa/ marka yang


menunj!kan nomor, panlang, drl] langgal peagecoranl pabrikasi.

5.2.2 PEKERJA,{NTEMANCANGAN

a. Pekerjaan Pers;apan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengLkuran Kontraktor ha.us
me:aksanakan pekerjaan pengukuran lesuai gAGIAN
PENGUKURAN, PEMATO(AN DAN KONTROL PENGUKURAN
2) Jika diperluk.r KontGktor trarus melakukan pembongkaran
obsaakle pada .encana tiiik pancanq.
3) Dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan ha.!s me.lpe*atikan
keamanaa dan keselamatan kerja sebagaimana diienlxkan pada
BAGIAN KEAI\iIANAN DAN KESELAI\,IATAN KER.JA,
o De'alalan yang d guna(an )
Pemancangan dapal dilaksa!akaa dengan peralatan ha.nmer gaavily_
Penggu.aan hammer getar (vibralory hammer) atau netode
pemaflcangan yang lain, l"arus mendapat persetullta.r lebih dahulu dari
Konsulian.

G t -2

SUOAH DIBACA DAN OISETL]JIJI


DPP 2O17

Untuk graviiy hammer, maka berat yang ditinkan untuk.iumiah berat


kepala hammerdengan tlang pancang tidak melebihi 1.360 kg.

Pemrk!,an kepala tiang harus dilakukan secaaa ie€:ur agar tidak


menimbulkan kerusakan pada tiang pancang dan tinggi jaluhnya tidak
melebihi 2.50 m'. Ke|lali gravityl drop hamme| pemilihan hamner
sepeni dlesel hammea harus mempr.yai energl yang cukup sehingga
pemancangan dapat mencapai daya duk!ng yang disyaratkan.

c, Persiapan pemancangaa-
1) Penuiup kepala tiang pa.cang
Pada saat pemarcangan, kepala tiang pancang ada kemungkina.
arengaiamikerusakan oleh karena itu harus dilergkapi bantalan.
2) Pe.ya.ra.rnga. tiang pancang
Penyambrngan tiang pancang mengikuti meacde y?ng telah
disetujui oleh Konsultan.
d I\4emindahkan, lvleraasaag dan lvlemancangkan
1) lrmum
Penentuan lokasi tiang{iang p?ncang harus sudah selesai sebelum
pemancangan dimulai. Penandaan ti:ik lempat masing-masing
liang pancang harus sldah selesai dan disetujua paling lambat
sehari sebelum pekerjaan pada liang pancang itu dimuaai. Semxa
tanda-ianda lokasi pema.cangan lidak boleh diganggu sampai
pekerjaan pe.naacaagan selesai.
Semlra tiang panca.g yang terdorong keatas (having) karcna
pemancangan t,ang pancang lain yang berdekaian atau karena
sebab-sebab lain harus dipancangkan kembali.
2) Peanaacangarl
Tiang pancang harus dibei penyangga dan dldLkan dengan alat
penuntun selama dipancangkan. Alal penuotun pemaacanga11 tiang
panaang jaagan sampai meanbatasi gerakaa hammer, taFri harus
kokoi pada posisinya untuk menyangga tiarg pada waktLt
dipancargkan. Kecuali apabila pemancangan dllakukan da:am alr,
alal oe_-nrun sederrikian rupa harus menpu-yai panjang yang
cukup sehingga memungkinkan penempataa pemirkul Uang
pancalq secara tepat.

Konsultan harus menyimpan catatan ierperinci mengenai


pemancangan tiang pancang dan Kontraktor harus memberikan
segala bantuan sepenuhnya. Catatan itu meliputi: jul.lah, panjang,
tanggal pemancangan, p6njang :onjolan (/oorrg) jumlah pt-tkulan
pada penekanan akhrr, energi t!rnbuk pemukul, panja,ig
pemotongan (culof), dan panjang akhir.
\
Tiano panca.g tidak boleh dip"ncangkan dekat beion y€rg baru
dituanq.

SUOA|l DIBACA OAN DISETUJUI

G1-3

{ la'r *
DPp 2017

3) Pemotongan (c!t-off)
Tiang pancang beton harus d;potong pada elevasi tertertu
sehingga rnema.jang ke tutup pelindung (cap) aku footing
. sebagaima.a d,lunjui(kan dalam ga.,]bar.

PENGUJIAN PONDASI TTANG PANCANG

a. Panjang tiang pancang seperti terlera pada gamba. didasarka. pada


infofinasi dari penelitian lokasi yang terdahr:o. Namun, tiang pancang
yang pa,ljangnya berbeda-beda rnurgkin juga diperlukan dan harlts
memenuhi kelentuan Konsultan. Sebel!m panjang tiang paacang
di:elapkan, Kontrakto. harus membuat tiang pancang perconlohan
dengan panjang menurut garnbar dan tiang pancang harus
dipancangkan pada posisi yang diten:ukan oleh Konsu,tan dan ltarus
memberikan laparan ha.ian, kepada Konsultan, catalan mengenai
pemancangan ::ang pancang sanlpai kedaiaman penuh-

b. Pelalaian ji pile; apllkasi bebad dan pengukulan penurunan; dan


prosedur peagukuran standar haaus sesuai de.tgan ASTI\,1 1143 atau
cara lain seperti dengao alal Pile Driving Analysis IPDA).

c. Kepala pondasi tjang pancang harlts diraaakan untuk membeikan


bjdang rata terhadap slmbu pile dengan luas yang mencukLrpi untt k
mengakomodasi beban daat penurunan peralatan pengukuran dan
diberi perl:ndungan dan petkuatan yang menc!k!pi unluk mencegah
ke rsakan deri beban ujiyang terkonsentrasi.

d. Loading test harus dilakukan dengan anetode yaag disel.ljui oleh


Korsulian dan harus diukur sampai dengan leteliiian 2 persen.
Pen.rruaaa harus diukur sampai dengaa ketelitian 0,25 r.m

e. Beban maksimum yang haaus diberikan pada tiang pancang yang diuji
pada loading test ha.us 2 kalibeban yang bekerja

i Tingkat penurunan harus dihitung dari s/ope kurva yang ditentukan


dengan memplou memasukkan nilai penurunan terhadap waktu dan
dibuat graiik melaiui tillk-talik te.sebut.

g. Pile lidak d:bebari lagi selama periode tidak kurang dari 24lam.

- End of Se.lion -

SUOAH OIBACA DAN DISETUJU]

{/*z*
G.1 ..l
DPP 2017

G.2
PEKERJAAN KONSTRIJKSI SAJA

1. RUANC LINGKIJP

a. Pekerjaan ini mellputi pelaksanaan pe,(erjaan slruktu. baja untuk


banglnan Slasiua sebagalmana ierca,rtum dalam doklmen lelang.
termasl,rk kons:rlksi baja yang dibltuhkan untuk pekerjaan arsitektua
seperti struktur kanopi dan tangga baja.
b. Ivlenyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-aiat bantu iainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sepedl dinyatakan dalam gambar
rencana, alau sesuai petunj!k Konsu:tar.

2. STANDARD PERATURAN YANG BERLAKU


. Standard lndlrstri lndonesra (Sll)
. PUBi- 1992
. Pera:u.an Konshuks: Bangunan Baja lndonesia
. ASTM

3_ PENCE]'iDALIAN MUTU
Kontraktor harus mengikuti peraiura* yang beriaku yang lercantum dalam
BAGIAN JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU,

4. SUBMITTAL
6UBMITTAL harus dibuat sesuaidenqan BAGIAN SUBMIT:AL.

PERSYARATAN TEKNIS

MATER]AL

- Baja Proi:], Plai SesuaiAST[, 4-36


(Tegangan leleh = 2400 Kg/nr'z)
- Pipa Brja ASTM 4-252, grade 2
gautAngkur ASTM A-307, gr;Je A
ANSI B:P.22.1
" Ba!t, Nrls, Hardraned SteelWasher ASTM-325
- Elektro.le Las AWS,A5,1, ETOXX

SUDAH DIBACA DAN OISETUJUI

G2-1

{ /w*e
DPP 2017

5.2. PELAKSANAAN
5.2,1. PERSY,ARATAN ARSITEKTUR
. Gaometrik Struktlr Baja-
Sesuai dengan metode pengangkutan dan pemasangan, stauktur baja
dapat dibuat beberapa Segnen, namun telap mempedimbangkan
geometris arsitekturnya maarrr..aa kekuatan strukturnya.
r Pengelasan Pipa.
Semua pengeaasar pira hendaknya dapat dilaksanakan di tempat
tabrlkasi, dengan maksud untsk mudaf, djlihai dan diperiksa mengenai
hasil pengelasannya.
. Sambun{an Baut.
Sedapat mungkin, sambungan baut tidak mudaa terlihai dan
sambungan baut ltarus mendapat perseiujuan daai Konsultan.

5.2.2. SAMBUNGAN BAUT

Sambungan baut, tergantung pada e,emen sl.uktur dar metode pelaksanaan,


Kontraktor dapat dan diperboleirkan unlJk meaggunakan sa.nbLtnqan baut
biasa ataupun sambungan baul qeser.

5,2.3. SAMBUNGAN LAS

Bata.g yaag dilas harus pada alig.men yang benar dan telah disetel
mengenaiposisi bagian lain sepe.ti baut, klem, struts dan peralatan lain.

Konkaktor harus menyerahkan sertiflkal pengelasan sebagaimana ditenlukan


dalam AWS {standar pengelasan u.iuk bangunan).

5.2.4. FABRIKASI
. Pemotongan dengar Las
Pemotongan dengan las dapat dlijinkar], selama bagiaa yaag dipotong
tersebut lidak menerima gaya/ beban pada skuktur.
. Kelurusan
Batang struktur baja yang dipasang harus diperiksa benar-bena.lurus.
Perbaikan kelurusan batalg sl.uktur baja d:Uiakaa, selama tidak merusak
kek!atan dari struklur baja tersebul.
Metode yang digunakan harus mendapat per.eauluan leb:tt daaulu dari
Konsultan-
. PeByaratan Pembersihan sebelum Coaaing -
Sebelum pengecatan caating yarg pe.tama, disyarat,(an semua ba:ang
struktur bqa harus dibersihkan dai kaaai, minyak, kotoran, sisa-sisa las
dan lain-laln.
. Pen.rtupan Lubaig Pipa
Untuk mencegah korosi sisi dalam pipa, rraka pada brgia,t akhir pipa
har'rs ditutup oleh plat baja dengan ketebalan yang sama dengan
ketebalan pipa.

/ t"-= *
G2-2

SUDAH DIBACA OAN D]SETUJUI


opp2a1?

5.2"5. PENYIMPANAN
Material kerja ya.g belum alau sud3h ditabr:kssi harus d:simpaa dan
ditumpuk tidak langsung bersentuhan dengan tanah, tetapi harus ditumpu
dengan bajok kayu dan agar selalu dijags aga. tidai dikolorj oleh minyak,
koao.an laio dar lika perlu dilindungi dengan lltup plastik, kh.rsr.rsnyc clar.rk
menghiadaftan peagaruh korosi.

5.'.6. PEI.IGANGKUIAN
Pongangkutar agar menghindarkan te{adinya kerusakan dan cacat dari
sar..rkt(r baja,

Kerusaka.r ciah cacat aa(ibat pengargkrtan dan hardling {bongkar & muat)
menjadi tangg!ng jawab Kontraktor sepenuhnya.

5.2.7. PEM/.SANGAN / ERECTION


. PersiapanPemasangan.
Kontraktor ha.us menyiapkan peralatan kerja yang memadai seperti
pe,ancahl kunci-k!nci baut, alaumesin las, alat angkuu alal
a.gkat dan'raffolding,
iain-lai.; sebelum pelaksanaan, usulan metode penasanqan/
erecrio, harLrs mendapal perstujuan lebl:r dahuiu dari Koasrlitan.
Kontraktor lelap be.ianggung-jawab se!e.!hnya terhad?p keselamaaan
kerja te.hadap pa.a pekerjanya dan pera,alannya selaraa pelaksanaan
pekerjaan pemasangan / ereciion struktur baja lni.
. Toleransi
- Jarak = i 5 mm (as - as)
- Etevasi :
. Jarak bentang < '10 m, d = 5 mm
. Ja.ak bentang > 10 m, d = 0.50 x jarak bentang / 1000
(maksimum = 20 mm)
- Kemiringan = H/ 1000, r,raksimum . 15 rn., ( 3 = tinggi kolom).
5.2.8. PERLINDUNGAN LISTRIK
Untuk perlindungan st ukau. baja te.hadap pergaruh listrik, dipedukan
peatanahan.

Pentanahar dengan nrenggunakan kabel tembaga rninimum 30 mm2, atau


apabila dalakirkan pengelasan maka kabea penta.ahan minlmum 200 mm'?.

- End of Section -

O1SETUJUI
SUOAH DIBACA DAN

G2-3
{ /+'z r,
oPP 20'17

G.3
PEKERJAAN LOGAM

1. RUANG LIN6XUP

a- Yang dim?ksud dalam pekerjaan !oga., Non Struklural. adalah seluruh


pekerjaan yang.nate.ial utamaa]€ rdalah Besl baja paofil dan non-
p.oi:, plat baja polos, cequered plate, pipa besi, anqi(!.-argki]r besi dan
sebagainya dengan kategori bukan s!r]-.laa!iaa.
b. Menyediakan teraga kerla, bahan-bahan dan atat-alat baniu lai.r.ya,
c N4elaksanakan pekerjaan sebagaimana ditunjukkan dalam garnbar
rencana atau atas petunjuk Konsuitan.

SfANDARD DAN P:RATIJRAN


. Pipa bes: yang digunakan adalah da.ijenis GIP alau ST37

' Sl, - 0163 - 79 fHot Roled Plate)

' Sll - 05Bg - 81 (Saee,


. S:l- -
0780 83 (Aol,)
. SII- 0589 - 81 (Nuls)

3. P€NGEND,AL:AN Il4UTU
(ontra,(oa harus mengikuti peraturan yang be.laku yang tercanium dalam
SAGIAN JAI\,1INAN 9AN PENEENDAIIAN MUTU,

4. SUBMITTAL
SUBM:TIAL harus dibuat sesuaidengan 3AclAN SUBMIITAL.

5. PERSYAMTAN TEKNIS

5-1. MATERIAL

a. Baja prolllda.l ron profll, plat baia polos.


b I\4aler,a/oa_a'1 skrup, baur, mL-, pak. dar 'atn sebagainya, yang
berl^LDL_ga,1 dclgan -ddra luar harlrs L"gdlvor- s.
c. Semlia bentuk dan ukuran harus sesuai dengan gamb3r renc?na.
)

SUDAH O]8ACA DAN DiSEIUJUI

G.3"1
*
{ /'"'
oPP2017

t-2. PELAKSANAAN

te.ratongan, pernbakaran, pembengkokkan, penyambungan,


peluba.gan dan laiF-lain yang berhubunga. dengao ,ktifita. pekeriaan
ini larus dikerjakan dengan alat ba.tu nesin sesuai deagan
keperluannya; dan dilakukan diworkshop/ bengkel atau di lapangan;
dan ha,us mendapat persetuluaa KonsuJtan.
b. Hasil akhir p3k€ajaan harus benar-benar baik sesuai dengat gaarlbar
reneana alau gambar ke.ja yang telah disetujui; dengan tidak ada cacat;
kotor: ataq :ain-la:. yang mengganggu kua,itas peke{rar dan disetujui
oieh Kons!'lan

' End of Seclidr -

SUDAH OIEACA DAI,I OISETUJUI

G.3-2

f l>'*
DPP 2017

G.4
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

1. RUANG LINGKUP

a. Menyediakan tenaga kera, baliar-tahan dan ala!-alat bantu lainnya


untuk melaksanakan pekerlaan sepeni dinyatakan dalam gambar
.encana, atau sesuai petunjuk <onsuitan

b. Pekerjaaninimeliputi:

. Pasangaa Balu bata meaah


. Pasangaa Bata ringan

STAN'ARD DAN PERATURAN


. Slanda.d lndustri lndonesia (Sll)
. PUBI- 1992
. Nt -10-1S73

PENGENDAL]AN MUlU

Kontraklor harus mengikut: pe.aturan yang berlaku yang tercanium dalam


BAGIAN JAI\,IINAN DAN PENGENDALIAN MUTU-

SUsMITTAL
SUB[r|TTAL Larus dibuat sesuai dengan BAGIAN SUBLIITTAL.

5- PERSYARATAN TlKNlS

5.1, MATERIAL

l. Batu bala merah


a. Berasal darijenis tanah liat bakar matang
b. UkLrran 5 x 10 x 20 cm
c. Bahan adukan, cairpuran 1PC; 4 Psr {unlLlk lasaam/ auang basah)
dan 1 PC i5 Psr (uni!( pasanga. bala yang lain)

2. Batu bata ringan


a. lllemeiLrhi Standard l.dustri lndonesia
b. ukuran 75 x 190 x 590 m.r SUDAII OIBACA .-t
!|uJuri
I

f
OAN DISEI

o Krile.ia ,(husus' =_-LJ_l i

G4-'1

t lv'*
DPP 2017

1. Kuat tekanan, Kurang lebih 36 kg/cm2, dengan paajang S9O


mm, tebal 10 rnm dan dapat memikul beban 20 ton
2. Ketaheaan api,fembok menahan beban: % jam ketahanan
api unluk 25 ..r:. Tombok tanpa beban: 1 iam ketahanan api
untuk setiap 25 rnm bala ri.gan
3. Daya susri ,,01 7o

d. Bahan rd.raan, semen instant dengan ko.nposisi 1 zak (50 kg): 10

5.2. PELAKSANAAN

't. Batu bata


a. Baiu bata disusun meng:kuti kelaziman pemasangan baau bata,
dengan sia.* siar ho.izofial .naupun vertikal :idak bo,ei lebih daai
20 mm.
b. Batu baia yang patah 3 bagjan tidak dibe.a*an untuk digunakan_
c Sebelum dipasang batu bala harus direndam dengan air, sampai
dengan waktu tedenl!.
d Pemasangan bat! baaa harls lapis demi lapis dengan reataag
panjang maksimum 3 m dan ti.qqi fiaksimum 1 m.
B. Tiap vol|:me 12 m, pasangan batu bata, harus dibei kolom dan
balok praktis.
f. Pada pertemuan dengan kolom betoo yaag sudah ada, Stek-stek
menggLrnakan besi beton dia.12 mrn, itarrs dip6sang dengan jarak
maksimum 90 cm.
g. Toleransi pemasangan arah vertical dan horizonlal lidak boleh lebih
dari 2 mm, untlk tiap Jarak masing-masing '1 m.
h. Has;l akhir pasangan batu bata kali harus benar-benar rapi; bersih
dan baik; dan dapat diselujui oleh Konsultan.

2 Batu bata ringan


a. Batu bata ringan d,susun sesuai tala cara pemasangan ya.g
dilerbitkaa oleh produsen.
b. Pemotongan bata ringan harus dengan alat khusus yanq
direkomenCasikan oleh produsen atau atas petalnjuk Konslllan.
c. Bata ringan dipasang dengan adukan Semen insaan yang sudah
siap, dengan kei.-.balan 3 - 5 mm.
d. Iidak dibenarka. adukan Semen il,:slant dllambah detgan bahan
lain.

- End of Section - SUOAH OIBACA OAN DISETUJUI

fl***
DPP 2417

G.5
PEKERJAAN PLESIERAN/ ACIAN DINDING

t. RUANG LINGKUP

a, [4enyediakan tenaga ke.ja, bahan-bahan dan alat-alat banlu :ainnya


untuk melaksanakan pekerjaan sepedi dinyatakan dalam gambar
rencana atail sesuai peiurjuk Kons;ltan.
b. Pekerjaan plesteran dan acian dinding dikerrakan pada permukaan
dinding bagia. da:am dan luar serta seluruh delail yang disebutkan
dalam gambaa-

2. STANDARD PERATURAN YANG BERLAKU

' Untuk semen plesteran dan aclan ASTIII 4550, ASTIVI D454'1.
. Nl-2-1971,NI-1972
. NI_B
. PUB| - 1982

3. PENGENDALI,AN MUTU
Konlraklot harrs mangikuti ?e.aturan yang berlaku yaag lercanlum dalam
BACIAN JAMINAN DAN PENGENDALIAN IUUTU,

SUBMITTAL
SUBMITTAI harus dibuat sesuai dengan BAGIAN SUBMITTAL.

PERSYARATAN IEKNIS

5.1, IVATERTAL
a. persyaratan riate a, harus sesr!,dengan BACIAN 3:"l"Oll.
b- Untuk acian belon dan dinding digunakan semen PC.
SUDAH DIBACA DAN DISETUJUI
5.2, PELAKSANAAN

a- Pelaksa.aan pikerjaar harlrs mengikuti semua petunjuk dalam gamba.


Arsitektur terutaana gaaabar detail, po{ongan mengenai ukuran teba,,
tirl9g, dan benluk.ya.
b. Pekerjaan plestefan dinding h6!ya diperk€nankan setelafi selesai
pemasangan instalasi pipa listrik dan p/umbing.
c. Pekerjaan Acian hanya boleh dikerjakan, setelah plesteran sudah cukup
umur dan alas petunjuk Konsultar.

G.5 -'l
DPP 2017

d. Uniuk beton, sebelum diplester permuiaatrya larus dibersihkan dari


slsa-sisa bekis{ng, kemudian dikekek (scratch) dafl semua lubang bekas
penglkai bekisting (t rft iie) harus lertutup adukan.
Semua bidang d:nding yang akan menerima bahan fnishlno la:n,
permukaanlya harus diberi alur-alur garis hori2ontal, kecuali diteatk"n
lain oleh Ko.sultan.
Kepala piesteran untuk bahan Semen PC. hanrs dibllat pada jarak 1 m,
d'pasang tegak dan menggunakan kep:.9-kepifl9 pl)ryood. dengan
demikian ketebalan plesteran 5 mm.
Kepala plesteran lntuk adukan 1 PC:4 Psr; harus dibuat pada jarak 1
m; d;pasang !eg?,( dan menggunakan keping-keping tripleks; de4gan
demikian ketebaaaa plesteran maksimum 2,5 cm.
h. Kelebalan plesteran tra,ts .nencapai ketebalan permukaan dindingl
ko:om yang dinyatakan dalaan gamba. rencana atau sesuai dengan
petunjuk Konsultan
Kelebalan Acian maksirnum 2 mm dengan menggunakal semen inslan.
Toleransi lengku.gl cembung pada arah horisontal mauPUn vertikal, aid?k
boleh melebihi2 mm/ 1m.
k. Kelembaban paesle,an harus dijaga sehingga pengeringan be.langsung
waja. dan tidak libaliba, dengan membasaii permukaan plestetan selap
kali terlihat kering d.n ,nelindurgi dari terik mataha.i langsung dengan
bahan penulup yang bisa mencegah penguapan air seca.a cepat.
t. Jika terladi kerelakan, plesteran anaupun acian har!]s dibongkar kembali
dan diperbaiki, s3mpai dinyatakan diterima oleh Kons!ltan.

- End oI Sectlon -

SUDAH DIBACA OAN DISETUIUI


DPP 2017

G,6
PEKERJA,AN DINDING KERAM:K

1. RUANG LINGKU?

Pekerjaa.:n: meliputi penyediaan tenaga kerja, baira.!bahan. pera,a:an da.


alat- alat bantu yang dibutlhkao uniuk pekerjaan ini.
Pekerlaan dinding keramik ini meliputi selurul aelail yang disebutkan/
ditunjukt<an dalam gambar atau sesuai petunjuk Ko.su,lan.

SIANDARO PERATURAN YANG BERLAKU

' Peraturan Ke.amik lndonesia (Nl - 1S)


. PU3B 1370 dan 3U3l 1382

3, JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Kontrakior haaus r.engikuli peraturan yang beriaku yang tercantum dalam


BAGIAN JAIII:NAN DAN PENGENDALIA'! I\,{UTU,

4. SUBMITTAL

SUBI\4|TTAL harus dibual sesuai dengan BAGIAN SUBI\,4|TTAL.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. ll,lATERlAL

Jenis Keramik tile


Finisl,ing Permukaal) Berglazirr
Uka.ra?n 20 \ 25 cmt 40 x 40 cm atau sesuai dengan
gambar)
Prcduksi setara Romaa kualias 1
Kelebalan Mi.iarm 6 mm delgan loleransi sesuai dengan
yang te..anlum dispesifikasi teknis bahan
telsebui
Baha. Pengisi Siar Crouling, P,oduk setara ll,4orlar Utama
3aha. Perekat Tl,e Additavr, Produkt setara IVIortar Utama
Keramik yang digatnakan Lihat Daftar Material Finishing

SI,]DAI] O]BACADAN DISEIUJUI

G6-l
{/+"'*
DPP 2017

PELAKSANAAN

a. Pada permukaan dinding beton/ bata ringan yang ada, keramik dapat
langsung daletakkan Cengan menggrnaka. pe,eka.. tile additue (tdak perlu
dip:ester d!lu), produk semen instani. Tebal adukan iidak iebih dai 1 cm
atau disesuaikan terhadap ketebalan dinding yang tedera dalam gambar.
b. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi/ sortir dengan baik,
warna, motit tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat
lainnya.
c- Pemotongan keramik harus menggunakan alat polotg khusus, sesuai
dengan petunjuk pabrik.
d. Pola keramik ha.us memperhatikan ukuran/ letak dan semua peralalan yang
akan te.pasa.g d: di.dingt Exhaust Far, panel, stop kontak, dan lain-lain
yang tedera didalarn gambar.
e. Awal pemasangan keramlk pada dinding dan kem.n3 !is? ukuran haaus
datenluka.l, harus dibicarakan t€rlebih dahulu dengan Kons!ltan sebelum
pekerjaan pemasangan dimulai. Khusus pada dinding kamar mandi,
' pemasangan keramik harus simetri terhadap bidang dindifg yang akan
dipasang keramik sehingga sisa ukuran keramik pada kiridan kanan bidang
tersebut adalah sama sesuaikan dengan gambar.
f. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus
benar-benar lurus. Siar arah horizo.tal paja dinding yang be.beda
kelinggian peil lantainya harus merupakan satu gads lu.us.
g. Kerarrik harus disusun menurut ga s-garis lL.us dengan siar sebesar 2 - 3
mm cetiap perpotongan siar haaus membentuk d!a garis tegak lurus. Siar-
siar keramik dl;s: dengan bahar pengisi siar sehingga membenluk setenqah
lingkaran sepedi yang disebutkan dalam pe.syaralan bahan dan wamanya
akan ditentukan kemud:an.
h. Pembersihan permukaan keaamik dari sisa-sisa adikan semen hanya boleh
dilakukan dengan mengguaakan cairan pembersih untuk keramik.
i. Naad-naad pada pemasanoan keramik harus diisi dengan baha. penqisi
seperti grout yang mempunyai sifat tidak mudah menyusut dan tidak .etak
disamping iiu jr.,ga memiliki sifat fleksibet.

- a.d of Section -

SI]OAH DiBACA DAil


DISEiUJU]

G6,2 *'/, -t2 r'"


v',r')
".t t,
'" ./
DPP2A1/

G.7
PEKERJAAN ALUMUNIUM PANEL

1. RUANG LING(UP

a. Menyediakaa tenaga kerja, bahan-bahaa dan alal-alat bantu lainnya


untuk me:aksanakan pekerjaan sepeai d,ilyatakan dalaan gambar rencana
ata! s?suai petunjuk Konsultan.
b. Pekerjaan cover alumunium dikerjakan pada permukaan dinding bagia.
se!uruh detall yang disebuikaa dalam gambar, atau atas petunjuk
Konsultan.

STAN'ARD PERATIJAAN YANG BERLAKU

. ASTI\,1 E 162 - 76, ASIM E 108, DAN ASIM E


. BS 476 PanelRangka

3. PENG'N'AIIAN MUTU

Kontra,(or harus mengikuti peraiuran yang berlaku yang iercanium dalam


BAGIAN JAI\4INAN DAN PENGENDALIAN I\4UTU,

SUBMIITAL

SUBMITTAL har.rs dibrat sesua: dengan BAcIAN SUBMITTAL.

PERSYARATAN TEKNIS

MATERIAL

a. A'umuniL;m Sandwich Caadding panel Non Combusite mineral, dianla.a 2


lapis alrmunium alloy 3105 - H14, denga. spesif:kasi sebagai be.ikut:

Keteba,a. panel 4 m.. dengan alumLrnium sheet 2 x 0.5 mm


Berat 5.5 kg/m'z
Tensile Strength 5,(g/rnm'
Yield St.ength 4 5 kg/5 rnm'
Elongalio.l 5%
Defleciion temperalure '115" C
STC 26 (ASluE 413)
Coaalng PVDI finlsh
factory
'fwo coat lwo )
Solid coi0ur bake sysie,n dengan
kelebalan 25 micron mir.
Constauction Three coat three bake syslem dengan
keiebalan 35 m:cro. mln.

G.7-1

f lv't
DPP 2017

Consiruction : Clamped/screved
Waroa : Dltentukan kemudjan

b. Bahar komposit ha{rs da:am ,.e.daarl rata, warna akan dilentukan


kemudian.
c. Sahen yang digu.eka. dari p.oduksi setara Alcolux-
d. Contoh - contohi
Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh
Konsuitan LnrLrk mendapalkan persetu_uan
- cgnloh bahan kelada

KOMPONEN

a. Zinchromale steel, untuk i.lstalasi fra.ne lih3t BAGIAN PEKERJAAN


LOGAM,
b. Sealent dan Gasket:
- Untuk peke{aa.:ua,, aihat BAGIAN ?E(ERJAAN SEALENT.
- Wama akan diteati.tkan kemudian berdasarkan color chart dari pabrik
- Lokasisealenl

5.3. PELAKSANAAN

a. Sebelum aluml,tnium panel dipasang, te.lebih dahLrlu tiap-tiap bagian


panel alumi]nil']m disele,asi de.gan seksama dan yang disetujui oleh
Konsullan.
b- Hasil akhia atas pekerjaan ini, harus benar-benar baik, tidak ada noda.
flat daa tidak cacaa dan diterima oleh Konsultan.

- End of Secuon -

G1'2
( t rL'" h
DPP 2017

G.8

PEKERJAAN LANTA] KERAMIK

1. RUANG LINGKUP

a. Li.gkup pekeriaan ini melipuli penyediaan aenaga ke{a, bahan-bahan,


peralatan daa alat-alat bantu yanE diperlukan daaam pekerjaan ini.
b. Pemasangan lantai keramik lile lni dipasang pada relurtll detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar, berikut pl:nt.

STANDARD PERATURAI.I YANG BERLAKU

. PUBB 1s70 - (Nl - 3) pasal 33D ayat 17 - 33


. Nl-8-1972
. sllr 0241 - 1970

PENGENDALIAN MUTU

Konfaklor harus mengikuii peraturan yang berlaku yang tercanlum dalam


.IAMINAN DAN PFNGENDALIAN I\,tUTU

SUBMITTAL

SUBMITTAL harus dibuai sesuaidengan BAG,AN SUBMI'rIAL.

PERSYARATAN TEKNIS

MATERIAL

Lanlai Keramik yang d:gunakan:

Jeris Keramik Tile


Uk!ra.l Lantai, 30x30 cm, 20x20 cm
Dinding 20x25cm
Ta.gga 30 x 25 + Step Nosing
Produksi selara Ro.na,l kualitas I
Keieba:an \,4inimum 6 mm atau sesuaigarnbar
Daya Serap 1ro
Keael3s?n Minimlrm 6 skala lrohs
Kek ratan Tekan I nimum 900 kg/cm'i -
Daya lahan Lengkung MinrmLrm 350 ko/cm') '
[rutu Tinqkat'1 (saiui Exlruded, SjnEle
Firing, Tahan Asam dan Basa
Sahan Perekal semen pc
Bahan Pengisi SiarlNaai SK 22 A,\'1 grout atau selara

G8,l

SUOAH DIEACA DAl,l OISETUJL]I


DW 2017

5.2. PELAKSANAAN

a, Kontraktor diwajibkan r.lembual rrocft'up la.aai dan dinding, rasing I nt1


dan 6 m'z, unluk disetxjui oleh Ko.suftan.
b. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar
delail atau sesuai pet!njuk Konsuita..
c. Perhaiikan lubang inslalasidan drainage/ bak kontrol sebelum peke.jaan
Cimulai.
d. Jarak antara unit.unit pasangan keranrik satu sama lain (siar-saa.), harus
sama lebarnya, maksimum 4 mm, yang membentuk garis-ga.is rejajar
dan iu,us yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yanq
berpoioagan hrrus membentuk sudut siku yang saling be+otongan
tegak lurrs sssamanya-
e- Siar-sia. diisi dengan bahan pengisi naav selara Al\,4 grout.
i. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan a,at pemolong
keramik khusus sesuai persyaratan da.i !abrik.

9. Keramik plint terpasang siku te.hadap lanlai denga. mempefiatikan siar-


siarnya bertemu siku dangan s;ar lantai dan dengaa kelebalaa siar yang
sama pula.
h- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam
noda pada permukaan keramlk, hingga betulbetulbersih.
i. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, lidak reiak, cacat
dan beraoda.
j. Hasil pemasangan keaamik ha,us rerupakan bidang permlkaan yang
benar-benar rata, lidak bergelonibang dengan mempeil]alkan
kemiringan didaerah basaar dan ie,as.
k. Tolerans: kerataan permukaan lantai keram k 2 mm/ 2 m dan permukaan
dinding t mm.
l. Keaahik yaag te.pasang harLrs dihindarkan da sentul'tan/ bebao selama
1 x 24 jam dan dilindungj dari kemungkiaan cacat akibat dari pekerjaan
lain-

- End of Section -

SUDAH DIBACA DAN D]SETUJU

G8,2
{ t'r" *
DPp 2017

G.9
PEKERJAAN LANTAI GRANIT TILE

1. RUANG !INGKUP

Lingkup peke.jaan ini meliput: penyediaao tenaga kerja, bahan-bahan,


peaalatan dan alat-alat bantu yang drpeilukan dalam peke,laa. ini- pekerjaan
Granit Iile ini meliputi pekerjaan delail yang d:sebuikan/ dilu.lukkan dalam
gambar.

2. STANDARD PERATURAN YANG BER!AXU

" Nt-2-1971
. Nl-3*1970
. Nl-8-1972
. sll- D241 - 1970

PENGENDALII,N MUTU

Kontrakioa harus mengikuli peraluran yang berlaku yang tercantum dalam


BAGIAN JAMlNAN DAN PENGENDALIAN IUUTU.

SUBMITiAL

SUBMITTAL harus dibuat sesliaidenga. SAGIAN SUBMTTAa.

5. PEiSYARATAN TEKNIS

5.,1. IVIATgRIAL
Sahan:
Ukuran 60 x 60 c.1
Produk G.a.iie Tile
Finishing Pol;shed
War.a / Type Lihai Finishing Schedule
Bahan Perekat Tlle Additve, produkr seta.a I\,,1U - 4OO.
Bahan Pengisi Sia,l Naal Grguting, p.oduk: setara MU
Mernenarha Standa.d yang berlaku
5.2. PELAKSANAAN )
a. Sebelum pemisangan c.a.ii -file lantai harls r-ta, bersih dari kotoran
debu, minyak. Screed yang diijlnkan tidak lebih dara5 cm.
b. Granll Ii:e djpasang dengan Pere:(at tiae additive, dengan ketebatan 3 - 4
Tnm,

SUOAI] DIEACA DAN OISETUJI]]


DPP 2017

Pengisian Naad tenggunakan bahan Grouting dan diberi zat rewarna


yang sesJai denga'1 warra Granit Iile dimaksud. Naad d bJat serapai
mungki. maksimal ': -1,5 mr..
d. lile terpasang, kedudukan naat harus kuat, se.ta
Setelah ur'tit-uni: Grarit
..embenlLrk pol.6epe.tj pada gambar. Bidang pe.mukaan lantai harus
ralal wate,pass, tidak ada bagian yang beryeloobang, bidang
permukaannya padal, tanpa cacat.
Pernotongan unit-uai e,t!'til Til? itarus menggunakan alat pemotong
khusus sesuai percyla?tat pabrak.
t. Gra.lt Tile yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segata noda
pada permlkaan hingga be:ulbetul bersih, khususnya pada waktu
pengisian naad harus segera dibersih,<a. sebelr.,m r.enjadi keras/ kering
dengan lap basah dan silet yanq lipis.

- End of Section -

G.9-2
DPP 2017

G.10
PEKERJAAN PAVING BLOCK

'1. RUANG LINGKUP

a. Lingkirp pekerjaan in: fieliprti t.nyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralataa dan alai bantu la:aary3 unll]k me:aisanakan pekerjaan.
b. Pekerjaan ini meliputi semua pekerlaan paring Block ya.g dilu.juk<an
dalam gambar.

STANDARD PERATURAN YANG BERLAKU

. Nr-2-1971
. Nt-8-1972

3. PENGENDALIAN iIUTU

Kontrak:oa harus mengikuta peraluran yang berlaku yang tercantum dalam


BAGIAN JAI\,4INAN DAN PENGENDALIAN MUTU,

4. SUBM]:'AL

SUBMITTAL harus dibual ses!ai dengan BAG:AN SUBMIITAL.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MA]ERIAL

Paving Block yang digiinaka.i

Type Standar
Kelebalan 8cm
Kral Lenlur 60 kg/cm'
K!ra! tekan Toleransi0.25 kg
IMerah dan abu-abu
P.oduk selara Cisaagkan

5.2. PELAKSANAAN
)
a. Pemasangan Paving Block harus dimuiai dengan satu titik-/ gars dan
diatas laying coLrrse yang ielah dirritakan.
b. lentukan dahltlu benang dari kemirjngan, lalu dibuatkan kepala atau
caplakan dari peiabidang laying course.

G.10 - 1
f1/ /n c.z*
DPP 2417

Laying course digelar sesuai ketebalan sebelum dipadatkan + 4 %


sampai dengan 5 cm dan diratakan dengan papa./ aalok y3ng sudah
diserut rata menurlt kepala/ .aplakan yang telah dibuat. Harus diingat
laying course yang telai di.ataka.i ini tidak boleh diinjak-injak Iagi.
d. Di 31as laying colrse yang telah diratakaa tadi baru kemudlan unit-unil
paving b,ock disusun sedemikan aupa sesuai dengan pola yang
ditenaukan.
Cara msmasang paving block harrs nal!, yakni sambil memasang,
pekerja rnengambil posisadi atas pavir.g block yang lelah dipasang.
f. Celah-6elai paving block adalah maksimum 4 mm.
Jika iidak di$ettta(a, dalam design maka proiil meli.tang, permukaan
paving block .aar:mal mencapai 2/, o/a dengao tole.ans; 10 mm.
Penyimpanga./ deviasi pada lermukaan dalar adalah 8 mm bila Ciilk!r
pada jarak tiap 3 m garis ,urlrs. Dan perbedaan maksianum antara
ketinggian seb!ah batu paving block dengan yang lai.nya aidak,ebih dar,
3 mrn
h. Dalam hal terjadi pemberheaiian pekerjaar pemasaagaa misalnya
karena hujan atau melanjutkan peksrjaan pemasangan kemarin, baris
terakilir dari pavlng block harus diperbaikj te.lebih dahu u.
Biia pemasangan paving block telah selesai dipadatkan dengan vibftlorl
ste,rper, pemadatan perlama minimal 2 kali jalan sebe,um celah-cela:l
antar paving block diisi dengan pasir.
Kemudian pasir bersih ukuraa pa(ikel maksim!m 1 mm dltabu*aa dialas
permukaan paving block dan disapu deagan sapu iuk. Sambil disapu
pasir l'ralus te.sebut dipadalkan lagi 3 kali jalan sampai celah-celah
anlara !av:ng block betul-betulterisi pe .rh.

- E.rd of Section -

SUDAHDTBA0ADANDTSEIUJUTI
t
G 10 2
fv"/ r".o r,
DPP 2017

c.11
PEKERJAAN WATER PROOF:IIG

1. RUANG LINGKUP

a. L:ngkup pekerjaan ;ni melipu:i penyediaan tenaga keia, bahan,bahan,


peralatan dan alat - alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerlaan
ini.
b- Pekerjaan inl meliputi Toilet, Atap dan yang di.yataka.l ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petuajuk Konsultan.

2. $IANDARD PERATURAN YANG BERLAKU

. ASTIV D 3363, D 522, D 3359, D 638 dan DtN 1048

3, PENGEIIDALIAN MUIU

Koataakto. harus mengikuti peraturan yang berlaku yang tercanium dalam


BAGIAN JAI\,IINAN DAN PENGENDALIAN MUlU.

4. SUBMI|TAL

SUB[4|TTAL harus dibuat sesuai denaa. BAGIAN SUBI\,4:TTAL

5" PERSYARAIAN IEKNIS

5.1. I!]ATERIAL

a. Waler paoaaing yang digunakan adalah lype l\rembrane, unt.lk area Atap
bangunan dan fype Coaling .rottk Ruangan - ruangan.
b- Mempunyai keteba'an lidak kutaf! dari 3,4 mm.
c. Non-toxin.

5.2. PELAKSANAAN

a. Koniraktor wajib mengajukan conloh baha., b.osur lengkap, jaminan darj


pabrik dan tanpa menyi.nlang da,i kelentuan spesifikasi yang :edulis
dalam buku ini kepada Korsulian dan Pe berilugas
b. Bila dltentukan Jain oleh (onslttan, maka Koniraktor wajib nlen1bual
mock-up rntui .hasing,masing jenis tyalerproorrg.
c. Pekerjaan harus mengikrii instruksi yang dikeLuarkan oteh pabrii dan
irarus dikerjakan oleh ahli dari pihak pernberi ga,ansi pemasangan.
d. Pengetesa. ha,us dilakukan 2 t 24 )a,n, dengan tinggi air pengeiesan

*/ *'a
lrdak k!rang dan 3 crn.
G.11 1

ly*"*'4li]
DpP 2017

Kontraklor wajib mengadakan perlindungan terhadap peinasangan yani


lelah drlakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permLkaan
atau ksrwakan lairnya,
t Jaminan/ Garansi 10 tahJn.

- End ot Section -

G11 -2
(t6d /*
DPP 2017

G.12

PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM

1. RUANG lINGKUP

a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyedaaa tenaga kerja, bahan-bahan,


peaalatan dan alat - alat bantu lainnya unluk melaksanakan pekerjaan.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen plntu, kirsen jendela, kusen
bovenligh. cldai, wall, hardv,/ares dan accesorios sepetii yang
dinyatakanl dilurjukkan dalam gambar

STANDARO PERAIURAN YANG BERLAKU

.sI
. AAMA. 10,1
. ASTi.4 E-283,ASTtlt E-330,ASTM E-33'1
. Jts H -4100
. JtsH-8602
PENGENDA:.'AN MUTU

Koniraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku yang tercanlum dalam


BAGIAN JAIVIJNAN DAN PENGENDALIAN MUTU.

SUBMIl:AL

StIBI/ITTAL harLrs dibuat sesuai dengan EAGIAN SUBMITTAL.

5. PERSYARATAN TEKNIS

NIATERIAL

. Bahan Aluminium Billet. dengan standard


A-6063 S,r5
. Produk setara YKK
. Proil Sei 70 E, tebal 1,3 mm , Shofl Frant 4"
Tebal '1,35 mm, c!,'tan wal/iype YC3 - K
70736 tebal 1,2 rnm
. lanishing Caaung Powdet aS mt$on
Dileai!kan kemi.rdian
Material p;ndukung utama iermaslrk Back-up naterial, Gaskel, Selt/rg
block urlnk kaca, Sealart di,,]dlng, Sc/ert, Joint sealet, plastic cap.
Cone, block SEckei sssuai dengan Srop Drawing ya^g diseiuiri olei
Konsultan.

G12 1
DPP 2017

Hardwate : Lihat BAGIAN: PEKERJMN ALAT PENGGANTUNG


DAN PENGUNCI

PELAKSANAAN

a. Dibe label. Sebetum memulai pelaksanaan Kontraktor ciiwajibkan


meneliti gambar-gambar dan kondisi di lapangan {ukuran dan peil
lubang) dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan
profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konskuksi bahan lain.
b. Prcses fabrikasi dan perakitan dikerjkan dengan mesin se:]i.gga rapjh,
kokoh dengan bentuk sambungan yang sesLrai standard toleransi. Uniuk
sambuargan yang tahan air harus diberi Buty,/ Sea/et
6- Akhir bagian kusen ha.us djsambung dengan k!a1 dan telia! de.ga.
sek,up, ,vet, slap dan harus cocok. pergelasaa :larus rapi un&k
mempero:eh kualilas dar bentuk yang sesuai dengait gambar.
d. Angkur-angkur untuk rangka/ kusen aluninium teabuat daai sieel p/ale
setebal 3 mm dan diternpatkan pada interval600 mm.
e. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihai dari luar dengan sekrup anti
karau sialr/ess slee/, sedemikian rupa sehingga hair line dai iiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuataa terhadap air
sebesar 100 kg/cm,. Celah antara kaca dan sistem aluminium harus
ditutup oleh sea/arl.
f. Unluk fitting hadwarc dan rcinfarcing nateials d:mana kusen atlrmia,ium
akan kontak dengan besi, tembrga aiau lainnya maka peamukaan meaal
yang bersangkutan harus dlberi lapisan chromium un{uk menghindari
kontak korosi.
g. Toleraasi pemasangan kuser aluminium di satu sisi dinding adalah 1O
mm yang t<emudian diisi dergan beton ringan/ g,.oLll.
h. Khusls untuk pekerjaan jendela geser aluninium agar diperhatikan
sebelu.n rangka kusen terpasang. Perr..rkaan bidang dinding horisontal
(pe:!bangan dinding) yang me,ekat pada ambanq bawah dan alas harus
waterpass.
i. Sekel,ling tepi i<trsen yang tertihat batasan dengan dindirg aqar dibe.i
sea/arl supaya kedap air dan kedap suara.
j. Tepi balyah a.rbang kusen eksterior agar dile.gkapi ,asrlng untuk
penahan air hujan.

- !.d ol Section -

Yi'*'-:rial
c12 2

{f +"e t-
G.'t3
PEKERJAAN KAYU

,I. RUANG LII.IGKUP

Me,aksanakan rekerjaan seperii dinyatakan dalam gambar renlana, Pekerjaan


alir,elipuli:
. Pekerjaan Kayu kasar pada unarmnya
. Pekerjaan Kayu halus, antara laln pekei?an pi.tu be.ikul ra.gka.

2. STANDARD PERATURAN YANG BERLAKU

Peraturan Konstruksi Kay! lndoaosia

3. PENGENDALIAN MUTU

Konlrakloa harus anengikuli peraturan yang berlaku yang tercantum dalam


BAGIAN JAMINAN OAN PENGENDALIAN MUTU,

4. SUBMITTAL

SUBMITTAL hanrs dibuat sesuaidenoan BAGIAN SUBIT.IITTAL

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL
a. Jenis Kayu yang digunakan adalah Kayu Kanper Singkil yang diawe*an
dan kering Oven, kayu merl:pakan kaas katat I - ll, kaas awel l, mltu A
b. Kelernbaban kayu yang dapat dipakai maksimun't 12 %
c. Jenis kayu lapis digunakan dati )enis Teakplwood, Teakblok dengan
ketebalan ses!ai yang gambar rencana
5,2, ?ELAKSANAAN
a. Untuk bagian-bagian terteniu pekerjaan kayu, Konhaktor harus
menyerahkan contoh iadi (mock up) sesuai permintaan Konsultan, untuk
Persetujuannya.
b. SemLra prosss pemolongan, penghalusan, pembengkokkan harus
dikerjakan dengan alal banl! mesin, kecuali dllentukan lain unluk detail-
) delail leatentu sesuaigambar rencana dan atas peaseluj.raa Kolslllan.
c ,Pengukuran keadaan lapanga! dlpedukan sebelun't memuaa: peker.jaan
!ntua mendapatkan ketetapan pemasangan di lapangan.
d. Bahan kayu halus dan kayu lapis tidak dipe.kena.kan dipasang dengan
cara dipaku.

/or,{ *
DPP 2017

Permukaan lrayu yarg terlihat (exposeo harus dikelam hatus sedemikian


rupa seh:ngga slap menelima finish. Penggunaan menl dalam pek.ajaan
ini tidak diij'nka., termasuk memberi lapisan dempul atau sejenis, kecuali
ditentukan oleh Ko.1sultan.
i Jika diper,ukan bahan perekat, maka Kontaldor harus menga.,ukan
lerlebih dahulu, baik kualitas maupun jenisnya kepada Konsultan lntuk
persetujuannya.

9. Kontraktor l,{ajib meiakukan perlindungan atas semua jenis pekerjaan


kayu, daii segala l^,al yang dapat membuat .acat pekerjaan maupun kotor.
h. Has;a akh:r dai semua pekerjaan kayu, harus benar-benar baik, sesuai
gambar rencana, iidak cacat, kotor dan merdapat persetujual dari
Konsultan.

- End of Secllon -

suDArlDlMcADANolsETUJUll
1-

G13-?
t / q-* /''
DpP 2017

G.14
PEKERJAAN KACA

1. RUANG L:NG(IJP

a. Lingkrp pekerjaan in: mellpuli penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat-atat bantu lainiya ultuk melaksanakan pekerjaan.
b, Pekerjaan kaca melipuii seluruh deiail yang disebutkar/ ditunjukkan
dalam detaii gambar-

2. STANDARD PERATURAN YANG BERLAKU

. sll 01sB/78
. PsUt .1982

3. PENGENDALIAN MUIU

Konhakor harus mengikuti peraturan yang berlaku yang teraantum dalam


BAG'AN JAN]INAN DAN PENGENDALIAN MUTU,

4. SUAMITTAL

SUB[rlTTAL harus dibirat sesuai der]gan BAGTAN SUBtllITTAL.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATERIAL

a. Kaca pinlu, jendela, curtain wall, Prod!,,(si setara Asahimas


b. Disalu permukaannya dilapisi (Chenical Depasited SrJyer. psrr.ukaan
harus bebas noda dan cacat, bebas sLr/r;do maupln bercak-beaaa,( lain.

5"2. PELAKSANAAN

5.2.1, SYARAT.SYARAT PELAKSANAAN

a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan meagikuti peiunjuk ga,nbar,


uraian dan syaral pek-iaan.
b. Pekerjaan harus dilakukan oteh Tenaga{enaga kerja yang terampit dan
diawasi langsung oleh Tenaga Ahl1.
c. Bahan yang telah ie.pasang harus d:lindungi da kerusakan dan
benluran; diberl landa uniuk rnudah diketahui: dan tanda-tanda tidak
boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan
ke(as yang dlrekatkan deagan mengg!nakan lem acj.

SUDAH OIBACA OAN D]SETUJUI


DPP 2017

d. Pernoto.gan kaca halus rapi daa lu,us, d,ha,trskan fienggirnakan alat-


alat poraolongan kaca khusus. pemotolgan kaca harus disesataika
ukuran €ngka, 10 mrn masuk ke dalam alur kaca pada kusen.
e. Pembersi:l akhir dari kaca ha.us ..terggunrkarkain katun yang lunak
dengan merggunakan cairan pembeasjh kaia.
t. Hlrungan kaca dengan ,(aca atau kaca dengan maiedal lajn tanpa
melalli kussn, harus diisi dengan silikon. Warna transparan.

5.2.2.'OLERANSI PEMAS,ANCAN

a. Toleransi Lebar dan Panjang


Ukuran panjang dan lebar tidak boteh melampaui tolera.si sepe{i yang
diteniukan oleh pabrik.
b. Kesikuan
Kaca lambaran yang berbenluk segi empat harus mempunyai sud!t se*a
iepi potongan y?ng rata dan lurus, toleransi kesakuan maksimum yang
diperkenankan adal?h 1,5 mm/M.
c. Cacat * Cacal
- Cacat - cacaa :embaran bening yang diperbolehkan harus sasuai
ketenluan daripabrik.
- Kaca ha.us bebas dari bena.g (slrrg) dan gelombang (rllaye).
Benang adalah cacat garis limbul yang lerlbus paadaagan,
ge:ombang adalah permukaan kaca yang be.rbah dan mengganggu
Pandangan.
- Harus bebas dari biniik-bintik (spots), awan (c/oud) dan goresan
(BcralchJ.
- Bebas lengkungan (tembaran kaca yang bengkok).
, [/]utu kaca lernbaran yang digunakan mulu AA.
- Kelebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui
toleransl ya.g ditenlLrkan oleh pabrik.

- End of Seclion -

DISETUJUI
SUDAH DIBACA DAN

G.14-2
DPP 2Oi7

G.15
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. RUAN6 !INGKUP

a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaa. ie.aga kerja, bahan-bahan,


perlengkapan daun pintu/ daun jerdela daa alat-alat bantu lainnya uniuk
melaksaaakan pekeajaan iai.
b- Pemasangan alat pengga.tung dan pengunci dilak.rkan melipuli searruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pjntu aluminium dan daln
jendela aluminium seperti yang ditunjlkkar/ diisyaratkan dalam detail
gambar.

STANDARD PERATURAN YANG BERLAKU

' Nl-3-1970,pasal48
. PUBI- 1982, pasal88
. lnstruksi Pabr,k/ P.odusen

PENGTNOALIAN MUTU

Ko.traktor ha.us mengikLrli peaatltran yang beraaku yang tercantum dalam


BAGIAN JAI\4INAN DAN PENG:N)ALIAN l!'UTL].

SUsMITTAL

SUBMITTAL harus dibuat sesuaide.gan BAG'AN SUBMITTAL.

5. PRODUK

5.1. MATERIAL

a. Perlengkapan Pintu dan Je.de,a


b. Bahan; Mini.nal Slainless SUS -304
(a) Pintu kayu
i. Engsel. setara Solid.
ai. Lock case, setara Solid.
ili Cylander, setara Solid.
lv Handel, selara Solid.
v. Flushbolt, setara Solid
vi. Siop doot, sela€ Solid. SUDAH OIBACA DAN DISETUJUI

fii. Door closser, setara Solid.

G.'15 - 1

fI t-*
DPP 2017

(b) Pintti Kayu Toilet Urium


i. El,]gsel, selara Solid.
ii. Cy;lndtical, seaara Solid.
iia. Ba.rel bolt. 6etars So,id.
(c) Piniu K.y, KMTWC
i. gngBel, sela( Solid.
ii. Lock cas6, seaara Solid.
iii. aylirde,, setara Solid.
iv. Handel, setara Solid.
(d) Pinlu Kaca (shof frant)
i. Engsel (pivot hinge) setara Solid-
ii. Handel, selara YKK.
ili. Lock case, selara Solid.
,v. Silinder, seta.a Solid.
v. Doorcloser, se:ara Cisa.
vi F Lshbolt, setara Solc
(e) Pintu Kaca (frame less)
i. Glass filtng & Lock l:tling, set..a Kend, setara Cisa cylinde..
ii. Handel, setara Solid.
(l Jendela Kaca
i. Frlction stay, setara Solid.
ii \Mndow Handel, sela.a Solid

5"2, PELAKSANAAN

a. (e.ualidite.tukan lain, Engselatas dipasa.g 28 cm (as) dari permukaan


atas r:.1u. Ergsel bawah dipasang 32 cfl (as) da.i permukaan bawah
pil,]tu. Engsel iengah dipasang dj lengah-tengah antara kedua engsel
tersebul, deogan mengguaakan sa(up kembang yang wamanya sama
dengan engsel.
b. Semua klrtikuaci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun
pintu. Dlpasang seti.ggi 100 can dari lanlai, atau sesuai pellinjuk
Kons!J:an.
c. Pe"masar'\gaa lackcase, hantlle 6a
backplate serta door c/oser harus
rapih, lurLrs dan sesuai dengan lelak posisi yang telah ditentukan oleh
Konslla.. Apabila hal iersebut tidak tercapai, Konlraktor wajib
Tempe'ba'\: {rnpa ia.rbalar biaya
d. Seluruh perangkat k.rnd harus bekerja dengan baik, unluk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus
e. Tanda pengenal anak k!lciharus dipasang sesuai dengan pintunya.
G.15 - 2

SUOAH DIEACA DAN OISETUJUI


DPP 2017

c.16
PEKERJAAN LANG:T _ LANGIT GYPSUM BOARD
1. RUANG LINCKUP

lvleliputi penyediaan bahan langit-langit Gypsum Board dan kontruksi


penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasa.gan plafond Gypsum
Board dan kontruksi penggantungnya pada tempat-lempat yang lerc;ntum
pada gambar.

Kordisi langil-iangit sebelum pemasangan harus benar-benar keing.


Peleiaan langillangit gypsum b.ad diperg._1.:akan lntuk ruangan-ajangrn
sesuai denqan gambar perencanaan yang ada.

STANDARD PERA,TURAN YA.NG AERLAKU


. Nl - 3 Tahun 1970
. Nl - 5 Tahun 1961
. Nl - 0189 Tahun 1978
. Sll - 0404 Tahun 1980
. Sll- 0695 Tahln '1982
PENGENDALIAN MUTU

Konlraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku yalg tercantum dalam


BAGIAN JAI\,4INAN DAN PENGENDALIAN MUTU,

SUBMITTAL

SUBNIIT'rAL ha.us dibuat sesuai dengan BAGIAN SUBMTTTAL.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.1. MATER'AL

a. Bahan yang di?uaakan


1) BalTan Gypsum Board
2) Ketebalan 9mm
3) Produksi setara Jaya Board

_ 4) Uliura. 1220 x,2440 t tt'


5) Rangka Pengga.rtung Sistem Ra.gka Hollow 40 x 40
dengan bahan galvalum.
6) tsaala. BesiHollow 40 x40 bahan galvalum
Jr€k 40 - 60 cl]l (Hollow 40 x40), 90 cm
0arak Hanger)
SUDAH DIEACA DAN DISETUJUI

G.16 - 1 L /
-4 ? .k.
.1. 1'q
DPP 2017

b. Pengikat berupa paku. mur, baul, kawat, sek.up dan lain-lain ha,us
dlgalvanisir,
c. Bahan Perekat tahan air yang digunakar setara denga! Herferil.

5.2. PELAXSANAAN

a. Cara penggantungan harus sesuai dengan gambar detail.


b. Penyimpanan bahan rangka, gypsum board dan material lein di tempat
pele,jaan harus dilglakkan pada ruangl leaapat dengan sirkulasi udara
yang bBik, keri.g dan iidak lembab serta tida,( lerkena clra.a langsung.
c- Lembaran-Jembaran Gypsuft Boa.d yang dipasang telah dipilih de.gan
baik (tidak cacat, gelombang) dan telah mendapat persetLrjuan dar!
PemberiTugas.
d. SkLrktur Sypsrm Board teeasa.g; permukaa. langlilangia ha..ts
dipasang iaia, :urrs waterpass dan tldak bergelombar,g. Sambu.gan
antara uniaunit lembaran Gypsum Boatd ditutup dengan Jri.rli.g
Coumpound atau Corner Flex Tape untuk daerah sudul.
e. Sebelum rangka dipasang, seluruh instalasi M & E yang be,aCa diaias
paafond felah terpasang.

L Haaus d;perkirakan semua sambungan dalam pemasangan klos, baut


angker-a.gker dan peng!at lain yang diperukan hingga terjamin
kekLatannya dengan memperhatikan/ menjaga kerapian lerutarna untuk
bidang-bidang tampak lidak boleh ada lubang-lubang atau caeal bekas
penyetelan.
g. Semla ua,a-unit plaiond gypsum harus ierpasang rapi daa kxat sesuai
pola gambaa rencana-
h. Lembaran Gypsum direkatkan pada dinding plafond dengan
menggunakan sekrup setiap jaaak 30 cm, ditanam seda am 'l-2 mm dari
permukaan panel gypsum, agar dapat terisi oleh compound.
i. Seluruh pertemuan sudut antara plafond dengan d:nding diber: list profil
gypsum sesuai gambar.

- E.d of Section -

SUOAH D|BACA DAN OISETUJU

.,,-,
f.y'
L: dA
DPP 2017

c.17
PEKE1JAAN PENG:CATAN

1. RUANG LINGKUP

a. Li.gkup pekerjaan ini meliputi penyediaan telaga kera, bahan, penyiapan


tempat dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakar pekerjaan.
b- Pekerjaan pengecatan meliputi seluruh ruangan-ruangan laterjor dan
Exterio. yatg diati.jlkkan/ diisya.atkan dalam gambar rencata) atau atas
petunjuk Konsulbn.

STANDARO PERATURAN YANG BERIAKU

. Nl-3-1970
. Nt-4-1972
. JIS Anodizing
PEt.IG'NDAIIAN MUTU

Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku yang tercantufi daiam


BAGIAN JAIV1INAN DAN PENGENDALIAN MUTU-

4. SUBMITTAL

SUBl,,l|TTAL harus dibuat sesuaj dengan BAGIAN SUBM:TTAL.


PERSYARATAN f:KNIS
5-1_ MATERIAL
a. Cat Eesi/ Bajal Losam
3esi/ iajal Iogaan yang akan dicat ha.us dibersihkan dari karat, minyak
daa kerak dengan cara menggosok, menyikat dengan sikal baja, loqam,
kemudian harus segera ditutup dengan cat meni, cat dasar dan cat akiir
dengan lapisan sebagai berikut:
- Cal untuk bajal logam yang digalva,tis khususnya logam dituar
(exterior) harus menggunakan bahan ,€.at dan finished semi di]co
sebagaiberikuti
. 1 {satu) lapis Etching Primer = 5 rnicrons dry,
. 2 idua) lapis a,kyd paint = 2 x 35 microns dry.
, tinish: gloss. SUDAH DIBACA DAN D]SETUJU]

Cat unruk baja'logan irterio- orl par"rt:


. '1(satu) lapis Zinc Chromate P.amer - 35 r.icrons dry (ed grey
green primer).
. 2 (dua) lapis alkyd pai.t:2 x 35 mic,ons dry

G17.1 Urn A
{/
DPP 2017

. Finish: semigloss.
- Cat untuk kusen interior:

' 'l (!atu) lapis alkyd undeicoat = 35 mjcrons dry


. 2 (dua) lapis a,kyd paint = 2 x 35 .nicrons dry,
. Fin:sh = semi gloss.
b. Cat Ter.bok Luar (Exterior)
S€:eaal, plesleran tembok ker:ng makan pengecetan ternbok baru dapat
diJaksaaakan dengan cara sebagai aerikui:
. 1 (satu) lapis solvent base sealet
. 2 (dua) :apis acrylic HB setara type l0l DULUX Uy'atershield tebat
'150 m,cro.s dry.
' Finish: semig,oss
Cat Acryljc Emulsior (lnler:or)
Dilaksanaka. pada permukaan teabok bagian dalam, dinding, atau
plafoa gypsum beton expose dengan urutaa pealgecetan sebagaj berikut:
- Water base type Acrylic Emulsion (urtuk pengecetan dinding/
plafond)
. ' (satu) lapis solvenr base sealer
. 2 (dua) lapis acrylic 3B setara type lct DULUX = 150 m,cro.s
dry.
. Tingkat pengecalan yang dipakai adatah !ntercoat.
b. Cat Kayu
- Semi Duco
Semikosen kayu dan pintu-pint! kayu:
. 1 (satu) lapis wood undercoat
. 2 (dua) lapis syntentic alkyd
. Fi.ish: semigloss.
- Me,ar.ic sol;d
Untuk ,(ose. dan pinto kay!:
. 1 (s.tui lapis wood stain/wood fille.
. 1 (satu) lapis sanding sealer
. Colaur in poly!,ethe.e enamd.
, 2 {dua) l.pi6 polyulherene clea.
. Finish: Semr gloss/rralt

SUDAH DIEACA DAN OLSETUJUI

G17-2
DPP 2017

5,2, PEL.AXSANAAN
5.2.1. CONTOH A:AU 9TANOAR PENGECATAN

a. Sebelln peagetatan, Konkaktor harus melakukan pengecatan pada


satu bidang irnluk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang -
bidang tersebut akan dijadikan contoh pil:ilan wama, texture, rnaierial
dan cara pengerjaan. Badang-bidang ya.g akan dipakai sebagai mock up
ini aka. dite.tukan oleh Konsulta..
b. Jika masing-masing b,dang te.sebul telah disetujui oleh Ko.rsultan,
bidang-bidang ,ni ak?n dipa,(ai sebagai standard min;mal keselur.than
pekerjaan pengeeatan.

5.2.2. PEKERJAAN CAT OINDING dan BETON IXPOSED

a. Yang lermasuk pekerjaan cat d:nding dan beton exposed adalah


pengecalan seluruh plesieran bangunan dan/ atau bagian-bagian lain
Yang ditentukan gambar, seperti:
. Unluk tembok/ kolom Eksterior polos digunakan cat Weathershield
Waier Bssed
. Untlrk tembold ko,om interior digunakan ca: Acrylic Enamel
. Untuk beton exposed, meliputi langillangit beton, digu.akan cat
Actylic lnlerior
. Waroa ditentukan kemudian-
b. :ata cara pekerjaan Peagecatan iarus sesuai dengan Petunjuk yang
dikeluarkan oleh pabrik.
c. Urutan pelaksanaan pekerjaan pengecatan dinding/ beton, sekurang-
kurangnya meliputi ;

. Pekerjaan perslapa. {plamur dan c/eartrg)

' Lapisan dasar (p.imea coaa) 1 x pengecatan de.ga. alat semprou.oll


. Wallfiller, biaa daper'Lk"n
. Lapisan Akhir (finisa coat) 2 x pengecatan dengan alat semprou ro1,

d. urutan pelaksanaan pekerlaan pengecalan besi, sekurang-kuranqnya


mel;puti ;
. Pekerjaan pe.siapan (,apisan anti karat, sr.apingl gitdingl cleaning\
' Lapisan dasar 60 microns (primer coat) 1 x pengecalan dengan alat
semprct
. Lapisan dasar kedua 100 microns (intefinediale coat) de.ga. alal

. Lapisan Akhir 60 microns \finish coaq 2 x pengecaian dengan alai


sempaot
e. Hasil akhir pekerjaan harus benar-benar rala, licin, tidak ad, lagian yang
belaag dan tidak koto..

SUDAH D BACA DAN DISEIUJUI


DPP 2017

5.2.3. PEKERJ,AAN CAT DUCO

a. Yang le,masuk peke.]aan jni adalah pergecalan seluruh bagian-bagian


pintu'pintu kayu sepertiyang ditentukan datam gambar.
b. Cat yang dipakai adalah type Adylie EnamBl
c. Tata aara peke4aar Pengecatan harus sasuai dengan Petu.juk yang
dikeluarkan oleh pabrlk-
d. Urutan pei.ksanaan pekerjaan 6at duco, sektrang-kurangnya meliputi;
. Peker.iaan persiapan
I Lapisan dasar 1 x peagecalan detgan a:al rempro:
. Lapisafl dasar kedua 1 x pengecatan dengan alai semprot
. Lapisan Akhir (finish coat) 2 x pengecatan dengan alat semprot
e. Hasil akhir pekerjaan harus benar,benar rapih, bidang cat harus licin.
utuh, mengkilap, tidak ada gelenrSung-gelembung, tidak kotor dan cacat.

- €nd ol Seciio. -

suoAHptBAcApANDtSElt]JUtl
?
G1'/4
{/q**
DPP 2017

G.18
PEKERJAAN SANITA:R

1. RUANG LI},'GXUP

a. Tara asuk dalam peke.jaan pemasangan saniiair ini adalah penyediaan


lonaga ker]a. bafla.-bahan, peralatan dan alatalat bantu lainnya yang
drgunakan dalan peke4aan ini.
b. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dlnyatakan/ditLrnjukkan
dalam gambar, atau atas petunjuk Konsulla..

2. STANOARD PERATUR,A.N YANG BERLAKU

. Nl-2*197.1
. Nl-3-1970
' N'-8-1972
. sl, ASTM,..IS
3- PENGENDAL'AN MUTU

Kontraktor harus mengikuti peraturan yaag berlaku yang te.canlum dalam


BAGIAN JAI\4INAN DAN PENGENDALIAN I\iIU'U,

4. SUBMITTAL

SUBMITTAL harus dibuat sesuaidengan BAGIAN SUBt\,1|TTAL.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5.,!. MATERIAL

a- Material yang dipakai adalah produk setara TOfO


b, Tipe A:at-alat Sanilair yang digunakan metiputi I

'Washtafel
. Closel Jongkok

'Urinoit
. aloor drain
. Kran air
SUDAI"I OIBACA DAN DISETUJUI

PFIAKSANAAN

a. Semua bahan sebelum dipasang harus dltunjukkan kepada Kon6ulian


beserta persyaraian/ ketelluar pab-ik.
DPP 2A1/

b" lifa AlpanOang ,erlu iladaken penukaran/ penggantian bal,an,


penggantian hairs dlset{li oleh Konsultan berdasarkan contoh-contoh
yang diajukan oleh (onlraltor.
Sebdum pemasangan dimulai, Kontraktor ha.us meneaifi gambar-qambar
yang ada da. kondisi di lapangan, temasuk rnempelaja.i bentuk, pola,
penempatan, pemasatgan spaaiaglsparing, cara pemasangan dan detall
- detail sesuai gambar, dan diajukan ke Konsultan datam bentrk shop
drawing.
d Kontraktor wajib *efipe.bait(i, mengulangi, mengoanli biaa ada
kerusakan yang te{adiselama aaasa pelaksanaan dan masa garansi.

- E.d ol Seoti.n -

suDAH0lBAcADANDlsErl]JUtl
1

{/"nh
G.1B - 2
DPP 2017
,

c.19
PEKERJAAN .ATAP ISMBARAN BAJA GELOMBANG

RUANG LINGKUP
a. Pekerjaan ini a.eliputl pengadaan te.aga kerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipeagunakaa l]ntuk melaksanakan pekerjaan ini.
b. Pekerjaa.r dilaksanakan pada atap seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.

STANDARD PERATURAN YANG BERLAKU


r s:l - 0293 - B0
. sI-0302-a0
' JIS - G 3301 - Galvanized S:eel Sheet lrntuk Atap Pelat Baja
PENGENDALIAN MUTU

Kontraklor harus mengikuii peraluran yaog berlaku yang teaaantum dalam


BACIAN JA}'INAN DAN PENGENDAIIAN MU'U.

SUBMTTIAL
SUB[4|TTAL harus dibuat sesuai dengan BAGIAN SUBI\rITIAL

5. PROOUK
5.1. MAIERIAL
a. Lembaran Baja Gelombang 3ase material baja - zincalume G 950:

Typ" Klip - Lok Hi - len (long spa.).

Tebal Total0.50 ..m TCI (BJTTAS-45)

Fi.ish dan warna lmproved Clean col,rrbond sesuai standard


pabrik, warna diusr:kan oleh Konsultan
deagan persetujuan Pemberi Iugas.

Lembaran baja gelombang yang dimaksud menggunakan penglkal pelat


kain (tidak boleh dilubangi untuk baui). ses[ai standar prosedui]

Sleea lraare : Llnii-lt( peke(aa. kerargka konslruksi ,b3ja


(lihat struktur).

Sealant : Jika diperlukan, lihal BAGlAan PEKERJAAN


SEALANT

G.19 - 1

SUDAH DIBACA DAN OISETI,]IIJI


DPP 2017

b. Perlengkapan:
Peiengkapan roof connector, flashing, metal sealant dan lain-lain
disesuaikan de.gat kebrtlhan sesuai gambar pelaksanaan standarpab.ik
dan atas petuniuk Penqawa3.

5.2. PELAKSANAAN
5.2.1. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Semua lubang-lubang untuk pemasangan sekrup alau peng:kal lainnya harus
dibor tangan atau bor mesin agar tidak rnengakibatkan rusaknya lembaran
lemba.an bala gelombang.
-
Perhatikan uttukiarak tumpangan akhir dan sr]dLti kemiringan.
5.2.2.PENYIMPANAN
a. Lelakkan lembaran-lembaran baja gelombaag di alas dasar yang datar
sekitar bangunan, tempat tumpukan harus jauh dai linlas kendaraan-
kendaraan proyek ya[g mungkan akan mengganggu.
b. Tempat penyimpanan harus berupa laataiyang terangkat yang terdi dari
jajaran/ susunan balok dan papan dengan ken:ringan sedemikian rupa
sehingga bebas dariqeflatgar afi-
5_2.3.GARANSt
a. Kontraklor harlts memberjkan jaminan teatulis yang menyaiakan llahwa
kualrtas bahan dar cara lemasanga. adalah yang terbaik sehingga tak
aka. rnengalal.i kebocoran/ kerus:kan.
b. Jaminan tertulis yang diberikan harus berlaku selarna 1 tahun setelah
penyerahan pekerjaan pertama, dan apabila dalam masa lersebut
temyata pekerjaan mengalami kerusakan/ kebocoran, maka Kontraktor
harus memperbaiki/ mengganti bahan pada bagi.n ya.g .usa:( tersebut,
dan biaya perbaika./ penggantian pekerjaan ini sepenlhnya me.jadi
tanggung-lawab Kontraktor.

- E.rd of Section -

G 19,2
{ /,+- *
DPP 2O17

G.20
PIKERJ,AAN RAILING BESI

1. RUANG L'NGKUP

Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan


yang diperlukan, peralatan te.anasuk alalalal bant! dan pengangkllan yang
diperlukan untk melaksanakar pe,(eiaan ini. Meliputi pekerlaan Railing ta.gga
dan seml,la pekerjaan Rai'ing seperti tercantu didalam gsnbar.

STANDAR' PERAT}RAN YANG BERLAKU

. s:t
. ASTM A53 dan A36 (Stainless sieel)

PENGENDALIAN MUTU

Konbaktor harus mengikuti peraluaan yang berlaku yaag tercanlum dalam


BAGIAN JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU.

SUBMITTAL

SUBMITIAL harus dibuat sesuaidengan BAGIAN SU8[nlTTAL.

PRODUK

5.1. MATTRIAL

a. Bahaa : 6lack Steel Pipe ]\redi!m, gesi Bulat 2 2",A1,5",A 1.


%".
b. Finishins : Lihal Ma!e.:a: uniuk alnishina Arsitektu,.

5.2, PELAKSANAAN

a. Semua bahan untuk pekeiaan l.a harLis diperiksa, baik pada pembualan,
pengerjaan maulun pelaksanaan di lapangan oleh KonsLlltan. Pembualan,
pengerjaan dan pelaksanaan dapat di lakukan setelah diseiujul (onsultan.
b. Pekerjaan yang dilaksanakan harus seperti yang ditunjukkan da,am
gambar untuk ltu.
c- Penyarrbuagan dengan las harus dilaksanakan -dengan ketelitian dan
keahlian yang tinggi, pengelasan harus dengan las.listrik, permukaan yang
dilas haaus sama rata dan alur lasnya kelihatan leaaiur, bekls pengelasan
harus dikikir dan dihaluskan lanpa mengurangi kekuatan tasnya. Hasll
pengelasan yang cacat harus dlpotong dan d
(ontrakior
SUDAIi DIEACA DAN OISETUJUI

G20 1

{/;v "'*
DPP 2A'7

d. Pembengkokan pipa-pipa harus dilakukan dengan alas be.der


(pembengkok) sehingga hasilnya baik, halus, dan Udak ada cacat
- cacat
beka$ tlkqlan,
e. Seielah pekerjaan penge:as:r, pengha[]sar dan perrasangan selesai
harus dipoles dengan mesin poles, kemudlan dtgosok dengan compound
memakai kai. ialus sehingga bersih,

- End of Section -

SUoAHDTBACADANDTSETUJU|I
?

{/ry'?4
G20 - 2
DPP 2017

G.21

PEK=RJAAN SILICONE SEALANT

1. RUANG LINGKUP

a. Lingkup peke.jaan melip!li: pengadaan bahan, tenaga ke.:a, pera:atan dan


alat banlu lainnya unluk pekerjaan Silicone Sealani secara lengkap,
teeasar:g sempurna_
5. Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesa,kan denqan Silicone seatant.
antara lain:
. Setiap hubungan antara kaca dengaa €auminium
. Setiap hubungan artara rangka a,uminium dengan kolom & balok
. Setiap trublrgan antrra kaca dengan kaca
. Setiap g.ott,ng dindi.g dengan pintu, alumlnium

STANDARD PERATURAN YANG AERLAKU

. ASTM C920, ISO 11600 dan DlN 18 545

3. PENGENDALIAN MUTU

Konkaktor harus mengikuti peraturan yang berlaku yang tercantum dalam


BAGIAN JAI\,4]NAN DAN PENGENDALIAN MUTU.

SUBMITTAL

SUBMITTAL ha.us dib.a! sesuai dengan BAOTAN SUB|\.,ITTAL.

5. PERSYARATAN TEKNIS

5..!. MAT:RIAL
Si,icone sealani yang djgunakan setara dengan merk GE. Toshiba, Wacker,
dengan penge,ingan neta?1,

5.:" PELAKSANAAN

a. P.kejaaan Silicone Sealant lni harus dilaksanakan oleh yang ahli dalam
bidang ?ekerjaan sealant.
b. Untuk kaca, alumirium sebelum diberlperlakuan sealant harus dilakukan
pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lai,)-la:n yang mengakjbatkan
5erkurangnya daya rekal sealant.
c. Pemasangan sealant harus Cllakukan dengan menggunakan tekanan
udara, karena dapat mgngatur keli.rarnya sealant dengan baii. Sesuaikan
tekanan r.rdala unluk raenrperoleh psngisian jolnt yang cukup

G21 1

SUOAH DIBACA OAN D]SETUJUI


Dpp2017

d. .lika loalrt s!:drh diisi. rctakan sealant dengan atat yang direkomend?sikan
o:ea p"bik pemtuaa !6alant. Masking lape harus segeE diingal sebellm
sealanl menge.jng (k ra-ki.a 1C - 15 menit).
6. S,'icore Sealant harus dibersihkan sebelum mergering, dengan
menggunakan iain lap yang dasahidengan cairan pelarui.
Jika ada yang teroecer dan sea:ant sudah mengeras, dapat diGpikan
dengan pisau culter yang taiam.
q. Ukuran joint yang digunakan untuk sealani, mi.,mal h3.ue 6 m.n dengan
perbandingan lebar dan dalam 2:1 (sebagai con:oh unluk leba. 12 mm,
dalam = 6 mm)-

- €.d of Section -

slJoAHDIMCADANDISETUJUII
?
c.21 -2

{/ * ,t- r'
DPP 2O17

G.22
PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL

RUANG
'-lNGKUP
Uraiaait,aian dan syaraFsyarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi
bahan ca,a oemasanga,t oari se'uruh peralatan yang dcantumiar pada
pasalpasal dan iampi.an-lamp jran dan gamba.-gambar berikut rneliputi
pekerjaan secara lengkap dan sempurna mulai darit

Seca.a !mum pekerjaan Elektrikal metipuii sub-disiplin sebagai berik!t


a. lnstalasi Listrik
1) Pengadaan peaa,alan
2) Pemasangan/lnslalasi
3) Pengujian dan uiicoba
b. :.slalasi Penangkal aisa.lk
1) Pengadaan dan pemasangan Proaector Head (ie,rni.al).
2) Pe.gadaan dan pemasangan Konduktor.
3) Pengadaar and pemasangan sistefi Pentanaitan.

2. STANDARD DAN PERATURAN YANG BERLAKU

Dalam melaksanakaa instalasi, kontraktor harLis mengikuti/ mematuhi


peraturan - perat.lran yang ada antara lainl

a. Pe.aturan dari PIJIL 1987


b. VDE, ISO, BS. LI\,,1K

3. PENGENDALIAN MUTU
Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlakll yang tercanlum dalarn
6AGIAN JAI\,,lINAN DAN PENGENDALIAN ]\4UTU.

4. SUBMITTAL
SU3MITTAL harus dibuai sesuai BAG,AN SUBt4ITTAL.

5, PRODUK

5.1. 3AHAN _ BAHAN


5,1.1. lnstalasi Listrik ) SUDAH OIBACA OAN DiSEIUJUI

a. Komponen Panel
1) lroduled Case Circlit Briaker {MCCB)
a) Raied Voltage sesuai dengan kebut!ha n
b) Breaki rg Capacity :22KA

G22'1 {'t' /'


#
DPP 2017

c) lengkap denqan delayed the.mal and short delay elektronik


over CUrent release untuk proaeksi te.hadap hubungan singkat
da.l beban lebih
d) Merk : setara MG, Siemens, ABB

2) Mlnlalrr Cir.uit 9reaker (UCB)


a) Ra:ed Voltage sesuai kebulr,tan
b) Ereaking Capaqity 8KA
c) Nlerk setara ll4c, Siemens, ABB

Stop Kontak
a) Raled Current 12 A, 16 A, 25 A.
b) Rated Voltage 380 Volt, 50 Hz.
c) Pole 3 - 4 Pole.
d) N,4erk setara Telemecaniqite,
Siemens, ABB

4) Amper Meter
a) Measuringrange/Skala sesuaikebutuhan
b) Dimensi 96 mm x 96 mm.
o) (apasitas bebal lebih '1.2 x corntirously
d) Merk selara SEG, Cromptom. AEG

s) Volt Meier
a) l\,'loving Coil Type/skala :0-500volt
b) Dimensi t96mmx96mm
c) [,4erek : setara SEG. Cromplom, AEG
d) Dilengkapi dengan selektor swiich
6) T.afo Arus
a) Rated Vollage sesuaikebutuhan
b) Raled P.imary Cu.rent sesuaikebutlthan
c) Raied secondary Current 1 amp
d) Raled short iime ThermalCurrent 60 x rated curre.t
e) Maks Conti.o.ls Current 1.2 x rated current
0 Kelas ketepalan 0.5
g) Factor Kelenuhan :s
h) Rated burder 30 VA

b. Box PanellKablnet

Box panel distribusi disesuaikar dengan gambar perencanaaa_ Khusus


untuk cabinet yaag ukurannya besar f.arJs dibuat dari plat bala dengan
tebal minirnura 2 mm. (abinel untuk,pane: board,, mempunyai r]ku-ran
yang proporsional seperii yang di persyaratkan {rntuk panel boaad, yang
besarnya sesuai dengan tebutuhan. Sehingga untlrk iumlah dan !Luran
kompo|en kabel yang dipakal Udak terlalu sesak. -
Frame/ rangka p)nel harus dtgrounding/ d tarahkan paoa {abrnet narus
ada cara - cara yang baik untr.k menasarg oa'l neryete panel board
serta peagoperasiannydL.

lil
lsLrlro'eecloltrotsr-l.r,l 1
I IT |
I

c222
{/v'{ /-
DPP 2O17

Kabinet dengan kabel * kabel ,'Irought Feeder,,hartjs diatur sedemikian,


sehingga ada salutan deagan lebar tidak kurang da.i i0 cm untuk
b anch circuir panel board Setiap saluran harLs diJ;'lgkapi disediakan z
(dua) buah anak kuncj.

Semua kabinel harus di cat dengan warFa yang telah C;tentukan sesuai
dengan kesepakatan.

Semua kabinet dari pintu - p:n!u unluk panel board listrik harus dibuai
tghan kaaat dengan care "Elektro Galvanzed,. Selain yang tersebut
diatas, harus dilapisin denga. lapisan antikaraa yaitu sebagai 6erikut:

'1) Ba!:a. dalam box dan pintu.


2) Bzgla. luar da.i box yang galvanisir atau cadmium plaiting iak pe.lu
dicat kalau selurrhnya terpendam, kalau dipakai Zink cromet piimer
harus di cat dengan cat bakar.

Stop kontak

,) Pole phase + netral +eanh


2) Tegangan : 250 Vo I p)^dse, 50 Hz
3) Ranting : 10 A, 16 Amp
4) Merk I setara Schleider/ Clipsal
d. SaklarJunggal/ganda
'1) Rocker Mecl'an,sme. l\rodular Rating lOA220VotAC
2) Type : Decoral.l push - push. ltush segi errpai atau bL.ar
3) nlerk : selara Schnelde./ C:ipsal

Lampu / Tube / Bulb Flourescent

1) Lampu Fluoresceny IL 36 watt Staodar


a) Lampr fluorescea: gas digcarge lL.ltre colour/ 84 white co:oua
temperatur 4000 k. colour rendering index Ra.g5
b) Ballast dengan maximum losses ! 9_5 w, 220 V.
c) Kapasitor yang menghasitkan minimLt;n p.F. 0.95 (kapas:tor
3.25 micro F)
d) Stater swiich, ierminat dan lube fiting, rotary lock.
e) Nominai :u.niirous a 3450 llmen (setetah 100lam rnenyaja).
, Merk selara Philips

2) Lampu lL 18 W
a) Lampu fluorescert gas carge tLrbe, colour/ by whjte, colour
temperatur4000 k, daa co:ounrenderinq andex Ra.85.
b) Ballast dengan rnaxsimum losses r 9.5 W, 220 V.
c) Kapasitas y3ng .enghas:tkan minimum p.f. O.9S {kapasalor
450 Micro t).
d) Slater slrlt.lt, te.minai dan tube ltlting, .otary lock.
e) No)ninal lumanoxs : J450lu.nen (setelah 1OO jam menyala).
f) irerk setqra Philaps Os.am, cE

SUDAH OIBACA OAN DISEIUJUI

G223 4tL+ d /-
dt
DPP 2017

,. A.matur lampu type RM {Recessed .nounted) dan Balk (IKO)

1) Housing : Bahan plat besi galvanized lebal 0,7 mm pembualan


harus dengan mesin, peralatan lampu built in,
lengkap dengan mjrror optic
2) :
Ref:eclo. Bahar alourium anodized I miror optc
3) Semua komponer listik berada di dal.m rumahan/ housing, bahan
galvanized sheet steel dilengkapi dengan parabclic mirror/ refiektor
dengan high polish anodized louver yarg memproduksi 'Dark Light
-
High Distribution' co.nfo,l dan non glare tidak dapat rnemberi
bayangan pada sc.een moniio. kornpule..
4) Memakai lanp holder yang merupakan kesatuan dari 2 (dua) buah
lampu TL.
5) Merk :Setara Philips, Alolite, Nationall selara

s. Fitting

Untuk pemasangan lampu flourenscenl di gunakan bahan fitaing dari


jenis high quality lvhite polycarbonet lype L.236 dar L.125, masing -
masing untuk pemakaian je.is lampu JKI dan 1KO.

n. Starier
'1) Sta.ter untuk lampu Jluorescsnt memp.rnyai reliability.
2) Terbuat dari high qua,it/ white poliycarbonete.
3) Rating stater disesuaikan dengan rating lampu TL.
4) NIerk setara PhiLips

I, Larnpu Sarel

1) Rumah terbuat da.i plat besi de.gan iebal meni.nr.n 0,7 aaan.
2) Penutup dari Acrylik putih
3) Lampu Fluores.ent I wail
4) -itino da. bal,ast, stater merupakan satu unit-
5) Housing seta.a A.tol:te, Phi:ips, setara
6) Komponen setara Philips, Osram

j. Lampu Downlight

1) Rumah dari lemba,an baia denqan lebalminimum 0.7 mm


2) A.matur dilengkapi dengan reflekto, aluminium.
3) Fiting mengunakan E-27 untuk helogen. Compacl unit untuk
fluoresaent
4) Housing setara Adolite, Philips
5) Ballasl setara Phi,ps, Vosioh, ATCO
6) Kapasiior setara Philaps
7) Bullb se:ara Philaps, Osram

k. Lampu Sorot dalam (spot)


)
1) 'Aamal!r ierbuat dari bahan alu,r!n um betbent!k silinder
?) liltalnJ rrrengunakan E-27l E-40
3) Reflektor Dianodized
4) Bulb seta,a ML, l"4L-n. SON-H, Ex Philips, Osram
SUOAI] DIBACA DAN DISETUJU]
5) Ballasl selar. Philips Alco
6) Armat!re setara Penialite, Artollie

G22 4
DPP 201/

5.'1.2. lnstalasi Penangkalpetir


ll,4erk sela.a F.trse, He:iaa.

5,2. PELAKSANAAN

5,2.1. PELAKSANAAN

5.2.2.1. lnstalasi L;strik

a. Persiapan

1) Ko.trakaor harus menutup dan merapikan ke..bali setiap galian dan


toboka. yang ditakukan pada konslruksj bangunan, vang
disebabkan pekerjaan-pe<erjaan irs:alasi etektrikal
2) Untuk mengh:ndari sejauh mungkin pekerjaan perbo5okan maka
semua inse,ts, sleeves receways atau openiag aatus djpersiapkan
dan dipasang datam tahap pekerjaan slr!ktrr/ finisiting.

b. PemasanganKabelTanah

1) Pemasanqan KabelDalam Tanah

a) Semua ujung kabel harus dibe.i tanda dengan kabel ita,k yang
lelas dan kuat agar mudah untuk mengindeniiikasi arah beban,
ujung kabet dimaksud ada datam panel ma!pl.,1 beban seiiap
rjuag kabel harus dlbsri :solasi berwaana unltl:( mengidentiflkasi
tase sesuai peraturan pUlL.

b) Setiap tar:kan kabea tdak diperbolehkan ada sambunqan dan


untuk kabel dengan diameier 16 mm? atau lebrli harus
dilengkapa dengan sepatu kabet Lrntuk terminalnya, sedangkan
untuk kabel yang berukuran 70 mm, atau lebih harus
menggunakan alat press hyd.aulic yang kernudian disolder
dengan timah paleri.

c) Kabe, yang ditanam dalam tanah kedalamnya minirrm yang


harrs dicapal adatah 60 c.n untuk daerah yang :idak dilalui
kendaran sedangkan unluk kabel yang mellnias daai jalan raya
mlniolalS0 cm.

d) Di sekeliling kabet yang ditanam diletakan pasir selebat 15 cm


serta diatasnya djlindungi/ dilardai denga. pemasangan batu
bata satu lapis sepanjang pasaljgan kabel. Khlsus untuk kabe,
yang melintasi jalan raya habet dpase.q dt dalam plpa Besi/
Ga'vanis unt-< n"enahan lemac,p Debrn -rekantk.

,) e) Ianda jalannya/ a.ah.ya kabel yang ditanam pada perrnukaan


tanah diga.ang pada €eliapjarak 2S meter atau pada tiap - iia?
' belokan Kabel feeder yang dipasang pada selokan farencll)
harus menggunakrn suppo.t minimum
sepanjang pasangan.
SUOAH OIBACA DAN D]SETUJU]

422 5 ./
DPP 2017

t Kabel yang dipasang diatas IanglFlaag:1 harus dilindungi


dengan pipa atau diletakan pada kabe: rau lalang dan
penyusunan kabel pada rak harus rapa dan iidak saling
menyilang. Kabel yang dipasang menembus dindi.g/ beton
harus dibuatkan sleeves dari pip. PVC kelas AU/ dengan
penampang 2.5 kali penampang kabel.

Spl;ce airu Pencabangan

a) T:dai diperkenankan adanya 'Splice" ataupun sambungan -


sambungan baik dalam Feeder maupun cabangan - cabangan.
-
Ke.uali pada outlet ata[ kotak kotak penghubung yang tisa
dicapai. Sar'lbunga. pada kabel cabang harL,s dibuat kuat
secara rnekanis maupun secara eiektrjs, de.gaa cara cara -
Solde ess ConnecloL

b) Semua sambungan kabel baik didaiam junction box alaupun di


tempai lainnya hatus rnenggunakan konektor yaag lerbuat dari
tembaga yang diisolasi dengan porselen alar bakelite alaupun
PVC, yang diameternya di sesuaikan dengan diameter kabel.

3) Baaan lsolasi

a) Semua bafia. isolasi untuk splice, conne.tion dan lain - lain


seperti karel, PVC, asbes, gelas, tape sintetis, res:.t, splice
case, compos:tion dan lain - lain harus dengan tpe yang
disetujua.

b) Unluk penggunaan, isolasi tegangan dan laia - lain tertenlu itu


harus dipasang mefiakaa cara yang diseiujui menurut
peMak lan pemeri.lah.

4) Penyambunqan Kabel

a) Semua penyambungan kabel harus dilakukan konlak - koatai


penyambungan yanE khusus untuk itu (misalnya junction box
dan lain - lain)-

b) Kabel - kabel harus disambung sesuai dengan warna - warna


atau namanya masing - masing dan harus d:adakan peagujian
tahanan isolasi (Megger) sebelum dan sesudah penyamb!ngan
dilak!kan.

c) Hasi' pengujian lTar.rs leiu,ls dan disaksi,(an oleh penga!,,/as/


MK dan Pemberi Tugas.

d) Penyambungan kabel - tembaga harus rael,pergu.akan


penyambungan - penyambungan ten'rb"ga yaag dilapisin
dengen timah putih dan kual. Pelyambungan - panyamrungan
harus dari ukuran yang sesuai.

e) Panyambungan kabel yang be,lsolasi PVC harus diisolasi


dengan PVC/ prololen yang khusus uniuk list.ik.

G22-6 / //
f-
SUDAH DIEACA OAN D]SETUJUI
DPP 2417

5) Saluran Penghantar Dalam Bangunan.

a) Seluruh kabel feede. ltarus diletakkan pada cable ladder dan


untuk instalasi sal..i.a., ltama peEgha.ta. diluar bangunan,
dipergunakan saluran beton (cab:e tren6h), kecuali unluk
penerangan taman, dipergunakaa pipa galvanized denqan
diameter sesuai standarisasi. Salumn beton di'engkapi dengan
hand-hole unluk belokan-belokar,.

b) Setap saluran ,Gbe: dalam bangunan di:oaakkan dalam pipa


condu:t dengan diameter miniftum 5/B diaoeter kabel alau
diatas kabel ladder- Setiap pencaba.gan atarpun pengambilan
keluar Sarus menggunakan junction box yang sesuai dal
srmbu gan yang,ebih dari salu harus menggunakan terminal
sl p didalam junci:on box.
6) Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box
harus dilengkapi Cengan SockeLLock ilul sehingga pipa tidak
mudah tercabut darj panel. Bila tidak ditentukan la:n, maka
setiap kabel yang beEda pada keti.ggian muka lantai sampai
dengan 2 m harus dimasukkan dalam pipa logam dan ?ipa
harus di klem ke bangunan alau rak kabe: pada setiap jaGk 3G
50 cm.

Sistem Pemasangan lnstalasi

'1) Semua pemasangan instalasi harus memakai pelindlng pipa


de.ga. fi tiing-tttingnya.
conduit lengkap

2) Tidak dipe.lakukan melakukan penyadapan-pe.yadapan atau


penyarnburgan di tengah jalan.

3) Seliap kabel sampai panel atau peralatan berilah kelebihan panjang


secukupnya untuk menghindari kemungkinarl penggeseran alat-alat
tersebut.

4) Semua lek.,k pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan,


pengetapan dan sebagainya dan sebagainya haruas menggunakan
fitting - llating yang sesuai.

Semua Peaalalan yang memerlukan penlanahan harus dibeai


pentanahan tersendiri dan terpisah dari instalasi pertanahaal yaag laia.

e. Sislem tegangan lislrlk 380 Voll - 3 tusa , 50 Hz atau 220 Voli - 1 fasa
50 Hz.

f. Jenis Kabellegangan rendahi

1) K?bel Feeder/ Kabel"lanair SUOAH OIBACA DAN DISEIUJUi

Bahan : Tembaga
D:ameter : Disesuaikan dengan gambaa perencanaan
Kelas Tegangan : 600 Voll s/d 1000 Voit
lsolasi : PVC and Sheathed

G,,'7
{./>Eh
Jenis . NYY, NYFGBY, DII
L4erek : Selaaa Supreme

Kabel lnstalasi Bangu nan

Bahaa :embaga
Diamete. Disesuaikan dergaa gambaaperencanaan
Kelas Tegangan 500 Volt
lsolasi ?VC
Jeris NYM, NYA
Me.ek Seta,a Supreme

3) Pipa inslalasi

Bahan PVC
Diameter 5/8 lnch
Merek setar:, Ega, Clipsal

5.2.2.2. lnstalasi Penangkal pelir

a. Pemasaagaa

1) P.oteclo. head (Terminal)

a) Prolecior head (Terminal) harus dipasang pada ujung ba:ang


penirgg: yang kuat, dlmana terminal harus dapat dilepas da.i
batang peningggi bila diperlukan untuk pemeiiksaan.

b) Bagian bangunan/ Atap yang dibuat dari r.etall logam hams dj


hubungkan (bonding) secara bimetalke s:stem pentanahan.

c) Protector head harus di sanggah oleh pipa galvanized yang


cukup kuat dan dapat berdiri dengan kokoh tergak ,urus pada
ketinggian sepedi lerlihat pada gambar perencanaan.

d) Protector head yang dipakaiadalah "Sistem Konvensional" ya.g


mernpunyai benluk perlindrngan kerucut dengan sudut .112.

e) ?iotector head terbuat dari bahan tembaga murni.

t Pemasangan ha.us berkoo.dinasi dengan Arsiieu pengerlaan


Aaap.

2) Konduktor

a) Kondukior unruk instalasi penang(al pel r digunakan penghantar


dengan penampang BC 50 nn'z. Konduktor int harus dapal
menjamin unluk menyalu,ka.r kilat dari proiector head ke tanah.

t) Konduktor pada permukaan bangunan (Ngizoaaal) lerbuat dari


BC (Bare Coppe, d:a 50 mm2 diklem pada bagian dinding/kolom
bangunan. Sedangkan kawat lembaga menuju sambungan

.-,
{/
SUDAH DlBACA DAN DISETUJUI
Dpp 2017

lerminal pe.gukur/ control box elektroda pentanahan dimasukan


ke da:am pipa galvanized diameter 1,5 inch.

c) Konduktor pada permukran irorjzonial 1e&uat dari BC minimum


50 mm'

d) Jarak antara pemegang klem konduktor maks 50 cm seia radius


peirbelokan ha.xs lebih besar dari 20 cm, sudut pembe,okan
paaing kecil 90.

o) Sambungan han s
diusahakan agar dapal leabnka untuk
keperluan pemeriksaan dan semua sarlbungan kabel dan lain -
lain harus merggunakan baut.

0 Semua pemasangan di atas atap harus berkoodinasi dengan


Arsitek untuk mencegah kebocoran.

3) Pentanaha.

a) Dala.n system pentanahan digunakan electrode pentanahan


yaalg lerbual dari batang tembaga dengan diameter % inchi
massif-

b) Pada bagian bawah ujung ini harus dibuat runcing-

c) Panjang balang tembaga sebagai electrode penlanahan minimal


6 (enam) meter.

d) l,4aksimum tahanan penianahan yang di izinkaa sebesar 2 {dua)


ohm. Konduktor Vedikal dan Elekkoda pentanahan iai]s
dilengkapi terminal penguk!ran dan bak conlrol.

5.2.2 PENGUJIAN

5.2.2.1. Proses pengadaan maleial. perrasangan, supervisi dirangkaikan dengan


proses commisio.ing dan rji-coba harus di'aksan.ka. oleh p:hak Kontaktor.

Prosedur dan pelaksanaan commisiooing dan pengujian terhadap fisik


peralatan, elekk;s, operasional, proses, seriifikasi dan hasil penyiapan
laporan test haRrs disiapkan oleh Kontraktor.

"Acceptance' oleh pihak Pemberi Tugas aken dilakukan setelah uji-coba


secara khusus dergan menyerlakaa pihak Konsultan dan menyampaik"ar
hasil/ iapo.an comm'sioni.g dan sertifikaULasiltest yang telah dilaksanakan.

Ujlcoba Acceptance dilaksanakan sebelum Serah Terima Pertama atau


mengikuti jadwal ya jg ditentukaa Konsullan Pengawas.

Siaya dan pe.alatan uji serta kebutuhan lai.]]ya adalah menjadi langglrgan
Kontraktor.

5.1,2.2, Kontraktor ha.us melakukan pengujian sepe*i disebulkan pada penjelasan


sebelumnya dan harus melakukan percobaan seperti opeaasi sesungguhaya
secara tepat darl sel!ruh sislem u.tuk peralatan, material dan caaa
beke{anya, peralalan yang rnengalam! ketusaka./ cacay salah harus dlganti/

G.22 - 9 L
fr
{t
SUOAH DIBACA DAN OISETUJU]
DPP 2017

dibetulkan dan percobaan di!langi untuk operdsi yang sebenarnya/ no.mal/


dan benar pada se:u,rh pemipaan, sistem kontrol, peng-kabel-an dan !ain _
lain.

5.2,2.3, Selama pelaksanaan instalasi dan peralalan, harus dlakukan pe.gui:an


sehingga diperoleh hasit baik dan beke,ja semuanya sesuai pe6yaratao
RKS, pabrak dan instansiterkait.

5.2.2.4, Tahap-lahap pengujian adalah sebagai berikul:

a. Setiap bagian instalasi yang aka. ae,'tuiilp harus diuji sebelum dan
sesLrdah bagian tersebut terluttlp.
b. Setiap instalasa se,esai yang akan tertLrlup iarus diuji bahwa samblragan
lerpasang dengan kencang dan tdak terjad: salah polaritas.
c. Setelah seluruh peralataa terpasang harus diuji kelengkapannya
sehingga tidak ada yang k.rrang dan tersambung dengan be!ar.
d. Pengujian seluruh -istem haaus bersaoa agen dan hasilnya harus baik
dan memenuhi percyaratan spesilikasi dan pabrik.
e. Bila dipe.lukan pengujian terhadap bahan-bafra.l;nslalasi dan peralatan,
maka Pemberi Tugas boleh meminta bahan-bahan instalasidan
pera:atan tersebut untuk diuji di laboratorilm aias biaya kontraktor.
i. Se'..iruh pengujian harus dilakuakan bersa&a PemberiTugas dao dibuat
ber,ia acara.

5.2.2,5. Pengujian diguaakan un:uk fiengelahui baik tidaknya sistem pentanahan


agar dapat dipakai sebagai jaminan. Pengujian dilakukan dengan metode
yang dikeluarkan oleh PLN, LMK alau PUIL - 1987.

5.2.2.6. Pengujlan dilakukan dengan cara :


a. Grounding resistance tahanan lanah peniaaaha ya diukur rnelalaui
melode standard
b. Continuly test

5.2.3. MASA PEMELIHARAAN DAN GARANSI

U.l!kperalatan Sistem Mekanikal dan Elektrikal ini Koohakior harus


mengadakan pemeliharaan minimal selama 6 (enan) bulan, sejak
per.asangan dan bekerja dengan baik setelah Setah Teaima perlama, yang
dinyatakan dengao suatu Be.ita Acara yang ditanda tang?ni oleh Pemberi
TLrgas sesuai dengan prosedur yang telai ditetapkan dan dibuat oleh
konsultan pengawas-

{l.trk hal teBebut maka dalam masa pere:iharaan Kontraklo. wajib


menyediakan peralatan kh\rsxs yang lerpakai dan dan meajamia tersedianya
suku candang dan i4naga kerja lerampil mi.im.rm 2 orang yaag selalu
berada diloki3i selama 24 jam dengan catatan leraga keia yang beriualitas.
,,
Seluruh peralatan utama harus diberi garansi selama (satu) t3hun.

lJniuk keperluan terienlu seperti har!s "Re-garansi' alau 'Re-waranty"


terhadap peralatan atlu insialasi terlen!!, maka hal itu harus dilakukan dan
biaya dimasukan (atau diserap) dalam penavJaran.

- End Sectlon - SUDAHDTBACADANDtSETUJUiI

I )/l ?
G22'1a
{lti 'a 4,
DPP 201/

G.23
PEKERJAAN SISTEM MEKAN:KAL

1. RUANG LINGKUP

Penjelasan yang djmaksud dalam spesjfikasi lni antara lai. melip!:ti, persyaratan
umum, pe.syaratan teknis, gambar-gambar yang disertakan juqa instruksi, informasi
resmi yang disampaikan kepada peserta leta|lg paket ini adalah merupakan bagian
yang tidak ieeisahkan dari Dokumen lelang secara keseluruhaa 6eata prosedur
pe:elangan paket pekerjaan ini.

Lingkup pekerjaan meliplrli:

a. Inslalasi pemipaan untuk sistem a:r irersih, air kc:or dan air hujan.
b. lnslaLasi saniler dan fixture plumb,ng !ntuk penrasangan, closet, uinoir, wastafel
floor dra.". kran. dan la1gkt ai.

2. STANDARD DAN PERATURAN Y.ANE BERLAKU

Pada umumnya peralatran - peratulan beaikut ini berkenaan dengan pemasangan


i.lstalasi plumb:ng sebagai berikut:
a. Peratu.an ?erusahaan Aia M,num Negara tenaang jnstalasi air.
b. Pedoman Peraturan P:umbing lndonesia yang dikeluarkan oleh Direklorat Tekn:k
Penyehatan Ditjen Cipta Karya Departemen pekerjaan Umum.

c. Pemeriksaan Umum uniuk pemeriksaan bahan - bahan bangunan N!-3 (pUBB)


'956 \t 3'963, PUBB 1969.
d. Peratilran Belon lndonesia PBIN!2/1955_ pBl-Nl-2/1971

e. Peraturan Peaburuhan ,adonesia, tentang pengunaan tenaga ker.ja itadan,


mingguan, bulanan dan borongan.

3. PENGENDALIAN MUTU

Konlrakior harLls mengiku( perat!3n yang berlaku yang iercantum dalam BAGIAN
JAI\''NAN DAN PENGENDALIAN MUTU

4. SUBMITIAL

SUBMIT]AL ;arrs dibual sesuai BAGIAN SUSMla:AL

5. PERSYARATAN TEKIi]S
SUDAII DIMCA OA|i OISETUJUJ

5.,1. BAHAN-BAHAN

a. Uniuk Pipa - pipa jaringan/ ifstalasi air bersih digunakan pipa bes: yang di
galvanisir GIP (Galvani2ed lro]1 Pipe) Class B dan harus memenuhi persyaralan

G23-'1

tt,,.€ /,-
DPP 2OI7

BJitish Standard (BS 1387 - 1967) atau standard - standard lainnya yang
diselujui Pemberi Tugas/ KonsLltan pergawas.

b. Kh.rsus u.tuk jar;ngan pipa ak bercih yang menggunaka. pjpa pVC dipakai
kela6 AW dengan tekanan kerja 10 kilogram/ cm iis:_:ai Oengin standar; SI,
JlS, JWWA dan gemborong harrs dapal membe.i iaminan prcduct lerbadap
pemakaian pipa PVC.

c. Untuk pipa induk dan cabang air bekas, atr kolor menqunakan ptpa pVC class
AW (':0 kg/cm2) alaJ crass D (5 kg/cm2)

d. Sellruh jenis pipa PVC yang digunakan pada proyek iti harus memenuhi
slandard Sll 0344-B21150-4065, JtS.K.6741-1975 dan JtS.K. 6742-1S7S

Untukjenis Plpa dan Asesoris yang dipakai ada,ahj

a. Pipa GIP (6.lvanized lron pipe)


- Pipa G:P, C:ass [,4ediurn (SCH 40)
Product seta.a Bakr;e & gaother, Talang firta, ppl.
- Fitting dan Valve harus memenuhi staadard presure l0 kg/cm2
Merk setara Kltz, Toyo, Ritz

b. Plpa PVC ( Polytheline Mnil Carbon )


- Pipa PVC dengan Standard Ctass AW (10 kg/.mr) dan D (5 kg/cmr)_
[,lerk setara Wavin, Maspio..

- Filting dan Accessories


Merk setara Rucika_

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN
l,ur,,,,,:l:rcrr,,,t,;r',ur1
l --.....-..- '
1 I
a. Pemasangan Pipa

1) Pemasa.ga. pipa didatam ta.ah kedalama. minimal60 cm darlpermukaan


ianah dan 80 cm d;bawah ja:an atatj parkir.

2) Pemadatan dan penin,bunan pipa har.Js da'akukan tanpa merusak pipa.


Bahar yalg dipakai untuk menimbun harus bersil dari batu, puing aiau
sampah.

3) 'Tidak diperkenankan penyambu.gar pipa pVC


dengan memb.ka. pipa
PVC dan harus mengguna,<an Sok bualaa pabrik.

4) Unlr! aii bekas dan a'r kolor pipa pembuangan harus ma,npu mengalirkan
ai, deagan cepat dan papa pembuangan ha rs raempunyai ukurio dan
kemiingar yarg cukup.

5) Khusus lntuk air pipa air bekas dari toitet harus dilengkapi dengan sistem
perangkap (U iaap) dan pipa ven sehi.gga mencegah masuknya gas yang
berbau daa bgracun.

4.23 2 blt -.t'-/


L> .E
'J f f'"
DPP?017

b. Pemasangan Saniler Fixiu.. fitting dan sebagainya

1) Semua fixlures harus dipasang dengan baik dan didalamnya iarus bebas
dari koaora. yalg akan mengganggu alkan atau kebeGihan air dan ltrrus
rerpasang dengan kokoh (Rigid) ditempalnya dengan tumpuan yang
mantap.
2) Ser.ua fixtures, fitii.g pipa air dilaksanakan harus rapi ljdak mengganggu
waKu pemasangan - pemasanga. ditding keramikdaa sebagainya.
3) Dongan pema$angan fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam
kedudukannya irntuk komponen misa'nya ltxtures, fitUng dan sebagainya.
4) Kontraktor bertanggung jawab untirk melengkapi komponen tersebut
didalam kelengkapan jaringan lnstala3i.

c. Pemasangan Ta.gki Septic Tank

1) ia gkl seplik harus mempulyai ruang uda€ t:dak kurang darj O,2O meter
dari :angit-lansit tangka da. di bawah tutup :angki.
2) Tangki harus terbual dari pasangaa tatu bata atau pagangan beton
berlulang yang kedap ai..
3) Dinding bagian dalam tangki diberi plesteran dengan adlkan 1 pC : 2 ps..
{) Dinding bagian lur. ia.gkl yang berhubungan :angsung dengar lanah tidak
peilu diplester.
5) Bahan plesteran harus sesuai dengan petunjuk pengawas Lapangan.
6) Resapan ha.us dibual dan dipasang sesuai pe:unjuk dalam Gambar Kerja
serta petunjuk Konsultan.
7) Konl.aktor harus membuat patok dan menentukan lokasi tangki septik dan
resapan dengan baik, sesuai peiunjuk dalam Gambaa Kerja_
8) Konira,(o, harus menyerahkan t?lhal beriklt untuk d:setujui pengawas
Lapangan:
a) Contoh dan dala tek.is semua bahan ya.rg akan digunakan.
b) cambar Delail Pelaksanaan yang mencakup dimensi, lata :etak, lenis
bahaa dan detail-detail pelaksanaan.

5.2.2. PENGUJ:AN

a. Sebelum dipasa!"rg fixtures-flxture seluruh sistem dlstribusj air bersih ha.us dilji
dengan tekanan minimum 10 kg/cm, atau sama dengan lekara,! maksimum
sesuai dengan spesifikasi dari p.oduct pipa .

b. Biaya pengujian serta alat-alat yang dilerlukan adatah menjadi tanggu.g jawab
- Kontra or. Pengujian pipa ha.us di:aksanakan denoan disaksikan oleh
Konslllaa da. Pemberi Tugas dan selanlltnya apabila diteama dibuatkan gerita
Acara

- End of Section -

G.23,3
{/ v rt,
DPP 2017

G.24
KONSTRUKSI BETON MENGGUNAKAN sONDEX

1. RUANG LINGKUP

a. Peralatan Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan


dan peralatan yang dipargunakan Lrntuk melaksanakan pekerjaan
'ati.
b. Pekerjaan dilaksara,(a. pada aiap seperti yang ditunjukkan dalam
qambar.

S:ANDARO DAN PERATUR,A.N YANG BERLAKU

- Jts G 3302

- PBI- 1971

PENGENDALIAN MUTU

Kontraktor ha.us mengiklrti peraturan yang berlaku yang tercanlum dalam


BAGIAN JAMINAN DAN PENGENDAL:AN IUUTU.

SUEMITTA'

SUBMITIAL harus dibuai sesuai AAGIAN SUB[,4lTTAL

PRODUK

MATTRIAL

a. Ba\an dasar bala Hrgh Iensie lereh Minimum 5.500 kg/crr2


b. Lapis Lindung Hoa Dip calvanis
c. Tebal Lapis Lindung 220 gr/m'?
d. Tebal min'mlm 0,75 na.
Perlengkapan roof connector. flashing, metal sealant dan laia - aain
d:sesLraikan deagan kebutuhan seslai gambar pelaksanaan standar
pabrjk dan atas petunjuk Pengawas

SUOAH DiiACADAN
DISE

G.2t -2
{/ *-n *.
DPP 2017

5.2. PELAKSANAAN

5.2.1. PERSYARATAN PTLAK9A}IAAN

Semua lubang - tubang !,nluk pemasangan sekrup atau pengikat lainnya


harus dibor tangan atau bor mesin agar tidak mengakibatkan rusaknya
lembaran - lembaran baja gelombaag.

5.2.'. PENYIMPANAN

a. Letakkan lemba.an - lernbaran baja ge,ombrng di atas dasar yang datar


sekilar bangunan, tempat tumplkan harus jauh daii lintas kendaraan -
kendaraa. proyek yang mungki. akan mengganggu.
b. Tempat peny,mpa.an harus berupa lanta, yang terangkal yang terdiri dari
jajaran/ susunan balok dan papan dengan kemidngan sedemikian rupa
sehinqqa bebas dar genanqan air.

5.2.5. GARANSI

Korlraktor harus memberikan iaminan lertulis yang menyatakaa Lahwa


kralitas bahan dan cara pemasangan adalah yang lerbaik sehingga tak
akan mengalami ketrocoranl kerusakan-
b. Jaminan :ert.rlis yang diberikan harus berlaku selama 1 lahun setelah
penye,ahan pekerjaan pertarna. da. apabila dalam masa tersebut
teaayaia pekerjaan mengalami keru5akanl keboco,an, maka Kontraktor
harrs ,ne,nperbaikil mengganti bahan pada bagian yang rusak te.sebut,
dan biaya perbaikanl pengga.tian pekerjaan ini sepenuhnya menjadi
ta.ggung - jav/ab Kont.akior.

- End of Seciion -

OAN iISLTUJ\JI
SUOAH DIBACA

G.24 - 2
4, lo,s b

Anda mungkin juga menyukai