STANDAR
SPESIFIKASI TEKNIS
KONSTRUKSI JALAN REL, SIPIL, JEMBATAN
DAN BANGUNAN KERETA API
gir
\t
DIREKTORAT PRASARANA PERKERETAAPIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2017
sEilr
NOMOR
TANGGAL
v, :
REVISI :
DITETAPKAN/DISAHKAN :
OLEH :
KASUBDIT KASUBDIT
*'/I-
JALUR DAN BANGUNAN KA JALUR DAN BANGUNAN KA-ZI(
*
I
SJ|LAYAH v/ WLAYAH n .t'
+tp.'
,. a* * HERU WSNU WBOWO
Pambina in a) Pembina Tk.l (l\rbi
NlP. 19670827 139303 1 002 NiP. 1965071019S003 1 002
TANGGAL :
REVISI :
DITETAPKANIDISAHKAN i
OLEH :
KASUBDIT
JALUR DAN BANGUNAN
WLAYA.H I v KASUBDIT
JALUR DAN BANGUNAN KA
mLAYAH1 q€
\_.r;_
;
M. FATAWI HERU WISNU WIBOWO
Pembina (tv/a) Fembina Tk.l (lvlb)
NrP 19670827 1S9303 1 002 NtP. 19650710199003 1 002
suoAHuBAcrDNDrsETUJUrl
?
t\ ilt.
,,
tr-
?P
,/
T'
.€ 6
#/t
DPP 2017
BAE 1
U1\NL'IVI
DPP 2017
u.1
PERATURAN - PERATURAN
u.1-1
.d * .f/ l.
DPP 2O17
u.2
DEF]NISI
IST'LAH OEFINIS'
-- --r-----'t )
u2l
$t t'
DPP 2017
U,3
a- RU,ANG L:NGKUP
Pekerjaan ini meliputi pekerlaan pedgirlman da. oenarikan kembali sernua sum'er
daya, tenaga kerja, bahan, peralatan, pealengi(apan, dan lain lain utluk.,lend'rkung
kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
MOBILlSASI
2.1 Mobil:sas: terdi.i dad pekelaan persiapan da,l pelaksanaan' termasuk, tapi
tidak terbatas pada kebutuhan_kebltuhan untuk nrobilisasi personil, perataian,
pemasokaa, dan suplemen lalnnya yang diperlukan ke lokasi paoyek, untuk
pembangunan kantor, gudang dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk
bekerja di proyek, dan untuk selulUh peketiaan dan operasi lainnya yang harus
ditakukan atiu biaya yang diperlukan gebelum mulainya berbagai ilem
pekerjaan kontrak di lokasl p.oyek.
2.2 Mobilisasi adalah pengiriman ke lokasi pekerjaan sumber daya yang
oiburuhkan untukpelaksanaan Dekerjaan
2.3 Mobilisasi dianggap selesai bila Kontraktor dapat melaksanakan da. diterima
oleh Konsultah mengenai pemenuhan masing-masing persyaralan yang terkait
yang disebutkan dalam konkak.
DEMOBILISASI
- End of Section -
u 3-l
,"8 +/
d7
1,,
DpP 2417
u.4
SURVEI
Pekerjaan ini rneliputi survei penelitian hasil desain ko.lst uksi, survei iopografl,
srryei utilitas, penyeljdikan tanah, survei hidrologi dan hidrolika, dan lain - lain yang
d:aul.rhkaa untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan.
SURVEITOPOGRATI
SURVEI UTILITAS
u.4-1
z t- fur,
DPP 2017
PENYELIDIKAN TANAH
Kontlaklor harus melakukan s!rvei hidrologi dan hidrolika untuk memastikan bahwa
akibal ya.g ditimtulkan selama pelaksanaan pekerjaan tidak ..enimbulkan dampak
negatif seperti banj,r, penyurnbatan, dan lain - lain.
- End of Section -
u 4-2 .€(>ilf"
DPP 2417
u.5
RUANG KERJA
1) Ruarg lerja akan rnenjadi lahan sementa.a atau peraraaen unluk nelaksarakan
pekerjaan. Konsultan haaus menentukan lebar efektf dan bataa-tlaias ntang
kela
2) Kontraktor harus memperhatikan ruang kerja sebagaimana diietapkan oleh
Konsultan.
3) Kontrakto. be.tanggurig jawab ut':tuk menyed'akan ruang ke.ja tambalan yang
dipa.lutraa un,uk peny:mpanan male.ia:, peralalan, dan lain - la:r! atas biaya
sendiri.
2. PERIJINAN
1) Wlayah kerja l'tarus dipelihara secaaa tertib dan bebas dai harnbatan untuk
memberikan kondisi terbaik yang mungkin untuk berbagai operasi dan lostalasi
yang diperhkan.
2) L:mbah dan puing-puing herus dih,:angkan dari lokasi Le.ja.
- f.d o, Section -
u.5-1
"€ b .{/n
DPP 2017
u.6
WINDOW TIME
1. RUANG LINGKUP
WINDOW TIME
1) Window Time adalah waktu yang dlgunakan dilua.jam operasional kereta api.
2) Pekeraan - pekerjaan ya.lg telah diidentiJlkasl memerlukan window time adalah
sebaga: berikut:
End of Secrion
;slo,r, I t
u.6 1 ,€9.# h
DPP 2017
v.7
1. RUANG LINGKUP
Pekerjaan atri meliputi pembuaian Direksi Keet dan Gudang yang dig:rnakan untuk
telnpat psriemuan Can penyimpanan barang - baaang sementara dilapangan.
2. PERSYARATAN TEKNIS
2_1. MA:ERIAL
1) Direksi keet dibuat de.ga. .angka kayu kelas lll, dengan tiplek tebal lebih
besar/sama dengan 4 mm, atap seng gelomba.g BJLS 25, lantai beton hrmbuk
'1:3:5, tebal = 10 cm, kaca nako, daln pirtu dar:lripJek, dicat.
No Item Volurrle
1 Papan Nama 1bh
2 Mela 1bh
3 Kursi 4bh
4 Kalender 'l bh
5 Kotak Obai 1 set
6 Paoan Tulis&Vhite Eoard 1bh
7 Paoan lnformasi 1th
B Papan untuk menempe:Gambar Kerja 'I th
9 Liskrk dengan daya sesuar kebutuhan unit
10 Pe.dingin ruangan (Arr ConditioneA 1bh
11 Toilet 1 unit
12 Sumur dan ja.ilgar air bersih 1 unii
13 Ruang lbadah 1 ,aaagan
3) Setela:r pekerjaan selesai, lokasi y.ng digunakan sebagai Direks! Keel dan
€Lrdang harus dibongka, dar] dibeisihkan.
- and ot Section -
1t7,1
.z CY / 1,,
DPP 2A17
u.8
FASILITAS OPERASIONAL
t. RUANG LINGKUP
Fasilitas operasional ke,ja ya.g perlu dilengkapi oleh (oallaktor antara lain seperti
alat koanun:kasi, operasiona, kantor kontraktor, iislr:li/ penerangan dan lain -
sesuai kebutuhan di !apangan. 'arn
ALAT KOMUNIXASI
TELEPON SEMENTARA
)
Koatraktor akan mgnyediakan ,ayarar telepon sementara selama ionslruksi untlk
ielancaran komunikasi.
U.8 T
.€ q fua
DPP 2017
Kontraktor harus menyedlakan daiar lokagi terdek?t d?n bekeria sarna dengan
irstami te*ait seperti polisi, rumah sakit atau pelayanar kesehatan di Direksi Keet,
untuk merga:l1is:pasi apabila terjadi keadaan daruraL
- End of S$iion -
SUDAHDIBICADAN !;SETIJUI
ll 8-2
DpP 2417
u.9
- End ot Section -
u 9-1 ,g t/ /
opp 2a17
u.10
a. RUANG LINGKUP
3- KESELAMATAN KERJA
LJ 1 0,1
,€ 1> tl .*
DPP 2017
- End ot Section -
lJ.10-2 n6#*
DPP 2017
u.11
DAMPAK LINGKUNGAN
1. PERTIMBANGAN LINGKUNGAN
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
'Banjk
. Longsor
. Debu SLIDAI]D iiCADAll I SI-Ji,l
'Suara
- *t
- E.d of Seclion
u.11-1
-
z1* d'
DPP 2017
v"l2
JAMINAN DAN PENGENDAL]AN MUTU
1. RUANG LINGKU9
Bagian ini mencakup persyaratan uatuk jaminaa dan pengendalian mutu prodtrk'
hasil kerja, da. penyiapan sedifikat pemenlha:l pe6varatan.
P'RSYARATAN UMUM
- End of Sect:on -
u.'12- l .€L
DPP 20' 7
u.13
SUBMITTAL
1. RUANG LINGKUP
Bagian ini mencakup persyaratan dan paosedur pengajuan dokumea yang diperlukan
selama pelaksa.aan pekerjaa, berupa jadwal pelaksanaan pekerjaan, ijin
pelaksa.aa. pe,(eiaan. material, sub-kontraktor, gambar ke.j? (shop drcwing),
netoda pelaksanaan pekerjaan, usulan review desa[n, perubal]an pe,aksanaan
peke\aan (variation ordel dan gambar pelaksanaan hasi: pekerjaan (as built
dhwins).
2. PSRSYARATAN UMUM
|.13- 1
,€ q +/
-{'
/
DPP 2OI7
5. MATTRIAL
6. SUB KONTRAKIOR
u 13-2
z 1'.+ I /,
DPP 2017
. METODA PELAKSANAAN PEXERJAAN
u 13-3 l'-
DPP 2017
u.14
1. KETENTUAN UMUM
- End of Seciion -
u.14,1
.d {\ {/ z'
DPP 2017
u"15
ORGANISASI PROYEK
Bagian ini mencakup mengenr; susunan organisasi peke.jaan dari nJlai ppK,
penyedia jasa dan konsultan pealawas,
SENDAHARA
PPSPN, adalah personll yang be(ugas me,akukah veriflkasi dokumen datam rangka
perseiirjuan pembayaran,
PP|"IP adalah pejabat yarg ditetapkan oleh PTJKPA yang bertugas memeriksa dan
meaerima hasil pekerjaan.
7. KCNSULTAN
8. KONTRAKTOR
u.15-1
.e (,- */-
- <l/ r
Dpp 2017
IJNIT LAYANAN
i<OMITMEN
KONSULTAN
(ONSUL]AN
SUPERVIS]
PROJECT MANAGER
- End of seclion -
SUDAH DI!']{CA DJIN C S:INJU
u.16
RAPAT PROYEK
1. RUANG LINGKUP
PERSYARAIAN UMUM
3) Konsultan adalah pemimpin rapat dan membuat risalah rapa! untlk sesua
proses yang dijalankan.
4) Hasil rapat harus didistribusikan kepada seluruh stakeholder'
u 16-1
,zL>*/1"
,d/
DPP 2017
u.17
PE'-APORAN
LAPORAN MINGGUAN
pada hari
Konrakior harus menyampaikan Laporan Mingguan kepada Kon<'rlta1
Selasa setiap minggu. Laporan mingguan ini menggambarkan pensllwa - pensnwa
penyebabnya, kemaluan kel1a yang d buat'
r"itr',t"n a"ig"n t<-eiertambatan besJia
jadwaa/ target-satu minggu kedepan beserta perencanaan sumber daya yang akan
digllnakan (tenaga, mater:al da. pera:aian).
3. LA?ORAI.| BULANAN
- End of Section -
u 17-1
,/ (r, if /,
DPP 2A1f
u.1a
- Eld ot Section -
u.18-1
.€q*-lu
DPP 2017
u.19
MASA PEMELIHARAAN
1, RUANG LIN$KUP
Masa Pemeliharaan adalah masa tanggung jawab perbaikan alas cacat atau rusak
hasil pekeriaan yang telah dilaksanakan dalam pe.iode per.eliharaan yang telah
ditetapkan.
MASA PEMELIHARAAN
@-rlil
,,n'-cri t/ *
DPP2A17
BAB 2
PEKERJAAN SIPIL
DPP 2017
s'1
PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1. RUANG LINGKUP
Tldak ada
Sesuai denqan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN I,,UTU dan yang
dlatur di bagian ini.
4. SUBMITIAL
Sesuai dengan ketentuan dalam SUBt!,4ITTAL dan yang diatur dl bagian ini
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1, MATERIAL
Tidak ada
5.2. PERALATAN
5,3. PELAKSANAAN
1)
' Seluruh jenis material ya.g masih dapat dlpergunakan ha.us dicaiat, disio?an,
dan dijala di tempal yang lelah ditentukan oleh Konsultan Sedanlkan male al
vang tidak dapat digunakan h. us dibuang keluar lokasi pekerjaan.
2) Sebelum memutai seliap penggalian atau pembongkaran pekerjaan, Kontrakior
harus melakukan suar'el peke,iaan yang ada dan memeriksa Gambat dan
Speslfkasi !rntuk menent.rkan sejauh rnana pekerjaan te.sebut dilakukaa.
3) Kontraktor harus melaksanakan peke'jaan pembongka.an sesuai .uang yang
ditentukan sebagai lokasi kerla, seperti terlih
Konsultan-
ffiffiffi,r, 1'?
s 1-1 * 9i/*
DPP 2017
- End of Section -
s 1-2 ,€9#//"
DPP 2017
s'2
PEMBTRSIHAN LAHAN
1. RUANG LINGKUP
Tidak ada
SUBMITTAL
Sssuai dengan kelenllran dalarn SUBMITTAL dan yang diatur di bagia' ini'
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
Tidak ada
5-2- PERALATAN
PELAKSANAAN
1) Metaklka. survei baias wilayah yang akan dikerjakan dan benda yang akan
dibersihkan seperti pohon, semak, lanaman dan iain_lain'
2) Menjaga benda-benda ya.g disyaratkan untuk tidak dibersihkan'
3) Semxa benda-benda yang menghalangi konstruksi harus dibersihke'/ dlbuang'
4) Pengupasan tanah dilakukan dengan kedalafian ma(simum 50 cm dari
permL(aan ta,1ah asli
5l Hasil surver Iencana \egiatan ya_g a[an d'aksara
keoiatan d,ta(sanaka! harus o se(u ui oleF KonsJlla
SUDAtl 0IBACA DAN 0ISEI'l'lLll
- End of Section -
s21 .€ q I
DPP 2017
s.3
GALIAN UMUM
Peraturan Menieri Perhubungan No. 60 Tahun 2012 Persyaratan Teknik Jalu' Kereta
Api
Sesuai dengan kelenluan dalam JAMINAN DAN PENGENTALIAN ,\,U"fU da' yang
diatur d: bagian i.;.
SUBMITTAL
Sesuai dengan keaenluan dalam SUBMITTAL dan yang diatur di bagian ini
PIRSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
Dalam pekeriaan ini tidak diperlukan material Lecuali iika terjadi kelebihan
peaqgalian, maka material yang digunakan harrs ses!ai dengan persyaratan yang
tercanium dalam pekedaan iimbunan dan disetujui oleh Konsultan.
5.2. PERALATAN
s.3,i
.z 9 f/'t""
DPP 2017
5,3. PELAKSANAAN
Konaraktor melakukan survel sesual gambar yang aelah dlsetLjLll. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan lapangan atau diidenlifikasi perl, adanya perubahan,
maka Kontaaklor harus mengajukan perubahannya kepada Konsultan.
5.3.2. STABILISASILERENG
1) Kemiringan lereng harus sesuai dengao gambar desain. Jika Konlaaklor menilai
gambar desain tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, maka Kontraktor harus
mengajukan perhitungan rcview design kepada Konsultal unlLlk mendapat
persetujuan.
2) Datam pene,apan metode polaksanaan, Ko.lraktor harus meniamin kestabilan
lereng. Jika dlperlukan, Konlraktor harus memburt pengamanan.
3) Koalrat(tor harus membuat peahitungan desain pengaman sementaE dan
metoda ,(e.ja yang diajukan kepada Konsullan untuk mendapat persetujuan.
'5 il '
s 3-2
DPP 2017
LOKASI PEI\iBUANGAN
'.3.7.
1) Kcntraklor mengajukan usulan lokasi pemb.:angan kepada Konsultan untuk
mendapat persetujuan yang dilgngkapiijin lokasi pemblrangan dari pemilik.
2) Lokasi pembuangan areagacu pada kelentuar mengenai l,rgkungan
- End ofSection -
s 3-3
DPP 2017
s.4
1. RUANG LINGKUP
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penggalian material baalra. sesrai dengan gamba.
kerja, pengangkutao material dari lokasigalian ke lokasi pembuangan yang ditunjuk,
pernblatan l..grstruksi pengaman jika diperlukan dan pembuatan fasilitas lain yang
diperlukan unluk merd!kurg pelaksanaan peke,jaa. ini.
Sesuai dengan ketentuan dalam JAI\,,lNAN DAN PENGENDALIAN MUTU da, yang
diatur Ji bagia. ini.
4. SUBMITTAL
5. PERSYARA'AN TEKNIS
5.1. MATIRIAL
Dala. pekerjaan ini tidak dipedukan mate.ial keclal: jika terjadi kelebihan
penggalian, maka maieriai yang digunakan ha.us sesuai deagaa persyaaatan yang
tercantum dalam pekerjaan iimbunan alau disetujaiioleh Konsullan.
5.2. PTiALATAN
5.3. PELAKSANAAN
5.3.2. S:A3IIISASILERENG
Semua matedai sepedi batLr-bata, tatu, s:sa beton alau pasangan ba1! besar,
barang yang meausak, sampah, barang-barang buangarl alau pccahan bekas jalan
aspal yang me.jadi penghalang pelaksanaan pekeraan:':arus dibuang ke ternpat
yang disetljui o,eh Konsultan-
SIJOAH DIBACADAN
OISEIi]JU]
- End of Section -
s.4-2
lz 9 f/ t.,
DPp 2417
QE
1, RUANC I'NGKUP
Seslai dengan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU dan yafg
dlaiur dabagian ini.
{. SUBMITTAL
Sesuai dengan ketentuan dalaln SUgMlalAl dan yang diatur di bagian lni.
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1- MATERIAL
Dalam pekerjaan ini lidak diperllka. matedal kecuali jika lerjadi kelebihan
penggalian, maka material yang d:grnakan harus sesuai dengan persyarataa yang
le.cantum dalam pekeaaar limbunan atau disetujui oleh Konslltan.
5.2, PERALATA.N
5.3, PELAKSANAAN
s51
DPP 2017
Kelebihan penggalian ha.us ditimbun kembali oleh Kontraktor dengan matedal yang
disetujui o,ei Konsultan. Biaya yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan
penimbunan kernbali ?kibat lelebihan pengga:ian rnenjadi tatggung jawab
Kontraklor.
5,3.4. PEMBERSIHANLOKASI
Semua l!,]ater:al seperai bal!-ba!a, batu, sisa betgn atau pasangar batu, bara.g yang
dapal merusak strl:ktrr, saanpal'r, barang-barang buangan ataar pecahan bekas jalan
aspa, yang menjadi pengha,ang pelaksanaan pekerjaan harus d;buang ke ler.pai
yang diselujui oleh Konsultan.
- l.d ofSection -
SUDAH DIIACADAI] D SETUJUi
s.5-2
.23{f t'
DPP 2017
S,6
1, RUANG LINGKUP
' ASTM D 422 Standard Tesl Method fo. Particle-Size Analysis of Soils
. ASTM D 698 Test Melhods for Laboratory Compaetion Characteristics of
Soi: Using Standard Effort (12 400 ft-|bflft3 (300 kN-m/m3))
. ASTI/ D 854 Standard Test lllethods for Specific Grtvity oi Soil Solids by
Water Pycnometer
. ASTM D 1196 Standard Test Method for Nonrepetitive Saaaic P,.te Load
Tesls of Soils and Flexible Pavement Cofiponeals, ior Use
in Evaluation a.d Design oiAirport and Highway ?avemenls
' ASTIV D 1556 Slandard Test Method for Densi9 and Un:t Weigbt of Soil in
Place by the Sand-Core Method
. ASTM D 1883 Standard Test l\,Ielhod for CBR (Caliiornia Beariog Ratio) of
Laboralory-Compacted Soils
. ASTI,D2216 S:a.rdara Test l,4ethods for Laboralory Determinaiion of
Water (l\4oisture) conient of Soil and Rock by Mass
, ASTM D 2937 Density ofSoil in Place by the Drive-Cylinder Method
. ASTM D 4318 Slandard Test Methods Jor Liquid Linri:, Plastic Limit, and
Plasiicity lndex ol Soils
. ASTM D 4429 Standard Test Method for CBR (California Beaiing Ratio) o,
Soils in Place
s 6,1
DAI'I DISI'TUJUI
SIJOAH DII]ACA
DPP 2017
Sesuai denga. ketentuan dalam JAMINAN DAN PENOENDALIAN MUTU dan yang
diatur di bag:ar :ni.
SUBMITTAL
Sesirai dengan ketentua. dalam SUBX4ITTAL dan yang .J:atur di bagian i.i.
PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
I,t
SiloAH D i::r )r\l ilSEiUJlL
DPP 2417
5,2. PERALATAN
5,3, PELAXSANAAN
Kontraktor melakukan survei sesuai gambar yang te:ah disetujui. Apabila teriadi
peabedaan gambar dengan ]apaagan at3u djidentiilkasi perlu adanya peaitbahan,
maka Konkaktor harus mengajukan perubahannya kepada Konsulian.
1) Tanah dasarl asli harus mempunyai daya duklng yang cukup untuk mernikr]l
beban dan tidak akan menyebabkan timbulnya penurunan yang berlebihan.
Sesudah dilakukan pengupasan tanah asli, sebelum dilakuka. pengiamparan
lanah :imbunan, Koilrakto. harus memaslikaa tanah dasar timbunan memilik
nilai kepadatan setara dengan CBR 6yo mengg!nakan qi DCp lDynamic Cone
Perelrorreie4 AS|M D 695.1 atau atat:ain yang setara.
2) Jika tanah dasar/ asli memillki nilai kepadatan selara denga. CBR kurang dari
60/0menggunakar Uji DCP (Dynarnic Cone Penetrometef) atau alat ,ain yang
setara, maka ha.us dilaksanakan pekerjaan perbaikan tanah dasar ASTM D
6S51
3) [,letoda perbaikan tahah dasa. harus diusulkan dan disetujui oleh Konsultan dan
PPK,
4) Setelah d:pastikan kondis, tana:t dasa, baik sesuai kaidah-kaidah rekayasa
teknik sipil, pekerjaan timbunan dapal dllaksanakan.
5) Pemadatan ltarus dilakukan secara merata diseluruh lebar timbunan untuk
mendapatkan hasil pemadaian yang merata.
6) Bongkahan tanah yang be.uilaan lebih da.i 20 cm harus dihancurt(an terlebih
dahulu sebelum pemadatan
7) Pada lokasl timbunan di lereng, permukaan lsreng dtblat beda.gga dengan
tirggimaksimum 30 ea.
,
8) Penadalal oilakLkan aois deri lapis oengar kere6aan rar-paran rrasing-
.rasing lapisan lidak boleh lebih da.i 30 cm sebelum pemadaian dan setiap lapls
dilakukan pengukurao elevasi.
9) Uji coba pemada:an (tial embankncnA terhadap material timbunan harus
dilskukan pada saat awal untuk merrgetahui ketebalan iapisan dan jumlah
s 6-3
- End of Seciion -
s.6-4
-q {/r.
DPP 2017
s.7
1. RUANG LINGKUP
1) Peraturan Indonesia
, Peraturan Menteri Perhubuagan No 60 fahun 2012 tentang Persyarala,
Teknis Jalur Kereta APi
2) ASIM Standard
. ASTMC'136 Standard tesl l\rethod for Sieve Analysis of Fine and
Coa.se Agglegates
' ASTM C 142 standard Test l\rethod fo. clay LLlraPs and Friable Pariicles
in Aggregates
. ASTM C 235 Method of Test for Scialch Hardness of Coarce Aggregate
Pa,11cles
. ASTM D 698 :est Mel5ods tor Laboratory Compaclion Characleristics of
Soil us:.g slandard Effod (12 4oo ft lbfiftl (600 kN-m/m3))
. ASTM D 1'196 Slandard fesa Melhod for Nonrepetitive Static Plal6 Load
Tests oi Soils and F:ex,ble Pavemenl Components, tor Use
in Eval.lation and Design ofAirport ard Xighway Pavements
. ASTI\4 D4318 Standa.d Test Methods fo. Liquid Limit, Plastic Limit, and
Plasticaty lndex of Soils
Ses!ai dengan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN ['4UTU dan yang
diatur dibagia. ini.
4. SUBMITTAL
Sesua; deargan keientuan dalarn SUBM:TTAL dan yang diatur di bag,an lni
5. PERSYAR-ATAN TEKNIS
5.1, MATERIAL )
5.1.1. KARAKTERISTIK IvIATERIAL BtRBUTIR
1) Batu t(all atau batu gunl]ng be.kualitas baik, keras, tidak poros da. tidak boleh
berukuran leblh da,i 25 cm.
2) Berbentuk pecahl bulal, pasir ataLl kombinasillya.
DISETUJU1
SUDAH DIBACA DAN
DPP 2017
3) Material berbutir tidak boleh mengandung lumpur dan bahan o.ganik sebagai
berikut:
a) Lumpu, (ASTM C235) > 5%
b) Bahan organik (AST[, C.42) >50/.
4) Gradasi maleriaa berbutir (ASTL,,| C136):
a) Uiuran lvlaksimurn 40 mm
b) Materiallolos saringan 4,75 mtn 25o/o - 9o bk
c) Materiallo:os saringan 0.075 mm Aok-a0./,
5.1,2. KARAKT€R'STIK MATERIAL TANAH
5.2. PERALATAN
5.3. PELAKSANAAN
Kontrakto. melaklkan survei sesuai gambar yang telah d;setujui. Apabila terjadi
peibedaan gambar dengan lapangan atau diidentifikasi perlu adanya perubahan
maka Kontraktor hanrs mengajukan perlbahaanra kepada Koasul:an.
s.7-2
- End of Section -
s.8
RUANG IINGKUP
'.
Pekeajaan in: melipuli penghamparan cian pemadatan analeaial berbuiir untuk
pembualan timbunan atau penimbunan ken]bali kelebihan galian seslai g3mba.
yang telah disetujui. [.4ateri?l ini biasa digunakan Lhtuk Sub Baaas atau dapat iuga
digunakan untuk pekerjaan lainnya sesuai dengan persetujuan Konsulian.
1) Peraturan ladonesia
. Peraluran Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012 tentang Pe.syarataa
Teknis Jalu. Kereta APi
2) ASTL,I Standard
' ASTMC'136 Standard Test l\,rlethod for Sieve Analysis of Fine and
Coarse Aggregates
' AS'M C 142 Standard Test [,4ethod for Clay Lumps a.d Friab,e Padicles
in Aggregates
. AS"flV C 235 Method of Test fo. Scratch Hardness of Coarse Aggregale
?articles
Sesuai dengan ketentuan dalam JAM'NAN DAN PENGENDALIAN Mlau dan yang
d,atur di bagian ini.
4. SUBMITTAL
Sesuai dengan ketentuan dalanT SUBMIT IAL dan yang diatur di bagian ini.
5. PERSYARATANTEKI.iIS
5.1. MATERIAL
)
5,1.1, KARAKTERISTIK MATERIAL BERBUTIR (GRANULAR)
s81 ,/4
DPP 2017
3) Mate.ial berbLr:k tidak boleh mengandung lrr.lpur dan bahan organik sebagai
berlkua l
a) Lumpur (ASTM C235i >5%
b) 3aa?r organik (ASIM C142) > 5%
4) Gradasi maleiial be.butir (AST|\,| Cl36) :
5.3. PELAKSANAAN
Kontraktor melakukan survei sesuai gambar yang telah disetuJui. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan lapang3n atau diidentifikasi perlu adanya perubahan,
maka Kontraktor harus mengaj!kan perubahannya kepada Konsultan.
s 8,2 z€ 6 t/t
DPP 2017
- End oi Section -
s.8-3
-e fl
DPP 2017
s.9
1. RUANG LINGKUP
1) Peraturan lndonesia
. ?eraturan Menteri Perhubungan No 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan
Ieknis Jalur Kerel? Ap:
2) ASTM Standard
. ASTM C 136 Standa.d Test Metarod for Sieve Analysls of Fins and
Coarse Aggregates
' ASTM C 142 Slanda.d :esl Melhod tor Clay Lumps and Fr,able Particles
in Aggregates
' ASTM C 235 Method of Test foT Scraich Hardness of Coarse Aggregate
Particles
. ASTM D 698 Test I\,4elhods fo, Labo'atof Corpaclor Characlerisrics of
Sorl Us'ng Srandard Elon (12 400 ft-lotift!(600 <N-mh3))
' ASTM D 1196 Sta.rdard Test Melhod for Nonrepetitive Stalic Plate Load
Tests of Soils and F:exible pavement Components, for Use
in Evaluation and Design otAirpora and Highway Pavemeits
. ASTM D 4632 Standard Test l\rethod fo, Grab Breaking Load and
Elongation of Geotextiles
. ASTM D 4833 Standa.d Test l\,lethod for lndex Puncture Resstance of
Oeomembaanes and Related Products
3) ISO Sranda.d
Sesuai dengan keientuan dalam JAMINAN OAN P:NGENDALTAN MUTU dan yang
diatur dlbagian ini.
4. SUBMI?TAL
Sesuai dengan ketentuan daiam SUBI\.4|TTAL dan yang diatur di bagian ini.
5. PERSYAP-A,TANTEKNIS
5,1. MAT:RIAL
No Karakie.istik Metode
Persyaratan
Pengujian
1 Jenis Produk Continuous Filamen non
woven needle punched
2 Material Dasar 100% polypropylene, UV
Slabilized
3 Massa nominal > 500 g/mz tso s8e4
Tebal > 4,5 mm lso s863 - 1
s 9,2
DPP 2017
4) Geolextile harls memiliki hasil tes dari badaa penquiian aiaupun laboratorium
i.dependen yang tersefiifikasl. Hasil tes Geotextile harus lebih besar da.i
malerial prope*ies yanq disyaratkan.
5) Setiap rol Oeotextile yang diki.im ke lapangan, harus mernpunyai landa produksi
dan pernyataan tipe yang tertera jelas pada pembungkus luar maupun
sepanjang lembaran dengan panjang interval terlentu untuk maksud
pemeriksaan visual.
6) Geotextile yang dikirim ke lapangan, harrs dengan pembungkus untuk
melindungi r]ateaal terseblrt terutama dari sinar ma:ahari.
7) Penyimpanan dan pemasangan gulungan Geolextile tersebut tidak boleh
menga\ibatkan ker-saka 1 fsik
e) Ukuran Maksimum 40 mm
SUDAl1 O]EACADAN DiSEIUJUI
t mm
lMaterlal loaos sarlngan 4,75 25% - 94'/.
g) Material lolos saringan 0.075 mm 0'/. - 1A%
s 9-3
., 5.{/ /,
DPP 2017
5.2. PERALATAN
5.3. PTLAKST.NAAN
Konkaklor melakukan survei sesuai gambar yang telah cilsetljui. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan iapangan atau diidenti,lkasi perlu ada.ya pembahan,
maka Kontraktor harus mengajrkan pea.rbahannya kepada Konsulian.
s 9-,1
DpP 2017
3) Pgagujian hasil pemadatan haru3 d:lakJkar setiap 5OO m2 unluk seiap lapisan
llnahYarg diPadaikan.
- gnd ot Section -
s g-5
./ t ft t-,
DPP 2017
s.10
1. RUANG LINGKlJP
1) ASTIVI Standard
. ASTM D 1777 Standard Test [,4ethod for Thickness of Textile llrslerials
. ASIM D 4632 Standard Test Melhod {or Glab Breaking Load and
Elong.tio. olGeotextiles
. ASTM D 4833 Standard Test l!,lethod for lndex Puncture Resistance of
Geo.nembranes and Related Prodarcts
. ASfM D 5034 Standard Test Melhod for greaki.g Strength and Elongation
of Tenile Fabrics (crab Tesl)
. ASTM D 5035 Standard Test L,4elhod for Breaking Force and llongaton of
lenile Fabrics (Sldp Method)
2) ISO Standard
. ISO 9864 Mass Nominal
. ISO 9863 Thackness
. ISO 10319 UltimateTensile Sirength dan Elongation
. ISO 11058 Wate.Flow Normalio Ihs Plate
. ISO '12958 Waie. Flow in The Plale
Ses.r?: dengan ketentua. dalam JAI/IlNAN DAN PENCENDALIAN MUTU dan yang
diat!, di bag,ar ini.
SIJBM'l:AI
Seslai de.gan kelentuan da:am SUB[{ll]AL dan yang diatur di bagia : ini.
s 10-l
,€ qfl t,
DPP 2017
PERSYARATAN TE(NIS
5.1. MATERIAL
1) Me.cegah konta."oinasi dua lapisan agregat yang berlainan jenis tetapi sekaligus
harus dapat meloloskan air tanpa terjadi penyumbatan.
Jeals non-woven 100 '/. palypropylene, UV stabilized ya.g diproduksi dengan
fek)ik ,eedle puached. Tahan terhadap asam, alkali dan zat kimia di dalam
.entang pH 2 -'13 dan:idak mengalami hid,olisis pada kondisi iklim tropis.
Material properties:
MAIERIAL PROPERTIES
Metode
No Karakteristk Pelsyaraaa'l
Penoriian
Jenis Produk Continuous Filamen non
woven needle punched
2 Mate a,Dasar 1 olok pol y pro p y! e n e, U V
Stabilized
3 Massa nominal > 300 9/m' tso 9864
4 Tebal > 2,5 mm lso 9663 -I
5 Berlawanan Arah l\4esin
(A.ah Melinlang)
Kuai Tarik > 22 kN/m tso 10319
Elongasi > 60o/o tso 1031s
6 Searah Mesin
(Arah Memanjang)
Krat Tarik > '10 kN/m tso 10319
alonga6i > 600/0 tso 10319
7 Kapasitas pengalilaa > 80 mmls lso 11058
vertikal pada 50 mm
tingql
B Ketahanan Jebol(aes! > 2500 N lso 12236
CBR)
I Be awanan Arah Mesin
(Arah ftrlelintang)
Kuat Sobek Trapezoid >500N ASaM D 4533
10 aearah Mesin
(Arah Memanjang)
Kuat Sobek "fralezoid >300N ASTM D 4533
1t Berlawanan Arah Mesin
(Arah Melintang)
Kuat Tarik Grab >800N ASTI4 D 4632
Elongasi > 60% AST|\.4 D 4632
s.10-2 t,
SUOAH DIBACA DAN DISETUJIJL
DPP 2017
12 Searah Mesin
(Arah Memanjans)
Kuat Tarik Grab >600N ASTM D 4632
Elongasi > 8A% ASTM D 4632
13 lndeks Ketahanan Jeb.l >500N ASTM D 4833
4) Geolext;le harus memiliki hasil :es dari badan pe.guiian ataupun latoralo,i.rm
independen yang tersertiiik.si. Hasaa tes Geotexlile harus lebi,'t besar dari
matedal propedles yang disyar?tkar.
5) Seliap rolGeotexiile yang dikir:m ke lapaogan, hafus riempLrnyai ianda p.od.-rksi
dan pernyaiaan iipe yang lertera je,as pada pen:lungkus luar marpun
sepanjang lembaran de.gan panjang inte.val te(ontu ualrk maksxd peme*ksa
5.2, PELAKSANAAN
Kontraktor melakukan survei seslrai gambar yang telah diselljui. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan lapangan atau diideniifikasi perlu adanya perubahan,
maka Konlrakior harus mengajukan peauballannya kepada Konsultan.
1) Geotexule harus dalam kondisl iidak rlsak atau sobek seiarna pengangkutan,
persiapan dan pemasangaa-
Jika ada kerusakan yang diketahui, permukaan yang rusak haaus dibuang
deogan cara d,potong dan dasrmbung dengan bagian lain ke arah lebarnya-
3) Pada sambungan dapat dilakukan dengan jahitan alao oveiapptng ya.g
ditentukan sesuai dengan gambar yang ditetapkan atau pe.setujuan Konsultar.
4) Penyambungan secara penjaiitan harus menggunakan benang polyesler a:au
polyesterl colton danharus dikerjakan dengan mesi. jahit.
UJI MATERIAL
- End ol)Section -
SI,]DAHOB'C4DA\ DISETUJII
I ?
s.10-3 . u,*A
'\J / /r
DpP 2017
s,ll
PEKERJAAN PEMASANGAN GEORID SEBAGAI
PERKUAlAN
1. RUANG LINGKUP
ISO Slanderd
Sesuai dengan keientuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN IvIUTU dan yang
diatu. di bagian ini.
4, SUBMITTAL
Sesuaa dengan ketentuan dalam SUBI\riTTAL dan yang diatur di bagian ini.
5. PERSYARATAN TEKNIS
5-1. IIIATERIAL
1) Jenis Geogrid berbahan dasa. serat polyester yang dilaplsi resin sintelik.
2) Malerial Properties :
MATERIAL PROPERTiES
Metode
No Karakterist:k Pel.syaralaa
Penoulian
Jenls Produk Geosid
2 l\raterialDasar Sefit Polyester yang
dilapisi res,r sintetik
3 Massa nominal > 500 g/m" tso 9864
s.11-l
- I t/t
DISETI]JII
SUDAH OIBiCA DAN
DPP 2417
3) Kuat tarik Geogrid yang te,ah terpasang dan te.papar sinar matahari langsung
tidak bo:eh mengalami penurunan :ebih dari 30% dalam kurun waktu tidak
boleh kurang da 1 (satu) iahun.
4) Geogrid harus memliki hasil tes dari badan pefiguiia, ataupun :aboratorilrm
independen yaog tersedifikasi. Hasil tes Geogid harus :ebih besar dari
malerial proreaties yang diisyarat:(an.
5) Sellap ro' Geog.id yang dikam ke lapangan, harus mempunyai tanda produksi
dan penyalaan tipe yang ie.te.a jelas pada pembungkus ,uar maupun
sepanjang lembaran dengan paajang interval iertentu !.rntuk maksud
perneriksaaa visLral.
6) Geogrid yang diki.im ke lapanga., laru! dengan pembunglrs untuk
da slnar .natahai.
me':ndirngi material lersebut terutama
7) Penyimpanan da. pemasangan g!'ltngan Ceogrid tersebut tidak boleh
mengakibatkan kerusakan fisik.
5.2. PELAKSANAAN
Konkaktor melakuka. survel sesLiai gambar yang lelai d,seiu]u:. Apabila aerjadi
perbedaan gamb3r daagan lapaagan atau diidentifikasi peiu adanya perubahan,
maka kontraklo. harus mengalukaa perxbahsnnya kepada konsullan_
1) Geosrid ha,us dalam kondisi tida,( tusak atau sobek selama pe.gangkllan,
peasiapan dan pemasangan.
2) Jika ada ker.rsaka. yang d:ketahui, permlkaan yang rusak harus dibtarg
de.rgan aara dipotong dan disambung dengan bagian lain ke arah Ieba..ya.
s T12 ,< t {/ /
DISETUJUI
SUOAH DIBACADAN
DPP 2017
- End of Section -
),r
ttl
IsuoritDtul
tt-
DeNotsrltLLutl
I I
I
s113
,€ I {l *
DPP 2017
s.12
1. RUANG
'-INGKUP
Pekeraan ini meliputi ,engadaan mateiaa, pe.gujian material yang dlgunakan, dan
pelaksanaan pekerjaan perbaikan lapisan tanah dasar yang lunak dengan
mencampur tanah dengan kaplr.
' ASTI\4 D 422 Standard Test lrethod tor Padi.le-Size Analysis of Soils
. ASTI\,1 D2216 Standard :est l\,4eihods for Laboraiory Deternrination ot
Waler (M.i3iJre) Cootent of Soil and Rock by Mass
. ASTM D 4318 Standad fesl Methods fo. Liquid Limit, Plaslic Limit, and
Plasllcily lndex of Soils
. ASTM D 5102 Slandard Test Method lor Unconfined Comp.essive St.ength
of Compacied Soil-Lime f.,lixtures
Sesuai dengan keientuan dalam JAM:NAN DAN PENGENDALIAN N,lUTU dan ya.g
diatur dibagian ini.
4. SUBMITTAL
Sesuai dengan kelentuan dalam SUBMITTAL dan yahg diatu. di bagian ini.
5. PERSYARAfAN TEKNIS
5,1. MATERIAL
Malerial kapu. yang digunakan dapaa be.upa kapur kembang (CaO) alau kapJr
padam Ca(OH)r.
s 12,1
./ 5 {.1 t"
DpP 2017
1) Komposisi kapur
KOMPOSISI KAPUR
Kapur
unsu.
KaDur kembano lCaO) KaDur oadam [CafOH),
Magnesium dan
> 92'/o > 95'/o
Karbon Oksida
Karbo. Diokslda < 3a/" >5%
2) Gradasi
GRADASI KAPUR
GIade A Grade 3
00%o passes the 3/8 in (9.5 mm) sieve 0070 passes the No. '10 (2.00 mm) sieve
00/o passes the 1/4 in (6.3 mm) sieve
5,2. PERALATAN
5.3. PELAKSANAAN
Kontriktor melakukan s!rvei sesuai gambar yang !e,ah disetljui. Apabila le.jadi
perbedaan gambar dengan :apangan aiau diidentirikasi perlu adanya perubahar,
maka Kontraktor harus mengajukan peaar,ahannya kepada Konsultan.
s 12-2
DPP 2017
3) PENGUJIAN AWAL
3)
' U.tuk mene tukan jumlah kapur ya.g aka. digunakan, KontraKor terlebih
dahulu melakukan pengujian pH. Sejurn,ah contoh pengujian pH dibual dergan
mencampur tanah dengan jumlah 2, 4, 6 dan B 7o kapur- Penguiiaa aadar pH
terhadap keempat conloh penglijian mengacu paJa kadar kapur le,endah yang
memberikan nll?i pH merdekati 12,4.
- End of Seciion -
I
SUOAH DIBACA DAI] D15E'iUJ!
s.12-3
,"gft/
DPP 2O17
s.13
1, RUANG LI].IGKUP
Sesuai denga. keient ran dalam JAMINAN DAN PENGfN)ALIAN MUTU dan yang
diallr di bagian ini-
4. SUBMI'IfAL
Sestai de.gan ketertuan da,am SUBMITTAL dan yang dialur di bagian ini-
5. PERSYARATAN TEKN]S
5.1, MATERIA!
Balu harus menyerupai kubrs, keras, dan kuat dengan ukuran antara 15 sampai 30
cm, ataLr ukuran lain yang diselujui oleh Konsultan- Batu harus relatif rata dan
belsud.rl, Permukaan dasar tidak kurang dari '1116 dari permukaan depan dan lebar
te.kecil dar: permukaan dasar harus lebih dari 1/10 dari panjang terbesar.
I
s.13r
.tt:{//'
DPP 2017
Campuaan moriar adalah '1 semen : 4 pasir. Persyaratan mateaial semen dan pasir
sesuai pada BAGIAN BETON,
5.2. PELAX$ANAAN
l(onkakior melakukan slrruei sesuai gambar yang telah dasetujui. Apabila terjadi
perbedaan gambar dengan lapangan atau diidentiiikasi perlu ada.ya perubahan.
maka Kona.akior harus mengajukan perubahannya kepada Konsultan.
- End of Seclion -
," {) ,tf A
DPP 2017
s.14
1. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUIU dan yang
diaiur di bagian ini.
4. SUBMITTAL
Sesuai dengan kelenluan dalam SUBIUITTAL dan yang diatur di baglan ini.
5, PERSYARATAN fEKNIS
5.1. MATERIAL
5.1.1. BETON
Sebelum penempatan betoo, pasir urug harus dipasang dan dipadatkan dengan
perala{an untuk mendapalkan daya duku.g yaog seragam pada pondasi betoa.
Pondasi beton harus dibuat dalam bentuk dan ukuran seperti tercantlm dalam
0ambar. Pekerjaan beton harls ses.iai pe6yaralan pada BAGIAN BETON.
Pipa untuk d.ainase adalah pipa PVC kelas D denqan diameier 2".
s 14,1
"r 9 {/ r,,
DPP 2017
5,2" PELAKSANAAN
Kontrakto. melakukan survei sesuai gambar yang telah dlsetuju! Apab a ierjadi
perbedaan gambar dengan lapangan atau diidentifikasi pe,lu adanya petubahan'
maka Kontraktor harus mengaiukan perubahannya kepada Krns!ltan'
- End of Seclion -
SUDAH DIiqCqDAN
OIS'TUJU]
s 14-2
,€^d/ /.
DPP 2017
s.15
PASANGAN BATU
1. RUANG LINGKUP
Sesuai dengan ketentuan dalam JAMI\AN DAN PENOaNDALIAN [rUTU dan yeng
diatur di bagian ini,
4. SUBMITTAL
Sesuai dengan ketentuan daaam SUB[{ITTAL dan yang djatur di bagian ini.
5. PERSYARA.TAN T€KNIS
5.,l, MATERIAL
a) Batu l'iarus bersih, keras, tanpa bagaan yang tipis atau retak dan harls dar:jenis
yang diketahui awet. Eala perlx, balu ha.Js dibentuk Lhtuk menghila.gkan
bagian yang lipis atau lemah.
b) Batu harus ral?, lancip atau lonjong beltuknya dan dapat diiempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.
a) BalLr berporidaglnkan untuk bagian ditatasi.
5.,'.2- ADUKAN
a) Mo*ar atau adlkan untu,( pasangan bal! ka,l harus terdiri dari can'rpuran 1
bagian Poriland ce..enl dan 4 bag,a. pasir berdasarkan perbandingan berat.
b) Bahan untlk mernbentuk landasan, llbang slrlingan ata! kantung penyarng
untuk pekerjaan pasangan batu harus memenatri lebuiuhao.
)
s.15 1
,€>dli-
DPP 2017
5.2, PELAKSANAAN
Kontraktor melakukan survei sesuai gambar yang telah disetujui. Apabila te.jadi
pe.bedaan gambar dengan lapangan atau diidentifikasi perlu adanya perubahan,
maka KontraKor harnt mengajukan pei"baharnya kepada (ollsu'tan.
1) Galian harus dibuat Iurus, sesuai dengan potongan melintang yang terdapat
pada gambar kerja.
2) Selelah gal:an lanai sudah mencarai level yang diselujui, kemudian dipadatkan
dengan alal pe,nadal slamper.
1) Pada lapisan periama agar digunakan batu besar. Pemilihan sudut batu agar
dilak!l(aa !ntuk membentuk pelgu.cian afi:a..alu.
2) Baiu harus dipasang dengan .n!ka lerpaniang me.dalar.
3) Peialatan yang cocok harus disediakar unauk memasarg balu yang lebitl b€se.
da, uku.an yang dapat d:taaganioleh dua orang.
4) Sebelrm pemasangao, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai rnerata dan
dalam waktu yang cukup sehingga untuk memungkinkan penyerapan air
me.rdekati titik lenllr. Landasan yang akan menerima setiap batu jlga harus
dibasahl dan selanjul.ya landasan dari aduka. harus disebar pada sisi batu
yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasarg.
5) Tebal da.i landasan adukan harus pada rentang antara 3 cm sampai 5 cm dan
merupakan keblrtuhan minlmum untuk menlamin baiwa seluruh,orgga an!a.a
batu yang dipasang terisi penuh.
6) Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempalkan pada sLrat! waktu
haruslah dibatasi sehingga balu hanya dipasang pada adukan baru yang belum
mengeras. Bilamana balu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mercapai
pengerasan awal, maka batu lersebut harus dibongkar, dan adlikannya
d:bersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang ba.ti-
7) sambungan antar batu pada permukaan haRrs dikerjakan hampir raaa dengan
permukaan pekerjaan, tetapi tidak sampai menutup balu, sebagaimana
pekeriaan dilaksanakan.
8) Terkecuali disyaratkan lalr, permukaan horisontal dari sellrlh pasangan balu
harus dikerjakan dgngaa iambahan adukan tahan cuaca setetlal 3 - 5 cm, dan
dikerjakan sampai lern'rukaan tersebut Iata, mempul1yai lereng melintang yang
dapat menjamin pe.gali.an air hujan, dan sudut yang dibuiatkan. Lapisan tahan
cuaca tersebul harus dimasukkan ke dalam dimensi slruklur yang disyaraikan.
9) Sege€ setelah baiu diaempatkan, dan sewaklu adLikan masih banr, seluruh
per.lkaan balu ha.us dibersihkan dari bekas adlkan. )
10) Permukaan yang telah selesaiiai.rs di.awat.
11) Bilamana pekerjaan pasangan batu yang dihasilkan cukup kual, dan dalam
waktu yang tidak lebih dini darl 7 har: seielat] pekeriaan pasangan selesai
dikerjakan, penimbuna. kembcll dap?l dllaksanakan sesuai petunjuk Konsultan.
s.15,2
1) Dinding darl pasangan balu harus dilengkapi dengan tubang sulingan. Lubang
sulingan harus ditempatkan dengan jarak antara i:dak lebih dari2 m dati sumbu
satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter minimal 50 mm.
2) Pada struktur panjang yang rne.erus sePedi di.ding penahan tanail, maka
dilaaasl harus dibentuk untuk panjang stmklur tidak lebih dari 20 m. Dilatasi harus
30 mm lebarnya dan harus diiaruskan sampai selurutr tinggi dinding. Balu yang
d;gunakan untk penbenlrkan sambungan ltarus dipilih sedernikian rupa
sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang
disyaratkan di atas.
3) Timbunan di belakang dilatasi haruslah dari bahan Drainase Porots terbu:ir
kasar de.gan g.adasi menerus yang dipilil sedemikian hingga tanaal ya.g
dllahan lidak dapat hanyul iika melewatinya, jirga bahar Drainase Porous tidak
hanyut melewati tambungan.
- End o{ Seclion -
s.15'3
DPP 2017
s.'t 6
Spesitikasi ini memuat persya,atan umum, persyaratan teknis rnengenai benluk dan
Lkuran, bahan, serta konstruksi saluran air.
Ses!ai de.ga. ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGENDALIAN MU"I"U dan yang
bagia. i.i-
diatLir d:
4. SUBMITIAL
Sesuai dehgan ketenluan dalam SUBMITTAL dan yang diatur di bagian ini.
5. PERSYARAfAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
Saluran dibuai dalam bentuk U dengan bentuk dan uki.taaa saluran sesuai dengan
gambar-
1) Permukaan bagian dan dalam halus l:dak cacai dan kedap air
'ua.
2) Bahan banguaaa yang digunakan harus memenuhi pe€yaratan sebagai berikut:
. Semen po.tland, harus sesuai SNI 15-2049,1090 lenrrng muru dan uji semen
portland.
. Agregat ha)us (pasir), harus sesLtal de.gan SNI 03,1750-1990 tentang mutu
dan cara ujiagregat beton
. Agregal kasar (kerlkll), harus sesuai dengan SNI 03-1750-1990 tenlang mutu
dan cara ujiagregat beton
'. Besi tulangan, harus sesual dengan SNI 03-2A52-1990, Baja tulangan beton
s 16,1
DISETUJUI
SUDAH D]BACA DAN
DPP 2017
. Air, harus sesuai dengan SNI 03-6861.1-2002 tentang spesifikasl air sebagai
bahan bangunan
. Ceiakan (bekisting) untuk pembuatan saluran dapat digunakan sebagai
bahan dari kayu atau pe,al besi
3) Muiu beton K-225.
5.2. PELAKSANAAN
Kontraktor melakukan survei sesuai gambar yang telah oisetujli. Apabila terad:
perbedaan gambar dengan lapangan atau diidenlilikasi perlu adanya perubahan,
maka Konlraktor haru$ aaengajukan pe.ubahannya kepada Konsultan.
- End of Section -
SUDAHDIBAC\DAN C SETII,III
1
s 16-2
,€qliy'h
DPP 2017
s.17
1) Pekeiaan ini harus rhencaktp penyediaaa baik batu yang diisikan ke dalam
b.onjong kawat (gabion) maupul pasang;t batu kosong Pada landasan yaug
diseiujui sesuai dengan delail yang d:llajukkan dalam pada Gambar dan
memenuhi Spesifikas: ini.
2) Pemasangan harus dilakukan pada tebing sungai, lereng timbunan, ,ereng
ga'ian, dan permukaan lain yang lerdiri dari bahan yang mudah ier-erasi di mana
perlindungan te.hadap erosl dikehendaki
Sesuai dengan ketenluan dalam JAI\rlNAN DAN PENGENDALIAN I"IUTU dan yang
diatur di bagian ini.
4. SUBMITTAL
Sesuai dengan kelentuan da,am SUBMITTAI- dan yang diaili di bagian ini.
5. PERSYAMTAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
Spesiiikasi kawat broniong sesuai dengan SNI 3Nl 03-0090-1999. Ukura. anyaman
80 mm x 100 mm dengan a kawat anyamal 3,00 mm, kawat slsi o 4'00 mm, kawat
pengikat @ 2 mm. Toleraas: ukuran kolak {pan)ang' letar, ti.ggi) sebesar 5%'
5-1_2. BAfll
1) Balu lr'llrk pasangan batu losong ian bronjong harLls ierdjri da'i baitr yang
keaas dan awel,
s.17,1
OISETUJUI
SI,IOAH DIB!'qDAN
DPP 2017
2) Balu untuk pasanga. balx koso.g haruslah berslldut tajam, memiliki dimets: 15
- 30 cm. Konsultan dapat memernlahkan batu yang ukurarnya leb:h besar.iika
kecepatan aliran sungai cuklp lirggi.
5.2, PELAKSANAAN
Kontraktor melakukan survei sesuai gamba, ya.g telail diselulul. Apabila lerjadl
perbedaan gambar dengan lapangan aiau di:denlafikesi pealu adanya perubahan,
maka Kontraktor harus mengajukan pe.ubahan:ly? kepada Konsultan.
s tl-2
2) Celah-celah antar batu dapat diisi sebagian dengan batu baii atau batu-batu
kecil, sedemikian hingga sisa dari rongga-rongga tersebul harus diisi dengan
beton sampai padat dan rapi dengan ketebalan iidak lebih dari 10 mm dad
permukaan baau-batu tersebut,
3) Pekerjaan ini harus dilgngkapi peneduh dan dilembapiselama tldak kurang dari
3 harisetelah selesai dikedakad.
- End of Section -
s.r 7-3
.z? 6- f /2,
DPP 2017
s.18
1) Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan baik batu yang diisikan ke dalam
bronjong kawat (gabion) maupun pasangan batu kosong pada landasan yarg
disetujui sesuaa dengan detail yang ditLrnjukkan dalanr pada Gambar d.n
memenul-i Spesifikasi ini.
2) Pemasangan harus dilakukan pada badan jalan, lereag tianbl]nan, lereng galian,
dan permukaan lain yang terdii dari bahan yang mudah te.erosi di mana
per,indu.gan terhadap e.osi Cikehendaki.
Sesuai dengan ketentuan dalam JAMINAN DAN PENGEN)AL:AN [,{uTU dan ya.g
diatur di bagian ini.
4. SUBMITTA.L
Sesuai dengan kelentuan dalam SUBtr,4|TTAL dan yang diminta di bagian ini.
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
5,1.1. BATU
a) Balu untlrk pasangan batu kosong harus te.diri d.ri bat.i blondos yang keras dan
b) Batu untuk pasangan balu kosong, berat tidak kurang dari 40 kg da. memiliki
di,nensi mi,limlm 300 mm- Konsultan dapat memerintahkan penggunaan batu
yang uku.annya ,ebih besa.jika kecepatan aai.an sungai .ukup tinggi.
s18-1
.f t (i'€ /"
DPP 2017
5,I.2. GEOTEXTILE
[4etode
No Ka.ade.istik Persyaratan
Penouiian
Jenis Prod.k Cantinrgus
Filanen, non
5.2. PELAKSANAAN
s 18 2
DISETIJJU]
DPP 2017
1) Batu kali/batu blondos ditata dan diatur rapi sampai ketinggian yang ditenlukan
dalam gambar.
2) Geobnile dilipat hingga menutup rapat drainase dengan lebar ove.lap geotextile
'15 cm.
1) Ealu kali/ batir blondos yang telah ditata dan diatur rapi sampai ketinggian yang
ditentukan dalam gamba. ditimbun kembali menggunakan sirtu.
2) Timbunan s:rtu dilakukan pemadatan sampaielevasi sesuai dalam gambar.
- Erd o, Seclion -
s 11,3
,z 9ft/ n
DPP 2017
s.{9
GEBALAN RUMPUT
1, RUANG LINGKUP
'1) Bagiat ini mencakup persyaralan untuk pengadaan material dan penanaman
rumpul untuk melindungi permukaan lanah, khususnya pada permukaan lereng
tubuh jalan atau pada lokasi lain yang ditentukan.
Sesuai dengan kelentuan dalam JAMINAN DAN PENCENDAIIAN MUTU dan yang
dialur di bagian ini.
4. SUBMITTAL
Sesuai dengan ketentuan dalam SUB[,4ITTAL dan yang dia:ur di bagian ini.
5. PERSYARATAN TEKNIS
5,,,- MA]ERIAL
Bahan gebalan rumput yang digunakan adalah rufip,r! gajah atau sejen;snya dari
pemasok lokal. Balaa yang diajukan harls merdaiat persetujuan dari Koasultan.
Tafah campuran harus alami, subur, dan dari tipe tanah lapisan atas yang dapat
dilanami, bebas dari balu, akar, bongkahan, batang kayu atau lainnya da. tidak
menqandung racun.
5.2. PELAKSANAAN
Kontraklor rnelaBlkan sLrvei sesuai gambar ya.g telah diselujui. Apabila terjadi
perbedaan gam6ar dengan lapangan atau diidentiflkasl pe.lu adanya per!bahan,
maka Kontraklo. harls rndngajukan perubahannya kepada Konsultan.
s 19 1
DPP 2017
5,2.2. PERS'.4PAN
5.2"3. PENANAMAN
5.2.4. PEMELIHARAAN
'1) Pemeliharaan harls dilakukan segeaa setelah pena.aman dan dilal(ukan lerus
menerus lermasuk penyiraman, pembuangan rumpul ]iar, penanaman kembal:
nrmpul yang tusak /mali sesuai dengan persyaratan.
2) Se:ama masa peme:iharaan sampai serah terima akhir pekBrjaan, Kontraktor
harus melaa!kan peny:raman untuk rnenjaganya kondisi rumput letap tumbuhl
sel'rat teamasrk petotongan secara berkala.
- End ol Seclion -
s.19 -2
,ft** t'
DPP 2017
s.20
PERLINTASAN
1, RIJANG LINGKUP
4. SUBMITTAL
Pengajuan harus dibuat sesuai BAGIAN SUBMITTAL dan yang diatur di bagian ini.
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.I. MATERTAL
1) Agregai harus ierdira dar, baiu pecah, ierak, ke.ikil pecah, pasir kaku atau bahan lain
yarg disetujui. Agregat harus lampak bigLrs dan tahan lama, bebas dari bongkahan
tanah/ lemparng, baha,r organik, atau bahan asing lainnya. Bahan yang tertahan
pada saringan No. 4 (4.76 mm) adalalr agregat kasar lan yang lolos disebut sebagai
Ag,egat halus.
s20-1
( /q-'=,'
DPP 2017
2) Agregat kasar yaag aerdira dari fragmen anguler dengan kilalilas dan kepadatan
seragam, ha.us anempunyai keatsan lidak lebih dari 40% setelah 500 putaran jika
d:lrji MSH"iO T S6. Jlmlah padikel pipih dan panjang tidak boleh lebih dari 30%'
Partike! pipih adalah bahan yang mempunyai rasio lebar dibanding tebal lebih besar
dari3 dan parlkel parjang adalah bahan yang mempunyai .aslo anlara panjang dan
lebar iebih dad 3. Hanra tipe yalg sara yang boteh digilnakan dalam proyek dan
keteGngan mengenai bahan harus disampaikan.
Bahan pengikat harus terdiri da.i pasir yang disaling, pasir kaku, atau bahan alami
yang be.campur dengan agregat kasar' ?e.syarclen liquid-limit da. plasticity-index
haaus diterapkan pada komponen yang digunakan agal sasuai dengan persyaratan
giadasi. Porsi komponen yang lolos pada saringa. No.40 (0,42 mm) ha.us berllpa
6ahan ,or-plasiic atau yang mempunyai liquid linil lldak lebih besar dari 25 da'
p/asticity ]I,dex tidak leb:h dari 5.
4\ Persyaralan Gradasi berikut untuk lapisan dasar. Agregat harus mempunayi ukuran
maksimum 40 mm dan memiliki gradasi sebagaibeai'ut:
Tabel S.19-1
Prosentase beral lolos
u!!G! gc!!!.a! sarinoan Derseoi.
CATATAN:
Partikelyang mem:liki diameter kurang dari0.02 millimeter tidak boleh lebih dara
3 persen berat lotalsampelyang d uji.
5) Aspal
Efiulsifled asphalt untuk prime dar tack cttating hanls memenuhi AASI"ITO TB2 atau
AASHTO M140 untuk prine coat dan aack coa1.
f /Ed /'
s20 2
Dpp 2017
5.2. PELA(S.A.NAAN
5.2,1. UMUM
Tanah Dasar harrs di6iapkan sebagai permukaan kasaa sesuai dengan persyaratan
pada SAGIAN PENYIAPAN "TANAH DASAR OAN SUBBALAS.
5.2.5- PERKERASANASPAL
'1) Salu pecah dengan gradasi baik harus dihamparkan pada balas sampai ketinggian
rel dan d;padatkan.
2) Perkei.san jalan harus dibuat lap;san pe. lapls.n beriurut luru! dad tipe maleral
yang bededa sesuaidengan kelentuan dan peasyaralan.
3) Seiiap lapisan da bahan harus diratakan dan dipadatkan sebelllm pe.nasangan
iapisan be,ikutnya dilakukan.
4) Deta,l pekerjaan pengaspa,an sesuai BAGIAN PFKERJAAN PERKaRASAN JAIAN.
- End of Seclion -
I /rr 'z /c
s20-3
DPP 2017
s.21
PEKERJAAN PERKERASAN JALAN
1. RUANG IINGKUP
'1) Bag:an ini mencakup persya.atan menganai penyediaan mateial dan pelaksanaan
pekeriaan perkerasan untuk relokasi dan/ atau perbaikan Jalan pada lokasi, ukuGn
d?r batas seperti tercantum Calam gambar,
2) Konltaktor ha*s menyediakan tenag. ke,ja, bahan, dan peratalan untuk
menyelesaikar' pekerjan ini.
Sesrai denga. ketentuan datam JAMINAN DAN PENGENDAIIAN |\,4UIU dan yang
d:aiur di bagian ini.
4. SUBMITAL
Sesuai dengan ketentuan dalam SUBMIITAL dan yang diatur di bagjan ini.
S. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
s.21 - 1
DPP 2017
11t2' 7G.100
1" 55-85
314" 5o-80
3/8', 40:70
No.4 30-60
No. l0 20,so
No. 40 10-30
No. 200 5-15
. (eausan:
ASTM no. 12 (AASHTO T 96) 4A'% max.
. Soaked CBR:
0/o
(AASHTO T 180) 40
5.1.2. MATERIAL LAPISAN BASE UNTUK JALAN
Lapisan base/ macadam, terdiri da batu pecah yang didapatkan dari pemecahan batu
atau kerikil. Aggregate unluk lapisan macadam harlls sesuai persyaralan berikut:
a- Agregat Kasar
Persentase Lolos
Standard ukuran sar;ngan berdasarkan berat
75 mm 100
60 mm s0-100
i9.r 35-75
40 nm 0-'15
25 mm 0-5
40 o/o ,lr.ax
Keausa. (AASHTo T 96)
b. Agregat Pengtnci
Persentase Lolos
Standaad ukrtan sa.ingan berdasarkan berat
25 mm '100
'18 mm 95 -100
9mm 0-5
s21 -2
t / *'e' /v
DpP 2017
2) Agregate kasar.
Proporsidariag.eg3ie yang te,lahan pada saringan No.8 (!kuran mm) dike.al sebagai
agregate kasa.yang melrpakan batu pecah/kerikil lecah. Hanya satu ierlas batu pecai
yang harus dipakai.
Eatu pecah aiau kerikil pecah harus bersih, keras, bebas da, kolo.an a!a! hmput ?la!
bahan lain yang mengganggu penyatuan de.gan bahan aspal-
3) Agregate halus
Ageqat halrs adalah agregate yang lolos saringan No. 8 (ukuran mm) yang terdiri darj
pask alam, sisa material ayakan atau kombinasi de.gan sejumlah pasir alam, kecuali
jika pemakaian sebelumnya dengan sisa ayakan batu k rlr tldak lici! bagi :alu lintas.
Agregate halus harus bersih, ke€s, permukaan yang kasar, bebas dari lumpur alau
ta.ah liat.
4) Materjal pengisi
lrate,ial pengisiterdiri darl batu kapur, dolomite dusl, semen PC alau material lain ya.g
diselujui Konsultan. Bahan tersebut harus bebas dari bahan-bahan pengganggu seperti
lumpur, sampah, dll.
s21 -3
DpP 2017
Material pengisi harus k3ting dal lidak menggumpal ketika diperiksa dl laboratodum
dan memenuhigEdasi dibawah inii
Proseatase Berat Lo,as
Ukuran Ayakan (MSHTO T27)
No. 30 100
No. 80 95-100
No.200 65-100
5) GradasiCampuran
Campuran malerial harus mempunyei gtad?si yang seragam dari kasar sampai halus
dan sesuai persyaraian gradasiAASHTO tl'1 den T27 dibawah ini:
UkuranAyakan Standa.d Prosentase Berat Lolos
ASTM B
'100
1"
3t4" 95-100 100
56-78 74-92
No. 4 38-60 48^70
No. 8 2747
No.30 13-28 '15-30
No. 50 9-20 10-20
No.200 +B 4-9
6) Aspal
Material aspat berupa aspal semen tipe penekasi60 -70.
Contoh dan pengujian aspal semen lersebul harus sesuai dengar} staadaa AASHTO,
yaiiu:
Samplinq / contoh mate.ia! f40
Kandunoan Air T55
Pealetlas: T49
Soluti:ity in tetra chloride, meltrod no.'1 't 44
co. CCI4 substituted for Cs2
DueUlitv T 5't
Flash Point T48
Thln-Fila oven tes! T 173
Spot Tesl f 102
7) Karakteastik Camp.rran Aspal Belon
Jiaa pe.gujian sesuai dengan melode Marshall (ASTM D 1883), carnpu.an aspal beton
harus sesuai dengan persyaratan sebagai berikutl
- Stabilitas (Kg) mi.,700
- Flow (mm) max 5
- Rongga dalam totalcampuran (
o/o
) 4-6
- Rongga berisi aspal( % ) 65-75
suDAHD|BACADl|lcrsErLjtu
I?
{/*'e'tu
DPP 2017
5.2. PTLAKSANAAN
!.2.1. P:RSIAPAN
Kontaklor i:arus memasang patok-patok yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
1 ) Lapisan Base adalah suat! bagien ya.g terlelak antara baoian alas laplsan subbase
dan dlbawah lapisan aspal traalmeat. Lebar,agisaa base :ni :tarus disesualkan dengan
gambar atau sesuai petunjuk Konsultan.
2) Nraterial base harlls dipadatkan sehingga menghasi'kan su?tu li.gkat kepadatan yang
disyaratkan pada seliap kedalaman dari setiap lapisan 100% da.i tingkat kepadatan
maksimum dan nilaiCBR 80 %.
1) Pekeijaaa ini terdiri dari penyiapan dan pelapisan aaaterial aspal aair pada lapisan base
yang telah disiapkan sesuai ketentuan dan gambar.
2) Prime coat harus dilaksanakan hanya jika permukaan lapisan :ersebu: kedng atau
sediklt lembab sampai pada suhu 'l5o C, dan jika cuaca tdak berkabui atau hujan
deras.
3) Pe,apissn mateaial aspal harus memakar alat penyemprot yang disetujui oleh
Kors-han. Penyemprotan dilakukan nerata a-!ara 1.0 - 2.5 Kg/m?.
4) Tidak diajinlian ada lalu linias pada laplsan primo coat sampai material aspalterserap
dan kering serta lelah diselujuiKonsultan.
1) Sebelum m"nghamparkan campuran aspal beton, permukaan yang ada haalrs bersih
daa larmpur dan bahan-bahan yaag merusak. Bila perlu dilaku:<an pembeGihan deagan
kompresor dan ataLt sapu lidi.
2) Penghamparan .ralerial aspal b3ton agar dimulai pada leapat yang pal;ag jauh dari
unit pencampur aspdi dan bergerak secara terus menet'us Ls arah lokasi
pencampuran/pengolahan.
3) Sesampai di iernpal yang dituju, campuran dihamparkaa di lempa1, sesuai dengan
kemiringaa, elevasi dan potongan melintang dan sesuai ketenluan.
'ebar
s.21 - 5
$"/ *'e- *
DPP 2017
2\ Ponghampa.an malerial aspal beton agar dimutai pada tempat yang paling jauh dari
un:t pencampur aspal dan bergerak secara terus meneflrs ke arah lokasi
pencampuran/pengo!ahan.
3) Sesampai di tempat yang d:auj!, .ampuran dihamparkan di tempal. sesaai dengan
kemiringan, elevasi dan potongan melintang dan lebarsesuai ketentiran.
4) Segera sesudah campuran dihampar dan diratakan, permukaan akan diperiksa
kemudian dipadatken secara menyeluruh dengan mesin penggiias-
5) Pemadatan awal unt.k satu lapisan agar dilaksanakan dengan 2 (dua) atau 3 {tlga)
axle landefi ralleryaog dioperasikan segera dibelakang mesin pengaampar.
6) Kepadalan dari campuran yang bersatu sepert:yang ditehlukan oleh MSHTO T 16€,
harus > 95 kepadatan contoh dilaboratorium dan dilaksanakan sesuaiASTM D 1833-
7) Ketebalan lapisan permukaan aspaltidak boleh bervarjasi lebih 5 mm dari ketebalan
ya.g ielah ditetapkan.
8) Suhu aspal sewaktu renghamparan anlara 140'C-150'C, dengan tebal
penghampaian 6.2 cm (biasanya penyun an 20% - 25./o) !t.:uk mencapai keteba:an
aspal 5 cm. Ketebala. penghamparan dapat dirkur de.gan penyetelan yang terdapat
pada bagian samping belakang dati Aspbalt Finisber-
e) Per.adatan tahap pertama (break down rolling) dapat dilakukan setelah agregat aspal
yang telah dihamparkan lemperaturnya turun antara '110'C-125'C. Saat pemadatan
pertama dilihai bagian penghamparan yang tidak rata alau kekurangan aspal, jika ada
maka aspaldapat ditambah dengan mengg.rnakan sekop. Pemadatan tahap pertama
dilakukan dengan tandem roller (kapasitas &10 ton) sebanyak 1 passing dengan
kecepatan 5,8 km4am.
10) Pemadalan tahap kedua (secondary rolling) dilaksanakan sdelah pe.nadaia. tahap
penama selesai. Pemadatan tahap kedua dim!lai pada temperatur hamparan yang
sldah digi,as pada tahap pertama telah menurun aniara 80'C-90'C. Penggilasan
tahap kedoa denga. PTR (yang beratnya 10-20 ton), dengan kecepatan 5-8 km/jam,
sebanyak 16 passing. U.lluk pemadatan pertama dan tujuan dilakukan searah dengan
sumbu memanjangjalan, dimulai pada bagian tepidan akhirnya kebagian tengah.
11) Per.adatao tahap keliga tlinisher rolling) dilakukan setelah setelah pemadaian tahap
kedua selesai. Penghamparan tahap ketiga dilakukan dengan larde.r,.o//e/ (kapasitas
8-'10 to.) sehanyak 2 passing denga. kecepalan 5-8 km4am.
- End oJ Section -
t l*'z t'
SI'DAH DIBACA DA 11 DISITI.]J UI
DPP 2017
s.22
PEKERJAAN PEMAGARAN DENGAN BETON
1, RUANG LINGKUP
?eraturan dan standa.d yang digunakan dalam pelaksanean pekerjaan ini adalah
sebagaiberikut :
1) Peraturan Beton lndo,resia (PBI-1971-N1.2) dan SKSNtTI5-1991.
2) Peratu.an Uoum !nt!k Perneiksaar Bahan-baha. Sangunan (ptJBB i70 Nl.3),
dan PUBI 1981.
Sesuai dengan kete.tuan dalaft JAMINAN DAN PENGENDALTAN I,UTU dan yang
d:alurdibagian i.la.
4. SUBMI:TAL
Sesuai dengan ketentuan dalan SUBMITTAa dan yang diatur di bagian ini.
5. PERSYARA:AN TEKNIS
5.1. MATERIA!
i /L-a t'
s.22 - 1
Adokan:
Kuat iekan karakteristik minimum 225 kglcr.' (pada urnur 28 hari) dan mengacu
pada pekerjaan BAGIAN BETON.
b)
Ai. yang dipergunakan harus bersih tak be.campur de,lga, minyak, garam,
asam, a,kali, gula dan material lain yang dapat merugikan.
Pask
Pasir (Agregai halus) yang dipakai harus terdiri dari pasir alam atau sungai
yang mempunyai karekleristik yang sama dan mempunyai parlikel yang ke.as
serta tdak mengandung material yang dapat merusak konstruksi da. melebihi
bala6 :(etertuan sebagai be.iklt :
No. 4 90 - 100
No. 4 80 - 100
No. 16 45-80
No.30 25-80
No.50 10-30
No.100 3-100
d) Agregai Kasar
Agregat Kasar yang dipakai harus terdiri dari batu pecah, kerikil atau malerial
la,n yang mempunyai karakteristik yang sama dan mempunyai partikel yang
keras serta tidak mengaaduag rnaterial yang dapat merusak konstruksi dan
melebihi batas ketentuan sebagai bedkut:
- Tanah Lompur = 0.25'/o
- Materlal iolos sa.ing.n no. 200 =1ok
e) Semen (PC).
-seme.r (?C) yang dipakai harus ses.ra: dengan SNI dan berasal dai produk
yarg sama.
Semen yang dipakai harls terlindung dari f,u.ian dan lempat penyimpanannya
harus terjaga kelembabannya, semen yang sudah mengeras akibat pengaruh
kelembaban !dara tidak boleh diqunakan.
{lE,*
suoAH DtBACt lir: liTlJrJl
DpP 2017
5,2- PERALATAN
5.3. PELAKSANAAN
1) Pekerjaan galian tanah harus dilaksanakan sesuai denga, dime:rsi dan posisi yaog
dltentukan dan harus didasarkan pada gambar kerja yang telah disetujui oleh
Pener:ma Tugas/ Pemberi T0gas.
2) Tanah bekas galian dapat digu.akan sebagai urugan kembali dan diratakan seielah
dilaks6nakan pengecoran belon pondasi.
1) Iiang pagar beton harus di sel tegak lurus dengan menggunakan waterpass dan
kedalaman tiang yang ditanam seda,am 1':5 cm dari permukaan tanah pada:ubang
pondasi beton dan disesuaikan dengan gambar rencana.
2) Sebelum dilaksanakan pengecoran, tiang tersebut harlis ditoparg defigat kay! atau
mateiial lainnya sebagai penahan.
#y"z t'
-rtrl !isErrlJUl
r
suDAH DlBr'
Dp? 2017
2) S€lllruh jenis malei"ial ya.g mas,h dapal dipergunakan harus dicatal, disimpan, dan
dijaga di tempat yang telah ditentukan oleh konsu:tan. Sedangkan maae;al ya.rg
tidak dapat digunakan harus dibuang keluar lokasi pekerjaan.
- End of Seciion -
{fy'e /,
SUDAII DIBACA OAN DLSETUJUI
s.23
PONDASI CERUCUK KAYU
1. RUANG LINGKUP
Iata caaa ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi para pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan pondasi cerucuk kayu Ci atas tanah lembek dan tanah
gambut. Tujuaanya adalah untuk mempermudah cara peleksanaan pondasi cer!cuk
kayu diatas tanah lembek dan ta.ah gambut.
3, PE(GERT'AN
1) Tanah Lembek adalah lanah yang secara vis.ral dapat ditembus dengan ibu iari
minimum sedalam t 25 mm, atau mempu.yai kuaa geser 40 kPa berdasakan uji
geser baling lapangan. larah lembek dapat terdiri al?s tanah lembek a.organik
dan org?nik.
2) Tanah Lembek Anorganik adalah tanah lembek yang pada Lrmumnya terdiri atas
lempung atau lanau dengan kadar organik dari 0olo sampai dengan 25% atau
kada, rbu dari100% sa.r,pai 75o/o.
3) Tanah Lembek Orgaoik adalah tanah lembek yang mengandung kada. organik
25% sampai 7570 atau dengan kadar ab! 75% sampaidengan 25%.
4) Tanah GambL:t adalah tanah organik ya.g mengandung kadar rbu lebih kecil
dari 25% atau kadar organik 75%.
5) Cerucuk Kayu adalah susunan tiang kayu dengan diameier atau ukuran sisi
anlara B dan 15 cm yang dimasukkan ke dalam tanah sehingga berlungsi
sebagai pondasi.
PERSYARATAN TEKNIS
'1) Pada umumnya lanal lenlek da.r tanah gambui banyak teidapal di daeEh rawa
dengan mL.a a:. cukLo ti,lggi, sehirgga sanqat begslg4U!
pelaksanaaa konstruksi.
SUDAH OIBACA DAN D]SETUJU]
I
/'-
tr('*---f;,, .l.a
/'
s.23 - 1
2) Umumnya dipengaruhi pasang surua, yang sangat berpengarri :erfiad.p elevasi
rencana kepala liang.
4.2. BAHA{
1) Ku:it kayu u.|iuk bahan cerucuk tidak perlu dikupas
2) Cerucuk kayu yang diguoak?. dapat berupa bala.g kayu atau hasil otahan
dengan spesirlkasi sepedi pada berikut:
U€ian Persyaratan
5. PETAKSANAAN
5,1. PERSIAPAN
5.1.l,Penentuan Lokasl
2) Ie.lukan tenlpal kedudukan tiang-t,ang ce!'ucuk yang akan dipancang dan diberi
landa deng?. menggu.akan patok-patok pada gambar berikLrt :
++ + -l. 'F
-r- .l | .t- + + .F
-|.+ + -t.
.i. i ++ + -f
s.23 - 2
4
*tru'/'
Keterangan: b = Leba. pondas;
t- Patok tanda penempaian cerucuk (dilihat dari atas)
. : Tanda penempatan cerucuk (dilihat dari sampimg)
Lakukan penyiapan tanah dasaa sesuai deagaa gambar rencana dan lakukan hal-hal
sebaOai be'jku1:
3) Bi,a muka air meacapai permukaan tanah, rnaka lirnbu. tanah dasaa sehlngga
muka taaah limbenan di atas muka air.
5.2, PE'-AKSANAAN
5.2.'l Pemarcangar Ceruc!k Kayu dergan Tenaga Manusia
1) Rlnri.gkan tagian ujung bawah cerucuk kayu agar mudah menembus ke dalam
tanah-
2) Pasang pe.ancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapaa dengan
mudah melnukul kepala tiang pada ketinggian terlenlr.
4) aega,&an tiang cerl]cuk dan naslakan sedikit ke dalarn tanah agar dapat
dipukal dengan stabil dan tetap tegak lurus.
5) Pukul tiang dengan palu pemukul pada ujung alas cerucuk yang sudsh diberi topi
sampai keda:aman rencana-
3) Pasaog tjang cerucuk be.ikut topa pem.rklrlnya pada alat pancang, dan pastikan
iiang berdi.i tegak lurus.
.,1ISEililill
SUDAH DIBACA DAN
s23-3
{f ,*;''
5.2.3 Pemancangan a.r!3uk dengan Eack lroe
1) S;apk€n lantai kerja yang terdiri atas ,alok-lalok kayu atau papan untuk
operast'onal Back Hoe.
4) Operasikan Eack Noa, da.' pastikan bagian rangkok (Bucke0 aka. menekan
tiang secaaa legak ltals.
5) Tekan tiang dengan Bucket sampai masuk taatah sesuai dengan kedalaman
rencaaa-
- End of Sectlon -
s23 4
t /'-" t
DPP 2017
BAB 3
TRACK
DPP 2017
T.1
REL
t_ RUANG :.INGKUP
Bagian lni mencakup persyaraian pengadaan rel termasuk menyediakan angkulan,
peayimpanan, inspeksi/ superv:si. peogujian dan asuransi.
SU!MITTAL
Oa:am hal pengadaan maierial iersebul diatas, Kontraktor berkonsLlltasi teriebih
da:rulL dengan Pihak Pemberi Kerja (Owrer) maupun Konsultan dan harus memb.tat
pengajuan sesuai dongan persyaratan pada SUBI\,,lIT"TAL.
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
T T.1
f/ 6,e< /"
DPP 2017
5.2. ..RSYARA]AN
5.2,r. Pera.npdng Rel
Profil rel mengacu pada EN 13674 - 1 Figure 4.15 halaman 56 sebagaimana
ierGntum pada gambar aa bawrh ini:
Key
1 .enlre line of branding
croGS-sectionalarea 69,77 cm2
mass pel netre 54,77 kg/m
moment of ine{ia x-x axis 2 337,9 cm4
section modulus - Head 278,7 cm3
seclion modulus - Base 311,2 cm3
moment oJ inerlia y-y axis 419,2 cm4
section modulus y-y axis 59,9 cm3
indicative dimersioas: A = 20,024 r m
B = 49,"/27 nm
/c .€/"'
r1tL r-4--
r.1-?
DPP 2017
5.3. TOLERANSI
t^ / 1, /",
Gambar 1.2 Toleransi D:mensi Profll Rel
r
(v
/k2-- "{a /
T13
DPP 2417
Bentuk
- 1.0
C {0,6
kepala rel - 0.3
Lebar kepala . 0.5
rel - 0.5
Asimetri rel As
Tinao:bad6n HF 1 c.5
Tebal badan WI + 1.0
* 0.5
Lebar kaki + 1.5
rel - 1.0
Tebalujung TF +475
kaki.el 0.5
Radius sudut 0.3 max
dasar kaki rel
T.1 4
t'f/L<
DPP 2A17
EE E EE E".
E
EE E
e-q EE
€E
I
t
EE E E
E
E
EI
o EE E
EE E
E
E
-9
EE
1; ! E E
s p
e g
5S T
,9 E
E
9
3n ?
[; 8 )
SUDAHDIBACADLN ; :ir.l!
//af
DpP 2A17
IB
lE :
IE E
s;
l: t
E E
.9 .9 Ed
r1 E
i9
3l!
95
g3
€
g
: !!
E
E
: rP
! e!
! :{ ,
g :; E
t i
E 3 :H I
6
i Er
E I
s
E E il 5
; ;! I
t,
3 s.E E
9
1 i=
5 E
i e Ee;
: lli 3 2
'?1
I Ei i r ! 5
;€
lE ! q;
9-#*r'
SUOAH DEACACAN
T.1 6
DpP 2017
PRODUK
METODE PRODUKS'
1) Rel harus diproduksi, diperiksa dafi dirji oleh pabrikan sesuai dengan sta.dar
EN 13674 - 1.
2) Akhk dari proses :ngot dan btoom harus dipotong secukupnya untuk memasi,ka.
rel bebas darj cacai intenaldan ampaslterak
3) Penarnpang rel di seluruh panjangnya harus seragam dan bebas dari segaJa
cacat, pualir dan cacat me.ugjkan lainnya.
4) LLras penamr?itg reltidak boteh melebihi .1/g da.i bloom dimana reaakan
di rot1.
5) Semua ujung rel harur digergali secara rnanual atau dengan menggunakan
resin. Bagian yang sudah dipotong harus rtdak menunjukkai adanya'pori atau
cacal r:ernal tainnya yang Ire.ug han.
6) Ulurg 1ep: permukaan penampang re, dibentuk sLdui dengan jarak 1,S mm dari
tepi penampang dengan gerinda.
7) Setelah rel lulus diuji oleh pabrikan maka ret wajib menggunakan caating a.ti
karat sebelum dipacking.
G.2. PENANDAAN:
Panandaan mengacLt pada EN 13674 * 1 dengan beberapa modifikasi, diantaranya
seLagaiberikui:
1) Nama produsen
2) Prolil rel
3) Kekerasan rel
4) TahLrn produksi
5) Nama pemesan
Penandaan dlblat rnelalu, proses hof slamp berupa huru, timbul setlnqoi
16 mm
dengan ketebalan iimbul 1 mm , 1 5 mm pada k;dua stsi badan ret, a"a'n
Aice:at
seiiap'10 m.
Coatoh peoandaan adalah:
Nama Produsen 54E1 YY KE]\4ENHUB
-
6.3. PENGUJIAN:
1) Pengu.jirn untuk pengenda:lan mutu didasarkan pada 2 (dua) buah jenis
pengL.:ar yahu oengujia'r kL,aliFkasi
lqurlilying tesl dan pe.qJr a: ;ner mran
(acceptdoce t-sl). pengulran kuat,rkas, ada a{ oergulian khui..rs
."";ri;,
yang relevan dengan oebe-aDa aspel do,r i.^erj; rel oengu,rar pe.e, i;;;
,naan
juga merupakan bagian dari pengLlliEn kuatrf kasi pengujran
ienu.r,.aan ,Oataf,
pengujian yang dilakukan sebagai bagian dari proijs Oan
sistem control
produksi, yang dipisahka)r berdasarkan iaat, !flrian dan tonase.
2) Produsen ala! konkaktor harus ,.ieryediakan sehua maal dan alat u,(u. yaalg
diperlitkao, mempersiapkan dan mengujt semla spesrmen aan sampel
baj4
sample rel dan pemboran, dan menyed jlan sernua tenrga kerja clan peralatan
uniuk pe.gujan yang dipert!kan untut rrelahsan;ian penqr:rLan oleh
labo.atoriiim i.dependen dan menyedrekalr baniuan yang Cipertik'an
Catam
r1,1
DPp 2017
Tabel
abel 1.4
1 Keien luan Uii Paiall
Steelgrades Minimum singie value Minimum mean value
K,.lL,aPa nr1') K" tMPa mrE)
R350HI 30 32
-fabel
abel 1.5 Kelentltan Uii Pertumbuhan Reta k akibat Kelelahan
Steelorades A K = 10 MPa mr/'? AK=10MPam"'
R35OHT 17 m/Gc 55 m/Gc
5) Uj, Kekuatan Iaik - Tensile strength a.d elongation se3uai ?asal 5.2.r.
6) Seg.egalion
Standar pengujian segregation/sulfur print har!s rnengacu pada ISO 4668.Hasil
pengujl?n dioilaidan diklasirikasi sesuai EN 13074-'1 Aniex D.
2) Kandungaa unsur kifiia harus masuk dalam persyaratan sesuai pasal 5.2.2
3) Kandungan unsur kimia lainlrya (%) maksimum menyesuaikad dengan label 5 b)
- Maximum residLlal eaements, % by mass di EN 13674
sebagaimana ietcanlum pada tabeldibawah ini:
halaman .19 - t
Tabel 1.7 Jumlah Maksimaldari Elemen Residu (% by mass)
R35OHT
Mo 0.02
Ni 010
Cu 015
Sn 0.030
Sb 0.020
Ti 0.025
Nb 0.04
Cu+10Sn 0.35
SUDAH OIEACA DAN OS$LJJN
Lainnya 0.25 (Cr + IVlo + Nr + Cu + V)
r.1 ! 4 * t.a/,
DPP 2017
4t Kandungan H:drogen
a) Kandungan hidrogen maksimum iarus sesuaa Pasal5.2.2
b) Sanpel untuk pengujian kandunga. hidrogen diambil dalam bentuk cakan
baja dengan jumlah seslai pasal6.3,2 ayat 1.
c) Jika kandungafl hidaogen pada san]pel pertama dara heal periama, kedua
dan seterusnya tidak rnealea!:h: persyarataa pada pasal 5_2_2, maka bloom
yang dibuai sebe,um pengambilan sampel tersebut, harus didi.ginkan
dengan perlahaa alau detgan caaa isoihermal. Jika setelah adanya
perbalkan, sa.npel aetap gagal, maka heat tersebut harus ditolak.
5) Kandunga. Oksige.
a) Kafidu.:gan oksigen maksimum harus sesuai Pasal 5.2.2
b) Jumlah sampel sesuai dengan Pasal 6.3 2 ayat 1. Sampte untuk pengujian
Kandungan oksigen dapat diambil dalam bentuk cairan baja atau dalam
bent!k padat dari lokasi seperti yang ditunj.rkan pada garnbar di bawah ini.
SUDAHOlEACADA]\] D]S:I!IUI
T 1 10 8-$l.z 7..
DPP 2417
T.1 11 Lkl
("
*t'
DpP 2A17
1.1-1?
9 f/-t
DPP 2O17
2201n 26o
1
:390
2
:330
3
1370
:390
RS. P!i.r !i li. edts te oi(ir.slrrsca.
'at
I
DAN DISEI'UII]
SUOAH DIEACA
:.1"13 9il.,
n/ /,
DPP 2017
Key
I
inlersecling poini ollhe fi3 and n80 radii(60Ei section)
o location at lhe cenlrc oi thelensletest piece
6.3.3. Dimensi
1) Di.nensi Penampang Re:
a) Dimensi slandat' ukura. rel sesilai dengan Pasal 5.2.1 dan perbedaan
dimensi aktual rel manapun iidak boleh lebih dari toleransi sesuai Pasal
5.3.1.
b) Total variasi tinggi pada rel manapun lidak boleh lebih besar dar; 1 rnm
2) Kelurusan, Kerataan Permukaan dan Punliran.
a) Pengujiaa kerataan harus dilakukan secara otomatis atau denqan pelat lurus
seperti pada gar.bar Pasal 5.3.3.
b) Toleransi kelurusan, keralaan permukaan dan puntiran haaus berada dalam
toleransi sesuai Pasal 5.3.3.
c) Jika rel memperljhatkan adanya puniiran, maka halini harus diperiksa sesuai
Pasal 5.3.3 dengan menyelipkan pengukur feeler antara dasar rel dan
penyangga di dekal ujung rel, dengan posisi kepala rel di atas, di tempat
meja pe,iksa.
d) Jika celah lebih dari2.5 mm, maka.elharus dilolak.
e) Pengujian puntiran di bagian ujung rel diukur dengah pengukur spesial
seperti pada gamba!Pasal 5.3.3.
0 Rel yang ditolak dapat djkenakan pada satu rolle. pelurusan.
6-*r -a t
T.1,14
' d r-''
DPP 2017
PELAKSANAAN
T.:t-t 5
DPP 2017
Tampak Depan
IS
le
Tampak Samping
Ket€rangan I
GL^",,,"",""
- End ot Section -
T.1 16
{s,
/)- +Lt -4// -
./- z:Q.
DPp 2017
T.2
WESEL
1. RUANG LINGKUP
a. Bagian ini mencakup pe.syaratan pengadaan dan tipe wesel yang digunakan
iermasuk kelengkapannya; persyaratan untuk pemasangan wesel, ba'k yang barLl
mauplrn yang akan dig!nakan kembali, yang diperirkat untuk menyelesaikan
pekerjaan track di lokasiyang ditunlukkan pada di Gamba.;
b. Pekerjaan :ni harus mencakup penyusunan, pengangkutar dan setti.lg pada lokasi
y_ang disyaratkan: pe.yediaan dan pemecokan baias sampai kedalaman yang
disyaraikan dan alinyen]en yalg ditenluka!; memeriksa fungsi peraliaan jal;. dj
wesel. Pekerjaan ini juga harus menaakup peayambungan wesel ke taack di semua
titik akhi. dengan menyediakaD senrua maierirlwosel yang dipertukan;
c. Penyedia hattrs bertangguag jawab unir,( menealukan dan menyediakan kuantilas
bal,aa yang diperlukan ua:uk pakerjaan yang akan dikerjakan sesuaa yerg tercantum
dalam gambar lipikal dan gambar delil serta sesuai dengan spesiftkasi :.i;
d. Spesifikasi teknis iai menent!kan persyaratan teknis untuk pemblatan dan
penyediaan wesel daiam menjamin keselamatan dan kenyamanan pengoperastan
kereta api;
e- i\rasa peralvatan beserla suku cadang sekurang-kurangnya selama satu tahun
setelah instalasi di lapangan;
a Detail des:g. drawings wesel;
g. Melaksanakan pelatihan dan simllasi di tapangan serta di pabrikan untuk instalasi
dan perawatan wesel;
h. I\4elaksanakan pengujian materiaj. s\rpervisi dan lnspeksi, perawata., jamanan mutu
serta pengiriman barang ke tempai yang ieiah ditentukan;
i. Melaksanakan garansi mutu selama lima tahlrn selelah tahun produksi yang tertera
pada penandaan wesel;
j. Pabrikan wesel dan seluruh kompoaennya menyampa,kan dokumen yang
rnenyatakan lelah memiiiki sertillkasi dari badan iddepender yanq tc,ekreditasi da.
lelai di audit manajemen kualltas.
European Standard
EN 15689 : 2009 Raijway application- Track - Switches and crossing
- Crossing cornponents made o! cast austenjtic
manganese steel
EN 13232 -'t : 2003 Series 1 -I Railway Application - Track - Switches and Crossing
LN 13674 - 1 12011 Paft1 Mgnole railway rail46 kg/and above
EN 13674 -2:2011+ A1 :2010 Switch and crossing rails lrsed in conjunciion with
Vignole railway.ail 46 kg/and above
aN 13674 - 3:2010 +A1 :2010 Check rails
1.2-1
DPP 2017
4. SUBM|TTAL
1) Sesuaidengan ketentuan dalam .Submiial,,
2) Sebelum dimulainya pekerjaan, Xontraktor harus menyiapkan €ncana jadwal ke.ja
untuk mendapat persetujuan dari Konsultan. Jadwal ke.j; lersebut harus mencakLrp
garis besar pekerjaan, pekerjaan persiapan, fasi,itas alau stru,(tur sementara yang
diminta atau; pekerja yang telai, melode komunikasi dan sarana tainnya yani
diper ukan laiuk meacapai kineaja yang tepat da'am gekerjaan.
5. XRITERIA DESA]N
1.2-2 {>
t'7221
DPp 2017
8) Switca aail dapat dloperasikan secara normal dengan menggunakan satu lengan
point ma.hin6 dengar kekuata. dorong min,rnal5OOO N.
9) Mudah dalam pengoperasian dan perawatan dalam area ke jalur lurus mauparn laa!.
belok.
10) Diameter roda yang beroperas! (990 - 1067 d) mm
1'l)Pabrikan harus menyeef.kan daftar komponen den slb - komponen dari wesel dan
neryertakan retere[si yang .elevan dengan stand;rd EN, UlC, dan tSO kepada
PemberiTugas.
PERSYARATAN TEKNIS
6.1. MATEf,:AL
2) Semua komponen ha,us menggunakan bahan daat stardar teknis yang sesual
dengan spesiflkasi yang beriaku. Adapun material khusus yang diperlukan dan tidak
disebutkan di sini, maka harus memiliki sianda, umum dan kualitas.ya ha.Lrs
disesuaikan dengan spesifikasi yang berlaku sefia harus diserahkan ke perbel
Tugas uniuk mendapatkan persetujuan.
6.1.1. Ko$ponen
a. Rell
1) Rel Lantak (Stocuc:osurelRun.ing .a;ts):
a) Prorl rel 54E1 de.gan kekerasan sosuai Baqian T 1 Rel;
b) Uji Kua,itas Re:: Peagtjian maieial rel harus melalui Badan Uji lndependen
da. meiade pergujan sesuai dengan EN 13674-1:20j1 Raitways
Appllications -Track - Rail - part 1: Vlgnote Railway rails 46 kg/m and above.
Laporan aasal uji agar disampaikan kepada pemberiTugas (pemilik).
T.2 3
Ll #,/.e/.
DPP 2017
b. Jarum (Frog/Crossing):
'1) Jarum (Frog/Crossing) diblrat dari monoblock hrga casl austenitic manganese
steeldiproduksisesuaide.ga. with EN 15689:2009 Railway applications - Track
Switches and crossi.gs - Crossing corrponents rnade of cast austenilic
rnanganese steel
2) Karakteristik dan Material Jarum
r.2-4
DPP 2017
c. Penambat
1) Tipe yahg digunaka. adalah elas s;
2) Sudah terpasang dan beroperasi minimal se,ama S lahun dalam kansportasi
publik dan atau angkutan barang;
3) harus sesuai dengan yang dasyaratkan pada Bagian T6 pa.gadaan Bantatan
Beton dan Sistem Penambat:
4) Pab.ikan telah memi:iki dan nenyampaikan sertifikat yang masih be.laku dari
badan uji independen atau regulator peakeaetaapian bahwa penambat tersebitt
aman untuk pengoperasian lranspodasi publik dan atau angkutan barang;
5) Se:uruh reJerensi (dokumen standard) yaag revelan dalam pertbuatan wesel
seperti EN, UlC, JtS dan ISO harus disa.irpaikan kepada pe,rberit.tgas (pem:lik).
d. Baseplate
1) Sudah terpasang dan beroperasi minimal selama 5 taarun dalam transportasi
publik dan atau angkutan barang:
2) Pabrikan telah memiliki dan meryampaikan se(ifikat yang masih berlaku dari
badaa uji independen atau regulatoa perkeretaapian bahwa baseplate tersebut
aman untuk pengoperasian l anspo{asi publik dan atau angkutan ba.ang;
3) Se:u,uh referensi (dokumen siandard) ya.g r3vela.t dalam pembua:an baseplate
seperli EN, U1C, J:S dan ISO harus disampaikan kepada pemberil.lgas (pem'lik).
6,1.3 Penandaan
a. Komponen Rel:
Penandaan pada komponen rel mengacu kepada EN 13674-1:2011 Railways
Appalications -Track - Rait - part 1: Vignole Raitways rails 46 kgln and above.
Penandaan 'Tahun" pada rel harus ssma dengan penandaan.Tairjn, pada Jarum
(F.og/.rossing).
Penandaah melipu:;i
'1) Nama produse!;
2) Profilrel;
3) Kekerasan 16:;
4) Tahun Produksi:
5) Nama pernesan/pemberi tugas/pemilik.
Penandaan dabrat melalui proses "hol starrp' berupa huruf timbul setinggi 16
mm dengan keaebalan timbul 1 mm - '1.5 mm pada kedue sisi badan rel, diaelak
seliap 10 11.
T.2 5
DPP 2017
b. Jarum(Frog/Crossing):
Penandaan pada Jarum (frog/Crossing) mengacu kepada EN .15689: 2OO9 Railway
applicalions - Track - Swjtches and crossings-_ Crossing components made of
cast
austenllic manganese stee: penandaan harus terbica d3n digambar pada
dokumen serta mendapatkan persetujuan daripembei trgas (pem,aji).
Penandaan meliputi:
1) Nana pabr:kan
2) Dua digjt tahun produksii
3) Kekerasani
4) Simbol tipe sudut dan arah;
5) Nama Pemesa.lpenbei augas/pemilik.
To,eraasi
LenOlh
'fhlckness
i 3.0 mm
r 0.5
l-{cle Diameaer + 1.0, - 0.5
Distance belween holes r 1.0
Chamber Ce.te. upwa.ds
Center downward 0.7
Center outward to rail 2.0
Center inwards to .ail 2.0
Clearance bei/veen fishp,ate and + 1.5, - 0.5
Toleransi
goil Wdih of Head
'tem
l"leiqht of Head
Length under Head !2
Le.gth of Ihread Portion +6,-0
Saank Diame:er + 0.95, - 0.35
Nul Width Across flat
Heiqht of Nut
r.2 1 * */.e t
DPP 2017
5) Syarat Mekanis
Tabel 2.10 Syarat Mekani$
Item Flsholate Fishboll N!l
Tensile Sirength 7O Kgf/mm? min 11OKgf/mm'?min
Elongatlon 12'/r n\n 10% min 13% min
Hardiless HB 262 - 331 HRC 32 - 46 HRC 40 - 46
6.2 PE:.AKSANAAN
6.2.3 Penyimpanan
1) Bagian logam harus dilindungi terhadap karat selama periode peny:mpanani dan
dengan metode dan cara sepertiyang diusulkan dan disetujui.
2) Seluruh permukaan, terutama bagian mesin weset, harus ditltupi dengan lapisan
pelindung.
3) Eekas kemasar yang digunakan .l.iuk pe.gi.:man sebelumnya, tldak dijinkan untuk
digr.akan kembal: Cengan trlran apapun. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan
pada rnalerialwesel.
6,3 PENGUJIANPENERIMAAN
a. uji penerimaan dapat dllakukan setelah produksi selesai atau dapat dilakukan secara
keseluruhan da,ar pengawasaa pemberj lugas.
b. Jumlah sampel:
1) Untuk uji komposisi kimia di swttch dan monobJok minimat sebanyak 1 sampet;
2) Untuk uiikekerasan minimal50o/o daritotal pembeliani
3) Untuk ujitensile stre.gth minimals0% daritolal pembelian.
c. Sampel yang dimaksudkan untuk poionga, benda !rj1 barus ditandai dan dicap di
bawah pengawasa- Pemberi TJgas.
d. Jika selama persiapan polongan benda uji, tanda atau stempel terlepas, tanda atau
stempel tersebut harus ada pada beada uji yang akan digunakan pada saat
pengujian dengan adanya pengawasan daaj pemberiTugas.
e, Polongan uji har{rs dipersiapkan datam keadaa. dingin (cold state) dan tidak boleh
dlpalLl atau meogalami deformasi (cold delormatjon) atau pengerasan atau
annealing.
f. Pengujian dapai d,laku,(an dl negara produsen atau di lndonesla.
s. Semua alal ljiyang digunakan harus dikalibrasi.
h. l\ril' ceraiioale dari produk harus djkjrimkan ke psmber: Tugas/ pemiik sebetum
dilakukan inspeksi.
i. Kegialan lnspeksi/ pemeriksaan harus didoklrmentasikan dalam bentuk LaDoran
lnspeks,.
j. Selu.uh biaya yang terkait dengan proses pengulan ditanggung oleh Slpptier,
termasuk proses pengawasan yang melewatiwaktu yang seharusnya.
I.7-E L{,o t
DPP 2017
5.5 PENGIRIMAN
a, Selelah menye:esaikan tahapan inspeksi yang memenuhi persyaratan, \,!esel
dibongkar unt.rk kemudian d: kirim ke lokasi pengiriman (shrpmerf).
Rel lidah (sryrch ral4 harls dipasangkan dengan amal ke sio.k €/ dengan
menggunakan kawal atax metode lain yan3 sesuai sebelum diangkat. Hal ini
dilakukan untuk melindungi wesel dari kerusakan selama peranqanan dan
pengaagkutan. Befat darisemua sub * komponen harus didetailkan deogan jelas.
0. Jika diperlukan, untu\ menghinda.i rail cripptng dan untuk alasan keamanan, dua
a.ane dan/ alau dra balok pengangkat dapat digLtnakan saat .nelakukan ,flirg.
Pabrikan per,u me,akukan penandaan tltik lifting yang aman pada semua komponen
dan rakitan weseJ.
d. Untuk melindungi barang -
ba.ang da.i kerusakan, se,nua beban harus dilekatkan
dengan kencatg dengan ia,i pengikal sederrikiaa ,upa sehingga mencegah distorsi
atau pergerakan selama pengangkutan.
Saat pengaagkatan, wesel haLls didukung sepenLhnya oleh /lItrrg cradle.
f. Penggunaaa ranaai dilaaang.
q. Semua pekerjaaal Track KhusLls diberi iapisan ser,tproa cat p.imer nerah oksida, cat
aspal atau sejenisnya sebelum dilakllkan pengiriman. Semara peketjaan baja harus
dlkirim dengan penempatan di bawah dek kargo ata! dalafi conaainer.
6.6 PACXING
a. Supplier harus menyediakan semua sarana untuk packing, te.masuk peti dan
penandaan.
b. Setiap kotak, peii atau package harus tahan air dan sesuai dengan iujua. yang
diinginkan.
c- Sstiap identitas pada kolak, peti ata.t packagre harls dapat dibaca de.)an jelas dan
tidak mudah lerhapts, diiulis dengan hurul besa, yang menerangkan alamat lckasi,
naia Suppl,e., dan ianda lain ya:rg diperlukan supaya materialdapat mudah dikenali
dan ditangani baik selama proses transit raaLrpun saal peneainraan di lokasi.
-
SUDAH Crrr
T.2 9 9{/.e t,
DPP 2417
d. Sefap aotak, peli a,a, package harus fiemuat packmg /lst lengkap yang mencakup
nomga landa, lkuran, beral daa koat6. beserta gambar yang sesuai. Salinan dari
packrg r/sl harus dilampi.kan di luar dari seti€p kolak atau package.
e. Distribusi salinan tambahan dari semua packing list harus disesliaakan dercan
instrl.ksi Pemberi Iugas/ Pemilik.
f. Semua komponen yang me.nilik! berat ,sbih da.i 100 kilogram harus ditandai dl
bagian luar kotak untuk menlrjukkao beral koiot dan berai bersih, titik, titik lntr]k
slrnging dan lokasi u/eighl bealmg.
g. Perlu dilakukan tindakan - tindekan untuk mencegah peEerakan bara.g/ kompo.en
di dalam peii, selerti penyediaan bracings, straps, dan baut pengaman yang dapat
diicjentiflkasi dengan jelas oleh label logam yang menerangkan junlah dan nama
komponen - komponen atau nomor kalalog.
h. Semua packirg tidak boleh memiliki !jL,ng yang lajam, uniuk mencegah cedera pada
orang atau membuat kerusakan pada benda lainnya.
i. Setiap peii besar, peli alav package harls mencakat, bali oniuk me.r:Ltdahkan
bongkar muat dengan peralalan penarganaa mekanis seperi:l Lrk iorklift.
6.8 PERSONIL
Supplier haaus menyediakan personil yang memiliki sertjiikat yang sah clari principal atau
Pabrikan dan memiliki kapabilitas dari segi teknig dan pemasangan Produk serta lancer
be \or-ntkast oe-ga1 bahasa I .ggr s
6.10 ASURANSI
Asuransi larus mencakup se,nlra rlsiko da,i Pabrikaa ke tempat penyimpanaa dj
- End of Se.tion -
'
S1JDAH DIBACA DI\ 'T
t.2 10 G L/ -, / r
.+ 4.1-,'L
\f/
DPP 2017
T.3
1. SUANG LINGKUP
1) Blgian ini mencakup persyaratan pengadaan dan type penambal yang
digurakan termasuk kelengkapan-ya.
2) Kontraktor harus beatanggung jawab ufluk menentukan dan menyediakan
kuantitas bahan yang diperlukan untuk pekerjaan yang akan dikerjaka; sesuai
yang.-tercanlum dalam gambar tipikal dan gambar deUl serla seauai de.ga.
spesifikasi i.ti.
SUBMITTAL
Sesuai dengan keteni!al: dalam ,,Submital,,
1O PERSYARATAN TEKNIS
10.1 MATERIAL
1) Tipe yang digun?kar adala.t elastis;
2) [,4aterial fastenirg untuk bartalan belon yang Larus disediakar oleh
Kontrakto.
adalah 1 buah Rail psd, 4 buah Insulator, 4 buah Clip/penambai uniuk setiap
banlalan.
3) Spesifikasi material yang digunakan adatahi
a. lnsulator I class rd.forced nylon - MARANYL A .l90 BLACK;
b. Clip : Silicoa Manganese Spring Steel sesLral slandar J,S G 48Ol
SUp 7 or BS 970 Part 5-250A 53 or eqLi\aaent;
c. Railpad : Material karet beralur ketebalan 10 mln dan harus sesuar
dengan JIS E 11j 7 orequivalent
ir--l
T.3-1 b Y/'e t
DPP 2017
- E.d of Section -
T.3 2
Lt/"e t ,/
DPP 2017
"r.4
1. RUANG LINGKUP
1) Bagian ini.mencakup persyaralan pengadaan dan type pelat sambung ya.g
oguraKal termasuk ketengkaparnya.
2) Kont.aktor frarus bertanggung jawsb uniuk menentukan dan (enyediak.n
kl]antitas bahan yang dipe.lulan unluk pekerjaan yang akan dike.jaka; sesua,
yang-tercantum dalam gambar hpkal dan gar:rbar detil seda sesuai dengan
spesrflkasr tnt.
SUBMI:TAL
Sesuai dengan ketentuan dalam "submital"
PERSYARATAN TEKNIS
'1) Plat sarnboog harus sesuai dengan JtS E 1102 (Class 2 crcde ll_2), c 3jo.l
Jelis SS41 aiau setara, dan akan diproduksi dari baja.
-t.4-1 L{,/ ,a i
1!
DPP 2017
t Wz t
DPP 2017
SIDAH DIBACADAN
iIS:iUJ'J
r_4-4 6- {/-,a t
DPp 20.t7
End squaaeness +2
Radius of upper cu.ved surface (19R) of r03
flshplate, r
Other sealional dimensio.s + 0.5
r.4 5
-., -/ .
DPP 2017
4) Screw Spike harus dibuat dari bala digulung se$lai dengan JIS 3101 "fipe c
SS41, atau ASTM A seng 36, Screw lonjakan harus dicelupkan panas dilaplsi
.estrni dengan JlS, H 8641 'Iabel 2, kelas 2 aiau 3. Lapisan seng tidak akan
mempeftaiankan lebih dari 2% dari hai-h?, asing. lsi alumjri.]r.lt qaksimum
harus 0,2%. Pelapig harus rapi, lialus, bebas dad tonjol2n, tetesen, retak, atau
cacat lainnya.
Toleransi dimensi sebaga: berikot:
Shank Diameter: I .0.5 mm
Head. allparls: I * 0.5 mn
Leagth under head to point: I = 3.0 mm
lh ckness of headi I r 1.0 .nm
Angle. underside of heao: | 1 degree
- End of Seciion -
146
DPP 2017
T.5
1. RUANG LINGKUP
1) Bagian ini mencakup persyaratan pengadaan dan type IRJ yang digunakan
lermasuk kelengkapannya.
2i Ko.traktor harus bertanggung jawab untuk menenlukan dan menyediakan
kuanijtas bahan yaag diperlukan untuk pekerjaan yang akan dikerjakan sesuai
yang aercantum Calam gamba, tipikal dan gambar deiil seita sesuai dengan
' spesifikasi ilri.
4. SUBM'TTAL
Sesuai dengan ketentuan dalam "SLrbmital"
5. PERSYARATAN TEKNIS
- End ol Seclion -
|_------]-]
lsuomomcrne*rse-u,u,l ? J
T.6
1. RUANG LINGKUP
Pekei?an i.i mellplti pe.gadaan bantalan beton sampai di lokasi te.delat,
clip/pcnambat, shoulder, insulaior, rubber pad.
SUBM:TTAL
Sesuai dengan kele.[uao dalam "Submitta/'
PERSYARATAN TEKNIS
MATERIAL
1) Eantalan Beton unluk lebar sep!t 1a67,1012,1077 JOa2 mm
Kualilas bantalan beton pralekan harus mernenuhi syaral ARE[rA dan sesalar
dengan Pengujian dari LUK ( LembaSa UjiKonskuksi)
Desain Kriteria Bantalan harus n]emenitlt' :
6, I /.2l.
.-v/
DPP 2017
r.6 2
$-*l.e
0t
I
DPP 2017
Te3 L VV nt'
DPP 2017
3) Penambaa
a. Tipe yang digunakan adalah elastis;
b. l\4a1erial fastening uniuk bantalan beton yang harus disediakan oleh
Kont.aktor adalah 1 buah Rail Pad, 4 buah lnsulator, 4 buah Clip/penambat
untuk setjap banla,aa.
c. Spesiflkasi materialyang diqunakan adalah:
- lnst]lator : Glass reinforced ,tylon - MARANYL A '190 BLACK;
- Clip : Silicon Manganese Sping Steel sesua: standar JIS G
4801 SUP 7 or BS 970 Part 5-2504 53 o. equivalent;
- Rall pad : N4aterial karct beralur ketebalan 10 mm dan harus
sesuai dengan JlS E 1117 or equivalent
d. Jepit penambat harus cukup kuat unluk rnenjamin daya tahan merengkak rel
pada bantalan leblh besar dari daya iahan merengkak bantalan pada
stabilitas dasar balas. Gaya jeplt penambat berkisar antara 20 KN - 25 KN
(2040 Kg - 2550 kg) perpasang dan perlawanan rangkanya berkisar anta.a
10 KN -'15 Kn {1020 kg - 1530 kg)
e. Daya jepit penambat cukup selama beberapa tahun, meskipun tidak dapat
dihindari terjadi sedikit kelonggaran pada angker banialan.
f. Frekuensi geta.an alaml dari penamba: pada dasamya iarus lebih besar dari
pada frekuensi geiaran alami rel. Sehingga kettilangan kontak antara
penambat rel dengan rel selema lalu Iintas melaluijalan ael dapat dihindari
g. Bahan malerial penambat aarus mempunyai kualiias baik agar supaya dapat
mempertahankan kekenya,an penambat dalam jangka waktu pemasangan
dan pembongkaran.
h. Harus mampu dan krai sebagai penggabungan susunan isolasi listrik dan
mudah digant bila terjadj kerusakan.
PELAKSANAAN
'1) Di lokasi kerja,bantalan diiambun maksimum 10 batang dan setiap tumpukan
dibatasi oleh papan kayu lunak setebal 4 cm yang disediaka. Kontrakto.,
ditempatkan diatas permukaan banlalan, sehingga banialan tidak bertumpx
pada bahu bantalan dibawahnya
2) Sepatu bantatan yarg d:sedi.kan oleh Kontraktor harus digunakan wakiu mLrat
bantalan diatas kereta kerja, kuk atau alat angkut laio yang mernbawanya ke
tempat kerja.
3) Sepatu bantalan yang masih baik dapat digunakan kembali, tambahan sepatu
yang diperlukan menjad, langgrngan Ko::traktor.
- End ofSection -
9fl* t''
T 6-1 ,rro, o*oro oo, 0,.'r,,.
]
,PP 2017
T.7
BANTALAN KAYU
1. RUANG LINGKUP
4. SUBM]TAL
-t
e{ /zt-
7-'1
DPP 2017
Banlalan kayu kereta api adalah kayu gergajian lsortimen brotl yaag
diperguEkan unluk menyallgga dan mempeatahankan posisi relkereta api.
Ja,u. ?emasangar rel {ra;l gauge) ada:ah bagian pads pe.mukaan bantalan
kayu yang lerletak anta,a 30 cm sampai dengan 60 cm dariliap boalog.
PERSYARATAN TEXNIS
1) Eentuk
- Berbentuk lurus dengan penampang persegi {slsi vertikal da. sisi
horizonlal har!s paralea dan sisi hoaizsntal iarus tegak lurus terliadap
sisiverlikal).
- lendutan merupakan deviasi a€h panjang a.ah iebal da bantalan
kayu, Lenduaaa sebesar 5 am rnasii diiinkan.
- Variasi kelebalan yang merupakan perbedaan ketebalan bagian yang
saiu dengan yang lain harus tidak lebih dari 1 cm sedang variasi
lebarnya iidak lebih dari 2 cm.
2) Ukuran
LJkuran dan toleransibanta16n kayu yang diijinkan adalah sebagaiberikut
atau menurut pelunjuk Konsultan i
1) Jenis kayu
!enis-lenis kayu yang diselujLi untuk bania an kayu lokal melpLrti :
r 7-2
t5-6/t Z /,
a/
DPP 2017
2] Mut! Kayu
- Ivuiu bantalan kayu harus mempunyai kadar air maksilnufi 25%.
Kayu harus dalam keadaa.l baik, dari poaon yang bernruttr baik, keras
dengan serat'serat yang kompak.
- Kadar air maksinum yang diperkenankan adalah air kerjng udara.
- Kayu gergajian berbeniuk turus, peisegi panjang dengan sisinya
sejajar dan membual srdu!sudut menyiku.
' Bantalan bebas daricacal berat sesuai SNI 7538..1 dan SNI 7539 .t
6 Lengkung mendatar
(crooUsrrino)
Diperkenankan maksimlm 1% dari
panjang banlalan
7 Hati/emDUlur Dipelkenankar asal tidakdi Dermukaan
Ve-riliki ketegulan lerlur lbelding slrengtn) 'ebin besar oari 108 kg/cm2.
lVemi.tki reteg--d,r tehan jebih besdr dari 92 kg/.nr. Manpu me-nahan
mo_nen maks'rrLm sebesar e00kg.m.
Bantalan kayu rel ,(ereta api mempunyai keas awei,l alau lain ditentukan
melalui pros.o; penqawelan,
r.7-3
4{\1 /L,z t /
DPP 2017
6,4. PRODUK
6.4.2. PENAMBAT
Penambat yang digunakan adalah penarnbal jenis elastis ganda, termasuk
andas daa aksesoa:snya.
6.5. PENYIMPANAN
17-4
\-ft zt.
DPP 2017
6.6. PENGUJIAN
6.7. PENANDAAN
- End of Seciio. _
*f/ z t,
1.7-5
DPP 2017
T.B
1. RUANG LINGKUP
f) Bagian ioi mencakup pe.syarata. dalam pengadaan dan pelaksanaan
pengelasan las Aluminothemic untuk penrambungan rel.
2) Kontraktor beflanggung iawab untuk pe.gad?a! bahan, peralatan dan tenaga
kerja untuk las Aluminothermic sesuai dengan peasyaratan yang diseb[tkan
dalam spesifikas: tsknis i0i, termasuk pengujian hasil pengelasaa.
SUBMITAL
Sesuai denga.1 ketentuan da'am "Submittal"
T.8 1
DPP 2017
PERSYARATAN lEKNIS
5.1. t!/!ATaRIAL
5.2. PELAKSANAAN
5.2.2. Dokuanentasi
'1) Rgkaman hasiLpengelasan haaus minimal menyebutkan:
- :a.ggal dan Waktu
Lokasi (km)
- Relyang mana
- Grade.el
- temprratul rel
- Nama Korsultaa Pengawas
- Nama Tukaag Las
- Nama lvlandor Las
- \3mor adentifikasi las
- l"{asil pemeriksaan dan *pe pemeriksaan saperti yang dilentukan pada
- Kondisicuaca
2) Dais-daia lair ya.g relevan dengan dapaa ditambahkan se.diri oleh Kontraktor'
:r!aTil,lLll
+f,4',nt
DPP 2417
jarak mininum
Konsultan. Jika didapati panjang re: kurang dar' rel slandar, maka
pengelasan antara 2litik adalah 6 m.
3) Pemotongan rel harus menggunakan mesin gergaji tel dat tidak boleh
menggu.1akan lnesin potong blarder
-'2) Koniraktor tidak diperbotehkan unluk melakukan pengelasan biia kondisi ctlaca
nujan Oan berangin. Kondisi ini dapat menyeb?bkan hasil pengelasat dibawah
kualitas.
3) Kedua ujung rel yang akan disambung harus be'sih dari kotorar.yang akan
' mengurang:-mutu pen-ge,asan. Kedla batang rel diberi pengak! lntuk menjamin
-dal
ttelL:iusan geometiik re'- Kedua .el yang akan disamblrng harus mempunyai
cele! sebesar 22 - 26 mm dan diatur sesuai dengan iemleraiur pada saat
Pengdasan.
4) Lokasi pengelasan rel harLs lerlindung dari pengaruh cuaca, oebu atau
' peng"rri, luhny" yang dapat mempengaruhi pekeriaan pengelasan'
5) Kerataan sambungan d; bagian dalam rel jika diukur dengan mistar 1 mele'
mempunyai toleaansi : 0 mm
6) Pada jaiak 150 rnm dari kedua ljllng rel' lermulaan harus bersih dari m:nyak,
oli, debu dan kotoran lainnya
7) Titik pengelasan hanya boleh dllakukal diantara banlaaal d3n tidak boleh
berjarak kurang dari 6 m dari titik Ias lainnya.
T.8-3
DPP 2017
5.2.6. lirisiing ;
1) Perggerindaan kepala rel menggu.lrkan .nesin geli.da (MP12)
2) Setiap tiiik las yang telah dilas diberjkan nomo' pengelasan dengan
menggunakan cal.
RFNGKOI( rcSAMPING
GESER XE&ING
Hasil pengelasaa pada pr.jaag 1 meter anlara pengelasan bengkok dar gese'
keatas/kebawah 0,4 mm
10) Apao'a pengu.tan perlants gagal raka uji ulr-g har.rs dilaksanarar de gan
.a_, y"ng .-a., sepen; uji penama dengan junlah percontoh oLa kaiuji
periama dari ketompok yang sama. Jika seluluh perconioll uji ulang me'nenuhi
syarat'naka ke,ompo( dlryalakan'ulLs uj
11) Apabila hasil pengujian tidak memenuhi syarat ha.us dilakukan perbaikan dan
penge:asan baru.
a2) Uniuk rel baru loleransi dlusahakaa 0 mm kesegala arah
5.2.8. PeriodeGaransi;
1) Perlo.ie garansi adalah dua ( 2 ) tahun n,!la
sepur.
SUDAH DIBI,CA DAT::: i]JI
T.8-5 L*/,ai
';t/
DPP 2017
Jika las msak I l,ical seperli h36ll pengu:ian ull.asonik gagal dan atau rel patah
selama masa petrallha.aa:l maka Kontraklo, berkewajiban memperbaiki dan
menggantinya.
- End ol Sec'tlor -
T.9
1. RIJANG LINGKUP
1) Bag:an inj mencakatp peGya.atan untuk pengadaan Compromise rail dalam
kontrak ini
2) Bagian ini juga mencakup persyaratan untuk manufaktur,:ole.ansl dirnensi dan
kondisiteknis yang terkait urtuk pasokan produk sepertiyang diperlukan.
3) Ko!.promis Rel harus dipasang pada ial.lf ya.g me.ghubungkandua ,el grofl
prolllya.g akan diguna,<an !.rtuk rel R54 adatah untuk
yang berbeda.Jenis-jenis
R42, Rs4 R33
SUBMITTAL
Sesuai dengan kelentuan dalam "Stbmiilal'
PERSYARATAN TEKNIS
1) Kompromjs reJ terblat dari R54,R42,R33,R25 dan memotong rel yang
ae.ga.tui,]g pada uku.an ya.g d,butohkan. Seaap panjang reJ terganlung pada
ukuran seperti yang ditunjukka. pada gambar.
2) Msterial R42, R33 dan R25 yang dilerlukan hatus diadaka. oleh konkaktor dan
tadak:elsedia .el bart l]ntui menylapkan ael ko$promis. Dimensi rel lama harLrs
sesuai to,eransi yang diperkeaankan.
3) Rakitan relkompromisadalahsebaqaibe,i,(!t:
a) Nlemolong rel R.54 dan Rel R 42 minimal panjarg 6 r'1eter de.g?n gergaji rel.
b) Stapling rel, disoteldan d:lakukan pengelasan unluk menyanbung rei.
c) Rel sisi atas digerinda agar sejajar/datar, dan sisi rel bagian dalam harus
lurus
d) Kedua ujung rel kompromis disiapkan lubang untirk sa.nbungan-
6. PEMA8ANGAN
pemalargan kompromis rel sesual ketontuan daiam 'Irack layivlg lnduding
Tamping'
- End oI Section -
r-------_l---l
I
lsuom otarcrom otsrtlLull
ttrl
t-'
I
I 9-) *flo,
DPP 2A17
T.10
4. SUBMITfAL
Sesrai dengan ketenluan dalam "Submiita/'
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
l) Persyaratan Umum
Balas harus dari batu pecal'r yang diperoleh dari batuan yang iomogea, non
poious, padat, keras dan berdaya lahan tinggi terhadap impaca, abrasi dan
cuaca yang darat dipeloleh dengan cara peleda,(aa, mesia mesin berat atau
manual dimana proses pemecahan rnenjadi balas harus dilakukan oleh stone
crusher.
Pada Iapangan si,rmber batLran (quarry), semaa bahan-bahan berupa kepingan -
aepingan serta bahan-bahan yang dapat fieaugi,(an harus d singkirkan oleh
t(oaltrr kto r
2) Q[a.ry (Sumber Bahan) yang disetu]ui
S.r.ber balas (bal'asl q!a.ry) yang dlpedimbangkan yaltu bila hasalilasll
pengujian rnemenuhi syarat yang dilentulan sebagai berikut:
a. Eallas harus merupakan bat! pecah, mernpunyai kekerasan yang tinggi,
besisi kasar. tidak mengand!ng pelapuka.) dan Udak mengandung bahan-
bahan yang merugika. (debu, kotoran-kotoran d11);
1.10 L
t3] /-.,e t
DPP 2017
5.2. PERALATAN
Peralatan yaig digunakan dalam pe:aksa[aan kegialan iniadalah:
1) Back hoe / loader / Bulldozer
5.3. KONSTRUKSI
1) Pengi.iaran maieriel dapat dilakukan dari quarry atau stock pile ke lokasi
pekerjaaa dengan menggunakaa kereta api atau lruk tergantung kondisi yang
ada.
2) Penggela.an balas dilakukan 2 kati, lapis pertarna seiebal 20 cm dan tapis
be,ikltnya sesudah track layi.g sebagaimana ditunjukkan pada cambar.
.ISETiJ ]UI
SI]DAH OIBACA DAN
T 10-7 L#*,
DPP 2017
T.lt
Pf,MASANGAN TRACK DAN PEMECOKAN AWAL
1. RUANG L:}I€KUP
Pekeajaan pemasangan track dan pemecokan .awal meliputi pengeceran
pemasangan banta,an beton, pemasangan reldan pemecokan awal (HTt).
4. SUBMITTAL
Sesuai dengaa ketentuan dalam 'Srbmfi3f
5, P€RSYARA'AN TEKNIS
5.1, MAIERIAL
1) Bantalan Beton
2) gantalan Kayu atau bantalan sintetis
3) Pena.bat rel
4) Rel
5) Bantalan Beton
6) Las rel
7) Fisl_plate dan kelenqkapanrya
5.2. PERALA]AN
Pe.elatan minimal yang digunakan dalam pelaksa.aan kegiatan in, adalah:
'1) Mesin gilas
2) HTT
3) T.ack gauge
4) Terrpe.atur tel
5) Pan Pualer
6) Bor mesin
7) Rel I\,lover
6) Gergaji Rel
T 11-1
DPP 2017
5.3. KONSTRUKSI
tl* '
SLIOAH DlBACA DAN DlSEIT]U]
DPP 2017
l3) tjntuk $eryanrbutg dua rel panjang (300 mete.) dipergunakan sarnbungan
mekanik (frshplare) me ayang yang d'pacang secara s:lu (sega_is).
14) Pergukumn lebar l.ack dengan track gauge harus d:la,(ukan pada saal
memasang rel. Leba.track di jalur lurus har!s 1067 mm sedangkan di lengkung
sa'(,;aidenO!n lldius.
15) Pemotongan rel ,rarus dilakrka. dengalr gergaji dan ltllng pe.arnpang rel aarl$
siku terhadap as memanjang ael.
16) Melubangi rel dengaa b:ender tid.k boleh dilakrkan dalar,l keadaan apap.rn-
Jika diperlukan, melubangi rel ha,us denga.l bor mesin.
17) Rel harus d,bentuk lengkunE teraebih dahulu sebelum diletakkan di daerah
lengkung-
18) Pada lokasi sambungan mekanik rel, badan .el yang bersenl..rhan dengan
flshp,ate harus dilapisa dengan pelumas, demikian pula dengan lubang-lubarg
baut daaifishplate harus dilap:si dengan pelumas.
19) Samb!.gan mekanik tidak boleh dilelakan di jembatan, terowongan clan
perlintasan jalan.
20) Ja.ak anlara uluag jeaabatan dengan sambungan rel, tidak karrang daai 25 m.
21) Semla sambL:agan rel lsolasi dan rail bond ha,vs dlpasang sesuai percetujuan
Konsultan-
22) Pada lengkungan, elevasi rel luar dibuat lebih tinggi dad pada rel dalam sesuai
Gambar. Peninggian rel dicapai dan dihilangkan secara berangsur-angsur
sepanjang engkung peralihan.
23) Pelebaran sepur pada leagkungan dicapai dengan menggeser rel dalam kearah
dalam. Besamya peleba.a, sepur unluk berbagal tkungaa adalah sebagai
berikLrt:
: tgR\2
snd 1000 (?rn) - n
Stuar = pelebaran fiaxitnum
R = na-rimum panj ang gandur pdda bo g ie lak omotif
R = radius Lengkung
n - krlong garan f lens roda danrel ydng diizinkat (tnm) = Bmm
5.3.3. Pengujian
1) Sebelum lr3€k dapat dipergunakan, ko.t.akto. harus menyerahkan data
pengukuran elevasi rel dan deviasinya kepada Konsulla. selelal.: pemasangan
track.
2) Tol.ransi geomet.i lra6k sete,ah pem.cokan awal adalah sebagai berikut:
Deviasi loletans: Keteranoan
Gauge +2 mn]
-0 mm
Horizontal Alonment 12 mm Per 3 m Paniano
Cross Level 12 mm
Lonqitudinal Level 12 mm Per 3 m Penian0
- E.d of Sectio. -
SUOAH DIBTCAOAN
iI:'Ui
T 1t -4 Lpv 'zt'
DPp 2017
T.72
ITANPA BAIASJ
4. SUBIVITTAL
Sesuai dengan ketentu.n dalan1'Submiital'
PERSYARATAN TEKNIS
MATERIAL
l\4aterial yang akan digunakan untxk pekerjaan harus memen!hi !ntlJk persyaratan
sebagaimana dilentukan oletr spes:fkasi dsri Proyek te.cantum dalam beriku{.
1) Rel harus sesuaidengan Bagiaa T.'1
5) Mu, dan ring harus sesuai dengan JIS Bl1B0, JIS 31181 dan JIS 81256 atau
yaaq setara.
5.2. PERALATAII
Peralalan mlnimalyang digunakan dalam pelaksa,taai kegiaian ini adalah:
1) Mesin Bor Kayu
2) Gergaj, Rel
5.3. PELAKSANAAI.I
1) Bantalan sintetis&ayu harus dipotong secara akurat dan ditakik (coakan) sesuai
dengan dimensl yang tetap dan disyaratkat! sebagaimana terteG dalam Bagian
Bantalan sintetis&ayu.
2) Ba.!ata. sintetis/kayu untlk iembatsl :]arlls diletakan pada flens bagia. atas
gelagar baja pada sudut yang tena, ierlradap as lrack dan harrs berla.ak
seragam seperliyang ditunjukkan pada Gambar
3) Sambungan rel tipe !papun tidak dijinkan berada di alas jembaian baja.
Sambungan .el di sekitar iembatan harus diletakan pada ia.ak 25 ,n atau lebih
dari kedua uj\;ng gelagar utama jembata. sesuai slandaayang bealaku.
- End oa Se.llon -
i1::- Jll'lr
SUDAH OliAir !l)1
T.13
PEKERIAAN ANGKATAN, LIS?RINGAN DAN PTMTCOKAN
{rAMPrNc)
l. RUI.NG LINGKUP
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan peayeaelan ba.ialan beton, pemasangan rel dan
penambat, penyebaran balas, angkal ,isi ik sepur, dan pemecokan.
SUBMITTAL
Sesuai dengan kelentuan dalam'Subm/taf
PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
':) Material balas sesarai de,rgaa Bagiaa t.1O pengadaan Balas. pengiriman, dan
,engeceran
5.2. PERALATAN
Peralatan minimalyang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1) t\,,tTT
2) HlT
3) Donqkrak
5.3. KONSTRUKSI
5.3.1. Persiapan
1) Konlfaktor harus bertanggu,tg j€wab alas kuaitlas pekerjaan setiap saat.
KontGktor akan aemberikan nsinyLrr atalt sUpervrsor !ang kompelen dan
berkual:tas baik selama pe,iode pelatsanaan p"i<erlaar seiara langsung dl
lokasi: .\
2) (ontraktol alarus arelakukan survei dan pengukura. lapangan sebelum
pekerjaan pengangkaian dan pelestrengan diiakukan dlmana pekerjaan rni
n]emerlukan ketelilian, kare.a itu har!s dievaluasi dan disehrjui oleh Konsultan.
3) Pekerjaan persiapar harus dilaklrkan sedapat mungkifi pada siang harisebelum
Pekerjaan diaksanakan
SIJDAH OIBACA DAN I SiT J] .]
,? /r.
DPP 2017
5,3,4. Tolera.si
10) Pada saat penyerahan pekerjaan dari Kontraktor, peny:mpangan pada track
harus berada dalam to:e.a.si sebaqai berikutl
Ukuran
Lebar sepuf 1067 mm - 1069 mm
Cross Ievel maks:rnum 2 rnnl
Puaii.anlTwist maksirlrum 6 n]m per 5 n paniaaq
Looqitudlnat tevel malsimum 2 mm per T0 r eler panianq
Hodzo.!al nraksimum 2 mm per'10 n6te. panjang pada sepur l(irus
11) Peny,mpangan as kack dan elevasi rel dari patck permanen harus berada dalam
balas sebagai benkuti
As track raaksim!m +4 mm
Elevasi rel maksimum +5 mm
T 13-3 9*/.2
l/
t
DPP 2017
5.4. JAMINAN
12) Kontrakto. harus menjamin kondisi sepur dalam jangka wahu satu tahun setelah
penyerahan pekerraan yang melipuii cacat malerial seperti penambat dan
bantalan, deio.masi dai alinyemen $epur dan pgnylmpalgao lain karena
turunya balas-
13) Kontraktor ha.rs menjam:n pengelasan rel dalam jangka wakl., dua aaaun
setelah penyeraaan pekerjaaa. Cacat pada pengelasan rel haru$ diperbaiki
dengaa biaya sendiri.
- End of Section -
T 11,4
//,
DPP 2A17
T.L4
1. RUANG LINGKUP
1) Bagian ini mencakup persyaraaa. untuk pekerjaan rehabilll?si track yakoi,
pembongkaran wesel dan/ala! t,aek panel eksisting uatuk pemasangan wesel
dan/atau track panel bani, termasuk peaba:kan/peageserat alinye;en track
dan/atau wesel serla p€nyambungannya untuk penyelesaian jalur gacda pada
proyek ini.
2) Lokasi, posisj dan elevasi maupun jenis pekerjaan rehabilitasi track ada:ah
sesual de.gan yang ditunjtkkan datam gambar dan/aiau petunjuk yang
dibe.ikan oleh Konsullan.
Sebag;an besa. pekerjaan ini harus ditakukan pada saat Kereta Api tidak
beroperasi (window time) harus dili.du.!i semboyan 2A, 28 dan 2C (3), a:as ijin
dan o)eh DK (PT. KAI) sete.r.pat, khususnya pada pekerjaan pembongkar;n
track panel eksisting untuk pemasangan wesel baru atau sebaliknya, maupun
penyambungan / penggeseran kack panel eksisting dengan track paael baau
untuk penyelesaian jaiur ganda.
4) Kontrakior harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perlengkapan dan peralaaan
yarg d'per-kal untuh nerye'esaikan pekerjaa-.
SUBMITTAL
1) Sesua:dengan keieatuan dalam "Submiltal"
2) Koatraktor harus meaylapkan dan rnenyampaikan kepada Konsultaa dan
Pemberi Tugas !ntuk me.dapatkan lersetujuan mengenai program dan jadwal
ke{a, teamasuk !rl.]ian kerja urlua( koordjnasi dengan pe,<erjaaa teakai! ataupual
ijir serta pengamanan kerja dariPl KAt.
5 PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATER'AL
1) Bantalan Beton harus nemeauhi percyaraian dal?m "Banialaa Belon,
2) Banialan Kayu harus fieaten!hipersyaiatan da:a&,'Bantalan Kayu"
3) Balas larus rrenenuht persyaralandalarr pengadaan Balas',
T l4-l E \X/
hy'.a I
DPP 2417
PEI.AXSANAAN
6.1. UMUM
Bila tldak dis6,!lkan lair, persyaratan pekerjaan ini adalah sesuai dengan BAGIAN
f.11 : PEMASANGAN TRACK
dt
DPP 2017
6.4.'1. Toleransi
'1) Pada saal penyeaahan pekerjaan dari Kon:raklor, leryimpangan pada kack
harus beEda daaam toleransa sebagaiberikutl
Ukuran
Le!l6t seo!rr 1067 mm - '1069 mm
Cmss ]evel maksimum 2 mm
P!nliran/Twls! maksimum 6 mm oer 5 m Daniano
aonoil!dinal level maksimum 2 rnm per 10 meter Danialo
Ho zontel maksirnum 2 mm per 10 rneter panianq pada sepur lurus
2) Penyimpangan as kack daa e:elasi rel dad patok permanel) haru6 berada dalam
batas sebagai ber;kut:
maks,mlm +4 mm
aaevasi rea r.aksimum +5 mm
6.5. JAMINAN
1) Koat.aktor hai.ls menjamln kondisi sepua dalam jangka waktu satu tahun setelah
penyerahan pekerjaan yang meliputi cacat material seperti penambat darl
banlala., deformasi dari alinyemen sepur dan penyimpanga. lain ka.ena
turunya balas.
2) Kontraktor harus mealjamin pengelasan rel dalam jangka waktu dua tallun
seteleh penyerahan pekerjaan. Cacai pada penge:asan rel tlarus diperbaiki
dengan biaya sendirj.
- End of Section -
T.14 3
DpP 2017
T,15
1- RUANG LINGKUP
'1) Bag:an ini meliputi pekerjaan pembongkaran wesel lama dat diganti dengan
wesel baru dirnaaa posisi dan elevasinya seperti dilunjukkaa dalam gambar.
2) Pemasangan weselbaru mengacu pada Bagjan WESEL
3) Kontraktor ha.us menyedlalat tenaga kerja, material, peralatan untuk
penyelesaikan pekerlaan lersebut.
4. SUBMITTAL
Sesuai deogan ketentuar dala.n 'Submittal"
PELAKSANAAN
PERSIAPAN
'1) Kontraktoa harus melakukan survei dan pengukuran lapangan yaag dipe.lukaa
sebelum pekerjaan pemindahan karena pekerjaan tata letak mempersyaralkan
ketelilian yang harus dievaluasi dan disetujui oleh Konsultan.
2) Pekeiaa. persiapan ha.us dilaklkan sedapat mu.gk;n pada 6iang harisebelum
pekerjaan dilaksanakan.
3) ftrelengkapi tenaga kerja, dengan perkakas dan peralatan yang diperlukan yang
siap pakai untuk melaksanakan pekerjaan, bersama dengan bahan-bahan yang
diperlukan untuk pekerjaan.
4) Bendahara material harus melakuka. pencatat?n aset pasca pembongkaran.
E A ,/t
DPP 2017
- End of Section -
T.16.
1. RIJANG L!NGKUP
Eagian ini melipuli pembe.ian dan per.asatgan 8u3er stop di Iokasi da, jumlah ya.g
dila./irilkan pada gambar.
SUBMITTA!
Sesua! der'r9an kelentuan dalam "Submittal"
PERSYARAIAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
Harus sesuai de.gan persyaralan sebagai ieikut.
1) Rai's: grna,(a:l rel R42 ya[g ada tersedia di lapangan.
2) Hook Bolt: sesuaidengan JlS, B 1178 Type L, Ke:as M42.
3) 3aut, murdan ring haals sesuaide.gan JiS B 1181 danJlSBi2Sl,Tipe2
4) Clamp plat:aka. dibual menggunakaa tlahan yang sesuai dengan JIS G 3101.
Dimensa sepe.ti dii.rnjrkkan pada gambar.
5) Bolti harus sesL:aidengan JlS, I 1 180 dan JIS g 1 181.
6) ?:pa: harus sesuai de.gan JIS G 3444 dan ha,us diga,vanis sesuai dengan JIS
H 8641.
1) Bantalan Kayut ses!aidengah Bagian Banlalan kayu.
Ballast. sesuai dergan Ba3ian pengadaan Ba.last dan petgece.an L /
t'[" /'
8)
6
T.16.1
5.2. INSTALASI
5,2.2, Ballas
1) Peayebaran 8alaas harus gesual dergan persyaralan yang diter,iukan dalam
Bagian Balas menyebar dan persyaratan yang dltentukan disini.
2) Ballas harus menyeba. dan diratakan seda dipadatkan, dj lokasi dimana
bantalan kayu akan diletakkan. Angkatan pemecokan tidak melebihi 1S0 mm
masing-masing. Setiap angkalan harus dipadatkan dengan memecok di bawah
Fantalan.
3) Bantalan kayu harus ditetakkan di tempat, diikutj oleh instalasi penyangga
s:o!per. dan balas akan diseba*an dan dipadatkan dalam angkatan tidak
me,ebali aalai da atas.
4) Kont.aktor tidak akan merusak stoppe. penyangga saat penyeba.an dan
pen1adala, iapisan akhia.
- End o, Secl'on -
T.16-2
e//,,
SUOAH OIBACA OA.N OISiT!]UI
DPP 2017
T.77
TAMPING DAN TINISHING TRACK DENGAN MESIN MTT
.1.
RUANG LINGKUP
1) Bagian ini meneakup persyaratan untuk pekerjaan tamping da. finiehing track
dan wesel baru yang terpasang pada jalur l(A yang baru. iermasuk tra;k dan
,resel baru yang terpasang pada jalur eksisting dengan meaggunakan
mesin
NIT'I (Multi Tie Tampor) se$uai dengan atiyemen track yang dipeitjhatkan dalam
gambar dan melakukan perapiha.l p,ofil balas dengan mesin pBR.
2) Peke{aan ini mencakup semua survey dan pengukuran yang diperhka. unluk
melaksanakan pekerjaan MTI, dan pekerjaan insidentat lainnya untuk
penyempurnaan pekerjaan track, bila dipearkaa.
3) Hasil pekerjaan l.ack yang telah diiamping, disamping harus memenubl
persyaratan a,inyemen track akan d,sajikan dalam bentuk data ukur vertikal dan
horizonial alinyemen.
4) Pekgrjaart penadatan akhir termasuk uji coba operasi dan pemadatan kembali
harus mencakup segala sutueidao gengukuran lapangan yang diperlukan untuk
melaksanakan peke.jaan, dar operasi :nsidenti, lainnya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
5) Tidak diperkenanka. urtuk merrtl,lai pekerjaan perapihan permukaan dan
pemadatan, alau lidak diperkenankan untuk meletakkan material track di atas
peamukaan ba:as awal, kecuatijika telah disetuj!i oteh Konsultan
6) Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bah?n, kereta MTT, da. peralatar:
pendLrkung ya.g diperlu{an untuk melaksa'1al a- pe<erjaan iri.
SUBMITAL
1) Sesuaidengan ketetilaa da:am ,Submittal,.
2) Kontrakto. hatus menyiapkan dan menyampaikan kepada Konsultan untuk
mendapatkan persetujuan menoenai program dan jadwal kerja, terma6lk
penyediaan material balas, kereta MTT untuk koordinast denq;n oekeriaan
lerlait ataupJ'1 ijin seta pengarralan kei_a d6r, pT KA.
PE7'(SAYARATAN TEKNIS
5.i.
'!IATERIAL
Balas harus memenuhi persyaratan pada Bagjan :SALAS
t, { l-.€ /"
'vt
f -77 1 SUDAH OlBACA DAN IISETU!
DPP 2017
PERALATAN
Peralatan minimalyang d'glrnakad dalam pelaksanaan kegiala.l lni adalah:
1) MTT
2) PBR
PELAKSANAA.N
62 TOL:RANSI
1) Pada saat pe.ye.ahan pekerjaan dari Kontrakior, penyimpangan pada track
harus berada dalam toleransi sebagai berikrll
Ukuran
Lebar seour -
1067 mm 1069 mm
Caoss level aaaksimum 2 mm
Pr.liran/Tv,/ist maksimum 6 mm oea5 m Daniano
Lonqrtudinal evel maksimum 2 mm oea 10 meter oaniano
Ho.izontal maksirnurn 2 mm pea l0jrelel-lranianq pada sepur lurus
:Ei jrl
L//"zt
SUDAH DIAACArlr.
111 2
DPP 2017
2) Penyimpangan as liack dan etevasi rel dari pa:oa permanen harus berada dalam
balas sebagai baikLrtr
As track maksimum "t4 rlr'l
Elevasi rel maksimum +5 nm
JAMINAN
1) Konaakio, haius menjamin kondisi sepur dalam jangka wal(u satu tahun setelah
pe.ye€han pe,(erjaan yang meliputi 6acat material seperti penambat dan
bartalan, detrmasi dari alinyemen sepur dan penyimpangan lain karera
lu.unya balas.
2) Kontrakto. harus menjamin pengelas?n rel dalam jangka waktu dua lahun
setelah penye.ahan pekerjaan. Caaai pada pgrgelasa.r rel harus diperbaiki
dengan biaya sendiri.
- End of Section -
T 17-3
B { l,zt'
DPP 2017
T.1B
PEMASANGAN MMBU-RAMBU
1. iUANG LINGKUF
'1) Bagian ini meniakirp persyaratax lntuk pemasangan barlr dan pemeliharaan
rambu-rambu ata! na*a jalan y\A yang ada selan]a pekerjaan, termasuk
pembratan dan penasangan rambu-rambu seme,laaaa dan I atau peringatan
uatrli keama.aa, pengamanan dan keselamalan ke.ja yang diperlukan seperti
,ang d s€oJrkan dalam spes'iikasite<nis il.
2) Pernasangan aambu-rambu baru ha ..rs dilakukan lada loiasi yang sesuai
dengan tanda dan semboyan yang diperlihatkan serta sesuai petunjuk Ko.sualan
dengaa koordinasi bersa,na PI (Al. Rambu-rambu yang ada akan teaap
diperguakan sepanjang tidak bertentargan dengan kondisi dan situasi jalu.
ganda yang baru dan telah mendapat pe.setLrjLlan dari Pf KAl.
3) Kontraklor harus hembongkar kemba:l semua rambu-rambu sementara dan
mengeluarkannya dari lokasi kerja setelah pekerjaan selesai dilaksanakan
4) Kontraklo. harrs me.yediakan bahan, peralatan dan ienaga kerja unluk
me,aksanak?n pekealaan ini.
4. SUBMITTAL
Sesuai dengan ketentuan dalam "Srbmiital'
PERSYARATA}.I TEKNIS
Rambu rambu yang harus dibuat dan dipasang meliput rambu-rambu berikut:
1) Ranbu-aambu keberadaan proyek terbual dari konskuksi kayu-
2) Rambu-.ambu peringalan berkaitan dengan pengamanan pelaksanaan
pekerlaan terbuat dari papan kayu dengan ukuran mencukupi unluk dapat
terlihat oleh pekerla atau ora.rg yang berlepentinga. didalam areai p.oyek.
3) Rambu-aarnbri pembatasan kecepalan.
4) Papan lengkLrng, papan kelandaian dan lain-lain
5) Me..buat patoi-patok baru KI!,4/Hlvl sesuai slandar PT. KAI
PELAKSANAAN )
Survei bersama untuk penentuan lokasi rar,rbu-rambu permanen untuk operasi KA di
jalur KA baiu.
- End ofSeclion
5{/'z t''
T.18 1
T.19
BANTALAN SINTXTIS
1. RUAN6 LINGKUP
4. S'JBIVITA'.
5. BANIALAN SINTETIS
1) Santa:an sintetis adalah suatu p.odLtk banlalan ya.g terbuat dari bahan sinletis
untuk menggantikan bantalan kayu.
2) Bantalan sintetis har:Js dibuat menggunakan malerial vang lerd,ri dari materi€l
utama yaitu serat frber dao urethane re6in, jl.lga beberapa bahan kalalis daa
foaning agents.
3) Banlalan sinietis ha.us diproduksi dengan .etakar ampregnasi agent (g/ass rrer
deaga! !.elhane res/, dan agent additive) yang menerus alau
menggabungkannya pada cetakat foamlng.
2) Keiik. ada kerusakan pada prod!k seperai tldak mem€nuhi spesiftkasi cJan pert!
pengganlian, harus seger),r mengganti produk agar klnerja dan jadwa proyek
iidal terganggu.
T.19 1
.z g ,tl *,
6. PERSYARATAN TEKNIS
3) Bentuk
3a.lal.n sinaeiis harls dibentuk dengan benar dan bebas dari kerusakan atau
karrt dan i.lti yang lidak kokoh. $elain hal diatas, baniatan sintetis harus bebas
dari glncangan, kelerpisahan, siEtpul berongga dan kerusakan kompresi atau
kerusakan ,6itnya.
Klasiflkasi banialan s;ntesis dapat digolongkan sebagai berikul I
MUTU BAHAN
1) Banlala. slntesis harls d:bentuk dengan benar dan bebas d;.i kerusakan atau
karat dan inti yang ti(ak kokoh. Selain hal di atas, bantatan sinlesis ha,us bebas
dari guncangan l.ete/pisahan (spfts), simput berongga (llollotl lrrois), kerusakar
kompresi atau kerusakan lalnr,la.
2) Banlalan Sintes:s ha.us bebas dari keretakan, cetah (/issure), metep.r! {btisaer),
ke.utan (wr,"kle) dan iidak ratanya bantala.l ketika diqunakan.
1.19 2
SUDAIi DIBIOA
irS!IIJ!
'AT
3) Pada $aa: pengi.irran. naleaialyang diperlukan harus sudah diproduksi dan siap
altlul pema$angaa. Mateaial tldak lagi membutuhkan pemotongan atau
pengepasaa kembali berdasarkan kondisidan lujuan penggunaan yang sama.
4) Bantalan $inael s ha.us dirat untuk perliodungrn pada aspek. kualitas
penamp::ar.
6.4. PENAMBAT
6.5. PENYIMPANAN
1) Pengepaklan banla:an harus dibua: menyesuaikan metode yanq spesifik sesuai
pesanan daa disetujlri oleh Engineer
2) Pengepakan daanlara bantala. da$ stoel gkder lop tlange hatus d:pakai lntrk
menyeiuaikan supe,elevasi (cart) dari ?aca te.seb*. Material dari ,engepakan
haru. sama kxa'iaasnya seperii bal.]talan sinieiig
3) Melode fenyimpanan dan handle bantalan sintetis pada lokasi konskuksi harus
dilek!:kal dengaa cara yang dapai mena€gah keru$akan daa penur!nan mutu.
4) Urutan untuk banlalan sinietis yang digu.akan harl,s ditempatkan sesuai dengan
ukuran yang teriera gada gamlar alax sesuai instruks: Engineer,
5) Kont.aklor harus meme ksa ba.tal.. dan a;al pena{bat pada saat bantalan iiba
di lokasi pekeiean untuk raemastikan telah sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan
6) Apabila bantalan dan alal penambat rusak, hi:ang, atau tidak se$uai lersyaralaa,
sesegera mungkin haaus dilakukan penggant;an, sehingga peri6.mansi pekerjaan
dan jadwal tidak terganggu.
PEMASANGAN
'1) Kontraktor haftrs melak!kan inspeksi pada Uap bantalan sinietis sebelum
instalasi untuk memverirk3si bahwa banlala0 sintetis telah sesuai dengan
spesiflkasa.
2) Pemasangan bantalan ke girder besiharus dilakukan dengan baut dan mur yang
ditunjukkan dalam garnbar dan sesuai dengan JIS B 1180 atau setara dengan
JIS B 1 '8'1 atau sesuai inskuhsi oar Eng'reer.
3) Bantalar sintetis harus dipasang ,nemakai cara yang spes'fik sesuai instruksi
dariEngineer.
6.7. PENANDAAN
Nan]a proyek dan waktu selesaanya (bulan/ lahun) proyek harus dicaniumkan pada
banlalan.
- End ot Seclioo -
a? 6 ,b /, ,,.
\24
PENAMBAT UNTU( BANTALAN SINTETIS
a. RUANG LINGKUP
1) Bag:an ini mencakup persyaratan 0n1ltk pengadaa. dan pengiriman penambat untuk
bantalao sintetis seata ,engadaaa banlalan siniesis untuk dipasang pada bantalan
sinteiis
2) Bagian inijuga mencakup persyaratan kuatitas baja, produksi, tole.arsi djmensi da.
kondisi tekn:s yang berhubungan dengan penyediaan produk.
A 36 Slrucllrai Sleel
. Ja!a.ese :nduslr:al Stardard (JlS):
4. SUBMITAL
1) Beikui adaaai komposisi dari salu set p€nambal untuk saiu bantalan sintetis :
T.20-1
PERSYARATAN TEKNIS
6.1. MATERIAL
6.1.1. Base plate harus sesual dengan JIS L 1110atar setaIa, dat harus diproduks: dari baja
gutung
6.1.2. Screw Spike harus dibual dengan JIS E 1109 alau yang setara dan harus digalvani3
sesuai denga! JIS H 864'1. Tabet 1, ketas 2035 (Kode: HDZ35). permukaa. ga:vanis
haius rapi, ha1us, bebas dari tonjolan, tetesan, retak alau cacat lainnya. Ber,kut adslah
laoe, to e_ars'o _nensl Screw Spi<e'
"fabel 19.2 Tolera.si Dimensi
Kateqori Toleransi
Diameter Sha.k i 0.5 mm
Kepala t 0.5 mm
Panjang dibawah kepala ke 13-0 mm
titlik
Tebalkerala t 1.0 mm
Sudut baqian bawal, kepala t 1.0 deoree
6.2. PENYIMPANAN
1) Pada base plate, screw spike, spring washer dan perangkat penambat lainnya yang
terdapat ke.usakan, tidak memenuhi persyararan dan membutuhkan penggantian
aiau perbaikaan, maka perbaikan a:au penggantian segera dilakukan dengaa
pembiayaao oleh Koniraktor.
2)) Simpan dan handle perangkat penambat pada tokasi konstruksi untuk menghindari
kerLrsai-an dan penurunan mirtu.
3) Penandaan pada base plale dan screw spike hal
- End ofSe.iion -
1.2C 2
T.2t
JALAN LAYANC TANPA BALIIS
1. SUANG L!].ICKUP
1) BaSirn dari peker.iaan lni terdiri dari .jal.. rel lanpa balas dan bantalan beton
dengen beton sebagai sLtb-slr!ctla.e.
PERSYARATAN TEKNIS
3.1. MAIERIAL
1) Kuat tekan beton mi.imal setelah 28 hari adalah 35 i,,lpa.
2) Kuat tarik mi.imal setelah 28 hari adalal! 3,2 Mpa.
3) Tingkat le,ecakan (siumpJ betor adaiah 160 - 210 mm.
4) Mutu tulargan belon adal€n BJTD 10.
5) [,4inim!m di?meter untuk tulangan beton u]ir adalah 13 mm (D'13).
6) Tulangan gesea dapat berupa ba.t! dengan diameter 10 mm atru lulaagan bala
D13 dengan jarak 150 mm.
PELAKS,ANAAN
7) Sebelum dilaklkan pengeco.an, rel beser{a asesoiisnya harus terpasang diatas
banlalan beton sesuai delgan koordiaa! dan elevasi desain.
B) Toleransi pemasangan relmengacu pada bab pengadaan rel.
9) Rel dan asesorisnya harus ditutup selama peagecorrn bedangsung..
r ?1- ?yv c€ v,
T,2Z
a. RTJANG LINGKUP
1) Bagian i.i
terdiri dari penyedaaan, prodrls,. pe,.rgujaar dan keperluan
dokumentasi untuk menyambung rel denga! e/ectic llash
but welding in-$itu.
2) Seluruh proses penyambungan dilakrl(.. secara ctootalls. dikgrkol olel
komputer dengan grafik yang mereJ<am para$eier las selama proses.
4. PERSYARATAN TEKNIS
4-1- MATERIAL
Mutu reluntuk EJ menggunakan R350 HT.
4-2. ?OLERANSI
BENC(O(KE6AMPIN6
Garnbar 21-:1. Sambungan Bengkok Samping
,rr?r{ /
2) Hasil pengetasao pada panjang 1mete. anlara pengelasaa geser kesamping
0,0 mm.
GESER{ESAMPTNO DA!A,1,
112-)
A
f/'''
6) Calah maksimum pemrukaan rel seteaah pe:lggerindaan selesai,
maksimum 0.2 mm padajarak 200 rnm
?o0 Hx
,,,?y/* v,
Gambar 21.7 foleransi Sambunoan Rel
14) Apab;la hasil p.ngljian tidak rnemenuh-i syarat harus ditakukan
perbaikan da,t pengelasan baru.
5.'1. MetodePengukuran
Kuantitas yang akaa diukLlr untuk pembayarah harus berdasarkan angka aktual
dari Uash butt yang ierinstal dalapangan
* End ofSection -
,,,?{ /* /,
T,23
1. RUANG LING(UP
2) Semua pekerjaan open daain harus sesuai dengan garis, level, lapisaa dan
dimensiyan3 ada di gambr..
SUBMITAL
PERSYARA:AN fE(NIS
5.'t. MATEiIAI
1) Baian dasa. seperti batu kerrkjl dan pasir berbutir kasar harus sesuai dengan
persyaaaaaa yang ditentltkan_
5.2. PENGGALIAN
1) Penggalian harus dilakLkar sesuaidengan pe,syaratan yang sesuai.
2) Penggalian harus dalaklkan pada garis da. lapisan seperii yang ditunjukkan
pada gaFrtar, dan harus mencakup pemindaha. dan pelepasaa bahan yang
!;iklasifikasikan sebagai bahan yang tidak sesuai.
2) Ketebalan layer timbunan tidak boleh lebih darl 30 cm dan harus dipadalkan
dengan peralalan yang sesuai.
5.4. PELETA(AN
Standar pekerjaan pada oper arain ha.!s dis.rsun dan dibangun dengan hali-lrati
sehingga bagian atas permLrkaa. bisa digabungkan dengan lancar ke dalam trotoar,
sistem d.ainase yang ada.
- End oJ seclion -
a.23-2
bI h"" /,,
"t24
FRENCH DRAIN
1. RUANG TINGKUP
1) Bagian ini mencakup persyaratan untuk pergadaan dao penyedian French D.aan
di slasiun dan tanggul baru dan jalur gabion ya.g ada pada garnbar.
2) Semua pekerjaai French drain harus sesuai dengan gads, level, ,apisan da!'I
dinensi yang ada di gambar.
Materiats
Woven Fabric
Geolextiles by Pemittivity
1.24-1
' Japanese lndustrial Slandards (JlS)l
4. SUBIlIITAL
5- PERSYARATAN TEKNIS
MAlERIAL
2) Kekuatan Tarik kawat ba]a tdak boleh kurang dari 410 N/mm'1dan tidak boleh
lebrh dari 510 N/mmz-
3) Tabel dianeaer kawat, to:eransi dan massa je|is Zinc :
Physical Properiies
SUDAH D EI;i J
I\r6chanicat Properiies
lesUvl€thod Standard
Tensjle St.ength ASTM D45S5
(Wido skip)
Mullen Burst ASTM D37E6 2.5B [,,tpa
Elongation (Wide sarip) Asti,,l D4595 500
Puncture ASTM D4833 530 N
(U.S. Rod [,,lethod)
4.24-2
t, I l'2"
Hydmulic Properiies
Test Metl'rad Standard
Poor Size ASTM D4751 0-15 mm
(Apparent Openi.C)
Water Flow Rate (Veriical) ASTM D4491 88 l/m?sec
Pe.meability ASTM D4491 0.32 crrsec
- End ot Secllon -
1243
) {/t /'
DPP 2017
BAB 4
JEMBATAN DAN BOX
CULVERT
1.1
BETON STRUKTUR
1, RI.JANG LINGKUP
a. llrairn
Pekoalaan yang disyaratkan datam bagian ini mencakup seluruh pe,aksanaan
struklur beto , termasuk penulangan beton, maleria: belon, pekera terampil
dalam pelaksanaan pengecoran beton untui pekerjaa. yarg berhubungan
dengan pekerjaan sipil, jembatan, bangunan gedung, bangLrnen fasiftas jalur KA
dan bangunan lainnya yang terkait sebagaimana d:llniukkan dalam gambar.
Peke.jaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoran
bBton, pemoanpaan air {kecua'i pondasi tiang bor), pembuatan ianiai kerja,
pembesian. pemasangaa bekisiirg, pembersihan bagian yang akan di cor beton,
pengecoran, pemadalar belon, sanpling unluk uji beton, finishing pe.mukaan
dan pemeliharan beloa.
I\,rlLlu beton yang digunakan harrs sesuai dengan konkak keria sebaqaimana
dii:rnjukkan dalam cambar atau bagian lain yang berhubungan de.gan
Spesifikasi ini, alau sebagaimana diperintahkan oteh Konsuiian.
b. Persya.alan belon dari SNI 03-2A47-2OO? dan PBI 1971 harus dileraptan
sepenultnya pada semua pekerjaan beton yang diLaksenakan dalam Kont,ak rni.
Apebila ierdape: pedenlangan dengan kelentuan da:am Spesiilkasi ini maka
yang ha.us diglnakan adalail kelentlan sgesifikasi ini.
c. Penerbllan Deiail Pelaksanaan
Detail pelaksanaan untuk pekerjaan belon yang tidak disertakan dalam
Dokumen Koatrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oteh Konsultan selelah
peninjat,an lancangan awal lelah selesa, dilaksanakan sesuai dengan Bagian
U.10 da.i Spesifikasi ini.
fl*,'P'
1.1-1
AAS']TO :
4. TOLERANSI
a, Toleransi Dimensi:
1) Panjang kese:uruhan sampaidengan 6 m. +5mm
2) Panjang keseluruhan lebih dari6 m +15mm
3) Panjang balok, pelat dek, kotom dinding, aiau anlara -0dan+10mm
kepalajembatan
b. Toleransi Bentuk:
1) Persegi (selisih dalam panjaflg diagonal) 10 mm
2) Kelu.usan atau lengkungan (penyimpangar dari qaris 12 mm
yang dirnaksud) untuk panjang s/d 3 m
3) Kelurusan atau tergkungan uniuk panjang 3 m _ 6 m 15 mm
4) Kelurusan atau lengkungan untuk panjang >Cm 20 rnm
c. Toleransi (edLrdxkan (darltitik patokan):
1) Kedudukan kolom pra-cetak dari rencana 110 mm
2) <edLldu(ar pe.rrukaan hor,zonta, tari teTcd-a t10mm
3) Kedudukaa permukaan vertika: dari rencana 120mm
).1,2
t/"€ g_ r.
SUOAII D]9ACA IAN ,IJ3TI ]J ] ]
DPP 2017
5, SUBMITTAL
6. PERSYARATAN TEKNIS
6.1. MATERIAI
6.1.'1. Sem€n
a. Semelr yang digurakan untuk pekerjaan beton haruslah jen:s semen porlaod.
ya.g memen.lai AASHTO [185-45 kecual] jenis tA, A, 1,lA dan :V. Te.kecuati
d pe'(enan,(ar oieh KonsJltan. l-l,1an lcmbalar (addtrye) )a19 oapal
rrerghasilkan geleTbung udard dda,n cdnpLral Iioaa bo p'r d gLra{an.
J.1,3
{lz g z'
suoAt DrtAcA :it,':- I
1 l
DPP 2017
b. Senen yaag digurakar hanya satu merk drj jeais ss.nen ?odland, lerkecuali
diperkenankar oleh Konsulta.L
c. Penyimpanan dan Periindu.Iqan Bahan
1) Bahan semen iarus disimpan unfuk mencegeh kerusakan, alru inirusi
iahrn rang mengganggu.
2) Untuk penyimpanaa semen, Konlraklor harus meryediakan iemrai yang
tahan ouaca, kedap udara dan mempu.yai lan:ai kayu.
3) La.tai tempal peny,rnpanan harus :ebi1 tiaggi dari tanah di sekilarnya dar
dilulup dengan lembat palyelhylene (plaslik). fxmpukan kanlu.g sefller
harus selal! ditutup dengan lembar plastik.
4) Seliap bahan yang telah lerganggu atau lerlon:aminasi tidak bolel
digunakan unluk pernbuatan beion.
8,1.2. A I r
Alr yang digura,€n da:am camruran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya
haruslah bersih, dan bel.ss darj bal'tan yang merugikan seperii; minyak, garam.
asam, basa, gu'a atau materialorganik,
Air yang diuji harus memenuhi kelentlan dalam AASHTO T26. Air yang diketahui
dapal diminum dapat digunakan tanpa pe.gu.iian. Apabila terjada keiag$.aguar aias
mulu airyang diusulkan dan pengujia! airsepedidiatas lidak dapal dilakukan, maka
haals d;lakukan perbandingan pengujian kual lekan morta. sefien * pasia dengan
rneaggunakan ak yang diusulkan dan memakaiair suling alau mirum.
Ak yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan morlar denqan air tersebut
pada umur 7 haridan 28 hari minimum 90% kuat tekan moriar dengan air sulinq atau
minum pada periode perawalan yang sama.
6,1.3. Agrsgat
a- Gradasi agregat kasaa dar hatus harus memenuha ketenluan yang diberikan
dalam TabelJ.l,l-
label J.1-1 Gradasi Aqreqal
Pelsen Eerat Yano Lolos tlnhrkAoredal
AS]M (mrn) Halus
2' 50,8 100
1112" 3Sj 95 -100 100
25,4 95 - 100 100
3W 1B 35-70 90 - 100 100
'112', 12.7 25-60 90 - 100
3/8" 100 10-30 4A-70
No.4 4.75 95- 100 0-5 0 10 0,10 0-15
No.8 2,36 0-5 0-5 0-5
No.16 118 45,60
No 50 0,300 10-30
No 1oo 0.150 ?- 1A
b. Agregat kasar h6rus dipilii h,agga lkuran parUkel terbesar tidak tebih darl 0,25
(nol koma tujuh;ima) dari ja.a,( ,rinimum antara baja tulangan alau antara baja
tulangan dengan acuan, atau celah,aelah lainnya di mana beton harus diaor.
c. Agregai ullLk oekerjaan oeror harLs tero rlddfl part'kel ydrq ber.'l ,erd5 kuat
yang dlperoleh dengan pemecahan balu (rock) dar! pisk sungal
t.l-4
tl, L /'
SIJDAH D]BIOA DAI] i ;i'iL]T]
DPP 2017
d. Agregai harus bebas dari bahan orcanik sepertiyang ditunjukkan oteh pengujia.
SN: 03-2816-1992 dan harus memenuiti sifat-sjlat lainnya yang djberikan aa:am
"fabelJ.1.2,
IabelJ.1.2 Si ai Ag.egal
Batas Maksimum yarg diijin,Gn
MatodE
sllat-sifat uhtukAoreoat
Pengrii.n
Keausan Agregat dengan 'lalus
Sll:2417:2003 40%
Kekekalan Beniuk Balt
10 0,6 - natrium 12 %- natrium
terhadaF Larula! Natr:un SN: 34C7:2008
15 % - magnesiun 18 % - mBgnesium
Sulral ala! Maqne-sium Sl,lllat
Gunrpalan Lempu.g da.
Parlikel vano i\,,ludah Pecah
sNt03-4141-1996 3% 2%
5 o,{
uiil]k kondisi
Sahan yang Lolos Ayakan irarum,3 unlul
No200 sNl 03-4142-1996 1,^
,.1-5
{/n L I
DPP 2A17
6.2.3. KetentuanSifat-sifatCempuran
a. Sduruh beion yang d;gunakan dala.'l peker.jarl harus memenuhi kuat tekan dan
' "slomp" yang dibuluhkan sepertiyang disyaElkan dalam Tabel J.1.4. ata! yang
disetujui oleh Konsullan, bila peagambilan conloh, perawa:an dan peng.ttiao
sesuai dengan SNI 03-1374-1990 (AASHTO T22), pd M-16-j996-03 (AASTIO
T23), SNt 03-2493-1991 (AASHTO T126), SNt 03_2458_1991 (AASH:O T141)
Penggunaan mulu beton har!s disesuaikao deogan gambar kerja.
TabelJ.l.4 S:fat lvlutu Beto.
Tegangan fegangan
NO Ele.len Struklu. Kamkterisllk Karaktetuiik Uj, SIump
Uji Silinder Kublls (or) (cm)
lfc) (IrPal
1 Eeton Pra legang (l-Gir.ier, U-
G:.der aano Pancan!) 45 500 8 r:2
2 30 350 18 t2
3 Kep3b liargl Pile Cap, ?ital
P,et Baloi Melintanq/ Cross
Be am, Kapala Pila Piet Head,
Pelal Beton Bertulang/ RC 25 300 1a t2
P/ala, Pelat Lantai, Diafragma,
Belon yang tidak memenuhi kete,:luan ,srlrrp,, tidak boleh digunakan pada
peker.aan, lerkecuali bjra Konsultan n-e'lyetuju r]ra oataFr kLant,ias kecrl ;rtuk
bagian terlertu khususnya konst.uksi r:nga1/ se(Lnoer. Kelecakan dan lekstur
campuran harus dibuat sedemrk'an rupa sehingga belo.r dapal dico- pada
pekeraan tanpa menbertuk rorgga, ceal, dan geembung uoara. Saat
pembongkaran acuan diperoleh belor dengan pe*nukaan yang iala, halus dan
padat.
Bilamana pengujian belon berumur 7 hari menghasiikan luat ae:on di bawah
kekuatan yang disyaratkan dalaan Tabe, J.1_4, mak6 Konkaklor tidak
oiperkeran€n mengecor beton leorh tarjul sanpai penyebab dan ha>it yang
rendah tersebut dapa: diketahui dengan pasti dan sampai telait diambi,tind;ka;
yang menjam;n bahwa produksi beton memenuhi keleniitan
rang disyaratkan
dalam Spesifikasi. Kuat tekan beton berum!.28 harl teng ld;k .n;menuhi
ketenluan ya.g dlsyaratkan, harus dilakukan perbaikan (pambongkara;l dan
penggantian). Kekuaian belo. dianggap tebih kecil dari yang disyaratkan
i.1-6
lt
1f'"L/'"
SUDAH DIBACA DAN DIS:;iJ.]!I
DPP 2017
:.1.-7
t/. L t''
SUDAI] D BACA DAII O]SET]]JUI
DPP 2017
6.2.6. Pencanrpuran
a. BEton haaus dicarap$ dalam mesin yarg dijalankan secara mekanis dari jenis
dan ukuran yang disetljuiseilnggg dapal me.jamin distribusiyang meraia dari
seluruh bahan.
b. Pencarnpur harus dilengkap, dengan tangki air yang memadai dan alat ukrr
yang akurat untuk menglkur dan mengend€aikan jumlah air yang diguaka.
dalam setiap penakaran.
c. Pertama-tama alat pencamplr harus dilsi dengan agregat dan semen yeno ie,ah
ditakar, dan selanjltnya alat pencampur dila:ar.kan sebelum air ditambahkan.
d. Waklu lenaampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
aemparan bahan kea:ng. Seluruh air yang diperlulan harus dimas.rkkan sebelum
wakh pencampuGn lelah be,iangsung seperempal bagian. Waklu pencar,lpuran
unluk mesln berlapasilas % m3 atau kurang haruslali 1,5 meoil unluk mesin
yang lebih besar wakl.r harus ditingkatkan 15 detik uoluk Ia! penambahan 0,5
6.3, PELAKSANAANPENGECORAN
1.1,8
t ln & /:
SUDAIi DIBACA OIN OISEIIJJUI
DPP 2A17
6.3.2. BekistinglAcua.'
a. Bekisting/ acuan da. perancah (penopang bekisting/ acuan) beton haaus
mampu/ cukup kilat. lidak melendutl be.gerak saat menahan beban cairan beion
selama pelaksa.].an pekerjaEn dan menl'6min ukumn yang dicapai sesuai
kelentuan sebagai&aoa tercanlum dalam spesifikasi ini, Konhakor ha s
membral perhlllngan dan gambar kerja uniuk mendapat pe.selujlan tedebjh
dahulu dar: Konsultan, sebelum dikonslrlksl dilapangan
b. Acuan daritanah, bilamana disetujui otel^r Konsultan, ha.us diberttk da,i galian,
dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipolong seeara manual sesuai
dimensi yarg diperlukan. Selurui koloran tanah yang lepas harus dibuang dan
se,uruh bidang/ sisi acuan tanah yaag akan kontak dengan coran belon ha.us
diberi adukkan beton K-175 {beion t\rmbuk) setebal 10 cm agar kedap air
sehingga cairan dalam beion tidak meaesap kedalam tanah_
c. Acuan dari kayu alau baja dengan sambungar.t yang kedap dan kaku lntuk
mempertahankaa posisi yang diperlukan se,ama pengecoraa, pemadatan dan
perawalan,
d. Jenis bek)sling kayu Frg dlgunakan :
'1) Untuk mempero:eh linishing yang sangat bagus, seperli bagian sudlt, baton
expose dan tidak memerlukan perbajkan. pekerjaaa ini dianiaranya:
pengecoran pilar, abulmen, parapet, dan lain-lain. Cetakan yang djgunakan
tipe multipiekporr/m tebal 18 mm.
2) lJrtuk betor yang masih pertu finishing cat, cetakan yang digunakan adalah
mulliplek tebal 12 mm.
3) uat.k beloa ]€ng ..asil't perlir iinisling plesle.an dan acjan. Cetakan yang
digu.akai adalah .t.lltiplek iebal9 mm.
4) LJ.tuk beton yang lidak pe.lu finishing sepe.ti pondasi, s/ool Cetakan yang
diglnakan adalah rnuitiplek tsbal9 mm.
e. Perancah untuk menyokong beiisting/ acuan hams digunakan jenis nracale.7i
daal lidak djperkenaitka. menggunaka. jenis kayir gelugu kelapa dan bambu.
Pera'rcah harus kuai. ,€ku,lldak bergerak saat menahan teka.lan cairan belon
j. Beiisting/ acuan harus ditrat sedemikian rupa sehi.gga dapat dibongkar lanpa
merusak beton.
J.1-9
t/-s /'
SUDAH D BACA OAN D]SETUJUI
DPP 2017
6.3"3. Pengecornn
a. Konlraktor l'rarus memberitahukan Ko.sL,lan seca6 terlu,is pa,ing sedi(it 24lam
sebelum memulai pengecoran beion, alau rreneruskrn pengecoran be1o,1
bilamana pergecoran beton lelah clitunda lebih dari 24 jam. pemberitahuan
harus melipuli lokasi, koadisi pekerjra,t, anul! betor dal tanggal serla waktu
pencampLrran beton.
b. Konsullan akan memberi tanda terima alas pembedlahuaa lerssbul. Kon6u,1aa
akan rnemeriksa acuan dan posisi tulangan aeda dapal fisagelua*an
persetujuan atau penolakan terla_tlis un:uk memrlal pelaksanaat pekerjaan.
Kont.aktor tidak boleh melaksanakan pengeco€n beton :anpa persetuluan
tertulis dafl Xoisultan.
c. Pengeccran beton tidak boleh dilaksanakan bilamana KonsLltan tiCak hadir
untuk menyaksikaa operasi pencampuran dan pengecoran secaaa keseluruhan.
d. Penggunaan fiinyckl oli pada sisi dalam acuan ticjak diperbotehkan_
e. Campu,an belor aidsk boieh digunakan apabita beton tidak dicor sampai postsi
akh:r dalam cetakaa dalam wadu 1 {salu) lam seielah pencampuran atau datam
wakiu yang lebih pendek sebagaima.a yang diinstruksikan oleh Konsultan.
L Konsultan tersebut harus berdasarkan pengamalan karakteristik ,,vaktt
pengerasan (setttrg
'nsiruksi tme) semen yang digunakan,,(ec!ali dibe,ikaa banan
tambah (addltlve) untuk memperlambal proses pengerasan {retarder) yang
disetujui oleh Konsultan.
g. Pengecoran beton harus dilanjutkan ianpa berhenti sampai dengan sambungan
konslrLrksi (conslructo, /brnt) yang tetah disetujui sebelumnya atau sampai
peke4aan selesai.
i. Beton ha.us dicoa sedernikian rupa hingga terhindar dari segregasi pa.likel kasar
dan halus dari campuran. Belon haaus dicor dalam celakan sedekat mungkin
de.gan yang dalai Cicapai pada posjsi akhir belon untuK mencegah peng€ti.a.l
yang :idak loleh melampaui satu meier darilempat awal pengecoian.
i. Bilamana belon dico, ke dalam acuan skuktlr yang memiljki beniuk yenq rumil
dan penulangan yang rapal, maka belon harus dicor dalam lapisan iapisan
ho.isonial dergan tebat tidak melampuai 15 cm. Uniuk dinding beton, iinggi
penge.oran dapat 30 cm menerus sepanjang selurtrh keliling struktur.
j. Keli.ggaan jatu l'l bebas beton saat pengecoran tidak boleh tebih dari 150cm.
k. Belon lida,< boleh dicor langsung dalam air. Apabita beton yang akan dicor di
dalam air dan pemompaan tidak dapat dilaku,(an dalam waktu 48 jarn setelah
pengecoran, maka beton harus dicor dengan melode'Iremi alau melode drop_
botlom-hucke[ Peralatan, benalk dan jenjs pengeco.an khlsus yang digunakan
untuk tujuan ini hatus disehjui let lebii dahutu oleh Ko.sultan.
l- Tremi har,.rs kedap air da. mempulyai ukuran yang clkup sehi.gga
me,nungkinkan pengaliran beton. Tremi harus selalu dlis: pe,tui seaama
pengecoran. Bilamana aliran beloa terharnbat maka -,remi ha.us dilarik sedikii
dan diisi penuh ieiebib dahul! sebdum pe0gecoran dilarjutkan.
m. Baik Tremi alau Drop-Batlafi-Buckef ha.us ffengalirkan campuran beion di
bawah permukaan beloa yano:€la:t dicor sebelumnya.
n. Pengecoran harus dilakrt?n pada iecepalan ie(entu agar mer-liaga campuran
beton yang ielah dicor masih plastis dan dapal menyatu denqaa gb;puran beton
yang baru.
{/, L- /.
l_1-1i]
o. Bidang-bidang beton lama yang akan disahbung dengan belon yaalg akan dicor,
harus terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan darj bahan-baian yaag lepas dan
rapuh dan telah disiram dengan ak hingga lenuh. Sesaat sebelum pengeco,an
beton baru ,rli, b:dang-bidang koniak beton lama harus disapu dengan idukan
semen dengan campuran yang sesuaidenga,t belonnya.
p. A,r tidak boleh diatirkan alau dinaikkan ke permuklan psle4aan beaon dalam
waklu 24 ja, salelah pengecoran.
1.1-11
tl, e- t
SUOAH DIBACA DAN D SETUJI]L
DPP 2017
4 2
8 3
12 4
16 5
20 6
t/, E- t:
).7-!2
tidal boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa pating sedikia g5%
dari kekualan ,alcangan beton telah dicapai.
b. Urtlk memuagknkat pengerjaaa akhia acuan yang digunakan unluk pekeajaan
ornanen, sandaEn (railing), dinding pemjsah {parapet), dan permlkaan vertikal
yang terekspo6 harus djbongkar dalam waktu pating sedikit 9 iant setelah
penge.o.at da,! lldak lebih dari 3013n, tergantung pada keadaan cuaca.
/,
J.1-13
{ 5-- /'
@Ytrl
DPP 2017
1.1,14
rtic
SUDAH D EACA OA]'] DISETUJU]
DpP 2017
c. Untuk pengecoran haail .eady mi\ de.gan jumlah mas:agmasjng mulu beton
s 60 m3 harus diperoleb satu hasil unluk seliap maksimum 15 m3 beton dengan
minimum salu hasil uji setiap hari. Dalam segala haljumlah l.tasit pengujian Iidak
holeh kumng dari4 (empat) hasjl untuk masi.g-masing ,-tmur Apab,ta pekerjaan
beton mencapai > 60 i3, fia,<a !,.ttalk seUap maksimum ?0 nt3 belon berikuirva
setelahjumlah 60 m3 tercapai harus dipe.oleh satu hasiluj
d. Pengujian kuat lekan beton dilakukan pada lrnur belon 3 (iiga) harl, 7 (tujur)
hari, 14 (empat belas) haridan 28 (dua puluh detapan) hari.
e. pada pengljian kuat iekan beton lidak boteh tebih dari I (sat!) harga dianta.a 20
harga (5%) hasil pengLrjian, ierjadikurang darirbl
f. Tidak boieh satupun harga pengujian kuat tekan belon rala-rata dari 4 sampel
kubus bedurut-lurut kurang dariora.4 > (ob,. + 0.g22S.')
g. Setelah dire.oleh 20 hasil pengujian kuat tekan (misalnya 4 sEmpel keacmpok
Deriama hingga 4 sampel keiompok kelima) dan d:hilung harga rata-rata arndan
standar deviasiS naka ha.us dipenuhi:
sr,. Z (dra a l.645 S)
h. Dalam hal pensendalia. dj lapangan pengujian kuat tekan dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok kecil (misal 4 sampet dai 5 keto.npok) dengan
menggunakan grafik kontrol lcantral chart) yang terdiri dari garis lerendatr
hingga garis tertinggi berlurut-turul adalah gads batas spesifikasi, batas ,(onlrol
dan ga.is tengah.
i. Batas Spesifikasi adalah garis yang menunjt kkan kuat tekan karakteristik yang
dipersyaralkan. Batas Kontrol adalah kual lekan karakter;stik datam kelompok
(obi.n = dbr + K.S), sedanokan Caris Tengah adalah garis yang menunjukkan
kuat lekan €ta-rala.
j. Apablla hasil pengujian kuat tekan rata-rata kelompok obn,, < dr..E (sekali)
maka korlraktor harus melakukan upaya lntuk memperbaiki mulu belon, bila
lasil pengujian kuat lekan keaompok rata-rata betikulnya dr,&r < drrr! (kedlta
(ali) maka berarii konllaklor Udak manpu mencapai a,r. yang dipersya.atkan,
dan pekerjaan belon yaag:udah dilakuka. harus dilalak.
I l-15
(/, 4- t'
SUOAll Dir^iCA DAl! 0
SETLiJUI
DPP 2017
- End of Section -
1.1-16
{/* g-k
SUDAH DIBiCADA]I DiSEJUJUI
DPP 2017
1.2
BETON PMTf,KAN
t. RUA].IC LINGKUP
Pekorjaan ini harus tediai daai fabrikasi slruktur beton prateka. pracetak, tlagian
beltn praaekar pracelak dari skuktur konrposit dan iiang pancang p@ceiak yang
diuat sesLal dengan Spesifikasi ini mendekati garis, elevasi, dan dimensi yang
dilanjukkar da,am Gambar. Pekerjaan ini haru! mencaklp pernbualan,
peagangkdan dan penyimpanan balok, tiang pancang, pelai dan elemen struku
dari beion p,aceiak, yang d,blat deigan .ara pre-terslo, {penegangan setrelrm
pengecoran) malpun posf-tersio, (penegangan seielah pengecoran). Pek€rjaan ini
juga temasuk pemasangan semua ele an paatd<an piacelak. Ketentuan dari J-1
harus digunakan pada J.2 inidelrgan tambahan Ariikelberikut iri-
3.2- :OLERA:\:S|
t.2-1
d. Ketidaksikuan
?en3rrpang mellnlang: b:dang-b:d.ng yang berdampingan tidak boleh tdak siku
lebih da.i 5 mm peameteralau toiai4 mm.
tenadparg mematja.g: leE.g ujl]ng bidang tidak boleh meayimpang da,i yarg
Cisyarclkan berikut :r,i:
1) Panjang toial bldang : jSmm
sampai 400 mm
2) U|luk dimensr leorl 15 .nr p€r r.reter sarpai makstmum .12 mm
besar ciari400 mm LniJk kesel,.Ll.an.
Lendutan
Nilai kelendulan onit sejeris yang diguaakaal pada be.lang yang saria harus
terletak dalam rentang maksimum 20 mm unluk ko.d;si dan pe.awalan yang
sama, da. sebagalnya.
Kelengk!.lgan
Sumbu inemanjang tidak boleh menyimpang dalam a,ah mel:ntang dari sual!
garis lurus yang menghubungkan tilik pusat ujung-ujung elemen ,ebih dari6 mm
aiau 0,06% panjang yang ditentukan, dipilih yaag leblh besar.
9. Punlia
Rotasi sudut setiap peaampaag €lati ierhadap slatu penampang ujung harus
tidak boleh lebih dar; 5 mm per meier untuk tepi yang sedang d;periksa.
h. Kabel
1) Lubang kelua. kabel dalam acuan : t2mm
2) Selimut kabel : a5mm
1.2-2
8- fr:
SUDAH DISACA DAN D SETUJI.]
DPP 2417
3.4, PENGAWASAN
Konl.aklor harus menempalkan tim khusus sesuai dengan meiode p.ategang yang
diugirlkan uniuk kepentingan Konsultan, bebas dari biaya, termasJk sekuraag-
kurangnya seorang ahli kepala, unluk menyediakan keahlia. dan perintah yang
diperlukan selama operasi pGtegang.
4- SUA!]I'fTAL
Sesuai de.lgan kelenluan dalam "Submiltal"
PERSYARATAN TEKXIS
5,1, MATERIAL
5.1.'1. Beton
Beton harus dibuai memenuhi kelentuan dalam bagian J.1 sesuaidengan mutu yang
digunakan. Mulu beton untuk tiap jenis unit ha.us sebagaimana yang djtunjukkan
dalam Gambar.
5.'1.2. Acuan
Acuan unluk irnil placetak harus memenuhi ketentuan dalam aagian J.1 dan de.gan
ketentuan tambairan ini.
Acuan harus lerblal dari logam aiau kayu yang dilapisi logam, atau kay! aapis yang
kedap alr, dan harus cukup kuat sehingga tadak akan melend!,i rnelebihi balas,batas
loleransi selama pengecoran,
Pe.tlup (sea4 harrs dipasang pada sambungan acuan untuk m8ncagah k*t,largan
pasta sellten.
Penumpula! acuaa ilatus dilakukan pada semra sudul dan harus lurus dan sesuai
dengan benauk dan gaais yang lepat.
Pembenlu,( rongga ha.Us dipasang dengan kencang dan ltar'us dibunglls dengan
pita penuiup be.perekal sebagaimana ya.g dlperlrka. lntuk mencegsh masuknya
5.1.3. Giouting
Keclali dlperiniahkan lain oleh Konsulia., berdasa*rn percobaan penyuntikan
(grouf,rgt, maka bahan penyuntikan harrs terdiai dad semen porlland biara dan air.
LI
).2-3
3t4 * t.
SUOAHDiSACADA D]SiIUJU]
DPP 2017
Raslo air - semen haruslah serendah mungkin sesuai de.gan silai kelecakan
lworkabiity) yafig dipetukan tetapi tidak akan pemal.r r.lelebihi 0i45.
Bahan tambah (addrl ,e) dapat digunakan bitemana disebjui oleh Konsrtian. Bahan
p,asfcizer yang u.num diperdag?nokan unluk penyt.ntikan (grouting) harus
digunakan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Bahan ini lid;k boteh
mengandung c/7/orlda, ittat, sulfat ala! sulliCa.
,'1
5.1,{. Baja:ulangan
Batang baja dar:u,aaga,l anyaman harus sesuai dengan Spesifikasi ini_
5.1.5, Pemasokan
Kawal baja kaLrt larik tinggi atau balang ba;a klat larik tirggj yang akaa cligunaka.
dalsm nekerjaan prategang iatus dipasok dalam gllunga.l berd,ameter cukip besa.
agar dapat mempenahankan siiat s:fei yang disya.alkan dan akan tetap luilrs b;la
d:luka dari grlalngan tersebul. Bahan liarus dalam kondisi baik, lidak lenekuk alau
bengkok.
Bahan tersebra ha[]s bebas dari karal, kotoran, lialan lain yang lepas, minyak,
gemuk, cal, l!m!$ alau bahan,bahan lainnya yang iidak d:kehendaki telapi juga
iidak licin ka,ena digosok-
5.'1,7, PsmberianTan.la
Kabel h3rus dislmparl dalam kelompok-kelompok r}lenuaut ukuran dan panjangnya,
dlikai da. d,bed label y3ng menunjukkan lkuran kabel daiam gulx.rgan
-
5.1,8. Penyimpanar
Bahan kabel kawa1, batang bala langkar, selongsong iarrs disimpan di bawah alap
yaig kedap 61., diletakkan
terpisah Car: pgasukan lanah dan harus ditindungi dari
setap kem!nqkinan kerusaka..
1.2-t
5.1.9. Penjangkaran
Penjanqkaran harus mampu menahan pali.g sedlti:95% k:rat ta.ik mininum ba]a
Frategalg, dan haaus membealkan penyebaran tegalgan !€ag melata dalem beton
!?da ,irnq kabel paa teEang. Pe engkapan irarus disediakaa untuk porlladungan
jangkar dar! korosi.
Pei(akas penjangkaran untuk semua sistem pasca-peneganger {posf-tensior) 6kan
dipasang lepat tegak lu.!s ierhadaF semla alah sumbu kabel u.irk pasca-
penegzagan,
JatgkSt h€rus dilengkapi dengan seloagsong atau penghubung yang cocok lainnya
!tluk melr)ungkinkan penyuntikan (groutir,g).
5.1,10. Setongsong
Se:oagsong yaog disediakan uniuk kabel pasoa-penegaagan harrs dibenauk dengan
bantua. selongsong berusuk yang ,enlur atau se:ongsong logam bergelombang
yang digalvanisasi, dan fiarus cukup kaku untuk mempertahankan profll yang
diinginkan anlara titiklitik pen!njang selama pekerjaan penegangan. ljj.rng
selongsong harus dibual sedemikian .upa sehingga dapat memberikan gerak bebas
pada ujung jangkar, Samb,rngan anta,a ruas-ruas selongsong hanls benar-berar
merupakan sarnburgan log€n dan secara trarus dltutup sampai rapal dengan
menggunakan pita pe.ekat tairan air untuk rnencegah kebocoran adukan.
Selongsong harirs betras dari belahan, relakan, dan sebagainya. Sambungan harus
dibuat dengan hati-hali dengan cara sedemikian hingga saling mengikal rapal
dengan adlkan. Selongsong yang rusak harus dikeluarkan dari tempat keria. Lubang
udara harlr d:sediakan pada !.rncak dan pada te-pai lainnya dimana diperlukan
sedemikian hingga penyunllkan adukan seilen dapat mengisi semua rongga
sepanjang seluauli panjang selongsong sampai penuh.
5.2. PENGUJ'AN
5,2.1.:Jmum
Kawal, uniaian, rakitan jangkar dan balarg rnluk peie{aan pra legang harus
ditandal dengan sejumlah nomor da. diberi labe: untuk keperluan identiiikasi
sebel.rm dianglul ke lempat ker.ja.
Conioh yang diserahkan hatus mewakili jumlah bahan yang akan disediakan dan
uniuk kawa! dan !ntaian harus mempuayai indirk gullngan (master rol4 yang sama.
Contoh untuk pengujian trarus diserahkan pada waktunya sehingga hasilnya dapai
dilerima dengan baik sebelurn wakiu pekerjaan penegangar yang dijadv,/alkan.
r.2"5
{f- a_
slloAHDrEA(]coANcSETUJU
It
DPP 2017
5.2.3. Unlaian (Sfra,,d), Kawat atau Batang Untuk Penegangan Setelah Pengecoran
(Posf fersior).
Pa.jang kawat yang cukup untuk membual sebuah kabel para:ea bias? denga.
panjang 1,5 meter, terdiri dar! jumlah kawat yang sama sebagai.nana kabel yang
akan disediakan, harus diseraikan.
" Uittaian (sfra/d) : seblah un:akn deagan paajang 1,5 meler aniara
dilengkapi de.gan ujung-ujung penyeteian, ta,us diserahkan.
penyetelan
. Balang dilengkapi : seblah bata.g dengan paajang 1,5 melea anlara
dengan ujlrnq berulir Uung-ujung !l;ran, harus diserahkan-
5.2,,1, RakitanJangkar
3ilamana rakilan jangkar tidak diseiakan dalam conloh penulangan, maka dua
rakilan tarus diserahlGa, lengkap dengan pelal distribusi, untuk setiap jenis dan
ukuran yang akan digunakan.
5.3. P:'AKSANAANUNIT.UNIT
5.3.1, Umrm
a. Tetnpal Pencetakan
Lokasi seliap tempat pencetakan harus diseiujui oleh Konslalan.
Pipa acua. untuk membentuk lubang meliniang dalam pekerjaan akhir atau
perkakas celak lailnya yang akan $embalasi .egangan memanjang datam
elemen acuan harus di'epas sesegeaa mungkia selelah pengecoran beton sede,
mikian rupa sehingga pergerakan akibat penyLrsulan ataal pe&baatan tempeaalrr
beton dapai dikendalikan.
Bilamana dlperlukan rongga dalam beton, maka penbentuk rongga beton harus
te.pasang kaku dengan cara yaag sedemikian hingga tidak terjadi pergeseran
yang cu,op besar dalam segala arah se:ama pelaksanaan pengecoran.
Bi'amaaa pembentuk rongga belm d,ikat pada kabel prategalg, rnaka
pencegaha. harus diaakukan uftuk menjamh bahwa pola uriaaan lidak
mengalami d:sao.si akibat gaya apung dari rongga tersebul.
Semua pencegahan harus dilakukan unluk menghinda kerusakan pada acuan
selam, pengecoran.
c- PerlengkapanPrategang
Perlengkapan penarik kalel iarus disetujui oleh Konsulian sebslum dig!:nakan
dan harus dikalibrasi sebagai lnit yang lengkap oleh sualu lalroratorium yang
disetujui seliap enam bular (alsl] lebib seiiag jika diper:niahkan oleh Konslltan)
agar memberikaa korelagl anlara gaya yanq diberikla pada kabel dan bacaarl
yang di:irnjukkan aleh alal ukur lekanan. ?e.leagiiipan penarikan kabel harus
disediakan paliag sedikit 2 alat pengLrkur lekanan dengan permukaarl diameter
1.2 6
4lt,e
v/ k L
DPP 2417
tidak kurang dari 150 mm, satu unluk me,nbaca Iendutan akibat penegangan
dan yang satunya untuk membaca pembebanan selama operasi penegangan
akhir. Alat pengukurtekanan harus aknEt sampai ketelitia. 1olo kapasiias penuh.
Sertiflkat kalibrasi harlrs disiErpan ri kanlor ke.ja pada tempat pengecoran dah
disediakan untlk Konsullan atas permintannya.
d. Peaakitan Kabel Prategang
Kabelpralegang harus diiaki: seslia:dengan peluajukyang diikutse(akan dalam
serlilikat persetujuan pabrik.
Sebelum perakitan, maka peamLrkaan baja pralegang harus dipe.iksa lerhadap
koaosi. Karat lepas hal.]s dibua.g dengan langan, yaitu dengan lap kain gu.i
alau wol baja hal.'ls daa setiap jenis minyak harus dibersihkan dengaa
menggunakan detorjer. Sualu lap:san karat yang tipis tidak dianggap metusak
asalkan baja tersetui tidak ranpak ke.opos setelah dibersil'tkan dari karat.
Baja yang sangat berkarat aia! baja ya.g ke.opos harus diio:ak dan dlkeluarkarr
dari tempal kerja. Benda asing yang melekai pada baja ha.us diiilangkan
setelah paa tegang atau sebelum penempatan dalam selonosong. Sila,nara ba,;a
prategang untuk pekedaan penegangan seLrelura pengecoran (prelension)
dipasang sebelum pengecoran pada un,l te,sebat, alau bilamana tidak disuniik
dalam wa&tu l0 harj sejak pefirasangan, maka baja tersebui h3rus mengikuli
ketenluan d, alas uniuk perlindungan lerhadap koaosi dan dltolak jika berkarat.
Dalam hal ini, brhan penghambat koaosi harus digunakan dalam selongsong
setelah pemasangan kabel.
Jangkar harus d:rakit dengan kabea dengan ca,a sedern'kian sehingga dapal
mencegah seliap pergeseran posis;, baik selanla pemasangan m?irpul]
pengecoran.
Selimut Beton
Jika lidak ditentukan laan, maka selimut beion lidak boleh klrang dai 2 kali
diameier kabel alau 3 cm, diambil yang ,ebih besar. Selimirt beton iersebut
harus ditambah 1,5 cm untuk beton yang kontak langsung dengan permukaan
lanah alau 3 am unluk elemen belon yang dipasang dalam air asin.
t. Pengecoran Beton
Kontraktor ha.us memberilal'tu Konsutan pgling tidak 24 iam sebeum
permulaan operasl pengecoran beton yang diladwallan agar Konsuatan dapat
memeriksa pers:apan pekerjaan lersebua.
Beton tidak boleh dicor sampai Konsrlan lelah memerksa dan menyetujui
pemasangan baja tulangan, selongsong, jangkar, da. baja pra lega.g. $etongsong
tang relak aiau robek harus diganii.
Pengecoran harls sesuai dengan ketentuan dala.r Spesifikasi ini. Beaon haar.ls
digelaa dengan hatj-hati !nluk menghindai pergeseaan kabel, kawat, selongsong,
atau baja tulangaa. Untitk bagian yang ,ebih dalar dan lipis, penggetar tuar yanq
ditempellGn pada ao]an dapat dilaksanakan untuk menam-bah getaran di bagian
dalam. 3ail sebelum pengecoran maupun segera sesudeh pengecor€n telo.,
maka Konlraklor harus dapat menunjukkan bahwa semua selongsong tidak rusak
hl.ggadapatdilerima oleh Konsultan.
PeDlratan
Peaawelan dengan uap air dapat digunakan sesuai dengan yang disyaralkan I
dala'n Spesif:<asi n;
).2-1
f /- r)-b
SUOAN DIBA!ADAN D]SETUJU]
DPP2017
l2B
4.Az G
\/ z-Y/-
t.
5.4.2. PenempatanKabel
Kabel harus ditempatkan sesua: dengan yang d tunjukkan dalam Gambar, dan harus
dipasang sedemikian hingga tidak bergese. selama pengecoran be1on. pada
penempatan kabet, perhatian khusus harus diberikan agar kabel Idak menyentuh
acuan yang lelah diminyaki. Bilamana terlihal tanda{anda nrinyak pada kabel, maka
kabel ha.!s segera dibersihkan dengan mengglnakan kai. yang dibasahi mlnyak
lanah alaL bahan !ang cocok lainnya.
Bilamana memlngkin,(an, penegangan kabel hendaknya dilaksanakan sebelum
acuan diminyal(i- Jangkar harus dilelakkan pada posist yang dikehendaki dan tidak
bergesea selaina peagecoran beton.
J.2-9
{/'*,
f /'Lt'
1.2-10
Gay, prategaog harus d:pindahkan dari dongk.ak per:arik ,(e abulnenl landasan
praiegang segera setelah gaya yang diperlukan (atau pemultrran) dalam kabel telah
lercapai, dan tekanan dongkrak hanrs dilepas sebelu,n set'ap operasi berikutnya
dimu,ai.
B:ia&ana untaian (slrar?d) yang di:engkJngi.an disyaaaikan, mai.a Konsultan dapat
memeaintahkan pengukuran pemuluran atau regaagan pada berbagai posisl
sepanj;ang kabeluntuk menentukan gaya pada kabel pada masing-masing posisi.
I2-11
{/n4r,.
SUOAli O BACADAN D]SETI]JUI
DPp 2417
a. Pe6etujuan
F.eclrali d,sebulkan lain dalam Gambar, Kontraktor dapat menentukan prosed r
prategang yang d,kefiendakinya, dimaoa prosedur dan rencana pela,(sanaaa
ie.sebll haaus diseEh,(an kepada Konsultan untuk mendapat persetujuaa sebelum
selbp peke.ja3an unauk rnit peneg?ngan setelah pengecomn dimulai.
b. Penempalan .largkar
Setiapjangkar ha.us dilempatkafl tegak lurus terhadap ga.is keqa gaya prategang,
da dipasang sedemikian hingga tidak akan be.geser selama pengecoran belon.
Bilamana ditentukan dalam Cambar bahwa plat baja digr]nakan sebagai jangkar,
maka bidang permukaan beton yang kontak langsrng dengan plal baja iersebut
harus rata, dakll (duckile) dan diletakkan tegak lurus terhadap arah gaya
pralegang. Jangkar pelat bala dapat ditanam pada adukan semen sebaoair.ana
yang disetujlri aaau diperiniahkan oleh Konsulian.
t.-l-1)
{l-L/"
SUOAH DIBACA DAN DISETUJI,]
DPP 2017
setelah pengamalan kondisidan ketelitia. yang dapal dlcapai oleh kedua prosedur
tersebut.
Konsullan akan menentukan pe.kiraan pemuiuran dan teka€n do^gkrak.
(onlralloa harus menelapkan titik duga untuk rnenguklr perpanjangan dan
lekanan dongkaak samapai dapat dilerima oleh Konsultan-
Konlraktor harus menambahkan gaya prategang yang dipertt,kan i!]tuk r.engaiasi
kei:langan gaya akibat gesekan dan penjangkaran. Besar gaya tolal daa
perpaajangan yang dihitung harus diselujrii oleh (onsultat sebe'.,ltr peregangan
dimulai.
Segera setelah penjangkaran, n]aka legangan dalam kabd pralegang lidak boleh
melampau! 70 % dari beban yang ditelapkan. Selama peitegangan, maka nilai
tersebul tjdak bolet) melampauiS0 %.
Kabel l'rarus dilegangkan secaB berlahap dengan kecepatan yang tetap. Ca)B
dalam kabel haaus diperoleh dari pembacaan pada dua buah arloji atau alat
pengukur lekanan yang menyalu dengan le€lalan iersebut. Perpanjangan kabel
datam gaya total yang diselujoi tidak boleh melampaui 5 % dari perhilungan
,eFanja.gan yang diselujui. Bi,amana perpanjangan yang dipertukan tidak dapat
diaapai maka gaya dongkrak dapat ditingkatkan sampai 75 o/o dan beba. yang
ditetapkan untLrk kabel. Bilamana pebedaan pemullran antara yang dilku.
dengan yang dihitung, Iebih dari 5 %, rnaka lidak perlu dila,(ukan pe.atikan iebih
lanjut sampai perhitungan dan pe.alata. lersebut dipedksa.
Penegaagan harus dari salah satu ljung, kecuali disebarlkan lain dalan Gambar
ata! diselujui oleh Konsultan.
Bibnana penegangan pada kabel dilakukan dengan pendongkrakan pada kedua
ujungnya, maka la kan ke dalam (pull-in\ pada ujung yang jauh dad dongkrak
harus diukur dengan akurat dengan memperhiiungkan kehilangan gaya untuk
perpanjangan yang diukul' pada ujLrng don9krak.
Bilamana pekerjaan pra iegang telah dilakrkar. sal'rpal diterifia oleh Kons!,br,
maka kabel lratug drjangkaaka.. Tekanan dongkrak kemudian harus dilepas
dengan sedemikian rupa searingga iapat menghindad go0cangan lerhadapjangkar
atau kabellersebul.
Bilamana tarikan ke dalam (puli-ir) kabel pada penjangkaran akhir lebih besar dari
yang disetllui oleh Konsultan, maka beban harus dllepas sec€ra berlahap dengan
kecepatan tetap dan pena.ikan kabeldapal diulangi.
P,osedur Penarikan Kabel
1) Umum
Semua lekerjaan penarikan kabel harus dihadki oleh Konsultan. Pelepasan
doagktak harus berlahap dan menerus. Penarikan kabel harus sesuai dengan
!ruaan yaag ielai ditentukan dalam Gambar. Pemberian gaya prategang
seiagian lpadially prestressed) hanya boleh diberikan b:lamana dilirnjukkan
dalam Gambar alau dipea:nlahkan oleh Konsullar. Perberian gaya p.a
tegang yang melarnpali gaya maksimurn ya.g lelah dirar,cang untuk
,neng!.angi gesekan dapal diijinkan asal sepengeiahuan dan sesuai dengan
pelLnlrk <ors-nan rnt-< menqatasi pe_urunan qaya yang dioe-rlukan.
Dalan' keadaal apapur. perhata.,] <r sus l^a'Ls drbe,:kdn agar kaoel tidak
diiarik melebihi 85 % dari lekualaa maksimlmnya, dan donqkak tidak
dipaksa sa.rpai rneleblhi tatas kapasilas maksimlrmnya.
t 2-11
).2-1,4
tl.E-t'
\t/
SUOAH OIBACA DAN D]SETUJUI
DPP 2017
J.2-15
Kabel tid6k boleh dipobng dalam waKu 7 hari setelah penyuntikan. Ujung krbel
harus dlpotong sedemlklan rupa sehingga minimum letdapat selimut belon setebal
3 rm pada ujtlng balok (erd b/ock).
]_2-15
{/- L /,
SUDAH DIBACA DAN DISEIUJUI
DPP 2017
c. Penyimpanan
unlt.u.ii harus di:empatkan bebas dari konlak langsu.g dengan permLkaa' tanah
dan d:iempaikan pada penyangga kayu di atas lanah keras yang lidak akan turun
baik musin hujan malpun iemliau, akibat beban dari unii_unil tersebut Bilamena
Lnit-unit tergebut disusun dalam lap:san-lapisan. maka lidak melebihioa-i 3 lapisan
denoan oenvarqqa kaYu dipasang di anlara tiap lapisan. Penyangga untuk setjap
tapiian tra'us oipasang ai atas lap'san /ang teloahulu. Untuk gelagar dan liang
pancanq. peryangga \-arus d:pasanE pada jarak lidak lebil^ dari 20 % dad ukuran
lanjang unit. yang diukurdari setiap ujung.
)-2-t1
,t'/*Lt,
SUDAH DIBACA DAN DISETUJU
DPP 2017
beakekualaa linggi, dat perhatian khusus harus dibedkan dalam penanganan, jenis
macam dan jumlah bah6n pencegah ko.osi yang dlgunakan ltermasuk tanggal
sev!"ktlr dimasukkan), polunjrk pengamanaa daa petudlk penggunaan.
c. Samburgan Beton
Beton y3ng digunakan untuk sambungan.lan diafragma ya.g 1e*aii atau beton
yang dimasukkan lainnya lntuk pelaksanaan penegangan sete,ail pengecoraa
(posltersron) haius sesuai dengan kelentuan J.1 dari SpesiflkasikecuaJabilamana
dimodifikasi di bawah lni.
Kadar semen tidak ku€ng dari 450 kg aiau lidak lebih darj 500 kg per meler kubik
beton.
Kecuali d ilenlukan lain oleh Konslltan, rfiaka ukuBn efekt,f maksimum 10 mm.
Sambungan beton harus rner.punyai ke(uatan yang sama dengan beton lersebut
sebelum diberi gaya pralegang sepe.ti yang dii.raikan dalam Spesifikasi ini-
Bahan untuk beton hatus dipilih dengan telili dan sesuai dengan ,aoporsi
rancangan campuaan unluk mempe.oeh beion saanbLngan dengan kekuatan yang
disyaratkan dan warna yang serupa dengan segmen-segme. tersebul. Bilamana
diminla oleh Konsultan maka Konlraktor harus aaenyerahkan conloh usulan
sambungan beton yang telah dira\ral untuk Fembaod:ngkan wama beton
sambungaa dan beion setnula.
Sarnbungan belon antaaa segmen,segmen harus ditempatkan dalarn celakan yang
memenuh' bert-<, gars dan d''nersi yang dtpetlLhar oalam pelyelesa ar
pekerjaa. i.i. Ceiakan harus kaku, kedap air, dipe,k"ku dar diikai bersama agar
posisi dan bentuknya selarna pengecoran b€:!n tidak berubah. Keterab. celakan
lefiadap segmen'segmen harus sedemikian hingga diperoaah samltuhgan yang
lledap air, tepat (pas) dengan permukaan yang bersebelahan. Cetakan fiarus
'sedernikian hingga permukaen yang halus dan raia dapaidiperoleh.
t_2-18
ft's-t,
SUOAH DIEACADAN O SETUJUI
DPP 201 7
d. Ja gkar
Pengecoran Ceruk
Pengecoran cemk jangkaa pada balok platekaa pracetak segmen:al harus
dilaksanakan sesuai dengan yang dilunjirkkan dalam Gambar dan sesuai dengan
ketenl!ar dalam Spesifikasi inl.
e. Kerusakan Unilunit
Bilamana seliap unit yang difabrikasi atau dilerima oleh Konsu tan, iernyata rusak
seperti retak, mengelupas aiau deformasi pada baja tulangan, unii yang demiklan
harus disisihkan sampai diperiksa oleh Konsultan, yang akan menentukan apakah
unit tersebul dilolak dar dikeluarkan dar: lapangan pekerjaan aaau diperbalki olel'l
Kontraktor.
Bia!€ untuk pe*)aikan in,, atau peny:ngkiran alas unllu.a yang dliolak, dan semua
biaya unluk menggant onilunit ini di lapangan harus menjadibeban Konlraklor.
a. Penerimaan Unilunit
Bilamara !nl!!nit
d:fabr:kasi di hrar tempai ke{a. maka Konkaktor harus
anemeriksa mut! dan kondisi pada saat bararg tiba di lempat dan harus segeaa
anelapoa secara iertulis kepada Konsultan unluk seUap cacai alau kerusakan.
(oniraktor sertanggong jawab alas semua kerusakan yang terjadl pada lail-unil
selelah barang tiba ditempat.
.r 2-19
t/, L t"
SUOAII DIEACA DAN DISETUJUI
DPP 2017
- End of Sectio. -
).2-20
t /.,
{ll/ts/
d /,,
J'3
BAJA TULANCAN
L RUANG LTNGKUP
Peke4aan ini harus mencakup pengadaan dan pemas6ngan baja tulangan sesuai
denFn Spes,fikasi dan Gambar, ata! sebagsimara yang dipe niahkan oleh
Konslillan.
b. Pe.erbitan Detail Pelaksanaa.
Detail pelaksanaan t ntuk baja tutangan yang tidak iermasuk dalam Dokumen
Konli?k pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Konsultan setelah peni.jalran
ke.]bali rBncangan awal telah selesai menurut Spesillkasiini-
4. SU3MITTAL
Sesuai dengan keleduan dalam'Submittal'
1.3-1
*
{l B- /',
SUOAH DIBACA DAN O]SEiUJU
DPP 2017
unluk beloF ya.g berhubungan langsung dengan koloran pada selot(an atau
rai€n korosil lainnya.
Tabel J.3.1 febal Selimut Belon Mlnilnlrn dat Baja Tulangan unluk Beaoa
ya.g Tidak Terekspos Tela!: Mudah Dicapai
Ukuran 3atang lulangar yang atan TebalSelimlrt 3eton
diselin]rr lmm) Minimrm imm)
Balang 16 mm da, leb,h kecll 40
Batanq 1g mm da. 22 m.n 50
3) Toleransi beton tulaagan polos dan utir sesuai denoan SNI a7-2452-20O2
seperti:
Tabel J,3,2 Toleransi Diameter Baja Tulangan
Penyimpangan
Oiameter (d)
tlo. Toleransi(mm) kebundaran (o/o)
{mm)
6 + 0,3
2 8<d<14 + 0.4 Maksimrm 70 da.i
16<d<25 + 0,5 balas aoleransi
a 28<d<34 + 0,6
5 d>344 + 0,8
CATATAN
1. Penyimpangan kebundarar adalah perbedaan antara
diameter maksimum da. minim.rm daii hasilpengukuran pada
penampang yang sama dari baja lulangan beton.
2. Untuk ba:a tuianqan beton u,ir,l sklp, d = diarnete.dalam
).3-2
d. Mutu Peke4aan dan Perbaikan Alas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
1) Peasetujuan alas daftar pesanan dan diagra,n pembeogkokan dalaal segala hal
lidak membebaskan Kontraklo. atas ianggrrg javJabnya untk memastikan
keldilian da.:daftar dan diag€m tersebul. Rev:siba:ran yarg dised,akan sesoai
dengan d3frar dan diagram, !rd!k memeaulri rancangan dalam Gambar. hatus
etas biaya Kontraktor.
2) Bala tulangar yang cacat sebagai berikul Udai ataa diiinkar da,am pekerjaan:
a) Par.lang batang, ketebalan dan beagkolan yanO me,ebihi toleransi
pembuatan yang disyaraikan dalarn ACI 315;
b) Ber.gkokan atau tekukan yang lidak ditunjlkkan pada Gambar aia!
cambai Ka4a Akhir (FinalShop Dravling);
c) aatang dengan penampang yang mengecil kaaena kaial yang berlebi}: atau
o'eh sebab lain.
3) Bitama.3 ter]adi hesalahan dalam membengkokkan baja tulangan, balang
lulangan tidak boleh d:bengkokkan kembali alau dilutuskan lanpa perselujuan
Konsultan atau yang sedemikiar sehiagga akan memsak atau melemahkan
bahan. Pembengkokan kemba:i &d baiang tulangan harus dilakukan dalam
keadaan dingin terkecuali disetliui lain oleh Konsultan- Da15m segala halbatang
lulangan yang telah dibe.gkokkan kembali :ebih darj $lu k6li pada tempat yang
sama iidak d,ri.kan digunakan pada Pekerjaan. Kesalahan yang tidak dapat
clipe,baiki oleh pembengkokan kembali. atau bilamana pembengkokan kembali
lidak disetujui oleh Konsuhan, harus dipelbaiki dengan mengganli selu.uh
batacg :ersebut Cengan balang baru yang dibengkokkan dengan benar dan
sesla: dengan bentuk dan dimeosiyang disyaratkan.
4) Konlraklor ha,!s menyediakan fasilitas di tempat kerja untLrk pemolongan dan
pembengkokan lulangan, baik jika melakukan pemesana. tula.gan yang telah
d,bengkokan maupun tidak, dan harus menyediakan pe.sediaan (stok) balang
lurus yang cukup di tempat, untuk pembe.gkokan sebagaimana yang
diperlukan dalam mernperbaiki kesalalian aiau kelalaian.
e. Penggantian Ukurar Balang
Penggantian baiang daa ukuran berbeda akan hanya diijinkan bila secara jelas
d:sahtan oleh Ko.sulta,r Bilanana baja diganti haruslai] dengan luas penampang
yairg sama dengan ukuaan €ncangan awal, alau lebih besar
6, MATERIAL
a. Saja Trlangan
1) ala! ber!lia dengan mul!: yaaq sealaidengan
Baja lulangan harus baja polos
Gambar dan memenuhiTabea J,3.2 berikut :n,i
Tabel J.3,2 Tegangan L€lih Karaki.rislik Saja auaanqan
Tegangan Leletr Ka.akleristik ala,
Mrtu Sebutan Iegangan Karaklerislik yang membedkan
Reqanqa. Tetap 0,2 {kq/cm?)
u24 Baja L.rnak 2.400
Baja Seda.J 3.200
Lt30 Baja Keras 3.900
ua8 Baja Keras 4.800
.J.3'3
f t'"L l'
SUOAH DIBACA DAN OISETUJU]
DPP 2017
{ /-* t,
lt,1
kgaentnan darj AWS ) 2.0. Pendinginan terhadap pengelasan dengan air lidak
dipe*enaokaa.
7') Slmpll daii ka!4.i pe.gikal har.rs dia.ahkan membelakangi pemLrkaan beton
sehingga lidak akan terekspos.
8) Anyama. b6ja tula.gan yang dilas harus dipasang sepanjang mungk,n. dergan
bagian tumpang lindih dalEm sainbungan paling sedikit satu kalijarak anyaman.
Anyaman harus dipoiong untuk mengikuli bentuk pada kerb dan bukaan, dan
harus dihenlikan pada sambungan antara pelat.
e) Eilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk sualu waktu yang
cukup lama, maka seluruh baja lulangan harus dibersihkan dan diolesl dengan
adukan semer acian (semen dan airsaia).
10) Tidak boleh ada baglan baja tulangan yang telah dipasang boleh diglnakan
untuk memikul perlengkapan pe,nasok b€ton. jalan kerja, laniai untuk kegialan
bekeria atau beban konsl.Uksi la:nnya.
- Qrd oa Section -
l-t
t.1,5
trt"t-t,
SUDAH O]BACA OAN DISETUJUI
DPP 2017
J,4
BAJA STRUKTURAL
1. RUA:.IG L,ilGKllP
a. Bagian ini meliputi pekerjaan baja slrukl.rGl unluk bargr&n alas jembatan baia
sebagaimana dilonjukkan dalam gambar di lapangan atalrp.in tempal kerja untuk
fallr;kasi kontraktor.
b. Pekerjaan baja struktural mencakup seanla ilern peketaa. yang be*ailan dengan
pekeiaan lain sebagaimana disebulkan dalam oamtar dan/ persyaralan
pekerjaan pemasangan sebagaimana diilnju,(kan dalao gambaa Pekerjaan
harus mencakup pekerjaan pemotongan, pemukulan, pengeborar lubarg baui.
penguku€n. pengelasa. dan pengecalan bila disyaratkan.
c. Setiap modjrkasi dai desain s{auklural harus dinyatakan secara jelas dengan
disedai alasan pada saal pengajuan gambar kerja unilk perseiujuan dan
dilakukan t6npa Siaya tambahan. Setiap penambahan biaya yang beikaiian
dengan perubahan/ modifikasi/ penggantla. menjadi tanggung jawab Pe.yedia
ba€n94asa.
d. Kontraklor harLrs bertanggung jawai atas kesalahan yang :erjadi ddalarl
pelaksanaan pekerjaan baja ini dan wajib memperbalki/ mengganti atas biaya
sendiri.
l_4-1
f/*"L t"
SUDAH DiBACA DAN CISETUJI]
DPP 2017
Semua cacal dan kerusakan yang ler]adi sebetum PHO melljadi tangq!ng jawab
Konlraklo.. Kontraktor \ ajib memperbalki semua cacat dan kerusakkar atas
biaya Kontrat(or.
)_4-2 4 /zB-/-
SUDAH OIBACA DAN OISiTUJU
DPP 2017
a. Semua juru l.s, ope.a:o, dan juru blbul harus mem:liki sertlflkal dad institusi
'as
yang diakui saat ;ni dan lelah lulus test kualifikasi- Jika diperlukan oleh Konsultan
Pengawas/ Pember: Tugas, (onkaktor harus menyerahkan polongan benda u]i
yang dibuat olea juaq las, operator las atau juFJ bubut urt* diperiksa/ dileliti
oleh Konsuitar Peaqawat Pemberi Tueas.
Konkaktor harus mengu,ang test setiapjuru las, operator las atau juru bubut bila
ada keraglan atas keah:iannya yang disampaikan Konsultan PengavJas/
Pemberi Trgas, be,kailan dengan kemarnpuan juru tersebul. Biaya keperluan
pengetesan i:u mgajadi tangg u,ig jawab Konlraklor
b- Bi,a ada bagia. las yang rusald pecah alau menunlukkan kekuatanny3 lasnya
kurang, Kontraktor harus membongkar dln memperbaik, mengelas ulang
bagian te.sebut, sebelum rnelanjulkan dengan pekerjaa. berikulnya.
c. {,linamal 3ll% {tiga puluh perse.) dari total parjang las harus diuji/ diperiksa
se:ama pengerjaan di lapangan dengar uji ultrasonik, yang d:lakukan oleh
lembaga penguji independen.
a, Cal harus diuji sesuai dengan JIS K 5400 lnluk raelode pengujian cat dan JIS K
5407 untlk metode pengujian komponen cat. Dapat diuli dengan metode lain
dengan slaadaa yang ekivalen.
b. Conloh malerial cal sebanyak 4 liter da,am kaleng yang belum terbuka dari liap-
tiap 400 liter cat yang akan digunakan harus dikirin oleh Konkaktor ka
laboratorium unluk diuji atas pe.selujuan Konsullan dan kemudian hasilnya
diajukan ke Korgrliaa unlui( disetujui sebetum r'raleria, cat te.sebul digunakan
dalarn p.oyek.
c. Tebal pengecatan diajukan ke K.nsullan untuk diseiujui. Ketebalaa traals dluk|.rr
dengan rnenggLrmkan lji keiebalan eleklrornagnetik. Tiiik{itik yang diukur diplltlr
sesuai dengan jenis dan bentuk struklur balanya, salu litik untuk tla!.lia, 10 m2.
l..i-3
$l*/*
SUDAHDIBACADAN D SETUJUI
I ?
DPP 2417
i.l,e \ /"
SUDAH OIBACA OAN OISEII]JU]
DPF 2417
12. Pemetiksaanmolipuii:
a. Pemeriksaan aaganisasi bengkel peaakitan
b. Jenis pemeiksaaa termasuk pemedksaan ukuran gambar, pemeriksaan
material, penendaan/ penomoran material, pemer,ksaan groove, a$semb/y
hspectba, r,l'lding inspection, prodltct irspecfior, peme,iksaan uji las
der,gan Bdiograph and ,/lrasoric dan pemeriksaan perakitan di bengkel
kerja
c. Kriteria penerimaan \crileria lot aceeptarce)
d- Salinao calaian pemsriksaan Konka,(tar harus diserahkan kepada
Pengawas. Laporan !$ailrn peme,iksaart iarus dilampirkan-
13. Usulan melode koreksi dan perbaikan teihadap pekerjaan yang salah.
14. Metode pengecatan
15. Sertifikat pemenuhan le.hadap persya.alan
16. lnspeksiManufacture
17. Penafidaan/ penomoran komponen dan perakitannya
18. Fenyimpanan dibengkeldan lokasi lapangan
'19- Fasiliias dan rute trahspo(asidari bengkel ke lapanga.
20- Kualifikasijuru las dan tenaga terampildeagan keah,ian,ainnya
21. l.speksi lji Rad iog raphi. 3ah Ult.asonic
a- Nama perusahaan y6ng melaku'(an inspe,(si
b, Bagan organisasi
c. Peralalan lnspeksi
d. Peralatan kalibrasi
e, Personil
f. l\,4e!odeoperasiional
g. lUlik-lilik dan jum,ah inspeksi
h. Penanganan awal inspeksi permukaan
i, Kriteria evaluasi kerusakan
j. Krile.la penetapan terhadap keselaanalan
k. :ormrair irnpekgi
PERAKITAN )I LAPANGAN (F/ELO EFECI'OI'}
LI
SUOAH D]BACADAN DISETUJUI
,pP 2017
l, PeElalan c,an prosedur kerja untuk pengencangan baut dan baul nutu
ti.rggi
:. l\4etode dan prosedur kerja pengelasan dilapangan
2. Pemasangan balJl angklr (stopper), ,ealirg dan grcuting
3. PBrgecatan
4. lnspeksi lapangan
5. Usulan penanganan keselamalan
6. Jenis, kapasitas dan sedifikat pabrik pembuat, peralalan, siaging, platforn dan
peralata0 lajn yang diperlukan untuk pelaksanaa. pekerjaaa-
7. Konlraktor ha.!s merneriksa iegangan yang disebabkaa oleh meioda
pelaksanaan dan tegangan pada penyanggaaa seanentara. Laporan hasil
pemeriksaan lersebui haau3 disampaikan kepada Pengawas unluk merdapat
persetljuan.
8, Pekerjaan delail struktur baja sementara dan pondasinya, termasuk perhilungan
<iesai., aaalisis iegangan terhadap jelnbatan selama peaakiian dan pemasangan
di Lpanga..
L Prosedur pernasangan dan pemeriksaan bentuk, ketingsian, dimensi dan
penampilan.
10. Pekeiaan pengencangan baul dan pemeriksaanya.
11. Material moia, pada :aardasan per,elakKan, hasil uji dan prosedur pencampuran
serta pengecorannya.
12. Eerbagaihallain yang d,anggap perlu oleh ?engawas.
t/* st
SUDAH OIBACA OAN DISETUJUI
DPP 2017
Semla tahan m.teria: yarg digu.akan dalam pekeijaan baja skuktulal harus
memenuhi persya.atan dibawah ini atau setara. Pengglmaa: matefial yang setara
harus mendapat perselujuan dari Pengawas.
Bahan n3te.i6l yang tahan koros: hatus digunakan sesu?i yang ditury'rjkl€n dalam
gambar.
ditunjukkan dalam gambar dan haaus memenuhi persyaralan yang ada alau
Persyaralar seiara be kut:
b. lvur
(!gt-m1 (kgflmm,)
U!!c Kuai Lel6h Kual Ta,ik Relerensl
FlOT lebih da.i91.8 1p2.0 - 122.4 Min 95HRB Jts 41186
Max 35HRC
lt
).4-7
f ,L.a6 t.
SUOAH OIBACA OAN D]SEII]JUI
DPP 2017
b. Mur
(kgrmm2) {ksflm.i2)
Muu Xuellglcb KuaiT€.lk <ekerasan Referensi
F't0 Lebih dari9l.8 142.0 - 122.4 Min,95HRB Jts B 1186
Max.35HRC
3. Eaut Ge6er Mutu Tinggi ($hear Type High Strenglh Bolts /SfB)
Baut rrarus dilengkapi kancing ekor dan harus menjadi rusak di bawah tenaga
putaran yar'rg terteniu keUka baul dikencangkan oleh mur Silat oetan:s sebagai
bedkut:
a. Baul
(ksflmm2) (kqtlmm2) (%)
U.qls Kuat leleh (ual_I3rlk Pemanianoafl Referensi
sl0T Lebih dari 90 100 - 120 l\rore than 14 JIS B 1186
Setara
b. :.liri
(kgihm2) (kgflmm2)
l4!!u leleh
Kuat Kuat Tarik Kekerasan Reie.e,rsl
F10 Lebih dari 91.8 102-0 - 122-4 Min.gsllRB JIS B 1186
f,l;x.35HRC Setara
5,1-3 PENGELASAN
l\,,laieial pengelasan harus memenrhi Japanese lnduslrial Slandards berik!t:
5.1.4 PENGECATAN
J.4-8
t/'*r'
SUDAH OIBACA DAN D SETUJU]
DPP 2017
t,l
1.4,9
V
f ,f ^?$ /,
SUOAH DIBACA DAN DISETUIUI
DPP 2017
J.5
PELAKSANAAN PERAKITAN
1. FABRIKASI DI BENGKEL
t.1. Definis:
Eler.en strlrklLrr ltama dan sek\rnder yang dinyatakar dalam spesiilkasi inl harLis
mengacu pada persyaratan berikut:
a. E,emen S!ruktur Ulama.
Yang d:maksud dengan elemen st.uktur uiama adalah gelagar ularna, balok lantai,
talok meraaarjsng, balok melinlang, pengaku, penghlblng gese. (srear
correcloas), pen pang tanlalan, bagian uiama elemen Engka balang, pelat laalai
dek baja, elemen penghubung dari slruktur canlilever, tlalok-balok, posts, palai
pengisi sambungan, bagian'bagian sambungan, pelaa tekuk, pedelakkan andas.
b. Elemen Struktur Sekurde..
Yang dimaksud denga, elemen sekunder adalah pengaku dalem arah laleral.
lengaku goyangsn, diafragma, struktur rangka lem, porlal, bagian pengiubung
bagian aias dengan batang utama, pelat pengisj. pengaku antara,:rotoar, pelal
lro:eksi, ias:litas drainase, alat peredam kebisingan-
1.5 1
{lo*a
@yr'l
DPP 2017
d. Pengisi, pelat arhul, baiang pengkat, peagaku latelal dan bag:an-bagian stnrktur
lain yang serlp, harus dibenluk dengan mesin gerjnda, dan sisa serbuk besi yang
ada pada sepanjang siruktur leasebul harus d'bersihkan,
Penyimpangafi dalam pekerjaan pemotongan dengan nyala apiata! mesir gerlnda
larus diperbaik sehjngga rnemeauh: toleransi yang disyaratkan
i S1]dua yarg r1-rsa,( pada pclongrn baja :rarus dibundarkan dengan jari-jari 10 mm
atalr Iebih besar, dengan menggunatan alat bo. atau alat pemotong dengan nyala
apiyang dibantu dengan alat pemandu
q. JaEk minimum dari pusat lubang &ut ke te!: ljung polongan harus memenuS:
persyaraian yang dinyaBkan dalam Tabel .1.5.2 kecuali dinyatakan lain dala.n
gambar.
Tabel J.5": Jarak mi.imqm dari prsat lubang baut ke tepi baja
1.3. Pengelasan
a. Semua peralatan las, elect.oda, kawat las dan baian iambahannya, yang
digunakan oleh juru las atau operalor las berkualitas, yang dilaksnakan dengan
mengikuti prosedlr pengelasan yang berrnutu l'tarus memberikan hasi pekerjaan
aas yang memeruil: syarai,
c. Klaai kasi aleldroda ,larus sesuai dengaa persyaralar/acuan dibawah ini alau bila
digunakanyarg selara, te.lebih dahulu harus mendapat pesetujuan ?engawas
1.5 2
{/*Yo
SUDAH D|EACA OAN OISEIUJU
DPP 2017
t\t8 10.0
M10 12.0 I\lengacu pada
t12 14.O petunjuk pabrik pembuatnya
M16 18.0
M20 22.5
M22 24.5
M24 26.5
3) Lubang baut pada bagian st,,l]ktur utama harus dib{at dengan alat bor atau
d:buat lubang dengan bordahulu secara akurat dengan diameter tertenlu, baru
kerrudian dibesar alau luoang dtoor lagi denla4 menggunakan suatu cetakan
nal ydrg dilakJkan seleldl perahilan lliuktLr ulama di bengkel. pemuatan
lubang baut iidak di.ekomendaslkan me.ggunakan mesin purc}.
4) Lubang baut pada bagian siruklur sekunder dapat dibuat dengan mesjn pons
untuk diarreter yarg tenelru. o ta tubang oau paoa baja oengal rebal leb;h
dalr -6 mn harus d'ouat sepen LnlJk -irr-<rr. utama (ooirt 3i. lubang baut
unllk baja sambllngaa dengan st.ukiur utama iarus Oibua! seperti yang
dinyalakan daban bagian slrukt!r utama (polnt 3).
s) Tepi lubalg baui yang cl:beatuk daa iras I pergeboran harus menperhatikaa
halberlkui:
) a) Sobekan aiau kerusakkan yang terbentuk pada sekelilinq lubanq balti
akibal pengeboran harus diberslhkan
o'u
1.5,3
{/ ''
SUOAH DlBACADAN DISETUJUI
DPP 2OI7
7) Dalam lal contoh lubang lror dielallasi, maka lebih dari 2 contoh lubaag
hams dibuat ua:uk masing-masing kelo.npot baut dalam suatu sambungan.
1) permukaan kontak elemen baja yang akan disanblug deagan baul mutu
tinggi harus dipe akukan dengan cara-cara berikut-
a) Karat harus dihilangkan dengar sard blaslirg aiau dengan cara lain yang
sesuai.
b) Kekasaran pemukaan baja harus 50S sebaga;mana dl.yatakan dalam
.lls B 0601 (Kekasaran permukaan).
c) 3ila pelapis cat dasar dipakai pada pelaa sebelurn proses pemotongan,
maka cat te6ebul harus dlhilangkan dengan bksling, semptulan api, sikat
kawat. Jika selain lipe sambungan geser, mal€ cal dasar iidak perl!
dihilangkan.
2) Pelapis cat dasar atau cal meni anti karat tidak harus digunakan untuk
pernukaan elemen baja yang menggunakan ring pada baut mutu tinggi.
Pelapis cat dasar dasa,lidak perJu dihilangkan.
3) Bila gaya iarik baul m!1u l,nggi dilenlukaa ni:ai torsinya, maka ha.us mengacu
pada Tabel J.5.5. Uji coba lratus dilakukaa terhadap 5 baut segera sebelum
pekeiaan dimulai. BaLrt yang diuji dapat digunakan kembali untuk siruklu.
ulama, kecuat bib diputuskan lain oleh Pengawas.
4) Jika gaya larik balll mutu tinggi yang diienlukan, u:i .oba hatus dilakukan
dengan metggunakan data inspeksi dari pabrik pembratnya. da. iolok
lkumya mengacu pada spes:flkasi ieknis yang ada daIi pab.:k pembuatnya
lersebut.
5) Pada saal pelaksanaan pergencangan baut, penyedla baut lraj,b laenyiapkan
Elr,pmore (a:at pengut(ur gaya prelensioned pada baulJ, shear iyrench. inpacl
lrrench (alat mengencangkan/ nrengendorkan baul).
J.5-4
t/ '^,'
SUOAH DIBACA DAN DISETUJU]
DPP 2017
t.5-5
t/*v r'
D]BACA OAN DISEII]JUI
DPP 2017
t.5-5
4
'J/
/n E ,,' .'t
SUDAHDTBACADANDSETUJU
I t
DPP 2017
Elevasi muka
atasbanlalan
vans
jembalan
dengan
gelag6r
disamping
lepieta3 !2
flens daa tepi
alasba.ia,a.
jemb3ta.
dengan
geiagaa
disamping
'12- 1+01//1000)
2|(1.5W/1000)
13 lo,eran:i sldul anlara pelat
badan dan llens yang dilas
me.jada prolll I, kecualiflens W= lebar fiem.ns {m)
,5
ffi
5. Penyimpangan kelurusan : = U1000
komp"6en pokoUbatang uiama,
dirklr paia setiap bagian
h lE g /'
", .du
SUDAH DIBACA DAN DISE'IUJUI
DPP 2O17
Penyimpangan
I
17 Antara plat W1150 aiar t
d,ambilyang lebjh
kecil
I
H
Antara plat wr150
dengan
pengaku atau
pengaku
dengan
F *,--'l
pengaku
Perakitan di Bengkel
Sambungan sementaaa unluk elemen strukiu, utama di bengkel harus digunakan
pasak (drfpln) atau baut. Jumtah pasak atau baut minlmum y-ang digunakln untuk
_
tiap grup lubang baut mut! Unggi harus mengikuti ketentuan berjk-ut.
1) 5% dan 20% untuk petat flens
2) 5% dan 10% petat badan
3i 5% da. 20% rntuk balang rangka (Iruss chods), dll.
1.5 I
t /-v t'
DISETUJUI
SUOAH DIBAOADAN
DPP 2017
'l_7_ PENGECATAN
a. Je.is dan tebal lapisan cat
1) Jenis Cat ya.g digu.akan untuk mengecat sellrlh iomponen jembatan
adalah Epoxy (No, A/kyd).
2) Tebal laplsan cat 255 p (micro:r) dan dilakukan 5 (lima) hpis dengan
ketebalan masinq'masing sebagai berikut :
a) Lapis dasar:
- Type cat I EPOXY RESIN Z|NC. RICH
- Ketebalan kedng ca{ i 75 micron
Catatan : ',ntuk dae.a:r pertemuan (Jomi) menggrnakan cat
lNORGANIC
b) Lapis kedua:
EPOXY RESIN B/..SED
- Keleb3lan ke.;ng cal 60 micron
c) Lapis keliga i
-Type cal EPOXY RESIN BASE)
- Kelebalan kering cal 60 l]licron
d) Lapis keempat I
1.5-9
l
t' '#>- /''
SUOAH DIBACA OAN DISETUJU
DPP 2017
b, Pe6yarat r pengecdan
1) Pemlkaan kompone. yaag akan dical harus bebas karat, debu, minyak, air
dan koloran,kotora. lainnya.
2) Sebelum dicat komponen y?ng akrn ,jical harus di bersihkan dahulu dengan
mengglnal(an steel git blastitlg sampai mencapai tingkat Sa 2.S - Sa 3.0
ses.ai lso 8501-'t.
3) Debu sisa blasting harus dibeBihkar dari komponen pe.rnukaan yang akan
dicat.
4) Seltrrh pekerjaan pengela*n, pembo,an gerinda lertt9dsp komponen yang
akar di blastirg harus lelah se,esai sebelum pelaksanaan SenJ Blasling
dilaksanakan ierhadap komponen yang bersangkutan.
5) Pelaksanaan pengecalan ha&s mengikuii prosedur dan ketentuan-kelentuan
yang ietah dileiapkan oleh pabrik pembuatan cat.
6) Pengecalan tidak boteh ditaksanakan bita ketembabanl]isbi ldara lebih dari
a0 v..
7) ?engecalan lidak boleh dllaksanakar bila tenrperature udara klaang daai
5'Celsius
8) Pengecatan tidak boleh dilaksanakan bila banyak angin dan deb!.
9) lengecalan tidak boleh dilasanakan bila diperkirakan ha.l akan huian pada
watiu cal belum kering benar.
c. Pemeriksaan sebelum pengecatan
1) Pemeriksaan kebersihan permukaan yang akan dlcat segera selelal, p.oses
Sand Blasling.
2) Pemeriksaan Kelembapan Nisbj lrdara ( Arr Felative Humjdly).
3) Pemeriksaan temperatur udara dan lemperatore komponen yang akan dicai.
t l'tv t'
1.5-10
b. Keselamatan
KontraLlor harus mematuhi seinra peralumn l.rdonesia untuk pengamanan
material berqerak dan melindungi baaang-barang leasebut dad berbagai macam
kerrsakaa. Jika terjadi kerusakan di kemudlan hari, Kontrakaoa harus
mempeabaiki kerusakan lersebut atau mengganti cai yang iergores sehangga
dapal dite.ima d3n disetuiui pengawas.
1.9. Gudang
Eaja struktural harus disimpan diatas tanah dengan mengunakan plalform,
penyaagga roda, alau penyangga:ainnya. Bala Ie.sebut harus bebas dari kotoran,
pelumas/ gemuk, dan benda asing lainrya, dan harus terlindungi sebaik-baiknya
ddldm rdng(3 memperkec I rerjaoirya ko'os'.
2. PEMASANGAN OI LAPANGAN
2.'l
Pekerjaan meliputi pe.yediran da.i semua pekerlaan seme,liaaa yang penling bagi
pelakilan di lapangan, pengecalaa, pernasangan. pemasangan andas dengan
grouting, pemeriksaan dan semua pekerjaan lain yang diperlukan untuk memenuhi
konirak.
Tidak ada fabrikasi yang bisa dimulai sarnpai dokumen di bawah 'Pe.gaiuan",
dit,njau oleh Telaga Ahli. Koataaktor harus bertaaggung lawab aaas penafsiran yang
benar tentang pekeqaaa untuk dilak6nakan dan unluk kete,itian dime$i seca.a
detil. Tidak ada penyambungan stlu(txl yang lidak sah akan diijinkan. Pertimbangan
harus diberikar latrik keseiamata. dan kemuagkina. bahaya-
2-2 Perakitan
a. Struktlr dao bagian-bagian dari jembalan harus secara hati hati ditangani dan
disirnpan agar supaya terpelihara, bersih dan kering dan terbebaskan dari
kerusakan alau pencemaran.
b. Semua struktur dan baglao yang menunggu untuk ercksi harus disimpan sesuai
p,oseda, e€ksi ,oiuk memudahkan lransporlasi ke lokasi ketika diper:lrkan.
Seoua sl!,(ua dan t agian harus disokong oleh banialan aiau sejea,snya ag6.
supaya memudahkan penanganan dan mencegah keausakan. Penguktran
haflrs dilakirkan untuk mencegah kerusakan cai dari kerusakan karena iklam atau
etek lain yang mengganggu.
c. penjepit se.,'rentara, lermasuk alat bor drift, h;_)rus dipasang sedlkitnya 25rk dat
suaiu kelompok sambungan lubang baut.'Penjeprl d.ifl ha.us digunakan
sedikitnya 5% dari sualu kelompok samburgan lubi].ng baut, ielapi lidak !ntuk
mg,nperbesat alat1 meallsak lubang tersebul.
1.5'11
DPP 2017
?.4. Pengelasan
Keclalijika didisein pada gamba., tidak ada pengeaasan lapangan uotuk perkuatan,
peaar:ganan atau kontak untuk ereksi pada jemtatan baja akan diijinkan. Semua
pe.gelasan harus dieksekusi di pabrik.
a. Kolrponen-komponen yang akan disetel harus bersih, kering, tidak berka€t dan
sudah dilapisical dasar (uollk baja expose).
e. ,alam penyetelan jembatan, perbedaan elevasi titik tumpuan (andas) tidak boleh
lebih 2 mm.
b. Pemasangar baut hanya boleh dalakukan jika kedudukan zeeg sudah tida) ada
perubahan.
{/*Et'
t.5 12
Pemasangan baul hatya boleh di:akukar jika kedudukan drip sudah diatur
sedemikian rupa setlingga tidak akan lerjadi pergese.an anlara batang balang yang
dihubungkan serla jumlahnya harus memenuhi slarat untuk setiap titik buhul yaitu
20 7. darijumlah luba.g pada satu iitik buh.ll.
i Lubang-lubang baut yang lidak sesnaisrlLt gama lain, lidak bo,eh diperbaiki dengan
pahat alau kikir.
Pemasangan baut perlama harus dilakukan pada iitik buhu, €slk pokok bagian
bawah yang membenluk zeeg, selanjulnya pemasangan baut pada titik buhul
Iainnya pada r6suk pokok tlagian alas dan bay,/ah, sehingga rasuk pokok dinding/
rangka teabentuk lebih dahulu.
Jika terjadi kegagalan daiam pemasangan baut, baut tersebut harus langsung
diganii batu.
- End of Seciio. *
t /*s'r
t.5-13
OISETUJUI
SUOAH DIBACA DAN
DPp 201"/
J.5
TIANG BOR {BORED PILE)
4. FENYERAHAN
a. Konlraktor harus menyerahkan kepada pengawas rntuk diseiujui semua gambar
yang relevan dan rincian lain da.i metode yang diusu,kan, lrutan, waktu dan
peralalan pekerjaan liang bor yang diperlukan.
b. Kontraklor harus melaklrkan invesliqasi tanah unauk mentaiami karaklerislik
lapisan lanah dala.n .angka pelaksanaan pet(eajaan tiang bor. llasil investiga6idan
melode pelaksanaan boled p/e lermaslk .nelode pengeboran harus mendapal
perselujuan Konsulian.
/ '*
.1.5-14
,f r,"
5, PERSYARATAN TEKNJS
5-I I!'AT!RIAL
a. Mslerbl Belon yang akan digu.akan uniuk pekerjaan harus sesqai Sagian J.l
"Beton',.
b. Material Baja llrlangan yang akaa digunakan unluk pekerjaan hanrs sesuai Bagian
J.3 'Baja Tulangan".
.. Material Bentoniie wa;ib memillki karakte.istik sebaga! berikuti
'1) Sentonite yang digunakan untuk bored pile harus mendapat pe.setujuan
Konsrltan. Beatonile harus seslai dengaa edisi te.baru da.i American
Petroleum lnslilLte Slardar 134
2) Bentonite harus disimpan dalam kondisi kering. Perhatian khusus harus
diberikan untuk penyirnpanan massal agar bentorile lidak rusak karena
kelembaban.
3) Untuk setiap 1 ton benlonlte, kadar air harus berad3 da,am rer-lang ): 2o/o',
viskositas lidak lebih dari 1 2 pcs dan kekuaian gel diukur pada 10 menit tidak
:ebifi da.: I 0,023.
4) Benlonite lr?mslah dari jenis lgrnpung yang mengandung mineral
montmo llonite.
5) Satu sampel bentonile per panel harus diuji dalam kondlsi ya.g sama
sebagaimana lelah dllakukan oleh pemasok aiau produsen sebellmnya, pada
tanggalkera panel ini dimulai.
6) Air yang digunakan unluk dislelsi benlonile larus memilik: pH hampir netral
atau ha,us dilakukan usaha unlrk mentilgkirkan air garam atau air yang
terkontaminasi oleh garam.
7) Bubuk benlo.ite ya.g digunakan dalam pengeboran tlaaus memi:ild sita:
sebagai ber:kut:
{ /'Y-
.1.5-15
t"'
SUOAH DIEACA OAN OISETUJUI
DPP 2017
5.3 PELAKSANAAN
5.3,I PENGEBORAN
Pada saat pelaksanaan pe.oeboran, Koniraktor harus memasiikan stabiliias lanah
pada lubang bor sampai lahap peiaksanaan pengecor€n. Apabila kondisi stabilitas
lanah lLrbang boa ra,r'ran longsor, maka Konlraktor wajib nenggunakan material
Sentonite denga.l melode sebagai berikut :
J.5-16
{ l:* t'
DPP 2017
d. Alal penggetar lary, dapal digunakar apabila telah d;selujui oleh Konsuttan.
e. Apabila gambar menunjukkan bahwa muka ai. tanah lebih linggi dari tekanan
dalanr lubang bor, maka Kontraktoa hams mengajukan metode yang cocok untuk
disetujui ole! Ko,isl]:tan sebelum dil€k9araka. pengecoran. lekanaa larulan
dalam l!bang borlldak aoleh dibav/ah muka ai. tanah kecuata dapa: diperhitungkan
bahwa lubang bor tetap siabil.
f. Setelah liang-tiang boa selesai dicor. maka lubang lubang kosoog yang sisa harus
dijaga dan ditimbun dengan hatil'tali sessgera mungki, dengan mater,al yang
merrenuhisyarat.
g. Sambungan {Joint Connection}
Pengecora. liang dilaklkan minimal I m (satu mete,) ,ebih linggi dari elevasj
dasar pondasi atau sesuai persetujuan Pengawas sedangkan pembongkaran
belon dilskukan sampai ketinggian 100 mm diatas dasar pondasi sebagalmana
dilunl.lkkan dalam gambar- Sebolum dilakukan pembongkaran beton, kontrakto.
haaus menyampaikan prosedur pelaksanaan pembongkaran beton untuk
mendapat perselujuan Pengawas.
Pelaksaaaan pembongkaran beton harus dilakukan Kontraktor dengan lanpa
menggangOu/memolong/menlsak tulangan utama dari tiang bor (bila terjadi
ke,alaian konlrakior sel,inqga bela lLrlangan ulama dari tiang bor sampai terputus.
maka pengawas h3rus menolak liang bor tersebul. dan meminta konraktor uniuk
mengganti dengan tiarg bor baru), selelah beton dibongkar sampai dengan
kelinggian 100 mm diaias dasar pondasi, koniraktor harus memperbaiki posisi
tulangan uiama dan lkatan sengkang dari penulangan tiang bor sebagaimana
ditunjukkan dalam gaanbar. Biaya untuk pembongkaran kelebihan coran belon rnt
dan akibat kela,aian yang dilakukan konlraitor rnerupakan tangg:r.gaa Konlraklor
6. UJITIANG BOR
Konirakior diwajrbkan membuairdan mengajukan rencana / meloda 'lesi pembebanan
lerhadap tlang pancang kepa.da Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas untuk
memperoleh persetujuan. Test Pemleaanan hanya dapat ditaksanakan apabila
i.5'17
dilaksanakan sesuai dengan rencana / metoda yang lelah diseiujui oleh Konsultan
Pengawas / Pemberi Tugas.
2) Pera:atan
Peralalan yang digunakan ada,ah peralalan yang diseluju; da. coco,( untuk
mengukur beban tiang dan penurunan tiang bor dengan akurat dalam setiap
peningkaian beban, peralalan iersebul harus mempunyai kapasitas keaja tiga
ka,i beban raaca.gan untuk iiang yang akan diuj; )€ng d,lunjukkan dalam
Garnba.. tiiik rete.ensi .rntuk mengukua penurunan (seli/ernent) tiang
pancang ha.us dipindalkan dari tiang uji uniuk rneng-hindar: semua
kemungkinan gangguan yang akan terjadi. SemLla penurunan tiang bor yang
dibebar]i harus diukur dengan peaalalan yang memadai, seperli aiat peng-
uku. (garges) leianaa. dan La,ls diperlksa dengan alal pengukur elevasi.
3) Pelaksana.n Pembebanaa
Peningkalan lendutan akan dibaca segera selelah seUap penambailan betran
diberikan dan setiap inteNal 15 menit setelai penambahan beba, tersebul.
Beban yang aman dan dlijinkan adalah 50 % beban yang telah diberi,<a.
selama 48 jam secaB ierus menerus menyebabkan penualtnan leta!
lpermanent settlemenl) iidak lebih darj 6,5 mm yarg diukur pada plncak
iiang. Beban pengujian harus dua kali beban rancangan yang ditunjlkkan
dalam Gambar.
Beban pertama yang harus dibeikan pada tiang p€rcobaan adalah b3bar
rancangan tiang bor. Beban pada liang bor dinaikkan sampai mencapaidua
kali beban rarcaagan dergan interval liga kali penambahan beban yang
sama. Seliap penambahan beban harus dalam interval wiltu min;num 2
jam, keaualijika Udak tedapat penambahan penurunan kurang dari 0,12 mm
d?laan interval '15 menit akibat penambahan beban sebelumnya.
)ra*u
Biaamana kekuatan tiaag
-uji untuk rnendukung beban pengujian diragukan,
penambahan beban harus dikurangi sampai 50 % n'rasjng-masing beban
1.5-14
{ l-Y- t
DPP 2017
Jumlah dan lokasi tiang uji untuk pengujian pembebanan aLa. dilentuian
oleh Konsultan Pengawas/Pengg!na barang/jasa. Uniuk iiang dengan
diameter lebih dari 600 mm lumlah uji iidak boleh ku,a.)g dari sat! dan tidak
:ebih dari liga unauk $albp jembalani irnlri liang dengan jiamete. kurang
dari dan sampaidengan 600 mm jumlah liang uji tidak iroleh kurang dari salu
untuk setiap 30 tiang.
4) Pelaporan
Lapoaan ya0g harus d:buai unluk seliap pengujian pembebanan meliprti
dokumen-dokLrmen berikut ini :
a) Denah pondasi
b) Lapisan {stratifikasi) ta.ah
c) Kurva kalibrasi alat penqukrateka.an
d) Gambar diameler pislon dongkrak
e) Grafik pengujian dengan absis untlk beba. dalam lon da. ordinal untuk
penotunan (selUe/nenf) dalam desimal mm-
0 Tabel yang menunjukkan pembacaan alal pengukur telanan dalam
almosJlr, beban dalam ton, penurunan dan penuautan aa:a-rata dimana
- semua ilu merupakan fungsi dari waklu (tanggal dan jaan).
Bilamana kapasitas daya dukung yang aman dara setiap tlang bo.,
diketahui kurang dari beban rancangan, maka liang bor harus
1.5-19
$ l.y *
DAN DISETUJUl
SUDAH OIBACA
DPP2O17
Test dengan beban dinanis atau DyEmic Loacl Tes, adatah melode lain
yang lebih ekonomis dan sfisien- Tes: pembeba.an teng seca.a d:nami3 ini
menggunakan peralalan FPDS (Foundation Pile D/ag.rostrb Sysfem) berikut
!o$-Na,e PDA (Pile Dtiving Analy/s) teientu misalnya PDI dari USA, TNO dari
Belanda. C:6TP dari Perarcis dan PID dari Swediai.
t.5-20
f/-vt'
SUDAH DIBACA OAN D]SETUJUI
DPP 2O17
d) Signal matching
Tiang yang ditest dipasang trarsd{.,cer s&ain dan acceleratian. penguiuran
stram dilakukan pada saal adanya lumbukan hammer dan beGamaan ilu juga
pergerakan tiang dicatat sebagai accele@tion. Data iesl dari sellap hammer
blov! alau daa blaw hamrrerterleniu dicatai untuk dianallsa lebih lanjut. Suatu
hal yang mendasar dari tiang yang ditesa secara dynar'llc bahwa tahanan (soi/
rcs/starce) pada pergerakaa liang diaaggap sebagai baik statik (e/asto,
plastic) dan dynanic {danped).
- fnd ot Section -
1.5-21
t/, L //
SUDAH OIBACA DIN
DISEIUJUI
DPP 2017
J,6
TIANG BOR (BORED PILE)
4. PENYERAHAN
a. Kontraktor harus menyerahkan kepada pengawas unluk disetujui semua gamba.
yaig relevan dan rincian lain da meiode yang diusulkan, urutan, waktu dan
peralalan pekerjaan 1,ang bor yang diperlnkan.
b. Konlaaidor harus melakukan invesligasi tanah llntuk memahami karaktedstik
lap:san tanah dalam rangka pelaksanaan pekeiaan tiang bo.. liasil investigasidan
metode pelaksanaan bored p/e terrnasarl( r.elode pengeboran harus mendapal
perselujuan Konsullan.
.t.6 r
{f 'aL t'
SUDAI1 DIEACA DAN DISEIUJUI
DPP 2017
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.I MATER:,AL
a, Mateaiat Bdon yaag at<an digu.a'(an unt!:k ,ekerjaan harus seslai Bagian J.'1
'Belon".
b. M?terlal Baja lu,angan yang akan digunak3n untlk peke4aEn haftrs sesuai Bagian
J.3 "Bala lulangan'
c. tlaterial genlonilo wajib memilikj karakle.:stik sebagai berikut:
1) lenlonite yafg digunakan unluk bored plle harus mendapat persetuiuan
KonsLItan. Benlonite harus sesuai dengan edisi lerbaru dari Amerjcan
Petroleum lnslitLrte Slandar 13A.
2) Bentonite harus dislanpan dalam kondial keril,g- Pe.h?1ian khusus harus
diberikan untuk penyimpanan massal aqar benioaite tlda,( rusak karena
kelembaban
3) Untlk setiap 1 ton be.tonlte. :<adar ai, ha.us ,eaada dala.n .enlang ! 2o/ol
viskositas tidak:ebih darj a 2 pcs dan kekuaian geldiukur pada'10 menil tidak
lebih dari 10,023
' 4) Ben:o.ite ha.!sl3h dari jenis lempung yang mengandung mineral
monlmo.il,on,ae
5) Satar sampel bentonile pe. panel harls diuj: dalam ko.disi yang salna
seiagaamana :elah dilakukan oleh pe,rasok a:au p.odusen sebelt ranya. pada
tanggal kerja panel ini dim!lai.
6) Air yang digunakan Lrnluk dispersi bentonite harus memiliki pH hampk netral
alau harus diiakukan usaha untuk menyj.gkirkan aia garam atau air yang
:eikontaminasi oleh garam.
7) 3!buk bentonite yang digunakan dalam ,eneeboraa harus memiliki sifal
sebagai berikut:
. Speciric gravily 1.01 - 1.15
3.5 12.0
. Sand contaminate less taan 5olo
1.6 2
f,/* L /'
SUOAH DIEACA DAN OISEIUJUI
DPP 2017
5.3 PELA(SANAAN
5.3.1 PENGEBORAN
Pada saal pelaksana€n poageboran, Koalrakloa iatus memaslikan siabi:llas tarah
pada lubang bor sampal tahap pelaksanaan pengecoaan- Apabila kondiri stabilitas
tanah lubang boa aawan longsor, maka Kontraklor wajib menggunakaa rralerial
Bentgnitg dengan metode sebagai berikut :
t.6 3
,{/*t)- /'
SUDAH OIEACADAN O STIUJI]]
DPP 2O1/
d. AIat penggetar ha.ya dapat digunakan apabila ielah diselujui oleh (onsLrltan.
e. Apabi,a gambar rnenunjukkan bahwa muka al. tanah lebih linggi dari tekanan
dalam lubang bor, maka Kontraktor harus mengajukan metode yang cocok untuk
disetuj!, oleh Konsuitan sebelum dilaksanakan pengecoran. Tekanan larulan
dalam lrbaag bor iidak boleh dibawah muka airtanah kecual:dapat diperhilurgkan
bahwa lubang bor lelap slabil.
I Setelah tiang-tiang bor selesai dicor, maka lubang-lubang kosong yang sisa harus
dijaga dan ditimbun dengan hali hati sesegera mungkin dengan material yaflg
memen!hi syarat.
g. Sambungan {Joinl Conneclion)
Peogecoran tiang dilakukan minimal 1 m (salu meier) lebih tinggi daai elgvasi
dasar pondasi atau sesuai perselujuan Pengawas sedangkan pembongkaran
beton d:lakukan sahpai ketinggia. 100 mrn d:atas dasar pondasi sebag3imana
diluajukt(an dalam gambar. Sebelum dilakukan pembongkaran beton, konlraktor
t:arus,nea,yampaikan prosed:rr pelaksanaan pembongkaran belon untuk
mendapat perceiLrjuan Pengawas.
Pelaksanaan pembongkaran beton harus dilakukan Ko.lraktor dergan tanpa
menSganggu/rnemotong/merusak lulangan ulama dari liang bo. (bi,a terjadi
kelalaian lontraldor sehingga baja tulangan utema dari tiarg bor sampai te.prtus,
maka pengawas harus menolak tiang bor tersebui, dan merninta konlraktcr Jaluk
mengganli dengan tiang bor baru), selelah belon dibongkar sampai dengan
keli.gGian 100 mm diatas dasar poadasi, kontraklo. harus memperba ki posisi
lulangan utama dan ikatan sengkang dari penulangan liarg bor sebagaimana
dilunjlrkkan dalam gambar. Biaya untuk pembongkaran keleblhan coran beton ini
dan akibat kelalalan yang dilakukan konhaktor merupakan langgungan Konkaktor
t.6-4
{ I *E*2,
DPP 2417
dilaksanakan sesuai dengan rencana / metoda yang telah disetujui oleh Konsullan
Pengawas / Pemberi Tugas.
2) Peralatan
Peralatan yang digLrnakan adalah peralalan yang disetujui dan cocok untuk
mengukur beban tiang dan penur!nan tiang bor dengan akurat dalam seliap
peningkalan beban, peralatan terseblt harus mempunyai kapasitas kerja tiga
kali beban roncangsn unluk lia.g yang akan diuji yang dilunjuk,(an dalam
Gambar. -it'k referersi Jrtuk mengJ(Lr penJrulan (selt/emero t,dng
pancang hanrs diplndahkan dad tiang uja untuk me.g-fiinda semua
kemungknan ga.gguan yang akan lerjadi. Semua penurunan tiang bor yang
dibebani harus dilkur dengan peralalan yang memadai, seperti alat peng-
ukur (Erarges) telanan, dan harus diperiksa dengan alat pengukur elevasi.
3) Pelaksanaan Perrbebana.
Peningkatan lerdutan akan dibaca segera setelah seiiap penambahan beban
diberikandar seliap interval 15 menit selelah pe.ambahan beban tersebut.
Beba. yang aman dan dirjinkan adalatr 50 % beban yang telah diberikan
se,ar,ra 48 jam secara lerus menerus menyebabkan penurunan letap
lpermanenl settlemenl lidal lebih dari 6,5 rnm yang diukur pada plncak
liang. Seban pengujian:raRrs dua kali beban rancangan yang di:unjukkan
dalam Gambar.
Bebaa pertama yang harus dibeika. pada iia.g percobaan adalah beban
rancangan liang bor. Bebaa pada tk.g bor dinaikkan sarnpai raencapal d!a
kali bebair rancangaar deagan lnleNal tiga kali penambahan bebar ya.g
sama. Seliap penambahan beban harus dalam inteNal waktu -,i:nimul:. 2
jam, kecualijika tidak terdapal penambahan penurunan kurang dari 0,12 mm
dalaa interval waki) 15 menil akibat penambahan beba. sebelurrnya.
Biiamata kekualan tiang uli unluk mendukung beban pengujian diragukar,
peflambahan beban harus dikurangi sarnpai 50 o/o 6asing-masi.g ilebaa
165
{/ *Et"
DPP 2017
Jumlal'r dan lokasi iiang uji untuk penglrjian pembebana. akan dilen:lkan
oleh Konsultan PergawaslPengguna baranglasa. Unt.tk liang dengan
diameier lebih dari 600 mm jumlah {: lidak bo eh kurang dari satu dan tidak
Iebih darl liga untuk setiap jemlatant untltk tiang dengan diameter kurang
dai da. sampai dengan 600 mm jlnlah iiang rj: tidak boleh kurang dari satu
untuk setiap 30 tjang.
4i Pelaporan
laporan yang harus dlbuat unluk setiap pengujian pembebanan mel'put;
dok:rmen-dokumen be.ikut ini :
a) Denah pondasi
b) Lapisan (stratifikasi) tanah
c) Kurva kal,brasialat penguku. tekanan
d) Gambar diameter piston dongkrak
e) Grailk pengujian dergar absis unluk beban dalam lon dan ordinat untuk
penurunan (sell/errerl) dalam desima mm.
f) Tabel yang i:tenuajukkan pembacaan alat pergukur iekanan dala$
alfiosfa, beban dalam ton, penlrrunan dan penurunan ra:a-tata d:anana
semua itu rnerupakan lungsi dariwakiu (langgaldan jar).
Biara'ra
lapaslas ddya du<ung yalg amar oar, setrdp Iarg oor
di<etalu (Lr€ng dari beban rencargar, na(a l'ang bo- l-a_us
1.6 6
t l*q- o-
oPP 2017
a) Siapkan petalalan Dynamic Load lesf dengan mergisi cek lisl da.r
,akukan lest peralatan dengan mengg.rnakan lesl box
b) Siapkan f,r'e lrpui dala dengan ttempe.iralikan form yang sudah diisi dan
data kallbras, sensor-sensor
c) R€cord pemancanga[ unluk liarg yang akan ditest (ka]endering)
d) 8/ow.ecord lnlLktiang yang ditest l8/owcotlrf)
e) Data soil investigasi darat be&pa SONOIR, atau SPT dan dala BORING
0 Gambar desain jembaian
g) lla.g yang akan ditest dipilih salah salu liang dari kelompok tiang dan
dapal llang dengan kondisi krlenderi,lg yang besar alau tiang yang jauh
dai:litik beral kelompok liang ip,lar alau abol,?er/)
h) "fiang yaig akan dilest
ha..rs dibia.ka. beberapa hari (2-7 had) agar
tegangan air tanal'l (rore pressure) kembali pada ko.disi sebelum
pemancangan {seltirg)
i) T:€09 yano akan ditest minimal 2 meier har.rs mrncul dari permukaan
la.)ah asliJtaJ airyalg ada saal pe'gLl,ar
j) lersedia Power Supp/y untlk comprler dan bor listrik min 'num 1000VA
,() :ersedia hamn]erdengan kapasilas ya.g sama?ergan yang digunakan
pada srat pemancangan
)
J.6-7
h /,/- ')tr l,
\,1
Umumnya dianjurkan dari dala yang didapalkan dati dynanic laad tesl diikut\
dengan analisa yang teli:i yang l.ana blasanya dilakukan jauh dari lokasi
laag yang ditesl (biasanya dilakukan di kantor). Analisa terseb!! didasai(an
pada 'wave equalion phlosopy'' dan menggunakan program aomplter dalam
uraian ini diambil sebagai conloh adalah TNOWAVE de.ga. pitihan S/GNAL
MAfCHlNG. An6lisa lelitiini memberikan hasit tebih detait diba.dioqkan
'.r?ng
dengan yang didapai langsung daii lokas,. Ca.a ini dapat menenluka. daya
dul9rng liang dan karakterisiik delomasitia.g sekelika akiaal beban siatik.
, - End of Seclion -
{ /-* t-
DPP2O17
).7
TIANG PANCANG
a. RUANG LINGKUP
Kontaaktor harus memenuhi slandar acuan yang berlaku yang tercanlum dalam
Bag,an "Jaminan da. Pengendalian l\rulu" da. kriteria yang diienl!,(an disini.
4. PENYERAHAN
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1 MATERIAL
j_7
"7
SUOAH DIEACA
OAN DiSEII]JUI
oPP 2017
5.2 PELAKSANAAN
5.2,I PERSIAPAN
1) Tiang parcang harus dicor secara terpisah dan/atau setiap balang tiang pancang
hals dicor secara terus menerus (monolith). Penggeseran tiang pancang dapat
dilakanakar setelah kekuatan belon berdasarkan hasil test ielah menunjukan
kelLaaaar minimum 80 % kekualan re.cana oada umur 28 hari, sedang
pengangkulan daa pemancangan setelah kekuatan liang pancang berumirr 28
han {PBl-1971).
2) Untuk menghindari kerusakan tiang pancang, maka dalam pe.g-angkuian daa
penumpukan tiang pancang, harus diberi tumpuad ba.(atan yang aarkup,
khuslsnya pengrruh tekuk yang berlebihan.
3) Seliap tiang pancang harus dilengkapi dengan tand, marka ya,tg menunjukan
nomor, panjang, dan tanggal pengecoran/ pabrikasi.
4) Sepatu liang pancang harus terbual dari besi tuang dengan pennukaan yang
diperkeras dan bebas dari pasir, keropos, terdapat lubang udara ataupun cacal
lain dan sepaiu tiang pancang lersebul harus diikal atau disambung dengan besi
:u:angan liang pancang. Kondlsi yang ldeal dan praktis apabila panlang liang
pancang ie.sebul adalah :anpa sambungan, namun apabila kondlsi tidak
mernLngkinkan, maka ilang panca.g sambungan dapal digunakan.
Pemukulan kepala liang haaus dilakukan secara lerahr aga, lidak meni,nbulkan
kerusakan pada tia[g pancang dan linggijaluhnya lidak meleb]hi 2.50 m'.
Kecuali gravity/drop hammer, pemilihan hammer sapsati d:esel har:)mer, ha.!s
mempunyai energy yang cukup;ehingga pemancangan dapal mencapai daya
dukung yang disyaratkan.
Kontraktor harus menyeTahkan kepaa5 Konslltan alrtuk persetujuan mengena:
karaklerislik alal yaflg d:syaratkan untuk r.,r.!s pernancangan, fieliputi :
).1-2
{l-4*
SUOAII DISACA
O,4N D]SEIUJUI
DPp 2017
- Serat llamaner
- Serat pelindung kepala tiang pancang
- Tinggjjaluhmaksimum,
b. Untuk dieselhammea:
- Beral hammer
- Bemt pelindung kepala tjang pancang
- Tinggijaluhmaksimum.
- Tenaga hammer (HP)
2) Perciapan pemancangar
a- Penulup kepala liang pancang
Pada saat pemancangan, lepala tiang pancang ada kemungkinan mengalami
kelrsakan oleh karena itu ha.!s dilengkapi bantalan..
b. Penyamtlungan tiang pancang
Penyambungan tiang pancang mengikuti melode yang telah disetujui oleh
Konsullan.
1.7-1
{ I *,t-'t'
SUOAH DIBACA DAN DISETUJUI
DPP 2017
'llang pancang tidak boleh dipancangkan dekal beton yang baru dituang.
c. Pemotongan (cuf-o#)
Tiaug panaang belo. pad, elevasi tededr seh:ngga
ha.us dipolong
memanjang ke tuiup Pelindung (cap) alau faating sebagaimana diluajukkan
dalam gambar.
2) Pe.alataal
Peralalan yang digunakan adalah peralatan yarg disetujLri dan coco,( untuk
me.gukur beban liang dan penurunan liang pancang dengan akura! dalarn
seiiap peningkatan beban, pera'atan tersebul lar.rs mempuayai kapasitas
kerja liga kaai beban rancaagan !ntuk iiang yang akan dlujiyang ditunjukkaa
dalam Gamba.. Titik referensi uniuk mengukur penurunan (seltleme,rt) liang
pancang ha.us dlpindahkan dari tiang irji unt k meag:tindari semua
kemungklna. gangguan yang akan terjadi. Sgmua penurunan liang pancang
yang dibeba.i harus diukur denga. peralaian y€ng memadai, seperli alat
pergnkur (gauges) lekanan, dan harus dipe.iksa dengan alat pengukur
elevasi.
3) Pelaksanaan Pemb_ebanan
Peningkalan lendutan akaa dibaca segera setelah setiap penambahan beban
diberjkan dal seliap inlerval 15 menit setelah penambahan heban lersebul.
Beban yarig aman dan diijinkan adalah 500/0 beban yang telah diberlkan
selama 48 jam secara lerus menerus nenyebabkan penurunaa telap
).7-4
t/n*-2,'
SUOAH DIEACA
OAN D]SEIUJUI
DPP 2017
(pemanent settletuentt tr:dak lebih da.i 6,5 mm yang d,rklr pada puncak
tiang. B6ban pengljian harus dua kali beban raacangan yang ditunlukkan
dalam Gambar.
Beban pertama yang harus diberikrn pada liang percobaan adalah beban
rancangan tiaag pa,tcang. Beb?r pada liang pancang dinaikkan sarnpai
mencapai dua kali beban rancarga. dengan interval liga kal, penambahan
bebsn yang sarna. Set:ap penaobahan tleban harus dalaF lnterval waktu
,ninimum 2 jam, kecuall jiLa lidak lerdapat penambahan penurunan kuaang
dari 0,12 mnl dalam :alelal waktu 15 menit akibat penambahan beban
sebellmrya. Bilamana kekuatan tiart Lji uotuk mendukung beban pengujian
diragukan, penamla,ran beban harus dikuraagi sampai 50% masing-masing
beban pengujian. sesuai dengan perantah Kollsultan Pengawas/ Feagg!na
barangrasa agar kurva ke.unluhan yang halus dapat digambar. Beban
pengujian penuh harus diperaahankan pada tiang uji dalam wakt.r tidak
kurang dari 48 jam. Kemudian beban ditiadakan dan penltrunan pearianen
dibaca. Silamana dim:nta oleh Konsullan PengawarPe.gguraa ba€ng/jasa,
pembebanan diteruskan melebihi 2 ka:l teban .ancshgan dengan
penambehan beban seliap kali 10 lon sampai Uang aanluh ala! kapasitas
peralatan pembebanan ini dilampaui. Tlang pancang dapa! dianggap runtuh
bila penurunan total akibat beban melebihi 2,5 rm atau pennrunan pemanen
melebihi6,5 mm.
Setelah penguj,an pembebanan selesai dilaksanakan, beban-beban yang
digunalGn harrs disingkirkan, dan liang pancaag, termasuk :iang tarik dapat
digunakan untuk struklu. bilamaoa oleh Konsultan Pengawas/Pengglaa
barang/jasa dianggap masih memenuii keiertuan unluk diglnakao. Tiang uji
yang tidak dibebani harus digJnakan seperii di atas. Jika setiap tjang
pancang setelah digunakan sebagaitia.g uji atau Uang ta.ik dianggap iiiak
memenuhi ketentuan unluk dlgLtnakan dalam stukiur, harus segera
disingk:rkaa b,lamarta d:peaniahkan olel Koasultan PengawavPengguna
baiangljasa a:ar harus dipotong sampai di ba\/ah permukaan tanah atau
dasar pondasi !elapak,sejalh mana yang dapat dilaksanakan.
Jumlah dan lokasi tiang uji unttrk lengrjian pembeba.an akan d,leniukan
oleh Konsulian Pengawas/Penggllna aaBng4asa. Urtuk aiang dengan
diarneter lebih dari 600 mm jumlah uji tidak bolei kllarg dr.j satu dan tidak
:ebih dari liga untuk seliap jembala.; unluk liang dengan diameler kurang
da,i dan sampai dengan 600 mm jumlah tiang uji iidak boleh kuEng dari salu
!nlul sel;ap 30 t'a.C.
4) Pelaporan
Lapora, yang ha.us dibuat uniuk seliap pengujian peanbebanan melipllli
dokllmen-dokumen berikut ini :
a) Denah pondasi
).1.5
t /'* r'
SUDAH DIBACADAN D1SETUJUI
OPP 2017
Bilamana kapasilas daya dukurg yang a,nan darj setiap tiang pancang,
diketahui kurang dari bebad raaeargan, aaaka tiaag pancang harus
diperpanjang atau diperbanyak sesuai dergan yang dipedntahkan oleh
Konsullan Pengalvas/Pengguna barang/jasa.
Jesl dengan beban dinamis alau Dynanic Load lesl adalah metode lain
ya.g lebih ekonomis dan eflsien- Tesl lembebanan tb.g secara d;namis ini
menggunakan pe.alatan FPDS (Foundalian Pile Diagnftic Syslem.) bedkui
sofNva:e PDA (Pile Driving Analyis, leieniu misalnya PDI dari USA, TNO dari
Belanda, CEBTP dari Perancis dan Pl3 dariSwedia).
)./-6
t/* L t-'
SUOAH OIBACA DAN DJSETUJUi
DPP 2017
s) Tiang yang akan ditest dipilih salah satu tiang dari kelompok tiang dan
dapat tiang dengan kondisi kale.dering yang besar alau tiang yang jauh
dad titik berat kelompok Lang (pl,a. atau abutmerq
h) Tiang yang akan ditesl harars dibia €lr beberala hari (2-7 h3ri) agar
tegangan ak tanah (pore pressure) kembali pada kotd:si sabel m
pemancangan (setfing)
D Tiang yang akan dilest minimal 2 fieter harus muncul dari permukaan
tanah asli atau ahyang ada saaa pergujian
i) Tersedia Porver Supplyuntuk compt te. dan bfi liskik minlmum 1000VA
k) Tersedia hammer dengan kapasilas yang sama dengan yang digunakan
pada saal pemancanqan
).i -1
('/ ** o'
Umurnnya dianjurkan dari data yang dadapatka. dari dy,arnb /oad lgst iii:(uli
dengan analisa yang telitl yang mana biasanya dilakukan jauh dari lokasi
tiang yang dilest (biasanya dilakukan di kantor). Anatisa tersebut didasa*an
pada'wave aquatlon philosop,r' dan rnerggunakan program kompuler datam
uraian ini diambll sebagai 6ontoh adalah TNOWAV€ dengan pilihan STGNAL
MAICfilNG. Analisa telill inl rnemberikan hasil yang leb:h detail dibandin3kr.
dengan yang didapat langsung dari lokasi. Ca€ ini dapat meneatukan day,
duk!ng tiang dan karakteristik deformasiliang sekelika akibal bebat slaiik-
- End of Se.-ti6n -
ti*q-/"
DPP 2A17
1. RUANG LINGKUP
1) Sagian ini mencakup peByarataa unluk melnksanakan dan mempersiapkan
strLrklur pangkal(abutment) dan pilar (pier) untukjembatan jalan haAbaru.
2) Kon:raktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, dan peralaian unluk
penyelesaian pekerjaan ini.
3) Persyarata.) yang tidak te.cantrm dalam bagian in: namun drelaskan pada bagian
lain yang berhubunga. seperti diiunjukkan di bagian ini, lelap digunakan.
4. PENYERAHAN
Sesuai dengan ketenllan da:am k,a!$l Penyerahar".
5. PERSYARATAN T:KNIS
5.'1. MATERIAL
1) Materjal untuk beion harus sesuaidalam bagian "Beton"-
2) Material Baja tulangan sesua: d.lam '3aja tJlargan'
3) Batu kosong (Cobbleslore) da&l iarus le.diri alas batu dengan uklrran anlara 75
sampai 150 m.]. Bat! harirs be,sih, keras, kLat, bulat dan bentuk be.siku.
4) Bahan timbunan kembali harus sesuai dalam bagian "Galian unllk slrukiur
bangunan".
5,2. PELAKSA!.IAAN
t/* r'
J.8-1
t_a-2
h/ , *t,
DPP 2017
5.2.5.PENGUJtAN
Eiaya yarlg l,i'bll unhlk peker]qan pengujian dar pengambilan contoh dalam rangka
pengendallan mtitll meniadl tanggtlrg jawab Kontraktor-
* Era oJ $edlon -
r___)
l**rr***rrur*,1 t I
J.8.J
f l* s- r'
DPP 2017
J.9
ANDAS JEMBATAN
a. RtJAtIG LINGKUP
a. Bagian ini mencakup persyaratan untuk melaksanakan dan mempersiapka!
andas iboadrg) untuk banglrrlall atasjembalan l(A
Andas hatus berupa malerial iabrikasi yang dirancang sesuai dengral r.ulu yang
dlsyaElkan untuk menerima beban maksimal dalam desain rancangan dan
dibuklikan dengan !ji material dilaboratorium independen
b. Kontaaktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, dan peialalan uaaark
penyelesaian peke.jaan ini dengan mendapat pergetujuar konsLltan
c. Peasyaratan yang lidak teacantlm dalam bagian ini namun drelaskan pada
bagian lain yang berirublngan seperli dilunjlkkan di b6gian ini, ielap mengikat
cian harus dipen!i'r,/dilaksana,(an.
d. Bearing harus dibuaa sesuai de.ga. rpesiakasi dan gambar yrrng telah
ditentukan. Beberapa tlpe bea.iag yang dapat digunakan antara lain sebagai
be.ikot:
Tipe Andas Tipe Balok
4- PENY:RAHAN
S6suai dengan ketentuan dalam'Penyelahan".
PERSYARATAN TEKI]IS
5_,1. MATERIAL
a. Mateial fM tnave beaing hatus sesuai dengan standar-standar berlkut atau
yang setara ;
).9-1 1t
{/dt-t'
SUDAII DIBACA OAN DISETUJUI
DPP 2017
b. Elaslomeric Bearing
1, firaletialharus sesuaidengan slandar-slandar atau yaag selara;
- Stainless steel : sts G 4305 - SAS 304
- Elastomer : 5ls K 6386 - COB - BL
2. E:astomeric bearlng harus dirancang sebagaimana tujuan yang telah
ditetapkan, dlproduksi oleh pabrikan yang secara le€lu. memproduks: lipe
yar.g diperlukan, dan semua unit yang digunakan dalam pekerjaan ini haius
baat,] dan sethp riaterial harus dilaklrkan arji malerial dengan perselujuan
konsuatan
3. Elaslomeic boaing harus dilapisl Iapisan lipis yang terdki dari elastomer dan
pelat meial, dalam keseluruhan ukuran dan ketebalarnya sepedi yang
dilunjukkan dalam gambaa, atau boleh digunakan iipe enkapsulasi
sedemlkian sehingga semra kellling pelat melal dip.otelsi dengan :apisan
elastomer yang tebalnya tidak kurang dari 3,2 mm.
4. Pelai metal harus dibuat dari baja tuang yang sesuai dengan AASHTO M 183
atau ASTN4 A 36, Grade C atau D; dan masing-masing pelat harus
merupakan pelat single yang bebas dad sarnbungan.
5. Materlal elastomer harlr terbual da.i chloroprene (neoprene) murni, dan
telah dilakukan uji standar alau yaog seiara dengar spesifikasi berikut ini :
.1.9-2
Cu Zn M. Fe Sn Fb si
Lebih Sisanya 2.5 sd. 2.0 sd. 3.0 sd. kura.lg ku,ang kurang
da.i 60 5.0 40 7.5 dari0.5 dad 0.2 dari 0 1
Uii Tarik
Kuat Tarik ilrDa) Pemanianqan (7o)
Xuranq dari 640 Moa Lebih dari 15
Uji analisa klmia da. uji tarik harus dikerjakan dengan neloda arapun y""i
dilakuk€n,harus mendapat persetujuan Konsultan-
r.9-l
5.5. PENGTCAfAN
Pangecatan harus sesuai dengan Bagian: BAJA SIRUKTURAL
5,6. P{NG:LASAN
Pengelasan harus sesuaidengan Bagian: BAJA STRUKTUML
6. PELAKSANAAN
6-l STOPPER
a. Batang Jangka./ stople. dapasaag harus seca.l telill dan presisi sesuai gambar
kerja yang sudah diselujui (onsullan
Pengukuran sepe.ti slacking oua letak kooadiaai, elevasi dar: slopper harus
dilakukan dan sebelum lubang \blockout) pada langkau pila. uniuk stopper
digrout;ng, pemeriksaaan pos;si stopper, keiegaklLrusannya seaa dimensinya
hatus mendapal peisel.tjuan Konsultan
b. Campuraa bahan grolting harus mengikuti instruksipabrik pernblalnya. Ka.tong
udara d:dalam pekeraan groutinq hanrs dihjndarkan.
c. Selongsong pelat baja pada angker hidup {sleeve) yang dipasang pada
bangunan atas beion ha.os seca.a teliti dan paesisi dipasangnya, agar lidak
bergeGk saat dilakukaa pengecoran beton rnaka bagian Iuar pelal sleeve dapai
dipe-k€ku dengan batang-balang baja tLltangan yarg dilas pada bd a lulanqar
banguna, atas- Posisi sleeve harus dipasang sesuai gambar kerja dan tidak
bergeEk saat dalakatka. pe.gecoran belon untuk bangunan alas dan disetujLri
oleh Konsultan
d. Rongga dalam sleeves harus sepenuhnya di:si dengan elasUc dan baqian
aiasnya ditutup pelal baja dan dilas sehlngga caiaan beion lidak dapat r.asuk
kedalam sleeve.
t / -n*,2'
].9-4
Morlaa harus bebas dari kanlong .ldaaa, kekosong?n, ,ubang kecil atau
ketidakteraturan lainnya.
Permukaan kecil beton harus selesai dad alau lerianam alau perlakuan :ain
setilngga memenuhi persyaratan.
- Ead of Section -
t.9-5
tf** t'
SUDAH DIBACAOAII DISETUJUI
DpP2o17
J.10
RAILING BESI (HAND RAILI
1- FUANG LINGKUP
1) Persyaaaian ini mencakup pelaksanaan pekerjaao railing unluk dijembatan sesual
ukuran dan lokasi seperti lercantlm didalam gambat
2) Kontraktor ha.us menyediakan lenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan,
peralatan teamasuk alalalat banto dan pengangkutan tang diperlukan untuk
melaksanakan pekedaan lni.
6. PTRSYARATAN T:KNIS
6.'I. MATERIAL
b. Bahan las : electrode jenis LO (sesuai dengan jenis pipa yang dilas)
c. Plat bondek : material alas pengecoran untuk walkway
- Baja Profil, Plal Sesuai ASTM A-36
(legangan leleh = 2400 Kq/m':)
- Pipa Baja ASTM A 252, g.ade 2
- BautAngkur ASTM A-307, grade A
- Plain washer ANSt 8tP.22.1
- Baut, Nuls, Hardered siee/ washer ASTM.325
- E:ektrode Las AWS.As.1, E70XX
6.2. PELAKSANAAN
6.2.1 PERSIAPAN
.1.10-1
6.2.2 PELAKSANAAN
r) Semua bahan untuk pekerjaan jni iaaus diperiksa, baik pada pembuatan,
pengerjaan maupun pelaksanaan d, lapangan oleh Konsullan. Penbuatan,
pengerjaa. dan le'aksaraan dapat dilakukan selelah diselului Konsultan,
2) Pekerjaan yang diirisanakan harus sepefti yang ditunjukkan dalam gambar unluk
itu.
3) Peayambungan dengan las harus dila;(sarakan dengan kelelilian dan keahl:an
yang tinggi, pengelasan harus dengan las listrik, permukaaan yang dilas harus
sama rata dan a:ur lasnya kelihatan teratur, bekas pengelasan lrarus dikikir dan
dihaluskan tanpa mengura.g i kekuatan lasnya.
4) Pembengkokan pipa-pipa harls d:lakukan dengan alat bending (pernbengkok)
sehingga hasilnya baik, halus, alan tid.k cacal - cacat bekas pukulan.
5) Selelah pekerjaan pengelasan, penghalusan dar pemasangan selesai harus
dipo:es dengan mesin poles, kemudian digosok dengan cofiporrd rnemakai kain
hafus set]hgga be.s:h.
6.2.6 FABRIKASI
1) Pemotonqan dengan Las.
Pemotongan dengan las dapat diijinkan, selama bagian yang dipotong tersebul
lidak menerima gaya / beban pada skuklur. )
i /* Y-
),!a-2
t"'
SI]DAfl DIBACA OAN DISETUJU]
DPP 2017
2) Kelurusan
a. Batang struktur baja yang dipasang harus dipe ksa beaar-benar lurrs,
b. Perbalkarl kelurusan brlarg struktur baja diijinkan, selama lidak merusak
kekuatan dari strirktur baja le6ebut.
c. t'letod€ yao! d'gunakan harus rnendapat perselujllan lebih dahular dari
Korsullan
3) Percyalaian ?embersihan sebelum Coaling
Sebelum pengeaatan coating yang pertama, disya,atkan semua balang struktur
baja tarus dibersihkan darikaral, minyak, kolcraa, sisa :!sa las dan ,ain-lain.
4) Penutupan Ltibang Pipa
Unluk mencegah kolosl sisi dolam pipa, maka pada bagian a,(hir pipa harus
dilutup oleh plat baja dengan ketebalan yang sama dengan kelebalan pipa.
6.2.7 PENYIMPANAN
Material kerja yang Selurn ala! sudatr difabrikasi harus disimpan dan diiJmplk tidak
langsLng be6entqhan dengan tanah, telapi harus ditump! dengan balok kayu dan
agar selalu dijaga agar tidak dikotorl oleh minyak, koaoran lain dan iika pelu dilindungl
deogan lutup plastk, khususnya untuk nrenghindarkan pengarui i(orosl.
6.2.8 PENGANG(UTAN
Peagangkulan agar menghirdarkan lerjadinya kerusakan dan cacal daristruklur bala
Xe{sakan d6n cacat akibat pengangkulan dan handling (bongkar & muat) menjadi
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
2) To:e.ansi
- Jarak = 15 mm (as as)
- Elevasi :
. Jarak benta.g < 10 m, d = 5 mm
. Jarak bentaag > 10 m, d = 0.50 xjarak bentang/ 1000
(.naksimum = 20 mm)
- Ke iringan - H/j000, maks,num:15 rlrm (H =linggikolorn).
.1.10,3
*
V/ /,, *- l'
SUDAH OIMCA OAI'I DISETUJUI
DPP 2017
- End of SecIon -
' T---_--]-r
lsuoAHDrMcADANorsEruJul + I
. J.10-4
*l,aa"h
ur
DPP 2017
ur.=rrlJJr.ro,
1. RUANG LINGKUP
Konkaktor harus memanutri standar acuan yang berlaku yang tercanlum dalam
Bagian "Jaminan dan Pe.gendallan I\rulu" dan kriteria yang dilentukan d,slni.
4. PENYERI.'IA}]
5. PERSYARATAN TEKNIS
.!IATERIAL
{/nvt'
i 11-1
-t*-
lsuorttoBAcApAl,o,srrulul i I
oPP 2Ar/
c- Malerial sheetpile beton yarg akan digunakan berupa prodlk pabrik jenis beto.l
prcslress mutu K-500 ha,us sesuai dengan malerial yang aelah
disetujui/rekomendasi dari Konsutlan, sebagalmana yang lercaatum dalam
gambar
i-e PELAKsANAAN
5.2,,I PERSIAPAN
5.2.2 PEKERJAANFABRIKASI
a. Sheeipile beton harus dicor secar6 terpisah dan/atau setiap batang sheelp::e
beton ha rs dicor secara le.us menerus (monolith) di pabrik Pemblalnya
Pemindahan sheetpile beton dapal dilaksanakaa setelah kekuatan beton
berdasarkan hasil test lelah menunjukan kekualan mlnimum B0% kek:ratan
rencana pada umur 28 hari, sedang pengangkutan daa pemancangan minimal
dapat dilakukan setelah sheetpile belon berumur 28 hari (PBl-1971)
b. Unruk menghindari kerusakan sheetpile beton, maka dalam pengangkulan dan
penumpukan sheetpile beton, ha.us djberi tumpuan/ banlalan yang cukup, untuk
mengurangi pengaruh lenturan yang berlebihan
c. Setiap sheetpile beton iar s dilengkapi dengan tarda/ ma.ka yaog menunjukan
nornor, panjang dan ianggal pengeco,a./ pabrikssi
).aT2
{ / ngr/'
SUDAH DIBACADAN DLSETUJUI
DPP 2017
a) 3erat hammer
b) Crane
c) Berat pelindung kepala sheetpile beton
d) Tinggijatuh maksimum.
e) Balok penuntun (guide beam)
2) Unluk d:esel hammer:
a) Berat hammer dan energy yang ditimbulkan
b) crane
c) Berat pelindung kepala sheetpile beton
d) Tinggi jatuh maksirnum.
_,enaga
e) hamme. (HP)
f) Guide beam
{ /- "z*l'
i.11,3
Sheelpile beton harus diJeiakkan lepat pada porisin,€ dan dipanca.g dengan
dibantu balok panduan (guide beam) sesuai gambar alau dilenlukan oleh
Konsullan.
2) Pemancanga,
Sheeipile hartrs diletakkan dengan banluan balol penuntun (guide beam)
dar kedldukan dengan balok penuna.rn iarus kokoh (tidak bergerak)
sglama pemancangaa. Balok perunlun lidak boleh menghalangl/
rnama.atasi gerarsr hammer, l€cuala biia lemancangan dilakukan dalam air.
Balok penwlla harus mempu.yai panjaag yang cukup sehingga
nenungkinkal pelempatan halrmcr secara lepal.
Sheetpile !€.9 dilancang midng alau tdak sesuai dengaa posisi yang
ciite.tukan, harus di.atul dan dileiakkan lagi sampaiposisinya benar.
Pelaksanaal pemancangaa larus dilaklkan ,<e satu a.ah sesuai de.gan
kondisi ujung bawah/ kaki dara sheelpile beton
Konsullan harus menyimpan caiatan lerperinct mengenai pemancangan
sheetpile beton dan Konkaktu harus memberikan segala 5antuan
sepenuhnya.
Catalan tersebul melipuli j..lmlah, panjang, tanggal pemanca.gan, panjang,
ene,gitumbuk pemrkul.
Sheetpile beton lidak bolei dipancangkan delal belon yang baru daluang.
3) Pile Cap
Pada bagian alas sheelpile belon harus diikat dengan ba,ok beton, dimensi,
elevasidan pe.ulangan balok sebagaimana d:lLrnjukka. dalam gambar.
5-2.4 UJISHEETPILEBETON
Kontraklor diwajibkan membuat dan mengajukan rencana/ metoda Test Pembebanan
tefiadap shedpile beton kepada Konsu,tan Pengawas/ Pemberj Tugas untlik
menpetoleh peBetujuan- Tesl Pembebanan {seperii bending moment, mutit beton)
dimaksudkan untuk mengeiahui kualiias darj sheetpi,e belon dan uj; dapat dilakukan di
pabaik pembuainya atas percetujuan Konsu:tanlPembari Tugas, dimana biaya untuk
kepe uan ini menjadi laaggLngjawab Kont.aktor.
- End of Seclion -
1.114
suoAHDtBAcAoAN0tsErlJJurl
7
)PP 201/
J.a2
SHEETPILE BAJA
1. RI.JANG LINGKUP
Konkaktor harus rnemenuhi slandar aclan yang bea'aku yang tercanlum dalam
Bagian "Jaminan dan Pengendaaia. Mulu" dan iriteria yang ditentllkan di sini_
4. PENYERAHAN
Kontraktor harus me.ye.ailan kepada Konslltan u.t!k disetujui semua gambar
yang relevan dan rincian lain daa: rretode yang diusllkan, uruian, waktu dan
peralalan untuk pemancangan 6heelpile baja, pe.hitungan struktur. dan lain-lain,
sebaga:mana yang diperlukan.
5. 9ERSYARATAN TEKNIS
5.1 MATERIAL
a. Maleaiai baja. las serta ujirnaieriaa, t]ji hasil peke4aaa, dan lain-lain harus sesuai
dengan BAGIAN i BAJA STRUKIURAL sebagairnGna disebut datam rencana
kara dan syarat-syarat ini
b. Material sheetpile baja yang akan digJra,<an minifial mempunyai kJl(uatan tarlk
.190 N/mm2 (tensile slrength) dimana 'nalerial yang digunakan harus disetr.iui
oleh Konsultan.
J.12-1
{I*qzt
SUDAH DIBACA OAN DISETUJUI
DPP 2017
5.2 PEL}.(SANAAN
5.2.,I PERSIAFAN
5-2.2 PEKER.'AANPEII4ANCANGAN
a. Peralatan yanq diCunakan
Pemancangan dan pencabuten sheetpile baja harus diaksanakan dengan
haminer gelar (vibro hammer) dengan lrekwensi4'1 - 120 Hz. Jenis hammer dan
melode pemancangan harus meadapai perseiujuan Konsultan.
b. Perciapanpemanca0galr
1) Pembeasiha. stleelpile b6ja
Sebelum digunakan sheetpile baja harus dipillh yang turus dar kotoran
berupa tanah/ karat pada kaiv kuping sheetpile baja harus dlbersihkan dan
diberi olie. Sheetrile dengan kaiukupingan yang iidak turus, tidak boteh
digunakan.
2) Hubungan anta.a sheetpile baja
Hubungan antara sheetpile baja harus rapai (kedap ail) dan presisi kait harus
tepat sehirrgga tidak bocor dan sheetpi,e yang sldaa dipan.ang bila dil,hal
secara keseluLrhan harus l!rus (tid3k berkelok-kelok).
ty'
/'zt2r'
1.12-2
{
SUOAH DIBACA DAN DISETUJUJ
Dpp 2017
2) Perraacangan
Sheetpile baja harus diletakkan dengan bantuan balok penuntun (guide
beam) dan kedudukan dengan balok penunt.n !a.!s kokoh (tidak be.gerak)
ae,ama pemancangan. Balok penuntun lidak boleh mengl'ta,angrmea.batasi
gerakan tlammer, batok penuntun haaus menpunyai panjang yang clkup
sehingga memungkinkan penempalan hammer secara iepat.
Konsultan harus menyimpan cataian lerpsrinci mergenal pemancargan
sheetpile baja dan Kontraktor harus memberi,Gn segala baalt.tan
sepgnuhnya,
Calatan tersetut meiiputi jurnlah, parljang, arnggal pernancargan, energi
tarmbuk pemukul.
Sheet pile bajatidak boleh dipancangkan dekat beion yang baru dituang.
Pada bagian dilding sheet le baja yang sudah dipancang harus diperkuat
atau dipasang penolang (sirl,t) HBeam, dimens: dan elevasi HBeam dan
.iumlah penopang/ st'ut, sebagaimaaa ditunjukaan dalam gamba.. Hubungan
antara sheetpile baja dengan elemen slruktur Hbeam (sl.ui) seperli dudukan
balaok konsol, hubungan antara Balaok penopang/slrut, dan lain-lain, dapat
digunakan las.
3) Pemboagkaran/pencab.rtan
Setelah pekerjaar se,esai, Konlraklor diha.uskan membongkar kisdam
termasLrk strut Hbeam-
Pencabulan sheetpile dil..kukan dengan vibro hammer dengan frekuensi
getar antara 41-140 Hz, sheet pile dan Hbeam yang sudah dibongkar harus
dilet kkan dan dislsun ditempat yang aman dan lidak mengganggu perjalan
(A atau pekerjaan lainnya yang masih dala,n proses.
gila mulu material sheetpile baja diragukan daa konilaklor iidak dapat nrembuktikan
mutu baja dari sheeipile baja,maka Konsulian dapat meminta Kontraktor melakukan
Uji material dilaboratodum independen. Ujl material meliputi test :entir,, lest la.ik
dimana biaya unluk keperluan ini reajadi tanggungjawab Kontraklor
- End of Seclion -
l*t>
:.12.-3
{
t-
DPP2017
BAB 5
PEKERJAAN
BANGUNAN GEDUNG
G.1
1. RUANG LINGKUP
4. SUBMITTAL
a. SUBMITTAL harus diauat sesrai dengan pe.sya.atan yang le{era
dalam BAGIAN SUBMTTTAL dan keaerl!an di bag,an ini.
b. Urtuk liang pancang yang dibuat di pabrik, Konhakio. hanJs
mengajukan brosur tiang pancang yang djJengkapi dengan detail
penulanga.. sambunga. dan daya dukung tjang panc;ng ,ntlk
Persatuilan Konsultan.
c. l\,4etode pelaksanaan seliap bagiaa pekerjaan pondasi tiang pancang
harus disampaikan unluk mendapaikan persetujuan dari iorsultanl
I\retode pe'aksanaan yang diusulkan harus dilengkapi dengan rencaaa
pera,alan dan kapasitasnya, jadwai pelaksanaaa dan rencana
keselamataa keia
G.1 -1
DPP 2017
5- PERSYARATAN fEKNIS
5.1 MATTRIAL
5.1.1 Beton
a. Material beton harus seslai dengan BAGIAN SEaON dan persyaralan
yang tercantum di sini.
b. Cornpressive strergll, (Kekuatan felan) betor harxs sesuai dengan
yang disyaratkan dan loacaallaa dalam gambar.
5.1.2 Pekerjaan besi tu'angan yang digilnakan harus sesuai dengan BACIAN
BAJA TULANGAN.
5,1.3 Apabila material tiang pancang yang akan digunakan merupakan produk
pabrik, baik be,upa beton pracetak (precast) maarplin beion presaress harus
sesuai dengan material yang telah .lisetujui.
5.2 PELAKSANAAN
5.2.1 ?EKERJAANPABRiKAST
a. liang pancang alarus dicor secaaa lerpisah a:au dan seiiap batang tiang
pancang harus dicor rtlh mene,us (moro,lh), Penggeseran tiarg
pancang dapat dilaksa.akan selelah kekuatan belol berdasarkan hasil
test telan menunjukan kekuatan minimum 80 7o kekLatan fer:cana pada
umur 28 hari, sedang peag?ngkutan dan pemancangan seielah
kekuatan tiang pancang bearaar,2S l'taai.
5.2.2 PEKERJA,{NTEMANCANGAN
a. Pekerjaan Pers;apan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengLkuran Kontraktor ha.us
me:aksanakan pekerjaan pengukuran lesuai gAGIAN
PENGUKURAN, PEMATO(AN DAN KONTROL PENGUKURAN
2) Jika diperluk.r KontGktor trarus melakukan pembongkaran
obsaakle pada .encana tiiik pancanq.
3) Dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan ha.!s me.lpe*atikan
keamanaa dan keselamatan kerja sebagaimana diienlxkan pada
BAGIAN KEAI\iIANAN DAN KESELAI\,IATAN KER.JA,
o De'alalan yang d guna(an )
Pemancangan dapal dilaksa!akaa dengan peralatan ha.nmer gaavily_
Penggu.aan hammer getar (vibralory hammer) atau netode
pemaflcangan yang lain, l"arus mendapat persetullta.r lebih dahulu dari
Konsulian.
G t -2
c, Persiapan pemancangaa-
1) Penuiup kepala tiang pa.cang
Pada saat pemarcangan, kepala tiang pancang ada kemungkina.
arengaiamikerusakan oleh karena itu harus dilergkapi bantalan.
2) Pe.ya.ra.rnga. tiang pancang
Penyambrngan tiang pancang mengikuti meacde y?ng telah
disetujui oleh Konsultan.
d I\4emindahkan, lvleraasaag dan lvlemancangkan
1) lrmum
Penentuan lokasi tiang{iang p?ncang harus sudah selesai sebelum
pemancangan dimulai. Penandaan ti:ik lempat masing-masing
liang pancang harus sldah selesai dan disetujua paling lambat
sehari sebelum pekerjaan pada liang pancang itu dimuaai. Semxa
tanda-ianda lokasi pema.cangan lidak boleh diganggu sampai
pekerjaan pe.naacaagan selesai.
Semlra tiang panca.g yang terdorong keatas (having) karcna
pemancangan t,ang pancang lain yang berdekaian atau karena
sebab-sebab lain harus dipancangkan kembali.
2) Peanaacangarl
Tiang pancang harus dibei penyangga dan dldLkan dengan alat
penuntun selama dipancangkan. Alal penuotun pemaacanga11 tiang
panaang jaagan sampai meanbatasi gerakaa hammer, taFri harus
kokoi pada posisinya untuk menyangga tiarg pada waktLt
dipancargkan. Kecuali apabila pemancangan dllakukan da:am alr,
alal oe_-nrun sederrikian rupa harus menpu-yai panjang yang
cukup sehingga memungkinkan penempataa pemirkul Uang
pancalq secara tepat.
G1-3
{ la'r *
DPp 2017
3) Pemotongan (c!t-off)
Tiang pancang beton harus d;potong pada elevasi tertertu
sehingga rnema.jang ke tutup pelindung (cap) aku footing
. sebagaima.a d,lunjui(kan dalam ga.,]bar.
e. Beban maksimum yang haaus diberikan pada tiang pancang yang diuji
pada loading test ha.us 2 kalibeban yang bekerja
g. Pile lidak d:bebari lagi selama periode tidak kurang dari 24lam.
- End of Se.lion -
{/*z*
G.1 ..l
DPP 2017
G.2
PEKERJAAN KONSTRIJKSI SAJA
1. RUANC LINGKIJP
3_ PENCE]'iDALIAN MUTU
Kontraktor harus mengikuti peraiura* yang beriaku yang lercantum dalam
BAGIAN JAMINAN DAN PENGENDALIAN MUTU,
4. SUBMITTAL
6UBMITTAL harus dibuat sesuaidenqan BAGIAN SUBMIT:AL.
PERSYARATAN TEKNIS
MATER]AL
G2-1
{ /w*e
DPP 2017
5.2. PELAKSANAAN
5.2,1. PERSY,ARATAN ARSITEKTUR
. Gaometrik Struktlr Baja-
Sesuai dengan metode pengangkutan dan pemasangan, stauktur baja
dapat dibuat beberapa Segnen, namun telap mempedimbangkan
geometris arsitekturnya maarrr..aa kekuatan strukturnya.
r Pengelasan Pipa.
Semua pengeaasar pira hendaknya dapat dilaksanakan di tempat
tabrlkasi, dengan maksud untsk mudaf, djlihai dan diperiksa mengenai
hasil pengelasannya.
. Sambun{an Baut.
Sedapat mungkin, sambungan baut tidak mudaa terlihai dan
sambungan baut ltarus mendapat perseiujuan daai Konsultan.
Bata.g yaag dilas harus pada alig.men yang benar dan telah disetel
mengenaiposisi bagian lain sepe.ti baut, klem, struts dan peralatan lain.
5.2.4. FABRIKASI
. Pemotongan dengar Las
Pemotongan dengan las dapat dlijinkar], selama bagiaa yaag dipotong
tersebut lidak menerima gaya/ beban pada skuktur.
. Kelurusan
Batang struktur baja yang dipasang harus diperiksa benar-bena.lurus.
Perbaikan kelurusan batalg sl.uktur baja d:Uiakaa, selama tidak merusak
kek!atan dari struklur baja tersebul.
Metode yang digunakan harus mendapat per.eauluan leb:tt daaulu dari
Konsultan-
. PeByaratan Pembersihan sebelum Coaaing -
Sebelum pengecatan caating yarg pe.tama, disyarat,(an semua ba:ang
struktur bqa harus dibersihkan dai kaaai, minyak, kotoran, sisa-sisa las
dan lain-laln.
. Pen.rtupan Lubaig Pipa
Untuk mencegah korosi sisi dalam pipa, rraka pada brgia,t akhir pipa
har'rs ditutup oleh plat baja dengan ketebalan yang sama dengan
ketebalan pipa.
/ t"-= *
G2-2
5.2"5. PENYIMPANAN
Material kerja ya.g belum alau sud3h ditabr:kssi harus d:simpaa dan
ditumpuk tidak langsung bersentuhan dengan tanah, tetapi harus ditumpu
dengan bajok kayu dan agar selalu dijags aga. tidai dikolorj oleh minyak,
koao.an laio dar lika perlu dilindungi dengan lltup plastik, kh.rsr.rsnyc clar.rk
menghiadaftan peagaruh korosi.
5.'.6. PEI.IGANGKUIAN
Pongangkutar agar menghindarkan te{adinya kerusakan dan cacat dari
sar..rkt(r baja,
Kerusaka.r ciah cacat aa(ibat pengargkrtan dan hardling {bongkar & muat)
menjadi tangg!ng jawab Kontraktor sepenuhnya.
- End of Section -
O1SETUJUI
SUOAH DIBACA DAN
G2-3
{ /+'z r,
oPP 20'17
G.3
PEKERJAAN LOGAM
1. RUANG LIN6XUP
3. P€NGEND,AL:AN Il4UTU
(ontra,(oa harus mengikuti peraturan yang be.laku yang tercanium dalam
SAGIAN JAI\,1INAN 9AN PENEENDAIIAN MUTU,
4. SUBMITTAL
SUBM:TIAL harus dibuat sesuaidengan 3AclAN SUBMIITAL.
5. PERSYAMTAN TEKNIS
5-1. MATERIAL
G.3"1
*
{ /'"'
oPP2017
t-2. PELAKSANAAN
G.3-2
f l>'*
DPP 2017
G.4
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
1. RUANG LINGKUP
b. Pekerjaaninimeliputi:
PENGENDAL]AN MUlU
SUsMITTAL
SUB[r|TTAL Larus dibuat sesuai dengan BAGIAN SUBLIITTAL.
5- PERSYARATAN TlKNlS
5.1, MATERIAL
f
OAN DISEI
G4-'1
t lv'*
DPP 2017
5.2. PELAKSANAAN
fl***
DPP 2417
G.5
PEKERJAAN PLESIERAN/ ACIAN DINDING
t. RUANG LINGKUP
' Untuk semen plesteran dan aclan ASTIII 4550, ASTIVI D454'1.
. Nl-2-1971,NI-1972
. NI_B
. PUB| - 1982
3. PENGENDALI,AN MUTU
Konlraklot harrs mangikuti ?e.aturan yang berlaku yaag lercanlum dalam
BACIAN JAMINAN DAN PENGENDALIAN IUUTU,
SUBMITTAL
SUBMITTAI harus dibuat sesuai dengan BAGIAN SUBMITTAL.
PERSYARATAN IEKNIS
5.1, IVATERTAL
a. persyaratan riate a, harus sesr!,dengan BACIAN 3:"l"Oll.
b- Untuk acian belon dan dinding digunakan semen PC.
SUDAH DIBACA DAN DISETUJUI
5.2, PELAKSANAAN
G.5 -'l
DPP 2017
- End oI Sectlon -
G,6
PEKERJA,AN DINDING KERAM:K
1. RUANG LINGKU?
4. SUBMITTAL
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. ll,lATERlAL
G6-l
{/+"'*
DPP 2017
PELAKSANAAN
a. Pada permukaan dinding beton/ bata ringan yang ada, keramik dapat
langsung daletakkan Cengan menggrnaka. pe,eka.. tile additue (tdak perlu
dip:ester d!lu), produk semen instani. Tebal adukan iidak iebih dai 1 cm
atau disesuaikan terhadap ketebalan dinding yang tedera dalam gambar.
b. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi/ sortir dengan baik,
warna, motit tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat
lainnya.
c- Pemotongan keramik harus menggunakan alat polotg khusus, sesuai
dengan petunjuk pabrik.
d. Pola keramik ha.us memperhatikan ukuran/ letak dan semua peralalan yang
akan te.pasa.g d: di.dingt Exhaust Far, panel, stop kontak, dan lain-lain
yang tedera didalarn gambar.
e. Awal pemasangan keramlk pada dinding dan kem.n3 !is? ukuran haaus
datenluka.l, harus dibicarakan t€rlebih dahulu dengan Kons!ltan sebelum
pekerjaan pemasangan dimulai. Khusus pada dinding kamar mandi,
' pemasangan keramik harus simetri terhadap bidang dindifg yang akan
dipasang keramik sehingga sisa ukuran keramik pada kiridan kanan bidang
tersebut adalah sama sesuaikan dengan gambar.
f. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus
benar-benar lurus. Siar arah horizo.tal paja dinding yang be.beda
kelinggian peil lantainya harus merupakan satu gads lu.us.
g. Kerarrik harus disusun menurut ga s-garis lL.us dengan siar sebesar 2 - 3
mm cetiap perpotongan siar haaus membentuk d!a garis tegak lurus. Siar-
siar keramik dl;s: dengan bahar pengisi siar sehingga membenluk setenqah
lingkaran sepedi yang disebutkan dalam pe.syaralan bahan dan wamanya
akan ditentukan kemud:an.
h. Pembersihan permukaan keaamik dari sisa-sisa adikan semen hanya boleh
dilakukan dengan mengguaakan cairan pembersih untuk keramik.
i. Naad-naad pada pemasanoan keramik harus diisi dengan baha. penqisi
seperti grout yang mempunyai sifat tidak mudah menyusut dan tidak .etak
disamping iiu jr.,ga memiliki sifat fleksibet.
- a.d of Section -
G.7
PEKERJAAN ALUMUNIUM PANEL
1. RUANG LING(UP
3. PENG'N'AIIAN MUTU
SUBMIITAL
PERSYARATAN TEKNIS
MATERIAL
G.7-1
f lv't
DPP 2017
Consiruction : Clamped/screved
Waroa : Dltentukan kemudjan
KOMPONEN
5.3. PELAKSANAAN
- End of Secuon -
G1'2
( t rL'" h
DPP 2017
G.8
1. RUANG LINGKUP
PENGENDALIAN MUTU
SUBMITTAL
PERSYARATAN TEKNIS
MATERIAL
G8,l
5.2. PELAKSANAAN
- End of Section -
G8,2
{ t'r" *
DPp 2017
G.9
PEKERJAAN LANTAI GRANIT TILE
1. RUANG !INGKUP
" Nt-2-1971
. Nl-3*1970
. Nl-8-1972
. sll- D241 - 1970
PENGENDALII,N MUTU
SUBMITiAL
5. PEiSYARATAN TEKNIS
5.,1. IVIATgRIAL
Sahan:
Ukuran 60 x 60 c.1
Produk G.a.iie Tile
Finishing Pol;shed
War.a / Type Lihai Finishing Schedule
Bahan Perekat Tlle Additve, produkr seta.a I\,,1U - 4OO.
Bahan Pengisi Sia,l Naal Grguting, p.oduk: setara MU
Mernenarha Standa.d yang berlaku
5.2. PELAKSANAAN )
a. Sebelum pemisangan c.a.ii -file lantai harls r-ta, bersih dari kotoran
debu, minyak. Screed yang diijlnkan tidak lebih dara5 cm.
b. Granll Ii:e djpasang dengan Pere:(at tiae additive, dengan ketebatan 3 - 4
Tnm,
- End of Section -
G.9-2
DPP 2017
G.10
PEKERJAAN PAVING BLOCK
. Nr-2-1971
. Nt-8-1972
3. PENGENDALIAN iIUTU
4. SUBM]:'AL
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MA]ERIAL
Type Standar
Kelebalan 8cm
Kral Lenlur 60 kg/cm'
K!ra! tekan Toleransi0.25 kg
IMerah dan abu-abu
P.oduk selara Cisaagkan
5.2. PELAKSANAAN
)
a. Pemasangan Paving Block harus dimuiai dengan satu titik-/ gars dan
diatas laying coLrrse yang ielah dirritakan.
b. lentukan dahltlu benang dari kemirjngan, lalu dibuatkan kepala atau
caplakan dari peiabidang laying course.
G.10 - 1
f1/ /n c.z*
DPP 2417
- E.rd of Section -
SUDAHDTBA0ADANDTSEIUJUTI
t
G 10 2
fv"/ r".o r,
DPP 2017
c.11
PEKERJAAN WATER PROOF:IIG
1. RUANG LINGKUP
3, PENGEIIDALIAN MUIU
4. SUBMI|TAL
5.1. I!]ATERIAL
a. Waler paoaaing yang digunakan adalah lype l\rembrane, unt.lk area Atap
bangunan dan fype Coaling .rottk Ruangan - ruangan.
b- Mempunyai keteba'an lidak kutaf! dari 3,4 mm.
c. Non-toxin.
5.2. PELAKSANAAN
*/ *'a
lrdak k!rang dan 3 crn.
G.11 1
ly*"*'4li]
DpP 2017
- End ot Section -
G11 -2
(t6d /*
DPP 2017
G.12
1. RUANG lINGKUP
.sI
. AAMA. 10,1
. ASTi.4 E-283,ASTtlt E-330,ASTM E-33'1
. Jts H -4100
. JtsH-8602
PENGENDA:.'AN MUTU
SUBMIl:AL
5. PERSYARATAN TEKNIS
NIATERIAL
G12 1
DPP 2017
PELAKSANAAN
- !.d ol Section -
Yi'*'-:rial
c12 2
{f +"e t-
G.'t3
PEKERJAAN KAYU
3. PENGENDALIAN MUTU
4. SUBMITTAL
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
a. Jenis Kayu yang digunakan adalah Kayu Kanper Singkil yang diawe*an
dan kering Oven, kayu merl:pakan kaas katat I - ll, kaas awel l, mltu A
b. Kelernbaban kayu yang dapat dipakai maksimun't 12 %
c. Jenis kayu lapis digunakan dati )enis Teakplwood, Teakblok dengan
ketebalan ses!ai yang gambar rencana
5,2, ?ELAKSANAAN
a. Untuk bagian-bagian terteniu pekerjaan kayu, Konhaktor harus
menyerahkan contoh iadi (mock up) sesuai permintaan Konsultan, untuk
Persetujuannya.
b. SemLra prosss pemolongan, penghalusan, pembengkokkan harus
dikerjakan dengan alal banl! mesin, kecuali dllentukan lain unluk detail-
) delail leatentu sesuaigambar rencana dan atas peaseluj.raa Kolslllan.
c ,Pengukuran keadaan lapanga! dlpedukan sebelun't memuaa: peker.jaan
!ntua mendapatkan ketetapan pemasangan di lapangan.
d. Bahan kayu halus dan kayu lapis tidak dipe.kena.kan dipasang dengan
cara dipaku.
/or,{ *
DPP 2017
- End of Secllon -
suDArlDlMcADANolsETUJUll
1-
G13-?
t / q-* /''
DpP 2017
G.14
PEKERJAAN KACA
1. RUANG L:NG(IJP
. sll 01sB/78
. PsUt .1982
3. PENGENDALIAN MUIU
4. SUAMITTAL
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATERIAL
5"2. PELAKSANAAN
5.2.2.'OLERANSI PEMAS,ANCAN
- End of Seclion -
DISETUJUI
SUDAH DIBACA DAN
G.14-2
DPP 2Oi7
G.15
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. RUAN6 !INGKUP
' Nl-3-1970,pasal48
. PUBI- 1982, pasal88
. lnstruksi Pabr,k/ P.odusen
PENGTNOALIAN MUTU
SUsMITTAL
5. PRODUK
5.1. MATERIAL
G.'15 - 1
fI t-*
DPP 2017
5"2, PELAKSANAAN
c.16
PEKERJAAN LANG:T _ LANGIT GYPSUM BOARD
1. RUANG LINCKUP
SUBMITTAL
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.1. MATER'AL
G.16 - 1 L /
-4 ? .k.
.1. 1'q
DPP 2017
b. Pengikat berupa paku. mur, baul, kawat, sek.up dan lain-lain ha,us
dlgalvanisir,
c. Bahan Perekat tahan air yang digunakar setara denga! Herferil.
5.2. PELAXSANAAN
- E.d of Section -
.,,-,
f.y'
L: dA
DPP 2017
c.17
PEKE1JAAN PENG:CATAN
1. RUANG LINGKUP
. Nl-3-1970
. Nt-4-1972
. JIS Anodizing
PEt.IG'NDAIIAN MUTU
4. SUBMITTAL
G17.1 Urn A
{/
DPP 2017
. Finish: semigloss.
- Cat untuk kusen interior:
G17-2
DPP 2017
5,2, PEL.AXSANAAN
5.2.1. CONTOH A:AU 9TANOAR PENGECATAN
- €nd ol Seciio. -
suoAHptBAcApANDtSElt]JUtl
?
G1'/4
{/q**
DPP 2017
G.18
PEKERJAAN SANITA:R
1. RUANG LI},'GXUP
. Nl-2*197.1
. Nl-3-1970
' N'-8-1972
. sl, ASTM,..IS
3- PENGENDAL'AN MUTU
4. SUBMITTAL
5. PERSYARATAN TEKNIS
5.,!. MATERIAL
'Washtafel
. Closel Jongkok
'Urinoit
. aloor drain
. Kran air
SUDAI"I OIBACA DAN DISETUJUI
PFIAKSANAAN
- E.d ol Seoti.n -
suDAH0lBAcADANDlsErl]JUtl
1
{/"nh
G.1B - 2
DPP 2017
,
c.19
PEKERJAAN .ATAP ISMBARAN BAJA GELOMBANG
RUANG LINGKUP
a. Pekerjaan ini a.eliputl pengadaan te.aga kerja, bahan-bahan dan
peralatan yang dipeagunakaa l]ntuk melaksanakan pekerjaan ini.
b. Pekerjaa.r dilaksanakan pada atap seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.
SUBMTTIAL
SUB[4|TTAL harus dibuat sesuai dengan BAGIAN SUBI\rITIAL
5. PROOUK
5.1. MAIERIAL
a. Lembaran Baja Gelombang 3ase material baja - zincalume G 950:
G.19 - 1
b. Perlengkapan:
Peiengkapan roof connector, flashing, metal sealant dan lain-lain
disesuaikan de.gat kebrtlhan sesuai gambar pelaksanaan standarpab.ik
dan atas petuniuk Penqawa3.
5.2. PELAKSANAAN
5.2.1. PERSYARATAN PELAKSANAAN
Semua lubang-lubang untuk pemasangan sekrup alau peng:kal lainnya harus
dibor tangan atau bor mesin agar tidak rnengakibatkan rusaknya lembaran
lemba.an bala gelombang.
-
Perhatikan uttukiarak tumpangan akhir dan sr]dLti kemiringan.
5.2.2.PENYIMPANAN
a. Lelakkan lembaran-lembaran baja gelombaag di alas dasar yang datar
sekitar bangunan, tempat tumpukan harus jauh dai linlas kendaraan-
kendaraan proyek ya[g mungkan akan mengganggu.
b. Tempat penyimpanan harus berupa laataiyang terangkat yang terdi dari
jajaran/ susunan balok dan papan dengan ken:ringan sedemikian rupa
sehingga bebas dariqeflatgar afi-
5_2.3.GARANSt
a. Kontraklor harlts memberjkan jaminan teatulis yang menyaiakan llahwa
kualrtas bahan dar cara lemasanga. adalah yang terbaik sehingga tak
aka. rnengalal.i kebocoran/ kerus:kan.
b. Jaminan tertulis yang diberikan harus berlaku selarna 1 tahun setelah
penyerahan pekerjaan pertama, dan apabila dalam masa lersebut
temyata pekerjaan mengalami kerusakan/ kebocoran, maka Kontraktor
harus memperbaiki/ mengganti bahan pada bagi.n ya.g .usa:( tersebut,
dan biaya perbaika./ penggantian pekerjaan ini sepenlhnya me.jadi
tanggung-lawab Kontraktor.
- E.rd of Section -
G 19,2
{ /,+- *
DPP 2O17
G.20
PIKERJ,AAN RAILING BESI
1. RUANG L'NGKUP
. s:t
. ASTM A53 dan A36 (Stainless sieel)
PENGENDALIAN MUTU
SUBMITTAL
PRODUK
5.1. MATTRIAL
5.2, PELAKSANAAN
a. Semua bahan untuk pekeiaan l.a harLis diperiksa, baik pada pembualan,
pengerjaan maulun pelaksanaan di lapangan oleh KonsLlltan. Pembualan,
pengerjaan dan pelaksanaan dapat di lakukan setelah diseiujul (onsultan.
b. Pekerjaan yang dilaksanakan harus seperti yang ditunjukkan da,am
gambar untuk ltu.
c- Penyarrbuagan dengan las harus dilaksanakan -dengan ketelitian dan
keahlian yang tinggi, pengelasan harus dengan las.listrik, permukaan yang
dilas haaus sama rata dan alur lasnya kelihatan leaaiur, bekls pengelasan
harus dikikir dan dihaluskan lanpa mengurangi kekuatan tasnya. Hasll
pengelasan yang cacat harus dlpotong dan d
(ontrakior
SUDAIi DIEACA DAN OISETUJUI
G20 1
{/;v "'*
DPP 2A'7
- End of Section -
SUoAHDTBACADANDTSETUJU|I
?
{/ry'?4
G20 - 2
DPP 2017
G.21
1. RUANG LINGKUP
3. PENGENDALIAN MUTU
SUBMITTAL
5. PERSYARATAN TEKNIS
5..!. MAT:RIAL
Si,icone sealani yang djgunakan setara dengan merk GE. Toshiba, Wacker,
dengan penge,ingan neta?1,
5.:" PELAKSANAAN
a. P.kejaaan Silicone Sealant lni harus dilaksanakan oleh yang ahli dalam
bidang ?ekerjaan sealant.
b. Untuk kaca, alumirium sebelum diberlperlakuan sealant harus dilakukan
pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lai,)-la:n yang mengakjbatkan
5erkurangnya daya rekal sealant.
c. Pemasangan sealant harus Cllakukan dengan menggunakan tekanan
udara, karena dapat mgngatur keli.rarnya sealant dengan baii. Sesuaikan
tekanan r.rdala unluk raenrperoleh psngisian jolnt yang cukup
G21 1
d. .lika loalrt s!:drh diisi. rctakan sealant dengan atat yang direkomend?sikan
o:ea p"bik pemtuaa !6alant. Masking lape harus segeE diingal sebellm
sealanl menge.jng (k ra-ki.a 1C - 15 menit).
6. S,'icore Sealant harus dibersihkan sebelum mergering, dengan
menggunakan iain lap yang dasahidengan cairan pelarui.
Jika ada yang teroecer dan sea:ant sudah mengeras, dapat diGpikan
dengan pisau culter yang taiam.
q. Ukuran joint yang digunakan untuk sealani, mi.,mal h3.ue 6 m.n dengan
perbandingan lebar dan dalam 2:1 (sebagai con:oh unluk leba. 12 mm,
dalam = 6 mm)-
- €.d of Section -
slJoAHDIMCADANDISETUJUII
?
c.21 -2
{/ * ,t- r'
DPP 2O17
G.22
PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL
RUANG
'-lNGKUP
Uraiaait,aian dan syaraFsyarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi
bahan ca,a oemasanga,t oari se'uruh peralatan yang dcantumiar pada
pasalpasal dan iampi.an-lamp jran dan gamba.-gambar berikut rneliputi
pekerjaan secara lengkap dan sempurna mulai darit
3. PENGENDALIAN MUTU
Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlakll yang tercanlum dalarn
6AGIAN JAI\,,lINAN DAN PENGENDALIAN ]\4UTU.
4. SUBMITTAL
SU3MITTAL harus dibuai sesuai BAG,AN SUBt4ITTAL.
5, PRODUK
a. Komponen Panel
1) lroduled Case Circlit Briaker {MCCB)
a) Raied Voltage sesuai dengan kebut!ha n
b) Breaki rg Capacity :22KA
Stop Kontak
a) Raled Current 12 A, 16 A, 25 A.
b) Rated Voltage 380 Volt, 50 Hz.
c) Pole 3 - 4 Pole.
d) N,4erk setara Telemecaniqite,
Siemens, ABB
4) Amper Meter
a) Measuringrange/Skala sesuaikebutuhan
b) Dimensi 96 mm x 96 mm.
o) (apasitas bebal lebih '1.2 x corntirously
d) Merk selara SEG, Cromptom. AEG
s) Volt Meier
a) l\,'loving Coil Type/skala :0-500volt
b) Dimensi t96mmx96mm
c) [,4erek : setara SEG. Cromplom, AEG
d) Dilengkapi dengan selektor swiich
6) T.afo Arus
a) Rated Vollage sesuaikebutuhan
b) Raled P.imary Cu.rent sesuaikebutlthan
c) Raied secondary Current 1 amp
d) Raled short iime ThermalCurrent 60 x rated curre.t
e) Maks Conti.o.ls Current 1.2 x rated current
0 Kelas ketepalan 0.5
g) Factor Kelenuhan :s
h) Rated burder 30 VA
b. Box PanellKablnet
lil
lsLrlro'eecloltrotsr-l.r,l 1
I IT |
I
c222
{/v'{ /-
DPP 2O17
Semua kabinel harus di cat dengan warFa yang telah C;tentukan sesuai
dengan kesepakatan.
Semua kabinet dari pintu - p:n!u unluk panel board listrik harus dibuai
tghan kaaat dengan care "Elektro Galvanzed,. Selain yang tersebut
diatas, harus dilapisin denga. lapisan antikaraa yaitu sebagai 6erikut:
Stop kontak
2) Lampu lL 18 W
a) Lampu fluorescert gas carge tLrbe, colour/ by whjte, colour
temperatur4000 k, daa co:ounrenderinq andex Ra.85.
b) Ballast dengan rnaxsimum losses r 9.5 W, 220 V.
c) Kapasitas y3ng .enghas:tkan minimum p.f. O.9S {kapasalor
450 Micro t).
d) Slater slrlt.lt, te.minai dan tube ltlting, .otary lock.
e) No)ninal lumanoxs : J450lu.nen (setelah 1OO jam menyala).
f) irerk setqra Philaps Os.am, cE
G223 4tL+ d /-
dt
DPP 2017
s. Fitting
n. Starier
'1) Sta.ter untuk lampu Jluorescsnt memp.rnyai reliability.
2) Terbuat dari high qua,it/ white poliycarbonete.
3) Rating stater disesuaikan dengan rating lampu TL.
4) NIerk setara PhiLips
I, Larnpu Sarel
1) Rumah terbuat da.i plat besi de.gan iebal meni.nr.n 0,7 aaan.
2) Penutup dari Acrylik putih
3) Lampu Fluores.ent I wail
4) -itino da. bal,ast, stater merupakan satu unit-
5) Housing seta.a A.tol:te, Phi:ips, setara
6) Komponen setara Philips, Osram
j. Lampu Downlight
G22 4
DPP 201/
5,2. PELAKSANAAN
5,2.1. PELAKSANAAN
a. Persiapan
b. PemasanganKabelTanah
a) Semua ujung kabel harus dibe.i tanda dengan kabel ita,k yang
lelas dan kuat agar mudah untuk mengindeniiikasi arah beban,
ujung kabet dimaksud ada datam panel ma!pl.,1 beban seiiap
rjuag kabel harus dlbsri :solasi berwaana unltl:( mengidentiflkasi
tase sesuai peraturan pUlL.
422 5 ./
DPP 2017
3) Baaan lsolasi
4) Penyambunqan Kabel
G22-6 / //
f-
SUDAH DIEACA OAN D]SETUJUI
DPP 2417
e. Sislem tegangan lislrlk 380 Voll - 3 tusa , 50 Hz atau 220 Voli - 1 fasa
50 Hz.
Bahan : Tembaga
D:ameter : Disesuaikan dengan gambaa perencanaan
Kelas Tegangan : 600 Voll s/d 1000 Voit
lsolasi : PVC and Sheathed
G,,'7
{./>Eh
Jenis . NYY, NYFGBY, DII
L4erek : Selaaa Supreme
Bahaa :embaga
Diamete. Disesuaikan dergaa gambaaperencanaan
Kelas Tegangan 500 Volt
lsolasi ?VC
Jeris NYM, NYA
Me.ek Seta,a Supreme
3) Pipa inslalasi
Bahan PVC
Diameter 5/8 lnch
Merek setar:, Ega, Clipsal
a. Pemasaagaa
2) Konduktor
.-,
{/
SUDAH DlBACA DAN DISETUJUI
Dpp 2017
o) Sambungan han s
diusahakan agar dapal leabnka untuk
keperluan pemeriksaan dan semua sarlbungan kabel dan lain -
lain harus merggunakan baut.
3) Pentanaha.
5.2.2 PENGUJIAN
Siaya dan pe.alatan uji serta kebutuhan lai.]]ya adalah menjadi langglrgan
Kontraktor.
G.22 - 9 L
fr
{t
SUOAH DIBACA DAN OISETUJU]
DPP 2017
a. Setiap bagian instalasi yang aka. ae,'tuiilp harus diuji sebelum dan
sesLrdah bagian tersebut terluttlp.
b. Setiap instalasa se,esai yang akan tertLrlup iarus diuji bahwa samblragan
lerpasang dengan kencang dan tdak terjad: salah polaritas.
c. Setelah seluruh peralataa terpasang harus diuji kelengkapannya
sehingga tidak ada yang k.rrang dan tersambung dengan be!ar.
d. Pengujian seluruh -istem haaus bersaoa agen dan hasilnya harus baik
dan memenuhi percyaratan spesilikasi dan pabrik.
e. Bila dipe.lukan pengujian terhadap bahan-bafra.l;nslalasi dan peralatan,
maka Pemberi Tugas boleh meminta bahan-bahan instalasidan
pera:atan tersebut untuk diuji di laboratorilm aias biaya kontraktor.
i. Se'..iruh pengujian harus dilakuakan bersa&a PemberiTugas dao dibuat
ber,ia acara.
I )/l ?
G22'1a
{lti 'a 4,
DPP 201/
G.23
PEKERJAAN SISTEM MEKAN:KAL
1. RUANG LINGKUP
Penjelasan yang djmaksud dalam spesjfikasi lni antara lai. melip!:ti, persyaratan
umum, pe.syaratan teknis, gambar-gambar yang disertakan juqa instruksi, informasi
resmi yang disampaikan kepada peserta leta|lg paket ini adalah merupakan bagian
yang tidak ieeisahkan dari Dokumen lelang secara keseluruhaa 6eata prosedur
pe:elangan paket pekerjaan ini.
a. Inslalasi pemipaan untuk sistem a:r irersih, air kc:or dan air hujan.
b. lnslaLasi saniler dan fixture plumb,ng !ntuk penrasangan, closet, uinoir, wastafel
floor dra.". kran. dan la1gkt ai.
3. PENGENDALIAN MUTU
Konlrakior harLls mengiku( perat!3n yang berlaku yang iercantum dalam BAGIAN
JAI\''NAN DAN PENGENDALIAN MUTU
4. SUBMITIAL
5. PERSYARATAN TEKIi]S
SUDAII DIMCA OA|i OISETUJUJ
5.,1. BAHAN-BAHAN
a. Uniuk Pipa - pipa jaringan/ ifstalasi air bersih digunakan pipa bes: yang di
galvanisir GIP (Galvani2ed lro]1 Pipe) Class B dan harus memenuhi persyaralan
G23-'1
tt,,.€ /,-
DPP 2OI7
BJitish Standard (BS 1387 - 1967) atau standard - standard lainnya yang
diselujui Pemberi Tugas/ KonsLltan pergawas.
b. Kh.rsus u.tuk jar;ngan pipa ak bercih yang menggunaka. pjpa pVC dipakai
kela6 AW dengan tekanan kerja 10 kilogram/ cm iis:_:ai Oengin standar; SI,
JlS, JWWA dan gemborong harrs dapal membe.i iaminan prcduct lerbadap
pemakaian pipa PVC.
c. Untuk pipa induk dan cabang air bekas, atr kolor menqunakan ptpa pVC class
AW (':0 kg/cm2) alaJ crass D (5 kg/cm2)
d. Sellruh jenis pipa PVC yang digunakan pada proyek iti harus memenuhi
slandard Sll 0344-B21150-4065, JtS.K.6741-1975 dan JtS.K. 6742-1S7S
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
l,ur,,,,,:l:rcrr,,,t,;r',ur1
l --.....-..- '
1 I
a. Pemasangan Pipa
4) Unlr! aii bekas dan a'r kolor pipa pembuangan harus ma,npu mengalirkan
ai, deagan cepat dan papa pembuangan ha rs raempunyai ukurio dan
kemiingar yarg cukup.
5) Khusus lntuk air pipa air bekas dari toitet harus dilengkapi dengan sistem
perangkap (U iaap) dan pipa ven sehi.gga mencegah masuknya gas yang
berbau daa bgracun.
1) Semua fixlures harus dipasang dengan baik dan didalamnya iarus bebas
dari koaora. yalg akan mengganggu alkan atau kebeGihan air dan ltrrus
rerpasang dengan kokoh (Rigid) ditempalnya dengan tumpuan yang
mantap.
2) Ser.ua fixtures, fitii.g pipa air dilaksanakan harus rapi ljdak mengganggu
waKu pemasangan - pemasanga. ditding keramikdaa sebagainya.
3) Dongan pema$angan fixtures yang baik dan serasi, juga kuat dalam
kedudukannya irntuk komponen misa'nya ltxtures, fitUng dan sebagainya.
4) Kontraktor bertanggung jawab untirk melengkapi komponen tersebut
didalam kelengkapan jaringan lnstala3i.
1) ia gkl seplik harus mempulyai ruang uda€ t:dak kurang darj O,2O meter
dari :angit-lansit tangka da. di bawah tutup :angki.
2) Tangki harus terbual dari pasangaa tatu bata atau pagangan beton
berlulang yang kedap ai..
3) Dinding bagian dalam tangki diberi plesteran dengan adlkan 1 pC : 2 ps..
{) Dinding bagian lur. ia.gkl yang berhubungan :angsung dengar lanah tidak
peilu diplester.
5) Bahan plesteran harus sesuai dengan petunjuk pengawas Lapangan.
6) Resapan ha.us dibual dan dipasang sesuai pe:unjuk dalam Gambar Kerja
serta petunjuk Konsultan.
7) Konl.aktor harus membuat patok dan menentukan lokasi tangki septik dan
resapan dengan baik, sesuai peiunjuk dalam Gambaa Kerja_
8) Konira,(o, harus menyerahkan t?lhal beriklt untuk d:setujui pengawas
Lapangan:
a) Contoh dan dala tek.is semua bahan ya.rg akan digunakan.
b) cambar Delail Pelaksanaan yang mencakup dimensi, lata :etak, lenis
bahaa dan detail-detail pelaksanaan.
5.2.2. PENGUJ:AN
a. Sebelum dipasa!"rg fixtures-flxture seluruh sistem dlstribusj air bersih ha.us dilji
dengan tekanan minimum 10 kg/cm, atau sama dengan lekara,! maksimum
sesuai dengan spesifikasi dari p.oduct pipa .
b. Biaya pengujian serta alat-alat yang dilerlukan adatah menjadi tanggu.g jawab
- Kontra or. Pengujian pipa ha.us di:aksanakan denoan disaksikan oleh
Konslllaa da. Pemberi Tugas dan selanlltnya apabila diteama dibuatkan gerita
Acara
- End of Section -
G.23,3
{/ v rt,
DPP 2017
G.24
KONSTRUKSI BETON MENGGUNAKAN sONDEX
1. RUANG LINGKUP
- Jts G 3302
- PBI- 1971
PENGENDALIAN MUTU
SUEMITTA'
PRODUK
MATTRIAL
SUOAH DiiACADAN
DISE
G.2t -2
{/ *-n *.
DPP 2017
5.2. PELAKSANAAN
5.2.'. PENYIMPANAN
5.2.5. GARANSI
- End of Seciion -
OAN iISLTUJ\JI
SUOAH DIBACA
G.24 - 2
4, lo,s b