USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Sastu Syarat
Mengikuti Seminar Usulan Penelitian
Disusun oleh :
DENI ANDANI
7011170096
i
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE
FAILUR MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT
TREE ANALYSIS (FTA)
(Study Kasus Pada Proyek Jembatan Cikadongdong Kecamatan
Sindangwangi Kabupaten Majalengka)
Disusun Oleh
DENI ANDANI
NIM : 7011170096
i
ii
DAFTAR ISI
i
3.7 Tahapan Penelitian ...............................................................................................28
3.8 Jadwal Penelitian..................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................30
LAMPIRAN ...............................................................................................................31
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Sekema krangka pemikiran ....................................................................7
Gambar 2.1 Contoh Diagram Konstruksi FTA ..........................................................22
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol – Simbo Gerbang FTA ..................................................................19
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan hidayah
dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul
“Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Dengan Metode Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA)” studi kasus proyek jembatan
Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Universitas
Galuh Ciamis.
Dalam penyusunan proposal ini tentunya tidak lepas dari berbagai dukungan dan doa
dari semua pihak oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun
tidak langsung selama penyusunan skripsi ini hingga selesai. Terimakasih penulis
sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. H. Yat Rospia Brata, M.Si., selaku Rektor Universitas Galuh Ciamis.
2. Bapak R. Nugraha Kusuma N, ST.,MT, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Galuh;
3. Ibu Ir.Yanti Defiana, ST.,MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
sekaligus dosen pembimbing I;
4. Bapak Ir. Atep Maskur, ST.,MT, selaku dosen pembimbing II;
5. Orang yang paling berharga dalam hidupku kedua orang tua, yang senantiasa
memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada hentinya
untuk penulis;
6. Seluruh Keluarga yang senantiasa telah memberi dukungan yang sangat berharga
bagi penulis;
7. Semua teman-teman mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2017 atas dukungannya
serta semua pihak yang telah membantu kelancaran laporan ini.
v
Disamping itu penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini
masih banyak kekurangan serta kesalahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk memperbaiki proposal ini.
Akhir kata penulis sangat berharap agar laporan ini dapat berguna khususnya bagi
penulis umumnya bagi pembaca.
Penulis
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu pekerjaan proyek kontruksi tentunya ingin diselesaikan dengan tepat waktu,
namun terkadang pekerjaan suatu proyek dapat terganggu dengan berbagai hal
sehingga mengalami keterlambatan waktu penyelesaian. Salah satu penyebab
terganggunya atau terhentinya pekerjaan proyek adalah terjadinya kecelakaan kerja
dan proses pelaksanaan kontruksi. Berbagai kecelakaan kerja masih sering terjadi
dalam proses produksi terutama di sektor jasa konstruksi. Berdasarkan laporan
International Labor Organization (ILO),setiap hari terjadi 6.000 kasus kecelakaan
kerja yang mengakibatkan korban fatal. Sementara di Indonesia setiap 100ribu tenaga
kerja terdapat 20 korban yang fatal akibat kecelakaan kerja (Metrotvnews.com,
2013).
Tidak semua kecelakaan kerja mengakibatkan luka – luka, namun ada juga yang
mengakibatkan kerusakan material, peralatan dan lingkungan. Namun dalam hal ini
kecelakaan kerja yang mengakibatkan luka – luka menjadi perhatian agar dapat
mengurangi jumlah korban jiwa akibat kecelakaan kerja. Pengidentifikasian bahaya
sebelum atau sesudah bahaya terjadi merupakan inti dari sebuah kegiatan pencegahan
kecelakaan. Akan tetapi, identifikasi ini bukan ilmu pasti. Hal ini merupakan kegiatan
subjektif, di mana bahaya yang teridentifikasi bisa saja berbeda antara satu orang
dengan yang lainnya. Selanjutnya dari inspeksi sebelumnya dapat dibandingkan atau
dikembangkan sehingga menjadi bahan acuan untuk tindakan korektif agar
kecelakaan yang sama tidak terulang kembali.
1
tidak adanya alat angkut vertical (crane), pekerja yang tidak menggunakan alat
perlindungan diri (APD) dengan lengkap seperti helm, sepatu boot, sarung tangan dan
lain – lain, proyek yang terdapat di tempat wisata yang bisa membahayakan
pengunjung karena tidak adanya jarring pengamanan bangunan dibawah proyek
kontruksi, oleh sebab itu manajemen risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
merupakan syarat mutlak dan harus diperhatikan dan dilaksanakan untuk mencegah
terjadinya berbagai masalah yang disebabkan oleh potensi bahaya di tempat kerja
terutama dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Oleh karena itu pada penelitian ini akan dianalisis risiko kecelakaan kerja dengan
metode Faiulure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA)
pada proyek pembangunan jembatan Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi,
Majalengka.
1. Bagaimana penerapan metode Faiulure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk
mengidentifikasi potensi resiko kecelakaan pada proyek pembangunan jembatan
Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka?
1. Mengetahui penerapan metode Faiulure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk
mengidentifikasi potensi resiko kecelakaan pada proyek pembangunan jembatan
Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka.
2
2. Mengetahui penerapan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi
sumber penyebab risiko kecelakaan kerja pada proyek pembangunan jembatan
Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Yessi Yolanda Sinaga dengan judul “Identifikasi
dan Analisi Risiko Kecelakaan Dengan Metode MFEA (Failure Mode and Effect
Analysis) dan FTA (Fault Tree Analysis) di Proyek Jalan Tol Surabaya – Mojokerto”.
Dari hasil penelitiannya, teridentifikasi 55 variabel risiko yang mungkin terjadi pada
pembangunan Tol Surabaya – Mojokerto dimana terbagi dalam 4 jenis pekerjaan
dengan sub – item pekerjaan yang sedang berlangsung di proyek, yaitu persiapan,
pekerjaan pondasi, pekerjaan jembatan girder (upper-structure), dan pekerjaan
drainase. Sumber penyebab risiko kecelakaan disebabkan oleh 4 faktor, yaitu factor
manusia/prilaku kerja, faktor karakteristik/linkungan proyek, faktor peralatan dan
bahan material dan faktor metode kerja.
Penelitian lain oleh Haryanto Pandapotan Pasaribu dengan judul “Metode Faillure
Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis Untuk Mengidentifikasi
Potensi dan Penyebab Kecelekaan Kerja Pada Proyek Gedung. Dengan Hasil
penelitian menunjukkan Metode FMEA yang dilakukan PT. X menghasilkan kegiatan
paling kritis terjadi pada kegiatan pengangkutan besi tulangan ke lapangan dan Hasil
FTA penyebab terjadinya kecelakaan tertimpa pada kegiatan pengangkutan besi
anyaman ke lapangan mengkasilakn 19 kombinasi basic event.
Pada penelitian ini akan dianalisis sumber penyebab risiko kecelakaan kerja dengan
metode MFEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan FTA (Fault Tree Analysis)
pada proyek pembangunan jembatan Cikadongdong
3
Penelitian terdahulu: Solusi: Tujuan :
1. Yessi Yolanda Sinaga, dalam jurnalnya yang berjudul Menghitung nilai 1. Untuk mengetahui
“Identifikasi dan Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Risk Priority Number tingkat
Dengan Metode FMEA dan FTA di Proyek Jalan Tol (RPN) dengan kemungkinan
Surabaya –Mojokerto” (2014). Prioritas risiko pada metode Failure Mode terjadinya
pembangunan Fly Over di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto and Effact Analysis kecelakaan pada
adalah pada pekerjaan jembatan girder (up-structure) dan mengidentifikasi proyek
Kondisi awal: sebagai item pekerjaan dengan nilai RPN total terbesar sumber penyebab pembangunan
yang akan ditindaklanjuti untuk diidentifikasi sumber kecelakaan dengan jembatan
Kurang
penyebab kejadian puncak (top event) adalah pekerjaan metode Fault Tree Cikadongdong,
diperhatikannya
erection girder sebesar 17,86. Analysis (FTA) Majalengka.
manejemen
risiko 2. Haryanto Pandapotan Pasaribu dalam jurnalnya yang 2. Untuk
keselamatan dan berjudul “Metode Failure Mode and Effect Analysis mengidentifikasi
kesehatan kerja (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) Untuk Analisis: jenis jenis
pada proyek Mengidentifikaasi Potensi dan Penyebab Kecelakaan Kerja kecelakaan yang
pembangunan Pada Proyek Gedung” (2017). Setiap proyek konstruksi Analysis risiko mungkin terjadi
jembatan memiliki faktor penyebab kecelakaan kerja dan kecelakaan dengan pada proyek
Cikadongdong kombinasinya masing-masing, sehingga konstruksi FTA metode Failure Mode pembangunan
pun bisa berbeda-beda. Namun perbedaan itu tidak akan and Effect Analysis jembatan
begitu jauh berbeda mengingat karakter pekerjaan (FMEA) dan Fault Cikadongdon,
konstuksi hampir sama. Tree Analysis (FTA) Majalengka
4
1.5 Batasan Masalah
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, baik kepada
penulis maupun pembaca dalam bidang analisis resiko kecelakaan pada proyek
jembatan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan bahan kajian dalam
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja pada proyek jembatan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
g. Lalu husni, 2003: 138, di tinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan
keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja di tempat kerja.
Semua kondisi dan factor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja tentang kerja maupun orang lain (kontraktor, pengunjung dan
tamu) di tempat kerja.
2.2.1 Risiko
Kata risiko berasal dari bahasa Arab yang berarti hadiah yang tidak diharap-
harap datangnya dari surga. Risiko adalah sesuatu yang mengarah pada
ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa selama selang waktu tertentu yang
mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu kerugian baik itu kerugian kecil
7
yang tidak begitu berarti maupun kerugian besar yang berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup dari suatu perusahaan.
1. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri.
2. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau
lingkungan luar perusahaan.
8
probabilitas dan konsekuensi dari event positif dan minimasi probabilitas dan
konsekuensi event yang berlawanan.
Bentuk kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi bermacam-macam dan
merupakan dasar dari penggolongan atau pengklasifikasian jenis kecelakaan. Menurut
Thomas (1989) Jenis–jenis kecelakaan kerja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, yaitu:
Kecelakaan ini terjadi pada saat seseorang yang tidak diduga ditabrak atau ditampar
sesuatu yang bergerak atau bahan kimia. Contohnya terkena pukulan palu, ditabrak
kendaraan, benda asing misal material.
Kecelakaan yang selalu timbul akibat pekerja yang bergerak terkena atau bersentuhan
dengan beberapa objek atau bahan – bahan kimia.
Contoh dari caught in adalah kecelakaan yang akan terjadi bila kaki pekerja
tersangkut di antara papan – papan yang patah di lantai. Contoh dari cought on adalah
kecelakaan yang timbul bila baju dari pekerja terkena pagar kawat, sedangkan contoh
dari cought between adalah kecelakaan yang terjadi bila lengan atau kaki dari pekerja
tersangkut dalam bagian mesin yang bergerak.
Beberapa kecelakaan yang timbul pada tipe ini seringkali berupa tergelincir,
tersandung, jatuh dari lantai yang sama tingkatnya.
Kecelakaan ini timbul akibat pekerjaan yang terlalu berat yang dilakukan pekerja
seperti mengangkat, menaikkan, menarik benda atau material yang dilakukan diluat
batas kemampuan.
Luka yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini terjadi akibat sentuhan anggota badan
dengan alat atau perlengkapan yang mengandung listrik.
8. Terbakar (burn)
Kondisi ini terjadi akibat sebuah bagian dari tubuh mengalami kontak dengan
percikan, bunga api atau dengan zat kimia yang panas.
Identifikasi risiko adalah suatu proses yang sifatnya berulang, sebab risiko–risiko
baru kemungkinan baru diketahui ketika proyek sedang berlangsung selama siklus
proyek. Frekuensi pengulangan dan siapa personel yang terlibat dalam setiap siklus
akan sangat bervariasi dari satu kasus ke kasus yang lain. Identifikasi harus mencakup
semua risiko, baik yang ada atau tidak dalam organisasi, tujuannya untuk
menghasilkan daftar risiko yang komprehensif dari suatu peristiwa yang dapat
memberikan pengaruh terhadap setiap struktur elemen. Untuk melakukan proses
10
identifikasi risiko dapat menggunakan tools dan teknik antara lain (PMBOK@ Guide
(2004), halaman 247-248):
1. Brainstroming
2. Delphie technique
Delphie technique adalah cara mencapai konsensus dari para ahli. Para ahli dalam
bidang risiko proyek berpartisipasi tampa nama atau anonumously dan difasilitasi
dengan suatu kuisioner untuk mendapatkan ide tentang risiko proyek yang dominan.
Respon yang ada diringkas, kemudian disirkulasi ulang kepada para ahli untuk
komentar lebih lanjut. Konsensus mungkin dicapai didalam beberapa kali putaran
proses. Delphi technique sangat membantu untuk mengurangi bias pada data dan
menjaga untuk tidak dipengaruhi oleh pendapat yang tidak semestinya (PMBOK@
Guide (2004), halaman 248).
3. Interviewing
Interviewing atau wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan data tetang risiko
proyek. Wawancara dilakukan terhadap anggota tim proyek dan stakeholder lainnya
yang telah berpengalaman dalam risiko proyek.
Teknik ini dilakukan untuk mengetahui penyebab risiko yang esensial dan yang akan
mempertajam definisi risiko, kemudian dibuat kedalam grup berdasarkan penyebab.
11
Teknik ini dilakukan berdasarkan perspektif SWOT untuk meningkatka pemahaman
risiko yang lebih luas. Hasil utama dari proses identifikasi risiko adalah adanya daftar
risiko (risk register) yang harus didokumentasikan sebagai bagian dari rencana
manajemen proyek (project management plan).
Menurut Gaspersz (2002), Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) merupakan
teknik analisa risiko secara sirkulatif yang digunakan untuk mengidentifikasi
bagaimana suatu peralatan, fasilitas/sistem dapat gagal serta akibat yang dapat
ditimbulkannya. Hasil FMEA berupa rekomendasi untuk meningkatkan kehandalan
tingkat keselamatan fasilitas, peralatan/sistem. Dalam konteks Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), kegagalan yang dimaksudkan dalam definisi ini merupakan
suatu bahaya yang muncul dari suatu proses. Pencegahan terjadinya kecelakaan kerja
dapat dilakukan dengan cara mengontrol terjadinya kecelakaan kerja yang
mempunyai risiko tinggi baik dalam hal akibatnya, kemungkinan terjadinya dan
kemudahan pendeteksiannya.
Berdasarkan hal itu FMEA merupakan metode yang tepat untuk dilakukan karena
metode FMEA mengukur tingkat risiko kecelakaan kerja secara konvensional
berdasarkan tiga parameter yaitu keparahan/Severity (S), kejadian/Occurance (O) dan
deteksi/Detection (D).
Menghitung Risk Priority Number (RPN) yang mana RPN merupakan hasil perkalian
severity (S), occurrence (O), dan detection (D), dimana persamaan matematisnya
dapat dinyatakan sebagai berikut:
12
Disamping keunggualan dan kemudahan metode FMEA, terdapat beberapa
kelemahan yang tidak dapat dihindarkan. Menurut Xu et al. (2002) dan Yeh dan
Hsieh (2007) yang dikutip oleh Marimin et al. (2013) dan Apriyan J. et al (2017),
beberapa kelemahan metode FMEA antara lain:
c. Nilai RPN yang dihasilkan dari perkalian S, O, dan D sering sama, padahal
sebenarnya mempersentasikan nilai risiko yang berbeda.
Demi mengatasi kelemahan yang dimiliki metode FMEA tersebut, biasanya metode
ini digabungkan dengan metode lainnya sepert metode-metode khusus dalam bidang
keselamatan kerja yaitu Fault Tree Analysis (FTA) dan Job Safety Analysis (JSA).
Meskipun demikian, kedua metode tambahan tersebut tidak dapat menghasilkan data
yang benar-benar kuantitatif (nilai rill) sebagai dasar pertimbangan pengambilan
keputusan.
FTA (Fault Tree Analysis) adalah daftar peristiwa kegagalan jika terjadi
kemudian dilingkungan kerja pada peristiwa puncak. (Andrews, 1998) FTA
(Fault Tree Analysis) adalah suatu metode analisa resiko kuantitatif dengan
model grafik dan logika yang menampilkan kombinasi kejadian yang
memungkinkan yaitu rusak atau baik, yang terjadi dalam sistem, aplikasinya
dapat mencakup suatu sistem, equipment dan sebagai analisa.
13
Fault tree analysis adalah suatu analisis pohon kesalahan secara sederhana
dapat diuraikan sebagai suatu teknik analitis. Pohon kesalahan adalah suatu
model grafis yang menyangkut berbagai pararel dan kombinasi percontohan
kesalahan-kesalahan yang akan mengakibatkan kejadian dari peristiwa tidak
diinginkan yang sudah didefenisi sebelumnya atau juga dapat diartikan
merupakan gambaran hubungan timbal balik yang logis dari peristiwa-peristwa
dasar yang mendorong dalam membangun model pohon kesalahan (fault tree)
dilakukan dengan cara wawancara dengan manajemen dan melakukan
pengamatan langsung terhadap proses produksi di lapangan. Selanjutnya sumber-
sumber kecelakaan kerja tersebut digambarkan dalam bentuk model pohon
kesalahan (fault tree).
Simbol gate digunakan untuk menunjukkan hubungan antar kejadian dalam sistem.
Setiap kejadian dalam system dapat secara pribadi atau bersama-sama menyebabkan
kejadian lain muncul. Adapun simbol-simbol hubungan yang digunakan dalam FTA
dapat dilihat pada tabel.1.
14
Tabel 2.1 Simbol-simbol gerbang FTA
15
2. Simbol-simbol kejadian (Event)
Simbol kejadian digunakan untuk menunjukkan sifat dari setiap kejadian dalam
sistem. Simbol-simbol kejadian ini akan lebih memudahkan dalam mengidentifikasi
kejadian yang terjadi. Adapun simbol-simbol kejadian yang digunakan dalam FTA
seperti yang dicantumkan pada tabel.2
4 Diamond
Gambar diamond menunjukkan kejadian
yang tidak terduga (undeveloped event ).
Kejadian - kejadian tak terduga dapat
dilihat pada pohon keselahan dan dianggap
sebagai kejadian paling awal yang
menyebabkan kerusakan.
16
5 House
Gambar house menunjukkan kejadian input
(input event ) dan merupakan kegiatan
terkendali (signal ). Kegiatan ini dapat
menyebabkan kerusakan.
17
Gambar 2.1 Contoh Diagram Kontruksi FTA
Top event (Kejadian Puncak) adalah suatu kegagalan atau kesalahan yang akan
diidentifikasi secara rinci. Top event diperoleh dari hasil pengolahan data
pengisian kuesioner kepada responden sehingga didapat nilai top event tertinggi.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan april sampai bulan juli
2021 pada proyek pembangunan jembatan Cikadongdong, yang berlokasi di
kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka.
Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah metode kuantitatip dengan
instrument kuisioner yang akan di berikan ke beberapa responden. Data tersebut
kemudian akan dianalisis dengan menggunakan metode FMEA (Failure Mode Effect
Analysis) untuk mencari tingkat risiko kecelakaan atau Risk Priority Number (RPN)
yang mana RPN merupakan hasil perkalian severity (S), occurrence (O), dan
detection (D) dan metode FTA (Fault Tree Analysis) untuk mencari akar - akar
penyebab masalah dari hasil wawancara.
19
3.3 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian ini akan mengikuti bagan alir seperti pada gambar di bawah ini.
Mulai
Study Pustaka
Pengumpulan Data
Selesai
1 Data Primer
Data primer dalah data yang secara langsung hasil dari pengamatan, wawancara
dan diperoleh dari pengamatan, wawancara dan diperoleh dari responden
20
berdasarkan kuesioner (daftar pertanyaan) yang terisi dengan benar dan
dikembalikan kepada peneliti.
2 Data Sekunder
Data sekunder yaitu berupa laporan penelitian, data yang diperoleh dari
berbagai literature dan peneliti terdahulu serta laporan bulanan K3 dari PT.
Delima Djaya Intiland dan aturan/standart yang ada kaitannya dengan penelitian
ini.
b. Melakukan rangking risiko untuk mengetahui risiko yang tertinggi pada proyek
tersebut.
21
c. Menganalisis variabel risiko kecelakaan dengan metode Metode Fault Tree
Analysis (FMEA), potensi kesalahan/kegagalan dalam system dan potensi
teridentifikasi akan diklasifikan menurut besarnya potensi kegagalan dan efeknya
terhadap proses.
1 Persiapan:
- Survey awal
- Penyusunan proposal
- Perizinan
- Dll
2 Pengumpulan dan analisis
data
3 Pembuatan laporan
Hasil penelitian
22
DAFTAR PUSTAKA
24