Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT


TREE ANALYSIS (FTA)
(Study Kasus Pada Proyek Jembatan Cikadongdong Kecamatan
Sindangwangi Kabupaten Majalengka)

USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Sastu Syarat
Mengikuti Seminar Usulan Penelitian

Disusun oleh :
DENI ANDANI
7011170096

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE
FAILUR MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT
TREE ANALYSIS (FTA)
(Study Kasus Pada Proyek Jembatan Cikadongdong Kecamatan
Sindangwangi Kabupaten Majalengka)

Disusun Oleh

DENI ANDANI
NIM : 7011170096

Disetujui dan Disahkan


Ciamis, …………………

i
ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................i


DAFTAR GAMBAR .................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ...............................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................3
1.4 Kerangka Pemikiran .............................................................................................3
1.5 Batasan Masalah...................................................................................................8
1.6 Manfaat Penelitian ...............................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................10
2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja .......................................................................10
2.2 Pengertian Risiko .................................................................................................11
2.3 Manajemen Risiko ...............................................................................................12
2.4 Jenis – Jenis Kecelakaan Kerja ............................................................................13
2.5 Identifikasi Risiko ................................................................................................14
2.6 Metode Failur Mode And Effect Analysis (FMEA) .............................................16
2.7 Metode Fault Tree Analysis (FTA) ......................................................................17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................23
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................................23
3.2 Metode Penelitian.................................................................................................23
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................24
3.4 Analisis Data ........................................................................................................24
3.5 Data ......................................................................................................................25
3.6 Variabel Penelitian ..............................................................................................26

i
3.7 Tahapan Penelitian ...............................................................................................28
3.8 Jadwal Penelitian..................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................30
LAMPIRAN ...............................................................................................................31

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Sekema krangka pemikiran ....................................................................7
Gambar 2.1 Contoh Diagram Konstruksi FTA ..........................................................22

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol – Simbo Gerbang FTA ..................................................................19

Tabel 2.2 Simbol – Simbol Kejadian FTA.................................................................20

Tabel 3.1 Variabel Risiko Berdasarkan Studi Literatur .............................................26

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian........................................................................................29

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan hidayah
dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul
“Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Dengan Metode Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA)” studi kasus proyek jembatan
Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Universitas
Galuh Ciamis.

Dalam penyusunan proposal ini tentunya tidak lepas dari berbagai dukungan dan doa
dari semua pihak oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun
tidak langsung selama penyusunan skripsi ini hingga selesai. Terimakasih penulis
sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. H. Yat Rospia Brata, M.Si., selaku Rektor Universitas Galuh Ciamis.
2. Bapak R. Nugraha Kusuma N, ST.,MT, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Galuh;
3. Ibu Ir.Yanti Defiana, ST.,MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
sekaligus dosen pembimbing I;
4. Bapak Ir. Atep Maskur, ST.,MT, selaku dosen pembimbing II;
5. Orang yang paling berharga dalam hidupku kedua orang tua, yang senantiasa
memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada hentinya
untuk penulis;
6. Seluruh Keluarga yang senantiasa telah memberi dukungan yang sangat berharga
bagi penulis;
7. Semua teman-teman mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2017 atas dukungannya
serta semua pihak yang telah membantu kelancaran laporan ini.

v
Disamping itu penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini
masih banyak kekurangan serta kesalahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk memperbaiki proposal ini.

Akhir kata penulis sangat berharap agar laporan ini dapat berguna khususnya bagi
penulis umumnya bagi pembaca.

Ciamis, Juli 2021

Penulis

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Suatu pekerjaan proyek kontruksi tentunya ingin diselesaikan dengan tepat waktu,
namun terkadang pekerjaan suatu proyek dapat terganggu dengan berbagai hal
sehingga mengalami keterlambatan waktu penyelesaian. Salah satu penyebab
terganggunya atau terhentinya pekerjaan proyek adalah terjadinya kecelakaan kerja
dan proses pelaksanaan kontruksi. Berbagai kecelakaan kerja masih sering terjadi
dalam proses produksi terutama di sektor jasa konstruksi. Berdasarkan laporan
International Labor Organization (ILO),setiap hari terjadi 6.000 kasus kecelakaan
kerja yang mengakibatkan korban fatal. Sementara di Indonesia setiap 100ribu tenaga
kerja terdapat 20 korban yang fatal akibat kecelakaan kerja (Metrotvnews.com,
2013).

Tidak semua kecelakaan kerja mengakibatkan luka – luka, namun ada juga yang
mengakibatkan kerusakan material, peralatan dan lingkungan. Namun dalam hal ini
kecelakaan kerja yang mengakibatkan luka – luka menjadi perhatian agar dapat
mengurangi jumlah korban jiwa akibat kecelakaan kerja. Pengidentifikasian bahaya
sebelum atau sesudah bahaya terjadi merupakan inti dari sebuah kegiatan pencegahan
kecelakaan. Akan tetapi, identifikasi ini bukan ilmu pasti. Hal ini merupakan kegiatan
subjektif, di mana bahaya yang teridentifikasi bisa saja berbeda antara satu orang
dengan yang lainnya. Selanjutnya dari inspeksi sebelumnya dapat dibandingkan atau
dikembangkan sehingga menjadi bahan acuan untuk tindakan korektif agar
kecelakaan yang sama tidak terulang kembali.

Seperti dalam pembangunan proyek jembatan Cikadongdong di kecamatan


Sindangwangi kabupaten Majalengka merupakan salah satu proyek kontruksi yang
memiliki resiko kecelakaan kerja tinggi. Penggunaan alat berat yang seadanya seperti

1
tidak adanya alat angkut vertical (crane), pekerja yang tidak menggunakan alat
perlindungan diri (APD) dengan lengkap seperti helm, sepatu boot, sarung tangan dan
lain – lain, proyek yang terdapat di tempat wisata yang bisa membahayakan
pengunjung karena tidak adanya jarring pengamanan bangunan dibawah proyek
kontruksi, oleh sebab itu manajemen risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
merupakan syarat mutlak dan harus diperhatikan dan dilaksanakan untuk mencegah
terjadinya berbagai masalah yang disebabkan oleh potensi bahaya di tempat kerja
terutama dalam pelaksanaan proyek konstruksi.

Oleh karena itu pada penelitian ini akan dianalisis risiko kecelakaan kerja dengan
metode Faiulure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA)
pada proyek pembangunan jembatan Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi,
Majalengka.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu permasalahan,yaitu

1. Bagaimana penerapan metode Faiulure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk
mengidentifikasi potensi resiko kecelakaan pada proyek pembangunan jembatan
Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka?

2. Bagaimana penerapan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi


sumber penyebab risiko kecelakaan kerja pada proyek pembangunan jembatan
Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui penerapan metode Faiulure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk
mengidentifikasi potensi resiko kecelakaan pada proyek pembangunan jembatan
Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka.
2
2. Mengetahui penerapan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengidentifikasi
sumber penyebab risiko kecelakaan kerja pada proyek pembangunan jembatan
Cikadongdong Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka.

1.4 Kerangka Pemikiran

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Yessi Yolanda Sinaga dengan judul “Identifikasi
dan Analisi Risiko Kecelakaan Dengan Metode MFEA (Failure Mode and Effect
Analysis) dan FTA (Fault Tree Analysis) di Proyek Jalan Tol Surabaya – Mojokerto”.
Dari hasil penelitiannya, teridentifikasi 55 variabel risiko yang mungkin terjadi pada
pembangunan Tol Surabaya – Mojokerto dimana terbagi dalam 4 jenis pekerjaan
dengan sub – item pekerjaan yang sedang berlangsung di proyek, yaitu persiapan,
pekerjaan pondasi, pekerjaan jembatan girder (upper-structure), dan pekerjaan
drainase. Sumber penyebab risiko kecelakaan disebabkan oleh 4 faktor, yaitu factor
manusia/prilaku kerja, faktor karakteristik/linkungan proyek, faktor peralatan dan
bahan material dan faktor metode kerja.

Penelitian lain oleh Haryanto Pandapotan Pasaribu dengan judul “Metode Faillure
Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis Untuk Mengidentifikasi
Potensi dan Penyebab Kecelekaan Kerja Pada Proyek Gedung. Dengan Hasil
penelitian menunjukkan Metode FMEA yang dilakukan PT. X menghasilkan kegiatan
paling kritis terjadi pada kegiatan pengangkutan besi tulangan ke lapangan dan Hasil
FTA penyebab terjadinya kecelakaan tertimpa pada kegiatan pengangkutan besi
anyaman ke lapangan mengkasilakn 19 kombinasi basic event.

Pada penelitian ini akan dianalisis sumber penyebab risiko kecelakaan kerja dengan
metode MFEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan FTA (Fault Tree Analysis)
pada proyek pembangunan jembatan Cikadongdong

3
Penelitian terdahulu: Solusi: Tujuan :

1. Yessi Yolanda Sinaga, dalam jurnalnya yang berjudul Menghitung nilai 1. Untuk mengetahui
“Identifikasi dan Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Risk Priority Number tingkat
Dengan Metode FMEA dan FTA di Proyek Jalan Tol (RPN) dengan kemungkinan
Surabaya –Mojokerto” (2014). Prioritas risiko pada metode Failure Mode terjadinya
pembangunan Fly Over di Jalan Tol Surabaya-Mojokerto and Effact Analysis kecelakaan pada
adalah pada pekerjaan jembatan girder (up-structure) dan mengidentifikasi proyek
Kondisi awal: sebagai item pekerjaan dengan nilai RPN total terbesar sumber penyebab pembangunan
yang akan ditindaklanjuti untuk diidentifikasi sumber kecelakaan dengan jembatan
Kurang
penyebab kejadian puncak (top event) adalah pekerjaan metode Fault Tree Cikadongdong,
diperhatikannya
erection girder sebesar 17,86. Analysis (FTA) Majalengka.
manejemen
risiko 2. Haryanto Pandapotan Pasaribu dalam jurnalnya yang 2. Untuk
keselamatan dan berjudul “Metode Failure Mode and Effect Analysis mengidentifikasi
kesehatan kerja (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) Untuk Analisis: jenis jenis
pada proyek Mengidentifikaasi Potensi dan Penyebab Kecelakaan Kerja kecelakaan yang
pembangunan Pada Proyek Gedung” (2017). Setiap proyek konstruksi Analysis risiko mungkin terjadi
jembatan memiliki faktor penyebab kecelakaan kerja dan kecelakaan dengan pada proyek
Cikadongdong kombinasinya masing-masing, sehingga konstruksi FTA metode Failure Mode pembangunan
pun bisa berbeda-beda. Namun perbedaan itu tidak akan and Effect Analysis jembatan
begitu jauh berbeda mengingat karakter pekerjaan (FMEA) dan Fault Cikadongdon,
konstuksi hampir sama. Tree Analysis (FTA) Majalengka

Gambar 1.1 Sekema Kerangka Pemikiran

4
1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di proyek pembangunan jembatan Cikadongdong kecamatan


Sindangwangi kabupaten Majalengka.
2. Risiko yang di teliti adalah kegiatan kegiatan yang berpotensi berbahaya pada
pembangunan suatu jembatan dan dibatasi pada pekerjaan pondasi dan struktur.
3. Mengidentifikasi risiko – risiko yang berpotensi berdasarkan persepsi reponden
dari pegawai dan pekerja yang terkait dari proyek pembangunan jembatan
Cikadongdong dan beberapa kontraktor berpengalaman lain yang sedang
memegang proyek pembangunan jembatan, khususnya yang berkaitan dengan K3
yaitu bagian safety officer.
4. Metode yang digunakan adalah Failure Mode and Effect Analysis (MFEA) dan
.Fault Tree Analysis (FTA)

1.6 Manfaat Penelitian.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, baik kepada
penulis maupun pembaca dalam bidang analisis resiko kecelakaan pada proyek
jembatan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan bahan kajian dalam
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja pada proyek jembatan.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Definisi K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja) umumnya terbagi menjadi 3


(tiga) versi di antaranya ialah pengertian K3 menurut Filosofi, keilmuan, serta
menurut standar OHSAS 18001:2007:

1. Definisi menurut Filosofi:

a. Menurut mangkunegara, keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu


pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia
pada umumnya hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur.

b. Menurut suma’mur (1981:2), keselamatan kerja merupakan rangkaian


usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

c. Menurut simajuntak (1994), keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan


yang bebas dari risiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang
mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan
keselamatan, dan kondisi pekerja.

d. Mathis dan Jackson, menyatakan bahwa keselamatan adalah merujuk pada


perlindungan terhadap kesejahtraan fisik seseorang terhadap cedera yang
terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum
fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.

e. Menurut ridley, jhon (1983), mengertikan kesehatan dan keselamatan


kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dana man baik itu
6
bagi pekerjaany, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

f. Jakson, menjelaskan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja menunjukan


kepada kondisi – kondisi fisiologis – fisikal dan pisikologis tenaga kerja
yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.

g. Lalu husni, 2003: 138, di tinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan
keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja di tempat kerja.

2. Definisi Menurut Keilmuan

Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari tentang


cara mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK),
kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.

3. Definisi Menurut Standar OHSAS 18001:2007

Semua kondisi dan factor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja tentang kerja maupun orang lain (kontraktor, pengunjung dan
tamu) di tempat kerja.

2.2 Pengertian Risiko

2.2.1 Risiko

Kata risiko berasal dari bahasa Arab yang berarti hadiah yang tidak diharap-
harap datangnya dari surga. Risiko adalah sesuatu yang mengarah pada
ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa selama selang waktu tertentu yang
mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu kerugian baik itu kerugian kecil

7
yang tidak begitu berarti maupun kerugian besar yang berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup dari suatu perusahaan.

Risiko pada umumnya dipandang sebagai sesuatu yang negatif, seperti


kehilangan, bahaya, dan konsekuensi lainnya. Kerugian tersebut merupakan
bentuk ketidakpastian yang seharusnya dipahami dan dikelolah secara efektif
oleh organisasi sebagai bagian dari strategi sehingga dapat menjadi nilai tambah
dan mendukung pencapaian tujuan organisasi.

2.2.2 Sumber – Sumber Penyebab Risiko

Menurut sumber-sumber penyebabnya, risiko dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu
sendiri.

2. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau
lingkungan luar perusahaan.

3. Risiko Keuangan, adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor


ekonomi dan keuangan, seperti perubahan harga, tingkat bunga, dan
mata uang.

4. Risiko Operasional, adalah semua risiko yang tidak termasuk risiko


keuangan. Risiko operasional disebabkan oleh faktor-faktor manusia,
alam, dan teknologi.

2.3 Manajemen Risiko

Secara umum Manajemen Risiko didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi,


mengukur dan memastikan risiko dan mengembangkan strategi untuk
mengelolah risiko tersebut. Dalam hal ini manajemen risiko akan melibatkan
proses-proses, metode dan teknik yang membantu manajer proyek maksimumkan

8
probabilitas dan konsekuensi dari event positif dan minimasi probabilitas dan
konsekuensi event yang berlawanan.

Dalam manajemen proyek, yang dimaksud dengan manajemen risiko proyek


adalah seni dan ilmu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko
selam umur proyek dan tetap menjamin tercapainya tujuan proyek.

2.4 Jenis – Jenis Kecelakaan Kerja

Bentuk kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi bermacam-macam dan
merupakan dasar dari penggolongan atau pengklasifikasian jenis kecelakaan. Menurut
Thomas (1989) Jenis–jenis kecelakaan kerja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, yaitu:

1. Terbentur (struck by)

Kecelakaan ini terjadi pada saat seseorang yang tidak diduga ditabrak atau ditampar
sesuatu yang bergerak atau bahan kimia. Contohnya terkena pukulan palu, ditabrak
kendaraan, benda asing misal material.

2. Membentur (struck against)

Kecelakaan yang selalu timbul akibat pekerja yang bergerak terkena atau bersentuhan
dengan beberapa objek atau bahan – bahan kimia.

3. Terperangkap (caught in, on, between)

Contoh dari caught in adalah kecelakaan yang akan terjadi bila kaki pekerja
tersangkut di antara papan – papan yang patah di lantai. Contoh dari cought on adalah
kecelakaan yang timbul bila baju dari pekerja terkena pagar kawat, sedangkan contoh
dari cought between adalah kecelakaan yang terjadi bila lengan atau kaki dari pekerja
tersangkut dalam bagian mesin yang bergerak.

4. Jatuh dari ketinggian (fall from above)


9
Kecelakaan in banyak terjadi, yaitu jatuh dari ketinggian dari tempat yang lebih tinggi
ke tempat yang lebih rendah. Contohnya jatuh dari tangga atau atap.

5. Jatuh pada ketinggian yang sama (fall at ground level)

Beberapa kecelakaan yang timbul pada tipe ini seringkali berupa tergelincir,
tersandung, jatuh dari lantai yang sama tingkatnya.

6. Pekerjaan yang terlalu berat (over-exertion or strain)

Kecelakaan ini timbul akibat pekerjaan yang terlalu berat yang dilakukan pekerja
seperti mengangkat, menaikkan, menarik benda atau material yang dilakukan diluat
batas kemampuan.

7. Terkena aliran listrik (electrical contact)

Luka yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini terjadi akibat sentuhan anggota badan
dengan alat atau perlengkapan yang mengandung listrik.

8. Terbakar (burn)

Kondisi ini terjadi akibat sebuah bagian dari tubuh mengalami kontak dengan
percikan, bunga api atau dengan zat kimia yang panas.

2.5 Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko adalah suatu proses yang sifatnya berulang, sebab risiko–risiko
baru kemungkinan baru diketahui ketika proyek sedang berlangsung selama siklus
proyek. Frekuensi pengulangan dan siapa personel yang terlibat dalam setiap siklus
akan sangat bervariasi dari satu kasus ke kasus yang lain. Identifikasi harus mencakup
semua risiko, baik yang ada atau tidak dalam organisasi, tujuannya untuk
menghasilkan daftar risiko yang komprehensif dari suatu peristiwa yang dapat
memberikan pengaruh terhadap setiap struktur elemen. Untuk melakukan proses

10
identifikasi risiko dapat menggunakan tools dan teknik antara lain (PMBOK@ Guide
(2004), halaman 247-248):

1. Brainstroming

Tujuan brainstorming adalah untuk mendapatkan daftar yang komperehensif risiko


proyek. Brainstorming dilakukan dengan cara mengundang beberapa orang dan
dikmpulkan dalam suatu ruangan untuk berbagi ide tentang risiko proyek. Ide tentang
risiko proyek dihasilkan dengan bantuan dan kepemimpinan seorang fasilitator.

2. Delphie technique

Delphie technique adalah cara mencapai konsensus dari para ahli. Para ahli dalam
bidang risiko proyek berpartisipasi tampa nama atau anonumously dan difasilitasi
dengan suatu kuisioner untuk mendapatkan ide tentang risiko proyek yang dominan.
Respon yang ada diringkas, kemudian disirkulasi ulang kepada para ahli untuk
komentar lebih lanjut. Konsensus mungkin dicapai didalam beberapa kali putaran
proses. Delphi technique sangat membantu untuk mengurangi bias pada data dan
menjaga untuk tidak dipengaruhi oleh pendapat yang tidak semestinya (PMBOK@
Guide (2004), halaman 248).

3. Interviewing

Interviewing atau wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan data tetang risiko
proyek. Wawancara dilakukan terhadap anggota tim proyek dan stakeholder lainnya
yang telah berpengalaman dalam risiko proyek.

4. Root cause identification

Teknik ini dilakukan untuk mengetahui penyebab risiko yang esensial dan yang akan
mempertajam definisi risiko, kemudian dibuat kedalam grup berdasarkan penyebab.

5. Strength, Weaknerss, Opportunities and Threats (SWOT) Analysis

11
Teknik ini dilakukan berdasarkan perspektif SWOT untuk meningkatka pemahaman
risiko yang lebih luas. Hasil utama dari proses identifikasi risiko adalah adanya daftar
risiko (risk register) yang harus didokumentasikan sebagai bagian dari rencana
manajemen proyek (project management plan).

2.6 Metode Failure Mode And Effects Analysis (FMEA)

Menurut Gaspersz (2002), Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) merupakan
teknik analisa risiko secara sirkulatif yang digunakan untuk mengidentifikasi
bagaimana suatu peralatan, fasilitas/sistem dapat gagal serta akibat yang dapat
ditimbulkannya. Hasil FMEA berupa rekomendasi untuk meningkatkan kehandalan
tingkat keselamatan fasilitas, peralatan/sistem. Dalam konteks Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), kegagalan yang dimaksudkan dalam definisi ini merupakan
suatu bahaya yang muncul dari suatu proses. Pencegahan terjadinya kecelakaan kerja
dapat dilakukan dengan cara mengontrol terjadinya kecelakaan kerja yang
mempunyai risiko tinggi baik dalam hal akibatnya, kemungkinan terjadinya dan
kemudahan pendeteksiannya.

Berdasarkan hal itu FMEA merupakan metode yang tepat untuk dilakukan karena
metode FMEA mengukur tingkat risiko kecelakaan kerja secara konvensional
berdasarkan tiga parameter yaitu keparahan/Severity (S), kejadian/Occurance (O) dan
deteksi/Detection (D).

Menghitung Risk Priority Number (RPN) yang mana RPN merupakan hasil perkalian
severity (S), occurrence (O), dan detection (D), dimana persamaan matematisnya
dapat dinyatakan sebagai berikut:

RPN = (S) x (O) x (D) ………(1)

12
Disamping keunggualan dan kemudahan metode FMEA, terdapat beberapa
kelemahan yang tidak dapat dihindarkan. Menurut Xu et al. (2002) dan Yeh dan
Hsieh (2007) yang dikutip oleh Marimin et al. (2013) dan Apriyan J. et al (2017),
beberapa kelemahan metode FMEA antara lain:

a. Pernyataan dalam FMEA sering bersifat subjektif dan kualitatif sehingga


tidak jelas dalam bahasa ilmiah.

b. Ketiga parameter (keparahan , kejadian dan deteksi) biasanya memiliki


kepentingan yang sama padahal seharusnya ketiga parameter tersebut memiliki
kepentingna yang berbeda.

c. Nilai RPN yang dihasilkan dari perkalian S, O, dan D sering sama, padahal
sebenarnya mempersentasikan nilai risiko yang berbeda.

Demi mengatasi kelemahan yang dimiliki metode FMEA tersebut, biasanya metode
ini digabungkan dengan metode lainnya sepert metode-metode khusus dalam bidang
keselamatan kerja yaitu Fault Tree Analysis (FTA) dan Job Safety Analysis (JSA).
Meskipun demikian, kedua metode tambahan tersebut tidak dapat menghasilkan data
yang benar-benar kuantitatif (nilai rill) sebagai dasar pertimbangan pengambilan
keputusan.

2.7 Metode Fault Tree Analysis (FTA)

FTA (Fault Tree Analysis) adalah daftar peristiwa kegagalan jika terjadi
kemudian dilingkungan kerja pada peristiwa puncak. (Andrews, 1998) FTA
(Fault Tree Analysis) adalah suatu metode analisa resiko kuantitatif dengan
model grafik dan logika yang menampilkan kombinasi kejadian yang
memungkinkan yaitu rusak atau baik, yang terjadi dalam sistem, aplikasinya
dapat mencakup suatu sistem, equipment dan sebagai analisa.

13
Fault tree analysis adalah suatu analisis pohon kesalahan secara sederhana
dapat diuraikan sebagai suatu teknik analitis. Pohon kesalahan adalah suatu
model grafis yang menyangkut berbagai pararel dan kombinasi percontohan
kesalahan-kesalahan yang akan mengakibatkan kejadian dari peristiwa tidak
diinginkan yang sudah didefenisi sebelumnya atau juga dapat diartikan
merupakan gambaran hubungan timbal balik yang logis dari peristiwa-peristwa
dasar yang mendorong dalam membangun model pohon kesalahan (fault tree)
dilakukan dengan cara wawancara dengan manajemen dan melakukan
pengamatan langsung terhadap proses produksi di lapangan. Selanjutnya sumber-
sumber kecelakaan kerja tersebut digambarkan dalam bentuk model pohon
kesalahan (fault tree).

Simbol-simbol dalam FTA dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Simbol-simbol Gerbang (Gate).

Simbol gate digunakan untuk menunjukkan hubungan antar kejadian dalam sistem.
Setiap kejadian dalam system dapat secara pribadi atau bersama-sama menyebabkan
kejadian lain muncul. Adapun simbol-simbol hubungan yang digunakan dalam FTA
dapat dilihat pada tabel.1.

14
Tabel 2.1 Simbol-simbol gerbang FTA

No Simbol Gate Nama dan Keterangan

And gate. Output event terjadi jika semua


1
input event terjadi secara bersamaan.

Or gate. Output event terjadi jika paling


2
tidak satu input event terjadi.

k out of n gate. Output event terjadi jika


3 paling sedikit k output dari n input event
terjadi.

Exclusive OR gate. Output event terjadi jika


4
satu input event, tetapi tidak terjadi.

Inhibit gate. Input menghasilkan output jika


5
conditional event ada.

Priority AND gate. Output event terjadi jika


6 semua input event terjadi baik dari kanan
maupun kiri.

Not gate. Output event terjadi jika input


7
event tidak terjadi.

Sumber: Blanchard, 2004

15
2. Simbol-simbol kejadian (Event)

Simbol kejadian digunakan untuk menunjukkan sifat dari setiap kejadian dalam
sistem. Simbol-simbol kejadian ini akan lebih memudahkan dalam mengidentifikasi
kejadian yang terjadi. Adapun simbol-simbol kejadian yang digunakan dalam FTA
seperti yang dicantumkan pada tabel.2

Tabel 2.2 Simbol-simbol kejadian FTA

No Simbol Gate Nama dan Keterangan


1 Elipse
Gambar elipse menunjukkan kejadian pada
level paling atas (top level event ) dalam
pohon keselahan.
2 Rectangle
Gambar rectangle menunjukkan kejadian
pada level menengah (intermediate fault
event ) dalam pohon kesalahan.
3 Circel
Gambar circel menunjukkan kejadian pada
level paling bawah (lowest level failure
event ) atau disebut kejadian paling dasar
(basic event ).

4 Diamond
Gambar diamond menunjukkan kejadian
yang tidak terduga (undeveloped event ).
Kejadian - kejadian tak terduga dapat
dilihat pada pohon keselahan dan dianggap
sebagai kejadian paling awal yang
menyebabkan kerusakan.

16
5 House
Gambar house menunjukkan kejadian input
(input event ) dan merupakan kegiatan
terkendali (signal ). Kegiatan ini dapat
menyebabkan kerusakan.

Sumber : Blanchard, 2004

Langkah – langkah dalam pengerjaan FTA

a. Menentukan masalah yang akan dianalisa (problem definition) Penentuan


masalah digunakan untuk mencari Top event (peristiwa puncak) yaitu
situasi penuh resiko yang teridentifikasi secara spesifik yang didapatkan
dari potensi kerawanan tersebut.

b. Membuat gambar konstruksi FTA (FTA construction) Penggambaran FTA


dimaksudkan mengetahui hubungan yang logis antara basic event dan top
event yang terpilih. Cara pembuatan FTA dimulai dari top event,
kemudian ke event berikutnya sampai akhirnya ke basic event.

c. Memberikan jawaban terhadap masalah FTA (FTA solution)


Syarat penentuan masalah untuk analisa :
a. Pada FTA masalah adalah “ top event “
b. Top event tidak terlalu umum.
c. Top event tidak terlalu sempit.

17
Gambar 2.1 Contoh Diagram Kontruksi FTA

Sumber : Fault tree handbook with aerospace applications

Top event (Kejadian Puncak) adalah suatu kegagalan atau kesalahan yang akan
diidentifikasi secara rinci. Top event diperoleh dari hasil pengolahan data
pengisian kuesioner kepada responden sehingga didapat nilai top event tertinggi.

18
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan april sampai bulan juli
2021 pada proyek pembangunan jembatan Cikadongdong, yang berlokasi di
kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah metode kuantitatip dengan
instrument kuisioner yang akan di berikan ke beberapa responden. Data tersebut
kemudian akan dianalisis dengan menggunakan metode FMEA (Failure Mode Effect
Analysis) untuk mencari tingkat risiko kecelakaan atau Risk Priority Number (RPN)
yang mana RPN merupakan hasil perkalian severity (S), occurrence (O), dan
detection (D) dan metode FTA (Fault Tree Analysis) untuk mencari akar - akar
penyebab masalah dari hasil wawancara.

19
3.3 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian ini akan mengikuti bagan alir seperti pada gambar di bawah ini.

Mulai

Study Pustaka

Pengumpulan Data

Data Primer: Data Sekunder:

1. Wawancara 1. Laporan K3 dari


PT. Delima Djaya
2. Kuisioner Intiland.
3. Dokumentasi

Analisis Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Bagan Tahapan Penelitian

3.4 Teknik Pengumpulan Data

1 Data Primer
Data primer dalah data yang secara langsung hasil dari pengamatan, wawancara
dan diperoleh dari pengamatan, wawancara dan diperoleh dari responden

20
berdasarkan kuesioner (daftar pertanyaan) yang terisi dengan benar dan
dikembalikan kepada peneliti.
2 Data Sekunder
Data sekunder yaitu berupa laporan penelitian, data yang diperoleh dari
berbagai literature dan peneliti terdahulu serta laporan bulanan K3 dari PT.
Delima Djaya Intiland dan aturan/standart yang ada kaitannya dengan penelitian
ini.

3.5 Analisis Data

Langkah - langkah dalam menganalisis data meliputi:

a. Identifikasi risiko merupakan dalam menentukan apa, kenapa dan bagaimana


suatu risiko dapat terjadi. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengenali jenis
risiko – risiko yang mungkin terjadi di proyek tersebut. Variabel – variabel
kecelakaan kerja akan divalidasi dengan kuesioner yang telah disebarkan. Dari
pengkajian studi literatur didapat variabel – variabel risiko kecelakaan kerja yang
dijadikan sebagai identifikasi awal pada kuesioner survei pendahuluan yang akan
disebarkan. Berdasarkan hasil kuesioner pendahuluan akan diperoleh kegagalan –
kegagalan setiap item pekerjaan. Analisa deskriptif yang digunakan untuk
mencari tahu jenis – jenis kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di lokasi
proyek.

b. Melakukan rangking risiko untuk mengetahui risiko yang tertinggi pada proyek
tersebut.

21
c. Menganalisis variabel risiko kecelakaan dengan metode Metode Fault Tree
Analysis (FMEA), potensi kesalahan/kegagalan dalam system dan potensi
teridentifikasi akan diklasifikan menurut besarnya potensi kegagalan dan efeknya
terhadap proses.

d. Mencari tahu faktor penyebab kecelakaan kerja di proyek dengan membuat


gambar kontruksi Fault Tree Analysis (FTA).

3.6 Jadwal Penelitian

Untuk lebih jelasnya jadwal penelitian terdapat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

NO KEGIATAN TAHUN 2021

April Mei Juni Juli

1 Persiapan:
- Survey awal
- Penyusunan proposal  
- Perizinan
- Dll
2 Pengumpulan dan analisis
data  

3 Pembuatan laporan
Hasil penelitian

4 Seminar dan sidang- sidang


22
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrozaq Hasibuan, 2020. Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.Yayasan


Kita Menulis.
Bryan Algons Willyam Sepang. 2013. Manajemen Risiko Keselamatan Dan
kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion
Manado. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Erni Sari. 2016. Analisis risiko Proyek Pada Pekerjaan Jembatan Sidamukti – Kadu
di Majalengka Dengan Metode FMEA dan Decision Tree.Universitas
Katholik Parahiyangan Bandung.
Ervianto, W. I. 2005. Manajemen proyek konstruksi, penerbit andi offset, Yogyakarta.
Fristiyan Ahmad Dauly. 2010. Factor – Faktor Yang Berhububngan Dengan
Kecelakaan Kerja Pada Buruh Konstruksi Di Pt. PP (Persero) Proyek Tifani
Apartemen Kemang. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulla Jakarta.
Gabby E.M. Soputan. 2014. Manajemen Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3). Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Misza Pani. 2019. Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Pembangunan
Gedun Saintek UIN Raden Fatah Palembang. Universitas Sriwijaya.
Olivia E.H. 2015. Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Pembangunan
Jembatan THP Kenjeran Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya.
Pandapotan H. P, Harijanto Setiawan, Wulfram I. E. 2017. Metode Failure Mode And
Effect Analisis (FMEA) dan Fault Tree Analisis (FTA) Untuk
Mengidentifikasi Potensi dan Penyebab Kecelakaan Pada Proyek Gedung.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Projo Mukti Rifai. Analisis Kecelakaan Kerja Dengan Metode Failur Mode And
Effect Analysis (FMEA). Universitas Diponegoro Semarang.
Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek. Erlangga. Jakarta.
Synergi Solusi. 2020. Diakses pada https://www.synergysolusi.com/berita/berita-
terbaru/pentingnya-manajemen-risiko-k3-dalam-pekerjaan.html tanggal 25
juni 2021
Yessi Yolanda Sinaga. 2014. Identifikasi dan Analisis Risiko Kecelakaan Kerja
Dengan Metode FMEA (Failure Mode And Efect Analysis) dan FTA (Fault
23
Tree Analisis) di Proyek Jalan Tol Surabaya – Mojokerto. Institut Sepuluh
November Surabaya.

24

Anda mungkin juga menyukai