Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN


KORBAN BENCANA ALAM GEMPA MENGGUNAKAN METODE
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB
( STUDI KASUS : DESA KEKAIT)

Disusun oleh:

YANDI PRIO UTOMO

19.18.060

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA S-1


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BANTUAN
KORBAN BENCANA ALAM GEMPA MENGGUNAKAN METODE
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB
( STUDI KASUS : DESA KEKAIT)

Disusun oleh:

YANDI PRIO UTOMO

19.18.060

Menyetujui

Dosen Keahlian

( )

NIP.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA S-1


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..............................................................................................................1

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................3

BAB I LATAR BELAKANG ....................................................................................4

1.1. Latar Belakang.............................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................6

1.3. Batasan Masalah ..........................................................................................6

1.4. Tujuan ..........................................................................................................7

1.5. Manfaat ........................................................................................................7

BAB II ........................................................................................................................8

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................8

2.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................................8

2.2. Definisi Sistem Pendukung Keputusan .......................................................9

2.3. Pedoman Penerimaan Bantuan Korban Bencana Alam Gempa Lombok ...9

2.4. Definisi Metode SAW ...............................................................................10

2.5. Website ......................................................................................................11

2.6. Database ....................................................................................................11

2.7. PHP ............................................................................................................11

2.8. Simple Additive Weighting (SAW) ..........................................................12

BAB III ANALISIS PERANCANGAN ..................................................................14

3.1. Kebutuhan Fungsional ...............................................................................14

3.2. Kebutuhan Nonfungsional .........................................................................14

3.3. Diagram Alir Sistem ..................................................................................15

3.4. Use Case Diagram .....................................................................................15

3.5. Flowchart Metode SAW ............................................................................16

3.6. Struktur Menu ............................................................................................17

3.7. Flowchart Sistem .......................................................................................17

i
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................19

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alir Sistem ......................................................................................15
Gambar 3.2 Use Case Diagram ..........................................................................................15
Gambar 3.3 Alur Flowchart Metode SAW ........................................................................16
Gambar 3.4 Struktur Menu ................................................................................................17
Gambar 3.5 Flowchart Sistem............................................................................................17

ii
i
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang terletak antara pertemuan sirkum
mediterania dan rangkaian sirkum pasifik dengan proses gunung berapi yang
masih banyak aktif. Hampir setiap waktu, Indonesia sering dilanda bencana
alam seperti letusan gunung berapi serta guncangan gempa bumi baik yang
disertai tsunami atau tidak. Di sisi lain, posisi Indonesia yang berada di
wilayah tropis juga menyebabkan bencana alam seperti angin puting beliung,
tanah longsor, hujan, kekeringan, dan gempa bumi. Dalam catatan bencana
gempa besar yang pernah terjadi pada bulan Agustus tahun 2018 lalu di Pulau
Lombok dengan kekuatan magnitude 7.0 skala ritcher yang menyebabkan
kerusakan rumah warga untuk wilayah Lombok Barat berjumlah 13.026
rumah rusak berat, 12.188 rumah rusak sedang dan 44.554 rumah rusak
ringan[1].
Bencana alam gempa bumi ini sangat berdampak bagi masyarakat yang
yang menjadi korban bencana alam ini dan mengakibatkan banyak kerugian
materi maupun non materi, tidak luput juga banyaknya nyawa manusia yang
terenggut akibat bencana alam gempa bumi. Adapun dampak dalam skala
besarnya yaitu mengakibatkan kelumpuhan aktivitas ekonomi masyarakat dan
kehilangan pekerjaan sehingga mengakibatkan masyarakat yang menjadi
korban bencana alam gempa ini menderita dalam segi jiwa maupun materi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan


Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ialah lembaga negara dalam
mengurus bencana alam yang terjadi baik dalam skala nasional dan skala
daerah.Badan Nasional ini yang akan selalu terkait dalam penanggulangan
dalam melakukan kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana gempa.
Salah satu bentuk kegiatannya yaitu pemberian bantuan bagi para korban
yang terdampak bencana alam gempa. Untuk metode penyaluran bantuan saat
ini ialah sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No 5 tahun 2018 mengenai
penyaluran bantuan keuangan terhadap korban bencana alam gempa, dalam
instruksi tersebut factor penentunya berdasarkan pada tingkat kerusakan
4
bangunan rumah korban. Ada beberapa variable yang digunakan sebagai
tolak ukur pada tingkat kerusakan bangunan yang terjadi diantaranya ialah
pondasi bangunan, kolom/ring balok bangunan, rangka atap (kuda-kuda)
banguanan, penutup atap/genteng, langit-langit/platfon, dinding, dan lantai
yang setiap variabel tersebut memiliki bobot tersendiri untuk dihitung dalam
menentukan keputusan tingkat kerusakan yang dialami.
Sesuai dengan hasil wawancara ke pihak BPBD dan sesuai dengan
pelatihan untuk masyarakat yang telah diadakan oleh pihak BPBD mengenai
system penilaian tingkat kerusakan dari bangunan rumah korban, datanya
masih belum sepenuhnya terdigitalisasi. Dalam penyimpanan datanya masih
berupa tumpukan kertas dan untuk pengumpulan data-data korban beserta
kerusakan rumah atau gedung yang dialami masih dilakukan secara manual
oleh para tim survey yang turun langsung ke lokasi bencana dan dibantu oleh
aparat dari desa setempat. Sementara dalam penentuan penerima bantuan
korban diperlukan keputusan yang tepat dan cepat sehingga dapat memenuhi
kebutuhan korban yang terdampak gempa dalam memulihkan kehidupan
sosial mereka pasca gempa yang terjadi.
Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sebuah system yang
dibangun untuk mendukung pengambilan keputusan dengan melihat kriteria
atau variabel yang diperhitungkan dalam menentukan keputusan akhir. Pada
penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) karena
berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan metode
SAW, metode ini cukup sesuai dengan permasalahan pada penelitian yang
akan dilakukan. Penilaiannya berdasarkan kriteria dan bobot dari masing-
masing kriteria yang sudah ditentukan sehingga dari hasil perhitungan bobot
dari setiap kriteria dari penutup atap/genteng, langit-langit, dinding, dan lantai
nanti akan diperoleh hasil yang menjadi keputusan akhirnya. Kemudian pada
beberapa penelitian metode SAW lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan
dalam perhitungan lebih singkat, serta untuk hasil dari beberapa penelitian
sebelumya mampu memberikan alternative atas pemasalahan yang dihadapi
dan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan[2].
Berdasarkan hal tersebut, peneliti bermaksud untuk mengembangkan
sebuah sistem pendukung keputusan untuk penentuan penerima bantuan
korban bencana alam gempa berbasis website yang bisa digunakan untuk
5
mendata para korban yang terdampak bencana gempa dan untuk metode
pendukung keputusannya menggunakan metode Simple Additive Weighting
(SAW) sebagai metode alternative dalam penentuan penerima bantuan korban
bencana alam gempa.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasi
sejumlah masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membangun sistem pendukung keputusan untuk penentuan
penerima bantuan korban bencana alam gempa berbasis website studi kasus
Desa Kekait Lombok Barat?
2. Bagaimana mengimplementasikan metode Simple Additive Weighting
(SAW) sebagai metode alternatif pemberian bantuan untuk korban bencana
alam gempa?

1.3. Batasan Masalah


Dalam penyusunan skripsi agar menjadi sistematis dan mudah dimengerti,
maka akan diterapkan beberapa batasan masalah. Adapun batasan masalah ini
meliputi :

1. Penelitian ini dilakukan di Desa Kekait Lombok Barat.


2. Pembangunan aplikasi pendukung keputusan penentuan penerima bantuan
korban bencana alam gempa berbasis website ini ditujukan untuk lembaga
yang menangani masalah pendataan korban bencana alam gempa dengan
studi kasus Desa Kekait Lombok Barat.
3. Sistem yang dibuat hanya menggunakan metode SAW.
4. Penelitian ini dikembangkan hanya dalam berbasis website.
5. Framework bahasa pemograman yang digunakan untuk membangun
website pada penelitian ini adalah Laravel 8 dan pengolahan databasenya
menggunakan PHPMyAdmin.
6. Pengguna dari aplikasi ini ialah team yang dibentuk oleh Lembaga BPBD
Lombok Barat dalam melakukan pendataan korban bencana alam gempa.
7. Hasil akhir berupa keputusan kategori kerusakan bangunan rumah korban
yang terbagi menjadi tiga, yaitu: rusak ringan, rusak sedang, rusak berat.

6
1.4. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dari tugas akhir ini yakni:
1. Membangun sistem pendukung keputusan untuk penentuan penerima
bantuan korban bencana alam gempa berbasis website untuk membantu
dalam pendataan dan penentuan penerima bantuan korban bencana alam
gempa.
2. Mengimplementasikan metode Simple Additive Weighting (SAW)
sebagai metode alternatif pemberian bantuan dengan parameter kriteria
tingkat kerusakan bangunan rumah korban.

1.5. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari tugas akhir ini adalah :

1. Dapat membantu pihak Desa Kekait Lombok Barat dalam menentukan


para penerima bantuan para korban bencana alam gempa.
2. Dapat menggunakan aplikasi sistem pendukung keputusan dalam
penentuan tingkat kerusakan dari rumah korban bencana alam gempa.
3. Membantu para warga desa agar dapat menerima bantuan korban bencana
alam gempa.
4. Dalam menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam
penentuan kriteria bantuan bagi penerima bantuan korban bencana alam
gempa.
5. Dapat membuat data yang masih berupa kertas menjadi data digital dalam
pendataan maupun penyimpanan data korban bencana alam gempa.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu


Sukerti (2014). Pada penelitian dengan judul ” Sistem Penunjang
Keputusan Penerima Bantuan Desa Di Kecamatan Klungkung Dengan Metode
Saw”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu desain dan
mengimplementasikannya sebagai sistem pendukung keputusan untuk penentuan
penerima bantuan CBD bagi desa, dengan menggunakan pemodelan matematik.
Metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan menggunakan Simple
Additive Weighting (SAW) dengan kriteria penilaian adalah fisik rumah,
penghasilan, pendidikan, dan kondisi alam. Penelitian ini menghasilkan suatu
sistem pendukung keputusan yang berguna bagi para pengambil keputusan dalam
menentukan desa yang berhak menerima bantuan. Sistem pendukung keputusan
didesain dengan menggunakan pemodelan matematik berdasarkan beberapa
kriteria, meliputi kriteria desa miskin sebagai unsur utama dan didukung dengan
komponen pendapatan dan komponen kesehatan sebagai unsur penunjang. Hasil
penelitian ini diharapkan akan berguna bagi para pengambil keputusan dalam
menentukan desa yang berhak menerima bantuan dari pemerintah [3].
Faisal, Rusda (2022). Pada penelitian dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Penerimaan Bantuan Dana Desa BLT dengan Metode SAW Berbasis
WEB”.Objek penelitian yang akan di buat adalah untuk menentukan penerimaan
bantuan dana desa di desa Kampung Melayu yaitu Bantuan Langsung Tunai
(BLT) yang sesuai aturan sistem. Tujuan penelitian terdahulu mengenai
penelitian menentukan penerima bantuan sosial beras pada masyarakat miskin di
desa Kampung Melayu dengan Metode Simpel Additive Weighting (SAW) ini
bertujuan untuk menentukan calon penerima beras miskin untuk meyelesaikan
pengembilan keputusan secara praktis serta memiliki pilihan alternatif untuk
pengambilan keputusan agar dapat menentukan masyarakat miskin yang berhak
mendapatkan bantuan Sosial Beras Masyarakat Miskin (Raskin) pada desa.
Berdasarkan kereteria-kreteria yang digunakan untuk menentukan keputusan
penerima bantuan sosial beras pada masyarakat miskin adalah jumlah
penghasilan, status perkawinan, jumlah tanggungan dan umur[4].
8
Suparmadi dan Santoso (2019) . Pada penelitian dengan judul “Sistem
Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Bantuan Sosial Untuk Keluarga Miskin
Dengan Metoda Simple Additve Weighting (Saw)”. Guna meningkatkan kinerja
Kelurahan Binuang Kp, maka di bangunlah suatu sistem. Sistem Pendukung
Keputusan adalah suatu sistem yang membantu dalam pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, sistem dibantu dengan menggunakan Metode
SAW. Metode SAW digunakan untuk mencari penjumlahan terbobot dalam
sebuah instansi. Untuk itu dibuatlah rancangan sistem pendukung keputusan
yang dapat mengolah data dengan lebih efektif, dengan bahasa pemrograman
Java dan database MySQL serta analisa penjumlahan menggunakan Metode
SAW diharapkan dapat membantu aktivitas kelurahan, sehingga mendapatkan
pencapaian yang efektif dan efisien[5].
2.2. Definisi Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan didefinisikan sebagai sebuah sistem yang
mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam
memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi menuju
pada keputusan tertentu[6]. Konsep Sistem Pendukung Keputusan pertama kali
diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan
istilah Management Decision System. Konsep pendukung keputusan ditandai
dengan sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pengambil keputusan
memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak
terstruktur. Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap
pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang
relevan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif[6][7].
2.3. Pedoman Penerimaan Bantuan Korban Bencana Alam Gempa Lombok
Dalam proses penyaluran bantuan korban bencana alam gempa khususnya
di wilayah kabupaten Lombok Barat, BPBD Lombok Barat mengacu pada
Instruksi Presiden (Inpres) no 5 Tahun 2018 yang di instruksikan kepada kepala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang bantuan keuangan
kepada korban bencana alam gempa. Penentuan bantuan didasarkan hanya
berdasarkan pada faktor kerusakan saja, tidak memandang faktor ekonomi atau
faktor-faktor yang lainya. Ada tiga kategori kerusakan, yaitu :

9
a. Rumah rusak ringan

Secara struktur masih dalam kondisi baik, dikatakan baik jika sebagian
komponen bangunan mengalami kerusakan yang tidak mempengaruhi kekuatan
struktur bangunan dan masih bisa bertahan jika terjadi kembali bencana alam
gempa. Untuk rumah yang rusak ringan akan mendapatkan bantuan minimal
sebesar Rp.10.000.000,00.

b. Rumah rusak sedang

Rumah rusak yang bangunannya masih berdiri, kerusakan tidak


mempengaruhi kekuatan struktur bangunan tapi diperkikaran aman apabila
terjadi kembali bencana gempa. Untuk rumah yang rusak sedang akan
mendapatkan bantuan minimal sebesar Rp.25.000.000,00.

c. Rumah rusak berat

Rumah yang benar-benar roboh/hancur atau bangunan yang tidak layak


huni akibat bencana alam gempa yang terjadi karena strukturnya sudah rusak dan
tidak dapat dipertahankan. Untuk rumah yang rusak berat akan mendapatkan
bantuan minimal sebesar Rp.50.000.000,00.

2.4. Definisi Metode SAW


Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.
Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating
kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut[10]. Metode SAW membutuhkan
proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua rating alternative yang ada. Penggunaan metode
SAW dapat menentukan nilai bobot setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan
proses perangkingan untuk menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
dan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot
prefrensi yang sudah ditentukan[8]. Kelebihan dari model Simple Additive
Weighting (SAW) dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain
terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat
karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan,
selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
yang ada karena adanya proses perankingan setelah menentukan nilai bobot

10
untuk setiap atribut[9] [10].

2.5. Website
Website adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang
umumnya berisikan kumpulan informasi berupa data teks, gambar, animasi,
audio, video maupun gabungan dari semuanya yang biasanya dibuat untuk
personal, organisasi dan perusahaan. Dari pengertian website tersebut dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu web bersifat statis dan dinamis. Bersifat statis apabila
isi informasinya tetap dan isi informasinya hanya dari pemilik website sedangkan
web yang bersifat dinamis apabila isi informasinya selalu berubah- ubah dan
dapat diubah-ubah oleh pemilik maupun pengguna website. Contoh web statis :
website profil perusahaan, sedangkan contoh web dinamis seperti facebook,
twitter dll[11].

2.6. Database
Database (pangkalan data) merupakan istilah teknologi jaringan komputer
yang memiliki banyak manfaat berupa penyimpanan data yang saling berhubungan
dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis
data (data management system atau DBMS). Secara umum, database berfungsi
sebagai wadah tempat informasi dan data disimpan pada suatu program.
Pengertian database menurut S. Atte adalah kumpulan dari data yang saling
berhubungan yang ada dalam suatu organisasi atau enterprise
dengan berbagai kegunaan. Sementara, menurut seorang ahli lain bernama
Jogiyanto, database adalah kumpulan informasi dan data yang saling
berhubungan satu sama lain, di mana data disimpan dalam repositori di luar
komputer dan dibutuhkan perangkat lunak untuk mengelolanya [12].

2.7. PHP
PHP adalah singakan dari “Hypertext Preprocessor”. yaitu bahasa
pemrograman script server-side yang di disain untuk pengembangan web (Alan,
2018). PHP di sebut pemrograman server-side karena perintah pada PHP hanya
akan di eksekusi oleh processor server. Artinya sisi client hanya akan menerima
output dari hasil proses script PHP pada server. Pemrograman PHP banyak di
gunakan oleh pengembang karena pemrograman PHP sangat dinamis. Selain itu
biaya pengembangan Pemrograman PHP sangat murah, tutorial atau panduan

11
pemrograman PHP sudah banyak tersedia di internet[13].

2.8. Simple Additive Weighting (SAW)


Metode SAW ini sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot.
Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating
kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Tahapan dalam metode SAW
adalah sebagai berikut [14] :.

a. Menentukan kriteria yang dijadikan acuan pengambilan keputusan.


b. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria
c. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria, kemudian melakukan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis
atributsehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
d. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh
nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik sebagai solusi.

Formula untuk normalisasi pada metode SAW adalah sebagai berikut:

 xij

Max x jika j adalah atribut keuntungan (benefit)
 ij

rij 
 Min x
 ij
jika j adalah atribut biaya (cost)

 xij

12
Keterangan :

rij : Rating kinerja ternormalisasi

Maxij : Nilai maksimum dari setiap baris dan kolom

Minij : Nilai minimum dari setiap baris dan kolom

Xij : Baris dan kolom dalam matriks

rij merupakan rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,…,m
dan j=1,2,…,n.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) :

vi   wj rij
j 1

Keterangan :

Vi : nilai akhir dari alternatif

wj : bobot yang telah ditentukan

rij : normalisasi matriks

Nilai Vi yang lebih besar menandakan bahwa alternatif Ai lebih tepat untuk dipilih

13
BAB III
ANALISIS PERANCANGAN

3.1. Kebutuhan Fungsional


3.3.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Keras
Dalam pembuatan Website Penerima Bantuan Korban Bencana
Alam Gempa di Desa Kekait Lombok Barat, spesifikasi perangkat keras
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Intel Core i7 7700HQ (Base 2,8 GHz/Turbo Boost 3,8 GHz)


2. 16.00 GB RAM
3. Intel HD Graphics 630
4. NVIDIA GeForce GTX 1050 4 GB GDDR5

3.3.2 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak


Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan
Website Penerima Bantuan Korban Bencana Alam Gempa di Desa
Kekait Lombok Barat ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi Windows 10 Ultimate 64-bit
2. Visual Studio Code
3. XAMPP

3.2. Kebutuhan Nonfungsional


Kebutuhan nonfungsional dalam aplikasi ini membutuhkan minimal
untuk server sebagai berikut:
1. Website bisa diakses 24 jam sesuai dengan kebutuhan pada beberapa
browser seperti Microsoft Edge, Google Chrome, dan Mozila Firefox.

2. Menggunakan MySQL sebagai tempat untuk menyimpan data.


3. Website yang telah dibuat dapat dijalankan hanya menggunakan jaringan
internet.
4. Perangkat keras yang digunakan adalah laptop, mouse dan PC.

14
3.3. Diagram Alir Sistem
Input Proses Output
1. Kriteria Penerima 1. Menetukan Bobot dari Hasil nilai kelayakan
2. Data Warga masing-masing kriteria penerima dengan
3. Nilai Kriteria Penerima 2. Matriks Perbandingan perangkingan nilai
berpasangan nilai SAW
Kriteria
3. Matrik Perhitungan
Prioritas Nilai
Kriteria
Gambar 3.1 Diagram Alir Sistem

Pada diagram alir arsitektur sistem diatas berawal dari input jenis kriteria
penerima dana, data warga, data kriteria dan sub kriteria untuk bantuan
gempa yang diaplikasikan. Kemudian dilakukan proses penentuan bobot dari
masing-masing kriteria, kemudian dibuat matrik perbandingan berpasangan
untuk kriteria dan menghitung prioritas nilai kriteria. Kemudian didapatkan
hasil perangkingan dengan nilai akhir.

3.4. Use Case Diagram


Berdasarkan penelitian ini, use case program digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Use Case Diagram

15
3.5. Flowchart Metode SAW

Gambar 3.3 Alur Flowchart Metode SAW

Pada Gambar di atas merupakan alur flowchart Metode SAW proses


pertama dari flowchart metode SAW setelah mendapatkan data maka akan
dilakukan proses input data dari kriteria dan bobot dari tiap kriteria.
Penentuan bobot dari kriteria berdasarkan observasi dari penelitian yang
dilakukan dan kesepakatan antara peneliti, pembimbing , jurnal yang menjadi
acuan dan konfirmasi dari Kepala Desa. Kemudian dibuat matriks keputusan
dari kriteria yang sudah dimasukkan. Matriks tersebut diperoleh dari nilai
tiap alternatif dan tiap kriteria yang sudah terdapat bobot tiap kriteria. Lalu
membuat perbandingan nilai kriteria penerima dengan normalisasi dari hasil
nilai yang diperoleh. Lalu dilakukan proses menghitung nilai kriteria dengan
matriks keputusan. Dari hasil yang didapat kemudian dilakukan
perangkingan nilai hasil yang ada, maka didapatkan bobot kriteria yang layak
untuk mendapatkan bantuan.

16
3.6. Struktur Menu
Pada aplikasi ini, adapun menu yang dibutuhkan di dalamnya adalah sebagai
berikut:

Gambar 3.4 Struktur Menu


Gambar di atas merupakan struktur yang digunakan untuk
menggambarkan beberapa menu dan submenu yang akan disediakan.
Struktur menu untuk login yang memiliki hak akses admin. Setelah user login
ke website admin akan dialihkan ke halaman dashboard dan admin dapat
melihat halaman input kriteria yang memiliki bobot masing masing kriteria,
Halaman input data warga, dan Halaman Data penerima bantuan gempa
sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.

3.7. Flowchart Sistem


Secara umum, aplikasi ini digambarkan pada flowchart sebagai berikut:

Gambar 3.5 Flowchart Sistem

17
Pertama user diarahkan ke halaman login dan memasukkan username
dan password. Jika salah maka akan Kembali ke halaman login website, jika
benar sistem akan memeriksa apakah user tersebut memiliki akses admin atau
tidak. Jika admin maka akan masuk ke halaman utama yaitu halaman
dashboard yang menampilkan jumlah data warga dari yang sudah diinputkan.
Kemudian admin melakukan input data tiap warga yang akan dilakukan seleksi.
Apabila data sudah dimasukkan maka data akan dihitung menggunakan metode
SAW kemudian hasil perhitungan tersebut akan menghasilkan golongan
kerusakan. Hasil dari golongan tersebut akan dicetak, ditampilkan dan disimpan
di website dan database. Proses selesai maka admin bisa melakukan logout dan
keluar dari website.

18
DAFTAR PUSTAKA

[1] M. H. Pradono, “KAJIAN KERENTANAN BANGUNAN PASCA GEMPA


LOMBOK 5 AGUSTUS 2018,” J. Alami J. Teknol. Reduksi Risiko Bencana, vol.
2, no. 2, p. 82, 2018, doi: 10.29122/alami.v2i2.3109.

[2] S. Gunawan, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Guru Terbaik Pada Sma
Negeri 2 Kutacane Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting
(Saw),” Pelita Inform. Budi Darma, vol. 9, no. 3, pp. 143–148, 2015.
[3] Ahmad Faisal, Depi Rusda, “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Bantuan
Dana Desa BLT dengan Metode SAW Berbasis WEB” JURIKOM (Jurnal Riset
Komputer), Vol. 9 No. 1, Februari 2022
[4] Suparmadi, Suparmadi; Santoso, Santoso. Sistem Pendukung Keputusan Seleksi
Penerima Bantuan Sosial Untuk Keluarga Miskin Dengan Metoda Simple
Additve Weighting (Saw). Journal Of Science And Social Research, 2020, 2.1:
21-28.
[5] C. Journal, w. Supriyanti, t. Informatika, and u. Muhammadiyah, “rancang
bangun aplikasi sistem pendukung keputusan penerima beasiswa dengan metode
saw,” vol. 1, no. 1, 2014
[6] W. Yulianto, “Menentukan Jarak Terdekat Hotel Dengan Metode Haversine
Formula,” Cent. Libr. Maulana Malik Ibrahim State Islam. Univ. Malang, p. 115,
2015.
[7] Pertiwi, Intan Putri, F. X. Fedinandus, and Arthur Daniel Limantara. "Sistem
Pendukung Keputusan Penerima Program Keluarga Harapan (PKH)
Menggunakan Metode Simple Additive Weighting." CAHAYAtech 8.2 (2019):
182-195.
[8] Sembiring, Falentino, Et Al. Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan
Covid 19 Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw)(Studi Kasus:
Desa Sundawenang). Explore: Jurnal Sistem Informasi Dan Telematika
(Telekomunikasi, Multimedia Dan Informatika), 2020, 11.2: 97-101.
[9] Satria, Budy; Tambunan, Leonard. Sistem Pendukung Keputusan Penerima
Bantuan Rumah Layak Huni Menggunakan Fmadm Dan Saw. Jointecs (Journal
Of Information Technology And Computer Science), 2020, 5.3: 167-176.

19
[10] Supriyanti, Wiwit. "Rancang bangun aplikasi sistem pendukung keputusan
penerima beasiswa dengan metode SAW." Creative Information Technology
Journal 1.1 (2013): 67-75.
[11] Mardatila, Ani. 2021. Mengenal Pengertian Website, Ketahui Jenis dan
Fungsinya.
[12] Yuda, Alfi. 2021. Pengertian Database, Fungsi, Manfaat, Tipe-Tipe, dan Jenis
Perangkat Lunak yang Digunakan.
[13] Rosyd, F. E. 2014. Bahasa Pemrograman Populer PHP.
[14] Satria, Budy; Tambunan, Leonard. Sistem Pendukung Keputusan Penerima
Bantuan Rumah Layak Huni Menggunakan Fmadm Dan Saw. Jointecs (Journal
Of Information Technology And Computer Science), 2020, 5.3: 167-176.

20

Anda mungkin juga menyukai