Oleh :
1
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Oleh :
1. DELLA NUR HARTANTI (2015090090)
2. RESTIANA RATIH K. N (2015090045)
3. TIFANI NUR HIDAYANTI (2015090062)
Ir. Suwoto, MT
NIDN : 0407096401
Mengetahui
Universitas Pamulang
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat merasakan dunia perkuliahan dan dapat
menyelesaikan Proposal Tugas Akhir dengan Judul “Pra Rancangan Pabrik
Formaldehid Dengan Metanol Dan Udara Proses Katalis Perak Kapasitas 26.000
Ton/Tahun”. Penulisan proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik dan permohonan ijin untuk
melakukan penelitian Program Studi Teknik Kimia pada Fakultas Teknik
Universitas Pamulang.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dukungan dan bimbingan dari
berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh
karena itu pada kesempatan ini saya mengcapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua, keluarga dan sahabat-sahabat dekat yang telah memberikan
semangat dan doa.
2. Ibu Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd , selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia
Universitas Pamulang.
3. Bapak Ir. Suwoto, MT, selaku Kordinator Tugas Akhir.
4. Seluruh sahabat khususnya sahabat di kelas Material Teknik Kimia 2015-
2016 yang telah memberikan bantuan/dukungan, semangat, dan doa
selama kuliah.
Semoga segala bentuk bantuan serta dukungan yang telah diberikan oleh
seluruh pihak dalam penyusunan proposal ini akan memperoleh balasan kebaikan
dari Allat SWT. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis sangat mengharaokan adanya saran maupun kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan tugas selanjutnya. Akhir kata, penulis
berharap proposal ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
4
DAFTAR TABEL
Halam
Tabel 2.1. Data Kebutuhan Dalam Negeri Formaldehid di Indonesia....................6
Tabel 2.2. Data kebutuhan luar negeri Formaldehid di Indonesia...........................7
Tabel 2.3. Data Industri Produsen Metanol Nasional..............................................8
Tabel 2.4. Data Industri Produsen Formaldehid di Indonesia.................................8
Tabel 2.5. Data Produksi Pabrik Formaldehid di Indonesia....................................9
Tabel 2.6. Data kebutuhan luar negeri Formaldehid di Indonesia.........................10
Tabel 2.7. Proses pembuatan Formaldehid............................................................21
Tabel 2.8. Sifat Fisik Metanol (Sumber: MSDS Metanol).....................................22
Tabel 2.9. Sifat Fisik Udara (Sumber: MSDS N2 79% dan O2 21%).....................23
Tabel 2.10. Katalis Iron Molybdenum...................................................................24
Tabel 2.11. Sifat Produk Utama (formaldehid).....................................................24
Tabel 2.12. Sifat Produk Utama (formaldehid).....................................................24
Tabel 2.13. Sifat Produk Samping (asam formiat).............................................25Y
Tabel 3.1 Harga ∆Hfo masing-masing komponen (Yaws, 1999)..........................28
Tabel 3.2. Alat dan proses.....................................................................................30
Tabel 4.1. Jadwal kegiatan dan pelaksanaan penelitian 33
5
6
DAFTAR GAMBAR
Halam
Gambar 2.1. Data Import Formaldehid..................................................................6
Gambar 2.2. Data Ekspor Formaldehid di Indonesia.............................................7
Gambar 2.3. Data Produksi Formaldehid di Indonesia tahun 2012-2016..............9
Gambar 2.4. Data Konsumsi Formaldehid di Indonesia......................................10
Gambar 2.5. Lokasi Pabrik Formaldehid di Bontang...........................................12
Gambar 2.6. Diagram Alir Proses Hidrokarbon...................................................13
Gambar 2.7 Diagram alir produksi formaldehid proses konversi metanol...........16
Gambar 2.8. Diagram alir produksi formaldehid proses konversi metanol..........18
Gambar 2.9. Diagram alir proses silver katalis....................................................19
Gambar 2.10. Diagram alir proses Mixed Oxide Catalyst.................................20Y
Gambar 3.1. Flow Chart Perancangan Pabrik Proses Katalis Perak....................27
7
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1. Apakah pra rancangan pabrik formaldehid dengan metanol dan udara proses
katalis perak dengan kapasitas 26.000 ton/tahun layak untuk didirikan?
1.3 Tujuan Pra Rancangan
Tujuan dari tugas akhir “Pra Rancangan Pabrik Formaldehid” ini adalah:
Manfaat dari tugas akhir “Pra Prancangan Pabrik Formaldehid” ini adalah:
4
5
5000
0
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Gambar 2.1. Data Import Formaldehid
KAPASITAS
NAMA INDUSTRI LOKASI
(TON/TAHUN)
PT. Kaltym Metanol Industri Bontang 660.000
KAPASITAS
PABRIK
(TON/TAHUN)
(Sumber : www.detik.com)
TAHUN PRODUKSI X2 XY
2012 60.000 4.048.144 120.720.000
2013 131.000 4.052.169 263.703.000
9
217500
200000 f(x) = 36350x - 73062100
R² = 0.95
179500
150000 146000
131000
100000
50000 60000
0
2011.5 2012 2012.5 2013 2013.5 2014 2014.5 2015 2015.5 2016 2016.5
TAHUN PRODUKSI X2 XY
2012 23.100 4.048.144 47.080.800
2013 244.300 4.052.169 491.775.900
2014 350.000 4.056.196 704.900.000
2015 192.500 4.060.225 387.887.500
10
maka kami menyimpulkan produksi dari pra prancangan kami sebesar 26.000
ton/tahun.
campuran clay atau tanah diatome. Proses ini mempunyai kelemahan yang
merupakan alasan mengapa proses ini tidak dikembangkan lagi, yaitu dihasilkan
beberapa hasil samping yang terbentuk bersama-sama formaldehid, antara lain
asetaldehid, propane, asam-asam organik. Sehingga tentu saja diperlukan
pemurnian untuk mendapatkan formaldehid dengan kemurnian tertentu. Dengan
demikian proses menjadi mahal dan hasilnya kurang memuaskan. (Ullmann vol
15, p.6 , 1971)
Reaksi :
CH2 = CH 2 (g) + O 2 2HCHO (g) + H 2O
Kelemahan :
a. Dihasilkan beberapa hasil samping yang terbentuk bersama-sama
formaldehid, antara lain asetaldehid, propane, asam-asam organik.
b. Prosesnya mahal
katalis, gas hasil reaksi diinginkan secara tidak langsung menggunakan air
dengan cara ini menghasilkan uap untuk proses lainnya. Panas dari hasil
reaksi kemudian dilepaskan dari gas di dalam pendinginan dan diumpankan
ke dasar kolom absorber formaldehid. Pada bagian pendinginan dengan air di
kolom, sejumlah besar metanol, air, dan formaldehid dipisahkan. Pada bagian
atas kolom, seluruh porsi-porsi yang dapat terkondensasi dari sisa
formaldehid dan metanol dicuci dari sisa gas buang dengan cara kontak
counter current menggunakan air proses. Larutan formaldehid 42% berat dari
bawah kolom adsorpsi diumpankan kedalam kolom distilasi yang dilengkapi
dengan alat penukar panas basis uap air dan kondensor refluks. Metanol
diperoleh kembali dari bagian atas kolom dan didaur ulang ke bagian bawah
evaporator.
Produk mengandung formaldehid 55% dan kurang dari 1% metanol
diambil dari bawah kolom distilasi kemudian didinginkan. Larutan
formaldehid biasanya diumpankan kedalam unit penukar anion untuk
mereduksi kandungan asam format hingga ke kadar yang diinginkan, yaitu
kurang dari 50 mg/kg. Jika produk yang diinginkan larutan formaldehid 50-
55% dan mengandung kurang dari 1,5% metanol, penambahan uap air
dibatasi dan digunakan lebih banyak metanol berlebih. Rasio metanol yang
telah di distilasi dan didaur ulang dengan metanol segar adalah sekitar 0,25-
0.5. jika diinginkan larutan mempunyai konsentrasi formaldehid 40-44%
berat formaldehid, energi untuk distilasi dapat diturunkan. Hal ini penting
untuk penghematan biaya produksi. Gas sisa dari kolom absorpsi mempunyai
komposisi yang sama dengan proses sempurna.
Gas sisa juga dilepas ke atmosfer atau dibakar untuk pembangkit uap
agar menghindari pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh residual
formaldehid. Untuk alternatif, gas buang dari bagian atas absorber dapat
didaur ulang ke reaktor. Gas inert dengan penambahan uap air dapat
mereduksi konsumsi metanol berlebih pada umpan reaktor sehingga
memberikan produk konsentrat dengan sedikit pengeluaran untuk distilasi.
Variasi-variasi proses untuk proses konversi tidak sempurna ini adalah
menggunakan sistem 2 tahap oksidasi. Metanol bagian pertama diubah
menjadi formaldehid menggunakan katalis perak pada suhu yang relative
18
Kelebihan :
19
2.7.1 Oksidasi
Oksidasi adalah proses elektrokimia yang berkaitan dengan bilangan
oksidasi dari suatu atom atau beberapa atom (dalam molekul) yang bertambah
karena kehilangan elektron. Pada dasarnya reaksi oksidasi dilaksanakan pada
phase cair dan phase gas. Oksidasi phase cair biasanya berlangsung untuk
senyawa yang BMnya tinggi atau hidrokarbon rantai panjang yang komplek
dengan oksidator yang tidak volatil dan berlangsung pada suhu rendah. Oksidasi
phase gas cocok pada bahan volatil, stabil terhadap panas atau kenaikan suhu
karena reaksi oksidasi biasanya eksotermis. Katalis bentuk padat atau gas, bisa
digunakan oksidator udara atau gas oksigen.
Dalam industri kimia organik, reaksi oksidasi merupakan cara yang
penting untuk sintesis bahan-bahan organik dengan berbagai proses. Adapun
reaksi oksidasi metanol menjadi formaldehid dapat dilihat di bawah ini.
2.7.2 Dehidrogenasi
Reaksi dehidrogenasi pada senyawa organik adalah pelepasan atom
hidrogen dari senyawa / molekul. Dehidrogenasi adalah sinonim dengan
oksidasi, bila dalam reaksi melibatkan oksigen, nitrogen,sulfur, karbon maupun
21
CH3OH CH2O + H2
Metanol Formaldehid Hidrogen
HIDROKARBO SLIVER
PARAMETER HALDOR TOPSE
N CATALYST
Suhu operasi ± 723 ˚K 560-620°C 300 – 400 oC
Tekanan
100 – 300 psi 1,3 atm 1-1,5 atm
operasi
konversi - 65% -75 % 98,4 %
Sifat Kimia
a. Metanol adalah gugus alkohol alifatik yang paling sederhana.
Reaktivitasnya ditentukan oleh gugus hidroksil. Reaksi dengan
metanol terjadi melalui pecahnya ikatan C-O atau ikatan O-H dan
bercirikan reaksi subtitusi gugus –H dan –OH
b. Reaksi metanol yang terjadi:
Dehidrogenasi dan dehidrogenasi oksidatif dengan katalis
silver/molybdenum oksida membentuk formaldehid
CH3OH + ½ O2 → H2CO + H2O
Karbonilasi dengan katalis kobalt/rhodium membentuk asam
asetat
CH3OH + CO → CH3COOH
Dehidrasi dengan katalis asam membentuk dimethyl eter dan air
CH3OH ↔ CH3OCH3 + H2O
2. Udara
Sifat fisik Udara terdiri dari campuran utama gas N 2 dan O2 dengan
komposisi 79% N2 dan 21% O2:
Tabel 2.9 Sifat Fisik Udara (Sumber: MSDS N2 79% dan O2 21%)
No
Sifat Fisis N2 O2
.
1. Bau 28,012 Tidak Berbau
23
2.8.3 Produk
Produk utama yang dihasilkan dari metanol dan udara yaitu formaldehid
dan produk samping formic acid.
Tabel 2.13. Sifat Produk Samping (asam formiat) (Sumber: MSDS Formic Acid)
SIFAT NILAI
Bentuk Liquid, bau tajam
keluar. Hasil atas dari menara distilasi (MD) dijadikan produk tambahan berupa
metanol yang disimpan ke dalam Tangki penyimpanan (TP-1) dengan tekanan 0.8
atm dan temperatur 30oC. Sebelum dimasukan ke Tangki penyimpanan (TP-1)
produk atas didinginkan dengan pendingin (HE). Hasil bawah Menara Distilasi
(MD) berupa H2CO, CH3OH, dan H2O dengan temperatur 15,66oC dan tekanan
1,2 atm, produk bawah yang masih mengandung uap di recycle menggunakan
Reboiler (REB) kembali kedalam Menara Distilasi (MD) sedangkan produk cair
langsung dipompakan menuju pemanas (HE) untuk menaikkan suhunya menjadi
30oC kemudian disimpan kedalam Tangki penyimpanan (TP-2) dengan tekanan
1,2 atm.
Gambar 3.1. Flow Chart Perancangan Pabrik Formaldehid Proses Katalis Perak
Berikut adalah reaksi yang terjadi selama konversi metanol menjadi formaldehid:
1
CH3OH(g) + O2 (g) CH2O(g) + H2O(g) (1)
2
CH3OH(g) CH2O(g) + H2(g) (2)
1
2CH3OH + O2 2CH2O(g) + H2O + H2 (3)
2
Reaksi 1 :
1
CH3OH(g) + O2 (g) CH2O(g) + H2O(g) (∆Hfo = -156,53
2
Kj/mol)
∆Hrᴼ = -357,7+201,17
Dengan menggunakan rumus yang sama, didapatkan harga ∆Hfo sebagai berikut:
1
2CH3OH + O2 2CH2O(g) + H2O + H2 (∆Hfo = -71.26
2
Kj/mol)
29
Pada reaksi pertama dan ketiga terjadi reaksi eksotermis dan pada reaksi kedua
terjadi reaksi endotermis. Namun demikian, secara keseluruhan reaksi yang
berlangsung adalah reaksi eksotermis. (Kirk and Othmer, 1994)
Dasar Reaksi :
1
2CH3OH + O2 2CH2O(g) + H2O + H2
2
∆Gᴼ = ∆Gfᴼproduk - ∆Gfᴼreaktan
ln K
∆Gᴼ =
R.T
∆ Gᴼ
ln K =
R.T
−123400
ln K = -
8.314 .298
ln K = 49.80683
K = 4.274 x 1021
Karena harga K besar, maka arah reaksi dianggap searah (irreversible)
1
CH3OH(g) + O2 (g) CH2O(g) + H2O(g) (1)
2
CH3OH(g) CH2O(g) + H2(g) (2)
Dimana : ks = 0,032 exp (6300/T)
km = 14,7 exp (-7050/T)(Mezaki and Inoue, 1989)
NO
NAMA ALAT TUGAS
.
3.4.2. Utilitas
Utilitas dalam suatu pabrik merupakan sarana penunjang yang vital untuk
kelancaran jalannya proses produksi. Sarana penunjang merupakan sarana lain
yang diperlukan selain bahan baku dan bahan pembantu proses agar produksi
dapat berjalan sesuai rencana.
Utilitas yang diperlukan dalam pabrik formaldehid guna memberikan
kemudahan jalannya proses meliputi :
1. Unit penyediaan steam
Unit ini berfungsi menghasilkan fluida pemanas pada alat-alat
perpindahan panas.
2. Unit penyediaan air.
Unit ini berfungsi untuk menyediakan air mulai dari pengolahannya
hingga siap digunakan sebagai air pendingin, air sanitasi, air proses dan
air umpan boiler.
Dalam pemenuhan kebutuhan air, suatu industri pada umumnya
menggunakan air sumur, air sungai, air danau atau air laut sebagai sumber air.
Pada prarancangan pabrik formaldehid ini, sumber air yang digunakan adalah
air laut dari Selat Makasar. Penggunaan air laut tersebut sebagai sumber air
dengan pertimbangan, sebagai berikut:
1. Lokasi didirikannya pabrik berada didekat pantai.
Jumlah air laut yang melimpah, mengingat kebutuhan akan air yang
banyak
2. Unit pengadaan listrik.
33
MInggu Pelaksanaan
No
Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Utilitas
Melaksanakan Evaluasi
5
Ekonomi
6 Sidang Skripsi
33
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Appl, J.M,1990 – Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan’, Edisi Ketiga,
ITB, Bandung.
[2]. Aries, R.S, and Newton,R.D,. 1955, ”Chemical Engineering Cost
Estimation”, Mc Graw Hill Book Co. Inc, New York.
[3]. Austin, G.H,1984, “Shreve’s Chemical Process Industry” 5th ed Mc Graw
Hill, New York.
[4]. Badger,W.L. and Bachero, 1960, “ Introduction to Chemical Engineering”,
Mc Graw Hill, New York.
[5]. Badger,H.L. 1978, “ Fire Heaters III”, Chemical Engineering August 14,
hal129-140.
[6]. Bird,R.B., 1960 “Transport Phenomena” John Wiley and Sons Inc. New
York.
[7]. Biro Pusat Statistik, 2001,”Statistik Perdagangan LuarNegeri” Jakarta.
[8]. Brown,G.G., 1978, “Unit Operation”,Modern Asia Edition, John Wiley and
Sons Inc. New York.
[9]. Brownell ,L.E and Young E.H., 1979 “Process Equipment Dsign” John Wiley
and Sons Inc. New York.
[10]. Coulson,J.M and Richardson.,J.F., 1983, “Chemical Engineering”, Vol. 6,
Pergamon Press Ltd, New York.
[11]. Foust, A.S., 1980.”Principles of Unit Operation” 2nd edition, John Wiley
and Sons Inc. New York.
[12]. Geankoplis, C.J., 1983 ”Transport Processof Unit Operation” 3rd Edition,
Pentice-Hall International Inc, New York.
[13]. Hani Handoko, T., 1990, ”Manajement Personalia dan Sumber Daya
Manusia”, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
[14]. Kern,D.Q., 1983 “Process Heat Transfer”, International Student Awards,
Mc Graw Hill Book Company Inc. Book Com.
[15]. Ketta, MC.J.J and Cunningham, W.A., 1992, “Encyclopedia of Chemical
Processing and Design”, Vol. 40, Marcel Decker, Inc. New York.
35
[16]. Keyes,F., and Clark, R.S., 1959 “Industrial Chemistry” 4th edition John
Wiley and Sons Inc. New York.
[17]. Kirk, R.E., and Othmer, V.F., 1978 “Encyclopedia of Chemical
Technology ” 2nd edition, A Wiley Interscience Publication John Wiley and
Sons Inc. New York.
[18]. Levenspiel, O.,1972, “Chemical Reaction Engineering” 2nd ed, John Wiley
and Sons Inc. New York.
[19]. Ludwig, E., “Applied Process Design for Chemical and Petrochemical
Plant” 2nd edition John Wiley and Sons Inc. New York.
[20]. Matley, J., 1975, “Fluid Movers Pump, Compressor, Fans and Blowers”
Mc Graw – Hill Publishing Co., New York.
[21]. Murphy, W.J., 1957 “Modern Chemical Processes”Mack Printing Co,
Washington DC.
[22]. Perry’S, R.H and Green D, 1950 “Chemical Engineering Book” 3rd ed, Mc
Graw – Hill Publishing Co., New York.
[23]. Perry’S, R.H and Green D, 1984 “Chemical Engineering Book” 6rd ed, Mc
Graw – Hill Publishing Co., New York.
[24]. Peter, M.S and Timmerhaus, K.D., 1980, “Plant Design and Economic
for Chemical Engineering” 3rd ed, Mc Graw – Hill Book Company, Tokyo.
[25]. Rase, H.F., 1977. ”Chemical Reactor Design for Process Plant, 3rd ed,
John Wiley and Sons Inc. New York.
[26]. Severn, W,H., Degler, H.E and MilesJ.c., 1954 ”Steam, Gas and Gas
Power” 5th ed, John Wiley and Sons Inc. New York.
[27]. Smith, J.M., and Van Ness, H.C ., 1996: Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics”, Pentice Hall Englewood Cliffs, New Jersey.
[28]. Treybal, R.E., 1981”Mass Transfer Operation” 3rd ed, Mc Graw – Hill
Book Company, Tokyo.