DISUSUN OLEH:
DEKA AGUSTIADI
NIM : 2015-12-014
Disusun oleh:
DEKA AGUSTIADI
NIM : 2015-12-014
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada yang terhormat:
Deka Agustiadi
NIM : 2015-12-014
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 7
1.1 Latar Belakang............................................................................... 7
1.2 Ruang Lingkup............................................................................... 9
1.3 Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 9
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................... 10
1.5 Metode Pengumpulan Data dan Laporan Magang ........................ 10
1.6 Sistematika Penulisan.................................................................... 11
iii
BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................... 26
3.1 Perencanaan ................................................................................. 26
3.2 Prosedur / Instruksi Kerja............................................................... 26
3.3 Pelaksanaan Kerja ......................................................................... 27
3.4 Peluang Yang Dihadapi ................................................................. 31
3.5 Kendala yang di hadapi .................................................................. 31
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
8
aktivitas perusahaan yang sebenarnya, sehingga mahasiswa/i dapat
membandingkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dengan situasi kerja
yang dihadapinya, yaitu teori dan praktek.
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri
(lihat pula katalisis). Suatu katalis berperan dalam reaksi tetapi bukan sebagai
pereaksi ataupun produk.
9
1.2. Ruang Lingkup
2. Manfaat
Adapun manfaat dari mata kuliah Kerja Magang ini dilihat dari dua sisi yaitu
sebagai berikut:
A. Dapat mengetahui pekerjaaan yang dilaksanakan saat pengap
likasian berlangsung
B. Mengetahui bagaimana kegunaan dari katalis g-66b dan g-66 rs
pada methanol reformer
10
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanan
1. Waktu Pelaksanaan
Praktek kerja magang ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan, yakni
pada tanggal 2 Maret 2020 sampai 2 Juni 2020.
2. Tempat Pelaksanaan
Praktek kerja magang ini dilaksanakan di Bagian Pemeliharaan pada PT.
ECOGEEN CHEMICALS Batam.
1. Pengamatan (Observasi)
Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan-pengamtan langsung terhadap kegiatan yang
berhubungan dengan masalah yang diambil dan dianalisa. Hasil dari
pengamatan tersebut langsung di catat oleh penulis dan dari kegiatan
observasi ini dapat mengetahui analisis yang didapat dalam kegiatan
pengamatan (observasi). Penulis juga terjun langsung kelapangan
untuk melakukan pengamatan terhadap bidang yang penulis galuti
selama kerja praktek magang ini. Pengamatan (observasi) merupakan
teknik yang cukup efektif untuk melakukan analisis kinerja katalis G-
66B Reformer
2. Studi Literatur
Pada Tahap ini penulis melakukan pengumpulan data yang diperoleh
dari berbagai macam referensi, macam buku yang ada dipembangkit
PT. Ecogreen Oleochemicals, dan internet untuk memperoleh
informasi, sebagai bahan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan
kegiatan kerja.
11
3. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dan diskusi dengan pihak – pihak yang
terkait dengan analisa hasil inspeksi dan scope kerja saat inspeksi
pada Methanol Reformer. Untuk mendapatkan data dan informasi.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui system yang sedang berjalan
dan informasi mengenai masalah – masalah yang ada, dan
memberikan data - data yang diperlukan oleh penulis.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
13
PT. Ecogreen Oleochemichals Batam tidak hanya memproduksi Fatty
Alcohol (Lemak Alkohol) saja, tetapi juga memproduksi Methylester dan
Glycerine. Dalam menghasilkan produk-produk tersebut, PT. Ecogreen
Oleochemichals Batam sangat menjaga kualitas produksinya. Hal ini
terbukti dengan diterimanya sertifikat ISO 9002 : 1994 (Quality
Management Sistem atau Sistem Manajement Mutu) dan yang telah
dikonvermasi ke ISO 9000 : 2000, karena versi 1994 expired pada 15
Desenber 2003. Selain itu, PT. Ecogreen Oleochemichals Batam juga
peduli pada lingkungan dan telah disertifikasi dengan ISO 14001 :
2000 (Environmental Management System) yaitu standarisasi
internasional tentang lingkungan.
Bidang Usaha
14
c. Fatty Amino(Lemak Amino)
Fatty Amino digunakan sebagai bahan industri plastik, pelumas,
tekstil dan surfaktan.
d. Methylester
Methylester dihasilkan melalui proses Waterifikasi pada lemak
yang diberi Methanol atau Etanol dengan katalisator Nametoksi.
Contohnya bahan pembuatan sabun.
e. Gliserin
Gliserin merupakan pemisahan dari Fatty Acids pada proses
Hidrolisasi. Contohnya untuk industri kosmetik, bahan pelarut,
pengatur kekenyalan shampoo, obat kumur, pasta gigi, industri
rokok, permen karet, cat, adesip, plester dan sabun.
SERTIFIKAT PERUSAHAAN :
Limbah Padat dan Limbah B3: Limbah padat utama yang dihasilkan
adalah sampah penyaringan pada proses pengolahan awal CPKO
diperkirakan sebanyak 2,000 ton/tahun termasuk limbah pabrik baru
nantinya. Sekarang ini, limbah sampah penyaringan (filter cake) dibakar
dalam lokasi pabrik. Akan tetapi setelah pembangkit listrik yang baru
16
beroperasi, filter cake akan digunakan sebagai bahan bakar tambahan
dalam unit pembangkit listrik tersebut, karena masih mengandung kalori
panas. Limbah B3 utama yang dihasilkan berasal dari katalis sebanyak 31
ton/tahun. Semua katalis bekas dikembalikan kepada pembuatnya untuk
daur ulang seperti yang telah dilaksanakan sejak tahun 2006 dan atau
dikirim kepada pengolah resmi.
18
dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun. Di dalam RIPIN telah
ditentukan 10 industri prioritas yang dikelompokkan ke dalam industri
andalan, industri pendukung dan industri hulu sebagai berikut :
Industri Andalan
1. Industri Pangan
Industri Pendukung
Industri Hulu
19
Industri Oleokimia Dasar dan Kemurgi merupakan salah satu industri
hulu prioritas yang akan dikembangkan. Dalam RIPIN 2015- 2035, industri
hulu agro yang akan dikembangkan antara lain adalah industri oleofood,
oleokimia dan kemurgi. Industri oleofood yang difokuskan untuk
dikembangkan atau dibangun hingga tahun 2035 adalah olein; stearin;
gliserol; Palm Fatty Acid Distillate (PFAD); coco butter substitute;
margarin; shortening; other specialty fats; Specialty fats (coco butter
substitute); tocopherol; betacaroten; asam organik dan alkohol dari limbah
industri sawit dan specialty fats bahan tambahan pangan. Industri
oleokimia yang difokuskan untuk dikembangkan atau dibangun hingga
tahun 2035 meliputi fatty acids, fatty alcohols, Asam lemak nabati (fatty
amine), methyl estersulfonat (biosurfactant), biolubricant (rolling oils),
glycerine based chemical, Isopropyl Palmitate (IPP), Isopropyl Myristate
(IPM), Asam stearat (Stearic acid), Methyl esters, Bioplastic
(Polybetahydroxybutirate/PHB, Polyhydroxyvalerate/ PHV, polylactate)
berbasis limbah industri sawit; dan polymers turunan minyak sawit.
Sedangkan industri kemurgi yang difokuskan untuk dikembangkan atau
dibangun hingga tahun 2035 adalah Biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester/
FAME), Bioavtur (Bio jet fuel), Biodiesel, Bioethanol, Biogas dari POME,
Biomaterial untuk peralatan medis, aromatic building blocks berbasis lignin
untuk sintesis obat/farmasi; dan Nano-cellulose derivatives, bio-based
fiber & polymers (carbon fiber, viscous), new generation of biobased
composite,secondary biofuel.
Aliran hot oil (therminol 66) dengan laju alir konstan 146790 Kg/h
melewati bagian shell pada temperature 300ºC, secara co-curren dengan
umpan reactor. Reaksi antara methanol dengan steam mengikuti tahap-
tahap reaksi di bwah ini :
CO + H2O → CO2 + H2
a. Condensat Decanter
Condensat Decanter (1S-1111) berupa bejana horizontal stainless
steel, dioperasikan pada tekanan 45,5 Kg/cm2g, dan temperature 40ºC.
Crude hydrogen kira-kira 73% volum di dalam produk yang berfasa gas.
Hasil kondensasi methanol-water dipisahkan di dalam Condensate
Decanter (1-S1111). Aliran crude hydrogen menuju ke PSA melewati
Guard Bed 1-D1146, disini kondensatnya dibuang di bawah level
control, kemudian di recycle kembali ke Mix Drum. Purging aliran steam
22
sebanyak 121 kg/jam diambil dari condensate system dan dialirkan ke
hot oil Heater burner pada saat kebutuhan plant 1550 Nm3/jam atau
kurang.
b. Guard Bed
Guard Bed 1-D1146 berupa sebuah vessel vertical yang beroperasi
pada tekanan 45,5 kg/cm2g dan 40 ºC. Alat ini diisi dengan 4140 kg
activated carbon yang dapat digunakan untuk satu tahun lebih.
2.9. PSA
Unit PSA (Pressure Swing Adsorption) dapat dilihat di PFD j97237-A1-
1002. PSA terdiri dari empat vessel vertical 1-D1141/1142/1143/1144
beroperasi dengan tekanan produk 44.5 kg/cm2g dan 40 ºC. Setiap
adsorber berisi activated alumina, activated carbon dan molecular sieve
yang secara selektif memisahkan uap air, karbon dioksida, hidrokarbon
dan karbon monoksida dari aliran hydrogen.
1. Hydrogen Product
Produk hydrogen diarahkan ke dua pengguna, pertama di supply
sebelum back pressure control valve dengan tekanan 44,5 kg/cm2g
sedangkan yang kedua di supply setelah back pressure control valve
dengan tekanan 42,5 kg/cm2g. Hydrogen product vent dipasang di
upstream dari back pressure control valve dan diukur untuk disain
penuh aliran produk. Alat ini juga dimaksudkan untuk bekerja sebagai
23
sebuah spill vent jika dibutuhkan untuk membuang kelebihan produk
yang terikut selama lag time antara pengurangan kebutuhan produk
dan mereset kecepatan pompa feed.
2. OFF GAS
Waste gas dari PSA unit mengalir ke Off Gas Drum 1-D1145 yang
diukur untuk pressure swing terbatas dalam pressure offgas di burner
control. Waste gas berisi komponen-komponen berupa CO2, CO, H2O
dan Metanol bercampur dengan proporsi hydrogen yang significan.
Waste gas fuel memberikan sebagian besar panas dalam Hot Oil
Heater Unit. Off gas drum juga bekerja sebagai Mix drum untuk
membatasi pengaruh komposisi yang berubah-ubah pada keluaran
blowdown dan purge cycle.
a) FURNACE/COIL/PREHEATER/BURNER
Furnace berupa konstruksi cylindrical horizontal dengan ceramic fibre
berisi sebuah single pass helical coil. Perluasan surface preheater
dipasang di keluaran flue gas ke cerobong untuk meningkatkan effisiensi
panas alat. Heater membakar waste flue dari proses dengan forced draft
24
burner ke dalam refractory lined stabilization zone yang mana merupakan
bagian utama dari konstruksi furnace. Off gas PSA dan aliran purge liquid
merupakan hasil dari proses yang bukan merupakan pokok dari flow atau
temperature control signal dari heater temperature control schene.
Methanol murni digunakan sebagai bahan bakar pada start up, make-
up heat input dibawah control temperature dan sebagai support heat input.
Support heat input dibutuhkan untuk menjaga stabilitas flame dan
pembakaran sempurna dari waste fuel yang melebihi range operasi.
b) FD FAN
Forced Draft Fan didisain untuk menghasilkan 3.011 Nm3/jam udara ke
burner dengan 180 mmWG dan 37 ºC. Pembakaran aliran udara dikontrol
oleh inlet vane (baling-baling) damper yang diletakkan di suction fan.
FS PLC mengandung
Operasi plant dan control dapat di akses dan di monitor lewat SCADA
system.
26
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Perencanaan
Pada kegiatan pelaksanaan kerja magang ini, dilakukan selama dua
minggu yakni dari tanggal 2 Maret 2020 hingga tanggal 16 Maret 2020.
Kegiatan kerja magang ini dilakukan di PT. ECOGREEN
OLEOCHEMICALS Jl. Raya Pelabuhan, Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota
Batam, Kepulauan Riau 29435. Di bagian Departmen Engineering .
Untuk memfokuskan arah kerja selama pelaksanaan kegiatan magang di
PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS Batam, maka penulis telah
menyusun rencana pelaksanaan magang berdasarkan penempatan dan
ruang lingkup kerjanya.
27
3.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kerja magang di PT. ECOGREEN OLEOCHEMICALS
Adapun pelaksanaan kegiatan kerja magang akan dijelaskann
secara detail pada tabel berikut ini:
1. Kegiatan magang
Daftar gambar
N Hari/Ta Kegiatan
o nggal
1 Senin, 2 Pada hari ini merupkan hari
Maret pertama melakukan praktek
2020 magang. Pada hari ini saya di
minta mengisi beberapa
formulir persetujuan terkait tata
tertib yang ada pada
perusahaan tersebut
selanjutnya saya di breafing
terkait SMK3 dan serta
membawa kartu bpjs ketenaga
kerjaan untuk jaminan
keselamatan kerja ,lalu sambil
mendengarkan penjelasan
struktur organisasi yang ada di
pt ecogreen lalu saya di ajak
berkeliling untuk di
perkenalkan area pt ecogreen
oleochemicals
28
3 Rabu, 4 Hari ketiga saya mulai
Maret berkenalan dengan karyawan
2020 yang ada di departemen
engineering eob3 setelah itu
saya di instruksikan untuk
melihat pekerjaan karwayan
departemen engineering
sebelum memulai
pekerjaannya
29
7 minggu,8 Hari libur.
Maret 2020
30
Sabtu , 14
Maret 2020
13 Hari libur
Minggu ,
15 Maret
14 Hari libur
2020
3.4 Peluang
Pelaksanaan kerja magang di di lakukan selama 2 minggu. Selama
kegiatan berlangsung, penulis memperoleh beberapa kendala yang
dihadapi. Berikut ini peluang yang dihadapi penulis selama kerja
magang:
1). Penulis memperoleh data data dari PT ecogreen guna
kepentingan menyelesaikan laporan magang .
2). Penulis dibimbing oleh beberapa karyawan terkait dengan
pekerjaan yang di berikan pembimbing lapangan
3.5 Kendala
Adapun beberapa kendala yang dihadapi saat melakukan kegiatan kerja
magang seperti :
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 .Perencanaan
4.2. General
G-66B merupakan katalis yang telah terbukti secara komersial yang
diformulasikan dari oxida tembaga dan zinc yang mampu memberikan
keaktifan katalis yang tinggi untuk methanol reformer. Katalis ini
biasanya digunakan dalam reaktor multi-tube vertikal dimana katalis
terletak didalam tube dan Hot Oil bersirkulasi di sekitar tube untuk
mensuplai panas untuk reaktor endotermik methanol reforming. Suhu
operasi normal untuk reactor ini adalah 250 – 315 °C. Tekanan
operasinya dapat diatas 50 Bar dengan tekanan lebih rendah favoreing
32
more conversion. Tipe S/G rasio inlet reaktor range dari 1 sampai 1,5
G-66B normalnya disuplai dalam ukuran 6x3 mm dalam bentuk tablet.
Dilapangan setelah diterima G-66B tidak bersifat pyrophoric atau
hydroscopic. Jika disupp. Jika disupplai dalam keadaan pre-reduced
dan distabilkan, G-66n RS dapat dikategorikan pyrophoric jika kontak
dengan udara pada suhu disekitar 45°C
CuO 33 ±3 4 ±1
Cu 0.0 25 ±1
ZnO 65 ±3 68 ±3
Al2O3 2.0 max 2.0 max
Bulk density 1.35 ±0.08 1.28 ±0.08
4.3. Storage
G-66B dan G-66B RS pada umumnya dikapalkan dalam drum baja atau
“super sacks”. Sejak sulfur dan halogen mengurangi keaktifan dari kedua
katalis tersebut, katalis harus disimpan di area yang bebas dari sulfur dan
halogen. Meskipun tidak menutup kemungkinan jika G-66B dan G-66B RS
didinginkan selama proses penyimpanan,hal ini tidak akan menggangu
physical structure ataupun aktivity asal pendinginan bebas dari uap.
33
4.4 Prosedur Loading Katalis
I. Safety
Seluruh anggota seharusnya melihat secara teliti seluruh dokumentasi
safety katalis dan prosedur loading sebelum prosedur dilakukan.
Penanganan yang tepat dan informasi perlindungan khusus yang
dijelaskan dalam MSDS (Material Safety Data Sheets) dari G-66B dan G-
66B RS harus dipahami. MSDS ini mengandung hal-hal yang sama
dengan OSHA (USA) atau standar yang sama untuk penanganan katalis.
34
Penting :
Jika hal ini perlu untuk anggota untuk masuk dalam vessel selama
loading, hal-hal dibawah ini perlu diperhatikan :
1. Pastikan seluruh jalur masuk ke vessel yang tidak diperlukan selama
loading di tutup dan di blind untuk perlindungan anggota.
2. Berikan seluruh anggota yang masuk vessel dengan pakaian khusus
untuk mencegah kontak katalis dengan kulit. Anggota yang masuk vessel
harus dilengkapi dengan masker debu atau fresh air breathing apparatus.
3. Jika fresh air masks tidak digunakan, beberapa tipe dari pemindah
udara harus menyediakan sirkulasi udara. Jika G-66B RS di load pada
atmosfer nitrogen, anggota yang loading diwajibkan memakai fresh air
breathing apparatus.
4. Anggota yang masuk vessel seharusnya jangan pernah berjalan
secara langsung di katalis selama loading. Plywood, showshoes atau
plank support harus disediakan untuk menahan berat anggota yang
loading untuk meminimalisasi kerusakan.
II. Loading
Setelah inspeksi pre-loading selesai, prosedur berikut harus dilaksanakan
untuk loading katalis:
Penting untuk verifikasi tipe material yang akan diloading sebelum drum
atau bag dikosongkan ke dalam loading hopper. Loading personal harus
familiar dengan nomor identifikasi katalis dan penampakannya. Katalis
harus diloading per outages khusus dalam diagram loading. Jumlah log
drum atau sack harus akurat untuk memungkinkan identifikasi kesalahan
yang ada. Deviasi yang ada harus dilaporkan ke Technical Group.
Semua inert support balls harus diloading dan diukur levelnya. Jika
multiple layer dari support ball akan diloading, tiap layer harus dilevel
terhadap penambahan layer berikutnya. Catat outages setelah setiap
layer dan konfirmasikan dengan diagram loading. Perhatian khusus harus
diberikan agar reactor outlet screen tidak rusak.
35
Katalis harus diloading. Hal ini terdiri dari flexible sock dalam inlet manway
dari reactor sehingga katalis bisa didistribusikan merata kesemua tube
dalam reactor. Vibrasi katalis tidak perlu untuk memastikan loading yang
seragam. Meskipun demikian, beberapa perusahaan loading menerapkan
teknik loading untuk loading multiple tube reactor. Semua itu sudah dikaji
oleh Sϋd-Chemie. Jika ada keraguan saat loading oleh kontraktor silahkan
menghubungi Sϋd-Chemie.
4.5. Start-up
Prosedur start-up untuk G-66B dan G-66B RS cukup bermacam-macam.
Seperti yang disuplai, copper atau metal aktif dalam G-66B adalah dalam
kondisi teroksidasi dan harus direduksi dulu sebelum mengalirkan gas
proses ke reactor. G-66B RS telah direduksi sebelumnya. Meskipun
demikian, untuk menstabilkan katalis selama pengapalan dan loading,
lapisan kecil copper diatas permukaan tiap pellet harus dioksidasi kembali.
Karenanya, G-66B RS juga harus direduksi sebelum mengalirkan gas
proses ke reactor. Prosedurnya sebagai berikut:
Prosedur Reduksi
36
Katalis G-66B dalam kondisi teroksidasi mengandung sekitar 32% berat
CuO. CuO siap direduksi menjadi copper aktif dengan gas pereduksi yang
banyak. Sekitar 22.000 kcal panas akan dihasilkan per mol CuO yang
direduksi. Kecuali proses reduksi dikontrol, temperature sangat tinggi bisa
muncul yang akan menyebabkan deaktivasi katalis permanent. Ketentuan
untuk prosedur reduksi harus dicek dengan teliti.
37
Suatu alat yang dapat menjamin bahwa gas pembawa dan pengurangan
gas benar-benar bebas dari sulfur dan clorida saat awal reduksi dan
selama proses reduksi.
Tambahan dibawah ini tindakan pencegahan yang harus diperhatikan
selama proses reduksi:
1. Jangan sampai konsentrasi H2 dalam gas reduksi berlebihan sampai
2% sampai reaksi hampir selesai atau sampai diberikan persetujuan oleh
engginer teknik dari Sϋd-Chemie.
2. Dengan beberapa kebutuhan dan tindakan pencegahan, proses
reduksi sebagai berikut:
3. Cek untuk memastikan gas pembawa bebas dari sulfur dan clorode
dan menetapkan gas yang terikut kedalam reaktor. Atur laju alir gas
pembawa memperoleh batasan velocity antara 200 dan 1500. Selama
proses ini, gas pembawa harus bebas dari semua gas yang tereduksi.
Kecilnya superficial linier velocity melewati bed katalis selama proses
reduksi sebaiknya 6cm per detiknya.
4. Mulai naikan suhu temperature dalam batasan tidak lebih dari 50°C per
jam dengan maksimum deferensi antara gas pembawa dan katalis 50°C,
ini dapat dikerjakan dengan mensirkulasikan Hot Oil melewati Shell dari
methanol reformer.
5. Masukan tidak lebih dari 0.1 sampai 0.3 persen mole H 2 kedalam gas
pembawa ketika maksimum suhu bed mencapai 150°C. Segera
konfirmasikan dengan analisa konsentrasi H2.
6. Setelah ditetapkan suhu reaktor dibawah kontrol dan laju H2 layak,
naikan konsentrasi H2 dalam inlet reaktor sampai dengan 0.3% sampai
maksimum level 1.2%. Peningkatan pembentukan air harus diamati
konsentrasi H2nya.
7. Pada saat reduksi sistem terdiri atas loop tertutup dengan sirkulasi
nitrogen atau natural gas, control hidrogen dan analisis sangat diperlukan
karena semua hidrogen yang tidak terpakai dalam reaktor akan
disirkulasikan kembali ke Inlet. Ini dapat menyebabkan peningkatan aliran
pada inlet konsentrasi H2.
38
8. Ketika reduksi sudah selesai seperti ditunjukan dengan bukti-bukti
berkurangnya pembentukan air, lakukan analisa konsentrasi H 2 sampai
konsentrasi equivalent antara inlet dengan outlet gas. Ini menandakan
bahwa tidak ada lagi H2 yang digunakan untuk proses reduksi. Pada saat
seperti ini, tingkatkan suhu inlet reaktor sampai dengan 210°C untuk
memastikan tidak ada lagi H2 yang terpakai.
9. Jika tidak ada lagi H2 yang dipakai pada suhu tersebut, katalis mungkin
dapat dipastikan telah tereduksi, sebagai cek terakhir, cek kandungan H 2
secara berlahan harus meningkat 5% dalam gas yang terbawa. Jika tidak
tampak pembentukan air, hentikan laju H 2 dan siapkan tempat untuk
menempatkan kalatis onstream.
Jika G-66B RS yang dimasukan kedalam reaktor, prosedurenya sama.
Perbedaannya hanya pada waktu reduksi. Ketika konsentrasu inlet H 2
mencapai 2% dan suhu reaktor 150°C , tahan selama 4 jam. Setekah 4
jam seharusnya konsentrasi H2 inlet dan outlet sama yang menandakan
katalis telah berhasil direduksi to be placed onstream.
4.6. Pengoperasian
Setelah katalis direduksi, jaga laju dari gas pembawa ketika memanaskan
katalis juga pada kondisi suhu operasi normal dengan mensirkulasikan hot
oil melewati shell dari reaktor. Perhatian: pastikan suhu katalis selalu
diatas titik embun gas proses. Ketika laju steam sudah dipastikan,
masukan methanol dan proses untuk mengatur kondisi operasi ke level
yang normal. Ketika methanol dimasukan pastikan suhu katalis tetap
pada disen level. Peningkatan laju hot oil dibutuhkan untuk reaksi
endotermik methanol reforming. Ketika shutt dowb reaktor, pertama
keluarkan methanol diikuti dengan steam, purge reaktor dengan Nitrogen
untuk mencegah dingin pada reaktor.
Katalis Unloading
39
Untuk meminimalkan potensi kelebihan panas katalis dalam tube, seperti
pada saat pengosongan, ini sangat perlu untuk mengoksidasi katalis. Sϋd-
Chemie merekomendasikan prosedur oksidasi seperti dibawah ini:
Selama oksidasi G-66B, kira-kira 74200 kcal,ini setara per kmol Cu,
kecuali proses oksidasi dikontrol. Temperature yang sangat tinggi dalam
katalis akan menyebabkan kerusakan pada reaktor. Maka dari pada itu,
sangat penting dan berhati-hati mengikuti prosedur oksidasi.
Alat-alat dibawah ini diperlukan untuk suksesnya proses oksidasi katalis
dari G-66B.
Gas inert sebagai pembawas seperti Nitrogen atau natural gas yang dapat
memberikan velocity dari 200 sampai 1500.
Alat untuk Pre-Heating dan pengontrol suhu yang dapat mencapai 210°C
u ntuk memanaskan gas pembawa.
Alat untuk memasukan udara kedalam gas pembawa. Proses oksidasi
akan memakai oksigen dari udara. Udara dan gas pembawa harus bebas
dari sulfur dan komponen halaogen.
Metode yang akurat untuk analisa oksigen yang ada dalam inlet dan
outlet, metodenya harus bisa untuk mengukur konsentrsai oksigen antara
05 dan 5%.
Metode yang akurat untuk memonitor laju alir dai gas pembawa dan
udara.
Serangkaian alat untuk memantau suhu bed dalam reaktor.
Dengan hal-hal yang diperlukan diatas dan tindakan yang hati-hati,
prosedur oksidasi seperti dibawah ini:
Purge sistem reaktor untuk memastikan bebas dari O2, H2 atau CO.
Jalankan laju alir untuk gas pembawa seperti Nitrogen atau natural gas
dan atur suhu bed katalis untuk mendekati suhu 100oC dengan
mengalirkan hot oil kedalam shell reaktor. Masukan kira-kira 1% udara
kedalam gas pembawa.Ini setara dengan kira-kira 0.2% oksigen dalam
inlet reaktor.
Ketika konsentrasi oksigen dalam gas pembawa di outlet reaktor
mencapai konsntrasi yang sama dengan yang di inlet, tingkatkan suhu gas
40
pembawa 200°C dalam 2 periode, jika tidak ada penambahan konsentrasi
oksigen, tingkatkan konsentrasi oksigen dalam inlet bed mencapai 5%.
Jika tidak ada peningkatan penggunaan oksigen, oksidasi telah selesai.
4.7. Pembuangan Katalis
Semua tindakan dan prosedur keamanan seperti tercantum dalam MSDS
dan sudah memenuhi OSHA (USA) atau standar yang sama harus
dijalankan ketika menangani buangan katalist. Buangan G-66B yang telah
tereduksi harus dilakukan sesui dengan peraturan yang berlaku dinegara
pengguna. Perautaran apa saja yang dapat digunakan harus
dikonsultsikan ketika akan memilih metode pembuangan. Ada berapa
bagian dari katalis yang dapat didaur ulang, pastikan hubungi perusahaan
ini mengenai situasi anda untuk mendaur ulang komponen ini.
4.8. Liability
Meskipun intruksi ini telah disiapkan oleh teknisi yang berpengalaman dan
telah berdasarkan pada informasi terbaik yang dikirim oleh laboratorium,
pilot plant dan pengalaman lainya dengan katalis ini, teknisi tidak
mengetahui secara mendalam tentang plant dan customer’s plant.
Bagaimanapun juga, Sud-Cheime, dalam mengeluarkan instruksi ini, tidak
dapat berdasarkan asumsi dan kerusakan untuk setiap pemakai atau
personal. Pelanggan meminta untuk mereview petunjuk ini dengan hati-
hati dan untuk memuaskan dirinya ketika aplikasinya tidak akan
berbahaya/beracun untuk pekerjaannya. Pada akhirnya, teknisi service
dari Sud-Cheime hadir pada saat start up dalam kapasitas memberikan
nasihat saja dan tidak dapat diisi dengan pengetahuan dan tanggung
jawab untuk kondisi yang berbahaya yang dapat disebabkan dari applikasi
instruksi
41
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan mengenai kegiatan kerja
magang yang dilakukan di PT .Ecogreen Oleochemicals, penulis
menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Dikarenakan keterbatasan ilmu dan waktu yang dimiliki
oleh penulis.
Dengan berakhirnya laporan ini, penulis telah mendapatkan suatu ilmu
pengetahuan sekaligus pengalaman dunia kerja di bidang Departemen
Engineering terkait proses pengaplikasian katalis g-66b dan g-66b rs pada
methanol reformer, beberapa kesimpulan yang dapat di ambil oleh penulis
adalah:
43
5.2 Saran
Selama melaksanakan praktek kerja magang, dapat memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
44
DAFTAR PUSTAKA
45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
46
NILAI PEMBIMBING AKADEMIK
PROGRAM S1 T.M
1. Etos Kerja
2. Tanggung Jawab
3. Kemampuan Kerja dalam Tim
4. Inisiatif
5. Kreativitas
6. Kehadiran
NILAI TOTAL
NILAI RATA–RATA = (NILAI TOTAL) / 6 →
NILAI RATA-RATA ≥ 0.5 : dibulatkan keatas →
A: 81 - 100 │A- : 76 - 80│B+: 72 - 75 │B : 68 - 71│B-: 64 - 67│C+: 60 – 63│C: 56 – 59│
D: 41 – 55 │E: ≤ 40
47