Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Rekayasa Akuakultur

KONTRUKSI WADAH UDANG BUDIDAYA

UDANG HDPE

DISUSUN OLEH:

NAMA : Nanda Maulidia


NIM : 2111102010078
Mk : Rekayasa Akuakultur
ASISTEN : Rizki Rahmadi Hasibuan
: Hayati
KELOMPOK : 05 (lima)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH SEPTEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah swt yang telah rahmat dan hidayah-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum rekayasa akuakultur yang
berjudul“kontruksi wadah udang budidaya udang hdpe” tepat pada waktunya.

Praktikan mengucapkan terimakasih kepada para asisten yang telah membantu


dan memberikan pengetahuannya selama melaksanakan praktikum. Saya juga
mengucapka terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
penegtahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Saya
menyadarai lapoaran yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan dalam
pembuatan laporan-laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
praktikan sendiri maupun untuk kita semua.

Banda Aceh,17 September 2022

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 latar belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum ........................................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktikum. ......................................................................................... 2
BAB II TINJAUN PUSTAKA ............................................................................ 3
METODE III KERJA ........................................................................................ 5
3.1 Waktu Dan Tempat ........................................................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan Praktikum ............................................................................ 5
3.3 Cara Kerja .................................................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 6
4.1 Pembahasan ................................................................................................... 6
BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 9
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 10
LAMPIRAN.............................................................................. Error! Bookmark not defined.

ii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.2.1Alat dan Bahan....................................................................................................... 5

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.Mesin INLET ........................................................................................... 11
Gambar 2..IPAL (tempat pembuangan) .................................................................... 11
Gambar 3.Plastik Hdpe ............................................................................................. 11
Gambar 4.Udang Vanname ...................................................................................... 11
Gambar 4.Kincir Air ................................................................................................. 12
Gambar 5.Papan Skala .............................................................................................. 12
Gambar 6. Tandon .................................................................................................... 12
Gambar 7. Pipa .......................................................................................................... 12

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.Dokumentasi ...................................................................................... 12

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Budidaya udang vanname merupakan opsi yang di usulkan pemerintah sebagai


pengganti udang windu (penaeus vanname). Alasan nya adalah rangka memperkaya
jenis dan varietas udang lokal, serta meningkatkan produksi, pendapatan dan
kesejahteraan petani ikan dipandang perlu mengintroduksi udang putih (penaeus
vannamei) sebagai udang varietas unggul.

Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya udang adalah pemilihan


lokasi. Lahan budidaya selanjutnya akan berpengaruh terhadap tata letak dan
kontruksi tambak yang akan dibuat. Lokasi untuk mendirikan lahan budidaya udang
ditentukan setelah di lakukan studi dan analisis terhadap data atau informasi tentang
topografi tanah, pengairan, ekosistem (hubungan antara flora dan fauna) dan iklim.

Keunggulan udang vanname sebagai komoditas budidaya yaitu memiliki


toleransi dengan kisaran salinitas yang lebar sehingga dapat dipelihara pada
salinitas 0,5 – 45 ppt, memiliki padat tebar yang cukup tinggi, dan memiliki
toleransi yang baik terhadap kualitas lingkungan yang rendah. Di samping itu,
waktu pemeliharaan udang vanname selama satu siklus lebih cepat, yakni sekitar
90 – 100 hari.

Plastik mulsa (HDPE) merupakan alat yang di gunakan dalam metode tambak
plastik intensif maupun semi intensif sejak dulu. Permasalahan porositas tanah,
kualitas tanah, pengikisan dasar maupun tunggal tambak serta kebocoran air tambak
dapat dihilangkan dengan menggunakan plastik mulsa. Plastik mulsa dapat
membersihkan area pemberian pakan karena tidak menyebabkan air koloid
sehingga mempermudah pengumpulan limbah tambak.

1
Pengapuran tambak berfungsi untuk memberikan senyawa-senyawa yang
mengandung unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Manfaat dan peranan
pengapuran adalah: (1) menaikkan ph tanah; (2) mempercepat proses penguraian
bahan organik; (3) mengikat kelebihan gas asam arang (CO2) yang dihasilkan oleh
proses pembusukan bahan organik dan pernapasan biota air; (4) efek panasnya
kapur bisa berungsi sebagai desinfekta yang bisa mematikan bakteri pathogen; (5)
mrningkatkan partikel-partikel lumpur halus yang melayang dalam air.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari desain, yaitu antara lain dapat
menjelaskan prinsip-prinsip dasar desain kolam/tambak dan faktor lingkungan yang
mempengaruhinya pada suatu area dengan kondisi tertentu. Terutama desain
pematang, dasar kolam, pintu air masuk, sarana dan prasarana serta debit
pembuangan air.

1.3 Manfaat Praktikum

Manfaat praktikum ini untuk mengetahui kontruksi wadah yang digunakan,


menegetahui prinsip dasar desain wadah HDPE,dan mengeahui keunggulan dan
kekurangan kolam hdpe.

2
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

Lokasi tambak budidaya udang vanname yang dipilih mempunyai persyaratan


antara lain: lahan mendapat air pasang surut laut, tinggi pasang surut ideal adalah 1,5-
2,5 meter. Pada lokasi yang pasang surut nya dibawah 1 meter maka membutuhkan
pompa, selain itu dalam sekitar areal tersebut harus ada pasokan air tawar untuk
menurunkan salinitas air di musim kemarau. Lokasi yang cocok pada pantai dengan
tanah yang memiliki tekstur liat atau liat berpasir, idealnya terdapat jalur hijau (green
belt) yang ditumbuhi hutan mangrove/bakau dengan panjang minimal 100 meter dari
garis pantai (suharyadi, 2011).

Budidaya merupakan salah satu kegiatan dalam meningkatkan produksi


perikanan. Udang vannme litopenaeus vannamei merupakan salah satu komoditas
unggulan dalam budidaya perikanan. Hal ini karena selain harganya kompetitif, sistem
produksinya juga dapat dilakukan secara masal dengan padat tebar tinggi (Mengampa
dan Suwono, 2016).
Secara umum kontruksi tambak meliputi ukuran panjang dan lebar petakan,
kedalaman air dalam petakan, sistem aerasi, serta petakan pintu pemasukan dan
pengeluaran air (inlet dan outlet). Kontruksi tambak sering kali dibuat dengan
perencanaan yang matang sehingga dapat berfungsi seacar efisiaen dan layak secara
ekonomis tanpa harus mengabaikan kebutuhan biologis dari udang yang sedang di
pelihara. Dalam pola budidaya yang dilakukan seacara intensif, umumnya dikenal dua
jenis kontruksi tambak, yaitu tambak dengan kontruksi yang terbuat dari tanah dan
tambak yang kontruksi terbuat dari plastik atau beton.(Erlangga 2012).
Kegiatan usaha budidaya merupakan proses yang memerlukan kendali dan
keberhasilannya akan sangat tergantung pada faktor teknis maupun non teknsi. Faktor
teknis, seperti perencanaan terpadu sangat penting dalam mata rantai kegiatan
budidaya dengan demikian perencanaan harus diarahkan pada kemampuan untuk
menciptakan kondisi yang sesuai dengan keadaan alami yang dituntut organisme
akuatik yang dibudidayakan. Secara lokasi kolam harus menjanjikan masa depan yang
baik untuk budidaya secara berkelanjutan dan lestari (Mustafa,2008).

3
Udang vanname merupakan omnivora dan scavenger. Makanya biasanya
berupa crustacean kecil dan plychaetes.udang memiliki pergerakan yang terbatas
dalam mencari makana dan mempunyai sifat dapat menyesuaikan diri terhadap
makanan yang tersedia di lingkungannya. Udang vannmei termasuk golongan udang
paneid. Maka sifatnya antara lain bersifat noctural, artinya aktif mencari makan pada
malam hari atau apabila intensitas cahaya berkurang. Sedangkan pada siang hari yang
cerah lebih banyak pasif, diam pada rumpon yang terdapat dalam air tambak atau
membenamkan diri dalam lumpur (Effendi, 2011).

4
BAB III

METODE KERJA

3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum rekayasa akuakultur tentang kontuksi wadah udang budidaya udang


hdpe dilaksanakan pada tanggal 17 september 2022 pukul 15.15-17.00 WIB yang
bertempat di Alue Naga, Tambak Husaini, Kec. Syiah Kuala Banda Aceh.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum


Alat yang digunakan praktikum ini yaitu:
tabel.3.2.1Alat dan Bahan:

No Nama alat Jumlah Fungsi


1 Buku 1 Untuk mencatat
2 Pulpen 1 Untuk menulis
3 Camera 1 Untuk dokumentasi

3.3 Cara Kerja


Cara kerja pada praktikum ini yaitu:
1. Diikuti arahan teknisi yang menjelaskan menegnai kontruksi
wadah/tambak udang vanname HDPE.
2. Dicatat dan didengarkan dengan seksama hal-hal wadahnya dan segala
macam lainnya yang disampaikan oleh teknisi.
3. Diamati kontruksi serta amati kondisi wadah hdpe tersebut.
4. Ditunjukkan teknisi beberapa alat yang digunakan serta kegunaanya dalam
kontruksi wadah udang vannmei dan dan keunggulan menggunakan
wadah/kolam HDPE.
5. Dirangkum semua hal yang yang menyangkut mengenai praktikum kali ini
agar memudahkan saat mengerjakan laporan nantinya.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Kolam hdpe fungsinya adalah lebih enak mengontrol dan laen daripada
kolam alam. Kolam hdpe ada yang petak dan yang bulat; (1) kolam bulat ada 2 kincir
karna ga ada sudut dan lebih mudah berputar; (2) sedangkan kolam petak memiliki 4
kincir karena tidak ada sudut.
Persiapan wadah dan media sangat penting dilakukan karena akan
menentukan lancar tidaknya proses budidaya udang, persiapan pada tambak dengan
dasar plastik hdpe dilakukan dengan cara; (1) perbaikan dan perawatan kontruksi
tambak; (2) pencucian dan pengeringan kolam; (3) penyemprotan kaporit dan kapur di
bawah hdpe; (4) repair (proses penambalan lubang dan pelapisan dengan aspal); (5)
cek kondisi kincir (cek kebersihan, test kelayakan, perbaikan dan penggantian oli); (6)
pemberian additive pra isi air (pemberian hcl, kapur, klorin dasar); (7) isi air dan
setting kincir; (8) sterilisasi (kapur, cuprisulfat, pondfost, kaporit); (9) pembentukan
air (fermentasi dan pemupukan, pembentukan planton dan bioasssay)gambar proses
pencucian dan penambalan lubang pada kolam air sumber diendapkan pada tandon
untuk perbaikan kualitas air.

Air yang digunakan adalah air yang diendapkan terlebih dahulu selama 3-7
hari dalam petkan tandon, air dimasukkan ke dalam tambak secara bertahap.
Ketinggian air tersebut dibiarkan dalam tambak selama 2-3 minggu sampai kondisi air
betul-betul siap ditebari benih udang. Tinggi air di petak pembesaran diupayakan ≥
1,0m.
Tandon berfungsi berfunsi sebagai media pengendapan air sebelum
dimasukkan ke dalam tambak pemeliharaan. Pipa inlet di beri saringan minimal dua
lapis, untuk mencegah masuknya hama seperti bibit predator, ikan liar dan pembawa
inang penyakit.

Kekurangan dan kelebihan kolam hdpe adalah kekurangan bibit, bibit mati
hidup terhitung sedangkan kelebihannya lebih enak di kontrol oleh para teknisi. Di

6
dalam kolam hdpe ada 2 pipa yaitu pipa penyiponan dan pipa gas; (1) pipa penyiponan
adalah pipa yang di gunakan untuk mengambil amonia di dalam dasar kolam di
kedalaman 2x; (2) sedangkan pipa gas adalah digunakan untuk membuang amonia
yang ada di dalamm kolam.

Wadah pemelihara udang vanname dilengkapi dengan satu saluran air yang
masuk ke dalama petak tambak (inlet) dan satu saluran pembuangan air dari petak
tambak (outlet). Saluran inlet dan outlet berupa pipa pvc dengan diameter 8 inci. Pipa
tersebut di lengkapi dengan jaring polyethylen (PE) atau waring sebagai filter fisik air
laut yang terhubung ke dalam wadah pemeliharaan dan mencegah udang yang berada
di dalam tambak keluar dari saluran pembuangan air tambak saat proses pemanena.
Saluran inlet berada di atas panjang tambak da tehubung dengan pipa yang berasal dari
tandon. Saluran outlet dan berada di dasar tambak yang menyambung ke luar petak
tambak pada kanal outlet. Wadah pemeliharaan udang vannme juga terdapat kincir
sebagai alat aerasi., rakit sebagai alat bantu pemberian , rakit sebagai alat bantu
pemberian pakan, tali tambang sebagai alat bantu dalam pemberian pakan, serta
jembatan anco. Jumlah anco pda tiap tambak berbeda-beda, yakni 1 hingga 4 anco
yang terletak di sisi-sisi tambak. Anco digunakan sebagai alat kontrol pakan (try
method) udang vanname yang berbentuk persegi berukuran 60 x 60 x 5 cm.

Aerasi merupakan upaya penambahan oksigen ke dalam air sehingga kadar


oksigen terlarut di dalam air menjadi semakin tinggi. Aerasi termasuk pengelolaan
kualitas air secara fisika, yang lebih mengutamakan unsur mekanisasi dari pada unsur
biologi. Teknik aerasi ada 2 yaitu gravity dan aerasi permukaan; (1) Gravity
meruapakn teknik aerasi dengan menggunakan aerator gravitasi beruapa penambahan
oksigen terlarut di dalam air dengan memanfaatkan energi pada saat air melalui
ketinggian tempat terhadap permukaan air. Jenis aerator ini banyak digunakan,
khususnya untuk pembesaran ikan, karena kontruksinya sederhana dan biayanya
murah.; (2) Aerasi permukaan berupa yang menggunakan luas permukaan untuk
mempercepat laju difusi udara khususnya oksigen ke dalam badan air. Pada aerasi
permukaan terjadi perusakan lapisan film yang dapat mempercepat difusi oksigen.

Kincur air (paddle wheel) termasuk ke dalam salah satu jenis aerator yang
menggunakan motor penggerak berenergi listrik yang menerapkan teknis aerasi
permukaan. Kincir air ini merupakan kincir yang biasanya digunakan di tambak atau

7
kolam perikanan untuk menghasilkan arus dan gelombang udara yang stabil di dalam
air. Kincir air bertenaga motor penggerak listrik yang sering digunakan pada tambak
udang vannme.

Penyiponan dilakukan bertujuan untuk mengurangi endapan lumpur dasar


tambak yang berbahaya terhadap kesehatan udang. Menurut penyuluh perikanan.
Setelah pemeliharaan mencapai umur 45 hari, biasanya ditemukan endapan lumpur
hitam dan berbau. Lumpur hitam ini berasal dari sisa pakan yang termakan oleh udang,
akibat dari plankton mati dan hasil buangan udang.

Fungsi ipal adalah untuk menampung kotoran dari udang. Berikut cara
kerjanya; (1) di buang air yang mengendap kurang lebih 1 hari; (2) teros buka pipa
pembuangan;(3) lalu kotoran yang di buang itu mengalir ke laut.

Inlet/masuk air; (1) air laut di pompa; (2) masuk kedalam; (3) di tunggu hingga
70 cm; (4) barulah diracun (nufet); (5) kadar racunnya hilang kurang lebih 15 hari; (6)
bisa juafk pelet kaporit yang hilangnya 2 hari; (7) dan pas di kasih racun harus hidup
kincir biar berdisidasi; (8) setelah diracun salinitas.

8
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil setelah melakukan praktikum adalah
sebagai berikut:

1. Udang vanname (Litopenaeus Vannamei) yang juga disebut sebagai udang


putih pasifik atau udang raja, adalah sebuah jenis udang dari timur samudra
pasifik.

2. Keuntungan menggunakan kolam HDPE adalah lebih enak di kontrol dan laen
dari pada kolam alam.

3.Alat & bahan yang diguanakan dala kontruksi kolam budidaya udang vanname
ini ialah terpal, pipa, kincir, dan alat tambahan lainnya.

4. Kekurangan mengguanakan kolam HDPE adalah bibit mati hidup terhitung


dan kekurangan bibit.

5.Aerasi meruapakan upaya penambahan oksigen ke dalam air sehingga kadar


oksigen terlarut ke dalam air menjadi semakin tinggi.

5.2 Saran

Semoga di praktikum selanjutnya lebih terarah dan kondusif agar waktu


yang digunakan berjalan dengan optimal.

9
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga. E. 2012. Budidaya Udang Vannamei Seacara Intensife.Tenggerang Selatan:
Pustaka Agro Mandiri.

Effendi. 2011. Kajian Daya Lingkungan Untuk Usaha Budidaya Udang.

Mengampa, M. Dan Suwono, H.S., 2016. Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus


vannamei) Teknologi Intensif Mengunakan Benih Lokal. Jurnal
Riset Akuakultur, 5(3), Pp.351-361.

Mustafa, a. 2008. Desain, tata letak, dan kontruksi tambak media akuakultur. 3(2):166-
174.

Suharyadi. 2011. Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus Vannamei). Kementerian


keluatan dan perikanan. Jakarta. Hal. 3-6,32.

10
Gambar 8.Mesin INLET Gambar 9..IPAL (tempat pembuangan)

Gambar 10.Plastik Hdpe Gambar 4.Udang Vanname

11
Gambar 11.Kincir Air Gambar 12.Papan Skala

Gambar 13. Tandon Gambar 14. Pipa

12

Anda mungkin juga menyukai