Anda di halaman 1dari 41

PROSES PRODUKSI AIR BERSIH DENGAN MENGGUNAKAN

BAHAN KIMIA POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC)

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


(PKL) DI PERUMDA AIR MINUM KOTA
PADANG

Untuk memenuhi persyaratan mendapatkan nilai praktik kerja lapangan

Oleh :

AGIS MARWADI : (1925201013)

PROGRAM STUDI TEKNIK


LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUMATERA BARAT
PADANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Nama : Agis Marwadi (1925201013)


Program Studi : Teknik Lingkungan
Instansi/Perusahaan : Perumda Air Minum Kota Padang
Alamat Instansi/Perusahaan : Jl. H. Agus Salim No.10, Kec. Padang Tim.,
Kota Padang.

Praktik Kerja Lapangan Ini Telah Dinyatakan Lulus Oleh Penguji Materi
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera
Barat.

Padang, 19 Januari 2023

Pembimbing Laporan PKL, Pembimbing Lapangan


Instansi/Perusahaan,

Mistia Sari, S.Si., M.Si Sonny Efraldo, S.Kom


NIDN. 1022018802 NIK. 197904389

Menyetujui,
Ketua Program Studi Teknik Lingkungan,

Mistia Sari, S.Si., M.Si


NIDN. 1022018802

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.
Penulisan Laporan PKL ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mendapatkan nilai Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Program Studi S1
Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sengatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan PKL ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Yunia Wardi, Drs., M.Si., selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Sumatera Barat.
2. Melladia, S.Kom., M.Kom., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Nahdlatul Ulama Sumatera Barat.
3. Mistia Sari, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat juga sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis
menyelesaikan laporan PKL ini.
4. Pihak PERUMDA AIR MINUM KOTA PADANG yang telah banyak
membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan.
Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu dan semoga laporan PKL ini membawa
manfaat.

Padang, 19 Januari 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

Hal.
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... vi
RINGKASAN PELAKSANAAN PKL......................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan PKL.................................................................................................2
1.3 Kegunaan PKL...........................................................................................2
1.4 Tempat PKL...............................................................................................2
1.5 Jadwal Pelaksanaan PKL...........................................................................4

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL


2.1 Latar Belakang PERUMDA Air Minum Kota Padang..............................5
2.2 Sejarah Perusahaan.....................................................................................5
2.3 Visi dan Misi Perusahaan..........................................................................12
2.4 Struktur Organisasi Perumda Air Minum Kota Padang...........................13
2.5 Kegiatan Umum Perusahaan.....................................................................14

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


3.1 Bidang Kerja.............................................................................................15
3.2 Pelaksanaan Kerja....................................................................................15
3.3 Kendala Yang Dihadapi............................................................................23
3.4 Cara Mengatasi Kendala...........................................................................23

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................................24
4.2 Saran.........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................27
LAMPIRAN................................................................................................................28

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ................. iv


Tabel 3.1 Korelasi PAC...................................................................................... 17

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi PERUMDA AIR MINUM KOTA PADANG....................... 3


Gambar 1.2 Lokasi Tempat PKL
......................................................................................................................................
4
Gambar 2.1 Struktur organisasi perumda air minum kota Padang...........................13
Gambar 3.1 Mengukur kekeruhan air baku dengan menggunakan turbidimeter.......16
Gambar 3.2 Mengukur konsentrasi PAC dengan menggunakan boume meter..........16
Gambar 3.3 Mengukur sisa chlor................................................................................17
Gambar 3.4 Perawatan unit produksi bangunan intake..............................................17
Gambar 3.5 Cipoletti...................................................................................................18
Gambar 3.6 Bak koagulasi..........................................................................................18
Gambar 3.7 Bak Flokulasi..........................................................................................19
Gambar 3.8 Bak sedimentasi.....................................................................................19
Gambar 3.9 Bak filtrasi........................................................................................ 20
Gambar 3.10 Desinfeksi..............................................................................................21
Gambar 3.11 Pembongkaran lumpur hasil sedimentasi didalam bak sedimentasi.
21
Gambar 3.12 Pencatatan laporan kualitas dan kuantitas air hasil olahan........... 22
Gambar 3.13 Rekapitulasi laporan kualitas dan kauntitas air hasil olahan......... 22

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Balasan Persetujuan Tempat PKL......................................


28
Lampiran 2. Catatan Harian..................................................................... 29
Lampiran 3. Formulir Penilaian Selama PKL............................................ 30

vi
RINGKASAN PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana mengaktualisasi diri terhadap


beberapa keahlian atau ketrampilan baik Softskill atau Hardskill yang sudah
diperoleh selama perkuliahan, diterapkan di suatu perusahaan atau instansi selama
beberapa bulan. Pada laporan PKL ini, disajikan beberapa kegiatan pelaksanaan
kerja, temuan kendala atau masalah dan usulan solusi terhadap kendala atau masalah
yang dihadapi di PERUMDA AIR MINUM KOTA PADANG selama 2 bulan yaitu
pada tanggal 01 November sampai dengan tanggal 30 Desember 2022.

Pada saat pelaksanaan PKL, penulis ditempatkan pada bagian produksi air bersih.
Pelaksanaan kerja pada bidang produksi air bersih adalah mengolah air baku yang
masih banyak mengandung kotoran dan tidak bersih yang berasal dari intake lalu
kemudian diolah atau diproduksi menjadi air yang bersih dan layak untuk di
gunakan.

Berdasarkan hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada PERUMDA AIR
MINUM KOTA PADANG, yang dilaksanakan pada bulan November 2022 sampai
Desember 2022, perlu adanya peningkatan pada instalasi pengolahan air baik dari
infrastruktur, fasilias dan juga peralatan yang dibutuhkan

Kata kunci : PKL, PERUMDA AIR MINUM KOTA PADANG.

vii
BAB I
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang

Fakultas Teknik (FT) khususnya Teknik Lingkungan, Universitas Nahdlatul


Ulama Sumatera Barat sebagai Perguruan Tinggi yang mengedepankan pendidikan
mahasiswa dalam menjawab tantangan dunia kerja, menilai bahwa perlu diadakan
Praktik Kerja Lapangan (PKL). Hal ini merupakan tujuan Perguruan Tinggi guna
memberikan praktik kepada mahasiswa yang telah mendapatkan teori dalam
pembelajaran.

Program PKL merupakan penerapan dari kegiatan belajar yang telah


ditempuh oleh mahasiswa di Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat. PKL
dapat diartikan sebagai sarana untuk melatih mental, sikap, penerapan ilmu pada
bidangnya masing-masing. Dengan demikian PKL adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengembangkan ilmu yang telah di dapatkan di kampus berupa
pelajaran yang akan di terapkan dalam dunia kerja (Petrus, 2004). PKL dilaksanakan
secara terjadwal di bawah bimbingan dosen pembimbing yang memenuhi syarat.
PKL merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk
mengikuti kegiatan akhir perkuliahan jenjang Strata 1 (S1).

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Padang (PERUMDA AIR


MINUM KOTA PADANG) adalah sebuah perusahaan daerah pemerintahan Kota
Padang yang bergerak di bidang pengelolaan air minum. Perusahaan ini telah
menggunakan bahan koagulan untuk mengolah atau memproduki air bersih diantara
bahan koagulan yang dipakai yaitu Poly aluminium Choride (PAC). Poly Aluminium
Chloride (PAC) adalah chemicial yang banyak dipakai untuk memproduksi air bersih
yaitu sebagai penjernihan air. PAC penjernih air ini merupakan koagulan yang
memiliki banyak keunggulan dibanding Aluminium Sulfat (tawas), yang juga
merupakan koagulan penjernih air, maka dari itu di pilihlah PAC sebagai bahan
koagulan untuk penjernihan air.

1
1.2 Tujuan PKL
1. Sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan mata kuliah smester
7.
2. Menerapkan teori-teori yang sudah didapat selama di perkuliahan.
3. Mengembangkan ketrampilan yang di miliki mahasiswa.
4. Melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan dalam beradaptasi dengan
dunia kerja.
5. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam hal bagaimana bekerja
dan bersikap di dunia kerja.

1.3 Kegunaan PKL

Kegunaan selama melakukan pelaksanaan PKL adalah:


1. Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, kerjasama dan etika.
2. Menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama di perkuliahan.
3. Menambahkan pengetahuan dari tempat dilakukan-nya kegiatan PKL.
4. Meringankan pekerjaan di perusahaan selama melakukan PKL.
5. Sebagai media untuk mengenal lingkungan kerja yang berbeda dengan
lingkungan kampus.

1.4 Tempat PKL

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang (PERUMDA AIR MINUM


KOTA PADANG) adalah sebuah perusahaan daerah pemerintahan Kota Padang
yang bergerak di bidang pengelolaan air minum. Perusahaan Daerah Air Minum
(PERUMDA) bertugas untuk memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat
Kota Padang.
Sesuai dengan Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Perusahaan Umum
Derah Air Minum Kota Padang
: bahwa dalam rangka melaksanakan tanggung jawab Pemda terhadap pemenuhan
hak masyarakat atas penyediaan air minum yang berkualitas dan bermutu perlu
dilakukan penyelenggaraan penyediaan air minum oleh PDAM secara profesional.
Perda Kotamadya Tingkat II Padang No. 05/P/D/1974, Perda Kota Padang No. 8

2
Tahun 2013 dan Perda Kota Padang No.9 Tahun 2013 sudah tidak sesuai lagi
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
UUD 1945, UU No. 9 Tahun 1956, UU No. 23 Tahun 2014, PP No. 54 Tahun 2017,
Permendagri No. 37 Tahun 2018
Melayani permintaan langganan air minum dari masyarakat untuk
perumahan, perusahaan, hotel, keperluan sosial, dll. Mengambil tindakan terhadap
adanya pemakaian air yang tidak sah. Menyediakan air dalam rangka membantu
memenuhi kebutuhan fasilitas kota seperti untuk penanggulangan bahaya kebakaran,
pemeliharaan taman, dan sebagainya. Lokasi PERUMDA AIR MINUM KOTA
PADANG di jelaskan pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Lokasi PERUMDA AIR MINUM KOTA PADANG

3
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di IPA Ulu Gadut, Limau Manis
Sel., Kec. Pauh, Kota Padang.

Gambar 1.2 Lokasi Tempat PKL

1.5 Jadwal Pelaksanaan PKL


Praktik Kerja Lapangan (PKL) di lakukan pada tanggal 01 November 2022
sampai 30 Desember 2022 atau selama ± 50 hari, yang dilaksanakan di Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Padang (PERUMDA AIR MINUM KOTA PADANG),
dengan waktu kerja yaitu:

Tabel 1.1 Jadwal Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.


No. Hari Jam Masuk Istirahat Jam Pulang

1. Senin 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB


2. Selasa 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB
3. Rabu 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB
4. Kamis 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB
5. Jum’at 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB
6. Sabtu Libur

4
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

2.1 Latar Belakang PERUMDA Air Minum Kota Padang

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Padang (PERUMDA Air Minum
Kota Padang) merupakan salah satu unit usaha milik daerah yang bergerak dalam
distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PERUMDA Air Minum Kota Padang
memiliki banyak pelanggan, dan setiap pelanggan melakukan transaksi setiap bulan
seperti membayar tagihan sesuai golongan tarif. Kegiatan produksi atau pengolahan
air bersih dilakukan PERUMDA Air Minum Kota Padang untuk memenuhi
kebutuhan air bersih seluruh masyarakat Kota Padang.

2.2 Sejarah Perusahaan

Lintasan Sejarah Perusahaan

Dinamika dan perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang,


mengalami berbagai perkembangannya, hal ini tergambar dari lintasan sejarah yang
cukup panjang. Ini semua tercermin dari tahun-tahun penting dan bersejarah.

1897

Pembangunan 6 unit Sumur Bor dengan total kapasitas sebesar 22 liter per
detik yang di bangun oleh pemerintah Kolonial Belanda yang pada waktu itu diberi
nama “Gemeentelejk Waterleiding Bedrijf” atau “Perusahaan Air Kota Padang”.
Pada waktu itu hanya dapat melayani Kantor Pemerintah, Pegawai Pemerintah dan
Kantor Lembaga Sosial Masyarakat.

1957

Mulai dilaksanakan pembangunan Proyek Air Bersih IPA Gunung Pangilun


dengan Sumber Air Baku dari Batang Kuranji dan dengan total kapasitas produksi air
sebesar 250 liter per detik. Biaya Pembangunan Proyek Air Bersih IPA Gunung
Pangilun adalah sebesar Rp. 1,2 Miliar yang di bangun oleh Degremont Perancis dan
proyek tersebut selesai dikerjakan pada Tahun 1968. Lokasi IPA Gunung Pangilun
secara teknis sangat strategis terletak dengan ketinggian lebih kurang 40 meter dari

5
permukaan laut sehingga pendistribusian air ke daerah tujuan pelayanan
dilaksanakan secara gravitasi dan mulai beroperasi pada awal Tahun 1970 dalam
tahap uji coba.

1974

Berdasarkan Perda Kota Padang Nomor 05/PD/1974, tanggal 30 Desember


1974 sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962, Perusahaan Air Kota ini
kemudian berubah status menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Tingkat II Padang,
yang berkedudukan di Jalan Sudirman Nomor 21 Padang.

1985

Pada tahun ini juga dibangun 1 (satu) unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) di
Bukit Pegambiran dengan kapasitas 5 liter per detik dengan daerah tujuan pelayanan
bagi masyarakat yang berdomisili di Komplek Perumahan Nasional (Perumnas)
Pegambiran, dengan dana dari Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang sendiri.

1987

Pada Tahun 1987 dalam upaya peningkatan pelayanan Air Bersih di Kota
Padang pada tahun ini di laksanakan pembangunan Proyek Pengembangan Air
Bersih melalui dua tahapan proyek, yaitu Fase Immediate Measure
Project dan Ground Water Project dengan memanfaatkan Dana Pinjaman dari KFW
Jerman dan Pinjaman Dalam Negeri sebagai Dana Pendamping. Pada
tahap Immediate Measure Project di lakukan pekerjaan Renovasi IPA Gunung
Pangilun dengan meningkatkan kapasitas produksi air dari 250 liter per detik menjadi
500 liter per detik dan melaksanakan perluasan jaringan Perpipaan yaitu dengan
pemasangan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi sepanjang 158 km, dan
Rehabilitasi Jaringan Pipa Lama sepanjang 25,8 km serta penambahan Sambungan
pelanggan baru sebanyak lebih kurang 6.600 Unit Sambungan.

1989

Untuk melayani masyarakat Kecamatan Kuranji dan sekitarnya pada Tahun ini
juga di bangun 1 unit Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) di Guo Kuranji dengan
kapasitas produksi air sebesar 40 liter per detik dengan daerah tujuan pelayanan bagi

6
masyarakat yang berdomisili di daerah Kecamatan Kuranji dan sekitarnya, yang
dibangun dan dibiayai dengan memanfaatkan dana PDAM Kota Padang sendiri.

1991

Untuk melayani masyarakat yang berdomisili di daerah Ulu Gadut


Kecamatan Lubuk Kilangan dan sekitarnya pada tahun ini dibangun 1 (satu) Unit
IPA Ulu Gadut dengan kapasitas produksi sebesar 80 liter per detik yang dibiayai
dengan memanfaatkan bantuan Dana yang bersumber dari APBN melalui Proyek
Kimpraswil dan sumber dana dari PDAM sendiri sebagai dana pendamping.

Sedangkan untuk melayani masyarakat yang berdomisili di Daerah Kecamatan


Bungus Teluk Kabung dan sekitarnya pada tahun 1991 ini juga di lakukan serah
terima Investasi yang dibangun dengan Dana APBN melalui Proyek Departemen
Pekerjaam Umum kepada Pemerintah Daerah Kota Padang dan selanjutnya
diteruskan ke PDAM Kota Padang yaitu berupa 1 (satu) Unit Instalasi Pengolahan
Air (IPA), dengan kapasitas Produksi air sebesar 40 liter per detik dan Pemasangan
Jaringan Perpipaan sepanjang lebih kurang 4 km serta pemasangan Sambungan
Rumah pelanggan baru sebanyak 750 unit sambungan.

1993

Khusus untuk melayani masyarakat yang berdomisili di Daerah Kecamatan


Koto Tangah dan sekitarnya pada tahun ini dibangun 1 (satu) unit Instalasi
Pengolahan Air ( IPA ) Sungai Latung Lubuk Minturun, dengan kapasitas produksi
air sebesar 60 liter per detik dan dengan memanfaatkan Sumber Dana Pinjaman dari
Bank Nagari BPD Sumatera Barat dan Sumber Dana dari PDAM Kota Padang
sendiri sebagai dana pendamping.

Kegiatan pembangunan Fase Groundwater Project yang dilaksanakan mulai


Tahun 1993 sampai dengan Tahun 2005, dilaksanakan pekerjaan :

1. Pembuatan 8 (delapan) unit Sumur Bor dengan kapasitas 143 liter per detik
di daerah Utara dan Selatan Kota Padang.

2. Pembuatan 2 (dua) unit Reservoar dengan kapasitas 3.000 liter per detik.

3. Pembuatan 8 (delapan) unit Rumah Pompa.

4. Pembuatan 2 (dua) unit Warehouse/Workshop.

7
5. Pemasangan Jaringan Pipa Induk sepanjang 52 km.

6. Pemasangan Jaringan Pipa Tertier sepanjang 157,5 km.

7. Rehabilitasi Jaringan Pipa Lama, sepanjang 22,5 km.

8. Pemasangan 17.750 (tujuh belas ribu tujuh ratus lima puluh) unit
Sambungan Rumah pelanggan.

9. Pemasangan 155 (seratus lima puluh lima) unit Kran Umum.

10. Pemasangan 1 (satu) unit Mekanikal dan Elektrikal.

2000

1. Dalam rangka meningkatkan kualitas Produksi Air di IPA Sungai Latung


Lubuk Minturun, pada tahun ini dilakukan Renovasi dan Penyempurnaan
Bangunan IPA dengan kapasitas produksi air 60 liter/detik yang dibangun
pada Tahun 1993, berupa pekerjaan Penggantian 1 (satu) unit Tube Settler
dan penggantian 1(satu) unit Bed Filter dengan memanfaatkan dana PDAM
sendiri. Disamping itu juga dibangun 2 (dua) unit IPA masing-masing dengan
kapasitas produksi air sebesar 20 liter/detik dan 10 liter/detik dengan
memanfaatkan bantuan dana dari Pemerintah Pusat.

2. Pada tahun ini juga dilaksanakan Pekerjaan Rehabilitasi 1 (satu) unit IPA
Gunung Pangilun berupa pekerjaan Penggantian 1 (satu) unit Tube Settler
dan Penggantian Bed Filter dengan memanfaatkan dana PDAM sendiri.

2003

Dalam upaya optimalisasi pelayanan air minum di daerah Ulu Gadut dan
sekitarnya maka Perusahaan melaksanakan Penggantian dan perbaikan ; (a).
1 (satu) unit Komponen Accelator dan (b). Pekerjaan Renovasi 1 (satu) unit Filter di
Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Ulu Gadut-2, dengan memanfaatkan dana PDAM
Kota Padang sendiri.

Sedangkan untuk menunjang pasokan air didaerah pelayanan selatan dan


sekitarnya pada tahun 1991 ini juga di lakukan serah terima Investasi yang dibangun
dengan Dana APBN melalui Proyek Departemen Pekerjaam Umum kepada

8
Pemerintah Daerah Kota Padang dan selanjutnya diteruskan ke PDAM Kota Padang
yaitu berupa 1 (satu) Unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) mini, dengan kapasitas
Produksi air sebesar 20 liter per detik di daerah Jawa Gadut.

2004

Melakukan peningkatan pelayanan terutama di Wilayah Pelayanan Selatan


Kota Padang dan sekitarnya, maka Perusahaan melaksanakan penambahan Kapasitas
Produksi Air sebesar 180 liter/detik dengan cara membangun 1 (satu) Intake di
Sikayan Balumuik di Kecamatan Pauh Kota Padang.

2006

Selama ini kondisi Sarana Instalasi Pengolahan Air di Sungai Latung Lubuk
Minturun yang ada masih terbatas, dan memanfaatkan IPA dengan Sistem
Pengolahan Sederhana, dan pada saat musim hujan dengan tingkat kekeruhan tinggi
Sarana IPA yang ada belum mampu untuk melakukan pengolahan air secara
maksimal selama 24 Jam setiap harinya.

Dari Sarana 3 (tiga) unit Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Mini yang dibangun
pada tahun sebelumnya, masing-masing dengan kapasitas 10 liter perdetik, 20 liter
perdetik dan 60 liter perdetik. Dengan pesatnya perkembangan pembangunan
perumahan di daerah/wilayah utara Kota Padang dan dengan kondisi Sarana dan
Prasarana IPA yang sangat terbatas ternyata belum mampu untuk memenuhi pasokan
air guna melayani kebutuhan air minum di Wilayah tersebut.

Disamping itu dalam rangka Optimalisasi pemanfaatan Unit Instalasi


Pengolahan Air yang sudah dibangun pada tahun-tahun sebelumnya di IPA Sungai
Latung Lubuk Minturun, maka pada tahun ini juga dilaksanakan pembangunan 1
(satu) Unit Instalasi Pengolahan Air-2 ( IPA-2 ) dengan kapasitas produksi sebesar
200 liter perdetik di Lokasi Sungai Latung Lubuk Minturun, dengan dana Baiaya
Pembangunan lebih kurang sebesar Rp. 9,14 Milliar dengan memanfaatkan Sumber
Dana Investasi dari PDAM Kota Padang sendiri.

2007

Dibangun Kantor Wilayah Pelayanan Utara di Jalan Adinegoro Tabing

9
2008

Saat ini kondisi Sarana Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ada di Ulu Gadut
sebagian masih menggunakan Sistem dengan Pengolahan Sederhana, dan pada saat
musim hujan dengan tingkat kekeruhan tinggi Sarana IPA yang ada belum mampu
untuk melakukan pengolahan air secara maksimal selama 24 Jam setiap harinya.

Sebanyak 4 (emtpat) unit Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) Mini di Ulu Gadut
dan Jawa Gadut saat ini masing-masing dengan kapasitas produksi ; 2 (dua) unit IPA
dengan kapasitas produksi @ 40 liter perdetik dan 2 (dua) unit IPA dengan kapasitas
produksi @ 20 liter perdetik yang didukung oleh 1 (satu) unit IPA Jawa Gadut
dengan kapasitas produksi sebesar 20 liter perdetik.

Dengan pesatnya perkembangan pembangunan perumahan di daerah/wilayah


Selatan Kota Padang dan dengan kondisi Sarana dan Prasarana IPA dengan system
Pengolahan Sederhana dan dalam rangka pemenuhan Kuantitas, Kualitas dan
Kontinuitas pasokan air kepada pelanggan dan masyarakat di Daerah Ulu Gadut dan
sekitarnya, maka Perusahaan pada tahun ini melaksanakan Pembangunan 1 (satu)
unit Instalasi Pengolahan Air ( IPA ) dengan kapasitas produksi air sebesar 100 liter
perdetik dengan “Full Treatment System/ FTS”dengan Biaya Pembangunan lebih
kurang sebesar Rp. 5.09 Milliar dengan memanfaatkan Sumber Dana Investasi dari
PDAM Kota Padang sendiri.

2009

PDAM dihantam gempa, IPA Gunung Pangilun rusak, intake Sikayan


Balumuik, dan Ulu Gadut jebol, kantor pusat PDAM roboh, gudang dan intake
Kampung Koto rusak. Kebocoran pipa mencapai 5.000 titik. Program recovery
dilaksanakan, kerusakan bisa teratasi.

Untuk menunjang pelayanan air bersih Pasca Gempa Bumi yang terjadi di
Sumatera Barat khususnya Kota Padang pada tanggal 30 September 2009, PDAM
Kota Padang memperoleh bantuan 1 (satu) unit Mobil Tangki Type Mitshubisi Colt
Diesel FE73 (PSI 10) berikut perlengkapannya (Pompa Air dan Slang Air) dengan
kapasitas Tangki 6.000 liter dari PT (Persero) Bank Mandiri Tbk, dengan nilai
perolehan sebesar Rp. 285.000.000,00 (Dua Ratus Delapan Puluh Lima Ribu
Rupiah).

1
2010

Pada Tahun ini PDAM Kota Padang juga menerima bantuan/hibah Investasi
Sarana dan Prasarana Air Minum berupa Perpipaan sebesar Rp. 2.261.168.000,00
dan Assesories Perpipaan sebesar Rp. 308.352.000,00 serta Peralatan dan
Perlengkapan Kerja Distribusi dalam rangka menunjang pemulihan pelayanan air
bersih Pasca Gempa Bumi 30 September 2009 melalui PT. Brantas Jaya Pertala
dengan Kontrak Pekerjaan Nomor 01/SPK-PENG/BINTEK-PRASKIM/V-2010,
Tanggal 3 Mei 2010, Addendum Kontrak Pekerjaan No. ADD-PENG/BINTEK-
PRASKIM/VI-2010, tanggal 25 Juni 2010.

Selanjutnya pada tahun 2010 ini PDAM Kota Padang juga menerima
bantuan/hibah dari Pemerintah Pusat berupa pengadaan dan pemasangan Jaringan
Perpipaan, Jembatan Pipa dengan nilai perolehan seluruhnya sebesar Rp.
4.806.985.700,00 (Empat Miliar Delapan Ratus Enam Juta Sembilan Ratus Delapan
Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Rupiah).

2010 -2011

Pembangunan intake baru Tanah Taban

2011 - 2012

Pembangunan Kembali Kantor Pusat di Jalan H Agus Salim No. 10 Padang


Pembangunan intake baru Lubuk Paraku.

2013

Pembangunan Intake Ulu Gadut dan Pipa Transmisi serta IPA Lubuk Peraku

2015

Pembangunan IPA Taban untuk menambah kapasitas produksi

2016

Pembangunan IPA Paraku 2 kapasitas 50 L/det

2018

Penyelesaian dan penyerahan Intake palukahan dan IPA IKK Taban ke


PDAM

1
2020

Selesai Pembangunan IPA Palukahan Dan Perubahan Status PDAM Kota


Padang Menjadi Perumda Air Minum Kota Padang

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun yang menjadi visi dan misi Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Padang memiliki Visi dan Misi yaitu sebagai berikut:

1. Visi

" Handal dalam Sistem dan Responsif dalam Pelayanan Air Minum "

2. Misi

a. Meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan melalui optimalisasi


dan efisiensi operasional perusahaan untuk pengembangan pelayanan.
b. Meningkatkan profesionalisme karyawan dengan peningkatan
kompetensi dan lingkungan kerja yang kondusif.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui kehandalan infrastruktur,
pemenuhan persyaratan mutu dan penerapan teknologi terkini.
d. Meningkatkan hubungan yang erat dengan pelanggan dan stakeholder
perusahaan.

1
2.4 Struktur Organisasi Perumda Air Minum Kota Padang.

Struktur organisasi pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang ditunjukkan
dalam Gambar 2.2 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktur organisasi perumda air minum kota Padang.

Unsur Pimpinan adalah Direksi :

1) Direktur Utama
Direktur Utama dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wali Kota Padang
melalui Dewan Pengawas. Direktur Utama PERUMDA AIR MINUM
KOTA PADANG Mempunyai tugas pokok : memimpin, merencanakan,
mengatur, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas PERUMDA AIR MINUM KOTA
PADANG yang meliputi lingkup Bidang Teknik, Bidang Umum, Satuan
pengawasan Intern serta Penelitian, Pengembangan dan Pusat Data
Elektronik.

2) Direktur Bidang Umum


Direktur Bidang Umum dipimpin oleh seorang direktur yang dalam
melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.

1
3) Direktur Bidang Teknik
Direktur Bidang Teknik Dipimpin oleh seorang Direktur yang dalam
melaksanakan tugasnya berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.

2.5 Kegiatan Umum Perusahaan

Sebagai satu-satunya BUMD milik Pemerintah Kota Padang, Perumda Air


Minum Kota Padang selalu melaksanakan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang
merupakan bentuk kepedulian social perusahaan (Corporate Social Resposibility)
kepada masyarakat. Kegiatan tersebut di antaranya:

1. Pemberian Air Gratis kepada masjid dan mushalla selama bulan Ramadhan
2. Program biaya sambungan murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR).
3. Pendistribusian air gratis untuk masyarakat korban bencana.
4. Pembangunan hidrant umum dan kran umum
5. Penyediaan depot air siap minum gratis untuk masyarakat.
6. Pemberian bea siswa
7. Penyerahan hewan kurban kepada masyarakat.
8. Pelayanan tangki air gratis
9. Pembinaan sejumlah cabang olah raga, di antaranya, renang, sepak bola,
tinju, gulat, karet, dll.

1
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Bidang Kerja


Selama melakukan kegiatan PKL di Perusahaan Daerah Air Minum
Kota Padang (PERUMDA AIR MINUM KOTA PADANG) penulis
ditugaskan di bagian Produksi atau Pengolahan Air Bersih di bawah
bimbingan Sonny Efraldo, S.Kom. Shift IV Bagian Produksi dan Pengolahan
Air Bersih. Adapun tugas rutin yang penulis kerjakan pada bagian ini adalah:

1. Mengukur kekeruhan air baku dengan menggunakan turbidimeter.


2. Mengukur konsentrasi PAC dengan menggunakan baume meter.
3. Mengukur sisa chlor.
4. Perawatan unit produksi mulai dari bangunan intake
5. Cipolletti
6. Bak koagulasi
7. Bak flokulasi
8. Bak sedimentasi
9. Bak filtrasi.
10. Desinfeksi
11. Pembongkaran lumpur hasil sedimentasi didalam bak sedimentasi.
12. Pencatatan laporan kualitas dan kuantitas air hasil olahan.
13. Rekapitulasi laporan kualitas dan kauntitas air hasil olahan.

3.2 Pelaksanaan Kerja


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PERUMDA AIR MINUM
KOTA PADANG yang di mulai tanggal 01 November 2022 sampai 30
Desember 2022. Dalam melaksanakan praktik kerja lapangan banyak dibantu
oleh pegawai yang ada di bagian Produksi dan Pengolahan dalam hal
pekerjaan. Berikut kegiatan yang dilaksanakan pada PERUMDA AIR
MINUM KOTA PADANG adalah:

1
1. Mengukur kekeruhan air baku dengan menggunakan turbidimeter.
Pada kegiatan ini pengukuruan NTU (Nephelometric Turbidity Unit)
dengan tujuan untuk menjaga kualitas air yang akan diolah. Dengan
mengukur NTU maka akan diketahui takaran PAC yang akan
ditambahkan ke dalam air yang akan diolah. Pengukuran NTU dilakukan
dengan cara kuvet dibilas dengan menggunakan aquadest kemudian kuvet
diisi dengan sampel hingga garis tanda dan tutup permukaan kuvet bagian
luar dibersihkan dan dikeringkan lalu kuvet dimasukkan kedalam alat
turbidimeter dan ditutup alat turbiditas lalu dihidupkan dan dibaca
turbiditasnya. Untuk proses pengukuran NTU dapat dilihat pada Gambar
3.1.

Gambar 3.1 Mengukur kekeruhan air baku dengan menggunakan turbidimeter.

2. Mengukur konsentrasi PAC dengan menggunakan baume meter.


Mengukur konsentrasi PAC dilakukan setelah PAC telah dicampur
dengan air dan telah melalui proses mixing. Pengukuran konsentrasi PAC
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kadar PAC yang akan
dicampurkan ke air baku yang akan diolah sehingga takarannya sesuai
dengan kondisi air baku yang akan diolah. Alat yang dipakai untuk
pengukuran konsentrasi PAC ini adalah baume meter, dengan cara alat
baume meter dibilas dengan aquadest kemudian dicelupkan kedalam
gelas ukur 1000 ml yang berisi larutan PAC dan dibiarkan sampai alat
tidak bergerak lagi sehingga skala yang terukur pada alat dapat dibaca.
Skala yang terbaca disesuaikan dengan tabel korelasi PAC terhadap
larutan PAC sehingga didapatlah konsentrasi dari larutan PAC yang

1
diambil sebelumnya.
Tabel 3.1 Korelasi PAC
Degree Baume Meter Konsentrasi PAC
( ˚ Be ) (%; w/v)
1,0 1,40
1,5 2,10
2,0 2,80
2,5 3,50
3,0 4,20
3,5 4,75
4,0 5,70
4,5 6,50
5,0 7,30
5,5 8,10
6,0 8,90
6,5 9,60
7,0 10,30
7,5 11,10
8,0 11,90
8,5 12,70
9,0 13,50
9,5 14,35
10,0 15,20

Kegunaan dari PAC adalah sebagai koagulan atau flokulan untuk


menguraikan larutan yang keruh dan menggumpalkan partikel, sehingga
memungkinkan untuk memisah dari medium larutannya. PAC juga dapat
meminimalisasi bahan yang dibutuhkan untuk menetralisasi kandungan
kimia untuk air yang dikonsumsi. Hal ini terjadi karena kandungan basa
yang cukup dapat menambah gugus hidroksil dalam air. Hasilnya,
penurunan pH tidak terlalu drastis.

PAC mempunyai rumus umum kimia:


PAC memiliki dampak korosi yang rendah karena air hasil pengolahan
tidak mengalami penurunan pH yang tajam. Berbeda ketika menggunakan
Alumunium Sulfat. Ini dapat dilihat dari reaksi kimia yang terjadi seperti
berikut.
Alumunium Sulfat
Al2(SO4)3 + 6H2O → Al(OH)3 +6H+
PAC
Al2(OH)5Cl + H2O → 2Al(OH)3 + H+

1
Dari reaksi di atas menunjukkan bahwa pada reaksi hidrolisis, Aluminium
Sulfat dalam air melepas 6 ion H+, namun PAC hanya dilepaskan 1 ion
H+. Ini menyebabkan pH air Aluminium Sulfat bersifat lebih asam
daripada yang menggunakan koagulan PAC .
Semakin asam sebuah sistem, maka kecenderungan terjadinya korosi
lebih besar. Itulah alasan mengapa penggunaan PAC lebih aman.
Kecepatan mengendap yang dihasilkan PAC juga tinggi untuk fluktuasi
yang besar dan flok yang dihasilkan juga lebih padat. Sehingga bisa lebih
mudah menentukan dosis yang tepat, karena gugus aktif aluminat efektif
untuk mengikat koloid.

Untuk pengukuran konsentrasi PAC dapar dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Mengukur konsentrasi PAC dengan menggunakan baume meter.

1
3. Mengukur sisa chlor.
Mengukur sisa klorin atau sisa dari kaporit air yang ada pada bak
reservoir dengan menggunakan chlorine tester. Chlorine tester adalah
sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kadar klorin dalam air
maupun larutan. Untuk pengukuran sisa klor dapat dilihat pada Gambar
3.3

Gambar 3.3 Mengukur sisa chlor.

4. Perawatan unit produksi mulai dari bangunan intake


Intake adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai penyadap atau
penangkap air baku yang berasal dari sumbernya atau
badan air seperti sungai, danau, dan sumber air lainnya. Perawatan
intake dilakukan agar air yang masuk dapat mengalir secara maksimal
dan tidak terjadinya penyumbatan pada intake dikarenakan sampah
atau batu maupun lumpur yang menutupi bangunan intake. Proses
perawatan intake dapat dilihat pada Gambar 3.4

Gambar 3.4 Perawatan unit produksi bangunan intake.

1
5. Cipoletti
Alat Ukur Debit Chipolleti adalah suatu alat ukur debit berdasarkan
peluapan sempurna dengan ambang tipis. Alat ukur Cipoletti ialah alat
ukur yang banyak digunakan pada bangunan pengukur debit. Pintu
ukur Cipoletti dibuat berdasar prinsip aliran melimpah sempurna yaitu
berdasarkan prinsip aliran ambang tajam dengan tebal t < 0,5H
(dimana H merupakan tinggi peluapan) yang muka air hilirnya di
bawah puncak peluap atau pintu air. Alat ukur cipoletti dapat dilihat
pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Cipoletti

6. Bak koagulasi
Secara umum proses koagulasi adalah pembubuhan bahan kimia ke
dalam air baku yang akan diolah dengan maksud agar partikel-
partikel yang susah mengendap dalam air mengalami destabilisasi dan
saling berikatan membentuk flok yang lebih besar dan berat, sehingga
mudah mengendap di bak sedimentasi dan atau bak filtrasi. Untuk
bahan kimia atau bahan koagulan yang dipakai pada proses koagulasi
ini adalah Poly Aluminium Chloride (PAC) sebagai bahan
penjernihan air. Poly Aluminium Chloride (PAC) adalah chemicial
yang banyak dipakai untuk memproduksi air bersih yaitu sebagai
penjernihan air. PAC penjernih air ini merupakan koagulan yang
memiliki banyak keunggulan dibanding Aluminium Sulfat (tawas),
yang juga merupakan koagulan penjernih air. Berikut beberapa
keunggulan Poly Aluminium Chloride.

2
1. Lebih Aman
Pemakaian Poly Aluminium Cloride (PAC) memiliki dampak
korosi yang rendah, hal ini karena air hasil pengolahan tidak
mengalami penurunan pH yang tajam seperti pada penggunaan
Aluminium Sulfat (Tawas).
2. Kualtias dan Biaya
Kualitas air olahan PAC lebih baik selain itu biaya perawatan
pun lebih rendah bila dibanding menggunakan Aluminium
Sulfat (Tawas) sebagai penjernih air.
3. Proses Lebih Cepat
Proses koagulasi dengan Poly Aluminium Chloride (PAC)
berjalan lebih baik sehingga waktunya lebih singkat untuk
bereaksi.
4. Rentang pH
Poly Aluminium Chloride (PAC) mempunyai rentang pH yang
luas (5-9), sedangkan Aluminium Sulfat rentang pH nya (6-8)
5. Konduktivitas Rendah
Kadar Aluminium dan garam yang tersisa di air yang diolah
dengan PAC lebih rendah (daya konduksi rendah) yang akan
menguntungkan pada proses demineralized.
Bak koagulator dapat dilihat pada Gambar 3.6

Gambar 3.6 Bak koagulasi

2
7. Bak flokulasi
Flokulasi adalah proses pembentukan flok pada pengadukan lambat
setelah melalui proses koagulasi untuk meningkatkan saling hubung
antar partikel yang goyah sehingga meningkatkan penyatuannya
(aglomerasi) dan akan mempercepat proses sedimentasi karena flok
yang menyatu tadi akan lebih cepat memgendap dikarenakan
massanya yang lebih berat. Kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar
3.7

Gambar 3.7 Bak Flokulasi

8. Bak sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan padatan yang terkandung
dalam cairan oleh gaya gravitasi. Pada umumnya
proses sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi,
tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan agar menjadi
lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Kegiatan
pada bagian ini adalah membersihkan lumpur yang mengendap pada
tube settler dan plate settler setelah beberapa waktu, kegiatan ini dapat
dilihat pada Gambar 3.8

2
Gambar 3.8 Bak sedimentasi
9. Bak filtrasi.
Bak filtrasi ini merupakan proses terakhir dari proses pengolahan air,
Air yang telah mengalami proses sedimentasi merupakan air yang
sudah bebas dari gumpalan-gumpalan kasar. Gumpalan halus yang tak
bisa diendapkan pada bak sedimentasi akan diproses dalam bak
filtrasi. Bak filtrasi juga butuh perawatan yaitu pencucian atau
pembersihan sisa lumpur hasil dari filter agar filter tidak tersumbat
dan air dapat mengalir dengan lancar dan alat filtrator dapat berfungsi
dengan baik. kegiatan perawatan bak filtrasi ini dapat dilihat pada
Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Bak filtrasi.

2
10. Desinfeksi
Disinfeksi atau menghilangkan kuman dari air minum sangat penting
dilakukan agar kuman tersebut tidak masuk ke dalam tubuh kita.
Desinfeksi sendiri adalah proses pembubuhan/penambahan zat kimia
berupa kaporit yang bertujuan untuk membunuh bakteri-bakteri
pathogen yang terkandung pada air. Proses desinfeksi sebagai salah
satu proses pengolahan air minum dilakukan tepat sebelum air minum
didistribusikan kepada konsumen. Proses desinfeksi dapat dilihat pada
Gambar 3.10

Gambar 3.10 Desinfeksi

2
11. Pembongkaran lumpur hasil sedimentasi didalam bak sedimentasi.
Setelah beberapa bulan atau beberapa tahun maka lumpur yang ada di
dalam bak sedimentasi harus dilekuarkan dan dibersihkan agar bak
sedimentasi kosong dan dapat menampung lumpur hasil sedimentasi
untuk beberapa bulan lagi yang akan datang. Kegiatan ini dapat dilihat
pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Pembongkaran lumpur hasil sedimentasi didalam bak sedimentasi.

12. Pencatatan laporan kualitas dan kuantitas air hasil olahan.


Pencatatan laporan kualitas dan kuantitas air dilakukan dengan
menggunakan komputer, adapun yang di catat adalah seperti jumlah
produksi air per detik, NTU, pH, dan sisa chlor. Kegiatan ini dapat
dilihat pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 Pencatatan laporan kualitas dan kuantitas air hasil olahan.

2
13. Rekapitulasi laporan kualitas dan kauntitas air hasil olahan.
Setelah dicatat di komputer lalu laporan kualitas dan kuantitas air
disalin pada buku laporan kualitas dan kuantitas air. Gambar 3.13

Gambar 3.13 Rekapitulasi laporan kualitas dan kauntitas air hasil olahan.

3.3 Kendala Yang Dihadapi

Selama pelaksanaan PKL praktikan menghadapi kendala-kendala seperti:

1. Alat ukur NTU yang sering bermasalah dan menampilkan hasil ukur yang
tidak sesuai atau tidak efektif.
2. Kurangnya peralatan saat perawatan unit porses produksi air bersih seperti
sikat, selang, dan pompa air yang sering rusak.
3. Pengukuran NTU yang masih menggunakan cara manual, sehingga ketika
musim peghujanan dan air baku sering berubah menjadi keruh atau NTU
yang tinggi, sehingga dapat mengakibatkan keterlambatan pada proses
pembubuhan bahan koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) pada air baku.

3.4 Cara Mengatasi Kendala

1. Mencoba memperbaiki alat ukur NTU (Turbidity Meter) dengan alat


seadanya, dan mencoba menghidupkan ulang Turbidity Meter kembali.
2. Menggunakan peralatan perawatan seadanya.
3. Mengukur NTU sesering mungkin khusus nya pada musim penghujanan yang
sangat sering membuat air baku menjadi keruh.

2
BAB IV
PENUTU
P

4.1 Kesimpulan

Selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada


PERUMDA AIR KOTA PADANG, telah didapatkan banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan tentang sistem kerja pada PERUMDA AIR MINUM KOTA PADANG
khususnya pada produksi dan pengolahan air bersih dengan menggunakan bahan
kimia atau bahan koagulan yaitu Poly Aluminium Chloride (PAC). Dengan demikian
dapat disimpulkan beberapa hal yang di dapatkan dari Praktik Kerja Lapangan
(PKL):

1. Memenuhi syarat mata kuliah Praktik Kerja Lapangan di Universitas


Nahdlatul Ulama Sumatera Barat.
2. Mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di perusahaan. Proses kerja
yang dimaksud adalah produksi air bersih kegiatan umum yang di lakukan
oleh PERUMDA AIR MINUM KOTA PADANG mulai dari memenuhi
kebutuhan air bersih bagi masyarakat secara merata dan berkesinambungan.
3. Memperoleh ilmu yang berkaitan dengan mata kuliah yang selama ini
dipelajari di bangku kuliah. Megetahui hal-hal apa saja yang di butuhkan
untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. Selama melakukan Praktik
Kerja Lapangan, tidak ditemukan kendala yang besar, karna seluruh kendala
dapat diatasi dengan baik, dengan terus berlatih dan adanya komunikasi yang
baik dengan pegawai yang memberikan setiap pekerjaan.

2
4.2 Saran

Berdasarkan pengalaman saat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan


(PKL), ada beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi PERUMDA AIR MINUM
KOTA PADANG dan mahasiswa yang akan melaksanakan PKL selanjutnya sebagai
berikut :

a. Penulis sangat berharap kepada pimpinan Perumda Air Minum Kota Padang
agar dapat memberikan fasilitas berupa APD (Alat Pelindung Diri) kepada
operator guna untuk menjaga keselamatan dan kesehatan operator pada saat
bertugas.
b. Diharapkan kepada operator agar lebih kompak dan kerja sama dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga teciptanya tali
persaudaraan yang erat antar sesama operator.
c. Penulis sangat berharap jika pimpinan Perumda Air Minum Kota Padang
akan menambah fasilitas peralatan pada unit proses produksi atau pengolahan
seperti alat ukur NTU otomatis dan peralatan perawatan pada unit produksi.
d. Diharapkan kepada Perumda Air Minum Kota Padang agar lebih
memperhatikan limbah dari kaporit agar dapat diolah atau di kontrol sehingga
tidak mencemari lingkungan sekitar.
e. Memberikan penugasan kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan PKL
sesuai dengan kemampuan mahasiswa, agar pekerjaan dapat terselesaikan
dengan baik dan benar.
f. Perusahan memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan agar dapat menjalankan tugas dengan baik selama
PKL
g. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
diharapkan menyiapkan berkas terkait syarat pelaksanaan PKL dengan
lengkap, untuk mengindari hal hal yang dapat menghambat pelaksanaan
PKL.
h. Saat melaksanakan PKL, mahasiswa di harapkan dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan penuh bertanggung jawab, dan mematuhi peraturan yang
telah di tetapkan oleh perusahaan untuk menjaga nama baik pribadi dan
Universitas.

2
i. Mahasiswa harus dapat memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, agar
mudah bersosialisasi dengan para pegawai. Mahasiswa juga harus menjalin
hubungan yang baik dengan para pegawai selama melakukan PKL, agar
memperoleh informasi dan pengetahuan yang terkait dalam bidang pekerjaan
yang di lakukan.

2
DAFTAR PUSTAKA

PERUMDA Air Minum Kota Padang, 2022. https://pdampadang.co.id/index.php


Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
PDAM. http://repository.teknokrat.ac.id/2758/4/gabungan.pdf
Poly Aluminium Chloride (PAC) bahan koagulan penjernih
air https://www.eonchemicals.com/artikel/keunggulan-pac-penjernih-air/
KINERJA KOAGULAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC) DALAM
PENJERNIHAN AIR SUNGAI KALIMAS SURABAYA MENJADI AIR BERSIH
https://www.academia.edu/3508597/
KINERJA_KOAGULAN_POLY_ALUMINIU
M_CHLORIDE_PAC_DALAM_PENJERNIHAN_AIR_SUNGAI_KALIMAS_SU
RABAYA_MENJADI_AIR_BERSIH

3
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Balasan Persetujuan Tempat PKL

3
Lampiran 2. Catatan Harian

3
Lampiran 3. Formulir Penilaian Selama PKL

Anda mungkin juga menyukai