LAPORAN
diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Penyehatan yang diampu
oleh Dr. Dra. Rina Marina Masri, MP.
oleh
Roderick Afta A
1606003
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat-Nya,
tugas yang berjudul Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah Sehat telah
selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya.
Tugas ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu lingkungan yang
diampu oleh Ibu Dr. Dra. Rina Marina Masri, MP. Penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Penyusun menyadari, bahwasanya tugas ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran dari Ibu dosen
agar tugas selanjutnya dapat lebih baik.
Penyusun berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat khususnya
untuk penyusun, umumnya untuk seluruh mahasiswa/mahasiswi Universitas
Pendidikan Indonesia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
v
vi
Gambar 4. 12 Denah perencanaan rumah sehat 2 lantai ...... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4. 13 Denah Sanitasi air bersih dan air kotor .......................................... 26
Gambar 4. 14 Denah Kusen Pintu dan jendela ...... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 15 Sketsa penggambaran 3D ............................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.5 Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah, laporan ini bertujuan untuk.
1. Mengetahui perencanaan rumah sehat menggunakan KDB dengan Google
Earth.
2. Mengetahui perencanaan rumah sehat dengan menggunakan Autocad.
3. Mengetahui perencanaan rumah sehat secara 3D dengan menggunakan
Sketchup.
Bab III Metodologi, berisi tentang lokasi, waktu, metode, populasi, sampel,
sampel technique, data primer dan sekunder, instrumen, teknik analisis, kerangka
berpikir, diagram alir.
Bab IV Hasil dan Pembahasan, berisi tentang rumah sehat.
Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi, berisi tentang kesimpulan dari
pembahasan dan saran yang dapat menunjang makalah ini agar lebih baik ke
depannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tata Ruang
1. Ventilasi
4
5
a. Ventilasi harus disesuaikan dengan luas ruangan luas bukaan ventilasi 1m2 atau
minimal 1/9 atau 10% dari luas lantai .
b. Bukaan ventilasi dapat berupa pintu, jendela yang dapat dibuka dan diutup atau
khusus lubang angin tidak sama dengan jalusi.
c. Untuk ventilasi silang dibuat dua bukaan pada dinding yang berhadapan.
Bukaan ventilsi yang paling baik searah dengan arah tiupan angin.
b. Letak rumah yang ideal yang sesuai dengan orientasi matahari dan sesuai
dengan arah angin :
1) Distribusi sinar matahari merata
2) Penyinaran dari jam 08.00-16.00
3) Jenis jendela sebaiknya tembus cahaya
4) Pada arah matahari sebaiknya ada pohon pelindung
3. Lantai
Lantai rumah harus kering dan tidak lembab, karena hal tersebut akan
menimbulkan kekumuhan serta rusaknya komponen-komponen bangunan lainnya.
Hal tersebut terjadi karena kurangnya lapisan lantai yang tidak sesuai dengan
ketentuan. Usaha yang dilakukan agar lantai tersebut tetap kering, bahan yang
sering digunakan dalam pembuatan lantai adalah plur, ubin, batu bata, teraso.
Kejadian seperti lantai menjadi lembab yaitu adanya air dari bawah lantai yang naik
sehingga kalau lantainya tidak kedap air maka air pun akan naik. Bagi rumah yang
memang bukan panggung, ketinggian lantai minimal 10 cm dari pekarangan dan 25
cm dari jalan. Tetapi bagi rumah panggung itu tidak bermasalah karena ketinggian
tidak terbatas sesuai dengan kebutuhan. Di bawah ini adalah susunan/bahan-bahan
untuk tiap jenis lantai :
a. 30 cm diatas lantai
b. 15 cm dibawah lantai
Ada dinding yang memang dikhususkan ukuran tinggi kedap airnya itu adalah
150 cm yaitu KM/WC.
Sehingga dalam menerima beban baik air hujan maupun angin bisa bekerja dengan
baik. Bahan yang sering di gunakan :
a. Injuk
b. Alang-alang
c. Genteng
d. Asbes semen
e. Sirap
f. Seng, dll
Kelengkapan Bangunan
1. WC/Kamar mandi
WC dan kamar mandi luas lantai minimum 3 m2, apabila terpisah: WC luas
lantai minimum 1 (satu) m2, kamar mandi luas lantainya minimum 2 ½ m2.
2. Sumber Air Bersih
Sumber air bersih bisa berupa pancuran atau air kali, air hujan, sumur atau
sumur pompa, PAM dan lain-lain. Penjelasan secara rinci tentang sumber air bersih
dijelaskan dalam bab 3 tentang sumber-sumber air minum.
Dalam penggunaan air mentah, sebelum dikonsumsi/diminum terlebih dahulu
air tersebut harus dilakukan penyaringan agar semua kotoran bisa mengendap.
2. Langit-langit
Agar panas matahari tidak dirasakan langsung, sebaiknya dipasang penutup
atap langit-lagit. Tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 240 cm. Langit-langit
14
berfungsi untuk menyerap panas. Bahan langit-langit dapat berupa papan kayu, atau
anyaman bambu.
ditetapkan. Peraturan dan rambu itu harus ditaati oleh semua pengendara agar
selamat sampai tujuan. Demikian halnya dengan pembangunan rumah yang kita
lakukan, ada peraturan yang mesti ditaati agar keselamatan kita pada saat
menempati dan memfungsikan rumah tersebut bisa terjaga. Selain itu peraturan
yang berkaitan dengan pembangunan rumah tersebut tentunya berusaha
menyeimbangkan bangunan dengan lingkungan alam sekitarnya. Salah satu dari
sekian banyak peraturan yang penting untuk dicermati adalah tentang koefisien
dasar bangunan (KDB).
Persyaratan angka koefisien dasar bangunan (KDB) untuk setiap bangunan
rumah, berfungsi untuk menata kawasan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Karenanya, sebelum membangun atau merenovasi rumah untuk menambah bagian
bangunan, hendaknya diketahui terlebih dahulu berapa angka koefisien dasar
bangunan (KDB) yang diijinkan. Walaupun setiap daerah menetapkan angka
koefisien dasar bangunan (KDB) yang berbeda-beda, secara umum ada 3 kategori
koefisien dasar bangunan (KDB) yang diterapkan.
a. KDB padat dengan angka KDB antara 60%– 100%.
b. KDB sedang dengan angka KDB antara 40%-60%.
c. KDB renggang dengan angka KDB dibawah 40%.
Secara matematis menghitung angka koefisien dasar bangunan (KDB)
bangunan relatif mudah. Hanya saja ada beberapa kasus yang dapat menyulitkan,
seperti perhitungan teras. Apakah teras harus dimasukkan dalam perhitungan?
Menurut Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 441
Tahun 1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, ada beberapa
pertimbangan saat menghitung koefisien dasar bangunan (KDB) bangunan rumah.
Pertimbangan itu diantaranya adalah sebagai berikut:
- Area beratap yang sisi-sisinya dibatasi oleh dinding dengan ketinggian lebih
dari 1,20 m, akan dihitung sepenuhnya sebagai luas dasar bangunan.
- Overstek atap yang melebihi lebar 1,50 m, maka kelebihan luasan mendatar
tersebut dianggap sebagai luas lantai bangunan.
- Teras tidak beratap yang mempunyai tinggi dinding tidak lebih dari 1,20 m di
atas lantai teras, tidak diperhitungkan sebagai luas dasar bangunan.
17
- Mezzanin yang luasnya melebihi 50% dari luas lantai dasar dianggap sebagai
lantai “penuh” sehingga diperhitungkan juga sebagai luas dasar bangunan.
Meskipun sudah ada aturan tentang koefisien dasar bangunan (KDB), masih
banyak yang kurang paham. Hal ini bisa saja dilatar belakangi oleh kurangnya
sosialisasi dan terkesan bersifat teknis sehingga sebagai masyarakat banyak yang
merasa susah jika harus berurusan dengan hal-hal tersebut.
Koefisien dasar bangunan (KDB) merupakan angka koefesien perbandingan
antara luas bangunan lantai dasar dengan luas tanah kavling atau blok peruntukan.
Secara matematis, untuk menentukan angka KDB bangunan rumah dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Luas bangunan lantai dasar
Angka KDB: x 100%
Luas tanah atau blok
3.1 Lokasi
Laporan dengan judul Rumah Sehat ini ditulis di rumah, tepatnya di
Patrakomala RT.02 RW.04 No.4
3.2 Waktu
Laporan dengan judul Rumah Sehat ini ditulis pada hari Rabu, tanggal 13
Desember 2019.
3.3 Metode
Laporan dengan judul Rumah Sehat ini ditulis menggunakan metode deskriptif,
yaitu metode perpustakaan karena penjelasannya menggunakan literatur sebagai
sumbernya.
18
19
Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam laporan ini, yaitu internet
sebagai data tambahan atau data yang melengkapi pembahasan yang dibahas dalam
laporan ini.
3.6 Intrumen
Laporan dengan judul Rumah Sehat ini ditulis menggunakan instrumen atau
alat pengumpulan data, yaitu buku Rekayasa Lingkungan.
Gambar 4. 1 Dekstop
20
21
5. Mulailah mendigit dengan perintah toolbar New Poligon > Beri nama
Bangunan > Ubah stye, color jadi outlined.
22
Gambar 4. 6 Digitasi
7. Cek luas wilayah dengan propertis > Measuements pada arealuas bangunan dan
luas tanah dan catatlah pada buku luasan wilayahnya.
23
8. Menghitung KDB
Dengan rumus:
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟
KDB = x 100
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛
28
DAFTAR PUSTAKA