LAPORAN
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan yang
diampu oleh Dr. Dra. Rina Marina Masri, M.P
Oleh :
OKSY PRIAMITRA JATNIKA
1907934
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini sesuai waktu yang telah
direncanakan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan pengikutnya.
Penyusunan laporan ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu
Lingkungan. Penulis sangat berterima kasih kepada ibu Dr. Dra. Rina Marina
Masri, MP selaku dosen pengampu mata kuliah ini, karena telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan kami.
Laporan ini bukanlah karya yang sempurna, penulis menyadari bahwa
reseume ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iv
DAFTAR GAMBAR
1
2
1.4 Manfaat
1. Supaya mahasiswa khususnya penulis lebih memahami bagaimana
mengidentifikasi rumah-rumah yang dibuat dengan menerapkan aturan
kesehatan.
2. Supaya mahasiswa mengimplementasikan teori maupun pembahasan
prosedur pembuatan rumah sehat.
1.5 Sistem Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, Latar belakang, rumusan masalah, maksud dan
tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, Teori-teori yang berkaitan dengan topik yang
berkaitan.
BAB III METODOLOGI dimana berisi tentang metodologi penulisan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, yang berisikan hasil dari perencanaan
rumah sehat serta tahapan-tahapan dalam perencanaan rumah sehat.
BAB V PENUTUP, yaitu berisikan simpulan dan rekomendasi pada studi kasus
yang ada.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
4
Gambar 1. Ventilasi
Lubang Ventilasi minimal 1/9 luas lantai ruangan. Misalnya luas ruangan 9
m². maka luas ventilasinya minimal 3 m². Manfaat ventilasi yaitu:
a) Terjadinya sirkulasi udara segar dengan udara kotor
b) Menghindari Kelembaban dan pengotoran udara.
angina tidak sama sekkali jalusi. Untuk ventilasi silang dibuat dua bukaan pada
dinding yang berhadapan.
2.2.3 Lantai
Fungsi lantai yaitu harus mampu:
a) Menahan air tanah dan uap basah dari tanah kedalam ruang, sehingga ruang
menjadi basah dan atau lembab.
b) Menahan masuknya binatang melata yang keluar dari tanah (cacing, ular),
dan atau serangga.
2.3 Kelengkapan
2.3.1 WC / Kamar Mandi
Luas minimum kamar mandi 3 m² apabila terpisah luas wc minimum 1 m²
luas kamar mandi 2,5 m².
2.3.2 Sumber Air Minum
1. Penyaringan
13
14
3.5 Instrumen
Makalah dengan judul Merencanakan Rumah Sehat ini disusun menggunakan
instrumen atau alat pengumpulan data, yaitu buku Ilmu Lingkungan. Adapun
pengerjaan rumah sehat menggunakan instrumen antara lain :
a. Perangkat Keras Lapotop
b. Perangkat Lunak Software (AutoCAD, Arcgis, Google Earth Pro,
Microsoft Word)
c. Alat Tulis dan Penunjang Lainnya
3.6 Teknik Analisis
Makalah dengan judul Merencanakan Rumah Sehat ini disusun menggunakan
teknik analisis isi, karena teknik ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami
teks, baik secara objektif, sistematik, dan kuantitatif.
15
Feed Back
Teknik Analisis Mengerti dalam
Materi Pengantar dan penelitian melakukan
secara berkelompok perencanaan rumah
sehat
15
18
3. Zoom lokasi untuk melihat lebih detail spesifikasi dari lokasi perencanaan
4. Mulailah mendigit dengan perintah toolbar New Poligon > Beri nama
Bangunan > Ubah stye, color jadi outlinde.
6. Menghitung KDB
Dengan rumus:
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝐷𝑎𝑠𝑎𝑟
KDB = x 100
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑎ℎ𝑎𝑛
2. Dari menu bar selanjutnya klik New Map sehingga diperoleh tampilan
sebagai berikut
3. Klik blank Map untuk membuat sebuah view baru dengan nama Untitled
Gambar 2. View
4. Klik Add Data, lalu pilih peta yang akan di digitasi.
21
Gambar 5. Georeferencing
b. Membuat Layer
Untuk dapat menyimpan data spasial perlu di buat sebuah layer. Langkah
yang dilakukan adalah :
1. Munculkan catalog pada sisi sebelah kanan
2. Pastikan Folder Connection telah terkoneksi dengan folder destinasi untuk
file digitasi kita
Gambar 6. Catalog
23
3. Klik kanan pada folder destinasi yang telah terkoneksi, lalu pilih new dan
shapefile
c. Membuat Legend
Untuk dapat mengetahui keterangan wara digitasi maka dibuatlah legend.
Tahapan yang diperlukan adalah :
1. Aktifkan view dan sesuaikan ukuran peta pada kertas.
3. Klik layers yang ingin dimunculkan pada legenda, lalu klik next, ok
4. Hasilnya seperti terlihat pada gambar 25.
dari bahasa Belanda yang artinya Peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan suatu
pekerjaan bangunan atau proyek. Dalam arti luas, bestek adalah suatu peraturan
yang mengikat, yang diuraikan sedemikian rupa, terinci, cukup jelas dan mudah
dipahami.
Adapun Gambar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian gambar pra
rencana, serta gambar detail dasar dengan skala yang lebih besar. Gambar bestek
juga terdiri atas lampiran dari uraian syarat-syarat (bestek) pekerjaan. Gambar
bestek terdiri dari :
a) Gambar Situasi.
b) Gambar Denah.
c) Gambar Potongan.
d) Gambar Perspektif.
e) Gambar Rencana Atap.
f) Gambar Detail Konstruksi.
g) Gambar Pelengkap.
1. Site Plan dan Denah
Perkembangan pembangunan perumahan yang semakin gencar baik skala kecil
maupun skala besar membuat daya saing dalam membuat perencanaan site plan
(rencana tapak) semakin ketat demi terbentuknya suatu perumahan yang baik,
sehingga tercipta bangunan yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya.
Secara istilah, pengertian site plan adalah konsep gambaran/ peta rencana
pembagian bangunan/ kavling dengan segala fasilitas penunjangnya termasuk tata
guna lahan dan perencanaan jalan dalam skala batas-batas luas lahan tertentu.
Site plan yang dibuat oleh pengembang perumahan harus menggambarkan
mana saja fasilitas umum dan sosial berikut dengan kavling efektif yang akan
dipasarkan. Biasanya presentase pembagian lahan yang digunakan dalam suatu
kawasan perumahan adalah sebagai berikut:
▪ Maksimal 65% untuk perumahan;
d. Gambar detail kusen pintu dan jendela, furninture jika diinginkan, tanaman,
dan lain-lain untuk melengkapi bangunan.
e. Pastikan setting nearest pada osnap tidak aktif, setting ini dapat membuat
gambar kurang presisi. Bisa dilihat nanti di hasil akhir denah. Kalo setting
ini diaktifkan, biasanya pada beberapa garis akan mempunyai panjang
x,0002 bukan angka genap x,0000.
Note:
a. Garis putus-putus yang ada diberi huruf A dan B adalah garis imaginer
potongan yang gunanya nanti untuk membuat gambar potongan rumah.
Usahakan garis ini mewakili titik-titik dimana dalam pelaksanaan
dilapangan bagian tersebut harus diketahui angka ketinggian (elevasi) dan
ekspose dari struktur. Sebagai contoh:
1) Titik A adalah potongan melintang yang saya maksudkan untuk
meng-ekspose ujung dari rangka atap. Akan lebih mudah kalau
siteplan (tampak atap) dibuat terlebih dahulu kemudian tinggal
ditarik dari titik tengahnya.
2) Titik B untuk melihat perbedaan elevasi antara ruang tidur dan
kamar mandi (pada gambar terpaut 5cm) dan perletakan antara ujung
dinding dengan rangka atap.
b. Usahakan tiap ruang terutama kamar mandi dan kamar tidur ada bukaan
(jendela). Biasanya untuk kamar tidur memakai jendela besar dan kamar
mandi jendela kecil (boven).
c. Perhatikan skema sirkulasi gerak yang gunanya untuk meletakkan
perabotan rumah. Usahakan perabotan interior yang akan digambar juga
bisa diaplikasikan, jadi ukuran perabotan seharusnya sesuai kondisi riil yang
ada dan perlu diperhatikan betul perletakkannya.
d. Kusen-kusan ruangan (kamar tidur dan kamar mandi) usahakan membuka
kedalam, agar bila nanti dalam aplikasi, bila pintu tidak dipakai tidak
mengganggu garis servis.
e. Untuk kamar mandi, jika direncanakan menggunakan bak mandi, usahakan
wc berada disebelah kiri dan bak mandi di sebelah kanan.
30
Gambar dibawah adalah bagian2 command yang saya pakai. Disini saya pakai
satuan cm, jadi 1unit digambar = 1cm di lapangan. Contohnya pada tebal dinding
(standar umum adalah 15cm) saya pakai 15 unit. Dan satuan ini bisa berubah2
tergantung anda. Jadi bisa ditulis 150 atau 1,5. Tapi pastikan satuan tersebut
konsisten dari awal gambar sampai akhir. Tinggal tentukan saja mana yang paling
sesuai.
4. Tahapan selanjutnya adalah membuat tampak depan.
Tahapan:
a. Offset garis tepi dinding selebar 70cm keluar (dari 1a ke 1b).
b. Tentukan elevasi 0.00 rencana (nantinya ini adalah ketinggian lantai kamar
tidur dan ruang tamu –cek kembali gambar denah-)
c. Kemudian copy kan garis 0.00 ke atas setinggi lisplank (ujung bawah atap).
Untuk rumah kecil biasanya sekitar 3-3,2m. Rumah yang lebih besar bisa
3,5-4m [sesuaikan dengan proposi antara lebar dan tinggi bangunan]
d. Tarik garis pertemuan antara garis 3 & 1b sebesar 30°. Sudut ini juga hasil
perkiraan, sedang angka yang umum dipakai antara 30-45°.
Konsekwensinya, makin rendah kemiringannya makin rentan terhadap
tampias (air hujan yang masuk di sela-sela genteng), sedang kalau makin
curam maka struktur atap dan luasan atap juga makin membengkak yang
artinya biaya konstruksi ikut bertambah.
e. Dari titik pertemuan garis 4, tarik ke kanan (garis 5) dan didapatkanlah
tinggi kerpus (pertemuan atap).
f. Kemudian gunakan garis 1b untuk membuat siteplan (gambar denah pojok
atas).
g. Untuk membuat garis imaginer tanah, copy garis 0.00 ke bawah sebesar
20cm kemudian offset 5cm.
Tips:
a. Untuk mempermudah membuat garis bantu, dapat dipakai xline.
b. Untuk memberi corak (fill) atap dan batu alam, gunakan hatch dan atur
skalanya sehingga nampak proporsional.
31
5. Denah sanitasi (jaringan air bersih, air kotor, detail septictank, detail bak
tandon)
Catatan:
a. Hal pertama yang harus di prioritaskan adalah jaringan air kotor lebih
dahulu, baru kemudian diikuti jaringan air bersih.
b. Untuk air kotor, jika tidak ada ketentuan khusus dari pengembang
perumahan, usahakan letak septictank sedekat mungkin dengan wc.
c. Hampir sama dengan septictank, jika oleh developer diharuskan, maka
wajib dibangun pula sumur resapan.
d. Jika ternyata di lokasi tidak bisa dibangun sumur, maka perlu dibuat bak
tandon (ground tank) yang berfungsi untuk menampung air dari perusahaan
air minum (misal PDAM).
e. Untuk air bersih, usahakan jarak antara sumber air (sumur/bak tandon)
sependek mungkin. Dan kalau ternyata dari rencana air kotor menghasilkan
jarak yang lumayan jauh, ya mau gimana lagi.
f. Untuk dimensi saluran pipa yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Air kotor limbah padat : 6” – 10”
2) Air kotor limbah cair : 1” – 3”
3) Air bersih : 3/4” – 1”
Berikut detail gambar septictank, sumur resapan dan bak tandon.
a. Untuk sumur resapan dimensi yang digunakan yaitu 4 x 1 x 7.5 m
kedalamannya ini diasumsikan telah sesuaikan dengan muka air tanah di
lapangan.
b. Ukuran septictank dan bak tandon di bawah biasanya digunakan untuk
kapasitas 4-6 orang. Bila ternyata penghuni rumah lebih besar, ukuran juga
dibesarkan sesuai kebutuhan. Untuk dimensi septictank yang digunakan
yaitu 2 m x 1,6 m x 1 m.
c. Untuk dimensi bak tandon sendiri yang digunakan yaitu berkapasitas 1 m3
atau 1000 L. mengingat kebutuhan di rumah yang di huni 4- 6 orang dalam
rumah tersebut
6. Finishing gambar
32
Buatlah sebuah kop, misal seperti contoh dibawah, kemudian jadikan block.
Keuntungan menggunakan block adalah jika nanti ada kerjaan gambar yang
lain, anda cuma perlu mengganti data satu kop, dan kop lainnya akan mengganti
semua. Field yang tidak diikutkan adalah judul gambar dan nomer lembar.
Caranya, pilih semua item, kemudian ketik block > enter. Maka akan muncul
tampilan seperti di bawah. Lalu isikan nama block dan centang open in block editor.
Lalu akan muncul tampilan seperti ini, gantilah field dalam kop, dan sesuaikan
dengan kebutuhan. Semua komponen dalam block ini anggap saja komponen statik,
yang artinya dia akan sama disemua kop.
setelah itu klik close block editor dan kita kembali lagi di tab “model”. Kemudian
tempatkan sebuah “text” di field “judul gambar” dan “no. lembar”.
Setelah kop gambar selesai, kemudian copy sesuai kebutuhan dan tempatkan
gambar di tiap-tiap kop, lalu edit semua komponen dinamis tadi.
Kemudian aktifkan layout 1 dengan cara meng-klik kiri pada tab layout1.
Sesuaikan kop dengan skala gambar. Misal masteran yang kita buat tadi untuk
ukuran 1:100, maka untuk gambar dengan skala 1:20 cukup block kop tadi di scala
0,2. Dst.
muncul tab baru lagi dengan nama layout2. Copykan sebanyak jumlah halaman
yang ada pada gambar.
Ulangi setting viewport (seperti langkah di atas barusan) untuk layout 2,3,4 dst.
Setting a100 tadi hanya berlaku untuk gambar dengan skala 1:100. Untuk skala
yang lain, silakan buat sendiri. Misal untuk detail pondasi menggunakan 1:20, maka
settingan di “add scala” adalah 1paper unit = 0,2 drawing unit.
Lalu publish selected layouts. Lalu muncul jendela seperti di bawah ini.
Sesaat kemudian akan muncul jendela PDFCreator, tekan saja tombol wait and
collect.
Tunggu sesaat sampai semua document terkumpulkan dengan lengkap.
Cek semua layout nya, apakah ada yang terlewat atau urutannya tidak benar.
Ada kalanya urutannya menjadi kacau, jika sepeti ini gunakan perintah move up/
move down (lingkaran merah besar).
Setelah yakin benar urutan dan jumlah layoutnya, click tombol combine all,
kemudian computer akan bekerja untuk sesaat, dan muncullah 1 layout baru dengan
ukuran yang gede dan tambahan 1 pada file namenya. Kemudian tekan tombol print
> save dan arahkan ke folder yang di inginkan.
4.4. Penggambaran Desain Rumah 3D di Software Sketchup
Google SketchUp adalah program grafis 3D buatan Google yang bisa di
pakai secara bebas tanpa biaya sepeserpun alias 'freeware'. Walaupun gratis tetapi
aplikasi yang satu ini bisa disetarakan dengan aplikasi 3D yang lain, bahkan
Google SketchUp lebih mudah dipelajari dari pada aplikasi 3D yang lainnya.
Cukup untuk pengenalannya, sekarang waktunya untuk terjun langsung ke
aplikasinya.
1. Menjalankan program SketchUp
Untuk menjalankan Program scethup, langkah pertama adalah mengoperasikan
Program Window, setelah system operasi windows yang kita gunakan aktif, barulah
masuk ke program scethup dengan cara Klik Tombol Start – All Program – Google
SketchUp Pro 2021 – Google SketchUp Pro 2021. Pada saat awal menjalankan
program, akan muncul jendela sebagai berikut.
34
Cara membuatnya,
a. Buatlah sebuah persegi dengan ukuran 12 x 9 meter, caranya: klik rectangle,
lalu klik pada titik pertama (terserah dimana saja), lalu masukkan nilai 12,9
(lihat pada distance yang terletak pada bagian bawah lembar kerja)dan enter.
,(koma) berfungsi sebagai pemisah antara panjang dan lebar.
b. Kemudian offset sepanjang 15 cm (lebar dinding pada umumnya). Caranya:
klik offset, lalu klik pada persegi yang akan di offset, lalu drag persegi
tersebut kedalam(jangan diklik dulu), masukkan nilai lebar dinding lalu
enter.
c. Lalu, buatlah sebuah persegi untuk kamar, dengan ukuran yang sudah di
tentukan pada gambar di atas, yaitu 4 x 4 m (kamar tidur utama), 3 x 3 (
kamar tidur anak). Offset keseluruhan dari persegi tersebut sepanjang 15
cm, atau di dalam skecthup = 0.15
d. Untuk membuat dinding wc dan pemisah antara dapur dan ruang makan,
buatlah terlebih dahulu sebuah garis sepanjang 2 m dari dinding untuk
mententukan panjang .
b. Buatlah sebuah garis tegak lurus pada tengah garis yang telah kita buat tadi
sepanjang 2 meter. Garis ini berfungsi sebagai garis bantu untuk
menyelsessaikan gambar pada tahap berikutnya.
c. Kemudian gunakan protractor yang terdapat pada tools > protractor untuk
menentukan kemiringan atap rumah. Caranya, klik protractor. Kemudian
klik pada ujung sebelah kiri gambar (biasanya protractornya berwarna
merah, tetapi jika warna merah tidak berhasil, coba dengan warna hijau
ataupun biru)
d. Lalu geser mouse keatas, biarkan saja begitu dan jangan di klik dulu lalu
masukkan nilai kemiringan sudut atap = 30 derajat, enter. Perhatikan baik-
baik, garis yang telah kita buat tadi telah membentuk segitiga siku-siku.
Sekarang gambar ia menggunakan line, Lalu, hapuslah garis bantu
kemiringan dan tegak lurus yang tadi, dan buatlah sebuah garis dengan titik
awal pada ujung atap.
e. Kemudian buatlah dua buah garis tegak lurus pada kedua ujung atap. Lalu,
satukan kedua ujung garis. Jika sudah, lakukan hal yang sama pada atap
yang sebelah kanan.
5.1 Kesimpulan
Rumah sehat adalah bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
sepe rti memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah
dan air limbah, ventilasi yang baik, dan kepadatan hunia rumah yang sesuai.
Tata ruang yang sangat penting dalam perencanaan rumah sehat yaitu sebagai
berikut:
1. Ventilasi
2. Pencahayaan Alami
3. Lantai
4. Dinding
5. Langit-langit
6. Atap
Adapun Komponen yang harus dimiliki dalam rumah sehat diantaranya yaitu:
1. Kamar Mandi/WC
2. Sumber Air Minum
3. Tempat Sampah
4. Pengaliran Air Hujan
5. Perencanaan Ruang
6. Skema Hubungan Ruang
5.2 Saran
Rumah sehat adalah rumah yang sangat penting bagi kehidupan manusia
dimuka bumi ini sehingga manusia harus mempertimbangkan dikala pembuatan
rumah agar hidup terhindar dari segala penyakit yang membahayakan bagi
keluarga.
39
DAFTAR PUSTAKA
Anita. 2018. Modul Rumah Sehat Kementrian Pekerjaan Umum. Dapat diakses
pada: http://puskim.pu.go.id/wp-content/uploads/2018/04/modul-rumah-
sehat-redesign.pdf
Marina,R. 2019. Ilmu Lingkungan. Departemen Pendidikan Teknik Sipil Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruaan Universitas Pendidikan Indonesia:
Bandung.