NAMA DOSEN :
Agus Basri Saptono, S.T., M.T
Dengan
NAMA MAHASISWA :
Octaf Viorri
NIM. MAHASISWA :
1923201003
PRODI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
LANCANG KUNING
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT, berkat rahmat dan karunianya
Laporan Perencaana Puskesmas, yang berada di pusat kota Pekanbaru, Riau dapat selesai
Mengenai penulisan laporan ini, saya berterima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah Studio Desain Arsitektur 2 karena bimbingan dan bantuannya sehingga laporan
Semoga hasil dari penyusunan dan pelaksanaan kegiatan belajar ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penyusun. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dalam penulisan, mohon kritik dan saran untuk laporan kedepannya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB 2.........................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................5
BAB 3.........................................................................................................................................9
STUDI EMPIRIS.......................................................................................................................9
iii
3.4. Foto Setiap Ruang Puskesmas......................................................................................11
BAB 4...................................................................................................................................22
4. Kondisi Tanah......................................................................................................................28
5. Orientasi Tapak....................................................................................................................30
iv
6. Karakter Lingkungan Di Dalam dan Di luar Tapak.............................................................32
9.1. Listrik............................................................................................................................36
BAB 5......................................................................................................................................38
DESKRIPSI PROYEK.............................................................................................................38
v
BAB 6......................................................................................................................................41
6.3.4. Analisis Sistem Utilitas (Air Bersih, Air Kotor, Listrik, Penghawaan dll)...........57
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iii
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Kota Pekanbaru adalah ibu kota dari provinsi Riau, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987 Daerah Kota Pekanbaru
diperluas dari ± 62,96 Km² menjadi ± 446,50 Km², terdiri dari 8 Kecamatan dan 45
Kelurahan/Desa. Dari hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN Tk. I Riau
maka ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Km². Dengan
meningkatnya kegiatan dan pembangunan di kota Pekanbaru maka dibentuk kecamatan
baru pada Perda kota Pekanbaru No. 4 tahun 2003 menjadi 12 kecamatan dan 58
kelurahan. Kemudian pada tahun 2020 Wali Kota Pekanbaru meresmikan pemekaran
yang bertujuan suatu bentuk investasi pembangunan dan jumlah penduduk yang cukup
tinggi, perekonomian dan pembangunan infrastruktur yang memadai, pemekaran itu
terdapat pada Perda kota Pekanbaru No. 10 tahun 2019 menjadi 15 kecamatan dan 83
kelurahan.
1
Peningkatan peralatan saja tidak cukup, tetapi juga memerlukan menajemen selanjutnya
yang lebih baik, maka keperluan sistem informasi yang dapat menunjang menajemen
tersebut agar terciptanya kesesuaian yang diperlukan. Tidak mungkin menajemen akan
berjalan dengan lancar tanpa didukung dengan sistem informasi yang sesuai dan baik
( serbaguana HBS dan Listiani H, 2008), sistem informasi di puskesmas telah
berkembang diberbagai jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Indonesia dimana
salah satu bentuknya adalah Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) yang
bertujuan untuk mendukung pengelolaan data dan informasi di puskesmas.
2
c. Bagaimana merancangan puskesmas yang nyaman dengan penghawaan yang hemat
energi.
Batasan masalah bertujuan untuk menghindari penafsiran yang luas agar tidak keluar dari
identifikasi masalah antara lain:
3
1.6. Strategi/Pola Pemikiran
1.3.Identifikasi
Masalah 1.1.Latar Belakang
1.2.Maksud dan Tujuan
1.4.Batasan Masalah
Topik dan Tema
Data
Analisa Konsep
Desain
4
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Puskesmas yaitu suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh terpadu yang berkesinambungan pada suatu
masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
5
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Jumlah dan jenis ruang di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu ditentukan melalui
analisis kebutuhan ruang berdasarkan pelayanan yang diselenggarakan dan ketersediaan
sumber daya. dibawah ini menunjukkan fungsi Ruang minimal di Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu, sebagai berikut berikut:
1. Ruang kantor
a. Ruang Administrasi.
b. Ruang Kantor Karyawan.
c. Ruang kepala Puskesmas.
d. Ruang Rapat.
2. Ruang Pelayanan
a. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medis.
b. Ruang Pemeriksaan Umum.
c. Ruang Tindak dan Gawat Darurat.
d. Ruang KIA, KB dan Imunisasi.
e. Ruang Pemeriksaan Khusus.
f. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut.
6
g. Ruang Komunikasi Informasi dan Edukasi.
h. Ruang Farmasi.
i. Ruang Persalinan.
j. Ruang Rawat Pasca Persalinan.
k. Ruang Laboraturium.
3. Ruang Penunjang
a. Ruang Tunggu .
b. Ruang ASI.
c. Ruang Sterilisasi.
d. Ruang Linen.
e. Ruang Dapur/Pantry.
f. Gudang Umum.
g. KM/WC.
h. Rumah Dinas.
i. Parkir Kendaraan Roda 2 dan 4.
1. Arsitektur Bioklimatik
7
2. Prinsip Desain Arsitektur Bioklimatik
Memperhatikan ventilas.
a. Penentuan Core.
b. Menentukan Orientasi Matahari.
c. Menentukan Bukaan Jendela.
d. Menentukan Balkon.
e. Membuat ruang Transisional.
f. Desain Pada Dinding.
g. Hubungan Terhadap Landscape.
h. Menggunakan Alat Pembayang Pasif.
i. Penyekat Panas Pada Lantai.
8
BAB 3
STUDI EMPIRIS
9
3.2. Denah Lantai 1
10
3.4. Foto Setiap Ruang Puskesmas
Gambar 3.4.5. Ruang Gigi dan Mulut Gambar 3.4.6. Ruang Persalinan
11
Gambar 3.4.7. Ruang Apotek Gambar 3.4.8. Gudang Obat
13
Gambar 3.4.21. Gudang ATK Gambar 3.4.22. Ruang Umum
14
Gambar 3.4.25. Musholla Gambar 3.4.26. Gudang Alkes
15
3.5. Struktur Organisasi
16
3.6. Jumlah Tenaga Kerja
17
Total jumlah pegawai puskesmas rawat inap muara
35 orang
fajar
No Waktu Jumlah
1 Per Hari 60 – 70 Pasien
2 Per Minggu 360 – 420 Pasien
3 Per Bulan 1440 – 1680
4 Per Tahun 17280 – 20160
18
yang positif Covid 19 maka puskesmas memberikan rujukan ke pada rumah
sakit terdekat yang melayani rawat inap pada pasien Covid 19.
19
3.9. PROGRAM RUANG DAN BESARANNYA
LANTAI4.1
20
2
10 Ruang Apotek Lemari Obat Kayu 2
( 3mx2,5m ) Lemari Obat Kaca 1
Rak Obat Kayu 4 Rak 2
Rak Obat Kayu Kaca 2
Kursi Kerja 2
Meja ½ Biro 1
Stabilisator 1
Lemari Kecil 2 Laci 1
Kulkas Obat 1
11 Ruang Piket Lemari 1
( 3,5mx2,5m ) Meja ½ b Biro 1
Kursi 2
Laci Kecil 2 Laci 1
12 Gudang Obat Meja ½ Biro 1
( 3mx3m ) Rak Kayu 1
13 Ruang Kasur Pasien 1
Konsultasi/Pojok Asi Meja 1
( 3,5mx3m ) Kursi 4
14 Ruang Umum Kasur Pasien 1
( 3,5mx3m ) Lemari Alat 1
Meja Instrument 1
15 Ruang TB Kasur Periksa 1
( 3,5mx3m ) Meja ½ Biro 1
Kursi 2
Lemari Kaca 1
Lemari File Laci Besi 1
Wastafel 1
Tong Sampah 1
16 Ruang KIA/KB Meja ½ Biro 1
( 4,5mx3m ) Kursi 2
Lemari Kaca 1
Lemari File Laci Besi 1
Wastafel 1
Tong Sampah 1
17 Gudang ATK Meja ½ Biro 1
( 4mx3m ) Lemari Kayu 1
Kursi 1
18 Toilet Wanita Bak Mandi 1
( 1,5mx3m ) Closet Jongkok 1
19 Toilet Pria Bak Mandi 1
( 2mx3m ) Closet Jongkok 1
LANTAI 2
21
No Nama dan
Fasilitas ruang Jumlah
besaran ruang
1 Aula Kursi Panjang 5
(9,5m x 4m ) Meja Panjang 1
2 Ruang kepala Kursi Sofa 1 Set
puskesmas Meja Kerja 1
(6m x 4,5m ) Kusi Putar 1
Lemari Buku 1
Lemari Brangkas 1
3 Toilet kapus Bak Mandi 1
(1,5m x1,5m ) Closet Jongkok 1
4 Ruang tata usaha Meja ½ Biro 5
(6m x 3,5m ) Kursi Kerja 4
Kursi Putar 1
Lemari File Besi 1
Rak File Kayu 3
Lemari File Kayu Kaca 2
Tong Sampah 1
5 Toilet TU Bak Mandi 1
( 2,5m x 1,5m ) Closet Jongkok 1
6 Ruang rawat inap Lemari Laci Kecil 1
(8m x 4,5m ) Kasur Pasien 3
Tiang Infus 2
Meja ½ Biro 2
Kursi 2
7 Ruang promkes/ Lemari File 1
kesling/gizi Meja ½ Biro 5
(3,5m x 3,5m ) Kursi 5
8 Musholla
Rak Al-Qur’an 1
(4,5m x 3,5m )
9 Gudang gizi Meja ½ Biro 1
(3m x 4m ) Kursi 2
10 Gudang ALKES Lemari Kaca 1
(1,5m x 3m ) Rak Besi 1
11 Dapur Wastafel 1
(1,5m x 3m ) Rak Kaca 1
Dispencer 1
12 Ruang vaksin
Lemari Kaca 1
(1,5m x 3m )
13 Toilet wanita Bak Mandi 1
(1,5m x 2m ) Closet Jongkok 1
14 Toilet pria Bak Mandi 1
(2m x 2m ) Closet Jongkok 1
15 Toilet rawat inap Bak Mandi 1
(1,5m x 2m ) Closet Jongkok 1
22
BAB 4
DATA SURVEY LINGKUNGAN DAN TAPAK
23
1.2. Lingkup Kota (peta RUTRK )
Pembagian wilayah pengembangan di Kota Pekanbaru yang saya analisa pata area
Wilayah Pengembanan ( WP – V ) yaitu Kecamatan Payung Sekaki.
24
2. Batas-Batas dan Dimensi Tapak
25
Sebelah Selatan : Rumah warga.
26
2.2. Ukuran Tapak dan Luasan Tapak
27
3. Aksesibilitas dan Jejak Tapak
28
4.8. Di dalam Tapak
Keadaan kendaraan atau pedestrian di dalam tapak tidak ada, karena keadan
tapak yang merupakan lapangan tanah kosong.
4. Kondisi Tanah
29
Potongan Horizontal
Potongan Vertikal
Gambar
4.2 Jenis Tanah dalam 4.10. Gambar Sketsa Kontur Tapak
Tapak
Kondisi tanah pada tapak sudah melakukan penimbunan dan pengerasan
tanah, namun jenis tanah didasar tapak merupakan jenis tanah rawa / berair.
30
4.3. Kondisi Kedalaman Air Tanah
-
4.4. Drainase dalam Tapak.
Drainase pada tapak berada di arah utara dan barat pada tapak.
5. Orientasi Tapak
31
Gambar 4.13. Gambar Orientasi Matahari
32
6. Karakter Lingkungan Di Dalam dan Di luar Tapak
Suasana pada area sekitar tapak saat siang hari cukup ramai karena banyak aktifitas
kendaraan pribadi dan umum karena disekitar tapak ada ruko dan tempat jual beli
barang bekas dan jalan didepan tapak merupakan penghubung antara JL. Jendral dan
JL. Durian. Sedangkan malam hari suasana tenang karena banyak aktifitas didalam
rumah untuk beristirahat.
33
Gambar 4.17. Gambar Suasana dan Watak Perilaku
a. Pohon kelapa
34
8. Peraturan Tata Bangunan (regulasi)
KDB = 50-80 %, pada lokasi tapak digunakan KDB = 60%, maka luas lantai dasar
bangunan yang diizinkan adalah:
35
KLB = 0,50-1,60 , pada lokasi tapak digunakan KDB = 1,20, maka total luasan bangunan
yang diizinkan adalah:
36
8.3. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Pada lokasi tapak GSB yang diizinkan untuk mendirikan bangunan adalah:
9.1. Listrik
37
9.2. Air Bersih
Tidak ada
38
BAB 5
DESKRIPSI PROYEK
39
5.5 Tema Proyek : Bioklimatik
KDB = 50-80 %, pada lokasi tapak digunakan KDB = 60%, maka luas lantai dasar
bangunan yang diizinkan adalah:
40
5.10 Koefisien Lahan Bangunan
KLB = 0,50-1,60 , pada lokasi tapak digunakan KDB = 1,20, maka total luasan bangunan
yang diizinkan adalah:
41
BAB 6
1) Sebagai dokter
2) Sebagai seorang pemimpin
Kegiatan pokok:
42
6) Mengadakan koordinasi dengan lintas sektoral dalam upaya pembangunan
kesehatan diwilayah kerja Puskesmas.
7) Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
8) Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh staf
Puskesmas.
9) Melaporkan hasil kegiatan program ke Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
baik berupa laporan khusus ataupun laporan rutin
10) Membina petugas dalam meningkatkan mutu pelayanan.
11) Melakukan supervisi dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas, Pustu,
PKD, Puskesling, Posyandu dan di masyarakat.
12) Sebegai Dokter (fungsional) melaksanakan tugas melayanin pemeriksaan
dan pengobatan pasien Puskesmas.
13) Memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan.
43
2) Membuat penyelesaian proyek di DinKes Kab/kota
3) Pembuatan baleho kegiatan program
4) Persiapan ruang rapat/ pertemuan dalam kegiatan program
5) Membuat surat undangan kegiatan program
Fungsi :
⁃UKP
Tugas pokok UKP :
Kegiatan pokok :
44
⁃Kefarmasian
Tugas pokok :
Kegiatan pokok :
⁃Laboratorium
Tugas pokok :
Fungsi :
Kegiatan pokok :
45
3) Bertanggung jawab terhadap kebersihan, kerapian dan kenyamanan
ruang laboratorium.
4) Bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan labortorium.
5) Memastikan pelaksanaan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur dan
instruksi kerja.
6) Mengusulkan sarana dan prasarana terkait kebutuhan pelayanan
laboratorium.
7) Koordinasi dengan unit lain untuk kelancaran pelayanan laboratorium.
8) Menerima rujukan laboratorium daari rujukan swata.
9) Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta melaporkan
kegiatan pelayanan laboratorium ke koordinator Puskesmas.
⁃Poli umum
Tugas pokok :
Fungsi :
Kegiatan pokok :
⁃Poli Gigi
46
Tugas pokok :
Fungsi :
Kegiatan pokok :
⁃Poli KIA/KB/persalinan
Tugas pokok :
Fungsi :
47
adminstrasi, kebersihan, kenyamanan, serta kebersihan dan kesterilan
alat Poli KIA/KB/persalinan.
7) Mengusulkan sarana dan prasarana terkait kebutuhan pelayanan Poli
KIA/KB/persalinan.
8) Melaksanakan sistem rujukan internal maupun rujukan eksternal.
9) Merencanakan,melaksankan, dan mengevaluasi serta melaporkan
kegiatan Poli KIA/KB/persalinan ke kepala Puskesmas.
Tugas pokok :
Fungsi :
Kegiatan pokok :
b. Pasien / Pengunjung
48
1) Anak anak
2) Remaja
3) Dewasa
4) Lansia
5) Disabilitas
6) Ibu hamil
c. Pengunjung
49
2. Aktivitas Pasien
1) Secara Umum
50
Gambar 6.4. Gambar Akivitas Pasien Rawat Jalan
4) Pasien Gawat Darurat
c. Aktivitas Pengunjung
51
6.2 Aspek Tapak
6.2.1 Analisis Regulasi
a. Koefisien Dasar Bangunan
KDB = 50-80 %, pada lokasi tapak digunakan KDB = 60%, maka luas lantai dasar
bangunan yang diizinkan adalah:
52
KLB = 0,50-1,60 , pada lokasi tapak digunakan KDB = 1,20, maka total luasan bangunan
yang diizinkan adalah:
Pada lokasi tapak GSB yang diizinkan untuk mendirikan bangunan fasilitas Kesehatan
adalah:
53
6.2.2 Analisis Potensi Lingkungan dan Tapak
1. Analisis Klimatologi
a. Matahari
Keadaan tapak yang bagian bentang lebar yang menghadap matahari
pagi da sore, yang mengharuskan untuk memanfaatkan vegetasi yang
ada dan memberikan sun sheding.
b. Angin
Angin berhembus dari utara ke selatan dengan memposisikan bangunan
bagian bentang lebar dominan menghadap ke Selatan/Utara, agar
penghawaan sejuk.
2. Analisa View
a. View dari luar ke dalam tapak
Keadaan tapak yang berada disebelah jalan yang menghubungkan 2 jalan
besar, yang memungkinkan untuk memberikan kesan bangunan yang
baik.
54
6.2.3 Tanggapan Terhadap Rancangan Tapak
1. TanggapanAnalisis Klimatologi
a. Matahari
Dalam sebuah proses perancangan sebuah bangunan harus
memperhatikan arah orientasi matahari agar menghindari panas
langsung dari matahari. Maka memposisikan bangunan kearah utara
dan selatan, sehingga yang terkena matahari langsung hanya bidang
yang terkecil pada bangunan. Namun, jika bangunan yang memiliki
bentang lebar yang terkena matahari langsung maka diberi sun sheding
agar mengurangi panas yang masuk ke bangunan.
b. Angin
Dalam proses perancangan sebuah bangunan harus memanfaatkan
kondisi angin yang berhembus dari utara ke selatan dengan
memposisikan bangunan bagian bentang lebar dominan menghadap ke
Selatan/Utara, dengan memberikan bukaan yang besar sehingga
memberikan penghawaan alami yang dapat membuat ruang dalam
bangunan sejuk.
55
3. Tanggapan Analisis Sirkulasi dan Parkir
Memberikan arah sirkulasi dan tempat parkir yang membuat kegiatan
pengguna tapak lebih baik. Pada sirkulasi sebaiknya menyediakan petunjuk
arah masuk, keluar dan evakuasi, sedangkan parkir menyediakan dalam
bentuk parkir paralel, tegak lurus dan serong atau sudut 30o, 45o, 60o.
a. Struktur Bawah
56
Gambar 6.7. Gambar Struktur Bawah Pondasi Tapak
b. Struktur Atas
Struktur Atas merupakan struktur penutup pada bagian atas bangunan, yaitu
atap. Atap sendiri merupakan strukutr atas yang berfungsi sebagai pelindung
bangunan dari panas, hujan, dan lainnya. Pada bangunan ini akan menggunakan
konstruksi atap baja ringan, karna penggunaan baja ringan sangat efisien dari
pada penggunaan konstruksi kayu untuk saat ini.
1. Air Bersih
Toilet
Wastafel
2. Air Kotor
Air Kotor
3. Listrik
58
PLN
PLN
Genset
4. Penghawaan
Ventilasi
Angin
Ruangan
Jendela
AC
2. Bahan Atap
59
b. Genteng : Genteng tanah liat memiliki keunggulan dari segi harga yang relatif terjangkau,
mudah dicari, tersedia beragam bentuk dan model, kokoh, tahan lama.
3. Kulit Bangunan
60
a. Batu Bata : Batu bata di gunakan untuk bagian dinding pada bangunan.
61
b. Kaca : Kaca juga menjadi salah satu bahan yang di gunakan untuk pencahayaan secara
alami pada bangunan.
c. ACP : Salah bahan yang digunakan sebagai pelapis atau penutup permukaan dinding.
62
Gambar 6.15. Gambar Material Kosen
6.3.6 Analisis Bentuk Dasar Bangunan
(Meliputi; Penerapan Unsur-unsur Pembentuk Arsitektur Bangunan)
63
DAFTAR PUSTAKA
https://www.riau.go.id/home/content/4/kota-pekanbaru
http://puskesmastembelang.com/wp-content/uploads/2019/04/BAB-1-RUK-2020.pdf
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-puskesmas-beserta-fungsi-dan-kegiatannya/
https://www.pekanbaru.go.id/berkas_file/media/33975-media-17-statistik-sektoral-2020.pdf
https://galihendradita.wordpress.com/2019/11/20/standar-ruangan-dalam-pembangunan-
puskesmas/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67436/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://archiholic99danoes.blogspot.com/2011/05/arsitektur-bioklimatik.html
https://dokumen.tips/documents/penerapan-konsep-desain-arsitektur-bioklimatik.html
https://www.arsitag.com/article/mengenal-alumunium-composite-panel-acp
iii