Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH KOTA
UNIVERSITAS JEMBER
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga tugas mata kuliah Studio Perencanaan II Rencana Detail
Tata Ruang yang berjudul Laporan Pendahuluan Rencana Detail Tata Ruang
Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo ini dapat terselesaikan dengan baik.
Diucapkan pula terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses pembuatan makalah ini berjalan lancar.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kedudukan RDTR ............................................................................... 5
Gambar 1.2 Peta Wilayah Perencanaan .................................................................. 6
Gambar 2.1 Peta struktur ruang RTRW Kab. Probolinggo Th 2010-2029 ........... 14
Gambar 2.2 Peta pola ruang RTRW Kab. Probolinggo Thn 2010-2029 .............. 17
Gambar 2.3 Peta kawasan strategis RTRW Kab. Probolinggo Thn 2010-2029 ... 22
Gambar 3.1 Peta Orientasi Kawasan ..................................................................... 50
Gambar 3.2 Peta Topografi Kabupaten Probolinggo ............................................ 51
Gambar 3.3 Peta Kelerengan Kabupaten Probolinggo ......................................... 52
Gambar 3.4 Peta Hidrologi Kabupaten Probolinggo ............................................ 54
Gambar 3.5 Peta Deliniasi BWP Tongas .............................................................. 56
Gambar 3.6 Aliran Sungai Curah Menjangan di Kec. Tongas ............................. 59
Gambar 3.7 Aliran Sungai Bayeman di Kec. Tongas ........................................... 59
Gambar 3.8 Aliran Sungai Kali Klomprit di Kec. Tongas .................................... 59
Gambar 3.9 Peta Hidrologi BWP .......................................................................... 60
Gambar 3.10 Fasilitas Kesehatan Wilayah Perkotaan Kecamatan Tongas........... 67
Gambar 3.11 Fasilitas Peribadatan Kecamatan Tongas ........................................ 68
Gambar 3.12 Fasilitas Pendidikan Kecamatan Tongas ......................................... 69
Gambar 3.13 Fasilitas Perkantoran Kecamatan Tongas ....................................... 69
Gambar 3.14 Fasilitas Perdagangan dan Jasa Kecamatan Tongas ........................ 70
Gambar 3.15 Jaringan Listrik SUTM Kecamatan Tongas .................................... 72
Gambar 3.16 Tempat Sampah di Kecamatan Tongas ........................................... 75
Gambar 3.17 Saluran Drainase di Kecamatan Tongas.......................................... 76
Gambar 4.1 Alur Pikir Analisa Struktur Internal BWP ........................................ 94
Gambar 4.2 Alur Pikir Analisa Sistem Penguunaan Lahan .................................. 97
Gambar 4.3 Alur Pikir Analisis Kedudukan dan Peran BWP Dalam Wilayah Yang
Lebih Luas ............................................................................................................. 99
Gambar 4.4 Alur Pikir Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik atau Lingkungan
BWP .................................................................................................................... 101
Gambar 4.5 Alur Pikir Analisis Sosial Budaya ................................................... 102
vii
Gambar 4.6 Alur Pikir Analisis Ekonomi dan Sektor Unggulan ........................ 107
Gambar 4.7 Alur pikir perhitungan volume kendaraan (LHR) ........................... 109
Gambar 4.8 Alur Pikir Analisis Sumber Daya Buatan ....................................... 111
Gambar 4.9 Alur Pikir Analisis Lingkungan Binaan .......................................... 113
Gambar 4.10 Deskripsi Bagian-Bagian Jalan Munurut SNI ............................... 130
Gambar 4.11 Alur Pikir Analisis Kelembagaan .................................................. 143
Gambar 4.12 Diagram Sumber Pembiayaan Pembangunan ............................... 144
Gambar 4.13 Alur Pikir Metode Analisis Pembiayaan Pembangunan ............... 145
Gambar 5.1 Stuktur dan Organisasi Pelaksanaan Penyusunan RDTR Kecamatan
Tongas, Kab. Probolinggo .................................................................................. 152
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Muatan RTRW Provinsi Jawa Timur terkait Visi, Misi, dan Tujuan
Penataan Ruang ....................................................................................................... 8
Tabel 2.2 Kajian Kebijakan RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031 ........ 9
Tabel 2.3 Muatan RTRW Kabupaten Probolinggo terkait Visi, Misi, dan Tujuan
Penataan Ruang ..................................................................................................... 12
Tabel 2.4 Kajian Kebijakan RTRW Kabupaten Probolinggo Tahun 2010-2029 . 14
Tabel 2.5 Kajian Kebijakan Pola Ruang Kecamatan Tongas ............................... 17
Tabel 2.6 Kajian Kebijakan Kawasan Strategis Kecamatan Tongas .................... 22
Tabel 2.7 Keterkaitan Pokok-Pokok Visi Terhadap Misi ..................................... 26
Tabel 2.8 Tabel Strategi Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran................. 34
Tabel 2.9 Arah Kebijakan Umum Pembangunan Kabupaten Probolinggo Tahun
2018-2023 ............................................................................................................. 40
Tabel 2.10 Program Nawa Hati Kabupaten Probolinggo...................................... 41
Tabel 3.1 Jumlah Desa dan Kelurahan di seluruh Kecamatan di Kab. Probolinggo
............................................................................................................................... 49
Tabel 3.2 Luasan Wilayah di Kabupaten Probolinggo Berdasarkan Topografi ... 52
Tabel 3.3 Curah Hujan di Kabupaten Probolinggo ............................................... 53
Tabel 3.4 Curah Hujan di Kec. Tongas ................................................................. 60
Tabel 3.5 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Tongas ........ 62
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ................................. 62
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ................................................ 64
Tabel 3.8 Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Kecamatan Tongas .................... 64
Tabel 3.9 Jumlah Fasilitas Kesehatan Wilayah Perkotaan Kec. Tongas .............. 66
Tabel 3.10 Jumlah Fasilitas Peribadatan Wilayah Perkotaan Kec. Tongas .......... 67
Tabel 3.11 Jumlah Fasilitas Pendidikan Kecamatan Tongas ................................ 68
Tabel 3.12 Jumlah Fasilitas Perdagangan dan Jasa Kecamatan Tongas ............... 70
Tabel 3.13 Pelanggan Listrik di Kecamatan Tongas ............................................ 71
Tabel 3.14 Penggunaan Listrik di Kecamatan Tongas.......................................... 72
Tabel 3.15 Penggunaan Sumber Air Bersih di Kecamatan Tongas ...................... 74
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Tongas adalah salah satu akses untuk menuju ke Gunung Bromo, salah satu
wisata yang mendunia. Tongas juga merupakan jalur utama menuju Surabaya,
Malang, Jakarta dan kota - kota besar lain dari Banyuwangi, Jember, dan Bali.
Perkotaan Tongas juga terletak di jalur Pantura yang berfungsi sebagai kawasan
strategis yang padat dengan aktivitas. Di Tongas banyak ditemui rumah makan
seperti Tongas Asri dan Bromo Asri yang menjadikan Tongas sebagai kawasan
kuliner di Probolinggo. Di Tongas juga terdapat Pusat Oleh-Oleh Khas Probolinggo
yang selalu padat dikunjungi wisatawan. Tongas memiliki produk unggulan, yaitu
2
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan dokumen RDTR Kecamatan Tongas yang
meliputi :
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan dokumen RDTR Kecamatan Tongas
berikut :
1.4 Sasaran
Berdasarkan tujuan pembuatan dokumen RDTR ini maka adapun sasaran
yang harus tercapai. Yaitu memperoleh gambaran kecenderungan perkembangan
kegiatan wilayah terhadap pemanfaatan ruang yang selama ini sudah dan akan
terjadi. Selain itu juga dapat mengindikasi batasan optimal pengaruh
kecenderungan perkembangan wilayah guna menentukan batas dan luasan
kecamatan yang perlu disiapkan sebagai pusat perkembangan kegiatan.
BAB II
TIJAUAN KEBIJAKAN
Tabel 2.1 Muatan RTRW Provinsi Jawa Timur terkait Visi, Misi, dan Tujuan
Penataan Ruang
Tabel 2.2 Kajian Kebijakan RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031
Kebijakan Arahan
Sistem dan Fungsi 1. Kabupaten Probolinggo termasuk ke dalam WP
Perwilayahan Probolinggo-Lumajang bersama dengan Kota
Probolinggo dan Kabupaten Lumajang dengan
pusat di Kota Probolinggo. Selain itu, Wiayah
Perencanaan (WP) ini berfungsi sebagai
pertanian panganan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, kehutanan, perikanan,
pertambangan, pendidikan, kesehatan, dan
pariwisata.
Tabel 2.3 Muatan RTRW Kabupaten Probolinggo terkait Visi, Misi, dan Tujuan
Penataan Ruang
Muatan RTRW Uraian
Kabupaten Probolinggo
Visi Terwujudnya ruang wilayah Kabupaten Probolinggo
sebagai sentra pertanian unggulan.
Misi 1. Mewujudkan penyediaan lahan dalam peningkatan
kegiatan produk utama dan unggulan.
13
Gambar 2.1 Peta struktur ruang RTRW Kabupaten Probolinggo Tahun 2010-2029
Kecamatan Tongas
Kebijakan Arahan
Gambar 2.2 Peta pola ruang RTRW Kabupaten Probolinggo Tahun 2010-2029
Kecamatan
Tongas
Kebijakan Arahan
Rencana Pola Ruang
18
Gambar 2.3 Peta kawasan strategis RTRW Kabupaten Probolinggo Tahun 2010-
2029
Kecamatan
Tongas
Visi Misi
Berakhlak Mulia Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia
melalui
tatanan kehidupan yang tenteram dan toleran.
Sejahtera Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang
berkeadilanmelalui peningkatan kualitas sumberdaya
manusia dan menurunkan angka kemiskinan
27
Tujuan 1 :
Tujuan 2 :
Tujuan 3 :
Tujuan ini terdiri dari enam sasaran di antaranya adalah sebagai berikut:
28
Tujuan 4 :
Tujuan 5 :
Tujuan 6 :
mencapai tiap sasaran pembangunan yang dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 2.8 Tabel Strategi Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Visi :
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Probolinggo Berakhlak Mulia yang
Sejahtera, Berkeadilan dan Berdaya Saing”
Misi 1 : Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia melalui tatanan
kehidupan yang tenteram dan toleran.
Tujuan Sasaran Strategi
1. Mewujudkan 1. Meningkatnya 1. Peningkatan toleransi
Masyarakat yang toleransi antar umat umat beragama,
tentram melalui beragama keamanan dan
kerukunan umat ketertiban sosial
beragama, 2. Meningkatnya melalui optimalisasi
ketentraman dan ketentraman dan program koordinatif
ketertiban umum. ketertiban umum Nawa Hati dan
revitalisasi nilainilai
budaya dan
keagamaan.
6. Meningkatnya 5. Peningkatan
kemandirian desa kemandirian desa
melalui optimalisasi
program koordinatif
Nawa Hati dan
pemberdayaan
masyarakat dan tata
kelola pemerintahan
desa.
8. Meningkatnya 7. Peningkatan
Kesetaraan gender kesetaraan gender
melalui optimalisasi
program koordinatif
Nawa Hati dan
pendekatan
Pengarusutamaan
Gender (Gender
mainstreaming).
9. Terkendalinya jumlah 8. Pengendalian jumlah
penduduk penduduk melalui
optimalisasi program
koordinatif Nawa Hati
dan penyadaran
Keluarga Berencana
36
(KB) secara
berkelanjutan.
jasa serta
perdagangan.
15. Meningkatkan
Ketersediaan Air Baku
melalui optimalisasi
program koordinatif
Nawa Hati dan
revitalisasi,
rehabilitasi,
pembangunan jaringan
irigasi serta bangunan
air lainnya.
17. Meningkatkan
cakupan air minum
aman bagi masyarakat
38
melalui optimalisasi
program koordintif
19. Meningkatkan
cakupan pengelolaan
air limbah domestik
melalui optimalisasi
program koordintif
Nawa Hati dan
Instalasi Pengelolaan
Lumpur Tinja.
23. Meningkatan
kesesuaian
39
pemanfaatan ruang
melalui optimalisasi
program koordinatif
Nawa Hati dan
perencanaan,
pengendalian serta
penguatan
kelembagaan penataan
ruang.
Catatan :
1. Tema Pembangunan tahun 2019 disesuaikan dengan RKPD 2019
2. Tema Pembangunan tahun 2020 disesuaikan dengan RKP 2020
3. Tema Pembangunan tahunan dalam RPJMD Bersifat Indikatif,
selanjutnya akan disesuaikan dengan Tema RKP dan RKPD Jatim.
4. Strategi ketiga (tatakelola) menjadi prioritas setiap tahun karena
merupakan "Syarat Wajib" bagi pembangunan daerah untuk
mewujudkan Good Governance.
5. Infrastruktur juga menjadi prioritas setiap tahun dengan fokus pada
jenis infrastruktur yang berbeda tiap tahun.
41
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Kabupaten Jember
Kabupaten Malang
Tabel 3.1 Jumlah Desa dan Kelurahan di seluruh Kecamatan di Kab. Probolinggo
Kuripan - 7 38 179
Leces - 10 77 380
Lumbang - 10 53 174
Maron - 18 77 298
Paiton - 20 118 391
Pakuniran - 17 64 232
Pejarakan - 12 73 292
Sukapura - 9 37 133
Sumber - 13 58 187
Sumberasih - 12 72 303
Tegalsiwalan - 12 51 224
Tiris - 16 78 275
Tongas - 14 96 324
Wonomerto - 11 51 215
Jumlah 5 325 1631 6091
Sumber: BPS Kabupaten Probolinggo Dalam angka 2018
● Topografi
menjadi lebih maju lagi, lain halnya dengan kawasan bagian utara
Kabupaten Probolinggo. Dengan bentangan pantai yang cukup panjang,
diiharapkan kedepannya pengembangan sumber daya kelautan dapat
dilakukan dengan berbagai upaya pengelolaan kawasan pantai dan wilayah
perairan laut. Secara general, berikut pembagian luas daerah berdasarkan
tingkat kemiringan topografinya di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Klimatologi
Januari 336,18 15
Februari 443,33 16
Maret 157,15 9
April 94.13 6
Mei 24,56 1
Juni 27,04 2
Juli 1,06 1
Agustus 0 0
September 2,41 1
Oktober 0 0
November 65,48 5
Desember 170,74 8
Sumber : BPS Kab. Probolinggo Dalam Angka 2018
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa curah hujan terbesar yang
ada di Kabupaten Probolinggo yakni ada di bulan Februari, dengan angka
mencapai 443,33 mm. Kemudian, untuk yang terendah ada di bulan Agustus
dan Oktober, dimana tidak ada hujan sama sekali di kedua bulan tersebut.
54
● Hidrologi
Berdasarkan data BPS, Kabupaten Probolinggo mempunyai lereng
dengan kemiringan kurang dari 20%, Beberapa sungai besar maupun kecil
yang melintas di Kabupaten Probolinggo, mulai dari selatan ke utara
memunculkan beberapa manfaat, salah satunya menjadi daerah yang cocok
untuk pertanian. Di Kabupaten terdapat 25 DAS (Daerah Aliran Sungai).
Contoh DAS yang terbesar di Kabupaten Probolinggo antara lain DAS
Kedung Galeng (38 km), DAS Blibis (20 km), dan DAS Gending (20
km). Hal tersebut disamping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat
luas juga berpengaruh positif terhadapat tingkat kesuburan tanah.
● Klimatologi
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai iklim, atau
kondisi cuaca yang dirata ratakan selama jangka waktu yang panjang.
Klimatologi merupakan salah satu dari cabang-cabang ilmu geografi yang
sering disejajarkan dengan meteorologi karena memiliki kemiripan, namun
keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam kajiannya, meteorologi
fokus mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi lebih mengkaji
pada hasil akhir dari proses-proses atmosfer.
Klimatologi juga membahas mengenai curah hujan yang terjadi di
suatu wilayah. Berikut tabel curah hujan (mm) di Kec. Tongas.
Tabel 3.4 Curah Hujan di Kec. Tongas
Bulan 2015 2016 2017 2018 2019
Januari 274 188 119 457 171
Februari 185 215 256 214 248
Maret 280 347 276 163 223
April 130 476 152 95 98
Mei 104 115 135 10 5
61
3.4 Kependudukan
Penduduk dapat berperan sebagai subjek maupun objek dalam
perkembangan suatu wilayah. Dalam hal ini tentunya penduduk menjadi hal penting
untuk dapat menjadikan suatu wilayah berkembang namun juga dapat menjadi
permasalahan yang cukup kompleks apabila tidak dikendalikan untuk itu perlu
adanya data terkait kependudukan untuk memudahkan dalam pengendalian maupun
yang lainnya. Berikut data terkait kepedudukan di Kecamatan Tongas yang nantiya
sebagai acuan dalam sebuah perencanaan kawasan.
62
Desa
Kelompok
Bayeman Dungun Curahdrigu Tongaswetan Jumlah
Umur
L P L P L P L P
0-4 289 307 99 107 93 93 275 275 1538
5-9. 279 297 96 104 89 90 265 266 1486
10-14. 268 284 91 99 85 86 255 255 1423
15-19 289 307 99 107 93 93 274 275 1537
20-24 275 292 95 101 88 88 262 262 1463
25-29 313 332 107 115 100 101 297 297 1662
30-34 277 294 95 102 88 89 263 263 1471
35-39 281 299 97 104 90 91 267 268 1497
40-44 234 249 80 86 75 76 223 223 1246
45-49 188 198 64 69 59 61 177 178 994
50-54 147 155 50 54 47 47 139 139 778
55-59 114 120 38 42 36 36 107 108 601
60-64 3 118 3 41 6 36 7 106 320
65-69 71 1 24 26 23 23 67 68 303
70-74 - 56 - 20 - 17 51 51 195
75+ 70 73 23 26 22 23 66 66 369
Sumber : Data BPS, Kecamatan Tongas Dalam Angka 2019
Dari tabel diatas, dapat didapatkan hasil bahwasannya jumlah usia produktif
lebih tinggi daripada usia non-produkti. Dimana penduduk dengan usia produktif
mencapai 11.569 jiwa sedangkan penduduk dengan usia non-produktif berjumlah
63
5.314 jiwa. Hal ini menandakan adanya potensi besar pada Sumberdaya Manusia
pada wilayah perencanaan yang memiliki peran penting dalam pengembangan
wilayah.
66.828 jiwa penduduk Kecamatan Tongas memeluk agama Islam dan hanya
beberapa dari keseluruhan jumlah penduduk yang non-muslim. Berikut rincian data
penduduk di Kecamatan Tongas.
64
3.3 Fasilitas
Fasilitas merupakan sebuah sarana yang ditujukan kepada masyarakat di
suatu wilayah yang disediakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dengan tujuan memberikan kemudahan dan kelancaran bagi masyarakat untuk
melakukan kegiatan sehari-hari.
Curahdringu 1 0 0 0 3 1
Tongaswetan 0 1 0 0 6 1
Curahdringu 1 23 0 0
Tongaswetan 5 48 0 0
12 156 0 0
Curahdringu 2 1 0 0 0 1 0 1
Tongaswetan 3 3 5 1 1 0 1 3
Jumlah 9 8 10 1 3 2 1 10
Curahdringu 0 39 11
Tongaswetan 0 52 26
Jumlah 1 214 93
3.4 Utilitas
3.4.1 Jaringan Listrik
Jaringan listrik yang terdapat pada Kabupaten Probolinggo hamper
semua sudah terlayani oleh listrik , di Kabupaten Probolinggo sendiri juga
terdapat beberapa PT PLN yang terdapat di Kabupaten Probolinggo yaitu
PT PLN Wilayah Kerja Kraksaan dan PT PLN Wilayah Kerja
Paiton.Masyarakat Kabupaten Probolinggo berlangganan listrik tiap
tahunnya.
71
No Desa Penggunaan
1 Pamatan 641
2 Sumberkramat 188
3 Sumberrejo 123
4 Sumendi 789
5 Bayeman 1127
6 Dungun 431
7 Curahdringu 412
8 Wringinanom 823
9 Tongaswetan 829
10 Tongaskulon 706
11 Curahtulis 786
12 Klampok 404
13 Tanjungrejo 843
14 Tambakrejo 1038
72
15 Jumlah 9140
3 Curahdringu 412
4 Tongaswetan 829
Jumlah 2799
Berdasarkan data dari RPIJM Desa yang beresiko sanitasi air limbah
domestik adalah Desa Sumendi dan Desa Bayeman. Masih adanya
kebiasaan masyarakat yang menggunakan sungai sebagai MCK menjadi
masalah yang perlu ditangani agar tidak terjadi pencemaran air dan
lingkungan.
menjadi dua bagian, yaitu drainase makro dan drainase mikro. Saluran
pembuangan makro adalah saluran pembuangan alami berupa sungai atau
kali yang berada di Kecamatan Tongas, seperti Kali Bayeman, Kali Tongas
dan lain sebagainya. Sedangkan saluran mikro adalah saluran yang sengaja
dibuat mengikuti pola jaringan jalan. Pada akhirnya saluran ini bermuara
pada saluran makro yang dekat dengan saluran mikro tersebut
Kecamatan Tongas yang masih ada beberapa desa yang jalannnya berupa
tanah.
Tabel 3.18 Jenis Jaringan Jalan di Kecamatan Tongas
Pertanian
Kecamatan Tongas memiliki luas lahan pertanian produksi padi
seluas 3.887 Ha dan luas lahan pertanian produksi jagung seluas 6.684 Ha
Pada tahun 2017 dengan total hasil produksi untuk tanaman padi yaitu
20.474 ton dan total hasil produksi untuk tanaman jagung yaitu 38.027 ton.
Tidak hanya tanaman padi dan jagung Kecamatan Tongas juga
memproduksi tanaman kacang tanah, kedelai, ubi kayu, kapuk randu dan
tebu. Tanaman-tanaman tersebut dapat berpotensi meningkatkan
perekonomian jika dikembangkan secara optimal.
Perindustrian
Menurut RTRW Kabupaten Probolinggo Tahun 2010-2029,
Kecamatan Tongas diperuntukkan sebagai kawasan industri. Hal ini
didukung oleh keberadaan jalur pantura yang merupakan jalan nasional dan
jalan exit tol. Adanya jalan pantura ini memicu tumbuhnya kegiatan industri
menengah di sepanjang jalur pantura. Selain industri menengah, juga
berkembang industri kecil dan kerajinan berupa industri konvensi dan
meubel. Adanya jalan pantura memudahkan aksesibilitas industri dalam
mengirim atau menerima bahan baku maupun barang dan jasa dari luar
Kecamatan Tongas baik dari dalam Kabupaten Probolinggo maupun dari
luar Kabupaten Probolinggo. Selain adanya jalur pantura dan exit tol,
kondisi geografis Kecamatan Tongas yang dekat dengan pantai memicu
timbulnya kegiatan industri pengolahan ikan.
Perdagangan dan Jasa
Adanya jalur pantura dan exit tol serta tumbuhnya industri-industri
di sepanjang jalur pantura, memicu adanya kegiatan perdagangan dan jasa.
Perdagangan dan jasa yang berpotensi dikembangkan di kawasan yang
dekat dengan jalur pantura dan exit tol adalah rest area yang berupa Stasiun
Pengisian Bahan Bakar atau SPBU, bengkel, warung makan, dan pusat oleh-
oleh. Hal ini dikarenakan jalur pantura dan exit tol dilalui oleh orang yang
berasal dari Jakarta menuju ke arah Banyuwangi dan Bali maupun
sebaliknya, sehingga kecamatan Tongas menjadi simpul transportasi jarak
jauh. Orang yang berkendara jarak jauh lewat jalan raya membutuhkan
80
tempat istirahat, bengkel, makanan, dan oleh-oleh. Salah satu contoh rest
area di Kecamatan Tongas adalah Rumah Makan Tongas yang selalu ramai
pengunjung dengan bus-bus antar kota antar provinsi yang beristirahat
disana. Sedangkan perdagangan dan jasa yang berpotensi mendukung
kegiatan industri di Kecamatan Tongas adalah toko pakaian dan toko
meubel. Selain itu, adanya jalan lokal menuju Wisata Gunung Bromo yang
melewati Kecamatan Tongas memicu kegiatan perdagangan dan jasa berupa
toko oleh-oleh dan penginapan atau hotel serta pengembangan outlet
pemasaran komoditi unggulan dari Gunung Bromo.
Kependudukan
Berdasarkan gambaran umum, jumlah penduduk usia produktif
lebih banyak daripada penduduk usia non produktif. Hal ini menjadi potensi
sumber daya manusia sebagai tenaga kerja yang dapat mengembangkan
sektor-sektor potensial di Kecamatan Tongas. Selain itu, masyarakat di
Kecamatan Tongas sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian,
sehingga dengan banyaknya penduduk usia produktif dapat menjadi sumber
SDM untuk mengembangkan sektor pertanian di Kecamatan Tongas yang
merupakan kawasan agropolitan.
Jaringan Jalan
Dilihat dari aspek aksebilitasnya , Kecamatan Tongas merupakan
kecamatan yang paling dekat dengan jalan arteri yang mempermudah akses
menuju pusat Kabupaten. Hal ini menjadi salah satu keuntungan Kecamatan
Tongas untuk mempromosikan segala potensinya terutama pada aspek
agropolitannya.
3.5.2 Masalah
Topografi Kecamatan Tongas yang cenderung landai atau datar juga dapat
menimbulkan genangan dan banjir saat terjadi hujan deras.
Kawasan pantai di Kecamatan Tongas memiliki resiko bencana yaitu banjir
air rob dan tsunami.
Letak Kecamatan Tongas yang dekat dengan Gunung Bromo yang
merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif memiliki resiko tinggi
terdampak hujan abu bila gunung tersebut meletus.
81
3. RPJMD Kabupaten/Kota
4.1 Sistematika Pola Perencanaan
BAB IV
Metode Perencanaan
Gambaran Umum makro
METODE PENDEKATAN
a. Gambaran eksisting
wilayah
Analisis BWP Sinkronisasi b. Potensi dan masalah
1. Analisis Struktur Internal BWP kebijakan RDTR ● Delinasi WP
2. Analisis Sistem Penggunaan lahan
● Fisik dasar
3. Analisis Kedudukan BWP
4. Analisis SDA dan Fisik atau Lingkungan ● Kependudukan
BWP Eksistensi Potensi dan
Masalah BWP ● Sosial Budaya
FAKTA ANALISA
RENCANA PENGEMBANGAN
KAWASAN BWP
RENCANA
83
84
nan
wilayah
perencana
naan
dalam
wilayah
yang lebih
luas yang
ditunjukka
n oleh
sektor
unggulan
Analisis Aspek ● Geologi Survey Bapped Mengetahui
Sumber Fisiografis ● Vegetasi sekunde a, sumber daya
Daya ● Sumber r Dinas alam terkait
Alam dan Air RTRW, PU potensi dalam
Fisik ● Klimatolo RPJP, perencanaan
Lingkung gi RPJMD Kecamatan
an BWP ● Topografi Provinsi Tongas
● Dll -
Kabupat
en
RDTR
BWP
Probolin
ggo
Analisis Karakter Keberadaan Survey BPS, Data dan
Sosial masyarakat, karakter primer survey analisis aspek
Budaya suku, masyarakat, dan lapanga sosial dan
budaya suku, budaya, sekunde n budaya
kawasan bahasa r data wawan kawasan
perencanaa kawasan BPS cara perencanaan
n perencanaan
Analisis Jumlah ● Jumlah Survey BPS Proyeksi
Kependud penduduk laki-laki sekunde penduduk 20
ukan kawasan ● Jumlah r (data : tahun ke
perencanaa perempuan BPS 5 depan
n ● Jumlah tahun)
berdasarka
n tingkat
pendidikan
dan agama
Analisis Perkemban ● Sektor Survey BPS Analisis
Ekonomi gan ekonomi sekunde ekonomi
dan Sektor Ekonomi yang r dalam
Unggulan berkemban melalui mengidentifik
g data asi sektor
87
1. Jaringa
n air
bersih
2. Jaringa
n
listrik
3. Jaringa
n
telepon
4. Jaringa
n
drainas
e
5. Jaringa
n
persam
pahan
dan
limbah
Analisis Lingkungan ● Analisis Survey BPS Analisis
Kondisi yang Layak figure primer kawasan
Lingkung Huni dan grown dan perencanaan
an Binaan Berkelanjut ● Analisis survey dalam
an, Ruang aksesibilita sekunde mengidentifik
yang s pejalan r asi
Berkarakter kaki dan melalui lingkungan
pesepeda data binaan yang
● Analisis BPS berkembang
ketersediaa dan
n dimensi berkarakteristi
jalur k
khusus
pedestrian
● Analisis
karakteristi
k kawasan
(langgam
bangunan)
● Analisis
penggunaa
n lahan
● Analisis
ketersediaa
n RTH dan
RTNH
89
● Analisis
vista
kawasan
● Analisis
tata massa
bangunan
● Analisis
intensitas
bangunan
● Analisis
land value
capture
● Analisis
kebutuhan
sarana dan
prasarana
sesuai SNI
● Analisis
SKL
● Analisis
Intensitas
Pemanfaata
n Lahan
Analisis Kelembaga ● Struktur Survey Bapped Analisis
Kelembag an organisasi sekunde a, operasional
aan Pemerintah dan tata r Dinas kelembagaan
dalam laksana RTRW, PU dan struktur
Perencanaa pemerintah RPJP, pemerintah
n an RPJMD
● Sumber Provinsi
daya -
manusia Kabupat
● Sara dan en
prasarana RDTR
kerja BWP
● Produk- Probolin
produk ggo
pengaturan
serta
organisasi
non
pemerintah
● Perguruan
tinggi dan
masyarakat
90
Gambar 4.4 Alur Pikir Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik atau Lingkungan
BWP
P (t+q) = Pt (1 + r)q
104
Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun tertentu
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal
a = Tingkat pertambahan rata-rata per-tahun (%)
n = Selang waktu atau selisih tahun proyeksi terhadap tahun dasar
Keterangan:
Keterangan :
pi= Produksi (luas panen ) jenis komoditas i pada tingkat kecamatan
pt= Produksi (luas panen) tanaman pangan semua komoditas j pada tingkat
kecamatan
Pi= Produksi (luas panen ) jenis komoditas i pada tingkat kabupaten
Pt= Produksi (luas panen) tanaman pangan komoditasi j pada tingkat
kabupaten
PE = ( Ra – 1 ) + ( Ri – Ra ) + ( ri – Ri )
PB = KPP + KPPW
Keterangan :
PE= Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Lokal
PB= Pergeseran Bersih
fungsi dan peran volume lalu lintas sangat berpengaruh terhadap lalu lintas
yang terjadi di dalam wilayah perencanaan karena akan berpengaruh
terhadap kebutuhan sarana dan prasarana yang ada.
d. Volume kendaraan
Untuk mengetahui volume kendaraan, maka menggunakan metode
LHR yaitu Lalu lintas harian rata – rata selama 24 jam. Dengan mencatat
kendaraan yang ada di ruas jalan yang menuju ke dalam atau keluar dari
Kecamatan Tongas hanya pada jam puncak saja.
Tabel 4.9 Desain Survey Analisis Sistem Transportasi
Tujuan Variabel Indikator Teknik Sumber Output
Pendapata data
n Data
Analisis Pola Rute Survey DISHU Proyeksi
Sistem pergerakan angkutan Primer dan B kebutuha
Transportas , system umum Survey n lalu
i jaringan Headway Sekunder lintas,
jalan, dan Kecepatan melalui rencana
system kendaraan DISHUB sirkulasi
kegiatan Volume Kab. jalan.
lalu lintas Probolinggo
Jenis pola
pergeraka
n
Sumber : Analisis Tahun 2020
Gambar 4.7 Alur pikir perhitungan volume kendaraan (LHR)
an nilai
lahan)
analisis
kebutuhan
prasarana
dan sarana
sesuai
standar
Sumber: Analisis Tahun 2020
Gambar 4.9 Alur Pikir Analisis Lingkungan Binaan
pusat
lingkungan
parkir 2.500 - 100 0,04 Dilokasikan
umum dapat
melayani
kebutuhan
bangunan
sarana
kebudayaan
dan rekreasi
lain
berupa balai
pertemuan
warga.
Kantor 30.00 500 1.00 0,033 Dapat
keluraha 0 0 dijangkau
n dengan
pos 30.00 72 200 0,006 kendaraan
kamtib 0 umum.
pos 30.00 72 200 0,006 Beberapa
pemada 0 sarana dapat
m digabung
kebakar dalam satu
an Kelura atau
Agen han 30.00 36 72 0,0024 kelompok
pelayana 0 bangunan
n pos pada tapak
Loket 30.00 21 60 0,002 yang sama.
pembay 0 Agen layanan
aran air pos dapat
bersih bekerja sama
Loket 30.00 21 60 0,002 dengan pihak
pembay 0 yang mau
aran berinvestasi
listrik dan
bergabung
dengan sarana
lain
dalam bentuk
wartel,
warnet, atau
warpostel.
Loket
pembayaran
air bersih dan
listrik lebih
baik saling
bersebelahan.
120
memudahkan
dicari dan
dijangkau
oleh
pengunjung
di luar
kawasan.
Telepon 120.0 - 80 0,003 Lokasinya
umum, 00 disebar pada
bis titiktitik
surat, strategis atau
bak di sekitar
sampah pusat
besar lingkungan.
parkir 120.0 - 200 0,017 Dilokasikan
umum 00 0 dapat
melayani
kebutuhan
bangunan
sarana
kebudayaan
dan rekreasi
lain
berupa balai
pertemuan
warga.
Sumber : SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan
Sarana Pendidikan dan Pembelajaran
Jenis-jenis dari fasilitas pndidikan terdiri dari:
taman kanak-kanak (TK), yang merupakan penyelenggaraan kegiatan
belajar dan mengajar pada tingkatan pra belajar dengan lebih
menekankan pada kegiatan bermain, yaitu 75%, selebihnya bersifat
pengenalan;
sekolah dasar (SD), yang merupakan bentuk satuan pendidikan dasar
yang menyelenggarakan program enam tahun;
sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), yang merupakan bentuk
satuan pendidikan dasar yang menyelenggarakan proram tiga tahun
sesudah sekolah dasar (SD);
sekolah menengah umum (SMU), yang merupakan satuan pendidikan yang
menyelenggarakan program pendidikan menengah mengutamakan perluasan
122
tidak
menyebera
ng jalan
lingkungan
.
Sumber : SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan
Sarana Kesehatan
Fasilitas kesehatan adalah fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat karena kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial,
dan ekonomis, kesehatan sangatlah penting untuk menunjang berjalannya
suatu aktivitas yang dilakukan, dan merupakan suatu kebutuhan dasar
manusia. Adapaun dan standard dari fasilitas kesehatan meliputi:
Tabel 4.15 Kebutuhan Sarana Kesehatan
Jenis Jumlah Kubutuhan Stand Kriteria Keterang
Sarana Pendud Luas Luas ard Radi Lokasi an
uk Lanta Lahan (m2/j sus dan
Penduk i Min( wa) Penyeles
ung Min( m2). aian
m2).
Posyand 1.250 36 60 0,048 500 Di Dapat
u tengah bergabun
kelompo g dengan
k balai
tetangga warga
tidak atau
Menyebe sarana
rang hunian/ru
jalan mah
raya.
Balai 2.500 150 300 0,12 1.000 Di Dapat
Pengob m’ tengah bergabun
atan kelompo g dalam
Warga k lokasi
tetangga balai
tidak warga
Menyebe
rang
jalan
raya.
124
Sarana perdagangan dan niaga ini tidak selalu berdiri sendiri dan
terpisah dengan bangunan sarana yang lain. Dasar penyediaan selain
berdasarkan jumlah penduduk yang akan dilayaninya, juga
mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau kelompok
lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait dengan bentukan grup
bangunan / blok yang nantinya terbentuk sesuai konteks lingkungannya.
Sedangkan penempatan penyediaan fasilitas ini akan mempertimbangkan
jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang
harus dipenuhi untuk melayani pada area tertentu. Adapun standart dari
kebutuhan sarana perdagangan dan jasa menurut SNI 03-1733-2004 tentang
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan di sajikan pada
table di bawah ini:
Tabel 4.17 Kebutuhan Sarana Perdagangan dan Niaga
Jenis Jumlah Kubutuhan Standa Kriteria
Sarana Pendudu Luas Luas rd Radi Lokasi
k Lantai Lahan (m2/jw us dan
Penduku Min(m2 Min(m2 a) Penyelesai
ng ). ). an
Toko / 250 50 100 0,4 300 Di tengah
Warung (termas (bila m’ kelompok
uk berdiri tetangga.
gudang) sendiri) Dapat
merupakan
bagian dari
sarana lain
Pertokoan 6.000 1.200 3.000 0,5 2.000 Di pusat
m’ kegiatan
sub
lingkungan
. KDB 40%
Dapat
berbentuk
P&D
Pusat 30.000 13.500 10.000 0,33 Dapat
Pertokoan dijangkau
+ dengan
Pasar kendaraan
Lingkunga umum
n
Pusat 120.000 36.000 36.000 0,3 Terletak di
Perbelanja jalan
an dan
127
Niaga utama.
(toko + Termasuk
pasar + sarana
bank + parkir
kantor) sesuai
ketentuan
setempat
Sumber : SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan
Sarana kebudayaan dan rekreasi
Sarana kebudayaan dan rekreasi merupakan bangunan yang
dipergunakan untuk mewadahi berbagai kegiatan kebudayaan dan atau
rekreasi, seperti gedung pertemuan, gedung serba guna, bioskop, gedung
kesenian, dan lain-lain. Bangunan dapat sekaligus berfungsi sebagai
bangunan sarana pemerintahan dan pelayanan umum, sehingga penggunaan
dan pengelolaan bangunan ini dapat berintegrasi menurut kepentingannya
pada waktu-waktu yang berbeda.
Jalur - - 15 m Terletak
Hijau menyebar.
Kuburan / 120.000 Mempertimbang
Pemakam kan radius
an Umum pencapaian dan
area yang
dilayani.
Sumber : SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan
Prasarana/Utilitas – Jaringan jalan
Lingkungan perumahan harus disediakan jaringan jalan untuk
pergerakan manusia dan kendaraan, dan berfungsi sebagai akses untuk
penyelamatan dalam keadaan darurat. Dalam merencanakan jaringan jalan,
harus mengacu pada ketentuan teknis tentang pembangunan prasarana jalan
perumahan, jaringan jalan dan geometri jalan yang berlaku, terutama
mengenai tata cara perencanaan umum jaringan jalan pergerakan kendaraan
dan manusia, dan akses penyelamatan dalam keadaan darurat drainase pada
lingkungan perumahan di perkotaan. Salah satu pedoman teknis jaringan
jalan diatur dalam Pedoman Teknis Prasarana Jalan Perumahan (Sistem
Jaringan dan Geometri Jalan), Dirjen Cipta Karya, 1998.
Tabel 4.20 Klasifikasi Jalan di Lingkungan Perumahan
Dimensi dari Elemen-eleman Dimensi pada
G
Jalan Daerah Jalan
Hirarki SB
Bah
Jalan Daw Mi
u Pedest Trot Dam Da Ket.
Perum Perkeras asja n.
Jala rian oar aja mija
ahan an(m) Min. (m
n (m) (m) (m) (m)
(m) )
(m)
1.5
(pejala
1.5-
n kaki,
2.0
Lokal 3.0-7.0 vegetas
(dar 10.0- 10.
Sekund (mobilmo i, 0.5 13.0 4.0 ---
urat 12.0 5
er I tor) penyan
park
dang
ir)
cacat
roda
1.5
1.0-
Lokal 3.0-6.0 (pejala
1.5 10.0- 10.
Sekund (mobilmo n kaki, 0.5 12.0 4.0 ---
(dar 12.0 0
er II tor) vegetas
urat
i,
130
park penyan
ir) dang
cacat
roda)
1.2
(pejala
0.5 n kaki, Khu
Lokal 3.0 (dar vegetas sus
Sekund (mobilmo urat i, 0.5 8.0 8.0 3.0 7.0 peja
er III tor) park penyan lan
ir) dang kaki
cacat
roda)
1.5-2.0 Khu
(pejalan sus
Lingku 0.5 3.5-
kaki, --- 0.5 4.0 2.0 4.0 peja
ngan I 4.0
penjual lan
dorong) kaki
Khu
1.2
sus
Lingku (pejalan
0.5 --- 0.5 3.2 4.0 2.0 4.0 peja
ngan II kaki,
lan
penjual
kaki
Sumber : SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan
Gambar 4.10 Deskripsi Bagian-Bagian Jalan Munurut SNI
perkerasan jalur pejalan kaki ini harus menerus dan tidak terputus
terutama ketika menemui titik-titik konflik antara jalur pejalan kaki
dengan moda transportasi lain seperti jalur masuk kapling, halte, dan
lain sebagainya
penyelesaian pada titik-titik konflik ini harus diselesaikan dengan
pendekatan kenyamanan sirkulasi pejalan kaki sebagai prioritas
utamanya
lebar jalur untuk pejalan kaki saja minimal 1,20 m
jika terdapat jalur sepeda, maka lebar jalur untuk pejalan kaki dan
sepeda minimal 2,00 m
kemiringan jalur pedestrian (trotoar) memiliki rasio 1:2
tata hijau pada sisi jalur pedestrian mutlak diperlukan sebagai
elemen pembatas dan pengaman (barrier) bagi pejalan kaki, sebagai
peneduh yang memberi kenyamanan, serta turut membentuk
karakter wajah jalan dari koridor jalan secara keseluruhan
pembatas fisik lain yang bersifat ringan, seperti penggunaan bollards
diperlukan sebagai elemen pengaman dan pembatas antara sirkulasi
manusia pejalan kaki dengan sirkulasi kendaraan;
harus dihindari bentukan jalur pejalan kaki yang membentuk labirin
yang tertutup dan terisolasi dengan lingkungan sekitarnya karena
dapat memicu terjadinya kejahatan;
ukuran lebar jalur pejalan kaki sesuai dengan hirarki jalan yang
bersangkutan.
- lokasi parkir harus mudah terlihat dan dicapai dari jalan terdekat.
- Luas lahan parkir pada area pusat kegiatan. Adapun luas dari lahan
parker tergantung pada beberapa faktor:
Bangunan terjunan
Bangunan terjunan
Street inlet
Pompa
Pintu Air
Sumber : SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan
Prasarana/ Utilitas – Jaringan air bersih
Secara umum, setiap rumah harus dapat dilayani air bersih yang
memenuhi persyaratan untuk keperluan rumah tangga. Untuk itu,
lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai
ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan/ perundangan
yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara perencanaan umum
jaringan air bersih lingkungan perumahan di perkotaan
Jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air bersih yang harus
disediakan pada
lingkungan perumahan di perkotaan adalah:
a) kebutuhan air bersih;
b) jaringan air bersih;
c) kran umum; dan
d) hidran kebakaran
BAB V
TEKNIS PENGERJAAN
Kegiatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo dibagi dalam beberapa tahapan
pekerjaan dan sistem pelaporan. Dalam bab ini mencakup penjelasan tentang
rincian tiap tahapan kegiatan pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo yang berupa
tahapan persiapan, penyusunan laporan hasil kegiatan, dan rencana kerja
keseluruhan. Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana Detail
Tata Ruang Kawasan Perkotaan Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo
adalah sebagai berikut :
Kajian literatur dilakukan terhadap studi dokumen dari proyek yang relevan
yang pernah dilakukan dan dapat dipertanggung jawabkan. Pengkajian
terhadap studi kasus yang ada (Case Study) dilakukan guna memperkaya
khasanah pemahaman permasalahan dan alternatif solusi yang relevan yang
mungkin bagi penyelesaian masalah.
2. Pengumpulan Data
Dalam rangka pengumpulan data dan informasi untuk pekerjaan Review
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Tongas, maka dilakukan metode
pengumpulan data sebagai berikut:
Survey Instansional
Survey instansional dilakukan guna memperoleh data sekunder yang
diperlukan untuk proses analisis masukan yang didapat dari instansi terkait,
berbagai reference literature dan sumber lain yang relevan dengan pokok
bahasan.
3. Kompilasi Data
Tahap kompilasi data adalah suatu tahap proses seleksi data, tabulasi data
dan mengelompokkan/mensistematisasikan data sesuai dengan yang diperlukan
dalam Review Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Tongas, Kabupaten
Probolinggo. Kompilasi data disajikan sesuai dengan sistematika yang dilengkapi
tabel, angka-angka diagram dan peta, yang disusun sedemikian rupa sehingga
mudah dibaca serta siap untuk di analisa.
Terjadi kegiatan yang sistematis dan teratur sehingga hasil yang didapatkan
efektif, efisien dan tepat waktu sesuai dengan tenggang waktu yang
diberikan.
Biaya finansial pelaksanaan kegiatan dapat terkoordinir dengan baik dan
efektif penggunaannya.
5.6.1 Struktur dan Organisasi Pelaksanaan
Struktur Organisasi sangat dibutuhkan karena dapat mempermudah
dalam penyusunan suatu rencana, yang dalam hal ini Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Dibawah ini
merupakan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan untuk penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Tongas, Kabupaten
Probolinggo yang dapat dilihat pada gambar 5.1.
152
Gambar 5.1 Stuktur dan Organisasi Pelaksanaan Penyusunan RDTR Kecamatan Tongas, Kab. Probolinggo
Dosen Pembimbing :
• Ivan Agusta Farizkha , S.T., M.T
• Ratih Novi Listyawati, S.T.,M.eng
Tim Leader :
• Vicky Sandi Praditya
PJ Tata Guna Lahan dan Fisik Dasar :
• Dimas Bryanputra C
• Ghulam Rosul
PJ Sosio Demografi :
• Yustina Nur Airinnisa
• Shelina Adyah A
PJ Sarana Prasarana :
• Khurotul A’yun
• Siti Qomariyah
PJ Transportasi :
ikasi
Data
Kajian
Kebija
kan
Terkait
1
Penge
0
mbang
an
Wilaya
h
Analisi
s
Karakt
1 eristik
1 Wilaya
h
Perenc
anaan
Analisi
s
1 Potensi
2 dan
Masala
h
Analisi
s
1 Kualita
3 s
Lingku
ngan
Penyel
esaian
1
Lapora
4
n
Antara
Perum
usan
1
Konse
5
p
RDTR
Penyel
saian
1
Lapora
6
n
RDTR
Sumber : Data Primer
159
LAMPIRAN
1. Lembar Observasi
Na
ma
Fa
sili
tas Koor
(S dinat
Kondi
D +
Jenis si
N Foto Luas
Fasilitas (baik/r
1 pada an
(pendidikan usak/t Skala/jangkauan Ke
To Mapi map
/kesehatan/p ambah (desa/kecamatan/ K K G ter
ng nR/ di
eribadatan/k kan kabupaten/provin D L S an
as, Mind Mapi
antor deskar si/nasional/intern B B B ga
Pu map nR/
pemerintaha ipsi asional) n
sk (bila Mind
n/RTH/RT sesuai
es suda map
NH) kondis
ma h
i)
s dicen
To tang)
ng
as,
ds
b)
160
2. Jobdesc Pekerjaan
Anggota
Ald Vick
Yusti Deni Shel
Khur ina y Dimas Ghul
Pekerjaa na Siti Okta ina
otul Has Sand Bryan am
n Nur Qomar vian Ady
A’yu ti i putra Ros
Airin iyah Riant ah
n Putr Prad C ul
nisa o A
i itya
BAB I
Latar
Belakang
Tujuan
Manfaat
Sasaran
Dasar
Hukum
Keduduk
an
RDTR
Ruang
Lingkup
Wilayah
Sistemati
ka
Penulisa
n
BAB II
Tinjauan
Kebijaka
n
Tinjauan
Teori
BAB III
Profil
Kabupat
en
Profil
Kawasan
Perencan
aan
Penggun
aan
Lahan
Kependu
dukan
Fasilitas
Utilitas
161
Potensi
dan
Masalah
BAB IV
Metode
Pendekat
an
BAB V
Teknis
Pengerja
an
-
Peta
Desain
dan
Editing
162
3. Lembar Asistensi
163