Anda di halaman 1dari 5

SISTEMATIKA LAP FAKTA DAN ANALISIS RDTR

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Sasaran
1.4. Dasar Hukum
1.5. Ruang Lingkup
1.5.1. Ruang Lingkup Wilayah
1.5.2. Ruang Lingkup Materi
1.6. Alur Penyusunan RRTR
1.7. Pengertian dan Kedudukan RDTR
1.7.1. Pengertian
1.7.2. Kedudukan RDTR
1.8. Sistematika Penulisan Laporan

BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN


2.1. Rencana Pembangunan Kabupaten
2.1.1. RPJPD Kabupaten
2.1.2. RPJMD Kabupaten
2.2. RTRW Provinsi Jawa Tengah
2.2.1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi
2.2.2. Rencana Struktur Ruang Kota
2.2.3. Rencana Jaringan Prasarana
2.2.4. Rencana Pola Ruang
2.3. RTRW Kabupaten
2.3.1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi
2.3.2. Rencana Struktur Ruang Kota
2.3.3. Rencana Jaringan Prasarana
2.3.4. Rencana Pola Ruang
2.4. RDTR Kecamatan yang bersebelahan

BAB III PROFIL WP


3.1. Administrasi
3.1.1. Batas Geografis
3.1.2. Batas Administratif
3.2. Fisik Dasar
3.2.1. Topografi dan Kelerengan
3.2.2. Fisiografis
3.2.3. Jenis tanah
3.2.4. Geologi
3.2.5. Hidrologi
3.2.6. Klimatologi
3.2.7. Sumber daya alam (pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan dll)
3.3. Kebencanaan
3.4. Kependudukan
3.4.1. Jumlah penduduk
3.4.2. Kepadatan penduduk
3.4.3. Pertumbuhan penduduk
3.4.4. Struktur penduduk
Menurut tingkat pendidikan, mata pencahariaan, angkatan kerja
3.5. Sosial budaya
3.5.1. Kondisi Sosial Budaya
3.5.2. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
3.6. Penggunaan lahan
3.6.1. Penggunaan lahan
3.6.2. Kegiatan pemanfaatan ruang
Jenis dan intensitas kegiatan, permasalahan dari masing-masing kegiatan
3.7. Peruntukan ruang
Peruntukan ruang dari RTRW kabupaten
3.8. Penatagunaan tanah
Penguasaan tanah/ pemilikan tanah
3.9. Izin pemanfaatan ruang dan KKPR
3.9.1. izin pemanfaatan ruang eksisting, baik dari sektor kehutanan, kelautan, pertanahan,
pertambangan, dll, terutama yang berskala besar;
3.9.2. persetujuan dan rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
3.10. Jaringan transportasi
 Jalan berdasarkan fungsi.
 Terminal penumpang
 Terminal barang
 Jembatan
 Halte
 Jalur sepeda
 Jalur pejalan kaki
 Jaringan kereta api
 Stasiun kereta api
 Alur pelayaran sungai dan danau
 Lintas penyeberangan
 Pelabuhan
 Pelabuhan perikanan
 Bandara
3.11. Jaringan Prasarana
3.11.1. Jaringan Energi
 infrastruktur minyak dan gas bumi,
 infrastruktur pembangkitan listrik,
 jaringan SUTUT, SUTET, SUTT, SUTTAS
 kabel bawah tanah
 jaringan distribusi: SUTM, SUTR, SKTM
 jaringan pipa/kabel bawah laut penyaluran tenaga listrik
 gardu listrik
3.11.2. Jaringan Telekomunikasi
 jaringan tetap: jaringan serat optik, telepon fixed line, STO, rumah kabel, kotak
pembagi, pusat otomasi sambungan telepon,
 jaringan bergerak terestrial,
 jaringan bergerak seluler berupa BTS,
 jaringan bergerak satelit berupa stasiun bumi
3.11.3. Jaringan Sumber Daya Air
 jaringan irigasi,
 sistem pengendalian banjir,
 bangunan SDA
3.11.4. Jaringan Air Minum
 jaringan perpipaan: unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan
 bukan jaringan perpipaan: sumur dangkal, sumur pompa, bak penampungan air
hujan, terminal air, bangunan penangkap mata air
3.11.5. Pengelolaan Air Limbah dan Limbah B3
 sistem pembuangan air limbah non domestik,
 sistem pengelolaan air limbah domestik setempat,
 sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat,
 sistem pengelolaan limbah B3
3.11.6. Pengelolaan Persampahan
 Stasiun Peralihan Antara,
 TPS 3R
 TPS,
 TPA,
 TPST
3.11.7. Jaringan Drainase
 jaringan drainase,
 bangunan peresapan/kolam retensi,
 bangunan tampungan/ polder,
 bangunan pelengkap drainase
3.11.8. Jalur dan Ruang Evakuasi Bencana
3.12. Kondisi Sarana
3.12.1. Sarana Perkantoran (kantor pemerintah)
3.12.2. Sarana Pendidikan
3.12.3. Sarana Peribadatan
3.12.4. Sarana Kesehatan
3.12.5. Sarana perdagangan
3.12.6. Sarana kebudayaan dan rekreasi
3.12.7. Ruang Terbuka Hijau
3.13. Peluang ekonomi
3.14. Kemampuan keuangan pembangunan daerah
3.15. Kelembagaan pembangunan daerah
3.16. Kondisi Tata Bangunan
3.16.1. Kualitas bangunan
3.16.2. Intensitas pemanfaatan ruang (ketinggian, KDB, KLB, KDH)
3.16.3. Tata bangunan (GSP, GSB, jarak antar bangunan, luas kaveling min)
3.16.4. Arsitektur Bangunan
3.17. Kondisi Lingkungan Hidup
Kondisi LH, permasalahan LH, dampak kegiatan terhadap LH
3.18. Isu pembangunan berkelanjutan

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN WP


4.1. Analisis Struktur Internal WP
4.1.1. analisis sistem pusat pelayanan;
4.1.2. analisis sistem jaringan jalan;
4.1.3. analisis intensitas pengembangan ruang pada seluruh WP.
4.2. Analisis Sistem Penggunaan Lahan
4.2.1. analisis simpangan antara pola ruang RTRW dan kondisi eksisting
4.2.2. analisis tutupan lahan dan run-off yang ditimbulkan
4.2.3. analisis kepemilikan tanah.
4.3. Analisis Kedudukan dan Peran WP dalam Wilayah yang Lebih Luas
4.4. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik WP
4.4.1. Analisis sumber daya air
4.4.2. Analisis sumber daya tanah
4.4.3. Analisis topografi dan kelerengan
4.4.4. Analisis geologi lingkungan
4.4.5. Analisis klimatologi
4.4.6. Analisis SDA (zona lindung)
4.4.7. Analisis SDA dan fisik wilayah lainnya (zona budidaya)
4.5. Analisis Sosial Budaya
4.6. Analisis kependudukan;
4.7. Analisis ekonomi dan sektor unggulan;
4.8. Analisis transportasi (pergerakan);
4.8.1. Analisis sistem kegiatan
4.8.2. Analisis sistem jaringan
4.8.3. Analisis sistem pergerakan
4.9. Analisis sumber daya buatan (analisis sarana dan prasarana)
4.9.1. Jaringan Prasarana
4.9.1.1. Jaringan Energi
4.9.1.2. Jaringan Telekomunikasi
4.9.1.3. Jaringan Sumber Daya Air
4.9.1.4. Jaringan Air Minum
4.9.1.5. Pengelolaan Air Limbah dan Limbah B3
4.9.1.6. Pengelolaan Persampahan
4.9.1.7. Jaringan Drainase
4.9.1.8. Jalur dan Ruang Evakuasi Bencana
4.9.2. Sarana
4.9.2.1. Sarana Perkantoran (kantor pemerintah)
4.9.2.2. Sarana Pendidikan
4.9.2.3. Sarana Peribadatan
4.9.2.4. Sarana Kesehatan
4.9.2.5. Sarana perdagangan
4.9.2.6. Sarana kebudayaan dan rekreasi
4.9.2.7. Ruang Terbuka Hijau
4.10. Analisis kondisi lingkungan binaan
4.10.1. analisis figure and ground
4.10.2. analisis aksesibilitas pejalan kaki dan pesepeda
4.10.3. analisis ketersediaan dan dimensi jalur khusus pedestrian
4.10.4. analisis karakteristik kawasan (langgam bangunan)
4.10.5. analisis land use
4.10.6. analisis ketersediaan ruang terbuka hijau dan non hijau
4.10.7. analisis vista kawasan (pelataran pandang)
4.10.8. analisis tata massa bangunan
4.10.9. analisis intensitas bangunan
4.10.10. analisis land value capture (pertambahan nilai lahan)
4.10.11. analisis kebutuhan prasarana dan sarana zona (ketentuan prasarana minimal tiap zona
seperti jalan, jalur pejalan kaki, jalur sepeda, saluran drainase, dan lainnya)
4.10.12. analisis cagar budaya
4.11. Analisis kelembagaan;
4.12. Analisis karakteristik peruntukan zona;
4.13. Analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan mungkin akan
berkembang di masa mendatang;
4.14. Analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/ zona/ sub zona;
4.15. Analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/ zona/ sub zona;
4.16. Analisis pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu zona;
4.17. Analisis gap antara kualitas peruntukan/ zona/ sub zona yang diharapkan dengan kondisi yang
terjadi di lapangan;
4.18. Analisis karakteristik spesifik lokasi;
4.19. Analisis ketentuan dan standar setiap sektor terkait; dan
4.20. Analisis kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang.

BAB V KONSEP PENGEMBANGAN WP TANJUNG / BULAKAMBA


5.1. Pembagian Sub WP
5.2. Perumusan Tujuan WP
5.3. Konsep struktur ruang
5.4. Konsep Rencana Pola Ruang

Anda mungkin juga menyukai