BAB 1
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1. LATARBELAKANG
Hasil dari tahap di atas didokumentasikan di dalam Buku Fakta dan Analisis.
4. Perumusan Konsep RDTR dan Muatan PZ
Hasil kegiatan perumusan konsepsi RDTR terdiri atas:
a. tujuan penataan WP;
b. rencana struktur ruang;
c. rencana pola ruang;
d. ketentuan pemanfaatan ruang; dan
e. Peraturan zonasi, meliputi:
1) penentuan deliniasi blok peruntukan
2) perumusan aturan dasar, yang memuat:
a) ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan;
b) ketentuan intensitas pemanfaatan ruang;
c) ketentuan tata bangunan;
d) ketentuan prasarana minimal;
e) ketentuan khusus;
f) ketentuan pelaksanaan meliputi:
ketentuan variansi pemanfaatan ruang;
ketentuan insentif dan disinsentif; dan
Dalam Peraturan Menteri ATR/BPN No.11 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota dan Rencana Detail Tata
Ruang, proses penyusunan RDTR meliputi:
1) Persiapan.
Dalam tahapan persiapan dilakukan proses penyusunan kerangka acuan kerja dan
penetapan metodologi.
2) Pengumpulan Data dan Informasi.
Data yang dikumpulkan dalam penyusunan RDTR yaitu data primer dan data
sekunder.
3) Pengolahan Data dan Analisis.
Dalam proses analisa untuk penyusunan RDTR terdapat 20 (dua puluh) jenis
analisa serta 6 (enam) analisa tambahan yang dapat mendukung penyusunan
RDTR.
4) Perumusan Konsepsi RDTR dan Peraturan Zonasi,
Perumusan konsepsi dalam penyusunan RDTR mengacu pada kebijakan daerah
terkait penataan ruang dan kebutuhan penataan ruang serta arah investasi
daerah.
5) Penyusunan Ranperbup RDTR.
Adapun alur pentahapan dalam penyusunan RDTR Kecamatan Bulakamba
dapat dilihat pada gambar berikut.