Anda di halaman 1dari 45

Tabel Pemeriksaan Mandiri Materi Muatan Rancangan Rencana Detail Tata Ruang

Kawasan Perkotaan Purwokerto Tahun 2019- 2039


Nomor :
Tanggal :
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
1. TUJUAN PENATAAN BWP
1. Tujuan Penataan a) Arahan pencapaian Berdasarkan RTRW Kabupaten Penataan ruang BWP Purwokerto Sudah mendukung tujuan
Ruang sebagaimana ditetapkan Banyumas tahun 2011-2031, bertujuan mewujudkan Kawasan penataan ruang yang
dalam RTRW Kabupaten; fungsi pelayanan perkotaan Perkotaan Purwokerto sebagai tercantum pada RTRW
b) Isu strategis BWP, yang Purwokerto adalah sebagai pusat pelayanan dan pertumbuhan Kabupaten Banyumas
antara lain dapat berupa pusat kegiatan wilayah (PKW) ekonomi regional dan nasional, tahun 2011-2031
potensi, masalah, dan dengan fungsi pelayanan utama berbasis pengembangan
urgensi penanganan; dan; berupa perdagangan berskala pendidikan, perdagangan dan jasa,
c) Karakteristik BWP. regional, pemerintahan, kesehatan, pariwisata, serta
pendidikan, kesehatan, didukung terciptanya lingkungan
transportasi, dan perbankan. perkotaan yang berkelanjutan.
( pasal 4)
2. RENCANA STRUKTUR RUANG
2.1 Rencana a) pusat pelayanan a) Pusat perkotaan Purwokerto Rencana pengembangan pusat Sudah
pengembangan kota/kawasan perkotaan; merupakan pusat pelayanan pelayanan perkotaan Purwokerto mengadaptasi/mempertim
pusat pelayanan b) sub pusat pelayanan tertinggi di perkotaan terdiri atas 1 pusat pelayanan bangkan isu strategis
kota/kawasan perkotaan; Purwokerto. kawasan perkotaan (PPKP), 8 sub wilayah perencanaan.
c) pusat lingkungan, berupa: b) Penentuan pusat pelayanan pusat pelayanan kawasan
pusat lingkungan Perkotaan Purwokerto perkotaan (SPPKP), dan pusat
kecamatan; pusat didasarkan pada fungsi lingkungan (PL) yang terbagi
lingkungan kelurahan; kegiatan, pusat-pusat menjadi 7 pusat lingkungan
dan/atau pusat rukun pelayanan di perkotaan kecamatan dan 43 pusat
warga. Purwokerto, Ketersediaan lingkungan desa / kelurahan.
jumlah dan jangkauan
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
pelayanan sarana pelayanan (Pasal 6 sampai dengan Pasal 9)
umum dan Kecenderungan
orientasi perkembangan dan
tingkat aksesibilitas
terhadap ketersediaan
prasarana dan sarana
pelayanan umum.
2.2 Rencana a) jaringan jalan dan a) Menurut kondisi eksisting Rencana pengembangan jaringan Telah mendukung
jaringan jaringan kereta api sesuai di Kawasan Perkotaan transportasi di perkotaan perencanaan jaringan
transportasi dengan yang termuat Purwokerto, jalan yang ada Purwokerto terdiri atas : jalan yang tercantum
dalam RTRW kabupaten; menurut hirarki perannya pada RTRW Kabupaten
b) jaringan jalan sistem adalah jalan kolektor dan a) Rencana jaringan jalan, yang Banyumas tahun 2011-
sekunder di kawasan lokal. Sedangkan terdiri atas : 2031 dan
perkotaan meliputi : jalan pembagian ruas jalan  jaringan jalan nasional yang mengadaptasi/mempertim
arteri sekunder, kolektor menurut sistemnya terdapat terdiri atas jaringan jalan bangkan isu
sekunder, dan lokal jalan kolektor primer, arteri primer, strategis wilayah
sekunder; kolektor sekunder dan lokal  jaringan jalan arteri perencanaan.
c) jalan masuk dan keluar primer. sekunder, dan jaringan
parkir.jalan arteri b) Terdapat jaringan kereta api jalan kolektor primer.
sekunder, kolektor di perkotaan Purwokerto.  jaringan jalan provinsi
sekunder, dan lokal c) Jalur khusus sepeda di berupa jaringan jalan
sekunder; Purwokerto terdapat di kolektor primer.
d) jaringan jalan lingkungan Jalar Dr Angka dari  jaringan jalan kabupaten
primer dan lingkungan perempatan Hotel Aston berupa jaringan jalan
sekunder; hingga RS Geriatri, Jalan kolektor primer dan
e) jalur pejalan kaki; Soeparno-Jalan Soeharso, sekunder serta jaringan
f) jalur sepeda (jika ada); dan Jalan Supriyadi hingga jalan lokal primer dan
dan; Jalan Adipati Mersi. sekunder.
g) jaringan jalan lainnya  jaringan jalan lingkungan.
yang meliputi: b) Rencana jaringan rel kereta
 jalan masuk dan keluar api;
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
terminal barang serta c) Rencana jaringan transportasi
terminal umum;
orang/penumpang d) Rencana jalur pejalan kaki;
sesuai ketentuan yang e) Rencana jalur sepeda, dan;
berlaku (terminal tipe f) Rencana jalan lainnya berupa
A, terminal tipe B,  Jalan masuk dan keluar
terminal tipe C, Terminal Tipe A
dan/atau pangkalan  Jalan masuk dan keluar
angkutan umum); Terminal Tipe C
 jaringan jalan moda  Rencana perparkiran, jalan
trasnportasi umum masuk, dan jalan keluar
(jalan masuk dan ruang parkir,
keluarnya terminal  Rencana fasilitas pelengkap
barang/orang hingga jalan berupa iklan dan
pangkalan angkutan media informasi pada jalan
umum dan halter); dan;
 jalan masuk dan keluar (Pasal 10 sampai dengan pasal 16)
parkir.

2.3 Rencana jaringan prasarana


1. Rencana jaringan a) jaringan infrastruktur Sistem jaringan prasarana Rencana pengembangan jaringan Sudah mendukung tujuan
energi/kelistrikan minyak dan gas bumi; energi berdasarkan RTRW energi/kelistrikan terdiri atas: penataan ruang yang
dan; Kabupaten Banyumas Tahun a. Jaringan infrastruktur minyak tercantum pada RTRW
b) jaringan penyaluran 2011-2031 terdiri atas: dan gas bumi; Kabupaten Banyumas
ketenagalistrikan. b. Jaringan penyaluran tahun 2011-2031
a) jaringan pipa minyak dan ketenagalistrikan, yang
gas bumi; meliputi:
b) jaringan transmisi tenaga  Jaringan transmisi dan
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
listrik; dan distribusi tenaga listrik
c) tenaga listrik. untuk menyalurkan tenaga
listrik antar sistem.
 Gardu Listrik meliputi
Gardu Induk Kalibakal 150
Kv di Kelurahan Berkoh
Sub BWP V, dan Gardu
distribusi penurun
tegangan primer (20Kv)
menjadi tegangan sekunder
(220v/380v) pendukung
sistem jaringan SUTM dan
SUTR meliputi rencana
pengembangan di seluruh
BWP.
c. Rencana pengembangan
energi terbarukan, meliputi :
 pemanfaatan energi dari
IPAL;
 pemanfaatan enerdi dari
sampah; dan
 pemanfaatan energi
terbarukan lain yang
potensial.

(Pasal 18)
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
2. Rencana jaringan a) infrastruktur dasar Sistem jaringan telekomunikasi Rencana pengembangan jaringan Telah mendukung
telekomunikasi telekomunikasi yang berupa berdasrkan RTRW Kabupaten telekomunikasi terdiri atas: perencanaan jaringan
(tetap dan lokasi pusat automatisasi Banyumas tahun 2011-2031 a) infrastruktur dasar telekomunikasi yang
bergerak sambungan telepon; terdiri atas: telekomunikasi yang berupa tercantum pada RTRW
b) jaringan telekomunikasi a) pembangunan jaringan lokasi pusat automatisasi Kabupaten Banyumas
telepon kabel yang berupa telepon kabel; dan sambungan telepon; tahun 2011-2031
lokasi stasiun telepon b) pembangunan jaringan b) jaringan telekomunikasi
otomat, rumah kabel, dan telepon nirkabel telepon kabel yang berupa
kontak pembagi; lokasi stasiun telepon otomat,
c) sistem televisi kabel
rumah kabel, dan kotak
termasuk dalam lokasi
pembagi;
stasiun trasmisi;
d) jaringan telekomunikasi
c) jaringan telekomunikasi
telepon nirkabel yang berupa telepon nirkabel yang berupa
lokasi menara lokasi menara telekomunikasi
telekomunikasi termasuk termasuk menara Base
menara Base Transceiver Transceiver Station (BTS);
Station (BTS), d) jaringan serat optik, dan;
e) jaringan serat optik; dan e) peningkatan pelayanan
peningkatan pelayanan jaringan telekomunikasi
jaringan telekomunikasi. (Pasal 19 sampai dengan 21)

3. Rencana jaringan a) jaringan perpipaan; dan a) Berdasarkan kondisi Rencana pengembangan jaringan Telah mendukung
air minum b) jaringan non perpipaan. eksisting, penyediaan air air minum terdiri atas : perencanaan jaringan air
minum di perkotaan a. Jaringan perpipaan, meliputi: minum yang tercantum
Purwokerto meliputi  Unit air baku pada RTRW Kabupaten
jaringan perpipaan PDAM,  Unit Produksi berupa Banyumas tahun 2011-
perpipaan sumber air baku bangunan pengambil air 2031 serta
berupa sumur dan sumber baku. mengadaptasi/mempertim
mata air.  Unit distribusi berupa pipa bangkan isu strategis
b) Rencana pengembangan transmisi air baku. wilayah perencanaan.
jaringan air minum RTRW  Unit pelayanan yang berupa
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
Kabupaten Banyumas tahun pipa unit distribusi hingga
2011-2031 : persil/bidang.
 sistem penyediaan air  Bangunan penunjang dan
minum; bangunan pelengkap.
 sumber air baku dan
bangunan pengambil air b. Jaringan non-perpipaan,
baku; meliputi :
 pipa transmisi air baku  Pemanfaatan sumur dangkal
dan instalasi produksi; di zona perumahan
 pipa unit distribusi; kepadatan sedang dan zona
 bangunan penunjang dan perumahan eksisting yang
 bangunan pelengkap; belum terjangkau jaringan
 bak penampung. air minum perpipaan;
 Pemanfaatan sumur bor di
zona perumahan kepadatan
sedang dan zona perumahan
eksisting yang belum
terjangkau jaringan air
minum perpipaan, dan;
 Pengembangan bak
penampung air hujan pada
zona pengembangan
perumahan Sub BWP IV dan
Sub BWP VIII.
(Pasal 22)
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
4. Rencana jaringan a) saluran primer; a) Dibutuhkan rencana Rencana pengembangan jaringan Telah mendukung
drainase b) saluran sekunder; jaringan drainase di drainase terdiri atas : perencanaan jaringan
c) saluran tersier; perkotaan Purwokerto guna a. Saluran primer, dengan drainase yang tercantum
d) saluran lokal; menangani permasalahan memanfaatkan sungai-sungai pada RTRW Kabupaten
e) bangunan peresapan genangan air; dan saluran irigasi primer Banyumas tahun 2011-
(kolam retensi); dan b) Rencana pengembangan melaui integrasi dengan 2031 serta
f) bangunan tampungan jaringan drainase pada sistem jaringan drainase mengadaptasi/mempertim
(polder) beserta sarana RTRW Kabupaten sekunder maupun tersier dan bangkan isu strategis
pelengkapnya (sistem Banyumas tahun 2011-2031 lingkungan wilayah perencanaan.
pemompaan dan pintu terdiri atas : b. Saluran sekunder, meliputi :
air).  inventarisasi saluran  jaringan drainase sekunder
yang berfungsi sebagai terbuka di sekitar kawasan
jaringan drainase; kepadatan rendah hingga
 pembuatan rencana sedang, dan;
induk drainase di seluruh  jaringan drainase sekunder
wilayah Kabupaten; tertutup di sekitar kawasan
 penertiban dan kepadatan tinggi yang bagian
perlindungan jaringan atasnya digunakan untuk
drainase untuk kepentingan umum lainnya
menghindari terjadinya seperti trotoar, pedestrian,
penyempitan dan tempat parkir, dan lain
pendangkalan; dan sejenisnya.
 pengembangan sumur c. Saluran tersier; meliputi
resapan air hujan dan jaringan drainase di tepi jalan
biopori di kawasan lingkungan zona perumahan
perkotaan. dan zona pemanfaatan ruang
lainnya di BWP Purwokerto,
terintegrasi terhadap jaringan
drainase sekunder dan
primer.
d. Saluran lokal, dan;
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
e. Bangunan peresapan/kolam
retensi, meliputi:
 Sumur resapan air
hujan/kolam resapan air
hujan untuk menyalurkan
air hujan dan meresapkan
air hujan ke dalam tanah
pada persil bangunan
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
 Biopori untuk
meresapkan air hujan
pada persil bangunan,
jalan, ruang parkir, dan
ruang-ruang publik;
 Rencana kolam retensi
banjir di Kawasan
Pengembangan Gerilya-
Sudirman, dan;
 Sistem pengendali banjir
melalui sistem pemanen
air hujan pada bangunan
beratap luas pada
kawasan dengan muka air
tanah dangkal.
(Pasal 23)
5. Rencana a) sistem pengelolaan air Rencana pengembangan Rencana pengembangan jaringan Telah mendukung
pengelolaan air limbah (SPAL) setempat; jaringan air limbah berdasarkan air limbah terdiri atas : perencanaan jaringan air
limbah b) sistem pengelolaan air RTRW Kabupaten Banyumas limbah yang tercantum
limbah (SPAL) terpusat. tahun 2011-2031 terdiri atas : a. Sistem pembuangan air limbah pada RTRW Kabupaten
a) pengembangan sistem (SPAL) setempat, meliputi : Banyumas tahun 2011-
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
pengelolaan limbah terpadu  Subsistem pengolahan 2031
baik on site maupun off site setempat berupa bak septic
pada kawasan perkotaan; (septictank) pada zona
dan; perumahan kepadatan
b) pengembangan IPAL untuk rendah sampai dengan
penanganan air buangan sedang dengan kriteria
industri pada kawasan rumah tinggal tunggal
peruntukan industri. dan/atau zona lainnya
dengan luas kavling di atas
72 m2;
 Subsistem pengangkutan
berupa sarana
pengangkutan/mobil tinja
dalam layanan pemerintah
daerah dan badan lainnya,
dan;
 Subsistem pengolahan
lumpur tinja berupa instalasi
pengolahan lumpur tinja
(IPLT) di dalam BWP atau di
luar BWP di Kabupaten
Banyumas.
b. Sistem pembuangan air limbah
(SPAL) terpusat, meliputi:
 Subsistem pelayanan;
 Subsistem pengumpulan,
dan;
 Subsistem pengolahan
terpusat

(Pasal 24)
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
6. Rencana jaringan a) Rencana jalur dan ruang Kawasan rawan bencana di Rencana jalur dan ruang evakuasi Sudah
prasarana lainnya evakuasi bencana perkotaan Purwokerto terdiri bencana meliputi : mengadaptasi/mempertim
atas kawasan rawan bencana a) Jalur dan ruang evakuasi bangkan isu
tanah longsor, bencana gunung bencana tanah longsor; strategis wilayah
api dan bencana banjir. b) Jalur dan ruang evakuasi perencanaan.
bencana gunung api, dan;
c) Jalur dan ruang evakuasi
bencana banjir.

(Pasal 25)
b) Rencana jaringan a) Timbulan sampah di Rencana jaringan prasarana dan Telah mendukung
prasarana dan sarana perkotaan Purwokerto lebih sarana penanganan persampahan, perencanaan jaringan
penanganan persampahan besar jumlah dibandingkan meliputi : persampahan yang
daerah lainnya di  pemilahan; tercantum pada RTRW
Kabupaten Banyumas,  pengumpulan; Kabupaten Banyumas
sehingga memerlukan  pengangkutan; tahun 2011-2031 serta
penanganan lebih  pengolahan; dan mengadaptasi/mempertim
dibandingkan daerah  pemrosesan akhir sampah. bangkan isu strategis
lainnya. wilayah perencanaan.
b) Sistem persampahan (Pasal 26)
berdasarkan RTRW
Kabupaten Banyumas tahun
2011-2031 meliputi:
 pengelolaan
persampahan rumah
tangga berbasis
masyarakat dengan
konsep 3R meliputi
Reduce (mengurangi);
Reuse (menggunakan
kembali); dan Recyle
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
(mendaur ulang).
 pengembangan Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA)
sampah;
 pembangunan Tempat
Penampungan
Sementara (TPS)
dan/atau Tempat
Pengolahan Sampah
Terpadu (TPST) di lokasi
strategis; dan
 peningkatan prasarana
pengelolaan
persampahan.
3.RENCANA POLA RUANG
3.1 Zona lindung
1. Zona hutan a) kawasan hutan dengan Tidak terdapat hutan lindung di Tidak terdapat pola ruang zona Telah mempertimbangkan
lindung faktor-faktor kelas lereng, Kawasan Perkotaan Purwokerto. hutan lindung. kondisi eksisting dan
jenis tanah dan intensitas mengadaptasi/mempertim
hujan setelah masing- bangkan isu
masing dikalikan dengan strategis wilayah
angka penimbang perencanaan.
mempunyai jumlah nilai
(skor) 175 atau lebih;
b) kawasan hutan yang
mempunyai lereng
lapangan 40 % atau lebih
dan/atau kawasan hutan
yang mempunyai
ketinggian 2000 meter
atau lebih di atas
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
permukaan laut;
c) kawasan bercurah hujan
yang tinggi, berstruktur
tanah yang mudah
meresapkan air dan
mempunyai geomorfologi
yang mampu meresapkan
air hujan secara besar-
besaran

2. Zona yang Peruntukan ruang yang Tidak terdapat kawasan gambut Tidak terdapat pola ruang zona Telah mempertimbangkan
memberikan merupakan bagian dari dan kawasan resapan air. yang memberikan perlindungan kondisi eksisting dan
perlindungan kawasan lindung yang terhadap zona dibawahnya. mengadaptasi/mempertim
terhadap zona mempunyai fungsi pokok bangkan isu
dibawahnya sebagai perlindungan terhadap strategis wilayah
kawasan di bawahannya perencanaan.
meliputi kawasan
gambut dan kawasan resapan
air.
3. Zona Peruntukan ruang yang a) Sempadan sungai di Zona perlindungan setempat Telah mempertimbangkan
perlindungan merupakan bagian dari Perkotaan Purwokerto terdiri atas : kondisi eksisting dan
setempat kawasan lindung yang sebagian besar masih a) subzona sempadan sungai. mengadaptasi/mempertim
mempunyai fungsi pokok berupa kebun, tegalan, b) subzona sekitar mata air. bangkan isu
sebagai perlindungan terhadap sawah, dan tanah kosong. (Pasal 29) strategis wilayah
sempadan pantai, sempadan Namun, di beberapa lokasi perencanaan.
sungai, ada juga yang sudah
kawasan sekitar danau atau terbangun menjadi
waduk, dan kawasan sekitar permukiman.
mata air. b) Terdapat 9 mata air di
Perkotaan Purwokerto, ada
yang berada di tengah sawah
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
dan ada juga yang sudah
berada di tengah
permukiman.
4. Ruang terbuka area memanjang/jalur dan a) RTH Publik belum Zona RTH yang terdiri atas : Telah mempertimbangkan
hijau (RTH) kota atau mengelompok, yang memenuhi 20%, hasil a) RTH Publik yang terdiri atas : kondisi eksisting dan
penggunaannya lebih bersifat digitasi tahun 2014 RTH  Subzona RTH Hutan Kota mengadaptasi/mempertim
terbuka, tempat tumbuh milik pemerintah seluas  Subzona RTH Taman Kota bangkan isu
tanaman, baik yang tumbuh kurang lebih 179,282471 ha  Subzona RTH Taman strategis wilayah
tanaman secara alamiah = 1,92% yang terdiri dari Kelurahan perencanaan.
maupun yang Hutan Kota, Taman Kota,  Subzona Pemakaman
sengaja ditanam yang terdiri Taman lingkungan,  Subzona RTH Sabuk Hijau
dari hutan kota, taman kota, Pemakaman, Lapangan, dan  Subzona RTH Taman RT
taman kecamatan; taman Jalur Hijau. Untuk  Subzona RTH Jalur Hijau
kelurahan, taman RW; taman sempadan sungai dan Jalan dan;
RT, Pemakaman dan sempadan mata air, meski  Subzona RTH Sempadan
konservasi. dapat dimanfaatkan oleh Rel.
masyarakat umum (publik) b) RTH Privat yang terdiri atas :
namun kepemilikannya  RTH pekarangan rumah
masih pribadi dan bukan tinggal;
tanah milik pemda/pemdes  RTH halaman perkantoran,
sehingga tidak terkategori pertokoan, dan tempat
sebagai RTH publik. usaha;
b) RTH Privat berupa  RTH halaman fasilitas
pekarangan sudah lebih dari pelayanan umum
10%. Eksisting hasil digitasi pendidikan, transportasi,
citra th 2013 luasnya 1677 kesehatan, sosial budaya,
ha (17,98% dari luas BWP) dan peribadatan, dan;
 RTH taman atap bangunan

(Pasal 30 sampai dengan Pasal 33)


Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
3.2 Zona budidaya
1. Zona perumahan Peruntukan ruang yang terdiri a) Kondisi eksisting mayoritas Zona perumahan meliputi: Telah mempertimbangkan
atas kelompok rumah tinggal berupa permukiman dengan a) Subzona rumah kepadatan kondisi eksisting dan
yang mewadahi kehidupan sarana dan prasarana serta sangat tinggi ; mengadaptasi/mempertim
dan penghidupan masyarakat fasilitas pendukungnya. b) Subzona rumah kepadatan bangkan isu
yang dilengkapi dengan b) Ada pula yang masih berupa tinggi, dan; strategis wilayah
fasilitasnya terdiri atas : kebun/lahan kosong/sawah c) Subzona rumah kepadatan perencanaan
 rumah kepadatan sangat yang memang direncanakan sedang.
tinggi (kepadatan sebagai pengembangan
bangunan diatas 1000 permukiman atau sudah (Pasal 35)
rumah/Ha); mendapat izin lokasi untuk
 rumah kepadatan tinggi perumahan
(kepadatan bangunan 100
– 1000 rumah/Ha);
 rumah kepadatan sedang
(kepadatan bangunan 40-
100 rumah/Ha);
 rumah kepadatan rendah
(kepadatan bangunan 10-
40 rumah/Ha)
2. Zona Peruntukan ruang yang a) Pusat kegiatan perdagangan Zona perdagangan dan jasa terdiri Telah mempertimbangkan
perdagangan dan merupakan bagian dari dan jasa berada di koridor atas Subzona perdagangan dan kondisi eksisting dan
jasa kawasan budi daya Jl. Jend. Sudirman jasa skala BWP (K-2), dan Ruang mengadaptasi/mempertim
difungsikan untuk mayoritas berupa sektor informal. bangkan isu
pengembangan kegiatan usaha perdagangan dan jasa strategis wilayah
yang bersifat komersial, tunggal. (Pasal 36 sampai dengan Pasal 37) perencanaan
tempat bekerja, tempat b) Perdagangan dan Jasa di
berusaha, Perkotaan Purwkerto
serta tempat hiburan dan tersebar di koridor-koridor
rekreasi, serta fasilitas jalan utama.
umum/sosial pendukungnya c) Ruang sektor informal sudah
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
yang terbagi atas perdagangan diakomodir di beberapa
jasa skala kota, skala BWP, lokasi dengan aturan
skala SBWP. tertentu sesuai dengan
Perda yang mengatur
tentang PKL.
3. Zona perkantoran Peruntukan ruang yang Kondisi eksistingnya terdapat Zona Perkantoran. Telah mempertimbangkan
merupakan bagian dari Kompleks Perkantoran Pemda kondisi eksisting dan
kawasan budi daya dan beberapa kantor-kantor (Pasal 38) mengadaptasi/mempertim
difungsikan untuk swasta. bangkan isu
pengembangan kegiatan strategis wilayah
pelayanan pemerintahan dan perencanaan
tempat bekerja/berusaha,
tempat
berusaha, dilengkapi dengan
fasilitas umum/sosial
pendukungnya.
4. Zona sarana Peruntukan ruang yang a) Sarana Pelayanan Umum Zona sarana pelayanan umum Telah mempertimbangkan
pelayanan umum dikembangkan untuk yang terpetakan merupakan berupa Subzona sarana pelayanan kondisi eksisting dan
menampung fungsi kegiatan sarana pelayanan umum umum skala kota. mengadaptasi/mempertim
yang berupa pendidikan, skala kota dan fasilitas bangkan isu
kesehatan, peribadatan, sosial pendukungnya karena untuk (Pasal 39) strategis wilayah
budaya, olahraga dan rekreasi, yang skala lebih kecil perencanaan
dengan dikategorikan sebagai sebuah
fasilitasnya dengan skala kegiatan tidak dibuat sebagai
pelayanan yang ditetapkan zona. SPU di Perkotaan
Purwokerto meliputi : SPU
dalam RTRWK terdiri dari
Pendidikan, Transportasi,
skala kota, skala kecamatan,
Peribadatan, Kesehatan, dan
skala kelurahan, skala RW. Olahraga.
b) SPU Pendidikan berada di
sekitar Sekolah Polisi Negara
(SPN), UNSOED, UMP, UNU,
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
dan beberapa kompleks
sekolah, sedangkan untuk
SPU Pendidikan yang
direncanakan di SBWP 4 dan
9, kondisi eksistingnya masih
berupa tegalan.
c) SPU Transportasi berada di
sekitar Stasiun Purwokerto
dan Terminal Purwokerto.
d) SPU Peribadatan skala kota
yang direncanakan berada di
Kawasan Gerilya Sudirman,
kondisi eksisting saat ini
masih berupa lahan pertanian
sawah.
e) SPU Kesehatan berada di
sekitar RSUD Margono
Soekarjo, RS Geriyatri, dan
RS Islam.
f) SPU Olahraga berada di
sekitar GOR Satria
Purwokerto.
5. Zona industri Industri adalah kegiatan a) Sentra Industri Kecil berada Zona industri berupa Subzona Telah mempertimbangkan
ekonomi yang mengolah bahan di Kel. Pasir Kidul dan Desa sentra industri kecil dan menengah kondisi eksisting dan
mentah, bahan baku, barang Pasir Wetan (SBWP VII) yang (SIKM). mengadaptasi/mempertim
setengah jadi, dan/atau sebagian besar berupa bangkan isu
barang jadi menjadi barang industri kecil pengrajin (Pasal 40) strategis wilayah
dengan nilai yang lebih tinggi sepatu dan sandal bandol perencanaan
untuk serta pengrajin emas dan
penggunaannya, termasuk perak.
kegiatan rancang bangun dan b) Sentra Industri Menengah di
perekayasaan industri terdiri Desa Kedungrandu (SBWP
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
atas kawasan industri dan IX) berupa kegiatan stone
sentra kawasan industri crusher, AMP, dan Batching
menengah. Plan.
c) Sentra Industri Menengah di
Desa Karangnanas (SBWP
IV) saat ini terdapat PT
Gieselberg yang
memproduksi rantai dan
mesin. Industri ini tergolong
industri yang cukup besar
sehingga dijadikan sebuah
zona.
6. Zona peruntukan Peruntukan ruang yang a) Kondisi eksisting di subzona Zona peruntukan lainnya terdiri Telah mempertimbangkan
lainnya dikembangkan untuk pertanian saat ini masih atas: kondisi eksisting dan
menampung fungsi kegiatan di berupa lahan pertanian a) Subzona pertanian, mengadaptasi/mempertim
daerah tertentu berupa sawah. b) Subzona pertahanan dan bangkan isu
pertanian, pertambangan, b) Kondisi eksisting di subzona keamanan, strategis wilayah
pariwisata, dan peruntukan- pertahanan dan keamanan c) Subzona pergudangan, dan; perencanaan
peruntukan adalah kodim dan d) Subzona pariwisata.
Lainnya, terdiri dari subzona permukiman di sekitarnya,
pertanian, pertambangan, sedangkan untuk koramil (Pasal 41)
masih digabung dengan
RTNH, tempat evakuasi
subzona di sekitarnya karena
sementara, tempat evakuasi
bukan merupakan kegiatan
akhir, sektor informal, dominan.
pertahanan dan keamanan, c) Kondisi eksisting subzona
IPAL, TPA, Pengembangan pergudangan saat ini masih
nuklir, pembangkit listrik, berupa lahan pertanian
pergudangan dan pariwisata. sawah.
d) Kondisi eksisting di subzona
pariwisata yang berada di
sekitar GOR Satria sudah
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
berupa kegiatan wisata kuliner
dengan beraneka ragam
rumah makan dan restoran.
e) Kondisi eksisting di subzona
pariwisata yang berada di tepi
S. Logawa masih berupa lahan
pertanian sawah, namun telah
memiliki izin lokasi untuk
kegiatan wisata.
f) Kondisi eksisting di subzona
pariwisata yang berada di
Desa Pandak ada yang sudah
terbangun tempat wisata ada
pula yang masih dalam tahap
pembangunan.
7. Zona campuran Peruntukan ruang yang Kondisi eksistingnya berupa Zona campuran terdiri atas: Telah mempertimbangkan
merupakan bagian dari campuran dari berbagai jenis a) subzona campuran kondisi eksisting dan
kawasan budi daya yang kegiatan, dari mulai perumahan dan perdagangan mengadaptasi/mempertim
dikembangkan untuk permukiman, perdagangan jasa, jasa ; bangkan isu
menampung beberapa perkantoran, dan pelayanan b) subzona campuran strategis wilayah
peruntukan fungsi dan/atau umum. perumahan dan perkantora); perencanaan.
bersifat terpadu, seperti c) subzona campuran
perumahan dan perkantoran dan
perdagangan/jasa; perumahan perdaganganjasa ;
dan perkantoran; perkantoran d) subzona campuran
perdagangan/jasa. perumahan dan sarana
pelayanan umum, dan;
e) subzona campuran
perumahan, sarana
pelayanan umum,
perkantoran, dan
perdagangan jasa.
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6

(Pasal 42)

4 PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA


4.1 Lokasi a) batas fisik, seperti blok a) kawasan genangan/banjir di Lokasi SBWP yang di prioritaskan Telah mempertimbangkan
dan subblok; Kelurahan Karangpucung penangannya meliputi : kondisi eksisting dan
b) fungsi kawasan, seperti saat ini berupa kawasan a) kawasan genangan/banjir di mengadaptasi/mempertim
zona dan subzona; permukiman dan Kelurahan Karangpucung bangkan isu
c) wilayah administratif, perumahan, sungai sudah SBWP VIII blok 8-006; strategis wilayah
seperti RT, RW, dinormalisasi sehingga tidak b) zona perumahan kepadatan perencanaan
desa/kelurahan, dan terlalu banyak kelokan sangat tinggi di SBWP I di
kecamatan; sungai; sempadan sungai Banjaran
d) penentuan secara kultural b) zona perumahan kepadatan blok 1-006 dan di sempadan
tradisional, seperti sangat tinggi di SBWP I di sungai Kranji blok 1-004 ;
kampung, desa adat, sempadan sungai Banjaran c) zona perumahan kepadatan
gampong, dan nagari; dan di sempadan sungai tinggi di Kawasan Pendidikan
e) kesatuan karakteristik Kranji saat ini berupa Universitas Jenderal
tematik, seperti kawasan kawasan permukiman padat Sudirman, Kelurahan
kota lama, lingkungan dengan akses jalan yang Grendeng, dan Kelurahan
sentra perindustrian cukup sempit. Karangwangkal SBWP II blok 2-
rakyat, kawasan sentra c) zona perumahan kepadatan 001;
pendidikan, kawasan tinggi di Kawasan Pendidikan d) zona pariwisata kuliner koridor
perkampungan tertentu, Universitas Jenderal Jl. Dr. Suharso SBWP I blok 1-
dan kawasan permukiman Sudirman saat ini berupa 007 dan SBWP II blok 2-001,
tradisional; dan kawasan permukiman dan;
f) jenis kawasan, seperti kepadatan tinggi dengan e) zona pemanfaatan ruang di
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
kawasan baru yang kegiatan perdagangan dan ruas jalan utama.
berkembang cepat, jasa pendukung kegiatan
kawasan terbangun yang pendidikan yang cukup (Pasal 44)
memerlukan penataan, banyak.
kawasan dilestarikan, d) zona pariwisata kuliner
kawasan rawan bencana, koridor Jl. Dr. Suharso saat
dan kawasan gabungan ini berupa kegiatan wisata
atau campuran. kuliner dengan beraneka
ragam rumah makan dan
restoran.
e) zona pemanfaatan ruang di
ruas jalan utama saat ini
berupa kegiatan
perdagangan dan jasa baik
tunggal dan deret.
4.2. Tema a) perbaikan prasarana, a) kawasan genangan/banjir di a) Pada kawasan genangan banjir Telah
penanganan sarana, dan Kelurahan Karangpucung di Kelurahan Karangpucung mengadaptasi/mempertim
blok/kawasan, contohnya saat ini berupa kawasan berupa pengembangan bangkan isu
melalui penataan permukiman dan prasarana drainase perkotaan strategis wilayah
lingkungan permukiman perumahan, sungai sudah meliputi : perencanaan.
kumuh(perbaikan dinormalisasi sehingga tidak  normalisasi jaringan
kampung), dan penataan terlalu banyak kelokan drainase primer Sungai/Kali
lingkungan permukiman sungai; Bener
nelayan; b) zona perumahan kepadatan  pembuatan kolam retensi
b) pengembangan kembali sangat tinggi di SBWP I di banjir, dan;
prasarana, sarana, dan sempadan sungai Banjaran  pembuatan maindrain
blok/kawasan, contohnya dan di sempadan sungai b) Pada zona perumahan
melalui peremajaan Kranji saat ini berupa kepadatan sangat tinggi berupa
kawasan, pengembangan kawasan permukiman padat penataan lingkungan terpadu,
kawasan terpadu, serta dengan akses jalan yang meliputi :
rehabilitasi dan cukup sempit.  rehabilitasi lingkungan
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
rekonstruksi kawasan c) zona perumahan kepadatan perumahan sempadan
pascabencana; tinggi di Kawasan Pendidikan sungai, dan;
c) pembangunan baru Universitas Jenderal  peremajaan zona
prasarana, sarana, dan Sudirman saat ini berupa perumahan sempadan
blok/kawasan, contohnya kawasan permukiman sungai yang tidak berizin
melalui pembangunan kepadatan tinggi dengan melalui pengembangan
kawasan perumahan kegiatan perdagangan dan rumah susun.
umum (public housing) jasa pendukung kegiatan c) Pada Zona Perumahan
yang dibangun oleh pendidikan yang cukup Kepdatan tinggi di kawasan
pemerintah dan swasta banyak. pendidikan berupa
(Kawasan Siap d) zona pariwisata kuliner pengembangan kembali
Bangun/Lingkungan Siap koridor Jl. Dr. Suharso saat prasarana, sarana, dan
Bangun-Berdiri ini berupa kegiatan wisata blok/kawasan, meliputi :
Sendiri),pembangunan kuliner dengan beraneka  peremajaan dan
kawasan terpadu, ragam rumah makan dan rehabilitasi kawasan,
pembangunan desa restoran. dan;
agropolitan, pembangunan e) zona pemanfaatan ruang di  pengembangan kawasan
kawasan perbatasan; ruas jalan utama saat ini terpadu.
dan/atau; berupa kegiatan d) Pada Zona Pariwisata kuliner
d) pelestarian/pelindungan perdagangan dan jasa baik dan zona pemanfaatan ruang di
blok/kawasan, contohnya tunggal dan deret. ruas jalan utama berupa
melalui penataan bangunan dan
pelestarian kawasan, lingkungan, meliputi :
konservasi kawasan, dan  penataan kegiatan dan
revitalisasi ruang sektor informal;
kawasan.  penataan jalur pejalan
kaki;
 penataan parkir
dan/atau pengembangan
kawasan parkir terpadu,
dan;
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
 Penataan reklame.

(Pasal 44 dan pasal 45)

5. KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG


1. Program pemanfaatan ruang prioritas
a) Program a) perwujudan pusat a) Rencana pengembangan a) Program rencana Sudah mendukung
perwujudan pelayanan kegiatan di pusat pelayanan perkotaan pengembangan pusat perwujudan tujuan
struktur ruang BWP; Purwokerto terdiri atas 1 pelayanan berupa program penataan ruang serta
b) perwujudan jaringan pusat pelayanan kawasan perwujudan sub pub pusat mempertimbangkan isu
transportasi di BWP; dan perkotaan (PPKP), 8 sub pelayanan kawasan perkotaan strategis wilayah
c) perwujudan jaringan pusat pelayanan kawasan (SPPKP). perencanaan.
prasarana untuk BWP, perkotaan (SPPKP), dan b) Program rencana
yang mencakup pusat lingkungan (PL) yang pengambangan jaringan
pula prasarana nasional terbagi menjadi 8 pusat transportasi berupa rencana
dan wilayah/regional lingkungan kecamatan dan jaringan jalan dan rencana
didalam BWP 43 pusat lingkungan desa / jaringan rel kereta api.
yang terdiri atas: kelurahan. c) Program rencana jaringan
 perwujudan jaringan b) Rencana struktur ruang prasarana berupa :
energi/kelistrikan; terdiri atas:  Rencana pengambangan
 perwujudan jaringan  Rencana Pengembangan jaringan energi/kelistrikan
telekomunikasi; Pusat Pelayanan yang berupa penyediaan listrik.
 perwujudan jaringan air terdiri dari pusat  Rencana pengembangan
minum; pelayanan kawasan jaringan telekomunikasi.
 perwujudan jaringan perkotaan (PPKP); pusat  Program rencana
drainase; pelayanan kawasan pengembangan jaringan air
 perwujudan jaringan air perkotaan (SPPKP), dan; minum.
limbah; dan/atau pusat lingkungan (PL).  Rencana pengembangan
perwujudan jaringan  Rencana Jaringan sistem penyediaan air
prasarana lainnya. Transportasi yang terdiri minum;
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
dari Rencana jaringan  Program rencana
jalan; Rencana jaringan pengembangan jaringan
rel kereta api; Rencana drainase.
jaringan transportasi  Program rencana
umum; Rencana jalur pengembangan jaringan air
pejalan kaki; Rencana limbah
jalur sepeda, dan;  Jaringan prasarana lainnya
Rencana jalan lainnya.
 Rencana Jaringan (Pasal 55 sampai dengan Pasal 71
Prasarana yang terdiri dan Lampiran XIV Indikasi
dari Rencana Program)
pengembangan jaringan
energi/kelistrikan;
Rencana pengembangan
jaringan telekomunikasi;
Rencana pengembangan
jaringan air minum;
Rencana pengembangan
jaringan drainase;
Rencana pengembangan
jaringan air limbah, dan
Rencana pengembangan
prasarana lainnya.
b) Program a) perwujudan zona lindung a) Rencana Pola Ruang zona a) Program perwujudan zona Sudah mendukung
perwujudan pada BWP termasuk lindung BWP Purwokerto lindung berupa : perwujudan tujuan
rencana pola didalam pemenuhan terdiri dari:  Zona perlindungan penataan ruang serta
ruang di BWP kebutuhan RTH; dan  Zona Perlindungan setempat mempertimbangkan isu
b) perwujudan zona budi Setempat  Zona Ruang Terbuka Hijau strategis wilayah
daya pada BWP yang  Zona Ruang Terbuka (RTH), perencanaan.
terdiri atas: Hijau (RTH), b) Program perwujudan zona
 perwujudan penyediaan b) Rencana Pola Ruang zona budidaya berupa :
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
fasilitas sosial dan budidaya berupa : Zona Perumahan :
fasilitas  Zona perumahan;  Program pengembangan
umum diBWP;  Zona perdagangan dan yang telah ada
 perwujudan ketentuan jasa;  Program pengembangan
pemanfaatan ruang  Zona perkantoran; baru.
untuk  Zona sarana pelayanan  Program pembangunan
setiap jenis pola ruang; umum; kembali
 perwujudan intensitas  Zona industri; Zona Perdagangan dan Jasa
pemanfaatan ruang  Zona peruntukan lainnya,  Program penataan
blok; dan/atau dan; bangunan dan lingkungan
perwujudan tata  Zona campuran.  Penataan zona perdagangan
bangunan. jasa
 Pembangunan pasar induk
 Penataapn kegiatan sektor
informal
 Pengembangan zona
perdagangan jada dengan
bangunan vertical
 Pemeliharaan dan
pengembangan
infrastruktur serta fasilitas
pendukung kawasan
perdagangan dan jasa.
Zona Perkantoran
 Pengembangan dan
penataan subzona
perkantoran pemerintah
 Penataan dan
pengembangan subzona
perkantoran pemerintah
yang tersebar di ibukota
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
kecamatan dan ibukota
desa/kelurahan di Sub BWP
I s.d Sub BWP IX;
 Penataan dan
pengembangan tata massa
bangunan subzona
pemerintahan yang tersebar
di Sub BWP I dan Sub BWP
V;
 Penataan dan
pengembangan subzona
perkantoran swasta di
SBWP I meliputi penataan
terhadap tata massa
bangunan dan lingkungan,
dan;
 Pengembangan RTH dan
prasarana perparkiran.
Zona sarana pelayanan umum
skala kota meliputi :
 Program sarana pelayanan
pendidikan
 Program sarana pelayanan
transportasi
 Program sarana pelayana
kesehatan
 Program sarana pelayanan
olahraga
 Program sarana pelayanan
peribadatan
Zona Industri SIKM
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
 Pengembangan jaringan
jalan akses subzona
industri.
 Pembuatan RTH Sabuk
hijau
 Pengembangan pengolahan
limbah terpadu.
 Penataan bangunan dan
lingkungan.
 Penataan dan
pengembangan sentra
industri kecil.
 Pengendalian pertumbuhan
sektor informal.
 Penataan bangunan dan
lingkungan kawasan sekitar
kegiatan aneka industi.
 Pengembangan aneka
industri melalui pola
kemitraan.
Zona peruntukan lainnya
 Program subzona pertanian
berupa :
 Peningkatan infrastruktur
irigasi dan prasarana
jalan usaha tani.
 peningkatan sistem
agribisnis pertanian
meliputi sistem agribisnis
hulu, on farm, dan hilir;
 inventarisasi dan
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
penetapan lahan
pertanian pangan
berkelanjutan (LP2B) di
BWP Purwokerto;
 intensifikasi lahan
pertanian organik;
 intensifikasi lahan
pertanian melalui
integrasi dengan sektor
perikanan terutama
disubzona pertanian Sub
BWP II;
 pengembangan subzona
pertanian bagi kegiatan
pendidikan dan sosial
budaya meliputi kegiatan
rekreasi (outbond),
olahraga, pendidikan
lingkungan hidup, dan
sejenisnya;
 penyusunan regulasi
insentif pengelolaan
lahan pertanian dan
disinsentif alih fungsi
lahan pertanian di Sub
BWP II s.d Sub BWP IX,
dan;
 pengadaan/pembelian
lahan pertanian.
 Pengembangan pertanian
perkotaan/urban farming
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
ramah lingkungan.
 Program subzona
pertahanan dan keamanan
berupa :
 penataan bangunan dan
lingkungan.
 Peningkatan fungsi
pelestarian lingkungan
hidup.
 Peningkatan peran serta
masyarakat dalam sisten
pertahanan dan
keamanan di Koramil dan
Polsek.
 Program subzona pariwisata
berupa :
 penyusunan masterplan
zona wisata religi Syekh
Makdum Wali di Desa
Pasir Lor Sub BWP VII;
 penataan bangunan dan
lingkungan subzona
wisata religi Syekh
Makdum Wali di Desa
Pasir Lor Sub BWP VII;
 pengendalian kegiatan
pendukung di sekitar
subzona wisata religi
termasuk di dalamnya
kegiatan sektor informal;
 penyusunan
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
masterplan/RTBL zona
wisata kuliner Jl. Dr.
Suharso Sub BWP I;
 penataan bangunan dan
lingkungan subzona
wisata kuliner Jl. Dr.
Suharso Sub BWP I dan
Sub BWP II, meliputi:
 penyusunan pradesign
dan DED wisata buatan
Sungai Logawa dan
Sungai Mengaji Desa
Pasir Kulon pada Zona
RTH;
 pembangunan wisata
buatan Sungai Logawa
dan Sungai Mengaji Desa
Pasir Kulon pada Zona
RTH;
 pengembangan wisata
buatan di Sub BWP II
dengan tetap
memperhatikan
kelestarian lingkungan
hidup, dan;
 penataan kegiatan dan
peningkatan fungsi
kegiatan rekreasi pada
zona RTH Monumen
Pangsar Jenderal
Sudirman di Jl. Pattimura
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
Sub BWP VII.
 Program subzona
pergudangan berupa :
 Penyusunan feasibility
study subzona
pergudangan di Sub
BWP IV dan Sub BWP IX;
 Penyusunan master plan
subzona pegudangan di
Sub BWP IV dan Sub
BWP IX;
 Konsolidasi lahan di
subzona pegudangan di
Sub BWP dan Sub BWP
IX;
 Pembangunan
infrastruktur jalan dan
infrastruktur pendukung
lainnya dterintegrasi
dengan pengembangan
jaringan infrastruktur
kawasan perkotaan.
 Penyedian RTH Publik
dan ruang publik
lainnnya
Zona Campuran
 penataan bangunan dan
lingkungan pada zona
campuran terutama pada
pemanfaatan ruang bagi
usaha dan pelayanan umum;
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
 pengembangan RTH dan
prasarana perparkiran;
 pengembangan dan
peningkatan keterpaduan
prasarana, sarana, dan
utilitas umum pada zona
campuran;
 pengembangan jalur pejalan
kaki/kawasan pejalan kaki
terintegrasi dengan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) dan
Ruang Terbuka Non Hijau
(RTNH);
 pengendalian pertumbuhan
sektor informal dan kegiatan
pendukung di sekitar zona
campuran, dan;
 penataan bangunan dan
lingkungan di sekitar
bangunan cagar budaya
Museum BRI Jl. Jend.
Sudirman dan Jl. RA.
Wiryaatmaja Sub BWP I.
(Pasal 72 sampai dengan pasal 81
dam Lampiran XIV Indikasi
Program)
c) Program a) program penyusunan Kawasan Sub BWP Prioritas di a. penanganan genangan/banjir Sudah mendukung
perwujudan RTBL; BWP Purwokerto terdiri atas: melalui program revitalisasi perwujudan tujuan
penetapan Sub b) perbaikan prasarana, a) kawasan genangan/banjir di sistem drainase perkotaan dan penataan ruang serta
BWP yang sarana, dan Kelurahan Karangpucung pengembangan kolam retensi; mempertimbangkan isu
diprioritaskan blok/kawasan; b) zona perumahan kepadatan b. penyusunan kajian penataan strategis wilayah
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
penanganannya c) pembangunan baru sangat tinggi di sempadan zona sempadan sungai perencanaan.
prasarana, sarana, dan sungai Banjaran dan di Banjaran dan Kranji;
blok/kawasan; sempadan sungai Kranji ; c. penyusunan RTBL zona
d) pengembangan kembali c) zona perumahan kepadatan sempadan sungai
prasarana, sarana, dan tinggi di Kawasan Pendidikan Banjarandan Kranji;
blok/kawasan; dan/atau Universitas Jenderal d. rehabilitasi lingkungan
e) pelestarian/pelindungan Sudirman, Kelurahan perumahan kepadatan tinggi
blok/kawasan. Grendeng, dan Kelurahan dan sangat tinggi di sempadan
Karangwangkal sungai Kranji dan Banjaran
d) zona pariwisata kuliner pada zona perumahan di Sub
koridor Jl. Dr. Suharso dan; BWP I/Pusat Kota Kawasan
e) zona pemanfaatan ruang di Perkotaan Purwokerto;
ruas jalan utama. e. peremajaan zona perumahan
melaui pengembangan rumah
susun, meliputi:
f. penyusunan RTBL di zona
perumahan kepadatan tinggi
dan sangat tinggi di Kawasan
Pendidikan Universitas
Jenderal Sudirman, Kelurahan
Grendeng dan Kelurahan
Karangwangkal;
g. peremajaan dan rehabilitasi
berupa pengembangan
kembali prasarana, sarana
dan blok/kawasan di zona
perumahan kepadatan tinggi
dan sangat tinggi di Kawasan
Pendidikan Universitas
Jenderal Sudirman, Kelurahan
Grendeng, dan Kelurahan
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
Karangwangkal;
h. penyusunan RTBL zona
pariwisata kuliner koridor Jl.
Dr. Suharso Sub BWP I;
i. penataan kegiatan dan ruang
sektor informal di zona
pariwisata kuliner koridor Jl.
Dr. Suharso Sub BWP I;
j. penataan dan penyediaan jalur
pejalan kaki/RTNH di zona
pariwisata kuliner koridor Jl.
Dr. Suharso Sub BWP I;
k. penataan dan penyediaan
kawasan parkir terpadu di
zona pariwisata kuliner
koridor Jl. Dr. Suharso Sub
BWP I;
l. penyusunan RTBL zona
pemanfaatan ruang di koridor
Jl. Jenderal Sudirman Sub
BWP I blok 1-001, 1-002, 1-
003, 1-004, dan 1-005; Sub
BWP V blok 5-004, 5-005, dan
5-006; serta Sub BWP VI blok
6-003 dan 6-004;
m. penyusunan RTBL zona
pemanfaatan ruang di koridor
Jl. Overste Isdiman Sub BWP I
blok 1-007 dan 1-008;
n. penyusunan RTBL zona
pemanfaatan ruang di koridor
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
Jl. DR. Angka Sub BWP blok 1-
008 dan Sub BWP II blok 2-
002;
o. penyusunan RTBL zona
pemanfaatan ruang di koridor
Jl. HR. Bunyamin Sub BWP II
blok 2-001, 2-002;
p. pengendalian kegiatan sektor
informal melalui penataan
kegiatan dan ruang sektor
informal dan revitalisasi jalur
pejalan kaki/trotoar;
q. penataan dan pengendalian
parkir on street dan
penyediaan parkir off street
dan/atau kantor/gedung
parkir pada zona perdagangan
dan jasa di koridor Jl. Jenderal
Sudirman, dan;
r. Penyusunan studi dan
pedoman teknis penataan
reklame di Kawasan Perkotaan
Purwokerto.
(Pasal 82 dan Lampiran XIV
Indikasi Program))
d) Program dapat sebagai kelompok a) curah hujan di perkotaan a. penetapan zona pertanian Sudah mendukung
perwujudan program tersendiri atau Purwokerto fluktuatif. sebagai lahan pertanian perwujudan tujuan
ketahanan menjadi bagian dari kelompok Adanya perubahan pada pangan yang dipertahankan di penataan ruang serta
terhadap program lainnya, disesuaikan variabel curah hujan dapat BWP Perkotaan Purwokerto; mempertimbangkan isu
perubahan iklim berdasarkan kebutuhannya mengindikasikan adanya b. penetapan zona lindung RTH strategis wilayah
perubahan pada variabel- Green Belt yang berfungsi perencanaan.
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
variabel iklim atau telah sebagai pembatas
terjadi indikasi perubahan perkembangan perkotaan.
iklim di perkotaan c. pengembangan RTH melalui
Purwokerto. rencana aksi kota hijau
b) sebanyak 42 desa berada melalui program green
pada kategori agak rentan planning dan green design.
terhadap perubahan iklim. d. pengembangan RTH melalui
rencana aksi kota hijau
melalui program green open
space.
e. pengembangan RTH melalui
rencana aksi kota hijau
melalui program green
community.
f. Pengendalian banjir dan
longsor
(Pasal 83 dan Lampiran XIV
Indikasi Program))
2 Lokasi Lokasi merupakan tempat a) Pada program perwujudan e) Pada program perwujudan Sudah mendukung
dimana usulan program akan struktur ruang, disesuaikan struktur ruang, lokasi program perwujudan tujuan
dilaksanakan. dengan rencana strukutr disesuaikan dengan program penataan ruang serta
ruang yang ada. prioritas yang ada. mempertimbangkan isu
b) Pada program perwujudan f) Pada program perwujudan strategis wilayah
pola ruang, disesuaikan pola ruang, lokasi program perencanaan.
dengan rencana pola ruang. disesuaikan dengan program
c) Pada bagian SBWP yang prioritas yang ada.
diprioritaskan penangannya: g) Pada program perwujudan
 Kelurahan Karangpucung penetapan bagian SBWP yang
saat ini berupa kawasan diprioritaskan penangannya
permukiman. berlokasi di :
 zona perumahan  SBWP I
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
kepadatan sangat  Jl. Dr. Suharso SBWP I
tinggi di sempadan sungai  SBWP II blok 2-001, 2-002
Banjaran dan di  SBWP I , II, IV, dan V
sempadan sungai  SBWP I
Kranji saat ini berupa  Kabupaten Banyumas
kawasan permukiman h) Pada program perwujudan
padat dengan akses jalan ketahan terhadap perubahan
yang cukup sempit. iklim berada di BWP
 zona perumahan Purwokerto.
kepadatan tinggi di (pasal 55 sampai dengan pasal 83)
Kawasan Pendidikan
Universitas Jenderal
Sudirman saat ini berupa
kawasan permukiman
kepadatan tinggi dengan
kegiatan perdagangan dan
jasa pendukung kegiatan
pendidikan yang cukup
banyak.
 zona pariwisata kuliner
koridor Jl. Dr. Suharso
saat ini berupa kegiatan
wisata kuliner dengan
beraneka ragam rumah
makan dan restoran.
 zona pemanfaatan ruang
di ruas jalan utama saat
ini berupa kegiatan
perdagangan dan jasa baik
tunggal dan deret.
d) Pada BWP Purwokerto
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
terindikasi adanya
perubahan iklim.
3 Besaran Besaran merupakan perkiraan Besaran biaya didasarkan pada a) Pada program perwujudan Sudah
jumlah satuan dan biaya program prioritas : struktur ruang besaran biaya mempertimbangkan isu
masing-masing usulan a) program perwujudan program prioritas diperkirakan strategis wilayah
program prioritas rencana struktur ruang di sebesar 1.671.100.000.000 perencanaan.
pengembangan wilayah yang BWP; b) Pada program perwujudan
akan dilaksanakan. b) program perwujudan pola ruang besaran biaya
rencana pola ruang di BWP; program prioritas diperkirakan
c) program perwujudan sebesar 1.400.200.000.000
penetapan SBWP yang c) Pada program perwujudan
diprioritaskan penetapan bagian SBWP yang
penanganannya, dan; diprioritaskan penangannya
d) program perwujudan besaran biaya program
ketahanan terhadap prioritas diperkirakan sebesar
perubahan iklim. 9.150.000.000.
d) Pada program perwujudan
ketahan terhadap perubahan
iklim besaran biaya program
prioritas diperkirakan sebesar
Rp. 1.073.350.000.000

(Pasal 49 dan Lampiran XIV


Indikasi Program)
4 Sumber Sumber pendanaan dapat Sumber pendanaan program Sumber pendanaan berasal dari: Sudah
Pendanaan berasal dari Anggaran dalam perwujudan RDTR a) Anggaran Pendapatan dan mempertimbangkan isu
Pendapatan dan Belanja Perkotaan Purwokerto Belanja Negara (APBN); strategis wilayah
Daerah (APBD) berasal dari Anggaran b) Anggaran Pendapatan dan perencanaan.
Kabupaten/Kota, APBD Pendapatan dan Belanja Daerah Belanja Daerah Provinsi
provinsi, Anggaran (APBD); dan sumber lain yang (APBD Provinsi);
Pendapatan dan Belanja sah sesuai dengan ketentuan c) Anggaran Pendapatan dan
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
Negara (APBN), swasta, peraturan perundang- Belanja Daerah (APBD), dan;
dan/atau masyarakat. Sumber undangan. d) Sumber lain yang sah sesuai
pendanaan dapat dilengkapi dengan ketentuan peraturan
dengan perkiraan kebutuhan perundang-undangan.
biaya bagi masing-masing ( Pasal 50 dan Lampiran XIV
program. Indikasi Program)
5. Instansi Instansi pelaksana merupakan Instansi pelaksana program a) Instansi pelaksana pada Sudah
pelaksana pihak-pihak pelaksana dalam perwujudan RDTR program perwujudan struktur mempertimbangkan isu
program prioritas yang Perkotaan Purwokerto ruang terdiri dari DPMPPTP, strategis wilayah
meliputi pemerintah seperti terdiri atas: Bappedalitbang, Dinperkim, perencanaan.
satuan kerja perangkat daerah a) Pemerintah; DPU, Dinhub, Dinkominfo, PT
(SKPD), dinas teknis terkait, b) Pemerintah provinsi; KAI, PLN, Telkom, DESDM
dan/atau c) Pemerintah kabupaten; dan Provinsi.
kementerian/lembaga, swasta, d) Masyarakat. b) Instasi pelaksana pada
dan/atau masyarakat. program perwujudan pola
ruang terdiri dari dinperkim,
DLH, DPU, Dinhub,
Dinkominfo, DPMPPTSP,
Bappedalitbang, Dinperindag,
Dinpertan KP, Dinnakan,
Bakespol, Dinporabudpar,
Satpol PP.
c) Instansi pelaksanan pada
program perwujudan
penetapan bagian SBWP yang
diprioritaskan penangannya
merupakan Bappedalitbang,
Dinperkim, DLH, BPMPP,
DPU, Dinperindag dan
DPPKAD.
d) Instansi pelaksana pada
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
program perwujudan ketahan
terhadap perubahan iklim
merupakan Bappedalitbang,
Dinhub, Dinperkim dan DLH.
( Pasal 51 dan Lampiran XIV
Indikasi Program)
6. PERATURAN ZONASI
6.1 Aturan Dasar (Materi Wajib)
1. Ketentuan Ketentuan kegiatan dan c) Rencana Pola Ruang zona Ketentuan kegiatan dan Sudah
kegiatan dan penggunaan lahan lindung BWP Purwokerto penggunaan lahan RDTR BWP mempertimbangkan
penggunaan lahan dirumuskan berdasarkan terdiri dari: Purwokerto di atur berdasarkan kondisi eksisting, rencana
ketentuan maupun standar  Zona Perlindungan pemanfaatan ruang dimana pola ruang dan isu
yang terkait dengan Setempat kententuan teknis zonasi terdiri strategis wilayah
pemanfaatan ruang, ketentuan  Zona Ruang Terbuka atas pemanfaatan diizinkan, perencanaan.
dalam peraturan bangunan Hijau (RTH), pemanfaatan bersyarat secara
setempat, dan ketentuan d) Rencana Pola Ruang zona terbatas, pemanfaatan bersyarat
khusus bagi unsur bangunan budidaya berupa : tertentu dan pemanfaatan yang
atau komponen yang  Zona perumahan; tidak diperbolehkan.
dikembangkan.  Zona perdagangan dan
Ketentuan teknis zonasi terdiri jasa; ( Lampiran XVI Indikasi Program)
atas:  Zona perkantoran;
 Klasifikasi I =  Zona sarana pelayanan
pemanfaatan umum;
diperbolehkan/diizinkan  Zona industri;
 Klasifikasi T =  Zona peruntukan lainnya,
pemanfaatan bersyarat dan;
secara terbatas  Zona campuran.
 Klasifikasi B =
pemanfaatan bersyarat
tertentu
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
 Klasifikasi X =
pemanfaatan yang tidak
diperbolehkan
2. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang
a) KDB koefisien perbandingan Penentuan KDB didasarkan Ketentuan KDB : Sudah
maksimum antara luas lantai dasar pada Perda Kabupaten  Fungsi hunian maksimal 60% mempertimbangkan Perda
bangunan gedung dengan Banyumas No 3 tahun 2011  Fungsi keagaman maksmial Kabupaten Banyumas No
luas persil/kavling. KDB tentang bangunan gedung : 60% 3 Tahun 2011 tentang
maksimum  KDB Hunian maksimal 60%  Fungsi usaha maksimal 80% bangunan gedung dan
ditetapkan dengan  KDB Bangunan keagamaan  Fungsi Sosial Budaya mempertimbangkan isu
mempertimbangkan tingkat maksimal 60%. maksimal 60% strategis wilayah
pengisian atau  KDB Bangunan usaha  Fungsi Campuran Maksimal perencanaan.
peresapan air, kapasitas maksimum 80%, 70%
perkantoran 50% dan Ketentuan rinci KDB terdapat
drainase, dan jenis
perindustrian 50%; pada lampiran XVII Tabel
penggunaan lahan.
 KDB Bangunan sosial intensitas Pemanfaatan Ruang.
KDB maksimum dinyatakan
budaya maksimal 60%.
dalam satuan persentase. (lampiran XVII Tabel intensitas
Pemanfaatan Ruang)
b) KLB koefisien perbandingan antara Penentuan KLB didasarkan Perhitungan KLB didasarkan Sudah
maksimum luas seluruh lantai pada Perda Kabupaten perbandingan luas lantai (total) mempertimbangkan Perda
bangunan gedung dan luas Banyumas No 3 tahun 2011 dengan luas lahan dengan Kabupaten Banyumas No
persil/kavling. tentang bangunan gedung : ketentuan : 3 Tahun 2011 tentang
KLB minimum dan maksimum Ketinggian bangunan sepanjang  Fungsi hunian maksimal nilai bangunan gedung dan
ditetapkan dengan tidak ditentukan lain dalam koefisien 4 mempertimbangkan isu
mempertimbangkan harga ketentuan peraturan  Fungsi keagaman maksimal strategis wilayah
lahan, ketersediaan dan perundang-undangan yang nilai koefisien 1,2 perencanaan.
tingkat pelayanan prasarana, berlaku, maka bangunan dapat  Fungsi usaha maksimal
dampak atau kebutuhan dibangun sampai dengan 20 maksimal nilai koefisien 5
terhadap lantai atau dengan tinggi  Fungsi Sosial Budaya
prasarana tambahan, serta maksimum 90 m. maksimal nilai koefisien 3
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
ekonomi, sosial dan  Fungsi Campuran maksimal
pembiayaan. nilai koefisien 4

(lampiran XVII Tabel intensitas


Pemanfaatan Ruang)
c) KDH minimum KDH minimal digunakan Penentuan KDH didasarkan KDH minimun pada pemanfaatan Sudah
untuk mewujudkan RTH dan pada Perda Kabupaten ruang di BWP Purwokerto sebesar mempertimbangkan Perda
diberlakukan secara umum Banyumas No 3 tahun 2011 10%. Kabupaten Banyumas No
pada suatu zona. KDH tentang bangunan gedung : 3 Tahun 2011 tentang
minimal ditetapkan dengan KDH ditetapkan sesuai dengan (lampiran XVII Tabel intensitas bangunan gedung dan
mempertimbangkan tingkat peruntukan dalam rencana tata Pemanfaatan Ruang) mempertimbangkan isu
pengisian atau peresapan air ruang yang telah ditetapkan strategis wilayah
dan kapasitas drainase. KDH dengan ketentuan KDH minimal perencanaan.
minimal dinyatakan 10%
dinyatakan dalam satuan
persentase.

3. Ketentuan tata bangunan


a) GSB minimal jarak minimum antara garis Penentuan GSB minimal a) GSB minimal 8 m pada ruas Sudah
pagar terhadap dinding didasarkan pada RTRW jalan lokal sekunder. mempertimbangkan
bangunan terdepan. GSB Kabupaten Banyumas tahun b) GSB minimal 12 m pada ruas RTRW Kabupaten
ditetapkan dengan 2011-2031, yaitu: jalan lokal primer; Banyumas tahun 2011-
mempertimbangkan c) GSB minimal 13 m pada ruas 2031 dan
keselamatan, resiko a) jalan arteri garis sempadan jalan kolektor sekunder; mempertimbangkan isu
kebakaran, kesehatan, bangunan minimal 20 meter; d) GSB minimal 15 m pada ruas strategis wilayah
kenyamanan, dan estetika. b) jalan kolektor garis jalan kolektor primer. perencanaan.
sempadan bangunan
minimal 15 meter; (Lampiran XVIII Tabel daftar Jalan
c) jalan lokal garis sempadan dan ketentuan tata massa
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
bangunan minimal 12 bangunan (GSB) )
meter;
d) jalan lingkungan dengan
lebar jalan lebih dari 6 meter
garis sempadan bangunan
minimal 3 meter dari tepi
jalan; dan
e) Jalan lingkungan dengan
lebar jalan kurang dari atau
sama dengan 6 meter garis
sempadan bangunan
minimal satu kali lebar
jalan.
4. Ketentuan a) Ketentuan prasarana dan Kondisi sarana dan dan Ketentuan sarana dan prasarana Sudah
prasarana dan sarana minimum prasarana eksisting dirinci berdasarkan masing- mempertimbangkan
sarana minimal sekurangnya harus diantaranya: masing zona pada rencana pola kondisi eksisiting wilayah
mengatur jenis prasarana ruang, contohnya Ketentuan perencanaan dan isu
dan sarana pendukung a) Masih belum adanya jalan sarana prasarana minimal di strategis wilayah
untuk lima zona budidaya inspeksi di beberapa subzona sempadan sungai BWP perencanaan.
utama, perumahan, sempadan sungai; Purwokerto adalah prasarana
komersial, PSU, industri b) Masih belum terpenuhinya jalan berupa jalan inspeksi.
dan zona hijau budidaya. sarana prasarana ruang Ketentuan rinci terdapat pada
Prasarana dan sarana terbuka publik; Lampiran XVI Ketentuan Teknik
minimum pada Zona c) Jaringan drainase masih Zonasi.
Lainnya diatur mengikuti bercampur dengan jaringan
aturan pada kelima zona air limbah; (Lampiran XVI Ketentuan Teknik
di atas. d) Masih terdapat parkir on Zonasi)
b) Prasarana yang diatur street yang menyebabkan
dalam peraturan zonasi kemacetan;
dapat berupa prasarana e) Di beberapa lokasi, jalur
parkir, aksesibilitas untuk pedestrian digunakan
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
difabel, jalur pedestrian, sebagai lahan parkir.
jalur sepeda, bongkar
muat, dimensi jaringan
jalan, kelengkapan jalan,
dan kelengkapan
prasarana lainnya yang
diperlukan.
5. Standar Teknis Secara garis besar, standar a) Kebutuhan utilitas Secara umum, standar teknis Sudah
teknis pemanfaatan ruang ditentukan berdasarkan mengatur ketentuan sarana dan mempertimbangkan
meliputi: perhitungan proyeksi prasarana minimal pada masing- kondisi eksisiting wilayah
a) standar kebutuhan kebutuhan utilitas; masing zona, contohnya perencanaan dan isu
utilitas, mengatur b) Kebutuhan sarana dan ketentuan sarana prasarana strategis wilayah
besarnya prasarana ditentukan minimal di subzona sekitar mata perencanaan.
kebutuhan/kapasitas berdasarkan hasil air adalah adanya IPAL (Instalasi
utilitas (air bersih, perhitungan proyeksi Pengolahan Air Limbah) Komunal
persampahan, air limbah, kebutuhan sarana dan dan jaringan drainase lingkungan
drainase, listrik, telpon, prasarana. sesuai standar teknis yang
gas masak, tv kabel, dst) berlaku dan memperhatikan
untuk setiap jenis kelestarian sumber mata air.
peruntukan ruang;
b) standar sarana (Lampiran XVI Ketentuan Teknik
pendukung (Fas. Zonasi)
Peribadatan, Fas.
Pendidikan, Fas.
Perdagangan, Fas. Sosial,
Fas. Olahraga, Fas.
Keamanan, RTH/Taman,
SPBU, SPBE, dst) yang
sesuai dengan jumlah
penduduk atau orang
yang harus dilayaninya;
Sistematikan
Kriteria Muatan RTR
No Rancangan Perda Kondisi Eksisting di Daerah Muatan Raperda Penilaian Mandiri
Berdasarkan NSPK
RDTR
1 2 3 4 5 6
6. Ketentuan a) Ketentuan variansi Ketentuan pengendalian Ketentuan pelaksanaan peraturan Sudah
Pelaksanaan pemanfaatan ruang yang pemanfaatan ruang didasarkan zonasi terdiri atas: mempertimbangkan
merupakan ketentuan pad RTRW Kabupaten a) Ketentuan variansi RTRW Kabupaten
yang memberikan Banyumas tahun 2011-2031 pemanfaatan ruang Banyumas tahun 2011-
kelonggaran untuk berupa : b) Ketentuan pemberian insentif 2031 dan
menyesuaikan dengan a) ketentuan umum peraturan dan disinsentif mempertimbangkan isu
kondisi tertentu dengan zonasi; c) Ketentuan penggunaan lahan strategis wilayah
tetap mengikuti b) ketentuan perizinan; yang sudah ada dan tidak perencanaan.
ketentuan massa ruang c) ketentuan pemberian sesuai dengan peraturan
insentif dan disinsentif; dan zonasi
yang ditetapkan dalam
d) arahan pengenaan sanksi. d) Ketentuan perizinan
peraturan zonasi.
e) Arahan pengenaan sanksi
b) Ketentuan pemberian
insentif dan disinsentif (Pasal 86)
yang merupakan
ketentuan yang
memberikan insentif bagi
kegiatan pemanfaatan
ruang.

Saya yang bertandatangan di bawah ini, selaku Bupati Banyumas menyatakan bertanggung jawab penuh terhadap materi muatan Rancangan Perda
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Purwokerto 2019-2039. Apabila terdapat ketidaksesuaian materi muatan dengan peraturan
perundangan-undangan terkait bidang penataan ruang, maka persetujuan seubstansi dinyatakan batal.

Bupati Banyumas,
Ir. ACHMAD HUSEIN

Anda mungkin juga menyukai