UU 1/2011
UU 26/2007 UU 17/2007
Perumahan dan
Penataan Ruang RPJPN 2005 - 2025
Kawasan Permukiman
UU 15/2010 PP 14/2016
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Perumahan
Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman
1-3
Petunjuk Pelaksanaan RP3KP Kabupaten/Kota
1.6 Pengertian
1. Perumahan dan Kawasan bagian dari lingkungan hidup di
Permukiman yang selanjutnya luar kawasan lindung, baik berupa
disingkat PKP adalah satu kawa s a n p e r ko t a a n m a u p u n
kesatuan sistem yang terdiri atas perdesaan, yang berfungsi sebagai
pembinaan, penyelenggaraan lingkungan tempat tinggal atau
perumahan, penyelenggaraan lingkungan hunian dan tempat
kawasan permukiman, kegiatan yang mendukung
pemeliharaan dan perbaikan, perikehidupan dan penghidupan.
pencegahan dan peningkatan 4. Kawasan perdesaan adalah
kualitas terhadap perumahan wilayah yang mempunyai
kumuh dan permukiman kumuh, kegiatan utama pertanian,
penyediaan tanah, pendanaan dan termasuk pengelolaan sumber
sistem pembiayaan, serta peran daya alam dengan susunan fungsi
masyarakat. kawasan sebagai tempat
2. Perumahan adalah kumpulan permukiman perdesaan,
rumah sebagai bagian dari pelayanan jasa pemerintahan,
permukiman, baik perkotaan pelayanan sosial, dan kegiatan
maupun perdesaan, yang ekonomi.
dilengkapi dengan prasarana, 5. Kawasan perkotaan adalah
sarana, dan utilitas umum sebagai wilayah yang mempunyai
hasil upaya pemenuhan rumah kegiatan utama bukan pertanian
yang layak huni. dengan susunan fungsi kawasan
3. Kawasan permukiman adalah sebagai tempat permukiman
1-4
perkotaan, pemusatan dan 9. Rencana tata ruang wilayah yang
distribusi pelayanan jasa selanjutnya disebut RTRW adalah
pemerintahan, pelayanan sosial, hasil perencanaan tata ruang pada
dan kegiatan ekonomi. wilayah yang merupakan
6. Perencanaan pembangunan dan kesatuan geografis beser ta
pengembangan perumahan segenap unsur terkait yang batas
adalah upaya pemerintah dalam dan sistemnya ditentukan
membangun baru rumah-rumah berdasarkan aspek administratif.
beserta PSU-nya dan atau 10. R e n c a n a p e m b a n g u n a n d a n
peningkatan kualitas perumahan pengembangan perumahan dan
yang sudah ada yang ditujukan kawasan permukiman yang
untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya disebut RP3KP adalah
rumah layak huni dalam dokumen perencanaan umum
lingkungan yang sehat, aman, penyelenggaraan perumahan dan
serasi, dan teratur bagi semua kawasan permukiman yang
golongan masyarakat secara terkoordinasi dan terpadu secara
proporsional. lintas sektoral dan lintas wilayah
7. Perencanaan pembangunan dan administratif.
pengembangan kawasan 11. R e n c a n a p e m b a n g u n a n d a n
permukiman adalah kegiatan pengembangan perumahan dan
penyiapan upaya-upaya yang kawasan permukiman provinsi
perlu ditempuh oleh seluruh yang selanjutnya disebut RP3KP
pemangku kepentingan terkait Provinsi adalah dokumen hasil
dalam mewujudkan wilayah yang perencanaan pembangunan dan
berfungsi sebagai kesatuan antara pengembangan perumahan dan
lingkungan hunian dengan kawasan permukiman pada
tempat kegiatan yang tingkat provinsi sebagai upaya
mendukung perikehidupan dan untuk mengisi RTRWP di bidang
penghidupan secara terencana, perumahan dan kawasan
menyeluruh, terpadu, dan permukiman yang terkoordinasi
berkelanjutan sesuai dengan dan terpadu dengan perencanaan
rencana tata ruang, mencakup p e m b a n g u n a n d a n
upaya pengembangan kawasan pengembangan wilayah.
permukiman yang telah ada, 12. H u n i a n b e r i m b a n g a d a l a h
pembangunan kawasan perumahan dan kawasan
permukiman baru, atau p e rm u ki m a n ya n g d i ba n g u n
pembangunan kembali kawasan secara berimbang dengan
permukiman yang ada. komposisi tertentu dalam bentuk
8. R e n c a n a t a t a r u a n g w i l aya h rumah tunggal dan rumah deret
nasional yang selanjutnya disebut antara rumah sederhana, rumah
RTRWN adalah arahan kebijakan menengah, dan rumah mewah,
dan strategi pemanfaatan ruang atau dalam bentuk rumah susun
wilayah negara. antara rumah susun umum dan
1-5
Petunjuk Pelaksanaan RP3KP Kabupaten/Kota
rumah susun komersial, atau 20. Kelompok Kerja Perumahan dan
dalam bentuk rumah tapak dan Kawasan Permukiman yang
rumah susun umum. selanjutnya disebut Pokja PKP
13. Permukiman kumuh adalah adalah wadah koordinasi
permukiman yang tidak layak huni pembangunan PKP yang dibentuk
karena ketidakteraturan berdasarkan surat keputusan
bangunan, tingkat kepadatan kepala daerah.
bangunan yang tinggi, dan 21. P e m e r i n t a h p u s a t y a n g
kualitas bangunan serta sarana selanjutnya disebut Pemerintah
dan prasarana yang tidak adalah Presiden Republik
memenuhi syarat. Indonesia yang memegang
14. Prasarana adalah kelengkapan kekuasaan pemerintahan Negara
dasar fisik lingkungan hunian Republik Indonesia sebagaimana
yang memenuhi standar tertentu dimaksud dalam Undang-Undang
untuk kebutuhan ber tempat Dasar Negara Republik Indonesia
tinggal yang layak, sehat, aman, Tahun 1945.
dan nyaman. 22. P e m e r i n t a h d a e r a h a d a l a h
15. Sarana adalah fasilitas dalam gubernur, bupati/walikota, dan
lingkungan hunian yang berfungsi perangkat daerah sebagai unsur
u n t u k m e n d u k u n g penyelenggara pemerintahan
penyelenggaraan dan daerah.
pengembangan kehidupan sosial, 23. Menteri adalah menteri yang
budaya, dan ekonomi. menangani perumahan rakyat.
16. Utilitas umum adalah
kelengkapan penunjang untuk
MBR =
pelayanan lingkungan hunian.
17. Masyarakat berpenghasilan
rendah yang selanjutnya disingkat Masyarakat
MBR adalah masyarakat yang Berpenghasilan
mempunyai keterbatasan daya Rendah
beli sehingga perlu mendapat
dukungan pemerintah untuk
memperoleh rumah.
18. Setiap orang adalah orang
perorangan atau badan hukum.
19. B a d a n h u ku m a d a l a h ba d a n
hukum yang didirikan oleh warga
negara Indonesia yang
kegiatannya di bidang
penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman.
1-6
1.7 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan pada Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan RP3KP
Kabupaten/Kota, dijabarkan sebagai berikut:
1) Lingkup Pengaturan
Pemahaman terhadap lingkup pengaturan berupa aspek spasial dan
substansial dalam RP3KP Kabupaten/Kota dan mekanisme penyusunan
dokumen.
2) Ketentuan Teknis
Pemahaman terhadap:
a) Tahapan penyusunan dokumen RP3KP terdiri atas tahap input, proses,
dan output;
b) Muatan yang diatur dalam tahap input, proses, dan output.
1-7
Gambar 1-2
Wisma Atlet
Kemayoran
1-8
Bab II Lingkup dan Mekanisme
Kebutuhan Penyesuaian
Rencana dengan
Evaluasi
Kebijakan dan Kondisi
Terkini
2-2
No Tahap Kegiatan Output Kegiatan
· Perencanaan
· Penetapan
Lokasi
· Indikasi
Program
· Pengaturan,
Pemanfaat -
an, dan
Pengendali -
an
3. Legislasi a) Prolegda · Naskah
b) Konsultasi Publik Akademik
c) Legislasi · Perda RP3KP
Kabupaten/Kot
a (berlaku
selama 20
tahun dan
direvisi setiap 5
tahun)
4 Pemanfaatan Penyesuaian Rencana Revisi Perda
Rencana dengan Kebijakan RP3KP (setiap 5
dan Kondisi Terkini tahun)
2-3
Petunjuk Pelaksanaan RP3KP Kabupaten/Kota
2-4
Gambar 2-2 Diagram Pola Pikir RP3KP
2-5
Gambar 2-3
Rumah Susun
Bendungan Hilir
2-6
3.1.2
Petunjuk Pelaksanaan RP3KP Kabupaten/Kota
3-20
No. Profil Target
c. dataran rendah;
d. perbukitan; dan
e. daerah rawan bencana.
1. Tingkat dan jangkauan pelayanan dari
1) SPAM Kabupaten/Kota
2) sistem dan pengelolaan persampahan
3) sistem air limbah domestik
4) sistem drainase yang terhubung langsung
dengan sungai.
5) Jalan Kabupaten/Jalan Kota
4. Lahan 1. Sebaran Tanah yang belum digunakan secara
intensif dan belum dikuasai dengan hak atas
tanah (skala besar) dikategorikan sebagai tanah -
tanah yang tersedia untuk berbagai kegiatan
sesuai dengan tata ruang.
2. Sebaran tanah-tanah yang telah digunakan
secara intensif dan telah dikuasai dengan hak
atas tanah (skala besar) masih dikategorikan
tersedia dalam rangka penyesuaian dan
optimalisasi penggunaan tanah
3. pengembangan kegiatan atau komoditas
tertentu yang dapat berkontribusi untuk
pengembangan wilayah dan penye suaian
penggunaan tanah dengan tata ruang
5. Pembiayaan & kelembagaan 1. S Penyediaan Rumah berbasis kemampuan
pembiayaan
1) Pemerintah
2) Swasta
3) Masyarakat
4) KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan
Usaha)
2. Stakeholder yang terlibat
1) Lembaga yang mengoordinasikan
pengembangan kawasan Permukiman
2) Antar pemangku lintas sektor, lintas wilayah,
dan masyarakat;
3) Kelompok kerja pengembangan Perumahan
dan Kawasan Permukiman
4) Fungsi dan peran stakeholder
3-21
b. menghitung gap antara kondisi eksisting dan tujuan (goal)
terhadap isu strategis PKP, antara lain:
Ÿ Penanganan backlog
Ÿ RTLH
Ÿ Squatters
Ÿ PSU
Ÿ Penyediaan Lahan
Ÿ Pembiayaan
Ÿ Kelembagaan
Ÿ Clustering
Ÿ Negative List
4) Sintesis (kecocokan suplai dan demand: rumah, biaya dan tanah)
5) Pembuatan dan pemilihan skenario
3-23
Gambar 3-3
Rumah Susun
Rancacili
3-24
Bab VI Penutup
RP3KP Kabupaten/Kota
hendaknya juga ditunjang dan diikuti
dengan berbagai petunjuk
pelaksanaan kesektoran, penyusunan
standar lokal, serta kajian bagi
penetapan kebijaksanaan
pembangunan dan pengembangan
kawasan permukiman perkotaan dan
perdesaan, yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
2-1
Lampiran 1
Contoh Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Kegiatan Penyusunan Dokumen RP3KP
Lampiran 2
Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Kegiatan Penyusunan Dokumen RP3KP
Lampiran 3
Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Kegiatan Penyusunan Dokumen RP3KP
Per Tahapan