Anda di halaman 1dari 61

SUBSTANSI DAN URGENSI

PENYUSUNAN RP2KPKPK
( RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH )

SOSIALISASI DAN KONSOLIDASI PENYUSUNAN RP2KPKPK


KABUPATEN MAROS
14 MARET 2023
Latar Belakang RP2KPKPK
Daya tarik kehidupan perkotaan yang menarik semakin Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan
banyaknya masyarakat untuk hidup di kota menjadi salah satu Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) merupakan
penyebab tingginya arus urbanisasi. Terjadinya urbanisasi dokumen rencana aksi penanganan dan pencegahan
seringkali tidak diimbangi oleh kesiapan masyarakat untuk hidup permukiman kumuh perkotaan yang disusun oleh Pokja PKP
dalam kawasan perkotaan, baik kesiapan materil maupun Kabupaten/Kota yang berisi rumusan strategi,kebutuhan program
kesiapan psikologis. Kebutuhan paling pertama yang harus dan investasi untuk mewujudkan permukiman yang bebas
dipenuhi ketika terjadinya urbanisasi adalah tersedianya hunian kumuh. dokumen perencanaan kegiatan penanganan dengan
sebagai tempat tinggal masyarakat di kota. Fenomena yang lingkup/skala kota dan kawasan yang bersifat menyeluruh
seringkali terjadi untuk memenuhi kebutuhan hunian di (komprehensif) dan terpadu, tidak hanya berupa rencana
perkotaan adalah, maraknya permukiman-permukiman yang kegiatan penanganan bersifat fisik namun mencakup juga
dibangun diatas tanah ilegal yang pada akhirnya berkembang kegiatan-kegiatan yang bersifat non-fisik (peningkatan
dan membentuk sebuah kawasan yang kumuh. Tidak adanya kapasitas/pemberdayaan, sosial dan ekonomi).
pelayanan sarana prasarana didalam lingkungan permukiman
membuat keadaan menjadi semakin semrawut. Ketidaksiapan Tujuan Penyusunan RP2KPKPK
mental juga menjadi penyebab munculnya permukiman kumuh,
dimana masyarakat tidak memiliki sikap peduli terhadap Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
lingkungan tempat tinggalnya. Untuk menangani masalah Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) diperlukan agar Pemerintah
kawasan kumuh, melalui UU No. 1 tahun 2011 pemerintah
Daerah mampu menyusun dokumen perencanaan yang
diamanatkan untuk menyusun Rencana Pencegahan dan
komprehensif sebagai acuan dalam pencapaian penanganan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh (RP2KPKPK) sebagai instrumen utama dalam upaya permukiman yang bebas kumuh
penanganan permasalahan permukiman kumuh di kawasan
perkotaan.
Lingkup Penyusunan RP2KPKPK Dasar Hukum Penyusunan RP2KPKPK
Secara garis besar lingkup kegiaatan penyusunan
RP2KPKPK terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu :

PERSIAPAN

VERIFIKASI LOKASI SERTA PERUMUSAN


KONSEP DAN STRATEGI

PERUMUSAN RENCANA PENANGANAN

PENYUSUNAN DESAIN TEKNIS

Kegiatan penyusunan RP2KPKPK dilakukan pada lingkup


wilayah Kabupaten/Kota :
Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan

Kawasan Permukiman Kumuh Prioritas


Dasar Hukum Penyusunan RP2KPKPK
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang
1 Perumahan dan Kawasan Permukiman 2 Pemerintahan Daerah
Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu 1
Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman bersifat
kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, multisektoral dan melibatkan banyak pihak. Direktorat Jenderal
penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan Cipta Karya merupakan leading sector dalam pengembangan dan
pembangunan kawasan permukiman, namun bukan sebagai pelaku
kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, tunggal. Perlu dipahami bahwa pencapaian target pembangunan
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap merupakan upaya terpadu dan sinkron dari berbagai pemangku
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, kepentingan baik pemerintah, masyarakat maupun swasta. Dalam
penyediaan tanah, pendanaan dan sistem penyelenggaraannya, pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman secara terdesentralisasi oleh Pemerintah dan
pembiayaan, serta peran masyarakat. Pencegahan
pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat.
dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh Pemerintah (baik pusat maupun daerah) akan lebih berperan
dan permukiman kumuh guna meningkatkan mutu sebagai pembina, pengarah, dan pengatur, agar terus dapat tercipta
kehidupan dan penghidupan masyarakat penghuni suasana yang semakin kondusif. Antara pemerintah dengan
dilakukan untuk mencegah tumbuh dan pemerintah daerah, juga terdapat pembagian peran dalam
pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian mengacu
berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman pada peraturan perundangan yang berlaku. Disamping itu agar
kumuh baru serta untuk menjaga dan meningkatkan terjadi efisiensi dan efektivitas dalam pembangunan perumahan dan
kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman. permukiman, baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan
Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perdesaan, pelaksanaannya harus dilakukan secara terpadu (baik
perumahan kumuh dan permukiman kumuh wajib sektornya, pembiayaannya, maupun pelakunya) dan dilakukan
berdasarkan dokumen perencanaan pembangunan dan penataan
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, ruang yang berlaku.
dan/atau setiap orang.
Dasar Hukum Penyusunan RP2KPKPK Konsep Penanganan Permukiman

Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2018


3 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kriteria perumahan kumuh dan permukiman kumuh
merupakan kriteria yang digunakan untuk menentukan
kondisi kekumuhan pada perumahan kumuh dan
permukiman kumuh ( 7 Indikator dan 16 Parameter )
Dasar Hukum Penyusunan RP2KPKPK
Peraturan Menteri PUPR Nomor : 1/Prt/M/2014
4 tentang Standar Pelayanan Minimal

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.1


tahun 2014 tentang standar pelayanan minimal bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang, diamanatkan
bahwa pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh menjadi tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan pemerintah daerah, dimana
dalam hal ini pemerintah daerah bertanggung jawab
atas penurunan kawasan permukiman kumuh
sebanyak 10%.
Kedudukan RP2KPKPK dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan

UU Nomor 25 Tahun 2004 UU Nomor 23 Tahun 2014


Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Tentang Pembagian Kewenangan Pusat dan Daerah

Penyelenggaraan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Dalam Undang-Undang No 23 tahun 2014 tentang
Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) tidak dapat dipisahkan pembagian kewenangan pusat dan daerah mengamanatkan
dari kebijakan pengembangan dan pembangunan kabupaten/kota bahwa untuk mewujudkan masyarakat mampu bertempat
secara keseluruhan. Berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 25 tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau di
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan
tiap kabupaten/kota diamanatkan memiliki dokumen perencanaan
berkelanjutan terdapat pembagian kewenangan untuk
pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan
pemerintah pusat, provinsi maupun daerah. Dalam hal
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang kemudian diterjemahkan
penyedian perumahan pemerintah pusat mempunyai
dalam rencana 5 (lima) tahunan di dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selain itu dari sisi ruang, UU kewenangan untuk menyediakan rumah bagi MBR, korban
No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan tiap bencana nasional serta fasilitasi penyediaan rumah bagi
kabupaten/kota memiliki dokumen rencana tata ruang yang masyarakat yang terkena dampak program pemerintah
tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pusat. Untuk kewenangan pemerintah propinsi dalam hal
kabupaten/kota berikut dengan rencana rincinya. Dokumen penyediaan rumah hanya pada kasus bencana provinsi serta
sectoral Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena
Perkotaan (SPPIP) yang merupakan terjemahan, paduan dan dampak program pemerintah provinsi. Sedangkan
integrasi dua kelompok dokumen pilar pembangunan di Indonesia pemerintah daerah berwenang dalam penerbitan izin
terkait permukiman dan infrastruktur dan Rencana Pembangunan pembangunan dan pengembangan perumahan, serta
Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) yang merupakan dokumen penyediaan rumah bagi kasus bencana kabupaten/kota juga
teknis penanganan kawasan permukiman prioritas pembangunan di fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena
suatu kabupaten/kota. dampak program pemerintah kabupaten/kota.
Kedudukan RP2KPKPK dalam Kerangka Perencanaan Pembangunan

Kaitannya dengan penanganan dan pencegahan permukiman UU Nomor 1 Tahun 2011


kumuh di Indonesia berdasarkan penjelasan yang tertuang dalam
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
UU no 23 Tahun 2014 tersebut dijabarkan pembagian kewenagan
pemerintah pusat, provinsi serta kabupaten/kota. Untuk UU No.1 Tahun 2011 tentang perumahan dan
menangani perumahan dan kawasan permukiman kumuh
pemerintah pusat hanya akan menangani penataan dan kawasan permukiman mengamanahk an bahwa
peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas Negara bertanggung jawab melindungi segenap
15 Ha atau lebih, untuk pemerintah provinsi penataan dan bangsa Indonesia melalui penyelenggaraan
peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas perumahan dan kawasan permukiman agar
10 (sepuluh) ha sampai dengan di bawah 15 (lima belas) ha, dan masyarakat mampu bertempat tinggal serta
untuk pemerintah daerah kabupaten/kota berwenang melakukan
Penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh menghuni rumah yang layak, terjangkau di dalam
dengan luas di bawah 10 (sepuluh) ha serta melakukan lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan
pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh pada berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Dalam
Daerah kabupaten/kota. Untuk menunjang pembangunan bidang mewujudkan fungsi permukiman, pencegahan dan
permukiman di kawasan perkotaan, berdasarkan Pasal 15 huruf peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh
c, dalam UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, pemerintah kabupaten/kota perlu menyusun dan dilakukan guna meningkatkan mutu kehidupan dan
memiliki rencana pembangunan dan pengembangan perumahan penghidupan masyarakat penghuni serta menjaga
dan kawasan permukiman. Rencana pembangunan dan dan meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman ini dan permukiman berdasarkan pada kepastian
merupakan penjabaran dari arahan rencana pola ruang kawasan bermukim dan menjamin hak bermukim menurut
permukiman yang tertuang di dalam RTRW kabupaten/kota, yang
di dalamnya mengatur perencanaan untuk 2 (dua) lingkup ketentuan peraturan dan perundangundangan.
substansi, yaitu perumahan dan kawasan permukiman.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah berkomitmen untuk Kedudukan RP2KPKPK dalam Kerangka
mengentaskan permukiman kumuh dengan target 0 % kumuh
Perencanaan Pembangunan
hingga tahun 2024, sebagaimana yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
RP2KPKPK yang menjabarkan kebijakan makro terkait
2019-2024. Langkah awal penanganan permukiman kumuh
untuk mencapai target 0% kumuh ini sudah dimulai sejak
pencegahan perkembangan permukiman kumuh
tahun 2014 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan kabupaten/kota serta konsep penanganan kawasan
Perumahan Rakyat cq Ditjen Cipta Karya melalui penyusunan permukiman kumuh prioritas, dalam implementasinya
Road Map penanganan kumuh dan pemutakhiran data akan menjadi acuan bagi penyusunan strategi sector
kumuh yang dilaksanakan secara koordinatif dengan dan rencana induk system komponen-komponen
kementerian/lembaga terkait serta dengan pemerintah pembentuk permukiman.
daerah di seluruh Indonesia.
Selanjutnya untuk menunjang pembangunan bidang Dalam konteks pembangunan permukiman, strategi
permukiman khususnya dalam penanganan dan sektor dan RIS yang telah disusun secara sistematis
pencegahaan kawasan permukiman kumuh sesuai amanah dan sinergi ini nantinya akan menjadi masukan dalam
UU No.1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan proses penyusunan memorandum program yang
permukiman, pemerintah kabupaten/kota perlu menyusun selanjutnya akan diterjemahkan kedalam desain
dan memiliki rencana aksi penanganan dan pencegahan teknis.
permukiman kumuh. Untuk mewujudkan rencana aksi aksi
penanganan dan pencegahan permukiman kumuh tersebut
diperlukan skenario, konsep dan strategi penaganan yang
akan diisi oleh substansi RP2KPKPK.
Amanat Undang-Undang untuk Peran Stakeholder dalam RP2KPKPK

Struktur Pembagian Peran Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat


Arah Pengembangan Pembangunan Permukiman Sesuai Visium PUPR 2030
Konsep Keterpaduan Dalam Mewujudkan Visium PUPR 2030

1 Keterpaduan dalam Lokasi/ Kawasan perencanaan;


a) Keterkaitan antar Kawasan (Lindung-budidaya, desa-kota)
b) Tematik: wisata, Kawasan kumuh, rawan air, rawan sanitasi, nelayan,
perbatasan, dsb
c) Keterpaduan dalam dokumen perencanaan (RP3KP – RKP – RP3 –
RP2KPKPK dan perencanaan sektoral)

2 Keterpaduan intra dan antar infrastuktur;


a) Intra: dalam lingkup ke cipta karya-an
b) Antar: dalam lingkup antar unor dalam PUPR (mis: konteks air baku dalam
kewenangan SDA dalam bagian system air minum, jaringan jalan nasional
dan hirarkinya, jaringan drainase skala kota dan skala kawasan)

3 Sinkronisasi Program dan anggaran


a) Penyiapan program akurat dan sinkron antara pusat, provinsi dan
kabupaten/kota.
b) Penyiapan anggaran prioritas.
Target Dit. Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Tahun 2020-2024

PROGRAM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

MENINGKATNYA PELAYANAN INFRASTRUKTUR


SASARAN PROGRAM
PKP YANG LAYAK DAN AMAN

PENYELENGGARAAN PERMUKIMAN DAN


KEGIATAN
BANGUNAN GEDUNG

LUAS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR


OUT PUT KEGIATAN
BERBASIS MASYARAKAT

PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR BERBASIS 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL
MASYARAKAT

Ha 1.813 1.280 1.280 1.280 1.280 6.933

KONSTRIBUSI PROGRAM NSUP - KOTAKU


SULSEL
690,38 Ha
2015 2016-2019 2020
RKPKP RP2KPKP RP2KPKPK
Rencana Kawasan Permukiman Rencana Pencegahan dan Rencana Pencegahan dan
Kumuh Perkotaan Peningkatan Kualitas Permukiman Peningkatan Kualitas Perumahan
Kumuh Perkotaan Kumuh dan Permukiman Kumuh

DASAR HUKUM DASAR HUKUM DASAR HUKUM


UU 1/2011 UU 1/2011, disesuaikan dengan terbitnya PP UU 1/2011, PP 14/2016, Permen PUPR
14/2016 dan Permen PUPR 02/PRT/M/2016 14/PRT/M/2018, SE DJCK 30/SE/DC/2020
MUATAN
MUATAN
MUATAN
1. Kajian kebijakan pembangunan 1. Kajian kebijakan pembangunan perumahan
permukiman perkotaan 1. Kajian kebijakan pembangunan dan Permukiman
2. Profil permukiman kumuh permukiman perkotaan 2. Profil Perumahan kumuh dan Permukiman
3. Konsep dan penanganan permukiman 2. Profil permukiman kumuh kota kumuh
kumuh perkotaan 3. Rumusan permasalahan Perumahan kumuh dan
3. Konsep dan strategi pencegahan dan
4. Program dan Kegiatan penanganan Permukiman kumuh
permukiman kumuh perkotaan peningkatan kualitas permukiman
kumuh 4. Rumusan konsep P2KPKPK
5. Rencana aksi penanganan permukiman 5. Rencana Pencegahan
kumuh perkotaan 2015-2019 4. Rencana aksi program penanganan
6. Rencana Peningkatan Kualitas
6. Rencana detail desain kawasan permukiman kumuh perkotaan 7. Rumusan perencanaan penyediaaan tanah
penanganan prioritas 5. Rencana detail konsep desain 8. Rumusan rencana investasi dan pembiayaan
kawasan penanganan prioritas 9. Rumusan peran pemangku kepentingan
TAHAPAN PENYUSUNAN
TAHAPAN PENYUSUNAN TAHAPAN PENYUSUNAN
1. Persiapan 1. Persiapan
2. Survei dan Identifikasi 1. Persiapan 2. Survei
3. Kajian dan Perumusan I 2. Verifikasi Lokasi serta Perumusan Konsep 3. Penyusunan Data dan Fakta
4. FGD dan Perumusan II dan Strategi 4. Analisis
5. Kolokium 3. Perumusan Rencana Penanganan 5. Penyusunan Konsep P2KPKPK
6. Penyusunan Desain Teknis 4. Penyusunan Desain Teknis 6. Penyusunan RP2KPKPK
7. Legalisasi RP2KPKPK
DOKUMEN RENCANA AKSI
- Pembangunan Infrastruktur
- Pelaksanaan Keterpaduan Program (MP)
- Perkuatan Dokumen Perencanaan skala kabupaten/kota, kawasan dan
lingkungan (komunitas)

KEMITRAAN
- Inisiasi Kolaborasi parapihak dalam penyelenggaraan infrastruktur
permukiman;
- Peningkatan partisipasi masyarakat;
- Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan;
- Fasilitasi Keterlibatan Pihak Swasta

REGULASI
- Dukungan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah dalam
pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh
- Dukungan produk hukum lain untuk pembangunan permukiman
perkotaan berkelanjutan
6
DOKUMEN RP2KPKPK SUBSTANSI UTAMA
DOKUMEN RP2KPKPK DOKUMEN DED
Dokumen Kabupaten/Kota yang mewadahi rencana- Pelaksanaan pembanguna infrstruktur kawasan permukiman
rencana aksi pencegahan dan peningkatan kualitas dan keterpaduaan pembangunan
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
RENCANA AKSI
SUBSTANSI AGENDA PEMBANGUNAN KOTA Rencana Aksi Pokja PKP Provinsi
BERKELANJUTAN Rencana Aksi Pokja PKP Kabupaten/Kota
Rencana Aksi Lingkungan/Komunitas
NEW URBAN AGENDA
PRINSIP MEMORANDUM PROGRAM
Keberlanjutan kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas
INKLUSIF PARTISIPATIF terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
RESPONSIF GENDER & USIA PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
EFEKTIF, EFESIEN & PRODUKTIF Dokumen rencana pencegahan dan peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
MUDAH DIAKSES & TERJANGKAU
PENYUSUNAN PERDA KUMUH
TERPADU, TRANSPARAN, AKUNTABEL Aspek Legal pencegahan dan peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh dengan
AMAN DAN NYAMAN penekanan aspek pembangunan yang berkelanjutan
PENYUSUNAN
PERSIAPAN SURVEY ANALISIS
DATA DAN FAKTA

LEGALISASI PENYUSUNAN PENYUSUNAN


RP2KPKPK DOKUMEN RP2KPKPK KONSEP RP2KPKPK
DOKUMEN RP2KPKPK

AGENDA GLOBAL

PERATURAN KEPALA DAERAH


PERBUP/PERWAL TENTANG RP2KPKPK
No LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN
a. Kesepahaman tahapan dan prosedur penyusunan RP2KPKPK
Mengikuti kegiatan sosialisasi dan konsolidasi
1 b. Memperkaya dokumen RP2KPKPK dengan Konsep
penyusuna RP2KPKPK
Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

Melakukan persiapan dan pemantapan rencana a. Rencana Kerja


2
kerja b. Pendekatan dan metodologi pelaksanaan kegiatan
3 Menyiapkan data profil permukiman kumuh yang Data awal profil permukiman kumuh
terdiri dari baseline data kumuh atau data statistik
terkait

a. SK Lokasi Permukiman Kumuh, SK Pokja PKP


Kabupaten/Kota dan
Peta Dasar
Melakukan penyiapan readiness kriteria
4 b. Peta dasar skala 1:25.000 untuk kota dan 1:50.000 untuk
penyusunan RP2KPKPK
kabupaten
c. Peta skala 1:5.000 untuk skala kawasan
d. Peta skala 1:1.000 untuk skala kawasan prioritas
No LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN
a.Hasil overview dokumen perencanaan dan kebijakan daerah
Overview kebijakan daerah dan identifikasi b.Hasil overview dokumen status tanah dan perpetaan status
kesesuaian permukiman terhadap rencana tata
5 tanah permukiman
ruang kabupaten/kota dan status tanah
permukiman c. Peta kesesuaian permukiman terhadaprencana pola
ruang kabupaten/kota (guna lahan permukiman)
6 Melakukan konsolidasi dengan Pokja PKP Provinsi Berita acara dan hasil koordinasi dengan Pokja PKP Provinsi

Melakukan kegiatan penyiapan kelembagaan Terbentuknya/tersiapkannya kelembagaan masyarakat


7 (BKM/LKSM) yang terdaftar/legal secara hukum
masyarakat di tingkat kabupaten/kota
No LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN
1 Bersama dengan pemangku kepentingan Hasil sinkronisasi data kumuh (primer dan sekunder)
melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi data
kumuh baik data primer maupun data sekunder
2 Menyusun desain survei Desain survei
a. Hasil survei berupa gambaran permukiman kumuh
Melaksanakan survei dan mengolah data
kabupaten/kota dan hasil pengolahan data permukiman kumuh
3 permukiman kumuh bersama antara Pokja PKP
kabupaten/kota b.Hasil kompilasi data dari hasil survei dan data baseline sesuai
dengan kriteria dalam Permen PUPR Nomor 14/PRT/M/2018

No LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN


1 Verifikasi dan indikasi justifikasi lokasi dan a. Data hasil verifikasi lokasi (delineasi, luasan, layanan
penyusunan profil permukiman kumuh hunian dan infrastruktur)
b.Indikasi justifikasi penanganan pada lokasi permukiman kumuh
c. Profil permukiman kumuh yang telah terverifikasi
No LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN
Melakukan proses pemutakhiran profil Berita acara penyelenggaraan FGD 1 (verifikasi lokasi kumuh dan
permukiman kumuh yang dilaksanakan melalui kawasan prioritas dan penyepakatan justifikasi indikasi
1
Focus Group Discussion (FGD) 1 untuk verifikasi penanganan pada permukiman kumuh)
dan justifikasi lokasi permukiman kumuh
Melakukan penilaian lokasi kawasan a. Daftar peringkat permukiman kumuh berdasarkan kriteria,
berdasarkan kriteria, indikator dan parameter indikator dan parameter kekumuhan
2
kekumuhan dan justifikasi yang akan dilakukan b.Peta justifikasi penanganan permukiman kumuh
terhadap permukiman kumuh
No LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN
1 Merumuskan arahan distribusi pola kolaborasi Menghasilkan arahan pola kolaborasi dalam penanganan permukiman
penanganan permukiman kumuh (pencegahan dan kumuh (pencegahan dan peningkatan kualitas)
peningkatan kualitas)
Bersama dengan pemangku kepentingan a. Pembagian peran dalam penanganan permukimankumuh (pencegahan
mengkoordinasikan peran masyarakat dalam dan peningkatan kualitas)
2 penanganan permukiman kumuh (pencegahan dan b. Harmonisasi dengan rencana aksi pokja PKP provins untuk
peningkatan kualitas)
pembangunan permukiman kabupaten/kota
a. Kebutuhan penanganan permukiman kumuh (pencegahan dan
Merumuskan kebutuhan penanganan kawasan
peningkatan kualitas)
3 permukiman kumuh (pencegahan dan Peningkatan
kualitas) b. Agenda/rencana pengembangan pembangunan perkotaan yang
berkelanjutan
Merumuskan konsep dan strategi pencegahan dan Konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
4
peningkatan kualitas permukiman kumuh kumuh
Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) 2
untuk penyepakatan konsep dan strategi Berita acara penyelenggaraan FGD 2 (konsep dan strategi dan indikasi
5 sesuai dengan pembangunan kabupaten/kota yang added value dalam penanganan permukiman kumuh)
berkelanjutan, dengan adanya added value dalam
penanganan kumuh
No LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN
Merumuskan skenario pentahapan pencapaian kota a. Skenario pencapaian kota bebas kumuh dan tindak lanjut pengendalian
1 bebas kumuh, desain kawasan dan tindak lanjut keberlanjutan pembangunan perkotaan
pengendalian b. Desain kawasan dan skenario penanganan permukiman kumuh

a. Rencana aksi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman


kumuh untuk skala kabupaten/kota, skala kawasan dan skala
Merumuskan rencana aksi (pencegahan dan
peningkatan) kualitas dan memorandum keterpaduan lingkungan.
2 b. Rencana investasi dan pembiayaan permukiman kumuh
program untuk skala kabupaten/kota, skala kawasan dan
skala lingkungan c. Memorandum keterpaduan program pencegahan dan peningkatan
kualitas permukiman kumuh

Menentukan skala prioritas penanganan permukiman Skala prioritas penanganan permukiman kumuh
3 kumuh berdasarkan readiness criteria, penanganan
pembangunan yang berkelanjutan dan pertimbangan lain
Merumuskan konsep tematik & skenario pencegahan Konsep tematik dan skenario pencegahan dan peningkatan kualitas
4 dan peningkatan kualitas kawasan prioritas kawasan prioritas

Rencana Penyediaan Tanah untuk pola penanganan Peremajaan dan


5 Menyusun rencana penyediaan tanah
Pemukiman Kembali
No LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN
Menyusun rencana investasi & pembiayaan kawasan Rencana investasi dan pembiayaan kawasan prioritas
6 prioritas

a. Terselenggaranya perencanaan partisipatif (pelaksanaan RKM dan


penyepakatan komponen DED) pada kawasan prioritas
Bersama pemangku kepentingan perencanaan
7 b. Disusunnya agenda tindak lanjut oleh pemangku kepentingan di
partisipatif pada kawasan prioritas
kabupaten/kota

Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) 3 : Berita acara FGD 3 (rencana aksi, program dan kegiatan)
8
Penyepakatan rencana aksi, program dan kegiatan

a. Peta rinci/ siteplan


b. Visualisasi pendukung perancangan (dokumentasi drone, animasi 3D)
c. Daftar rencana komponen infrastruktur pembangunan
9 Penyusunan Desain Teknis Kawasan Prioritas
d. Data hasil pengukuran detail komponen infrastruktur
e. DED (gambar kerja, RAB, RKS) komponen infrastruktur permukiman
No LINGKUP KEGIATAN CAPAIAN KEGIATAN

Penyusunan legal drafting rancangan Peraturan Draft Peraturan Kepala Daerah tentang RP2KPKPK dan lampiran (dokumen
1 Kepala Daerah tentang RP2KPKPK RP2KPKPK)

Peraturan Walikota/Peratuan Bupati RP2KPKPK

Legalisasi rancangan Peraturan Kepala Daerah


2 tentang Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
KAJIAN KEBIJAKAN RUMUSAN RUMUSAN
1 PEMBANGUNAN PERUMAHAN 4 KONSEP PENCEGAHAN DAN 7 RENCANA PENYEDIAAN TANAH
DAN PERMUKIMAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH

PROFIL RUMUSAN RUMUSAN


2 PERUMAHAN KUMUH DAN 5 RENCANA PENCEGAHAN TERHADAP
TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA
8 RENCANA INVESTASI DAN
PERMUKIMAN KUMUH PEMBIAYAAN
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH

RUMUSAN RUMUSAN
RUMUSAN
3 PERMASALAHAN PERUMAHAN KUMUH
6 RENCANA PENINGKATAN KUALITAS
9
DAN PERMUKIMAN KUMUH TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN PERAN PEMANGKU
PERMUKIMAN KUMUH KEPENTINGAN
TAHAPAN 1 Output yang dihasilkan:
• Rencana kerja dan m etodologi Kegiatan persiapan adalah kegiatan untuk menyiapkan
BULAN 1
yang telah disepakati
• Data dan inform asi terkait
pelaksanaankegiatan baik teknis maupun non-teknis yang akan
PENYELENGGARAAN A.1
pem bangunan dan
pengem bangan kabupaten/kota
melandasi rangkaian pelaksanaan kegiatan RP2KPKPK secara
KEGIATAN RP2KPKPK
SOSIALISASI
DAN KONSOLIDASI
PENYUSUNAN
m aupun pem bangunan keseluruhan
(Pendekatan Fasilitasi Pemda) RP2KPKPK
perm ukim an, perm ukim an
kum uh dan infrastruktur
perm ukim an
B .3
• Peta dasar skala 1:25.000 untuk Penyelenggaraan Kegiatan A.1 Sosialisasi dan Konsolidasi
RP2KPKPK (Pendekatan Penyusunan RP2KPKPK
OV E R V IE W w ilayah adm inistrasi kota dan
K E B IJA K A N
B .1 DAERAH DAN peta dasar skala 1:50.000 untuk
Fasilitasi Pemda)
P E R S IA P A N ID E N TIFIK A S I
DA N K E S E S U A IA N w ilayah adm inistrasi kabupaten
P E M A N TA P A N P E R M U KIM A N
• Peta garis skala 1:5000 untuk
PROSES RE NCA NA
K E R JA
E K S IS TIN G
TE R H A D A P : kaw asan
• Rencana tata ruang

PENYUSUNAN •
Kab/Kota
Status tanah
perm ukiman
Proses Penyusunan 1. Persiapan dan Pemantapan
RP2KPKPK
• Peta rawan

RP2KPKPK (Pendekatan Rencana Kerja


bencana Kab/Kota
• Pem bangunan

(Pendekatan sektoral
perm ukiman
Output yang dihasilkan:
Membangun Sistem) Membangun Sistem)
• Matriks strategi, kebijakan dan
2. Penyiapan Data Profil Permukiman
B .2
P E N YIA P A N
D A T A P R O FIL
program kabupaten/kota
Kumuh
P E R M U K IM A N
KU M U H
• Data kum uh
• Peta kesesuaian guna lahan,
• Data statistik
terkait
status tanah dan daerah rawan
bencana pada permukiman
perkotaan
3. Overview Kebijakan Daerah dan
PENDAMPINGAN & PELIBATAN
• Peta rencana pengembangan Identifikasi Kesesuaian
MASYA RAKAT C .1
P E N Y IA P AN K E LEM B A G A A N
sektor permukiman
Permukiman Eksisting terhadap
(Pendekatan Peningkatan
Rencana Tata Ruang
M A S Y A R A K A T P A D A LO K A S I
P E R M U K IM A N K U M U H
Kapasitas)
Kabupaten/Kota, Status Tanah
LAPORAN
PELAPORAN PENDAHULUAN
Output yang dihasilkan:
• Peta sebaran permukiman
Permukiman Kota, Peta Rawan
kumuh Bencana Kabupaten/Kota,
• Profil kawasan permukiman
• Rencana kerja yang telah disepakati;
• Pendekatan dan metodologi kumuh dan Kegiatan Pembangunan
pelaksanaan kegiatan yang telah
disepak ati; Sektoral Perkotaan
• Data awal profil kawasan kumuh;
• Hasil overview dokumen perencanaan
dan kebijakan daerah;

OUTPUT • SK Kumuh, SK Pokja PKP Kab/Kota,


dan Peta Dasar; Pendampingan pemangku C.1 Penyiapan Kelembagaan Masyarakat
kepentingan (Pendekatan di tingkat Kabupaten / Kota
• Peta kesesuaian permukiman terhadap
rencana tata ruang;
• Hasil penyiapan kelembagaan
masyarakat;
• Hasil overview dok. status tanah dan Peningkatan Kapasitas)
perpetaan status tanah permukiman;
• Peta daerah rawan bencana Kab/Kota.
TAHAPAN 2 SURVEI

WAKTU BULAN 2
Tahap survei merupakan tahapan pengumpulan dan
konsolidasi data dan informasi untuk memahami kondisi
B.4
PENYUSUNAN DESAIN
SURVEi
permukiman kumuh berikut sebaran lokasi, konstelasinya
PROSES PENYUSUNAN
RP2KPKPK terhadap ruang kabupaten/kota, mengidentifikasi tipologi
(Pendekatan Membangun
Sistem)
B.5
SURVEI DAN permukiman kumuh, serta potensi dan permasalahan yang
PENGOLAHAN DATA
PERMUKIMAN KUMUH
terkait dengan karakteristik sosial, ekonomi, budaya, fisik, dan
kelembagaan. Kegiatan survei dilaksanakan melalui survei
PENDAMPINGAN &
sekunder maupun primer.
C.2
KOORDINASI &
PELIBATAN MASYARAKAT SINKRONISASI DATA
(Pendekatan Peningkatan KUMUH
(data primer & sekunder)
Kapasitas)

Proses Penyusunan 4. Penyusunan Desain Survei


PELAPORAN
RP2KPKPK 5. Survei dan Pengolahan Data Permukiman
• Desain survei; (Pendekatan Membangun Kumuh
• Hasil survei berupa
gambaran permukiman
kumuh kabupaten/kota dan
Sistem)
hasil pengolahan data
permukiman kumuh;
• Hasil sinkronisasi data
Pendampingan C.2 Koordinasi dan Sinkronisasi Data
OUTPUT
kumuh (primer dan
sekunder);
pemangku kepentingan Kumuh (Data Primer dan Sekunder)
• Hasil kompilasi data dari
hasil survei dan data
(Pendekatan Peningkatan
baseline sesuai dengan
kriteria dalam Permen
Kapasitas)
PUPR Nomor
14/PRT/M/2018.
FORMAT A. DAFTAR PERTANYAAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDATAAN

A. INFORMASI UMUM

CONTOH FORMAT SURVEI


Provinsi :.......................................... Nama Kepala Rumah Tangga :
Kab/Kota ..........................................
:.......................................... Jumlah Kepala :
Keluarga
Kelurahan/Desa :.......................................... Status Rumah ..........................................
Tangga
Tanggal Jumlah Anggota Rumah : MBR/Non MBR

RUMAH TANGGA
:......................................... : ………………………….jiwa
Pendataan . Tangga
Laki-laki. : …………..jiwa Perempuan: ………jiwa
Disabilitas :…….…..…jiwa

A.1 KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN


1 Apakah bangunan hunian memiliki
AKSES LANGSUNG ke jalan dan a Ya b Tidak
tidak terhalang oleh bangunan lain?
2 Apakah POSISI MUKA bangunan
a Ya b Tidak
hunian menghadap jalan ?
A.5 PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
3 Apakah posisi bangunan hunian
18 Dimana tempat pembuangan sampah Tempat sampah Dalam
langsung menghadap a Tempat sampah pribadi b c
Tidak ada rumah tangga? komunal/ TPS/TPS-3R Lubang/dibakar
sungai/laut/rawa/danau dan/atau a b Ya c Tidak
sungai/laut/rawa/ danau (jika jawaban c, d, e maka lanjut ke
TIDAK berada di atas
no. 20)
sungai/laut/rawa/danau? Sungai/Saluran
ruang terbuka/ lahan
d e Irigasi/Danau/Laut/
4 Apakah bangunan hunian berada di kosong/ jalan
Drainase (Got/Selokan)
atas lahan sempadan Tidak ada b
a sungai/laut/rawa/ danau Tidak c Ya
sungai/laut/rawa/danau?
19 Berapa kali pengangkutan sampah
a ≥ 2x seminggu b < 1x seminggu
dari rumah ke TPS/TPA?
5 Apakah bangunan hunian berada di
daerah buangan limbah pabrik atau a A.6 DATA NON-FISIK
Tidak b Ya
di bawah jalur listrik tegangan tinggi A.6. PENDAPATAN RUMAH TANGGA
(sutet)?
20 Apa mata pencaharian utama rumah pertanian, perkebunan,
A.2 KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN a b Perikanan/ nelayan
tangga? kehutanan, peternakan
6 Berapa luas lantai bangunan
: (a) Panjang: ………m (b.) Lebar: ………..m (c. Jumlah Lantai: …… c Pertambangan/ galian d Industri/ pabrik
hunian?

7 Berapa jumlah penghuni bangunan Perdagangan/ jasa


: ………………… jiwa e Konstruksi/ bangunan f (guru, tenaga
hunian?
kesehatan, hotel, dll)
8 Berapa luas lantai bangunan
a > 7,2 meter2/ jiwa b < 7,2 meter2/ jiwa g Pegawai pemerintah
hunian/ jiwa?
a 21 Berapa daya Listrik yang digunakan a b 900 c 1300
9 Bagaimana kondisi atap terluas? Tidak Bocor b Bocor
dalam bangunan hunian (Watt)?
<450
10Bagaimana kondisi dinding terluas? a
Baik b Rusak menumpang ke
11Apakah jenis lantai terluas? a
b Tanah
d >2200 e tetangga/ tidak punya
Bukan Tanah
meteran sendiri/ dll
A.3 AKSES AIR MINUM
12 Dari mana sumber utama AIR A.6. PELAYANAN FASILITAS SOSIAL
a Ledeng Meteran/SR b Ledeng Tanpa Meteran c Sumur Bor/Pompa
MINUM, MANDI, CUCI didapat? - 22 Apa jenis fasilitas kesehatan yang a Rumah Sakit b Prakter Dokter/ c Puskesmas/ Pustu
pilih salah satu dari pilihan d Sumur Terlindung e Mata Air Terlindung f Air Hujan paling sering digunakan rumah Poliklinik
jawaban. tangga?
g Air Kemasan/ air isi ulang h Sumur tak terlindungi i Mata Air tak Dukun/ pengobatan
(jika jawaban c, d, e, maka lanjut ke d e Bidan/mantri f Tidak Pernah
Terlindung tradisional
no. 13)
j Sungai/Danau/Kolam k tangki/mobil/ gerobak air
23 Di mana lokasi/ letak fasilitas
Di dalam kelurahan/
13 Bila jawaban No. 12 di atas sumur kesehatan yang sering digunakan a b Di luar kecamatan c Di kota lain
kecamatan yang sama
bor, sumur terlindung atau mata air rumah tangga?
terlindung, maka berapa jarak ke a ≥ 10 m b < 10 m 24 Jika ada anggota rumah tangga usia a Di dalam kelurahan/ b di luar kecamatan c di kota lain
penampungan tinja/kotoran terdekat wajib belajar (9 tahun), di mana kecamatan yang sama
(termasuk milik tetangga)? lokasi SD/ sederajat dan SMP /
Tidak sekolah e tidak ada anggota rumah tangga usia wajib belajar
sederajat terdekat yang digunakan? d
14 Apakah kebutuhan air minum, Tercukupi hanya pada
Tercukupi/terpenuhi c Tidak pernah
mandi, cuci terpenuhi sepanjang a b A.6.3 ASPEK PENGUASAAN BANGUNAN DAN LAHAN
sepanjang tahun bulan tertentu tercukupi
tahun?
25 Apakah status bangunan hunian? Numpang/milik
a Milik sendiri b Sewa/Kontrak c
A.4 PENGELOLAAN SANITASI pihak lain

15 Dimana biasanya anggota rumah 26 Apakah status legalitas bangunan


Jamban sendiri/ bersama Jamban umum (jika a Memiliki IMB b Tidak/belum memiliki IMB
tangga Buang Air Besar? hunian?
a (maks 5 KK untuk 1 b digunakan >5 KK c Tidak di jamban
(jika jawaban c, maka lanjut ke
jamban bersama) dan/atau membayar) 27 Apakah status lahan bangunan Numpang/milik
nomor 18) a Milik sendiri b Sewa/Kontrak c
hunian? pihak lain
16 Apakah jenis kloset yang digunakan? Bukan leher angsa
a Leher angsa b 28 Apakah status legalitas lahan Milik pihak lain/ surat Milik pihak lain
(plengsengan/ SHM/ HGB/ Surat yang
bangunnan hunian? a b perjanjian lainnya c tanpa surat
cemplung/ cubluk/dll) diakui pemerintah
(termasuk surat adat) perjanjian
17 Dimana limbah tinja dibuang? Septictank
a b Bukan septictank/IPAL d Tidak ada / tidak tahu
pribadi/komunal/IPAL
FORMA T B . DA FTAR PE RTANYAA N PE N DATAAN B E RBASIS W ILAYAH

CONTOH FORMAT SURVEI


B. INFORMASI UMUM
Provinsi :......................................... K elurahan/Desa : ...........................................
K ab/K ota :......................................... R T/R W/Dusun : .
K ecamatan :......................................... Tanggal Pendataan : ...........................................

1. KE PA DA TAN B A N GUNAN HUN IAN


1 Berapa luas wilayah R T/R W /dusun*? :
.
...........................................
.
………………... Ha
BERBASIS WILAYAH/
2
3
4
Berapa luas wilayah permukiman?
Berapa jumlah total bangunan di wilayah
Berapa persentase luas kawasan permukiman yang
:
:
………………... Ha
………………... Unit LINGKUNGAN
terletak di wilayah dengan kemiringan lebih dari 15% ?
: ………%

2. J A LA N L IN GKUNGA N
5 Berapa panjang total jaringan jalan lingkungan yang telah
ada/eksisting? : ………………... Meter
6 Berapa panjang jalan lingkungan eksisting dengan lebar ≥ : ………………... Meter
Berapa panjang jalan lingkungan eksisting dengan lebar ≥
7
1.5 meter yang permukaannya diperkeras? : ………………... Meter
B.5 PENGELOLAAN SAMPAH
8 Berapa Panjang K ebutuhan Jalan baru diluar eksisting
26 Apakah ada prasarana
sehingga melayani permukiman seluruhnya? (Jawaban
pengelolaan sampah yang a
sesuai hasil perencanaan, bila ada) : ………………... Meter Ya b Tidak
melayani permukiman
9 Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar ≥ 1,5 meter (TPS/TPS-3R/TPST)?
yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak? : ………………... Meter
27 Apakah ada sarana
10 Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar ≥ 1,5 meter pengangkutan sampah
: ………………... Meter
a Ya b Tidak
yang permukaannya tanah dan tidak rusak? yang melayani
11 Berapa panjang jalan lingkungan dgn lebar <1,5 meter permukiman
yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak? : ………………... Meter B.6 PENGAMANAN BAHAYA KEBAKARAN
12 Panjang jalan lingkungan dgn lebar <1,5 meter yang 28 Berapa frekuensi kejadian Tidak pernah terjadi
permukaannya tanah (tidak diperkeras) dan tidak rusak? : ………………... Meter kebakaran di lingkungan a kebakaran dalam 5 b 1-2 kali dalam 5 tahun
permukiman? tahun
13 Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar ≥ 1,5 meter
yang dilengkapi saluran samping jalan? : ………………... Meter
c > 2 kali dalam 5 tahun
14 Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar < 1,5 meter Tungku/kompor masak b Konsleting listrik
29 Apa penyebab kejadian a
yang dilengkapi saluran samping jalan? : ………………... Meter
bencana kebakaran?
B .3 DRA INASE L IN GKUNGAN Kebakaran
c d Pembakaran sampah e Lainnya
Berapa tinggi genangan
hutan/ilalang
Tidak pernah terjadi Tinggi genangan < 30 Tinggi genangan >30
15 rata-rata (jika jawaban a, a b c 30 Apakah ada sarana Pos/Stasiun pemadam b Hidran air/Tangki Air/sumber
genangan cm cm a
maka langsung ke no. 15)? pencegahan bahaya kebakaran air lain yang terbuka
kebakaran?
16 Berapa durasi genangan a Lama genangan < 2 jam b Lama genangan >2 jam Mobil/motor pemadam
air/ banjir rata-rata? c d Tidak ada
kebakaran/ APAR
17 Berapa frekuensi a Terjadi < 2 kali/tahun b Terjadi >2 kali/tahun
genangan air/ banjir? 31 Apakah tersedia jalan
Berapa luas area dengan lebar minimal 3,5
18 genangan air/ banjir : ................................... H meter di lingkungan
dalam permukiman? a a Ada b Tidak
permukiman dengan
radius rumah terjauh
Limpasan air hujan/
Apa sumber genangan air/ kurang dari 100 m?
19 a R ob/Pasang air laut b Air sungai/danau/rawa c air buangan rumah
banjir?
tangga
B.7 DATA NON FISIK (jawaban bisa lebih dari 1)
20 Berapa panjang total drainase yang telah ada (eksisting) 32 Apakah tersedia fasilitas a Rumah Sakit b Prakter Dokter/ Poliklin c Puskesmas/ Pustu
: ………………... Meter
dipermukiman? kesehatan di dalam
Dukun/ pengobatan
Periksa Daftar Usulan/Siteplan Peningkatan K ualitas lingkungan RT? d e Bidan/ mantri f Tidak ada
a Ya b Tidak tradisional
21 Drainase sd 2020. Apakah ada usulan drainase baru
untuk melayani permukiman? 33 Apakah tersedia fasilitas a TK/ PAUD b SD/sederajat c SMP/sederajat
Jika Ya, Berapa panjang kebutuhan drainase baru pendidikan di dalam
d SMA/SMK/sederajat e Perguruan tinggi f Tidak ada
22 tersebut sehingga permukiman terlayani jaringan drainase : ………………... Meter lingkungan RT?
seluruhnya. (Jawaban sesuai hasil perencanaan) B.8 PERTIMBANGAN LAIN (Pilih salah satu)
23 Berapa Panjang saluran drainase yang bersih dan tidak bau? : ………………... Meter 34 Apakah lokasi berada
a Ya b Tidak
pada fungsi strategis
24 Berapa Panjang drainase dengan kondisi fisik baik/tidak
rusak? : ………………... Meter 35 Tingkat Partisipasi
Masyarakat dalam a Tinggi b Sedang c Rendah
B .4 SA N ITASI L IN GKUNGAN
25 Apakah buangan limbah mendukung
cair rumah tangga 36 Apakah Lokasi memiliki
terpisah dengan saluran a Ya b Tidak Potensi Sosial, ekonomi,
a Ya b Tidak
drainase? budaya untuk
dikembangkan?
FORMAT NUMERIK PENDATAAN LOKASI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
TAHAPAN 3 PENYUSUNAN
DATA DAN Tahap penyusunan data dan fakta merupakan tahapan
FAKTA penyusunan data dan fakta yang diperoleh dari survei di
WAKTU
lapangan dan merupakan proses pemutakhiran profil
BULAN 2
permukiman kumuh untuk memperoleh data dan
informasi permukiman kumuh terkini secara detail, akurat,
PROSES PENYUSUNAN B.6
dan terukur sebagai dasar perumusan konsep dan strategi
RP2KPKPK VERIFIKASI DAN
JUSTIFIKASI LOKASI pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh
(Pendekatan Membangun DAN PEMUTAKHIRAN
PROFIL PERMUKIMAN yang sesuai dengan kebutuhan penanganan.
Sistem) KUMUH

PELAPORAN

• Data hasil verifikasi lokasi


(delineasi, luasan, layanan
hunian dan infrastruktur) Verifikasi dan Justifikasi lokasi dan
pemutakhiran profil permukiman kumuh
• Indikasi justifikasi
OUTPUT penanganan pada lokasi
permukiman kumuh
• Profil permukiman kumuh
yang telah terverifikasi
Tahap analisis merupakan tahapan untuk menganalisa
dan menyusun data - data yang didapatkan pada
proses sebelumnya untuk mendapatkan profil
permukiman kumuh yang telah diverifikasi.

Penyelenggaraan Kegiatan A.2 FGD 1: Penyepakatan Profil Hasil


RP2KPKPK (Pendekatan Verifikasi
Fasilitasi Pemda)

Proses Penyusunan B.7 Penilaian Lokasi Berdasarkan


RP2KPKPK Kriteria, Indikator dan
(Pendekatan Membangun Parameter Kekumuhan
Sistem)
HASIL PENILAIAN PENENTUAN KLASIFIKASI DAN SKALA PRIORITAS PENANGANAN
BERBAGAI KEMUNGKINAN KLASIFIKASI
NILAI KETERANGAN
A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 B3 B4 B5 B6 C1 C2 C3 C4 C5 C6
Kondisi Kekumuhan
60 – 80 Kumuh Berat X X X X X X
38 – 59 Kumuh Sedang X X X X X X
16 – 37 Kumuh Ringan X X X X X X
Legalitas Lahan
(+) Status Lahan Legal X X X X X X X X X
(-) Status Lahan Tidak Legal X X X X X X X X X
Pertimbangan Lain
11 – 15 Pertimbangan Lain Tinggi X X X X X X
6 – 10 Pertimbangan Lain Sedang X X X X X X
1 – 5 Pertimbangan Lain Rendah X X X X X X
SKALA PRIORITAS PENANGANAN = 1 1 4 4 7 7 2 2 5 5 8 8 3 3 6 6 9 9
Tahap penyusunan konsep pencegahan dan peningkatan kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh merupakan tahapan
perumusan konsep serta strategi pencegahan dan peningkatan kualitas
permukiman kumuh sesuai dengan kebutuhan penanganan pada lokasi
permukiman kumuh.
Penyelenggaraan Kegiatan A.3 FGD 2: Penyepakatan Konsep dan Strategi
RP2KPKPK (Pendekatan Fasilitasi Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Pemda)
Proses Penyusunan RP2KPKPK 8. Distribusi Pola Kolaborasi Penanganan

(Pendekatan Membangun Permukiman Kumuh


9. Perumusan Kebutuhan Pencegahan dan
Sistem)
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
B.10 Perumusan Konsep dan Strategi
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh

Pendampingan pemangku C.3 Koordinasi Peran Masyarakat dalam Penanganan


kepentingan (Pendekatan Permukiman Kumuh
Peningkatan Kapasitas)
SKEMA UMUM PERUMUSAN KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
Kebijakan Penanganan Kebutuhan Penanganan
Kondisi Faktual dan Isu
No Lokasi Permukiman Kumuh Hasil
Strategis Kota/Perkotaan Pencegahan Peningkatan
Overview
1 Berkembangnya permukiman Kawasan Pengendalian pembangunan Penegakan aturan Pemukiman kembali
di lahan yang tidak sesuai Permukiman di permukiman pada kawasan perijinan
dengan peruntukannya bantaran sungai yang tidak sesuai
Cimanuk peruntukannya

2 Alih fungsi lahan (konversi) Membatasi perkembangan Pengaturan Pengembalian


menjadi fungsi permukiman permukiman di wilayah limitasi Pemanfaatan Lahan dan fungsi kawasan
akibat demand yang cukup Pengendalian Ruang di sesuai dengan
tinggi cenderung berkembang Kawasan Lindung peruntukannya
pada wilayah limitasi

3 Munculnya kantong-kantong Penataan kawasan Pembinaan Fasilitasi pembangunan


kumuh akibat perkembangan permukiman perkotaan masyarakat dalam infrastruktur dasar
yang tidak terkendali pengelolaan dan pemukiman berbasis
pemeliharaan masyarakat
lingkungan
permukiman
4 ……. ……….. Penyusunan norma, ……………..
standar, pedoman, dan
kriteria (NSPK) Rumah
Sederhana Sehat
Kebutuhan Penanganan Konsep Penanganan Strategi Penanganan
Kebijakan Penanganan
Kondisi Faktual dan Isu
No Permukiman Kumuh
Strategis Kota/Perkotaan Pencegahan Peningkatan Pencegahan Peningkatan Pencegahan Peningkatan
Hasil Overview
1 Berkembangnya permukiman Pengendalian Penegakan aturan Pemukiman Pengawasan Pemukiman Meningkatkan sistem Menyiapkan lahan
di lahan yang tidak sesuai pembangunan perijinan kembali dan kembali regulasi terhadap bagi masyarakat
dengan peruntukannya permukiman pada pengendalian kesesuaian perizinan, yang terkena
kawasan yang tidak kesesuaian tata ruang, dampak penataan
sesuai peruntukannya SPM, aturan dan kawasan
standar teknis

2 Alih fungsi lahan (konversi) Membatasi Sosialisasi dan Pengembalian Peremajaan Menggalakkan Mengembalikan
menjadi fungsi permukiman perkembangan edukasi mengenai fungsi kawasan program pencegahan fungsi kawasan
akibat demand yang cukup permukiman di aturan dan ketentuan sesuai dengan melalui kegiatan sesuai dengan
tinggi cenderung berkembang wilayah limitasi teknis pembangunan peruntukannya sosialisasi, public peruntukannya
pada wilayah limitasi kawasan permukiman campaign, penyuluhan
perkotaan

3 Munculnya kantong- kantong Penataan kawasan Peningkatan Pemberdayaan Pemugaran Pendampingan dan Meningkatkan
kumuh akibat perkembangan permukiman infrastruktur masyarakat pelayanan informasi layanan
yang tidak terkendali perkotaan dasar infrastruktur
permukiman dasarpermukima n
sesuai dengan SPM

Pengaturan Monitoring dan


Pemanfaatan evaluasi terhadap
Lahan dan hasil-hasil
Pengendalian pembangunan
Ruang di
Kawasan
Lindung
4 ….
5 ….
KAWASA N ASPEK YANG PERMASALAHAN KEBUTUHAN PENANGANAN
KUMUH DIAMATI
PENCEGAHAN PENINGKATAN
Kawasan Bangunan Sebanyak 2.723 unit bangunan hunian tidak Sosialisasi dan edukasi mengenai aturan dan Perubahan fungsi dan massa bangunan
Kumuh A Gedung memiliki keteraturan dan lingkungan permukiman ketentuan teknis kawasan sempadan pantai
didominasi oleh bangunan yang berada di atas
sempadan pantai Meningkatkan peran serta antara pemerintah Pemukiman kembali bangunan yang
dengan pihak lain dalam pengawasan dan berada di atas sempadan pantai
pengendalian pembangunan permukiman

16 Ha bangunan di dalam kawasan memiliki Sosialisasi dan edukasi aturan bangunan dan Pengendalian dan pembatasan
kepadatan tidak sesuai ketentuan lingkungan perkembangan permukiman

Sebanyak 628 Unit bangunan berada pada lokasi Sosialisasi, edukasi, dan promosi rumah dan Rehabilitasi bangunan gedung sesuai dengan
tidak memenuhi persyaratan teknis lingkungan sehat standar lingkungan rumah sehat

Jalan area tidak terlayani oleh jaringan jalan lingkungan - Pembangunan jalan baru
Lingkungan sepanjang 55,90 meter
area memiliki kualitas permukaan jalan yang buruk - Peningkatan kualitas jaringan jalan
sepanjang 63,88 meter
Air Minum
Drainase
Lingkungan
Pengelolaan Air
Limbah
Pengelolaan
Persampahan
Sistem Proteksi
Kebakaran
Kawasan
Kumuh B
Kawasan Aspek Permasalahan
Kumuh Pencegahan Peningkatan Pencegahan Peningkatan
Kawasan Bangunan Gedung 85% bangunan permukiman tidak Pengawasan dan Pemukiman Melakukan Melakukan relokasi
Tanjung Laut teratur, struktur permukiman pengendalian Kembali pendekatan dan secara bertahap dan
Indah tidak jelas, dan permukiman sosialisasi kepada terbatas pada unit
didominasi oleh bangunan yang masyarakat lingkungan permukiman
berada di atas sempadan pantai mengenai aturan yang dikategorikan
sempadan pantai kumuh berat dan
cenderung merusak
keseimbangan ekosistem
pantai

80% Bangunan Tidak Memenuhi Pemberdayaan Peremajaan melalui Kampanye Rehabilitasi bangunan
Persyaratan Teknis, berada pada masyarakat redevelopment lingkungan gedung agar fungsi dan
kawasan rawan gelombang kawasan rumah massa bangunan
pasang, dan pemanfaatan ruang sederhana kembali seusai kondisi
permukiman mulai sehat saat awal dibangun
mengintervensi kawasan
mangrove

Jalan Lingkungan

Air Minum
Drainase Lingkungan

Air Limbah
Persampahan
Sistem proteksi
kebakaran
Tahap penyusunan rencana pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan dan Permukiman
Kumuh ini Perumahan Kumuh merupakan kegiatan untuk merumuskan skenario dan konsep
desain permukiman kumuh, merumuskan rencana aksi penanganan, memorandum keterpaduan
program skala kabupaten/kota, skala kawasan, maupun skala lingkungan berdasarkan pada hasil
perumusan kebutuhan pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman
kumuh dan juga penerjemahan dari rencana penanganan kawasan permukiman prioritas yang
telah disusun pada tahap sebelumnya ke dalam bentuk rancangan/desain teknis untuk
diimplementasikan.

Penyelenggaraan 4. FGD 3: Penyepakatan Rencana Aksi, Program dan Kegiatan


Kegiatan RP2KPKPK 5. Pembahasan Pleno

Proses Penyusunan 11. Perumusan Skenario Penanganan dan Konsep Desain Kawasan
RP2KPKPK Permukiman Kumuh
12. Perumusan Rencana Pengadaan Tanah
13. Perumusan Rencana Aksi dan Memorandum Keterpaduan Program
skala kabupaten/kota, skala kawasan, maupun skala lingkungan
14. Penentuan Kawasan Prioritas Penanganan Permukiman
Kumuh
15. Penyusunan Desain Teknis (Daftar Komponen DED, Pengukuran
Lapangan, dan Visualisasi Pendukung Perancangan)
16. Penyusunan Detailed Engineering Design/DED (Gambar Kerja,
RAB, RKS)
17. Penyempurnaan Hasil Pleno
18. Penyempurnaan Dokumen RP2KPKPK

Pendampingan & Pelibatan C.4 Perencanaan oleh Masyarakat


Masyarakat
CONTOH KONSEP DAN DESAIN
PERMUKIMAN KUMUH
Contoh dasar pertimbangan penentuan kawasan pembangunan tahap 1
1. Komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota Terhadap Penanganan Kawasan Semakin tinggi komtmen pemerintah Kabupaten/Kota
maka semakin prioritas untuk ditangani.
2. Respon dan Kesiapan Masyarakat Terhadap Program Penanganan Semakin tinggi respon dan tingkat penerimaan masyarakat
terhadap program maka semakin prioritas untuk ditangani.
3. Keberadaan dan Aktifitas Sistem/Kelompok Pengelola Lingkungan Semakin baik struktur dan pola kelembagaan di dalam kawasan
maka semakin prioritas untuk ditangani.
4. Karakteristik Daerah dan Kebijakan Daerah Adanya karakteristik khusus dan kebijakan daerah yang perlu dipertimbangkan
5. Kemampuan Pembiayaan Daerah Adanya kontribusi kemampuan pembiayaan daerah untuk ikut serta dalam penanganan
permukiman kumuh.
6. Dasar pertimbangan penentuan kawasan pembangunan tahap 1, bisa tambahkan atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan
daerah.
Catatan:
Pembangunan tahap pertama dapat dilakukan melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu:
• Pembangunan berbasis kawasan → pembangunan tahap pertama dilakukan pada minimal 3 (tiga) kawasan permukiman kumuh
prioritas terhadap seluruh aspek penanganan dan seluruh komponen infrastruktur keciptakaryaan, apabila seluruh readiness
criteria (kesiapan lokasi, pemerintah daerah, dan masyarakat) dapat dipenuhi pada kawasan tersebut.
• Pembangunan berbasis komponen infrastruktur → pembangunan tahap pertama dilakukan pada minimal 3 (tiga) Kawasan
permukiman kumuh prioritas, namun hanya dilakukan terhadap beberapa komponen- komponen infrastruktur keciptakaryaan yang
dianggap telah memenuhi readiness criteria (kesiapan lahan, pemerintah daerah, dan masyarakat) untuk diimplementasikan pada
tahun berikutnya.
Tahap legalisasi rencana pencegahan dan peningkatan kualitas
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh merupakan tahapan
penyempurnaan Dokumen RP2KPKPK, menyusun Rancangan
Peraturan Kepala Daerah (legal drafting) dari substansi RP2KPKPK
yang telah disusun, dan melakukan proses legalisasi Rancangan
Peraturan Kepala Daerah tentang RP2KPKPK hingga ditetapkan
menjadi Peraturan Kepala Daerah.
Penyelenggaraan Kegiatan A.6 Konsultasi Publik
RP2KPKPK (Pendekatan
Fasilitasi Pemda)

Proses Penyusunan B.19 Finalisasi dan Legalisasi Rencana


RP2KPKPK Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
(Pendekatan Membangun Perumahan Kumuh dan Permuk Kumuh
Sistem) (Peraturan Kepala Daerah)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai