Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN

KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN


KUMUH KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam
rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Permasalahan yang dihadapi
sesungguhnya tidak terlepas dari aspek yang berkembang dalam dinamika kehidupan
masyarakat maupun kebijakan pemerintah dalam mengelola persoalan yang ada. Dalam
mengatasi permasalahan dan perumahan dan pemukiman, setiap prosesnya dilaksanakan
secara bertahap yakni melalui tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan,
pemeliharaan, dan pengembangan.

Permasalahan permukiman kumuh perkotaan sering kali menjadi salah satu isu utama
yang cukup menjadi polemik, sehingga seperti tidak pernah terkejar oleh upaya penanganan
yang dari waktu ke waktu sudah dilakukan. Masalah yang sarat muatan sosial, budaya
ekonomi dan politik dengan serta merta mengancam kawasan-kawasan permukiman perkotaan
yang nyaris menjadi laten dan hampir tak selesai ditangani dalam beberapa dekade. Secara
khusus dampak permukiman kumuh juga akan menimbulkan paradigma buruk terhadap
penyelenggaraan pemerintah, dengan memberikan dampak citra negatif akan
ketidakberdayaan dan ketidakmampuan pemerintah dalam pengaturan pelayanan kehidupan
hidup dan penghidupan warganya. Dilain sisi dibidang tatanan sosial budaya kemasyarakatan,
komunitas yang bermukim di lingkungan permukiman kumuh secara ekonomi pada umumnya
termasuk golongan masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah, yang seringkali menjadi
alasan penyebab terjadinya degradasi kedisiplinan dan ketidaktertiban dalam berbagai tatanan
sosial masyarakat.

Pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh telah
diamanatkan dalam UU No. 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman yang
mengamanatkan bahwa Negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia
melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu
bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau di dalam lingkungan yang
sehat, aman, harmonis dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, menurut
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2018 bertujuan untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan
permukiman kumuh baru serta meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan masyarakat

1-1 | L A P O R A N A K H I R
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)

melalui Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang sehat, aman, serasi dan
teratur.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada Tahun 2020 jumlah penduduk Kota
Bengkulu sebesar 373.591 jiwa dengan tingkat kepadatan 24,8 orang/Ha, dengan jumlah
pertumbuhan penduduk 1,87%, dan kepadatan penduduk 2.462,70/km2. Diperkirakan jumlah
penduduk akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya pertumbuhan di sektor
ekonomi terutama di perkotaan. Pertambahan jumlah penduduk serta tingginya intensitas
aktivitas ekonomi dan sosial di perkotaan, masih belum diimbangi dengan kemampuan
pemerintah daerah, terutama hal penyediaan infrastruktur yang layak sesuai dengan standar
pelayanan minimal pemukiman.
Dalam konteks suatu wilayah atau kota, kawasan permukiman prioritas tersebut dapat
berupa:
1. Kawasan permukiman dan lingkungan perumahan kumuh dalam real perkotaan yang
memiliki nilai ekonomis dan atau strategis tinggi, yang apabila ditangani dapat
meningkatkan nilai kawasan serta memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian
wilayah atau kota yang bersangkutan;
2. Kawasan permukiman dengan fungsi khusus dalam skala pembangunan wilayah kota atau
wilayah yang lebih luas (seperti kawasan pariwisata, kawasan konservasi kultural,
kawasan agroindustri, dan sejenisnya);
3. Kawasan permukiman potensi bencana (alam maupun konflik sosial) yang perlu
diselesaikan segera agar program lain dapat diselenggarakan pada waktunya;
4. Kawasan ‘peralihan’ dipinggiran areal perkotaan, yang berfungsi sebagai hinterland atau
penyangga bagi kawasan perkotaan. Pada umumnya kawasan tersebut berubah menjadi
kawasan permukiman baru yang perlu diperhatikan perkembangannya.
Kota Bengkulu telah mencoba melakukan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan
perumahan dan pemukiman bagi warganya, baik dengan penataan kawasan pemukiman,
pengembangan kawasan perumahan baru maupun berupa dukungan sarana dan prasarana
perumahan dan pemukiman yang memadai. Untuk mengoptimalkan capaian pemenuhan
kebutuhan perumahan dan pemukiman yang layak bagi warganya, serta memberikan arah yang
jelas dalam pencapaian kebijakan perumahan dan pemukiman sebagaimana yang diamanatkan
dalam Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bengkulu, maka diperlukan
skenario pengembangan yarıg terarah dan terencana sehingga diharapkan tidak terjadi
permasalahan kumuh pada perumahan dan pemukiman.

1-2 | L A P O R A N A K H I R
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)

Penanganan permukiman kumuh ini bertolak dari tugas dan fungsi Direktorat Jenderal
Cipta Karya untuk menyelenggarakan perumahan dan pelaksanaan kebijakan pengembangan
kawasan permukiman. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 1 tahun 2011 yang
memandang perlu adanya penanganan berupa peningkatan kualitas permukiman dan
pencegahan permukiman kumuh khususnya di perkotaan atau yang memiliki karakter
perkotaan. Undang-Undang ini juga telah mengarahkan pola penanganan yang akan dilakukan
berupa peremajaan, pemugaran, dan permukiman kembali dengan tetap mengacu pada tata
ruang dan syarat-syarat hunian permukiman yang layak. Rencana aksi penanganan
permukiman kumuh kota terdiri dari dua bagian yaitu (1) Strategi peningkatan kualitas
perumahan dan permukiman melalui kegiatan pemugaran, peremajaan kawasan bermukiman
kumuh atau permukiman kembali, dan (2) Strategi pencegahan terhadap tumbuh dan
berkembangnya kawasan permukiman kumuh baru melalui pemberdayaan, pengawasan dan
pengendalian.

1.2 Maksud, Tujuan dan sasaran


1.2.1 Maksud
Maksud kegiatan review dokumen SIAP/RP2KPKPK adalah mereview dokumen
perencanaan penanganan kawasan permukiman perkotaan yang menyeluruh, terintegrasi
dengan sistem kota dan berkelanjutan yang dilaksanakan secara partisipatif.

1.2.2 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan review dokumen SIAP/RP2KPKPK ini
adalah untuk:
a) Menyusun strategi penanganan kawasan permukiman kumuh yang implementatif dan
mendukung pencapaian kota bebas kumuh.

b) Mengkonsolidasikan perencanaan skala lingkungan (NUAP) dengan perencanaan skala


kota (RP2KPKPK).

c) Mengintegrasikan program dan kegiatan penanganan kumuh oleh berbagai pihak dalam
bentuk Memorandum Program.

d) Mendudukkan penanganan permukiman kumuh perkotaan sebagai bentuk keterpaduan


program, dimana semua peran sektor ke-Cipta Karyaan dan sektor lainnya saling
melengkapi dan sebagai kegiatan yang menyeluruh, tuntas, dan berkelanjutan.

e) Mendorong dan memperkuat kemandirian (konsep self-help) kapasitas, pemerintah


1-3 | L A P O R A N A K H I R
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)

kabupaten/kota dan kelompok masyarakat untuk dapat lebih aktif terlibat dalam menangani
permukiman kumuh di lingkungannya.

1.2.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dengan menyusun dokumen Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kota
Bengkulu ini adalah:
a. Tersusunnya pemutakhiran Profil Kawasan Kumuh Perkotaan (penajaman dan updating).
b. Tersusunnya Grand Design dan Strategi Kota Bebas Kumuh yang mendasar pada
penanganan bebas kumuh di perkotaan, dengan mempertimbangkan karakteristik dan
tipologi permukiman kumuh.
c. Terlaksananya upaya penanganan yang komprehensif secara efektif, berwawasan
lingkungan, dan berkelanjutan.
d. Terjalinnya kerjasama dan koordinasi yang sinergis antara masyarakat dan pemerintah
kabupaten/kota bersama pihak-pihak yang terkait lainnya dalam upaya penanganan kumuh
yang berkelanjutan sesuai memorandum program penanganan kawasan bebas kumuh.
e. Terwujudnya Dokumen RP2KPKPK yang menjadi acuan pelaku pembangunan dalam
penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan.
f. Tersusunnya rencana tindak lanjut dalam pengelolaan kawasan permukiman oleh
masyarakat untuk mewujudkan perumahan dan kawasan permukiman yang sehat, aman,
serasi, teratur, harmonis, dan berkelanjutan.

1.3 Ruang Lingkup


1.3.1 Ruang lingkup substansi
Ruang lingkup kegiatan Penyusunan RP2KPKPK Kota Bengkulu meliputi:

a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan kegiatan sebelum tim turun ke lapangan, meliputi :
1) Melakukan diskusi untuk mendapatkan data sekunder serta pemahaman terhadap maksud
kegiatan dalam KAK ini.
2) Menyusun rencana kerja tim, termasuk pembagian peran tiap tenaga ahli dalam melibatkan
partisipasi aktif kelompok swadaya masyarakat.
3) Menyusun desain survei mengenai penanganan permukiman kumuh.
4) Menyiapkan format-format kegiatan secara lengkap yang dapat mengakomodasi tahapan
1-4 | L A P O R A N A K H I R
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)

perencanaan dalam menunjang penyusunan profil kawasan mencakup fungsi dan delineasi
struktur ruang kawasan permukiman perkotaan dalam skala kota dan kawasan yang disepakati.
5) Menyiapkan data profil kawasan kumuh dan dokumen pendukung lainnya yang mengacu
kepada SK Penetapan kawasan kumuh perkotaan disertai detail data statistik yang diperlukan
pada masing-masing indikator.

b. Tahap Survei
Tahap survei merupakan kegiatan mengumpulkan data, meliputi :
1) Melakukan studi literatur dan pendalaman terhadap teori, kebijakan, dan lesson learned, yang
berkaitan dengan penanganan permukiman kumuh perkotaan .
2) Mengumpulkan data-data primer maupun sekunder terkait isu strategis, potensi, dan
permasalahan mengenai penanganan permukiman kumuh perkotaan di Kota Bengkulu.
3) Melibatkan partisipasi aktif Perangkat Pemerintah setempat [Kelurahan dan RT] dan Kelompok
Swadaya Masyarakat dalam melakukan survei/pemetaan swadaya/survei kampung sendiri di
permukiman kumuh dan pengisian format yang telah dilaksanakan pada tahap persiapan.
4) Melakukan verifikasi lokasi permukiman kumuh sesuai dengan SK Penetapan Kawasan kumuh
perkotaan, deliniasi kawasan dan cakupan pelayanan infrastruktur pada lokasi permukiman
kumuh tersebut.
5) Melakukan wawancara semi-terstruktur dengan beberapa narasumber utama yang memiliki
kompetensi yang terkait dengan penanganan permukiman kumuh perkotaan di Kota Bengkulu.
6) Melakukan koordinasi dengan kelembagaan masyarakat setempat yang akan terlibat dalam
proses penyelenggaraan pembangunan kawasan permukiman.

c. Tahap Kajian
Tahap kajian merupakan kegiatan telaahan data primer dan sekunder, meliputi :
1) Melakukan analisis dan pemetaan terhadap isu strategis kawasan, potensi, permasalahan dan
tantangan dalam kaitannya dengan pembangunan permukiman perkotaan.
2) Memutakhirankan Profil Permukiman Kumuh Perkotaan melalui overview kawasan-kawasan
kumuh kota, kebijakan dan program penanganan terkait dan profil permukiman kumuh
perkotaan.
3) Melakukan kajian terhadap konsep, strategi penanganan permukiman kumuh di kawasan
terpilih, keterkaitan antar kawasan, serta penetapan sasaran output dan outcome.
4) Melakukan konsulidasi penanganan permukiman kumuh perkotaan berupa Memorandum
Program Kegiatan dan Rencana Investasi Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan yang
disepakati oleh pelaku dan stakeholder yang terlibat.
5) Melakukan penetapan kawasan kumuh prioritas berdasarkan kriteria, indikator, parameter

1-5 | L A P O R A N A K H I R
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)

serta pembobotan sesuai dengan buku panduan.

d. Tahap Focus Group Discussion (FGD)


Tahap FGD dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan perkuatan dengan Tim Teknis
Pemerintah Kota Bengkulu berkaitan dengan kegiatan Perencanaan Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan. FGD diadakan untuk memberikan pemahaman yang
berkaitan dengan kebijakan, penetapan kawasan prioritas kumuh, kesadaran terhadap lingkungan
kumuh, dukungan infrastruktur ke-Cipta Karya-an, strategi dan pola penanganan permukiman
kumuh, dan metode dokumentasi kegiatan. Dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan lintas
pemangku kepentingan terhadap strategi dan indikasi program/kegiatan penanganan kumuh
dikawasan-kawasan prioritas.

e. Tahap Perumusan
Tahapan perumusan merupakan kegiatan penyusunan dokumen perencanaan, meliputi:
1) Menyusun Rencana Kegiatan Pembangunan sektor ke-Cipta Karya-an berupa:
a) Strategi operasional penanganan kumuh perkotaan hingga 0% (melalui pola pencegahan dan
peningkatan kualitas permukiman).
b) Kajian konsep dan merumuskan strategi teknis penanganan kumuh dari aspek sosial,
ekonomi dan analisa pembiayaan melalui analisa potensi peningkatan kualitas kawasan.
c) Konsep penanganan permukiman kumuh secara tematik berdasarkan kondisi kawasan,
analisis keterkaitan antar kawasan dan pola penanganan pemukiman kumuh.
d) Skenario pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman dalam upaya mengurangi
luasan kumuh kota.
e) Strategi dan memorandum program keterpaduan sektor ke-Cipta Karyaan dalam penanganan
kawasan pemukiman kumuh perkotaan disesuaikan dengan konsep penanganan.

1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah


Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Bengkulu No. 81 Tahun 2021
tentang penetapan lokasi Lingkungan Permukiman Kumuh di Kota Bengkulu,
disebutkan bahwa Kota Bengkulu memiliki luas Kawasan Kumuh sebesar 527,74 Ha.
Kawasan kumuh kota Bengkulu dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini

1-6 | L A P O R A N A K H I R
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN
KUMUH KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)

Gambar 1. 1 Peta Administrasi Kawasan Kumuh Kota Bengkulu

1-7 | L A P O R A N A K H I R
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN

Dalam Undang – Undang No. 23 Tahun 2015 tentang pembagian kewenangan pusat dan
daerah mengamanatkan bahwa untuk mewujudkan masyarakat mampu bertempat tinggal serta
menghuni rumah yang layak, terjangkau di dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis dan
berkelanjutan terdapat pembagian kewenangan untuk pemerintah pusat, provinsi maupun
daerah. Dalam hal penyedian perumahan pemerintah pusat mempunyai kewenangan untuk
KUMUH (RP2KPKPK)
KOTA BENGKULU
PENYUSUNAN

menyediakan rumah bagi MBR, korban bencana nasional serta fasilitasi penyediaan rumah bagi
masyarkat yang terkena dampak program pemerintah pusat.

Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan


Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) telah diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor
14 Tahun 2016, yang mana merupakan bagian dari Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) yang didalamnya memuat Rencana Kawasan
Permukiman (RKP) dan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan (RP3).
Dokumen RP2KPKPK merupakan bagian dari perencanaan kawasan permukiman perkotaan
yang memuat tentang penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan, dan akan dijadikan
pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan kawasan permukiman.

Untuk mewujudkan rencana pembangunan permukiman kumuh Perkotaan Bengkulu


yang terencana, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan maka disusunlah dokumen
RP2KPKPK yang harus sesuai dengan RTRW Kota Bengkulu. RTRW Kota Bengkulu
merupakan acuan spasial dalam perumusan kebijakan pokok, arah pemanfaatan ruang dan
sinergitasnya terhadap penyusunan rencana aksi penanganan permukiman kumuh perkotaan
Kota Bengkulu. Dalam hal ini zona permukiman akan menjadi dasar penentuan strategi
permukiman dalam lahan yang legal dan ilegal. Hasil acuan spasial tersebut menjadi arah
pelaksanaan lintas sektor di Kota Bengkulu khususnya pembangunan sarana dan prasarana
perkotaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan Akhir Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan


Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Kota Bengkulu disusun guna memenuhi
kebutuhan pekerjaan dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

1-8 | L A P O R A N A K H I R
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)

BAB 1 PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang RP2KPKPK, tujuan, sasaran, dasar hukum, ruang
lingkup, kedudukan Dokumen RP2KPKPK dalam kerangka pembangunan Kabupaten/Kota
serta sistematika penyajian.

BAB 2 KAJIAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN PERKOTAAN


Bab ini berisi tentang Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan yang meliputi (1) Isu
Strategis Pembangunan Permukiman Perkotaan, (2) Kebijakan Pembangunan Permukiman
Perkotaan, (3) Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan.

BAB 3 PROFIL PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH


Bab ini berisi mengenai gambaran profil permukiman kumuh yang telah dilakukan sinkronisasi
dan verifikasi bersama stakeholder terkait.

BAB 4 PERMASALAHAN PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH


Bab ini berisi mengenai rumusan kebutuhan penanganan sebagai strategi mengatasi isu dan
permasalahan perumahan kumuh dan permukiman kumuh.

BAB 5 KONSEP PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN


KUMUH DANPERMUKIMAN KUMUH
Bab ini berisi mengenai alur dan arah penyusunan RP2KPKPK Kota Bengkulu sebagai suatu
strategi pencapaian pada akhirnya berupa perumahan dan permukiman bebas kumuh.

BAB 6 RENCANA PENCEGAHAN TERHADAP TUMBUH DAN


BERKEMBANGNYA PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
Bab ini berisi bagian yang akan memuat dokumen rencana aksi program pencegahan terhadap
tumbuh dan berkembangnya Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (memorandum
program) berupa rencana program pada lingkup penanganan skala lingkungan, Kawasan dan
kota secara bersama oleh stakeholders.

BAB 7 RENCANA PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN


PERMUKIMAN KUMUH

Bab ini berisi mengenai merupakan bagian yang akan memuat dokumen rencana aksi program
peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (memorandum
program) berupa rencana program pada lingkup penanganan skala lingkungan, kawasan dan
kota secara bersama oleh stakeholders.

BAB 8 RENCANA PENYEDIAAN TANAH


Bab ini berisi mengenai rumusan rencana penyediaan tanah khususnya untuk pola penanganan
peremajaan dan permukiman kembali.
1-9 | L A P O R A N A K H I R
RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH
KOTA BENGKULU (RP2KPKPK)

BAB 9 RENCANA INVESTASI DAN PEMBIAYAAN


Bab ini berisi mengenai rumusan rencana investasi dan pembiayaan penanganan kawasan
permukiman kumuh .

BAB 10 RUMUSAN PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN


Bab ini berisi mengenai matriks peran pemangku kepentingan dalam pencegahan
dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh.

1-10 | L A P O R A N A K H I R

Anda mungkin juga menyukai