BAB 1
PENDAHULUAN
fungsi mempunyai nilai ekonomis dapat terkendali. Untuk mengantisipasi hal tersebut
diperlukan suatu penetapan pemanfaatan ruang yang komperhesif sehingga pembangunan
dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman sejalan dengan pembangunan
sektor lain, supaya terjadi sinkronisasi, dan harmonisasi dalam mewujudkan Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bangkalan berdasarkan RPJM dan RTRW
Kabupaten Bangkalan.
Salah satu peran strategis Pemerintah Pusat dalam upaya percepatan
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman adalah penyediaan berbagai
kebijakan, norma, standar, panduan dan manual bagi daerah. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, bahwa pemerintah
dan/atau pemerintah daerah wajib memberikan kemudahan pembangunan dan perolehan
rumah bagi Masyarakat Berpengahasilan Rendah (MBR). Hal ini merupakan wujud
komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Agar penyelenggaraan pembangunan Perumahan dan Kawasan Pemukiman
berjalan optimal, tertib dan terorganisasi dengan baik, maka diperlukan suatu pedoman
umum yang mengakomodasi berbagai kepentingan dan dapat mengantisipasi persoalan-
persoalan pokok yang saat ini berkembang di kawasan permukiman perkotaan, bahkan
yang diprediksi akan terjadi pada periode tertentu.
Kemudian dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembangunan
Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan dalam upaya percepatan pembangunan Perumahan
dan Kawasan Pemukiman yang berkelanjutan dibutuhkan suatu dokumen perencanaan
pembangunan strategis terkait pembangunan Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Dokumen
yang dimaksud adalah Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Pemukiman (RP3KP). Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2014, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota.
Dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Pemukiman (RP3KP) merupakan turunan dari RTRW yang merupakan suatu produk
perencanaan sektoral dalam bidang perumahan dan kawasan permukiman yang dapat
dijadikan acuan bagi kebijakan dan pengendalian pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan pemukiman. Penyelenggaraan pembangunan perumahan dan
pemukiman harus dilakukan oleh pemerintah daerah secara akomodatif, aspiratif, dan
1.2.2. SASARAN
Sebagai bagian dari rencana tata ruang wilayah, sasaran dari penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Pemukiman (RP3KP) ini
antara lain:
a) Tersedianya rencana pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di daerah
yang aspiratif dan akomodatif, yang dapat diacu bersama oleh pelaku dan
penyelenggara pembangunan, yang dituangkan dalam suatu Rencana Pembangunan
dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP).
b) Tersedianya skenario pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang
memungkinkan terselenggaranya pembangunan secara tertib dan terorganisasi serta
terbuka peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam seluruh prosesnya;
c) Terakomodasinya kebutuhan akan perumahan dan kawasan permukiman yang
dijamin oleh kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan
rendah; dan
d) Tersedianya Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Pemukiman (RP3KP) yang memadai kualitasnya, terutama bagi daerah yang telah
memperlihatkan kebutuhan serta rnemiliki intensitas permasalahan yang mendesak
di bidang perumahan dan kawasan permukiman.
2. Inventarisasi Data
a. Penyusunan profil kebijakan dan program pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman (PKP);
b. Penyusunan profil kondisi sosial – ekonomi budaya daerah;
c. Penyusunan profil perumahan dan kawasan permukiman (PKP);
d. Penyusunan profil kelembagaan dan pembiayaan perumahan dan kawasan
permukiman (PKP) Kabupaten.
3. Analisis Data
Pengolahan dan analisis data untuk Penyusunan Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Pemukiman (RP3KP) Kabupaten Bangkalan
meliputi :
a. Analisis implikasi kebijakan tata ruang terhadap pembangunan dan pengembangan PKP;
b. Analisis daya dukung dan daya tampung wilayah;
c. Proyeksi kebutuhan pembangunan dan pengembangan PKP;
➢ Proyeksi Kebutuhan berdasarkan Proyeksi Penduduk dan Backlog;
➢ Proyeksi Kebutuhan berdasarkan Segmentasi Pendapatan;
➢ Estimasi Kebutuhan peningkatan Kualitas Permukiman;
➢ Proyeksi Kebutuhan Penyediaan Rumah Baru;
➢ Proyeksi kebutuhan Layanan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum
untuk Pengembangan Rumah Baru; dan
➢ Analisa kebutuhan Kelembagaan dan pembiayaan Perumahan dan Permukiman.
d. Perumusan persoalan dan tantangan pengembangan dan pembangunan PKP.
4. Workshop Tantangan Kebutuhan Pembangunan dan Pengembangan PKP
5. Perumusan Konsepsi dan Rencana:
a. visi, misi, tujuan, kebijakan, dan strategi pembangunan dan pengembangan perumahan dan
kawasan permukiman di daerah provinsi
b. arahan operasionalisasi pemanfaatan ruang yang selaras dengan RTRW provinsi
c. arahan lokasi dan sasaran pengembangan perumahan dan kawasan permukiman, serta
perumahan dan kawasan permukiman pada kawasan strategis provinsi
d. arahan keterpaduan pemanfaatan dan pengendalian ruang daerah provinsi bagi
pengembangan kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan yang memiliki potensi menjadi
basis pengembangan ekonomi kawasan
e. arahan investasi jaringan prasarana, sarana, dan utilitas umum berskala regional untuk