Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Perumahan dan Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam
rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Permasalahan yang
dihadapi sesungguhnya tidak terlepas dari aspek yang berkembang dalam dinamika
kehidupan masyarakat maupun kebijakan pemerintah dalam mengelola persoalan
yang ada. Dalam mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman, setiap
prosesnya dilaksanakan secara bertahap yakni melalui tahap persiapan, perencanaan,
pelaksanaan, pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan.

Pembangunan perumahan dan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi


sektor, Hasilnya langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat, juga
pendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sejak awal, pembangunan perumahan dan
permukiman di Indonesia telah diselenggarakan berdasarkan prinsip :
a. Pemenuhan kebutuhan akan rumah layak merupakan tugas dan tanggung jawab
masyarakat sendiri.
b. Pemerintah mendukung melalui penciptaan iklim yang memungkinkan masyarakat
mandiri dalam mencukupi kebutuhannya akan rumah layak. Dukungan diberikan
melalui penyediaan prasarana dan sarana, perbaikan lingkungan permukiman,
peraturan, perundangan yang bersifat memayungi, layanan kemudahan dalam
perijinan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dll.

Agar penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman berjalan optimal,


tertib dan terorganisasi dengan baik, diperlukan suatu scenario umum, yang dapat
mengakomodasikan berbagai kepentingan, rencana sektor terkait, peraturan serta
berbagai hal yang perlu diketahui, dipedomani, dan disepakati bersama. Skenario umum
terutama diperlukan untuk mengantisipasi persoalan-persoalan pokok yang saat ini
berkembang di kawasan permukiman perkotaan, bahkan yang diprediksi balak terjadi
pada periode tertentu.

Jika mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman merupakan suatu proses,


maka RP3KP (Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman adalah satu dasar pengatasan yang bisa diandalkan.Untuk itu pemerintah
kabupaten sudah harus meletakkannya pada prioritas yang tinggi. Diharapkan
dengan dorongan pemerintahan pusat yang diwujudkan dalam bantuan teknis
penyusunan RP3KP yang disertai pendamping yang intensif pada saatnya akan
mendewasakan pemerintah kabupaten dalam mengisi kegiatan pembangunan
perumahan dan permukiman serta mengembangkannya hingga mencapai Kondisi yang
diharapkan.

Kabupaten Seram Bagian Barat tidak luput dari masalah kependudukan. Sebagai salah
satu wiayah yang memiliki pertumbuhan pesat di Provinsi Maluku dan sebagai wilayah
hinterland bagi Kabupaten Seram Bagian barat, arus perkembangan penduduk di
Kabupaten Seram Bagian Barat tergolong cukup tinggi. Pertambahan penduduk dan
aktivitas masyarakat kota didukung dengan ketersediaan lahan yang memadai. Jumlah
penduduk yang begitu besar telah melampaui daya dukung dalam menyediakan fasilitas
yang layak bagi penduduknya sehingga menuntut penyediaan fasilitas yang dapat
memberikan pelayanan serta penyebaran fasilitas yang merata dalam mendukung
aktivfitas penduduk. Fasilitas tersebut tentu berada di lingkungan permukiman yang
mendukung aktivitasnya secara efektif dan efisien.

Kabupaten Seram Bagian Barat telah mencoba melakukan berbagai upaya dalam
memenuhi kebutuhan perumahan dan permukiman bagi warganya, baik dengan
penataan kawasan permukiman, pengembangan kawasan perumahan baru maupun
berupa dukungan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman yang memadai.
Untuk mengoptimalkan capaian pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman
yang layak bagi warganya, serta memberikan arah yang jelas dalam pencapaian
kebijakan perumahan dan permukiman sebagaimana yang diamanahkan dalam RPJP,
RPJM, dan RTRW Kabupaten Seram Bagian barat maka diperlukan scenario
pengembangan yang terarah dan terencana dalam satu dokumen Rencana Pembangunan
dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP).
Dalam tahapan penyusunan RP3KP diawali dengan kegiatan sosialisasi, kemudian
dilanjutkan dengan penyusunan data dasar, penyusunan dokumen RP3KP dan
pembuatan naskah akademis. Untuk itu dalam rangka menuju pada tersusunnya
dokumen RP3KP, tahap awal yang dilakukan adalah pembuatan data dasar sebagai
bahan yang akan digunakan dalam penyusunan RP3KP nantinya.

Berdasarkan Pedoman Penyusunan RP3KP sesuai dengan Keputusan Menteri


Negara Perumahan dan Permukiman No. 09/KPTS/M/IX/1999, bahwa RP3KP
merupakan acuan/ payung bagi seluruh pelaku pembangunan perumahan dan
permukiman di daerah. Muatan pokok RP3KP di tingkat Kabupaten/ Kota merupakan
acuan untuk mengatur penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman
secara teratur, terencana, dan terorganisasi. Pada tingkat propinsi, muatan pokok RP3KP
merupakan acuan untuk mengatur dan mengkoordinasikan pembangunan perumahan
dan permukiman khususnya yang menyangkut dua atau lebih kabupaten/ kota yang
berbatasan. Pada tingkat nasional, muatan pokok RP3KP merupakan masukan daerah
dalam penyempurnaan kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang perumahan
dan permukiman.

RP3KP merefleksikan akomodasi terhadap aspirasi masyarakat dalam pembangunan


perumahan dan permukiman.Sedangkan dalam konteks penataan ruang, RP3KP
merupakan penjabaran RTRW disektor perumahan dan permukiman.

RP3KP mencakup rencana penanganan sektor perumahan dan permukiman, baik yang
terkait dengan peningkatan kualitas lingkungan, revitalisasi/ optimalisasi kawasan,
maupun pengembangan kawasan baru yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
dasar, termasuk prioritas implementasi dan rencana kebutuhan investasinya.
Muatan pokok RP3KP meliputi:
1. Penjabaran kebijakan pembangunan perumahan dan permukiman di daerah;
2. Rincian program, target dan sasaran kegiatan dan lokasi dari setiap sektor terkait;
3. Kelembagaan yang mengatur pelaksanaan sampai dengan tingkat desa/ kelurahan;
4. Rincian rencana pembiayaan dan sumber dananya;
5. Rincian jadwal pelaksanaan program, kegiatan dan pelakunya (masyarakat, badan
usaha, pemerintah);
6. Mekanisme pemantauan, pengawasan, dan pengendalian program dan kegiatan;
7. Mekanisme penyaluran aspirasi para pelaku yang terkait;
8. Mekanisme pemberdayaan masyarakat;
9. Daftar skala prioritas penanganan kawasan perumahan dan permukiman;
10. Daftar kawasan terlarang (negative list) untuk pengembangan kawasan perumahan
dan permukiman baru;
11. Strategi dan prioritas penanganan prasarana dan sarana pada kawasan kajian
dengan melakukan zoning, sehingga keterpaduan antar zoning sangat diutamakan.
Penyusunan RP3KP selama ini belum terekam dengan baik, sehingga kegiatan- kegiatan
untuk penyempurnaannya belum dapat dirumuskan secara pasti. Selain itu,
penyelenggaraan penyusunan RP3KP di beberapa daerah dirasakan masih memerlukan
penyempurnaan proses maupun kualitas RP3KP. Pada akhirnya, penggunaan RP3KP
sebagai acuan pembangunan juga memerlukan penguatan.

Dokumen RP3KP tersebut seyogyanya merupakan hasil perencanaan yang mengacu


pada kondisi daerah, disepakati oleh berbagai stake-holder terkait dan dipergunakan
sebagai acuan dalam pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman.
Diharapkan visi yang terkandung dalam RP3KP ini dapat diwujudkan. Proses ini
memerlukan penyempurnaan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu penting untuk
memberikan bantuan dan penguatan kepada pemerintah daerah sebagai penyelenggara
pembangunan agar maksud, fungsi dan peran RP3KP dapat direalisasikan dan
diwujudkan dengan mem-PERDA- kan dokumen RP3KP tersebut.

Di masa mendatang, peranan RP3KP dalam pembangunan daerah perlu untuk terus
dipacu dan diperkuat. Permasalahan utama yang dirasakan yaitu:
1. Kurangnya pengertian dan pemahaman akan manfaat RP3KP;
2. Lemahnya komitmen untuk menyelenggarakan pembangunan perumahan dan
permukiman;
3. Rendahnya kemampuan mengelola pengembangan atau pembangunan suatu
kawasan perumahan dan permukiman.

Oleh karena itu, maka perlu dilaksanakan kegiatan Penyusunan RP3KP sebagai salah
satu langkah untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan peran pelaku
pembangunan di daerah, khususnya aparat pemerintah dalam rangka penyusunan
skenario pembangunan perumahan dan permukiman di daerah.
Disamping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memacu terwujudnya keterpaduan
prasarana dan sarana kawasan perumahan dan permukiman sehingga dapat
menciptakan permukiman yang responsif yang mendukung kehidupan dan
penghidupan bagi penghuninya.

B. NAMA PEKERJAAN
Nama pekerjaan adalah Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP).

C. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah :
1. Menyusun RP3KP sebagai pedoman dan scenario pemerintah daerah dalam
menyelenggarakan kegiatan di bidang perumahan dan permukiman.
2. RP3KP sebagai suatu alat untuk mewujudkan keterpaduan prasarana dan sarana
untuk mendukung kebijakan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk
melakukan proses penyusunan RP3KP, substansi serta penggunaan RP3KP termasuk
identifikasi penataan keterpaduan prasarana dan sarana di bidang perumahan dan
permukiman sebagai suatu dokumen yang mengikat pihak-pihak terkait.

D. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dengan Penyusunan RP3KP Kabupaten Seram Bagian Barat
ini adalah:
1. Terdokumentasikannya data dan informasi kinerja pihak-pihak terkait dalam proses
penyusunan, penggunaan serta pemantauan RP3KP, serta persoalan-persoalan
yang
menyangkut pelaksanaan teknis penyusunan RP3KP dan keterpaduan prasarana
kawasan di bidang perumahan dan permukiman di daerah.

2. tersusunnya analisis masalah-masalah yang memerlukan penguatan agar praktek


penyusunan RP3KP dan keterpaduan prasarana kawasan di bidang perumahan dan
permukiman dapat mencapai hasil yang optimal.

3. tersusunnya dokumen yang dilengkapi dengan rekomendasi dan masukan teknis dalam
rangka pelaksanaan kebijakan teknis penyusunan RP3KP dan keterpaduan prasarana
kawasan di bidang pengembangan kawasan perumahan dan permukiman.

4. tersedianya data dasar perumahan dan permukiman yang diperhitungkan sehingga


masih dapat digunakan (valid) sampai 20 tahun mendatang;

5. teridentifikasinya masalah peruimahan dan permukiman (existing dan prediksi) serta


terindikasinya perkiraan arah perkembangan perumahan dan permukiman;

6. terakomodasikannya seluruh kebutuhan akan perumahan dah permukiman yang


dijamin oleh kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan
rendah;

7. terintegrasinya berbagai rencana pembangunan dan peningkatan kawasan perumahan


dan permukiman berikut pengembangan prasarana dan sarana penunjangnya

8. tersedianya informasi pembangunan perumahan dan permukiman di daerah, sebagai


bahan masukan bagi : penyusunan kebajikan pemerintah vertical, penyusunan rencana
serta program oleh berbagai pihak yang berkepentingan, berminat untuk ikut serta/
melibatkan diri sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

E. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan


Permukiman (RP3KP) ini secara administratif berada di Wilayah Kabupaten Seram
Bagian Barat.
F. SUMBER PENDANAAN

Biaya untuk Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan


Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Seram Bagian Barat adalah sebesar Rp.300.000.000,00
(Tiga ratus juta rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun Anggaran 2014 melalui Kegiatan
Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh pada Dinas Tata
Ruang, Permukiman dan Perumahan Kabupaten Seram Bagian Barat

G. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Penyusunan


Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP)
Kabupaten Seram Bagian Baratdi Dinas Tata Ruang Permukiman dan Perumahan Kabupaten
Seram Bagian Barat Tahun Anggaran 2014.

H. RUANG LINGKUP KEGIATAN

a. Lingkup Wilayah

Secara internal Kabupaten Seram Bagian barat dengan luas 819,96 km2(81996 Ha)
terdiri dari 9
Kecamatandefenitif dengan jumlah Desa sebanyak 67 dan 13 kelurahan, Wilayah
Kabupaten Seram Bagian Barat terbagi dua yakni berada di daratan Sulawesi Selatan dan
Pulau-Pulau
yang dikenal dengan Pulau-Pulau Sembilan.
b. Lingkup Layanan Jasa Konsultansi

Lingkup pelayanan untuk pelaksanaan pekerjaan konsultansi adalah sebagai berikut:

Bidang : Tata Lingkungan (15000)

Sub Bidang : Jasa Perencanaan Urban (15002)

c. Lingkup Kegiatan

Lingkup Kegiatan adalah Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan


Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Seram Bagian baratdi Dinas
Tata Ruang Permukiman dan Perumahan Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun Anggaran 2014

d. Lingkup Substansi Materi

Ruang lingkup substansi materi Pekerjaan Penyusunan Rencana Pembangunan Dan


Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) adalah meliputi materi
yang tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Perumahan dan Permukiman No.
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan RP3KP yang sekurang-kurangnya
memuat tentang :
1. Jabaran kebijakan pembangunan perumahan dan permukiman daerah;

2. Arahan lokasi permbangunan perumahan dan permukiman;

3. Rincian program bidang perumahan dan permukiman di daerah;

4. Skala prioritas dan indikasi pentahapan kegiatan bidang perumahan dan permukiman di
daerah;

5. Pengaturan kelembagaan dan mekanisme penyelenggaraan perumahan dan


permukiman daerah;

6. Rincian pembiayaan dan sumber pendanaan program bidang perumahan dan


permukiman di daerah.

e. Jangka Waktu Perencanaan

Jangka waktu perencanaan Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan


Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) adalah 20 (dua puluh) tahun yaitu tahun
2014 - 2034.
f. Sistem Informasi Geografis

Pengolahan dan penyajian data spasial dapat dilakukan denganmemanfaatkan sistem


informasi geografis. Oleh karena itu, SistemInformasi Geografis dalam kegiatan ini
berfungsi sebagai alat bantu danbasis data perencanaan. Sistem informasi geografis
terdiri dari 3 (tiga)komponen dasar yang dapat digunakan untuk memasukkan data,
prosesmanipulasi/ analisa data, dan keluaran data. Penggunaan system informasi
geografis memungkinkan pemrosesan data dan analisis datakeruangan secara efisien, dan
sistem keluaran dapat menayangkaninformasi ataupun hasil analisis data geografis secara
kualitatif ataupunkuantitatif.

Penyusunan SIG dimulai dengan melakukan evaluasi terhadap system informasi


geografis yang telah ada terutama mengenai interpretasipenggunaan lahan, batas
delineasi dan kesesuaian peta rencanaterhadap substansi kegiatan.Identifikasi terhadap
kondisi obyektif dilakukan dengan survey primer dansurvey sekunder.

g. Metodologi

Secara garis besar, RP3KP terdiri dari beberapa tahapan, yakni:


1. TAHAP I - Sosialisasi Awal dan Pendataan Tahapan ini terdiri dari rangkaian
kegiatan berikut:

a. Persiapan

b. Pengumpulan Data Dan Informasi


c. Analisa
d. Perumusan Pilihan Strategi

2. TAHAP II - Penyusunan dan Pemantapan Naskah RP3KP

Dalam tahap ini, hasil penyusunan RP3KP pada tahap sebelumnyadiperinci dan
dimantapkan secara substansial. Tahapan ini jugamerupakan proses sosialisasi dan uji
terap terhadap naskah RP3KP,dan terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut:

a. Pendetilan Rancangan

b. Penyiapan Perangkat Pelaksanaan b.


Penyepakatan
3. TAHAP III - Evaluasi dan Pelaporan

Tahapan ini terdiri dari kegiatan supervisi, pemantauan, serta evaluasiakhir,


dengan rincian sebagai berikut:
a. Supervisi.

b. Pemantauan, terdiri dari:

1) Review terhadap proses dan prosedur pemberian perijinanpengembangan


kawasan perumahan & permukiman baru,upaya resetltlement, upaya
konsolidasi, pembangunan skalabesar.

2) Review terhadap pemanfaataan ruang kawasan perumahan dan


permukiman yang pembangunanmnya memberikan dampak besar
terhadap berlangsungnya kegiatan berkehidupan dan penhidupan
masyarakat
3) Review tengah tahunan sebagai bahan masukan untukpenyusunan
program tahunan yang akan berjalan, pengandalan arah dan sasaran
target serta terhadap pelaksanaan kebijaksanaan lokal.

h. Metode Analisis

Metode analisis yang minimal harus dipergunakan oleh KonsultanPerencana adalah:

1. Analisa Daya Tampung (Carrying Capacity).


2. Analisa Kebutuhan Pengembangan Permukiman.
3. Analisa Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur Permukiman.
4. Analisa Kelembagaan.
5. Analisa SWOT dalam pemilihan konsep dan strategi pengembanganperumahan dan
permukiman
I. KEL UARAN (OUTPUT)
Keluaran utama (output) yang dihasilkan dari pekerjaan Rencana Pembangunan Dan
Pengembangan Perumahan DanKawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Seram Bagian Barat ini
adalah berupa NaskahAkademis RP3KP yang siap digunakan sebagai dasar acuan
dalampenyelenggaraan pembangunan dan pengembangan perumahan danpermukiman di
daerah, yang secara umum berupa laporan-laporan sebagaiberikut :
1. Laporan Pendahuluan

2. Laporan Antara

3. Laporan Draft Akhir

4. Laporan Akhir

5. Album Peta A3

6. Dokumen Ekspose/FGD J.
HASIL (OUTCOME)
Hasil atau outcome yang didapat dengan terlaksananya kegiatan ini adalah:
1. Diperolehnya suatu landasan strategi penyelenggaraan dan pengelolaanperumahan dan
permukiman di daerah yang sesuai dengan kebutuhanterkini (prioritas) maupun
antisipasi perkembangan wilayah;

2. Diperolehnya suatu arahan kebijakan penyelenggaraan perumahan danpermukiman


daerah yang selanjutnya dapat menjadi acuan dasar bagipenyiapan program-program
dan kegiatan terkait bidang perumahan danpermukiman di daerah, baik yang berasal
dari Pusat, Provinsi, maupunDaerah;

3. Diperolehnya dukungan stakeholder perumahan dan permukiman daerahyang telah


dilibatkan dalam proses sosialisasi dan identifikasipermasalahan perumahan dan
permukiman daerahnya;

4. Diperolehnya gambaran kondisi perumahan dan permukiman daerahberdasarkan data


dan informasi terkini yang lengkap dari hasil kegiataninventarisasi dan penyusunan
data;

5. Tersusunnya arahan-arahan ruang permukiman yang telah selarasdengan arahan


penatan ruang wilayah;
6. Tersedianya kebijakan penanganan perumahan dan permukimanbagimasyarakat
miskin dan berpenghasilan rendah (MBR) yang diharapkandapat mengakomodir
kebutuhan yang ada maupun potensiperkembangan kebutuhan di tahun-tahun
mendatang sebagai bentukantisipasi permasalahan.

K. MASUKAN

1. Jangka Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan dengan Jangkawaktu pelaksanaan


pekerjaan ini diperkirakan dalam kurun waktu selama5 (lima) bulan atau 150 (seratus
lima puluh) hari kalender.

2. Kebutuhan Tenaga Ahli Dan Tenaga PendukungAgar menghasilkan produk yang


optimal, pelaksanaan pekerjaan inidiperlukan tenaga ahli dan tenaga pendukung yang
berpengalaman danmemiliki keahlian.

a. Tenaga Ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaanjasa konsultansi


harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Memiliki Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) dan bukti penyelesaian


kewajiban pajak; Lulusan perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi oleh instnasi yang berwenang atau yang lulus ujian negara,
atau perguruan tinggi luar negeri yang ijazahnya telah disahkan/diakui oleh
instansi pemerintah yang berwenang di dibidang pendidikan tinggi (yang asli
ditunjukkan/Legalisir cap basah)

2) Mempunyai pengalaman di bidangnya serta mempunyai sertifikat tenaga Ahli


dan menyertakan Referensi dari Pejabat Pembuat Komitmen

b. Pegawai negeri, pegawai BI, pegawai BHMN/BUMN/ BUMD dilarangmenjadi


penyedia barang/jasa, kecuali yang bersangkutan mengambilcuti diluar
tanggungan negara/BI/BHMN/BUMN/BUMD.

c. Klasifikasi dan Kualifikasi Tenaga Ahli

1) Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan harus menyediakantenaga yang


memenuhi kebutuhan kegiatan, baik jumlah dankeahliannya ditinjau dari
lingkup (besar) kegiatan maupun tingkatkekomplekan kegiatan

2) Jika tenaga yang disediakan dinilai tidak mampu, maka Pemimpinkegiatan


berhak minta ganti dengan tenaga ahli yang lain yanglebih mampu, disertai
curriculum vitae

3) Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah tenaga
ahli yang memiliki Sertifikat Keahlian yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi
dan diregistrasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, terkecuali tenaga
ahli yang belum memiliki asosiasi keahlian, dengan rincian tenaga ahli sebagai
berikut :

a) Ketua Tim = 1 Orang

Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Dua(S2) Jurusan


Teknik Planologi/ Perencanaan Wilayah DanKota/ Teknik Arsitektur
lulusan universitas negeri atauuniversitas swasta yang telah disamakan
berpengalamandalam pelaksanaan pekerjaan di bidang
perencanaandan/atau perancangan tata ruang dan permukiman
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) tahun atau Sarjana Teknik Strata Satu(S1)
Jurusan Teknik Planologi/ Perencanaan Wilayah DanKota lulusan
universitas negeri atau universitas swasta yangtelah disamakan
berpengalaman dalam pelaksanaanPekerjaan di bidang perencanaan
dan/atau perancangan tataruang sekurang-kurangnya 12 (dua belas)
tahun.Sebagai Ketua Tim, tugas utamanya adalah memimpin
danmengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalampelaksanaan
pekerjaan sampai selesai.

b) Ahli Perumahan Dan Permukiman =1 Orang

Ahli Perumahan Dan Permukiman disyaratkan seorangSarjana Teknik


Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah Dan Kota
lulusan universitas negeriatau universitas swasta yang telah disamakan
berpengalamandalam pelaksanaan pekerjaan di bidang
perencanaandan/atau perancangan tata ruang dan permukiman
sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.

c) Ahli Prasarana Dan Sarana = 1 Orang

Ahli Prasarana Dan Sarana disyaratkan seorang SarjanaTeknik Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik Planologi/Perencanaan Wilayah Dan Kota/ Teknik Sipil
lulusanuniversitas negeri atau universitas swasta yang telahdisamakan
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan diBidang perencanaan
dan/atau perancangan prasarana dansarana (fasilitas dan
utilitas) perumahan dan permukimandalam tata ruang sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun.
d) Ahli Lingkungan = 1 Orang

Ahli Lingkungan disyaratkan seorang Sarjana Teknik StrataSatu (S1)


Jurusan Teknik Lingkungan lulusan universitasnegeri atau universitas
swasta yang telah disamakanberpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
di bidangperencanaan dan/atau perancangan lingkungan
perumahandan permukiman dalam tata ruang sekurang-kurangnya
6(enam) tahun.
e) Ahli Pemetaan/Ahli GIS = 1 Orang

Ahli Pemetaan/Ahli GIS disyaratkan seorang Sarjana TeknikStrata Satu


(S1) Jurusan Teknik Geodesi lulusan universitasnegeri atau universitas
swasta yang telah disamakanberpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
di bidangperencanaan dan/atau perancangan GIS kawasan perumahan

dan permukiman dalam tata ruang sekurang-kurangnya 6(enam) tahun.


4) Selain tenaga ahli profesional yang mutlak harus dipenuhi sesuaidengan
disiplin ilmunya, untuk kelancaran dan ketertiban sertaoptimalnya
pelaksanan pekerjaan, perlu didukung tenagapendukung sesuai dengan
keahliannya dengan tingkat disiplinilmu yang dapat melaksanakan tugas
sesuai kedudukannya.Tenaga pendukung yang akan diperlukan dalam
pekerjaan iniadalah sebagai berikut:

a) Sekretaris 1 orang

Minimal lulusan Diploma I/II/III dengan pengalaman minimal 3


tahun dalam kegiatan administrasi proyek perencanaan.
b) Operator Komputer 1 orang

Minimal lulusan SMU/SMK/sederajat dengan pengalaman minimal 3


tahun sebagai operator computer dalam proyek perencanaan.
c) Tenaga Survey 4 Orang
Minimal lulusan SMU/SMK/Sederajat dengan pengalaman minimal 3
tahun sebagai operator computer dalam proyek perencanaan.
L. SISTEM PELAPORAN

1. Jenis Laporan

Jenis laporan yang yang harus diserahkan kepada Pejabat PembuatKomitmen adalah
sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan di dalam pekerjaan ini berisikan uraian tentanghasil


evaluasi dan pemahaman konsultan terhadap tujuan, metodologidan model
analisa, langkah-langkah/ jadwal pelaksanaan pekerjaan,struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan, rencana kegiatan,rencana survey dan pedoman/ kriteria/
standar yang akan digunakan.Inti dari laporan pendahuluan ini adalah review
terhadapPenyelenggaraan perumahan dan permukiman.

Laporan Pendahuluan tersebut diserahkan kepada pihak pemberipekerjaan


sebanyak 5 (lima) eksemplar cetak jilid dalamformat kertas A4 dan penyampaian
laporan sudah termasuk laporanaslinya.
b. Laporan Antara

Laporan Antara berisi mengenai inventarisasi data dibidangperumahan dan


permukiman berdasarkan hasil-hasil surveyinstansional dan observasi lapangan,
analisa citra satelit, identifikasidan analisa kondisi wilayah perencanaan.Hasil
utama laporan iniadalah kompilasi data dan rumusan potensi, permasalahan,
peluang,tantangan, hambatan dan kecenderungan kebutuhanpengembangan
perumahan dan permukiman.

Laporan Fakta Analisa diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaansebanyak 10


(sepuluh) eksemplar yang dicetak jilid dalamformat A4 dan penyampaiannya
sudah termasuk laporan aslinya.Laporan dapat disetujui oleh pemberi jasa apabila
Tim Teknis telahmelakukan koreksi laporan tersebut berdasarkan masukan
hasildiskusi dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sertaPenelitian Panitia
Pemeriksa Barang/ Jasa atau Panitia PenerimaHasil Pekerjaan terhadap hasil yang
diserahkan yang selanjutnyadibuat dalam Berita Acara Laporan Antara/ Berita
Acara KemajuanPekerjaan.

c. Laporan Draft Akhir

Laporan Draft Akhir merupakan laporan yang memuat alternative konsep dan
skenario pengembangan perumahan dan permukiman,berikut dengan arah
kebijakan dan strategi, arah pengembanganruang, arahan pengelolaan, arahan
kelembagaan dan pemberdayaanmasyarakat, serta indikasi program
pembangunan.

Laporan ini diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaan sebanyak 5(lima)


eksemplar dalam format kertas A4. Laporan dapat disetujui oleh pemberi jasa
apabila Tim Teknis telahmelakukan koreksi laporan tersebut berdasarkan masukan
hasildiskusi dan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sertaPenelitian Panitia
Pemeriksa Barang/ Jasa atau Panitia PenerimaHasil Pekerjaan terhadap hasil yang
diserahkan yang selanjutnyadibuat dalam Berita Acara Laporan Draft Akhir/
Berita AcaraKemajuan Pekerjaan.Sebelum laporan draft akhir disetujui oleh
pemberi jasa, perludilakukan presentasi tambahan kepada instansi terkait.
d. Laporan Akhir

Laporan Akhir disampaikan setelah penyempurnaan Laporan DraftFinal.Laporan


Akhir diserahkan kepada pihak pemberi pekerjaansebanyak 10(sepuluh)
eksemplar dalam format kertas A4 danpenyampaian laporan sudah termasuk
laporan aslinya.Laporan dapat disetujui oleh pemberi jasa apabila Tim Teknis
telahmelakukan koreksi laporan tersebut berdasarkan masukan hasildiskusi dan
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sertaPenelitian Panitia Pemeriksa
Barang/ Jasa atau Panitia PenerimaHasil Pekerjaan terhadap hasil yang diserahkan
yang selanjutnyadibuat dalam Berita Acara Laporan Akhir/ Berita Acara
KemajuanPekerjaan.

e. Album Peta

Laporan Album Peta Rencana ukuranA3 sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar. f.


Dokumen Ekspos/Focus Group Discussion (FGD)
Laporan ini berisikan mengenai latar belakang, tujuan, metoda,laporan
pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan Focus GroupDiscussion (FGD). Laporan
pelaksanaan FGD berisikan opini danaspirasi pemangku kepentingan
(stakeholders) terkait kebijakan danstrategi dan rumusan pengembangan
perumahan dan kawasanpermukiman.Laporan tersebut diserahkan kepada pihak
pemberi pekerjaansebanyak 5 (lima) eksemplar cetak jilid dalam format kertas A4
danpenyampaian laporan sudah termasuk laporan aslinya.
52

2. Format Laporan

Format Produk Laporan yang dihasilkan oleh konsultan dibuat dalambentuk tulisan
yang dilengkapi dengan gambar, peta, foto, dan tabel,dengan format, sebagai berikut:
a. Kertas:

1) Ukuran kertas : A4 (21,5 cm x 29,7 cm), 70 gram.

2) Jenis kertas : Polos, HVS, warna putih.

3) Pembatas : Kertas tipis berwarna sebagai pembatas antarbab. b.


Tulisan:
1) Jenis huruf : Tegak, standar.

2) Bentuk huruf : Jelas, huruf cetak.

3) Spasi : 1,5 spasi.

4) Warna : Tulisan, peta, gambar, dan foto yang pentingberwarna sesuai


kebutuhan.

c. Sampul/Cover:

1) Bahan sampul : Kertas tebal, dilaminasi, hardcover.

2) Warna sampul : Akan disepakati kemudian.

3) Jilid : Dijilid rapi.

4) Format sampul : Desain dan tata letak tulisan pada sampuldidesain konsultan
dan disetujui oleh pihakPengguna Jasa.

d. Gambar dan Peta:

1) Ukuran kertas : A3
53

2) Warna : Warna harus jelas

3) Skala : 1 : 5000 atau lebih besar (disesuaikan dengankebutuhan).


Bab IV. Bentuk Dokumen Penawaran 55

Anda mungkin juga menyukai