PENDAHULUAN
1.3.1 Maksud
Maksud dilaksanakannya kegiatan Review Dokumen Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
(RP3KP) Kota Bandar Lampung:
Penyusunan data Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagai
dasar penyediaan data primer dalam menyusun kebijakan/ strategi
bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
Penyusunan RP3KP sebagai pedoman dan skenario pemerintah
daerah dalam menyelenggarakan kegiatan bidang Perumahan dan
Pemukiman;
RP3KP sebagai suatu alat untuk mewujudkan keterpaduan prasarana
dan sarana untuk mendukung kebijakan pengembangan Kawasan
perumahan dan Permukiman;
1.3.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan Review
Dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perumahan dan
Pemukiman (RP3KP) Kota Bandar Lampung yaitu tersusunnya dokumen RP3KP
Kota Bandar Lampung, substansi serta pengunaan RP3KP termasuk bidang
Perumahan dan Permukiman sebagai suatu dokumen yang mengikat pihak-pihak
terkait.
1.4 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dengan kegiatan Review Dokumen Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perumahan dan Pemukiman (RP3KP)
Kota Bandar Lampung:
1. Terdokumentasikannya data dan informasi kinerja pihak-pihak terkait
dalam proses penyusunan, penggunaan serta pemantauan RP3KP, serta
persoalan-persoalan yang menyangkut pelaksanaan teknis penyusunan
RP3KP dan menyangkut pelaksanaan teknis penyusunan RP3KP dan
keterpaduan prasarana kawasan di bidang perumahan dan permukiman di
Kota Bandar Lampung;
2. Tersusunnya analisis masalah-masalah yang memerlukan penguatan agar
praktek penyusunan RP3KP dan keterpaduan prasarana kawasan di bidang
perumahan dan pemukiman;
3. Tersusunnya dokumen yang dilengkapi dengan rekomendasi dan masukan
teknis dalam rangka pelaksanaan kebijakan teknis penyusunan RP3KP dan
keterpaduan prasarana Kawasan di bidang perumahan dan permukiman;
4. Tersediannya data dasar perumahan dan pemukiman yang diperhitungkan
sehingga masih dapat digunakan sampai dengan 20 tahun mendatang;
5. Teridentifikasinya masalah perumahan dan pemukiman (existing dan
prediksi) serta terindikasinya perkiraan arah perkembangan perumahan
dan pemukiman;
6. Terakomodasinya seluruh kebutuhan akan perumahan dan pemukiman
yang dijamin oleh kepastian hukum terutama bagi kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah;
7. Terintegrasinya berbagai rencana pembangunan dan peningkatan kawasan
perumahan dan pemukiman berikut pengembangan prasarana dan sarana
penunjangnya;
Tersediannya informasi pembangunan perumahan dan
permukiman di daerah sebagai bahan masukan bagi penyusunan
kebijakan pemerintah vertikal, penyusunan rencana serta program oleh
berbagai pihak yang berkepentingan;
c. Tahap III
Pada tahapan ini, proses perencanaan dan perumusan indikasi program
mulai muncul. Keluaran dari tahapan ini adalah Buku Rencana dan
Naskah Akademik, yang akan dijadikan Dokumen Teknis Ranperda.
Adapun kegiatan dalam tahapan ini adalah:
Menyusun Visi, Misi Pembangunan dan Pengembangan PKP
Menyusun Kebijakan dan Strategi Penanganan Pembangunan dan
Pengembangan PKP
Menyusun Rencana Aksi yang berisi Kegiatan dan Indikasi Program
Penyusunan Naskah Akademik RP3KP
Penyusunan Draft Ranperda RP3KP
2 BAB II
PENYUSUNAN RP3KP KOTA BANDAR LAMPUNG
2.1.1 Rencana
Menurut UU No. 25 tahun 2004 Perencanaan adalah suatu proses
untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat
tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau
mengontrolnya (Douglas, 2001). Perencanaan adalah memutuskan
seberapa luas akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan
melakukannya, dan siapa yang melakukannya (Alexander, 2005).
Perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran,
batasan strategi, kebijakan, dan rencana detail untuk mencapainya,
mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk
tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus
perencanaan baru (Steiner, 2001). Berdasarkan beberapa definisi
tersebut, maka definisi dari rencana adalah suatu proses dan strategi
untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat.
2.1.2 Pembangunan
Pembangunan adalah usaha-usaha terencana untuk mengubah
kebudayaan manusia, yaitu berupa usaha-usaha terencana untuk
meningkatkan macam kualitas, dan kuantitas yang harus dipenuhi bagi
pemuasan kebutuhan utama atau primer dalam usaha-usaha peningkatan
kesejahteraan hidup manusia (Iskandar, 2009). Pembangunan nasional
merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat
Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
nasional dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
memperhatikan tantangan perkembangan global (Tap. MPR No.
IV/MPR/1999). (Siagian, 1994) memberikan pengertian tentang
pembangunan sebagai “Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan
dan perubahan yang terencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu
bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka
pembinaan bangsa (nation building)”.
Sedangkan (Kartasasmita, 1994) memberikan pengertian yang
lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang
lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. (Inayatullah,
1976), mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju pola-
pola masyarakat yang lebih baik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang
memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar
terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan
warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.
(Dissaynake, 1984), mendefinisikan pembangunan sebagai proses
perubahan sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dari
seluruh atau mayoritas masyarakat tanpa merusak lingkungan alam dan
cultural tempat mereka berada dan berusaha melibatkan sebanyak
mungkin anggota masyarakat dalam usaha ini dan menjadikan mereka
penentu dari tujuan mereka sendiri. Berdasarkan dari beberapa definisi
di atas dapat ditarik kesimpulan definisi dari pembangunan adalah suatu
perubahan menuju keadaan yang lebih baik dari keadaan yang
sebelumnya.
2.1.3 Pengembangan
Pengembangan wilayah merupakan rangkaian upaya untuk
mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumberdaya,
merekatkan dan menyeimbangkan pembangunan nasional dan kesatuan
wilayah nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan, serta
keterpaduan antar sektor pembangunan melalui proses penataan ruang
dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan
dalam wadah NKRI. Pembangunan seharusnya tidak hanya
diselenggarakan untuk memenuhi tujuan-tujuan sektoral yang bersifat
parsial, melainkan diselenggarakan untuk memenuhi tujuan-tujuan
pengembangan wilayah yang bersifat menyeluruh dengan
mempertimbangkan keserasian antar berbagai sumberdaya sebagai unsur
utama pembentuk ruang yang didukung oleh sistem hukum dan sistem
kelembagaan yang melingkupinya.
2.1.4 Perumahan dan Permukiman
Rumah adalah tempat untuk melepaskan lelah, tempat bergaul,
dan membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga, tempat
berlindung keluarga dan menyimpan barang berharga, dan rumah juga
sebagai status lambang sosial (Azwar,1996; Mukono,2000). Rumah
adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang
layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya, serta aset bagi pemiliknya (UU RI No. 1 Tahun 2011).
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari
permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan
rumah yang layak huni (UU RI No. 1 Tahun 2011). Perumahan adalah
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan (Sastra, 2009). Kawasan permukiman adalah bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan
perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan (UU RI No. 1 Tahun 2011). Permukiman
adalah suatu tempat bermukim manusia untuk menunjukkan suatu
tujuan tertentu. (Sastra, 2009). Permukiman adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu-satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan (UU RI No. 1 Tahun 2011).
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni
karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang
tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat. Perumahan kumuh adalah perumahan yang
mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian (UU RI No.
1 Tahun 2011). Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman
merupakan pembangunan multisektoral yang penyelenggaraannya
melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Dalam rangka mewujudkan
hunian yang layak bagi semua orang (adequate shelter for all),
Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan fasilitasi kepada
masyarakat agar dapat menghuni rumah yang layak, sehat, aman,
terjamin, mudah diakses, dan terjangkau yang mencakup sarana dan
prasarana pendukungnya.
Pada dasarnya, upaya pemenuhan kebutuhan akan perumahan
dan permukiman yang layak, sehat, aman, serasi, dan teratur dapat
dilakukan setiap orang dengan cara menyewa, membangun sendiri,
ataupun membeli. Namun jumlah dan proporsi penduduk di daerah
perkotaan yang semakin lama semakin bertambah, berdampak pula pada
semakin berkurangnya ketersediaan lahan dan ruang untuk perumahan
dan permukiman yang berakibat pada meningkatnya harga tanah
sehingga harga jual rumah menjadi relatif tinggi dan sulit dijangkau oleh
sebagian besar penduduk Indonesia khususnya masyarakat
berpenghasilan rendah.
Tabel XX
Luas Guna Lahan Kota Bandar Lampung
Berikut adalah peta rawan bahaya banjir yang terdapat di Kota Bandar
Lampung. dominasi rawan banjir di Kota Bandar Lampung termasuk ke
dalam kategori sangat rendah.
Gambar 3.8 Peta Bahaya Banjir Kota Bandar Lampung
3.4.4 Wilayah Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yang sering atau
berpotensi tinggi mengalami bencana alam. Berdasarkan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung 2009-2029 dan studi mitigasi
bencana Kota Bandar Lampung tahun 2009 wilayah Kota Bandar Lampung
saat ini memiliki beberapa kawasan yang diidentifikasi sebagai kawasan
rawaan bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor dan banjir.
Kawasan rawan bencana alam yang terdapat di Kota Bandar
Lampung dengan tingkat kerawanan dan probabilitas ancaman atau
dampak paling tinggi berdasarkan dokumen RTRW Kota Bandar Lampung
2011-2031 berupa:
(1) Kawasan rawan bencana gerakan tanah, termasuk tanah longsor
berada di:
a. Kecamatan Kemiling;
b. Kecamatan Tanjung Karang Barat;
c. Kecamatan Tanjung Senang;
d. Kecamatan Tanjung Karang Pusat;
e. Kecamatan Sukarame;
f. Kecamatan Teluk Betung Utara;
g. Kecamatan Teluk Betung Selatan;
h. Kecamatan Panjang;
i. Kecamatan Teluk Betung Timur;
j. Kecamatan Teluk Betung Selatan;
k. Kecamatan Teluk Betung Barat; dan
l. Kecamatan Sukabumi.
(2) Kawasan rawan bencana gempa bumi berada di:
a. Kecamatan Teluk Betung Timur;
b. Kecamatan Panjang; dan
c. Kecamatan Sukabumi.
(3) Kawasan rawan bencana tsunami berada di:
a. Kecamatan Bumi Waras;
b. Kecamatan Panjang;
c. Kecamatan Teluk Betung Selatan;
d. Kecamatan Teluk Betung Utara dan
e. Kecamatan Teluk Betung Timur.
Tabel 4.5 Luasan Lahan Permukiman Berdasarkan Guna Lahan dan Rencana Pola Ruang
di Kota Bandar Lampung
Luas (Ha) Luas (Ha)
Selisih Lahan
Kecamatan Guna Rencana
Guna Lahan
Lahan Pola Ruang
Kec. Teluk Betung Timur 186 284 99
Kec. Teluk Betung Barat 198 371 173
Kec. Kemiling 533 974 441
Kec. Enggal 267 279 11
Kec. Tanjung Karang Pusat 265 302 37
Kec. Teluk Betung Selatan 199 305 106
Kec. Teluk Betung Utara 344 434 90
Kec. Tanjung Karang Barat 403 537 134
Kec. Bumi Waras 308 256 -52
Kec. Kedamaian 476 555 79
Kec. Panjang 466 149 -317
Kec. Sukabumi 603 554 -48
Kec. Tanjung Senang 425 777 352
Kec. Kedaton 318 369 51
Kec. Rajabasa 597 1,031 434
Kec. Langkapura 319 500 181
Kec. Labuhan Ratu 438 607 169
Kec. Tanjung Karang Timur 176 209 33
Kec. Way Halim 477 583 106
Kec. Sukarame 563 914 350
Total 7,561 9,990
Sumber: RTRW Kota Bandar Lampung 2011-2031
4.1.1 Ketersediaan Jumlah Rumah Eksisting
Jumlah rumah eksisting di Kota Bandar Lampung berdasarkan data
basis perumahan dan kawasan permukiman tiap kecamatan dapat dilihat
berdasarkan tabel 4.2. Jumlah rumah di Kota Bandar Lampung adalah 3,781
unit rumah.
Tabel 4.6 Jumlah Fisik Rumah Tiap Kecamatan di Kota Bandar Lampung
JUMLAH FISIK RUMAH
NO KECAMATAN MILIK BEBAS ORANG
KONTRAK SEWA DINAS LAINNYA TOTAL
SENDIRI SEWA TUA
1 Enggal 3.830 160 75 6 103 289 281 4.744
2 Tanjung Karang Timur 4.792 958 357 119 43 219 0 6.488
3 Tanjung Senang 7.794 825 575 113 25 135 53 9.520
4 Kemiling 13.112 1.419 605 285 112 764 364 16.661
5 Teluk Betung Barat 5.120 719 129 122 6 326 144 6.566
6 Panjang 10.310 1.729 948 324 31 737 971 15.050
7 Sukabumi 11.830 650 647 28 25 215 1.279 14.674
8 Sukarame 11.684 1.105 260 0 5 88 0 13.142
9 Teluk Betung Utara 6.791 845 559 209 149 413 177 9.143
10 Teluk Betung Selatan 4.647 759 228 333 30 881 53 6.931
11 Teluk Betung Timur 7.055 1.092 408 342 29 333 90 9.349
12 Tanjung Karang Pusat 6.089 1.048 509 167 201 734 27 8.775
13 Langkapura 6.078 610 290 132 104 277 1 7.492
14 Kedamaian 6.625 2.343 628 73 29 664 84 10.446
15 Rajabasa 7.119 1.392 480 187 142 470 57 9.847
16 Kedaton 5.450 1.073 838 167 66 1.295 1 8.890
17 Way Halim 8.106 954 541 58 4 393 0 10.056
18 Tanjung Karang Barat 7.861 1.083 0 0 0 756 0 9.700
19 Labuhan Ratu 5.939 1.000 423 54 21 195 116 7.748
20 Bumi Waras 8.546 980 302 124 196 538 83 10.769
Total 214.431 148.778 20.744 8.802 2.843 1.321 9.722 3.781
Sumber:
4.1.2 Sebaran Perumahan
Sebaran perumahan yang terdapat di Kota Bandar Lampung dapat
dilihat berdasarkan pada Tabel 4.3 Jumlah Pengembangan dan Jumlah Unit
Rumah di Kota Bandar Lampung Tahun 2018. Jumlah unit di Kota Bandar
Lampung 41,144 unit rumah yang tersebar di beberapa kecamatan di Kota
Bandar Lampung.
Tabel 4.7 Jumlah Pengembang dan Jumlah Unit Rumah di Kota Bandar Lampung Tahun
2018
Jumlah Jumlah Unit
Kecamatan
Pengembang Rumah (Unit)
Teluk Betung Barat 6 1,327
Teluk Betung Timur 20 1,978
Teluk Betung Selatan 5 227
Bumi Waras 1 -
Panjang 2 200
Tanjung Karang Timur 8 389
Kedamaian 23 3,587
Teluk Betung Utara 2 -
Tanjung Karang Pusat 8 514
Enggal - -
Tanjung Karang Barat 20 925
Kemiling 46 11,237
Langkapura 20 1,615
Kedaton 2 70
Rajabasa 24 2,481
Tanjung Senang 45 3,894
Labuhan Ratu 34 1,842
Sukarame 26 -
Sukabumi 53 5,081
Way Halim 23 5,777
JUMLAH 368 41,144
Sumber: Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bandar Lampung
1 Enggal 9.574 3.830 160 75 6 103 289 281 4.744 80,7 4.830
2 Tanjung Karang Timur 21.655 4.792 958 357 119 43 219 0 6.488 73,9 15.167
3 Tanjung Senang 18.388 7.794 825 575 113 25 135 53 9.520 81,9 8.868
4 Kemiling 25.504 13.112 1.419 605 285 112 764 364 16.661 78,7 8.843
5 Teluk Betung Barat 11.071 5.120 719 129 122 6 326 144 6.566 78,0 4.505
6 Panjang 25.056 10.310 1.729 948 324 31 737 971 15.050 68,5 10.006
7 Sukabumi 21.655 11.830 650 647 28 25 215 1.279 14.674 80,6 6.981
8 Sukarame 20.016 11.684 1.105 260 0 5 88 0 13.142 88,9 6.874
9 Teluk Betung Utara 17.039 6.791 845 559 209 149 413 177 9.143 74,3 7.896
10 Teluk Betung Selatan 13.365 4.647 759 228 333 30 881 53 6.931 67,0 6.434
11 Teluk Betung Timur 15.641 7.055 1.092 408 342 29 333 90 9.349 75,5 6.292
12 Tanjung Karang Pusat 17.175 6.089 1.048 509 167 201 734 27 8.775 69,4 8.400
13 Langkapura 12.366 6.078 610 290 132 104 277 1 7.492 81,1 4.874
14 Kedamaian 13.396 6.625 2.343 628 73 29 664 84 10.446 63,4 2.950
15 Rajabasa 16.548 7.119 1.392 480 187 142 470 57 9.847 72,3 6.701
16 Kedaton 18.024 5.450 1.073 838 167 66 1.295 1 8.890 61,3 9.134
17 Way Halim 22.761 8.106 954 541 58 4 393 0 10.056 80,6 12.705
18 Tanjung Karang Barat 19.546 7.861 1.083 0 0 0 756 0 9.700 81,0 9.846
19 Labuhan Ratu 15.783 5.939 1.000 423 54 21 195 116 7.748 76,7 8.035
20 Bumi Waras 19.720 8.546 980 302 124 196 538 83 10.769 79,4 8.951
195.99
Jumlah 148.778 20.744 8.802 2.843 1.321 9.722 3.781 75,7
354.283 1 158.292
Sumber:
4.3 Sebaran Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
Kawasan kumuh adalah sebuah kawasan dengan tingkat
kepadatan populasi tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh
masyarakat miskin. Kawasan kumuh dapat ditemui di berbagai kota besar
di dunia. Berbagai negara miskin, kawasan kumuh juga menjadi pusat
masalah kesehatan karena kondisinya yang tidak higienis. Permukiman
kumuh merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua kota-kota
besar di Indonesia, bahkan kota-kota besar di negara berkembang
lainnya. Telaah tentang permukiman kumuh (slum), pada umumnya
mencakup tiga segi yaitu, kondisi fisiknya. Kondisi fisik tersebut antara
lain tampak dari kondisi bangunannya yang sangat rapat dengan kualitas
konstruksi rendah, jaringan jalan tidak berpola dan tidak diperkeras,
sanitasi umum dan drainase tidak berfungsi serta sampah belum dikelola
dengan baik. Kedua, kondisi sosial ekonomi budaya komunitas yang
bermukim di permukiman tersebut. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
yang berada di kawasan permukiman kumuh antara lain mencakup
tingkat pendapatan rendah, norma sosial yang longgar, budaya
kemiskinan yang mewarnai kehidupannya yang antara lain tampak dari
sikap dan perilaku yang apatis. Ketiga, dampak oleh kedua kondisi
tersebut. Kondisi tersebut sering juga mengakibatkan kondisi kesehatan
yang buruk, sumber pencemaran, sumber penyebaran penyakit dan
perilaku menyimpang, yang berdampak pada kehidupan keseluruhannya.
Kawasan permukiman kumuh dianggap sebagai penyakit kota yang
harus diatasi. Pertumbuhan penduduk merupakan faktor utama yang
mendorong pertumbuhan permukiman. Sedangkan kondisi sosial ekonomi
masyarakat dan kemampuan pengelola kota akan menentukan kualitas
permukiman yang terwujud. Permukiman kumuh adalah produk
pertumbuhan penduduk kemiskinan dan kurangnya pemerintah dalam
mengendalikan pertumbuhan dan menyediakan pelayanan kota yang
memadai. Pada Tahun 2014 seluruh kota/ kabupaten melakukan kajian
mengenai luasan wilayah kumuh di daerah masing-masing yang
dilegalkan dengan surat keputusan bupati/ walikota, terutama Kota
Bandar Lampung dengan Nomor SK Kumuh Walikota Bandar Lampung
Nomor 974/IV.32/HK/2014 Tanggal 24 November 2014, kemudian SK
Kumuh Walikota tersebut sudah diperbaharui dengan SK Kumuh Walikota
Bandar Lampung Nomor 270/IV.01/HK/2019 Tanggal 11 Maret 2019.
Gambar 4.12 SK Kumuh Walikota Bandar Lampung 2014
Perhitungan pengurangan luasan kawasan dan permukiman kumuh dilakukan
berbasis kelurahan dan Rukun Tetangga (RT). berdasarkan perhitungan
pengurangan luasan kawasan kumuh berbasis kelurahan, luasan kumuh pada
tahun 2018 masih sama dengan luasan kumuh pada tahun 2019 disebabkan tidak
adanya kegiatan penanganan kumuh pada tahun tersebut.
Tabel 4.11 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Bandar Lampung Tahun 2019-2040
Kecamatan Jumlah Penduduk
2019 2020 2025 2030 2035 2040
Teluk Betung Barat 32,002 33,538 37,745 41,942 46,129 49,471
Teluk Betung Timur 44,727 45,539 49,457 53,366 57,265 61,154
Teluk Betung Selatan 42,262 43,040 46,719 50,389 54,050 57,702
Bumi Waras 60,939 62,057 67,361 72,652 77,931 83,197
Panjang 79,800 81,270 88,185 95,083 101,964 108,829
Tanjung Karang Timur 39,855 40,602 44,018 47,426 50,825 54,216
Kedamaian 56,482 57,522 62,441 67,349 72,245 77,129
Teluk Betung Utara 54,337 55,336 60,069 64,791 69,501 74,199
Tanjung Karang Pusat 54,906 55,914 60,695 65,464 70,221 74,966
Enggal 30,164 30,718 33,347 35,970 38,586 41,196
Tanjung Karang Barat 58,754 59,833 64,949 70,052 75,143 80,222
Kemiling 70,491 71,785 77,921 84,043 90,150 96,242
Langkapura 36,454 37,122 40,295 43,461 46,619 49,769
Kedaton 52,685 53,651 58,239 62,816 67,381 71,935
Rajabasa 51,578 52,526 57,017 61,497 65,965 70,423
Tanjung Senang 49,160 50,064 54,345 58,615 62,875 67,125
Labuhan Ratu 48,159 49,043 53,234 57,415 61,585 65,746
Sukarame 61,130 62,254 67,578 72,889 78,187 83,472
Sukabumi 61,574 62,715 68,077 73,426 78,761 84,084
Way Halim 66,041 67,235 72,969 78,690 84,396 90,089
KOTA BANDAR 1,053,15 1,071,76 1,164,66 1,257,33 1,349,77 1,441,16
LAMPUNG 5 2 3 4 7 7
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.12 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Pendidikan di Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Kecamatan Fasilitas Pendidikan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
SD SMP SMA SD SMP SMA
Teluk Betung Barat 20 7 7 4.00 6.00 8.33
Teluk Betung Timur 28 9 9 5.59 8.39 11.65
Teluk Betung Selatan 26 9 9 5.28 7.92 11.01
Bumi Waras 38 13 13 7.62 11.43 15.87
Panjang 50 17 17 9.98 14.96 20.78
Tanjung Karang Timur 25 8 8 4.98 7.47 10.38
Kedamaian 35 12 12 7.06 10.59 14.71
Teluk Betung Utara 34 11 11 6.79 10.19 14.15
Tanjung Karang Pusat 34 11 11 6.86 10.29 14.30
Enggal 19 6 6 3.77 5.66 7.86
Tanjung Karang Barat 37 12 12 7.34 11.02 15.30
Kemiling 44 15 15 8.81 13.22 18.36
Langkapura 23 8 8 4.56 6.84 9.49
Kedaton 33 11 11 6.59 9.88 13.72
Rajabasa 32 11 11 6.45 9.67 13.43
Tanjung Senang 31 10 10 6.15 9.22 12.80
Labuhan Ratu 30 10 10 6.02 9.03 12.54
Sukarame 38 13 13 7.64 11.46 15.92
Sukabumi 38 13 13 7.70 11.55 16.03
Way Halim 41 14 14 8.26 12.38 17.20
KOTA BANDAR LAMPUNG 657 219 219 131 197 274
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.13 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Pendidikan di Kota Bandar Lampung Tahun 2020
Kecamatan Fasilitas Pendidikan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
SD SMP SMA SD SMP SMA
Teluk Betung Barat 24 8 8 4.87 7.30 10.14
Teluk Betung Timur 34 11 11 6.73 10.09 14.02
Teluk Betung Selatan 28 9 9 5.61 8.41 11.68
Bumi Waras 41 14 14 8.17 12.25 17.02
Kecamatan Fasilitas Pendidikan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
SD SMP SMA SD SMP SMA
Panjang 53 18 18 10.54 15.81 21.96
Tanjung Karang Timur 28 9 9 5.58 8.37 11.62
Kedamaian 36 12 12 7.25 10.87 15.10
Teluk Betung Utara 36 12 12 7.18 10.78 14.97
Tanjung Karang Pusat 37 12 12 7.36 11.04 15.33
Enggal 20 7 7 3.90 5.85 8.13
Tanjung Karang Barat 42 14 14 8.44 12.66 17.59
Kemiling 54 18 18 10.84 16.27 22.59
Langkapura 26 9 9 5.27 7.91 10.99
Kedaton 37 12 12 7.50 11.25 15.62
Rajabasa 36 12 12 7.18 10.78 14.97
Tanjung Senang 39 13 13 7.81 11.72 16.28
Labuhan Ratu 33 11 11 6.61 9.91 13.76
Sukarame 43 14 14 8.63 12.95 17.99
Sukabumi 46 15 15 9.29 13.93 19.35
Way Halim 47 16 16 9.45 14.18 19.69
KOTA BANDAR LAMPUNG 741 247 247 148 222 309
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.14 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Pendidikan di Kota Bandar Lampung Tahun 2025
Kecamatan Fasilitas Pendidikan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
SD SMP SMA SD SMP SMA
Teluk Betung Barat 26 9 9 5.24 7.87 10.93
Teluk Betung Timur 36 12 12 7.25 9.27 15.10
Teluk Betung Selatan 30 10 10 6.04 8.76 12.59
Bumi Waras 44 15 15 8.80 12.63 18.33
Panjang 57 19 19 11.36 16.53 23.66
Tanjung Karang Timur 30 10 10 6.01 8.25 12.52
Kedamaian 39 13 13 7.81 11.71 16.26
Teluk Betung Utara 39 13 13 7.74 11.44 16.12
Tanjung Karang Pusat 40 13 13 7.93 11.38 16.51
Enggal 21 7 7 4.20 6.25 8.75
Tanjung Karang Barat 45 15 15 9.10 12.18 18.95
Kemiling 58 19 19 11.68 14.61 24.34
Langkapura 28 9 9 5.68 7.56 11.84
Kedaton 40 13 13 8.08 10.92 16.83
Rajabasa 39 13 13 7.74 10.69 16.12
Tanjung Senang 42 14 14 8.42 10.19 17.54
Labuhan Ratu 36 12 12 7.12 9.98 14.83
Sukarame 47 16 16 9.30 12.67 19.38
Sukabumi 50 17 17 10.01 12.76 20.84
Way Halim 51 17 17 10.18 13.68 21.21
KOTA BANDAR LAMPUNG 798 266 266 160 219 333
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.15 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Pendidikan di Kota Bandar Lampung Tahun 2030
Kecamatan Fasilitas Pendidikan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
SD SMP SMA SD SMP SMA
Teluk Betung Barat 28 9 9 5.65 8.47 11.77
Teluk Betung Timur 39 13 13 7.81 11.71 16.27
Teluk Betung Selatan 33 11 11 6.51 9.76 13.56
Bumi Waras 47 16 16 9.48 14.22 19.75
Panjang 61 20 20 12.23 18.35 25.49
Tanjung Karang Timur 32 11 11 6.47 9.71 13.48
Kedamaian 42 14 14 8.42 12.61 17.54
Teluk Betung Utara 42 14 14 8.34 12.51 17.37
Tanjung Karang Pusat 43 14 14 8.54 12.81 17.79
Enggal 23 8 8 4.53 6.79 9.43
Tanjung Karang Barat 49 16 16 9.80 14.70 20.41
Kemiling 63 21 21 12.59 18.88 26.22
Langkapura 31 10 10 6.12 9.18 12.75
Kedaton 44 15 15 8.70 13.05 18.13
Rajabasa 42 14 14 8.34 12.51 17.37
Tanjung Senang 45 15 15 9.07 13.60 18.89
Labuhan Ratu 38 13 13 7.67 11.50 15.97
Sukarame 50 17 17 10.02 15.03 20.88
Sukabumi 54 18 18 10.78 16.17 22.46
Way Halim 55 18 18 10.97 16.45 22.85
KOTA BANDAR LAMPUNG 860 287 287 172 258 358
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.16 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Pendidikan di Kota Bandar Lampung Tahun 2035
Kecamatan Fasilitas Pendidikan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
SD SMP SMA SD SMP SMA
Teluk Betung Barat 30 10 10 6.09 9.13 12.68
Teluk Betung Timur 42 14 14 8.41 12.62 17.53
Teluk Betung Selatan 35 12 12 7.01 10.52 14.61
Bumi Waras 51 17 17 10.21 15.32 21.27
Panjang 66 22 22 13.18 19.77 27.46
Tanjung Karang Timur 35 12 12 6.97 10.46 14.53
Kedamaian 45 15 15 9.06 13.59 18.87
Teluk Betung Utara 45 15 15 8.98 13.47 18.71
Tanjung Karang Pusat 46 15 15 9.20 13.80 19.16
Enggal 24 8 8 4.88 7.31 10.16
Tanjung Karang Barat 53 18 18 10.56 15.83 21.99
Kemiling 68 23 23 13.56 20.34 28.25
Langkapura 33 11 11 6.59 9.89 13.74
Kedaton 47 16 16 9.38 14.06 19.53
Rajabasa 45 15 15 8.98 13.47 18.71
Tanjung Senang 49 16 16 9.77 14.65 20.35
Labuhan Ratu 41 14 14 8.26 12.39 17.21
Sukarame 54 18 18 10.79 16.19 22.49
Sukabumi 58 19 19 11.61 17.42 24.19
Kecamatan Fasilitas Pendidikan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
SD SMP SMA SD SMP SMA
Way Halim 59 20 20 11.82 17.73 24.62
KOTA BANDAR LAMPUNG 927 309 309 185 278 386
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.17 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Pendidikan di Kota Bandar Lampung Tahun 2040
Kecamatan Fasilitas Pendidikan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
SD SMP SMA SD SMP SMA
Teluk Betung Barat 33 11 11 6.56 9.83 13.66
Teluk Betung Timur 45 15 15 9.06 13.59 18.88
Teluk Betung Selatan 38 13 13 7.55 11.33 15.74
Bumi Waras 55 18 18 11.00 16.50 22.92
Panjang 71 24 24 14.20 21.30 29.58
Tanjung Karang Timur 38 13 13 7.51 11.27 15.65
Kedamaian 49 16 16 9.76 14.64 20.33
Teluk Betung Utara 48 16 16 9.68 14.51 20.16
Tanjung Karang Pusat 50 17 17 9.91 14.86 20.64
Enggal 26 9 9 5.25 7.88 10.94
Tanjung Karang Barat 57 19 19 11.37 17.06 23.69
Kemiling 73 24 24 14.61 21.91 30.43
Langkapura 36 12 12 7.10 10.66 14.80
Kedaton 51 17 17 10.10 15.15 21.04
Rajabasa 48 16 16 9.68 14.51 20.16
Tanjung Senang 53 18 18 10.52 15.79 21.93
Labuhan Ratu 44 15 15 8.90 13.35 18.54
Sukarame 58 19 19 11.63 17.44 24.23
Sukabumi 63 21 21 12.51 18.76 26.06
Way Halim 64 21 21 12.73 19.10 26.52
KOTA BANDAR LAMPUNG 998 333 333 200 299 416
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.18 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Kesehatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Kecamatan Fasilitas Kesehatan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
Rumah Klinik Apotik Klinik Apotik
Puskesmas Puskesmas
Sakit Bersalin Bersalin
Teluk Betung Barat 0 1 0 1 0.320 0.027 0.027
Teluk Betung Timur 0 1 0 1 0.447 0.037 0.037
Teluk Betung Selatan 0 1 0 1 0.423 0.035 0.035
Bumi Waras 1 2 1 2 0.609 0.051 0.051
Panjang 1 3 1 3 0.798 0.067 0.067
Tanjung Karang Timur 0 1 0 1 0.399 0.033 0.033
Kedamaian 0 2 0 2 0.565 0.047 0.047
Teluk Betung Utara 0 2 0 2 0.543 0.045 0.045
Tanjung Karang Pusat 0 2 0 2 0.549 0.046 0.046
Enggal 0 1 0 1 0.302 0.025 0.025
Tanjung Karang Barat 0 2 0 2 0.588 0.049 0.049
Kemiling 1 2 1 2 0.705 0.059 0.059
Langkapura 0 1 0 1 0.365 0.030 0.030
Kedaton 0 2 0 2 0.527 0.044 0.044
Rajabasa 0 2 0 2 0.516 0.043 0.043
Tanjung Senang 0 2 0 2 0.492 0.041 0.041
Labuhan Ratu 0 2 0 2 0.482 0.040 0.040
Sukarame 1 2 1 2 0.611 0.051 0.051
Sukabumi 1 2 1 2 0.616 0.051 0.051
Way Halim 1 2 1 2 0.660 0.055 0.055
KOTA BANDAR LAMPUNG 9 35 9 35 11 1 1
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.19 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Kesehatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2020
Kecamatan Fasilitas Kesehatan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
Rumah Klinik Apotik Klinik Apotik
Puskesmas Puskesmas
Sakit Bersalin Bersalin
Teluk Betung Barat 0 1 0 1 0.39 0.03 0.03
Teluk Betung Timur 0 2 0 2 0.54 0.04 0.04
Teluk Betung Selatan 0 1 0 1 0.45 0.04 0.04
Bumi Waras 1 2 1 2 0.65 0.05 0.05
Panjang 1 3 1 3 0.84 0.07 0.07
Tanjung Karang Timur 0 1 0 1 0.45 0.04 0.04
Kedamaian 0 2 0 2 0.58 0.05 0.05
Teluk Betung Utara 0 2 0 2 0.57 0.05 0.05
Tanjung Karang Pusat 0 2 0 2 0.59 0.05 0.05
Enggal 0 1 0 1 0.31 0.03 0.03
Tanjung Karang Barat 1 2 1 2 0.68 0.06 0.06
Kemiling 1 3 1 3 0.87 0.07 0.07
Langkapura 0 1 0 1 0.42 0.04 0.04
Kedaton 0 2 0 2 0.60 0.05 0.05
Rajabasa 0 2 0 2 0.57 0.05 0.05
Tanjung Senang 1 2 1 2 0.63 0.05 0.05
Labuhan Ratu 0 2 0 2 0.53 0.04 0.04
Sukarame 1 2 1 2 0.69 0.06 0.06
Sukabumi 1 2 1 2 0.74 0.06 0.06
Way Halim 1 3 1 3 0.76 0.06 0.06
KOTA BANDAR LAMPUNG 10 40 10 40 12 1 1
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.20 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Kesehatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2025
Kecamatan Fasilitas Kesehatan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
Rumah Klinik Apotik Klinik Apotik
Puskesmas Puskesmas
Sakit Bersalin Bersalin
Teluk Betung Barat 0 1 0 1 0.42 0.03 0.03
Teluk Betung Timur 0 2 0 2 0.58 0.05 0.05
Teluk Betung Selatan 0 2 0 2 0.48 0.04 0.04
Bumi Waras 1 2 1 2 0.70 0.06 0.06
Panjang 1 3 1 3 0.91 0.08 0.08
Tanjung Karang Timur 0 2 0 2 0.48 0.04 0.04
Kedamaian 1 2 1 2 0.62 0.05 0.05
Teluk Betung Utara 1 2 1 2 0.62 0.05 0.05
Tanjung Karang Pusat 1 2 1 2 0.63 0.05 0.05
Enggal 0 1 0 1 0.34 0.03 0.03
Tanjung Karang Barat 1 2 1 2 0.73 0.06 0.06
Kemiling 1 3 1 3 0.93 0.08 0.08
Langkapura 0 2 0 2 0.45 0.04 0.04
Kedaton 1 2 1 2 0.65 0.05 0.05
Rajabasa 1 2 1 2 0.62 0.05 0.05
Tanjung Senang 1 2 1 2 0.67 0.06 0.06
Labuhan Ratu 0 2 0 2 0.57 0.05 0.05
Sukarame 1 2 1 2 0.74 0.06 0.06
Sukabumi 1 3 1 3 0.80 0.07 0.07
Way Halim 1 3 1 3 0.81 0.07 0.07
KOTA BANDAR LAMPUNG 11 43 11 43 13 1 1
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.21 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Kesehatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2030
Kecamatan Fasilitas Kesehatan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
Rumah Klinik Apotik Klinik Apotik
Puskesmas Puskesmas
Sakit Bersalin Bersalin
Teluk Betung Barat 0 2 0 2 0.45 0.15 0.04
Teluk Betung Timur 1 2 1 2 0.62 0.21 0.05
Teluk Betung Selatan 0 2 0 2 0.52 0.17 0.04
Bumi Waras 1 3 1 3 0.76 0.25 0.06
Panjang 1 3 1 3 0.98 0.33 0.08
Tanjung Karang Timur 0 2 0 2 0.52 0.17 0.04
Kedamaian 1 0 1 1 0.17 0.06 0.01
Teluk Betung Utara 1 2 1 2 0.67 0.22 0.06
Tanjung Karang Pusat 1 2 1 2 0.68 0.23 0.06
Enggal 0 1 0 1 0.36 0.12 0.03
Tanjung Karang Barat 1 3 1 3 0.78 0.26 0.07
Kemiling 1 3 1 3 1.01 0.34 0.08
Langkapura 0 2 0 2 0.49 0.16 0.04
Kedaton 1 2 1 2 0.70 0.23 0.06
Rajabasa 1 2 1 2 0.67 0.22 0.06
Kecamatan Fasilitas Kesehatan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
Rumah Klinik Apotik Klinik Apotik
Puskesmas Puskesmas
Sakit Bersalin Bersalin
Tanjung Senang 1 2 1 2 0.73 0.24 0.06
Labuhan Ratu 1 2 1 2 0.61 0.20 0.05
Sukarame 1 3 1 3 0.80 0.27 0.07
Sukabumi 1 3 1 3 0.86 0.29 0.07
Way Halim 1 3 1 3 0.88 0.29 0.07
KOTA BANDAR LAMPUNG 11 44 11 44 13 4 1
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.22 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Kesehatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2035
Kecamatan Fasilitas Kesehatan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
Rumah Klinik Apotik Klinik Apotik
Puskesmas Puskesmas
Sakit Bersalin Bersalin
Teluk Betung Barat 0 2 0 2 0.49 0.04 0.01
Teluk Betung Timur 1 2 1 2 0.67 0.06 0.01
Teluk Betung Selatan 0 2 0 2 0.56 0.05 0.01
Bumi Waras 1 3 1 3 0.82 0.07 0.02
Panjang 1 4 1 4 1.05 0.09 0.02
Tanjung Karang Timur 0 2 0 2 0.56 0.05 0.01
Kedamaian 1 2 1 2 0.72 0.06 0.02
Teluk Betung Utara 1 2 1 2 0.72 0.06 0.01
Tanjung Karang Pusat 1 2 1 2 0.74 0.06 0.02
Enggal 0 1 0 1 0.39 0.03 0.01
Tanjung Karang Barat 1 3 1 3 0.84 0.07 0.02
Kemiling 1 4 1 4 1.08 0.09 0.02
Langkapura 0 2 0 2 0.53 0.04 0.01
Kedaton 1 3 1 3 0.75 0.06 0.02
Rajabasa 1 2 1 2 0.72 0.06 0.01
Tanjung Senang 1 3 1 3 0.78 0.07 0.02
Labuhan Ratu 1 2 1 2 0.66 0.06 0.01
Sukarame 1 3 1 3 0.86 0.07 0.02
Sukabumi 1 3 1 3 0.93 0.08 0.02
Way Halim 1 3 1 3 0.95 0.08 0.02
KOTA BANDAR LAMPUNG 12 49 12 49 15 1 0
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.23 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Kesehatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2040
Kecamatan Fasilitas Kesehatan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
Rumah Klinik Apotik Klinik Apotik
Puskesmas Puskesmas
Sakit Bersalin Bersalin
Teluk Betung Barat 0 2 0 2 0.52 0.04 0.04
Teluk Betung Timur 1 2 1 2 0.73 0.06 0.06
Teluk Betung Selatan 1 2 1 2 0.60 0.05 0.05
Bumi Waras 1 3 1 3 0.88 0.07 0.07
Kecamatan Fasilitas Kesehatan
Jumlah Unit Bangunan Luas Lahan (hektar)
Rumah Klinik Apotik Klinik Apotik
Puskesmas Puskesmas
Sakit Bersalin Bersalin
Panjang 1 4 1 4 1.14 0.09 0.09
Tanjung Karang Timur 1 2 1 2 0.60 0.05 0.05
Kedamaian 1 3 1 3 0.78 0.07 0.07
Teluk Betung Utara 1 3 1 3 0.77 0.06 0.06
Tanjung Karang Pusat 1 3 1 3 0.79 0.07 0.07
Enggal 0 1 0 1 0.42 0.04 0.04
Tanjung Karang Barat 1 3 1 3 0.91 0.08 0.08
Kemiling 1 4 1 4 1.17 0.10 0.10
Langkapura 0 2 0 2 0.57 0.05 0.05
Kedaton 1 3 1 3 0.81 0.07 0.07
Rajabasa 1 3 1 3 0.77 0.06 0.06
Tanjung Senang 1 3 1 3 0.84 0.07 0.07
Labuhan Ratu 1 2 1 2 0.71 0.06 0.06
Sukarame 1 3 1 3 0.93 0.08 0.08
Sukabumi 1 3 1 3 1.00 0.08 0.08
Way Halim 1 3 1 3 1.02 0.08 0.08
KOTA BANDAR LAMPUNG 13 53 13 53 16 1 1
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.24 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Peribadatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Kecamatan Fasilitas Peribadatan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Teluk Betung Barat 0 128 0.14 1.28
Teluk Betung Timur 0 179 0.20 1.79
Teluk Betung Selatan 0 169 0.19 1.69
Bumi Waras 1 244 0.27 2.44
Panjang 1 319 0.36 3.19
Tanjung Karang Timur 0 159 0.18 1.59
Kedamaian 0 226 0.25 2.26
Teluk Betung Utara 0 217 0.24 2.17
Tanjung Karang Pusat 0 220 0.25 2.20
Enggal 0 121 0.14 1.21
Tanjung Karang Barat 0 235 0.26 2.35
Kemiling 1 282 0.32 2.82
Langkapura 0 146 0.16 1.46
Kedaton 0 211 0.24 2.11
Rajabasa 0 206 0.23 2.06
Tanjung Senang 0 197 0.22 1.97
Labuhan Ratu 0 193 0.22 1.93
Sukarame 1 245 0.28 2.45
Sukabumi 1 246 0.28 2.46
Kecamatan Fasilitas Peribadatan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Way Halim 1 264 0.30 2.64
KOTA BANDAR LAMPUNG 9 4,206 5 42
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.25 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Peribadatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2020
Kecamatan Fasilitas Peribadatan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Teluk Betung Barat 0 156 0.18 1.56
Teluk Betung Timur 0 215 0.24 2.15
Teluk Betung Selatan 0 179 0.20 1.79
Bumi Waras 1 261 0.29 2.61
Panjang 1 337 0.38 3.37
Tanjung Karang Timur 0 178 0.20 1.78
Kedamaian 0 232 0.26 2.32
Teluk Betung Utara 0 230 0.26 2.30
Tanjung Karang Pusat 0 235 0.26 2.35
Enggal 0 125 0.14 1.25
Tanjung Karang Barat 1 270 0.30 2.70
Kemiling 1 347 0.39 3.47
Langkapura 0 169 0.19 1.69
Kedaton 0 240 0.27 2.40
Rajabasa 0 230 0.26 2.30
Tanjung Senang 1 250 0.28 2.50
Labuhan Ratu 0 211 0.24 2.11
Sukarame 1 276 0.31 2.76
Sukabumi 1 297 0.33 2.97
Way Halim 1 302 0.34 3.02
KOTA BANDAR LAMPUNG 10 4,743 5 47
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.26 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Peribadatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2025
Kecamatan Fasilitas Peribadatan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Teluk Betung Barat 0 168 0.19 1.68
Teluk Betung Timur 0 232 0.26 2.32
Teluk Betung Selatan 0 193 0.22 1.93
Kecamatan Fasilitas Peribadatan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Bumi Waras 1 282 0.32 2.82
Panjang 1 363 0.41 3.63
Tanjung Karang Timur 0 192 0.22 1.92
Kedamaian 1 250 0.28 2.50
Teluk Betung Utara 1 248 0.28 2.48
Tanjung Karang Pusat 1 254 0.29 2.54
Enggal 0 134 0.15 1.34
Tanjung Karang Barat 1 291 0.33 2.91
Kemiling 1 374 0.42 3.74
Langkapura 0 182 0.20 1.82
Kedaton 1 259 0.29 2.59
Rajabasa 1 248 0.28 2.48
Tanjung Senang 1 269 0.30 2.69
Labuhan Ratu 0 228 0.26 2.28
Sukarame 1 298 0.33 2.98
Sukabumi 1 320 0.36 3.20
Way Halim 1 326 0.37 3.26
KOTA BANDAR LAMPUNG 11 5,110 6 51
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.27 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Peribadatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2030
Kecamatan Fasilitas Peribadatan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Teluk Betung Barat 0 181 0.20 1.81
Teluk Betung Timur 1 250 0.28 2.50
Teluk Betung Selatan 0 208 0.23 2.08
Bumi Waras 1 303 0.34 3.03
Panjang 1 391 0.44 3.91
Tanjung Karang Timur 0 207 0.23 2.07
Kedamaian 2 450 1.08 4.50
Teluk Betung Utara 1 267 0.30 2.67
Tanjung Karang Pusat 1 273 0.31 2.73
Enggal 0 145 0.16 1.45
Tanjung Karang Barat 1 314 0.35 3.14
Kemiling 1 403 0.45 4.03
Langkapura 0 196 0.22 1.96
Kedaton 1 278 0.31 2.78
Rajabasa 1 267 0.30 2.67
Tanjung Senang 1 290 0.33 2.90
Labuhan Ratu 1 245 0.28 2.45
Sukarame 1 321 0.36 3.21
Sukabumi 1 345 0.39 3.45
Way Halim 1 351 0.39 3.51
KOTA BANDAR LAMPUNG 13 5,685 7 57
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.28 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Peribadatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2035
Kecamatan Fasilitas Peribadatan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Teluk Betung Barat 0 195 0.22 1.95
Teluk Betung Timur 1 269 0.30 2.69
Teluk Betung Selatan 0 224 0.25 2.24
Bumi Waras 1 327 0.37 3.27
Panjang 1 422 0.47 4.22
Tanjung Karang Timur 0 223 0.25 2.23
Kedamaian 1 290 0.33 2.90
Teluk Betung Utara 1 287 0.32 2.87
Tanjung Karang Pusat 1 294 0.33 2.94
Enggal 0 156 0.18 1.56
Tanjung Karang Barat 1 338 0.38 3.38
Kemiling 1 434 0.49 4.34
Langkapura 0 211 0.24 2.11
Kedaton 1 300 0.34 3.00
Rajabasa 1 287 0.32 2.87
Tanjung Senang 1 313 0.35 3.13
Labuhan Ratu 1 264 0.30 2.64
Sukarame 1 345 0.39 3.45
Sukabumi 1 372 0.42 3.72
Way Halim 1 378 0.43 3.78
KOTA BANDAR LAMPUNG 12 5,930 7 59
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.29 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Peribadatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2040
Kecamatan Fasilitas Peribadatan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Teluk Betung Barat 0 210 0.00 2.10
Teluk Betung Timur 1 290 0.33 2.90
Teluk Betung Selatan 1 242 0.00 2.42
Bumi Waras 1 352 0.40 3.52
Panjang 1 454 0.51 4.54
Tanjung Karang Timur 1 240 0.00 2.40
Kedamaian 1 312 0.35 3.12
Teluk Betung Utara 1 310 0.35 3.10
Tanjung Karang Pusat 1 317 0.36 3.17
Enggal 0 168 0.00 1.68
Tanjung Karang Barat 1 364 0.41 3.64
Kemiling 1 467 0.53 4.67
Langkapura 0 227 0.00 2.27
Kedaton 1 323 0.36 3.23
Rajabasa 1 310 0.35 3.10
Kecamatan Fasilitas Peribadatan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Tanjung Senang 1 337 0.38 3.37
Labuhan Ratu 1 285 0.32 2.85
Sukarame 1 372 0.42 3.72
Sukabumi 1 400 0.45 4.00
Way Halim 1 407 0.46 4.07
KOTA BANDAR LAMPUNG 13 6,388 6 64
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.30 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Perdagangan di Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Kecamatan Fasilitas Perdagangan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Toko/ Pertokoan Pertokoan Pusat Toko/ Pertokoan Pusat Pertokoan dan Pusat
Warung dan Pasar Perbelanjaan Warung Pasar Lingkungan Perbelanjaan
dan Niaga dan Niaga
Teluk Betung Barat 128 5 1 0 1.28 1.60 1.07 3.20
Teluk Betung Timur 179 7 1 0 1.79 2.24 1.49 4.47
Teluk Betung Selatan 169 7 1 0 1.69 2.11 1.41 4.23
Bumi Waras 244 10 2 1 2.44 3.05 2.03 6.09
Panjang 319 13 3 1 3.19 3.99 2.66 7.98
Tanjung Karang Timur 159 7 1 0 1.59 1.99 1.33 3.99
Kedamaian 226 9 2 0 2.26 2.82 1.88 5.65
Teluk Betung Utara 217 9 2 0 2.17 2.72 1.81 5.43
Tanjung Karang Pusat 220 9 2 0 2.20 2.75 1.83 5.49
Enggal 121 5 1 0 1.21 1.51 1.01 3.02
Tanjung Karang Barat 235 10 2 0 2.35 2.94 1.96 5.88
Kemiling 282 12 2 1 2.82 3.52 2.35 7.05
Langkapura 146 6 1 0 1.46 1.82 1.22 3.65
Kedaton 211 9 2 0 2.11 2.63 1.76 5.27
Rajabasa 206 9 2 0 2.06 2.58 1.72 5.16
Tanjung Senang 197 8 2 0 1.97 2.46 1.64 4.92
Labuhan Ratu 193 8 2 0 1.93 2.41 1.61 4.82
Sukarame 245 10 2 1 2.45 3.06 2.04 6.11
Sukabumi 246 10 2 1 2.46 3.08 2.05 6.16
Way Halim 3,942 164 33 8 39 49 33 99
KOTA BANDAR
7,884 328 66 16 79 99 66 197
LAMPUNG
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.31 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Perdagangan di Kota Bandar Lampung Tahun 2020
Kecamatan Fasilitas Perdagangan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Toko/ Pertokoan Pertokoan Pusat Toko/ Pertokoan Pusat Pertokoan dan Pusat
Warung dan Pasar Perbelanjaan Warung Pasar Lingkungan Perbelanjaan
dan Niaga dan Niaga
Teluk Betung Barat 156 6 1 0 1.56 1.95 1.30 3.89
Teluk Betung Timur 215 9 2 0 2.15 0.001 1.79 5.38
Teluk Betung Selatan 179 7 1 0 1.79 0.002 1.50 4.49
Bumi Waras 261 11 2 1 2.61 0.002 2.18 6.53
Panjang 337 14 3 1 3.37 0.004 2.81 8.43
Tanjung Karang Timur 178 7 1 0 1.78 0.003 1.49 4.46
Kedamaian 232 10 2 0 2.32 0.002 1.93 5.80
Kecamatan Fasilitas Perdagangan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Toko/ Pertokoan Pertokoan Pusat Toko/ Pertokoan Pusat Pertokoan dan Pusat
Warung dan Pasar Perbelanjaan Warung Pasar Lingkungan Perbelanjaan
dan Niaga dan Niaga
Teluk Betung Utara 230 10 2 0 2.30 0.003 1.92 5.75
Tanjung Karang Pusat 235 10 2 0 2.35 0.003 1.96 5.89
Enggal 125 5 1 0 1.25 0.001 1.04 3.12
Tanjung Karang Barat 270 11 2 1 2.70 0.002 2.25 6.75
Kemiling 347 14 3 1 3.47 0.004 2.89 8.68
Langkapura 169 7 1 0 1.69 0.002 1.41 4.22
Kedaton 240 10 2 0 2.40 0.002 2.00 6.00
Rajabasa 230 10 2 0 2.30 0.003 1.92 5.75
Tanjung Senang 250 10 2 1 2.50 0.003 2.08 6.25
Labuhan Ratu 211 9 2 0 2.11 0.002 1.76 5.29
Sukarame 276 12 2 1 2.76 0.003 2.30 6.91
Sukabumi 297 12 2 1 2.97 0.004 2.48 7.43
Way Halim 302 13 3 1 3.02 0.004 2.52 7.56
KOTA BANDAR
LAMPUNG
4,743 198 40 10 47 2 40 119
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.32 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Perdagangan di Kota Bandar Lampung Tahun 2025
Kecamatan Fasilitas Perdagangan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Toko/ Pertokoan Pertokoan Pusat Toko/ Pertokoan Pusat Pertokoan dan Pusat
Warung dan Pasar Perbelanjaan Warung Pasar Lingkungan Perbelanjaan
dan Niaga dan Niaga
Teluk Betung Barat 168 7 1 0 1.68 2.10 1.40 4.20
Teluk Betung Timur 232 10 2 0 2.32 2.90 1.93 5.80
Teluk Betung Selatan 193 8 2 0 1.93 2.42 1.61 4.83
Bumi Waras 282 12 2 1 2.82 3.52 2.35 7.04
Panjang 363 15 3 1 3.63 4.54 3.03 9.08
Tanjung Karang Timur 192 8 2 0 1.92 2.40 1.60 4.81
Kedamaian 250 10 2 1 2.50 3.12 2.08 6.24
Teluk Betung Utara 248 10 2 1 2.48 3.10 2.06 6.19
Tanjung Karang Pusat 254 11 2 1 2.54 3.17 2.11 6.34
Enggal 134 6 1 0 1.34 1.68 1.12 3.36
Tanjung Karang Barat 291 12 2 1 2.91 3.64 2.43 7.28
Kemiling 374 16 3 1 3.74 4.67 3.12 9.35
Langkapura 182 8 2 0 1.82 2.27 1.52 4.55
Kedaton 259 11 2 1 2.59 3.23 2.15 6.46
Rajabasa 248 10 2 1 2.48 3.10 2.06 6.19
Tanjung Senang 269 11 2 1 2.69 3.37 2.24 6.73
Labuhan Ratu 228 9 2 0 2.28 2.85 1.90 5.69
Sukarame 298 12 2 1 2.98 3.72 2.48 7.44
Sukabumi 320 13 3 1 3.20 4.00 2.67 8.00
Way Halim 326 14 3 1 3.26 4.07 2.72 8.15
KOTA BANDAR
LAMPUNG
5,110 213 43 11 51 64 43 128
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.33 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Perdagangan di Kota Bandar Lampung Tahun 2030
Kecamatan Fasilitas Perdagangan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Toko/ Pertokoan Pertokoan Pusat Toko/ Pertokoan Pusat Pertokoan dan Pusat
Warung dan Pasar Perbelanjaan Warung Pasar Lingkungan Perbelanjaan
dan Niaga dan Niaga
Teluk Betung Barat 181 8 2 0 1.81 2.26 1.51 4.52
Teluk Betung Timur 250 10 2 1 2.50 3.12 2.08 6.25
Teluk Betung Selatan 208 9 2 0 2.08 2.60 1.74 5.21
Bumi Waras 303 13 3 1 3.03 3.79 2.53 7.58
Panjang 391 16 3 1 3.91 4.89 3.26 9.79
Tanjung Karang Timur 207 9 2 0 2.07 2.59 1.73 5.18
Kedamaian 269 11 2 1 2.69 3.36 2.24 6.73
Teluk Betung Utara 267 11 2 1 2.67 3.33 2.22 6.67
Tanjung Karang Pusat 273 11 2 1 2.73 3.42 2.28 6.83
Enggal 145 6 1 0 1.45 1.81 1.21 3.62
Tanjung Karang Barat 314 13 3 1 3.14 3.92 2.61 7.84
Kemiling 403 17 3 1 4.03 5.03 3.36 10.07
Langkapura 196 8 2 0 1.96 2.45 1.63 4.90
Kedaton 278 12 2 1 2.78 3.48 2.32 6.96
Rajabasa 267 11 2 1 2.67 3.33 2.22 6.67
Tanjung Senang 290 12 2 1 2.90 3.63 2.42 7.26
Labuhan Ratu 245 10 2 1 2.45 3.07 2.04 6.13
Sukarame 321 13 3 1 3.21 4.01 2.67 8.02
Sukabumi 345 14 3 1 3.45 4.31 2.87 8.62
Way Halim 351 15 3 1 3.51 4.39 2.93 8.78
KOTA BANDAR
LAMPUNG
5,504 229 46 11 55 69 46 138
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.34 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Perdagangan di Kota Bandar Lampung Tahun 2035
Kecamatan Fasilitas Perdagangan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Toko/ Pertokoan Pertokoan Pusat Toko/ Pertokoan Pusat Pertokoan dan Pusat
Warung dan Pasar Perbelanjaan Warung Pasar Lingkungan Perbelanjaan
dan Niaga dan Niaga
Teluk Betung Barat 195 8 2 0 1.95 0.49 1.62 4.87
Teluk Betung Timur 269 11 2 1 2.69 0.67 2.24 6.73
Teluk Betung Selatan 224 9 2 0 2.24 0.56 1.87 5.61
Bumi Waras 327 14 3 1 3.27 0.82 2.72 8.17
Panjang 422 18 4 1 4.22 1.05 3.51 10.54
Tanjung Karang Timur 223 9 2 0 2.23 0.56 1.86 5.58
Kedamaian 290 12 2 1 2.90 0.72 2.42 7.25
Teluk Betung Utara 287 12 2 1 2.87 0.72 2.39 7.18
Tanjung Karang Pusat 294 12 2 1 2.94 0.74 2.45 7.36
Enggal 156 7 1 0 1.56 0.39 1.30 3.90
Tanjung Karang Barat 338 14 3 1 3.38 0.84 2.81 8.44
Kemiling 434 18 4 1 4.34 1.08 3.62 10.85
Langkapura 211 9 2 0 2.11 0.53 1.76 5.28
Kedaton 300 13 3 1 3.00 0.75 2.50 7.50
Rajabasa 287 12 2 1 2.87 0.72 2.40 7.19
Tanjung Senang 313 13 3 1 3.13 0.78 2.61 7.82
Labuhan Ratu 264 11 2 1 2.64 0.66 2.20 6.61
Sukarame 345 14 3 1 3.45 0.86 2.88 8.64
Sukabumi 372 15 3 1 3.72 0.93 3.10 9.29
Way Halim 378 16 3 1 3.78 0.95 3.15 9.45
KOTA BANDAR
LAMPUNG
5,930 247 49 12 59 15 49 148
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.35 Kebutuhan Ketersediaan Jumlah Unit Bangunan dan Luasan Lahan Fasilitas
Perdagangan di Kota Bandar Lampung Tahun 2040
Kecamatan Fasilitas Perdagangan
Jumlah Unit Bangunan Luasan Lahan (hektar)
Toko/ Pertokoan Pertokoan Pusat Toko/ Pertokoan Pusat Pertokoan dan Pusat
Warung dan Pasar Perbelanjaan Warung Pasar Lingkungan Perbelanjaan
dan Niaga dan Niaga
Teluk Betung Barat 210 9 2 0 2.10 2.62 1.75 5.25
Teluk Betung Timur 290 12 2 1 2.90 3.63 2.42 7.25
Teluk Betung Selatan 242 10 2 1 2.42 3.02 2.01 6.04
Bumi Waras 352 15 3 1 3.52 4.40 2.93 8.80
Panjang 454 19 4 1 4.54 5.68 3.79 11.36
Tanjung Karang Timur 240 10 2 1 2.40 3.00 2.00 6.01
Kedamaian 312 13 3 1 3.12 3.90 2.60 7.81
Teluk Betung Utara 310 13 3 1 3.10 3.87 2.58 7.74
Tanjung Karang Pusat 317 13 3 1 3.17 3.96 2.64 7.93
Enggal 168 7 1 0 1.68 2.10 1.40 4.20
Tanjung Karang Barat 364 15 3 1 3.64 4.55 3.03 9.10
Kemiling 467 19 4 1 4.67 5.84 3.89 11.68
Langkapura 227 9 2 0 2.27 2.84 1.89 5.68
Kedaton 323 13 3 1 3.23 4.04 2.69 8.08
Rajabasa 310 13 3 1 3.10 3.87 2.58 7.74
Tanjung Senang 337 14 3 1 3.37 4.21 2.81 8.42
Labuhan Ratu 285 12 2 1 2.85 3.56 2.37 7.12
Sukarame 372 16 3 1 3.72 4.65 3.10 9.30
Sukabumi 400 17 3 1 4.00 5.00 3.34 10.01
Way Halim 407 17 3 1 4.07 5.09 3.39 10.18
KOTA BANDAR
LAMPUNG
6,388 266 53 13 64 80 53 160
Tabel 4.36 GAP Fasilitas Pendidikan di Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Kecamatan Jumlah Fasilitas Pendidikan
Jumlah Tahun 2019 GAP Fasilitas Pendidikan
Tahun
Penduduk Data Eksisting
SD SMP SMA SD SMP SMA
Teluk Betung Barat 2019 32,002 6 5 2 14 2 5
Teluk Betung Timur 44,727 6 3 2 22 6 7
Teluk Betung Selatan 42,262 20 7 3 6 2 6
Bumi Waras 60,939 17 4 1 21 9 12
Panjang 79,800 14 9 2 36 8 15
Tanjung Karang Timur 39,855 10 3 3 15 5 5
Kedamaian 56,482 12 7 2 23 5 10
Teluk Betung Utara 54,337 13 11 4 21 0 7
Tanjung Karang Pusat 54,906 13 12 7 21 -1 4
Enggal 30,164 7 10 6 12 -4 0
Tanjung Karang Barat 58,754 18 4 4 19 8 8
Kemiling 70,491 19 11 8 25 4 7
Langkapura 36,454 12 3 2 11 5 6
Kedaton 52,685 13 7 4 20 4 7
Rajabasa 51,578 16 9 8 16 2 3
Tanjung Senang 49,160 11 6 4 20 4 6
Labuhan Ratu 48,159 11 6 4 19 4 6
Sukarame 61,130 11 8 2 27 5 11
Sukabumi 61,574 13 7 0 25 6 13
Way Halim 66,041 14 2 0 27 12 14
KOTA BANDAR LAMPUNG 1,053,155 256 134 68
Sumber: Hasil Analisis, 2020
- Kelebihan
+ Kekurangan
Tabel 4.37 GAP Fasilitas Kesehatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Kecamatan Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2019 GAP Fasilitas Kesehatan
Data Eksisting
Jumlah Rumah Apoti
Tahun
Penduduk Rumah Sakit k Ruma
Puskesmas Puskesmas Apotik
Sakit Bersali h Sakit
n
Teluk Betung Barat 2019 32,002 0 0 1 2 0 -1 -1
Teluk Betung Timur 44,727 0 0 2 3 0 -2 -2
Teluk Betung Selatan 42,262 1 2 2 3 -1 -2 -2
Bumi Waras 60,939 0 0 1 2 1 0 0
Panjang 79,800 0 1 1 1 1 0 2
Tanjung Karang Timur 39,855 0 0 1 4 0 -1 -3
Kedamaian 56,482 1 0 1 5 -1 -1 -3
Teluk Betung Utara 54,337 1 0 1 4 -1 -1 -2
Tanjung Karang Pusat 54,906 0 0 2 6 0 -2 -4
Enggal 30,164 1 2 1 5 -1 -1 -4
Tanjung Karang Barat 58,754 0 0 2 3 0 -2 -1
Kemiling 70,491 1 0 3 6 0 -2 -4
Kecamatan Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2019 GAP Fasilitas Kesehatan
Data Eksisting
Jumlah Rumah Apoti
Tahun
Penduduk Rumah Sakit k Ruma
Puskesmas Puskesmas Apotik
Sakit Bersali h Sakit
n
Langkapura 36,454 0 1 1 5 0 -1 -4
Kedaton 52,685 2 0 1 6 -2 -1 -4
Rajabasa 51,578 1 0 1 6 -1 -1 -4
Tanjung Senang 49,160 0 0 1 5 0 -1 -3
Labuhan Ratu 48,159 0 1 1 4 0 -1 -2
Sukarame 61,130 1 0 3 5 0 -2 -3
Sukabumi 61,574 0 0 3 4 1 -2 -2
Way Halim 66,041 2 1 1 5 -1 0 -3
KOTA BANDAR LAMPUNG 1,053,155 11 8 30 84
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.38 GAP Fasilitas Peribadatan di Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Kecamatan Jumlah Fasilitas GAP Fasilitas Peribadatan
Peribadatan Tahun 2019
Jumlah
Tahun Data Eksisting
Penduduk
Masjid Mushola Masjid Mushola
(kecamatan) (kecamatan)
Teluk Betung Barat 2019 32,002 26 46 -26 82
Teluk Betung Timur 44,727 22 41 -22 138
Teluk Betung Selatan 42,262 16 46 -16 123
Bumi Waras 60,939 24 59 -23 185
Panjang 79,800 39 74 -38 245
Tanjung Karang Timur 39,855 17 32 -17 127
Kedamaian 56,482 32 39 -32 187
Teluk Betung Utara 54,337 26 49 -26 168
Tanjung Karang Pusat 54,906 32 46 -32 174
Enggal 30,164 18 23 -18 98
Tanjung Karang Barat 58,754 47 56 -47 179
Kemiling 70,491 90 32 -89 250
Langkapura 36,454 30 25 -30 121
Kedaton 52,685 38 33 -38 178
Rajabasa 51,578 63 25 -63 181
Tanjung Senang 49,160 47 29 -47 168
Labuhan Ratu 48,159 40 24 -40 169
Sukarame 61,130 39 26 -38 219
Sukabumi 61,574 50 72 -49 174
Way Halim 66,041 35.000 40.000 -34 224
KOTA BANDAR LAMPUNG 1,053,155 731 817
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Tabel 4.39 GAP Fasilitas Perdagangan di Kota Bandar Lampung Tahun 2019
Kecamatan Jumlah Fasilitas Perdagangan Tahun 2019 GAP Fasilitas Perdagangan
Jumlah Data Eksisting
Tahun
Penduduk Pasar Kelompok Supermarket Kelompok Supermarket
Tradisional Pertokoan Pertokoan
Teluk Betung Barat 2019 32,002 2 5 0 0 0
Teluk Betung Timur 44,727 2 2 0 5 0
Teluk Betung Selatan 42,262 2 34 1 -27 -1
Bumi Waras 60,939 4 7 0 3 1
Panjang 79,800 3 3 0 10 1
Tanjung Karang Timur 39,855 1 76 1 -69 -1
Kedamaian 56,482 1 52 2 -43 -2
Kecamatan Jumlah Fasilitas Perdagangan Tahun 2019 GAP Fasilitas Perdagangan
Jumlah Data Eksisting
Tahun
Penduduk Pasar Kelompok Supermarket Kelompok Supermarket
Tradisional Pertokoan Pertokoan
Teluk Betung Utara 54,337 4 6 0 3 0
Tanjung Karang Pusat 54,906 5 56 3 -47 -3
Enggal 30,164 1 33 2 -28 -2
Tanjung Karang Barat 58,754 3 4 2 6 -2
Kemiling 70,491 5 8 1 4 0
Langkapura 36,454 3 7 2 -1 -2
Kedaton 52,685 3 8 2 1 -2
Rajabasa 51,578 2 7 1 2 -1
Tanjung Senang 49,160 4 10 0 -2 0
Labuhan Ratu 48,159 1 0 1 8 -1
Sukarame 61,130 3 54 2 -44 -1
Sukabumi 61,574 1 13 0 -3 1
Way Halim 66,041 1 9 1 155 7
KOTA BANDAR LAMPUNG 1,053,155 51 394 21
Sumber: Hasil Analisis, 2020
4.4.6