Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN AKHIR

Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

BAB II Gambaran Umum


LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN RATATOTOK

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -0


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

BAB 2
Gambaran umum

2.1 UMUM

Kecamatan Ratatotok adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten MInahasa Tenggara,


berjarak sekitar 102 km dari Kota Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Kecamatan
Ratatotok memiliki 15 (lima belas) desa yang sebagian besar berada di ketinggian
kurang dari 100 meter dari permukaan laut dan merupakan wilayah pesisir pantai.

2.2 KONDISI FISIK

2.2.1 WILAYAH ADMINISTRATIF DAN GEOGRAFIS


Kecamatan Ratatotok berbatasan langsung dengan :

- Utara : Kecamatan Belang


- Selatan : Kabupaten Bolaang Mongondow
- Barat : Kecamatan Tombatu
- Timur : Laut Maluku

Kecamatan Ratatotok merupakan Kecamatan terluas di Kabupaten Minahasa Tenggara,


dengan luas wilayah sebesar 14% dari wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kecamatan Ratatotok
LUAS WILAYAH
DESA
(ha)
Ratatotok Timur 500
Ratatotok Dua 430
Ratatotok Satu 620
Ratatotok Selatan 2.000
Soyowan 3.100
Moreah 700
Moreah Satu 1.140
Basaan 425
Basaan Satu 520
Ratatotok Muara 450
Ratatotok Tengah 50

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -1


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Ratatotok 425
Ratatotok Utara 600
Ratatotok Tenggara 1.120
Basaan Dua 1.376
JUMLAH 13.456
Sumber : Kecamatan Ratatotok dalam angka 2019

Gambar 2.1
Peta Admnistrasi Kabupaten Minahasa Tenggara

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -2


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Gambar 2.2
Peta Adimistrasi Kecamatan Ratatotok

2.2.2 Topografi dan Fisiografi

Sebagian besar kondisi topografi dan geomorfologi wilayah Kabupaten Minahasa


Tenggara adalah bergunung-gunung dan berbukit-bukit. Kondisi tersebut
membentang dari Utara ke Selatan dengan ketinggian tempat yang bervariasi antara
wilayah yang paling tinggidan yang sejajar permukaan laut. Diantaranya terdapat
beberapa gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang.

Wilayah tertinggi di puncak gunung dan juga sebagian kecil dataran rendah terutama
di bagian Selatan, posisi ketinggian dari daerah pantai hingga mencapai 1300 meter
dpl. Terdapat gugusan pegunungan yaitu pegunungan Manimporok dan juga gunung
berapi yang masih aktif, yaitu Gunung Api Soputan dengan ketinggian mencapai
1.784 m dpl (5853 feet). Gunung Soputan ini terletak di antara perbatasan
Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Minahasa Selatan, serta Kabupaten
Minahasa.

Topografi Wilayah Kecamatan Ratatotok sebagian besar merupakan pesisir pantai,


dengan ketinggian rata-rata kurang dari 100 meter dari permukaan laut. Hanya 3
Desa yang berada di daerah ketinggian di atas 100 meter dari permukaan laut.

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -3


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Tabel 2.2
Ketinggian Diatas Permukaan Laut Menurut Desa
KETINGGIAN DIATAS PER
DESA
UKAAN LAUT (m)
Ratatotok Timur 30
Ratatotok Dua 7
Ratatotok Satu 11
Ratatotok Selatan 6
Soyowan 173
Moreah 247
Moreah Satu 247
Basaan 7
Basaan Satu 22
Ratatotok Muara 19
Ratatotok Tengah 5
Ratatotok 2
Ratatotok Utara 41
Ratatotok Tenggara 2
Basaan Dua 22
Sumber : Kecamatan Ratatotok dalam angka 2019

2.2.3 Geologi

a. Formasi Batuan

Dari peta geologi dan Potensi Bahan Galian Sulawesi Utara (Dep.Pertambangan dan
Energi, Tahun 1995) a berdasarkan formasi batuan wilayah Minahasa Tenggara
terdiri dari:

1) Formasi Aluvium dan endapan panta (Qa)


2) Formasi Batuan Gunung Api Muda (Tmc,Qv)
3) Formasi Batuan Gunung Api Bilingala (Tmbv)
4) Formasi Batuan Gunung Api Pinogu (TQpv)
5) Batuan Gunung Api (Tmv)
6) Formasi Batugamping Ratatotok (Tml)

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -4


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

7) Formasi Endapan danau sungai (Qs)


8) Formasi Tufa Tondano (Qtv)

b. Jenis Batuan

Berdasarkan faktor lithologi wilayah Minahasa Tenggara terdiri dari jenis batuan
Alluvium, Basalt, Tefra, Andesit

c. Jenis Tanah

Jenis tanah yang ada di Minahasa Tenggara secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi 13 jenis yaitu :

1) Dystropets; Dystrandepts; Tropaquepts


2) Dystropets; Humitropepts; Tropohumults
3) Dystropets; Humitropepts; Tropudalfs
4) Dystropets; Tropudults; Troporhents
5) Euntrandepts; Eutropepts
6) Eutropepts
7) Eutropepts; Dystrandepts
8) Eutropepts; Euntrandepts
9) Humitropepts; Dystrandepts; Hydrandepts
10) Rendills; Eutropepts
11) Sulfaquents; Hydraquents
12) Tropopsamments; Tropaquents
13) Tropodults; Dystropepts; Eutropets

2.2.4 Hidrologi, Klimatologi dan Hidrologi

Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki wilayah perairan laut yang bervariasi


dari landai sampai drop-off. Wilayah perairan laut kabupaten ini memiliki kedalaman
2-3 meter dipesisir pantai sampai 1.000 meter di bagian lainnya. Wilayah
bergunung- gunung terletak di bagian tengah dengan ketinggian mencapai 1.500-
2.000 meter di atas permukaan laut. Variasi temperatur udara tahunan berkisar
antara rata – rata 250 C – 270 C yang beriklim tropis basah (humid tropical climate).

Berdasarkan hasil studi data sekunder, jumlah hujan pada musim hujan sangat besar,
dengan tipe hujan yang termasuk dalam kategori sangat basah, di mana curah hujan
rata – rata 3,187 mm/tahun dengan kecepatan angin rata – rata bulanan 2,26 knot,
serta radiasi matahari bulanan rata – rata 20 MJ/m/hari. Meskipun ada musim

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -5


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

kemarau sub soil, wilayah ini tidak mengalami kekeringan karena memiliki bulan
basah musim hujan hingga mencapai 9 bulan berturut-turut, terutama terjadi pada
bulan Oktober s/d Juni. Sementara bulan kering musim kemarau berkisar 3 bulan
berturut-turut yang terjadi pada bulan Juli s/d September.

Data iklim Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara diambil dari
Stasiun Klimatologi Bandara Samratulangi Manado Propinsi Sulawesi Utara tahun
1998 – 2002. Data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Tenggara
tidak mempunyai bulan kering (curah hujan rata-rata bulanan < 100 mm) dari stasiun
pengamatan tersebut. Oleh karena itu iklim Kabupaten Minahasa Tenggara menurut
Koppen diklasifikasikan Af dimana total curah hujan tahunan > 2,500 mm/tahun dan
curah hujan bulan terkering > 60 mm, dan menurut Schmidt Pergusson Kabupaten
Minahasa Tenggara termasuk tipe A dengan nilai Q (quotien) 0 %, sedangkan
menurut zona agroklimat Oldeman Kabupaten Minahasa Tenggara termasuk
dalam zona A1 yaitu dengan jumlah bulan basah berturut-turut lebih dari sembilan
bulan dan jumlah bulan kering kurang dari dua bulan dalam setahun.

Tabel 2.3
Curah Hujan dan Hari Rata – rata Bulanan Kabupaten Minahasa Tenggara
No Bulan Curah Hujan Jumlah Hari Hujan
1 Januari 604.66 25.8
2 Februari 305.02 17.4
3 Maret 407.24 20.2
4 April 328.46 21.4
5 Mei 254.50 19.4
6 Juni 326.26 21.6
7 Juli 141.64 14.2
8 Agustus 107.32 10.2
9 September 194.36 14
10 Oktober 355.14 18.6
11 November 488.04 24
12 Desember 326.96 22.4
Jumlah 3,839.60 229.6
Rata - rata 319.97 19.13
Bulan Basah 9.00  
Bulan Kering 0.00  
Sumber: stasiun klimatologi Samratulangi, Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 1998-2002

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -6


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

2.2.5 Hidrogeologi dan Hidrologi

Mata Air
Sumber daya air dapat meliputi : Jaringan sumber daya air lintas negara, lintas
provinsi, dan lintas kabupaten/kota yang berada pada wilayah kabupaten. Wilayah
sungai kabupaten, termasuk waduk, situ, dan embung pada wilayah kabupaten.
Jaringan irigasi yang berfungsi mendukung produktivitas usaha tani terdiri atas
bangunan, bangunan pelengkapnya, dan saluran yang merupakan satu kesatuan
yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian,  penggunaan, dan
pembuangan air irigasi. Jaringan irigasi terdiri atas jaringan irigasi primer, sekunder,
dan tersier, serta jaringan irigasi air tanah. Jaringan air baku untuk air bersih.
Jaringan air bersih ke kelompok pengguna, dan sistem pengendalian banjir di wilayah
kabupaten.

Hidrologi

Wilayah Sungai (WS) Strategis Nasional Tondano – Likupang, yang diantaranya


meliputi wilayah DAS Ratahan Pantai, terdiri atas: Sungai Kayuwatu, Sungai
Kinamang, Sungai Molompar, dan Sub DAS Ratatotok, yang merupakan
kewenangan pemerintah.

2.2.6. Geologi
Sebagian besar semenanjung Sulawesi Utara terbentuk oleh aktivitas gunung berapi.
Hal ini disebabkan lokasinya yang berdekatan dengan patahan tektonik (palung laut).
Dari aktivitas tektonik, benua bergerak ke dan dari satu sama lain, sehingga telah
dipengaruhi dan mempengaruhi wilayah.

Daerah perbukitan banyak terbentuk oleh batuan vulkanik tersier dan umumnya
terdiri dari breccia, lava dan tuff. Hasil dari kegiatan vulkanik muda ditemukan dalam
bentuk material lepas seperti lapilli dan abu atau bahan gabungan akibat aliran lava.

Kawasan pantai banyak dibangun oleh gabungan material yang berasal dari batuan
tua atau wilayah didekatnya. Daerah Semenanjung Manado atau Sulawesi utara
terdiri dari elemen morphotectonic yang menunjukkan bahwa tanjung Manado
adalah daerah yang aktif secara tektonik. Ini terlihat dari berbagai banyaknya
longsoran batuan khususnya pada patahan yang curam. Proses perubahan alam
masih berlangsung sampai sekarang,hal Ini ditandai oleh perubahan secara vertikal
maupun horizontal dari batuan sedimen yang relatif berusia muda.

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -7


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Dari Peta Geologi dan Potensi Bahan Galian Sulawesi Utara (Departement
Pertambangan dan Energi, Tahun 1995) berdasarkan formasi batuan wilayah
Minahasa Tenggara terdiri dari :

 Formasi Aluvium dan endapan pantai (Qa)


 Formasi Batuan Gunung Api Muda (Tmv, Qv)
 Formasi Batuan Gunung api Bilungala (Tmbv)
 Formasi Batuan Gunung Api Pinogu (TQpv)
 Batuan Gunung api (Tmv)
 Formasi Batu gamping Ratatotok (Tml)
 Formasi Endapan danau dan sungai (Qs)
 Formasi Tufa Tondano (QTv)

2.3 PENDUDUK, SOSIAL, DAN EKONOMI

2.3.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Pada akhir tahun 2018, tercatat jumlah penduduk Kecamatan Ratatotok sebanyak
14.143 jiwa. Jumlah ini mencakup penduduk bertempat tinggal tetap maupun
penduduk bertempat tingggal tidak tetap. Desa Ratatotok Satu merupakan Desa
dengan penduduk terbanyak dengan jumlah penduduk mencapai 1.400 jiwa. Rasio
jenis kelamin penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara menunjukkan angka diatas
100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk laki – laki di Kecamatan Ratatotok lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk di kecamatan Ratatotok Berdasarkan jenis kelamin tahun 2019
PENDUDUK
KELURAHAN
L P L+P
Ratatotok Timur 501 463 964
Ratatotok Dua 439 403 842
Ratatotok Satu 739 661 1.400
Ratatotok Selatan 586 541 1.127
Soyowan 539 496 1.035
Moreah 413 353 766
Moreah Satu 412 371 783
Basaan 575 571 1.146
Basaan Satu 640 598 1.238
Ratatotok Muara 327 327 654
Ratatotok Tengah 345 357 702
Ratatotok 449 420 869

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -8


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Ratatotok Utara 500 458 958


Ratatotok Tenggara 402 351 753
Basaan Dua 461 445 906
JUMLAH 7.328 6.815 14.143
Sumber : Ratatotok dalam angka 2019

2.3.2. Sarana & Pra-sarana

Banyaknya Sarana & Prasarana di kecamatan Ratatotok tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel 2.5
Sarana Tempat Ibadah di Kecamatan Ratatotok tahun 2019
MESJID/
KELURAHAN GEREJA PURA WIHARA
MUSHOLAH
Ratatotok Timur 3 3 0 0
Ratatotok Dua 1 1 0 0
Ratatotok Satu 0 1 0 0
Ratatotok Selatan 0 4 0 0
Soyowan 1 7 0 0
Moreah 0 1 0 0
Moreah Satu 0 3 0 0
Basaan 1 1 0 0
Basaan Satu 1 2 0 0
Ratatotok Muara 1 0 0 0
Ratatotok Tengah 1 0 0 0
Ratatotok 2 1 0 0
Ratatotok Utara 0 4 0 0
Ratatotok Tenggara 1 3 0 0
Basaan Dua 0 2 0 0
JUMLAH 12 33 0 0
Sumber : Ratatotok dalam angka 2019

Tabel 2.6
Banyaknya Sarana Pendidikan di kecamatan Ratatotok tahun 2019
SEKOLAH
KELURAHAN PAUD /
SD SMP SMA/SMK
TK
Ratatotok Timur 0 1 1 0
Ratatotok Dua 0 1 1 2
Ratatotok Satu 2 1 0 0
Ratatotok Selatan 0 0 0 0

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -9


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Soyowan 2 1 0 0
Moreah 2 0 0 0
Moreah Satu 4 1 0 0
Basaan 1 1 0 0
Basaan Satu 2 1 1 0
Ratatotok Muara 1 0 0 0
Ratatotok Tengah 0 0 0 0
Ratatotok 2 1 0 0
Ratatotok Utara 2 0 0 0
Ratatotok Tenggara 2 1 1 2
Basaan Dua 0 0 0 0
JUMLAH 20 9 4 4
Sumber : Ratatotok dalam angka 2019

Tabel 2.7
Banyaknya Sarana Kesehatan di kecamatan Ratatotok Tahun 2019
RS PUSKESMAS PRAKTEK
KELURAHAN PUSKESMAS POSYANDU
SWASTA PEMBANTU DOKTER
Ratatotok Timur 0 0 0 1 0
Ratatotok Dua 0 0 1 1 0
Ratatotok Satu 0 0 0 1 0
Ratatotok Selatan 0 0 0 1 0
Soyowan 0 1 1 1 0
Moreah 0 0 1 1 0
Moreah Satu 0 0 1 1 0
Basaan 0 1 0 1 0
Basaan Satu 0 0 0 1 0
Ratatotok Muara 0 0 0 1 0
Ratatotok Tengah 0 0 1 1 0
Ratatotok 1 0 0 1 0
Ratatotok Utara 0 1 1 1 1
Ratatotok Tenggara 0 0 0 1 0
Basaan Dua 0 0 0 1 0
JUMLAH 1 3 6 15 1

POLIKLINIK
RS
KELURAHAN /BALAI POSKESDES POLINDES APOTEK
BERSALIN
PENGOBATAN
Ratatotok Timur 1 0 1 1 0
Ratatotok Dua 0 0 0 0 0
Ratatotok Satu 0 0 1 0 0
Ratatotok Selatan 0 0 0 0 1
Soyowan 0 0 0 0 0
Moreah 0 0 1 1
Moreah Satu 0 0 0 0 0
Basaan 1 1 1 0 0
Basaan Satu 0 0 1 0 0
Ratatotok Muara 0 1 1 0 0
Ratatotok Tengah 0 0 0 0 1
Ratatotok 0 0 0 0 1

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -10


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Ratatotok Utara 0 0 1 0 0
Ratatotok Tenggara 0 0 0 0 0
Basaan Dua 0 0 0 0 0
JUMLAH 2 2 7 2 3
Sumber : Ratatotok dalam angka 2019

Tabel 2.8
Banyaknya Sarana Perekonomian di kecamatan Ratatotok Tahun 2019
PASAR
PASAR TOKO RUMAH
(BANGUNAN
KELURAHAN (BANGUNAN /WARUNG / MAKAN /
SEMI
PERMANEN) KIOS RESTORAN
PERMANEN)
Ratatotok Timur 0 0 12 13
Ratatotok Dua 0 0 11 5
Ratatotok Satu 0 0 31 4
Ratatotok Selatan 0 0 24 7
Soyowan 0 0 18 6
Moreah 0 0 11 5
Moreah Satu 0 0 11 0
Basaan 0 0 1 2
Basaan Satu 0 0 10 0
Ratatotok Muara 0 0 12 8
Ratatotok Tengah 0 0 15 5
Ratatotok 0 0 7 8
Ratatotok Utara 0 0 11 3
Ratatotok Tenggara 1 1 15 18
Basaan Dua 0 0 20 9
JUMLAH 1 1 177 93
Sumber : Ratatotok dalam angka 2019

2.4 RUANG DAN LAHAN

2.4.1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara meliputi :
a. Pusat – pusat kegiatan ;
Pusat – pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri atas :
1) PKWp ; yaitu Ratahan
2) PKL ; yaitu Belang dan Tombatu
3) PPK terdiri atas ;

 Ratatotok di Kecamatan Ratatotok;


 Pusomaen di Kecamatan Pusomaen;
 Touluaan di Kecamatan Touluaan; dan
 Ratahan Timur di Kecamatan Ratahan Timur.

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -11


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

4) PPL terdiri atas ;

 Tombatu Utara di Kecamatan Tombatu Utara;


 Tombatu Timur di Kecamatan Tombatu Timur;
 Silian Raya di Kecamatan Silian Raya;
 Pasan di Kecamatan Pasan; dan
 Touluaan Selatan di Kecamatan Touluaan Selatan.

Gambar 2.3
Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Minahasa Tenggara

b. Sistem jaringan prasarana utama ;


Sistem jaringan prasarana utama yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara,
terdiri atas ;
1) Sistem Jaringan Transportasi Darat;
Sistem jaringan transportasi darat, terdiri atas :
a) Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, meliputi :
1) Sistem Jaringan Transportasi Darat;

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -12


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Sistem jaringan transportasi darat, terdiri atas;


a) Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, meliputi:
(1) Jaringan Jalan
(a) Jaringan jalan eksisting yang meliputi :
* Jaringan jalan kolektor primer K1 yang ada di Kabupaten Minahasa
Tenggara, terdiri dari jalan lintas timur Sulawesi meliputii ruas jalan
Buyat – Rumbia yang melewati Kecamatan Ratatotok, Belang, dan
Pusomaen;
* Jaringan dan kolektor primer K2 yang ada di Kabupaten Minahasa
Tenggara, terdiri atas; ruas jalan Amurang – Ratahan yang melewati
wilayah Kecamatan Touluaan, Tombatu, Tombatu Utara, Tombatu
Timur, Pasan, dan Ratahan;
* Ruas jalan Langowan – Ratahan – Belang.
* Jaringan jalan kolektor primer K3 yang ada di Kabupaten Minahasa
Tenggara, terdiri atas ruas jalan Silian – Tombatu; dan
* Jaringan jalan local yang menghubungkan dari Desa Winorangian ke
Desa Winorangian d ke Desa Winorangian Satu dan Desa Kuyanga.
* Jaringan jalan local yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten
Minahasa Tenggara.
(b) Jaringan jalan rencana, yang meliputi :
* rencana peningkatan fungsi dan dimensi jaringan jalan Kolektor
Primer K1 Rumbia – Buyat yang merupakan bagian dari rencana
pengembangan jalan Trans Sulawesi Lintas Selatan menjadi jalan
arteri primer;
* rencana peningkatan fungsi dan dimensi fisik jaringan jalan eksisting
K2 yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara khususnya
jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Langowan (di
Kabupaten Minahasa) dan Kecamatan Ratahan menjadi jalan arteri
sekunder;
* rencana pembangunan dan pengembangan jalan Kolektor Sekunder,
yang terdiri atas;

 Jalan yang menghubungkan antara Desa Wongkai (Kecamatan


Ratahan Timur) dan Desa Atep (Kecamatan Langowan di
Kabupaten Minahasa);
 Jalan yang menghubungkan antara Desa Wiau (Kecamatan

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -13


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Pusomaen) dan Desa Atep (Kecamatan Langowan di Kabupaten


Minahasa);
 Jalan yang menghubungkan antara Desa Silian (Kecamatan Silian
Raya) dan Kecamatan Amurang di Kabupaten Minahasa Selatan.

* rencana pembangunan jaringan jalan yang menghubungkan antara


wilayah Kecamatan Belang dan Kecamatan Pasan;
* rencana pembangunan jalan lingkar di wilayah Kecamatan
Ratahan dan kawasan – kawasan perkotaan padat lainnya seperti
di Belang dan Ratatotok; dan
* rencana jalan – jalan baru yang membuka akses ke kawasan –
kawasan industri pertanian dan perkebunan, serta ke kawasan –
kawasan wisata.
(c) rencana fungsi dan kelas jalan wilayah di Kabupaten Minahasa
Tenggara, meliputi:
* jalan arteri primer yaitu Jalan Lintas Timur Sulawesi (Rencana
Jalan Trans Sulawesi) meliputi ruas jalan Buyat – Rumbia yang
melewati wilayah Kecamatan Ratatotok, Belang, dan Pusomaen;
* jalan arteri sekunder yaitu jalan yang menghubungkan antara
wilayah Kecamatan Langowan (Kabupaten Minahasa) dan
Kecamatan Ratahan, yang melalui wilayah Kecamatan Ratahan
Timur dan Ratahan;
* Jalan kolektor primer yaitu Jalan Amurang – Ratahan yang melewati
wilayah Kecamatan Touluaan, Tombatu, Tombatu Utara, Tombatu
Timur, Pasan, dan Ratahan;
* jalan kolektor sekunder, terdiri atas :

 Jalan yang menghubungkan antara Desa Wongkai (Kecamatan


Ratahan Timur) dan Desa Atep (Kecamatan Langowan
Kabupaten Minahasa);
 Jalan yang menghubungkan antara Desa Wiau (Kecamatan
Pusomaen) dan Desa Atep (Kecamatan Langowan di Kabupaten
Minahasa); dan
 Jalan yang menghubungkan antara Desa Silian (Kecamatan Silian
Raya) dan Kecamatan Amurang di Kabupaten Minahasa Selatan.

* Jalan lokal, terdiri atas:

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -14


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

 Jalan SIlian – Tombatu;


 Rencana Jalan Belang – Tombatu;
 Rencana Jalan Belang – Pasan;
 Rencana Ratatotok – Touluaan – Tombatu;
 Rencana Jalan Pusomaen – Ratahan Timur;
 Jalan – jalan lingkar di masing – masing wilayah Kecamatan; dan
 Jalan – jalan lingkungan dalam Kabupaten lainnya.

(2) Jaringan prasarana lalu lintas;


Jaringan prasarana lalu lintas, terdiri atas :
(a) rencana pembangunan dan pengembangan terminal penumpang
Tipe A yang berlokasi di Kecamatan Belang;
(b) rencana pembangunan dan pengembangan terminal penumpang
Tipe B di Ratahan dan Tombatu; dan
(c) rencana pembangunan dan pengembangan terminal penumpang
Tipe C di Ratatotok, Pusomaen, Ratahan Timur, Pasan, Silian Raya,
Tombatu Utara, Tombatu Timur, Touluaan, dan Touluaan Selatan.
(3) Jaringan pelayanan lalu lintas;
(a) Jaringan pelayanan lalu lintas, terdiri atas :

 Trayek yang menghubungkan antara terminal Tipe A dengan


Terminal Tipe A lainnya di wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan di
wilayah Regional Pulau Sulawesi;
 Trayek yang dikembangkan pada terminal Tipe B dengan
mengacu pada hasil kajian khusus;
 Trayek yang menghubungkan antar terminal Tipe C di wilayah
Kabupaten Minahasa Tenggara; dan

 Trayek / sistem angkutan pesisir yang menghubungkan seluruh


kawasan pesisir di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara
seperti Desa Bentenan - Desa Tumbak – Belang – Desa Mangkit
– Desa Basaan – Kota Ratatotok – Desa Lakban.

2) Sistem Jaringan Transportasi Laut


Sistem jaringan Transportasi Laut, meliputi :

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -15


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

a) Tatanan Kepelabuhanan; dan


Tatanan kepelabuhanan di Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri atas :

(1) Pelabuhan pengumpan lokal yaitu Pelabuhan Belang di Kecamatan


Belang;
(2) Pelabuhan khusus yaitu pelabuhan wisata di Kecamatan Ratatotok.

b) Alur Pelayaran.
Alur pelayaran, terdiri atas :

(1) Jalur pelayaran laut yaitu jaringan pelayanan transportasi pesisir;


Bitung – Kema – Belang – Nuangan – Pinolosian – Molibagu (Bitung,
Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Timur,
Bolaang Mongondow Selatan).

(2) Alur pelayaran khusus, meliputi:

 Pengembangan alur pelayaran lintas Teluk Tomini ke wilayah


Sulawesi Tengah atau Gorontalo;
 Pengembangan alur pelayaran untuk jaringan wisata bahari yang
terdiri atas : Bentenan Beach Resort – Pantai Haris – Pelabuhan
Belang – Pulau Tulang – Pulau Hogow – Pulau2 lainnya di wilayah
Kabupaten Minahasa Tenggara.

3) Sistem Jaringan Perkeretaapian;


Sistem jaringan kereta api, terdiri atas:
a) Jaringan jalur kereta api umum, terdiri atas :
(1) Jalur Manado – Bitung – Kema – Belang – Molibagu – Gorontalo
dengan prioritas tinggi;
(2) Jalur Manado – Tomohon – Tondano – Kawangkoan – Langowan –
Ratahan dengan prioritas sedang; dan
(3) Jalur perkotaan RATOMBELA yang meliputi Ratahan – Tomatu -
Belang
b) Stasiun kereta api, terdapat di Belang dan Ratahan.
4) Sistem Jaringan Transportasi Udara.
Sistem jaringan transportasi udara, terdiri atas:

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -16


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

a) Tatanan kebandar udaraan; dan


Tatanan kebandar udaraan di Kabupaten Minahasa Tenggara, berupa
rencana pengembangan bandara udara baru di desa Minanga Kecamatan
Pusomaen – di desa Tababo di Kecamatan Belang.
b) Ruang udara untuk penerbangan
Ruang udara untuk penerbangan diatur lebih lanjut dengan peraturan
perundang – undangan.
c) Kawasan peluncuran satelit akan dikembangkan di wilayah Kecamatan
Belang dan akan ditindaklanjuti dengan studi kelayakannya.
c. Sistem jaringan prasarana lainnya ;
Sistem jaringan prasarana utama yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara,
terdiri atas ;
1) Sistem Jaringan Energi, meliputi :
a) Pembangkit Tenaga Listrik meliputi :

 Rencana pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga


Mikro Hidro (PLTMH) pada beberapa sungai besar yang ada di wilayah
Kabupaten Minahasa Tenggara;
 Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) baru di
beberapa lokasi wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara berdasarkan
hasil kajian; dan
 Rencana pembangunan dan pengembangan sumber – sumber energi
yang ramah lingkungan lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Angin,
dll.

b) Jaringan prasarana energi meliputi jaringan transmisi tenaga listrik, terdiri


atas :

 Rencana gardu induk, terdapat di Ratahan, Belang, dan Tombatu;


 Jaringan prasarana energi yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa
Tenggara terdiri atas Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) di seluruh wilayah Kabupaten
Minahasa Tenggara, yang menghubungkan antara sumber – sumber
energi listrik dengan gardu induk, serta antara gardu induk dengan pusat
– pusat aktivitas masyarakat; dan
 Jaringan energi yang menghubungkan antara sumber – sumber energy
dengan gardu – gardu induk yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -17


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

Tenggara.

2) Sistem Jaringan Telekomunikasi, terdiri atas :


a) Sistem Jaringan Kabel;
Sistem jaringan kabel terdiri atas jaringan kabel yang menghubungkan
seluruh wilayah di Kabupaten Minahasa Tenggara.
b) Sistem Jaringan Nirkabel;
Sistem jaringan kabel terdiri atas jaringan mikro digital di kawasan
perkotaan Ratahan dan sekitarnya.
c) Sistem Jaringan Satelit;
Sistem jaringan satelit yang berupa sarana menara BTS, akan diatur lebih
lanjut dalam peraturan daerah.

3) Sistem Jaringan Sumber Daya Air, terdiri atas :


a) Wilayah Sungai, terdiri atas:
(1) Wilayah Sungai (WS) Strategis Nasional Tondano – Likupang, yang
diantaranya meliputi wilayah DAS Ratahan Pantai, terdiri atas:
Sungai Kayuwatu, Sungai Kinamang, Sungai Molompar, dan Sub DAS
Ratatotok, yang merupakan kewenangan pemerintah; dan
(2) Wilayah Sungai (WS) Kabupaten, terdiri atas: DAS Sosoan, DAS
Ranoako, DAS Kayuuling, DAS Kalait, DAS Ranoyapo, DAS Suhuyon,
DAS Sasano, DAS Lamangi, DAS Lowatag, DAS Surat Kedong, DAS
Limbole, DAS Sue, DAS Pangasu, DAS Mamaya, DAS Kalewaha, DAS
Limbale, DAS Tutua, DAS Tiwalako, DAS Malebu, DAS Yarorongan, DAS
Katawae, DAS Pinamangkulan, DAS Lahaus, DAS Konga, DAS Waasu,
DAS Pantuah, DAS Palaus, DAS Kawira, DAS Puta, DAS Makalu, DAS
Konde, DAS Nipung, DAS Kosal, DAS Tawang, DAS Abuang, DAS Hais,
DAS Nunuk, DAS Kawiwi, DAS Poniki, DAS Minanga, DAS Paderen, DAS
Tuolunik, DAS Palaus, DAS Wawesan, DAS Kaanon, DAS Binuang, DAS
Koker, DAS Tonsawang, DAS Totok, DAS Matuahtuah, DAS
Koserangan, DAS Tembaga, DAS Limpoda, DAS Ropada, DAS
Lahendung, DAS Wongangaan, DAS Mongawo, DAS Wawesen II, DAS
Mopsalkaw, DAS Mopsaleleng, DAS Basaan, dan DAS Morea.
b) Jaringan Irigasi, terdiri atas:

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -18


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

(1) Bendungan yang berupa Bendungan Ranombolay di Minahasa


Tenggara untuk pelayanan kurang lebih 1.157 ha;
(2) Daerah Irigasi (DI) yang terdiri atas :

 DI Buyat yang diantaranya meliputi wilayah Kecamatan Ratatotok


di Kabupaten Minahasa Tenggara;
 DI Belang di Kecamatan Belang;
 DI Touluaan di Kecamatan Touluaan;
 DI Ratahan di Kecamatan Ratahan;
 DI Pusomaen di Kecamatan Pusomaen;
 dan DI Tombatu di Kecamatan Tombatu;
(3) Saluran irigasi primer yang meliputi saluran irigasi Ranombolay di
Minahasa Tenggara, sepanjang kurang lebih 1,45 km, serta saluran
irigasi sekunder yang meliputi saluran irigasi Ranombolay di Minahasa
Tenggara sepanjang kurang lebih 19,08 km.
c) Prasarana Air Baku untuk Air Minum, terdiri atas:
(1) rencana pengembangan Sumber Mata Air (SPMA) di Kalatin –
Ratahan, dengan debit kurang lebih 60 l/dtk dan di Kecamatan
Tombatu Timur, Kecamatan Tombatu Utara, Kecamatan Belang serta
Kecamatan Ratatotok.
(2) rencana pengembangan Sumber Air Sungai dan Danau (SASD) di
Sungai Makalu dengan debit kurang lebih 250 l/dtk, dan Sungai Belang
dengan debit kurang lebih 200 l/dtk.
(3) rencana pengembangan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) di
Sungai Makalu dengan debit kurang lebih 250 l/dtk; dan Sungai
Belang dengan debit kurang lebih 200 l/dtk.
d) Sistem Pengendalian Banjir, terdiri atas:
(1) perlindungan daerah tangkapan air;
(2) normalisasi sungai;
(3) perbaikan drainase;
(4) pembangunan tanggul pada sungai yang rawan banjir;
(5) pengamanan pantai; dan
(6) pembangunan, rehabilitasi serta operasi dan pemeliharaan bangunan
– bangunan pengendali banjir dan pengamanan pantai.
4) Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan, terdiri atas :
a) Sistem Jaringan Persampahan, terdiri atas:

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -19


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

(1) Pengelolaan sistem persampahan di wilayah Kabupaten Minahasa


Tenggara yang tetap mengedepankan pada prinsip 3R (Reduce, Reuse,
dan Recycling);
(2) Rencana pembangunan TPS di empat lokasi yang tersebar di
Kecamatan Belang, Ratatotok, Tombatu, dan Touluaan; dan
(3) Rencana pembangunan TPA di Kecamatan Ratahan yang
dikembangkan dengan sistem sanitary landfill.
b) Sistem Jaringan Air Minum, terdiri atas:
(1) Jaringan Air Minum Desa Wioi Kecamatan Ratahan Timur;
(2) Rehabilitasi jaringan air minum Desa Pangu Kecamatan Ratahan
Timur;
(3) Jaringan air minum Desa Kalait Kecamatan Touluaan Selatan;
(4) Jaringan air minum Desa Tombatu II Kecamatan Tombatu Utara;
(5) Jaringan air minum Desa Bentenan Kecamatan Posumaen;
(6) Jaringan air minum Desa Tambelang Kecamatan Touluaan Selatan;
(7) Jaringan air minum Desa Pemukiman Transmigrasi Tombatu
Kecamatan Tombatu;
(8)  Jaringan air minum Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur;
(9) Jaringan air minum Desa Tonsawang Kecamatan Tombatu;
(10) Jaringan air minum Desa Mundung Kecamatan Tombatu Timur;
(11) Jaringan air minum Desa Molompar Kecamatan Tombatu Timur;
(12) Jaringan air minum Desa Tolombukan Kecamatan Pasan;
(13) Jaringan air minum Desa Rasi Kecamatan Ratahan;
(14) Jaringan air minum Desa Minanga Kecamatan Posumaen;
(15) Jaringan air minum Desa Wiau Kecamatan Ratahan Timur;
(16) Jaringan air minum Desa Tababo Kecamatan Belang;
(17) Jaringan air minum Desa Soyowan Kecamatan Ratatotok;
(18) Jaringan air minum Desa Morea Kecamatan Ratatotok;
(19) Jaringan air minum di Silian dan Silian Raya;
(20) Jaringan air minum IKK Ratatotok;
(21) Jaringan air minum IKK Belang;
(22) Jaringan air minum Desa Belang Kecamatan Belang;
(23) Jaringan air minum Molompar-Belang; dan
(24) Jaringan air minum IKK Posumaen; dan

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -20


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

(25) Jaringan air minum di Kecamatan Silian Raya (Sungai Mamaya, masuk
Winorangian)
(26) Jaringan air minum di Desa Tombatu I Kecamatan Tombatu
(27) Jaringan air minum di Desa Ranoketang Atas, Desa Toundanouw
Kecamatan Touluaan
(28) Dan sistem jaringan air minum yang ada di Pesisir Pantai
c) Sistem Jaringan Drainase, terdiri atas:
(1) rencana pembangunan jaringan drainase pada sepanjang sisi kiri dan
kanan jaringan jalan, terutama pada kawasan perkotaan;
(2) rencana pengembangan jaringan sungai sebagai bagian dari
pengembangan sistem drainase yang difungsikan sebagai jaringan
drainase primer;
(3) rencana pengembangan kawasan cekungan sebagai kawasan resapan
air; dan
(4) rencana pembangunan dan pengembangan sumur – sumur resapan
dan lubang – lubang biopori serta teknis lainnya untuk mempercepat
proses resapan air.
d) Jalur Evakuasi bencana, terdiri atas:
(1) rencana pembangunan jalur evakuasi dan ruang evakuasi pada
kawasan pesisir pantai yang berlokasi di wilayah Kecamatan
Ratatotok, Belang, dan Pusomaen;
(2) perlindungan dan pengendalian pembangunan pada kawasan yang
rawan terhadap bahaya bencana Gunung Soputan, baik perlindungan
terhadap lontaran material letusan gunung maupun terhadap bahaya
aliran lahar gunung berapi; dan
(3) perlindungan dan pengendalian pembangunan pada kawasan yang
rawan banjir dan tanah longsor.
(4) Pemasangan Instalasi peringatan dini bencana

e) Sistem prasarana air limbah, terdiri atas:


(1) rencana pembangunan dan pengembangan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kabupaten
akan dikembangkan secara terpadu yang berlokasi di wilayah
Kecamatan Ratahan, Kecamatan belang, dan Kecamatan lainnya
sesuai dengan kebutuhan.

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -21


LAPORAN AKHIR
Penyusunan DED SPAM Kecamatan Ratatotok

(2) Sistem pengolahan limbah pada IPAL dan IPLT dilakukan dengan
sistem off site.

CV. SARI BUANA SULUT BAB II -22

Anda mungkin juga menyukai