Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

BAB 2
GAMBARAN UMUM DAERAH
PERENCANAAN

2.1 UMUM

Kecamatan Tombatu Timur adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten


Minahasa Tenggara, berjarak sekitar 76 km dari Kota Manado, ibukota Provinsi
Sulawesi Utara. Kecamatan Tombatu Timur memiliki topografi wilayah hamparan
dengan ketinggian di atas 330 m dari permukaan laut.

2.2 KONDISI FISIK

2.2.1 WILAYAH ADMINISTRATIF DAN GEOGRAFIS


Kecamatan Tombatu Timur berbatasan langsung dengan :

- Utara : Kecamatan Tombatu Utara


- Selatan : Kecamatan Pasan
- Barat : Kecamatan Tombatu
- Timur : Kecamatan Pasan

Kecamatan Tomatu Timur meliki luas wilayah 26,67 Km2, dengan Desa terluas
Desa Molompar Dua (5 Km2) dan Desa dengan luas wilayah terkecil adalah
Desa Molompar Dua Selatan (0,37 Km2)

Tabel 2.1
Luas Wilayah Kecamatan Tombatu Timur
LUAS WILAYAH
DESA
(Km2)
Molompar Satu 4,02

2-1
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

Molompar 4,58
Molompar Atas 1,25
Molompar Dua 5
Molompar Dua Utara 3,5
Molompar Dua Selatan 0,37
Esandom 1,21
Esandom Satu 1,36
Esandom Dua 1,68
Mundung 3
Mundung Satu 0,7
JUMLAH 26,67
Sumber : Kecamatan Tombatu Timur dalam angka 2019

Gambar 2.1
Peta Admnistrasi Kabupaten Minahasa Tenggara

2-2
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

Gambar 2.2
Peta Adimistrasi Kecamatan Tombatu Timur

2.2.2 Topografi dan Fisiografi

Sebagian besar kondisi topografi dan geomorfologi wilayah Kabupaten


Minahasa Tenggara adalah bergunung-gunung dan berbukit-bukit. Kondisi
tersebut membentang dari Utara ke Selatan dengan ketinggian tempat yang
bervariasi antara wilayah yang paling tinggidan yang sejajar permukaan laut.
Diantaranya terdapat beberapa gunung berapi yang masih aktif hingga
sekarang.

Wilayah tertinggi di puncak gunung dan juga sebagian kecil dataran rendah
terutama di bagian Selatan, posisi ketinggian dari daerah pantai hingga
mencapai 1300 meter dpl. Terdapat gugusan pegunungan yaitu pegunungan

2-3
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

Manimporok dan juga gunung berapi yang masih aktif, yaitu Gunung Api
Soputan dengan ketinggian mencapai 1.784 m dpl (5853 feet). Gunung
Soputan ini terletak di antara perbatasan Kabupaten Minahasa Tenggara dan
Kabupaten Minahasa Selatan, serta Kabupaten Minahasa.

Topografi Wilayah Kecamatan Tombatu Timur sebagian besar merupakan


pesisir pantai, dengan ketinggian rata-rata kurang dari 100 meter dari
permukaan laut. Hanya 3 Desa yang berada di daerah ketinggian di atas 100
meter dari permukaan laut.

Tabel 2.2
Ketinggian Diatas Permukaan Laut Menurut Desa
KETINGGIAN DIATAS
DESA
PER UKAAN LAUT (m)
Molompar Satu 383
Molompar 369
Molompar Atas 367
Molompar Dua 372
Molompar Dua Utara 367
Molompar Dua Selatan 369
Esandom 369
Esandom Satu 334
Esandom Dua 488
Mundung 334
Mundung Satu 319
Sumber : Kecamatan Tombatu Timur dalam angka 2019

2-4
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

2.2.3 Geologi

a. Formasi Batuan

Dari peta geologi dan Potensi Bahan Galian Sulawesi Utara (Dep.Pertambangan
dan Energi, Tahun 1995) a berdasarkan formasi batuan wilayah Minahasa
Tenggara terdiri dari:

1) Formasi Aluvium dan endapan panta (Qa)


2) Formasi Batuan Gunung Api Muda (Tmc,Qv)
3) Formasi Batuan Gunung Api Bilingala (Tmbv)
4) Formasi Batuan Gunung Api Pinogu (TQpv)
5) Batuan Gunung Api (Tmv)
6) Formasi Batugamping Tombatu Timur (Tml)
7) Formasi Endapan danau sungai (Qs)
8) Formasi Tufa Tondano (Qtv)

b. Jenis Batuan

Berdasarkan faktor lithologi wilayah Minahasa Tenggara terdiri dari jenis


batuan Alluvium, Basalt, Tefra, Andesit

c. Jenis Tanah

Jenis tanah yang ada di Minahasa Tenggara secara umum dapat


diklasifikasikan menjadi 13 jenis yaitu :

1) Dystropets; Dystrandepts; Tropaquepts


2) Dystropets; Humitropepts; Tropohumults
3) Dystropets; Humitropepts; Tropudalfs
4) Dystropets; Tropudults; Troporhents
5) Euntrandepts; Eutropepts
6) Eutropepts
7) Eutropepts; Dystrandepts
8) Eutropepts; Euntrandepts
9) Humitropepts; Dystrandepts; Hydrandepts
10) Rendills; Eutropepts

2-5
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

11) Sulfaquents; Hydraquents


12) Tropopsamments; Tropaquents
13) Tropodults; Dystropepts; Eutropets

2.2.4 Hidrologi, Klimatologi dan Hidrologi

Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki wilayah perairan laut yang


bervariasi dari landai sampai drop-off. Wilayah perairan laut kabupaten ini
memiliki kedalaman 2-3 meter dipesisir pantai sampai 1.000 meter di
bagian lainnya. Wilayah bergunung- gunung terletak di bagian tengah
dengan ketinggian mencapai 1.500-2.000 meter di atas permukaan laut.
Variasi temperatur udara tahunan berkisar antara rata – rata 25 0 C – 270 C
yang beriklim tropis basah (humid tropical climate).

Berdasarkan hasil studi data sekunder, jumlah hujan pada musim hujan
sangat besar, dengan tipe hujan yang termasuk dalam kategori sangat basah,
di mana curah hujan rata – rata 3,187 mm/tahun dengan kecepatan angin
rata – rata bulanan 2,26 knot, serta radiasi matahari bulanan rata – rata 20
MJ/m/hari. Meskipun ada musim kemarau sub soil, wilayah ini tidak
mengalami kekeringan karena memiliki bulan basah musim hujan hingga
mencapai 9 bulan berturut-turut, terutama terjadi pada bulan Oktober s/d
Juni. Sementara bulan kering musim kemarau berkisar 3 bulan berturut-
turut yang terjadi pada bulan Juli s/d September.

Data iklim Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara diambil


dari Stasiun Klimatologi Bandara Samratulangi Manado Propinsi Sulawesi
Utara tahun 1998 – 2002. Data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten
Minahasa Tenggara tidak mempunyai bulan kering (curah hujan rata-rata
bulanan < 100 mm) dari stasiun pengamatan tersebut. Oleh karena itu iklim
Kabupaten Minahasa Tenggara menurut Koppen diklasifikasikan Af dimana
total curah hujan tahunan > 2,500 mm/tahun dan curah hujan bulan
terkering > 60 mm, dan menurut Schmidt Pergusson Kabupaten Minahasa

2-6
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

Tenggara termasuk tipe A dengan nilai Q (quotien) 0 %, sedangkan


menurut zona agroklimat Oldeman Kabupaten Minahasa Tenggara
termasuk dalam zona A1 yaitu dengan jumlah bulan basah berturut-turut
lebih dari sembilan bulan dan jumlah bulan kering kurang dari dua bulan
dalam setahun.

Tabel 2.3
Curah Hujan dan Hari Rata – rata Bulanan Kabupaten Minahasa
Tenggara
Curah Jumlah Hari
No Bulan Hujan Hujan
1 Januari 604.66 25.8
2 Februari 305.02 17.4
3 Maret 407.24 20.2
4 April 328.46 21.4
5 Mei 254.50 19.4
6 Juni 326.26 21.6
7 Juli 141.64 14.2
8 Agustus 107.32 10.2
9 September 194.36 14
10 Oktober 355.14 18.6
11 November 488.04 24
12 Desember 326.96 22.4
Jumlah 3,839.60 229.6
Rata - rata 319.97 19.13
Bulan Basah 9.00
Bulan Kering 0.00
Sumber: stasiun klimatologi Samratulangi, Provinsi Sulawesi Utara pada tahun
1998-2002

2.2.5 Hidrogeologi dan Hidrologi

Mata Air
Sumber daya air dapat meliputi : Jaringan sumber daya air lintas negara,
lintas provinsi, dan lintas kabupaten/kota yang berada pada wilayah
kabupaten. Wilayah sungai kabupaten, termasuk waduk, situ, dan embung
pada wilayah kabupaten. Jaringan irigasi yang berfungsi mendukung

2-7
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

produktivitas usaha tani terdiri atas bangunan, bangunan pelengkapnya, dan


saluran yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan,
pembagian, pemberian,  penggunaan, dan pembuangan air irigasi. Jaringan
irigasi terdiri atas jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier, serta jaringan
irigasi air tanah. Jaringan air baku untuk air bersih. Jaringan air bersih ke
kelompok pengguna, dan sistem pengendalian banjir di wilayah kabupaten.

Hidrologi

Wilayah Sungai (WS) Strategis Nasional Tondano – Likupang, yang


diantaranya meliputi wilayah DAS Ratahan Pantai, terdiri atas: Sungai
Kayuwatu, Sungai Kinamang, Sungai Molompar, dan Sub DAS Tombatu
Timur, yang merupakan kewenangan pemerintah.

2.2.6. Geologi
Sebagian besar semenanjung Sulawesi Utara terbentuk oleh aktivitas gunung
berapi. Hal ini disebabkan lokasinya yang berdekatan dengan patahan
tektonik (palung laut). Dari aktivitas tektonik, benua bergerak ke dan dari
satu sama lain, sehingga telah dipengaruhi dan mempengaruhi wilayah.

Daerah perbukitan banyak terbentuk oleh batuan vulkanik tersier dan


umumnya terdiri dari breccia, lava dan tuff. Hasil dari kegiatan vulkanik muda
ditemukan dalam bentuk material lepas seperti lapilli dan abu atau bahan
gabungan akibat aliran lava.

Kawasan pantai banyak dibangun oleh gabungan material yang berasal dari
batuan tua atau wilayah didekatnya. Daerah Semenanjung Manado atau
Sulawesi utara terdiri dari elemen morphotectonic yang menunjukkan bahwa
tanjung Manado adalah daerah yang aktif secara tektonik. Ini terlihat dari
berbagai banyaknya longsoran batuan khususnya pada patahan yang curam.
Proses perubahan alam masih berlangsung sampai sekarang,hal Ini ditandai

2-8
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

oleh perubahan secara vertikal maupun horizontal dari batuan sedimen yang
relatif berusia muda.

Dari Peta Geologi dan Potensi Bahan Galian Sulawesi Utara (Departement
Pertambangan dan Energi, Tahun 1995) berdasarkan formasi batuan wilayah
Minahasa Tenggara terdiri dari :

 Formasi Aluvium dan endapan pantai (Qa)


 Formasi Batuan Gunung Api Muda (Tmv, Qv)
 Formasi Batuan Gunung api Bilungala (Tmbv)
 Formasi Batuan Gunung Api Pinogu (TQpv)
 Batuan Gunung api (Tmv)
 Formasi Batu gamping Tombatu Timur (Tml)
 Formasi Endapan danau dan sungai (Qs)
 Formasi Tufa Tondano (QTv)

2.3 PENDUDUK, SOSIAL, DAN EKONOMI

2.3.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Pada akhir tahun 2018, tercatat jumlah penduduk Kecamatan Tombatu Timur
sebanyak 14.143 jiwa. Jumlah ini mencakup penduduk bertempat tinggal
tetap maupun penduduk bertempat tingggal tidak tetap. Desa Tombatu Timur
Satu merupakan Desa dengan penduduk terbanyak dengan jumlah penduduk
mencapai 1.400 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Minahasa
Tenggara menunjukkan angka diatas 100. Ini berarti bahwa jumlah penduduk
laki – laki di Kecamatan Tombatu Timur lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah penduduk perempuan.

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk di kecamatan Tombatu Timur Berdasarkan jenis
kelamin tahun 2019
KELURAHAN PENDUDUK

2-9
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

L P L+P
Molompar Satu 520 475 995
Molompar 446 405 851
Molompar Atas 555 504 1.059
Molompar Dua 310 286 596
Molompar Dua Utara 711 660 1.371
Molompar Dua Selatan 278 279 557
Esandom 301 290 591
Esandom Satu 276 268 544
Esandom Dua 382 428 810
Mundung 599 504 1.103
Mundung Satu 607 578 1.185
JUMLAH 4.985 4.677 9.662
Sumber : Tombatu Timur dalam angka 2019

2.3.2. Sarana & Pra-sarana

Banyaknya Sarana & Prasarana di kecamatan Tombatu Timur tahun 2019


sebagai berikut :

Tabel 2.5
Sarana Tempat Ibadah di Kecamatan Tombatu Timur tahun 2019
MESJID/
KELURAHAN GEREJA PURA WIHARA
MUSHOLAH
Molompar Satu 0 5 0 0
Molompar 0 3 0 0
Molompar Atas 1 2 0 0
Molompar Dua 0 2 0 0
Molompar Dua 1 0 0 0
Utara
Molompar Dua 0 2 0 0
Selatan
Esandom 0 4 0 0
Esandom Satu 0 3 0 0
Esandom Dua 0 0 0 0
Mundung 0 3 0 0
Mundung Satu 0 2 0 0
JUMLAH 2 27 0 0
Sumber : Tombatu Timur dalam angka 2019

2 - 10
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

Tabel 2.6
Banyaknya Sarana Pendidikan di kecamatan Tombatu Timur tahun 2019
SEKOLAH
KELURAHAN PAUD
SD SMP SMA/SMK
/ TK
Molompar Satu 1 1 1 0
Molompar 0 1 0 0
Molompar Atas 0 0 0 0
Molompar Dua 0 2 0 0
Molompar Dua 0 0 0 0
Utara
Molompar Dua 1 0 0 0
Selatan
Esandom 0 0 0 0
Esandom Satu 0 0 0 0
Esandom Dua 1 1 0 0
Mundung 1 2 1 0
Mundung Satu 0 0 0 0
JUMLAH 3 10 2 0
Sumber : Tombatu Timur dalam angka 2019

Tabel 2.7
Banyaknya Sarana Kesehatan di kecamatan Tombatu Timur Tahun 2019
POSKESD
PUSKES PUSKESMAS RUMAH
KELURAHAN ES /
MAS PEMBANTU SAKIT
POLINDES
Molompar Satu 0 0 0 0
Molompar 0 0 0 0
Molompar Atas 0 0 0 0
Molompar Dua 1 0 0 0
Molompar Dua 0 0 0 0
Utara
Molompar Dua 0 0 0 0
Selatan
Esandom 0 0 0 1
Esandom Satu 0 0 0 0
Esandom Dua 0 0 0 0
Mundung 1 0 0 1
Mundung Satu 0 0 1 1
JUMLAH 2 0 1 3

2 - 11
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

Sumber : Tombatu Timur dalam angka 2019

Tabel 2.8
Banyaknya Sarana Perekonomian di kecamatan Tombatu Timur Tahun
2019
TOKO
RUMAH
APOTIK /WARUNG
KELURAHAN MAKAN /
(TOKO OBAT) /
RESTORAN
KIOS
Molompar Satu 0 11 0
Molompar 0 17 2
Molompar Atas 0 11 0
Molompar Dua 0 13 0
Molompar Dua 0 28 0
Utara
Molompar Dua 0 16 0
Selatan
Esandom 0 10 0
Esandom Satu 0 5 0
Esandom Dua 0 7 0
Mundung 0 10 4
Mundung Satu 0 16 0
JUMLAH 0 144 6
Sumber : Tombatu Timur dalam angka 2019

2.4 RUANG DAN LAHAN

2.4.1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara meliputi :
a. Pusat – pusat kegiatan ;
Pusat – pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri
atas :
1) PKWp ; yaitu Ratahan
2) PKL ; yaitu Belang dan Tombatu
3) PPK terdiri atas ;

 Tombatu Timur di Kecamatan Tombatu Timur;


 Pusomaen di Kecamatan Pusomaen;

2 - 12
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

 Touluaan di Kecamatan Touluaan; dan


 Ratahan Timur di Kecamatan Ratahan Timur.

4) PPL terdiri atas ;

 Tombatu Utara di Kecamatan Tombatu Utara;


 Tombatu Timur di Kecamatan Tombatu Timur;
 Silian Raya di Kecamatan Silian Raya;
 Pasan di Kecamatan Pasan; dan
 Touluaan Selatan di Kecamatan Touluaan Selatan.

Gambar 2.3
Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Minahasa Tenggara

2 - 13
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

b. Sistem jaringan prasarana utama ;


Sistem jaringan prasarana utama yang ada di Kabupaten Minahasa
Tenggara, terdiri atas ;
1) Sistem Jaringan Transportasi Darat;
Sistem jaringan transportasi darat, terdiri atas :
a) Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, meliputi :
1) Sistem Jaringan Transportasi Darat;
Sistem jaringan transportasi darat, terdiri atas;
a) Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, meliputi:
(1) Jaringan Jalan
(a) Jaringan jalan eksisting yang meliputi :
* Jaringan jalan kolektor primer K1 yang ada di Kabupaten
Minahasa Tenggara, terdiri dari jalan lintas timur Sulawesi
meliputii ruas jalan Buyat – Rumbia yang melewati
Kecamatan Tombatu Timur, Belang, dan Pusomaen;
* Jaringan dan kolektor primer K2 yang ada di Kabupaten
Minahasa Tenggara, terdiri atas; ruas jalan Amurang –
Ratahan yang melewati wilayah Kecamatan Touluaan,
Tombatu, Tombatu Utara, Tombatu Timur, Pasan, dan
Ratahan;
* Ruas jalan Langowan – Ratahan – Belang.
* Jaringan jalan kolektor primer K3 yang ada di Kabupaten
Minahasa Tenggara, terdiri atas ruas jalan Silian – Tombatu;
dan
* Jaringan jalan local yang menghubungkan dari Desa
Winorangian ke Desa Winorangian d ke Desa Winorangian
Satu dan Desa Kuyanga.
* Jaringan jalan local yang tersebar di seluruh wilayah
Kabupaten Minahasa Tenggara.
(b) Jaringan jalan rencana, yang meliputi :

2 - 14
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

* rencana peningkatan fungsi dan dimensi jaringan jalan


Kolektor Primer K1 Rumbia – Buyat yang merupakan bagian
dari rencana pengembangan jalan Trans Sulawesi Lintas
Selatan menjadi jalan arteri primer;
* rencana peningkatan fungsi dan dimensi fisik jaringan jalan
eksisting K2 yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa
Tenggara khususnya jalan yang menghubungkan antara
Kecamatan Langowan (di Kabupaten Minahasa) dan
Kecamatan Ratahan menjadi jalan arteri sekunder;
* rencana pembangunan dan pengembangan jalan Kolektor
Sekunder, yang terdiri atas;

 Jalan yang menghubungkan antara Desa Wongkai


(Kecamatan Ratahan Timur) dan Desa Atep (Kecamatan
Langowan di Kabupaten Minahasa);
 Jalan yang menghubungkan antara Desa Wiau (Kecamatan
Pusomaen) dan Desa Atep (Kecamatan Langowan di
Kabupaten Minahasa);
 Jalan yang menghubungkan antara Desa Silian (Kecamatan
Silian Raya) dan Kecamatan Amurang di Kabupaten
Minahasa Selatan.

* rencana pembangunan jaringan jalan yang menghubungkan


antara wilayah Kecamatan Belang dan Kecamatan Pasan;
* rencana pembangunan jalan lingkar di wilayah
Kecamatan Ratahan dan kawasan – kawasan
perkotaan padat lainnya seperti di Belang dan
Tombatu Timur; dan
* rencana jalan – jalan baru yang membuka akses ke kawasan –
kawasan industri pertanian dan perkebunan, serta ke kawasan
– kawasan wisata.

2 - 15
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

(c) rencana fungsi dan kelas jalan wilayah di Kabupaten Minahasa


Tenggara, meliputi:
* jalan arteri primer yaitu Jalan Lintas Timur Sulawesi
(Rencana Jalan Trans Sulawesi) meliputi ruas jalan
Buyat – Rumbia yang melewati wilayah Kecamatan
Tombatu Timur, Belang, dan Pusomaen;
* jalan arteri sekunder yaitu jalan yang menghubungkan antara
wilayah Kecamatan Langowan (Kabupaten Minahasa) dan
Kecamatan Ratahan, yang melalui wilayah Kecamatan Ratahan
Timur dan Ratahan;
* Jalan kolektor primer yaitu Jalan Amurang – Ratahan yang
melewati wilayah Kecamatan Touluaan, Tombatu, Tombatu
Utara, Tombatu Timur, Pasan, dan Ratahan;
* jalan kolektor sekunder, terdiri atas :

 Jalan yang menghubungkan antara Desa Wongkai


(Kecamatan Ratahan Timur) dan Desa Atep (Kecamatan
Langowan Kabupaten Minahasa);
 Jalan yang menghubungkan antara Desa Wiau (Kecamatan
Pusomaen) dan Desa Atep (Kecamatan Langowan di
Kabupaten Minahasa); dan
 Jalan yang menghubungkan antara Desa Silian (Kecamatan
Silian Raya) dan Kecamatan Amurang di Kabupaten
Minahasa Selatan.

* Jalan lokal, terdiri atas:

 Jalan SIlian – Tombatu;


 Rencana Jalan Belang – Tombatu;
 Rencana Jalan Belang – Pasan;
 Rencana Tombatu Timur – Touluaan – Tombatu;
 Rencana Jalan Pusomaen – Ratahan Timur;

2 - 16
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

 Jalan – jalan lingkar di masing – masing wilayah


Kecamatan; dan
 Jalan – jalan lingkungan dalam Kabupaten lainnya.

(2) Jaringan prasarana lalu lintas;


Jaringan prasarana lalu lintas, terdiri atas :
(a) rencana pembangunan dan pengembangan terminal
penumpang Tipe A yang berlokasi di Kecamatan Belang;
(b) rencana pembangunan dan pengembangan terminal
penumpang Tipe B di Ratahan dan Tombatu; dan
(c) rencana pembangunan dan pengembangan terminal
penumpang Tipe C di Tombatu Timur, Pusomaen,
Ratahan Timur, Pasan, Silian Raya, Tombatu Utara, Tombatu
Timur, Touluaan, dan Touluaan Selatan.
(3) Jaringan pelayanan lalu lintas;
(a) Jaringan pelayanan lalu lintas, terdiri atas :

 Trayek yang menghubungkan antara terminal Tipe A


dengan Terminal Tipe A lainnya di wilayah Provinsi
Sulawesi Utara dan di wilayah Regional Pulau Sulawesi;
 Trayek yang dikembangkan pada terminal Tipe B dengan
mengacu pada hasil kajian khusus;
 Trayek yang menghubungkan antar terminal Tipe C di
wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara; dan

 Trayek / sistem angkutan pesisir yang menghubungkan


seluruh kawasan pesisir di wilayah Kabupaten Minahasa
Tenggara seperti Desa Bentenan - Desa Tumbak – Belang
– Desa Mangkit – Desa Basaan – Kota Tombatu Timur –

2 - 17
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

Desa Lakban.

2) Sistem Jaringan Transportasi Laut


Sistem jaringan Transportasi Laut, meliputi :
a) Tatanan Kepelabuhanan; dan
Tatanan kepelabuhanan di Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri
atas :

(1) Pelabuhan pengumpan lokal yaitu Pelabuhan Belang di


Kecamatan Belang;
(2) Pelabuhan khusus yaitu pelabuhan wisata di Kecamatan
Tombatu Timur.

b) Alur Pelayaran.
Alur pelayaran, terdiri atas :

(1) Jalur pelayaran laut yaitu jaringan pelayanan transportasi pesisir;


Bitung – Kema – Belang – Nuangan – Pinolosian – Molibagu
(Bitung, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Bolaang
Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan).

(2) Alur pelayaran khusus, meliputi:

 Pengembangan alur pelayaran lintas Teluk Tomini ke wilayah


Sulawesi Tengah atau Gorontalo;
 Pengembangan alur pelayaran untuk jaringan wisata bahari
yang terdiri atas : Bentenan Beach Resort – Pantai Haris –
Pelabuhan Belang – Pulau Tulang – Pulau Hogow – Pulau2
lainnya di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara.

3) Sistem Jaringan Perkeretaapian;

2 - 18
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

Sistem jaringan kereta api, terdiri atas:


a) Jaringan jalur kereta api umum, terdiri atas :
(1) Jalur Manado – Bitung – Kema – Belang – Molibagu –
Gorontalo dengan prioritas tinggi;
(2) Jalur Manado – Tomohon – Tondano – Kawangkoan –
Langowan – Ratahan dengan prioritas sedang; dan
(3) Jalur perkotaan RATOMBELA yang meliputi Ratahan – Tomatu -
Belang
b) Stasiun kereta api, terdapat di Belang dan Ratahan.
4) Sistem Jaringan Transportasi Udara.
Sistem jaringan transportasi udara, terdiri atas:
a) Tatanan kebandar udaraan; dan
Tatanan kebandar udaraan di Kabupaten Minahasa Tenggara,
berupa rencana pengembangan bandara udara baru di desa
Minanga Kecamatan Pusomaen – di desa Tababo di Kecamatan
Belang.
b) Ruang udara untuk penerbangan
Ruang udara untuk penerbangan diatur lebih lanjut dengan
peraturan perundang – undangan.
c) Kawasan peluncuran satelit akan dikembangkan di wilayah
Kecamatan Belang dan akan ditindaklanjuti dengan studi
kelayakannya.
c. Sistem jaringan prasarana lainnya ;
Sistem jaringan prasarana utama yang ada di Kabupaten Minahasa
Tenggara, terdiri atas ;
1) Sistem Jaringan Energi, meliputi :
a) Pembangkit Tenaga Listrik meliputi :

 Rencana pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik


Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada beberapa sungai besar yang
ada di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara;

2 - 19
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

 Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


baru di beberapa lokasi wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara
berdasarkan hasil kajian; dan
 Rencana pembangunan dan pengembangan sumber – sumber
energi yang ramah lingkungan lainnya seperti Pembangkit Listrik
Tenaga Angin, dll.

b) Jaringan prasarana energi meliputi jaringan transmisi tenaga listrik,


terdiri atas :

 Rencana gardu induk, terdapat di Ratahan, Belang, dan Tombatu;


 Jaringan prasarana energi yang ada di wilayah Kabupaten
Minahasa Tenggara terdiri atas Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM) dan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) di
seluruh wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, yang
menghubungkan antara sumber – sumber energi listrik dengan
gardu induk, serta antara gardu induk dengan pusat – pusat
aktivitas masyarakat; dan
 Jaringan energi yang menghubungkan antara sumber – sumber
energy dengan gardu – gardu induk yang ada di wilayah
Kabupaten Minahasa Tenggara.

2) Sistem Jaringan Telekomunikasi, terdiri atas :


a) Sistem Jaringan Kabel;
Sistem jaringan kabel terdiri atas jaringan kabel yang
menghubungkan seluruh wilayah di Kabupaten Minahasa Tenggara.
b) Sistem Jaringan Nirkabel;
Sistem jaringan kabel terdiri atas jaringan mikro digital di kawasan
perkotaan Ratahan dan sekitarnya.
c) Sistem Jaringan Satelit;
Sistem jaringan satelit yang berupa sarana menara BTS, akan diatur
lebih lanjut dalam peraturan daerah.

2 - 20
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

3) Sistem Jaringan Sumber Daya Air, terdiri atas :


a) Wilayah Sungai, terdiri atas:
(1) Wilayah Sungai (WS) Strategis Nasional Tondano – Likupang,
yang diantaranya meliputi wilayah DAS Ratahan Pantai, terdiri
atas:
Sungai Kayuwatu, Sungai Kinamang, Sungai Molompar, dan Sub
DAS Tombatu Timur, yang merupakan kewenangan pemerintah;
dan
(2) Wilayah Sungai (WS) Kabupaten, terdiri atas: DAS Sosoan, DAS
Ranoako, DAS Kayuuling, DAS Kalait, DAS Ranoyapo, DAS
Suhuyon, DAS Sasano, DAS Lamangi, DAS Lowatag, DAS Surat
Kedong, DAS Limbole, DAS Sue, DAS Pangasu, DAS Mamaya,
DAS Kalewaha, DAS Limbale, DAS Tutua, DAS Tiwalako, DAS
Malebu, DAS Yarorongan, DAS Katawae, DAS Pinamangkulan,
DAS Lahaus, DAS Konga, DAS Waasu, DAS Pantuah, DAS
Palaus, DAS Kawira, DAS Puta, DAS Makalu, DAS Konde, DAS
Nipung, DAS Kosal, DAS Tawang, DAS Abuang, DAS Hais, DAS
Nunuk, DAS Kawiwi, DAS Poniki, DAS Minanga, DAS Paderen,
DAS Tuolunik, DAS Palaus, DAS Wawesan, DAS Kaanon, DAS
Binuang, DAS Koker, DAS Tonsawang, DAS Totok, DAS
Matuahtuah, DAS Koserangan, DAS Tembaga, DAS Limpoda,
DAS Ropada, DAS Lahendung, DAS Wongangaan, DAS
Mongawo, DAS Wawesen II, DAS Mopsalkaw, DAS Mopsaleleng,
DAS Basaan, dan DAS Morea.
b) Jaringan Irigasi, terdiri atas:
(1) Bendungan yang berupa Bendungan Ranombolay di Minahasa
Tenggara untuk pelayanan kurang lebih 1.157 ha;
(2) Daerah Irigasi (DI) yang terdiri atas :

2 - 21
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

 DI Buyat yang diantaranya meliputi wilayah Kecamatan


Tombatu Timur di Kabupaten Minahasa Tenggara;
 DI Belang di Kecamatan Belang;
 DI Touluaan di Kecamatan Touluaan;
 DI Ratahan di Kecamatan Ratahan;
 DI Pusomaen di Kecamatan Pusomaen;
 dan DI Tombatu di Kecamatan Tombatu;
(3) Saluran irigasi primer yang meliputi saluran irigasi Ranombolay di
Minahasa Tenggara, sepanjang kurang lebih 1,45 km, serta
saluran irigasi sekunder yang meliputi saluran irigasi
Ranombolay di Minahasa Tenggara sepanjang kurang lebih
19,08 km.
c) Prasarana Air Baku untuk Air Minum, terdiri atas:
(1) rencana pengembangan Sumber Mata Air (SPMA) di Kalatin –
Ratahan, dengan debit kurang lebih 60 l/dtk dan di Kecamatan
Tombatu Timur, Kecamatan Tombatu Utara, Kecamatan Belang
serta Kecamatan Tombatu Timur.
(2) rencana pengembangan Sumber Air Sungai dan Danau (SASD)
di Sungai Makalu dengan debit kurang lebih 250 l/dtk, dan
Sungai Belang dengan debit kurang lebih 200 l/dtk.
(3) rencana pengembangan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM)
di Sungai Makalu dengan debit kurang lebih 250 l/dtk; dan
Sungai Belang dengan debit kurang lebih 200 l/dtk.
d) Sistem Pengendalian Banjir, terdiri atas:
(1) perlindungan daerah tangkapan air;
(2) normalisasi sungai;
(3) perbaikan drainase;
(4) pembangunan tanggul pada sungai yang rawan banjir;
(5) pengamanan pantai; dan

2 - 22
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

(6) pembangunan, rehabilitasi serta operasi dan pemeliharaan


bangunan – bangunan pengendali banjir dan pengamanan
pantai.
4) Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan, terdiri atas :
a) Sistem Jaringan Persampahan, terdiri atas:
(1) Pengelolaan sistem persampahan di wilayah Kabupaten
Minahasa Tenggara yang tetap mengedepankan pada prinsip 3R
(Reduce, Reuse, dan Recycling);
(2) Rencana pembangunan TPS di empat lokasi yang tersebar di
Kecamatan Belang, Tombatu Timur, Tombatu, dan Touluaan;
dan
(3) Rencana pembangunan TPA di Kecamatan Ratahan yang
dikembangkan dengan sistem sanitary landfill.
b) Sistem Jaringan Air Minum, terdiri atas:
(1) Jaringan Air Minum Desa Wioi Kecamatan Ratahan Timur;
(2) Rehabilitasi jaringan air minum Desa Pangu Kecamatan Ratahan
Timur;
(3) Jaringan air minum Desa Kalait Kecamatan Touluaan Selatan;
(4) Jaringan air minum Desa Tombatu II Kecamatan Tombatu
Utara;
(5) Jaringan air minum Desa Bentenan Kecamatan Posumaen;
(6) Jaringan air minum Desa Tambelang Kecamatan Touluaan
Selatan;
(7) Jaringan air minum Desa Pemukiman Transmigrasi Tombatu
Kecamatan Tombatu;
(8)  Jaringan air minum Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur;
(9) Jaringan air minum Desa Tonsawang Kecamatan Tombatu;
(10) Jaringan air minum Desa Mundung Kecamatan Tombatu Timur;
(11) Jaringan air minum Desa Molompar Kecamatan
Tombatu Timur;

2 - 23
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

(12) Jaringan air minum Desa Tolombukan Kecamatan Pasan;


(13) Jaringan air minum Desa Rasi Kecamatan Ratahan;
(14) Jaringan air minum Desa Minanga Kecamatan Posumaen;
(15) Jaringan air minum Desa Wiau Kecamatan Ratahan Timur;
(16) Jaringan air minum Desa Tababo Kecamatan Belang;
(17) Jaringan air minum Desa Soyowan Kecamatan Tombatu Timur;
(18) Jaringan air minum Desa Morea Kecamatan Tombatu Timur;
(19) Jaringan air minum di Silian dan Silian Raya;
(20) Jaringan air minum IKK Tombatu Timur;
(21) Jaringan air minum IKK Belang;
(22) Jaringan air minum Desa Belang Kecamatan Belang;
(23) Jaringan air minum Molompar-Belang; dan
(24) Jaringan air minum IKK Posumaen; dan
(25) Jaringan air minum di Kecamatan Silian Raya (Sungai Mamaya,
masuk Winorangian)
(26) Jaringan air minum di Desa Tombatu I Kecamatan Tombatu
(27) Jaringan air minum di Desa Ranoketang Atas, Desa
Toundanouw Kecamatan Touluaan
(28) Dan sistem jaringan air minum yang ada di Pesisir Pantai
c) Sistem Jaringan Drainase, terdiri atas:
(1) rencana pembangunan jaringan drainase pada sepanjang sisi
kiri dan kanan jaringan jalan, terutama pada kawasan
perkotaan;
(2) rencana pengembangan jaringan sungai sebagai bagian dari
pengembangan sistem drainase yang difungsikan sebagai
jaringan drainase primer;
(3) rencana pengembangan kawasan cekungan sebagai kawasan
resapan air; dan

2 - 24
LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN DED SPAM KECAMATAN TOMBATU TIMUR

(4) rencana pembangunan dan pengembangan sumur – sumur


resapan dan lubang – lubang biopori serta teknis lainnya untuk
mempercepat proses resapan air.
d) Jalur Evakuasi bencana, terdiri atas:
(1) rencana pembangunan jalur evakuasi dan ruang evakuasi pada
kawasan pesisir pantai yang berlokasi di wilayah Kecamatan
Tombatu Timur, Belang, dan Pusomaen;
(2) perlindungan dan pengendalian pembangunan pada kawasan
yang rawan terhadap bahaya bencana Gunung Soputan, baik
perlindungan terhadap lontaran material letusan gunung
maupun terhadap bahaya aliran lahar gunung berapi; dan
(3) perlindungan dan pengendalian pembangunan pada kawasan
yang rawan banjir dan tanah longsor.
(4) Pemasangan Instalasi peringatan dini bencana

e) Sistem prasarana air limbah, terdiri atas:


(1) rencana pembangunan dan pengembangan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) Kabupaten akan dikembangkan secara terpadu
yang berlokasi di wilayah Kecamatan Ratahan, Kecamatan
belang, dan Kecamatan lainnya sesuai dengan kebutuhan.
(2) Sistem pengolahan limbah pada IPAL dan IPLT dilakukan
dengan sistem off site.

2 - 25

Anda mungkin juga menyukai