Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PERENCANAAN &

PENGEMBANGAN WILAYAH

OLEH
AHMAD BASSAM ( 21110118130066 )
JUDUL JURNAL

“Pengembangan Kawasan Agropolitan Di Wilayah Rojonoto,


Kabupaten Wonosobo”

OLEH :
 HARDIANTI FITRI RAHMASARI 
 AULIYAA SYARA DIINILLAH 
 ANINDITA WILANDARI 
 KUSUMAWARDANI 
PENDAHULUAN

Salah satu provinsi yang berpotensi pengembangan agropolitan adalah Jawa Tengah.

Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto Jawa Tengah sector pertaniannya sangatmenonjol

demikian juga dengan distribusi persentase PDRB hal ini menunjukkan bahwa dalamkegiatan

perekonomian masyarakat Jawa Tengah mayoritas adalah sector pertanian.

Perencanaan program agropolitan Jawa Tengah tercantum dalam RencanaPembangunan

Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2015, danRencana Kerja Pemerintah

Daerah Provinsi Jawa Tengah.Secara langsung dengandituangkannya ke dalam RKPDP maka

daerah dengan kegiatan utama pertanian, dan telahmemiliki kegiatan agribisnis di prioritaskan

sebagai kawasan agropolitan. Pada studi kasus yangkami ambil untuk konsep agropolitan ini adalah

di wilayah Rojonoto Kabupaten Wonosobo.


Konsep Agropolitan

Agropolitan memiliki fungsi sebagai terminal kegiatan pelayanan arus input maupunoutput pertanian.
Berbagai kegiatan pelayanan keluar masuknya input maupun output pertaniandilakukan melalui sistem ini.
Fasilitas pelayanan dalam agropolitan seperti, kemudahan inputsarana produksi (pupuk, bibit, obat-obatan,
peralatan, dan lain-lain), sarana penunjang produksi(lembaga perbankan, koperasi, listrik, dan lain-lain),
sarana pemasaran (pasar, terminalangkutan, sarana transportasi,dan lain-lain).

Pada konsep pengembangan kawasan agropolitan banyak pihak yang terlibat dalampengembangan
kawasan agropolitan.Biasanya pihak tersebut berasal dari lintas bidangmaupun lintas sektor, kerana dalam
agropolitan mencakup perencanaan yang terintegrasi.Pihak yang terlibat (stakeholder) dalam pengembangan
kawasan agropolitan terdiri daripihakpihak yang kompeten dalam bidangnya, yaitu petani, birokrat,
pengusaha, dan para ahli.
Gambaran Umum Kabupaten Wonosobo
Kondisi Geografis dan Administratif

 Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu dari 35 (tiga puluh lima)kabupaten/kota di

Provinsi Jawa Tengah. Terletak antara 7°.43'.13" dan 7°.04'.40" garislintang selatan (LS) serta

109°.43'.19" dan 110°.04'.40" garis bujur timur (BT). Wonosobodengan luas wilayah 98.468

Ha berada di tengah wilayah Jawa Tengah, pada jalur utama yangmenghubungkan Cilacap -

Banjarnegara - Temanggung - Semarang. Jarak ibukota KabupatenWonosobo ke ibukota

Propinsi Jawa Tengah berjarak 120 km dan 520 km dari ibukota negara(Jakarta).

 Wilayah Kabupaten Wonosobo secara administratif mempunyai batas wilayah sebagaiberikut :

 Sebelah Utara : Kab. Kendal dan Kab. Batang

 Sebelah Selatan : Kab. Purworejo dan Kab. Kebumen

 Sebelah Barat : Kab. Banjarnegara dan Kab. Kebumen

 Sebelah Timur : Kab. Magelang dan Kab. Temanggung
Kawasan Agropolitan Rojonoto
Seperti yang diketahui bahwa potensi pengembangan agrobisnis dan agroindustri diKabupaten
Wonosobo sangat besar, sehingga pengembangan agropolitan di KabupatenWonosobo layak untuk
dilaksanakan. Dari segi pelaksanaan, Kabupaten Wonosobo telahmembuat program untuk
membangun kawasan Agropolitan Rojonoto dengan 2 lokasi pusatpengembangan yaitu Sub
Terminal Agribisnis (STA) Sempol sebagai pusat pengembanganbuah-buahan dan Sub Terminal
Agribisnis (STA) Tlogo sebagai pusat pengembangan buah-buahan dan sayuran.Kawasan
Agropolitan Rojonoto berada di Kecamatan Kaliwiro, Sukoharjo, Leksono,Selomerto yang terletak
mengikuti jalur jalan utama jurusan Wonosobo-Kebumen. Luas wilayah 21.921,134 Ha

Di Kawasan Rojonoto yang dikembangkan menjadi komoditas unggulan adalah salak pondoh,
kopi, kelapa, gula kelapa, gula aren dan kakao, albasia dan suren, kayu olahanalbasia, sapi potong,
kambing, domba, ayam, ikan mas, nila dan lele. Sedangkan pariwisatayang dikembangkan pada
kawasan ini adalah arung jeram dan lokasi wisata ziarah.
Potensi Kawasan Agropolitan Rojonoto,
Kabupaten Wonosobo
Adapun potensi-potensi dari Kawasan Agropolitan Rojonoto, Kabupaten Wonosobo adalah :

1. Kedudukan Kabupaten Wonosobo cukup strategis terhadap aspek geografis ProvinsiJawa


Tengah sehingga berpeluang dalam pengembangan agribisnis.Kedudukan Kabupaten
Wonosobo terletak pada posisi yang cukup strategis

2. Program untuk mengembangkan kawasan Agropolitan Rojonoto telah disusun


olehPemerintah Daerah Wonosobo.

Pemerintah Daerah Wonosobo melalui Pokja Agropolitan senantiasa berupaya


untukmengembangkan kawasan Agropolitan Rojonoto. Berbagai program untuk periode 2014-
2018 telah disusun guna kelancaran pelaksanaan dan pengembangan Agropolitan Rojonoto.
3. Potensi Sumberdaya Manusia 

Potensi sumberdaya manusia pada Kawasan Agropolitan Rojonoto berupa pendudukyang bermata
pencaharian sebagai petani, buruh tani, peternak, pembudidaya ikan,pedagang dan penyedia jasa, perajin
industri kecil yang semuanya membentuk kelompok usaha merupakan potensi pelaku usaha agribisnis di
kawasan agropolitan.

4. Adanya sarana dan prasarana pendukung Agropolitan 

Sarana dan prasarana pendukung berupa sarana transportasi, akses jalan antar kecamatan dan desa, sarana
telekomunikasi berupa telepon, jaringan telepon selulermaupun wartel, listrik, lembaga penyedia permodalan,
pasar baik tradisional maupunpasar sentra bisnis atau Sub terminal Agro dan kios-kios saprotan.

5.Adanya potensi sektor pertanian baru pada Kecamatan Watumalang, Leksono,Sukoharjo, Kaliwiro, dan
Wadaslintang.

Karena Kecamatan Watumalang, Leksono, Sukoharjo, Kaliwiro dan Wadaslintang kurangdapat menikmati
program-program yang berorientasi on farm tersebut, maka secara mandiri wilayah tersebut memunculkan
unggulan baru atau potensi sektor pertanian di Kabupaten Wonosobo.
Permasalahan Agropolitan Kabupaten Wonosobo

1. Kota tani utama Sawangan belum diperuntukkan sesuai aturan yang telah ditetapkan.
2. Adanya sistem pembelian ijon dan borongan.
3. Program agropolitan yang berjalan belum mampu meningkatkan nilai tukar komoditas jenis
hortikultura.
4. Petani Rojonoto mengalami kesulitan dalam hal pemasaran.
5. Pada Kawasan Agropolitan Rojonoto terdapat 2 lokasi pusat pengembangan yangkondisinya
sama sekali tidak berjalan.
6. Sebagian industri kecil belum tercukupi kebutuhan bahan baku.
Metode Penelitian

Penelitian tentang kajian Pengembangan Kawasan Agropolitan Di


Wilayah Rojonoto, Kabupaten Wonosobo ini menggunakan
analisis terhadap potensi dan permasalahan tersebut dengan
analisis SWOT.
Hasil Analisis Swot
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)

Lokasi cukup strategis terhadap aspekgeografis Tidak ada kesempatan petani


untukmendapatkan nilai tambah lebih
Berpeluang dalam pengembanganagribisnis Petani Rojonoto kesulitan dalam hal pemasaran
Adanya kelompok usaha sebagaipelaku usaha Terdapat 2 lokasi STA yang tidak berjalan sama
agribisnis sekali
Adanya sarana dan prasaranapendukung Bahan baku belum tercukupi untukindustri kecil
agropolitan
Adanya potensi sektor pertanian baru Kota tani utama Sawangan belum
diperuntukkan sesuai aturan yang ditetapkan
Adanya komoditas unggulan Program agropolitan belum mampu
meningkatkan nilai tukar komoditas jenis
holtikultura
Adapun strategi yang didapatkan dari hasil analisis SWOT di atas, yaitu :
1. Strategi S – O
 Mengembangkan agribisnis dalam perkembangan perekonomian daerah
 Meningkatkan kualitas kelompok usaha untuk dapat mengembangkan agroindustry berbasis potensi
local
 Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung pengembangan program agropolitan di
Kawasan Agropolitan Rojonoto
 Mengoptimalkan pengelolaan potensi komoditas unggulan dengan pengembanganagroindustri.
2. Strategi W – O
 Adanya program peningkatan kualitas para petani berupa sosialisasi/pelatihan mengenaipemasaran
produk guna meningkatkan nilai tambah petani
 Melakukan marketing mix 
 Menyusun kebijakan atau program terkait lembaga/insitusi di daerah sentra produksi
 Menyusun program untuk ketersediaan bahan baku bagi pelaku usaha
 Pemindahan lokasi STA di lokasi-lokasi yang lebih strategis untuk menunjang program agropolitan
 Mengoptimalkan fungsi Kota Tani Sawangan sesuai dengan arahan peruntukkannya
3. Strategi S – T

 Menerapkan kegiatan lelang komoditas pangan

 Mengembangkan kawasan Agropolitan Rojonoto berbasis mitigasi bencana

 Peningkatan mutu dan kualitas produk-produk hortikultura kawasan Agropolitan


Rojonoto

4. Strategi W – T

 Menyusun kebijakan atau program untuk hasil panen para pelaku usaha

 Meningkatkan nilai atau value added 


Kelebihan Jurnal
 Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar  belakang dari
permasalahan.
 Penjelasan yang terdapat didalam jurnal cukup detail.
 Menyertakan Daftar Pustaka

Kekurangan Jurnal
 Jurnal ini sedikit sulit untuk dibaca oleh orang awam karena bahasa yang digunakan
merupakan bahasa ilmiah.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya adalah sebagaiberikut

 Pengembangan agrobisnis dan agrindustri di kabupaten wonosobo dapat dikatakanberpotensi terlihat dari ditetapkannya


dua pusat pengembangan yaitu Sub TerminalAgribisnis (STA) Sempol sebagai pusat pengembangan buah-buahan dan
Sub TerminalAgribisnis (STA) Tlogo sebagai pusat pengembangan buah-buahan dan sayuran. haltersebut didukung
pula oleh komoditas unggulan berupa salak pondoh, kopi, kelapa,gula kelapa, gula aren dan kakao, albasia dan suren,
kayu olahan albasia, sapi potong,kambing, domba, ayam, ikan mas, nila dan lele. selaikopi, kelapa, gula kelapa, gula
arendan kakao, albasia dan suren, kayu olahan albasia, sapi potong, kambing, domba,ayam, ikan mas, nila dan lele itu
terdapat potekopi, kelapa, gula kelapa, gula aren dankakao, albasia dan suren, kayu olahan albasia, sapi potong,
kambing, domba, ayam,ikan mas, nila dan lele. selain itu terdapat potensi wisaa berupa arung jeram dan wisata ziarah.

 Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan, maka dirumuskan beberapastrategi pengembangan seperti
mengembangkan agribisnis, meningkatkan kualitaskelompok usaha, optimalisasi infrastruktur pendukung, melakukan
marketing mix ,menyusun kebijakan, meningkatkan mutu produk, meningkatkan nilai/ value added ,engoptimalkan
fungsi Kota Tani Sawangan sesuai dengan arahan peruntukkannya, danmengembangkan kawasan Agropolitan Rojonoto
berbasis mitigasi bencana.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai