Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I.

PENDAHULUAN
A. Sejarah Singkat
Universitas Padjajaran didirikan atas prakarsa para pemuka masyarakat Jawa Barat
yang menginginkan adanya perguruan tinggi tempat pemuda-pemudi Jawa Barat
memperoleh pendidikan tinggi untuk mempersiapkan pemimpin di masa depan.
Setelah melalui serangkaian proses, pada tanggal 11 September 1957 Universitas
Padjajaran secara resmi didirikan melalui Peraturan Pemerintah no. 37 tahun 1957, dan
diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 24 September 1957.
Pada awal berdirinya UNPAD memiliki 4 fakultas, dan saat ini telah berkembang
menjadi 16 fakultas dan program pascasarjana. Program yang ditawarkan UNPAD
meliputi program doctor (S3) terdiri dari 9 program studi, program magister (S2) terdiri
dari 19 program studi, 2 program spesialis, 5 program profesi , dan program strata 1
(S1) terdiri dari 44 program studi, Program Diploma III (D3) terdiri atas 32 program studi
dan Program Diploma IV (IV) terdiri atas 1 program studi. UNPAD juga memiliki
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sebagai wadah untuk
mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

B. Latar Belakang/Rasional
1. Latar Belakang
Untuk memfasilitasi pelaksanaan pembangunan pendidikan tinggi sesuai dengan 3
(tiga) pilar Pengembangan Pendidikan Tinggi yaitu : Perluasan dan Pemerataan Akses
Pendidikan Tinggi Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Tinggi, Peningkatan
Citra Publik dan Penataan Tata Kelola, dengan ini Universitas Padjdjaran senantiasa
melakukan penataan dalam berbagai aspek sumber daya yang antara lain sumber daya
sarana dan prasarana.
Dalam pelaksanaannya, sampai saat ini Universitas Padjadjaran telah mengupayakan
dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber dana baik Pemerintah maupun
masyarakat, sehingga dalam kurun waktu yang relative panjang pemenuhan kebutuhan
fasilitas gedung belum secara keseluruhan tercapai.
Dengan kondisi yang belum memadai, Kampus Universitas Padjadjaran di Jatinangor
telah beroperasi sejak tahun 1990-an untuk beberapa fakultas, sehingga dalam
perjalannya dirasakan masih banyak kendala yang cukup mempengaruhi proses belajar
mengajar. Untuk mengatasi kendala tersebut Universitas Padjadjaran terus berupaya
untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan memanfaatkan Anggaran Pembangunan
melalui alokasi dana APBN. Akan tetapi upaya tersebut mengalami kendala
sehubungan dengan terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997/1998 yang
berpengaruh pada keuangan Negara dan berimbas pula pada aliran anggaran

pembangunan menjadi terhenti, sehingga menyebabkan penundaan pengembangan


Kampus UNPAD Jatinangor khususnya dalam pengadaan gedung baru dan peralatan
pendidikan.
Berkaitan dengan itu, Universitas Padjadjaran senantiasa berupaya untuk mampu
melanjutkan pembangunan kampus tersebut secara mandiri melalui pemanfaatan
secara optimal dana masyarakat dan atau dana hasil usaha lainnya berdasarkan
prioritas yang lebih mengutamakan pembangunan gedung pendidikan dan pengadaan
peralatan pendidikan seluruh fakultas dan atau program studi. Hasilnya menunjukan
sampai dengan tahun 2008 pembangunan Kampus UNPAD Jatinangor telah mampu
menempatkan dan mengakomodasi proses belajar mengajar untuk 14 fakultas. Adapun
sisanya UNPAD telah dan sedang mengupayakan pembangunan gedung pendidikan
untuk 2 fakultas dan gedung pendidikan dan perkantoran untuk administrasi Kantor
Pusat seperti Perpustakaan, Rektorat, Auditorium, dan lainnya.
Selain dengan kemampuan anggaran pemerintah khususnya anggaran untuk sector
pendidikan semakin meningkat, maka Universitas Padjadjaran semakin termotivasi
untuk segera dapat melanjutkan pembangunan tersebut dan bahkan dapat
menyelesaikannya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Oleh karena itu dalam Tahun
Anggaran 2010 ini Universitas Padjadjaran berencana untuk membangun Gedung
Rektorat di Kampus Jatinangor dengan beberapa pertimbangan, sebagai berikut :
1. Pembangunan Gedung Rektorat di Kampus UNPAD Jatinangor merupakan langkah
penyelesaian yang komprehensif dan ketaatan rencana pengembangan dalam
pengelolaan suatu perguruan tinggi.
2. Pelaksanaan program Tridharma Perguruan Tinggi khususnya proses belajar
mengajar sebagian besar telah dilaksanakan di Kampus UNPAD Jatinangor. Hal ini
ditunjukan dengan telah berjalannya kegiatan belajar mengajar di Kampus
Jatinangor sebanyak 14 fakultas;
3. Asset atau Barang Inventaris Milik/Kekayaan Negara yang dimiliki UNPAD tersebar
di beberapa lokasi dan sebagian besar berada di Kampus Universitas Padjadjaran
Jatinangor. Kondisi ini menuntut kesigapan, keteraturan, dan kecermatan dalam
pengelolaannya, sehingga intensifikasi tertib administrasi mutlak harus dilakukan;
4. Berkaitan dengan tersebarnya asset UNPAD di beberapa lokasi dan lokasi terbesar
berada di Jatinangor, maka tingkat frekuensi pemeliharaan dan pengamanannya
sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta
pengawasannya diperlukan kedekatan lokasi yang secara langsung dapat
dijangkau;
5. Koordinasi antar unit kerja yang memerlukan pembahasan secara langsung baik
aspek administrasi meupun operasionalnya semakin tinggi frekuensinya. Oleh
karena itu, kedekatan lokasi antar unit kerja induk dengan unit kerja dibawahnya
menjadi persyaratan yang mutlak harus dipenuhi;
6. Kawasan kampus yang ideal salah satunya ditandai dengan keberadaan Gedung
Rektorat yang representative baik dilihat dari estetika tata ruang maupun estetika

berorganisasi. Oleh karena itu pembangunan seluruh kebutuhan gedung harus


dilaksanakan secara terstruktur dan Gedung Rektorat merupakan titik sentral dalam
pengukuran dan perspektif pengembangannya.
7. Hingga saat ini Universitas Padjadjaran belum memiliki gedung yang menjadi ciri
kawasan. Diharapkan hal ini akan terwujud pada bangunan Rektorat ini.

2. Visi dan Misi Universitas Padjadjaran


Visi :
Menjadi Universitas Unggul Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Kelas Dunia
Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan (pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan serta pengabdian kepada masyarakat), yang mampu memenuhi
tuntutan masyarakat pengguna jasa pendidikan tinggi.
2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berdaya saing internasional dan relevan
dengan tuntutan pengguna jasaa pendidikan dalam memajukan perkembangan
intelektual dan kesejahteraan masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan yang professional dan akuntabel untuk
meningkatkan citra perguruan tinggi
4. Membentuk insane akademik yang menjunjung tinggi keluhuran budaya local, dan
budaya nasional dalam keragaman budaya dunia.

Tujuan Unpad:
1. Tercerminnya peningkatan pemerataan dan perluasan akses masyarakat dalam
memperoleh pendidikan tinggi.
2. Teraihnya keunggulan institusi dan program studi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan seni.
3. Terbangunnya iklim akademik yang kondusif bagi penyelenggaran pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Terkembangkannya dan terintegrasikannya pemanfaatan teknologi informasi dalam
peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan tuntutan public.
5. Terkembangkannya
pendidikan.

kerja

sama

dengan

berbagai

pihak

penyelenggaraan

6. Terkembangnya tata kelola yang akuntabel dan sesuai dengan perundangundangan

7. Tersusunnya system pengelolaan keuangan yang terintegrasi serta teraihnya


sumberdaya financial mandiri untuk tercapainya stabilitas penyelenggaraan
pendidikan.
8. Terkembangkannya citra diri unggul berdasarkan tradisi luhur dan keunggulan
kinerja
9. Terbentuknya Unpad pusat kebudayaan dengan kekhasan budaya Sunda untuk
meraih daya saing internasional.
Selain itu, Universitas Padjadjaran juga memiliki Pola Ilmiah Pokok yang menjadi
panduan bagi sivitas akademika dalam mencapai visi dan misinya, yaitu Bina Mulia
Hukum dan Lingkungan hidup dalam Pembangunan Nasional.
3. Struktur Organisasi Universitas Padjadjaran (Lihat Lampiran)

C. Maksud dan Tujuan


1. Umum
i.
Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya,
andal dan dapat menjadi teladan bagi lingkungan serta berkontribusi positif pada
perkembangan arsitektural di Indonesia pada umumnya, Jawa Barat dan
Jatinangor pada khususnya.
ii.
Setiap bangunan Negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya dan kriteria administrasi dari bangunan gedung Negara.
iii.
Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan Negara perlu diarahkan secara baik
dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma dan tata
laku professional.
iv.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk perencanaan DED perlu disiapkan secara
matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan DED yang
sesuai dengan kepentingan
v.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan Perencana
DED yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam pelaksanaan tugas.
vi.
Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana DED dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran
yang memadai sesuai KAK ini.
vii.
Untuk menjadikan Gedung Rektorat UNPAD sebagai ikon kawasan yang
mencirikan kawasan kampus Jatinangor maka telah dilakukan sayembara yang
diharapkan menghasilkan gambar pra rancangan gedung tersebut
viii.
Dalam pelaksanaan tugas maka pemberi tugas telah menunjuk Konsultan MK
yang akan mensupervisi dan mereview hasil kerja perencanaan.
2. Tujuan

Menseleksi calon Konsultan Perencanaan DED bangunan gedung Rektorat


Universitas Padjadjaran di Jatinangor yang mengacu pada gambar prarencana hasil
sayembara dan dengan kriteria khusus yang dikeluarkan oleh pemberi tugas.
3. Ruang Lingkungan Pekerjaan
Perencanaan DED bangunan gedung Rektorat UNPAD seluas 12.000 m yang
terdiri dari 5 lantai dan berlokasi dalam Kampus UNPAD Jatinangor.
Keluaran hasil pekerjaan perencanaan DED bangunan gedung yang terdiri dari :
i.
Persiapan Perencanaan dengan menggunakan Pra Rencana hasil karya
sayembara dan mengumpulkan data informasi lapangan seperti mempelajari
hasil peta ukuran, peta kontur, termasuk penyelidikan daya dukung dan jenis
tanah, membuat interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan
Kerja (KAK) dan konsultansi dengan pemberi tugas, MK, pemenang
sayembara dan pengguna ruangan mengenai wujud ruangan bangunan
yang diinginkan.
ii.
Penyusunan pengembangan rencana, antara lain:
i.
Rencana Arsitektur, beserta rencana tapak
ii.
Rencana struktur, beserta uraian konsep dan analisa perhitungannya
iii.
Rencana Utilitas beserta uraian konsep dan perhitungannya
iv.
Perkiraan biaya dan analisa perhitungannya
iii.
Menggambar rencana detail hingga dokumen tender, antara lain membuat:
1. Gambar-gambar detail arsitektur termasuk interior, meubelair dan
landscape, detail struktur, detail tapak hard scape, detail utilitas
Mekanikal Elektrikal dll yang sesuai dengan dengan gambar-gambar
pengembangan rencana yang telah disetujui;
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB)
pekerjaan konstruksi
4. Laporan akhir Perencanaan
iv.
Mendampingi dan memberi pemberi tugas dan Konsultan MK dalam tahap
pelelangan.
Menyusun dokumen pelelangan
Penjelasan teknis
Klarifikasi harga
v.
Melaksanakan Pengawasan Berkala selama pelaksanaan Konstruksi fisik
dan melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti:
1. Melakukan penyesuaian gambar koreksi teknis dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila kondisi lapangan memerlukan adanya perubahan.
2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul dan
belum jelas selama masa pelaksanaan konstruksi
3. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan
4. Membuat laporan akhir pengawasan berkala
5. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan
perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.

4. Batas Lingkup Pekerjaan


1. Acuan kerja perencana DED berdasarkan:
Disain pra rencana hasil pemenang sayembara
Kerangka Acuan Kerja (KAK) perencana DED
Kriteria umum dan kriteria khusus yang ditetapkan pemberi tugas dan
konsultan MK
Program ruang yang berdasarkan struktur organisasi dan kebutuhan
pemberi tugas.
2. Review pekerjaan perencanaan DED akan dilakukan oleh Pemberi Tugas
melalui Konsultan MK dan perancang bangunan (pemenang sayembara)
3. Konsultan Perencana DED akan mengerahkan Tugas Ahli yang berpengalaman
untuk mewujudkan hasil kerja yang paripurna.
4. Konsultan Perencana DED menjamin terwujudnya hasil rancangan pemenang
dan meminimalisir perubahan Konsep Rancangan tanpa seijin pemberi
tugas/Konsultan MK/pemenang rancangan.
5. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah diberikan oleh proyek,
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan
6. Hasil karya perencana yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar
biaya dan pedoman teknis bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus
untuk bangunan gedung Negara.
7. DIPA UNPAD No. 0362/023-042/XII/2010 tanggal 31 Desember 2009.
8. Penanggung jawab penyelenggara termaksud adalah Pejabat Pembuat
Komitmen UNPAD yang diangkat oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor : 577/A.A3/KU/2010 tanggal 2 Januari 2010 tentang
Pengangkatan Pejabat Perbendaharaan /Pengelolaan Keuangan Pada
Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2010
9. Peraturan Daerah Setempat tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
5. Batasan Biaya
1. Pagu Anggaran Biaya Perencanaan DED Rp. 1.000.000.000,- (Sumber Dana
dari DIPA BLU UNPAD Tahun Anggaran 2010)
2. Standar Biaya Harga Bangunan mengacu kepada pedoman Permen PU No. 45
Tahun 2007.
II. PELAKSANA KEGIATAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Tim Perencanaan adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4247)
2. Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 yang meliputi
tugas-tugas perencanaan lingkungan.

III. PERSYARATAN PESERTA


Paket pekerjaan ini diikuti oleh penyedia jasa konsultan yang memenuhi persyaratan
kualifikasi sebagaimana hasil prakualifikasi.

IV. KRITERIA UMUM


Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh tim perencana seperti yang dimaksud pada
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu:
a. Persyaratan peruntukan dan intensitas:

Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan di daerah bersangkutan.

Menjamin bangunan dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya

Menjamin keselamatan penggunaan, masyarakat dan lingkungan

b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan:

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristik


lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan simbolik budaya, daerah sehingga
seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial, dan budaya)

Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan budaya)

Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan


menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan

Menjamin kelancaran sirkulasi vertical dan hubungan antar fungsi

dengan

tidak

c. Persyaratan Struktur Bangunan

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang


timbul akibat perilaku alam dan manusia

Menjamin keselamatan manusia dan kemungkinan kecelakaan atau luka yang


disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan

Menjamin kepentingan manusia dan kehilangan atau kerusakan benda yang


disebabkan perilaku struktur

Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur

Menjamin usia struktur bangunan selama mungkin.

d. Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang


timbul akibat perilaku alam dan manusia.

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa sehingga


mampu secara structural stabil selama kebakaran, sehingga:
-

Cukup waktu bagi penghuni melakukan evaluasi secara aman

Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk


memadamkan api

Dapat menghindari kerusakan pada property lainnya

Menjamin adanya peringatan dini bahaya kebakaran

Menjamin system dan peralatan kebakaran dapat melindungi bangunan terhadap


bahaya kebakaran

Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dan system peringatan


bahaya

Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informative di dalam bangunan gedung


apabila terjadi keadaan darurat

Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila terjadi
keadaan darurat.

e. Persyaratan instalasi Listrik, penangkal petir dan komunikasi:

f.

Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai fungsinya.

Menjamin terwujudnya keamanan bangunan dan penghuninya dari bahaya akibat


petir.

Menjamin terwujudnya sarana telekomunikasi yang memadai dalam menunjang


terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya

Menjamin tersedianya back up daya listrik

Menjamin berfungsinya system telekomunikasi internal dan eksternal, konvensional


maupun kecanggihan teknologi (internet, LAN, Hotspot/Wifi, dll)

Persyaratan sanitasi dalam bangunan:

Menjamin berfungsinya system distribusi air bersih

Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang


terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya

Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi


penghuni bangunan gedung dan lingkungan

Menjamin upaya operasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.

g. Persyaratan Ventilasi Pengkondisian Udara

Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup baik, alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya

Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengakapan tata udara secara


baik dan efisien.

h. Persyaratan Pencahayaan

i.

j.

Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup baik, alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya

Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara


baik

Menjamin keindahan arsitektural pada malam hari melalui penempatan lighting


architecture

Persyaratan kebisingan dan getaran

Menjamin kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yang tidak
diinginkan

Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak negative suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian
pencemaran dan atau pencegahan perusahaan lingkungan

Menjamin berfungsinya system audiovisual ruang auditorium secara baik tanpa


menimbulkan polusi secara eksternal.

Security System

Menjamin termonitornya area-area yang rawan terhadap kejadian yang tidak


diinginkan

k. Sirkulasi Vertikal

System vertical dapat menunjang sirkulasi dalam gedung baik barang maupun
manusia

V. KRITERIA KHUSUS
A. Luas Lahan Area Pembangunan
Lokasi lahan
B. Luas Bangunan
Jumlah Lantai Bangunan

: Lihat Lampiran
: 12.000 m
: 5 lantai

C. Disain Target :
1. Bentuk diproyeksikan menjadi icon kawasan kampus UNPAD Jatinangor
2. Bentuk desain mengacu kepada hasil sayembara dengan dimungkinkan adanya
pengembangan/inovatif melalui proses konsultasi dengan pemberi tugas, konsultan
Manajemen Konstruksi dan pemenang sayembara.
3. Desain diarahkan menuju green building dan efisiensi dalam penggunaan energi
4. Menggunakan/ dilengkapi dengan simbolisme unsur tradisional kedaerahan
(muatan local)
5. Open plan fleksibel terhadap perubahan struktur organisasi
6. Perbaikan lingkungan
7. Bahan tahan lama dan mudah perawatan
8. Akses pintu masuk ke ruangan dalam gedung hanya ada 2 (pintu lobby utama dan
pintu service di belakang)
D. Keluaran:
1. Dokumen untuk pelelangan fisik
- Gambar kerja
- Site development
- RAB
- BQ
- RKS
2. Laporan-laporan
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Hasil Survey
- Laporan Antara
- Laplaporan Penyelidikan Tanah
- Laporan Akhir
3. Perhitungan-perhitungan
- Perhitungan Struktur
- Perhitungan ME
4. Maket dan 3D

E. Fungsi Ruang Kegiatan dan perkiraan luas ruang :

No
I
1

URAIAN
Lantai semi Basement
Parkir mobil (50 Mobil Pimpinan)

Perkiraan
Luas/m

Keterangan

2
3
4
5
6
7
8
9
II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

III
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Reservoir
Toilet +Kamar Mandi+Locker+Mushola
R. Panel
R. Genset
R. Pompa
Ruang Tunggu Supir+toilet+shower+locker
Ruang Security
Pantry
Perkiraan Luas Lantai Semi Basement
Lantai 1
Hall / Ruang Tunggu
Receptionist Counter
Ruang Pusat Data
Ruang Humas+Lobby+Press Room
Ruang Hall Audio Visual dan Amphiteather
(50 orang)
R. D Sistem
Passenger Lift 2 buah
Toilet Umum 2 buah @ 30 m2
R. Sekretaris Senat (+WC,R.
Tamu,Mushola)
Disisi Belakang Gedung
Bagian Perlengkapan
Bagian Service
Gedung dan Loadingdock
Bagian Support
1 Lift Service
Ruang Multifungsi
Mushola
Kantin/cafe
Perkiraan Luas Lantai 1
Lantai 2
Ruang Komisi-komisi Senat
5 Ruang Komisi @ 30 M2
5 Ruang Sub Komisi @ 20 M2
Ruang Rapat Komisi @ 30 M2 x 2
buah
Toilet di masing-masing R. Komisi @ 2
buah 1,5 x 2
Ruang Rektor dan Toilet
Ruang Sekretaris Rektor
Ruang Tamu Rektor
Ruang Rapat Besar
5 R.Pembantu Rektor, R. Rapat dan Toilet
@ 60 M2
Ruang Rapat Pembantu Rektor
5 Ruang Sekretaris Pembantu Rektor @
20 M2
Musholla + Tempat wudhu
Gedung Arsip
Executive Lounge
Pantry dan Toilet

50.00
5.00
20.00
10.00
80.00
30.00
10.00
205.00

5 x 10
5 x 2,5
4x5
2,5 x 4
10 x 8
5x6
2,5 x 4

200.00
30.00
200.00
200.00

10 x 20
5x6
10 x 20
10 x 20

600.00

(350 orang) + toilet+R.


Operator 20 x 30

50.00

10 x 5

60.00

2 x 30

60.00

5 x 12

60.00
20.00
200.00
15.00
10.00
30.00
30.00
200.00
1965.0

5 x 12
5x4
10 x 20
5x3

150.00
100.00

(5 x 6) x 5
(5 x 4) x 5

60.00

(5 x 6) x 2

5x6
5x6
10 x 20

50.00
100.00
30.00
60.00
100.00

10 x 10
5x6
10 x 6
10 x 10

300.00

(5 x 12) x 5

60.00

(5 x 6) x 2

100.00

(5 x 4) x 5

30.00
30.00

5x6
5x6

50.00

5 x 10

Ruang Tele Conference


Toilet 2 buah @ 30 M2

200.00
60.00

Luas Lantai 2

1480.00

Lantai 3
R. Administrasi Umum (RT, TV,
1
Perlengkapan)
2
R. Administrasi Keuangan
3
Gudang Arsip
4
Toilet, Locker, dan Mushola
5
R. Rapat Besar
6
Pantry
Luas Lantai 3
V. Lantai 4 Ruang Biro
1
R. Biro Akademik
2
R. Adm. Kemahasiswaan
3
R. Adm. Perencanaan & System Informasi
4
Gudang Arsip
5
Toilet, Locker dan Musholla
6
R. Rapat Kemahasiswaan (2)
7
Pantry
Luas Lantai 4
VI. Lantai 5
1
R. Rapat Sedang 2 @ 50 M2
2
Ruang Rapat Satuan Pengawas Intern
3
Ruang Satuan Penjamin Mutu
4
30 Ruang Pusat Penelitian (Kapuslit +Staf)
5
Gudang Arsip (Jadi 2)
6
Musholla + tempat wudhu
Ruang Fitnes
Shower + Toilet
Locker
Luas Lantai 5
VII. Site Development
1
Area Parkir
2
Jalan Lingkungan
3
Drainase
4
Penghijauan/taman
5
Pagar keliling
6
Amphitheater terbuka 500 orang
Luas disesuaikan

10 x 20
(3 x10) x 2
+lantai atas R.
Auditorium+Korido
r

IV.

700.00

10 x 70

200.00
50.00
50.00
60.00
10.00
1070.00

10 x 20
10 x 5
10 x 5
5 x 12
2,5 x 4

200.00
150.00
150.00
50.00
50.00
200.00
10.00
810.00

10 x 20
10 x 15
10 x 15
10 x 5
10 x 5
(10 x 20) x 2
2,5 x 4

100.00
50.00
50.00
900.00
100.00
50.00

(10 x 5) x 2
10 x 5
10 x 5
(6 x 5) x 30
(10 x 5) x 2
10 x 5

1,250.00
Disesuaikan

Catatan : Kebutuhan dari luas ruang masih memungkinkan untuk disesuaikan


kembali

F. Sistem Mekanikal dan Elektrikal


No
.
1

URAIAN
Sirkulasi Vertikal
1 Pasanger Lift @ 10 Orang

Perkiraan Jumlah
1 Buah

Keterangan

3
4

5
6

9
10

1 Lift Service
System Pemadam Kebakaran
Fire Extinguiser
Sprinkle System
Smoke Detector
Hydrant System
Pengkondisian Ruang
Split/Central/Fan/Exhause Fan
Daya Listrik
Sumber PLN dan Back Up
Genset standby kapasitas
Panel tiap zone dan lantai
Trafo
Penerangan
Direct/Indirect
Telekomunikasi
Central Hunting + PABX
Menggunakan LAN + Internet Fibre
Optic
Audiovisual
Khusus ruang Hall Senat dan Ruang
Teleconference Rektor
Air Bersih
Sumber PAM Lokal dan Deep Well,
Kapasitas
Ground Tank dan Pompa
Roof Tank
System Penangkal Petir
Radio Aktif
Security System
CCTV
BAS

1 Buah
Disesuaikan

Disesuaikan

Disesuaikan
Disesuaikan

Disesuaikan

Disesuaikan
Disesuaikan

VI. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, didalam melaksanakan tugasnya tim perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung Negara sebagai berikut:
a. Bangunan gedung Negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan
b. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
c. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dimanfaatkan secepatnya

d. Bangunan gedung Negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan


menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

VII. PROSES PERENCANAAN


a. Tim perencana DED harus melibatkan tenaga ahli dari pemenang sayembara
b. Untuk mereview hasil pekerjaan, pemberi tugas menugaskan tim Manajemen
Konstruksi.
c. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, tim
perencana harus menyusun jadwal kerja pertemuan berkala dengan pengelola
proyek/Konsultan MK
d. Dalam pelaksanaan tugas, tim perencana DED harus selalu memperhitungakan bahwa
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
e. Jangka waktu perencanaan keseluruhan bangunan selama 60 (enam puluh) hari
kalender

VIII.

MASUKAN

A. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya tim perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh pemimpin pelaksana kegiatan
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
2. Tim perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
melaksanakan tugasnya, baik yang berasal dari pemimpin pelaksana kegiatan
maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai
akibat dari kesalahan informasi tetap menjadi tanggung jawab tim perencana
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi tentang lahan, meliputi:
i.
Kondisi fisik lokasi, seperti : luasan, batas-batas dan potografi
ii.
Kondisi tanah (jenis dan daya dukung)
iii.
Keadaan air tanah
iv.
Peruntukan tanah
v.
Koefisien dasar bangunan
vi.
Koefisien lantai bangunan
vii.
Perincian penggunaan lahan, penghijauan dan lain-lain
b. Pemakaian bangunan:
i.
Struktur organisasi
ii.
Jumlah personil-personil sekarang dan proyeksi pengembangan
iii.
Kegiatan utama, penunjang kelengkapan

iv.

Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya

c. Kebutuhan bangunan:
i.
Program Ruang
ii.
Keinginan tentang Organisasi/Pemanfaatan Ruang
d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengab
pemakaian atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut.
e. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan
f. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti:
i.
Air Bersih :
Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
Sumber air, jaringan dan kapasitasnya
ii.
Air Hujan dan Air Buangan
Kebutuhan daya
Sumberdaya dan spesifikasinya
Cadangan apabila dibutuhkan
iii.
Dan lain-lain sesuai kebutuhan
IX. TENAGA
Untuk melaksanakan tujuannya, Perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi
ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi lengkap (besar) proyek maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan :
Pekerjaan

: Perencanaan Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran 5 Lantai Seluas


12.000 m

Lokasi

: Jalan Raya Jatinangor KM. 20 Jatinangor - Sumedang

No.

Nama Personil

A.

Tenaga Perencana

1.

Team Leader

2.

Tenaga Ahli Arsitektur

3.

Tenaga Ahli Struktur


Tenaga Ahli Sipil
Lahan
Tenaga Ahli Fisika
Bangunan
Tenaga Ahli Mekanikal
Tenaga Ahli Elektrikal

4.
5.
6.
7.

Jumlah

Jumlah
Man
Month
(OB)

Pengalama
n

3.40

> 10 Th

1.90

1.70

S1/SKA

1.80

S1/SKA

1.50

S1/SKA
S1/SKA

2
2

1.45
1.20

Ijazah/SK
A
S1
Arsitektur/
Ahli Utama
S1/Ahli
Madya
S1/SKA

> 10 Th
> 10 Th
> 5 Th
> 5 Th
> 5 Th
> 5 Th

Harga
Satuan

Sub
Jumlah

8.
9.
10.
B
1.
2.
3.
4.
5.

Tenaga Ahli T.
Lingkungan
Tenaga Ahli Interior
Tenaga Ahli
Landscape
Tenaga Pendukung
Drafter Cad
Operator Komputer
Administrasi/Sekretari
s
Surveyor
Estimator

> 5 Th

S1/SKA

1.30

S1/SKA

1.40

S1/SKA

1.40

S1
D3

4
2

2.00
2.00

> 5 Th
> 5 Th

D3

2.00

> 5 Th

STM
STM

1
3

2.00
1.50

> 5 Th
> 5 Th

> 5 Th
> 5 Th

X. PROGRAM KERJA
a. Tim Perencana DED harus segera menyusun Program kerja minimal meliputi:
-

Jadwal kegiatan secara detail

Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya) yang diusulkan oleh tim
perencana harus mendapatkan persetujuan dari KPA (Kuasa Pengguna Anggaran)
konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

Demikian juga perubahan penggunaan tenaga ahli harus mendapat persetujuan dari
KPA (Kuasa Pengguna Anggaran)

b. Program kerja secara keseluruhan harus mendapat persetujuan dari PPK (Pejabat
Pembuat Komitmen), setelah sebelumnya dipresentasikan oleh tim perencana dan
diberi masukan dari pengelola proyek

Anda mungkin juga menyukai