LArORAN AKHIR
PENELITIAN UNGGULAN STRA TEGIS NASIONAL
(Pengentasan Kemiskinan)
Oleh:
1. Maya Sari, SE, .MM
2. Dr. Ikaputera Waspada, l\1M
3. Chairul Furqan, S.Sos. MM
Dibiayai oleh DIP A lJPI sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian
Strategi Nasional Bacth I, dengan SK Rektor UPI Nomor: 1145/HMJPL/2009
LAMPIRANl
L . :JB(~B
I - ;zo11
Ilmu ~forinjcm.en
LAPORAN AKHIR
PENELITJAN UNGGllLAN STRATEGIS NASIO~AL
(Pengcntasan Kcmiskinan)
Oleh:
1. Maya Sari, SE, MM
2. Ur. Ikaputera Waspada, .MM
3. Chairul Furqan, S.Sos. l\1M
Dibiayai oleh DIP A UPI sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian
Stratcgi Nasional Bacth I, dengan SK R.ektor UPI Nemor: 1145/HM/PLn.009
LAMPlRAN 1
(
. \
.
LEMBAR PENGESAHAN
2. Kerua Peneliti
Nama Lengkap : Maya Sari, SE, MM
Bidang Keahlian : Manajemen Keuangan
Jabatan Struktural
Jabatan Fungsional : Lektor
UnitKerja : Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis/
Program Studi Manajemen
Alamat Surat : Gedung FPIPS Barn, Jl.Setiabudhi No.229 Bandung
Telepon/Faks : 022-2013163 ext 2520
E-mail : maya_lutan@yahoo.com
3. Tim Peneliti
iii
SUMMARY
The aim of this research is to develop a community based LKAf model that
has two main approach, funding and management services. Case study is used to
the industry centre in Bandung city. Scopes of this research are pure research
stages and participatory research. Research sample choose by purposive.
The result of the research shows that LKAf has several potencies that are
(1) near to the society, (2) simple procedures (3) progressive government back up,
and (4) flexible paying systems. Several limitation facing by LKM are (1) less
professional of management, (2) leak of saving awareness by the member, (3)
finance performance relatively inefficient, and (5) dead credit.
iv
PRAKATA
Sektor UMK memiliki potcnsi yang besar atas kekuatan domestik yang jika
dikelola dan dikembaugkau deugan baik. Adapun kesulitan terbcsar yang dihadapi
sektor uiviK acaian icercroatasan mooai usana yang aim11ik1 dan kesutitan untuk
mcmasarkan produk yang dihasilkan. Perkernbangan penyedia kredit mikro
menunjukan peningkatan, tetapi UMK sulit untuk mengakses modal dari sumber
ekstcmal. Hal ini disebabkan olch sifat UMK yang mikro dengan modal kecil,
tidak berbadan hukum dan manajernen yang sebagian masih tradisional sehingga
UMK dipandang tidak bankable, terutama dikaitkan dengan ketentuan prudential
banking yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Kondisi ini menyebabkan lcmbaga
keuangan informal yang kemudian disebut sebagai Lembaga Keuangan Mikro
(LKM) menjadi sumber pendanaan altematif bagi UMK untuk memenuhi
kebutuhan modalnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu model
pengelolaan Iembaga keuangan mikro berbasis komunitas yang rnenggunakan dua
pendekatan yaitu jasa pembiayaan dan jasa manajemen atau pendampingan.
Model pengelolaan LKM yang dilakukan meliputi model pengelolaan LKM
sebagai suatu institusi bisnis dan model pendampingan untuk masyarakat binaan
yang dapat dilakukan olch LKM.
Pada kesempatan ini, tim peneliti mengucapkan terima kasih kepada sernua
pihak yang telah memberikan kesempatan, bantuan dan kemudahan sehingga
terlaksananya penelitian dan tersclesaikannya Japoran ini.
Tim Peneliti
v
DAFTAR ISi
-
LEM BAR PENGESAHAN i
IDENTITAS PENELITI ii
RINGKAS:\N iii
SU1vl1v1ARY iv
l'l<.Ai<,.ATA v
DAFT AR ISi vi
DAFTAR TABEL viii
DAFf AR GAMBAR ix
DAf'TAR GAMBAR ix
BAB I PENDAHULtJAN I
1 .1 La tar Belakang l
1.2 Identifikasi Masalah 8
vi
5.1.4 Sentra Keramik Kiara Condong 68
5.1.5 Sentra lndustri Boneka Sukarnulya dan Holis 72
5.1.6 Sentra Rajut Binong Jati. 78
5.1. 7 Sentra lndustri Tahu Cibuntu 83
5.1.8 Sentra Barang Bekas Jatayu 8Q
5.1.9 Potensi dan Kclemahan UIGv·I Sentra-sentra industri Kota
Bandung 9i
LAMPIRAJ'i
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.6 Jumlah Mitra Binaan Program Kemitraan CDC PT Telkom. Thk ... 141
Tabet 5.7 Penyaluran Dana Program Kemitraan Per sektor Industri 142
vm
DAFTAR GAMBAR
ix
BABI
PENDAHULUAN
pendampingan. Berdasarkan data indikator makro Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
juta UMK atau 99,9 % tcrhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah
tenaga kerjanya mencapai 91.8 juta atau 97.3 % terhadap seluruh tenaga kerja
Indonesia. Kinerja UMK juga terus meningkat dengan kontribusi yang diberikan
sebesar 53.6% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun
terdapat potensi yang besar atas kekuatan domestik yang jika dikelola dan
tangguh.
Besamya potensi yang dimiliki, tidak berarti sektor UMK bebas dari
kendala, data BPS tahun 2007 menyatakan bahwa sekitar 48.50% UMK
2
Data pada tabel 1.1 mcnunjukkan bahwa kesulitan terbesar yang dihadapi
scktor UMK adalah keterbatasan modal usaha yang dimiliki (35,71%), dan diikuti
oleh kesulitan untuk memasarkan produk yang dihasilkan (34.76%). Data pada
BRI yang diatur oleh UU Perbankan sampai kc bentuk koperasi, bank kredit desa,
pemberi dana, dan penggadaian. Divisi Unit dari Bank Rakyat Indonesia
(dinamakan Bank BRI di 2004} memiliki total 3.44 juta peminjam mikro pada
pernbiayaan ini didanai oleh lebih dari 30 juta penabung dengan total tabungan
3
rata pinjaman mikro sekitar Rp 7.93juta (USD 793) per peminjam BTU Unit
untuk kredit mikro, yaitu Danamon Simpan Pinjam melayani total 400.000
peminjam mikro dengan total pencairan dana Rp.8.6triliun (USD 860 juta) di
2007 dengan rata-rata besaran pinjaman mikro Oanamon Simpan Pinjam adalah
Rp 21.Sjuta (USO 2150) per peminjam .. Oanamon Simpan Pinjam merniliki juga
keuangan mikro di Indonesia pada tahun 2007. dapat dilihat pada tabel 1.2
Koperasi
480
Simpan Pinjam 1.598 325.27 878.379 1.154,8
326
(KSP)
Unit Simpan
2 Pin jam 36.485 1.454 10524908 13.495 4.987.793
(USP)
3 LDKP 2.272 334 Na 358 1.300.000
·-
Koperasi
4
Syariah
3.038 209 Na 157 1.200.000
Koperasi Kredit
5 1.146 188.01 290.000 505.73 400.000
danLSM
keterbatasan modal masih menjadi kendala terbesar yang dihadapi oleh sektor
Data BPS tahun 2007 menyebutkan bahwa 84.45% pelaku UMK dalam
bersumber dari dana eksternal. Dari sumber yang sama diketahui bahwa
pendanaan eksternal yang berasal dari perbankan formal hanya 26.93% sedangkan
sisanya dari sumber pendanaan lain. Sedangkan hingga tahun 2008 terdapat
sekitar 50 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), namun baru 18 juta
yang yang memperoleh fasilitas dan akses layanan perbankan. Kurang Iebih I 0
dan kerabat/keluarga,
formal disebabkan oleh sifat UMK yang mikro dengan modal kecil, tidak
berbadan hukum dan manajernen yang sebagian rnasih tradisional sehingga UMK
banking yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan disisi Jain sebagaimana
hasil penelitian JYf Bank Danamon Tbk menunjukan bahwa mayoritas pengusaha
mikro dan kecil yang menjadi responden penelitian menilai bahwa Bank terlalu
rumit dan menakutkan dengan berbagai persyaratan dan proses untuk meminjam
uang, selain itu mereka tidak mempunyai waktu untuk datang ke bank karena
hams menunggu toko atau kiosnya. Mereka rnembutuhkan suatu layanan dan
5
persyaratan yang sederhana, proses yang mudah dan cepat, serta kenyamanan
Mikro (micro finance) rnerupakan salah satu industri kcuangan yang turnbuh pesat
dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Lembaga ini tclah mcnjadi bagian dari
program pembangunan yang menyalurkan kredit bersubsidi sejak era tahun 60-an
kebutuhan keuangan karena adanya gap antara pendapatan dan pengeluaran yang
disebabkan oleh faktor musin atau siklus upahan ilncome smoothing). (2)
iviengaiasi aiiran kas (ieijadi kesenjangan anrara axuva iancar can pasiva iancar
yang terutama bagi usaha mikro yang menerapkan sistem pembayaran kredit atau
karena ada kcbutuhan strategis misalnya untuk memenuhi kontrak bisnis yang
bersifat sesaat (Cash flow injection), (3) Merupakan asistensi keuangan untuk
pendck lainnya karena umumnya masyarakat miskin tidak mcmiliki tabungan atau
asuransi (Emergency relief). dan (4) Menyediakan dana yang bersifat jangka
panjang untuk membeli aktiva tetap (peralatan rumah tangga), kendaraan, hewan
temak, properti , dan lain-lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi atau dapat
Selain itu adanya akses yang tetap pada lembaga keuangan (mikro),
peningkatan yang cukup signifikan, akan tetapi peningkatan jumlah LKM yang
(2006) menjelaskan lemahnya kinerja LKM dapat dilihat dari tiga aspek yaitu ( 1)
7
rendahnya tingkat pelunasan kredit, (2) rendahnya moralitas pelaksana serta (3)
kekurangan akses yang efektif terhadap kredit mikro, dan hanya kurang dari 40
persen memiliki rekening tabungan. Angka ini menjadi lebih rendah untuk daerah
pedesaan.
usaha para pelaku UMK, semakin tinggi nilai tambah yang dihasilkan UMK maka
kebutuhan akan pembiayaan bagi UMK semakin besar juga dam pada akhimya
pasar usaha LKM menjadi semakin terbuka luas. Sehingga untuk menjadi LKM
jasa manajemen yang diberikan oleh LKM tersebut bagi pelaku UMK. Jasa
menggunakan dua pendekatan yaitu jasa pernbiayaan dan jasa manajemen atau
adalah lcmbaga kcuangan yang bcrtumpu pada kondisi seternpat dan pada
8
dan model pendampingan untuk masyarakat binaan yang dapat dilakukan olch
LKM.
menghasilkan suatu LKM yang mandiri yang dikelola secara profcsional. LKl\1
keuangan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka paella penelitian ini akan
pendekatan yaitu jasa pembiayaan dan jasa manajemen, dengan lingkup penelitian
TIN.JAUAN PUSTAKA
individu atau komunitas, Lernbaga donor internasional seperti Bank Dunia atau
nasional dan regional yang dinyatakan dalam pendapatan perkapita atau GNP
Sebagian ahli yang lain berpendapat bahwa pernyataan tersebut di atas tidak
tO
11
maupun individu. Ada dua alasan mcngapa hal tersebut tidak berlaku. Pcrtarna,
struktur ekonomi yang tidak berpihak kepada kaum miskin membuat output
Teori trickle down effect yang mendasari kebijakan di atas tidak berlaku
dan daya saing yang lebih baik. Sementara masyarakat yang benar-benar miskin
dan mengalami apa yang disebut kemiskinan absolut jarang mengenyam hasil
tctapi program ini memunculkan implikasi baru. Pada satu sisi bantuan tersebut
memang dapat efektif mencapai sasaran, tapi pada sisi lain input ekstemal tanpa
dengan pola bantuan langsung tersebut gaga) dalam mengatasi dan mercduksi
(a) l Icia lehih dari 55 tahun (aging /">•w). yaitu kelompok masyarakat )"ang tidak
sosial.
(b) Usia di bawah 15 tahun (young poor), yaitu kelompok masyarakat yang
be I urn produktif (usia sekolah, belum bisa bekerja). Program pemerintah yang
(c) Usia antara 15-55 tahun (productive poor). yaitu usia sedang tidak produktif
dilakukan adalah investasi ekonomi dan inilah sckaligus yang menjadi fokus
penanggulangan kemiskinan.
Menurut Bank Indonesia, usaha mikro adalah usaha yang dijalankan oleh
rakyat miskin atau mendekati miskin dengan ciri-ciri : dimiliki oleh keluarga,
usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan yang memiliki
hasil penjualan paling banyak Rp I 00 juta per tahun, dan dapat mengajukan krcdit
(c) Pada umumnya tidak/belum mengenal perbankan tapi lebih mengenal rentenir
atau tengkulak;
(d) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya
tennasuk NPWP;
(e) Tenaga kerja atau karyawan yang dimiliki pada umumnya kurang dari 4
(empat) orang.
dana yang relatif mahal dan dalam situasi krisis ekonomi, kegiatan usahanya
relatif rendah.
(g) Pada umumnya para pelaku usaha mikro tckun, sederhana, serta dapat
youth micro business dijelaskan bahwa usaha mikro terbagi menjadi tiga segmen
Level Karakteristik I
The Lower Survivalist Level: • Terutama dijalankan olch wanita ----,
e Berkaitan erat dengan kebutuhan rurnal- l
''
tangga dan orang tua
• Sebagai aktivitas untuk mendapatkan
penghasilan, biasanya bersifat paruh waktu
• Merupkan sumber pendapatan sampingan
pelengkap sumber pendapatan utama
lainnya
mikro adalah program pemherian kredit berjumlah kecil kepada warga paling
uiiskin uuun, ruembiayai fJIU.>et"" ) ;;mg uia kerjaxan senuiri agar mengiiasiikan
keluarganya. (Joko Sutrisno dan Sri Lestari, 2006). Sedangkan Bank Indonesia
mendefinisikan kredit mikro merupakan kredit yang diberikan kepada para pelaku
dalam konteks ini berkaitan dengan nilai transaksi dan kapasitas keuangan
a. Batasan transaksi
Nilai transaksi LKM tidak bersifat universal artinya tidak ada konvensi
intemasional yang menetapkan nilai transaksi yang masuk kategori kecil atau
mikro. Di Indonesia, nilai transaksi LKM hanya dirumuskan pada batasan kredit
mikro saja yakni maksimum Rp50 juta. Sedangkan untuk transaksi · keuangan
pcngaturan yangjclas.
17
b. Segmelll Pasar
Lembaga Keuangan Mikro memiliki keuniknn dalam rnelayani masyarakat yakni
sumber pendapatan karena faktor usia, sakit, cacat fisik sehingga tidak mcmiliki
pendapatan.
Kelompok II yaitu labouring poor. Kelompok miskin yang bekerja scbagai buruh
dengan penghasilan sangat terbatas dan bersifat tidak tetap atau musiman yang
umumnya bekerja di sektor pertanian atau sektor-sektor lain yang bersifat padat
karya
c. Tujuan
Terdapat tiga tantangan yang dihadapi LKM untuk dapat berkembang yaitu
lebih efisien dan (3) mampu mengernbangkan kualitas portofilio keuangan yang
18
tcrlalu menckannkan pada satu aspek kritis dapat menimbukan biaya di aspek
yang lain.
dilakukan kredit yang tidak tcrlalu kctat bcrakibat padai kualitas portofolio tidak
tiga yaitu formal, semiformal dan informal. Berikut ini pcnjelasan lembaga
Pcrbankan, meliputi bank umum yang memiliki unit bisnis microfinance dan
BPR. Saat ini ada tiga bank umum yang secara khusus memiliki eksposur di
Microbanking Unit. Namun demikian, ada beberapa bank yang juga melayani
dalam kelompok Ill dan IV dcngan menawarkan produk dan jasa perbankan
seperti kredit untuk berbagai keperluan, simpanan dalam bentuk giro, deposito
19
dan tabungan, transfer uang, sistem pernbayaran dan jasa kcuangan lainnya.
Namun untuk BPR diberlakukan batasan operasi antara lain tidak diperkenankan
melayani produk giro karena tidak tennasuk dalam sistem kliring perbankan dan
iueiakukan rransai.si vaiuta asing, rrmsip operasronat can poia interaksi dengan
nasabah yang digunakan oleh kelompok ini cenderung bersifat formal dengan
pemcrintah melalui PP atau Perda. Bentuk dan sistem operasional kelornpok ini
cukup bervariasi seperti Perum Pegadaian, Badan Kredit Desa (BKD), Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) dengan konscp koperasi, Lcmbaga Dana Dan Kredit
(BKK) dan Baitul Maal Wa'atamwil (BMT) dan LKM yang terdaftar lainnya.
kategori kelompok II dan III serta sebagian kecil yang masuk dalarn kclompok IV.
Produk keuangan yang ditawarkan adalah krcdit dan simpanan yang bcrhasis pada
kepemilikan dan metode yang digunakan. Hal ini dirnungkinkan karena tidak ada
tL~JVIJ, h . eiompok ~\\ aoaya r-iasyarakat ll'-~lVIJ, xcrornpok arisan, rentemr, dan
kredit (cash atau non cash) yang didasarkan pada hubungan individu, kelompok
pemberiaan kredit juga diikuti dengan program pemberdayaan dan asistensi non
keuangan lainnya.
Pola pernbiayaan usaha atau lending model adalah pola pemberian fasilitas
unit yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan usaha dalam arti luas balk untuk
usaha pcmbiaaan modal kcrja dan pembiayaa investasi. Pembiayaan modal kerja
kuantitatif dan kualitatif; dan (2) untuk keperluan perdagangan atau peningkatan
suatu utility of place dari suatu barang. Sedangkan pernbiayaan investasi untuk
Secara umum lending model dapat dibedakan menjadi dua yaitu lending
model yang bersifat konvensional dan lending model untuk usaha mikro.
penyaluran kredit yang sesuai, sebuah LKM hams terlebih dahulu memahai
kebutuhan jasa finansial dari setiap kelompok usaha mikro yang dilayani.
Semakin tinggi tingkat usaha maka scmakin bervariasi pula kebutuhan jasa
finansial yang dibutuhkan, Berikut ini pada tabel 2. 4 dijelaskan mengenai jenis-
jenis jasa finansial yang dibutuhkan oleh masing-masing segmen usaha mikro.
22
-;··1~i~)~11na~·
Akun Tabungan
~1:~~i ~~·~~T~~~~~B'.!~.~~-~
0 a ..__ ___ I
Middle • Pinjaman modal Kerja
• Pinjaman untuk aktiva tetap
• Akun Tabungan
• Deposito
• Jasa pembayaran
Selain itu model pembiayaan bagi usaha mikro yang diterapkan oleh LKM
mengingat nasabah yang dihadapi relatif kurang cakap sehingga mereka akan
kesulitan jika harus berhadapan dengan prosedur administrasi yang terlalu banyak
menggunakan formulir. Selain itu jika usaha mikro tidak tidak memiliki kolateral
dalam bentuk kekayaan yang bisa berpindah maka LKM dapat menerapkan
dengan bagian kredit. Prosedur pencarian dan pembayaran di dalam LKM juga
harus lcbih cftsen baik :.mtuk nasabah maupun untuk LKM itu sendiri, bergantung
Secara spesifik terdapat tiga jenis pola pembiayaan usaha mikro yang
diadaptasi oleh berbagai organisasi di dunia untuk mengelola resiko dan biaya,
Mckanisme Jaminan
-Tipc 1 --~il11imin- te11~1n-~jnwat.-- Peningkatan batasan kredit berdasarkan
00f·i:)t~~1nPn,
- --- -· •••••• ~ --
r,,,,,*:1 ran ,.,;.,;!~1'"!1~pr;....a.h..::..lr11r>n'
• ·- -·..1 ··- - ·- - .- •••• , •.. -- •.•• - - -
r~ <;;i1.,,n<'>n<!ll w<>iih
.i .... .._ . ---.- -·-· -··.
- - ~-· •• - . ~.,. - . I
Tipc2 Jami nan teman sejawat. Simpanan wajib dan sukarela. Pinjaman
progresif
Tipe3 Jaminan fisik Pinjaman progrcsif
Elemcn Modal Sosial (Social Capital)
Tipe 1 Sangat Tinggi -Mutual trust -Saling mengenal sesarna anggota dengan
balk
-Menganut norma sosial dan konvensi yang sama.
Tipe2 Moderat
Tempat tinggal yang saling berjauhan dan berpencar
Tipc3 Rendah
Anggota kelompok kurang mcngenal satu dengan yang
Model yang tersedia
Tipe 1 Kelompok solidaritas. bank desa, lembaga kcuangan mikro, contoh:
Grameen Bank, BRAC Bangladesh, ACCION Intemasional Bancosol
Bolivia.
Ti]PC 2 Koperasi dam Kredit Union contoh: SAN ASA Srilanka, Cameroon
Credit Union dll.
Tipe3 BRI Unit Desa, Badan Kredit Kecarnatan, Kredit Usaha Rakyat Kecil
Source: (Gurgad, Pederson et al. 1994), (Magil 1994), (Hulme dan Mosley I 996).
25
a. Sustainability (kchcrlanjutan)
(menyangkut kredit dan penempatan dana pada pihak ketiga), serta manajernen
umum dan risiko. lndikator utamanya adalah Operating Self Sufficiency (OSS)
dan Financial Self Sufficiency (FSS). OSS merupakan indikasi kemampuan LKM
untuk mcnutup scluruh biaya operasional yang diketahui dari perbandingan antara
kemampuan LKM untuk menutup biaya operasional dan modal. Nilainya dapat
b. Outreach (jangkauan}
Jangkauan merupakan jumlah target yang harus dicapai dalam ukuran yang tepat
clan tidak overload .. Capaian outreach sangat tergantung pada ketersediaan dana,
apalagi LKM yang bcrcirikan credit led microfinance lebih berfokus pada
tabungan. Jadi drive yang digunakan adalah kredit, bukan tabungan. Dengan kata
lain, jumlah kredit yang digulirkan jauh lebih besar daripada jurnlah tabungan
yang masuk.
26
c. Impact
omzet, pendapatan (meski relatif tak signifikan), dan kontinyuitas usaha. Kredir
t ~ f ), • t \ o f t •
mikro rnernang berdirnensi helping the poor. Namun, prinsipnya kredit diberikan
untuk kepentingan usaha. Indikasi pemanfaatan dana kredit untuk keperluan usaha
d. Per(ormattce (kincrja)
terbagi dalam beberapa jenis, scperti rea1isasi atau target angsuran, rasio kredit
bermasalah (Non Performing Loan I NPL), dan krcdit berisiko (Portfolio at Risk I
dan Kecil
Sifat UMKM yang rnikro dengan modal kecil, tidak berbadan hukurn dan
kebutuhan modalnya.
kebutuhan keuangan karena adanya gap antara pendapatan dan pengeluaran yang
27
disebabkan oleh faktor musin atau siklus upahan (Income smoothing), (2)
Mengatasi aliran kas (terjadi kesenjangan antara aktiva lancar dan pasiva lancar
yang terutarna bagi usaha rnikro yang menerapkan sistern pernbayaran kredit atau
f ' f f, t J •_ _ • • _ • f _ I . • • I , ~ • •
•·-"i •;11<•. i1(iii r-.cL•lili.i11hi1 ::.l1 tu.•:-01::. iit ba111J a uutur, 11tcu!C1 turn 1·.v11i1 ar, u1s11b Jat!<:.
bersifat sesaat (Cash fl.ow injection). (3) Merupakan asistensi keuangan untuk
pendek lainnya karena umumnya masyarakat miskin tidak mcmiliki tabungan atau
asuransi (Emergency relief). dan (4) Menyediakan dana yang bersifat jangka
panjang untuk membeli aktiva tetap (peralatan rumah tangga), kendaraan, hcwan
temak, properti , dan lain-Iain yang memiliki nilai ekonomi tinggi atau dapat
merupakan salah satu upaya yang ampuh dalam menangani kerniskinan. Hal
sangat miskin (the extreme poor) yakni mereka yang tidak berpenghasilan dan
yang memiliki penghasilan mcskipun tidak banyak. Kategori ini dapat dilihat
pengentasan kemiskinan tercapai. Bagi kelompok pertarna akan lcbih tepat jika
lapangan pekerjaan. Sedangkan bagi kelompok kedua dan ketiga, lebih efektif jika
Penducluk sangat
Miskin dan
Keluarga Terlantar
bahwa LKM yang mengadopsi pendekatan Gremcn Bank memiliki potensi untuk
usaha.
working poor) dan masyarakat yang berpenghasilan rendah {lower income) yakni
ini akan cenderung tetap berpenghasilan rendah bahkan menjadi miskin, jika
kesulitan yang mereka hadapi dalam melakukan aktifitas usaha tetap dibiarkan
Mcncngah
dan disediakan oleh BI kepada perbankan dan sektor riil untuk mengembangkan
hubungan keuangan antara bank dan usaha mikro dengan pendekatan kelornpok.
perbankan untuk memperluas segmen pasar usaha mikro secara aman dan saling
menguntungkan.
Program PHBK diikuti oleh (I) Bank, yaitu Bank Umum dan BPR
atau terkait dengan program pengembangan sosial ekonomi khususnya bagi UMK
dan (4) Koordinator kclompok, yaitu suatu lembaga informasi atau program yang
31
sekumpulan orang yang melakukan kegiatan usaha skala mikro yang tergabung
dalam satu ikatan pemersatu, yang saling mengenal dan percaya satu sarna lain
b. Pola Klastcr
pemasaran. Usaha ini mengkaitkan antara input - proses - output dan pasar sccara
terangkai yang berbasis pada satu jenis komoditas (klaster komoditas) atau pada
Banyak usaha mikro, kecil dan mcncngah (UMKM) gagal beroperasi karena
pemasaran sebagai suatu rangkaian usaha yang bcroperasi secara rnenyatu dan
modal dapat kcmbali. Keterlibatan input. proses, output dan akses pasar pada
usaha sangat sektoral dan tidak terfokus pada satuan kelompok usaha yang
32
c. roia i\:cmill'mm
kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan atnu dcngan
Usaha Besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Mencngah dan
pola yang sesuai dengan sifat dan tujuan usaha yang dimitrakan dengan diberikan
peluang kemitraan seluas-luasnya kepada Usaha Kecil, oleh Pemerintah dan dunia
usaha. Pola-pola kcmitraan yang umum dijumpai antara lain Kcmitraan Inti
Dalam pola inti plasma, Usaha Besar dan atau Usaha Menengah sebagai inti
membina dan mengembangkan Usaha Kecil yang menjadi plasmanya antara lain
meliputi (1) penyediaan dan penyiapan lahan; (2)penyediaan sarana produksi; (3)
penguasaan dan peningkatan teknologi yang diperlukan: (5) pembiayaan; clan (6)
produktivitas usaha.
Pola Bapak Angkat adalah refleksi kesediaan pihak yang mampu (besar)
untuk membantu pihak lain yang kurang mampu (kecil) pihak yang memang
33
tersebut adalah cermin atau wujud rasa kepedulian pihak yang besar terhadap
yang kecil. Pola Bapak angkat dalarn pcngernbangan {11\1K umumnya hanyak
bentukjasa dalam berbagai bidang yang dilakukan oleh individu dan atau lembaga
untuk tujuan pengembangan usaha, dalarn hal ini UMKM. BDS rnerupakan
bcntuk jasa non keuangan yang disediakan oleh lembaga ekstemal (Pemerintah
atau Swasta) yang bertugas memecahkan masalah yang dihadapi UMK1v1 serta
Usaha mikro adalah usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin atau
lapangan usaha yang mudah dimasuki clan ditinggalkan (5) rncmiliki hasil
penjualan paling banyak R.p 100 juta per tahun, dan (6) dapat mengajukan kredit
kepada bank paling banyak Rp 50 juta. Usaha mikro memiliki ciri antara lain (I)
masih sangat sedikit yang mampu membuat neraca usahanya; (2) Pengusaha atau
SDM-nya berpendidikan rata-rata sangat rendah, umumnya tingkat SD, dan bclum
34
mengenal perbankan tapi lebih mengenal rentenir atau tengkulak: (4) Umumnya
tidak memiliki izin usaha atau pcrsyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
' - • ' • • • - • t •• •~ I f • • • I . .. I . . .
'-aCal1 hC1t)·ti.;ni'1u j cute, uttulllt\..l i-'''l''1 lllllll!1!i1Jh r..\..HCu1,:.; •.. J~t! 1 -:-
(empat) orang.
paling miskin untuk membiayai proyek yang dia kerjakan sendiri agar
sendiri dan keluarganya. Kredit mikro diberikan kepada para pelaku usaha
dalam konteks ini berkaitan dengan nilai transaksi dan kapasitas keuangan
nasabah yang umumnya masuk kc dalam kategori miskin. Terdapat tiga elemen
keuangan lainnya seperti pe:rbankan yaitu (I) batasan transaksinya yang tidak
universal, (2) segmen pasarnya yang berfokus pada masyarakat miskit dan (3)
kcmiskinan.
Struktur lembaga keuangan di indonesia terdiri dari tiga golongan yaitu (1)
Perbankan, meliputi bank umum yang memiliki unit bisnis microfinance clan
kategori kelompok kelompok II dan Ill serta sebagian kecil yang masuk dalarn
kelompok IV. Produk keuangan yang ditawarkan adalah krcdit dan simpanan yang
' f . - ~ . . - ' • . . . . •. . . . • "' - ' . I . I . • . I . • I • • • • . - I
~··:I L'a;,1~ pctud t•.CctHgg•JlC!all .. J.JCllllll'• uau ::l::>ll;"lll \J!)l:l a::lvllal l'.l:IUI ll!)Vl\. 1111 cuxup
bervariasi seperti Perum Pegadaian, Badan Kredit Desa (BKD), Koperasi Simpan
Pinjarn (KSP) dengan konsep koperasi, Lembaga Dana Dan Kredit Pedesaan
(LDKP), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Kecamatan (BKK) dan
Baitul Maal Wa'atamwil (BMT) dan LKM yang terdaftar lainnya. Informal
metode yang digunakan. Hal ini dimungkinkan karena tidak ada regulasi khusus
dari informal microfinance adalah menyediakan fasilitas kredit (cash atau non
cash) yang didasarkan pada hubungan individu, kelompok dan jalinan bisnis.
Sifat UMKM yang mikro dengan modal kecil, tidak berbadan hukurn dan
kebutuhan modalnya.
36
kebutuhan keuangan karena adanya gap antara pendapatan dan pengeluaran yang
disebabl.an oleh faktor musin atau siklus upahan (Income smoothing), (2)
rvrengarasi aliran kas uerjadi kesenjangan antara aicriva iancur can pasiva iuncar
yang terutarna bagi usaha mikro yang menerapkan sistem pembayaran kredit atau
karena ada kebutuhan stratcgis misalnya untuk memenuhi kontrak bisnis yang
bersifat sesaat (Cash flow injection), (3) Merupakan asistensi keuangan untuk
pendek lainnya karena umumnya masyarakat miskin tidak memiliki tabungan atau
asuransi (Emergency relief). dan (4) Menyediakan dana yang bersifat jangka
panjang untuk membeli aktiva tetap (peralatan rumah tangga), kendaraan, hewan
temak, properti , dan lain-lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi atau dapat
pelaku UMK, semakin tinggi nilai tambah yang dihasilkan UMK maka kebutuhan
akan pembiayaan bagi urvrK semakin besar juga dan pada akhimya pasar usaha
LKM menjadi sernakin tcrbuka luas. Sehingga untuk menjadi LKM yang kuat
manajemen yang diberikan oleh LKM tersebut bagi pelaku UMK. Jasa
Kemiskinan
l
•
.
.
Mobilisasi Dana
JL
•
BAB III
.., ·•
.J.1
,,,.... -
t UJUilU
....... - .
" ~
rc1tCllll"11l
'
pengelolaan LKM berbasis komunitas yang memiliki dua pendekatan yaitu jasa
bertujuan untuk :
komunitas
Jika tujuan penelitian ini tercapai maka hasil penelitian ini diharapkan
38
39
METODE PF.NELJTIAN
Dalam studi kasus, gambaran fenomena sosial tertentu akan diperinci secara
real-life context'
40
41
4.2 OperasionalisasiVariabel
Data dalam penelitian dapat dibedakan mcnjadi dua yaitu data sekundcr
clan primer. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulknn oleh pihak lain
data. Sedangkan data primer adalah data yang diperoleh dari rcsponden secara
data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu (Sugiyono, 2005:129). Jenis dan
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
penelitian. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan para pelaku UKM,
pengurus dan LKM, Dinas KUKlv1 Kota Bandung, Kadin Kota Bandung,
yang diperlukan.
. ...
u.-.u.t
' . .
~t:i-..l!lil.lt;1
~ ~. ' . . .
l.11p•=1u!C!! :>LLIUI
,. '
Uitli
Populasi dari pcnelitian ini adalah pelaku UMKM dan lembaga Keuangan
yang terrnasuk dalam kelompok LKM yang bcrada di Kola Bandung. Populasi
TAHAP
KEGIATAN
I RINCIANKEGIATAN I LUARAN I I~~;:i~~R !
--·---------"--------------·-·-----,--------·---- ··---·1
I. Pemetaan Profil • Koordinasi dengan j Anaiisis Tersusunnya
UMK di Scntra- Dinas KUKM Kota mengenai dokumcn
sentra industri di Bandung keadaan keadaan potensi,
Kota Bandung potensi, keunggulan dan
• Koordinasi dengan keunggulan kelemahan UKM
Kadin Kota Bandung dan kelcmahan di sentra-sentra
Observasi lapangan ke UMKdi industri di Kota
UMK di sentra-sentra
industri
sentra-scntra
industri di I l1andun12~
Kota Bandung
• Penyebaran kucsioner
• Pengolahan data dan
analisis data
2. Pemetaan profit • Koordinasi dengan Ana Ii sis Tersusunnya
LKM di Sentra- Dinas KUKM Kota keadaan dokumen
sentra industri di Bandung potensi, keadaan potensi,
Kota Bandung keunggulan keunggulan dan
• Koordinasi dengan dan kelemahan kelernahan di
Kadin Kota Bandung
LKM di sentra- LKM sentra-
• Observasi lapangan ke sentra industri sentra industri di
LKM di sentra-sentra di Kota Kota Bandung
industri Bandung
o Observasi lapangan ke
LKM di luar sentra
industri
• Penyebaran kuesioner
• Pengolahan data dan
analisis data
salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) disamping 14 kota lainnya, juga
Peran sinergis Kota Bandung tersebut tentu saja memerlukan adanya peningkatan
elektronika, keramik, tahu, tempe, boneka, topi, tas, sablon, kcramik dan kain
Kota Jasa Pcrdagangan. Hal ini merupakan peluang dan potensi daerah yang harus
47
48
•.•o-,i''\..
KEGIATAN
j \.It'\.. I -•Hl_I
----INV
,:_1_ .... ',
- --
1
lJU TK j fNV uu TK uu TK IN\'
·-----
'crdaga:1gan
Perusahaan
[Kecil 2.I02 6.946 1343.427.792.583 3,65~ 10.213 516,489,856.476 4,157 8,314 1.039,250, 123
Perusahaan
Menengah 463 662 184.623.000.000 I.JM 4,326 400.989.549.078 721 3,116 216.300.00(]
Perusahaan
Besar 76 327 l343.l 63.l 71.604 34~ 4,326 400.989.549.078 426 2.163 303.563.000
Jumlah
~ndustri
lndustri
tz.6417.9351871.213.964.1875,16S
I ,---r-·----1--·11--- .
18,865 1,318.468.954,632 4,531
. 13,593
I
1.559.113,123
I
!Besar I 21~ 3.1761 40.861.696.oooj 84 7,602 567,821.273.3721 95 8,49ll 615.949,973.1771
!- lndustri ! I . I
!~km:ngah 30 1.082 22.495.06&.ooJ 104 4,714 83,735,267.587 146 5,660 I 06,463,267 .242
~ lndustri
Kecil 30 2.242 72.666.882.000 1,588 2.675 235,609,189.321 2.88C t8.,246 263,990,568. rn
~umlah 336 6.500 136.023.646.00U 1,776 14,991 887.165,730.280 3.121 J2.40JJ 986.4( 3.808.555
1
terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, baik dari segi jurnlah unit
usaha, tenaga kerja maupun besaran investasinya. Pada prinsipnya, usaha kecil
menengah (UKM) merupakan salah satu sektor yang cukup bcrperan dalam
Di Jawa Barat terdapat 7.4 juta unit UMKM yang rnerupakan 99% dari
jurnlah unit usaha di Jawa Barnt dengan penyerapan tenaga kerja scbanyak 12.79
juta jiwa atau 88,28% dari total tenaga kerja. Kincrja dari UMKM tersebut terus
mcningkat dcngan kontribusi yang diberikan sebesar 63, 15% PDRB Jawa Barat
49
yang bersumber dari usaha kecil sebesar 41 .36% dan usaha menengah 21, 76%.
yang besar atas kekuatan dornestik yang jika dikelola dan dikembangkan dengan
sebagai berikut :
Strong (Kekuatan):
UKM sebagai usaha yang mandiri, kokoh, dan fleksibeJ. Fleksibelitas UKM
2. UK.M merupakan wahana dan tumpuan utama yang paling menjanjikan bagi
penghidupan.
domestik, serta kuatnya akar pada penggunaan input sumber daya dalam
negeri.
50
5. UKM tidak terpengaruh oleh fluktuasi mata uang asing atau pun krisis
Wealme.'l.'I (Kclemaha!!i :
sumber permodalan.
UKM.
.::.Cittl!gga jctilgt·.:.wit: p.:t:ii:!l lllC:lljct\.ll lC:I U;;tlct::> U(:lll Cll~ICH::>l ll~WIU icnuan.
Opportunity (Peluang) :
lebih baik.
industri dan jasa. Hal ini menciptakan peluang bagi UKM (terutama di
lainnya) untuk berfungsi sebagai sub kontraktor yang kuat dan efisien bagi
usaha besar.
52
ASEAN.
8. Tersedianya SDM angkatan keria dalam jumlah besar yang masih belum
I 1 I •··
Threat (Ancaman):
UKM.
modal, danjaringan usaha yang luas akan membuat UKM sulit berkompetisi
dan berkembang.
terdesaknya UKM oleh usaha bcsar yang secara agresif memasuki wilayah
UKM.
53
kelemahan dan ancaman, ternyata banyak pula UKM yang memiliki prospck
bagus dalam perkembangan bisnis. Mereka ini kadang disebut UKM unggulan,
Usaha Kecil dan Menengah yang tclah disurvei oleh Pencliti, diantaranya dapat
Bandung itu memang sejak lama dikenal scbagai "Surga Sepatu". Cibaduyut
sudah dikenal masyarakat baik di dalam maupun luar kota Bandung sebagai sentrn
rnemproduksi barang seperti sepatu, sandal, tas, dompet dan barang lainnya dari
bahan kulit. Pemasaran dilakukan selain di dacrah setempat juga di luar daerah
Industri sepatu Cibaduyut bermula pada tahun 1920-an dan dirintis oleh
beberapa warga setempat yang sehari-harinya bekerja pada sebuah pabrik sepatu
di Kota Bandung. Dengan bekal keterampilan dan tekad, mereka kemuclian mulai
54
membuka usaha kecil di rumah tangga dengan tenaga kerja putra-putri mereka
sendiri. Setelah pesanan semakin banyak, mereka kemudian merekrut pekerja dari
uirun teuiu.un. Vv'arga sekitar pun ii.u, inembuka usana yang sama p<l~a ianun
1940, sebelum Jepang menjajah negeri. Saat itu, jumlah pengrajin sepatu
sedikit di antaranya yang mcnjadi pcngusaha sepatu skala kecil. Pada masa ini,
sentra sepatu Cibaduyut mulai terbcntuk dengan jumlah usaha sckitar 250 unit. Di
saat itu pula, para pengrajin dan pengusaha mulai merasakan peningkatan
kebutuhan pengadaan bahan baku kulit yang hams diimpor dari luar negeri, Pam
bahan baku kulit. Atas kesepakatan bersama, GPSB kemudian berganti nama
pemasok bahan balm dan memperlancar pemesan dari luar kota clan luar provinsi.
Perdagangan bekerja sarna dengan PT Pos Indonesia. Lcwat jalur ini, pengrajin
daerah. Di masa ini, wilayah kerja pengrajin kemudian meluas sampai ke Desa
.. , t , .• _ - . ,-. f _ _ _ "f t •·I I T"'t, '
our.aiucnar, uau i.JC:ia l,..,i;lllgr.UUHg, vvl!Lt)'il!I 1'1..i;llli.lj.Jdlt;!I DctllUUllg.
UPT. Berdasarkan Keputusan Gubemur Jabar Nomor 33 Tahun 2003, UPT pun
sentra sepatu Cibaduyut pada 2008 mencapai 845 unit yang menyerap sekitar
3.594 tenaga kerja, Investasi yang tertanam di sentra ini, diperkirakan, mcncapai
beberapa masalah yang patut mendapat perhatian. Ada dua masalah mama yang
selaln terbentur mnsalah modal. Bagi mereka yang punya agunan tidak masalah
. ,•
111t:11uaµ;;uh.::
.. ~: p;;:HtUl.!UlUll, Lap:, para pengusaiia kecii,
Lebih jauh lagi, keterbatasan modal unit usaha skala kecil di sentra sepatu
toko kecil memajang produk sepatu mereka di atas tumpukan dus bekas yang
diikat tali plastik. lni jelas kurang enak dipandang, apalagi dus yang ditumpuk
sering kali sudah luntur dan penyok. Tentunya, display seperti itu kurang menarik
minat konsumen. Padahal, dari segi kualitas, mereka belum tentu kalah dengan
display, industri skala rumah tangga, selama ini, masih harus bergantung ikepada
pengusaha yang lebih besar. Untuk pasar lokal, produk dari industri rumahan lebih
banyak dititipkan di toko besar yang ada di kawasan cibaduyut sendiri. "Di
Di sentra sepatu Cibaduyut, ada tiga 'champion' yang membina Iebih dari 300
unit usaha kecil. "Setiap 'champion' memiliki brand sendiri. Para mitra menjua]
produknya kc 'champion' untuk dijual dcngan brand mercka. Dalam hal ini,
'champion' rnemberikan syarat mutu tertentu pada para mitra. Sctiap tahun, mitra
.Kcndati dcmikinn. sant ini, muncul masnlah baru. yaitu kcnaikan harga
oahau uakt1 iwiit --i..:aii·. iu:·.ai 1mitlpt111 ili>jJJl- ::;cir:ng i.enaikan nurgu oahan aakar
minyak (BBM). beberapa waktu lalu. Meski harga BBM kemudian hmm lagi,
harga bahan baku ternyata tidak ikut turun. Alhasil, harga jual menjadi lebih
tinggi dan omzet rata-rata pelaku usaha menurun hingga I 0 perscn. Kondisi ini
kemacetan setiap jam masuk dan pulang kerja/sekolah. Selain itu, drainase
kurang baik menyebabkan jalan selalu tergenang air. Setiap hujan cukup
besar, bisa tcrjadi banjir cileuncang dcngan ketinggian air rnencapai 50 cm.
2. Sarana parkir yang belum memadai juga menjadi kendala tersendiri, Saat ini,
hanya toko-toko besar yang sudah memiliki lahan parkir cukup besar.
Sementara toko kecil tidak punya, jadi konsumen yang datang ke mereka
·~l~!~F·t.:~~-:
· ·:.~}' f ~ ~~·
Potensi Sentra industri Cibaduyut dari tahun ke tahun dapat dilihat pada
Tabet 5.2:
perkembangan UKM,
4. UKM di Cibaduyut dapat menyerap tenaga kerja dari daerah sekitar kawasan
5. Nama Cibaduyut sudah tcrkcnal sejak jaman dahulu sebagai surga sepatu di
ekspor.
bersaing dari segi harga dengan produk-produk buatan dalam dan luar negeri
lainnya.
Industri kaos di Bandung tumbuh sejak tahun 1980-an. Pada awal era itu,
usaha kaos dikerjakan beberapa produsen saja, seperti C59, Christine Collection,
dan Q. Setelah krisis moneter tahun I 997, kaos impor dari mancanegara semakin
60
mahal. Akhirnya banyak yang memproduksi sendiri untuk dijual di pasar dalam
negen.
J' i t• ' ' .. _ f' • _ , ' ' . I ""' <I - .-.., ~ • ' I . "_-.. •t
~.i1·,::·1.;-:tJ1'-~l!i l11 jdi"i1!i,Cut U1:iu,_1, ~ ... ._,".:1L1 u\.tl(5fl11 iuct~l\. .J""t:, \ ....'ll\'Q1, ."L11pt'1llC, L\'iJC,
dan Eat. Industri kaos Suci tumbuh justru ketika krisis ekonomi tengah melanda
negeri ini tahun 1998. Orang-orang yang kehilangan pekerjaan saat itu bertahan
hidup dengan menyablon kaos dan mendirikan warung kaos di sekitar Suci. Kaos
Kota Bandung scluruhnya sekitar 800 orang. Adapun jumlah produsen kaos
Agung-Trunojoyo sekitar 20-an toko distro. Itu belum termasuk di pelosok lain
Bandung seperti Jalan Riau, Sultan Agung, dan Iainnya, Saal merck yang banyak
Salah satu sentra industri kaos di kota Bandung ada di jalan Surapati.
Produk industri kaos di jalan Surapati - P.H.H. Mustopa (Cicaheum) ini menjadi
trend mode, khususnya untuk pcrlengkapan olah raga (training, jakct dan kaos)
tidak saja di kota Bandung bahkan di luar Jawa, yaitu Sumatra clan Kalimantan,
Pcmcsanan selain banyak dilakukan oleh perusahaan ada juga dari beberapa
Universitas. Dalam tiga tahun tcrakhir jumlah unit usaha kaos di jalan Surapati-
Suci, kini menjadi satu dari lima kawasan yang dicanangkan Pemkot Bandung
iii I nu 1
spanduk, stiker, kartu nama, pin, dan ragam marchandise lain. Tiga bersaudara
tersebut bisa dikatakan sebagai perintis usaha sablon di Jalan Suci.
Ketika usaha ini memperlihatkan prospek yang cukup cerah, gairah membuka
usaha sablon pun tertular pada anggota keluarga lainnya. Tak hanya keluarga,
Akhirnya usaha sablon di sepanjangjalan Suci pun menggeliat, Pada tahun 1990-
an, sudah terdapat 25 perajin di jalan ini. Tahun 2008 jumlahnya rnencapai 153
perajin. Tak hanya di sepanjang kiri dan kanan Jalan Suci, tetapi menyusup
sampai gang-gang.
pengusaha. Dari para pengusaha itu tidak semuanya mengerjakan produk sampai
jadi. Ada yang hanya bagian-bagiannya, seperti konveksi atau hanya perusahaan
pembelajaran. Terlebih, ketika Sentra Kaos Suci akan dijadikan tujuan wisata
62
Namun dalam pcrjalanannya Sentra Kaos Suci juga tak selalu di atas
...... , . . ....
''"""U.t•. :J
.....
aug nuxiuaur,
. . ...
pesanan pun mcngaiam 1
kemerosotan, Pada tahun 92-an sampai 97-an order banyak, tetapi ketika mulai
Potensi Sentra industri Kaos Surapati dari tahun kc tahun dapat dilihat
keluarga sehingga tenaga kerja yang digunakan dalam usaha tersehut adalah
tenaga kerja yang berasal dari keluarga sendiri, sehingga rnenjadikan upah
tenaga kerja menjadi murah. Akibatnya biaya produksi dapat ditekan dan
harga produk jadinya pun menjadi lebih murah. Disamping itu regenerasi
tenaga kerja menjadi lebih mudah karena setiap hari anggota keluarga
datang dari dalam kota Bandung maupun konsurnen yang datang dari luar
Kota Bandung.
64
3. Sentra industri Kaos Surapati menjadi barometer industri kaos untuk daerah
atau propinsi lain di Indonesia dalam hal desain produk clan pembentukan
masa kini,
5. Sentra industi kaos Suci merupakan salah satu binaan Pcrnerintah Daerah
Kata Bandung yang direvitalisasi dan dijadikan sebagai salah satu tujuan
dan Pasar baru. Lokasi kawasan Cigondewah tidak jauh dari pusat Kata Bandung
produksi dipasarkan selain ke daerah lain, luar negeri juga di daerah seternpat
sebagai sentra pcrdagangan tekstil. Nama Cigondewah sendiri itu berasal dari dua
kata yang berarti "ci" itu air sebagai sumber kehidupan sedangkan "gondewah"
Biasanya kain dijual dengan earn kiloan atau meteran. Kawasan ini dimanfaatkan
mereka. Di kawasan ini rata-rata semuanya berjualan kain. dari mulai sprei, katun,
65
tissue. grey, brukat, satin. kain rnuslim, kaos, kain garnis, kain soga, parasit,
bahan-bahan kebaya, bahan celana stelan. levis. korduroy, jaket. jeans. kain
kerudung, tuis, bosswa. Ada banyak toko-toko yang herjejer di sepaniang Jalan
sekitarnya. Misalnya, di kawasan sekitar ada sentra industri topi, tas, jaket, dan
lain-lain.
warga Cigondewah yang boleh dibilang menjadi pelopor usaha jual beli kain di
kawasan itu. H. Aep yang hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 2 SD itu,
mengawali usaha jual beli kain pada tahun 1990. Ketika itu, dengan modal I 0
juta, ia cukup jeli dengan pcluang yang ada. Potongan-potongan kain sisa
produksi ia kumpulkan untuk dijual kepada pengrajin topi dan tas di sekitar
selalu habis tiap harinya. Tidak puas sampai disitu, H. Aep mengumpulkan semua
maningkatkan hasil usahanya menjadi jual beli kain utuh yang dibelinya dari
pabrik di kawasan jalan Moh. Toha, Majalaya, bahkan kain impor dari Korea. Ia
mendapat bantuan modal dari BR! sebesar Rp. 5 juta. Dengan tambahan modal
itu, usaha H. Aep berkembang pesat, terutama ketika seorang konsumen dari
Kudus (Jawa Tengah) memesan kain dalam jumlah besar. Setelah itu banyak
pesanan dari luar kota lainnya. Ketika itu H. Aep mampu meraup keuntungan 2-3
66
juta setiap harinya. Dari usaha terscbut H. Aep kemuclian membeli sebidang tanah
seluas 14 x ]4 m. senilai Rp 30 juta. Dari situ usahanya terns berkembang sarnpai
usaha di kawasan ini pun mcnjadi banyak. Pada tahun 2008, tcrcatat ada sekitar
400 unit usaha yang bergerak diperdagangan. Omzetnya pun tak tanggung-
Dapat disimpulkan dengan usaha yang keras dan melihat peluang usaha
yang ada, kawasan yang dahulunya lahan pcrtanian, kini dapat bcsalin rupa
mcnjadi sentra penjualan kain yang beromzet miliaran rupiah. Pemerintah Kota
Bandung diharapkan dapat lebih mernperhatikan potensi pasar ini, apalagi dengan
kondisi terakhir jalan yang sudah rusak dan sarana dreinase yang minim sehingga
apabila hujan lebat, air rnenggenangi harnpir seluruh badan jalan. Tapi sayang,
sepertinya kawasan wisata yang mulai ramai di tahun I 998 ini pamornya mulai
tahun 2007, sejak tahun 2008 pengunjung berkurang hampir 50 persen. Para
utama. Selain itu, bertambahnya pedagang yang turut mencari nafkah di kawasan
ini menambah jumlah pesaing yang tak sedikit. Kesulitan ekonomi menjadi
I. Cigondewah dikenal sebagai pusat perdagangan kain baik kain yang masih
baru maupun kain limbah pabrik yang diperjualbclikan dalam partai besar.
tempat lain.
kecil mcnengah (UKM) yang sangat terkenal di Kota Bandung. Sentra industri
Salah seorang putra H. Itong Wanta Saputra, pendiri scntra keramik hias
sentra industri keramik ini adalah guci-guci keramik yang dihasilkan sentra
industri ini mempunyai nilai seni tinggi karena semua gambar yang menghiasi
guci dibuat dengan cara dilukis. Sementara guci yang dari luar, motifnya banyak
yang disablon dengan cetakan pabrikan. Tak heran kalau guci-guci kerarnik ini
banyak diburu, bukan hanya oleh konsumen dalam negeri, tetapi juga dari luar
Guci hias dengan lukisan tangan memang menjadi salah satu ciri khas
potensi lain, cenderamata dari keramik. Banyak juga perusahaan dan hotel yang
jumlahnya sekitar 2.000 unit. Sedangkan pesanan ke Australia berupa pot bunga
i: iu~'"'":
..
1·.c1ct!l:1:·. 111::!::. 1· ... 1iu <::<..:u11uu11g 111::111<iug
banyak diminati, baik oleh konsumcn dalam negeri maupun luar negeri.
Pesanan yang terbanyak dari dalam negeri berasal dari lrian Jaya. Saat ini H. Oma
sedang me-ngerjakan pesanan dari Irian Jaya berupa guci dan piring hias sebanyak
pennintaannya 4.000 piring per bulan, tapi kita hanya mampu 2.500 piring karena
membuat piring hias bermotif kaligrafi yang akan dilempar ke pasar Timur
Tengah.
tinggal t 0 perajin yang masih bertahan. Padahal sebeiumnya, ada 30 pcrajin yang
pengadaan tungku pernbakaran yang masih tcrbatas, mahalnya biaya BBM unruk
melakukan proses pembakaran serta pemasaran ke luar negeri, tennasuk juga dari
pinjaman lunak dcngan suku bunga yang rendah sehingga terjangkau para perajin.
diantaranya:
yang dihasilkan sentra industri ini mempunyai nilai seni tinggi karena semua
gambar yang menghiasi guci dibuat dengan earn dilukis, sementara guci
yang dari luar, motifnya banyak yang disablon dengan cetakan pabrikan.
2. Sentra industri keramik kiara condong mampu menyerap tenaga kerja dari
4. Sifat industri keramik Kiara Condong adalah home industry sehingga pada
relatif bersaing.
condong, tidak hanya dijual di Kota Bandung saja tapi juga dijual ke luar
Sukajadi. Jumlah perajin boneka di Kp. Babakan Caringin, Kel, Sukagalih, Kee.
Sukajadi, Kota Bandung, terns berkurang. Jika pada masa jayanya, jumlah perajin
di sentra tersebut mencapai 68 orang, sampai tahun 2009 hanya tersisa 17 perajin
bank karena terbentur persyaratan, hal tersebut masih dapat disiasati, Salah
satunya, dengan mengoptimalkan modal yang dimiliki. Selain itu, ada juga
utamanya bukan seratus persen terletak pada pennodalan saja. Akan tetapi, juga
kepada kemampuan untuk membaca peluang serta keinginan pasar yang aria.
kaya dengan inovasi dan kreasi, Alasannya, boneka itu hampir mirip dengan mode
baju yang setiap saatnya terus bergulir sesuai tren. Oleh karena itu, untuk bisa
berkembang, inovasi dan krcasi mcnjadi syarat utama. Saat ini, pelatihan untuk
73
pengrajin di kawasan ini berharap digelar pelatihan yang lebih sering mengenai
boneka merupakan akibat dari persaingan usaha lainnya. Apalagi, suku bunga
pinjaman bagi para pelaku UKM pun masih cukup tinggi, mencapai 12··14 persen.
saing produk itu sendiri. Perajin pun sulit untuk bertahan. Meski dernikian, saat
ini, sudah ada sejumlah jasa perbankan yang memberikan pinjaman denga:n suku
3. Produk yang dihasilkan mampu mengikuti desain boneka yang sedang trend
5. Lokasi sentra dekat dengan akses pintu gerbang masuk Kota Bandung.
Satu lagi scntra industri Boneka di kawasan Kota Bandung adalah Sentra
pcnduduk dan jalan gang yang sempit akan ditemui beberapa warga yang
tempat pembuatan boneka sekaligus tempat penjualan boneka secara grosir dan
eccran.
Sejarah sentra indusrri boneka di kawasan Holis dimulai oleh Pak Herman
yang merintis bcrjualan boneka di tahun 1994-an. Pada saat itu, boneka yang
dijual hanya satu jenis boneka yaitu boneka pasangan yang dijual Rp 500. Boneka
pasangan ini ternyata disukai konsumen dan laris manis di pasaran. Dalam
Herman kini tidak lagi menjadi perajin di kawasan tersebut tapi warga yang
75
semula bekerja pada Herman pun akhirnya membuka usaha sendiri. Sedikit demi
sedikit jenis boneka pun makin bertambah dan berkembang sesuai dengan tren.
Sant tahun 2009 ada 10 orang perajin boneka di wilayah Holis. Hampir
66 ·' t, O" o • t _ fl_ I•.• 161 .... I • 00! • _ #
seuiua pt:rnJlll lllo:;111µ1uuur.::.1Jct11::. uunci-..::t )<:1110 ::.t111ta. n<:11 H11 u1M11c11<i:-.a11Jth.a a1..1ct
satu jenis boneka laris di pasaran maka perajin lain pun ikut juga memproduksi
Dalam satu bulan rata-rata pengrajin bisa rnemproduksi sampai 1000-an boneka
ukuran boneka. Untuk pedagang, para perajin menjual secara grosir dalam bentuk
kodi. Para pedagang tinggal datang ke rumah-rumah perajin yang juga berfungsi
sebagai toko. Selain di Gang Cibuntu perajin boneka juga ada di Kampung
Sayuran dan Kampung Cisegel yang juga ada di kawasan Holis, Untuk harga
eceran harganya dari mulai Rp 2.500 sampai yang termahal dikisaran IRp 100
ribuan.
Para perajin membcli bahan baku pembuatan boneka dari kain-kain limbah
bahan baku bonekanya dari pasar kain Cigondewah dan Pasar Barn. Bedanya di
76
adalah lirnbah-limbah sisa yang potongannya sudah tidak utuh sedangkan di Pasar
r,,.. ,. I-~_, f~I .. f~ ....•.. -:1. I .•. '"'-· ~~ I~.--- . t.f •1 •t~I ··: •.. t t• .t_ ~
Uc.u•-~ ·'"'u'' ."'u''O '..lll.1,.11 111<.t.:-,fll •. 1u1u. ! \.11::;.•uj•H t11n:,o.u,yct lCt•l!t lll\...11111111 t11Ctltll\..tt \.tCtlt
Cigondewah daripada Pasar Baru karena harga bahan baku lcbih murah dan
kain, Tapi harganya lebih murah jadi bisa dijual juga dengan harga yang lebih
murah karena otomatis jika bahan bakunya dari Pasar Baru harga boneka pun jelas
menjadi lebih tinggi. Ada kalanya jika di Cigondewah bahan baku tidak tersedia,
maka pengrajin terpaksa membeli di Pasar Barn, padahal harga bahan baku di
Pasar Baru tidak selalu stabil dan bisa berubah setiap harinya. Untuk itu para
para perajin ini termasuk permodalan, Karena menurutnya sampai saat ini para
Ada pula pengrajin yang tidak lagi membeli bahan baku dari Cigonclcwah
dan pasar Barn. Pengrajin tersebut adalah Bapak Rasyid, beliau lebih mernilih
untuk membeli bahan baku boneka di Bekasi, di mana beberapa pabrik besar
pembuatan boneka ada di daerah tersebut. Hal ini dikarenakan warna dan
bahannya juga lebih bagus. Ia pun mengaku bahwa dia juga mernproduksi
bonekanya di Bekasi. Dalarn satu bulan Rasyid bisa menghasilkan sampai 6.000
buah boneka.
77
sepenuhnya rnernbuat boneka secara mandiri. Dalarn segi desain misalnya. masih
_ .,.I_ .J .. __ ~ !_ ..... • . _ . _ • _ t t_ t • '• . •. -- • ·, • ... • . • •
'''-"' u.;:::.-c1111 t•UtlCl'\.C! /<II lo use uu ll IJ\..'!!Cl\.'1-UVllt:t,;;t Ul u»,o. 1 a(\. Jil1 kflg p;;:ngraj 111
Menurut mereka dengan kegiatan seperti itu mcreka bisa membuat boneka serupa
dengan harga yang jauh lebih murah dengan harga di toko. Sebagai bahan
perbandingan, kalau di toko dijual Rp 30 ribu, maka di Holis bisa jual Rp I 0 ribu.
"-· ivlam11u ineuyerap ieuaga kerja ) ang auu 01 iingicungan sekitar sentra
baru.
5. Perputaran modal relatif lebih cepat karena transaksi yang dilakukan bersifat
rajutan antara lain berupa sweater. Scntra Binong Jati berada di wilayah
melalui gerbang masuk Jalan Binong Jati dari jalan Jenderal Gatot Subroto, Di
Sentra Rajut Binong Jati ini, tidak hanya didominasi oleh perusahan berskala
besar tapi juga banyak penduduk yang menghuni rumah di gang-gang kecil yang
turut menggantungkan hidupnya dari usaha ini. Sentra rajut ini rnampu menyerap
3000an tcnaga kcrja yang tak hanya berasal dari dalam Bandung tetapi juga dari
jumlah pengrajin di Binong Jati bersifat fluktuatif bisa bertambah bisa berkurang.
Hal ini dikarenakan ada kalanya yang merniliki modal kecil menutup usahanya
Beberapa orang penduduk Binong Jati mengawali sentra rajut ini di tahun
1965. Mereka dititipkan mesin rajut oleh pengusaha Tionghoa yang makloon
produk-produk rajut pada mereka. Sekitar tahun 1967-an, scntra rajut ini mulai
penduduk yang turut beralih profesi menjadi pengusaha rajut. Tahun berikutnya,
usaha rajut tidak mengalami peningkatan yang lebih berarti hingga ketika di tahun
2004 harga bahan baku tidak lagi mahal, usaha ini pun ramai lagi.
Indonesia. Misalnya pasar Tanah Abang, pasar Haur Kuning di Bukit Tinggi,
tradisional la.innya. Dari sentra industri Rajut Binong ini, diperkirakan sekitar 4
ribu lusin produk bisa dihasilkan setiap harinya dari mulai blus, jaket, sweater,
kardigan yang sedang tren sampai produk terbaru yaitu kerudung. Dcngan
kuantitas produksi yang sedemikian banyak, omzet yang bisa dihasilkan pun bisa
Pada umumnya di Sentra industri Binong Jati, hanya bisa mernbeli secara
grosir dengan minimal pembelian 1 lusin, namun ada bebcrapa pengusaha yang
membuka toko sendiri untuk melayani pembeli satuan. Harga satu potong pakaian
80
tergantung bahan yang digunakan bisa mulai Rp 25 ribu sampai di atas seratus
ribu rupiah. Selain pembeli yang membeli satuan. banyak juga pembeli yang
membeli produk rajutannya untuk dijual kemhali. Meski diakuinya pembeli yang
Omzet penjualan pada saat pembeli agak sepi, per per harinya rata-rata hanya Rp
kerja yang memiliki keahlian merajut di wilayah Binong Jati sangat tcrbatas.
tinggi kepada perajut agar bisa rnernenuhi permintaan pasar. Minirnnya jumlah
tenaga kerja yang tersedia karena sebagian perajut diserap oleh industri tekstil
besar yang mengerjakan pesanan ekspor. Selain itu, sejumlah perajut memilih
pada harga jual produk yang menjadi semakin murah, Selain itu, banyak produk
benang dan suku cadang mesin rajut, menyebabkan biaya produksi menjadi! lebih
tinggi. Tingginya perrnintaan pasar membuat harga bahan baku, terutama benang,
naik hingga 11 persen, yaitu dari Rp 36.000 per kilogram menjadi Rp 40.000 per
kilogram. Padahal, kebutuhan benang di Binong Jati juga makin tinggi, yaitu dari
81
IO ton per hari menjadi 12-15 ton per hari. Meningkatnya pesanan pada Juli-
semakin sedikitnya produk rekstil China dan Korea yang bercdar di pasar,
Scni.ra iui :,ci'.;!:::tag 111::1 euup seiring uengan merecupnya incustri tekstii
dan produk tekstil di Kabupaten Bandung. Diperkirakan sekitar 40 persen dari 400
perajin di kawasan ini tidak mampu meneruskan bisnis rajutannya akibat kenaikan
Potensi Sentra industri Rajut Binong Jati dari tahun ke tahun dapat dilihat
2. Sentra industri rajutan Binong Jati menjadi salah satu daerah wisata belanja
di Kota Bandung.
3. Mampu menyerap tenaga kerja di daerah sekitamya bahkan dari luar daerah
terse but.
:;dnigai pciaj in aiau prouusen iaiiu, rermasux penduduk yang aoa di Kciuranan
Menurut Ibu Aning, salah seorang perajin tahu yang diberi merek ANS
mengatakan keberadaan tahu Cibuntu ini sudah ada lebih dari 30 tahun. lbu Aning
sendiri tidak tahu pasti kapan tepatnya kawasan ini menjadi pusat memproduksi
tahu. Tapi sejak <lulu pcnduduk di kawasan ini memang sudah banyak yang
berprofesi sebagai perajin tahu. Mayoritas penduduk jadi perajin tahu, hampir
sekitar 80 persen, Para produsen atau perajin tahu ini tak hanya yang
memproduksi dalam skala besar tapi ada juga perajin rumahan yang hanya
memproduksi tahu dalam skala kecil. Ada yang menjadi produsen sekaligus
Untuk ANS sendiri, dalam satu hari bisa memproduksi 4 kuintal kedelai.
waktu lalu yang bisa mencapai 60 kuintal. Menurut lbu Aning, persaingan antara
produsen tahu kini kian ketat. Banyak diantara para pedagang keliling yang kini
juga beralih menjadi produsen dan memproduksi tahu sendiri dcngan menyewa
Dedi Supriatna, salah seorang perajin tahu yang menyewa sebuah pabrik di
kawasan Cibuntu sejak 10 tahun yang lalu. Setiap harinya Dedi memproduksi
sekitar 5 kuintal kedelai di pabriknya dalam waktu 24 jam tanpa henti. Tahu-tahu
84
tersebut dipasarkan oleh 25 orang pedagang keliling yang tersebar di seluruh kota
oukan nanya menjadi produscn tapi mungkin juga menjadi kawasan wisata
pernbuatan tahu. Setiap harinya, masyarakat yang ingin melihat proses pembuatan
tahu pun dengan leluasa bisa datang untuk berkunjung. Banyak pengunjung
usahanya, Saal ini mereka rata-rata sudah kehabisan akal untuk menyiasati
mereka bisa menyiasati kenaikan harga kedelai dengan cara menaikan harga
pelan-pelan atau dengan mengecilkan bentuk potongan tahu. Namun, langkah itu
kini sudah tidak bisa dilakukan lagi dengan kondisi ekonomi saat ini. Apalagi,
daya beli masyarukat yang scmakin mcnurun sernakim menutup peluang produsen
hari ini untuk membeli kebutuhan bahan baku untuk produksi besok, Jadi, mereka
kekurangan modal karena uang hasil jualan hari ini dan hanya bisa memenuhi
scparuh dari kebutuhan besok, Modalnya terus menyusut. Para pengusaha pabrik
tahu di sana telah menunmkan jumlah produksinya hingga 50% akibat kenaikan
kedelai tersebut. Kenaikan harga kedelai mulai terasa pada Desernber 200R.
Hampir setiap hari harga kedelai naik Rp 200,00. Puncaknya terjadi pada minggu
tidak mengalami kekurangan dan tidak ada batasan pembelian untuk tiap produsen
kedelai temyata tidak disertai dengan kenaikan harga tahu. Kalaupun naik,
kenaikannya tidak bisa tcrlalu tinggi. Pcdagang tahu merasa keberatan dengan
harga tinggi karena tidak bisa menjual ke pcmbeli dengan harga tinggi pula,
88
tapi harganya yang tidak stabil, "Kadang harga kedelai pagi sama sore hari bisa
beda, misalnya pagi dijual Rp 7.000,00, sore bisa sajajadi Rp 7. I00,00" Kalaupun
harga naik, hai iru tidal;. beruampak paua pemaugkasan jumiai: ieuaga r;t.:1j~1 yang
ada, Hanya saja, ada pernbagian jatah produksi tiap pegawai sehingga mereka
Potensi Sentra industri tahun dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel 5.5 di
bawah ini:
1. Tahu Cihuntu sudah dikenal oleh masyarakat luas tidak hanya di Kota
Bandung saja.
Pasar Jatayu sangat terkenal sebagai pasar barang loakan. Di Pasar Jatayu,
akan menemukan benda-benda seperti spare part bekas motor dan mobil, mesin
cuci, dan kulkas bekas, sampai beraneka ragam perkakas mesin. Pengunjungnya
bukan hanya dari dalam Kota Bandung, tetapi juga dari kota-kota sekitar Kota
Bandung. Di sepanjang Jalan Jatayu berdiri kios-kios pedagang kaki Jima (PKL)
pada 1957 dan pada 2006 dilakukan rehab karena bangunan pasar yang kurang
layak. Pasar Jatayu terletak di Jin. Komodor Supadio, Kel. Husein Sastranegara,
Kee. Cicendo. Di pasar ini ada 369 kios, 336 kios dalam keadaan aktif dan 33 kios
antik. Warga negara Eropa, Amerika, dan Asia banyak yang datang kesini. Namun
seiring perkcmbangan zaman, barang-barang antik yang ada di kawasan ini sudah
tidak ada lagi dan pengunjungpun hanya terbatas pengunjung Iokal saja.
Memang dulu Jatayu dikenal sebagai tcmpat perdagangan barang antik. tapi
90
sekarang barang antiknya juga sudah jarang, kebanyakan sekarang adalah barang-
satunya adalah spare part khusus untuk indusri dan inesin tekuik. Sekitar 70%
pedagang menjual alat-alat teknik. Kebanyakan yang datang ke sini dari pabrik-
barang yang ada di Pasar Jatayu hampir 95% merupakan barang bekas dan
selebihnya barang baru atau gress. Semua barang yang dijual bisa clicoba.
Meskipun barang bekas atau loak, tapi kondisinya masih layak pakai.
lebih murah dari harga di toko-toko. Sebagian besar barang-barang yang dijual
berasal dari tukang I oak yang biasa keliling ke rumah-rumah. Ada juga pedagang
yang mendapatkan barang-barang dari pabrik yang gulung tikar clan menjual stok
I. Sudah dikenal sebagai pusat jual beli barang bekas sejak jaman dahulu
3. Sentra Jatayu berada di pusat kota sehingga mudah dijangkau oleh setiap
orang baik yang berada di dalam Kota Bandung maupun dari luar Kota
Bandung.
masyarakat pendatang.
besar.
4. Sifat dari UKM adalah home industry sehingga dapat dikerjakan oleh
anggota keluarga, kelebihan dari sifat ini adalah biaya tenaga kerja menjadi
Jebih murah.
konsumen yang ingin mencari produk-produk hasil sentra tersebut baik dari
6. Kualitas produk yang dihasilkan rata-rata sudah cukup baik kualitasnya dan
1. Di dalam setiap unit usaha belum adanya pembagian tugas yangjelas antara
2. Akses industri kecil terhadap lembaga kredit formal rendah, sehingga pelaku
UKM kadang kala sangat besar. Hal ini dikarenakan para rentenir tersebut,
mampu rnenycdiakan modal yang dibutuhkan dalarn waktu dan proses yang
cepat, walaupun dengan bunga yang tinggi. Rata-rata para pelaku UKM
», ._,,:t.'«C:;t'lll i.r:::.i.'.I! ll:Jcttlti t1.Cl.:I! \!l\t\llu::ii U<;"Jt0ct1: ucrun: Ulf.JU:l.)C!ll;,;.'-'! ::.lilLllS UWJetU
berakta notaris. Hanya sekitar 1,5% yang sudah merniliki badan hukum (CV
atau koperasi).
relatif jauh. Jni karena bahan baku bagi UKM sebagian besar berasal dari
clan teknologi internet untuk mcmasarkan ke luar daerah atau ke luar negeri).
94
(LKM)
Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian dan pembahasan mengenai
menjadi subjek pcnelitian. Pada peneltian ini LKM yang menjadi subjek
Potensi dan permasalahan yang akan dikaji terdiri dari profil umum
Lama No. 70A Bandung. Koperasi ini telah berdiri sejak tahun 1997 dan telah
Sebelumnya koperasi ini bernama Koperasi Pengusaha Sepatu (Kopsi) yang telah
ada sejak tahun 1973. Prestasi yang diraih adalah koperasi terbaik se-kota
a. Pengelola Koperasi
Koperasi KBPK saat ini dikelola oleh 12 orang pengurus dengan struktur
No Pengurus .Jumlah
2 Pengawas 3 orang
3 Pegawai 6 orang
masyarkat kecil sekitar) menjadi merasa aman dengan menyimpan uang pada
b. Administrasi
proses pengolahan data dapat ditingkatkan dan tingkat kesalahan dapat ditekan.
dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan pedoman yang bcrlaku umum. Untuk
96
.
.. ~·-,--------.· .
:}. ~- ... --!:'~t.,~- ... --~._: ....~~..:~
Sampai akhir tahun 2008 jumlah anggota koperasi sebanyak 817 orang
Dari data di atas menunjukan telah terjadi pcnambahan jumlah anggota dari
scmula 704 bertambah menjadi 817 orang pada akhir tahun 2008. Dalam
dilihat dari pekerjaannya maka mayoritas nasabah koperasi adalah tenaga kerja
khususnya buruh scpatu dan usaha kecil, yang mencapai I00 nasabah. Di luar itu
rnelakukan pembinaan kepada anggota yang kurang aktif atau tidak aktif
RAT. Untuk anggota yang tidak aktif selam 3 bu Ian berturut-turut maka kepada
-~-----
simpanannya akan dikernbalikan.
·~....
dengan memberikan bantuan dalam bentuk santunan kepada anggota yang sakit
atau mendapat musibah dan kepada ahli wnri5 anggota bagi anggota yang
a. Simpanan
Simpanan ya:ng dapat diambil sctiap saat hanya simpanan titipan saja,
sedangkan simpanan lainnya dapat diambil jika anggota keluar dari keanggotaan
koperasi. Sampai tahun 2003 total simpanan PKWH pada tahun 2008 sejurnlah
Rp. 651.276.900 angka ini meningkat sebesar 22% dibanding tahun 2007,
99
sedangkan simpanan sukarela (simpanan titipan) pada tahun 2008 berjumlah Rp.
pinjaman, dimana besarnya pinjaman yang diberikan sebesar 80% dari seluruh
b. Pinjaman
simpanan yang dimiliki juga ditambah dengan agunan Iainnya. Bagi anggota yang
adalah track record anggota, bcsarnya simpanan dan nilai jaminan yang, dengan
pinjaman di atas 4 juta rupiah dibcrikan dalam bentuk pinjaman biasa, sedangkan
pinjaman sampai dengan 4 juta rupiah diberikan dalam bentuk pinjaman P3KUM
JOO
dengan syarat dan aturan pinjaman yang sama. Dari total pinjaman yang
sebesar Rp. 1.307.832.500, jumlah tersebut naik sebesar 14% dari tahun 2007.
Dari total dana yang disalurkan tidak diperoleh inforrnasi mengenai jumlah
koperasi.
c. Usaha Lain-Lain
usaha lain seperti penjualan buku tabungan, serta sewa gedung dan halarnan
dari anggota, donasi, dan bantuan dana pergulir. Permodalan dari anggota berasal
dari simpanan anggota yang meliputi simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan
khusus, simpanan titipan dan simpanan Harkop. Sampai saat ini simpanan yang
dari Departemen Koperasi dan UKM melalui program dana bergulir P3KUM
yang ditujukan untuk perkuatan perrnodalan koperasi. Dari program ini koperasi
Iucuci !tit" vi1:jarn~:1 Ualla ~ce.:sar Rp, i vv.ull.uvu yang narus oikernoaukan datum
jangka waktu 10 tahun dcngan bunga 6% per tahun. Dana pinjaman ini oleh
yang diukur dengan ROA dan ROE menunjukan koperasi masuk kategori cukup
102
relative kurang efisien. Khususnya rasio LOR mcnunjukkan angka 226%, nilai ini
relative rerlalu tinggi dan beresiko terutarna jika kredit banyak yang macer.
Dalarn menyalurkan pinjaman kepada anggota berikut ini persyarakat kredit yang
pengurus dengan dua cara yaitu secara lisan jika mcminjam dibawah
istri atau suami. Jika agunan yang digunakan adalah milik orang lain maka
Agunan yang diserahkan juga harus disertai dengan surat kuasa jual yang
hutang angota,
4.. Anggota yang telah melunasi pinjamannya dapat diberikan pinjaman baru
6. Besarnya jasa pinjaman adalah 0,5% per mingu dihitung dari sisa
pinjaman.
adminsitrasi pinjaman yaitu uang saksi, profisi, SWK dan bea rnateria.
Sampai saat ini masih ditemukan kredit macet yang disebabkan oleh
rnenjadi anggota yang balk lagi, Angota yang semula macet kernudian aktif lagi
maka apabila akan meminjam akan diberlakukan sebagai anggota baru pertama
kali meminjam. Selain itu jika anggota yang mcminjam di bawah simpanan,
sebagai anggota, apabila setelah diperhitungkan sisa uang jaminan yang 20% tidak
cukup untuk membayar kewajibannya. Sampai saat ini koperasi belum memiliki
pinjaman uang melalui rentenir dianggap sangat mudah dan tidak memerlukan
tahun 2006 telah mendapatkan penilaian dan penghargaan dari dinas Koperasi
Kota Bandung dan masuk sepuluh besar terbaik untuk simpan pinjam,
dengan pemikiran sebagai orang yang jauh dari sanak keluarga, maka dibutuhkan
W.'1i'..~h ~l~:
td~
---····
i Lltw '.
.! ....... ~-.~, ~:....:
a. Pcngclola Kopcrasi
No Pengurus Jumlah
2 Pengawas 2 orang
Sclain dikelola oleh 13 orang pengurus inti, dengan latar belakang pendidikan 1
orang S2, 2 orang St, 1 orang 02 dan 9 orang SLTA. Koperasi jura memiliki
' l • • • •
u • .n.uuil111su-as1
lainnya tetap dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku
diantaranya yang pernah diselenggarakan oleh PT Pindad dan dinas koperasi kota
Bandung
5.2.2.3 Keanggotaan
Dilihat dari jenis kelarnin 61% anggota koperasi Bina Sejahtera adalah
membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Paling sedikit mcnjadi anggota
selama lima tahun. jika sebelum lima tahun keluar dari anggota maka jasanya
ilijJv(vi1g scbtsa: 25'lo untuk i.operasi. oeiarna mcnjaoi anggota, mereka bernak
untuk menyimpan, menerima pinjaman danjasa SHU. Selain itu rnereka juga akan
a. Simpanan
Produk simpanan yang dimiliki terdiri dari Simpanan Pokok, dan Simpanan
Total sirnpanan anggota sampai tahun 2008 adalah Rp. 402.298.000, angka
b. Pinjaman
108
pagu maksirnum Rp. 15 Juta dan pagu minimum 2 juta. Besar jasa simpanan 2%
per bulan dan berlaku surut, Jika pinjaman di atas Rp. 3 juta rnaka jasa pinjaman
::i':"u-;;;,ur i :.c 01:d<t~.u ierap J1:uga11 peijaujiau jaugica waktu paiing sedikit o bulan
dan paling lambat 15 bulan. Setiap pinjaman akan dikenakanjasa provisi 1% yang
anggota dalam hal tepat waktu, rutin dan tidak ada tunggakan pinjaman
sebelumnya yaitu sebesar Rp. 334.349. Dari total dana yang disalurkan diperoleh
c. Usaha Lain-Lain
Sclain usaha simpan pinjam, koperasi juga memiliki usaha lain yaitu usaha
dari anggota, modal penyertaan, donor dan Hasil usaha. Permodalan dari anggota
berasal dari simpanan anggota yang meliputi simpanan wajib, simpanan pokok,
simpanan khusus, simpanan titipan dan simpanan Harkop. Sampai saat ini
109
simpanan yang bersumber dari anggota merupakan sumber pcrmodalan utama dari
koperasi.
yang ditujukan untuk perkuatan permodalan kopcrasi. Dari program ini koperasi
menerima pinjaman dana sebesar Rp. I 00.00.000 yang harus dikembalikan dalam
jangka waktu 10 tahun dengan bunga 4% per tahun. Dana pinjaman ini oleh
dengan bunga pinjaman 5% per tahun. Modal dalam bentuk donasi diterima dari
Walikota Bandung dalam gerakan BA WAKU MAKMUR sebesar Rp. 5 juta, dana
sedangkan dilihat dari rasion efektifitasnya kurang efisien. Khususnya rasio LDR
mcnunjukkan angka 635% . nilai ini terlalu tinggi dan beresiko terutama jika
bu Ian
berikutnya
Sampai saat ini masih ditemukan kredit macet yang disebabkan oleh
untuk melakukan pembayaran secara rutin. Jika ditcmukan kredit macer maka
langkah yang dilakukan adalah dengan menegosiasikan ulang pinjaman yang ada
sebagian jasa pinjaman yang seharusnya menjadi tanggung jawab anggota yang
menunggak.
rncndapntkan
Koperasi Kredit Mekar Jaya adalah Kopcrasi yang bergerak dalam usaha
simpan pinjam yang berlokasi di Jalan Kebon Jayanti No. 99 Kiara Condong,
bcrdiri sejak tanggal 28 Mei 1982 dan telah bcrbadan hukum dengan nomon
a. Pengclola Kopcrasi
Saat ini koperasi dikelola oleh 8 orang pengurus dengan latar belakang
No Pengurus Jumlah
2 Anggota 3 orang
b. Administrasi
yang berlaku, yang rnayoritas masih dikerjakan secara manual. Dernikian juga
•'"
~g;;
5.2.3.3 Keanggotaan
Sarnpai akhir tahun 2008 jumlah anggota koperasi sebanyak 465 orang dengan
Dari data di atas menunjukkan bahwa tclah terjadi pengurangan jumlah anggota
dari 475 orang menjadi 465 orang. Pengurangan jumlah anggota tersebut
diri darena pindah alamat dan anggota yang dikcluarkan karena tidak aktif dan
Di Iihat dari komposisinya antara anggota berjenis kelamin wanita dan pria relatif
pekerjaa sebagai wiraswasta dan pedagang. Bagi anggota yang tidak aktif selama
Daerah opcrasi kopdit ini relatif sudah luas, tida hanya melayani
a. Simpanan
peningkatan.
115
b. Deposlto
c. Pinjamau
sampai 5 juta dengan agunan atau jaminan berupa simpanan, dimana jumlah
pinjaman hams dijamin oleh tiga kali jumlah simpanan. Bagi anggota yang
untuk 437 orang anggota. Dimana 51% peminjam memanfaatnya untuk kebutuhan
modal usaha. Tidak di dapat infonnasi mengenai berapa besar jumlah pinjaman
pengawas Kopdit Mekar Jaya Tahun Buku 2008 menyatakan adanya kredit rnacet
perlu ditingkatkan.
116
dari anggota dun dari aktivitas usaha. Permodalan yang bersumbcr dari anggota
usaha adalah dana cadangan, dana resiko dan SHU yang tidak dibaglkan. Total
permodalan yang dimiliki koperasi sarnpai akhir tahun 2008 adalah Rp.
1.496.210.100
sedangkan dilihat dari rasion efektifitasnya kurang efisien. Khususnya rasio LDR
117
berikutnya
Sampai saat ini masih ditemukan kredit macet, untuk mengatasi hal tersebut,
pekerjaan. Se lain itu koperasi telah memiliki asuransi kredit yang artinya jika
118
anggota meninggal dunia sehingga tidak mampu untuk melunasi kredit maka
koperasi Simpan Pinjam (KSP) berlokasi di Jalan Palasari BLK No. 119
Bandung. Koperasi ini telah berdiri sejak tahun 1999 dan tclah merniliki bandan
oleh pedagang-pedagang tradisional pasar Lodaya, dimana pada saat itu para
pedagang pasar bclum mcmiliki lembaga yang dapat menampung aspirasi para
rencana pernbangunan Pasar Palasari dan Visi nya adalah untuk mcningkatkan
modal.
119
a. Pcngclola Koperasi
Saat ini koperasi dikelola oleh 12 orang pengurus dengan latar belakang
! . ~ _ _ f f f , t . ' _ I
\.Hill uruaruu VlCH 1'.Clllct l\.C!Ullll)V~.
No Pengurus Jumlah
I Pengurus 3 orang
2 Pengawas 3 orang
4 Karyawan 2 orang
b. Administrasi
yang berlaku, yang mayoritas masih dikerjakan secara manual. Demikian juga
5.2.4.3 Keanggotaan
Sampai akhir tahun 2008 jumlah anggota koperasi sebanyak 817 orang dengan
Dari data di atas menunjukan telah terjadi menuruan jumlah anggota dari semula
220 bertambah menjadi 21 S orang pada akhir tahun 2008. Di lihat dari komposisi
koperasi sangat dipengaruhi oleh aktivitas dari anggotanya. Saat ini koperasi
dihadapkan pada banyaknya anggota yang tidak aktif terutama aktif untuk
a. Simpanan
Wajib, Simpanan Sukarela dan Iuran Dana Sosial (IDS). Adapun besaran
simpanan lainnya dapat diambll jika anggota keluar dari kcanggotaan koperasi.
Sampai tahun 2008 total simpanan anggota pada tahun 2008 sejumlah Rp.
286.737.378
b. Pinjaman
Berikut ini jumlah pinjaman clan total piutang selama tahun 2008
Pagu pinjaman yang disetujui oleh pengurus sebesar Rp. I 0. 000.000, dan
rata-rata pinjaman yang dikucurkan adalah Rp. 5 juta dcngan syarat memenuhi
Modal usaha kopcrasi pada umumnya tcrdiri dari modal sendiri dan modal
pinjarnan, Modal sendiri adalah modal yang menangung resiko atau modal ekuisi.
cadangan Sampai saat ini simpanan yang bersumbcr dari anggota rnerupakan
dari Bank Jabar melalui program dana bergulir BBM yang ditujukan untuk
dana sebesar Rp. I 00.00.000 yang harus dikembalikan dalam jangka waktu 3
tahun dengan bunga 6% per tahun. Dana piniaman ini oleh koperasi disalurkan
Selain itu koperasi juga menerima bantuan dari Walikota Bandung dalam
Indikator Penilaian
CR 2,9 Cukup Efisien
ROA 10.9% Efisien
Perputaran Piutang 7.7 Cukup Efisien
LOR
-···· ·~·····-
481% Tidak Efisien
123
sedangkan dilihat dari rasion efektifitasnya cukup efisien. Khususnya rasio LDR
Sampai saat ini masih ditemukan kredit macet, untuk mcngatasi hat tersebut,
,.. • - -·
'"4.H...,(llU(.Ul ~...._1
...,
l..l1rw:1Ut.
..
Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Wama adalah koperasi yang berlokasi
di Cibuntu Sayuran No. 12 Bandung. Koperasi ini telah berdiri sejak tahun 1984
a. Pengelola Koperasi
Saat ini koperasi dikelola oleh 12 orang pengurus dengan latar belakang
pendidikan pengurus terdiri dari 03 dan SI dan dibantu oleh ketua kelornpok
No Pengurus Jumlab
2 Pcngawas 2 orang
3 Karyawan 7 orang
125
b. Administrasi
u11·.-=1Ju1>.all :.c...-an: 111;:11L1:11. uc!111t.:<i::juga ueugau aunun rsu as: perxaruorau talllll)a
tetap dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku umum.
5.2.5.3. Kcanggotaan
Sampai akhir tahun 2008 jumlah anggota kopcrasi sebanyak 1,921 orang
Kcterangan Jumlah
a. Simpanan
tahun 2008 total simpanan anggota sejumlah Rp. 203.090.403, angka ini
h. Pinjaman
Pagu pinjaman yang disctujui oleh pcngums sebesar Rp. 500.000 - Rp. 5
Juta, dan jasa simpanan 3 % untuk I 0 bu Ian cicilan dan larnanya proses pencairan
dan aktivitas.
Modal usaha koperasi Bina Warga selain berasal dari anggota dalam
bentuk simpanan juga mendapat penguatan modal dari program PKBL (Program
. .
Kemitraan dan Bina Lingkungan) PT INTI . Sumber permodalan dari program ini
sebesar Rp. 100.00.000 yang harus dikembalikan dalam jangka waktu 10 tahun
dengan bunga 6% per tahun. Dana pinjaman ini oleh koperasi disalurkan kembali
kepada anggota dalam bentuk pinjaman. Dilihat dari komposisinya dana yang
disalurkan menjadi pinjaman 50% berasal dari anggota dan 50% berasal dari
pinjaman.
Sclain itu koperasi juga menerima bantuan dari Walikota Bandung dalam
Indikator Penilaian
CR 38,2 kurano Efisien
ROA 2% Cukup Efisien
Pcrputaran Piutang 5 Cukup Efi~len j
LDR
-· ------~-- L 79%
-------------·- Efisien J
kekayaan yang untuk menutup kekayaan lancamya relatif terlalu besar, Kinerja
cukup cfisien untuk menghasilkan laba dengan menggunakan asset yang dimiliki,
sedangkan dilihat dari rasio efektifitasnya cukup eflsicn, Rasia LDR menunjukkan
angka 79%, yang berarti koperasi efisien menyalurkan kreditnya dan relative tidak
Sampai saat ini masih ditemukan krcdit macet, untuk rnengatasi ha) tersebut,
ancaman terbesar.
yang dihasilkan, lending model, maka berikut ini potensi dan kelemahan LKM
a. Potensi LKM :
I. LKM dlalah hal ini koperasi berada di antara masyarakat, sehingga mudah
untuk dijangkau
b. Kelcmahan LKM :
kesalahan.
5. Pengucuran kredit terlalu tinggi, yang beresiko jika terjadi kredit macet
6. Usaha untuk mengatasi kredit macet masih terbatas pada usaha penagihan
pengcmbangan model.
usaha mikro. Ragam dan model pernbiayaan meliputi jenis produk pembiayaan
mikro maupun lembaga pclaksananya kepada masyarakat. Desakan pentingnya
Indonesia, schingga perbankan lumpuh dan tidak dapat menjadi lembaga yang
efektif lagi.
besar yakni Pertama, BPR yang beroperasi sampai kc pclosok dcsa: dan
kelompok yang Kedua adalah koperasi, baik koperasi simpan pinjam jasa
keuangan rnaupun unit usaha simpan pinjam dalam berbagai macam koperasi.
Masih ada LKM lain yang diperkenalkan oleh berbagai lembaga baik pemerintah
seperti Lembaga Kredit Desa, Badan Kredit Kecamatan dan Jain-lain, maupun
swasta/lembaga non pemerintah seperti Bank BRI, yayasan, LSM, serta lembaga-
melayani dana pembiayaan pada usaha mikro yang sangat dekat dengan koleteral
berbasis komunitas terlihat dari asat usaha mikro kurang dari Rp 25 juta,
besar pinjaman yang pemah diterima usaha mikro serta di kenal dekat dengan
LEM BAGA
KEUANGAN BANK
BER BASIS i.------· UMUM
KOMUNITAS
,
USAHA
MIKRO
I I
Gambar 5.15 Alur dana pinjaman lcmbaga keuangan berbasis komunitas
132
Kctcrangan :
Pada gambar 5.15 dapat diperlihatkan pada bagian atas adalah sumbcr
dana atau modal yang dapat diakses oleh usaha mikro dan sekaligus lernbaga yang
mencapai tujuan peningkatan investasi atau penggunaan modal untuk proses nilai
tambah. LJi bagian lain kelompok pengguna dana dan nasabah potensial yang
ini memberikan penjelasan secara rinci segmen besaran pinjaman dan usaha mikro
sasaran yang dapat dijadikan nasabah, sehingga setiap pcngembang program dana
sehingga secara mudah mampu mengenali kelompok mana yang jauh dari
lebih penting dan mengenal orang dan memahami nasabah serta cash flow sebagai
pressure group dan mengurangi biaya dan risiko dalam penyaluran dana pinjaman.
jangkauan usaha mikro sebagai nasabah akhir-akhir ini tumbuh pesat saat ini,
wirausaha. Model yang populer adalah yang dlterapkan BRI Unit atau Village
Banking. Sampai dengan posisi 31 Maret 2007, BRl telah menyalurukan kredit
kepada para pengusaha UMKM sebesar Rp79,17 Triliun atau 86,94% dari total
berikut: Kredit Mikro yang disalurkan melalui lcbih dari 4,200 kantor BRI
mencapai Rp27, 79 triliun. Sedangkan kredit kecil yang disalurkan BRl melalui
134
330 kantor cabang dan, 220 kantor cabang pembantu, 27 kantor cabang syariah
BRI UNIT adalah unit usaha BRI dibawah supervisi Kantor Cabang BRI
dengan sistem operasional dan pembukuan yang sccara relatif terpisah, schingga
merupakan suatu profit center tersendiri yang accountable bagi BRI Kantor
Cabangnya. Keputusan untuk menjadikan BRI UNIT sebagai salah satu Strategic
fungsi barn dalam organisasi bisnis BRI UNIT, yang merupakan kesatuan mata
rantai dari tingkat Kantor Pusat sampai ketingkat organisasi BRI UNIT yang
Pada tingkat Kantor Pusat dibentuk Divisi Mikro Banking, yang bertugas
membuat kebijakan bisnis dan operasional serta pcrnantauan kincrja bisnis BRI
UNIT secara nasional, Divisi Bisnis Mikro dipimpin oleh Kepala Divisi yang
bertanggung jawab langsung kepada Direksi BRI. Paola tingkat Kantor Wilayah
sebagian peran dan tugas Kantor pusat dilimpahkan kepada Bagian Bisnis BRI
UNIT yang dipimpin oleh Kepala Bagian dibawah supervisi Pemimpin Wilayah
yang memimpin organisasi Kanwil BRI. Fungsi Kanwil Jebih banyak sebagai lini
support dan supervisi atas kebijakan bisnis yang dibuat oleh Kantor Pusat,
kineria usaha Kantor Cabangnya termasuk untuk kinerja usaha BRI UNIT-nya.
135
Dalam mensupervisi bisnis BRI UNIT Pemimpin Cabang BRI dibantu oleh
seorang Unit Desa Officer bila Cabangnya memiliki lebih dari 9 BRI UNIT .• atan
seorang Unit Bisnis Manager bila kurang dari jmnlah terse but.
St:ua11gK.a11 oRi ui~i'i sebagai profit ceruer uan unit 1'.. erja jang rerpisaii
dari Cabangnya dipimpin oleh scorang Kepala BRU UNIT atau Kaunit, yang
dibantu oleh seorang Mantri (Account Officer) , Unit Pelayanan Nasabah serta
Teller. Formasi minimal dari organisasi BRI UNIT adalah 4 orang pegawai, clan
dapat bertambah sesuai ketentuan ratio beban kerja dan jangkauan wilayah
kcrjanya. Pada dacrah dan desa yang mcmiliki potensi bisnis specifik misalnya
hari pasar mingguan/ temporer maka dimungkinkan dibuka Pos Pelayanan Desa
Sebagai bagian dari jaringan kcrja Kantor Cabang BRI yang berjumlah 322
Kantor Caba:ng, secara nasional jumlah BRI UNIT saat ini (November 2001)
b. Produk Simpanan
1. SThfi>EDiES
dengan mata uang rupiah yang dapat dilayani di Kantor Cabang Khusus / Kanca I
KCP I BRI Unit, yang penyetoran dan pengambilannya tidak dibatasi baik
Pasar Sasaran :
2. BRITAMA
merupakan salah satu Tabungan dari BANK BRI. Dengan system Real Time On-
Line di seluruh Indonesia anda dapat melakukan penyetoran dan penarikan tunai
(KTP/SIM/KIMS/Pasport).
c, Produk Pinjaman
Untuk pelayanan Kredit Mikro yang menjadi produk dari BRI unit desa berupa:
I. KUPEDES
1. KUPEDES
Kupedes adalah suatu fasilitas kredit yang disediakan oleh BRI Unittbukan
mcningkatkan usaha kecil yang Jayak yang terdiri dari Kupedes Modal Kerja dan
Negeri Sipil dengan pangkat lid kebawah dan bukat pejabat, Anggota ABRI
segmcn yang khusus yang menangani usaha mikro dan kecil di Indonesia yaitu
usaha mikro dan kecil dalam bentuk pembiayaan dan simpanan, yang hingga akhir
Fokus melayani nasabah di komunitas Pasar Inti dan Plasma rnelalui unit
Pasar iviodei yang melayani iudi v idu uengan usaha seruiiri yang bersiiai
Fokus melayani individu yang memiki usaha scndiri yang berada di luar
komunitas pasar (di luar pasar model), dengan target utama para
Syarat Pinjaman :
verifikasi data
3. Lokasi unit yang dekat dengan lokasi usaha nasabah. Layanan jemput
Produk
Produk simpanan
JENIS PRODUK
Persyaratan Administrasi :
I. KTP Suami Istri yang masih berlaku, Kartu keluarga, Surat nikah .
TANAH KOSONG
Sertifikat
JAMJNAN
TANAH & BANGUNAN
Sertifikat
KENDARAAN
BPKB
3
Akta Jual Beli
Akta Jual Beli FC STNK
PBB
PBB & IMB FC KTP Pemilik BPKB
·-
140
dikelola oleh unit yang disebut Community Development Center (CDC) sesuai
Tanggal 23 Agustus 2003 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta
Misi : Peduli dan Komit Kepada Pembcrdayaan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan
Telkom paling besar dari 139 perusahaan BUMN yang ada, bahkan program
Divisi Regional (Divre), yang meliputi wilayah Sumatera Utara (Divre I), DKU
Jakarta (Divre II), Jawa Barat dan Hanten (Divre Ill), Jawa Tengah (Divre IV),
Jawa Timur (Divre V). Kalimantan Timur tDivre VI) dan Kawasan Timur
penghargaan CSR Award 2008 dengan nilai terbaik di bidang sosial, ekonomi dan
lingkungan. Berikut ini tabel Jumlah mitra binaan Program Kemitraan dan Total
Dana yang disalurkan per Divisi Regional dan per Sektor industri.
2001
0 1 DOO zrm 3.000 4000 5000 6DOO 7.00'J arm 9.000 10000 11 mo
•DIAtl 1!Jv\'EI •DMlEm •CJ'.-R:"' •DMEV •!JI.REY
m
Sumbcr : httn://pkbl-tclkom.com
142
te'iBii:#~E:~,~~~-·
Z)OS 1g .. _.4as.e11~.P..".'":T!t=~;:--y~~:~':~~~ .
2003 ~~~ili;<+'1f'i
a;s:w :::;;;§11 m
2001 ,.:1 ...,.. ...,....-------~---.--------"'~""'-·_'Rp._M>
2000) «l.CDO OOOOJ 00.COO 100.COO 1aJOOl 14-0.cro
. . .. .
• PfTt'" ilAH
·P(~{Il.t(Mt
.ra,' ••. .. ~,., •1
•POJKA.ltlH
.•
"
JlS• •UH"fYA
•:.., 111- ..;.;, ... datYn juta ~Ah
Somber : http://pkbl-telkom.com
SGM CDC
CNIT
0----~jj ~--··-----------------
~----~ BISNIS
,,Ii
Ii SM
Ii
[;
KEUANGAN
i
:
11 MANAGER
L, .,_J; I r;N!GE:J ~"'-"_N_A_G_E_R..
r---------------··
·r[~Gr~ou. ,;.;i;Dl .()ilA~A .
..----.----.----~---.-_~~ .;
a.uc.&c!'R ll.AMAuER n M.Uw::rR lt.A.M.ACIRILJUG!A !
~.,....-~-·-"-~--'·~co_~
__ ~HLc_o_.,._'.._'"_,_c_o_A_••_•_"~CCNtf-.-or ~
Sumbcr : http://pkbl-telkom.com/portal/indcx.php?c=Cp&m=Org
143
Usaha Kecil yang dapat ikut serta dalam Program Kemitraan adalah usaha
milyar rupiah);
berikut:
BUiviN Pembina.
d. Bentuk Kemitraan
Bentuk kemitraan antara CDC dan usaha kccil terdiri dari bantuan pinjaman
dana dan Hibah pembinan. Bantuan pinjaman dana terdiri dari (1) Modal Kerja,
pelatihan serta pemagangan dan pemasaran produk mitra binaan. Tujuan dari
hi bah pembinaan dalam pemasaraan produk mitra binaan bertujan untuk (1)
e, Bunga Pinjaman
sebesar 6% (enam persen) dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh Menteri
145
(PER MEN-05 BAB IV Pasal.12 ditetapkan lain oleh Menteri (PER MEN-05
3. Melampirkan :
o FC Kartu Keluarga.
perusahaan lain
5.3.l.4 Rentenir
Salah satu sumber pennodalan tersebut yang akan dibahas di dalam penelitian ini
rangka memperoleh profit melalui penarikan bunga. Jadi Rcntenir adalah sosok
sumber daya yang sangat diperlukan bagi para pedagang untuk mendukung
aktivitasnya baik secara Jangsung ataupun tidak. Secara langsung kredit dari
rentenir itu untuk kegiatan produksi, sedangkan sccara tidak langsung kredit itu
seperti rentenir seringkali menjadi plihan yang lebih menarik karena faktor
kemudahan untuk mendapatkan dana secara cepat tanpa adanya birokrasi. Hanya
dengan azas sating percaya meskipun bunga yang dibebankan sangat tinggi.
147
mengalami kesulitan modal, dan LKM diharapkan menjadi salah satu solusi
dalarn bentuk pinjaman dengan prosedur yang sederhana, cara pembayaran yang
flcksibcldan jaminan pinjaman tidak mcmberatkan. Disi sisi lain hasi ternuan juga
tesebut adalah model pengelolaan LKM yang mampu menyerap modal baik yang
berasal dari anggota maupun sumber eksternal lainnya. Selain itu model
I Sumber-c:;~nnber \
1~Pen~~-naan ~~stem~- _ I
--1
I
I
Nasabah ...
Pendampingan
--11
LKM ...----<•
Kernitraan
r Perusahaan
I Asuransi
Kl aim _J
Membayar Klaim
keterlibatan lembaga lain di dalam pola pengelolaan LKM balk secara langsung
maupun tidak langsung agar mulai dikembangkan. Berikut ini penielasan dari
Surnber-sumber
Pendanaan Ekstemal
•----- ··-·-·----
··-·----.
'
I I
~ Pendampingan ~
i~I Kemitraan
l
Perusahaan
------·~ Asuransi
~~ ~
i
I
I
I Membayar Klairn
·-----~
simpanan akan dijamin oleh koperasi dengan bekerja sama sebagai mitra dengan
menjamin bahwa simpanan anggota tetap terjamin bila sampai suatu hari koperasi
akan mendorong
BAB VI
6.1 Kesimpulan
tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi; 2) Akses industri
badan hukum 4) terbesar yang dihadapi dalam pengadaan bahan baku adalah
terkait dengan banyaknya pesaing yang bcrgerak dalam industri yang sama,
150
151
mobilisasi dana masyarakat mclalui dana stabilisasi dan dengan model yang
(i.2 Saran
sebagai bcrikut:
perusahaan berdasarkan kepada resiko yang ada. Dalam hal ini beberapa hal
sikap mental positif sebagai syarat utama untuk berpikir kreatif beker]a
5. Selain meningkatkan dana dari anggota, LKM juga harus mencari sumber
secara rutin
153
DAFTAR PUSTAKA
Tulus T.H. Tambunan, Usaha Kecil dan Mcnengah Di Indoensia: Beberapa Isu
Pcnting. Salemba 2002
Makalah
HP +628122347975
e-mail maya _lutan@yahoo.com
12. Fasilitator Workshop dan Simulasi Pasar Modal, Program Studi Manajemen UPI
Bandung ( 30 April 2007)
13. Peserta kursus Toefl Prep &Conversation 40 Hours, International Education Centre (30
Mei2007)
14. Peserta Seminar Internasional Teori dan Kaidah Modem Dalam Sains Sosial dan
Kernanusiaan, FPIPS UPI Bandung (9 November 2007)
15. Peserta Dialog Terbuka Pebisnis, Regulator dan Akademisi Terna: Pe1uang dan Risiko
Bisnis Tahun 2008
16. Peserta Seminar Nasional Sehari Marketing Communication For Business
Impelemtation.
17. Peserta Pelatihan ICT (Internet, Adobe Flash, E- Learning), Peserta, 23 - 25 Januari
2008
Pengalaman Kerja
1. Dosen Jurusan Ekonomi FPIPS UPI Bandung (2003-sekarang)
2. Dosen Program Studi Manajernen Pariwisata (2006 - sekarang)
2. Asisten Dosen PASIM (2002)
Mata Kuli:ah yang dibina
1. .Manajemen Keuangan Dasar
2. Manajemen Keuangan Lanjutan
3. Manajernen Biaya
4. Akuntansi Manajemcn
5. Perpajakan
ti. Anggaran Perusanaan
7. Manajemen Usaha Kecil dan Menengah
8. Pengantar Akuntansi
9. Akuntansi Koperasi
Yang menyatakan,
I. IDENTITAS DIRI
I
Umum, Konsentrasi konsentrasi
manajemen kcuangan
Keuangan, rnanajerial usaha
mikro
2.5. Tahun Masuk 1980 1998 2001
2.6. Tahun Lulus 1986 2000 2008
2.7. Judul Skripsi/ Pengaruh Modal Pengaruh Modal Pengaruh
Tesis/Disertasi Terhadap Pendapatan Usaha, Kemampuan
Petani Kentang di Kewirausahaan Manajerial dan
Cikajang Terhadap Pengelolaan
Keberhasilan Modal Kerja
Usaha Bakul Sayur Terhadap
Di Kota Malang Kemampulabaan
Implikasinya
Terhadap
Pengembangan
Usaha mikro di
Kota Bandung
2.8. Nama Pembim- Drs. H. Syarif ProfHj. Prof.Dr.H.Sutaryo
bing/ Promoter Bastaman Kiptiyah,MSc. Salim
ID. PENGAL.Ai\1AN JPENELI'IlAN (bukan skripsi, tesis, maupun dlsertasi)
I
2 2004- Tim Monitoring dan Evaluasi Dewan Dikdasmen
2005 Pendidikan Dirjen PLS, di Kaltim dan
Kalteng,
3. 2006 Konsultan non formal education US AID
management.
4. 2004 Monitoring dan Evaluasi DAK (Dana Dikdasmen
Alokasi Khusus),Dir. Pendidikan Anak-
anak TK dan SD, di Sorong, Irian Jaya
Barat,
5 2006 Pelatihan penguatan kelembagaan UKM Depkopdan
di Jakarta UKMdan
DIKTI
V. f1ENGALAMAN PE.NULISAN ARTIKEL lLMIAH DALAM JURNAL
....
.} . 2000-2007 Sekretaris Jurusan UPI
, Pendidikan Ekonomi- UPI
'L 1007· UPI
Sekarang Pendidikan Ekonomi dan
Koperasi
5. 1998- Staf Pembina KOPMA Bumi UPI
Sekarang Siliwangi
6. 2002- Sekretaris FKK Sumberdaya UPI
sekarang -LPM-UPI
.
I
L
7 2005-2006
i._.
Sekretaris TPPS Program UPI
_ ~~~~-'--S-tu_d_i_Pe~n-d-id_i_ka_n_E~ko_n_o_m_i~--'-~~~~~~---i.~~~~__,
dan Koperasi
(Dr.Ikaputera Waspada,MM)
NIP 131 664 389
CURRICULUM VITAE
0 DATA PRIBADI
3. S1 Fakultas llmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung jurusan flmu Jurnalistik pada
Tahun 19£17 dengan Judul Skripsi Pemanfaatan Lembaran Khusus Surat Kabar terhadap
Kepuasan Pembaca.
2. Mengikuti Seminar mengenai Democratisation and Conflict in Indonesia: Problem and Prospect,
di Griffith University, Brisbane, Australia, pada tanggal 29 Agustus 2002 (Bersertifikat).
3. Mengikuti ftith Asian Conference on Mental Retardation yang diadakan oleh Asian Federation on
Mental Retardation, di Tsukuba, lbaraki, Jepang, pada bulan Agustus 2003 (Bersertifikat).
7. Mengikufi Seminar lntemasional Bimbingan Mahasiswa yang Efektif dan Berhasil : Pengalaman
tnaonesln dan Malaysia, 2007.
9. Mengikuti The 2nd UPI-UPS/ Joint lntemetionet Conference: Teacher Education Program for the
215' Cem11Ty· Rensponses to Globa.' Challenges, di UPI. Bandung, pada tanggal 8-9 Agustus
2006 (Bersertifikat)
11. Mengikuti Seminar Nasional rnengenai Kiat-kiat Pengembangan Jaringan dalam Merespon Geliat
Bisnis 2006, di UPI, Bandung, pada tanggal 23 Februari 2006 (Bersertifikat).
12. Mengikuti Semiloka Nasional mengenai Profesionalisasi PendidiJc dan Tenaga Kependidikan, di
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, pada tanggal 21 November 2005 (Bersertifikat).
13. Mengikuti Seminar Nasionallnvestasi, di lnstitut Teknologi Bandung, pada tanggal 17 Maret 2005
(Bersertifikat).
1. Pengembangan Strategi Pemfoelajaran yang Efektif pada Mata Kuliah Manajemen Operasional
(Studi Kaeus paala Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia), Penelitian
Hibah Pembinaan, 200.e, sebagai ketua tim peneliti.
2. Pengaruh Modal lntelektual Pengurus Koperasi Terhadap Kinerja Koperasi (Studi Pada Koperasi
Pegaw.ai Republik Indonesia Di Kota Bandung), Penelitian Hibah Kompetitit, 2008, sebagai
anggota tim peneliti.
3. Model lernbaga Keuarngan Milera Berbasis Komunitas Untulc Pengernbangan Usaha Mikro (Studi
Pada Sentra lndustri di Kata Bandunq), 2009, sebagai anggota tim peneliti.
4. Kualitas Pclayanan pada Universitas Pendidikan Indonesia (Survey tentanq harapan mahasiswa
dan kenyataan yanig dirasakan), Penelitian Hibah Kompetitif, 2007, sebagai anggota tlm peneliti.
7. Pengaruh Media dan Metode Pengajaran Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa program Studi
Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia, Penelitian Rulin Universitas Pendidikan Indonesia,
2005, sebaqai ang~1ota tim peneliti.
1. Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia, 2003 - sekarang, sebagai Staf
Pengajar/Oosen.
2. Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia, 2007 - sekarang, sebagai pengurus yayasan.
3. Yayasan Bengkel Komunikasi, 2.002 - 2005, sebagai penqurus yayasan I stat peneliti.
4. Program kerjasama Lembaga Penelitian UNJ dan BAPPENAS, 2001, sebagai staf peneliti proyek
studi darnpak jaringan pengamanan sosia! beasiswa.
5. CV. SALEGER (agribisnis), 1993 - 2000, sebagai staf marketing dan operasional.
Hormat saya,
2009
IDENTITAS PEWAWANCARA
,~1:;,,;pondenyang terhormat,
Hari Wawancara ...........................................................................................
Tanggal wawancara
Jam wawancara
i... alam rangka menghimpun data dalam penyusunan penelitian Strategis
; .t.:,,;ional, bersama ini kami mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentul<
· :E·-;sioner. Tujuan kuesicner ini adalah untuk mengetahui Profil Usaha Kecil dan DATA RESPONDEN
·1ir·nengah yang ada di Kota Bandung. Adapun judul Penelitian ini adalah "Model No. Respond en : .... _.._....__.!
I (Oilsl oleh surveyor)
.e::ibaga Keuangan Mikro Berbasis Komunitas untuk pengernbangan Usaha Mikro Nama Raaponden
.ada Sentra lndustri di Kota Bandung". Nam&Suntra . - _ .
Alamat UKM
.')ehubungan dengan ha! tersebut, kami sangat mernohon kesediaan Anda untuk
n~,ngisi semua butir pertanyaan dalam kueslener ini sesuai dengan kenyataan yang
Responden dimchon untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memberi tanda
id,:;. ('/) pada kotak yang disediakan sesuai dengan pendapat Anda I
/.tas perhatian, keterbukaan, dan kesediaan Anda meluangkan waktu untuk 1. Jenis kelamin:
nenjawab semua pertanysan dalam kuesioner ini, kaml ucapkan terima kasih yang 0Pria 0 Wanita
;et·.,esar-besarnya.
2. Usia:
D 17 - 24 tahun D 25 - 34 tahun 0 34 - 55 tahun D > 55 tahun
3. Tingk.ai Fendidikan
Hormat Kami,
0 SO-SMP D SMA/sederajat 0 Diploma O 51 []S21S3
Mayasari, SE.,MM
4. Sudah berapa lama Anda menekuni usaha Anda:
Dr. lkaputera Waspada, MM
Cha!ru! Furqcn, S.Scs.,r.1r.1
0 < 1 tahun D 1 tahun-3 tahun D 3 tahun-5 tahun
E'°'
C::rilah tanda cekhs (../) pada kotakjawaban yang tersedia.
6 serapa jumlah nilal lambah 2007
-, {m2r;!r.} d~!l:m3 t;hun
-· i
- I
Pertanyaan
r Jawaban Reaponden terakhlr? I I ~
7 Darimana sumber bahan
i Apakah usaha yang Anda baku produk.sl UKM Anda
dan berapa %
Dalam Kola (%) Luar Kola! (%) Lu..r negeri (%)
I
I
I
tahun terakhir? I I I I 9 Slapa yang menjadl tenaga
a. Keluarga saja
I
ke~a pada usaha Anda?
b. Orang lain
Apa saja jenis produk (barang)
1.
c. Keluarga dan orang lain
yang dihasilkan oleh usaha
2.
I
Anda? 10 llesamya modal usaha di luar
3.
tanah dan bangunan? a.< 10juta
4. b.10-20juta
c. 21 -50 juta
d. 50- 100 Juta
Berapa rata-rata volume S!!!~n
Nama Barang e. Di alas 100 juta
produk yang dihasilkan per Ton Meter Buah
bulan? 11 Dari mana modal tersebut
a. Modal Sendir1
Anda peroleh?
b. Modal Pinjaman
I
- ------------.,--------------n
pinjaman, dari rr.ana sumber
permodalannya?
b. L~mbaga Keu~ngan buiuon llanl<., . ·-
c. Perseorangan Jangka waktu pinjaman
(bolen pilih > 1) Pendek 1 I I Panjang
I
2
I
3
I
I
-
I
.Jika sumber perdanaannya
bersumber dari r.on bank,
maka pilihlah sumber
pendanaan yang sesuai
.
,_
,-Jon Sank
Pemerintah
F ~advr yclnt
Dana bergulir
Model Pendanaan
Sang at
pendek 1 l213J
I
Lama Proses
I I
4 I
I
5
s,,, at
pan1ang
l I
Model peqadaian
dengan usaha Anda!
Pemerintah dan
BU:<1N
Model Kemltraan
Harian 1
Cara Pembayaran
I 2 I 3 Bulanan i
I
I
Swasta
Plnjaman tanpa agunan I I I
Perseorangan
Plnjaman dengan agunan
Model tengkulak
Model ijon
Lalnnya .....................
15 Jika Anda menjadi nasaban
LKM apakah Anda
memberikan pendampingan?
I' b.
T~k
y"''"' ~
karyawan? b. Mingguan
c, Bulanan
:\pakah Anda rnelakusan !,------------~
inovas! pada prcduk yang I ---------------l
'~~1dak _-. -.
. [ e. Ya. y~.tu.
anda hasi'kan?
1----
r.pakah Anda melaiu .• kan
~.ienamtahan wi!~yah
:;emasaran? ~-··a, y;,·._1t_1 : ___,
J_-'----.--------'
rn···n dan kritik untuk pengernbangan UKM
2009
-sponden yang terhonnat,
Alas perhatian, keterbukaan. dan kesedlaan Anda meluangkan waktu un\uk menjawab Bagian 1: ldentitas Ra$ponden
'.1c· pertanyaan dalam kuesioner ini, kami ucapkan terirna kasih yang sebesar-besarnya. 1. Nama Lembaga Keuangan Micro : .
Tim Peneliti
0 Syariah 0 Konvensional
4. Status Hukum
D Koperasi ocv O Lainnya .
5. Tahun Berdiri : .
6. Alamat
2
5. Kalau Ya, apa jabatan tokoh tersebut dan mengapa dipilih?
· . Berapa jumlah tenaga kerja yang mengelola LKM Anda
OoOOoOOooooOOOOOOOI0000
000000000000000000000000oOOOOUOOOOoOU0000000000•0000o000000000000000000000000000oooOoooooOOooooOOOOOOO•OOoooooo••• ••
Tenaga Tidak
i etap
Perempuan
2. Berdasarkan jenis pekerjaan berapa lurnlah nasabah yang dimilil:i LKM anda :
P.:oakah Anda memanfaatkan tokoh rnasyarakat dalam pengelolaan Lembaga Keuangan Mikro
.'\; :Ja? (Misalnya sebagai pembina atau pengurus)
L~ Ya, [elaskan .
u••••••••H•••••o.,•o .. o•ooo•o•••••••••••••••••••••••••••ooooooooo••oooo••••••••••••••o•o•O•oooooouoo••••••••••••••••••••ooooooooot
Pelikan an
Petemakan
l.ainnya
D Tidak
4
Dasar pertimbangan anda memberlxan i<redit bagi nasabah UMK (boleh lebih dari satu) 2006 20oir- -
2007
Del~atdengan lokasi dengan LKM 0 Prospek Usaha ..•...... % ......... % ......... ~(.
Rp .
Rp .
Rp. ·•·······················
, ~!.'.J:an 5: lnformasi Kondisi Keuanmrn
Berapa jumlc:h aset yang dimiliki oleh Lembaga Keuangan Mikro Anda?
2006 2007 2008
5. Untuk mengatasi kredit macet di LKf'..1 anda tir.dakan apa yang t.ilak
Rp . Rp . Rp ..
6. Berapa LOR (loan to deposit ratio) atau FDR (financing to dP.posit ratio) dan Lem!
Apakah [enis can kornpcsisi Produk pendanaan (funding) Lembaga Keuangcin Mikro Anda Keuangan Mikro Anda pada 3 tahun terakhir Perbandingan Pinjaman I Simpanan ?
Apa jenis dan komposisi Produk kredit I Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Anda tahun
2008?
D Ya dengan .....................•..•........•..
a. Kekuatan: .
b. Keternahan; ...... ••. .• . ... ... . .• .. . •.. . .. •.. .•• •. . .•• ••• .•• •.. ... .. . •.• • •. ... ..• ..• .
c. Peluanq: ..
d.Ancaman: .
---·-· ----.
',.·
'. '
\~~'. --
----- . ·\v
--- '
:1'..ui-: pengembangan ke depan apakah Lembaga Keuangan Mikro anda memerlukan 8. Apakah Lembaga Keuangan Mikro anda rnelat« ·i:ar. ·-·~ngrn1bangan karyawan?
(>:iieh pilih lebih dari satu)
--·--··
D Ya, yaitu pelatihan .
Janis Ya Tidak Jumlah (Rp)
:=>ernnt.3han deposito Tahun .
I.
?en'< .1b2han Kredit/Pembiayaan
. Frekuensi pelatihan ..•.••..•... kali ~·,11,:m ..... tahun
:·)cn:.:mbahan Per.yertaan Modal
I r
D Tidak, karena .
rap-i persenkah realisasl komputerisasi Lembaga Keuangan Mikro anda saat ini?
.......... % pekerjaan memakai komputer 9. Apakah Lembaga Keuangan Mikrc Anda sudal: r.1e11;;.rirna atau ikut dalam linkage progran;·,
_,ak: :1 slstern pencatatan keuangan LKM anda telah mengikut sistem Akuntansi yang D Tidak, karena . .. . .
:rh:-.·:
10. Jika ikut linkage program, maka dilakukan den« n n •:·;r<
Ya
Bank .
T;dak, karena ................................................•............•...•...........•.......................
Jumlah dana Rp ( tahu-i )
;a:r.: Lernbaqa Keuangan Mikro anda pemah ikut pelatihanyan~ di!akukan Bl?
Bentuknya adalah A) executing .........•.. %
'-.a, yaitu pelatihan .
8) chanelling •......•... %
Tnhun
11. Apakah Anda juga melakukan pendampingan !•;r;,:,:da::> cebitur Lembaga Keuangan Ml:r··
Tidak, karena Anda?
Ya,(jelaskan jensi pendampingan yang ;:!).o;:ih:.1}
D
D Tidak, karena .