Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR

EVALUASI PROYEK

PROYEK PEMBANGUNAN LAMPU PENERANGAN JALAN


PENGHUBUNG UNTUK KEAMANAN DAN KENYAMANAN
MASYARAKAT DI DESA PEJOK KECAMATAN KEDUNGADEM
KABUPATEN BOJONEGORO

Dosen Pengampu :
Herry Purwanto ,M.E

Oleh :
Moch Sandy ( 180231100025 )

BIDANG KEGIATAN
PROYEK KONSTRUKSI

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021

1
RINGKASAN

Lampu penerangan jalan merupakan hal yang vital dikalangan masyarakat. Aktivitas
masyarakat yang begitu padat pada saat malam hari sangatlah memerlukan penerangan jalan
yang cukup maksimal guna memperlancar aktivitas nya. Untuk mewujudkan pembangunan
Kabupaten Bojonegoro dalam segala bidang yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman
Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Detail Tata Ruang yang telah ditetapkan, maka
diharapkan dapat tercapai hasil pembangunan yang dapat dinikmati oleh segenap masyarakat
Bojonegoro secara merata, tepat sasaran dan sesuai dengan skala prioritas dari rencana /
program yang ada. Dalam upaya untuk mendorong perkembangan suatu wilayah tentu perlu
didukung pula oleh adanya infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang dimaksud ini
diantaranya meliputi sarana prasarana transportasi, telepon, air bersih, limbah, drainase dan
listrik. Selanjutnya dalam pengembangan infrastruktur diperlukan pola perencanaan yang
sesuai dengan fungsi dan karakteristik wilayahnya.

Daerah perkotaaan dan perdesaan dipandang sebagai sentra kegiatan ekonomi


masyarakat sehingga arus pergerakan dari dan pusat kota juga tinggi. Terkait dengan hal ini
keberadaan penyediaan Penerangan Jalan Umum (PJU) sangat dibutuhkan sepanjang ruas
jalan utama. Penerangan Jalan Umum (PJU) pada dasarnya mepunyai tiga fungsi yaitu fungsi
keindahan, keamanan dan ekonomi. Fungsi keindahan tentu akan menambah indahnya kota,
fungsi kemanan akan mengurangi tindak kejahatan dan fungsi ekonomi akan memperlancar
transportasi pada malam hari. Kebutuhan daya, penempatan dan desain lampu penerangan
jalan sangat bervariasi tergantung kelas jalannya (Jalan Nasional, Propinsi, Kota dan
Kabupaten).

2
DAFTAR ISI

RINGKASAN………………………………………………………………………….....2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………........3
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………......4
1.1 Latar belakang………………………………………………………………....4
1.2 Tujuan ……...………………………………………………………………....5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………....6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN…………………………………………………....7
3.1. Lokasi Pelaksanaan…………………………………………………………...7
3.2. Sumber Data………………………………………………………………......8
3.3. Metode Pengumpulan Data……………………………………………….......8
3.4. Pendekatan Proyek…………………………………………………………....8

3.5. Analisis Data………………………………………………………………....10

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN……………..………………………………........11


4.1. Hasil Pelaksanaan Proyek…………………………………………………......11
4.2. Pembahasan……………………………………………………………….......11
BAB 5. PENUTUP……………………………………………………………………......12
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………….........12
5.2. Rekomendasi………………………………………………………………......12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………......13
LAMPIRAN
1. Logbook………………………………………………………………………
2. Dokumentasi/Foto Kegiatan………………………………………………….

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lampu penerangan jalan merupakan sarana paling vital yang harus ada di lingkungan
masyarakat, terutama disepanjang jalan untuk menghubungkan arus jalan dari desa ke
desa yang lain nya. Aktivitas malam bagi masyarakat umumnya sangat banyak
membutuhkan penerangan. Tanpa adanya lampu penerangan jalan, maka akan sepanjang
jalan akan terasa gelap dan bisa menganggu aktfitas masyarakat. Fasilitas yang harus ada
dari setiap daerah adalah fasilitas yang benarbenar bisa mendukung berjalan nya kegiatan
sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat.
Proyek pembangunan lampu penerangan jalan merupakan ide yang perlu dan harus
dilakukan oleh setiap pemerintah daerah demi keberlangsungan hidup masyarakat, tak
terkecuali program pembangunan lain nya yang berguna untuk menunjang aktfivitas
ekonomi bagi masyarakat setempat. Disini hal yang melatarbelakangi atas munculnya
pemikiran terhadap proyek pembangunan lampu yakni minimnya lampu penerangan
disepanjang jalan arah keluar dan masuk desa sehingga dapat memicu tindak kejahatan
bahkan kecelakaan berekendara bagi pengguna jalan.
Penerangan jalan umum harus memenuhi standar SNI 7391:2008, mengenai
Spesifikasi Penerangan Jalan di Kawasan Perkotaan karena bertujuan untuk mendapatkan
keseragaman dalam merencanakan penerangan jalan khususnya di kawasan perkotaan.
Sehingga, penerangan jalan yang dapat memberikan keselamatan, kelancaran, dan
kenyamanan bagi pengguna jalan dapat direncanakan dan disediakan oleh pemerintah.
Saat ini, jalan umum menerapkan sistem penerangan lampu jalan dengan menggunakan
lampu jenis sodium, dan bersumber dari sistem kelistrikan PLN (Perusahaan Listrik
Negara). Lampu sodium memiliki kekurangan, yaitu besarnya daya yang digunakan
apabila dibandingkan jenis lampu LED dengan luminansi yang sama.
Menurut Sihombing (2013) yang mendapatkan hasil bahwa penerangan jalan umum
menggunakan sumber PLN memiliki konsumsi daya yang lebih besar jika dibandingkan
dari bersumber dari PLTS yakni 76,6% dan 23,3%. Aung (2014) mendapatkan fakta
bahwa kapasitas panel photovoltaic yang digunakan untuk penerangan jalan akan
menentukan spesifikasi dan desain LED yang akan digunakan. Sementara,itu Escolar
(2015) melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas penerangan jalan sebagai
bagian dari kebijakan Pemerintah Spanyol untuk menurunkan konsumsi energi listrik.

4
Anhar (2018) menyatakan bahwa penelitiannya untuk lampu jalan menggunakan lampu
dc 12 volt, panel surya 50 Wp, charge control 10 A, battery 65 Ah dapat digunakan
selama 12 jam. Untuk desain yang paling ekonomis dari beberapa konfigurasi sistem
photovoltaic adalah dengan pembebanan 20% (Sunanda,2018). Penelitian ini sendiri
bertujuan untuk merencanakan desain penerangan jalan berbasis tenaga surya, dengan
tetap memperhatikan standar penerangan nasional dan menuju target pengurangan
penggunaan energi fosil dalam jangka waktu yang panjang.
1.2 Tujuan

Berdasarkan masalah yang sudah dirumuskan di latar belakang, maka diperoleh tujuan
sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dampak akan adanya lampu penerangan jalan penghubung di Desa
Pejok.
2. Menyusun peta titik-titik PJU di Jalan Peghubung antar masing-masing Dusun
3. Membuat desain tiang PJU, daya lampu berserta jenis lampu LED yang sesuai dengan
kelas jalannya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Program ini diambil dengan menggunakan contoh dari beberapa jurnal yang
berhubungan tentang pembangunan proyek penerangan jalan di beberapa tempat. Salah satu
jurnalnya adalah EVALUASI TINGKAT PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) DI
KOTA GORONTALO. Penerangan Jalan Umum adalah lampu penerangan yang bersifat
publik (untuk kepentingan bersama) dan biasanya dipasang diruas jalan maupun di tempat-
tempat tertentu seperti taman, dan tempat umum lainnya. Penerangan Jalan Umum (PJU)
adalah suatu sumber cahaya yang dipasang pada samping jalan, yang dinyalakan pada setiap
malam. Penyalaannya dapat dilakukan secara otomatis dengan Penerangan Jalan Umum
(PJU) berbasis photovoltaik yang aktif apabila matahari sudah berkurang cahayanya, sore,
atau cuaca gelap. Dalam perkembangannya, penyalaan PJU dapat dilakukan dengan Timer
(Timeswitch). (Effendi dan Rozanta ; 2015).

5
Kemudian ada jurnal dengan judul ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI
PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) DI KABUPATEN JEMBER. Jurnal ini membahas
mengenai embangunan fisik PJU dilakukan oleh Pemkab Jember dan pembayaran biaya
listrik PJU melibatkan masyarakat luas melalui Pajak Penerangan Jalan (PPJ). Namun
permasalahan PJU timbul karena terlalu banyak konsumsi daya yang digunakan yaitu
2.972,36 kW dan didominasi oleh lampu berdaya besar. PJU tersebut dinyatakan tidak hemat
atau tidak efisien. PJU ini Tidak efisisen dalam hal penggunaan lampu, waktu pengoperasian
lampu, dan teknologi yang digunakan. Efisiensi dalam hal ini merujuk pada sejumlah konsep
yang terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya. Dengan
permasalahan tersebut penulis melakukan kegiatan analisis untuk meningkatkan efisiensi
penghematan Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Jember.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud


untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang
sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang
diteliti. Logical Framework adalah alat untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi dari
project/program. Logframe membutuhkan pengetahuan dan informasi yang cukup untuk
mampu digunakan sebagai alat perencanaan program/project. Matrix akan menjelaskan
keterkaitan hirarki logis mulai dari input, aktifitas, output, purpose dan goal dari project.
Matrix juga menerangkan setiap hirarki logis tersebut dengan indikator, alat verifikasi
indikator dan asumsi yang digunakan.

3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pejok Kecamatan Kedungadem Kabupaten
Bojonegoro. Jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan:
Sekitar 6 mingguan.

6
No. Tahapan Minggu

  1 2 3 4 5 6

1 Sosialisasi      

2 Penganggaran      

3 Penanaman    

4 Perawatan        

5 Pemanenan            

3.2 Sumber Data

Data diperoleh dari kegiatan ini adalah dari Pemerintah Desa Pejok beserta
masyarakat yang ada disetiap dusun yakni Cerme, Kalikunci, Nglongok, Sambonggede,
Pejok, dan Bronjong.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh
dari data lapangan dan juga berdasar dari sumber secara langsung yakni Pemerintah Desa
Pejok selaku pihak yang menerima program Pembangunan Proyek Penerangan Jalan
penghubung antar Dusun yang ada di Desa Pejok Kecamatan Kedungadem Kabupaten
Bojonegoro.

3.4 Pendekatan Proyek

 Goal adalah tujuan tertinggi, Tujuan adalah bagaimana cara kita mencapai goal,
Output adalah hasil spesifik apa yang harus diperoleh sesudah program berakhir,
Activities adalah kegiatan apa yang harus disusun untuk menghasilkan output.

 OVI (Objectively Verifiable Indicators) adalah bagaimana kita tau bahwa program itu
berhasil, MOV (Means Of Verifications) adalah data apa yang bisa menunjang, R &
A (Risk & Assumptions) adalah berbagai kemungkinan yg terjadi yang dapat
mempengaruhi berhasil atau gagalnya suatu proyek.

7
Ringkasan Narasi OVI MOV Asumsi dan Resiko
GOAL Bertambahnya Hasil panen tanaman Jika metode yang
( Pemanfaatan lahan pekarangan hidroponik berhasil, dilakukan berhasil maka
Pekarangan rumah yang lahan pekarangan akan menghasilkan
sebagai lahan dimanfaatkan benar-benar GOAL. Kemungkinannya
hidriponik ) yang awalnya 0 termanfaatkan, ibu akan berhasil jika
pekarangan rumah tangga memiliki masyarakat mau belajar.
menjadi 4-5 lahan penghasilan dari
dari 5 rumah tanaman hidroponik

TUJUAN/PURPOSE Meningkatkatnya Hasil panen tanaman Jika metode yang akan


Menganalisis penghasilan ibu hidroponik berhasil, dicoba dan dilakukan
dampak maupun rumah tangga lahan pekarangan berhasil maka akan
hasil yang akan yang awalnya benar-benar menghasilkan GOAL.
diperoleh dengan RP.0 menjadi Rp. termanfaatkan, ibu Kemungkinannya akan
melakukan kegiatan 100.000/minggu rumah tangga memiliki berhasil jika masyarakat
ini, Menemukan ( setidaknya penghasilan dari mau belajar
cara agar masyarakat menambah tanaman hidroponik
tertarik dengan penghasilan
metode hidroponik dalam keluarga )

OUTPUT ( Memberi Meningkatnya Hasil panen tanaman Jika metode yang akan
pengetahuan pengetahuan hidroponik berhasil, dicoba dan dilakukan
mengenai mengenai lahan pekarangan berhasil maka akan
hidroponik, hidroponik, benar-benar menghasilkan GOAL.
Menambah menambah termanfaatkan, ibu Kemungkinannya akan
ketertarikan penghasilan ibu rumah tangga memiliki berhasil jika masyarakat
masyarakat rumah tangga. penghasilan dari mau belajar
mengenai tanaman hidroponik
hidroponik, Bisa
menjadi penghasilan
tambahan bagi ibu
rumah tangga,
Mengurangi sampah
plastik yang susah
terurai dengan
memanfaatkannya
menjadi media
tanam )

8
KEGIATAN Dari kegiatan ini Hasil panen tanaman Jika metode yang akan
( Sosialisasi untuk membutuhkan hidroponik berhasil, dicoba dan dilakukan
memperkenalkan biaya Rp. 95.000 lahan pekarangan berhasil maka akan
metode hidroponik, benar-benar menghasilkan GOAL.
hingga mindset termanfaatkan, ibu Kemungkinannya akan
masyarakat lebih rumah tangga memiliki berhasil jika masyarakat
terbuka, mengajak penghasilan dari mau belajar
melakukan pelatihan, tanaman hidroponik
membimbing hingga
berhasil.

3.5 Analisa Data

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena


tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan
sedalam-dalamnya dengan cara pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang
menunjukkan pentingnya kedalaman dan detail suatu data yang diteliti.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Pelaksanaan Proyek

Setelah melakukan pendampingan dan pengawalan pada proses pengajuan serta


pemasangan lampu PJU, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Hasil Yang Diperoleh dari Proyek


1. Pada proses negosiaasi harga borong pemasangan beserta pembemlian lampu
mendapatkan harga Rp. 14.000.000/unit
2. Dari hasil pengawalan dan pendampingan yang dilakukan setiap dusun yang ada di
Desa Pejok menerima 5 unit lampu untuk dipasang disetiap titik-titik yang sudah
ditentukan.

9
3. Adanya kendala yakni ada 5 dusun yang hanya terpasang pondasi tiang lampu nya
saja di Dusun Cerme, Kalikunci, Nglongok, Sambonggede, dan Pejok.
4. Terjadi ketidaksesuaian pembagian proporsi lampu yang diberikan disetiap dusun
5. Lampu baru terpasang di Dusun Bronjong yakni tempat Kepala Desa tinggal

1.2 Pembahasan

Proyek pembangunan penerangan jalan disini merupakan program yang diluncurkan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro dengan membangun proyek penerangan jalan
yang tersebar sebanyak 2.663 titik lampu di seluruh kecamatan dan desa yang ada di
Bojonegoro sebagai penghubung jalan poros utama antar kecamatan. Proyek pembangunan
ini bisa meningkatkan keberanian masyarakat serta menjamin keamanan dan kenyamanan
ketika berkendara disepanjang jalan karena adanya lampu penerangan jalan. Lampu
penerangan jalan disini menggunakan tenaga surya untuk menyimpan energi panas matahari
agar bisa menyebabkan lampu tersebut menyala, dan juga lampu tersebut meminimalisir
kabel-kabel listrik yang bergelantungan yang bisa mengakibatkan konsleting arus listrik yang
sering terjadi kebakaran diberbagai daerah. Maka penggunaan lampu jalan berbasis tenaga
surya bisa menghemat biaya.
Pada dasarnya proyek yang dilakukan ini mungkin belum sepenuhnya rampung
dikarenakan adanya kendala dana yang dialokasikan terhadap pemasangan serta pembelian
lampu pju terhenti sehingga proses lanjutan dari pemasangan di beberapa titik yang sudah
tersebar di Dusun Cerme, Nglongok, Kalikunci, Sambonggede, dan Pejok belum terealisasi
dikarenakan hal tersebut. Lampu penerangan jalan ini sudah mulai digagas oleh Pemrintah
Kabupaten Bojonegoro sejak awal tahun 2019 lalu, tapi disini perlu adanya proses pengajuan
sehingga menunggu giliran dari setiap wilayah kecamatan maupun desa yang ada di
Kabupaten Bojonegoro akan mendapatkan proyek dan merasakan akan adanya dampak
pembangunan lampu tersebut.
Oleh karena itu program yang sudah digagas oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
baru mulai terealisasi pada tahun 2021 di Desa Pejok, tepatnya pada bulan Februari tapi
akhirnya proyek belum bisa berjalan sebagaimana mestinya atau sesuai jadwal yang sudah
ditetapkan pada saat proses pemasangan hingga proses finishing. Dengan diadakan nya
proyek pembangunan lampu pju yang dilakukan secara bertahap, dimungkinkan macet nya
dana atau belum turun nya dana sebagai tindak lanjut terhadap tititk lampu yang belum
terpasang disetiap dusun tadi. Maka akan dilakukan proses pengawalan dan pendampingan

10
lebih lanjut kepada Kepala Desa Pejok guna proyek pembangunan ini segera rampung dan
output nya bisa secepatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di Desa Pejok.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Proyek ini sudah digadang-gadang sejak tahun 2019 awal pada program
pembangunan infrastruktur serta kelengkapan sarana prasarana yang harus nya ada disetiap
kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Ada sebagian kecamatan yang sudah
merasakan dampak akan adanya fasilitas penerangan lampu penerangan jalan dan ada juga
sebagian kecamatan maupun desa yang belum merasakan dampak akan adanya fasilitas
lampu penerangan jalan. Proyek yang sudah berjalan di Desa Pejok hanya berjalan pada tahap
pemasangan pondasi dari tempat tiang besi dari lampu LEP tersebut ditempatkan dan ada
juga yakni di Dusun Bronjong yang sudah terpasang atau bisa dikatakan terealisasi serta
masyarakat setempat sudah bisa merasakan dampak akan adanya program pembangunan
lampu penerangan jalan.

5.2 Rekomendasi

Dari hasil proyek dan kesimpulan, saya memberi beberapa rekomendasi berikut :

 Dikarenakan ini belum mendekati sempurna mungkin bisa dijadikan gambaran kecil
terkait seperti apa sistematika dalam proses pendampingan sekaligus pengawalan
dalam pelaksanaan proyek pembangunan lampu penerangan jalan.

 Prospek kedepanya setiap Pemerintah Daerah/Kabupaten/Kota yang melakukan


program tersebut bisa memberikan keamanan sekaligus keamanan bagi masyarakat
nya ketika sedang melakukan aktivitas berkendara maupun sebagai pengguna jalan.

DAFTAR PUSTAKA

11
ESDM, (2012), “Energi Bersih : Indonesia Mau, Indonesia Mampu,”ESDM Mag, p. 02.

ESDM, (2012), “Peraturan Menteri ESDM No. 14 Tentang Manajemen Energi”p. 0.

Mulyono,A.T., (2009), “Audit Keselamatan Infrastruktur Jalan (Studi Kasus


Jalan Nasional KM 78-KM 79 Jalur Pantura Jawa Kabupaten Batang)”, LPPM
UGM: Yogyakarta.

Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral No. 30 Tahun 2012 Tentang Tarif
Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Persero (Persero) PT Perusahaan Listrik
Negara.

APBD Kabupataen Bojonegoro Tahun 2021

TUGAS MATA KULIAH EVALUASI PROYEK

BUKU CATATAN KEGIATAN PENELITIAN


12
(LOG BOOK)

PROYEK PEMBANGUNAN LAMPU PENERANGAN JALAN PENGHUBUNG


UNTUK KEAMANAN DAN KENYAMANAN MASYARAKAT DI DESA PEJOK
KECAMATAN KEDUNGADEM KABUPATEN BOJONEGORO

Disusun oleh :

Moch Sandy

180231100025

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2021

BUKU HARIAN (LOG BOOK)

Judul Penelitian : Proyek Pembangunan Lampu Penerangan Jalan Penghubung Untuk


Keamanan Dan Kenyamanan Masyarakat Di Desa Pejok Kecamatan Kedungadem Kabupaten
Bojonegoro

13
Tahun Proyek : 2021
Kegiatan Maret-April 2021

No
. Minggu ke - Kegiatan Catatan Kemajuan Kendala
1 1 Sosialisasi dan Penjelasan terkait
Penganggaran dana hidroponik dan
biaya yang akan di
alokasikan  
2 2 Sosialisasi dan Masyarakat mulai
Penganggaran dana aktif bertanya
mengenai
hidroponik dan
mereka mulai
tertarik dengan
biaya yang murah
namun
menguntungkan.  
3 3 Penyemaian Bibit, Hari ke-1 mulai
Penyiapan media penyemaian, hari
tanam, Penanaman ke-3 mulai
bibit. Perawatan. menanam bibit yg
sudah disemai, hari
ke-7 bibit mulai
tumbuh.  
4 4 Perawatan tanaman Hari ke-9 mulai
kangkung tumbuh agak
(holtikultura). tinggi, penyiraman
dan penggantian
pupuk dilakukan
tiap 3 hari sekali,
hari ke-12 lakukan
pemotongan pada
batang untuk
mempercepat
tumbuhnya daun,
hari ke-14
kangkung mulai
tumbuh besar.  

14
5 5 Perawatan tanaman Hari ke 16- 28
kangkung lakukan perawatan
(holtikultura). dengan
menjauhkan dari
sinar matahari dan
rutin mengganti
pupuk cairnya, jgn
sampe keruh, nanti
akan menghambat
pertumbuhan
kangkung.  
6 6 Pemanenan tanaman Pada hari ke-30
kangkung lakukan pemanenan
(holtikultura). dengan memotong
menggunakan
gunting, pastikan
saat panen yang
bagus adalah pagi
dan sore hari.  

Bukti Dokumentasi Kegiatan

Hari ke-6

15
Hari ke-9

Hari ke-14

16
Hari ke-30

Hasil Panen

17

Anda mungkin juga menyukai