Anda di halaman 1dari 3

Nama: Aisyah Putri Salsabila

Kelas: XII

“GELAP TERANG PROYEK IKN NUSANTARA”

Seperti yang diketahui, pada Senin, 26 Agustus 2019 dalam konferensi pers di Istana
Negara, Presiden Joko Widodo telah resmi mengumumkan kepindahan Ibu Kota baru ke IKN di
Kalimantan Timur, tepatnya di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan di sebagian
Kabupaten Kutai Kartanegara. Jokowi menyatakan keputusan tersebut dilakukan setelah
pemerintah melakukan kajian mendalam selama tiga tahun terakhir. Sementara itu, pembangunan
megaproyek Ibu Kota Negara atau IKN ini akan diperkirakan memakan waktu hingga 15-20
tahun. Namun, Presiden, TNI, Polri, dan sejumlah kementerian ditargetkan mulai pindah ke
wilayah IKN pada tahun 2024.

Upaya pemerintah untuk melakukan pemindahan Ibu Kota keluar Jakarta atau bahkan ke
luar Pulau Jawa pada dasarnya merupakan suatu langkah yang perlu diapresiasi. Dengan
berbagai alasan yang disampaikan yaitu untuk melakukan pemerataan pembangunan, pemerataan
penduduk serta berbagai alasan lain yang menganggap pada dasarnya Jakarta sudah tidak lagi
dapat mengemban peran sebagai Ibu Kota Negara. Berbagai alasan yang diungkap oleh
Pemerintah sebagai landasan untuk melakukan perpindahan ibu kota tentu tidak sepenuhnya
dapat dibenarkan dan dapat diterima.

Melakukan perpindahan Ibu Kota Negara bukan hanya persoalan memindahkan dari satu
tempat ke tempat yang lain (baru) perlu berbagai pertimbangan yang menjadi dasar bagi
pemerintah sebelum melakukan kebijakan tersebut. Terdapat beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan secara mendalam sebelum melakukan pemindahan ibu kota diantaranya faktor
lingkungan, faktor ekonomi, serta faktor sosial dan budaya. Faktor-faktor tersebut dapat
menimbulkan dampak negatif maupun positif.

Dampak negatif yang ditimbulkan misalnya sebagai berikut; dampak yang terjadi pada
lingkungan misalnya, dengan adanya proyek pemindahan Ibu Kota tentunya proyek tersebut
membutuhkan adanya pembukaan lahan secara besar-besaran yang dapat menyebabkan hutan
gundul, rusaknya ekosistem, dan hilangnya habitat hewan dan tumbuhan. Kemudian
sebagaimana yang diketahui bahwa proyek pemindahan Ibu Kota Negara ini dapat
menghabiskan anggaran dana sekisar 466 triliun, tentu saja itu bukanlah angka yang sedikit, jika
diliat dengan banyaknya krisis ekonomi serta banyaknya utang Negara di Indonesia, mengapa
tidak mendahulukan hal tersebut yang artinya lebih diuntungkan bagi rakyat Indonesia alih-alih
membangun proyek IKN Nusantara? Tidakkah dengan proyek tersebut justru akan menambah
tingkat krisis ekonomi dan kemiskinan di Indonesia? selain itu berbagai dampak negatif lainnya
yang dapat ditimbulkan seperti memicu tingginya tingkat kriminalitas, munculnya oknum-
oknum baru yang tidak bertanggung jawab, serta mulai tertinggalnya adat dan budaya yang ada
di Kalimantan.

Selain dari adanya dampak negatif, tentu saja ada dampak positif yang ditimbulkan
misalnya sebagai berikut; dapat meningkatkan produktivitas industry, memunculkan semangat
baru bagi pelajar demi mengejar persaingan, teknologi yang ada semakin berkembang,
tersedianya sarana prasarana baik berupa kebutuhan sandang, pangan, maupun papan, kebutuhan
primer, skunder maupun tersier, terbukanya berbagai macam lapangan pekerjaan bagi
masyarakat, serta adanya perbaikan wilayah berupa jalan-jalan dan tempat-tempat wisata.

Dalam proyek pembangunan IKN Nusantara tentu saja banyak pro-kontra yang terjadi,
sebagian penduduk menerima, dan sebagian lagi menentang, akan tetapi keputusan sudah dibuat,
IKN telah resmi dipindahkan ke Kalimantan, lagi pula jika pemerintah berani mengambil
langkah seperti ini artinya telah melewati berbagai macam kebijakan dan pertimbangan,
pemerintah sudah membuat kajian yang mendalam dan komperhensif untuk mengurangi
berbagai ekses buruk akibat pemindahan ibu kota ini kelak.

Dengan ini tentu saja rakyat Indonesia khususnya masyarakat Kalimantan menaruh
harapan yang sangat besar terhadap pembangunan IKN Nusantara, dimana masyarakat berharap
dengan pemindahan IKN ini dapat membangun Indonesia menjadi Negara yang lebih maju,
makmur, dan berkarya serta dapat memajukan kesejahteraan umum. Masyarakat juga berharap
pemerintah bisa lebih bijak dalam mempertimbangkan segala macam aspek dengan lebih berkaca
dari permasalahan-permasalahan yang telah lalu, serta menerapkan prinsip berkelanjutan di
semua aspek agar tidak hanya memikirkan permasalahan hari ini akan tetapi juga memikirkan
untuk masa depan generasi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai