PENDAHULUAN
1
Kami harus mempelajari kisah sukses 'Nollywood' untuk melihat apakah kami
dapat menerapkannya ke sector ekonomi kreatif Negara kita bahkan untuk
meningkatkan keungan keluarga.
2
1.6 Manfaat Makalah
Bagi penulis
1. Memenuhi tugas test 1 mata kuliah Bahasa Inggris tentang Creativity in Improving
Family’s Financial during Covid 19 pandemic yang diberikan oleh Ibu Heddy
Lumban Toruan.
2. Memperkaya ilmu dan keterampilan yang dimiliki penulis dalam menulis makalah.
Bagi pembaca
BAB II
LANDASAN TEORI
3
setelah beberapa waktu sebelumnya, dunia dihadapi dengan konsep ekonomi
informasi yang mana informasi menjadi hal yang utama dalam pengembangan ekonomi.
4
Tercatat beberapa hal yang menjadi karakteristik dari ekonomi kreatif:
2.1.2 Strategi
Pengertian Strategi
5
Menurut Wikipedia strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja,
memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik
untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi Bisnis
6
perusahaan juga naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika harga jual
produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan, permintaan produk akan
menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan kualitas produk, maka kualitas
produk penghasil juga akan turun, sehingga akan mengurangi kepuasan
konsumen.
3. Daya Tawar Menawar Pembeli, pembeli akan selalu berusaha mendapat produk
dengan kualitas baik dan dengan harga yang murah. Sikap pembeli semacam ini
berlaku universal dan memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan.
Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari kualitas (harganya tidak
mencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli (konsumen) tidak akan membeli
produk perusahaan.
4. Daya Tawar Produk Pengganti, produk pengganti secara fungsional mempunyai
manfaat yang serupa dengan produk utama (asli), namun memiliki kualitas produk
dan harga yang lebih rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang
yang berpenghasilan rendah akan tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi
dari keadaan sebenarnya.
5. Persaingan Antar Pesaing, persaingan konvensional selalu berusaha sekeras
mungkin untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen merupakan
objek persaingan dari perusahaan yang sejenis yang bermain di pasar. Siapa yang
dapat memikat hati konsumen maka perusahaan akan dapat memenangkan
persaingan. Untuk dapat memikat konsumen maka berbagai cara dilakukan mulai
dari memberikan fasilitas khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan, harga
murah atau diskon.
7
Namun muara dari itu semua, kata kuncinya adalah bagaimana mengatur
keuangan keluarga atau pribadi dengan cerdas, cermat dan sebaik-baiknya. Karena
masalah mengatur keuangan tidak memandang orang miskin, menengah atau kaya.
Karena gololongan manapun bisa mengatur keuangan keluarganya. Jika telah
bisa mengelola keuangan keluarganya maka bisa dapat dikatakan 50 persen mereka
sudah sukses dan berhasil dalam hal finansialnya.
Mengelola keuangan keluarga dengan baik merupakan salah satu kunci
kesuksesan keluarga. Pengelolaan keuangan keluarga atau rumah tangga ini lebih rumit
dibandingkan mengelola keuangan pribadi karena melibatkan banyak orang yaitu suami,
istri dan anak-anak.
Jika pengelolaan keuangan rumah tangga ini berjalan dengan benar, maka
beruntunglah anggota keluarga. Namun, apabila salah dalam mengelola keuangan,
bersiap siaplah untuk mengalami masalah keuangan hingga akhir bulan.
8
Menurut Rhenald Kasali, persoalan keuangan bukan hanya urusan kaum ibu saja
yang sehari-hari di percaya menjadi “mentri keuangan” sekaligus “mentri dalam
negeri”.
Suami sebagai kepala rumah tangga , pemberi dan teman kehidupan harus sama-
sama mengerti bagaimana mengelola uangnya agar tidak masuk perangkap “hidup hari
ini” (dalam Elvyn G. Masassya, Jakarta, 2004, xvii). Oleh sebab itu dalam pengelolaan
keuangan keluarga perlu “keterbukaan” diantara suami dan istri, agar masing-masing
individu tidak saling menyalahkan atau curiga, dan masing-masing harus saling percaya
mempercayai dan disiplin.
9
Mengatur keuangan keluarga penting, karena keuangan keluarga secara kuantitas
dan kualitas dapat bermanfaat bagi keluarga secara maksimal untuk mencapai keluarga
yang sejahtera yaitu tercukupi secara materiil dan spiritual, dan semua anggota keluarga
bisa mengembangkan potensi sesuai dengan bakat, kemampuan masing masing.
Ada 6 cara mengatur keuangan rumah tangga agar pendapatan dan pengeluaran
seimbang, bahkan bisa menabung atau investasi untuk masa depan. Cara tersebut antara
lain:
Langkah awal mengatur keuangan rumah tangga adalah menjumlah seluruh pendapatan
yang diperoleh, baik dari gaji bulanan, upah lembur, penghasilan tambahan, sampai
imbal hasil investasi. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar dana yang dapat
10
dialokasikan untuk masing-masing kebutuhan, yakni kebutuhan primer, sekunder, dan
tersier.
Sisihkan 25-30 persen dari total pendapatan untuk tabungan, asuransi, dan investasi.
Misalnya 10 persen untuk tabungan, 5 persen untuk membayar premi asuransi
kesehatan, dan 15 persen untuk investasi.
Jika anda seorang pemula, pilih investasi modal kecil, risiko rendah, tapi keuntungan
maksimal, seperti investasi emas, reksa dana. Sekarang juga ada pendanaan fintech peer
to peer lending (p2p).
Kebutuhan yang satu ini juga tak kalah penting. Alokasikan anggaran untuk dana
cadangan atau dana darurat. Dana cadangan ini digunakan untuk keperluan mendesak.
Dana cadangan sifatnya bebas, artinya Anda bisa menyisihkan berapa pun untuk pos ini.
Dalam hal ini, Anda perlu komitmen tak akan mengusik dana cadangan bila tidak ada
keperluan mendesak sampai akhir bulan. Kecuali Anda mau menggunakan dana ini
untuk investasi.
11
Jika sudah mengalokasikan uang untuk pos-pos anggaran penting di atas, dan ternyata
masih ada sisa uang, baru deh alokasikan dana untuk kebutuhan sekunder (pendukung)
dan tersier (mewah), seperti belanja baju, kosmetik, sepatu, jalan-jalan, beli ponsel, atau
pengeluaran lain.
Tapi ingat harus melihat kebutuhan. Kalau memang sedang butuh sepatu baru, karena
yang lama sudah rusak, baru deh belanja. Jangan sampai lapar mata, kalap belanja
karena keinginan sesaat.
Agar keuangan tetap stabil, tidak morat marit, jaga rasio utang Anda. Usahakan tidak
lebih 30 persen dari penghasilan utama Anda. Karena jika lebih dari itu, maka
pendapatan Anda sebulan hanya habis untuk membayar cicilan utang. Atau Anda
terpaksa untuk memangkas anggaran pos lain supaya ‘selamat’ dari tumpukan utang.
Oleh karena itu, bukan cuma jalankan hidup sehat, tapi juga menjaga rasio utang tetap
sehat maksimal 30 persen.
12
Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui
percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat
dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat
menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah
seseorang. Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki
gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode
waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi
dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari. Gejala umum di antaranya demam,
batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat berupa pneumonia dan penyakit pernapasan
akut berat. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini.
Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-
langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup
mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk
orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi.
13
Pandemi COVID-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit
koronavirus 2019 (COVID-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Penyakit ini
disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Kasus
positif COVID-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020,
ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Pada tanggal
9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan DKI Jakarta, Jawa Timur dan
Jawa Barat sebagai provinsi paling terpapar virus corona di Indonesia.
Sampai tanggal 28 Oktober 2020, Indonesia telah melaporkan 400.483 kasus
positif menempati peringkat kedua terbanyak di Asia Tenggara setelah Filipina. Dalam
hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia dengan
13.612 kematian. Namun, angka kematian diperkirakan jauh lebih tinggi dari data yang
dilaporkan lantaran tidak dihitungnya kasus kematian dengan gejala COVID-19 akut
yang belum dikonfirmasi atau dites. Sementara itu, diumumkan 325.793 orang telah
sembuh, menyisakan 61.078 kasus yang sedang dirawat.
Pemerintah Indonesia telah menguji 2.805.313 orang dari total 269 juta
penduduk, yang berarti hanya sekitar 10.405 orang per satu juta penduduk. Sebagai
tanggapan terhadap pandemi, beberapa wilayah telah memberlakukan pembatasan sosial
berskala besar (PSBB). Sebagian wilayah tersebut telah mengakhiri masa PSBB dan
mulai menerapkan kenormalan baru.
Kasus positif yang pertama kali dikonfirmasi pada bulan Maret bukanlah orang
Indonesia pertama yang terinfeksi virus SARS-CoV-2. Pada bulan Januari, seorang
pembantu rumah tangga Indonesia di Singapura tertular virus dari majikannya.Kematian
pertama akibat COVID-19 di Indonesia terjadi pada 11 Maret 2020. Walaupun
demikian, seorang karyawan Telkom meninggal dunia pada 3 Maret dan baru
dinyatakan positif COVID-19 pada 15 Maret, sekaligus menulari istri dan anaknya.
14
Pada 6 Maret, pemerintah menerbitkan lima protokol utama yang berkaitan
dengan COVID-19, yaitu protokol kesehatan, protokol komunikasi, protokol
pengawasan perbatasan, protokol area institusi pendidikan, serta protokol area publik
dan transportasi.
BAB III
PEMBAHASAN
15
dalam penurunan pendapatan yang diakibatkan oleh pemotongan upah dan gaji bahkan
adanya pemutusan hubungan kerja.
Sebagian besar rumah tangga usaha dan pekerja merasa mengalami kesulitan
keuangan selama pandemic covid 19. Hal ini terjadi karena rumah tangga usaha dan
pekerja kurang mampu mengelola keuangan keluarga dalam membiayai kebutuhan
pangan (makanan), nonpangan (pakaian, produk kebersihan, dll), tagihan ( sekolah,
listrik, air, dll) dan cicilan (KPR, kartu kredit, dll).
Menurut Tri Nuke Pudjiastuti “Rumah Tangga adalah unit analisis yang tidak bias
diabaikan mengingat Negara ini bisa mempunyai daya tahan yang tinggi ketika rumah
tangganya tidak bisa bertahan secara baik.” Sehingga survei oleh Lembaga Ilmu
Pengetahuan (LIPI) terhadap 1.548 responden di 32 provinsi, memberikan rekomendasi
kebijakan sebagai berikut:
16
2. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengalokasikan ulang
anggarannya untuk mempercepat pengentasan dampak corona, baik dari sisi
kesehatan dan ekonomi.
3. Pemerintah pusat serta pemerintah daerah menjamin ketersediaan bahan pokok,
diikuti dengan memastikan terjaganya daya beli masyarakat, terutama masyarakat
lapisan bawah.
4. Program Padat Karya Tunai diperbanyak dan dilipatgandakan, dengan catatan harus
diikuti dengan kepatuhan terhadap protokol pencegahan virus corona, yaitu
menjaga jarak aman satu sama lain.
5. Pemerintah memberikan tambahan sebesar Rp 50.000 pada pemegang kartu
sembako murah selama enam bulan. Dengan demikian, peserta kartu sembako akan
menerima Rp 200.000 per keluarga per bulan. Untuk menjalankan alokasi
tambahan kartu sembako ini, pemerintah menganggarkan biaya Rp 4,56 triliun.
6. Mempercepat impelemntasi kartu pra-kerja guna mengantisipasi pekerja yang
terkena PHK, pekerja kehilangan penghasilan, dan penugusaha mikro yang
kehilangan pasar dan omzetnya. Tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan Rp 10
triliun untuk kartu pra kerja.
7. Membayarkan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 yang selama ini dibayar oleh wajib
pajak (WP) karyawan di industri pengolahan. Alokasi anggaran yang disediakan
mencapai Rp 8,6 triliun.
8. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan relaksasi kredit di bawah Rp 10 miliar
untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Relaksasi tersebut berupa
penurunuan bunga dan penundaan cicilan selama setahun, baik dari perbankan dan
industri keuangan non bank.
9. Masyarakat berpenghasilan rendah yang melakukan kredit kepemilikan rumah
(KPR) bersubsidi, akan diberikan stimulus. Pemerintah memberikan subsidi bunga
hingga masa angsuran 10 tahun. Jika bunga di atas 5 persen, maka selisih bunga
dibayar pemerintah. Selain itu, ada juga bantuan pemberian subsidi uang muka bagi
kredit rumah bersubsidi, dengan alokasi anggaran yang disiapkan mencapai Rp 1,5
triliun.
17
5.1.1 Deskripsi Umum Ekonomi Kreatif sebagai Strategi Baru untuk
Meningkatkan Keuangan Keluarga Selama Pandemi Covid 19
18
5. Desain Interior: Dalam dua dekade terakhir, desain interior menunjukkan
perkembangan yang pesat. Penggunaan jasa desain interior semakin meningkat
untuk hotel dan perkantoran.
6. Desain Komunikasi Visual: Dikenal dengan sebutan DKV, sektor ini
mempelajari tentang konsep komunikasi serta memanfaatkan elemen visual
sebagai cara untuk mencapai suatu tujuan. Sektor ini mempunyai peranan
penting untuk mendukung pertumbuhan merek, bisnis swasta, dan bahkan
program dari pemerintah.
7. Seni pertunjukan: Indonesia memiliki kekayaan seni yang luar biasa. Sehingga,
subsektor ini memiliki perkembangan yang cukup pesat.
8. Kriya: merupakan kerajinan dengan bahan kayu, kulit, kaca, keramik, dan
sebagainya. Seni kriya masuk ke pasar domestik dan tak jarang juga masuk ke
kancah internasional.
9. Kuliner: Tidak hanya fashion saja yang memiliki perkembangan paling dinamis.
Ada juga subsektor kuliner yang menyumbang kontribusi hingga mencapai 30%
dari total sektor pariwisata serta ekonomi kreatif.
10. Penerbitan: Industri penerbitan juga memiliki peran yang besar untuk
membangun kekuatan intelektual bangsa. Meskipun pangsa pasarnya tidak
sebesar subsektor lainnya, tapi potensinya tidak kalah besar.
11. Musik: Industri musik sangat dinamis di Indonesia. Perkembangannya bisa
Anda lihat dari banyaknya platform penjualan musik digital yang murah dan
mudah serta bisa mengurangi pembajakan.
12. Seni Rupa: perkembangan seni rupa di Indonesia cukup baik. Buktinya bisa
Anda lihat pada pameran seni rupa yang secara rutin diselenggarakan yakni
Jakarta Biennale, Jogja Biennale, dan masih banyak lagi.
13. Televisi dan Radio: meski arus informasi digital semakin tak terbendung, tapi
televisi dan radio tetap eksis hingga saat ini. Bahkan peranan dua industri ini
cukup besar dengan nilai hingga 3,17 persen dari PDB.
14. Fotografi: minat anak muda terhadap subsektor ini kian meninggi. Hal ini
dikarenakan berkembangnya sosial media serta harga kamera yang semakin bisa
dijangkau.
19
3.2 Strategi Pelaksanaan Ekonomi Kreatif di Era New Normal
Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan
penyebaran Covid-19 memberi dampak serius bagi dunia usaha, termasuk kalangan
ekonomi kreatif dan seni. Belakangan, pemerintah mulai mewacanakan tatanan
kenormalan baru (new normal) sebagai upaya untuk memulihkan kembali
perekonomian.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyiapkan masa transisi dari PSBB
ke tatanan kenormalan baru. Aktivitas perekonomian kembali berjalan dengan
menerapkan tatanan kenormalan baru berbasiskan protokol kesehatan. Wabah Covid-19
kenyataannya secara umum telah memberi dampak signifikan bagi pekerja di ekonomi
kreatif dan seni, baik di pusat maupun di daerah. Aktivitas kreatif yang selama ini
mengandalkan saluran luar jaringan (luring) terdampak secara konkret. Bilapun ada
kreativitas yang memanfaatkan fasilitas dalam jaringan (daring) berbasis digital, tak
semua pihak dapat memanfaatkannya.
Aktivitas kreatif dan seni yang berdimensi ekonomi seperti konser musik, kafe,
film, seni pertunjukan, dan lainnya praktis terhenti total selama pandemi Covid-19 sejak
awal Maret kemarin hingga awal Juni ini. Memasuki kenormalan baru yang sedang
disiapkan oleh pemerintah pusat dan sejumlah pemerintah daerah perlu dirumuskan
skema bagi ekosistem industri kreatif dan seni dengan tetap memperhatikan aspek
protokol kesehatan yang ketat.
Digitalisasi
20
Dalam konteks tersebut, aktivitas ekonomi kreatif dan seni dipastikan juga bakal
mengalami perubahan situasi. Konser musik yang melibatkan ribuan penonton rasanya
sulit dijumpai selama belum ditemukannya vaksin Covid-19-ini. Alih-alih
mengumpulkan massa banyak, kenormalan baru menekankan protokol kesehatan
pencegahan Covid-19 secara rigid. Atas situasi ini, pilihan untuk mengembangkan
digitalisasi ekonomi kreatif dan seni merupakan pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar
lagi.
Selain karena beradaptasi dengan kondisi normal baru, fakta mengenai
perkembangan digital di Indonesia yang begitu masif menjadi dua hal yang saling
menemukan katupnya. Digitalisasi di sini memiliki dua makna. Pertama, pemanfaatan
digital sebagai basis dalam berkreasi di sektor ekonomi kreatif maupun seni. Di poin ini
sebenarnya bukan hal yang baru bagi pelaku kreatif dan seni. Lihat saja saat pandemi
Covid-19 awal Maret lalu, berapa banyak konser virtual dilakukan dalam rangka
penggalangan dana bagi masyarakat terdampak Covid-19. Begitu juga, bergairahnya
para konten kreator di platform digital YouTube, seperti jamur tumbuh di musim
penghujan.
Konten YouTube tidak hanya bersifat entertainment saja, namun konten edukasi
juga banyak yang bermunculan. Ini merupakan sinyal positif bagi kreativitas
masyarakat Indonesia yang memanfaatkan paltform digital dalam berkreasi. Kedua,
kebijakan publik yang berperspektif digital. Situasi kenormalan baru disandingkan
dengan perkembangan digital yang begitu masif, maka dibutuhkan kebijakan publik
yang memiliki orientasi digital. Produk legislasi dan regulasi yang berperspektif digital
ini dimaksudkan sebagai upaya konkret untuk mengawal proses digitalisasi di sektor
ekonomi kreatif dan seni.
Pemerintah semestinya mulai merumuskan aturan hukum yang memiliki
perspektif digital. Sebagaimana disebutkan Klaus Schwab (2016), keuntungan ekonomi
dan finansial akan diraup banyak oleh negara-negara yang menyiapkan regulasi yang
memiliki korelasi dengan digital seperti internet untuk segalanya (Internet of Thing).
Pengaturan di ranah digital khususnya di sektor ekonomi kreatif dan seni ini dalam
tarikan napas yang sama juga untuk memastikan aspek perlindungan kepada pelaku
21
kreatif dan seni. Hal tersebut meliputi perlindungan terhadap karya cipta serta
memastikan pelaku kreatif dan seni mendapatkan hak-haknya secara fair dan adil.
Persoalan yang mengemuka di sektor kreatif dan seni misalnya mengenai
kebutuhan aturan yang beradaptasi dengan digital. Seperti keberadaan UU No 28 Tahun
2014 tentang Hak Cipta yang secara prinsip belum mengatur secara rigid dan detail
mengenai hak cipta di ranah digital. Padahal, mengaca di negara-negara lain sebut saja
Amerika Serikat, pada 2018 lalu telah menerbitkan Music Modernization Act (MMA)
sebagai respons atas keberadaan digital di sektor musik.
Keterlibatan pemerintah dalam menyiapkan kebijakan yang berperspektif digital
ini penting untuk memastikan situasi normal baru baik karena imbas Covid-19 maupun
karena masifnya platform digital ini sebagai perwujudan spirit konstitusi di mana negara
memiliki kewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, tak terkecuali
perlindungan terhadap komunitas ekonomi kreatif dan seni.
Proteksi Negara
Ekosistem ekonomi kreatif yang di dalamnya terdapat 14 subsektor telah
mengalami kemajuan yang luar biasa. Kontribusi sektor ini pada Produk Domestik
Bruto (PDB) secara konsisten mengalami kenaikan. Seperti pada 2019 lalu, ekonomi
kreatif di Indonesia mampu menyumbang PDB sebesar Rp 1,211 triliun. Pembukuan ini
mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang mencetak Rp 1,105 triliun.
Namun, situasi pandemi Covid-19 yang melanda dipastikan akan memberi
dampak serius bagi kinerja ekonomi kreatif di Indonesia. Padahal, tahun ini merupakan
tahun pertama ekonomi kreatif memiliki payung hukum yakni UU No 24 Tahun 2019
tentang Ekonomi Kreatif yang baru disahkan akhir September tahun lalu. Manifestasi
dari UU NO 24 Tahun 2019 ini tak lain sebagai wujud perlindungan negara terhadap
pemajuan ekonomi kreatif di Tanah Air.
22
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Berdasarkan makalah ini maka penulis menyarankan bahwa meski situasi saat
ini dalam keadaan darurat akibat dampak pandemic covid 19 yang menyebabkan
keuangan keluarga menurun, harapannya setiap rumah tangga usaha dan pekerja
memanfaatkan subsector ekonomi kreatif sebagai sumber penghasilan baru.
Untuk Pemerintah penulis menyarankan untuk membuat kebijakan yang
memiliki dimensi perlindungan dan penguatan terhadap ekonomi kreatif. Setidaknya,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat melakukan langkah-langkah
proteksionis terhadap ekosistem ekonomi kreatif dan seni di situasi pandemi ini.
Langkah tersebut tentu harus memiliki dimensi keberlanjutan yang berdimensi jangka
panjang.
23
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_kreatif
https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi
https://sukabumiupdate.com/detail/bale-warga/opini/64702-Pentingnya-Manajemen-
Keuangan-Untuk-Keluarga-Yang-Sejahtera#:~:text=Management
https://www.antaranews.com/infografik/1693094/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-
ekonomi-rumah-tangga
https://bob.kemenpar.go.id/2572-9-kebijakan-ekonomi-jokowi-dalam-penanganan-
pandemi-covid-19/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_COVID-19_di_Indonesia
24