Anda di halaman 1dari 1

Etika Keruangan

ETIKA PENATAAN RUANG VERSUS


PERSPEKTIF PERENCANA

A. Latar Belakang
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Yang bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional. Demikian defenisi penataan ruang dan tujuannya,
sebagaimana yang termaktup dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2007 Tentang Penataan Ruang.
Jika kita menelaah lebih dalam tentang pengertian penataan ruang di atas, maka kita
dapat mengatakan bahwa penatan ruang merupakan suatu kegiatan atau aktifitas yang di
dalamnya terjadi suatu gerak dan tindakan-tindakan yang tertata secara harmonis sesuai
pedoman yang telah ditetapkan.
Manusia adalah mahluk pencari kebenaran. Manusia hadir dimuka bumi ini tak lain
untuk memaksimalkan gerak perbuatan dan tindakan-tindakannya dalam mencapai nilai-nilai
kebenaran yang diyakininya.
Dalam perspektif penataan ruang, manusia adalah perencana ruang. Untuk
mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan, maka manusia
(perencana) melakukan suatu proses perencanaan tata ruang yang baik. Olehnya itu
perencanaan dan perencana merupakan hal yang mendasar yang perlu dipahami, karena
perencanaan dan perencana merupakan satu kesatuan gerak yang tidak dapat dipisahkan,
sekalipun dapat dibedakan.
Perencanaan dalam perkembangan gerak atau aktifitasnya sangat dipengaruhi oleh
teori-teori yang melatarbelakangi pembentukannya. Sedangkan perencana dalam
perkembangan gerak atau aktifitasnya sangat dipengaruhi oleh hukum-hukum berfikir
manusia tersebut. Perencanaan dan perencana, masing-masing menganut pedoman atau azas-
azas (etika). Titik temu atau interaksi antara perencanaan dan perencana disebut sebagai
proses perencanaan, yang selanjutnya menghasilkan produk rencana. Produk rencana inilah
yang kemudian dimanfaatkan dan dikendalikan oleh masyarakat, pemerintah, pihak swasta
dan perencana itu sendiri. Pola interaksi antara perencanaan dengan perencana dapat dilihat
pada diagram berikut :

Anda mungkin juga menyukai